PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKTIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET ( Study Eksperimen Di MTs Al Musyawarah Lembang ).
Okta Maulana, Azizal, 2014
PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKTIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET
( Study Eksperimen Di MTs Al Musyawarah Lembang )
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Oleh
OKTA MAULANA AZIZAL 1001348
PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
(2)
Okta Maulana, Azizal, 2014
PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2014
PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKTIS
DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP
HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA
BASKET
( Study Eksperimen Di MTs Al Musyawarah Lembang )
Oleh
Okta Maulana Azizal
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
© Okta Maulana Azizal 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
(3)
Okta Maulana, Azizal, 2014
PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
LEMBAR PENGESAHAN
OKTA MAULANA AZIZAL 1001348
PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKTIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET
Disetujui dan Disahkan Oleh, Pembimbing I
Drs. Sucipto, M.Kes, AIFO NIP. 196106121987031002
Pembimbing II
Lukmannul Haqim Lubay, M.Pd NIP. 197508122009121004
Mengetahui, Ketua Program Studi
(4)
Okta Maulana, Azizal, 2014
PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Drs. Mudjihartono, M.Pd NIP. 196508171990011001
(5)
Okta Maulana, Azizal, 2014
PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 9
C. Rumusan Masalah Penelitian ... 9
D. Pembatasan Masalah Penelitian ... 9
E. Tujuan Penelitian ... 10
F. Manfaat Penelitian ... 10
G. Metode Penelitian ... 10
H. Struktur Organisasi Skripsi ... 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 12
A. Kajian Pustaka ... 12
1. Pendidikan ... 12
2. Pendidikan Jasmani ... 15
3. Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di Sekolah ... 17
4. Pembelajaran Permainan Bolabasket ... 18
a. Pengertian Bolabasket ... 18
b. Karakteristik Permainan Bolabasket ... 19
c. Teknik Dasar Keterampilan Permainan Bolabasket .... 20 5. Permainan Bolabasket Dalam Konteks Pendidikan
(6)
Okta Maulana, Azizal, 2014
PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jasmani ... 23
6. Pendekatan Pembelajaran ... 24
a. Pendekatan Taktis ... 25
b. Pendekatan Teknis ... 29
7. Hasil Belajar ... 31
8. Hubungan Pendekatan Taktis Dengan Hasil Belajar Permainan Bolabasket ... 32
9. Hubungan Pendekatan Teknis Dengan Hasil Belajar Permainan Bolabasket ... 33
B. Kerangka Pemikiran Dan Hipotesis ... 34
1. Kerangka Pemikiran ... 34
2. Hipotesis Penelitian ... 35
BAB III METODE PENELITIAN ... 36
A. Lokasi Dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian ... 36
1. Tempat Dan Waktu Penelitian ... 36
2. Populasi Penelitian ... 36
3. Sampel Penelitian ... 37
B. Desain Penelitian ... 37
C. Metode Penelitian ... 40
D. Definisi Operasional ... 41
E. Instrument Penelitian ... 42
F. Teknik Pengumpulan Data ... 46
G. Teknik Analisis Data ... 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50
A. Pemaparan Data ... 50
B. Prasyarat Analisis Data ... 52
C. Pengujian Hipotesis ... 57
D. Diskusi Penemuan ... 59
(7)
Okta Maulana, Azizal, 2014
PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A. Kesimpulan ... 61
B. Saran ... 61
DAFTAR PUSTAKA ... 62
(8)
Okta Maulana, Azizal, 2014
PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Penelitian
Pendidikan jasmani merupakan salah satu pendidikan yang berfungsi untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidikan jasmani penting dilakukan karena diantaranya dapat mengembangkan kemampuan gerak siswa, mengenalkan anak pada lingkungan dan potensi dirinya, menanamkan dasar keterampilan dan merupakan proses pendidikan secara keseluruhan baik fisik, mental, maupun emosional. Dengan demikian pendidikan jasmani merupakan pendidikan melalui aktivitas gerak, oleh karena itu pendidikan jasmani sangat penting diberikan pada siswa di sekolah. Sejalan dengan penjelasan tersebut, menurut Arsyad (dalam Nugraha, 2013, hlm. 1) menyatakan bahwa “Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari proses pendidikan secara keseluruhan, sehingga tujuan pendidikan jasmani selaras dengan tujuan yang ingin dicapai dalam dunia pendidikan di Indonesia.” Pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, daya ingat, dan kebiasaan pola hidup sehat yang memiliki inti untuk merangsang pertumbuhan serta perkembangan yang seimbang.Hal ini sesuai dengan apa yang telah diungkapkan oleh Abduljabar (2011, hml. 8) mengemukakan bahwa
“Pendidikan jasmani menggunakan media fisikal untuk mengembangkan kesejahteraan total setiap orang. Pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktifitas fisik untuk menghasilkan perubahan dalam individu, baik dalam fisik, mental serta emosional.”
Berdasarkan pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani yang dilakukan dengan baik dan benar dapat mengembangkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor siswa. Selain itu, pendidikan jasmani merupan salah satu mata pelajaran disekolah yang digemari oleh siswa, hal tersebut dikarenakan ciri khas pendidikan jasmani yang bersifat menyenangkan. Saat ini di
(9)
Okta Maulana, Azizal, 2014
PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Indonesia menggunakan kurikulum 2013 yang dijadikan acuan bagi guru dalam menyusun program pembelajaran dan tujuan yang akan dicapai. Dalam kurikulum 2013 guru harus mampu mengembangkan ketiga ranah siswa yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Dalam dunia pendidikan jasmani hal tersebut bukan barang baru karena pada saat menggunakan kurikulum yang sebelumnya pendidikan jasmani selalu berusaha mengembangkan ketiga ranah siswa yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Laporan belajar atau rapor pada kurikulum 2013 berbeda dengan rapor yang sebelumnya kemudian dihapuskannya sistem ranking. Hal ini dilakukan untuk meredam kecemburuan yang nantinya dapat terjadi diantara siswa. Penilaian pada Rapor kurikulum 2013 dibagi kedalam 3 kolom yaitu Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap. Setiap kolom nilai (Pengetahuan dan Keterampilan) dibagi lagi menjadi 2 kolom yaitu kolom angka dan kolom huruf.
