Efek Seduhan Teh Rosella Merah (Hibiscus sabdariffa Linn.) Terhadap Tekanan Darah Normal Laki-Laki Dewasa.
iv
ABSTRAK
EFEK SEDUHAN TEH ROSELLA MERAH (Hibiscus sabdariffa L.) TERHADAP TEKANAN DARAH NORMAL LAKI-LAKI DEWASA Eka Christina Setiawan, 2010. Pembimbing I : Rosnaeni, dra., Apt.
Pembimbing II : Pinandojo Djojosoewarno, dr.,drs. AIF Hipertensi merupakan faktor risiko penyakit jantung yang menjadi penyebab kematian nomor tiga setelah stroke dan tuberkulosis. Terapi hipertensi memerlukan waktu yang lama, sehingga menimbulkan efek samping dan biaya relatif mahal. Hal ini mendorong masyarakat memilih pengobatan alternatif komplementer yaitu gabungan antara inkonvensional dan konvensional. Pengobatan inkonvensional untuk mengatasi hipertensi dengan menggunakan bahan alami, antara lain menggunakan teh rosella merah (Hibiscus sabdariffa Linn.). Tujuan penelitian, untuk mengetahui efek seduhan teh rosella merah terhadap tekanan darah normal laki-laki dewasa. Metode penelitian eksperimental laboratorium dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), bersifat komparatif, dengan desain pre-test dan post-test. Data yang diukur adalah tekanan darah sistol dan diastol (mmHg), dengan cara gabungan pada posisi duduk, kaki menyentuh lantai, terhadap 26 subjek penelitian sebelum dan sesudah minum 250 ml seduhan teh rosella merah. Analisis data menggunakan uji “t” berpasangan dengan α = 0,05. Hasil penelitian, rerata tekanan darah sebelum perlakuan adalah 114,38/75,69 (mmHg) dan setelah perlakuan adalah 105,15/68,92 (mmHg), yang mengalami penurunan rerata sebesar 9,23/6,77 mmHg (p<0,01). Efek seduhan teh rosella merah berpengaruh sama terhadap tekanan darah sistol dan tekanan darah diastol (p>0,05). Simpulan, seduhan teh rosella merah menurunkan tekanan darah. Kata kunci : rosella merah; tekanan darah normal laki-laki dewasa
(2)
v
ABSTRACT
THE EFFECT OF RED ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.) TEA ON ADULT MEN NORMAL BLOOD PRESSURE
Eka Christina Setiawan, 2010. Tutor I : Rosnaeni, dra., Apt.
Tutor II : Pinandojo Djojosoewarno, dr., drs. AIF
Hypertension is a risk factor of cardiovascular disease which caused the third mortality after stroke and tuberculosis. Hypertension treatment need a long time, cause the side effects and relatively expensive of cost therapy. These problems cause the people prefer to choose alternative complementary treatment, the combination of unconventional and conventional treatment. Unconventional treatment use red rosella tea (Hibiscus sabdariffa L.). The objective of this research is knowing the effect of red rosella tea to the adult men with normal blood pressure. The research uses an experimental laboratory method with RAL, comparative, with design of pre-test and post-test. The measured data are blood pressure in systole and diastole (mmHg), with palpation-auscultation method, in sitting position, the feet on the ground, on 26 research subjects before and after drinking 250 ml red rosella tea. The data were
analyzed by using paired “t” test with α=0,05. The results showed an average blood
pressure before treatment was 114,38/75,69 (mmHg) and after treatment was 105,15/68,92 (mmHg), which was decreased an average of 9,23/6,77 mmHg (p<0,01). Red rosella have the same effect to the systole blood pressure and dyastole blood pressure (p>0,05). The conclusion is the red rosella tea decrease the blood pressure of adult men.
