RANCANGAN PEMBELAJARAN SAINS MELALUI ANALISIS LITERASI SAINS SISWA KELAS VII SMP PADA TOPIK SUHU DAN PEMUAIAN.

(1)

Harnis Artati, 2015

Rancangan Pembelajaran Sains Melalui Analisis Literasi Sains Siswa Kelas Vii Smp Pada Topik Suhu Dan Pemuaian

RANCANGAN PEMBELAJARAN SAINS MELALUI ANALISIS LITERASI SAINS SISWA KELAS VII SMP PADA TOPIK SUHU DAN

PEMUAIAN

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika Departemen Pendidikan Fisika

oleh Harnis Artati

1104470

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKAN DAN ILMU PENGETAHUN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2015


(2)

Harnis Artati, 2015

Rancangan Pembelajaran Sains Melalui Analisis Literasi Sains Siswa Kelas Vii Smp Pada Topik Suhu Dan Pemuaian

RANCANGAN PEMBELAJARAN SAINS MELALUI

ANALISIS LITERASI SAINS SISWA KELAS VII SMP PADA

TOPIK SUHU DAN PEMUAIAN

Oleh Harnis Artati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Harnis Artati 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lain tanpa ijin penulis.


(3)

Harnis Artati, 2015

Rancangan Pembelajaran Sains Melalui Analisis Literasi Sains Siswa Kelas Vii Smp Pada Topik Suhu Dan Pemuaian

HARNIS ARTATI

RANCANGAN PEMBELAJARAN SAINS MELALUI ANALISIS

LITERASI SAINS SISWA KELAS VII SMP PADA TOPIK

SUHU DAN PEMUAIAN

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I,

Dr. Setiya Utari, M. Si. NIP. 196707251992032002

Pembimbing II,

Dr. H. Andhy Setiawan, S.Pd, M.Si. NIP. 197310131998021001


(4)

Harnis Artati, 2015

Rancangan Pembelajaran Sains Melalui Analisis Literasi Sains Siswa Kelas Vii Smp Pada Topik Suhu Dan Pemuaian

HARNIS ARTATI

RANCANGAN PEMBELAJARAN SAINS MELALUI

ANALISIS LITERASI SAINS SISWA KELAS VII SMP PADA

TOPIK SUHU DAN PEMUAIAN

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I,

Dr. Setiya Utari, M. Si. NIP. 196707251992032002

Pembimbing II,

Dr. H. Andhy Setiawan, S.Pd, M.Si. NIP. 197310131998021001

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Fisika

Dr. Ida Kaniawati, M.Si. NIP. 196807031992032001


(5)

Harnis Artati, 2015

Rancangan Pembelajaran Sains Melalui Analisis Literasi Sains Siswa Kelas Vii Smp Pada Topik Suhu Dan Pemuaian

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN

ABSTRAK ...i

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ...v

DAFTAR TABEL ...viii

DAFTAR GAMBAR ...ix

DAFTAR LAMPIRAN ...x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 4

1.3Tujuan Penelitian ... 4

1.4Manfaat Penelitian ... 4

1.5Struktur Organisasi Skripsi ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6

2.1Perkembangan Defenisi Literasi Sains dalam PISA ... 6

2.2Domain Literasi Sains ... 7

2.3Materi Suhu dan Pemuaian di SMP ... 16

2.4Pembelajaran Bermuatan Literasi Sains ... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 36

3.1Desain Penelitian ... 36

3.2Partisipan ... 38

3.3Populasi dan Sampel ... 38

3.4Instrumen Penelitian ... 39

3.5Prosedur Penelitian ... 44

3.6Analisis Data Tes Literasi Sains ... 45

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47

4.1 Profil Literasi Sains Siswa pada Domain Kompetensi ... 47

4.2 Profil Literasi Sains Siswa pada Domain Pengetahuan ... 51


(6)

Harnis Artati, 2015

Rancangan Pembelajaran Sains Melalui Analisis Literasi Sains Siswa Kelas Vii Smp Pada Topik Suhu Dan Pemuaian

4.4 Pembahasan ... 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 82

A. Kesimpulan ... 82

B. Saran ... 83


(7)

36 Harnis Artati, 2015

Rancangan Pembelajaran Sains Melalui Analisis Literasi Sains Siswa Kelas Vii Smp Pada Topik Suhu Dan Pemuaian

