Efek Jus Buah Kiwi (Actinidia deliciosa Planch)Terhadap Tekanan Darah Normal Laki-Laki Dewasa.

(1)

iv

ABSTRAK

EFEK JUS BUAH KIWI (Actinidia deliciosa Planch) TERHADAP

TEKANAN DARAH NORMAL LAKI-LAKI DEWASA

Nita Setiono Rosaline, 2010. Pembimbing I : Rosnaeni, Dra., Apt.

Pembimbing II : Pinandojo Djojosoewarno, dr., Drs., AIF

Hipertensi merupakan penyakit kronis paling sering terjadi di negara industri dan berkembang. Pengendalian hipertensi dengan menggunakan obat antihipertensi menjadi kendala karena efek samping dan biaya mahal. Salah satu cara penanggulangan hipertensi melalui perubahan gaya hidup sehat dengan menerapkan pola makan Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH). Buah kiwi memenuhi kriteria DASH tersebut.

Tujuan penelitian untuk mengetahui efek jus buah kiwi terhadap tekanan darah normal laki-laki dewasa.

Desain penelitian bersifat eksperimental laboratorium sungguhan, Rancangan Acak Lengkap (RAL), komparatif dengan desain penelitian pre-tes dan post-tes. Data yang diukur adalah tekanan darah sistol dan diastol (mmHg) pada 26 orang laki-laki dewasa sebelum dan setelah minum jus buah kiwi. Pengukuran menggunakan metode gabungan palpasi-auskultasi pada posisi duduk menyentuh lantai dan tangan di atas paha. Analisis data menggunakan uji ”t” berpasangan (α = 0.05) dengan perangkat lunak komputer. Kemaknaan ditentukan berdasarkan nilai p < 0,05.

Hasil rerata tekanan darah setelah minum jus buah kiwi (109,00/ 64,08 mmHg) lebih rendah daripada sebelum minum jus buah kiwi (116,31/ 75,69 mmHg) menunjukkan penurunan yang sangat signifikan (p=0,00). Penurunan tekanan darah sistol sebesar 6,29% dan tekanan darah diastol sebesar 15,47% menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan (p=0,00).

Kesimpulannya adalah jus buah kiwi berefek terhadap penurunan tekanan darah sistol dan diastol normal pada laki-laki dewasa, terutama tekanan darah diastol.


(2)

v

ABSTRACT

THE EFFECT OF KIWI FRUIT (Actinidia deliciosa Planch)

JUICE ON THE NORMAL BLOOD PRESSURE

IN ADULT MALE

Nita Setiono Rosaline, 2010. 1st Tutor : Rosnaeni, Dra., Apt.

2nd Tutor : Pinandojo Djojosoewarno, dr., Drs., AIF

Hypertension is the most common chronic disease in both industrialized and developing countries. Control of hypertension with antihypertensive drugs is often an obstacle because of the risk of side effects and cost. One of the ways to overcome hypertension is by practicing healthy lifestyle by applying the Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH) diet. Kiwi fruit is one of the fruits that meets this criteria.

The purpose of this research was to determine the effect of kiwi fruit juice on male adult’s normal blood pressure.

The design of this study was real experimental laboratoric, using Completely Randomized Design (CRD), was a comparative research design with pre-test and post-test. The data measured were systolic and diastolic blood pressure (mmHg) in 26 adult men before and after taking the kiwi fruit juice. Measurements done were the combined methods of palpation and auscultation with the feet touching the floor and the hand on the thigh. Data analysis using the paired "t" test with α = 0.05, using computer software. Significance was determined by p <0.05.

The blood pressure means after taking the kiwi fruit juice were 109.00 (systole) and 64.08 (diastole) mmHg. These were lower than before taking the juice, i.e. 116.31 (systole) and 75, 69 (diastole) mmHg. This fact was significant (p = 0.000). The difference of lowering diastolic blood pressure, 15.47%, more significant than systolic blood pressure, 6.29% (p = 0.00).

It could be concluded that kiwi fruit juice can reduce both systolic and diastolic blood pressure in adult men, especially diastolic blood pressure.


(3)

viii

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 3

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1 Maksud ... 3

1.3.2 Tujuan ... 4

1.4Manfaat Penelitian ... 4

1.4.1 Manfaat Akademis ... 4

1.4.2 Manfaat Praktis ... 4

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 4

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 4

1.5.2 Hipotesis ... 6

1.6Metodologi Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tekanan Darah ... 7

2.2 Pengukuran Tekanan Darah ... 17

2.3 Sistem Renin Angiotensin ... 20


(4)

ix

2.5 Buah Kiwi ... 26

2.5.1 Taksonomi ... 26

2.5.2 Sejarah Perkembangan Buah Kiwi ... 27

2.5.3 Kandungan Buah Kiwi ... 28

2.5.4 Efek Buah Kiwi terhadap Tekanan Darah ... 30

BAB III BAHAN/ SUBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan/ Subjek Penelitian ... 34

3.1.1 Bahan dan Alat Penelitian ... 34

3.1.2 Subjek Penelitian ... 34

3.1.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 35

3.2 Metode Penelitian ... 35

3.2.1 Desain Penelitian ... 35

3.2.2 Variabel Penelitian ... 35

3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 35

3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 35

3.2.3 Besar Sampel Penelitian ... 36

3.2.4 Prosedur Kerja ... 36

3.2.5 Cara Pemeriksaann ... 37

3.2.6 Metode Analisis ... 38

3.2.7 Aspek Etik Penelitian ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 40

4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 44

4.2.1 Hipotesis Penelitian ... 44


(5)

x

5.1 Kesimpulan ... 47

5.2 Saran ... 47

DAFTAR PUSTAKA ... 48

LAMPIRAN ... 53


(6)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah ... 23 Tabel 2.2 Kandungan Buah Kiwi ... 29 Tabel 2.3 Kandungan Mineral dan Vitamin C ... 33 Tabel 4.1 Tekanan Darah Sistol Sebelum dan Setelah Minum Jus

Buah Kiwi ... 40 Tabel 4.2 Tekanan Darah Diastol Sebelum dan Setelah Minum Jus

Buah Kiwi ... 41 Tabel 4.3 Hasil Uji “t” Berpasangan Tekanan Darah Sistol ... 42 Tabel 4.4 Hasil Uji “t” Berpasangan Tekanan Darah Diastol ... 42 Tabel 4.5 Persentase Penurunan Tekanan Darah Sistol dan Diastol


(7)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pengaruh Neurohormonal terhadap Heart Rate ... 9

