Perancangan Desain Buku untuk Melatih Kemampuan Otak Anak.

(1)

Perancangan Desain Untuk Melatih Kemampuan Otak Anak

ABSTRAK

Perkembangan proses belajar anak dimulai semenjak sebelum anak masuk sekolah. Pada usia 6 tahun pertama seorang anak, kurang lebih 50 % dari sel-sel otak berkembang tersambung-sambung. Proses penyambungan inilah yang menjamin luas dan kukuhnya dasar diatas dimana keseluruhan belajar hari depan anak tersebut bertumpu. Anak-anak perlu media untuk membantu mengembangkan kecerdasan otaknya, diperlukan media yang sesuai agar nantinya sang anak tidak merasa terbebani melainkan merasa senang serta antusias. Dengan perkembangan teknologi sekarang, buku mulai tergeser kedudukannya, padahal untuk anak usia dini, buku merupakan media yang paling cocok. Karena melalui buku, sang anak dapat dilatih tidak hanya motorik halusnya, namun juga dapat melatih kecerdasan otak serta mengembangkan kreativitas anak dalam mengisi buku. Dalam pembuatan buku untuk melatih otak ini, menggunakan metode analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, and Threat), kuesioner dan wawancara terbuka terhadap narasumber sebagai informasi pendukung dalam proses desain buku. Setelah melalui proses penelitian, penulis merasa perlu membuat buku yang dapat memaksimalkan perkembangan otak anak. Desain dibuat dengan menggunakan ilustrasi yang sesuai dengan minat dan kesukaan anak. Buku ini berisi latihan-latihan soal yang dibuat semenarik mungkin, dengan variasi permainan sederhana yang mendidik dan menyenangkan untuk anak. Diharapkan melalui buku ini, dapat memotivasi anak untuk berkembang menjadi anak yang tidak hanya cerdas otaknya, namun kreatif.


(2)

The making of design to train the ability of childen brains

ABSTRACT

The development of children’ learning process are started before entering

school. In the first 6 years of children’ ages, about 50% of brain cells are evolving

and getting tied. This process ensures that children will have good basic which can be used in learning process in the future. Children need a media to help them developing their intelligence and the media should be appropriate for them, so that they will not feel burdened, but they will be happy and enthusiastic. In the modern era, the role of books are starting to be replaced, whereas for young children, books are the most suitable media because through the books, children will be able to train not only their soft motoric skills, but also their intelligence. Besides this, they can develop their creativity in filling the books. The methods which are used in making this book are SWOT analysis (Strength, Weakness, Opportunity, and Threat), questionnaires, and open interviews to some speakers as supporting information in processing the book design. After doing this study, the writer has an idea to make a book which can be used to maximize the development of children brains. The design of this book is using illustrations which are suitable with children interests and likings. This book contains some exercises with some variation such as simple games which are fun, interesting, and can educate them as well. Hopefully, this book can motivate children to be able to develop themselves, both in their intelligence and their creativity.


(3)

vi

DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PENGESAHAN i

PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI ii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI vi

DAFTAR GAMBAR xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 2

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup 5

1.3 Fokus Penelitian 5

1.4 Tujuan Perancangan 6

1.5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 6

1.6 Skema Perancangan 7

1.7 Sistematika Penulisan 8

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Buku 9

2.1.1 Jenis Buku 10

2.1.2 Struktur Buku 10


(4)

vii

2.1.4 Buku Anak 12

2.2 Layout 12

2.2.1 Elemen Teks 14

2.2.2 Elemen Visual 2.2.3 Invisible Element

2.3 Tipografi 15

2.3.1 Pengelompokkan Utama Tipografi 15

2.3.2 Klasifikasi Tipografi 17

2.3.2 Memilih Tipografi 18

2.4 Ilustrasi 18

2.4.1 Ilustrasi Anak 19

2.5 Warna 19

2.5.1 Warna Bagi Anak 20

2.6 Otak dan Proses Belajar 21

2.6.1 Sistem Limbik, Fungsi Mengingat dan Proses Belajar 21 2.6.2 Peran Pendidikan dan Keluarga pada Perkembangan Fungsi Otak 22