Setelah mengetahui tentang kurikulum 2013 yang menjadi acuan para guru, kemudian guru akan membuat program dan tujuan pembelajaran. Untuk mencapai tujuan dari pendidikan jasmani diperlukan sebuah alat dan biasanya pendidikan jasmani menggunakan cabang olahraga tertentu untuk dijadikan alat pencapaian tujuan pendidikan jasmani dan salah satunya adalah permainan bola besar yang terbagi menjadi beberapa olahraga permainan yang menggunakan bola besar seperti pemainan bolabasket, sepakbola, bolavoli, dan lainnya. Dalam kurikulum, permainan bola besar menjadi sebuah pilihan bagi guru untuk dijadikan alat pembelajaran pendidikan jasmani kepada siswa disetiap semesternya. Pada umumnya, guru memilih salah satu permainan bola besar berdasarkan kondisi alat, lapangan, dan karakteristik siswa. Selain hal tersebut permainan bolabasket merupakan salah satu olahraga favorit dikalangan laki-laki maupun wanita. Penggemarnya yang berasal dari segala usia merasakan bahwa permainan bolabasket adalah olahraga yang menyenangkan, kompetitif, mendidik, menghibur, dan menyehatkan. Hal ini Sejalan dengan yang dikemukakan Oliver (dalam Pratomo, 2013, hlm. 1) mengatakan bahwa “Bolabasket adalah salah satu
(10)
Okta Maulana, Azizal, 2014
PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
olahraga paling populer di dunia.” Kemudian menurut Sucipto, Dkk. (2010, hlm. 93) menjelaskan bahwa
“Permainan bolabasket adalah suatu permainan beregu dan dapat dimainkan
oleh putra maupun putri dari segala usia, dalam permainan bolabasket setiap regu harus berusaha memasukan bola sebanyak-banyaknya ke dalam keranjang lawan dan mencegah lawan memasukan bola ke keranjangnya sendiri.”
Sehingga dapat diambil kesimpulan, permainan bolabasket merupakan permainan yang menggunakan bola yang dimainkan secara berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak angka dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan. Permainan bola basket memiliki mempunyai gerakan dasar melempar, menangkap, menggiring, dan menembak bola dengan menggunakan tangan.. Jadi, keterampilan-keterampilan seperti melakukan passing, dribbling, shooting, dan lainnya serta kerja tim untuk menyerang atau bertahan adalah prasyarat agar berhasil dalam memainkan permainan bolabasket.
Dalam setiap pembelajaran pendidikan jasmani yang menggunakan cabang olahraga sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran, untuk mencapai hasil belajar yang maksimal perlu didukung oleh berbagai faktor sebagai penunjang keberhasian. Begitu pula dengan guru pendidikan jasmani yang menggunakan permainan bolabasket sebagai alat pembelajaran, dibutuhkan bebagai faktor sebagai penunjang keberhasilan siswa. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa diantaranya guru, materi, metode, sarana, dan prasarana, minat siswa dan lainya. Faktor-faktor tersebut sangat menunjang terhadap hasil belajar siswa, dimana faktor-faktor tersebut mempunyai kontribusi yang cukup tinggi dalam pencapaian prestasi dan hasil belajar yang maksimal. Dari penjelasan tersebut, hasil belajar akan dijadikan guru sebagai gambaran penguasaan dan keberhasilan siswa. Berdasarkan hal tersebut Dimyati & Mudjiono (2006) dalam
http://himitsuqalbu.wordpress.com/2014/03/21/definisi-hasil-belajar-menurut-para-ahli/ 27 September 2014 mengatakan bahwa
(11)
Okta Maulana, Azizal, 2014
PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
“Hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam bentuk angka-angka atau skor setelah diberikan tes hasil belajar pada setiap akhir pembelajaran. Nilai yang diperoleh siswa menjadi acuan untuk melihat penguasaan siswa dalam menerima materi pelajaran.”
Untuk memperoleh gerak dasar keterampilan bolabasket yang baik, seorang pemain harus melakukan aktifitas gerak dasar keterampilan bolabasket yang sistematis dan terarah. Dan hal yang cukup memiki kontribusi besar sebagai penunjang keberhasilan dalam mencapai hasil belajar maksimal adalah sebuah model pembelajaran yang sesuai untuk diaplikasikan dalam pembelajaran pendidikan jasmani oleh guru penjas.
Dalam penerapan model pembelajaran, ada dua pendekatan yang umumnya diterapkan dalam pembelajaran penjas, yaitu pendekatan taktis dan pendekatan teknis. Pendekatan taktis lebih menekankan pada taktik dari suatu permainan dalam cabang olahraga. Dengan demikian pendekatan taktis merupakan suatu pendekatan pembelajaran keterampilan teknik yang diterapkan diterapkan dalam situasi permainan. Sedangkan Pendekatan teknis menekankan pembelajaran teknik dari suatu permainan. Kedua pendekatan tersebut diatas memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing untuk diterapkan dalam suatu pembelajaran pendidikan jasmani. Dalam hal ini model pendekatan taktis adalah model pembelajaran yang menggunakan konsep permainan dalam pembelajaran, menurut Subroto (2010, hml. 5)
“Tujuan pendekatan taktis dalam pembelajaran cabang olahraga permainan adalah untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang konsep bermain melalui penerapan teknik yang tepat sesuai dengan masalah atau situasi dalam permainan.”
Kemudian pendekatan taktis ini diyakini dapat mengembangkan ketiga ranah siswa yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor, dimana ketiga ranah tersebut merupakan tujuan dari pembelajaran pendidikan jasmani.