Gambar 2.2 Bagan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengontrolan Cardiac Output ... 11

Gambar 2.3 Pengukuran Tekanan Darah Metode Palpasi ... 18

Gambar 2.4 Pengukuran Tekanan Darah Metode Auskultasi ... 19

Gambar 2.5 Sistem Renin Angiotensin ... 21

Gambar 2.6 Target Nutrisi yang Harus Dicapai per Hari berdasarkan DASH ... 24

Gambar 2.7 DASH Eating Plan ... 25

Gambar 2.8 Buah Kiwi ... 27

Gambar 2.9 Yellow Kiwifruit atau Golden Kiwifruit ... 28


(8)

xiii DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 INFORMED CONSENT ... 53

Lampiran 2 Besar Sampel ... 54

Lampiran 3 Lembar Kerja ... 56

Lampiran 4 Data Subjek Penelitian ... 58

Lampiran 5 Data Hasil Percobaan ... 59

Lampiran 6 Hasil Uji “t” Berpasangan untuk Tekanan Darah Sistol Sebelum dan Setelah Minum Jus Buah Kiwi (Actinidia deliciosa Planch) ... 61

Lampiran 7 Hasil Uji “t” Berpasangan untuk Tekanan Darah Diastol Sebelum dan Setelah Minum Jus Buah Kiwi (Actinidia deliciosa Planch) ... 62

Lampiran 8 Hasil Uji “t” Berpasangan untuk Perbedaan Penurunan Tekanan Darah Sistol Sebelum dan Setelah Minum Jus Buah Kiwi (Actinidia deliciosa Planch) ... 63


(9)

Email:

ethic_fkukmrsi@ med.maranatha.

edu

KOMISI ETIK PENELITIAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UK MARANATHA - R.S. IMMANUEL

BANDUNG

SOP/008/01.0

Berlaku mulai:

Desember 2009

Hal 53

Judul:

Formulir Protokol

Nama File: c:\ SOP KEP FK UKM-RSI \Formulir Telaahan.doc

53

LAMPIRAN 3 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN

UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan dibawah ini: N a m a :

U s i a : Alamat :

Pekerjaan : Mahasiswa No. KTP/lainnya:

Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa:

setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari keikut sertaannya, maka saya setuju ikut serta dalam penelitian yang berjudul: Efek Jus Buah Kiwi (Actinidia deliciosa Planch) Terhadap Tekanan Darah Normal Laki-Laki Dewasa.

Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan. Bandung,

Mengetahui, Yang menyatakan

Penanggung jawab penelitian, Peserta penelitian,

( Nita Setiono Rosaline ) ( )


(10)

54

LAMPIRAN 2

BESAR SAMPEL

Besar sampel sebanyak 26 orang ditentukan berdasarkan taraf kepercayaan 95% dengan Z1 – α/2 = 1,96 dan power test (kekuatan test) 80% dengan Z1 –β = 0,84, hipotesis dua arah (two tailed) dengan menggunakan rumus besar sampel untuk menguji perbedaan rerata data berpasangan.

Rumus yang digunakan:

n = σd2(Z1–α/2 + Z1–β)2 (Woolson, Robert F, 1987; Dahlan M. S., 2009) (μd)2

Keterangan :

● σd = Standar deviasi perbedaan rerata tekanan darah sebelum dan setelah perlakuan.

● Nilai diasumsikan = 0,6 yang diperoleh dari tabel Ukuran Sampel untuk Uji T-Rataan (Walpole and Myers, 1995), sehingga nilai = .


(11)

Dengan menetapkan besarnya perbedaan rata-rata tekanan darah pengaruh jus buah kiwi sebesar 6 mmHg dan besarnya standar deviasi tekanan darah 10 mmHg, dari rumus di atas didapatkan:

n = (10) 2 (1,96 + 0,84 )2 (6) 2

n = 100 (2,80) 2 36 n = (100 x 7,84)

36 n = 784 36

n = 21,78 dibulatkan n =22.


(12)

56

LAMPIRAN 3

LEMBAR KERJA

No. SP

Tekanan Darah Sistol (mmHg)

Sebelum Minum Jus Buah Kiwi Setelah Minum Jus Buah Kiwi 1 2 3 Rerata 2’ 7’ 12’ 17’ 22’ 27’ 1

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 22 24 25 26


(13)

No. SP

Tekanan Darah Diastol (mmHg)

Sebelum Minum Jus Buah Kiwi Setelah Minum Jus Buah Kiwi 1 2 3 Rerata 2’ 7’ 12’ 17’ 22’ 27’ 1

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 22 24 25 26


(14)

58

LAMPIRAN 4

DATA SUBJEK PENELITIAN

No. Usia (Tahun) Berat Badan (Kg) Tinggi Badan (Cm)

1 21 173 74

2 21 175 65

3 21 173 74

4 20 168 60

5 21 171 70

6 21 172 64

7 20 170 70

8 21 172 74

9 20 180 70

10 20 177 60

11 20 155 55

12 20 175 75

13 22 173 70

14 21 153 50

15 20 172 72

16 21 173 61

17 21 175 75

18 21 164 51

19 21 176 72

20 21 172 70

21 21 164 52

22 19 176 68

23 19 163 50

24 20 167 67

25 21 169 64


(15)

59

LAMPIRAN 5

DATA HASIL PENELITIAN

SP

Tekanan Darah Sistol (mmHg)

Sebelum Minum Jus Buah Kiwi Setelah Minum Jus Buah Kiwi

1 2 3 Rerata 2’ 7’ 12’ 17’ 22’ 27’ Terendah 1 110 110 112 111 110 110 100 106 108 110 100 2 120 118 120 119 118 118 116 118 118 120 116 3 120 122 118 120 118 114 114 118 120 120 114 4 118 114 114 115 114 110 110 112 114 116 110 5 120 120 120 120 120 112 112 114 116 120 112 6 118 116 116 117 116 114 114 116 118 118 114 7 116 118 118 117 110 110 112 114 116 116 110 8 120 120 118 119 114 108 104 108 112 112 104 9 118 116 116 117 110 110 110 110 112 116 110 10 116 118 116 117 110 110 112 112 116 116 110 11 118 120 120 119 120 116 112 112 114 118 112 12 120 120 120 120 120 118 116 118 120 120 116 13 122 118 120 120 118 112 110 106 110 110 106 14 100 100 100 100 100 98 96 96 98 100 96 15 120 116 118 118 108 110 110 104 116 118 104 16 110 110 110 110 106 104 102 104 106 110 102 17 120 120 116 119 116 114 110 114 116 120 110 18 106 100 102 103 96 94 96 100 100 100 94 19 120 120 120 120 116 116 118 118 120 120 116 20 120 118 120 119 118 118 116 112 114 118 112 21 120 120 120 120 118 118 116 118 120 120 116 22 120 118 118 119 116 110 114 116 116 120 110 22 118 116 118 117 114 112 110 114 116 118 110 24 120 120 119 120 118 116 112 114 116 120 112 25 112 114 114 113 110 108 108 110 112 114 108 26 114 116 116 115 114 112 110 112 114 116 110