(3)
viii DAFTAR ISI
JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 3
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3
1.3.1 Maksud Penelitian ... 3
1.3.2 Tujuan Penelitian ... 3
1.4 Manfaat Penelitian ... 3
1.4.1 Manfaat Ilmiah ... 3
1.4.2 Manfaat Praktis ... 3
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 4
1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 4
(4)
ix
1.6 Metodologi ... 5
1.7 Tempat dan Waktu Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tekanan Darah ... 6
2.1.1 Definisi Tekanan Darah ... 6
2.1.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tekanan Darah ... 7
2.1.2.1 Faktor Utama ... 7
2.1.2.2 Faktor Tambahan ... 10
2.1.3 Pemeriksaan Tekanan Darah ... 15
2.1.3.1 Cara Langsung (Direct Method) ... 15
2.1.3.2 Cara Tidak Langsung (Indirect Method)... 16
2.2 Hipertensi ... 18
2.2.1 Epidemiologi ... 18
2.2.2 Klasifikasi Hipertensi ... 19
2.2.2.1 Menurut JNC VII ... 19
2.2.2.2 Berdasarkan Etiologi ... 19
2.2.2.3 Menurut WHO berdasarkan Tekanan Darah Diastol ... 20
2.2.3 Faktor-faktor Pemicu Hipertensi ... 20
2.2.4 Gejala Klinik ... 20
2.2.5 Penatalaksanaan pada Hipertensi ... 21
2.2.5.1 Terapi Non Farmakologis ... 21
2.2.5.2 Terapi Farmakologis ... 21
2.3 Rosela ... 22
(5)
x
2.3.2 Proses Pengeringan Simplisia ... 25
2.3.3 Kandungan Kimia dan Nilai Gizi Rosela ... 27
2.3.4 Manfaat Rosela... 28
2.3.5 Efek Kelopak Bunga Rosela terhadap Tekanan Darah ... 28
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Subjek Penelitian ... 30
3.1.1 Bahan dan Alat Penelitian ... 30
3.1.2 Subjek Penelitian ... 30
3.1.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 31
3.2 Metode Penelitian... 31
3.2.1 Desain Penelitian ... 31
3.2.2 Variabel Penelitian ... 31
3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 31
3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 31
3.2.3 Besar Sampel Penelitian ... 32
3.2.4 Prosedur Kerja ... 32
3.2.5 Cara Pemeriksaan Tekanan Darah ... 33
3.2.6 Metode Analisis ... 33
3.2.6.1 Hipotesis Statistik ... 33
3.2.6.2 Kriteria Uji ... 34
3.2.7 Aspek Etik Penelitian ... 34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan... 35
(6)
xi BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ... 42
5.2 Saran ... 42
DAFTAR PUSTAKA ... 43
LAMPIRAN ... 47
(7)
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Klasifikasi Hipertensi Menurut JNC VII ... 19 Tabel 2.2 Kandungan gizi setiap 100 gram kelopak bunga rosela ... 27 Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Tekanan Darah Sistolik (mmHg) Terhadap Subjek
Penelitian ... 35 Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Tekanan Darah Diastolik (mmHg) Terhadap Subjek
Penelitian ... 36 Tabel 4.3 Hasil Uji “t” Berpasangan Tekanan Darah Sistol dan Diastol ... 37 Tabel 4.4 Persentase Penurunan Tekanan Darah Sistol (TDS) dan Tekanan Darah
Diastol (TDD) ... 38 Tabel 4.5 Hasil Uji “t” Berpasangan Persentase Penurunan Tekanan Darah Sistol
(8)
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Refleks Baroreseptor ... 13
Gambar 2.2 Renin-angiotensin-aldosteron sistem ... 15
Gambar 2.3 Tanaman Rosela ... 23
Gambar 2.4 Kelopak Bunga Rosela ... 24
Gambar 2.5 Mahkota Bunga Rosela ... 24
Gambar 2.6 Buah dan Biji Rosela ... 25
Gambar 2.7 Kelopak Rosela sebelum dikeringkan dan sesudah dikeringkan ... 26
(9)
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ... 47
Lampiran II Perhitungan Besar Sampel ... 48
Lampiran III Data Subjek Penelitian dan Hasil Percobaan ... 49
Lampiran IV Analisis Data dengan Uji “t” Berpasangan ... 50
(10)
47
(11)
48
LAMPIRAN II
PERHITUNGAN BESAR SAMPEL
Besar sampel yang digunakan adalah 26 orang dihitung berdasarkan rumus:
n = σd2
(Z1– + Z1–β)2 (Woolson, Robert F, 1987; Dahlan M. S, 2009)
(μd)2 Cadangan drop out = 20 % Keterangan :
σd = Standar deviasi
Z1 - dan Z1–β diperoleh dari tabel distribusi normal standar
Untuk taraf kepercayaan 95 %, nilai Z1–α = 1,64
Power test 80 % Z1–β = 0,84
Diasumsikan = 0,6 (Walpole R. E & Myers R. H, 1995)
Dengan menetapkan besarnya perbedaan rata-rata tekanan darah pengaruh seduhan teh rosella merah dan besarnya standar deviasi tekanan darah 10 mmHg, dari rumus di atas didapatkan:
n = (10) 2 (1,96 + 0,84 )2 (6) 2
n = 100 (2,80) 2 36 n = (100 x 7,84)
36 n = 784 36
n = 21,78 dibulatkan n =22.
