PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING(CTL)PADA PEMBELAJARAN SENI TARI KELAS VII DI SMP 3 LEMBANG.

PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING(CTL)
PADA PEMBELAJARAN SENI TARI
KELAS VII DI SMP 3 LEMBANG

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Seni tari

DELIANTI
1001863

JURUSAN PENDIDIKAN SENI TARI
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014

PERNYATAAN
Denganinisayamenyatakanbahwaskripsidenganjudul “ PenerapanContextual
teaching learning padaPembelajaranSeniTariSiswaKelas VII SMP Negeri 3

Lembang”
inibesertaseluruhisinyaadalahbenar-benarkaryasayasendiri.
sayatidakmelakukanpenjiplakanataupengutipandengancara-cara
yang
tidaksesuaidenganetikailmu
yang
berlakudalammasyarakatkeilmuan.
Ataspernyataanini, sayasiapmenanggungresiko/sanksiapabila di kemudianhari di
temukanadanyapelanggaranetikakeilmuanatauadaklaimdaripihak
lain
terhadapkeasliankaryasayaini.

Bandung, Oktober 2014

Delianti

DELIANTI

PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING PADA
PEMBELAJARAN SENI TARI SISWA KELAS VII di SMPN 3

LEMBANG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH
PEMBIMBING :
Pembimbing I

E.Dedi Dj.Rosala, S.Sen., M.Hum.
NIP.195703041983031001
Pembimbing II

Ria Sabaria, M.Pd.
HD 0000104
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Seni Tari

Dr. Frahma Sekarningsih, S.Sen. M.Si.
NIP. 195710181985032001

DAFTAR ISI
PERNYATAAN ..................................................... Error! Bookmark not defined.

ABSTRAK.............................................................. Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ............................................ Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ...................................................................................................... 1
DAFTAR TABEL .................................................. Error! Bookmark not defined.
DAFTAR GAMBAR.............................................. Error! Bookmark not defined.
DAFTAR LAMPIRAN .......................................... Error! Bookmark not defined.
BAB I ...................................................................... Error! Bookmark not defined.
A. Latar Belakang Penelitian ............................................ Error! Bookmark not defined.
B. Identifikasi masalah penelitian..................................... Error! Bookmark not defined.
C. Rumusan masalah penelitian ....................................... Error! Bookmark not defined.
D. Tujuan penelitian......................................................... Error! Bookmark not defined.
E. Manfaat Penelitian ...................................................... Error! Bookmark not defined.
F. Struktur Organisasi Skripsi .......................................... Error! Bookmark not defined.

BAB II .................................................................... Error! Bookmark not defined.
A. Penelitian Terdahulu ................................................... Error! Bookmark not defined.
B. Landasan Penerapan Strategi Belajar Contextual Teaching Learning Melalui
Pembelajaran Tari Sulanjana ....................................... Error! Bookmark not defined.
C. Pembelajaran Seni Tari................................................ Error! Bookmark not defined.


BAB III ................................................................... Error! Bookmark not defined.
A. Lokasi dan Subjek ....................................................... Error! Bookmark not defined.
B. Desain Penelitian......................................................... Error! Bookmark not defined.
C. Metode Penelitian ....................................................... Error! Bookmark not defined.
D. Definisi Operasional .................................................... Error! Bookmark not defined.
E. Instrumen Penelitian .................................................... Error! Bookmark not defined.
F. Instrumen Penilaian ..................................................... Error! Bookmark not defined.
G. Teknik Pengumpulan Data .......................................... Error! Bookmark not defined.
H. Analisi Data ................................................................ Error! Bookmark not defined.

BAB IV ................................................................... Error! Bookmark not defined.
A. Hasil Penelitian ........................................................... Error! Bookmark not defined.
B. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................... Error! Bookmark not defined.

BAB V..................................................................... Error! Bookmark not defined.
Delianti, 2014
Penerapan Contextual Teaching Learning (CTL) Pada Pembelajaran Seni Tari
Kelas VII di Smp 3 Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


A. Kesimpulan ................................................................. Error! Bookmark not defined.
B. Rekomendasi ............................................................... Error! Bookmark not defined.

Daftar Pustaka ....................................................... Error! Bookmark not defined.

Delianti, 2014
Penerapan Contextual Teaching Learning (CTL) Pada Pembelajaran Seni Tari
Kelas VII di Smp 3 Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK
Penelitian yang berjudul “Penerapan contextual teaching learning pada
pembelajaran seni tari siswa kelas VII di SMPN 2 Lembang”. Berdasarkan
judul tersebut latar belakang masalah pada penelitian ini kurangnya wawasan dan
pengetahuan siswa pada pembelajaran tari tradisional, sarana prasarana, kurang
adanya rangsangan terhadap siswa terhadap pembelajaran seni dan siswa kurang
fokus pada setiap pembelajaran seni budaya sehingga proses belajar kurang
efektif. Kemudian peneliti merumuskan tiga rumusan masalah yaitu, dari
perencanaan penerapan strategi CTL pada pembelajaran seni tari, proses
pembelajaran seni tari dan hasil pembelajaran seni tari.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan
kualitatif. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas VII dan
sampel adalah siswa kelas VIIE SMPN 3 lembang cara mengambil sampel
melalui simpel random sampling, maka jumlah sampelnya adalah 28 siswa. Data
dikumpulkan dengan teknik wawancara, test, observasi dan studi pustaka sebagai
instrument untuk mengumpulkan data.
Dari hasil penelitian dilapangan maka diperoleh pembahasan mengenai
proses pembelajaran seni tari dan hasil pembelajaran seni tari melalui tahapandari
contextual teaching learningdapat dikatakan berhasil karena dapat dilihat dari
adanya wawasan dan pengetahuan siswa yang bertambah dan angka dari nilai
hasil test siswa meningkat.

