Penerapan Sistem Informasi Akuntansi dan Pengendalian Internal pada Siklus Penjualan Sebagai Standard Operational Prosedure dalam Menunjang Keakuratan Laporan Keuangan (Studi Kasus pada PT X Bandung).

(1)

ABSTRACT

Understanding the importance of an application of accounting information systems and internal control systems within an enterprise, especially in the sales cycle in order to support the accuracy of the presentation and reporting of financial statements, the author took the title "Application of Accounting Information Systems and Internal Control Systems as the Sales Cycle in supporting the Standard Operational Procedure The accuracy of financial statements "made by a company in Padalarang. The purpose of this study are: 1. Knowing how the application of accounting information systems and internal control systems in the sales cycle PT X has been adequate. 2.) Knowing how the application of SIA Sales Cycle relations on the accuracy of financial statements. 3.) Knowing how the application of SPI Sales Cycle relations on the accuracy of financial statements. 4.) Knowing the relationship between Accounting Information Systems (AIS) with the Internal Control System (SPI) on the accuracy of the sales cycle with the financial statements. In conducting the research, case study methods are used to perform analytical descriptive kualiitatif, a method that aims to describe the state of the company based on real facts and look at the situation observed, where data is organized, explained and then dianalisa.Pengujian hypothesis by using SPSS 20 software regression methods for windows and simple and multiple correlation, while the examination of the relationship of independent variables using the Independent Sample Test Two. Coefficient calculated from the results obtained: 1.) The application of accounting information systems and internal control systems in the sales cycle PT X has been adequate. 2.) The relationship between SPI and the variable accuracy of financial statements is calculated by KK (Criterion Correlation) is 0.618 (R Square column), showed a high relationship. 4.) The relationship of the SIA and SPI presentation of accurate financial statements are affected. Influence on the accuracy of financial statements by 59% while the rest 41% influenced of other factors. Seen on the results of data processing significance value of 0.000, indicating that a significantly smaller value than the value of α (5%), meaning that Ho is rejected, it was concluded that the application of SIA and SPI sales cycles are applied affects the accuracy of financial statements.


(2)

ABSTRAK

Memahami pentingnya suatu penerapan sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian internal dalam suatu perusahaan khsusnya pada siklus penjualan dalam rangka menunjang keakuratan penyajian dan pelaporan laporan keuangan, maka penulis mengambil judul “Penerapan Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Pengendalian Internal Pada Siklus Penjualan sebagai Standard Operational Procedure dalam menunjang Keakuratan Laporan Keuangan” yang dilakukan pada sebuah perusahaan di Padalarang. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui bagaimana penerapan sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian internal siklus penjualan di PT X telah memadai. 2.) Mengetahui bagaimana hubungan penerapan SIA Siklus Penjualan terhadap keakuratan Laporan Keuangan. 3.) Mengetahui bagaimana hubungan penerapan SPI Siklus Penjualan terhadap keakuratan Laporan Keuangan. 4.) Mengetahui adanya hubungan antara Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dengan Sistem Pengendalian Internal (SPI) pada siklus penjualan dengan keakuratan laporan keuangan. Dalam melakukan penelitian, digunakan metoda studi kasus dengan melakukan analitis deskriptif kualiitatif, yaitu suatu metode yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan perusahaan berdasarkan fakta yang nyata dan tampak pada situasi yang diamati, dimana data disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisa.Pengujian hipotesis dengan menggunakan software

SPSS 20 for windows metode regresi dan korelasi sederhana dan ganda, sedangkan pengujian

terhadap hubungan variabel independen dengan menggunakan Uji Two Independen Sample. Dari hasil perhitungan koefisien diperoleh: 1.) penerapan sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian internal siklus penjualan di PT X telah memadai. 2.) Besarnya hubungan antara variabel SPI dan Keakuratan Laporan Keuangan dihitung dengan KK (Kriteria Korelasi) adalah 0,618 (pada kolom R Square), menunjukan hubungan yang tinggi. 4.) Hubungan SIA dan SPI terhadap penyajian laporan keuangan yang akurat adalah berpengaruh. Pengaruhnya terhadap keakuratan laporan keuangan sebesar 59% sedangkan sisanya sebesar 41% dipengaruhi faktor lain. Pada hasil pengolahan data terlihat nilai signifikansi sebesar 0,000, hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikan lebih kecil dari pada nilai α (5%), artinya Ho ditolak, disimpulkan bahwa penerapan SIA dan SPI siklus penjualan yang diterapkan berpengaruh terhadap keakuratan laporan keuangan.