Rerata 116,31 109,00


(16)

60

SP

Tekanan Darah Diastol (mmHg)

Sebelum Minum Jus Buah Kiwi Setelah Minum Jus Buah Kiwi

1 2 3 Rerata 2’ 7’ 12’ 17’ 22’ 27’ Terendah 1 70 70 72 71 68 66 60 66 70 72 60 2 80 80 80 80 68 68 68 70 76 80 68 3 80 80 80 80 78 74 72 76 78 80 72 4 74 80 80 78 74 68 70 72 74 80 68 5 80 80 80 80 78 76 72 70 76 80 70 6 80 80 80 80 78 76 74 76 78 80 74 7 78 80 78 79 72 68 70 72 74 76 68 8 80 78 80 79 78 76 74 68 70 74 68 9 72 72 72 72 68 66 66 68 70 72 66 10 80 80 80 80 72 72 74 76 78 80 72 11 78 80 76 78 68 62 58 70 74 80 58 12 78 80 80 79 78 74 70 70 74 80 70 13 70 70 70 70 66 60 56 58 60 60 56 14 66 64 70 67 60 58 56 54 62 68 54 15 76 80 78 78 70 60 60 66 70 76 60 16 72 72 74 73 72 66 64 66 70 72 64 17 74 70 70 71 66 64 58 62 68 72 58 18 66 66 66 66 58 54 54 58 62 66 54 19 80 80 80 80 78 76 70 70 74 80 70 20 80 80 78 79 78 68 56 72 76 80 56 21 60 60 68 63 56 48 50 52 56 64 48 22 78 80 80 79 78 74 70 68 74 80 68 22 78 80 78 79 78 76 70 72 76 80 70 24 80 80 78 79 76 72 68 70 74 80 68 25 74 76 76 75 72 70 66 68 72 76 66 26 74 72 74 73 68 64 60 64 68 74 60

Rerata 75,69 64,08


(17)

61

Paire d Sample s Te st

7,30769 3,29568 ,64634 5,97654 8,63885 11,306 25 ,000 Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Lower Upper 95% Confidenc e Interval

of the Difference Paired Differences

t df

Sig. (2-tailed)

TDS Sebelum -TDS Sesudah

Pair 1

Paire d Samples Statistics

116,3077 26 5,17509 1,01492

109,0000 26 5,91270 1,15958

TDS Sebelum TDS Sesudah Pair 1

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Paire d Samples Correlations

26 ,831 ,000

TDS Sebelum & TDS Sesudah Pair 1

N Correlation Sig.

LAMPIRAN 6

HASIL UJI

t

BERPASANGAN UNTUK TEKANAN DARAH

SISTOL SEBELUM DAN SETELAH MINUM JUS BUAH KIWI

(Actinidia deliciosa Planch)


(18)

62

Paire d Sample s Te st

11,61538 3,95046 ,77475 10,01976 13,21101 14,992 25 ,000 Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Lower Upper 95% Confidenc e Interval

of the Difference Paired Differences

t df

Sig. (2-tailed)

TDD Sebelum -TDD Sesudah

Pair 1

LAMPIRAN 7

HASIL UJI

t

BERPASANGAN UNTUK TEKANAN DARAH

DIASTOL SEBELUM DAN SETELAH MINUM

JUS BUAH KIWI (Actinidia deliciosa Planch)

Paire d Sample s Statistics

75,6923 26 5,05782 ,99192

64,0769 26 6,86978 1,34727

TDD Sebelum TDD Sesudah Pair 1

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Paire d Samples Correlations

26 ,823 ,000

TDD Sebelum & TDD Sesudah Pair 1


(19)

63

Paire d Sample s Correlations

26 ,234 ,249

% Penurunan T DS & % Penurunan T DD Pair 1

N Correlation Sig.

LAMPIRAN 8

HASIL UJI

t

BERPASANGAN UNTUK PERBEDAAN

PENURUNAN TEKANAN DARAH SISTOL DAN DIASTOL

SEBELUM DAN SETELAH MINUM JUS BUAH KIWI

(Actinidia deliciosa Planch)

Paired Samples Statistics

6,2853 26 2,80287 ,54969

15,4731 26 5,43247 1,06540

% Penurunan TDS % Penurunan TDD Pair 1

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Paire d Sample s Te st

-9,18781 5,49804 1,07825 -11,40851 -6,96710 -8,521 25 ,000 Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Lower Upper 95% Confidenc e Interval

of the Difference Paired Differences

t df

Sig. (2-tailed)

% Penurunan TDS - % Penurunan

TDD Pair 1


(20)

(21)

65

RIWAYAT HIDUP

Nama : Nita Setiono Rosaline

Nomor Pokok Mahasiswa : 0710194

Tempat/ Tanggal Lahir : Semarang/ 3 Januari 1989

Agama : Katolik

Alamat : Jl. Surya Sumantri no. 48, Bandung.

Riwayat Pendidikan:

SD PL Bernardus, Semarang, Lulus Tahun 2001.

SMP PL Domenico Savio, Semarang, Lulus Tahun 2004. SMA Kolese Loyola, Semarang, Lulus Tahun 2007.


(22)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyakit kronis paling sering terjadi di negara industri dan berkembang dengan prevalensi 70% pada orang dewasa. Hipertensi biasanya bersifat asimptomatik, tetapi memiliki angka morbiditas dan mortalitas yang relatif tinggi. Tekanan darah makin tinggi, makin berisiko terkena coronary artery disease, congestive heart failure, stroke, dan

kidney disease (Borzecki, Kader, Berlowitz, 2010) .

Hipertensi menurut kriteria JNC VII, didefinisikan sebagai tekanan darah sistol 140 mmHg atau lebih atau tekanan darah diastol 90 mmHg atau lebih, atau sedang dalam pengobatan antihipertensi (JNC VII, 2003). Beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya hipertensi, yaitu sedentary lifestyle, obesitas, resistensi insulin, pecandu alkohol, kebiasaan merokok, asupan garam berlebihan, stres, asupan kalium dan kalsium kurang (Carretero and Oparil, 2000; Depkes RI, 2007).