Delianti, 2014
Penerapan Contextual Teaching Learning (CTL) Pada Pembelajaran Seni Tari
Kelas VII di Smp 3 Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT
The study, entitled “Application of contextual teaching learning on learning
the art of dance 7th grade students at Junior High SchoolCountry 3 Lembang”

Based on the title of the background of the problemin this study lack the insight
and knowledge of the students in learning the traditional dance, infrastructure,
lack of stimulation of the students' art learningand students are less focused on
learning every art and cultureso that the learning process is less effective. Then we
propose three formulation of the problem , namely , from the planning of the
implementation strategy CTL on learning the art of dance , learning the art of
dance and dance learning outcomes.
This study used a descriptive method of analysis with a qualitative
approach. The population used in this studyis a class 7and the sample is class 7E
at Junior High School Country 3 Lembang by taking samples through simple
random sampling, then the sample size is 28 students. Data were collected by
interview, testing, observation and literatureas an instrument to collect data.
From the results of research in the fieldthen obtained the discussionabout
the learning process and learning outcomes dance through the stages of contextual
teaching learningcan be said to be successfulas can be seen from the insight and
knowledge of studentsincreased and the number of students increased value of test
results.

Delianti, 2014
Penerapan Contextual Teaching Learning (CTL) Pada Pembelajaran Seni Tari

Kelas VII di Smp 3 Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pendidikan adalah usaha sadar yang ditunjukan kepada siswa agar adanya
perubahan sebelum dan sesudah melakukan, adanya perubahan pada pengetahuan
maupun tingkah laku pada siswa. Perubahan terjadi akibat adanya suatu
pengalaman atau latihan. Bahwa semua aktivitas mental atau psikis yang
dilakukan oleh seseorang sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku yang
berbeda antara sesudah belajar dan sebelum belajar. Perubahan tersebut akan
nampak dalam penguasaan pola-pola respons yang baru terhadap lingkungan
berupa keterampilan, kebiasaan, sikap, pengetahuan, kecakapan dan sebagainya.
Hal ini berarti bahwa tingkat keberhasilan pencapaian hasil pembelajaran
bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa. Belajar
mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subjek yang
menerima pelajaran (sasaran didik), sedangkan mengajar menunjuk pada apa yang
harus dilakukan oleh guru sebagai pengajar.

Terdapat dua konsep di bawah ini terpadu dalam satu kegiatan interaksi
terjadi guru – siswa, siswa – guru pada saat pangajaran itu berlangsung. Siswa
memiliki sikap yang berbeda dalam menghadapi situasi baru dan dibiasakan
belajar menemukan sesuatu bagi memecahkan masalah dalam kehidupan dengan
belajar secara continue. Siswa dapat membangun struktur otak sejalan dengan
perkembangan pengetahuan dan keterampilan yang diterima, kemudian belajar
yang efektif harus berpusat pada siswa, sehingga memahami bagaimana cara
menggunakan pengetahuan dan keterampilan baru, kerja sama kelompok siswa
merupakan hal utama dalam menumbuhkan kembangan kebiasaan sharing dalam
team learning.
Berdasarkan studi observasi awal dan wawancara pada tanggal 17 maret
2014 di SMP Negeri 3 Lembang kelas VIIE diperoleh databahwa siswa
Delianti, 2014
Penerapan Contextual Teaching Learning (CTL) Pada Pembelajaran Seni Tari
Kelas VII di Smp 3 Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

kurangnya wawasan siswa, sarana prasana, dan kurangnya rangsanganterhadap

siswa pada pembelajaran seni tari dan kurangnya fokus saat pembelajaran seni
budaya berlangsung sehingga proses belajar kurang efektif, untuk belajar dalam
pembelajaran guru hanya menggunakan metode ceramah tanpa memberikan
stimulus terhadap siswa untuk bereksplorasi pada materi yang diajarkan
khususnya materi seni tari yang mengakibatkan siswa kurang dalam pengetahuan
dan wawasan maupun eksplorasi. Peneliti mengambil sampel secara random
sampling sehingga peneliti mengambil sampel di kelas VII E.
Sekolah dengan berbagai masalah peneliti mencoba menerapkan strategi
pembelajaran

contextual

teaching

learningpada

pembelajaran

seni


tari,

strategiCTL ini sistem pembelajaran yang cocok dengan kinerja otak, untuk
menyusun pola-pola yang mewujudkan makna dan nilai kerja sama antar siswa
yang begitu besar kemudian adanya interaksi siswa dengan siswa, dengan cara
menghubungkan muatan akademis dengan konteks kehidupan sehari-hari siswa.
Hal

inipentingditerapkan

agar

informasi

yang

diterimatidakhanyadisimpandalammemorijangkapendek, yang mudahdilupakan,
tetapidapatdisimpandalammemorijangkapanjangsehinggaakandihayatidanditerapk
andalamtugaspekerjaan setiap pembelajaran merupakan proses berpikir dan
sebagai memori jangka panjang siswa dan dalam rangka memecahkan masalah
dalam kehidupannya sehari-hari.
CTL disebut pendekatan kontektual karena konsep belajar yang membantu
guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata
siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota
masyarakat.Menurut teori pembelajaran kontekstual, pembelajaran terjadi hanya
ketika siswa (peserta didik) memproses informasi atau pengetahuan baru
sedemikian rupa sehingga dapat terserap kedalam benak mereka dan mereka
mampu menghubungannya dengan kehidupan nyata yang ada di sekitar mereka.

Delianti, 2014
Penerapan Contextual Teaching Learning (CTL) Pada Pembelajaran Seni Tari
Kelas VII di Smp 3 Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pendekataninimengasumsikanbahwapikiransecaraalamiakanmencarimaknadarihu
bunganindividudenganlingkungansekitarnya.
Berdasarkan masalah-masalah yang ada di sekolah peneliti mencoba
menerapkan pembelajaran tari melalui CTL. Dalam pembelajaran CTL guru
dituntut membantu siswa dalam mencapai tujuannya. Maksudnya adalah guru
lebih berurusan dengan strategi dari pada memberi informasi. Di sini guru hanya
mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja sama untuk menemukan sesuatu
yang baru bagi siswa. Kegiatan belajar mengajar (KBM) lebih menekankan
Student Centered dari pada Teacher Centered. belajar bukannya hanya sekedar
menghafal. Konsep contexstual teaching learning merupakan suatu sistem
pengajaran dan strategi dalam menyampaikan materi dengan menghubungkan
pelajaran dengan penerapan kehidupan sehari-hari. Pengetahuan tidak dapat
dipisah-pisahkan menjadi fakta.
CTL yang menghubungkan materi dengan dunia nyata maka siswa menjadi
lebih berwawasan luas dan mudah memahami materi yang diberikan oleh guru.
Berbagai inovasi-inovasi maka proses pembelajaran pun tidak menjadi
membosankan. Siswa menjadi lebih bersemangat dalam proses pembelajarannya
khususnya seni tari dimana siswa tidak banyak yang meminatinya karna terlalu
kuno menurut siswa.
Penelitianinimengambil materi sebagai pemahaman tari Sulanjana sebagai
materi. Peneliti beranggapan bahwa tari Sulanjana untuk pembelajaran