(3)

DAFTAR ISI

ABSTRAK

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 4

1.4 Kegunaan Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi Akuntansi ... 6

2.1.1Pengertian dan Sifat Sistem ... 6

2.1.2Informasi yang Berguna ... 8

2.1.3Pengertian Sistem Informasi Akuntansi... 9

2.1.4Unsur-unsur Sistem Informasi Akuntansi ... 10

2.2 Sistem Pengendalian Internal ... 11

2.2.1Elemen-Elemen Sistem Pengendalian Intern ... 13

2.2.2Tujuan Sistem Pengendalian Intern ... 16


(4)

2.2.4Perlunya Sistem Pengendalian Internal ... 18

2.3 Penjualan ... ... 19

2.3.1Pengertian Penjualan ... 19

2.3.2Aktivitas Penjualan ... 19

2.3.3Organisasi Penjualan ... 21

2.3.4Prosdur Penjualan ... 23

2.3.5Dokumen dan Catatan yang Digunakan Dalam Penjualan .... 24

2.4 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan ... 26

2.4.1 Tujuan Sistem Informasi Penjualan ... 27

2.4.2 Sistem Pengendalian Intern Penjualan ... 28

2.5 Laporan Keuangan ... 30

2.5.1Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan ... 30

2.5.2Laporan Keuangan yang Akurat ... 32

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 33

3.2 Metode Penelitian ... 33

3.2.1Teknik Pengumpulan Data ... 34

3.2.2Populasi dan Sampel ... 35

3.2.3Operasionalisasi Variabel ... 35

3.2.4Teknik Pengembangan Instrumen... 36

3.2.5Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 37

3.2.5.1 Pengujian Validitas Instrumen ... 38


(5)

3.2.5.3 Analisis Deskriptif Data Penelitian ... 44

3.2.6Penetapan Skala Pengukuran Variabel Penelitian ... 45

3.2.7Penetapan Hipotesis ... 47

3.2.8Penetapan Signifikan ... 48

3.2.9Metode Pengelolahan Data ... 48

3.2.10 Pengujian Hipotesis ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 45

4.1.1.1 Sejarah Singkat PT. X ... 45

4.1.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan dan Uraian Tugas . 46 4.2 Hasil Pembahasan ... 51

4.2.1 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan PT.X ... 51

4.2.1.1 Arus Transaksi Perusahaan ... 52

4.2.1.2 Kegiatan Penjualan di Dalam PT.X ... 53

4.2.2 Sistem Pengendalian Intern Penjualan PT.X ... 54

4.2.2.1 Pengendalian Penjualan di Perusahaan ... 56

4.2.3 Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Pengendalian Intern Menunjang Keakuratan Penyajian Laporan Keuangan ... 71

4.2.4 Hasil Pengujian Kualitas Data ... 58

4.2.4.1 Sistem Informasi Akuntansi... 58

4.2.4.2 Sistem Pengendalian Intern ... 68


(6)

4.2.5 Analisis Regresi Linier Berganda ... 90 4.2.6 Pembuktian Hipotesis ... 91 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 98 5.2 Saran ... 101 DAFTAR PUSTAKA


(7)

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

Tabel 2.1 Karakteristik Informasi yang Berguna

Tabel 2.2 Hubungan Tujuan Pengendalian Intern dengan Elemen-elemennya Tabel 3.1 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas

Tabel 3.2 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Tabel 3.3 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas

Tabel 3.4 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Penelitian

Tabel 3.5 Ikhtisar Variabel, Konsep, Indikator, Skala, Pengukuran dan Instrumen Tabel 3.6 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi Tabel 4.1 Fungsi Penjualan harus Terpisah dari Fungsi Penerimaan

Tabel 4.2 Fungsi penjualan mengeluarkan formulir perintah pengeluaran barang (delivery order) dan mengawasi pengiriman.

Tabel 4.3 Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi penjualan

Tabel 4.4 Penerimaan order dari pelanggan diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan menggunakan formulir surat order pengiriman

Tabel 4.5 Fungsi penjualan mencatat akibat-akibat material dan finansial dari aktivitas penjualan

Tabel 4.6 Laporan penjualan dilakukan oleh bagian adminitrasi penjualan dan dianalisa oleh manajer penjualan

Tabel 4.7 Faktur penjualan bernomor urut cetak.

Tabel 4.8 Faktur penjualan dan surat pengiriman barang dibuat rangkap dan tembus, tiap rangkap dibuat beda warna


(8)

Tabel 4.10 Dilakukan pemeriksaan atau audit dalam jangka waktu tertentu Tabel 4.11 Terdapat pemisah tanggungjawab dan wewenang yang jelas

Tabel 4.12 Retur penjualan diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan membubuhkan tanda tangan otorisasi dalam memo kredit

Tabel 4.13 Pengiriman barang kepada pelanggan diotorisasi oleh fungsi pengiriman dengan cara menandatangai dan membubuhkan cap “sudah dikirim” pada surat pengiriman barang.