Dalam pengembangan ranah kognitif siswa dalam pendidikan jasmani terkait dengan pembelajaran permainan taktis dalam pembelajaran pendidikan
(12)
Okta Maulana, Azizal, 2014
PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
jasmani, model pembelajaran permainan taktis dapat meningkatkan pengetahuan siswa dalam permainan untuk mempermudah pengembangan keterampilan dan pengetahuan taktik yang diperlukan untuk penampilan permainan. Pembelajaran kognitif memfokuskan pada upaya memberikan materi pembelajaran masuk ke dalam pikiran siswa sehingga terbentuk pengetahuan tertentu, hal tersebut terjadi dikarenakan dengan praktik dapat memperkuat pemahaman. Berdasarkan pemahaman tersebut, jika siswa melakukan tugas gerak dalam permainan dengan didukung oleh minat belajar maka siswa akan melakukan tugas gerak dengan bersungguh-sungguh dalam pembelajaran. Kemudian jika siswa sudah terbawa suasana permainan maka siswa akan berfikir kreatif dan inovatif seperti pengambilan keputusan, gerakan baru yang terfikirkan yang sebelumnya belum dikuasai, dan lainnya. Jika hal tersebut sudah terjadi maka siswa akan dengan mudah menjelaskan permainan tersebut berdasarkan pengalaman gerak yang dialami oleh siswa sehingga tujuan pendidikan jasmani dalam ranah kognitf dapat tercapai.
Kemudian pembelajaran yang menggunakan pendekatan taktis dimana pembelajaran tersebut merupakan pembelajaran teknik yang diterapkan dalam situasi permainan akan memberikan efek pada perkembangan ranah afektif siswa. Contohnya jika para siswa sedang melakukan permainan bolabasket maka tanpa disadari secara langsung dapat mengembangkan ranah afektif mereka misalnya kerjasama, percaya diri, tanggung jawab, dan lainnya.
Dalam pembelajaran permainan, guru membuat suatu rancangan pembelajaran mulai dari keterampilan dasar sampai keterampilan yang lebih kompleks, diikuti dengan penjelasan peraturan permainan. Pada model pembelajaran permainan taktis, guru merencanakan urutan tugas mengajar dalam konteks pengembangan keterampilan dan taktis bermain siswa, mengarah pada permainan yang sebenarnya. Tugas-tugas belajar menyerupai permainan dan modifikasi bermain sering dapat dikatakan sebagai bentuk-bentuk permainan. Pada intinya pendekatan taktis membantu penerapan keterampilan dalam
(13)
Okta Maulana, Azizal, 2014
PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
permainan, sehingga siswa dapat menerapkan kegiatan belajarnya di saat dibutuhkan. Pada intinya pendekatan taktis ini, dapat membuat siswa mengembangkan keterampilan dan taktis bermainan secara berhubungan yang akhirnya memberikan efek pada pengembangan ranah psikomotor siswa.
Sebagaimana namanya yaitu pendekatan taktis, maka guru harus mampu membuat siswa untuk memecahkan masalah taktis bermain. Menurut Subroto (2010, hml. 4) mengemukakan bahwa “Masalah taktik pada hakikatnya adalah penerapan keterampilan teknik dalam situasi permainan.” Berdasarkan kutipan tersebut, maka guru harus mampu membuat masalah-masalah taktis yang diperlukan dalam situasi bermain. Sedangkan bagi siswa, sangat penting untuk memecahkan atau menguasai masalah-masalah taktis bermain di lapangan secara baik, seperti halnya pilihan-pilihan gerak yang mungkin dilakukan, dan situasi-situasi bermain yang dihadapi siswa. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pendekatan taktis memiliki keunggulan bahwa siswa dapat mengembangkan permainan bolabasket. Selain hal tersebut terdapat kelebihan lain yaitu dengan menggunakan pendekatan taktis siswa jadi lebih termotivasi dalam melakukan tugas gerak dalam pembelajaran pendidikan jasmani dan tidak mehilangkan ciri khas bahwa pendidikan jasmani bersifat menyenangkan.
Pendekatan lainnya yang umum digunakan pada proses pembelajaran adalah model pendekatan teknis. Model pembelajaran teknis dapat dikatakan sebagai model pembelajaran yang meningkatkan teknik-teknik dalam melakukan olahraga pernainan yang dijadikan alat pembelajaran pendidikan jasmani, misalnya teknik dasar dalam permainan bolabasket yaitu menggiring bola, lempar dan tangkap bola, menembak bola dan lainnya. Pendekatan teknis dalam pembelajaran permainan didasarkan pada asumsi bahwa siswa akan dapat melakukan permainan dengan baik jika mereka sudah menguasai teknik dasar permainan tersebut. Oleh karena itu, dalam pendekatan ini, guru akan memulai pembelajaran permainan dengan memberikan pelajaran teknik dasar. Pandangan terhadap permainan ini mementingkan kerangka pengembangan yang dapat dikatakan sebagai tahapan
(14)
Okta Maulana, Azizal, 2014
PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
permainan. Jadi, pendekatan teknik lebih menitikberatkan pada penekanan dan pengulangan keterampilan teknik dasar. Berdasarkan hal tersebut, Dick (dalam Suparlan, 2009, hlm. 11) mengatakan bahwa “Model pembelajaran teknis adalah proses kegiatan latihan fisik yang dilaksanakan secara bertahap untuk mengkoordinasikan gerak-gerak dasar menjadi satu kesatuan.” Model pendekatan teknik ini memiliki keunggulan salah satunya yaitu dengan lebih menekankan pada pengulangan teknik dasar, sehingga siswa dapat mahir dalam melakukan keterampilan teknik dasar. Selain memiliki kelebihan, metode pendekatan teknis ini memiliki kelemahan, yaitu siswa tidak dapat memahami makna dari suatu permainan karena kurang mendapatkan pengalaman dalam hal permainan. Selain dari pada itu, siswa akan cepat merasa bosan yang menimbulkan asumsi bahwa aktivitas pendidikan jasmani tersebut tidak menarik yang menyebabkan hilangnya ciri khas dari pendidikan jasmani bahwa pendidikan jasmani bersifat menyenangkan.