2.7 Pembelajaran Membaca, Menulis, dan Berhitung pada Anak Usia Dini 23

2.7.1 Belajar Membaca dan Menulis 23


(5)

viii

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH

1.1Perusahaan / Lembaga Terkait 29

1.1.1 Fenomena Yang Terjadi 33

1.1.2 Data dan Fakta 35

1.1.3 Hasil Kuisioner 38

1.1.4 Hasil Wawancara 42

1.1.5 Tinjauan Karya Sejenis 47

1.2Analisis Terhadap Permasalahan

3.2.1 Analisis Berdasarkan SWOT 49

3.2.2 Segmentasi Pasar 50

BAB IV PEMECAHAN MASALAH

4.1 Konsep Komunikasi 52

4.2 Konsep Kreatif 53

4.2.1 Ilustrasi 55

4.3Konsep Visual 56

4.3.1 Perancangan Sampul Buku 62

4.4Konsep Media 66

4.5 Budgeting 71

4.6 Timeline 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 74


(6)

ix

DAFTAR PUSTAKA xii

DATA PENULIS xiii


(7)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 : Skema Perancangan 7

Gambar 3.1 : Logo Direktorat PPAUD 28

Gambar 3.2 : Logo Erlangga for Kids 30

Gambar 3.3 : Sampul Buku Vitamin Otak 47

Gambar 3.4 : Isi Buku Vitamin Otak 48

Gambar4.1 Contoh Ilustrasi gaya Chibi 59

Gambar4.2 : Contoh Ilustrasi gaya Vektor 59

Gambar4.3 : Alternatif Karakter 60

Gambar 4.4 : Karakter 61

Gambar 4.5 : Cover Buku 62

Gambar 4.6 : Bab Awal Buku 63

Gambar 4.7: Isi Buku 63

Gambar 4.8 : IsiSub bab 2 64

Gambar 4.9 : Isi Sub bab 3 64

Gambar 4.10 : Isi bab 3 65

Gambar 4.11 : Isi Sub bab 4 65

Gambar 4.12 : Isi Sub bab 5 66

Gambar 4.13 : Poster A2 68


(8)

xi

Gambar 4.15 : Flyer 69


(9)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Aset masa depan suatu bangsa salah satunya adalah anak, karena anak-anak merupakan generasi masa depan bangsa. Anak-anak-anak tersebut tidak akan mempunyai pengaruh dan posisi yang besar kecuali jika mereka dididik dengan baik, dan jiwa mereka di asah dengan semua hal-hal yang baik dan bermanfaat. Karenanya yang terpenting bagi seorang anak adalah pengembangan dan pembentukan kepribadian mereka semenjak masa pertumbuhan pertamanya. (Utsman, 2005: 14)

Masa pertumbuhan pertama anak menunjuk pada masa usia dini, yang populer disebut sebagai masa emas (the golden age), suatu masa krisis yang memiliki nilai tinggi dan penting. Dikatakan sebagai masa emas (ibaratnya logam mulia yang bernilai jual tinggi) karena pada usia tersebut terjadi proses perkembangan organ sentral bagi tingkah laku manusia, yaitu otak. Prof.Dr. Benyamin S. Blomm, guru besar pendidikan dari Universitas Chicago Amerika menyebutkan tentang perkembangan intelektual otak, jika anak mendapatkan stimulasi yang tepat dan baik maka sekitar 50% kapasitas kecerdasan orang dewasa telah terjadi pada anak usia 4 tahun, dan 80% telah terjadi ketika anak berusia 8 tahun (kelas 2 atau 3 SD), serta 100% ketika anak berusia 18 tahun (usia SMA). Pada usia di atas 18 tahun kemampuan otak manusia tidak lagi mengalami perkembangan/stagnasi. Keadaan ini menyodorkan suatu hal yang teramat penting kepada kita bahwa perkembangan yang terjadi dalam kurun waktu 4 tahun pertama usia anak (usia pra-sekolah: TK/RA, Play Group, TPA, dan SPS lainnya) sama besarnya dengan perkembangan yang terjadi dalam kurun waktu 14 tahun berikutnya (usia sekolah: SD – SMA).