Tabel 4.14 Formulir penjualan bernomor urut cetak, dan dibuat rangkap tembus, dengan warna berbeda disetiap lembarnya, serta dibubuhi tulisan untuk siapa lembar tersebut diajukan

Tabel 4.15 Fungsi penjualan dilakukan oleh klaryawan yang memiliki pengetahuan dan keahlian sesuai dengan tanggung jawabnya

Tabel 4.16 Diberikannya batasa-batasan nilai penjualan (limit) bagi setiap konsumen oleh manajer penjualan dan disetujui oleh direktur

Tabel 4.17 Memo kredit bernomor urut cetak dan pemakainya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan

Tabel 4.18 Secara periodik fungsi akuntansi mengirim laporan piutang (account receivable

statement) kepada setiap debitur untuk menguji ketelitian catatan piutang yang

diselenggarakan oleh fungsi tersebut

Tabel 4.19 Secara periodik diadakan rekonsiliasi kartu piutang dengan rekening kontrol piutang dalam buku besar

Tabel 4.20 Perusahaan mempertimbangkan keahlian dari calon karyawan yang akan bekerja. Tabel 4.21 Perusahaan menempatkan karyawan sesuai dengan keahlian yang dimiliki oleh

karyawan.


(9)

Tabel 4.23 Terdapat pemisahan tugas antara bagian akuntansi dan bagian gudang. Tabel 4.24 Ada otorisasi yang menunjukan persetujuan untuk memesan barang lagi.

Tabel 4.25 Dokumen dan catatan disusun dengan memadai ( berdasarkan nomor urut, tanggal kejadian, susunan huruf ).

Tabel 4.26 Faktur penjualan dibuat bersamaan dengan proses penjualan yang terjadi.

Tabel 4.27 Bagian gudang membuat catatan mengenai jumlah barang yang masuk dan barang yang keluar.

Tabel 4.28 Bagian gudang membandingkan surat jalan dengan catatan yang ada untuk memastikan barang yang keluar sesuai.

Tabel 4.29 Setiap dokumen dibuat dan diotorisasi oleh bagian yang bersangkutan. Tabel 4.30 Setiap transaksi penjualan dicatat dengan benar.

Tabel 4.31 Faktur penjualan dapat memberikan keyakinan yang memadai. Tabel 4.32 Ada otoritas yang diberikan untuk setiap barang yang keluar.

Tabel 4.33 Suplier melakukan perhitungan fisik barang sebelum melakukan pengiriman. Tabel 4.34 Ada bagian yang ditugaskan untuk mengawasi jalan nya perhitungan stock secara

langsung.

Tabel 4.35 Perhitungan fisik dilakukan oleh bagian lain selain bagian gudang. Tabel 4.36 Transaksi penjualan dicatat dengan posting yang benar

Tabel 4.37 Transaksi penjualan dicatat dengan jumlah yang benar

Tabel 4.38 Ketepatan waktu serta keakuratan laporan penjualan, membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan.

Tabel 4.39 Laporan keuangan hanya menyajikan kejadian-kejadian yang dapat dinyatakan secara kuantitatif dalam bentuk satuan mata uang


(10)

Tabel 4.40 Laporan keuangan adalah produk akhir dalam proses akuntansi

Tabel 4.41 Laporan keuangan sudah dibuat sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berlaku Umum (PABU)

Tabel 4.42 Arsip dokumen menjamin keandalan data penjualan perusahaan sebagai pendukung dalam penyusunan laporan keuangan

Tabel 4.43 Laporan keuangan digunakan sebagai media komunikasi untuk pertanggungjawaban manajemen kepada pihak berkepentingan (terutama pemilik) Tabel 4.44 Laporan keuangan digunakan sebagai gambaran umum tentang lingkup informasi

perusahaan.

Tabel 4.45 Laporan perusahaan dihasilkan melalui sistem akuntansi yang diselenggarakan oleh suatu perusahaan.

Tabel 4.46 Laporan keuangan disusun oleh pihak yang berwenang.

Tabel 4.47 Laporan keuangan yang ada di perusahaan dapat di uji (laporan keuangan yang disusun berdasarkan konsep-konsep dasar akuntansi dan prinsip-prinsip akuntansi yang dianut, sehingga dapat diuji kebenarannya oleh pihak lain)

Tabel 4.48 Laporan keuangannya bersifat netral artinya bahwa laporan keuangan yang disajikan bersifat umum, objektif dan tidak memihak pada kepentingan pemakai tertentu

Tabel 4.49 Laporan keuangannya bersifat relevan artinya bahwa informasi yang dijadikan harus ada hubungan dengan pihak-pihak yang memerlukan untuk mengambil keputusan.

Tabel 4.50 Laporan keuangan memiliki daya banding artinya bahwa perbandingan laporan keuangan dapat diadakan baik antara laporan perusahaan dalam tahun tertentu dengan tahun sebelumnya atau laporan keuangan perusahaan tertentu dengan perusahaan lain pada tahun yang sama.