Fakta dilapangan banyak guru penjas yang masih menggunakan pendekatan teknis dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Hal tersebut terjadi bukan karena ketidaktahuan para guru penjas terhadap pengetahuan terbaru saat ini atau pendekatan lain yang lebih sesuai untuk diaplikasikan terhadap proses pembelajaran pendidikan jasmani. Dari para guru yang saya amati dan diwawancarai, mereka menyatakan bahwa mereka telah mendapat pelatihan dalam Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG), dimana dalam PLPG tersebut mereka mendapatkan penjelasan tentang pendekatan taktis yang lebih sesuai diterapkan dalam pembelajaran sekaligus dengan praktiknya, akan tetapi setelah pembelajaran dilapangan mereka memiliki keyakinan lain bahwa pendekatan teknis lebih sesuai untuk diterapkan dalam pembelajaran untuk mencapai tujuannya. Berdasarkan pengamatan dan wawancara penulis dilapangan terhadap beberapa guru penjas, penulis beranggapan bahwa karena faktor kebiasaan penggunaan pendekatan teknis dalam pembelajaran pendidikan jasmani telah melekat dalam kepercayaan guru penjas dan pemahaman yang belum seutuhnya
(15)
Okta Maulana, Azizal, 2014
PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tentang pendekatan taktis. Kemudian berdasarkan pendapat dari guru penjas yang penulis wawancarai dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran pendidikan jasmani, para guru tersebut merasa sesuai menggunakan pendekatan teknis karena dirasa dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan tanpa mempelajari lebih mendalam tentang pendekatan taktis dengan asumsi bahwa jika siswa menguasai keterampilan teknik dasar maka siswa akan dengan sangat mudah melakukan permainan dalam proses pembajaran.
Penulis beranggapan sesuai pengalaman belajar penulis bahwa pendekatan taktis adalah sebuah model yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran pendidikan jasmani terutama dalam meningkatkan hasil belajar permainan bolabasket. Penggunaan pendekatan taktis dalam pembelajaran pendidikan jasmani terdapat kelebihan yaitu dapat meningkatkan motivasi siswa dan tidak menghilangkan esensi pendidikan jasmani yang bersifat menyenakan jika dikemas dan terorganisir dengan baik oleh guru penjas. Keith E.J Morris (2013, hml. 4) dalam
http://haryadideni.blogspot.com/2014/03/implementasi-pendekatan-taktis-dan_15.html 27 September 2014 menyatakan bahwa
“Kami menyadari bahwa olahraga untuk anak-anak harus dilakukan secara menyenangkan. Anak-anak senang bermain, dan jika mereka terlibat dalam aktivitas yang menghibur, ini akan membuat mereka dalam hal berikut ini : 1). Menjaga mereka tetap fokus konsentrasi. 2). Membantu membentuk perilaku positif terhadap aktivitas fisik. 3).Membuat mereka lebih aktif.” Berdasarkan kutipan tersebut, pendidikan jasmani memang seharusnya bersifat menyenangkan. Jika suatu pembelajaran menyenangkan maka akan meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti pembelanjaran. Apabila hal tersebut telah tercapai maka dampak positif dari siswa akan didapatkan seperti siswa akan menjaga konsentrasi dalam pembelajaran sehingga siswa akan berusaha terhindar dari kesalahan pada saat pembelajaran, membentuk berbagai macam sikap positif siswa, dan siswa akan menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaranpun akan berjalan dengan baik dan
(16)
Okta Maulana, Azizal, 2014
PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tujuan dari pembelajaran pendidikan jasmani akan tercapai secara optimal sesuai dengan yang diharapkan oleh guru penjas.
Berdasarkan penjelasan tersebut diatas, penulis tertarik melakukan penelitian tentang kedua pendekatan yang diaplikasikan dalam pembelajaran pendidikan jasmani dimana olahraga permainan bolabasket dijadikan sebagai alat untuk pencapaian hasil belajar yang maksimal. Maka disini penulis ingin melakukan penelitian tentang perbandingan pendekatan taktis dan pendekatan teknis, dikarenakan ke dua pendekan tersebut yang umumnya digunakan saat ini oleh guru penjas pada proses pembelajaran permainan. Untuk mengetahui hal tersebut, maka perlu dikaji lebih mendalam dari segi teoritik dan praktik, maka peneliti ingin mencoba membahas “Seberapa besar perbedaan pendekatan taktis dengan pendekatan teknis terhadap hasil belajar permainan bolabasket.”
B.Identifikasi Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang terkait dengan pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani berdasarkan fakta dilapangan yang teridentifikasi sebagai berikut:
1. Dari sisi siswa:
a. Hasil belajar siswa yang menurun.
b. Siswa kurang termotivasi dalam pembelajaran pendidikan jasmani. c. Siswa yang mudah jenuh dalam pembelajaran pendidikan jasmani. 2. Dari sisi guru penjas:
a. Model pendekatan jasmani yang diterapkan dalam pembelajaran berpusat hanya pada pendekatan teknis.
b. Kurangnya pendalaman guru pendidikan jasmani tentang pendekatan taktis.
(17)
Okta Maulana, Azizal, 2014
PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C.Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah penelitian yang diajukan yaitu “Seberapa besar perbedaan pendekatan taktis dengan pendekatan teknis terhadap hasil belajar permainan bolabasket?”
D.Pembatasan Masalah
Pembatasan penelitian sangat diperlukan agar masalah yang diteliti lebih terarah. Berdasarkan pada hal tersebut, maka penelitian ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut:
1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran pendekatan taktis dan pendekatan teknis.
2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar permainan bolabasket yaitu keterampilan lempar dan tangkap bola, memasukan bola, dan menggiring bola dengan alasan keterampilan tersebut merupakan hal mendasar yang perlu dikuasai dalam melakukan permainan bolabasket. Hal tersebut sejalan dengan yang dipaparkan oleh Sucipto, dkk (2010, hlm. 31) menjelaskan bahwa “Secara garis besar, teknik dasar dalam permainan bolabasket antara lain : 1. dribble, 2. Shoot, 3. catch and pass.”
E.Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan masalah penelitian tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar perbedaan pendekatan taktis dengan pendekatan teknis terhadap hasil belajar permainan bolabasket. F. Manfaat Penelitian
Penulis berharap hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai berikut:
1. Secara teoritis penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi guru pendidikan jasmani.
(18)
Okta Maulana, Azizal, 2014
PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Secara praktis dapat digunakan oleh guru pendidikan jasmani sebagai pertimbangan untuk menyusun progam pembelajaran agar hasil belajar siswa yang diinginkan dapat tercapai dengan baik.