Pendidikan dalam waktu kurun 4 tahun pertama usia anak digolongkan pada Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ) yang saat ini sedang digalakkan di berbagai


(10)

2 tempat di wilayah Indonesia. Pendidikan anak memang harus dimulai sejak dini agar anak bisa mengembangkan potensinya secara optimal dengan tujuan agar anak-anak yang mengikuti PAUD menjadi lebih mandiri, disiplin, dan mudah diarahkan untuk menyerap ilmu pengetahuan secara optimal.

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no 27 tahun 1990 tentang pendidikan prasekolah, mempunyai tujuan untuk meletakkan dasar perkembangan sikap, pengetahuan, ketrampilan, dan daya cipta anak didik di dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungan. Di samping hal tersebut, pendidikan prasekolah juga membantu untuk pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik di luar lingkungan keluarga sebelum memasuki jalur pendidikan sekolah. Selama ini pendidikan anak usia dini didefinisikan sebagai persiapan untuk memasuki masa sekolah yang dimulai di jenjang sekolah dasar. Oleh karena itu kegiatan yang dilakukan di Taman Kanak-kanak hanyalah bermain dengan mempergunakan alat-alat bermain edukatif. Pelajaran membaca, menulis, dan berhitung tidak diperkenankan di tingkat Taman Kanak-kanak, kecuali pengenalan huruf-huruf dan angka-angka itu pun dilakukan setelah anak-anak memasuki TK B. ( Akbar, Reni, 2001, Psikologi Perkembangan Anak )

Pelayanan tumbuh kembang anak usia dini perlu dilaksanakan secara holistik. Terkait dengan perkembangan otak, ke dua belahannya yakni belahan otak kiri dan belahan otak kanan penting mendapatkan stimulasi. Setiap belahan otak (kiri dan kanan) mempunyai fungsi yang berbeda. Belahan otak kiri berhubungan dengan logika, analisa, bahasa, rangkaian (sequence) dan matematika. Stimulasi yang berhasil mengembangkan kemampuan belahan otak kiri akan menghasilkan kemampuan dalam bentuk kemampuan mengupas/meninjai (critiquing), menyatakan (declaring), menganalisa, menjelaskan, berdiskusi dan memutuskan (judging). Belahan otak kanan berkaitan dengan ritme, kreativitas, warna, imajinasi dan dimensi. Keberhasilan stimulasi terhadap perkembangan belahan otak kanan akan mengaktualisasikan kemampuan manusia dalam menggambar, menunjuk, memperagakan, bermain, berolahraga, bernyanyi, dan aktivitas motorik lainnya.


(11)

3 Pendekatan holistik juga menyiratkan bahwa keseluruhan aspek pribadi perlu disentuh dalam pengembangannya, tak hanya aspek kognisi dan psikomotor yang diutamakan mendapat porsi perhatian lebih, tetapi juga afeksinya. Hal ini penting karena secara empirik membuktikan hasil pendidikan yang ditampilkan banyak orang hanya mengedepankan salah satu aspek kepribadian saja, yaitu kognisi. Akibatnya banyak orang pintar membaca tetapi sebatas kognisi saja, sehingga produsen asap tidak pernah takut mencantumkan tulisan ”menghisap asap dapat menimbulkan penyakit kanker, impotensi dan gangguan janin” dalam kemasan produknya.

Usia emas memiliki arti penting bagi perkembangan anak karena akan menjadi tonggak penyangga bagi kokohnya perkembangan selanjutnya. Usia emas disebut sebagai masa krisis, satu masa yang terjadi hanya sekali selama hidup, dan tak akan terulang lagi. Suatu masa yang bernilai penting, karena bila masa itu tidak dikelola dengan betul dan baik, perkembangan maksimal yang seharus dapat diraih tidak dapat diaktualisasikan. Karena itu penanganan yang tepat, terencana yang terprogram adalah penting untuk dilakukan. Salah satu bentuk penanganan di maskud adalah pemberian bimbingan perkembangan anak usia dini.