(12)
49
LAMPIRAN III
DATA SUBJEK PENELITIAN DAN HASIL PERCOBAAN
SP Tekanan Darah Rerata Sebelum Perlakuan (mmHg)
Sesudah Perlakuan (mmHg)
5’ 10’ 15’ 20’ 25’ 30’ 35’ 40’
1 100/72 94/64 90/58 92/60 94/66 96/68 2 100/63 100/64 94/62 90/58 92/64 100/70
3 103/71 100/70 100/70 100/70 96/70 96/68 98/70 100/70 4 107/75 100/70 100/70 94/70 92/70 94/70
5 110/79 106/72 102/70 98/68 98/70 100/70 108/70 6 110/70 110/68 104/64 104/60 108/60 110/70
7 110/80 110/80 108/80 102/78 116/74 118/76 8 110/70 110/70 108/70 104/70 114/70 114/70 9 111/70 106/64 104/60 108/60 108/64 110/70
10 113/76 106/74 102/70 100/70 106/74 108/74 110/76
11 116/78 116/78 110/76 108/74 106/74 104/70 108/76 118/80 12 116/80 114/70 110/70 108/70 110/76 110/76
13 116/70 110/60 110/58 112/60 110/60 116/70 14 118/80 112/80 112/78 110/76 114/76 114/80 15 118/76 110/70 108/70 114/70 116/70 118/70 16 118/80 118/80 114/78 118/80 118/80 118/80 17 118/80 118/80 116/80 108/78 110/78 110/80
18 120/80 110/76 108/74 104/74 104/80 110/80 110/80 19 120/78 114/70 112/70 116/70 120/70 120/70
20 120/80 118/74 114/74 112/74 114/80 120/80 21 120/80 110/70 100/66 100/70 110/80 110/80 22 120/80 116/78 112/74 112/70 108/68 118/74 23 12070 114/62 112/60 118/60 120/66 120/70 24 120/70 120/70 112/66 116/68 120/70 120/70 25 120/80 120/78 118/76 118/78 118/80 120/80 26 120/80 118/80 116/80 114/78 118/80 120/80
(13)
50
LAMPIRAN IV
ANALISIS DATA DENGAN UJI “t” BERPASANGAN
Hasil Uji “t” Berpasangan untuk Tekanan Darah Sistol dan Tekanan Darah Diastol
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 TD sistol sebelum 114.38 26 6.425 1.260
TD sistol sesudah 105.15 26 7.551 1.481
Pair 2 TD diastol sebelum 75.69 26 4.970 .975
TD diastol sesudah 68.92 26 6.651 1.304
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 TD sistol sebelum & TD sistol
sesudah 26 .858 .000
Pair 2 TD diastol sebelum & TD
(14)
51
Paired Samples Test
Pair 1 Pair 2
TD sistol sebelum - TD sistol sesudah
TD diastol sebelum - TD diastol sesudah
Paired Differences Mean 9.231 6.769
Std. Deviation 3.881 4.023
Std. Error Mean .761 .789
95% Confidence Interval of the Difference
Lower 7.663 5.144
Upper 10.798 8.394
T 12.127 8.580
Df 25 25
(15)
52
Persentase Penurunan Tekanan Darah Sistol (TDS) dan Tekanan Darah Diastol (TDD)
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 % Penurunan TDS 8.0993 26 3.37164 .66123
% Penurunan TDD 9.0082 26 5.42668 1.06426
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 % Penurunan TDS & %
Penurunan TDD 26 .336 .094
Paired Samples Test
Pair 1
% Penurunan TDS - % Penurunan TDD
Paired Differences Mean -.90890
Std. Deviation 5.34138
Std. Error Mean 1.04753
95% Confidence Interval of the Difference
Lower -3.06633
Upper 1.24853
T -.868
Df 25
(16)
Email:
ethic_fkukmrsi@ med.maranatha.
edu
KOMISI ETIK PENELITIAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UK MARANATHA - R.S. IMMANUELBANDUNG SOP/008/01.0 Berlaku mulai: Desember 2009
Judul:
Formulir Protokol
53 LAMPIRAN V SURAT PERNYATAAN PERSETUJUANUNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)
Yang bertanda tangan dibawah ini: N a m a :
U s i a : Alamat :
Pekerjaan : Mahasiswa No. KTP/lainnya:
Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa:
setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari keikut sertaannya, maka saya setuju ikut serta dalam penelitian yang berjudul: EFEK SEDUHAN TEH ROSELLA MERAH (Hibiscus sabdariffa Linn.) TERHADAP TEKANAN DARAH NORMAL LAKI-LAKI DEWASA
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan.
Bandung, ...
Mengetahui, Yang menyatakan
Penanggung jawab penelitian, Peserta penelitian,
(17)
54
RIWAYAT HIDUP
Nama : Eka Christina Setiawan
Nomor Pokok Mahasiswa : 0710181
Tempat/Tanggal Lahir : Kediri, 31 Januari 1989
Alamat : Jl. Pattimura No 145 Kediri
Riwayat Pendidikan :
TK Santo Yusuf, Kediri, lulus tahun 1995 SDK Santo Yusuf, Kediri, lulus tahun 2001 SLTPN 1, Kediri, lulus tahun 2004
SMAK Santa Maria, Malang, lulus tahun 2007
(18)
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hipertensi merupakan faktor risiko penyakit jantung yang menjadi penyebab kematian nomor tiga setelah stroke dan tuberkulosis, yakni mencapai 6,7% dari populasi kematian pada semua umur di Indonesia. Hipertensi diperkirakan telah menyebabkan 4.5% dari beban penyakit secara global, dan prevalensinya hampir sama besar di negara berkembang maupun negara maju (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Hipertensi selain mengakibatkan gagal jantung, juga dapat mengakibatkan terjadinya gagal ginjal maupun penyakit serebrovaskular. Pada kebanyakan kasus, hipertensi terdeteksi saat pemeriksaan fisik karena alasan penyakit tertentu, sehingga sering disebut sebagai “silent killer”. Penderita tanpa disadari mengalami komplikasi pada organ-organ vital seperti jantung, otak ataupun ginjal (Agus Karyawan, 2009). Di Amerika, menurut National Health and Nutrition Examination Survey
(NHNES III); paling sedikit 30% pasien hipertensi tidak menyadari kondisinya, dan
hanya 31% pasien yang diobati mencapai target tekanan darah yang diinginkan dibawah 140/90 mmHg. Menurut American Heart Association (AHA) hipertensi ditemukan pada satu dari setiap tiga orang atau 65 juta orang menderita hipertensi dan 28% atau 59 juta orang mengidap prehipertensi. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskerdas) 2007 mencatat prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 31,7% dari populasi penduduk berusia 18 tahun ke atas. Dari jumlah tersebut, 60% di antaranya menderita stroke dan sisanya mengalami gangguan jantung, gagal ginjal, dan kebutaan (PDPERSI, 2009).