G.Metode Penelitian
Dalam sebuah penelitian diperlukan suatu metode yang sesuai sehingga dapat membantu mengungkapkan suatu permasalahan yang akan dikaji kebenarannya. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 3) menjelaskan bahwa “Cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.” Jadi metode yang harus digunakan harus disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Tujuan dari metode eksperimen adalah untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab akibat dari perlakuan-perlakuan tertentu pada kelompok objek uji coba. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa metode eksperimen digunakan atas dasar pertimbangan, sifat dari penelitian eksperimen adalah melakukan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari perlakuan dan treatment. Selain itu penelitian eksperimen merupakan rangkaian kegiatan percobaan dengan tujuan untuk nenyelidiki sesuatu hal atau masalah sehingga dapat diperoleh hasil dari hipotesis yang diajukan oleh penulis.
H.Struktur Organisasi Skripsi
Untuk memberikan gambaran tentang skripsi ini, penulis menyiapkan gambaran berupa uraian dan sistematika skripsi yang sudah ditetapkan berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Nomor 4892/UN40/HK/2013 tentang “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah DI Universitas Pendidian Indonesia Tahun 2013” sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan. Pendahuluan peneliti sajikan pada bagian pertama isi skripsi yang didalamnya merupakan uraian dari latar belakang penelitian,
(19)
Okta Maulana, Azizal, 2014
PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
identifikasi penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan struktur organisasi skripsi.
Bab II Kajian Pustaka, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian. Dalam bab ini berisi tentang kajian pustaka yang menjadi dasar penelitian, kerangka penelitian dan hipotesis penelitian.
Bab III Metode Penelitian. Pada bab ini berisikan penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian, termasuk beberapa komponennya yaitu tentang lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian, desain penelitian, metodee penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data dan analisis data.
Bab IV Hasil penelitian dan Pembahasan. Dalam bab ini terdiri dari dua hal utama, yakni pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, hipotesis, tujuan penelitian dan pembahasan atau analisis temuan.
Bab V Simpulan dan saran. Pada bab ini menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian.
(20)
Okta Maulana, Azizal, 2014
PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat/Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah tempat yang akan dilaksanakan penelitian, lokasi penelitian ini yaitu di MTS Al Musyawarah Jln. Baru Ajak, Bandung Barat.
b. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan September tahun 2014. 2. Populasi Penelitian
Populasi merupakan objek penelitian yang sangat penting yang tidak dapat terpisahkan dari suatu penelitian. Menurut Sugiono (2013, hlm. 117) menjelaskan bahwa
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam lain. Populasi juga bukan sekerdar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seuruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.”
Oleh karena itu, tanpa adanya objek yang akan diteliti, maka penelitian tersebut tidak akan mendapatkan data atau informasi yang diperlukan untuk menguji hipotesis. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang mengikuti kegiatan ekstra kulikuler bolabasket selama kurang lebih satu tahun di MTS Al Musyawarah.
(21)
Okta Maulana, Azizal, 2014
PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Sampel Penelitian
Dalam populasi tersebut kemudian diambil sampel apabila diperlukan. Menurut Sugiono (2013, hlm. 118) mengemukankan bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Kemudian menurut Sugiono (2013, hlm. 118) menjelaskan bahwa “Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu”. Berdasarkan kutipan tersebut, sampel diambil dari suatu populasi berdasarkan keadaan, baik keadaan peneliti mapun objek penelitian.
Menurut sugiono (2013, hlm. 118) mengemukakan bahwa “Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel.” Dalam penelitian ini peneliti menggunakan total sampling sebagai teknik pengambilan sampel. Total sampling dapat dikatakan sebagai cara pengambilan sampel dengan cara mengambil seluruh anggota populasi untuk dijadikan sebagai sampel penelitian. Dalam penelitian ini sampel tersebut sebanyak 30 orang dan sampel tersebut adalah siswa yang telah mengikuti kegiatan ekstra kulikuler bolabasket kurang lebih satu tahun yang nantinya akan dibagi menjadi dua kelompok setelah terlaksanakannya tes awal. Kelompok A menggunakan pendekatan taktis dan keompok B menggukakan pendekatan teknis dalam proses pembelajarannya, pembagian kelompok tersebut berdasarkan hasil tes awal agar setiap kelompok memiliki keseimbangan yang kurang lebih sama.
B.Desain Penelitian
Desain penelitian dapat diartikan sebagai suatu rencana atau metode yang akan dilaksanakan pada saat penelitian. Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pretest-posttest control group design. Menurut Sugiono (2013, hlm. 113) mengemukakan bahwa “Dalam desain ini
(22)
Okta Maulana, Azizal, 2014
PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terdapat dua kelompok yang dipilih secara ramdom, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.” Dengan demikian dalam mengunakan pretest-posttest control group design, dibuat dua kelompok yang homogen.
Untuk mengawali desain ini peneliti mengambil sampel dari populasi yang ada, kemudian dilaksanakan pretest. Kemudian dilakukan treatment yakni dengan menggunakan pendekatan taktis dan pendekatan teknis pada dua kelompok yang terdiri dari 15 siswa dari 30 siswa. Jika treatment atau masa perlakuan berakhir maka dilakukan posttest. Kemudian dilakukan penyusunan data bila data tes awal dan tes akhir apabila sudah terkumpul yang kemudian diolah dan dianalisis secara statistik. Untuk mekanisme penelitian dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 3.1
Pretest-Posttest Control Group Design
Keterangan:
RΌ : Kelompok pembelajaran dengan pendekatan taktis R : Kelompok pembelajaran dengan pendekatan teknis
OΌ : Tes awal yang dilaksanakan pada sampel yang menggunakan pendekatan taktis
OΎ : Tes awal yang dilaksanakan pada sampel yang menggunakan pendekatan teknis
Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes Akhir
RΌ OΌ XΌ O
(23)
Okta Maulana, Azizal, 2014
PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
XΌ : Perlakuan berupa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan taktis X : Perlakuan berupa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan teknis O : Tes akhir yang dilaksanakan pada sampel yang menggunakan pendekatan
taktis
OΏ : Tes akhir yang dilaksanakan pada sampel yang menggunakan pendekatan teknis
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dibuat gambar langkah-langkah penelitian sebagai berikut:
Gambar 3.1
Langkah-Langkah Penelitian
Dari gambar tersebut diatas, maka dapat kita jelaskan sebagai berikut : 1. Tahap Perencanaan/Persiapan
a. Merumuskan masalah dan tujuan penelitian.
b. Menentukan sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian.
c. Menghubungi pihak sejolah dan guru/pelatih ekstrakulikuler yang bersangkutan.