Sebagai salah satu contoh kasus, Ibu Lanny selaku kepala sekolah SD Maria Bintang Laut Bandung, memiliki pengalaman ketika sedang mewancarai seorang calon murid SD Maria Bintang Laut, anak tersebut di beri test mengenai penulisan angka 1-5 secara berurutan, namun sang anak menuliskan semua angka dengan terbalik. Hal ini disebabkan karena kurangnya bimbingan yang diberikan orang tua pada anaknya. Setelah ditanya oleh pihak sekolah, sang orang tua anak ini mengaku bahwa dirinya hanya menyerahkan secara penuh kepada sang guru tempat anaknya bersekolah di Taman Kanak-kanak, padahal seharusnya orang tua membimbing serta membantu anaknya mengoptimalkan pelajaran yang sudah didapat di sekolah, sehingga anak tidak mudah lupa dan anakpun mengerti apa yang telah ia pelajari di sekolah. Membimbing anak haruslah dilakukan, karena tanpa bimbingan, maka perkembangan sang anak akan terhambat dan tidak maksimal. Dalam proses pembimbingan, anak-anak harus dimbimbing dengan cara yang sesuai untuk anak usia dini, agar anak tidak terbebani dengan proses pembelajaran tersebut.


(12)

4 Oleh karena itu, orang tua membutuhkan media yang dapat membantu melatih serta mengoptimalkan kemampuan otak anak dalam belajar dan berkreativitas dengan cara yang sesuai untuk anaknya. Agar nantinya perkembangan sang anak dapat dioptimalkan, selain itu juga membantu ketika sang anak masuk SD, sang anak dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan proses pembelajaran yang diberikan sekolah dan juga dapat berkembang menjadi anak yang pintar serta kreatif.

1.2Rumusan Masalah

(1) Seperti apa Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ) yang sesuai untuk perkembangan otak anak dan bagaimana mendorong orang tua untuk turut berpatisipasi dalam PAUD?

(2) Bagaimana caranya membuat media ( buku ) yang sesuai untuk membantu orang tua dalam mengoptimalkan perkembangan otak anaknya, melalui pembelajaran yang sesuai untuk anak usia dini?

1.3Fokus Penelitian

Berikut adalah batasan / ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas: - Apa

Perancangan penelitian ini memfokuskan pada melatih kemampuan otak anak serta mengoptimalkan perkembangan otak anak sejak usia dini

- Tempat

Tempat dilakukannya penelitian yaitu di beberapa sekolah TK swasta dan SD Bandung.

- Waktu

Waktu dari perancangan penelitian dimulai pada bulan Febuari hingga April.


(13)

5

1.4Tujuan Perancangan

(1) Memberi informasi mengenai pentingnya PAUD terhadap perkembangan otak anak dan pentingnya orang tua untuk berpatisipasi dalam PAUD. (2) Membantu orang tua membimbing serta melatih kecerdasan otak anaknya

melalui media ( buku ) yang akan dibuat.

1.5Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

 Observasi, dengan melakukan pengamatan secara langsung ke tempat-tempat yang berhubungan. Observasi yang dilakukan adalah dengan mengamati secara langsung ke beberapa sekolah swasta TK & SD mengenai sistem pembelajaran yang diterapkan kepada PAUD.

 Wawancara, baik kepada anak sebagai target, orang tua, guru sekolah dasar dan TK, psikolog anak, serta kepada lembaga terkait mengenai PAUD yakni Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Jabar dan penerbit Erlangga for Kids sebagai penerbit buku.

 Kuesioner yang disebarkan kepada beberapa orang tua yang memiliki anak usia 4-6 tahun di Bandung.

 Studi pustaka dilakukan untuk mendapatkan data secara detail dan lengkap, penulis juga melakukan pencarian data melalui media internet dan buku-buku yang menbahas tentang PAUD, perkembangan otak anak, book design, typography, layout, psikologi anak, dan sebagainya.


(14)

6

1.6Skema Perancangan


(15)

7

1.7Sistematika Penulisan

Bab 1 Pendahuluan, penulis akan membahas mengenai latar belakang masalah yang terjadi pada pendidikan anak usia dini. Serta penulis juga akan membahas mengenai pentingnya melatih otak anak pada usia dini. Karena pada usia dinilah, perkembangan otak anak berkembang dengan pesat. Penulis juga akan menjabarkan fenomena yang terjadi di bangku SD jika anak kurang dibimbing oleh orang tuanya, akan berdampak negatif bagi perkembangan pendidikan anaknya. Apabila hal ini dibiarkan akan menimbulkan dampak bagi perkembangan anak pada usia dini yang buruk.