ini

dirasakan cocok dengan perkembangan anak usia sekolah menengah pertama,
mudah diikuti dan dipahami, tari Sulanjana memiliki dan karakter yang ceria dan
untuk menanamkan rasa cinta terhadap seni tradisi. Sulanjana adalah suatu tarian
pergaulan dan sekaligus hiburan yang biasanya diselenggarakan pada acara pesta
perkawinan, acara hiburan penutup kegiatan diselenggarakan secara khusus di
suatu tempat yang cukup luas. Pemunculan tari ini di masyarakat tidak ada
kaitannya dengan adat tertentu atau upacara sakral tertentu, tapi murni sebagai

Delianti, 2014
Penerapan Contextual Teaching Learning (CTL) Pada Pembelajaran Seni Tari
Kelas VII di Smp 3 Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pertunjukan hiburan dan pergaulan. oleh karena, tari ini banyak disukai
masyarakat terutama pedesaan yang jarang ada kegiatan hiburan.
Melihat dari kondisi permasalahan pada proses pembelajaran di SMPN 3
Lembang peneliti memandang perlu untuk memberikan salah satu alternatif
pembelajaran

sebagai

upaya

mengatasi

permasalahan

tersebut.

Peneliti

mengharapkan dengan strategibelajar CTLmelalui materi tari Sulajana dapat
menambahkan

wawasan

dan

pengetahuan

siswa

kelas

VIIE

dengan

menghubungkankehidupan nyata siswa. Atas dasar itu, peneliti mengambil judul
“Penerapan Contextual teaching learning(CTL)PadaPembelajaranSeni Tari
Kelas VII di SMP Negeri 3 Lembang”.Berdasarkan pengamatan peneliti, model
ini belum banyak dilakukan terutama yang berkenaan dengan pembelajaran seni
tari baik di luar maupun di dalam khususnya pada jurusan pendidikan seni tari
FPBS UPI.
B.

Identifikasi masalah penelitian
Pada penelitian yang akan dilakukan di SMPN 3 Lembang perlu

diidentifikasi yaitu tentang
1.

Kurangnya pemahaman siswa SMP Negeri 3 Lembang kelas VII E pada
Seni Tari.

2.

kurangnya siswa fokus pada pembelajaran seni budaya di SMP Negeri 3
Lembang sehingga kurang efektifnya proses pembelajaran.

3.

Siswa SMP Negeri 3 Lembang kurang dirangsang saat pembelajaran seni
tari.

C.

Rumusan masalah penelitian
Setelah melihat dari berbagai permasalahan yang telah diuraikan tersebut di

atas, penelitian ini dirumuskan kedalam bentukpertanyaan sebagai berikut :
1.

Bagaimana perencanaan stategi belajar contextual teaching learning pada
materi tari sulanjana di SMP Negeri 3 Lembang ?

2.

Bagaimana penerapan strategi belajarcontextual teaching learningpada mata
pelajaran Seni Tari di kelas VII SMPN 3 Lembang ?

Delianti, 2014
Penerapan Contextual Teaching Learning (CTL) Pada Pembelajaran Seni Tari
Kelas VII di Smp 3 Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.

Bagaimana

penerapan

hasil

strategi

belajarcontextual

teaching

learningdengan menggunakan materi Sulanjana?
D.

Tujuan penelitian
Seperti masalah yang sudah terurai di atas, tujuan dari penelitian ini antara
lain:

a.

Tujuan Umum
Penerapan model sebagai alternatif pembelajaran seni tari

b.

Tujuan Khusus

1.

Agar

dapat

tersusun

proses

pembelajaran

tari

sulanjana

dengan

menggunakan contextual teaching learning.
2.

Mendeskripsikan penerapan contextual teaching learningpada mata
pelajaran Seni Tari kelas VII di SMPN 3 Lembang.

3.

Mendeskripsikan hasil penerapan contextual teaching learning pada
pembelajaran seni tari.

E.

Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini peneliti mengharapkan ada banyak manfaat.

Manfaat tersebut bagi kedalam manfaat teoritis atau praktis ialah :
a.

Manfaat Teoritis :
Peneliti berharap ini menjadi bahan pertimbangan untuk guru dan dapat

mengembangkan model-model yang ada. Peneliti berharap hasil dari apa yang
telah peneliti ini dapat menjadi referensi belajar siswa khususnya dibidang
pembelajaran seni tari.
b.

Manfaat Praktis

1.

Bagi Siswa

Siswa menjadi lebih berwawasan dalam belajar seni tari. Memberi informasi
kepada siswa bagaimana membiasakan diri untuk dapat belajar yang baik di kelas.
Memberikan referensi bagi siswa dalam memahami dan mencintai budaya melalui
contextual teaching learning
2.

Bagi Guru

Delianti, 2014
Penerapan Contextual Teaching Learning (CTL) Pada Pembelajaran Seni Tari
Kelas VII di Smp 3 Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Guru lebih termotivasi untuk menerapkan strategi pembelajaran yang lebih
bervariasi, sehingga materi pelajaran akan lebih menarik.
3.

Bagi jurusan pendidikan seni tari

Dapat memberikan menambah kajian pustaka dan dapat meningkatkan mutu
belajar pembelajaran seni tari.
4.