(11)

Tabel 4.52 Rangkuman Deskriptif Sistem Pengendalian Intern Tabel 4.53 Rangkuman Deskriptif Keakurat Laporan Keuangan Tabel 4.54 Hasil Uji Regresi Berganda

Tabel 4.55 Hasil Uji Anova (Regresi Simultan) Tabel 4.56 Hasil Uji Regresi Persial

Tabel 4.57 Hasil Koefisien Determinasi

Tabel 4.58 Hasil Koefisien Determinasi Simulan Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT X Bandung


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner

Lampiran 2 Dokumen Penjualan Perusahaan Lampiran 3 Hasil Uji Deskriptif


(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Persaingan bisnis yang sangat ketat dan dirasa semakin kompetitif, hal ini memaksa sejumlah perusahaan untuk dapat bertahan dalam arus persaingan bisnis. Menanggapi kondisi tersebut maka diperlukan perbaikan terhadap kualitas dari perusahaan untuk dapat bersaing secara wajar dan mencapai tingkat efektivitas dan efisiensi operasi yang diinginkan. Perbaikan ini dapat dilakukan dengan cara memeriksa kembali setiap kegiatan internal perusahan dalam upaya meningkatkan keakuratan penyajian laporan keuangan. Untuk dapat mengkaji kegiatan internal suatu perusahaan, dapat dilihat dari informasi keuangan serta non keuangan atas berbagai kegiatan perusahaan yang memperngaruhi pelaporan laporan keuangan dan sistem informasi yang berlaku di perusahaan.

Suatu sistem yang berkualitas dapat bekerja dengan baik apabila bagian-bagian yang terintegrasi dengan sistem tersebut beroperasi sesuai dengan tugas dan tanggung jawabanya masing-masing, disinilah peranan penting dari sistem informasi akuntansi.

Dengan sistem infromasi akuntansi, risiko terjadinya kekeliruan dan kesalahan pencatatan atau perhitungan dapat diminimalisasi sehingga keakuratan dari laporan keuangan dapat dicapai. Pemrosesan transaksi secara efisien, pemberian pengendalian internal yang memadai untuk melindungi asset (termasuk data), serta persiapan informasi yang berguna untuk pembuatan keputusan secara efektif, merupakan fungsi dasar sistem informasi akuntansi.


(14)

BAB I PENDAHULUAN 2

Salah satu bagian di dalam sistem informasi akuntansi yang menunjang kelancaran kerja sistem informasi akuntansi tersebut adalah pengendalian internal. Pengendalian internal itu sendiri adalah suatu proses yang dijalankan untuk dewan komisaris, manajemen, dan personel lain dalam perusahaan, yang didesain untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang dipenuhinya tujuan pengendalian.

Guna memperbaiki pengendalian internal di dalam suatu perusahaan maka diperlukannya Standard Operational Procedure (SOP). SOP ini digunakan sebagai pedoman dan pegangan dalam melaksanakan dan mengawasi setiap transaksi operasional perusahaan sehingga masing-masing tugas dan tanggung jawabnya dapat terintegrasi dan terkontrol. Dengan adanya SOP akan membuat kegiatan internal dan setiap transaksi yang ada di dalam perusahaan lebih terkontrol, dan menjadikan setiap transaksi yang ada di dalamnya menjadi lebih efektif dan efisien karena kegiatan di dalam perusahaaan tersebut dioperasikan sesuai dengan tanggungjawab dan wewenang yang berlaku. Dengan terorganisasinya kegiatan-kegiatan yang berkaitan tersebut akan menghasilkan laporan keuangan yang akurat dan dapat membantu pihak manajemen dalam mengambil keputusannya.

PT. X bergerak dalam bidang perdagangan tidak luput dari persaingan bisnis yang semakin ketat kebutuhannnya akan informasi keuangan maupun non keuangan dirasa penting untuk kebutuhan manajemen perusahaan guna membantu manajemen mengambil keputusan. Sama seperti perusahaan lainnya PT. X dalam menjalankan usahanya menggunakan sistem informasi akuntansi guna mempermudah proses kinerja kegiatan akuntansi di dalam perusahaan. Namun hal


(15)

BAB I PENDAHULUAN 3

tersebut belum dijadikan suatu pendoman yang terstruktur secara tertulis yang kita sebut sebagai Standard Operational Procedure (SOP).

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian guna menyusun skripsi di bidang tersebut dan atas dasar itu pula penulis

mengambil judul skripsi: ““Penerapan Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Pengendalian Internal Pada Siklus Penjualan sebagai Standard Operational

Procedure dalam menunjang Keakuratan Laporan Keuanganstudi kasus

pada PT X.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah PT X sudah menerapkan Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Pengendalian siklus penjualan secara memadai.

