LEKSIKON KERAMIK PLERED DI DESA ANJUN, KECAMATAN PLERED, KABUPATEN PURWAKARTA: Kajian Etnolinguistik.
Ismi Nurul Huda, 2013
Leksikon Keramik Di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEKSIKON KERAMIK PLERED DI DESA ANJUN,
KECAMATAN PLERED, KABUPATEN PURWAKARTA
(Kajian Etnolinguistik)
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Sastra
oleh
ISMI NURUL HUDA
NIM 0906611
PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2013
(2)
Ismi Nurul Huda, 2013
Leksikon Keramik Di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEKSIKON KERAMIK DI DESA ANJUN, KECAMATAN PLERED,
KABUPATEN PURWAKARTA
(Kajian Etnolinguistik)
oleh Ismi Nurul Huda
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
(3)
Ismi Nurul Huda, 2013
Leksikon Keramik Di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
© Ismi Nurul Huda 2013
Universitas Pendidikan Indonesia November 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(4)
Ismi Nurul Huda, 2013
Leksikon Keramik Di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEKSIKON KERAMIK DI DESA ANJUN, KECAMATAN PLERED, KABUPATEN PURWAKARTA
(Kajian Etnolinguistik)
oleh
Ismi Nurul Huda NIM 0906611
Disetujui dan disahkan oleh Pembimbing I,
Dra. Nunung Sitaresmi, M.Pd. NIP 196201091987032002
Pembimbing II,
Mahmud Fasya, S.Pd., M.A. NIP 197712092005011001
Diketahui oleh:
Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
Universitas Pendidikan Indonesia,
Dr. Dadang S. Anshori, M.Si NIP 197204031999031002
(5)
iv Ismi Nurul Huda, 2013
Leksikon Keramik Di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Penelitian yang berjudul “Leksikon Keramik plered di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta (Kajian Etnolinguistik)” ini membahas leksikon keramik plered. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengklasifikasi leksikon keramik plered berdasarkan satuan lingual; (2) mendeskripsi leksikon keramik di Plered; (3) mengungkap cerminan gejala kebudayaan yang terdapat dalam leksikon keramik di Plered. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dua macam teknik, yaitu observasi partisipan serta simak dan catat. Penelitian ini berjenis kualitatif dengan menggunakan pendekatan etnolinguistik. Leksikon keramik plered dapat diklasifikasikan berdasarkan satuan lingual yang ditemukan sebanyak 55 leksikon. Semua leksikon tersebut terdiri atas 41 kata (73,2%) dan 15 frasa (26,8%). Secara kategori, leksikon yang berwujud kata terdiri atas 26 nomina (63,4%) dan 15 verba (36,6%). Sementara itu, leksikon yang berupa frasa terdiri atas 11 frasa nominal (73,3%) dan 4 frasa verbal 4 (26,7%). Deskripsi leksikon keramik di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta terbagi menjadi lima kategori yang meliputi 10 leksikon bahan untuk membuat keramik, 18 leksikon proses pembuatan keramik, 20 leksikon peralatan yang digunakan dalam pembentukan keramik, 3 leksikon produk yang dihasilkan perajin keramik, dan 3 leksikon partisipan yang terlibat dalam pembuatan keramik. Seiring dengan perkembangan sosial budaya masyarakatnya, nilai budaya yang tercermin dari leksikon keramik di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta dapat dibagi menjadi dua kategori, yakni cerminan nilai budaya yang berdimensi vertikal dan cerminan nilai budaya yang berdimensi horizontal. Cerminan nilai budaya yang berdimensi horizontal meliputi hubungan manusia dan alam serta hubungan manusia dan manusia. Sementara itu, cerminan nilai budaya yang berdimensi horizontal berdasarkan hubungan manusia dan alam meliputi sistem ilmu pengetahuan, sistem peralatan dan teknologi, serta sistem mata pencaharian hidup. Selain itu, cerminan nilai budaya yang berdimensi horizontal berdasarkan hubungan manusia dan manusia meliputi sistem kemasyarakatan dan sistem seni. Artinya, semua cerminan nilai budaya tersebut merupakan khazanah kearifan lokal masyarakat Sunda yang menjadi perajin keramik plered.
(6)
v Ismi Nurul Huda, 2013
Leksikon Keramik Di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
The study, titled " Lexicon Ceramic Village Plered Anjun , Plered , Purwakarta ( Study entholinguistic ) " discusses lexicon Plered ceramics . The purpose of this study is ( 1 ) classifying lexicon based ceramic Plered lingual unit , (2 ) describe the lexicon of ceramics in Plered ; ( 3 ) reveals that there is a reflection of cultural phenomenon in ceramics at Plered lexicon . The data was collected using two different techniques , namely participant observation as well as see and record . This research was qualitative using ethnolinguistic approach . Lexicon Plered ceramics can be classified based on the unit that found as many as 55 lingual lexicon . All the lexicon consists of 41 words ( 73.2 % ) and 15 phrases ( 26.8 % ) . By category , the tangible word lexicon consisting of 26 nouns ( 63.4 % ) and 15 verbs ( 36.6 % ) . Meanwhile, the lexicon is a phrase consisting of a noun phrase 11 ( 73.3 % ) and 4 verbal phrases 4 ( 26.7 % ) . Description lexicon Anjun ceramic village , Plered , Purwakarta district is divided into five categories which include 10 lexicons to make ceramic materials , ceramic -making process lexicon 18 , 20 lexicon equipment used in the formation of ceramic , 3 lexicon ceramic products produced by artisans , and 3 lexicon participants involved in the
manufacture of ceramics . Along with the socio-cultural development of society , cultural values are reflected in the lexicon ceramic village Anjun , Plered , Purwakarta district can be divided into two categories , namely the reflection of the cultural values of vertical dimension and cultural values that reflect the horizontal dimension . Reflection of cultural values which includes the horizontal dimension and the nature of human relations and human relations and human . Meanwhile , a reflection of cultural values based on the horizontal dimension of human relationships and nature include systems science , systems equipment and technology , as well as the livelihood system . In addition, the reflection of cultural values based on the horizontal dimension of human relationships and human social systems and systems covering the arts . That is , all a reflection of cultural values is a treasury of wisdom Sundanese people who become Plered ceramic artisans .