Bab 2 Landasan Teori, penulis akan membahas mengenai landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini. Teori-teori yang digunakan diantaranya book

design, layout, tipografi, ilustrasi, teori warna, pendidikan usia dini, otak anak

dan proses belajar, dan pembelajaran membaca, tulis, hitung.

Bab 3 Uraian Data dan Analisis, penulis akan membahas uraian data dan analisis yang sudah didapatkan melalui kegiatan wawancara dan kuesioner. Pada bab ini penulis akan memaparkan data institusi pemberi proyek, data khalayak sasaran, dan data proyek sejenis yang pernah dilakukan beserta penilaiannya. Selain itu, penulis akan menjabarkan hasil analisis berupa matriks atau tabel, analisis sebab akibat, pembandingan, dan SWOT untuk strategi perancangan.

Bab 4 Pemecahan Masalah, penulis akan membahas mengenai pemecahan masalah berupa strategi yang akan digunakan dan memaparkan hasil perancangan dimulai dari pembuatan sketsa hingga penerapan pada media yang akan digunakan.

Pada Bab 5 Kesimpulan dan Saran, penulis akan memaparkan kesimpulan dan saran yang diperoleh sebagai solusi beserta masukan demi melengkapi laporan Tugas Akhir ini.


(16)

75

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan proses desain yang telah dilakukan selama ini, diperoleh kesimpulan bahwa dengan adanya media yang membantu orang tua dalam memaksimalkan perkembangan otak anak dengan cara yang menyenangkan namun mendidik, maka anak akan terbantu dalam proses perkembangan otaknya. Selain itu, dengan memberi latihan-latihan, tidak hanya merangsang perkembangan otak kiri, namun juga otak kanan, karena bentuk soal yang dikemas menggunakan beberapa aktivitas yang membutuhkan kreativitas sang anak. Diharapkan sang anak yang mengisi buku ini, kelaknya dapat bertumbuh dan berkembang menjadi anak yang memiliki otak yang luar biasa, tidak hanya dalam bidang akademik, namun dalam bidang lainnya juga seperti musik dan kesenian.

5.2Kata penutup

Melalui laporan ini diharapkan menjadi referensi yang berguna bagi mereka yang ingin mengangkat permasalahan pendidikan melatih kemampuan otak anak sampai lebih jauh dan lebih baik lagi. Karena anak-anak merupakan aset bangsa yang perlu di bimbing sejak dini agar kelak bertumbuh menjadi orang yang sukses, mandiri, dan kreatif.

5.3Saran

Saran penulis adalah hendaknya masyarakat Indonesia, khususnya para orang tua untuk peduli akan perkembangan otak anaknya sejak usia dini. Ditengah majunya perkembangan jaman yang serba instan, dan kesibukkan orang tua, orang tua harus tetap memantau dan memaksimalkan perkembangan otak anak secara benar. Dengan tidak memaksakan pada anaknya yang masih dalam tahap proses berkembang untuk belajar melainkan diberi pengertian akan perlunya belajar dan memberikan pendidikan yang sesuai untuk anaknya.

Terakhir saran yang diberikan oleh penguji pada saat sidang terdiri dari beberapa hal yang meliputi :


(17)

76 1. Penguji setuju bahwa melatih kemampuan otak anak perlu keterlibatan dari

orang tua dalam membimbing anaknya.

2. Buku merupakan media yang sesuai untuk melatih kemampuan otak anak, ditengah maraknya alat elektronik lainnya yang lebih canggih dan praktis dari buku.

3. Jilid buku perlu diperbaiki karena mempertimbangkan akan rentan kerusakan / mudah robek apabila sang anak mengisi buku tersebut, mengingat perilaku anak yang masih aktif.

4. Soal-soal yang diberikan harus dipermudah dan disesuaikan dengan umur target.

5. Usia target dinaikkan menjadi umur 30-40 tahun yang sudah berkeluarga dan memiliki anak berumur 6 tahun.

6. Usia target sekunder dinaikkan, bukan 4-6 tahun, tetapi menjadi 6 tahun, umur dimana sang anak sudah menginjak kelas 1 SD.