2. Bagaimana hubungan penerapan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dan Sistem Pengendalian Intern (SPI) pada Siklus Penjualan yang dengan keakuratan penyajian Laporan Keuangan.

3. Bagaimana pengaruh penerapan Sistem Pengendalian Internal (SPI) pada Siklus Penjualan dengan keakuratan penyajian Laporan Keuangan.


(16)

BAB I PENDAHULUAN 4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Tujuan penulis dalam melakukan penelitian ini sendiri dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Mengetahui penerapan Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Pengendalian Internal siklus penjualan di PT X.

2. Mengetahui bagaimana hubungan penerapan SIA dan SPI Siklus Penjualan sebagai SOP terhadap keakuratan Laporan Keuangan.

3. Mengetahui apakah terdapat pengaruh SIA dan SPI Siklus Penjualan sebagai SOP suatu perusahaan dapat menunjang keakuratan Laporan Keuangan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kegunaan untuk:

1. Perusahaan yang diteliti

Diharapkan menjadi suatu sarana untuk memperbaiki manajemen perusahaan dan memberikan penerapan sistem dalam perusahaan khususnya sistem informasi akuntansi dan pengendalian internal pada siklus penjualan sebagai salah satu elemen dari laporan keuangan, untuk mengukur keakuratan penyajian laporan keuangan yang bersangkutan. 2. Penulis


(17)

BAB I PENDAHULUAN 5

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman secara langsung dalam menerapkan teori yang diperoleh selama kuliah ke dalam dunia praktek khususnya di bidang yang dibahas.

3. Rekan-rekan Mahasiswa

Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan dan sebagai salah satu referensi dalam penelitian dengan topik yang sama.


(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut:

1. Analisis sistem informasi akuntansi penjualan yang diterapkan terhadap keakuratan penyajian laporan keuangan telah diterapkan dan memadai. Hal ini dapat dilihat dari adanya kegiatan yang meliputi:

a. Mencari order sesuai dengan rencana dan target penjualan; Mencatat semua pesanan (order) yang diterima;

b. Mengeluarkan formulir perintah pengeluaran barang (delivery

order) dan mengawasi pengiriman;

c. Mencatat akibat-akibat material dan finansial dari aktivitas penjualan;

d. Membuat dan mengirimkan faktur penjualan kepada pelanggan; faktur penjualan yang ada dalam perusahaan masih kurang memadai karena nomor urut faktur penjualan dibuat secara manual sehingga memungkinkan adanya nomor urut yang sama.

e. Menyusun data statistik penjualan; f. Menyusun laporan penjualan.


(19)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 99

2. Analisis sistem pengendalian internal penjualan yang diterapkan terhadap keakuratan penyajian laporan keuangan telah diterapkan dan memadai. Hal ini dapat dilihat dari empat hal yang diatur dan dituangkan kedalam perusahaan, agar pelaksanaan kegiatan penjualan dapat berjalan dengan baik, dan mengurangi risiko yang dihadapi dalam siklus penjualan, yaitu meliputi:

a. Organisasi penjualan, yang melibatkan fungsi-fungsi penjualan yang terkait dalam organisasi diantaranya: fungsi penjualan; fungsi kredit; fungsi gudang; fungsi penerimaan; fungsi penagihan dan fungsi pencatatan.

b. Prosedur penjualan, yang dimulai dari: Prosedur penjualan; Prosedur pengiriman pesanan; Prosedur pemfakturan; Prosedur distribusi penjualan; Prosedur pencatatan piutang; dan Prosedur penerimaan kas.

c. Dokumen dan catatan, yang bernomor urut tercetak terkait dengan penjualan, pengiriman barang dan penerimaan kas. d. adanya praktek yang sehat dalam melaksanakan fungsi dan

tanggung jawab fungsional.

e. Lingkungan pengendalian perusahaan yang mencakup seluruh sikap manajemen dan karyawan agar terciptanya lingkungan pengendalian yang baik.


(20)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 100

f. Adanya penilaian resiko untuk memperkirakan besarnya pengaruh dari resiko serta tingkat kemungkinan terjadinya resiko.

g. Pemisahan tanggungjawab dan operasi untuk menciptakan kinerja karyawan yang efektif dan efisien, sehingga dapat mengurangi adanya kesalahan dan resiko yang mungkin terjadi dalam perusahaan.

3. Analisis sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian internal siklus penjualan yang diterapkan terhadap keakuratan penyajian laporan keuangan telah diterapkan dan memadai. Hal ini dapat dilihat dari:

a. Adanya pemisahan tugas dan pendelegasian tugas dalam fungsi yang terkait dalam sistem informasi akuntansi.

b. Adanya dokumen dan catatan yang bernomor urut dan lengkap. c. Adanya otorisasi dalam pengakuan setiap transaksi yang terjadi

dalam perusahaan.

d. Adanya karyawan yang jujur dan cakap.