(7)
vii Ismi Nurul Huda, 2013
Leksikon Keramik Di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
LEMBAR PERSEMBAHAN ... ii
LEMBAR PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
KATA PENGANTAR ... v
UCAPAN TERIMAKASIH... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Masalah ... 4
1. Identifikasi Masalah ... 4
2. Batasan Masalah ... 4
3. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Asumsi ... 6
F. Struktur Organisasi Skripsi ... 6
BAB II PENELITIAN TERDAHULU, ETNOLINGUISTIK, DAN
(8)
viii
Ismi Nurul Huda, 2013
Leksikon Keramik Di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A. Penelitian Terdahulu ... 8
B. Etnolinguistik ... 11
1. Kedudukan Etnografi Komunikasi dalam Ilmu Linguistik ... 12
2. Leksikon Keramik di Desa Anjun, Kecamatan Plered, A. ... Kabupaten Purwakarta ... 15
3. Satuan Lingual ... 17
1) Kata ... 17
1) Kata Berbentuk Dasar (Monomorfemis)... 18
2) Kata Berbentuk Imbuhan (Polimorfemis) ... 18
2) Frasa ... 19
4. Cerminan Gejala Kebudayaan Leksikon Keramik di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta ... 21
a. Sistem Religi atau Kepercayaan ... 21
b. Sistem Peralatan dan Teknologi ... 22
c. Sistem Mata Pencaharian Hidup ... 23
d. Sistem kemasyarakatan ... 24
e. Sistem Pengetahuan ... 25
f. Sistem Bahasa ... 26
g. Seni... 27
5. Gambaran Umum ... 28
BAB III METODE PENELITIAN C. Lokasi Penelitian ... 29
1. Data ... 29
2. Sumber Data ... 29
D. Desain Penelitian ... 30
E. Metode Penelitian ... 32
F. Definisi Operasional ... 33
G. Instrumen Penelitian ... 33
1. Instrumen Pengumpulan Data ... 33
2. Instrumen Analisis Data ... 36
H. Teknik Pengumpulan Data ... 37
1. Observasi Partisipan ... 37
2. Simak dan Catat ... 37
I. Teknik Analisis Data ... 38
1. Klasifikasi Leksikon Berdasarkan Satuan Lingual ... 38
2. Deskripsi Leksikon Keramik ... 39
3. Menganalisis Cerminan Dimensi Budaya yang terdapat pada Leksikon Keramik ... 40
(9)
ix
Ismi Nurul Huda, 2013
Leksikon Keramik Di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A. Klasifikasi Leksikon Keramik Di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten
Purwakarta Berdasarkan Satuan Lingual ... 41
1. Leksikon yang Berupa Kata ... 44
a. Klasifikasi Leksikon yang Berupa Kata Berdasarkan Struktur Morfem ... 44
1) Kata Dasar (Monomorfemis) ... 45
2) Kata Berimbuhan (Polimorfemis) ... 47
a) Prefiks ... 48
b) Sufiks ... 52
c) Konfiks ... 52
b. Klasifikasi Leksikon yang Berupa Kata Berdasarkan Kategori Kata ... 54
2. Leksikon Berwujud Frasa ... 57
a. Pola Pembentukan Nominal ... 59
a.Nomina+Nomina ... 59
b.Nomina+Verba ... 59
c.Nomina+Adjektiva ... 59
b. Pola Pembentukan Verbal ... 60
1) Verba+Nomina ... 60
2) Verba+Adjektiva ... 60
B. Deskripsi Leksikon Keramik di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta ... 61
a. Leksikon Bahan ... 62
b. Leksikon Proses ... 66
c. Leksikon Alat ... 73
d. Leksikon Produk ... 83
e. Leksikon Partisipan ... 84
C. Cerminan Gejala Kebudayaan pada Leksikon Keramik Plered yang Berdimensi Horizontal ... 86
1. Hubungan Manusia dengan Alam ... 87
a. Sistem Pengetahuan ... 88
1) Khazanah Ilmu Tanah Pada Leksikon Keramik... 88
2) Khazanah Ilmu Waktu Pada Leksikon Keramik ... 89
3) Khazanah Ilmu Kayu Pada Leksikon Keramik ... 89
4) Khazanah Ilmu Ukur Pada Leksikon Keramik ... 90
5) Khazanah Ilmu Warna Pada Leksikon Keramik ... 90
b. Sistem Peralatan dan Teknologi ... 91
c. Sistem Mata Pencaharian Hidup ... 91
2. Hubungan Manusia dengan Manusia ... 93
d. Sistem Kemasyarakatan ... 94
e. Sistem Seni ... 94
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 97
(10)
x
Ismi Nurul Huda, 2013
Leksikon Keramik Di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Saran ... 98
DAFTAR PUSTAKA ... 99 LAMPIRAN ... 101
(11)
1 Ismi Nurul Huda, 2013
Leksikon Keramik Di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa mengambarkan budaya masyarakat penuturnya karena dalam kegiatan berbudaya, masyarakat tidak pernah lepas dari peranan bahasa. Bahasa disebut juga sebagai hasil budaya suatu masyarakat yang kompleks dan aktif. Bahasa adalah aspek terpenting dalam mempelajari suatu kehidupan manusia yang tidak pernah lepas dari konteks budaya dan keberadaannya selalu dibayangi oleh budaya. Salah satu ilmu pengetahuan dan teknologi yang dibayangi oleh budaya adalah kerajinan keramik yang direpresentasikan melalui berbagai leksikon keramik yang berada di Plered, Purwakarta.
Plered merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan letak geografisnya, Kecamatan Plered merupakan wilayah bagian barat Kabupaten Purwakarta. Masyarakat Plered yang terkenal sebagai perajin keramik sehingga Plered dijuluki sebagai kecamatan perajin keramik dengan nama produk yang dihasilkannya adalah keramik plered, berupa keramik hias dan keramik pakai. Proses pembuatan produk keramik hias dan keramik pakai berpusat di Desa Anjun yang mayoritas masyarakatnya sebagai perajin keramik. Kerajinan keramik ini merupakan home industry atau termasuk industri kecil karena hampir setiap rumah merupakan tempat produksi keramik. Kerajinan keramik menyimpan kekayaan khazanah ilmu pengetahuan yang terkandung dalam leksikon-leksikon yang dipergunakan dalam bidang keramik.
Leksikon berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu lexicon yang berarti kata, ucapan, atau cara bicara. Istilah leksikon lazim digunakan untuk mewadahi konsep kumpulan leksem dari suatu bahasa, baik kumpulan secara keseluruhan maupun secara sebagian (Chaer, 2007: 2-6). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa leksikon adalah kekayaan kata yang dimiliki suatu bahasa, komponen bahasa yang memuat semua informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa.
(12)
2
Ismi Nurul Huda, 2013
Leksikon Keramik Di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Leksikon dapat mencerminkan sistem kearifan budaya lokal. Penelitian kearifan budaya lokal ini terdiri atas beberapa sistem kategorisasi. Salah satu contohnya adalah leksikon dalam bidang keramik di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta. Leksikon keramik dalam praktik penggunaannya merupakan bagian dari operasionalisasi kebudayaan.
Pengkajian leksikon-leksikon kebudayaan ini menggunakan kajian etnolinguistik (linguistik antropologi). Menurut Duranti (1997: 84), studi etnolinguistik mengkaji bentuk linguistik yang mengungkapkan unsur kehidupan sosial; peneliti dalam bidang ini harus memiliki cara untuk menghubungkan bentuk bahasa dengan kebiasaan (perbuatan) budaya. Pengkajian dengan pendekatan etnolinguistik berkaitan erat dengan etnografi komunikasi. Pada hakikatnya, etnografi komunikasi adalah salah satu cabang dari antropologi, khususnya etnolinguistik. Sementara itu, menurut Kuswarno (2008: 11) etnografi komunikasi adalah pengkajian peranan bahasa dalam perilaku komunikatif suatu masyarakat, yaitu cara-cara bagaimana bahasa dipergunakan dalam masyarakat yang berbeda-beda kebudayaannya.
Studi etnolinguistik dalam penelitian ini difokuskan pada leksikon-leksikon yang berbentuk satuan lingual (kata dan frasa) yang dipergunakan dalam bidang keramik oleh para perajin keramik di Desa anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta. Dari deskripsi ini akan ditemukan tata bahasa suatu bahasa dan gambaran kebudayaan penutur bahasa tersebut. Berikut ini adalah contoh penggunaan leksikon keramik dalam konteks percakapan.
Konteks: Percakapan antara pemilik industri dan perajin keramik di sela-sela kerjanya
Pa Asep : Jang geura diédér keramik teh mumpung keur panas.