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang cara-cara yang dapat digunakan untuk merancang rencana pembelajaran yang melatihkan literasi sains pada siswa SMP pada topik suhu dan pemuaian. Untuk itu, perlu diadakan analisis profil literasi sains siswa. Dari profil literasi sains siswa ini peneliti dapat merancang Rencana Proses Pembelajaran (RPP) yang dirasakan dapat melatihkan literasi sains. Riset profil kesulitan literasi sains ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Yusuf Sulun (2009). Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, maka peneliti menggunakan desain penelitian survey yang diadopsi dari Creswell (2012). Hasil survey dari sebuah sampel atau seluruh populasi dideskripsikan untuk mendapatkan karakteristik sampel atau populasi tersebut. Desain Cross-Sectional dipakai untuk mendapatkan data yang lengkap. Dalam hal ini data-data tersebut bersumber dari RPP, observasi, dan wawancara. Pengambilan data menggunakan desain Cross-Sectional dilakukan dalam waktu yang singkat, pada satu waktu, dan dapat dilakukan pada level individu, kelompok, komunitas atau negara. Data yang diperoleh dari hasil analisis profil, RPP, dan observasi menjadi dasar bagi peneliti untuk mengetahui pada bagian mana dari RPP yang perlu dilengkapi untuk memfasilitasi literasi sains siswa. Alur penelitian penelitian survey ini dapat dilihat pada gambar 3.1.1.


(8)

37 Harnis Artati, 2015

Rancangan Pembelajaran Sains Melalui Analisis Literasi Sains Siswa Kelas Vii Smp Pada Topik Suhu Dan Pemuaian

Gambar 3.1.1 Bagan Riset Penelitian Gambar 3.1.1. Bagan Riset Penelitian Pengujian Tes LS terkait dengan topik suhu dan pemuaian

1. Memilih soal LS ( baik dari TIMSS atau PISA) dan lakukan analisis karakter soal terkait dengan domain LS.

2. Pengujian kepada sejumlah siswa, klasifikasikan jawaban siswa untuk menggambarkan profil LS siswa

3. Wawancara untuk mendapatkan informasi kesulitan LS siswa (penguasaan conten, proses sains yang tidak dimengerti, konteks yang tidak dimiliki) berdasarkan analisis tes LS yang telah dilakukan pada point 2

Kajian Pustaka: Apaitu LS, dan Domainnya

1. Observasi ke lapangan dan wawancara dengan guru untuk mengamati proses

pembelajaran langkah ini bertujuan untuk menemukan hal-hal yang menyebabkan LS siswa rendah,

2. Pengetahuan apa yang diterima siswa pada proses pembelajaran? 3. Bagaimana proses sains dilatihkan kepada siswa?

4. Permasalahan kontektual yang diperoleh siswa?

Tafsiran % dan analisis hasil tes Menghasilkan profil kesulitan LS pada topik suhu

Analisis kurikulum dan jurnal bermuatan literasi sains

Dari analisis kurikulum diketahui konten dan kompetensi pada topik suhu dan pemuaian . Dan dari analisis jurnal bermuatan didapatkan pembelajaran apa saja yang dapat melatihkan LS

Analisis hasil observasi dan RPP

Hasil observasi dan RPP dianalisis berdasarkan capaian hasil literasi sains siswa untuk menemukan langkah-langkah yang diperlukan untuk

perbaikan

Survey dan analisis pustaka : Menemukan permasalahan konstekstual, menemukan kontes wilayah (regional-Global), tema-tema

demonstrasi dan eksperimen yang dapat digunakan untuk melatihkan proses sains dalam topik suhu dan pemuaian


(9)

38 Harnis Artati, 2015

Rancangan Pembelajaran Sains Melalui Analisis Literasi Sains Siswa Kelas Vii Smp Pada Topik Suhu Dan Pemuaian

3.2 Partisipan

Penelitian ini dilaksanakan pada salah satu SMP Negeri di kota Bandung. Dengan populasi penelitian 172 siswa yang seluruhnya merupakan siswa kelas VII tahun ajaran 2014-2015 di sekolah tersebut. Sedangkan sampel penelitian sebanyak 120 siswa dari populasi.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil literasi sains siswa maka populasi dalam penelitian inia adalah siswa kelas VII pada salah satu SMPN di Bandung yang telah mempelajari suhu dengan guru yang sama sebanyak 172 siswa. Mayoritas siswa berumur 12-13 tahun. Siswa laki-laki berjumlah 73 orang dan siswa perempuan berjumlah 99 orang.

3.3.2 Subjek Penelitian

Teknik pengambilan sampel dilakukan secara random yakni dengan cara melakukan pengundian bagi sejumlah populasi yang ada. Untuk menentukan sampel dari populasi digunakan perhitungan menggunakan Rumus Slovin (dalam Riduan, 2005: 65).