4. Hubungan SIA terhadap penyajian laporan keuangan yang akurat tidak berpengaruh karena dilihat dari pengolahaan data terlihat t hitung sebesar 1,018 dan t sebesar 0,318, hal ini menunjukan bahwa t hitung lebih kecil sama dengan dari t table, artinya Ho diterima, disimpulkan bahwa SIA penjualan tidak berpengaruh terhadap keakuratan laporan keuangan.


(21)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 101

5. Hubungan antara peranan sistem pengendalian internal penjualan dengan keakuratan penyajian laporan keuangan termasuk dalam korelasi tinggi karena hasil koefisien korelasi 0.777. Pada hasil pengolahan data terlihat t hitung sebesar 6,282 dan t tabel sebesar 0,000, hal ini menunjukkan bahwa t hitung lebih besar dari pada t tabel, artinya Ho ditolak, disimpulkan bahwa SPI penjualan berpengaruh terhadap keakuratan laporan keuangan.

6. Pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian internal siklus penjualan sebagai standard operational

prosedure dengan keakuratan penyajian laporan keuangan adalah

sebesar 59% sedangkan sisanya sebesar 41% dipengaruhi faktor lain. Pada hasil pengolahan data terlihat nilai signifikansi sebesar 0,000, hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikan lebih kecil dari pada nilai α (5%), artinya Ho ditolak, disimpulkan bahwa penerapan SIA dan SPI siklus penjualan yang diterapkan berpengaruh terhadap keakuratan laporan keuangan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil pembahasan dan penelitian yang telah dilakukan serta kondisi yang ada di perusahaan, maka penulis bermaksud memberikan saran sebagai berikut:

Melakukan kegiatan mengumpulkan informasi yang berguna dan berkaitan dengan penjualan dan harus dapat menyediakan informasi yang akurat dan tepat


(22)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 102

waktu; berkualitas; dan efisien yang didukung dengan menerapkan unsur- unsur sistem informasi akuntansi. Sehingga sistem informasi akuntansi dapat menghasilkan suatu informasi penjualan yang melibatkan suatu siklus penjualan dan penerimaan yang dimulai dengan diterimanya suatu permintaan penjualan dari langganan dan berakhir dengan perubahan status barang atau jasa menjadi piutang usaha yang pada akhirnya menjadi uang tunai atau kas.

Perusahaan harus mampu memperkecil peluang terjadinya resiko yang dihadapi siklus penjualan dengan merancang dan menerapkan pengendalian aplikasi yang meliputi:

a. Dokumen yang bernomor urut tercetak terkait dengan penjualan, pengiriman barang dan penerimaan kas.

b. Validasi data yang diinputkan ke dalam aplikasi penjualan

c. Koreksi kesalahan pada saat input data, sebelum data diproses lebih lanjut.

d. Memperkerjakan karyawan yang jujur dan andal

Antara sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian internal akan selalu bekerja sama dalam menunjang keakuratan penyajian laporan keuangan, dalam sistem informasi akuntansi akan selalu ada pengendalian internal yang terlibat dalam setiap fungsi dalam sistem informasi akutnansi. Maka diharapkan perusahaan mampu meningkatkan keakuratan penyajian laporan keuangan dengan menerapkan sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian internal siklus penjualan yang andal.


(23)

DAFTAR PUSTAKA

A.Hall. 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Jakarta: Selemba Empat

Arens, Alvin, Loebbecke. 1984. Auditing and Integrated Approach. Prentice Hall International, Inc

Bodnar, George H. and William S. Hopwood. 2000. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Indonesia. Terjemahan. Jakarta : Salemba Empat.

Baridwan, Zaki. 2004. Edisi 4. Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan

Metode. Yogyakarta:Baigan Penerbitan Akademi Akuntansi YKPN.

Ghozali, 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang : BP Universitas Diponegoro

Harnanto. 1987. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: BPFE

Jogiyanto H.M. 2000. Edisi 2.Sistem Informasi Berbasis Komputer: Konsep

Dasar dan Komponen.Yogyakarta: BPFE

Marshall B. Romney, Paul John Steinbart. 2006. Edisi 9. Sistem Informasi

Akuntansi I. Jakarta: Selemba Empat

Moekijat. 2000. Kamus Istilah Ekonomi. Indonesia: Mandar Maju Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga. Jakarta: Selemba Empat

Mulyadi. 2002. Sistem Akuntansi. Edisi ketiga. Jakarta: Selemba Empat

Nugroho, Agung. 2005. Strategi Jitu memilih Metode statistic Penelitian dengan. SPSS, Andi Jogyakarta


(24)

Romney, Marshall B. and Paul John Steinbart.2003. Accounting Information

System 9th edition. Jakarta : Salemba Empat.