[Jaŋ göra diédér keramik teh mumpuŋ kör panas].
‘Jang cepat dijemur keramik selagi panas’
Ujang : Muhun pa. Ieu oge bade diédér.
[muhun pa. Iö oge bade diédér]. ‘Iya pa. Ini juga mau dijemur’
(13)
3
Ismi Nurul Huda, 2013
Leksikon Keramik Di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Munculnya leksikon diédér ‘proses pengeringan keramik di bawah sinar matahari hingga kering’ setelah proses dilélér ‘dibentuk’ dengan menggunakan
perbot ‘alat putar’ pada percakapan di atas menunjukkan aktivitas budaya proses pengolahan keramik yang dieksplisitkan dengan leksikon tersebut oleh penuturnya. Setelah mendapatkan data, data kemudian dianalisis dengan mengunakan tabel.
Dari beberapa penelitian tersebut, ternyata pernah ada penelitian tentang keramik di Plered, Kabupaten Purwakarta, dengan kajian yang berbeda. Penelitian tentang keramik di Plered pernah dilakukan Erik (2008). Penelitian tersebut mengkaji gentong hias keramik, khususnya desain kriya keramik dengan penggabungan teknik putar dan teknik lilin. Kajian tersebut berada pada bidang ilmu seni rupa. Dalam penelitian tersebut dipaparkan upaya yang dilakukan UPTD Litbang Keramik Plered dalam mengembangkan bentuk desain dan perubahan serta pengembangan bentuk desain keramik produksi Plered saat ini. Penelitian tersebut ditekankan pada bentuk desain kriya keramik di Plered sehingga berbeda kajian dengan penelitian ini. Sementara itu, kajian tentang leksikon pernah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya, yakni Patimah (2008), Beliani (2010), Hidayatullah dan Fasya (2012), Widiatmoko (2011), Fatehah (2009), dan Erik (2008).
Berdasarkan fakta di lapangan, penggunaan leksikon keramik menunjukkan perubahan karena pengolahan keramik mulai ditinggalkan oleh masyarakat, khususnya di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta. Agar tidak terjadi kepunahan khazanah ilmu pengetahuan yang terkandung dalam leksikon-leksikon yang dipergunakan dalam bidang keramik, nilai-nilai kearifan budaya lokal yang terkandung dalam leksikon keramik harus dijaga dan dipertahankan kelestariannya.
(14)
4
Ismi Nurul Huda, 2013
Leksikon Keramik Di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Masalah
Dalam bagian ini akan diuraikan masalah yang menjadi fokus penelitian. Adapun uraiannya meliputi (1) identifikasi masalah, (2) batasan masalah, dan (3) rumusan masalah.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan topik penelitian timbullah identifikasi masalah yang diperlukan untuk mengetahui masalah yang diteliti. Adapun identifikasi masalah penelitian ini adalah sebagai berikut.
(1) Keramik tradisional merupakan salah satu hasil kebudayaan Indonesia yang mulai terancam punah karena penggolahan keramik ditinggalkan oleh perajin. Jadi, ilmu pengetahuan yang terkandung dalam leksikon juga terancam hilang. (2) Ancaman punahnya leksikon keramik terhadap eksistensi keramik juga
mengancam eksistensi perajin yang sudah ada.
(3) Khazanah ilmu pengetahuan tentang keramik tersimpan dalam leksikon keramik. Oleh sebab itu, ancaman pewarisan terhadap eksistensi keramik juga mengancam khazanah kekayaan leksikon keramik sehingga hal ini mengancam juga hilangnya simpanan ilmu pengetahuan atau kearifan budaya lokal yang melekat pada leksion keramik tersebut.
2. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penelitian ini akan dibatasi pada hal-hal berikut ini.
(1) Penelitian leksikon keramik dilakukan di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta.
(2) Penelitian ini akan ditekankan pada deskripsi leksikon-leksikon yang digunakan dalam bidang keramik.
(3) penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dalam proses pengumpulan dan penganalisisan data.
(15)
5
Ismi Nurul Huda, 2013
Leksikon Keramik Di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Bagaimanakah klasifikasi leksikon keramik di Desa Anjun, Kecamatan Plered,
Kabupaten Purwakarta berdasarkan satuan lingual?
(2) Bagaimanakah deskripsi leksikon keramik di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta?
(3) Bagaimanakah cerminan gejala kebudayaan yang terdapat dalam leksikon keramik di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hal-hal sebagai berikut.
(1) Klasifikasi leksikon keramik di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta berdasarkan satuan lingual.
(2) Deskripsi leksikon keramik di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta.
(3) Cerminan gejala kebudayaan yang terdapat dalam leksikon keramik di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoretis dan manfaat praktis. Adapun uraiannya adalah sebagai berikut.
1. Manfaat Teoretis
Secara toeretis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan bahan acuan untuk melakukan suatu penelitian disiplin ilmu etnolinguistik dan salah satu upaya untuk melestarikan bahasa dan budaya, khususnya budaya di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta.
(16)
6
Ismi Nurul Huda, 2013
Leksikon Keramik Di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Manfaat Praktis
Adapun manfaat praktis penelitian ini adalah sebagai berikut.
(1) Sebagai salah satu usaha pelestarian bahasa Sunda maupun bahasa Indonesia dan budaya yang merupakan identitas budaya yang dimiliki oleh Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta.
(2) Sumbangan keilmuan bagi pembelajaran untuk para pembaca, khususnya bagi peneliti yang mempelajari keramik Plered.
(3) Bagi para masyarakat (generasi penerus), hasil penelitian ini diharapkan memberikan kemudahan memahami istilah-istilah yang dipergunakan dalam bidang keramik.
E. Asumsi
Asumsi yang berhubungan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Keramik merupakan hasil kebudayaan Indonesia yang tersebar di beberapa
daerah.
(2) Penggunaan leksikon keramik telah dilakukan oleh para perajin di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta.
(3) Tidak adanya pewarisan tentang leksikon khususnya, leksikon keramik kepada generasi baru sehingga mengancam kepunahan leksikon tersebut.
F. Struktur Organisasi Skripsi
Sebagaimana gambaran umum dalam penyusunan skripsi ini sesuai dengan judul, penulis menyusun struktur organisasi skripsi dari bab I hingga bab V. Dalam bab I, penulis menguraikan latar belakang, masalah (identifikasi masalah, batasan masalah, dan rumusan masalah), tujuan penelitian, manfaat penelitian (manfaat teoretis dan manfaat praktis), serta struktur organisasi skripsi. Dalam bab II, penulis menguraikan landasan teoretis yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut: (1) tinjauan pustaka yang berkaitan dengan penelitian ini, (2) etnolinguistk, (3) kedudukan etnografi komunikasi dalam ilmu linguistik, (5) ihwal leksikon pada keramik, serta (6) satuan lingual (kata dan frasa).
(17)
7
Ismi Nurul Huda, 2013
Leksikon Keramik Di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam bab III, penulis memaparkan metodologi penelitian yang digunakan. Paparannya meliputi (1) lokasi penelitian, (2) desain penelitian, (3) metodologi penelitian, (4) definisi operasional, (4) instrumen penelitian, (5) teknik pengumpulan data, dan (6) teknik analisis data. Dalam bab IV, penulis memperlihatkan pengolahan dan analisis data hasil penelitian berdasarkan observasi di lapangan tentang leksikon keramik di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta dengan menganalisis kontekstualisasi data, analisis data, dan pembahasan hasil penelitian. Pada bab V yang merupakan bab terakhir disajikan kesimpulan dari pembahasan yang diuraikan di atas serta rekomendasi yang dianggap perlu dalam usaha menuju perbaikan dan kesempurnaan.