…… (1)

Keterangan: n = sampel N = populasi

d = nilai presisi 95% atau sig. 0,05


(10)

39 Harnis Artati, 2015

Rancangan Pembelajaran Sains Melalui Analisis Literasi Sains Siswa Kelas Vii Smp Pada Topik Suhu Dan Pemuaian

Sehingga jumlah sampel ditentukan berdasarkan populasi sejumlah 172 siswa kelas VII pada salah satu SMPN di Bandung dengan rumus Slovin adalah 120 siswa.

3.4 Instrumen Penelitian

Kebenaran dan ketepatan data yang diperoleh bergantung kepada alat pengumpul data yang digunakan dan sumber data. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari lembar observasi, butir soal tes literasi Sains, dan wawancara. Berikut uraian masing-masing instrument penelitian yang digunakan oleh peneliti.

1. Lembar Observasi Pembelajaran

Penelitian ini menggunakan observasi untuk mengumpulkan data berupa bagaimana proses belajar mengajar yang dilaksanakan di SMP yang sedang diteliti, apakah siswa dilatihkan proses sains selama mengikuti kegiatan belajar, dan hal apa saja yang disampaikan oleh guru di dalam kelas. Untuk itu, peneliti melakukan pengamatan secara langsung selama proses belajar mengajar pada topik suhu dan pemuaian berlangsung. Berdasarkan kebutuhan ini, maka lembar observasi dikembangkan berdasarkan domain literasi sains PISA 2015.

Lembar observasi memuat indikator pada tiap domain kompetensi dan pengetahuan (dilihat pada lampiran 6). Hasil pengamatan kegiatan guru dan siswa selama belajar dituliskan ke dalam lembar observasi dan dipilah termasuk pada proses pembelajaran yang melatihkan domain apa saja. Dari lembar observasi akan dianalisis kegiatan belajar apa saja yang termasuk melatihkan literasi sains dan proses pembelajaran apa saja yang belum terfasiliasi.

2. Lembar Wawancara Guru

Lembar wawancara guru digunakan untuk mendapatkan informasi tambahaan terkait kendala yang dihadapi guru selama mengajarkan materi suhu di kelas dan bagaimana persiapan guru untuk mengajar di kelas-kelas yang menjadi sampel penelitian. Pertanyaan-pertanyaan yang dimuat dalam lembar wawancara meliputi penyebab tidak sesuainya proses


(11)

40 Harnis Artati, 2015

Rancangan Pembelajaran Sains Melalui Analisis Literasi Sains Siswa Kelas Vii Smp Pada Topik Suhu Dan Pemuaian

pembelajaran yang di kelas dengan yang di RPP jika memang ditemukan, apakah respon yang diberikan siswa ketika guru bertanya atau meminta siswa bertanya telah sesuai dengan yang direncakan oleh guru atau tidak dan sebagainya.

3. Lembar Analisis RPP

Selain lembar observasi, instrumen yang diperlukan dalam menganalisis proses pembelajaran siswa menggunakan lembar analisis rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Proses pembelajaran yang dimuat dalam RPP dianalisis berdasarkan domain kompetensi dan pengetahuan PISA 2015 (dapat dilihat pada lampiran 7). Dari analisis RPP akan didapati informasi berupa kegiatan pembelajaran apa saja yang memuat domain kompetensi dan melatihkan domain pengetahuan literasi sains siswa. Selain itu, hal-hal yang perlu dilakukan selama mengisi lembar analisis RPP adalah mengidentifikasi langkah-langkah pembelajaran yang memuat literasi. Dari tahapan ini akan diperoleh gambaran berupa proses pembelajaran apa saja yang belum terlaksana, dan proses pembelajaran apa saja yang perlu ditambahkan guna melatihkan literasi sains pada siswa. Hasil analisis RPP ini selanjutnya menjadi rujukan dalam merancang RPP yang dapat melatihkan literasi sains.

4. Tes Literasi Sains

Tes literasi sains bertujuan untuk mengukur kemampuan literasi sains siswa dalam domain pengetahuan, domain kompetensi dan domain kontekstual. Tes ini terdiri dari 16 soal pilihan ganda mengenai topik suhu dan pemuaian. Pembuatan soal dalam tes ini mengacu pada PISA 2015. Langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan instrumen tes literasi sains adalah:

a. Membuat matrikulasi soal terhadap domain pengetahuan, domain kompetensi, domain kontekstual dan sebaran tuntutan kognitif.

b. Menentukan indikator yang dicapai sesuai dengan panduan PISA 2015 c. Menulis soal berdasarkan kisi-kisi soal


(12)

41 Harnis Artati, 2015

Rancangan Pembelajaran Sains Melalui Analisis Literasi Sains Siswa Kelas Vii Smp Pada Topik Suhu Dan Pemuaian

e. Judgment ahli dosen

Tabel 3.4.1. Matrikulasi Soal Literasi Sains pada Topik Suhu dan Pemuaian

Kode Soal

Karakteristik Soal Pengetahuan

(P)