POPULASI
SAMPEL
PENDEKATAN TEKNIS PENDEKATAN TAKTIS
PRETEST
PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA PENGUMPULAN DATA
POSTTEST
(24)
Okta Maulana, Azizal, 2014
PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Membuat surat izin penelitian. e. Menentukan sampel penelitian.
f. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran. 2. Tahap Pelaksanaan
a. Tes awal diberikan perlakuan pada sampel yang bertujuan untuk mengetahui sejauhmana kemampuan siswa dalam melempar dan menangkap bola, memasukan bola, dan menggiring bola.
b. Memberikan perlakuan pada sampel penelitian dengan menerapkan pendekatan taktis dan pendekatan teknis pada pembelajaran kepada sampel yang telah dibagi.
c. Memberikan test akhir pada sampel penelitian untuk mengetahui apakah ada peningkatan pada hasil belajar melempar dan menangkap bola, memasukan bola, dan menggiring bola setelah diberikan treatment atau perlakuan.
3. Evaluasi
a. Mengolah dan menganalisis data hasil pretest dan posttest.
b. Menganalisis hasil penelitian. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan data untuk menjawab permasalahan penelitian.
C.Metode Penelitian
Dalam sebuah penelitian diperlukan suatu metode yang sesuai sehingga dapat membantu mengungkapkan suatu permasalahan yang akan dikaji kebenarannya. Menurut Sugiono (2013, hml. 3) menjelaskan bahwa “Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.” Sehingga metode yang harus digunakan harus disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitian.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Sugiono (2013, hml. 107) mengemukakan bahwa “Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk
(25)
Okta Maulana, Azizal, 2014
PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.” Berdasarkan kutipan tersebut, tujuan dari metode eksperimen adalah untuk menyelidiki pengaruh dari perlakuan-perlakuan tertentu pada kelompok objek uji coba yang dapat dikendalikan.
Dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui perbandingan pendekatan taktis dan pendekatan teknis terhadap hasil belajar dalam permainan bola basket pada siswa yang mengikuti kegiatan ekstra kulikuler di MTS Al Musyawarah.
Berdasarkan hal tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa metode eksperimen digunakan atas dasar pertimbangan, sifat dari penelitian eksperimen adalah melakukan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari perlakuan. Selain itu penelitian eksperimen merupakan rangkaian kegiatan percobaan dengan tujuan untuk nenyelidiki sesuatu hal atau masalah ssehingga dapat diperoleh hasil dari hipotesis yang diajukan oleh penulis. Untuk itu dalam metode eksperimen harus ada faktor yang dicobakan. Untuk faktor yang dicobakan adalah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan taktis dan pendekatan teknis terhadap hasil belajar permainan bolabasket.
D.Definisi Operasional
Untuk menghindari salah penafsiran terhadap operasional yang digunakan dalam penelitian ini, maka peneliti menjelaskan istilah-istilah dalam penelitian ini, yaitu:
1. Pendekatan pembelajaran menurut Muhadjir (2000, hlm. 140) dalam
http://andriani-jafar.blogspot.com/2012/03/definisi-strategi-pembelajaran-metode.html 27 September 2014 mengemukakan bahwa “Pendekatan sebagai cara untuk menganalisis, memperlakukan dan menganalisis suatu objek.”
2. Pendekatan taktis menurut Griffin, dkk (1997) (dalam Suparlan, 2009, hlm 10) mengemukakan bahwa “Pendekatan taktis adalah suatu usaha yang terencana untuk menyempurnakan penampilan permainan yang
(26)
Okta Maulana, Azizal, 2014
PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
didalamnya terkandung penggabungan unsur kesadaran taktis dan pelaksanaan keterampilan.”
3. Pendekatan teknis menurut menurut Griffin, dkk (1997) (dalam Suparlan, 2009, hlm. 11) mengemukakan bahwa “latihan teknis lebih terpusat pada teknik yaitu penekanan pada keterampilan.”
4. Hasil belajar menurut Wahidmurni, dkk. (2010, hlm. 18) dalam
http://www.asikbelajar.com/2013/05/konsep-hasil-belajar.html 27 September 2014 menjelaskan bahwa “sesorang dapat dikatakan telah berhasil dalam belajar jika ia mampu menunjukkan adanya perubahan dalam dirinya.”
5. Hal yang penting dalam Permainan bolabasket menurut Sucipto, dkk (2010, hlm. 47) menjelaskan bahwa “Dalam permainan bolabasket setiap pemain harus memiliki keterampilan teknik dasar dan dituntut kerja sama tim dalam bermain.”
E.Instrumen Penelitian
Dalam melakukan penelitian diperlukan pengukuran. Menurut Sugiono (2013, hlm. 148) menjelaskan bahwa “Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik.” Dalam sebuah penelitian, alat ukur tersebut biasa disebut instrumen penelitian. Berdasarkan penjelasan tersebut, untuk mendapatkan sebuah data diperlukan instrumen. Instrumen dalam penelitian ini yaitu tes keterampilan bola basket. adalah suatu tes untuk mengukur keterampilan penguasaan teknik-teknik dasar dalam permainan bola basket. Tes ini terdiri dari tiga butir tes. Nurhasan dan Hasanudin (2007, hlm. 240) menjelaskan bahwa
“...mengenai keterampilan penguasaan teknik-teknik dasar dalam permainan bola basket. Tes ini terdiri dari tiga butir tes yaitu:
1) Tes melempar dan menangkap bola
2) Tes memasukan bola ke dalam keranjang basket 3) Tes menggiring bola.
(27)
Okta Maulana, Azizal, 2014
PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tes ini mempunyai r validitas sebesar 0,89 yang di peroleh dari hasil perhitungan multiple korelasi majemuk dengan metode Werry-Doolittle.” Tes keterampilan bola basket dapat digunakan untuk mengkategorikan keterampilan para peserta didik, menentukan kemajuan hasil belajar peserta didik, dan mengetahui hasil belajar peserta didik dan untuk memberikan nilai keterampilan dari peserta didik dalam cabang olahraga bola basket. Penjelasan tentang ketiga butir tes dari buku Nurhasan dan Hasanudin adalah sebagai berikut: a. Tes Melempar dan menangkap Bola (dilakukan selama 30 detik, jarak dari
tembok 3 m)
Tujuan : Untuk mengukur kemampuan melempar dan menangkap bola yang dilakukan secara terus menerus.