(18)
29 Ismi Nurul Huda, 2013
Leksikon Keramik Di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat. Lokasi ini sengaja dipilih karena Plered diberi julukan sebagai kecamatan perajin keramik, berupa keramik hias dan keramik pakai atau fungsi, dengan mayoritas masyarakatnya sebagai perajin keramik dan Desa Anjun ini merupakan pusat proses pembuatan keramik di Kecamatan Plered. Setelah itu peneliti menentukan subjek penelitian yang meliputi (1) data, dan (2) sumber data.
1. Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah leksikon-leksikon yang digunakan dalam keramik di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, yang berupa tuturan dalam peristiwa proses pembuatan keramik dilakukan oleh perajin keramik di Plered. Tuturan yang dimaksud dibatasi pada tuturan lisan.
Dasar pertimbangannya adalah bahwa tuturan lisan merupakan tuturan yang dominan terjadi dalam hampir semua peristiwa tutur yang berlangsung di berbagai ranah pemilihan leksikon di Plered. Konteks yang dimaksud dapat berupa (1) konteks sosial, (2) konteks budaya, dan (3) konteks situasional.
2. Sumber Data
Penelitian ini bersumber dari penggunaan bahasa Sunda. Peristiwa tutur yang diangkat sebagai sumber data adalah peristiwa tuturan lisan perajin keramik yang terjadi di dalam pembuatan keramik di Plered, tepatnya di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta. Lokasi ini sengaja dipilih karena merupakan pusat tempat produksi keramik.
Ranah sosial yang diajukan oleh Gumperz (Fishman, 1975: 33) adalah (1) rumah (home), (2) sekolah dan kebudayaan (school and culture), (3) pekerjaan
(19)
30
Ismi Nurul Huda, 2013
Leksikon Keramik Di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(work), (4) pemerintahan (goverment), dan gereja (chruch). Rokhman (2003:37) membuat modifikasi menjadi (1) ranah keluarga, (2) ranah pendidikan, (3) ranah upacara adat, (4) ranah pemerintahan, (5) ranah keagamaan, dan (6) ranah pergaulan dalam masyarakat. Sementara itu, ranah sosial yang digunakan dalam penelitian ini, mencangkup (1) kebudayaan, dan (2) pekerjaan (work).
Sumber data penelitian memiliki syarat kriteria informan yang bersifat ilmiah. Artinya, penelitian ini harus memahami empirik (kenyataan) dalam leksikon keramik di desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta. Penelitian ini diperoleh langsung dari sumber lapangan, informasi lainnya dapat diperoleh dari buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Informasi tersebut berupa data bahasa, baik data tertulis maupun data lisan atau leksikon keramik di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta. Data yang ditemukan dalam leksikon keramik berjumlah 54 leksikon.
B. Desain Penelitian
Peneliti mencoba mengilustrasikan alur metode penelitian dalam menganalisis leksikon-leksikon yang dipergunakan dalam bidang keramik di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta. Penelitian ini merupakan analisis linguistik sinkronik karena dilakukan dalm kurun waktu tertentu, yaitu mengkaji fakta bahasa yang masih ada dan dipergunakan oleh para penuturnya sebagai bahasa sehari-hari di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta. Jadi, apabila penelitian inii dilakukan tiap tahun, data yang diperoleh akan relatif sama. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan hanya dalam kurun waktu setengah tahun. Penelitian ini berlangsung pada tanggal 10 September 2012 sampai dengan 17 Januari 2013. Dalam penelitian ini data yang diperoleh akan dipelajari dan diketahui struktur leksikonnya sekaligus akan diungkap konsep budaya yang melatarbelakanginya. Desain penelitian tersebut adalah sebagai berikut.
(20)
31
Ismi Nurul Huda, 2013
Leksikon Keramik Di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Metodologi Penelitian
Diagram 3.1 Desain Penelitian Leksikon Keramik plered Di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta
Subjek Penelitian
Sumber data : Masyarakat dan Pemerintah Desa Anjun. Data : Tuturan yang berisi leksikon keramik plered.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam teknik pengumpulan data digunakan empat metode pengumpulan data, yaitu (1) observasi partisipan, serta (2) simak dan catat .
Teknik Analisis Data
Data hasil observasi partisipan, serta simak dan catat dari informan
ditranskipsi dan dikelompokkan. Kemudian, data diklasifikasikan berdasarkan satuan lingual, deskripsi leksikon keramik plered, serta cerminan dimensi hubungan manusia dengan alam dan manusia dengan manusia.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yang meliputi: (1) klasifikasi leksikon keramik plered di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta berdasarkan satuan lingual; (2) deskripsi leksikon keramik plered di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta; dan (3) cerminan gejala kebudayaan yang terdapat dalam leksikon keramik plered di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta.
Hasil Penelitian
Istilah-istilah keramik plered yang di pergunakan para perajin dalam bentuk leksikon.
(21)
32
Ismi Nurul Huda, 2013
Leksikon Keramik Di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Metode Penelitian
Permasalahan penggunaan bahasa dalam masyarakat seakan terus bermunculan. Dalam mengatasi hal tersebut, keterlibatan disiplin ilmu mutlak diperlukan. Penggunaan bahasa pun selalu terkait dengan konteks pemakaiannya. Oleh karena itu, pengkajian masalah ini memakai pendekatan teoretis, yakni pendekatan etnolinguistik tepatnya etnografi komunikasi. Studi etnografi adalah pengembangan dari antropologi linguistik yang dipahami dalam konteks komunikasi (Hymes, 1962). Dengan etnografi komunikasi, penggambaran bahasa dalam suatu kebudayaan bukan pada bahasa itu sendiri, melainkan pada komunikasinya (Kuswarno, 2008: 12). Etnografi komunikasi tidak hanya membahas kaitan antara bahasa dan kebudayaan, tetapi juga membahas ketiganya secara sekaligus. Dengan etnografi komunikasi, peneliti dapat mendeskripsikan suatu kebudayaan dengan memahami suatu pandangan hidup dari suatu sudut pandang penduduk asli (Spradley, 1997: 3). Dengan demikian, peneliti ikut berpartisipasi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat budaya Sunda (Marcus dan Fisher, 1968: 18; dalam Sibarani, 2004:54). Selain itu, penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dalam proses pengumpulan dan penganalisisan data.
Sudaryanto (1985: 62) memaparkan bahwa yang dimaksud dengan deskriptif adalah penelitian yang dilakukan semata-mata hanya berdasarkan fakta dan fenomena yang memang secara empiris hidup pada penutur-penuturnya, sehingga yang dihasilkan atau yang dicatat berupa perian bahasa yang biasa dikatakan sifatnya seperti potret. Dalam pendeskripsian data yang telah dikumpulkan, peneliti melakukannya tanpa mempertimbangkan benar atau salahnya penggunaan bahasa; perian yang deskriptif itu tidak mempertimbangkan benar salahnya penggunaan bahasa oleh penutur-penuturnya. Hal tersebut merupakan ciri utama dari penelitian deskriptif.