(18)

77 DAFTAR PUSTAKA

1. Akbar, Reni. 2001. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta.

2. Siswanto, Igrea, 2012. Pembelajaran Atraktif dan 100 Permainan Kreatif. Yogyakarta.

3. Rustan , Surianto . 2009. Layout, Dasar & Penerapannya. 4. Tony Setiabudhi. 2002. Melatih Kemampuan Otak Anak

5. Ambrose, G dan Harris, P. 2005. Basic Design Format 01 The Shape and Size of a

Book etc. AVA Publishing.

6. Clair, Kate. 1999. A Typographic Workbook a Primer to History Technique and

Artistry. Canada : John wiley & Sons, Inc.

7. Heryadi, Heddy.2010. Teori Perancangan Desain Buku 8. http://www.paud.kemdikbud.go.id/

9. http://www.ahlidesain.com/

10.Haslam, Andrew. 2006. Book Design. British. 11.http://media.kompasiana.com/

12.Hurlock, Elizabeth B.1984. Child Development. Edisi 6. Singapore: Mc Graw Hill 13.Jury, David. 2006. What is Typography? Esential Design Handbooks. Page One 14.Shulevitz, Uri. Writing with Pictures : How to write and Illustrate Children’s 15.Twemlov. Alice. 2006. What is Graphic Design For?. Page One


(1)

1.4Tujuan Perancangan

(1) Memberi informasi mengenai pentingnya PAUD terhadap perkembangan otak anak dan pentingnya orang tua untuk berpatisipasi dalam PAUD. (2) Membantu orang tua membimbing serta melatih kecerdasan otak anaknya

melalui media ( buku ) yang akan dibuat.

1.5Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

 Observasi, dengan melakukan pengamatan secara langsung ke tempat-tempat yang berhubungan. Observasi yang dilakukan adalah dengan mengamati secara langsung ke beberapa sekolah swasta TK & SD mengenai sistem pembelajaran yang diterapkan kepada PAUD.

 Wawancara, baik kepada anak sebagai target, orang tua, guru sekolah dasar dan TK, psikolog anak, serta kepada lembaga terkait mengenai PAUD yakni Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Jabar dan penerbit Erlangga for Kids sebagai penerbit buku.

 Kuesioner yang disebarkan kepada beberapa orang tua yang memiliki anak usia 4-6 tahun di Bandung.

 Studi pustaka dilakukan untuk mendapatkan data secara detail dan lengkap, penulis juga melakukan pencarian data melalui media internet dan buku-buku yang menbahas tentang PAUD, perkembangan otak anak, book design, typography, layout, psikologi anak, dan sebagainya.


(2)

1.6Skema Perancangan


(3)

1.7Sistematika Penulisan

Bab 1 Pendahuluan, penulis akan membahas mengenai latar belakang masalah yang terjadi pada pendidikan anak usia dini. Serta penulis juga akan membahas mengenai pentingnya melatih otak anak pada usia dini. Karena pada usia dinilah, perkembangan otak anak berkembang dengan pesat. Penulis juga akan menjabarkan fenomena yang terjadi di bangku SD jika anak kurang dibimbing oleh orang tuanya, akan berdampak negatif bagi perkembangan pendidikan anaknya. Apabila hal ini dibiarkan akan menimbulkan dampak bagi perkembangan anak pada usia dini yang buruk.

Bab 2 Landasan Teori, penulis akan membahas mengenai landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini. Teori-teori yang digunakan diantaranya book design, layout, tipografi, ilustrasi, teori warna, pendidikan usia dini, otak anak dan proses belajar, dan pembelajaran membaca, tulis, hitung.

Bab 3 Uraian Data dan Analisis, penulis akan membahas uraian data dan analisis yang sudah didapatkan melalui kegiatan wawancara dan kuesioner. Pada bab ini penulis akan memaparkan data institusi pemberi proyek, data khalayak sasaran, dan data proyek sejenis yang pernah dilakukan beserta penilaiannya. Selain itu, penulis akan menjabarkan hasil analisis berupa matriks atau tabel, analisis sebab akibat, pembandingan, dan SWOT untuk strategi perancangan.

Bab 4 Pemecahan Masalah, penulis akan membahas mengenai pemecahan masalah berupa strategi yang akan digunakan dan memaparkan hasil perancangan dimulai dari pembuatan sketsa hingga penerapan pada media yang akan digunakan.