Bagi Peneliti
Dengan adanya penelitian ini memberikan pengalaman yang amat berharga

bagi peneliti dalam hal menulis karya ilmiah dan melakukan suatu kajian
melakukan penelitian yang diharapkan hasilnya dapat bermanfaat dalam menuntut
ilmu.

F.

Struktur Organisasi Skripsi
Penulisan skripsi disesuaikan dengan aturan dan cakupan disiplin yang ada

di Universitas Pendidikan Indonesia. lalu demikian, pada sistem penulisan skripsi
yang wajib digunakan di Universitas Pendidikan Indonesia terdiri dari unsurunsur sebagai berikut: Judul, halaman pengesahan yang ditandatangani oleh dosen
pembimbing I, dossen pembimbing ke II dan ketua jurusan/program studi,
pernyataan mengenai keaslian tulisan karya ilmiah, kata pengantar, ucapan terima
kasih, abstrak yang merupakan uraian singkat dan lengkap yang memuat beberapa
hal di antaranya; (judul, hakekat penelitian yang menyangkut tentang apa, dimana
dengan siapa penelitian itu dilakukan, tujuan dilakukannya penelitian, metode
penelitian yang digunakan dan teknik pengumpulan data, dan yang terakhir yaitu
hasil temuan dan rekomendasi dari hasil penelitian yang dilaksanakan), daftar isi
yang dapat mempermudah para pembaca mencari judul dan subjudul yang ingin
dibacanya yang sudah dilengkapi dengan halaman, daftar tabel terakhir yang
tercantum dalam skripsi, daftar gambar yang sama seperti fungsi daftar-daftar
Delianti, 2014
Penerapan Contextual Teaching Learning (CTL) Pada Pembelajaran Seni Tari
Kelas VII di Smp 3 Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lainnya yakni menyajikan gambar secara berurutan mulai dari gambar pertama
sampai terakhir yang tercantum dalam skripsi, daftar diagram yang mempunyai
fungsi sama dengan dafta-daftar lainnya yakni menyajikan diagram secara
berurutan mulai dari diagram pertama sampai diagram terakhir yang tercantum
pada skripsi.
a.

BAB I : Pendahuluan
Pendahuluan adalah bagian awal dari skripsi, pendahuluan ini berisi lataar

belakang penelitian yang dimaksudkan untuk menjelaskan alasan mengapa
masalah tersebut diteliti, pentingnya masalah itu untuk diteliti dan pendekatan
untuk mengatasi masalah tersebut baik dari sisi teoritis maupun sisi praktis,
identifikasi dari perumusan masalah ini berisi tentang rumusan dan analisis
masalah sekaligus identifikasi variabel-variabel penelitian beserta definisi
operasionalnya, tujuan penelitian menyajikan hasil yang ingin dicapai setelah
penelitian selesai dilaksanakan, manfaat penelitian yang berisi tentang manfaat
dari penulisan skripsi untuk berbagai pihak (manfaat bagi siswa, bagi peneliti,
bagi guru, dan bagi jurusan pendidikan peneliti), dan yang terakhir yaitu struktur
organisasi skripsi yang berisi rincian tentang urutan penulisan dari setiap bab dan
bagian dari bab I hingga bab akhir.
b.

BAB II : Kajian Pustaka
Kajian pustaka mempunyai peran sangat penting dimana pada bagian ini

berisi tentang teori-teori yang sedang dikaji dalam penelitian strategi belajar
contextual teaching learning. Dalam kajian pustaka ini juga peneliti
membandingkan dan memposisikan masing-masing penelitian yang dikaji
dikaitkan dengan masalah yang sedang diteliti. Kajian pustaka dalam penelitian
ini terdari beberapa subjudul di antaranya: teori-teori mengenai pembelajaran,
strategi belajarcontextual teaching learning dengan menggunakan materi tari
Sulanjana, dan pendidikan seni di Sekolah Menengah Pertama dan pembelajaran
seni tari.
c.

BAB III : Metode Penelitian

Delianti, 2014
Penerapan Contextual Teaching Learning (CTL) Pada Pembelajaran Seni Tari
Kelas VII di Smp 3 Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode penelitian yang termasuk beberapa komponen sebagai berikut:
Lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian cara pemilihan sampel dari
beberapa lokasi serta penggunaan sampel, desain penelitian terdiri dari: rencana
penelitian, pelaksanaan penelitian, penyusunan hasil penelitian (penyusunan data
dan pengetikan data), metode penelitian berisi mengenai metode yang digunakan
dalam metode penelitian tersebut dan uraikan singkat mengenai pengertian dari
metode penelitian itu, definisi operasional yang dirumuskan untuk setiap variabel
harus melahirkan indikator-indikator dari setiap yang diteliti kemudian akan
dijabarkan melalui instrumen penelitian, instrumen penelitian yang terdiri dari
(lembar observasi, pedoman wawancara, dan studi dokumentasi), instrumen
penelitian yang berisi tentang indikator-indikator penilaian yang dibutuhkan pada
saat penelitian berlangsung untuk mendapatkan nilai yang pada akhirnya akan
diolah pada bagian hasil penelitian, teknik pengumpulan data yang terdiri dari
(observasi, wawancara, studi dokumentasi dan studi pustaka), analisis data yang
berisi mengenai laporan secara laporan secara rinci tahap-tahap analisis data, serta
teknik yang dipakai dalam analisis itu. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian
kualitatif, analisis yang dipaparkan secara rinci berdasarkan tahap-tahap analisis
yang dilakukan untuk data dari setiap teknik pengumpulan data sesuai dengan
tema-tema utama penelitian. Data yang diperoleh dari setiap sumber data ini
ditriangulasi, untuk meyakinkan bahwa dari semua data dari semua sumber
mengarah pada kesimpulan yang sama.
d.

BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil penelitian dan pembahasan hasil deskripsi

pembelajran tari Sulanjana dengan strategi belajar

hasil penelitian

contextual teaching

learninguntuk pembelajaran seni tari di SMP Negeri 3 Lembang ini pada setiap
pertemuannya. Setelah dideskripsikan proses pembelajaran seni tari pada setiap
pertemuannya peneliti juga mengakumulasi hasil dalam bentuk porsentase
diagram dari setiap indikator-idikatornya. Dalam hasil penelitian ini juga
dijelaskan pula secara singkat mengenai profil SMP Negeri 3 Lembang tersebut.