Sementara itu, analisis yang digunakan di dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif. Penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami fenomena kebahasaan yang tengah diteliti. Oleh sebab itu, analisis kualitatif berfokus pada penunjukan makna, deskripsi, penjernihan, dan penempatan data pada konteksnya masing-masing dan sering kali melukiskannya dalam bentuk kata-kata daripada angka-angka (Mahsun, 2007: 257). Berdasarkan pemaparan tersebut, penelitian
(22)
33
Ismi Nurul Huda, 2013
Leksikon Keramik Di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ini berusaha menggambarkan sekaligus menginterpretasikan fenomena kebahasaan yang terjadi khususnya, menganalisis leksikon-leksikon yang dipergunakan dalam bidang keramik di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta.
D. Definisi Operasional
Definisi operasional yang berkenaan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Leksikon keramik adalah makna yang terkandung dalam istilah-istilah keramik yang dipergunakan masyarakat khususnya perajin keramik.
2. Cerminan dimensi adalah hubungan antara ketiga unsur kehidupan manusia, yaitu hubungan antara manusia dengan Tuhan, hubungan antara manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam.
3. Etnolinguistik merupakan salah satu disiplin bidang ilmu untuk mengkaji leksikon-leksikon keramik.
E. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti berperan sebagai instrumen penelitian yang utama. Hal ini senada dengan pernyataan (Arikunto, 2002: 136) bahwa instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang dipakai oleh peneliti untuk mengumpulkan data agar pekerjaan yang dilakukan dapat lebih mudah dan hasilnya dapat lebih baik, lebih teliti, lengkap, dan sistematis, dan dapat mempermudah dalam pengolahan data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: (1) instrumen pengumpulan data dan (2) instrumen analisis data.
1. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data ini, menggunakan pedoman observasi, kartu data, dan sarana pendukung penelitian. Pedoman observasi digunakan sebelum peneliti terjun ke lapangan, saat di lapangan, dan sesudah di lapangan untuk mengumpulkan data. Adapun pedoman observasinya adalah sebagai berikut.
(23)
34
Ismi Nurul Huda, 2013
Leksikon Keramik Di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1
PEDOMAN OBSERVASI
No Aspek Definisi
1. Leutak ‘Lumpur’ tanah yang berwarna coklat baik di bagian luar
permukaan maupun di bagian dalam permukaan tanah tersebut, bertekstur lembut, berserat, serta licin. Tanah ini dihasilkan dari campuran antara
taneuh liyat ‘lempung’ dengan taneuh sawah
‘tanah sawah’. Proses pencampuran tanah tersebut
menggunakan mesin dompleng ‘mesin molen’.
2. Mesin dompleng
‘mesin molen’
sebuah alat berupa mesin diesel yang dipergunakan untuk pencampuran antara taneuh liyat ‘lempung’ dengan taneuh sawah ‘tanah sawah’ yang menghasilkan leutak ‘lumpur’.
3. Dilélér ‘dibentuk’ suatu proses membentuk keramik yang berbentuk
dasar bulat, dengan cara dikeplok diletakkan di tengah perbot, kemudian ditekan dengan dalim yang telah dibasahi, lalu ditarik ke atas.
Selain tabel pedoman observasi tersebut, terdapat kartu data yang fungsinya untuk memepermudah dalam pengolahandata itu sendiri. Adapun contoh kartu datanya adalah sebagai berikut.
Tabel 3.2 Kartu Data
Data 05
1. Klasifikasi : 2. Fungsi :
3. Cerminan Budaya Lokal :
(24)
35
Ismi Nurul Huda, 2013
Leksikon Keramik Di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.3 Contoh Kartu Data
Data
Alat lélér 05
4. Klasifikasi :
- Satuan lingual berupa frasa nominal.
5. Fungsi :
- leksikon kategori peralatan.
6. Cerminan Budaya Lokal :
- Termasuk leksikon keramik
- Sebagai peralatan yang digunakan dalam pembuatan keramik plered.
Simpulan
alat lélér ‘alat putar’ dapat diklasifikasikan berdasarkan satuan lingual berupa frasa nominal yang termasuk dalam kategori peralatan. alat lélér ‘alat
putar’ merupakan leksikon keramik dan sebagai peralatan yang digunakan dalam
pembuatan keramik plered.
2. Instrumen Analisis Data
Setelah tahap pengumpulan data leksikon keramik plered, kemudian data instrumen tersebut akan dikembangkan menggunakan tabel untuk proses pengolahan data tersebut. Adapun tabel instrumen analisis data adalah sebagai berikut.
Tabel 3.4 Analisis Data
No Leksikon Gloss Klasifikasi Pergeseran
leksikon
Satuan lingual
Deskripsi Cerminan dimensi
B P A K F T M A
1. Taneuh
liyat
[Tanöh
‘Tanah liat’
√ √ Taneuh
liyat ‘Tanah liat’
(25)
36
Ismi Nurul Huda, 2013
Leksikon Keramik Di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
liyat] - merupakan
salah satu bahan baku
utama dalam pembentuk an keramik.
2. Dileler
[Dilélér]
‘Dibentuk’ √ Dijieun √ Proses
pembentuk an lumpur menjadi
sebuah keramik berjenis
ukir dengan menggunak
an teknik dan alat
puter ‘alat putar’.
√
3. Dieder
[Diédér]
‘Dijemur’ √ Dipoé √ Proses
pengeringan keramik di bawah sinar matahari hingga kering.
(26)
37
Ismi Nurul Huda, 2013
Leksikon Keramik Di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian etnolinguistik ini digunakan tiga macam teknik pengumpulan data, yakni (1) observasi partisipan, serta (2) simak dan catat sebagai berikut.
1. Observasi Partisipan
Pada observasi ini, peneliti akan turun langsung ke lapangan untuk mencari data dengan mendatangi sumber data. Peneliti berpartisipasi langsung dengan para perajin keramik. Peneliti akan melakukan observasi leksikon-leksikon keramik tersebut. Partisipasi langsung ini dimaksud supaya peneliti lebih memahami segala hal yang menjadi aktivitas penggunaan leksikon-leksikon keramik di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta.
2. Simak dan Catat.
Dalam penelitian ini digunakan dua macam metode pengumpulan data, yakni (1) metode simak dan (2) metode catat (Sudaryanto, 1993), antara lain: (a) pandangan peneliti terhadap dirinya dalam berhadapan dengan objek ilmiahnya (bahasa); (b) jenis bahasa (objek ilmiah) yang diteliti; dan (c) watak objek dan tujuan penelitian.
Metode simak dilakukan dengan cara menyimak informasi dari informan yang diperoleh di berbagai sumber, seperti internet, media massa, dan lain sebagainya. Dalam metode pertama ini, peneliti bertugas mendengarkan paparan leksikon oleh para perajin keramik (narasumber). Sementara itu, dalam metode catat, peneliti melakukan pencatatan terhadap leksikon-leksikon yang dipergunakan dibidang keramik.
(27)
38
Ismi Nurul Huda, 2013
Leksikon Keramik Di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
G. Teknik Analisis Data
Setelah melalui tahap pengumpulan, pengelompokkan, dan pengidentifikasian data hasil . Setelah itu, data dianalisis. Penganalisisan data dilakukan dengan menentukan hal-hal berikut.
1. Klasifikasi Leksikon Berdasarkan Satuan Lingual
Dalam analisis leksikon berdasarkan satuan lingual terdiri atas dua kategori pembahasan, yakni berupa kata dan frasa. Di bawah ini terdapat tabel analisis satuan lingual berupa kata berbentuk dasar (monomorfemis) dan kata berbentuk imbuhan (polimorfemis).