Santoso, S. 2002. SPSS Statistik Multivariat. Elex Media Komputindo. Sugiyono. 2001.Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV.Alfabeta.

Suliyanto. 2005. Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran, Bogor: Ghalia. Indonesia.

Suwarjono. 2002. Akunansi Pengantar. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta http://arisfeunaki.blogspot.com/2008/09/sistem-penjualan.html

http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sistem_Informasi_Akuntansi&action=e dit&redlink=1


(1)

2. Analisis sistem pengendalian internal penjualan yang diterapkan terhadap keakuratan penyajian laporan keuangan telah diterapkan dan memadai. Hal ini dapat dilihat dari empat hal yang diatur dan dituangkan kedalam perusahaan, agar pelaksanaan kegiatan penjualan dapat berjalan dengan baik, dan mengurangi risiko yang dihadapi dalam siklus penjualan, yaitu meliputi:

a. Organisasi penjualan, yang melibatkan fungsi-fungsi penjualan yang terkait dalam organisasi diantaranya: fungsi penjualan; fungsi kredit; fungsi gudang; fungsi penerimaan; fungsi penagihan dan fungsi pencatatan.

b. Prosedur penjualan, yang dimulai dari: Prosedur penjualan;

Prosedur pengiriman pesanan; Prosedur pemfakturan; Prosedur distribusi penjualan; Prosedur pencatatan piutang; dan Prosedur penerimaan kas.

c. Dokumen dan catatan, yang bernomor urut tercetak terkait

dengan penjualan, pengiriman barang dan penerimaan kas. d. adanya praktek yang sehat dalam melaksanakan fungsi dan

tanggung jawab fungsional.

e. Lingkungan pengendalian perusahaan yang mencakup

seluruh sikap manajemen dan karyawan agar terciptanya lingkungan pengendalian yang baik.


(2)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 100

f. Adanya penilaian resiko untuk memperkirakan besarnya pengaruh dari resiko serta tingkat kemungkinan terjadinya resiko.

g. Pemisahan tanggungjawab dan operasi untuk menciptakan

kinerja karyawan yang efektif dan efisien, sehingga dapat mengurangi adanya kesalahan dan resiko yang mungkin terjadi dalam perusahaan.

3. Analisis sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian internal siklus penjualan yang diterapkan terhadap keakuratan penyajian laporan keuangan telah diterapkan dan memadai. Hal ini dapat dilihat dari:

a. Adanya pemisahan tugas dan pendelegasian tugas dalam fungsi yang terkait dalam sistem informasi akuntansi.

b. Adanya dokumen dan catatan yang bernomor urut dan lengkap. c. Adanya otorisasi dalam pengakuan setiap transaksi yang terjadi

dalam perusahaan.

d. Adanya karyawan yang jujur dan cakap.

4. Hubungan SIA terhadap penyajian laporan keuangan yang akurat tidak berpengaruh karena dilihat dari pengolahaan data terlihat t hitung sebesar 1,018 dan t sebesar 0,318, hal ini menunjukan bahwa t hitung lebih kecil sama dengan dari t table, artinya Ho diterima, disimpulkan bahwa SIA penjualan tidak berpengaruh terhadap keakuratan laporan keuangan.


(3)

5. Hubungan antara peranan sistem pengendalian internal penjualan dengan keakuratan penyajian laporan keuangan termasuk dalam korelasi tinggi karena hasil koefisien korelasi 0.777. Pada hasil pengolahan data terlihat t hitung sebesar 6,282 dan t tabel sebesar 0,000, hal ini menunjukkan bahwa t hitung lebih besar dari pada t tabel, artinya Ho ditolak, disimpulkan bahwa SPI penjualan berpengaruh terhadap keakuratan laporan keuangan.

6. Pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian internal siklus penjualan sebagai standard operational prosedure dengan keakuratan penyajian laporan keuangan adalah sebesar 59% sedangkan sisanya sebesar 41% dipengaruhi faktor lain. Pada hasil pengolahan data terlihat nilai signifikansi sebesar 0,000, hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikan lebih kecil dari pada nilai α (5%), artinya Ho ditolak, disimpulkan bahwa penerapan SIA dan SPI siklus penjualan yang diterapkan berpengaruh terhadap keakuratan laporan keuangan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil pembahasan dan penelitian yang telah dilakukan serta kondisi yang ada di perusahaan, maka penulis bermaksud memberikan saran sebagai berikut:

Melakukan kegiatan mengumpulkan informasi yang berguna dan berkaitan dengan penjualan dan harus dapat menyediakan informasi yang akurat dan tepat


(4)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 102

waktu; berkualitas; dan efisien yang didukung dengan menerapkan unsur- unsur sistem informasi akuntansi. Sehingga sistem informasi akuntansi dapat menghasilkan suatu informasi penjualan yang melibatkan suatu siklus penjualan dan penerimaan yang dimulai dengan diterimanya suatu permintaan penjualan dari langganan dan berakhir dengan perubahan status barang atau jasa menjadi piutang usaha yang pada akhirnya menjadi uang tunai atau kas.