Kompetensi

(K) Konteks P1 P2 P3 K1 K2 K3

P1K101 √ √ Personal

P1K102 √ √ Personal

P1K201 √ √ Personal

P1K202 √ √ Personal

P1K301 √ √ Personal

P1K302 √ √ Personal

P2K101 √ √ Personal

P2K102 √ √ Personal

P2K201 √ √ Personal

P2K202 √ √ Personal

P2K301 √ √ Personal

P2K302 √ √ Personal

P3K101 √ √ Personal

P3K102 √ √ Personal

P3K301 √ √ Personal

P3K302 √ √ Personal

Keterangan :

P1 : Pengetahuan Konten P2 : Pengetahuan Prosedural P3 : Pengetahuan Epistemik

K1 : Kompetensi Menjelaskan Fenomena Ilmiah

K2 : Kompetensi Mengevaluasi dan Merancang Penelitian Ilmiah K3 : Kompetensi Menginterpretasi dan Bukti-bukti Ilmiah

Hasil tes literasi sains tersebut dianalisis berdasarkan domain literasi untuk melihat persentase profil kemampuan literasi sains siswa. Selain itu, peneliti juga melakukan analisis butir soal tes literasi sains meliputi validitas item, reabilitas tes, daya pembeda, dan tingkat kesukaran.


(13)

42 Harnis Artati, 2015

Rancangan Pembelajaran Sains Melalui Analisis Literasi Sains Siswa Kelas Vii Smp Pada Topik Suhu Dan Pemuaian

1) Validitas item

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen menurut Arikunto (2013:211).

………(2)

Keterangan:

= koefisien korelasi antara variable X dan variable Y N = jumlah siswa

X = skor tiap butir soal Y = skor total tiap butir soal

Nilai validitas butir soal hasil perhitungan diinterpretasikan berdasarkan pendapat Arikunto (2013:75) seperti tabel berikut.

Tabel 3.4.2. Interpretasi nilai validitas Nilai r Interpretasi 0,800 – 1,000 Sangat tinggi 0,600 – 0,800 Tinggi 0,400 – 0,600 Cukup 0,200 – 0,400 Rendah 0,000 – 0,200 Sangat rendah Hasil perhitungan validitas dapat dilihat pada tabel 3.4.5.

2) Reabilitas tes

Uji reliabilitas instrumen merujuk pada konsistensi respon yang diberikan pada item pertanyaan yang mengukur sebuah Konstruk Teori. Pengukuran reliabilitas menunjukan sejauh mana pengukuran tersebut tanpa bias dan menjamin pengukuran tersebut.

……. (3)

Keterangan:


(14)

43 Harnis Artati, 2015

Rancangan Pembelajaran Sains Melalui Analisis Literasi Sains Siswa Kelas Vii Smp Pada Topik Suhu Dan Pemuaian

= korelasi antara skor-skor setiap belahan tes

Hasil perhitungan nilai reliabilitas diinterpretasikan menurut pendapat Arikunto (2013:75) seperti yang terlihat pada tabel berikut.

Tabel 3.4.3. Interpretasi nilai reabilitas Nilai r Interpretasi 0,800 – 1,000 Sangat tinggi 0,600 – 0,800 Tinggi 0,400 – 0,600 Cukup 0,200 – 0,400 Rendah 0,000 – 0,200 Sangat rendah

Hasil perhitungan reabilitas yang diperoleh adalah 0,650. Perolehan hasil ini menunjukkan bahwa reabilitas soal tinggi.

3) Tingkat kesukaran

Menurut Arikunto (2013) soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Tingkat kesukaran dari suatu butir soal pada instrumen dapat diketahui melalui rumusan:

………(4)

(Arikunto, 2013:213)

Keterangan:

P = tingkat kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Tingkat kesukaran setiap butir soal pada sebuah instrumen diinterpretasikan melalui kriteria berikut.

Tabel 3.3.4. Kriteria tingkat kesukaran

Nilai Tingkat Kesukaran (P) Kriteria Tingkat Kesukaran

0,00 – 0,25 Sukar


(15)

44 Harnis Artati, 2015

Rancangan Pembelajaran Sains Melalui Analisis Literasi Sains Siswa Kelas Vii Smp Pada Topik Suhu Dan Pemuaian

0,76 – 1,00 Mudah

Arikunto (2013:210)

Hasil pengujian tingkat kesukaran tes literasi sains dapat dilihat pada tabel 3.4.5 berikut.