Tabel 3.5 Contoh Klasifikasi Leksikon Berdasarkan Satuan Lingual
No Leksikon Gloss Monomorfemis Polimorfemis
1. Dilélér ‘dibentuk’ - √
2. Leutak ‘lumpur’ √ -
Pada tabel 3.5 leksikon keramik plered berupa kata diklasifikasikan berdasarkan struktur morfem, yaitu kata dasar (monomorfemis) dan kata imbuhan (polimorfemis).
Tabel 3.6 Contoh Leksikon Keramik di Desa Anjun Berupa Frasa
No
Leksikon Gloss
Unsur Pembentuk
Unsur inti Pewatas Kategori
1. Keramik ukir ‘Keramik motif’ keramik (n) ukir (a) nominal
2. Keramik cétak ‘keramik cetak’ keramik (n) Cétak (a) nominal
3. Tanéuh liyat ‘lempung’ Taneuh (n) liyat (n) Nominal
Dalam tabel 3.6 memaparkan klasifikasi leksikon berupa frasa berdasarkan kategori dan unsur pembentuknya. Adapun contohnya sebagai berikut: frasa nominal terbentuk dari pola nomina+adjektiva seperti terdapat pada frasa keramik
(28)
39
Ismi Nurul Huda, 2013
Leksikon Keramik Di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ukir. Adapun unsur pembentuknya berupa unsur inti dan pewatas, yaitu unsur
intinya keramik, sedangkan pewatasnya ukir.
2. Deskripsi Leksikon Keramik
Mendeskrpsikan leksikon diklasifikasikan berdasarkan tiga fungsi yang terkandung dalam leksikon keramik tersebut. Ketiga fungsi itu, yakni bahan berdasarkan bahan untuk membuat keramik; proses pembuatan keramik dan peralatan yang digunakan dalam pembentukan keramik. Analisis deskripsi leksikon adalah sebagai berikut.
1) Leksikon Bahan
Taneuh liyat ‘lempung’
Taneuh liyat ‘lempung’ merupakan salah satu bahan baku utama dalam proses pembuatan keramik. Tanah nya yang berwarna coklat, bertekstur lembut dibandingkan jenis tanah lainnya. Sumber bahan baku tanéuh liyat ‘lempung’ pembuatan keramik Plered ini diperoleh dari Desa Citeko.
2) Leksikon Proses
Disérat ‘diperhalus’
Disérat ‘diperhalus’ adalah sebuah kawat kecil dengan panjang 40-50 cm dan kedua ujungnya diberi pegangan, berfungsi untuk menghaluskan tanah liat hasil proses percampuran dengan tanah hitam dan pasir. Sérat dipakai untuk
ngesrik dan melepaskan dasar benda yang telah dibentuk di atas perbot ‘pelarikan’.
3) Leksikon Alat
Tungku cubluk ‘tungku pembakaran oven’
Tungku cubluk ‘tungku pembakaran oven’ merupakan suatu tempat
pembakaran yang berukuran 3X2 dengan bagian atas berbentuk segitiga dan berlubang yang berfungsi untuk keluarnya Di bagian tengah berbentuk persegi dan terdapat lubang besar untuk keluar masuknya para perajin menyusun keramik-keramik yang akan dibakar. Sumber panas itu ditimbulkan dari kantung suluh ‘kayu bakar’ terletak dibagian bawah tungku cubluk ‘tungku pembakaran oven’.
(29)
40
Ismi Nurul Huda, 2013
Leksikon Keramik Di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4) Leksikon Produk
Keramik ukir ‘keramik motif’
Keramik ukir ‘keramik motif’ adalah keramik yang melalui proses dilélér,
kemudian di pérécét ‘ditempel’ dan di bagian luar keramik terdapat motif hasil tangan kreatif para perajin keramik.
5) Leksikon Partisipan
Tukang ngalélér ‘ahli membentuk’
Tukang ngalélér ‘ahli membentuk’ merupakan seorang ahli pembuatan
keramik yang fokus dalam pembentukkan berbagai macam keramik jenis motif.
3. Menganalisis Cerminan Dimensi Budaya yang terdapat pada Leksikon
Keramik
Dalam menganalisis cerminan dimensi budaya meliputi tujuh unsur, yaitu (1) sistem religi atau kepercayaan, (2) sistem peralatan dan teknologi, (3) sistem mata pencaharian hidup, (4) sistem kemasyarakatan, (5) sistem pengetahuan, (6) sistem bahasa dan (7) seni. Berikut di bawah ini salah satu unsur cerminan dimensi budaya.
1) Sistem peralatan dan teknologi
Sistem teknologi dan benda materiil bagi komunitas Plered masih menggunakan alat-alat tradisional. Hal ini tampak dalam alat-alat yang dipergunakan untuk pembuatan keramik. Leksikon alat-alat yang dipergunakan para perajin untuk pembuatan keramik yang masih tradisional di antaranya sebagai berikut. Leksikon peralatan dalam pembuatan keramik di antaranya alat lélér ‘alat putar’, besut, cawi, jegger.
(30)
97 Ismi Nurul Huda, 2013
Leksikon Keramik Di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V SIMPULAN
A.Simpulan
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dua macam teknik, yaitu observasi partisipan serta simak dan catat. Penelitian ini berjenis kualitatif dengan menggunakan pendekatan etnolinguistik sebagai salah satu cabang ilmu linguistik yang menelaah hubungan bahasa dan budaya, terutama untuk mengamati bagaimana bahasa itu digunakan sehari-hari sebagai alat komunikasi dalam suatu kelompok perajin keramik plered. Sebagaimana analisis masalah yang dilakukan pada bab 4, dapat disimpulkan beberapa hal berikut sesuai dengan rumusan masalah.
(1) Berdasarkan klasifikasi satuan lingual, ditemukan sebanyak 55 leksikon keramik di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta. Semua leksikon tersebut terdiri atas 41 kata (73,2%) dan 15 frasa (26,8%). Secara kategori, leksikon yang berwujud kata terdiri atas 26 nomina (63,4%) dan 15 verba (36,6%). Sementara itu, leksikon yang berupa frasa terdiri atas 11 frasa nominal (73,3%) dan 4 frasa verbal 4 (26,7%).
(2) Deskripsi leksikon keramik di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta terbagi menjadi lima kategori yang meliputi 9 leksikon bahan untuk membuat keramik, 18 leksikon proses pembuatan keramik, 20 leksikon peralatan yang digunakan dalam pembentukan keramik, 3 leksikon produk yang dihasilkan perajin keramik, dan 3 leksikon partisipan yang terlibat dalam pembuatan keramik.
(3) Seiring dengan perkembangan sosial budaya masyarakatnya, nilai budaya yang tercermin dari leksikon keramik di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta dapat dibagi menjadi dua kategori, yakni cerminan nilai budaya yang berdimensi vertikal dan cerminan nilai budaya yang berdimensi horizontal. Cerminan nilai budaya yang berdimensi horizontal meliputi 25 leksikon hubungan manusia dengan alam serta 30 leksikon
(31)
98
Ismi Nurul Huda, 2013
Leksikon Keramik Di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
hubungan manusia dengan manusia. Adapun cerminan nilai budaya yang berdimensi horizontal berdasarkan hubungan manusia dan alam meliputi sistem pengetahuan (3 leksikon khazanah ilmu tanah, 3 leksikon khazanah ilmu waktu, 9 leksikon ilmu khazanah kayu, 3 leksikon khazanah ilmu ukur, dan 2 leksikon khazanah ilmu warna), sistem peralatan dan teknologi, serta sistem mata pencaharian hidup. Selain itu, cerminan nilai budaya yang berdimensi horizontal berdasarkan hubungan manusia dengan manusia meliputi sistem kemasyarakatan dan sistem seni. Artinya, semua cerminan nilai budaya tersebut merupakan khazanah kearifan lokal masyarakat Sunda yang menjadi perajin keramik plered.