Perusahaan harus mampu memperkecil peluang terjadinya resiko yang dihadapi siklus penjualan dengan merancang dan menerapkan pengendalian aplikasi yang meliputi:

a. Dokumen yang bernomor urut tercetak terkait dengan penjualan, pengiriman barang dan penerimaan kas.

b. Validasi data yang diinputkan ke dalam aplikasi penjualan

c. Koreksi kesalahan pada saat input data, sebelum data diproses lebih lanjut.

d. Memperkerjakan karyawan yang jujur dan andal

Antara sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian internal akan selalu bekerja sama dalam menunjang keakuratan penyajian laporan keuangan, dalam sistem informasi akuntansi akan selalu ada pengendalian internal yang terlibat dalam setiap fungsi dalam sistem informasi akutnansi. Maka diharapkan perusahaan mampu meningkatkan keakuratan penyajian laporan keuangan dengan menerapkan sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian internal siklus penjualan yang andal.


(5)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

A.Hall. 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Jakarta: Selemba Empat

Arens, Alvin, Loebbecke. 1984. Auditing and Integrated Approach. Prentice Hall International, Inc

Bodnar, George H. and William S. Hopwood. 2000. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Indonesia. Terjemahan. Jakarta : Salemba Empat.

Baridwan, Zaki. 2004. Edisi 4. Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode. Yogyakarta:Baigan Penerbitan Akademi Akuntansi YKPN. Ghozali, 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang :

BP Universitas Diponegoro

Harnanto. 1987. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: BPFE

Jogiyanto H.M. 2000. Edisi 2.Sistem Informasi Berbasis Komputer: Konsep Dasar dan Komponen.Yogyakarta: BPFE

Marshall B. Romney, Paul John Steinbart. 2006. Edisi 9. Sistem Informasi Akuntansi I. Jakarta: Selemba Empat

Moekijat. 2000. Kamus Istilah Ekonomi. Indonesia: Mandar Maju Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga. Jakarta: Selemba Empat Mulyadi. 2002. Sistem Akuntansi. Edisi ketiga. Jakarta: Selemba Empat

Nugroho, Agung. 2005. Strategi Jitu memilih Metode statistic Penelitian dengan. SPSS, Andi Jogyakarta


(6)

Universitas Kristen Maranatha

Romney, Marshall B. and Paul John Steinbart.2003. Accounting Information System 9th edition. Jakarta : Salemba Empat.

Santoso, S. 2002. SPSS Statistik Multivariat. Elex Media Komputindo. Sugiyono. 2001.Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV.Alfabeta.

Suliyanto. 2005. Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran, Bogor: Ghalia. Indonesia.

Suwarjono. 2002. Akunansi Pengantar. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta http://arisfeunaki.blogspot.com/2008/09/sistem-penjualan.html

http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sistem_Informasi_Akuntansi&action=e dit&redlink=1


Dokumen yang terkait

Analisis penerapan informasi dan komunikasi dalam siklus penjualan dan dampkanya terhadap efektivitas pembuatan laporan keuangan (studi kasus Pt. Pertamina

0 9 110

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan (Studi Kasus pada PT. Sanjaya Int Fishery).

0 3 19

Peranan Pengendalian Penjualan dalam Menunjang Efektivitas Penjualan (Studi Kasus pada PT. X, Bandung).

0 0 24

Peranan Pengendalian Internal Penjualan Guna Menunjang Kelengkapan dan Keakuratan Informasi Penjualan.

0 0 19

Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dalam Meningkatkan Pengendalian Internal Penjualan (Studi Kasus pada PD. Access Distribution, Bandung).

0 0 13

Peranan Audit Internal dalam Menunjang Efektivitas Penjualan (Studi Kasus pada PT "X", Bandung).

0 0 18

Peranan Pengendalian Penjualan dalam Menunjang Efektivitas Penjualan (Studi Kasus pada PT. X di Bandung).

0 0 21

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Ekspor Dalam Menunjang Efektivitas Sistem Pengendalian Intern Penjualan Ekspor (Studi Kasus Pada PT "X" Bandung).

0 0 39

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dalam Menunjang Keandalan Pengendalian Internal Penjualan PT Almega Sejahtera, Cabang Bandung (Studi Kasus Pada PT Almega Sejahtera, Cabang Bandung).

1 1 24

Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan Majalah GFresh Pada PT Getmedia (Studi Kasus Pada PT Getmedia, Bandung).

0 0 22