Delianti, 2014
Penerapan Contextual Teaching Learning (CTL) Pada Pembelajaran Seni Tari
Kelas VII di Smp 3 Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e.

BAB V : Kesimpulan dan Saran
Bagian yang terakhir dalam sistematika penulisan skripsi yang meliputi :

kesimpulan dan saran menyajikan penafsiran dan penamaan peneliti terhadap hasil
analisi temuan peneliti. Kesimpulan ini juga merupakan jawaban dari pada
rumusan masalah. Sedangkan untuk saran atau rekomendasi yang ditulis setelah
kesimpulan dapat ditunjukan kepasa para pengguna hasil penelitian yang
bersangkutan, kepada peneliti berikutnya yang berminat untuk melakukan
penelitian yang selanjutnya.
Kemudian daftar pustaka yang memuat sumber-sumber tertulis yang
meliputi buku, artikel jurnal, dokumen resmi, atau sumber-sumber lain dari
internet yang pernah dikutip dan digunakan dalam penelitian karya ilmiah setelah
daftar pustaka juga ada lampiran-lampiran yang berisi tentang semua dokumentasi
yang digunakan dalam penelitian dan penulisan hasil-hasilnya melalui karya
ilmiah.

Delianti, 2014
Penerapan Contextual Teaching Learning (CTL) Pada Pembelajaran Seni Tari
Kelas VII di Smp 3 Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III
METODE PENELITIAN

A.

Lokasi dan Subjek

1.

Lokasi
Lokasi dalam penelitian adalah di SMP Negeri 3 Lembang yang merupakan

salah satu dari sekian banyak sekolah formal yang ada di daerah Lembang
Kabupaten Bandung Barat beralamatkan di Jalan Raya Lembang.
2.

Populasi
Menurut Sugiyono (2013, hlm, 297) “sebagai wilayah generalisasi kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti unkuk dipelajari kemudian
ditarik kesimpulannya”. Dari pernyataan di atas adalah kelas VII akan tetapi
peneliti mengambil sampel seluruh siswa kelas VII E yang berjumlah 28 siswa.
Pemilihan populasi ini karena materi pembelajaran tari tradisi daerah setempat
diberikan kepada kelas VII E.
3.

Sampel
Pengambilan sampel dengan cara simple random sampling karena

pengambilan anggota sampel populasi secara acak tanpa memperhatikan strata
yang ada dalam populasi, Sampel pada penelitian ini adalah 28 siswa kelas VII E.
Pemilihan sampel ini karena siswa kelas VII kurang akan wawasan dan motivasi
terhadap pembelajaran seni tari. Di bandingkan kelas VII yang lain untuk lebih
jelasnya pada tabel di bawah :
Tabel 3.1
Daftar sampel kelas VII E SMP Negeri 3 Lembang
No

Nama

Jenis Kelamin

1.

Andri Cahya

Laki-laki

2.

Anisa Nur Safitri

3.

Arif Nugraha

Laki-laki

4.

Beni Mochtar Samiraharja

Laki-laki

Perempuan

Delianti, 2014
Penerapan Contextual Teaching Learning (CTL) Pada Pembelajaran Seni Tari
24
Kelas VII di Smp 3 Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5.

Cahyati Maelani

Perempuan

6.

Ceuceu Miranti

Perempuan

7.

Dendi Lutfi Azizan

Laki-laki

8.

Dicky Hermansyah

Laki-laki

9.

Fani Saputri Yulianti

Perempuan

10.

Fernanda Putri Tumondo

Perempuan

11.

Kamila Setiawati

Perempuan

12.

Laurel Sikramaditya

Perempuan

13.

Lucy Febrianti

Laki-laki

14.

Lukman Hakim

Laki-laki

15.

M. Rifaldi

Laki-laki

16.

M. Sayidi Safiansyah

Laki-laki

17.

M. Fadli Annafis

Laki-laki

18.

Nabila Insan Solehah

Perempuan

19.

Nurlina Damayanti

Perempuan

20.

Rachel Cintya Amanda

Perempuan

21.

Rexy Vieri Herdyana

Laik-laki

22.

Riki Subagja

Laki-laki

23.

Riza Ramadhan

Laki-laki

24.

Sevia Putri Hastuti J

Perempuan

25.

Siti Nurkarimah

Perempuan

26.

Sri Dewi Mulyanti

Perempuan

27.

Umar Abdulah

28.

Vina Shintia Handianti

Laki-laki
Perempuan

Delianti, 2014
Penerapan Contextual Teaching Learning (CTL) Pada Pembelajaran Seni Tari
Kelas VII di Smp 3 Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B.

Desain Penelitian
Pada desain penelitian adalah sebuah rancangan penelitian yang dengan cara

tersusun dan bertahap. Susunan penelitian adanya penulisan secara sistematis dan
operasional. Dalam penelitian ini menggunakan desain kualitatif. Seperti yang
telah diungkapkan oleh Nana (2008, hlm, 287) yang mengemukakan bahwa :
Penelitian non-eksperimen baik pendekatan kuantitatif maupun kualitatif,
desain penelitian mengarah pada langkah-langkah pengumpulan data.
Dalam desain tersebut diuraikan agak rinci: data apa yang akan
dikumpulkan, dari mana dan siapa saja data tersebut dikumpulkan dengan
menggunakan teknik dan instrumen apa, dan bagaimana langkah-langkah
pengumpulan datanya
Apa yang telah diungkapkan di atas bahwa desain penelitian intinya
menunjuk pada arahan apa yang akan dijalani dalam proses penelitian. Adapun
peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif maupun pendekatan kualitatif.
Desain penelitian pada penelitian ini menggunakan beberapa tahapan dan disusun.
Pada tahap perencanaan penelitian, pada tahap awal peneliti mengumpulkan data
dengan melakukan observasi dengan mengamati apa yang terjadi disekolah apa
yang menjadi kesulitan siswa dalam belajar dan guru sebagai pengajar, melakukan
wawancara dengan melakukannya wawancara pada guru seni budaya agar peneliti
mengetahui masalah saat siswa belajar, kemudian setelah itu peneliti melakukan
studi dokumentasi untuk menjadi bukti bahwa peneliti melakukan penelitian, dan
studi pustaka peneliti melakukan studi pustaka untuk melakukan pemilihan
treatmen yang tepat pada masalah yang ada pada SMP tersebut untuk lebih
jelasnya lihat pada bagan 3.1 berikut ini :