B.Saran
Ada beberapa saran yang diajukan berkaitan dengan penelitian ini. Pertama, penelitian ini hanya membahas leksikon keramik di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta. Sementara itu, bidang perkeramikan tidak hanya mencakupi masalah leksikon. Peneliti menyadari bahwa hasil penelitian ini masih memiliki kekurangan. Jangkauan penelitian lebih besar membutuhkan sumber daya dan dana yang lebih besar. Oleh karena itu, penelitian ini perlu ditindaklanjuti dengan payung ilmu lain yang lebih komprehensif.
Kedua, leksikon keramik dengan subklasifikasinya yang meliputi bahan untuk membuat keramik, kegiatan proses pembuatan keramik, dan peralatan yang digunakan dalam pembentukan keramik menunjukkan adanya pembagian kerja berdasarkan gender. Namun, penelitian ini tidak mengungkap lebih jauh faktor penyebab pembagian kerja tersebut serta hubungannya dengan kebudayaan masyarakat Plered. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hubungan antara gender, pembagian kerja, dan budaya masyarakat pendukungnya.
Ketiga, pada klasifikasi satuan lingual, leksikon yang telah diteliti belum diklasifikasikan berdasarkan kata yang sudah menjadi entri dalam Kamus Besar
(32)
98
Ismi Nurul Huda, 2013
Leksikon Keramik Di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sunda. Oleh karena itu, pada penelitian selanjutnya diperlukan klasifikasi tersebut
(33)
99 Ismi Nurul Huda, 2013
Leksikon Keramik Di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arikanto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Barus, Ebarina. 2013. “Arti Warna dalam Ilmu Psikologi-Lalu Apa Warna
Kepribadianmu”. [online]. Tersedia: http://
http://erbinabaroes.wordpress.com/2013/06/24/arti-warna-dalam-ilmu-psikologi-lalu-apa-warna-kepribadianmu/ html. [13 Oktober 2013].
Beliani, Leli. 2010.”Leksikon Perbatikan di Tasikmalaya”. Skripsi pada Fakultas
Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: tidak diterbitkan.
Chaer, Abdul. 2007. Leksikologi dan Leksikografi Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Danadibrata, RA. 2009. Kamus Umum Basa Sunda. Bandung: Kiblat.
Depdiknas, 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi III Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Duranti, Alessandro. 1997. Linguistic Antropology. United Kingdom: Cambridge University Press.
Duranti, Alessandro. 2000. Linguistic Antropology. United Kingdom: Cambridge University Press.
Fatehah, Nur. 2009. “Leksikon Perbatikan di Pekalongan”. Tesis master pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta: tidak diterbitkan.
Fishman, Joshua A. 1972. The Sociology of Language. Rowley: Newbury House. Foley, William A. 2001. Anthropological Linguistics: An Introduction .
Massachusetts: Blackwell Publishers.
Hidayatullah, Rizki dan Mahmud Fasya. 2012. Konsep Nasi dalam Bahasa
Sunda: Studi Antropolinguistik di Kampung Naga, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya” dalam Jurnal Konferensi Linguistik Tahunan
Atma Jaya. Tahun ke-10, hal 73-77.
Ibrahim, Abdul Syukur. 1994. Panduan Penelitian Etnografi komunikasi. Surabaya: Usaha Nasional.
(34)
100
Ismi Nurul Huda, 2013
Leksikon Keramik Di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keraf, Gorys. 1991. Tata Bahasa Indonesia. Flores: Nusa Indah.
Koentjaraningrat. 2002. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta. Kridalaksana, dkk. 2011. KBBI online. Jakarta: Balai Pustaka.
Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kuswarno, Engkus. 2008. Etnografi Komunikasi. Bandung: Widya Padjadjaran. Mahsun. 2007. Metode Penelitian Bahasa; Tahapan Strategi, Metode, Dan
Tehniknya. Jakarta: RajaGafindo Persada, 2007.
Ola, Simon Sabon. 2007. Pendekatan dalam penelitian linguistik kebudayaan.
Patimah. Ratna S. 2008. “Nama jajanan tradisional khas Sunda”. Skripsi pada
Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia Bandung: tidak diterbitkan.
Ramlan, M. 2006. Morfologi. Yogyakarta: Karyono.
Satjadibrata. 2011. Kamus Sunda-Indonesia. Bandung: Kiblat Buku Utama. Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa, Yogyakarta:
Dutawacana University Press.
Sudaryanto. 1985. Esai tentang Bahasa dan Pengantar Ke Dalam Ilmu Bahasa, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Sudaryat, Yayat dkk. 2007. Tata bahasa Sunda Kiwari, Bandung: YramaWidya. Suryani, N.S., Elis. 2006. Pandangan Hidup Orang Sunda Tentang Hubungan
Antara Manusia dengan Lingkungan Masyarakatnya. Bandung:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Kebudayaan Bagian Proyek Penelitian dan Pengkajian Budaya Sunda.
Widiatmoko, Sigit. 2011. “Leksikon kemaritiman di PantaiTanjung Pakis
Kabupaten Karawang.” Skripsi pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
(1)
40
4) Leksikon Produk
Keramik ukir ‘keramik motif’
Keramik ukir ‘keramik motif’ adalah keramik yang melalui proses dilélér, kemudian di pérécét ‘ditempel’ dan di bagian luar keramik terdapat motif hasil tangan kreatif para perajin keramik.
5) Leksikon Partisipan
Tukang ngalélér ‘ahli membentuk’
Tukang ngalélér ‘ahli membentuk’ merupakan seorang ahli pembuatan keramik yang fokus dalam pembentukkan berbagai macam keramik jenis motif.
3. Menganalisis Cerminan Dimensi Budaya yang terdapat pada Leksikon
Keramik
Dalam menganalisis cerminan dimensi budaya meliputi tujuh unsur, yaitu (1) sistem religi atau kepercayaan, (2) sistem peralatan dan teknologi, (3) sistem mata pencaharian hidup, (4) sistem kemasyarakatan, (5) sistem pengetahuan, (6) sistem bahasa dan (7) seni. Berikut di bawah ini salah satu unsur cerminan dimensi budaya.
1) Sistem peralatan dan teknologi
Sistem teknologi dan benda materiil bagi komunitas Plered masih menggunakan alat-alat tradisional. Hal ini tampak dalam alat-alat yang dipergunakan untuk pembuatan keramik. Leksikon alat-alat yang dipergunakan para perajin untuk pembuatan keramik yang masih tradisional di antaranya sebagai berikut. Leksikon peralatan dalam pembuatan keramik di antaranya alat lélér ‘alat putar’, besut, cawi, jegger.
(2)
97
Ismi Nurul Huda, 2013
Leksikon Keramik Di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta BAB V
SIMPULAN
A.Simpulan
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dua macam teknik, yaitu observasi partisipan serta simak dan catat. Penelitian ini berjenis kualitatif dengan menggunakan pendekatan etnolinguistik sebagai salah satu cabang ilmu linguistik yang menelaah hubungan bahasa dan budaya, terutama untuk mengamati bagaimana bahasa itu digunakan sehari-hari sebagai alat komunikasi dalam suatu kelompok perajin keramik plered. Sebagaimana analisis masalah yang dilakukan pada bab 4, dapat disimpulkan beberapa hal berikut sesuai dengan rumusan masalah.