Alat yang digunakan: Bola basket Kapur
Dinding/tembok Stopwatch Pelaksanaan:
Siswa yang melakukan test berdiri tegak dengan bola di tangan.
siswa harus berdiri di belakang garis yang jauhnya 3 meter dari tembok atau sasaran pantul untuk bola.
Setelah aba-aba “ya” atau bunyi peluit, testee berusaha melemparkan bola dalam waktu 30 detik.
Selama melakukan tes, testee tidak boleh menginjak atau melewati garis. Apabila pada waktu melakukan lemparan, salah satu atau kedua kaki testee menginjak atau melewati garis, maka lemparan tersebut dianggap tidak sah dan tidak diberi angka atau tidak di hitung.
(28)
Okta Maulana, Azizal, 2014
PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Dinding atau tembok
2. Siswa
3. Garis Pembatas
4. Bola
Keterangan
Gambar 3.2
Tes Melempar dan Menangkap Bola
b. Tes menembak bola ke keranjang (selama 30 detik)
Tujuan : Untuk mengukur ketepatan melakukan lemparan ke keranjang secara terus menerus.
Alat yang digunakan: Lapangan bola basket Stopwatch
Bola, 3 buah Pelaksanaan:
Siswa yang melakukan test berdiri tegak dengan bola didepan dada, berdiri di sembarang tempat dibawah basket.
Setelah aba-aba ”ya” atau bunyi peluit, testee berusaha memasukan bola tersebut sebanyak mungkin kedalam keranjang atau ring basket dalam waktu 30 detik.
Sebelum masuk kedalam keranjang atau ring basket, bola harus terlebih dahulu menyentuh papan pantul.
Apabila bola langsung masuk ke keranjang atau ring basket tanpa menyentuh papan pantul terlebih dahulu, maka dinyatakan tidak sah.
(29)
Okta Maulana, Azizal, 2014
PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan
Gambar 3.3 Tes Menembak Bola
c. Tes Dribbling (selama 30 detik)
Tujuan : Untuk mengukur kemampuan menggiring bola melewati rintangan Alat yang digunakan:
Lapangan bola basket Stopwatch
Corong, 6 buah Kapur
Pelaksanaan:
Sebelum melakukan tes, testee berdiri dengan bola dibelakang garis start. Setelah aba-aba “ya” atau bunyi peluit, testee mulai mengiring bola melalui enam rintangan dengan waktu 30 detik untuk melewati rintangan sebanyak mungkin.
Apabila setelah testee mencapai titik start kembali waktu 30 detik belum selesai, maka testee melanjutkan dribblenya dengan rute seperti semula. Skor ditentukan dari jumlah rintangan yang mampu dilewati testee.
Apabila testee melakukan salah dribble atau melewati rute yang salah, maka tes harus diulangi.
1. Ring bolabasket
2. Siswa
(30)
Okta Maulana, Azizal, 2014
PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.4 Tes Menggiring Bola
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan salah satu aspek yang berperan dalam kelancaran dan keberhasilan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Tes
Menurut Arikunto (2010, hlm. 53) dalam http://p4mristkiphamzanwadise long.wordpress.com/2012/02/21/pengertian-tes/ 27 September 2014 menjelaskan bahwa “Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan.”
2. Dokumentasi
Menurut Arikunto (2006, hlm. 158) dalam http://widisudharta.weebly. com/metode-penelitian-skripsi.html 27 September 2014 “Dokumentasi adalah mencari dan mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen, rapot, agenda dan sebagainya.”
S
F
2,5m 2,5m 2,5m 2,5m
2,5m
2,5m
(31)
Okta Maulana, Azizal, 2014
PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
G.Teknik Analisis Data
Untuk hipotesis yang telah dirumuskan, diperlukan pembuktian. Jika data telah terkumpul langkah berikutnya adalah menganalisis data tersebut dengan menggunakan pendekatan statistik dengan bantuan program microsoft excel. Berikut adalah langkah pengolahan data berdasarkan buku yang ditulis oleh Sudjana yaitu:
1. Mencari rata-rata dengan rumus:
Keterangan:
2. Mencari simpangan baku dengan rumus:
Keterangan:
3. Menghitung Homogenitas
Menghitung psersentase gambaran alternatif jawaban dengan menggunakan rumus:
(32)
Okta Maulana, Azizal, 2014
PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
4. Menghitung Uji Normalitas dengan Pendekatan Uji Lilieforse
Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari hasil pengukuran normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah uji normaitas Lilieforce.
a. Pengamatan X1, X2, ...., Xn jika dijadikan angka baku Z1,Z2, ...., Zn dengan rumus
( .
b. Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang
.
c. Selanjutnya dihitung proporsi z1,z2, ...., zn yang lebih kecil atau sama dengan z1. Jika proporsi dinyatakan oleh S(z1), maka:
d. Hitung selisih F(zi)-S(zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.
e. Ambil harga mutlak yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut. Sebutlah nilai-nilai terbesar ini Lo.
f. Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, maka kita bandingkan Lo ini dengan kritis L yang diambil dari daftar nilai kritis L untuk uji Liliefors, dengan taraf nyata 0,05.
(33)
Okta Maulana, Azizal, 2014
PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menghitung signifikasi dua rata-rata (dua pihak) dengan pendekatan uji t sebagai berikut:
Bila data hasil pengujian berdistribusi normal, maka langkah pengujiannya menggunakan uji t dengan rumus:
Kriteria pengujiannya adalah: diterima hipotesis H, jika , di mana didapat dari daftar distribusi dengan dan peluang
. Untuk harga-harga t lainnya ditolak. Keterangan:
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut: Tolak hipotesis, jika . Untuk harga lainnya H0 diterima, distribusi t dengan tingkat kepercayaan 0,95 dan
(34)
Okta Maulana, Azizal, 2014
PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
Kesimpulan Dan Saran A.Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan bab-bab sebelumnya yaitu mulai dari latar belakang masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, serta pengajuan hipotesis. Kemudian pemahaman pada kajian teori, penerapan metode penelitian, serta pengolahan data dengan analisis penghitungan statistik, maka dalam penelitian ini penulis menemukan jawaban sebagai akhir dari penelitian ini.