Tabel 3.4.5. Hasil Uji Butir Soal Literasi Sains Nomor

Soal

Nilai Validitas Tingkat Kesukaran

Ket

Indeks Ket Indeks Ket

1 0,521 Cukup 0,800 Mudah T

2 0,424 Cukup 0,667 Sedang T

3 0,613 Tinggi 0,600 Sedang T

4 0,680 Tinggi 0,633 Sedang T

5 0,691 Tinggi 0,267 Sedang T

6 0,655 Tinggi 0,533 Sedang T

7 0,522 Tinggi 0,500 Sedang T

8 0,707 Tinggi 0,300 Sedang T

9 0,756 Tinggi 0,167 Sukar T

10 0,403 Cukup 0,133 Sukar T

11 0,442 Cukup 0,767 Mudah T

12 0,161 Sangat

Rendah 0,400 Sedang TT

13 0,492 Cukup 0,233 Sedang T

14 0,522 Cukup 0,467 Sedang T

15 0,434 Cukup 0,633 Sedang T

16 0,528 Cukup 0,533 Sedang T

17 0,505 Cukup 0,567 Sedang T

18 0,064 Sangat

Rendah 0,600 Sedang TT

Keterangan: T : Terima TT : Tidak Terima 3.5 Prosedur Penelitian


(16)

45 Harnis Artati, 2015

Rancangan Pembelajaran Sains Melalui Analisis Literasi Sains Siswa Kelas Vii Smp Pada Topik Suhu Dan Pemuaian

Prosedur penelitian meliputi:

1. Mengkaji Literasi Sains dan domainnya menurut panduan PISA 2015 2. Menentukan sekolah tempat penelitian

3. Melakukan observasi ke lapangan dan wawancara dengan guru untuk mengamati proses pembelajaran mengenai topik suhu dan pemuaian 4. Memilih soal Literasi Sains (dari TIMSS dan PISA) dan dilakukan

analisis karakter soal terkait dengan domain Literasi Sains

5. Membuat soal Literasi Sains dengan panduan domain PISA 2015 6. Judgment soal Literasi Sains ke ahli

7. Mengujikan soal Literasi Sains kepada sejumlah siswa (sampel), mengklasifikasikan jawaban siswa untuk menggambarkan profil Literasi Sains siswa

8. Menafsirkan dan menganalisis hasil tes menghasilkan profil kesulitan Literasi Sains pada topik suhu dan pemuaian

9. Menganalisis kurikulum indonesia dan kurikulum luar negeri mengenai topik suhu dan pemuaian

10.Menganalisis hasil observasi dan RPP yang digunakan oleh guru dalam mengajar berdasarkan hasil capaian siswa pada tes literasi sains.

11.Menganalisis hasil survei dan pustaka menghasilkan tema-tema demonstrasi dan eksperimen yang dapat digunakan untuk melatihkan proses sains dalam topik suhu dan pemuaian.

12.Membuat matrikulasi perbaikan RPP pada topik suhu dan pemuaian 13.Membuat isntrumen tes essay untuk pengujian Literasi Sains pada topik

suhu dan pemuaian

14.Merekonstruksi pembelajaran sains pada topik suhu dan pemuaian.

3.6 Analisis Data Tes Literasi Sains

Hasil tes literasi sains diolah berdasarkan perhitungan berikut ini: a. Menghitung skor yang diperoleh siswa pada tiap domain


(17)

46 Harnis Artati, 2015

Rancangan Pembelajaran Sains Melalui Analisis Literasi Sains Siswa Kelas Vii Smp Pada Topik Suhu Dan Pemuaian

…….(5) Selanjutnya data yang telah diolah kemudian dianalisis secara deskriptif persentasi. Lalu hasil analisis diklasifikasikan berdasarkan domain literasi sains PISA 2015 sehingga didapatkan gambaran profil literasi sains siswa secara keseluruhan dan capaian hasil literasi sains untuk setiap domain. Secara umum, hasil analisis ini ditampilkan dalam bentuk penyajian data berupa tabel atau grafik. Persentase yang diperoleh kemudian diklasifikasi menurut Arikunto (2012) dengan kriteria seperti tertera dalam tabel berikut.

Tabel 3.6.1. Penentuan Kriteria Hasil Capaian Literasi Sains Pesentase Interpretasi

80-100 Baik sekali 66-79 Baik 56-65 Cukup 40-55 Kurang


(18)

82 Harnis Artati, 2015

Rancangan Pembelajaran Sains Melalui Analisis Literasi Sains Siswa Kelas Vii Smp Pada Topik Suhu Dan Pemuaian

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian diperoleh profil literasi sains siswa Dari hasil tes literasi sains siswa menunjukkan profil pengetahuan konten 55%, pengetahuan prosedural 40%, dan pengetahuan epistemik 57,83%. Sementara profil kompetensi menjelaskan fonemena ilmiah 57,92%, mengevaluasi dan merancang penelitian ilmiah 50,62%, dan menginterpretasi data dan bukti-bukti ilmiah 42,36%.