Delianti, 2014
Penerapan Contextual Teaching Learning (CTL) Pada Pembelajaran Seni Tari
Kelas VII di Smp 3 Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagan 3.1
Rancangan langkah-langkah penelitian

Rencana
Penelitian

Pelaksanaan
Penelitian

Pada
tahap
perencanaan
penelitian tahapan yang dilakukan
oleh peneliti yaitu dengan
mengumpulkan
informasiinformasi dari berbagai subjek
melalui teknik berupa observasi,
wawancara, studi dokumentasi dan
studi pustaka.

Pada tahap ini peneliti
pengumpulkan data kualitatif
maupun kuantitatif dari penerapan
belajar di SMP Negeri 3 Lembang

a.

Penyusunan data

Penyusunan data dilakukan
melalui tahap pengolahan data
yang dihasilkan dalam penelitian
di lapangan. Hal ini dilakukan
agar penulis laporan penelitian
menjadi sistematis
Penyusunan Hasil
Penelitian
b. Pengetikan data
Pengetikan data dilakukan
setelah semua data yang diperoleh
selama
penelitian
dilakukan
tersusun secara sistematis melalui
beberapa kali proses bimbingan.

Delianti, 2014
Penerapan Contextual Teaching Learning (CTL) Pada Pembelajaran Seni Tari
Kelas VII di Smp 3 Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk lebih dapat diperjelaskan bagan di atas akan diuraikan melalui tahap di
bawah ini:
1.

Tahap perencanaan penelitian
Pada tahap awal penelitian, peneliti melakukan survey langsung pada

sekolah yang akan menjadi objek penelitian. Kemudian peneliti menyusun
proposal skripsi untuk mengajukan kepada Dewan Skripsi. Kemudian setelah
proposal selesai, maka selanjutkan peneliti menyelesaikan masalah administrasi
yang berhubungan dengan surat-surat perijinan seperti di bawah ini :
1.

SK (surat keputusan) pengangkatan pembimbing I dan II

2.

Surat permohonan izin penelitian dari Rektor UPI yang melalui proses
terlebih dahulu dari urusan bagian BAAKUPI,

3.

Mengurus surat rekomundasi dari pihak sekolah yang menjadi lokasi
penelitian.

2.

Tahap Pelaksanaan Penelitian

a)

Pengumpulan data
Pada tahap pengumpulan data peneliti langsung turun ke tempat yang akan

diteliti oleh peneliti. Pengumpulan data yang dibutuhkan melalui berbagai tahap
seperti di bawah ini :
1)

Penerapan strategi belajar dan Observasi Pelaksanaan
Pada tahapan ini peneliti melakukan apa yang sudah dirancang oleh peneliti,

kemudian pada tahapan ini peneliti memahami latar belakang peneliti dan
menjalin hubungan dengan baik dengan subjek yang hendak diteliti untuk
mendapat data yang akurat. Observasi dilakukan dari bulan februari hingga maret
2014. Dalam penelitian ini peneliti melakukannya secara langsung mewawancari

Delianti, 2014
Penerapan Contextual Teaching Learning (CTL) Pada Pembelajaran Seni Tari
Kelas VII di Smp 3 Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

guru bidang seni budaya dan mengamati berlangsungnya proses pembelajaran
berlangsung.
2)

test
test dilakukan pada saat penerapan strategi CTL dan pembelajaran tari

Sulanjana diterapkan agar peneliti mengetahui peningkatan pengetahuan dan
wawasan pada siswa.

b)

Pengolahan Data
Penggolahan data akan dilakukan saat data yang dibutuhkan peneliti sudah

terkumpul, kemudian peneliti akan melakukan proses deskriptif analisis. Teknik
deskriptif analisis tersebut agar peneliti bisa mendeskripsikan sampai mana
pengetahuan dan wawasan siswa siswa pada seni tari tradisional sebelum dan
sesudah penelitian ini berlangsung.
c)

Proses Bimbingan
Bimbingan dilakukan peneliti dengan pembimbing I dan II dari mulai proses

penyusunan skripsi hingga ujian sidang.
3.

Penyusunan Laporan
Pada tahap ini penyusunan terakhir laporan peneliti, pada tahap ini memiliki

beberapa tahap seperti di bawah ini :
a)

Penyusunan data
Penyususan data dilakukan peneliti melalui beberapa proses pengolahan

data yang telah dihasilkan peneliti di lapangan, hal ini dilakukan agar
mendapatkan hasil yang akurat.
b)

Pengetikan data
Pengetikan ini dilakukan setelah seluruh data sudah diperoleh tersusun

secara sistematis setelah melakukan proses pimbingan.
c)

Penggandaan laporan penelitian.
Penggandaan dilakukan peneliti setelah peneliti selesai melakukan

penyusunan skripsi dan telah mendapatkan persetujuan pembimbing I dan II.

Delianti, 2014
Penerapan Contextual Teaching Learning (CTL) Pada Pembelajaran Seni Tari
Kelas VII di Smp 3 Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C.

Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan karena peneliti ingin mengetahui proses

pembelajaran yang dapat meningkat wawasan dan pengetahuan siswa kemudian
mendeskripsikannya terhadap pembelajaran seni tari tradisional dengan
menggunakan strategi belajar contextual teaching learning dengan materi belajar
tari Sulanjana. Penelitian dilakukan peneliti maka peneliti menggunakan metode
deskriptif analisis. Dengan peneliti memilih metode tersebut karena peneliti
bertujuan untuk meneliti perlakuan tentang proses pembelajaran tari sulanjana
dengan strategi belajar CTL di SMP Negeri 3 Lembang. Pendapat Sugiyono
(2009, hlm, 13) bahwa, data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar,
tidak menekankan pada angka. Penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan
secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi atau
mengenai

bidang

tertentu.