Prevalensi hipertensi di Indonesia menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Nasional 2007 yaitu 31,7%. Pulau Jawa dan Pulau Bali menduduki peringkat tertinggi dibandingkan dengan pulau-pulau lainnya (Riskesdas, 2007). Pengendalian hipertensi baru berhasil menurunkan prevalensi rata-rata 8%, hal ini dinilai belum memuaskan (Depkes RI, 2007). Perbandingan prevalensi hipertensi pada laki-laki berusia di bawah 35 tahun lebih tinggi dibandingkan pada perempuan yang berusia sama. Perbandingan ini terbalik untuk laki-laki dan wanita berusia 35 tahun atau lebih (Riskesdas, 2007).

Pengendalian hipertensi dengan menggunakan obat antihipertensi sering menjadi kendala, karena jangka waktu terapi yang lama, risiko efek samping yang timbul, serta biaya yang relatif mahal. Penggunaan obat antihipertensi dapat


(23)

dihindari, bila pencegahan dan penanggulangan hipertensi dilakukan sejak dini (Depkes RI, 2007).

Pedoman penanggulangan hipertensi yang dibuat oleh beberapa organisasi dunia, seperti JNC VII dan organisasi nasional, seperti Perhimpunan Hipertensi Indonesia (PERHI) yang menyatakan kunci pencegahan dan penanggulangan hipertensi adalah gaya hidup sehat. Salah satu contoh perubahan gaya hidup sehat yaitu dengan menerapkan pola makan Dietary Approaches to Stop Hypertension

(DASH) dengan mengkonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran yang bervariasi,

serta makanan rendah lemak dan asupan garam. Dengan demikian, asupan kalium dan kalsium meningkat yang bermanfaat untuk membantu menurunkan tekanan darah (JNC VII, 2003; Farmacia, 2007).

Buah-buahan lokal yang biasa dikonsumsi untuk mencegah hipertensi jenisnya banyak, antara lain anggur, stroberi, belimbing, semangka, alpukat, pisang, dan mentimun. Buah-buah ini sebagian besar sudah diteliti pengaruhnya terhadap tekanan darah, hasilnya memberikan efek positif terhadap penurunan tekanan darah (Lestari Soewarso, 2005; Viky Victory, 2005; Nico Aurelius Tarigan, 2006; Dicky Mohammad Shofwan, 2007; Rina Marlina, 2007; Ryan Ardian Saputra, 2007; Indah Septiane, 2009; Ribka Christina, 2009). Pilihan lain selain menggunkan buah-buahan lokal dapat juga menggunakan buah-buahan impor, salah satunya buah kiwi (Actinidia deliciosa Planch). Buah kiwi baru diimpor ke Indonesia kurang lebih sepuluh tahun yang lalu, terutama dari New Zealand, dan sekarang mulai digemari oleh masyarakat karena rasanya enak, harganya relatif murah, mudah mengkonsumsinya (Okezone.com, 2009). Buah kiwi juga mudah didapatkan karena sekarang sudah banyak beredar di pasar. Hal ini disebabkan karena adanya perjanjian perdagangan bebas yang semakin ditingkatkan oleh pemerintah, salah satunya antara Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), Indonesia termasuk di dalamnya, dengan Australia dan New Zealand dalam ASEAN–Australia–New Zealand Free Trade Agreement (AANZFTA) sejak


(24)

3

Buah kiwi mengandung senyawa bioaktif yang sama dengan senyawa yang terdapat dalam buah-buahan lokal, dengan demikian, buah kiwi diprediksi dapat menurunkan tekanan darah. Buah kiwi mengandung senyawa bioaktif flavonoid dari golongan flavanones, yaitu dengan jenis flavanone 3-hydroxylase (Halbwirth et al, 2009). Buah kiwi juga mengandung kalium dengan kadar sekitar 7% Angka Kecukupan Gizi (AKG) per 1 buah ( + 76 gr) serta antioksidan lainnya, seperti beta karoten, lutein, xantin, vitamin C, dan vitamin E yang juga dapat

menurunkan tekanan darah (The World’s Healthiest Foods, 2007; Kiwi-Fruit.info,

2007; Bose, 2009). Kandungan lainnya pada buah kiwi yaitu kalsium yang mempunyai efek juga terhadap penurunan tekanan darah, terutama tekanan darah diastol (Grobbee, Hofman, 1986).

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai efek jus buah kiwi terhadap tekanan darah. Dalam penelitian ini digunakan dalam bentuk jus karena absorpsinya lebih cepat dan tidak membutuhkan waktu pengunyahan.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi masalah penelitian ini, adalah: 1. Apakah jus buah kiwi berefek menurunkan tekanan darah sistol normal. 2. Apakah jus buah kiwi berefek menurunkan tekanan darah diastol normal. 3. Apakah jus buah kiwi berefek tidak sama terhadap penurunan tekanan darah

sistol dan diastol normal.

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud


(25)

1.3.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui efek jus buah kiwi terhadap tekanan darah sistol. 2. Untuk mengetahui efek jus buah kiwi terhadap tekanan darah diastol.

3. Untuk mengetahui efek jus buah kiwi terhadap penurunan tekanan darah sistol dan diastol.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

Menambah wawasan dan pengetahuan farmakologi tananam obat, khususnya mengenai buah-buahan yang bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah.

1.4.2 Manfaat Praktis

Memberi informasi kepada masyarakat bahwa buah kiwi dapat menurunkan tekanan darah.

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Tekanan darah merupakan kekuatan yang dihasilkan oleh darah terhadap setiap satuan luas dinding pembuluh darah (Guyton & Hall, 1997), yang nilainya diperoleh dari perkalian cardiac output (CO) dengan total peripheral resistance

(TPR). Salah satu atau kedua variabel tersebut berubah, akan mempengaruhi

tekanan darah. Nilai CO atau curah jantung didapatkan dari perkalian heart rate

(HR) atau denyut jantung dengan cardiac stroke volume (SV) atau isi sekuncup.

Sedangkan TPR atau tahanan perifer total merupakan gabungan tahanan pembuluh-pembuluh darah perifer (Kaplan, 2006).

Buah kiwi mengandung antara lain berberapa zat yang mempengaruhi tekanan darah, yaitu flavonoid dari golongan flavanones, dengan jenis flavanone


(26)

5

dengan kadar 7% AKG per 1 buah/ + 76 gram buah kiwi dan kalsium (Kiwi-Fruit.info, 2007).