Dari hasil profil literasi sains ini kemudian menjadi pertimbangan untuk menentukan perbaikan yang diperlukan dari proses pembelajaran sebelumnya. Kelemahan siswa pada aspek-aspek tersebut dianalisis berdasarkan hasil observasi dan RPP yang digunakan oleh guru. Dari hasil analisis ini dikembangkan beberapa perbaikan untuk melengkapi pembelajaran sebelumnya, yaitu: (1)Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan penyelidikan; (2)Mengidentifikasi variabel-variabel penelitian; (3)Membuat tabel penelitian berdasarkan identifikasi variabel; (4)Membuat dan menguji prediksi; (5)Merencanakan proses penyelidikan; (6)Mengubah data tabel ke dalam bentuk grafik; (7)Menginterpretasikan grafik; dan (8)Membuat kesimpulan berdasarkan data.

Desain pembelajaran yang dirancang untuk melatihkan literasi sains siswa baik pada domain kompetensi maupun pengetahuan dibangun berdasarkan: (1)Profil literasi sains siswa dalam menemukan kelemahan siswa domain tertentu, (2)Hasil observasi proses pembelajaran siswa di kelas dan analisis RPP sebagai dasar informasi keteraksanaan proses sains yang dilatihkan kepada siswa, (3)Analisis kurikulum beberapa negara berliterasi sains dalam merancang konten pembelajaran, (4)Berorientasi pada konteks nyata yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Semua komponen tersebut tertuang di dalam draf


(19)

83 Harnis Artati, 2015

Rancangan Pembelajaran Sains Melalui Analisis Literasi Sains Siswa Kelas Vii Smp Pada Topik Suhu Dan Pemuaian

rancangan RPP dan perangkatnya. Diharapkan, dari pengembangan desain pembelajaran ini dapat menjadi solusi alternatif untuk melatihkan kemampuan literasi sains siswa khususnya pada topik suhu dan pemuaian.

5.2 Saran

Berdasarkan beberapa kelemahan yang terdapat pada penelitian ini, maka dapat diujian saran sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini berupa draf RPP yang divalidasi dosen ahli. Penelitian ini dilakukan hanya sampai tahap merancang pelaksanaan pembelajaran dan belum sampai pada tahap pengujian. Sehingga belum diketahui secara pasti apakah rancangan pembelajaran yang dihasilkan dapat memberikan dampak perubahan dalam melatihkan literasi sains pada siswa.Untuk itu, diharapkan pada penelitian selanjutnya draf rancangan pembelajaran ini dapat diimplementasikan agar mengetahui hasil atau pengaruhnya terhadap peningkatan literasi sains siswa. Dari pengimplementasian RPP dapat memberikan informasi atau langkah–langkah perbaikan sehingga pada akhirnya draf ini layak untuk digunakan.

2. Hasil rancangan RPP pada penelitian ini memuat kegiatan-kegiatan pembelajaran yang dapat melatihkan literasi sains siswa. Jumlah frekuensi penerapan seluruhnya sama yakni dua kali pada tiap topik yang diajarkan kecuali kegiatan siswa dalam memprediksi, membuat tabel, menggambarkan grafik, merumuskan persamaan garis miring dari sebuah grafik, dan latihan dari sebuah jurnal atau artikel yang masing-masing hanya sekali diterapkan pada setiap topik. Adanya perbedaan ini kemungkinan dapat mempengaruhi hasil capaian literasi sains siswa. Oleh karena itu dari hasil penelitian ini, dapat diadakan penelitian lebih lanjut terkait pengaruh frekuensi kegiatan pembelajaran terhadap capaian hasil literasi sains siswa. Sehingga dari hasil temuan berikutnya dapat menjadi informasi penting untuk memperbaiki draf RPP yang telah dirancang.


(1)

⁄ ⁄ = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes

Hasil perhitungan nilai reliabilitas diinterpretasikan menurut pendapat Arikunto (2013:75) seperti yang terlihat pada tabel berikut.

Tabel 3.4.3. Interpretasi nilai reabilitas

Nilai r Interpretasi

0,800 – 1,000 Sangat tinggi 0,600 – 0,800 Tinggi 0,400 – 0,600 Cukup 0,200 – 0,400 Rendah 0,000 – 0,200 Sangat rendah

Hasil perhitungan reabilitas yang diperoleh adalah 0,650. Perolehan hasil ini menunjukkan bahwa reabilitas soal tinggi.