Pada

metode

ini

Peneliti

bertujuan untuk

mendeskripsikan, gambaran atau lukisan secara sistematis, hal ini senada dengan
pendapat Syaodih (2008, hlm 72) :
Suatu bentuk penelitian yang paling dasar ditunjukan untuk
mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik
fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia. Penelitian ini
mengkaji bentuk aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan
dan perbedaanya dengan fenomena lain.
Peneliti menggunakan metode kualitatif karena pada metode kualitatif
menggambarkan hasil penelitian pada penelitian ini, peneliti akan memperoleh
hasil dan dijabarkan dalam bentuk paragraf. Segala peristiwa pembelajaran
melalui pemaparan seni budaya. Kepentingan metode deskriptif dalam penelitian
yang akan dilakukan adalah ingin menggambarkan kembali peristiwa pmbelajaran
dalam penerapan strategi belajarCTL pada materi tari Sulanjana di SMP Negeri 3
Lembang.
D.

Definisi Operasional
Peneliti akan menguraikan arti dari judul yang diangkat untuk penelitian ini.

Agar tidak adanya salah pengartian bagi para pembaca dengan itu peneliti

Delianti, 2014
Penerapan Contextual Teaching Learning (CTL) Pada Pembelajaran Seni Tari
Kelas VII di Smp 3 Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mendefinisikan dengan cara operasional pada istilah-istilah yang ada sebagai
berikut :
1.

Strategi belajar Contextual teaching learning
Contextual teaching learning merupakan suatu proses pembelajaran holistik

yang bertujuan untuk membelajarkan siswa dalam memahami bahan ajar secara
makna (meaningfull) yang dikaitkan dengan konteks kehidupan nyata, baik
berkaitan dengan lingkungan pribadi. Sampai siswa memperoleh ilmu
pengetahuan dan keterampilan yang dapat di aplikasikan dan ditransfer dari satu
konteks permasalahan yang satu ke dalam yang lainnya. Proses pendekatan
belajar konteks tidak hanya menghafal, akan tetapi mengalami dan harus
konstruksikan pengetahuan.
Implementasi dengan strategi belajar konteks kedalam pembelajaran seni
tari diharapkan menjadi strategi yang tepat dan membantu dalam penyampaian
materi yang akan diberikan oleh peneliti, dengan strategi ini peneliti berharap
dapat menumbuhkan wawasan dan pengetahuan siswa dalam belajar seni tari dan
siswa dapat memahami materi yang akan diberikan.
2.

Seni tari tradisional
Tradisi adalah unsur kesenian yang menjadi bagian hidup masyarakat dalam

suatu kaum/suku bangsa tertentu. Seni Tari Tradisi yang akan dibahas 5 rumpun
tari dari Jawa Barat yaitu Tari Wayang, Tari Topeng, Tari keurseus, Tari Kreasi
Baru, Tari Rakyat. Namun hanya satu jenis tarian yang yang akan fokus dipelajari
yaitu tari Sulanjana, Sulanjana adalah suatu tarian pergaulan dan sekaligus
hiburan yang biasanya diselenggarakan pada acara pesta perkawinan, acara
hiburan penutup kegiatan diselenggarakan secara khusus di suatu tempat yang
cukup luas. Pemunculan tari ini di masyarakat tidak ada kaitannya dengan adat
tertentu atau upacara sakral tertentu tapi murni sebagai petunjuk hiburan dan
pergaulan. Ketuk oleh karena, ketuk tilu ini banyak disukai masyarakat terutama
pedesaan yang jarang ada kegiatan hiburan. Istilah ketuk tilu berasal dari salah
satu alat pengiringnya yaitu bonang yang dipukul tiga kali sebagai isyarat bagi
Delianti, 2014
Penerapan Contextual Teaching Learning (CTL) Pada Pembelajaran Seni Tari
Kelas VII di Smp 3 Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

alat instrument lainnya seperti rebab, kendang besar dan kecil juga go’ong untuk
memulai memainkan sebuah lagu.
Gerakan-gerakan tersebut menyerupai silat kembang pada pencak silat. Selain
merupak pertunjukan tari, ketuk tilu juga sebagai tari pergaulan, karena ronggeng
menari bersama penari pria dari penonton dengan gerak-gerak improvisasi yang
bebas, berpola pada kendang juga gerak-geraknya sederhana yaitu gambaran
keseharian. Tari ketuk tilu juga memiliki ciri khas tertentu yaitu gembira,
romantis, ceria, lincah, interaksi dan penuh penghayatan jiwa.

3.

Pembelajaran
Pembelajaran merupakan interaksi segala macam interaksi bahkan dalam

kegiatan belajar mengajar saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan dari
kedua tersebut. Untuk mecapai suatu pencapaian dalam proses belajar mengajar,
pengajar memiliki kemampuan dan profesional dalam melakukan pengajaran dan
sebagai pelaksanaan proses pengajaran agar tercapainya proses pembelajaran dan
juga agar siswa dapat memberikan wawasan dalam belajar dan lebih optimal
dalam belajar siswa.
Bahwa kesimpulan dari yang telah dijabarkan di atas bawa pada proses
pembelajaran seni tari harus didasari dengan termotivasinya siswa yang akan
mengikuti pembelajaran tari. Dengan menggunakan strategi yang menarik dan di
barengi siswa yang termotivasi maka pembelajaran akan tersampaikan dengan
baik dan siswa akan lebih menggemari kebudayaan di Negaranya sendiri.
E.