Flavonoid mempengaruhi kerja dari angiotensin I converting enzim (ACE) yang akan menghambat perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II (Robinson, 1995; Mills and Bone, 2000). Penghambatan angiotensin I ini menyebabkan vasodilatasi sehingga TPR lebih rendah dan menyebabkan kerja saraf simpatik berkurang, termasuk efek saraf simpatik terhadap otot jantung dan otot pembuluh darah. Efek lainnya dapat menyebabkan penurunan retensi air dan garam oleh ginjal, sekresi aldosteron, dan sekresi anti diuretic hormone (ADH) oleh kelenjar hipopituitari. Sekresi aldosteron yang menurun berefek terhadap penurunan retensi air dan garam oleh ginjal, sedangkan penurunan sekresi ADH menyebabkan penurunan absorpsi air. Penurunan retensi air dan garam serta absorpsi air menyebabkan nilai SV lebih rendah, akibatnya tekanan darah menurun (Guyton & Hall, 1997; Katzung, 2007; Jia and Xiao, 2007). Flavonoid juga beperan sebagai antioksidan, untuk mencegah inflamasi pembuluh darah bila dikonsumsi secara rutin dan dalam jangka waktu yang relatif lama (Bruneton, 1999; Buhler And Miranda, 2000). Beta karoten, lutein, xantin, vitamin C, dan vitamin E berefek sebagai antioksidan seperti flavonoid, juga berefek mencegah timbulnya plak aterosklerosis dan memperkecil plak tersebut (Buhler and Miranda, 2000).

Kalium mengatur kerja jantung yang mempengaruhi kontraksi otot-otot jantung, mengatur keseimbangan cairan tubuh bersama natrium, menghambat pengeluaran renin, berperan dalam vasodilatasi arteriol, dan mengurangi respon vasokonstriktor endogen, sehingga tekanan darah darah turun (Oates and Brown, 2001; Hedi R. Dewata, 2007).

Kalsium lebih signifikan menurunkan tekanan darah diastol dibanding tekanan darah sistol menurut suatu penelitian yang dilakukan terhadap subjek penelitian berusia 16-29 tahun (Grobbee, Hofman, 1986).

Buah kiwi karena mengandung senyawa flavonoid, antioksidan, mineral kalium, dan kalsium diprediksi dapat menurunkan tekanan darah.


(27)

1.5.2 Hipotesis

1. Jus buah kiwi berefek menurunkan tekanan darah sistol normal pada laki-laki dewasa.

2. Jus buah kiwi berefek menurunkan tekanan darah diastol normal pada laki-laki dewasa.

3. Jus buah kiwi berefek tidak sama terhadap penurunan tekanan darah sistol dan diastol normal pada laki-laki dewasa.

1.6Metodologi Penelitian

Desain penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium sungguhan, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), bersifat komparatif dengan desain penelitian pre-test dan post-test.

Data yang diukur adalah tekanan darah sistol dan tekanan darah diastol (mmHg) sebelum dan sesudah minum jus buah kiwi sebanyak 200 cc.

Analisis data dengan uji ”t” berpasangan dengan α = 0.05, menggunakan perangkat lunak komputer. Kemaknaan ditentukan berdasarkan nilai p < 0,05.


(28)

47

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Jus buah kiwi berefek menurunkan tekanan darah sistol normal pada laki-laki dewasa.

2. Jus buah kiwi berefek menurunkan tekanan darah diastol normal pada laki-laki dewasa.

3. Jus buah kiwi tidak berefek sama terhadap penurunan tekanan darah sistol dan diastol normal pada laki-laki dewasa.

5.2 Saran

1. Penderita hipertensi dapat minum jus buah kiwi untuk membantu menurunkan tekanan darah.

2. Efek buah kiwi terhadap tekanan darah dapat dicoba dengan menggunakan buah kiwi yang dimakan langsung.


(29)

DAFTAR PUSTAKA

AANZFTA. 2009. Top 20 New Zealand exports to Indonesia.

http://www.asean.fta.govt.nz/top-20-new-zealand-exports-to-indonesia/, 21 Februari 2010.

Anderson J., Young L., Long E. 2008. Potassium and health.

http://www.ext.colostate.edu/pubs/foodnut/09355.html, 2 September 2010. Borzecki A.M., Kader B., Berlowitz D. R. 2010. The epidemiology and

management of severe hypertension. Journal of Human Hypertension, 24: 9–18. http://www.nature.com/jhh/journal/v24/n1/full/jhh200937a.html, 12 Januari 2010.

Bose D. 2009. Kiwi fruit benefits. http://www.buzzle.com/articles/kiwi-fruit-benefits.html, 8 Januari 2010.

Bruneton J. 1999. Pharmacognosy phytochemistry medical plants. 2nd ed. New York: Intercept Ltd. p. 322-5.

Buhler D. R., Miranda C. 2000. Antioxidant activities of flavonoids. Oregon: Department of Environmental and Molecular Toxicology Oregon State University. http://lpi.oregonstate.edu/f-w00/flavonoid.html, 21 Januari 2010.

Carretero O.A., Oparil S. 2000. Essential hypertension. Circulation AHA, 101: 329-35. http://circ.ahajournals.org/cgi/content/full/circulationaha;101/3/329, 12 Januari 2010.

Coyle E. E. 1994. Fluid and carbohydrate replacement during exercise: how much and why. Society for Scientific Exploration, 50 (7). http://www.gssiweb.com/Article_Detail.aspx?articleid=23&level=2&topic= 2, 24 Agustus 2010.

Dahlan Muhamad Sopiyudin. 2009. Besar sampel dan cara pengambilan sampel,

dalam penelitian kedokteran dan kesehatan. Jakarta: Salemba Medika. p.

30, 73.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2007. Menyokong penuh penanggulangan hipertensi.

http://www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=24 06&Itemid=2, 8 Desember 2009.


(30)

49

Dicky Mohammad Shofwan. 2007. Pengaruh jus stroberi (Fragraria vesca) terhadap tekanan darah normal pada pria dewasa. Bandung: Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Doohan J. 1999. Cardiac output and blood pressure. Biological Science BioMed 108 Human Physiology.

http://www.biosbcc.net/doohan/sample/htm/COandMAPhtm.htm, 30 Juli

2010.

Engler M.B., Engler M.M. 2006. The emerging role of flavonoid-rich cocoa and chocolate in cardiovascular health and disease. Nutrition Reviews, 64(3): 109-18.

Farmacia. 2007. Konas InaSH I.

http://www.majalahfarmacia.com/rubrik/one_news_print.asp?IDNews=256, 21 Februari 2010.

Ganong, William F. 2005. Review of Medical Physiology. Singapore: Mc Graw Hill. p. 244, 359-60, 442, 454-8, 584-5, 588, 590, 604, 633-4.

Grobbee, Hofman. 1986. Effect of calcium supplementation on diastolic blood pressure in young people with mild hypertension. The Lancet, 2(8509):703-7. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/2876183, 2 September 2010. Guidelines Committe. 2003. European Society of Hypertension/ European Society

of Cardioogy guidelines for the management of arterial hypertension. J

Hypertens, 21L: 1011-53.

Guyton & Hall. 2008. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC. p. 146, 148, 217, 210-1, 259, 266, 268, 285-7.

Halbwirth H., Waldner I., Miosic S., Ibanez M., Costa G., Stich K. 2009. Measuring flavonoid enzyme activities in tissues of fruit species. J. Agric.

Food Chem., 57 (11): 4983–7.

Hedi R. Dewata. 2007. Vitamin. Dalam Sulistia Gan Gunawan: Farmakologi dan

terapi. Edisi 5. Jakarta: Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas

Kedokteran UI. p. 790.

Hidgon J. 2006. Vitamin C. Linus Pauling Institute, Oregon State University. http://lpi.oregonstate.edu/infocenter/vitamins/vitaminC/, 2 September 2010. Ibnu Masud, 1996. Dasar-dasar fisiologi kardiovaskuler. Jakarta: EGC. p. 110-9.


(31)

Indah Septiane. 2009. Pengaruh jus anggur (Vitis vinifera L.) terhadap tekanan darah normal pada perempuan dewasa. Bandung: Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Jia L. Z., Xiao C. L. 2007. Review: Novel roles of intracrine angiotensin II and signalling mechanisms in kidney cells. J Renin Angiotensin Aldosterone

Syst, 8: 23. http://jra.sagepub.com/cgi/reprint/8/1/23, 21 Januari 2010.

JNC VII. 2003. The seventh report of the Joint National Committee on prevention, detection, evaluation, and treatment of high blood pressure.

Hypertension, 42: 1206-52.

http://hyper.ahajournals.org/cgi/content/full/42/6/1206, 8 Desember 2009. Kaplan N. M. 2006. Clinical hypertension. 9th ed. Philadelphia: Lippincott

Williams & Wilkins. p. 52-3.

Katzung B. G. 2007. Drugs used in asthma. In H. A. Boushey: Basic and clinical

pharmacology. 10th ed. USA: Mc Graw Hill. p. 320-3.

Kiwi-Fruit.info. 2007. Health benefits of kiwi fruit. http://kiwi-fruit.info/kiwi-fruit/Health+Benefits+of+Kiwi+Fruit , 8 Desember 2009.

Klabunde R. E. 2007. Cardiovascular physiolgy concepts.

http://www.cvphysiology.com/Blood%20Pressure/BP025.htm, 28 Juli 2010.

---. 2008. Autonomic innervation of the heart and vasculature.

http://www.cvphysiology.com/Blood%20Pressure/BP008.htm, 24 Agustus 2010.

Lane D. A., Lip G. Y. H. 2001. Ethnic differences in hypertension and blood pressure control in the UK. Oxford Journals, 94 (7): 391-6. http://qjmed.oxfordjournals.org/content/94/7/391.full, 5 Oktober 2010. Lestari Soewarso. 2005. Pengaruh buah semangka (Citrullus Vulgaris Schrad.

Fructus) terhadap tekanan darah normal pria dewasa. Bandung: Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Littler W.A., Honour A. J., Carter R. D., Sleight P., 1975. Sleep and blood

presure. British Medical Journal, 3: 346-8.

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1673769/pdf/brmedj01459-0014.pdf, 5 Oktober 2010.


(32)

51

Mancia G, Macker GD, Dominiczak A, Cifkova R, Fagard R, Germano G, et al. 2007. Guidelines for the management of arterial hypertension. European

Heart Journal, 28: 1462-1536.

http://eurheartj.oxfordjournals.org/content/28/12/1462.full, 31 Agustus 2010.

Mills S., Bone K. 2000. Principles and practise of phytotherapy: Modern herbal

medicine. London: Chruchill Livingstone. p. 33.

Nafrialdi. 2007. Farmakologi dan terapi. Edisi 5. Jakarta: Departemen Farmakologi dan Teraupetik, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Nico Aurelius Tarigan. 2006. Pengaruh pisang kepok (Musa acuminata x

balbisiana Colla) terhadap tekanan darah normal pada pria dewasa.

Bandung: Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Oates J. A., Brown N. J. 2001. Antihypertensive agents and the drug therapy of hypertension. In Hardman, J. G. & Limbird, L. E.: Goodman & gilman’s the

pharmacological basis of therapeutics. 19th ed. New York: Mc Graw-Hill Medical Publishing Division. p. 871-86.

Okezone.com. 2009. Jatuh hati pada kiwi.

http://lifestyle.okezone.com/index.php/read/2009/08/18/29/248921/jatuh-hati-pada-kiwi, 8 Januari 2010.

Rappaport E. 2010. How the body controls blood pressure.

http://www.ehealthmd.com/library/highbp/hbp_how.html, 28 Juli 2010. Ribka Christina. 2009. Pengaruh belimbing manis (Averrhoa carambola Linn)

terhadap tekanan darah pada pria dewasa. Bandung: Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Rina Marlina. 2007. Pengaruh jus stroberi (Fragraria vesca) terhadap tekanan darah normal pada wanita dewasa. Bandung: Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Riskesdas. 2007. Hipertensi di Indonesia.

http://www.litbang.depkes.go.id/Simnas4/Day_2/HIPERTENSI.pdf, 8

Januari 2010.

Robinson T. 1995. Kandungan organik tumbuhan tinggi. Edisi 6. Bandung: ITB. Ryan Ardian Saputra. 2007. Pengaruh jus buah mentimun (Cucumis savitus Linn

Fructus) terhadap tekanan darah pria dewasa. Bandung: Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.


(33)

Sheps S.G. 2010. Sleep deprivation: a cause of high blood pressure. http://www.mayoclinic.com/health/sleep-deprivation/AN01344, 5 Oktober 2010.

Thamrin Mahesarani. 2010. Cantik dan sehat dengan buah kiwi.

http://www.tnol.co.id/id/food-clubs/3687-cantik-dan-sehat-dengan-buah-kiwi.html, 1 September 2010.

The World’s Healthiest Foods. 2007. Kiwifruit.

http://www.whfoods.com/genpage.php?tname=foodspice&dbid=41 , 8

Desember 2009.

Tierney L.M., McPhee S. J., Papadakis M.A. 2008. Current medical diagnosis & treatment. Terjemahan Abdul Gofir, Sofyatul Yumna, Erlina, Isnatin. Jakarta: Salemba Medika. p. 381-6.

Viky Victory. 2005. Pengaruh jus alpukat (Persea americana) terhadap tekanan darah normal pada pria dewasa. Bandung: Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Walpole R. E., Myers R. H. 1995. Ilmu peluang dan statistika untuk insinyur dan

ilmuwan. Bandung: ITB.

Wikipedia. 2010a. Vasodilation. http://en.wikipedia.org/wiki/Vasodilation, 29 Juli 2010.

---. 2010b. Vasoconstriction. http://en.wikipedia.org/wiki/Vasoconstriction, 29 Juli 2010.

---. 2010c. Kiwifruit. http://en.wikipedia.org/wiki/Kiwifruit, 1 September 2010.

Wolson R. F. 1987. Statistical method for the analysis of biomedical data. New York: John Wiley & Sons, Inc. p. 154.

Zemel, M.B. 2001. Calcium Modulation of Hypertension and Obesity: Mechanisms and Implications. Journal of the American College of

Nutrition, 20: 428-35. http://www.jacn.org/cgi/reprint/20/suppl_5/428S, 8 November 2010.

Zimmerman R.S., Maymind M., dan Barbee R.W. 1994. Endothelin blockade lowers total peripheral resistance in hemorrhagic shock recovery. American

Heart Association, 23: 205-210.


(1)

47

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Jus buah kiwi berefek menurunkan tekanan darah sistol normal pada laki-laki dewasa.

2. Jus buah kiwi berefek menurunkan tekanan darah diastol normal pada laki-laki dewasa.

3. Jus buah kiwi tidak berefek sama terhadap penurunan tekanan darah sistol dan diastol normal pada laki-laki dewasa.

5.2 Saran

1. Penderita hipertensi dapat minum jus buah kiwi untuk membantu menurunkan tekanan darah.

2. Efek buah kiwi terhadap tekanan darah dapat dicoba dengan menggunakan buah kiwi yang dimakan langsung.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

AANZFTA. 2009. Top 20 New Zealand exports to Indonesia. http://www.asean.fta.govt.nz/top-20-new-zealand-exports-to-indonesia/, 21 Februari 2010.

Anderson J., Young L., Long E. 2008. Potassium and health.

http://www.ext.colostate.edu/pubs/foodnut/09355.html, 2 September 2010. Borzecki A.M., Kader B., Berlowitz D. R. 2010. The epidemiology and

management of severe hypertension. Journal of Human Hypertension, 24: 9–18. http://www.nature.com/jhh/journal/v24/n1/full/jhh200937a.html, 12 Januari 2010.

Bose D. 2009. Kiwi fruit benefits. http://www.buzzle.com/articles/kiwi-fruit-benefits.html, 8 Januari 2010.

Bruneton J. 1999. Pharmacognosy phytochemistry medical plants. 2nd ed. New York: Intercept Ltd. p. 322-5.

Buhler D. R., Miranda C. 2000. Antioxidant activities of flavonoids. Oregon: Department of Environmental and Molecular Toxicology Oregon State University. http://lpi.oregonstate.edu/f-w00/flavonoid.html, 21 Januari 2010.

Carretero O.A., Oparil S. 2000. Essential hypertension. Circulation AHA, 101: 329-35. http://circ.ahajournals.org/cgi/content/full/circulationaha;101/3/329, 12 Januari 2010.

Coyle E. E. 1994. Fluid and carbohydrate replacement during exercise: how much and why. Society for Scientific Exploration, 50 (7).

http://www.gssiweb.com/Article_Detail.aspx?articleid=23&level=2&topic= 2, 24 Agustus 2010.

Dahlan Muhamad Sopiyudin. 2009. Besar sampel dan cara pengambilan sampel, dalam penelitian kedokteran dan kesehatan. Jakarta: Salemba Medika. p. 30, 73.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2007. Menyokong penuh penanggulangan hipertensi.

http://www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=24 06&Itemid=2, 8 Desember 2009.


(3)

Dicky Mohammad Shofwan. 2007. Pengaruh jus stroberi (Fragraria vesca) terhadap tekanan darah normal pada pria dewasa. Bandung: Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Doohan J. 1999. Cardiac output and blood pressure. Biological Science BioMed 108 Human Physiology.

http://www.biosbcc.net/doohan/sample/htm/COandMAPhtm.htm, 30 Juli 2010.

Engler M.B., Engler M.M. 2006. The emerging role of flavonoid-rich cocoa and chocolate in cardiovascular health and disease. Nutrition Reviews, 64(3): 109-18.

Farmacia. 2007. Konas InaSH I.

http://www.majalahfarmacia.com/rubrik/one_news_print.asp?IDNews=256, 21 Februari 2010.

Ganong, William F. 2005. Review of Medical Physiology. Singapore: Mc Graw Hill. p. 244, 359-60, 442, 454-8, 584-5, 588, 590, 604, 633-4.

Grobbee, Hofman. 1986. Effect of calcium supplementation on diastolic blood pressure in young people with mild hypertension. The Lancet, 2(8509):703-7. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/2876183, 2 September 2010. Guidelines Committe. 2003. European Society of Hypertension/ European Society

of Cardioogy guidelines for the management of arterial hypertension. J Hypertens, 21L: 1011-53.

Guyton & Hall. 2008. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC. p. 146, 148, 217, 210-1, 259, 266, 268, 285-7.

Halbwirth H., Waldner I., Miosic S., Ibanez M., Costa G., Stich K. 2009. Measuring flavonoid enzyme activities in tissues of fruit species. J. Agric. Food Chem., 57 (11): 4983–7.

Hedi R. Dewata. 2007. Vitamin. Dalam Sulistia Gan Gunawan: Farmakologi dan terapi. Edisi 5. Jakarta: Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran UI. p. 790.

Hidgon J. 2006. Vitamin C. Linus Pauling Institute, Oregon State University.

http://lpi.oregonstate.edu/infocenter/vitamins/vitaminC/, 2 September 2010. Ibnu Masud, 1996. Dasar-dasar fisiologi kardiovaskuler. Jakarta: EGC. p. 110-9.


(4)

Indah Septiane. 2009. Pengaruh jus anggur (Vitis vinifera L.) terhadap tekanan darah normal pada perempuan dewasa. Bandung: Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Jia L. Z., Xiao C. L. 2007. Review: Novel roles of intracrine angiotensin II and signalling mechanisms in kidney cells. J Renin Angiotensin Aldosterone Syst, 8: 23. http://jra.sagepub.com/cgi/reprint/8/1/23, 21 Januari 2010.

JNC VII. 2003. The seventh report of the Joint National Committee on prevention, detection, evaluation, and treatment of high blood pressure.

Hypertension, 42: 1206-52.

http://hyper.ahajournals.org/cgi/content/full/42/6/1206, 8 Desember 2009. Kaplan N. M. 2006. Clinical hypertension. 9th ed. Philadelphia: Lippincott

Williams & Wilkins. p. 52-3.

Katzung B. G. 2007. Drugs used in asthma. In H. A. Boushey: Basic and clinical pharmacology. 10th ed. USA: Mc Graw Hill. p. 320-3.

Kiwi-Fruit.info. 2007. Health benefits of kiwi fruit. http://kiwi-fruit.info/kiwi-fruit/Health+Benefits+of+Kiwi+Fruit , 8 Desember 2009.

Klabunde R. E. 2007. Cardiovascular physiolgy concepts.

http://www.cvphysiology.com/Blood%20Pressure/BP025.htm, 28 Juli 2010. ---. 2008. Autonomic innervation of the heart and vasculature.

http://www.cvphysiology.com/Blood%20Pressure/BP008.htm, 24 Agustus 2010.

Lane D. A., Lip G. Y. H. 2001. Ethnic differences in hypertension and blood pressure control in the UK. Oxford Journals, 94 (7): 391-6.

http://qjmed.oxfordjournals.org/content/94/7/391.full, 5 Oktober 2010. Lestari Soewarso. 2005. Pengaruh buah semangka (Citrullus Vulgaris Schrad.

Fructus) terhadap tekanan darah normal pria dewasa. Bandung: Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Littler W.A., Honour A. J., Carter R. D., Sleight P., 1975. Sleep and blood presure. British Medical Journal, 3: 346-8.

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1673769/pdf/brmedj01459-0014.pdf, 5 Oktober 2010.


(5)

Mancia G, Macker GD, Dominiczak A, Cifkova R, Fagard R, Germano G, et al. 2007. Guidelines for the management of arterial hypertension. European Heart Journal, 28: 1462-1536.

http://eurheartj.oxfordjournals.org/content/28/12/1462.full, 31 Agustus 2010.

Mills S., Bone K. 2000. Principles and practise of phytotherapy: Modern herbal medicine. London: Chruchill Livingstone. p. 33.

Nafrialdi. 2007. Farmakologi dan terapi. Edisi 5. Jakarta: Departemen Farmakologi dan Teraupetik, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Nico Aurelius Tarigan. 2006. Pengaruh pisang kepok (Musa acuminata x balbisiana Colla) terhadap tekanan darah normal pada pria dewasa. Bandung: Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Oates J. A., Brown N. J. 2001. Antihypertensive agents and the drug therapy of hypertension. In Hardman, J. G. & Limbird, L. E.: Goodman & gilman’s the pharmacological basis of therapeutics. 19th ed. New York: Mc Graw-Hill Medical Publishing Division. p. 871-86.

Okezone.com. 2009. Jatuh hati pada kiwi.

http://lifestyle.okezone.com/index.php/read/2009/08/18/29/248921/jatuh-hati-pada-kiwi, 8 Januari 2010.

Rappaport E. 2010. How the body controls blood pressure.

http://www.ehealthmd.com/library/highbp/hbp_how.html, 28 Juli 2010. Ribka Christina. 2009. Pengaruh belimbing manis (Averrhoa carambola Linn)

terhadap tekanan darah pada pria dewasa. Bandung: Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Rina Marlina. 2007. Pengaruh jus stroberi (Fragraria vesca) terhadap tekanan darah normal pada wanita dewasa. Bandung: Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Riskesdas. 2007. Hipertensi di Indonesia.

http://www.litbang.depkes.go.id/Simnas4/Day_2/HIPERTENSI.pdf, 8 Januari 2010.

Robinson T. 1995. Kandungan organik tumbuhan tinggi. Edisi 6. Bandung: ITB. Ryan Ardian Saputra. 2007. Pengaruh jus buah mentimun (Cucumis savitus Linn

Fructus) terhadap tekanan darah pria dewasa. Bandung: Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.


(6)

Sheps S.G. 2010. Sleep deprivation: a cause of high blood pressure.

http://www.mayoclinic.com/health/sleep-deprivation/AN01344, 5 Oktober 2010.

Thamrin Mahesarani. 2010. Cantik dan sehat dengan buah kiwi.

http://www.tnol.co.id/id/food-clubs/3687-cantik-dan-sehat-dengan-buah-kiwi.html, 1 September 2010.

The World’s Healthiest Foods. 2007. Kiwifruit.

http://www.whfoods.com/genpage.php?tname=foodspice&dbid=41 , 8 Desember 2009.

Tierney L.M., McPhee S. J., Papadakis M.A. 2008. Current medical diagnosis & treatment. Terjemahan Abdul Gofir, Sofyatul Yumna, Erlina, Isnatin. Jakarta: Salemba Medika. p. 381-6.

Viky Victory. 2005. Pengaruh jus alpukat (Persea americana) terhadap tekanan darah normal pada pria dewasa. Bandung: Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Walpole R. E., Myers R. H. 1995. Ilmu peluang dan statistika untuk insinyur dan ilmuwan. Bandung: ITB.

Wikipedia. 2010a. Vasodilation. http://en.wikipedia.org/wiki/Vasodilation, 29 Juli 2010.

---. 2010b. Vasoconstriction. http://en.wikipedia.org/wiki/Vasoconstriction, 29 Juli 2010.

---. 2010c. Kiwifruit. http://en.wikipedia.org/wiki/Kiwifruit, 1 September 2010.

Wolson R. F. 1987. Statistical method for the analysis of biomedical data. New York: John Wiley & Sons, Inc. p. 154.

Zemel, M.B. 2001. Calcium Modulation of Hypertension and Obesity: Mechanisms and Implications. Journal of the American College of Nutrition, 20: 428-35. http://www.jacn.org/cgi/reprint/20/suppl_5/428S, 8 November 2010.

Zimmerman R.S., Maymind M., dan Barbee R.W. 1994. Endothelin blockade lowers total peripheral resistance in hemorrhagic shock recovery. American Heart Association, 23: 205-210.