(1) Berdasarkan klasifikasi satuan lingual, ditemukan sebanyak 55 leksikon keramik di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta. Semua leksikon tersebut terdiri atas 41 kata (73,2%) dan 15 frasa (26,8%). Secara kategori, leksikon yang berwujud kata terdiri atas 26 nomina (63,4%) dan 15 verba (36,6%). Sementara itu, leksikon yang berupa frasa terdiri atas 11 frasa nominal (73,3%) dan 4 frasa verbal 4 (26,7%).
(2) Deskripsi leksikon keramik di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta terbagi menjadi lima kategori yang meliputi 9 leksikon bahan untuk membuat keramik, 18 leksikon proses pembuatan keramik, 20 leksikon peralatan yang digunakan dalam pembentukan keramik, 3 leksikon produk yang dihasilkan perajin keramik, dan 3 leksikon partisipan yang terlibat dalam pembuatan keramik.
(3) Seiring dengan perkembangan sosial budaya masyarakatnya, nilai budaya yang tercermin dari leksikon keramik di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta dapat dibagi menjadi dua kategori, yakni cerminan nilai budaya yang berdimensi vertikal dan cerminan nilai budaya yang berdimensi horizontal. Cerminan nilai budaya yang berdimensi horizontal meliputi 25 leksikon hubungan manusia dengan alam serta 30 leksikon
(3)
98
hubungan manusia dengan manusia. Adapun cerminan nilai budaya yang berdimensi horizontal berdasarkan hubungan manusia dan alam meliputi sistem pengetahuan (3 leksikon khazanah ilmu tanah, 3 leksikon khazanah ilmu waktu, 9 leksikon ilmu khazanah kayu, 3 leksikon khazanah ilmu ukur, dan 2 leksikon khazanah ilmu warna), sistem peralatan dan teknologi, serta sistem mata pencaharian hidup. Selain itu, cerminan nilai budaya yang berdimensi horizontal berdasarkan hubungan manusia dengan manusia meliputi sistem kemasyarakatan dan sistem seni. Artinya, semua cerminan nilai budaya tersebut merupakan khazanah kearifan lokal masyarakat Sunda yang menjadi perajin keramik plered.
B.Saran
Ada beberapa saran yang diajukan berkaitan dengan penelitian ini. Pertama, penelitian ini hanya membahas leksikon keramik di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta. Sementara itu, bidang perkeramikan tidak hanya mencakupi masalah leksikon. Peneliti menyadari bahwa hasil penelitian ini masih memiliki kekurangan. Jangkauan penelitian lebih besar membutuhkan sumber daya dan dana yang lebih besar. Oleh karena itu, penelitian ini perlu ditindaklanjuti dengan payung ilmu lain yang lebih komprehensif.
Kedua, leksikon keramik dengan subklasifikasinya yang meliputi bahan untuk membuat keramik, kegiatan proses pembuatan keramik, dan peralatan yang digunakan dalam pembentukan keramik menunjukkan adanya pembagian kerja berdasarkan gender. Namun, penelitian ini tidak mengungkap lebih jauh faktor penyebab pembagian kerja tersebut serta hubungannya dengan kebudayaan masyarakat Plered. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hubungan antara gender, pembagian kerja, dan budaya masyarakat pendukungnya.
Ketiga, pada klasifikasi satuan lingual, leksikon yang telah diteliti belum diklasifikasikan berdasarkan kata yang sudah menjadi entri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dan yang belum menjadi entri dalam Kamus Umum Basa
(4)
98
Ismi Nurul Huda, 2013
Leksikon Keramik Di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta
Sunda. Oleh karena itu, pada penelitian selanjutnya diperlukan klasifikasi tersebut disertai dengan deskripsi ihwal etimologi kata dari leksikon yang diteliti.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Arikanto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Barus, Ebarina. 2013. “Arti Warna dalam Ilmu Psikologi-Lalu Apa Warna
Kepribadianmu”. [online]. Tersedia: http://
http://erbinabaroes.wordpress.com/2013/06/24/arti-warna-dalam-ilmu-psikologi-lalu-apa-warna-kepribadianmu/ html. [13 Oktober 2013].
Beliani, Leli. 2010.”Leksikon Perbatikan di Tasikmalaya”. Skripsi pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: tidak diterbitkan.
Chaer, Abdul. 2007. Leksikologi dan Leksikografi Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Danadibrata, RA. 2009. Kamus Umum Basa Sunda. Bandung: Kiblat.
Depdiknas, 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi III Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Duranti, Alessandro. 1997. Linguistic Antropology. United Kingdom: Cambridge University Press.
Duranti, Alessandro. 2000. Linguistic Antropology. United Kingdom: Cambridge University Press.
Fatehah, Nur. 2009. “Leksikon Perbatikan di Pekalongan”. Tesis master pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta: tidak diterbitkan.
Fishman, Joshua A. 1972. The Sociology of Language. Rowley: Newbury House. Foley, William A. 2001. Anthropological Linguistics: An Introduction .
Massachusetts: Blackwell Publishers.
Hidayatullah, Rizki dan Mahmud Fasya. 2012. Konsep Nasi dalam Bahasa Sunda: Studi Antropolinguistik di Kampung Naga, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya” dalam Jurnal Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya. Tahun ke-10, hal 73-77.
Ibrahim, Abdul Syukur. 1994. Panduan Penelitian Etnografi komunikasi. Surabaya: Usaha Nasional.
(6)
100
Ismi Nurul Huda, 2013
Leksikon Keramik Di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keraf, Gorys. 1991. Tata Bahasa Indonesia. Flores: Nusa Indah.
Koentjaraningrat. 2002. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta. Kridalaksana, dkk. 2011. KBBI online. Jakarta: Balai Pustaka.
Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kuswarno, Engkus. 2008. Etnografi Komunikasi. Bandung: Widya Padjadjaran. Mahsun. 2007. Metode Penelitian Bahasa; Tahapan Strategi, Metode, Dan
Tehniknya. Jakarta: RajaGafindo Persada, 2007.
Ola, Simon Sabon. 2007. Pendekatan dalam penelitian linguistik kebudayaan. Patimah. Ratna S. 2008. “Nama jajanan tradisional khas Sunda”. Skripsi pada
Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia Bandung: tidak diterbitkan.
Ramlan, M. 2006. Morfologi. Yogyakarta: Karyono.
Satjadibrata. 2011. Kamus Sunda-Indonesia. Bandung: Kiblat Buku Utama. Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa, Yogyakarta:
Dutawacana University Press.
Sudaryanto. 1985. Esai tentang Bahasa dan Pengantar Ke Dalam Ilmu Bahasa, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Sudaryat, Yayat dkk. 2007. Tata bahasa Sunda Kiwari, Bandung: YramaWidya. Suryani, N.S., Elis. 2006. Pandangan Hidup Orang Sunda Tentang Hubungan
Antara Manusia dengan Lingkungan Masyarakatnya. Bandung: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Kebudayaan Bagian Proyek Penelitian dan Pengkajian Budaya Sunda.
Widiatmoko, Sigit. 2011. “Leksikon kemaritiman di PantaiTanjung Pakis
Kabupaten Karawang.” Skripsi pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni