IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN DAN KETERAMPILAN KREATIFITAS.

(1)

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN DAN

KETERAMPILAN KREATIFITAS

( Penelitian Eksperimen Pada Kelas X Sos 2 di SMA Negeri 3 Kuningan )

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Kependidikan Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Oleh Indra Lesmana

0801467

PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN DAN

KETERAMPILAN KREATIFITAS

Oleh Indra Lesmana

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Indra Lesmana 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : INDRA LESMANA

NIM : 0801467

JURUSAN : PENDIDIKAN OLAHRAGA

JUDUL : IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN DAN KETERAMPILAN KREATIFITAS DI SMA NEGERI 3 KUNINGAN

Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I

(Dr. YunyunYudiana, M.Pd) NIP.196506141990011001

Pembimbing II

(Didin Budiman, M.Pd) NIP. 197409072001121001

Mengetahui Ketua Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

(Drs. Mudjihartono, M.Pd) NIP.19650817199001001


(4)

ABSTRAK

Indra Lesmana, 0801467. Implementasi Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Bola Tangan dan Keterampilan Kreatifitas. Pembimbing 1 Dr. Yunyun Yudiana, M.Pd. Pembimbing II Didin Budiman, M.Pd.

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya pengetahuan dan pemahaman siswa tentang permainan bola tangan, sehingga diterapkan metode pendekatan taktis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pendekatan taktis terhadap pembentukan kreatifitas dan hasil belajar permainan bola tangan di SMA Negeri 3 Kuningan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan desain One Group Pre-test and Post-test Design. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan non probability sampling dengan teknik sampling purposive yaitu sebanyak 20 orang. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala tes kreatifitas, dan tes keterampilan bermain GPAI. Dari hasil data penelitian diperoleh nilai rata-rata dari kreatifitas adalah 15,75, keterampilan bermain 6,95 dan gabungan antara kreatifitas dan keterampilan bermain bola tangan adalah 11,35. Hasil perhitungan hipotesis gabungan menunjukkan nilai thitung sebesar 19,08 dan ttabel sebesar 2,15 sehingga

ttabel < thitung yaitu 2,021 < 19,08. Pengujian hipotesis tersebut menyimpulkan

bahwa H1 (Hipotesis kerja) diterima atau H0 (Hipotesis nol) ditolak. Hal ini

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran taktis yang signifikan terhadap pembentukan kreatifitas dan hasil belajar keterampilan siswa dalam bermain bola tangan.

Kata Kunci: Pendekatan taktis, kreatifitas dan hasil belajar keterampilan bola tangan


(5)

ABSTRACT

The implementation of tactical approach to the learning result of hand ball game and creativity skill. First supervisor, Dr. Yunyun Yudiana, M.Pd. Second supervisor, Didin Budiman, M.Pd.

The background of this research is because of students’ lack of knowledge and

understanding about handball game, so that the method of tactical approach is applied. The aim of this research is to find out the effect of tactical approach method toward the forming of creativity and the learning of handball game result at Senior High School 3 Kuningan. The method uses experimental method with

One Group Pre-test and post-test Design. The sample in this research uses non-probability sampling with purposive sampling technique as many as 20 people. The instruments that used in this research are the test of creativity scale and the test of creativity play GPAI. The results of this research are, the average value of creativity is 15.75, skill play is 6.75 and the creativity and skill of playing handball combination is 11.35.the combination of hypothetical calculation result, shows the value of thitung is 19.08 and ttabel is 2.15 so that ttabel < thitung is 2,021 <

19,08. The testing of hypothesis concludes that H1 (working hypothesis) is accepted or H0 (null hypothesis) is rejected. This research shows that the tactical learning model is significantly influences the forming of creativity and learning outcomes of students’ skills in playing handball.


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ………..…....

ABSTRAK………..…...

KATA PENGANTAR………...……...

UCAPAN TERIMA KASIH………...………...

DAFTAR ISI………....…………...

DAFTAR TABEL………...………...

DAFTAR LAMPIRAN………...………...

BAB I PENDAHULUAN……..………

A. Latar Belakang Masalah ………..……… B. Identifikasi Masalah ………..…………...

C. Rumusan Masalah ....……….………

D. Tujuan Penelitian … ………...

E. Manfaat Penelitian ………

F. Batasan Masalah ………

BAB II KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN ...

A. Kerangka Teoretis………..

1. Belajar dan Pembelajaran Penjas... 2. Pendekatan Pembelajaran ... 3. Konsep Kreatifitas ... 4. Pendekatan Taktis ... 5. Karakteristik Permainan Bolatangan ... 6. Karakteristik Siswa ... B. Kerangka Pemikiran ... C. Hipotesis ...………

BAB III METODE PENELITIAN... A. Metode Penelitian ... B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 1. Populasi ... 2. Sampel ...…... C. Desain dan Langkah Penelitian ... D. Instrumen Penelitian ... E. Pelaksanaan Pengumpulan Data ... F. Teknik Analisis Data ...

i ii iii iv vii ix x 1 7 7 8 9 9 10 12 12 12 20 22 23 26 33 35 39 41 41 42 42 42 43 45 46 47


(7)

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA... A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ……….…..… B. Pengujian Analisis……..…………..………....

1. Uji Normalitas ………

2. Uji Homogenitas... C. Pengujian Hipotesis...

D. Diskusi Penemuan ……….

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... A. Kesimpulan ………..………... B. Saran…….. ………..………...

DAFTAR PUSTAKA ...

LAMPIRAN ...

RIWAYAT HIDUP ...

51 51 52 52 52 53 55 62 62 62 64 66 ….


(8)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia dalam melaksanakan fungsi-fungsi kehidupan tidak akan lepas dari pendidikan, karena pendidikan berfungsi untuk meningkatkan kualitas manusia, baik sebagai individu maupun kelompok, yang meliputi aspek jasmani, rohani, spiritual, material dan kematangan berpikir. Pendidikan Jasmani lebih diarahkan pada pemberian kesempatan belajar yang lebih luas dan suasana yang kondusif kepada siswa untuk memperoleh, dan mengembangkan pengetahuan, sikap, nilai serta keterampilan-keterampilan sosial yang bermanfaat bagi kehidupannya di masyarakat. Pendidikan Jasmani seyogyanya harus bisa membentuk karakter-karakter positif pada diri siswa, dan bisa merangsang motivasi siswa untuk berbuat lebih baik dalam kehidupan sehari-harinya maupun ketika dalam proses pembelajaran di sekolah. Setiap materi pembelajaran Pendidikan Jasmani harus diselaraskan dengan karakter yang akan dibentuk melalui proses pembelajaran tersebut dan tujuannya adalah sesuai dengan kurikulum yang telah ada. Dari penjelasan tersebut maka tujuan pendidikan adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini sesuai dengan apa yang tertuang dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 dijelaskan bahwa :

Pendidikan adalah usaha sadar dan berencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Berdasarkan uraian tersebut pendidikan jasmani mempunyai peranan yang sangat penting dan berbeda yang menjadi ciri khas dibandingkan bidang studi lainnya, karena pendidikan jasmani tidak hanya mementingkan pengembangan intelektual tetapi pengembangan diri baik dari segi keterampilan menjadi hal yang dikembangkan dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani. Hal ini menjadi kelebihan pendidikan jasmani itu sendiri, jika mata pelajaran lain lebih


(9)

mementingkan pengembangan intelektual, maka melalui pendidikan jasmani akan terbina aspek-aspek atau ranah-ranah pendidikan jasmani yang menjadi ciri khas pendidikan diantaranya aspek kognitif, afektif, psikomotor maupun aspek sosial. Peranan guru pendidikan jasmani dalam hal ini harus dapat mengarahkan siswa ke arah tujuan yang sesuai dengan tujuan kurikulum yang telah diterapkan. Salah satu cara yang ditempuh guru untuk membiasakan siswa terlibat dalam kegiatan belajar yang kondusif sesuai dengan pemaparan di atas adalah menggunakan model-model pembelajaran maupun metode-metode pengajaran yang bisa merangsang siswa untuk lebih termotivasi dalam mengikuti kegiatan belajar juga bisa membawa hasil yang diharapkan oleh kurikulum. Pemahaman maupun pengetahuan siswa di zaman sekarang ini sangat dimudahkan dengan adanya teknologi yang serba cepat dan canggih, siswa bisa setiap saat mengakses berbagai informasi yang ada. Hal ini mengakibatkan rasa keingintahuan siswa menjadi lebih besar. Dalam hal ini guru harus bisa lebih variatif lagi mencari sumber pembelajaran agar rasa keingintahuan dan motivasi yang besar untuk belajar pada diri siswa dapat mudah dipahami oleh guru. Dengan keadaan guru yang kreatif dalam pembelajaran memberikan aura yang positif pada kondisi pembelajaran itu sendiri, agar tujuan pembelajaran yang disampaikan tercapai dan mudah dipahami oleh siswa. Guru harus bisa memahami dan menguasai berbagai strategi, metode, media pembelajaran, pendekatan dan model-model pembelajaran yang menunjang untuk berlangsungnya kegiatan pembelajaran di sekolah.

Pendidikan jasmani menurut Abduljabar (2008:27) menjelaskan bahwa pendidikan jasmani adalah “Proses pendidikan yang memiliki tujuan untuk mengembangkan penampilan manusia melalui media aktivitas jasmani yang

terpilih untuk mencapai tujuan pendidikan.”Lebih lanjut menurut Mahendra (2008:15) menjelaskan bahwa pendidikan jasamani adalah: “Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani, permainan atau olahraga untuk mencapai tujuan pendidikan.”

Pendidikan jasmani yang merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan juga memiliki tujuan yang ingin dicapai, tujuan pendidikan jasmani


(10)

3

tidak hanya untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam bidang olahraga atau hanya bertujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani peserta didik, akan tetapi pendidikan jasmani memiliki tujuan yang bersifat menyeluruh (holistik).

Menurut Lutan (2000:2-3) menyatakan bahwa tujuan pendidikan jasamani adalah:

Tujuan pendidikan jasmani adalah untuk: (1) mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan aktivitas jasmani, perkembangan estetika dan perkembangan sosial, (2) membangun kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai keterampilan gerak dasar yang akan mendorong partisipasinya dalam aneka aktivitas jasmani, (3) memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang optimal untuk melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dan terkendali, (4) mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui partisipasi dalam aktivitas jasmani baik secara berkelompok maupun perorangan, (5) berpartisipasi dalam aktivitas jasmani yang dapat mengembangkan keterampilan sosial yang memungkinkan siswa berfungsi secara efektif dalam hubungan antar orang, (6) menikmati kesenangan dan keriangan melalui aktivitas jasmani, termasuk aktivitas olahraga

Untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani maka seorang guru pendidikan jasmani harus mengetahi keadaan fasilitas olahraga yang ada di sekolah serta harus mengetahui keadaan dan karakteristik peserta didik, sehingga dapat menentukan metode yang tepat dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani. Tujuan pembelajaran pendidikan jasmani yang dirumuskan guru dalam proses belajar mengajar harus mengacu pada tujuan kurikulum dan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebalumnya. Tujuan dalam pembelajaran pendidikan jasmani pada hakekatnya harus mencakup 3 aspek pendidikan yaitu: aspek kognitif (pengetahuan intelektual), afektif (sikap sosial) dan psikomotor (keterampilan gerak). Ketiga aspek tersebutlah yang menjadi kajian dalam kegiatan belajar mengajar pendidikan jasmani di sekolah.

Dalam usaha untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani maka kurikulum pembelajaran yang diterapkan di sekolah memiliki peranan penting untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani. Kurikulum merupakan landasan dalam melakukan proses pembelajaran, Beauchamp (1975) dalam Sukmadinata

(2008:39) menjelaskan bahwa “Kurikulum sebagai seperangkat pernyataan yang


(11)

menegaskan hubungan diantara unsur-unsurnya, memberikan pegangan

bagaimana pengembangan, penggunaan dan evaluasinya.” Oleh karena itu

pengembangan kurikulum pendidikan jasmani harus disesuaikan dengan karakteristik siswa dan juga keadaan sekolah, selain itu juga dalam menetapkan kurikulum pembelajaran harus sesuai dengan landasan dan prinsip-prinsip pengembangannya, Sukmadinata (2008:39) menjelaskan bahwa:

Praktek kurikulum dikembangkan dari teori kurikulum dan pengembangan teori kurikulum lebih luas dari praktek kurikulum. Pengembangan teori berkenaan dengan pengembangan konsep, prinsip, kaidah, model, prosedur di dalam profesi pendidikan, sebab teori kurikulum merupakan bagian dari teori pendidikan

Dalam kurikulum pembelajaran pendidikan jasmani yang dikembangkan di sekolah, ada berbagai jenis pembelajaran yang diajarkan kepada siswa sebagai sarana untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan keterampilan peserta didik. Materi pembelajaran pendidikan jasmani yang dikembangkan dalam kurikulum pembelajaran di sekolah dan harus diikuti oleh siswa antara lain adalah mata pelajaran atletik, kebugaran jasmani, kesehatan dan olahraga permainan.

Olahraga permainan merupakan salah satu materi yang harus diikuti oleh siswa dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani, klasifikasi jenis olahraga permainan dapat di golongkan menjadi 4 jenis permainan yaitu Invasion, Net/Wall, Fielding/Run-scoring dan Target. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Almond (1986) dalam Griffin et.al (1997) yang dikutip oleh

Hoedaya (2001:21) yang mengatakan bahwa “....Kesemua jenis olahraga tersebut

memiliki ciri-ciri pelaksanaan yang serupa, meski keterampilan teknik dasar yang berbeda-beda. Klasifikasi sistem permainan yang serupa dari berbagai cabang


(12)

5

Tabel 1.1

Klasifikasi Sistem Permainan Berbagai cabang Olahraga Almond (1986) dalam Metzler (2000)

Invasion Net/Wall Fielding/Run-scoring Target

Basketball Badminton Baseball Golf

Team handball Volleyball Softball Croquet

Water polo Tennis Rounders Bowling

Soccer Table tennis Cricket Lawnbowls

Hockey Squash Kickball Pool

Rugby Pickle ball Billiards

Speedball Racquetball Snookes

Netball Net

Foorball Fives

Ultimate Frisbee

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa Invasion games adalah permainan yang bertujuan untuk menguasai daerah lawan untuk membuat skor atau dapat diartikan sebagai permainan saling serng untuk memenangkan pertndingan.

Net/Wall games melibatkan benda yang sengaja dilemparkan atau dipukul ke udara dengan tujuan untuk bisa dikembalikan oleh lawan bermainnya.

Fielding/run scoring games tujuannya adalah untuk memukul suatu benda (biasanya bola) sehingga menghindarkannya dari penguasaan lawan. Target games diartikan sebagai permainan yang menuntut objek menggerakan benda dengan tingkat ketepatan tinggi ke sasaran tertentu.

Jenis olahraga permainan yang telah dijelaskan di atas merupakan bagian dari materi pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah, akan tetapi tidak semua jenis olahraga permainan merupakan materi wajib yang diajarkan kepada siswa dan tercantum dalam kurikulum pendidikan jasmani di sekolah. Ada pun materi olahraga permainan yang sering diajarkan di sekolah, khususnya Sekolah


(13)

Menengah Atas (SMA) adalah sepak bola, bola voli, bola basket, bola tangan,bulu tangkis dan tenis meja. Sedangkan jenis olahraga permainan yang lainnya jarang dan bahkan tidak diajarkan di sekolah sebagai materi pembelajaran.

Permainan bola tangan merupakan salah satu bagian dari pendidikan jasmani, walaupun demikian permainan bola tangan belum menjadi mata pelajaran wajib dalam kurikulum di sekolah, permainan bola tangan hanya menjadi mata pelajaran pengganti pada pembelajaran pendidikan jasmani. Hal ini disebabkan karena permainan bola tangan belum begitu populer dan dipahami oleh siswa di berbagai tingkat pendidikan dibandingkan dengan jenis olahraga permainan lainnya.

Pengertian bola tangan menurut Mahendra (2000:6) menyebutkan bahwa

“Bola Tangan bisa diartikan sebagai permainan beregu yang menggunakan bola sebagai alatnya, yang dimainkan dengan menggunakan satu atau kedua tangan. Bola tersebut boleh dilempar, dipantulkan atau ditembakan ke gawang lawan untuk memasukan bola sebanyak-banyaknya.”

Dari penjelasan di atas permainan bola tangan dapat diajarkan sebagai meteri wajib, bukan hanya sebagai materi pengganti dalam pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah. Akan tetapi, karena permainan bola tangan merupakan jenis permainan yang baru dikenal oleh siswa, maka dalam proses pembelajarannya harus memperhatikan metode pembelajaran yang tepat sehingga siswa dapat mengerti, memahami dan merasa senang ketika mengikuti pembelajaran bola tangan.

Dalam upaya melaksanakan pembelajaran yang baik, khususnya pembelajaran permainan bola tangan tentu saja upaya yang logis dari seorang guru dalam hal pendekatan yang sesuai, mengorganisasikan serta modifikasi fasilitas dan peralatan, jumlah pemain, kompleksitas skill, tujuan permainan dan suasana pembelajaran harus menjadi perhatian dan pertimbangan khusus bagi seorang guru pendidikan jasmani. Hoedaya (2001:14) mengemukakan bahwa “Tujuan utama dalam mengajarkan suatu permainan adalah untuk kesenangan, keterlibatan aktif, dan peningkatan keterampilan bermain siswa yang berdampak positif terhadap perilaku hidupnya.”


(14)

7

Pelaksanaan proses pembelajaran permainan bola tangan di sekolah, khususnya di SMA Negeri 3 Kuningan harus menimbulkan rasa senang pada diri siswa yang mengikuti pembelajaran, akan tetapi karena permainan bola tangan merupakan permainan yang baru dikenal oleh siswa pasti akan terdapat beberapa masalah yang dihadapi, yaitu ketertarikan siswa terhadap materi pembelajaran bola tangan, teknik dasar permainan bola tangan, peraturan permainan dan cara bermain bola tangan yang belum semua siswa mengetahuinya.

Penggunaan model pembelajaran yang tepat sangat dipelukan agar siswa dapat cepat memahami dan menguasai teknik dasar permainan bola tangan, selain itu yang terpenting adalah siswa merasa senang dalam mengikuti pembelajaran bola tangan. Adapun model pendekatan pembelajaran yang diharapkan mampu mengatasi masalah tersebut adalah dengan menggunakan model pendekatan taktis dalam pembelajaran permainan bola tangan.

Model pendekatan taktis adalah sebuah model yang menekankan kepada proses game-drill-game atau dapat diartikan sebagai pendekatan permainan, sehingga dengan menggunakan pendekatan taktis akan memotivasi siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran permainan bola tangan. Pendekatan taktis yang dimaksud adalah pendekatan yang sesuai dengan karakteristik kesulitan bermain bola tangan dan karakteristik keragaman tingkat keterampilan yang dimiliki oleh siswa.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka penulis ingin meneliti tentang “Implementasi Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Bola Tangan Dan Keterampilan Kreatifitas (Penelitian Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 3 Kuningan).”

B. Identifikasi Masalah

Pembelajaran permainan bola tangan merupakan materi baru dalam mata pelajaran pendidikan jasmani dan belum diajarkan seperti materi olahraga permainan yang lain di sekolah, terutama di SMA Negeri 3 Kuningan, pembelajaran permainan bola tangan hanya menjadi materi pengganti bagi materi pembelajaran pendidikan jasmani yang lain.


(15)

Dalam penelitian adanya identifikasi masalah sangatlah penting untuk memperjelas permasalahan yang timbul dalam penelitian. Masalah dalam penelitian ini dilatarbelakangi oleh beberapa alasan, diantaranya yaitu kurangnya keterampilan bermain siswa dan kurangnya kreatifitas siswa ketika berada dalam kegiatan pembelajaran bola tangan yang berakibat pada rendahnya hasil belajar keterampilan bermain bola tangan. Maka dalam penelitian ini penulis mengidentifikasi masalah yang muncul dalam penelitian yaitu:

1. Kurangnya kreatifitas siswa dalam pembelajaran permainan bola tangan 2. Kurangnya keterampilan bermain siswa dalam pembelajaran permainan

bola tangan

3. Kurangnya hasil belajar siswa dalam bermain bola tangan

Dari berbagai identifikasi masalah yang kemukakan di atas maka penerapan pendekatan taktis bertujuan untuk memecahkan masalah yang muncul dalam proses pembelajaran permainan bola tangan di SMA Negeri 3 Kuningan, terutama kurangnya keterampilan bermain bola tangan dan kurangnya kreatifitas siswa dalam proses pembelajaran menjadi hal yang berpengaruh pada rendahnya kualitas hasil belajar siswa tersebut. Hal ini menjadi permasalahan-permasalahan yang muncul dan akan dibahas secara jelas dalam penelitian ini.

C. Rumusan Masalah

Aktivitas belajar siswa di SMA Negeri 3 Kuningan dalam mengikuti proses pembelajaran bola tangan sangat dipengaruhi oleh berbagai aspek, salah satunya adalah metode pembelajaran yang digunakan. Model pembelajaran taktis merupakan salah satu model yang dapat digunakan agar siswa dapat terlibat aktif selama proses pembelajaran bola tangan, yang akan berpengaruh terhadap tingkat keterampilan siswa dalam menguasai teknik dasar permainan bola tangan.

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang penulis kemukakan di atas, maka rumusan masalah yang diajukan oleh penulis adalah :


(16)

9

1. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran pendekatan taktis terhadap pembentukan kreatifitas siswa dalam permainan bola tangan?

2. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran pendekatan taktis terhadap hasil belajar keterampilan bermain bola tangan?

3. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran pendekatan taktis terhadap pembentukan kreatifitas siswa dan hasil belajar keterampilan bermain bola tangan?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang masalah penelitian dan rumusan masalah penelitian, maka tujuan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh model pembelajaran pendekatan taktis terhadap pembentukan kreatifitas siswa dalam bermain bola tangan.

2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh model pembelajaran pendekatan taktis terhadap hasil belajar keterampilan bermain bola tangan. 3. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh model pembelajaran

pendekatan taktis terhadap pembentukan kreatifitas siswa dan hasil belajar keterampilan bermain bola tangan,.

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan permasalahan penelitian yang telah diuraikan, maka penulis berharap penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dan informasi, antara lain:

1. Bagi Siswa

1) Meningkatkan pembelajaran anak

2) Meningkatkan rasa percaya diri dan rasa senang terhadap proses pendidikan jasmani


(17)

4) Meningkatkan pemahaman, pengetahuan, pemikiran konsep belajar melalui model pembelajaran pendekatan taktis

2. Bagi Guru

1) Memberikan pengetahuan dan pengalaman dalam penerapan model pembelajaran pada siswa

2) Meningkatkan pemahaman tentang penerapan model-model pembelajaran

3) Mengembangkan kemampuan dalam penerapan model-model pembelajaran dalam pendidikan jasmani

3. Bagi Sekolah

1) Memberikan konstribusi bagi sekolah dalam mengembangkan pembelajaran

2) Mendorong siswa untuk berprestasi melalui pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efisien, dan Menyenangkan (PAIKEM)

3) Mampu mengembangkan pendekatan pembelajaran sesuai dengan tuntutan lingkungan

F. Batasan Masalah

Untuk menghindari berbagai penafsiran yang terlalu luas dan supaya masalah yang di bahas tidak menyimpang dari masalah yang sebenarnya, maka penulis membatasi penelitian sebagai berikut:

1. Ruang lingkup penelitian ini hanya pada pengaruh model pembelajaran pendekatan taktis terhadap pembentukan kreatifitas dan hasil belajar keterampilan bermain bola tangan dalam pembelajaran bola tangan pada siswa SMA Negeri 3 Kuningan,

2. Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran pendekatan taktis dan variabel terikatnya adalah kreatifitas siswa dan hasil belajar keterampilan bermain bola tangan.


(18)

11

4. Sampel penelitian ini adalah siswa yang aktif mengikuti ekstrakurikuler bola tangan di SMA Negeri 3 Kuningan sebanyak 20 orang.

5. Instrumen yang digunakan adalah Lembar observasi. Untuk mengukur kreatifitas siswa, indikator dari kreatifitas, sedangkan untuk tes keterampilan bermain Penulis mengacu dari Griffin, Mitchell, dan Oslin (1997) yaitu Game Performance Assesment Instrument (GPAI) yang telah di terjemahkan kedalam bahasa Indonesia yang menjadi Instrumen Penilaian Penampilan Bermain (IPPB).


(19)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode atau cara yang ditempuh untuk memperoleh data. Metode adalah langkah-langkah yang diambil untuk memudahkan penelitian. Setiap penelitian terlebih dahulu harus memutuskan metode apa yang akan digunakan dalam penelitian tersebut. Hal ini dilakukan karena metode merupakan cara yang akan menentukan berhasil atau tidaknya tujuan yang akan dicapai. Surakhmad (1998:131) menjelaskan bahwa :

Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa, dengan mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu. Cara itu dipergunakan setelah penyelidik memperhitungkan kewajarannya ditinjau dari tujuan penyelidikan serta dari situasi penyelidikan.

Seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono (2011:109) adalah sebagai berikut: Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian kuantitatif.

Selanjutnya Sugiyono (2011:11) mengemukakan bahwa, “ Metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

treatmenttertentu (perlakuan) dalam kondisi yang terkontrol (laboratorium).”

Metode penelitian eksperimen merupakan rangkaian kegiatan percobaan dengan tujuan untuk menyelidiki suatu masalah sehingga diperoleh hasil. Jadi dalam metode ini harus ada faktor yang dicobakan adalah variabel bebas yaitu model pembelajaran pendekatan taktis untuk diketahui pengaruh atau dampaknya terhadap variabel terikat yaitu pembentukan kreatifitas siswa dalam bermain bolatangan dan hasil belajar keterampilan bermain bola tangan.

Dalam penelitian ini sampel diberikan tes awal (pretest) menggunakan lembar observasi untuk diketahui kondisi sejauh mana kreatifitas siswa dan keterampilan


(20)

42

dalam bermain bolatangan sebelum diberikan perlakuan (treatment). Setelah data awal terkumpul maka selanjutnya diberikan treatment melalui model pembelajaran pendekatan taktis sebanyak 16 kali pertemuan selama 1 bulan, setelah itu diberikan tes akhir (posttest) menggunakan lembar observasi tentang tentang kreatifitas siswa dan keterampilan bermain bola tangan. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui pengaruh atau dampak yang ditimbulkan oleh model pembelajaran pendekatan taktis terhadap pembentukan kreatifitas siswa dalam bermain bola tangan dan keterampilan dasar bermain bola tangan.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Arikunto (2010:173), populasi yaitu “keseluruhan subjek penelitian”. Populasi merupakan jumlah data yang akan dijadikan objek penelitian. Sugiyono (2007:80) menjelaskan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam lain. Populasi juga bukan hanya sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.

Berdasarkan pendapat dua ahli diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud populasi adalah keseluruhan subjek dan sumber data yang sudah ditetapkan untuk dipelajarisifat-sifatnya. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran bola tangan di SMA Negeri 3 Kuningan yang berjumlah 20 orang.

2. Sampel

Karena keterbatasan waktu, dana, tenaga, peneliti membatasi subjek peneletian yang akan diteliti yakni dengan melakukan penelitian sampel. Pengertian sampel menurut Sugiyono (2007:82), “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakterisitik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.


(21)

Setelah mengetahui populasi yang akan diteliti, langkah selanjutnya adalah menentukan sampel dari populasi tersebut. Sugiyono (2012:118) mengatakan bahwa sampel adalah:

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi.

Dalam proses penelitian ini, penulis mengambil sebagian dari populasi untuk dijadikan sampel. Tentang jumlah sampel penelitian penulis berpedoman kepada pendapat Arikunto (2006:134) sebagai berikut:

untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjek besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.

Sejalan dengan pendapat tersebut, maka penarikan sampel yang digunakan adalah non probability sampling dengan teknik sampling purposive. Menurut Sugiyono (2012:120) “non probability sampling adalah teknik tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel”. Sedangkan sampling purposiveadalah “teknik penentuan

sampel dengan pertimbangan tertentu” dengan kriteria yaitu siswa yang rajin mengikuti ekstrakulikuler, yang terdiri dari siswa SMA Negeri 3 Kuningan yang mengikuti pembelajaran bola tangan dengan jumlah 20 orang.

C. Desain dan Langkah Penelitian

Desain penelitian sangat dibutuhkan dalam suatu penelitian, hal ini mempunyai tujuan untuk memberikan arah dan jalan terhadap keberhasilan suatu penelitian. Nasution (2004:40) menyatakan bahwa: ”Desain penelitian merupakan suatu rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan penelitian”.Untuk memetukan suatu desain penelitian biasanya disesuaikan dengan metode yang akan digunakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Sedangkan desain yang digunakan dalam


(22)

44

penelitian ini adalah Pre-test and Post-test Group Design. Adapun bentuk dari desain ini dapat dilihat pada Tabel 3.1

Tabel 3.1

One Group Pretest and Posttest Group Design

O1 X O2

(Sumber : Sugiyono (2011:10) Keterangan :

O1 : Pretest, yaitu tes awal

X :Perlakuan atau treatmen (Perlakuan atau pembelajaran menggunakan model pendekatan taktis)

O2 : Posttest, yaitu tes akhir (Observasi setelah perlakuan dengan menggunakan model pendekatan taktis)

Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 3.2 Langkah-langkah Penelitian

Populasi

Sampel

Tes Awal

Tes akhir setelah menggunakan model pendekatan taktis

Pengolahan dan Analisis data

Kesimpulan

Treatment dengan menggunakan model pendekatan taktis


(23)

D. Instrumen Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti harus mempersiapkan terlebih dahulu instrumen yang akan digunakan. Sugiyono (2010:146) menjelaskan bahwa “instrumen penelitiaan adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Untuk memperoleh data secara objektif, diperlukan instrumen yang tepat sehingga masalah yang diteliti akan terefleksi dengan baik. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaiu lembar observasi.

Sedangkan untuk mengukur keterampilan bermain siswa dalam bermain bolatangan instrumen yang digunakan adalah mengacu pada Griffin, Mitchell, dan Oslin (1997) Instrumen penilaian yang diberi nama Game Performance Assessment Instrument (GPAI) yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi Instrumen Penilaian Penampilan Bermain (IPPB). Tujuannya unuk membantu para guru dan pelatih dalam mengobservasi dan mendata perilaku pemain sewaktu permainan berlangsung.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan langkah-langkah untuk memperoleh data sebagai berikut:

1. Membuat dan menyusun kisi-kisi lembar observasi,

2. Membuat dan menyusun skala penilaian dari lembar observasi.

Dari tabel kisi-kisi lembar observasi tersebut, terdapat beberapa aspek yang akan di nilai. Setiap aspek diberikan bobot skor dengan menggunakan skala likert. Sugiono (2012:133) mengemukakan:

Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.


(24)

46

Kategori penyekoran atau kriteria pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.3

Kategori Pemberian Skor

Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban

Sangat Baik 5

Baik 4

Cukup 3

Kurang 2

Sangat Kurang 1

(Sumber: Sugiyono, 2012:135)

Ket : Pedoman dan Kisi-Kisi Observasi terlampir

E. Pelaksanaan Pengumpulan Data

Adapun jadwal pelaksanaan eksperimen yang penulis laksanakan adalah sebagai berikut :

1. Pelaksanaan tes awal. Pelaksanaan tes awal dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum dilakukan perlakuan (Treatment). Tes awal tersebut dilakukan di lapangan olahraga SMA Negeri 3 Kuningan. 2. Pelaksanaan eksperimen. Pelaksanaan perlakuan (treatment) dilakukan

sebanyak 16 kali pertemuan. Dalam satu minggu dilakukan 3 kali pertemuan, yaitu hari Selasa, Kamis dan Sabtu.

3. Pelaksanaan Pembelajaran. Dalam pelaksanaan eksprimen atau perlakuan, pembelajaran yang dilakukan terbagi dalam tiga bagian, yaitu pemanasan, kegiatan inti, dan penutup. Adapun uraian pembelajarannya adalah sebagai berikut :

a. Pemanasan (15 menit) b. Pembelajaran inti (60 menit) c. Penutup (15menit)


(25)

4. Pelaksanaan tes akhir. Pelaksanaan tes akhir dilaksanakan untuk mengetahui kemampuan akhir siswa setelah pembelajaran dilaksanakan perlakuan selama 16 pertemuan dengan menggunakan model pembelajaran pendekatan taktis

F.Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil pengukuran selanjutnya diolah dengan menggunakan cara-cara statistika agar diperoleh suatu akhir atau kesimpulan yang benar. Adapun rumus-rumus statistika yang digunakan untuk mengolah datateknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji kesamaan rata-rata dengan uji t . Langkah-langkah pengolahan data tersebut adalah sebagai berikut:

1. Mencari nilai rata-rata (x ) dari setiap kelompok

x = ∑xi

n Keterangan:

x : rata-rata suatu kelompok n : jumlah sampel

xi : nilai data

∑xi : jumlah sampel suatu kelompok 2. Mencari Simpangan Baku

S = √

2

Keterangan:

S : simpangan baku yang dicari n : jumlah sampel

∑(xi-x)2 : jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata

3. Uji kenormalan secara parametrik dengan uji liliefors, dimana prosedur pengujiannya adalah sebagai berikut:

a. Pengamatan X1, X2,.... Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, .... Zn dengan


(26)

48

Zi =

S X Xi

b. Untuk bilangan baku digunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung F (Z1) = P (Z.Z1)

c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1,Z2,...Zn ∑Zi. Jika proporesi ini

dinyatakan S (Zi), maka:

S(Zi) = banyaknya Z1,Z2,...Zn ∑Zi

N

d. Menghitung selisih F (Z1) – S (Z1) kemudian tentukan harga

mutlaknya

e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut (L0)

f. Untuk menolak atau menerima hipotesis, membandingkan L0 dengan

nilia kritis L yang diambil dari daftar untuk taraf nyata α yang dipilih. Apabila hipotesis nol ditolak jika L0 yang diperoleh lebih besar dari

data pengamatan L dari daftar tabel, sedangkan dalam hal lainnya hipotesis nol diterima.

4. Menguji homogenitas

2 2 2 1

S S F

Dimana :

2 1

S = Varians dari kelompok lebih besar

2 2

S = Varians dari kelompok kecil

Kriteria pengujian homogenitas adalah terima hipotesis jika Fhitung lebih kecil


(27)

5. Pengujian Signifikan

Pengujian signifikansi menggambarkan bahwa terdapat pengaruh atau tidaksuatu model pembelajaran terhadap objek penelitian, dengan sebagai berikut:

Hipotesis

Uji signifikan pada hipotesis ini menggunakan uji kesamaan rata-rata dengan satu pihak atau uji t satu arah dengan dengan rumus:

t =

n S

x

1

1

Melihat perolehan hasil dari thitung, dengan menggunakan derajat kebebasan

(dk) = n-2; dan taraf signifikansi (α) = 0,05. Apabila thitung>ttabel maka H0 ditolak,

dan begitu pula sebaliknya.

Hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t kesamaan rata-rata 1 pihak, dengan hipotesis statistik sebagai berikut:

1. Pembentukan Kreatifitas:

H0 : μ1 = 0, Model pembelajaran pendekatan taktis tidak memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan kreatifitas siswa dalam bermain bola tangan.

Ha : μ1 > 0, Model pembelajaran pendekatan taktis memberikan pengaruh

yang signifikan terhadap pembentukan kreatifitas siswa dalam bermain bola tangan.

2. Hasil belajar keterampilan bermain

H0 : μ1 = 0, Model pembelajaran pendekatan taktis tidak memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar keterampilan bermain bola tangan.

Ha : μ1 > 0, Model pembelajaran pendekatan taktis memberikan pengaruh

yang signifikan terhadap hasil belajar keterampilan bermain bola tangan.


(28)

50

3. Gabunngan pembentukan kreatifitas dan hasil belajar keterampilan bermain bola tangan

H0 : μ1 = 0, Model pembelajaran pendekatan taktis tidak memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan kreatifitas dan hasil belajar keterampilan bermain bola tangan.

Ha : μ1 > 0, Model pembelajaran pendidikan taktis memberikan pengaruh

yang signifikan terhadap pembentukan kreatifitas dan hasil belajar keterampilan bermain bola tangan.


(29)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai penerapan atau implementasi model pendekatan taktis pada pembelajaran permainan bola tangan di SMA Negeri 3 Kuningan memberikan dampak atau pengaruh yang baik terhadap pembentukan kreatifitas dan keterampilan bermain bola tangan, maka peneliti sampaikan pada kesimpulan akhir dari penelitian yang telah dilakukan, menyatakan bahwa:

1. Model pembelajaran pendekatan taktis memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan kreatifitas siswa dalam pembelajaran bola tangan di SMA Negeri 3 Kuningan

2. Model pembelajaran pendekatan taktis memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar keterampilan bermain bola tangan di SMA Negeri 3 Kuningan

3. Model pembelajaran pendekatan taktis memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan kreatifitas dan hasil belajar keterampilan bermain bola tangan di SMA Negeri 3 Kuningan

B. Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan berkenaan dengan proses penelitian yang telah diperoleh dari analisis data dan berdasarkan kesimpulan yang telah diungkapkan di atas oleh penulis lakukan. Maka penulis memberikan saran, adapun saran-saran tersebut adalah sebagai berikut :

1. Bagi guru, pada khususnya adalah guru pendidikan jasmani dengan banyaknya model pembelajaran diharapkan guru mampu mengaplikasikan salah satu model pembelajaran pendidikan jasmani dalam proses pembelajaran.


(30)

63

2. Bagi para siswa agar tetap melakukan proses pembelajaran sebagaimana mestinya dan diharapkan pada diri siswa dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya serta menerima hal-hal baru yang dilakukan oleh guru atau sumber belajar lainnya.

3. Bagi pihak sekolah diharapkan hasil penelitian ini menjadi sumbangan ilmu pengetahuan yang akan bermanfaat bagi para pengajar di SMA Negeri 3 Kuningan, khususnya guru pendidikan jasmani.

4. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan agar dapat menyempurnakan penelitian dengan wawasan dan cakupan yang lebih luas, karena penulis merasa masih banyak kekurangan dalam penelitian ini yang disebabkan oleh keterbatasan waktu, tenaga serta materi.


(31)

DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, Bambang. 2008. Manajemen Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

__________________; Darajat, Jajat 2010.Modul Aplikasi Statistika Dalam Penjas.

Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Asrori, Muhammad. Psikologi Pembelajaran. Bandung: PT. CV WACANA PRIMA. Aunurrahman. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Penerbit Alfabeta

Hoedaya, Danu. 2001. Penerapan Pendekatan Taktis Dalam Pembelajaran Bolabasket. Jakarta: Direktorat Jenderal Olahraga.

Husdarta, Yudha M. Saputra. 2000. Belajar dan Pembelajaran. DEPDIKNAS.

Indonesia HandBall Association. 2005. Peraturan Permainan. International HandBall Federation.

Juliantine. Tite; Subroto.T., dan Yudiana.Y. 2011. Model-Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani.Bandung: Prodi PJKR UPI

_____________.2010.Disertasi. Model Pembelajaran Inkuiri dalam Pendidikan Jasmani Untuk Mengembangkan Kreatifitas Siswam Sekolah Dasar. Bandung: Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Lutan, Rusli. 2000. Strategi Belajar Mengajar Penjaskes. DEPDIKNAS. Mahendra, Agus. 2000. Bola Tangan. DEPDIKNAS.

_____________. 2008. Asas dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Metzler, M.W. 2000. Instructional Models for Physical Education. Boston: Allyn and Bacon.

Munandar,Utami. 2009. Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat. PT. Rineka Cipta. Nuraini, Yuliani; Sujiono, Bambang.2010. Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak.


(32)

65

Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesional Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Subarjah, Herman. (2009) Hubungan Antara Tingkat Kebugaran Jasmani DanMotivasi Dengan Hasil Belajar Siswa. FPOK

Subroto, Toto. 2001. Pembelajaran Keterampilan dan Konsep Olahraga Di Sekolah Dasar. DEPDIKNAS.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

_______. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung: Remaja Rosda Karya Sugiono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatifdan R&D. Bandung: Alfabeta. _______. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2008. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

________________________. 2009. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.

Bandung: PT Rosda Karya

Surakhmad.1998. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik.Bandung: Tarsito. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003.

http://ceriacerdas, Desmita (2007)

http://dianpelita.wordpress.com/2011/02/21/teori-teori-dan-proses-belajar/ http://herrystw.wordpress.com/2011/05/23/pengertian-belajar-menurut-para-ahli/ http://ichaledutech.blogspot.com/2013/03/pengertian-belajar-pengertian.html

http://ndrakbar.blogspot.com/2012/12/bola-tangan-pengertian-dan-teknik-dasar.html


(1)

Indra Lesmana, 2013

5. Pengujian Signifikan

Pengujian signifikansi menggambarkan bahwa terdapat pengaruh atau tidaksuatu model pembelajaran terhadap objek penelitian, dengan sebagai berikut:

Hipotesis

Uji signifikan pada hipotesis ini menggunakan uji kesamaan rata-rata dengan satu pihak atau uji t satu arah dengan dengan rumus:

t = n S

x 1 1

Melihat perolehan hasil dari thitung, dengan menggunakan derajat kebebasan (dk) = n-2; dan taraf signifikansi (α) = 0,05. Apabila thitung>ttabel maka H0 ditolak, dan begitu pula sebaliknya.

Hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t kesamaan rata-rata 1 pihak, dengan hipotesis statistik sebagai berikut:

1. Pembentukan Kreatifitas:

H0 : μ1 = 0, Model pembelajaran pendekatan taktis tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan kreatifitas siswa dalam bermain bola tangan.

Ha : μ1 > 0, Model pembelajaran pendekatan taktis memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan kreatifitas siswa dalam bermain bola tangan.

2. Hasil belajar keterampilan bermain

H0 : μ1 = 0, Model pembelajaran pendekatan taktis tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar keterampilan bermain bola tangan.

Ha : μ1 > 0, Model pembelajaran pendekatan taktis memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar keterampilan bermain bola tangan.


(2)

50

Indra Lesmana, 2013

Implementasi Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Bola Tangan Dan Keterampilan Kreatifitas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3. Gabunngan pembentukan kreatifitas dan hasil belajar keterampilan bermain bola tangan

H0 : μ1 = 0, Model pembelajaran pendekatan taktis tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan kreatifitas dan hasil belajar keterampilan bermain bola tangan.

Ha : μ1 > 0, Model pembelajaran pendidikan taktis memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan kreatifitas dan hasil belajar keterampilan bermain bola tangan.


(3)

Indra Lesmana, 2013

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai penerapan atau implementasi model pendekatan taktis pada pembelajaran permainan bola tangan di SMA Negeri 3 Kuningan memberikan dampak atau pengaruh yang baik terhadap pembentukan kreatifitas dan keterampilan bermain bola tangan, maka peneliti sampaikan pada kesimpulan akhir dari penelitian yang telah dilakukan, menyatakan bahwa:

1. Model pembelajaran pendekatan taktis memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan kreatifitas siswa dalam pembelajaran bola tangan di SMA Negeri 3 Kuningan

2. Model pembelajaran pendekatan taktis memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar keterampilan bermain bola tangan di SMA Negeri 3 Kuningan

3. Model pembelajaran pendekatan taktis memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan kreatifitas dan hasil belajar keterampilan bermain bola tangan di SMA Negeri 3 Kuningan

B. Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan berkenaan dengan proses penelitian yang telah diperoleh dari analisis data dan berdasarkan kesimpulan yang telah diungkapkan di atas oleh penulis lakukan. Maka penulis memberikan saran, adapun saran-saran tersebut adalah sebagai berikut :

1. Bagi guru, pada khususnya adalah guru pendidikan jasmani dengan banyaknya model pembelajaran diharapkan guru mampu mengaplikasikan salah satu model pembelajaran pendidikan jasmani dalam proses pembelajaran.


(4)

63

Indra Lesmana, 2013

Implementasi Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Bola Tangan Dan Keterampilan Kreatifitas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Bagi para siswa agar tetap melakukan proses pembelajaran sebagaimana mestinya dan diharapkan pada diri siswa dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya serta menerima hal-hal baru yang dilakukan oleh guru atau sumber belajar lainnya.

3. Bagi pihak sekolah diharapkan hasil penelitian ini menjadi sumbangan ilmu pengetahuan yang akan bermanfaat bagi para pengajar di SMA Negeri 3 Kuningan, khususnya guru pendidikan jasmani.

4. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan agar dapat menyempurnakan penelitian dengan wawasan dan cakupan yang lebih luas, karena penulis merasa masih banyak kekurangan dalam penelitian ini yang disebabkan oleh keterbatasan waktu, tenaga serta materi.


(5)

Indra Lesmana, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, Bambang. 2008. Manajemen Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

__________________; Darajat, Jajat 2010.Modul Aplikasi Statistika Dalam Penjas. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Asrori, Muhammad. Psikologi Pembelajaran. Bandung: PT. CV WACANA PRIMA. Aunurrahman. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Penerbit Alfabeta

Hoedaya, Danu. 2001. Penerapan Pendekatan Taktis Dalam Pembelajaran Bolabasket. Jakarta: Direktorat Jenderal Olahraga.

Husdarta, Yudha M. Saputra. 2000. Belajar dan Pembelajaran. DEPDIKNAS.

Indonesia HandBall Association. 2005. Peraturan Permainan. International HandBall Federation.

Juliantine. Tite; Subroto.T., dan Yudiana.Y. 2011. Model-Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani.Bandung: Prodi PJKR UPI

_____________.2010.Disertasi. Model Pembelajaran Inkuiri dalam Pendidikan Jasmani Untuk Mengembangkan Kreatifitas Siswam Sekolah Dasar. Bandung: Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Lutan, Rusli. 2000. Strategi Belajar Mengajar Penjaskes. DEPDIKNAS. Mahendra, Agus. 2000. Bola Tangan. DEPDIKNAS.

_____________. 2008. Asas dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Metzler, M.W. 2000. Instructional Models for Physical Education. Boston: Allyn and Bacon.

Munandar,Utami. 2009. Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat. PT. Rineka Cipta. Nuraini, Yuliani; Sujiono, Bambang.2010. Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak.


(6)

65

Indra Lesmana, 2013

Implementasi Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Bola Tangan Dan Keterampilan Kreatifitas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesional Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Subarjah, Herman. (2009) Hubungan Antara Tingkat Kebugaran Jasmani DanMotivasi Dengan Hasil Belajar Siswa. FPOK

Subroto, Toto. 2001. Pembelajaran Keterampilan dan Konsep Olahraga Di Sekolah Dasar. DEPDIKNAS.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

_______. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung: Remaja Rosda Karya Sugiono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatifdan R&D. Bandung: Alfabeta. _______. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2008. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

________________________. 2009. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Rosda Karya

Surakhmad.1998. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik.Bandung: Tarsito. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003.

http://ceriacerdas, Desmita (2007)

http://dianpelita.wordpress.com/2011/02/21/teori-teori-dan-proses-belajar/ http://herrystw.wordpress.com/2011/05/23/pengertian-belajar-menurut-para-ahli/ http://ichaledutech.blogspot.com/2013/03/pengertian-belajar-pengertian.html

http://ndrakbar.blogspot.com/2012/12/bola-tangan-pengertian-dan-teknik-dasar.html