Terapi hipertensi dilakukan dengan tujuan deteksi awal, pencegahan primer, dan pengobatan untuk mencegah terjadinya komplikasi. Terapi hipertensi dapat dilakukan
(19)
2
secara gabungan antara terapi non farmakologi dan farmakoterapi, yang memerlukan waktu yang lama, sehingga menimbulkan efek samping dan biaya pengobatan relatif mahal. Hal ini mendorong masyarakat memilih pengobatan alternatif komplementer yaitu gabungan antara inkonvensional dan konvensional (Sufrida Yulianti & Maloedyn S.,2006). Pengobatan inkonvensional untuk mengatasi hipertensi dengan menggunakan bahan alami, antara lain menggunakan teh rosella merah (Hibiscus
sabdariffa Linn.).
Rosella awalnya dibudidayakan untuk diambil serat batangnya, yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan tali dan pengganti rami (Sjamsoe’oed Sadjad, 1983; Herti Maryani & Lusi Kristiana, 2008). Saat ini, budidaya rosella mulai popular sebagai bahan baku teh herbal untuk pengobatan alternatif. Penggunaan teh herbal rosella antara lain untuk pengobatan darah tinggi, mengobati cacingan (antelmintik), antikejang (antispasmodik), dan sebagai antibakteri. Teh herbal rosella dipasarkan dalam bentuk sederhana berupa kelopak bunga kering utuh dan dalam bentuk modern berupa tea bag (Herti Maryani & Lusi Kristiana, 2008; Poppy Suryaatmaja Widyanto & Anne Nelistya, 2009).
Penelitian rosella sebagai obat antihipertensi telah dilakukan oleh F.B.O Mojiminiyi dari Departemen Fisiologi, Usman Danfodio University, Sokoto, Nigeria. Penelitian menggunakan tikus wistar jantan yang diinduksi zat pemicu hipertensi kemudian diberi ekstrak rosella dengan dosis 125 mg/kgBB. Hasil penelitian ekstrak rosella dapat menurunkan tekanan darah tikus hingga 2,5 kali dibandingkan yang tidak diberi ekstrak (Trubus, 2009). Penelitian lain yang dilakukan oleh Seruni menggunakan seduhan kelopak bunga rosella kering yang diberikan selama 3 hari berturut-turut, menurunan tekanan darah sistol (8,69 %) dan diastol (5,11 %) (Seruni Asri, 2010). Hal ini diduga karena rosella mengandung senyawa flavonoid jenis
antocyanin, gossypeptin dan gluside hibiscin.
Berdasarkan hal-hal diatas, penulis tertarik untuk meneliti efek pemberian rosella merah terhadap tekanan darah dengan menggunakan sediaan lain yaitu tea bag yang mengandung 2 gram serbuk rosella untuk sekali minum.
(20)
3
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, identifikasi masalah penelitian ini adalah: 1) Apakah seduhan teh rosella merah berefek menurunkan tekanan darah sistol
normal pada laki-laki dewasa.
2) Apakah seduhan teh rosella merah berefek menurunkan tekanan darah diastol normal pada laki-laki dewasa.
3) Apakah seduhan teh rosella merah berefek sama terhadap penurunan tekanan darah sistol dan diastol.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian
Mengetahui efek teh herbal terhadap tekanan darah. 1.3.2 Tujuan Penelitian
Mengetahui efek seduhan teh rosella merah dalam menurunkan tekanan darah pada laki-laki dewasa.
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah 1.4.1 Manfaat Akademis
Memperluas cakrawala pengetahuan farmakologi tanaman obat, khususnya rosella untuk menurunkan tekanan darah.
1.4.2 Manfaat Praktis
Seduhan teh rosella merah dapat digunakan oleh masyarakat sebagai salah satu obat komplementer untuk menurunkan tekanan darah.
(21)
4
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Pemikiran
Tekanan darah adalah kekuatan yang dihasilkan oleh darah terhadap setiap satuan luas dinding pembuluh darah. Satuan tekanan darah standar yang dinyatakan dalam mmHg (Guyton & Hall, 2008). Nilai tekanan darah ditentukan oleh perkalian curah jantung dengan tahanan perifer total.