3) Tingkat kesukaran

Menurut Arikunto (2013) soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Tingkat kesukaran dari suatu butir soal pada instrumen dapat diketahui melalui rumusan:

………(4)

(Arikunto, 2013:213)

Keterangan:

P = tingkat kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Tingkat kesukaran setiap butir soal pada sebuah instrumen diinterpretasikan melalui kriteria berikut.

Tabel 3.3.4. Kriteria tingkat kesukaran

Nilai Tingkat Kesukaran (P) Kriteria Tingkat Kesukaran

0,00 – 0,25 Sukar


(2)

44

Harnis Artati, 2015

Rancangan Pembelajaran Sains Melalui Analisis Literasi Sains Siswa Kelas Vii Smp Pada Topik Suhu Dan Pemuaian

0,76 – 1,00 Mudah

Arikunto (2013:210)

Hasil pengujian tingkat kesukaran tes literasi sains dapat dilihat pada tabel 3.4.5 berikut.

Tabel 3.4.5. Hasil Uji Butir Soal Literasi Sains Nomor

Soal

Nilai Validitas Tingkat Kesukaran

Ket

Indeks Ket Indeks Ket

1 0,521 Cukup 0,800 Mudah T

2 0,424 Cukup 0,667 Sedang T

3 0,613 Tinggi 0,600 Sedang T

4 0,680 Tinggi 0,633 Sedang T

5 0,691 Tinggi 0,267 Sedang T

6 0,655 Tinggi 0,533 Sedang T 7 0,522 Tinggi 0,500 Sedang T 8 0,707 Tinggi 0,300 Sedang T 9 0,756 Tinggi 0,167 Sukar T 10 0,403 Cukup 0,133 Sukar T 11 0,442 Cukup 0,767 Mudah T 12 0,161 Sangat

Rendah 0,400 Sedang TT 13 0,492 Cukup 0,233 Sedang T 14 0,522 Cukup 0,467 Sedang T 15 0,434 Cukup 0,633 Sedang T 16 0,528 Cukup 0,533 Sedang T 17 0,505 Cukup 0,567 Sedang T 18 0,064 Sangat

Rendah 0,600 Sedang TT Keterangan:

T : Terima TT : Tidak Terima 3.5 Prosedur Penelitian


(3)

Prosedur penelitian meliputi:

1. Mengkaji Literasi Sains dan domainnya menurut panduan PISA 2015 2. Menentukan sekolah tempat penelitian

3. Melakukan observasi ke lapangan dan wawancara dengan guru untuk mengamati proses pembelajaran mengenai topik suhu dan pemuaian 4. Memilih soal Literasi Sains (dari TIMSS dan PISA) dan dilakukan

analisis karakter soal terkait dengan domain Literasi Sains

5. Membuat soal Literasi Sains dengan panduan domain PISA 2015 6. Judgment soal Literasi Sains ke ahli

7. Mengujikan soal Literasi Sains kepada sejumlah siswa (sampel), mengklasifikasikan jawaban siswa untuk menggambarkan profil Literasi Sains siswa

8. Menafsirkan dan menganalisis hasil tes menghasilkan profil kesulitan Literasi Sains pada topik suhu dan pemuaian

9. Menganalisis kurikulum indonesia dan kurikulum luar negeri mengenai topik suhu dan pemuaian

10.Menganalisis hasil observasi dan RPP yang digunakan oleh guru dalam mengajar berdasarkan hasil capaian siswa pada tes literasi sains.

11.Menganalisis hasil survei dan pustaka menghasilkan tema-tema demonstrasi dan eksperimen yang dapat digunakan untuk melatihkan proses sains dalam topik suhu dan pemuaian.

12.Membuat matrikulasi perbaikan RPP pada topik suhu dan pemuaian 13.Membuat isntrumen tes essay untuk pengujian Literasi Sains pada topik

suhu dan pemuaian

14.Merekonstruksi pembelajaran sains pada topik suhu dan pemuaian.

3.6 Analisis Data Tes Literasi Sains

Hasil tes literasi sains diolah berdasarkan perhitungan berikut ini: a. Menghitung skor yang diperoleh siswa pada tiap domain


(4)

46

Harnis Artati, 2015

Rancangan Pembelajaran Sains Melalui Analisis Literasi Sains Siswa Kelas Vii Smp Pada Topik Suhu Dan Pemuaian

…….(5) Selanjutnya data yang telah diolah kemudian dianalisis secara deskriptif persentasi. Lalu hasil analisis diklasifikasikan berdasarkan domain literasi sains PISA 2015 sehingga didapatkan gambaran profil literasi sains siswa secara keseluruhan dan capaian hasil literasi sains untuk setiap domain. Secara umum, hasil analisis ini ditampilkan dalam bentuk penyajian data berupa tabel atau grafik. Persentase yang diperoleh kemudian diklasifikasi menurut Arikunto (2012) dengan kriteria seperti tertera dalam tabel berikut.