Pada Bab 5 Kesimpulan dan Saran, penulis akan memaparkan kesimpulan dan saran yang diperoleh sebagai solusi beserta masukan demi melengkapi laporan Tugas Akhir ini.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan proses desain yang telah dilakukan selama ini, diperoleh kesimpulan bahwa dengan adanya media yang membantu orang tua dalam memaksimalkan perkembangan otak anak dengan cara yang menyenangkan namun mendidik, maka anak akan terbantu dalam proses perkembangan otaknya. Selain itu, dengan memberi latihan-latihan, tidak hanya merangsang perkembangan otak kiri, namun juga otak kanan, karena bentuk soal yang dikemas menggunakan beberapa aktivitas yang membutuhkan kreativitas sang anak. Diharapkan sang anak yang mengisi buku ini, kelaknya dapat bertumbuh dan berkembang menjadi anak yang memiliki otak yang luar biasa, tidak hanya dalam bidang akademik, namun dalam bidang lainnya juga seperti musik dan kesenian.

5.2Kata penutup

Melalui laporan ini diharapkan menjadi referensi yang berguna bagi mereka yang ingin mengangkat permasalahan pendidikan melatih kemampuan otak anak sampai lebih jauh dan lebih baik lagi. Karena anak-anak merupakan aset bangsa yang perlu di bimbing sejak dini agar kelak bertumbuh menjadi orang yang sukses, mandiri, dan kreatif.

5.3Saran

Saran penulis adalah hendaknya masyarakat Indonesia, khususnya para orang tua untuk peduli akan perkembangan otak anaknya sejak usia dini. Ditengah majunya perkembangan jaman yang serba instan, dan kesibukkan orang tua, orang tua harus tetap memantau dan memaksimalkan perkembangan otak anak secara benar. Dengan tidak memaksakan pada anaknya yang masih dalam tahap proses berkembang untuk belajar melainkan diberi pengertian akan perlunya belajar dan memberikan pendidikan yang sesuai untuk anaknya.


(5)

1. Penguji setuju bahwa melatih kemampuan otak anak perlu keterlibatan dari orang tua dalam membimbing anaknya.

2. Buku merupakan media yang sesuai untuk melatih kemampuan otak anak, ditengah maraknya alat elektronik lainnya yang lebih canggih dan praktis dari buku.

3. Jilid buku perlu diperbaiki karena mempertimbangkan akan rentan kerusakan / mudah robek apabila sang anak mengisi buku tersebut, mengingat perilaku anak yang masih aktif.

4. Soal-soal yang diberikan harus dipermudah dan disesuaikan dengan umur target.

5. Usia target dinaikkan menjadi umur 30-40 tahun yang sudah berkeluarga dan memiliki anak berumur 6 tahun.

6. Usia target sekunder dinaikkan, bukan 4-6 tahun, tetapi menjadi 6 tahun, umur dimana sang anak sudah menginjak kelas 1 SD.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

1. Akbar, Reni. 2001. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta.

2. Siswanto, Igrea, 2012. Pembelajaran Atraktif dan 100 Permainan Kreatif.

Yogyakarta.

3. Rustan , Surianto . 2009. Layout, Dasar & Penerapannya.

4. Tony Setiabudhi. 2002. Melatih Kemampuan Otak Anak

5. Ambrose, G dan Harris, P. 2005. Basic Design Format 01 The Shape and Size of a Book etc. AVA Publishing.

6. Clair, Kate. 1999. A Typographic Workbook a Primer to History Technique and Artistry. Canada : John wiley & Sons, Inc.

7. Heryadi, Heddy.2010. Teori Perancangan Desain Buku 8. http://www.paud.kemdikbud.go.id/

9. http://www.ahlidesain.com/

10.Haslam, Andrew. 2006. Book Design. British. 11.http://media.kompasiana.com/

12.Hurlock, Elizabeth B.1984. Child Development. Edisi 6. Singapore: Mc Graw Hill 13.Jury, David. 2006. What is Typography? Esential Design Handbooks. Page One 14.Shulevitz, Uri. Writing with Pictures : How to write and Illustrate Children’s 15.Twemlov. Alice. 2006. What is Graphic Design For?. Page One