Instrumen Penelitian
Instrumen memegang peranan penting dalam suatu penelitian, karena

intrumen berfungsi untuk mengungkap fakta menjadi data. Sebagaimana yang

Delianti, 2014
Penerapan Contextual Teaching Learning (CTL) Pada Pembelajaran Seni Tari
Kelas VII di Smp 3 Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dijelaskan oleh Sugiono (2008, hlm, 148) bahwa “instrumen penelitian adalah
suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang
diamati” dari pernyataan tersebut bahwa instrumen sangat diperlukan dalam suatu
penelitian dengan menggunakan instrument maka peneliti dapat mengumpulkan
data dan dapat berpengaruh pada keberhasilan penelitian. Dengan itu instrumen
penelitian harus dirancang dengan baik agar peneliti memperoleh hasil yang
sesuai dengan yang diperlukannya seperti berikut :
1.

Pedoman Observasi
Observasi merupakan tahap awal dalam mencari suatu fokus penelitian.

Kegiatan observasi peneliti lakukan dengan cara pengamatan langsung terhadap
pembelajaran seni budaya SMP Negeri 3 Lembang, peneliti melakukan observasi
sebanyak dua kali. Saat pertama melakukan obsevasi pada tanggal 17 maret pada
guru seni budaya dan kedua dilakukan pada tanggal 19 maret pada siswa kelas VII
E, dari hasil observasi diperoleh data tentang gambaran umum proses
pembelajaran seni tari di sekolah.
2.

Pedoman Wawancara
Wawancara dilakukan peneliti kepada narasumber, peneliti melakukan

wawancara pada guru seni budaya yaitu bapak Wahyu pada tanggal 17 maret dan
19 maret pada siswa. Dengan pedoman wawancara dalam bentuk pertanyaan yang
tidak terstruktur untuk memperoleh data lapangan mengenai proses pembelajaran
seni tari di SMP 3 Negeri Lembang.
3.

Pedoman Dokumentasi
Mencari data yang di peroleh untuk menyelesaikan penelitian yaitu dengan

mencari dokumen-dokumen penting terkait data penelitian yang ada di SMP
Negeri 3 Lembang, dilakukan oleh peneliti pada tahap ini dilihat pada proses
pembelajaran siswa.
4.

Test
pada

tahap ini peneliti menggunakan test merupakan alat ukur yang

diberikan kepada sampel untuk mendapatkan jawaban yang diharapkan baik

Delianti, 2014
Penerapan Contextual Teaching Learning (CTL) Pada Pembelajaran Seni Tari
Kelas VII di Smp 3 Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

secara lisan, tulisan maupun perbuatan. Test dilakukan saat proses pembelajaran
berlangsung dan pada akhir pembelajaran berakhir agar melihat hasil adanya
peningkatan pengetahuan dan wawasan siswa.
F.

Instrumen Penilaian
Pada tahap ini instrumen berguna sebagai penilaian agar menjadi tolak ukur

pada ketercapaian materi yang telah diberikan. Pada penilaian disusun dengan
berdasarkan indikator melalui aspek kognitif, afektif dan psikomotorik agar
meningkatnya wawasan siswa. Dengan menggunakan penilaian dalam penelitian
ini adalah nilai yang akan diteliti oleh peneliti yaitu apakan meningkatnya
wawasan atau tidak pada proses pembelajaran seni tari, dengan peneliti
mengapresiasikan tari Sulanjana diharapkan siswa dapat mengamati dan
mengikuti gerak tersebut kemudian mengembangkan dan menyusun gerak-gerak
yang mereka tiru kemudian ditampilkan di depan kelas dengan cara berkelompok
:

Tabel 3.2
Indikator penilaian komponen contextual teaching learning
No.

1.

Aspek penilaian

kontrutivisme

Uraian indikator

a. Siswa mampu memperhatikan saat apresiasi
tari Sulanjana dan dapat memaknai serta
menghubungkan materi dengan dunia nyata.

Delianti, 2014
Penerapan Contextual Teaching Learning (CTL) Pada Pembelajaran Seni Tari
Kelas VII di Smp 3 Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.

Menemukan

a. Siswa mampu menemukan gerak-gerak tari
Sulanjana dan Siswa mampu dapat
menggerakkan setiap geraknya.

3.

Bertanya

a. Siswa mampu bertanya
pembelajaran tari.

4.

Masyarakat belajar

a. Siswa mampu melakukan kerja sama antara
dengan siswa yang lainnya.

5.

Permodelan

a. Siswa mampu mengikuti gerak dan
menghubungkan
gerak
dengan
menggunakan ruang, level dan pola lantai,
kostum dan tata rias.

6.

Refleksi

a. Siswa mampu melakukan pengulangan dan
mampu mengingat kembali kesalahan
kemudian memperbaikinya.

7.

Penilaian sebenernya

a. Siswa mampu menyimpulkan pembelajaran
yang
telah
terjadi
setiap
selesai
pembelajaran.

saat

Keterangan nilai :
Delianti, 2014
Penerapan Contextual Teaching Learning (CTL) Pada Pembelajaran Seni Tari
Kelas VII di Smp 3 Lembang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

proses

A (90-80) : sangat baik
B (79-69)

: baik

C (68-58)

: cukup

D (

Dokumen yang terkait

Peranan Model Ctl (Contextual Teaching Learning) Dalam Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran Pkn ( Di Mis Irsyadul Khair)

0 22 179

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sumber Energi Gerak melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ( Penelitian Tindakan Kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok)

0 14 135

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Peningkatan Hasil Belajar PKn dalam Materi Peranan Globalisasi Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) di kelas IV MI. Masyirotul Islamiyah Tambora Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 4 180

Contextual Teaching and Learning(CTL)

0 6 14

PENERAPAN PEMBELAJARAN IPA TERPADU MENGGUNAKAN LKS BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS VII SMP N 1 DUKUHSETI PATI

0 22 172

Penerapan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learnig/CTL untuk meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas IV MI Miftahussa’adah Kota Tangerang

0 10 158

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep perkembangbiakan tumbuhan melalui pendekatan kontekstual: penelitian tindakan kelas di MI Hidayatul Athfal Gunungsindur

0 19 141

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP.

2 58 784

PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING(CTL)PADA PEMBELAJARAN SENI TARI KELAS VII DI SMP 3 LEMBANG - repository UPI S SDT 1001863 Title

0 0 4