Tabel 3.6.1. Penentuan Kriteria Hasil Capaian Literasi Sains Pesentase Interpretasi

80-100 Baik sekali 66-79 Baik 56-65 Cukup 40-55 Kurang


(5)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian diperoleh profil literasi sains siswa Dari hasil tes literasi sains siswa menunjukkan profil pengetahuan konten 55%, pengetahuan prosedural 40%, dan pengetahuan epistemik 57,83%. Sementara profil kompetensi menjelaskan fonemena ilmiah 57,92%, mengevaluasi dan merancang penelitian ilmiah 50,62%, dan menginterpretasi data dan bukti-bukti ilmiah 42,36%.

Dari hasil profil literasi sains ini kemudian menjadi pertimbangan untuk menentukan perbaikan yang diperlukan dari proses pembelajaran sebelumnya. Kelemahan siswa pada aspek-aspek tersebut dianalisis berdasarkan hasil observasi dan RPP yang digunakan oleh guru. Dari hasil analisis ini dikembangkan beberapa perbaikan untuk melengkapi pembelajaran sebelumnya, yaitu: (1)Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan penyelidikan; (2)Mengidentifikasi variabel-variabel penelitian; (3)Membuat tabel penelitian berdasarkan identifikasi variabel; (4)Membuat dan menguji prediksi; (5)Merencanakan proses penyelidikan; (6)Mengubah data tabel ke dalam bentuk grafik; (7)Menginterpretasikan grafik; dan (8)Membuat kesimpulan berdasarkan data.

Desain pembelajaran yang dirancang untuk melatihkan literasi sains siswa baik pada domain kompetensi maupun pengetahuan dibangun berdasarkan: (1)Profil literasi sains siswa dalam menemukan kelemahan siswa domain tertentu, (2)Hasil observasi proses pembelajaran siswa di kelas dan analisis RPP sebagai dasar informasi keteraksanaan proses sains yang dilatihkan kepada siswa, (3)Analisis kurikulum beberapa negara berliterasi sains dalam merancang konten pembelajaran, (4)Berorientasi pada konteks nyata yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Semua komponen tersebut tertuang di dalam draf


(6)

83

Harnis Artati, 2015

Rancangan Pembelajaran Sains Melalui Analisis Literasi Sains Siswa Kelas Vii Smp Pada Topik Suhu Dan Pemuaian

rancangan RPP dan perangkatnya. Diharapkan, dari pengembangan desain pembelajaran ini dapat menjadi solusi alternatif untuk melatihkan kemampuan literasi sains siswa khususnya pada topik suhu dan pemuaian.

5.2 Saran

Berdasarkan beberapa kelemahan yang terdapat pada penelitian ini, maka dapat diujian saran sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini berupa draf RPP yang divalidasi dosen ahli. Penelitian ini dilakukan hanya sampai tahap merancang pelaksanaan pembelajaran dan belum sampai pada tahap pengujian. Sehingga belum diketahui secara pasti apakah rancangan pembelajaran yang dihasilkan dapat memberikan dampak perubahan dalam melatihkan literasi sains pada siswa.Untuk itu, diharapkan pada penelitian selanjutnya draf rancangan pembelajaran ini dapat diimplementasikan agar mengetahui hasil atau pengaruhnya terhadap peningkatan literasi sains siswa. Dari pengimplementasian RPP dapat memberikan informasi atau langkah–langkah perbaikan sehingga pada akhirnya draf ini layak untuk digunakan.

2. Hasil rancangan RPP pada penelitian ini memuat kegiatan-kegiatan pembelajaran yang dapat melatihkan literasi sains siswa. Jumlah frekuensi penerapan seluruhnya sama yakni dua kali pada tiap topik yang diajarkan kecuali kegiatan siswa dalam memprediksi, membuat tabel, menggambarkan grafik, merumuskan persamaan garis miring dari sebuah grafik, dan latihan dari sebuah jurnal atau artikel yang masing-masing hanya sekali diterapkan pada setiap topik. Adanya perbedaan ini kemungkinan dapat mempengaruhi hasil capaian literasi sains siswa. Oleh karena itu dari hasil penelitian ini, dapat diadakan penelitian lebih lanjut terkait pengaruh frekuensi kegiatan pembelajaran terhadap capaian hasil literasi sains siswa. Sehingga dari hasil temuan berikutnya dapat menjadi informasi penting untuk memperbaiki draf RPP yang telah dirancang.