BP = CO X TPR
Nilai curah jantung didapatkan dari perkalian denyut jantung dan isi sekuncup. Sedangkan tahanan perifer total merupakan gabungan tahanan pembuluh-pembuluh darah perifer (Kaplan, 2003). Obat-obatan antihipertensi salah satunya adalah golongan ACE inhibitor (Katzung, 2001).
Rosella mengandung senyawa flavonoid yaitu jenis antocyanin, gossypeptin dan
gluside hibiscin. Flavonoid mempunyai efek menghambat Angiotensin Converting Enzym (ACE) yang bekerja mengkonversi angiotensin I menjadi angiotensin II
(Robinson, 1995; Mills and Bones, 2000). Hal ini akan menyebabkan : berkurangnya sekresi aldosteron sehingga terjadi natriuresis (menghambat retensi natrium dan air dalam tubulus ginjal), menghambat rangsangan saraf simpatis sehingga terjadi vasodilatasi, menghambat sekresi endotelin endogen dan mengurangi disfungsi endotel. Keadaan-keadaan tersebut akan mengakibatkan turunnya tekanan darah (Kaplan, 2003).
1.5.2 Hipotesis Penelitian
Hipotesis 1 : Seduhan teh rosella merah menurunkan tekanan darah sistol pada laki-laki dewasa.
Hipotesis 2 : Seduhan teh rosella merah menurunkan tekanan darah diastol pada laki-laki dewasa
(22)
5
Hipotesis 3 : Seduhan teh rosella merah berefek sama terhadap tekanan darah sistol dan diastol
1.6 Metodologi
Metode penelitian prospektif eksperimental laboratorium sungguhan, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), bersifat komparatif, dengan desain rancangan pre-test dan post-test. Data yang diukur adalah tekanan darah sistol (mmHg) dan tekanan darah diastol (mmHg) sebelum dan sesudah minum seduhan teh rosella merah 250 ml dengan cara gabungan auskultasi dan palpasi, pada posisi duduk dengan kaki menyentuh lantai.
Analisis data dengan uji “t” berpasangan, dengan α = 0,05 menggunakan perangkat lunak komputer. Kemaknaan ditentukan berdasarkan nilai p ≤ 0,05.
1.7 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat : Laboratorium Ilmu Faal Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.
(23)
42 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1Simpulan
1. Seduhan teh rosela merah menurunkan tekanan darah sistol normal pada laki-laki dewasa.
2. Seduhan teh rosela merah menurunkan tekanan darah diastol normal pada laki-laki dewasa.
3. Seduhan teh rosela merah berefek sama terhadap penurunan tekanan darah sistol dan tekanan darah diastol.
5.2 Saran
1. Penelitian dapat dilanjutkan menggunakan : bentuk sediaan lain
subjek penelitian wanita
(24)
43
DAFTAR PUSTAKA
Agus Karyawan. 2009. Manajemen Hipertensi Waspadai Penyakit‚ Silent Killer’. http://www.idijakbar.com/?show=detailnews&kode=19&tbl=artikel. 15 Februari 2010.
Benowitz N. L. 2001. Obat Antihipertensi. Dalam: Katzung Bertram G. Editor:
Farmakologi Dasar dan Klinik. Buku I. Jakarta: Salemba Medika. h. 273-304.
Dahlan Muhamad Sopiyudin. 2009. Besar sampel dan cara pengambilan sampel
dalam penelitian kedokteran dan kesehatan. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika. h.
30-31, 73.
Departemen of Phanerogamic Botani Swedish Museum of Natural History. 2002.
Taksonomi Rosella. http://lordbroken.wordpress.com/2009/12/15/rosella/. 30
Agustus 2010.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Cegah Hipertensi dengan Pola
Makan.
http://www.depkes.go.id/index.php?option=articles&task=viewarticle&artid=20 &itemid=3. 16 Juli 2010.
Dipiro Joseph T., Talbert Robert L., Yee Gary C., Matzke Gary R., Wells Barbara G., Posey L. Michael. 2005. Pharmacotherapy, A Pathophysiologic Approach. 6th Edition. New York: Mc Graw-Hill Book Company. Inc. p. 185.
Faridasari Renny Diah, Mulyantini Sri. 2009. Pengeringan Kelopak Bunga Rosela
Menggunakan Tray Dryer. Semarang: Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik,
Universitas Diponegoro.
http://eprints.undip.ac.id/838/1/Makalah_Seminar_roselia.pdf. 5 September 2010.
Ganong, W. F. 2005. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 22. Jakarta: EGC. h. 552, 549, 560, 564-565, 575-579.
Gardner F. S. 2007. Panduan Sehat Mengatasi Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. h. 6-13.
(25)
44
Guyton A.C., Hall J.E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC. h. 137-140, 144-148, 205-212, 221-222, 224-225, 259, 261-268, 282-294, 299-306, 320, 956-966.
Herrera-Arellano, A., Flores-Romero, S., Chaves-Soto, M. A., Tortoriello, J. 2004.
Effectiveness and tolerability of a standardized extract from Hibiscus sabdariffa in patients with mild to moderate hypertension: a controlled and randomized clinical trial. Mexico: Elseiver-phytomedicine-journal.
http://www.elseiver.de/pyhmed. 27 Agustus 2010.
H. Faraji M., H. Tarkhani A. 1999. The Effect of Sour Tea (Hibiscus sabdariffa) on
Essential Hypertension. J. Ethnopharmacol. http://www.ncbi.nlm.nih.gov. 29
Agustus 2010.
Herti Maryani & Lusi Kristiana. 2008. Khasiat & Manfaat Rosella. Edisi 3. Jakarta: AgroMedia Pustaka.
Houssay. 1955. Human Physiologi. New York, Toronto, London: McGraw-Hill Book Company Inc. p. 182-185, 497, 1113-1114.
Ibnu Masud. 1996. Dasar-dasar Fisiologi Kardiovaskuler. Jakarta: EGC. h. 1-2, 6-7, 25-27, 122, 129.
Kaplan N., Mendis S. 2003. World Health Organization (WHO)/ International
Society of Hypertension (ISH) Statement of Management of Hypertension. New
York: Lippincott Williams & Wilkin. p. 998, 1004-1005.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Hipertensi Penyebab Kematian
Nomor Tiga.
http://www.depkes.go.id/index.php/component/content/article/43-newsslider/810-hipertansi-penyebab-kematian-nomor-tiga.html. 15 Februari 2010.
Kustyawati Maria Erna & Sulastri Ramli. 2007. Pemanfaatan Hasil Tanaman Hias
Rosella Sebagai Bahan Minuman. Bandar Lampung: Jurusan Teknologi Hasil
Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Lampung.
(26)
45
Mycek Mary J., Harvey Richard A., Champe Pamela P. 2001. Farmakologi: Ulasan
Bergambar. Edisi 2. Jakarta: Widya Medika. h. 181-191.
Mill S. : Bone K. 2000. Prinsipal and Practice of Phytotherapy: Modern Herbal Medicine. London: Chruchill Livingstone. p. 31-33, 54-56, 67-68.
Mohammad Yogiantoro. 2006. Hipertensi Esensial. Dalam Aru W. Sudoyo, Bambang Setiyohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simandibrata K., Siti Setiati : Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. Edisi 4. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit
Dalam FKUI. h. 610-614
Morhman, D. E. & Heller, L. J. 2003. Cardiovascular Physiologi. 5th edition. New York: Lange Medical Books / McGraw-Hill Book Company Inc. p. 8, 11, 48-50. NHLBI. 2004. The Seventh Report of The Joint National Committee.
http://westernhealth.com/providers.download/jnc7full.pdf. 30 Juli 2010.
Oates, J. A. & Brown, N. J. 2001. Antihypertensive Agents and The Drug Therapy of Hypertension. In: Hardman, J. G. & Limbird, L. E., Editor: Goodman & Gilman’s The Pharmacological Basis of Therapeutics. 19th Edition. New York: Mc Graw-Hill Medical Publishing Division. h. 871-886.
Panggabean, M. M. 2006. Penyakit Jantung Hipertensi. Dalam Aru W. Sudoyo, Bambang Setiyohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simandibrata K., Siti Setiati : Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 4. Jilid III. Jakarta: Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. h. 1639-1640.
Pdpersi. 2009. Waspadai Hipertensi! Konsumsi Garam Masyarakat Indonesia Masih
Tinggi.
http://www.pdpersi.co.id/?show=detailnews&kode=5104&tbl=cakrawala. 17 Januari 2010.
Poppy Suryaatmaja Widyanto & Anne Nelistya. 2009. Rosella, Aneka Olahan,
Khasiat, & Ramuan. Edisi 4. Jakarta: Penebar Swadaya.
Robinson T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Edisi 6. Bandung: ITB. h 193.
(27)
46
Seruni Asri Satyani Mukti. 2010. Efek Seduhan Kelopak Bunga Rosela Merah
Terhadap Tekanan Darah Pada Wanita Dewasa. Bandung: FKUKM.
Sherwood, L. 2007. From Cells to System. Human Physiologi. 6th edition. USA: Thomson Corporation. p. 369-372, 374-376.
Sjamsoe’oed Sadjad. 1983. Empat Belas Tanaman Perkebunan Untuk Agro-Industri.
Jakarta: PN Balai Pustaka. h. 123-128.
Tierney Lawrence M., McPhee Stephen J., Papadakis Maxine A. 2002. Diagnosis
dan Terapi Kedokteran (Penyakit Dalam) Current Medical Diagnosis & Treatment. Buku Satu. Jakarta: Salemba Medika. h. 381, 382, 391, 395-408.
Trubus. 2009. Herbal Indonesia Berkhasiat, Bukti Ilmiah & Cara Meracik. Vol.8. Depok: PT Trubus Swadaya. h. 408-411.
Woolson, Robert F. 1987. Statistical Method for the Analysis of Biomedical Data. New York: John Wiley & Sons, Inc. p.154.
Yayasan Jantung Indonesia. 2008. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi). http://id.inaheart.or.id/?p=63. 18 Januari 2010.
Yulianti, Sufrida dan Maloedyn S. 2006. 30 Ramuan Penakluk Hipertensi. Edisi 1. Jakarta: Agromedia Pustaka. h iii.
http://emirgarden.blogspot.com/2009_01_01_archive.html
http://resepherbal.e-salim.com/2008/08/rosella-si-merah-yang-kaya-antioksidan/
http://lovelynia.blogspot.com/2009/04/dokumentasi-penelitian.html http://pel4ngi.wordpress.com/2008/06/
http://maileya.wordpress.com/category/uncategorized/
(1)
Hipotesis 3 : Seduhan teh rosella merah berefek sama terhadap tekanan darah sistol dan diastol
1.6 Metodologi
Metode penelitian prospektif eksperimental laboratorium sungguhan, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), bersifat komparatif, dengan desain rancangan pre-test dan post-test. Data yang diukur adalah tekanan darah sistol (mmHg) dan tekanan darah diastol (mmHg) sebelum dan sesudah minum seduhan teh rosella merah 250 ml dengan cara gabungan auskultasi dan palpasi, pada posisi duduk dengan kaki menyentuh lantai.
Analisis data dengan uji “t” berpasangan, dengan α = 0,05 menggunakan perangkat lunak komputer. Kemaknaan ditentukan berdasarkan nilai p ≤ 0,05.
1.7 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat : Laboratorium Ilmu Faal Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.
(2)
42 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
1. Seduhan teh rosela merah menurunkan tekanan darah sistol normal pada laki-laki dewasa.
2. Seduhan teh rosela merah menurunkan tekanan darah diastol normal pada laki-laki dewasa.
3. Seduhan teh rosela merah berefek sama terhadap penurunan tekanan darah sistol dan tekanan darah diastol.
5.2 Saran
1. Penelitian dapat dilanjutkan menggunakan : bentuk sediaan lain
subjek penelitian wanita
(3)
43
Agus Karyawan. 2009. Manajemen Hipertensi Waspadai Penyakit‚ Silent Killer’. http://www.idijakbar.com/?show=detailnews&kode=19&tbl=artikel. 15 Februari 2010.
Benowitz N. L. 2001. Obat Antihipertensi. Dalam: Katzung Bertram G. Editor: Farmakologi Dasar dan Klinik. Buku I. Jakarta: Salemba Medika. h. 273-304. Dahlan Muhamad Sopiyudin. 2009. Besar sampel dan cara pengambilan sampel
dalam penelitian kedokteran dan kesehatan. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika. h. 30-31, 73.
Departemen of Phanerogamic Botani Swedish Museum of Natural History. 2002. Taksonomi Rosella. http://lordbroken.wordpress.com/2009/12/15/rosella/. 30 Agustus 2010.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Cegah Hipertensi dengan Pola Makan.
http://www.depkes.go.id/index.php?option=articles&task=viewarticle&artid=20 &itemid=3. 16 Juli 2010.
Dipiro Joseph T., Talbert Robert L., Yee Gary C., Matzke Gary R., Wells Barbara G., Posey L. Michael. 2005. Pharmacotherapy, A Pathophysiologic Approach. 6th Edition. New York: Mc Graw-Hill Book Company. Inc. p. 185.
Faridasari Renny Diah, Mulyantini Sri. 2009. Pengeringan Kelopak Bunga Rosela Menggunakan Tray Dryer. Semarang: Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro.
http://eprints.undip.ac.id/838/1/Makalah_Seminar_roselia.pdf. 5 September 2010.
Ganong, W. F. 2005. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 22. Jakarta: EGC. h. 552, 549, 560, 564-565, 575-579.
Gardner F. S. 2007. Panduan Sehat Mengatasi Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. h. 6-13.
(4)
44
Guyton A.C., Hall J.E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC. h. 137-140, 144-148, 205-212, 221-222, 224-225, 259, 261-268, 282-294, 299-306, 320, 956-966.
Herrera-Arellano, A., Flores-Romero, S., Chaves-Soto, M. A., Tortoriello, J. 2004. Effectiveness and tolerability of a standardized extract from Hibiscus sabdariffa in patients with mild to moderate hypertension: a controlled and randomized clinical trial. Mexico: Elseiver-phytomedicine-journal.
http://www.elseiver.de/pyhmed. 27 Agustus 2010.
H. Faraji M., H. Tarkhani A. 1999. The Effect of Sour Tea (Hibiscus sabdariffa) on Essential Hypertension. J. Ethnopharmacol. http://www.ncbi.nlm.nih.gov. 29 Agustus 2010.
Herti Maryani & Lusi Kristiana. 2008. Khasiat & Manfaat Rosella. Edisi 3. Jakarta: AgroMedia Pustaka.
Houssay. 1955. Human Physiologi. New York, Toronto, London: McGraw-Hill Book Company Inc. p. 182-185, 497, 1113-1114.
Ibnu Masud. 1996. Dasar-dasar Fisiologi Kardiovaskuler. Jakarta: EGC. h. 1-2, 6-7, 25-27, 122, 129.
Kaplan N., Mendis S. 2003. World Health Organization (WHO)/ International Society of Hypertension (ISH) Statement of Management of Hypertension. New York: Lippincott Williams & Wilkin. p. 998, 1004-1005.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Hipertensi Penyebab Kematian Nomor Tiga. http://www.depkes.go.id/index.php/component/content/article/43-newsslider/810-hipertansi-penyebab-kematian-nomor-tiga.html. 15 Februari 2010.
Kustyawati Maria Erna & Sulastri Ramli. 2007. Pemanfaatan Hasil Tanaman Hias Rosella Sebagai Bahan Minuman. Bandar Lampung: Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Lampung. http://www.scribd.com/doc/19134599/Rose-La. 28 Agustus 2010.
(5)
Mycek Mary J., Harvey Richard A., Champe Pamela P. 2001. Farmakologi: Ulasan Bergambar. Edisi 2. Jakarta: Widya Medika. h. 181-191.
Mill S. : Bone K. 2000. Prinsipal and Practice of Phytotherapy: Modern Herbal Medicine. London: Chruchill Livingstone. p. 31-33, 54-56, 67-68.
Mohammad Yogiantoro. 2006. Hipertensi Esensial. Dalam Aru W. Sudoyo, Bambang Setiyohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simandibrata K., Siti Setiati : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 4. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. h. 610-614
Morhman, D. E. & Heller, L. J. 2003. Cardiovascular Physiologi. 5th edition. New York: Lange Medical Books / McGraw-Hill Book Company Inc. p. 8, 11, 48-50.
NHLBI. 2004. The Seventh Report of The Joint National Committee. http://westernhealth.com/providers.download/jnc7full.pdf. 30 Juli 2010.
Oates, J. A. & Brown, N. J. 2001. Antihypertensive Agents and The Drug Therapy of Hypertension. In: Hardman, J. G. & Limbird, L. E., Editor: Goodman & Gilman’s The Pharmacological Basis of Therapeutics. 19th Edition. New York: Mc Graw-Hill Medical Publishing Division. h. 871-886.
Panggabean, M. M. 2006. Penyakit Jantung Hipertensi. Dalam Aru W. Sudoyo, Bambang Setiyohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simandibrata K., Siti Setiati : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 4. Jilid III. Jakarta: Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. h. 1639-1640.
Pdpersi. 2009. Waspadai Hipertensi! Konsumsi Garam Masyarakat Indonesia Masih Tinggi.
http://www.pdpersi.co.id/?show=detailnews&kode=5104&tbl=cakrawala. 17 Januari 2010.
Poppy Suryaatmaja Widyanto & Anne Nelistya. 2009. Rosella, Aneka Olahan, Khasiat, & Ramuan. Edisi 4. Jakarta: Penebar Swadaya.
Robinson T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Edisi 6. Bandung: ITB. h 193.
(6)
46
Seruni Asri Satyani Mukti. 2010. Efek Seduhan Kelopak Bunga Rosela Merah Terhadap Tekanan Darah Pada Wanita Dewasa. Bandung: FKUKM.
Sherwood, L. 2007. From Cells to System. Human Physiologi. 6th edition. USA: Thomson Corporation. p. 369-372, 374-376.
Sjamsoe’oed Sadjad. 1983. Empat Belas Tanaman Perkebunan Untuk Agro-Industri. Jakarta: PN Balai Pustaka. h. 123-128.
Tierney Lawrence M., McPhee Stephen J., Papadakis Maxine A. 2002. Diagnosis dan Terapi Kedokteran (Penyakit Dalam) Current Medical Diagnosis & Treatment. Buku Satu. Jakarta: Salemba Medika. h. 381, 382, 391, 395-408. Trubus. 2009. Herbal Indonesia Berkhasiat, Bukti Ilmiah & Cara Meracik. Vol.8.
Depok: PT Trubus Swadaya. h. 408-411.
Woolson, Robert F. 1987. Statistical Method for the Analysis of Biomedical Data. New York: John Wiley & Sons, Inc. p.154.
Yayasan Jantung Indonesia. 2008. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi). http://id.inaheart.or.id/?p=63. 18 Januari 2010.
Yulianti, Sufrida dan Maloedyn S. 2006. 30 Ramuan Penakluk Hipertensi. Edisi 1. Jakarta: Agromedia Pustaka. h iii.
http://emirgarden.blogspot.com/2009_01_01_archive.html
http://resepherbal.e-salim.com/2008/08/rosella-si-merah-yang-kaya-antioksidan/
http://lovelynia.blogspot.com/2009/04/dokumentasi-penelitian.html
http://pel4ngi.wordpress.com/2008/06/
http://maileya.wordpress.com/category/uncategorized/