Selanjutnya sebagai kesimpulan dari penelitian ini penulis rumuskan dalam bab kesimpulan yaitu “Pendekatan taktis berbeda secara signifikan dengan pendekatan teknis terhadap hasil belajar permainan bolabasket.”
B.Saran
Saran yang dapat penulis kemukakan berkaitan dengan hasil penelitian ini yaitu bahwa peneliti menganjurkan untuk menerapkan pendekatan taktis dalam pembelajaran, terutama dalam pembelajaran permainan bolabasket karena pendekatan taktis berbeda secara signifikan dengan pendekatan teknis terhadap hasil belajar permainan bolabasket.
(35)
Okta Maulana, Azizal, 2014
PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Abduljabar, B. (2010). Landasan Ilmiah Pendidikan Intelektual Dalam Pendidikan Jasmani. Bandung: RIZKI PRESS.
Abduljabar, B. (2011). Manajemen Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Bandung: FPOK UPI.
Arikunto, S. (2006). Metodelogi penelitian. [Online]. Tersedia di:
http://widisudharta.weebly. com/metode-penelitian-skripsi.html [Diakses 27 September 2014].
Arikunto, S. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). [Online]. Tersedia di: http://p4mristkiphamzanwadise long.wordpress.com/2012/02/21 /pengertian-tes/ [Diakses 27 September 2014].
Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. [Online]. Tersedia di:
http://himitsuqalbu.wordpress.com/2014/03/21/definisi-hasil-belajar-menurut-para-ahli/ [Diakses 27 September 2014].
Hidayat, Y. (2008). Psikologi Olahraga. Bandung: CV. Bintang WarliArtika. Hidayat, Y. dan Rahmat, A. (2010). Permainan Bulutangkis. Bandung: FPOK
UPI.
Juliantine, T, dkk. (2012). Belajar dan Pembelajaran Penjas. Bandung: FPOK UPI.
Keith E.J Morris. (2013). Bermain dan Berolahraga. [Online]. Tersedia di:
http://haryadideni.blogspot.com/2014/03/implementasi-pendekatan-taktis-dan15.html [Diakses 27 September 2014].
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Kompetensi Dasar Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiah (MTs).
Kerlinger. (2004). Asas-Asas Penelitian Behavioral. [Online]. Tersedia di:
http://arulteam.blogspot.com/2012/03/anggapan-dasar-dan-hipotesis.html
[Diakses 27 September 2014].
Muhadjir, N (2000). [Online]. Tersedia di: http://andriani-jafar.blogspot.com/2012/03/definisi-strategi-pembelajaran-metode.html
(36)
Okta Maulana, Azizal, 2014
PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Muhajir. (2007). Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan. [Online]. Tersedia di: http://pakguruolahraga.blogspot.com/2013/06/hakikat-bolabasket.html [Diakses 27 September 2014].
Nugraha Sidiq, P. (2013). Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Sikap dan Minat Siswa Dalam Pembelajaran Penjas. Skripsi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Universitas Pendidikan Indonesia.
Nurhasan, H. dan Hasanudin, D. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan.
Bandung: FPOK UPI.
Pratomo, A. (2013). Implementasi Pendekatan Taktis Dalam Pembelajaran Aktivitas Permainan Bola Basket. Skripsi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Universitas Pendidikan Indonesia.
Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta.
Somarya, D. dan Nuryani, P. (2010). Landasan Pendidikan. Bandung: Sub Koordinator MKDP Landasan Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Subroto, T. (2010). Didaktik Metodik Pembelajaran Olahraga Permainan.
Bandung: FPOK UPI.
Sucipto. (2009). Pendekatan Taktis Sebagai Salah Satu Pendekatan Dalam Pembelajaran Pencak Silat Di Sekolah Menengah Atas. Tersedia di
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&ca d=rja&uact=8&ved=0CCMQFjAB&url=http%3A%2F%2Ffile.upi.edu%2FD irektori%2FFPOK%2FJUR._PEND._OLAHRAGA%2F196106121987031-SUCIPTO%2FPENDEKATAN_TAKTIS_DALAM_PEMBELAJARAN_PE NCAK_SILAT.pdf&ei=wmROVL6GK8etmAWpkYCQDA&usg=AFQjCN GpdjDnJucNsBV0tmZDFQ28Hf1_yQ&bvm=bv.77880786,d.dGY [Diakses 27 September 2014].
Sucipto, dkk. (2010). Permainan Bola Basket. Bandung. FPOK UPI.
Sucipto (2011) Isu Krisis Pendekatan Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Jurnal PJKR UPI, 5 (1) hlm 1.
(37)
Okta Maulana, Azizal, 2014
PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sudjana, N. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Suhartono, D. (2013). Perbandingan Pengaruh Pendekatan taktis dengan pendekatan Teknis Terhadap Minat Siswa Dalam Pembelajaran Sepakbola Di SMA Negeri 1 Sumber Kabupaten Cirebon. Skripsi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Universitas Pendidikan Indonesia.
Suparlan, A. (2009). Perbedaan Pengaruh Model Pendekatan Taktis Dan Teknis Berdasarkan Pada Kemampuan Keterampilan Awal Yang Berbeda Terhadap Keterampilan Bermain Softball. Tesis, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI PRESS.
Wahidmurni, dkk. (2010) [Online]. Tersedia di:
http://www.asikbelajar.com/2013/05/konsep-hasil-belajar.html [Diakses 27 September 2014].
(1)
Okta Maulana, Azizal, 2014
PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan:
4. Menghitung Uji Normalitas dengan Pendekatan Uji Lilieforse
Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari hasil pengukuran normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah uji normaitas Lilieforce.
a. Pengamatan X1, X2, ...., Xn jika dijadikan angka baku Z1,Z2, ...., Zn dengan rumus
( .
b. Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang
.
c. Selanjutnya dihitung proporsi z1,z2, ...., zn yang lebih kecil atau sama dengan z1. Jika proporsi dinyatakan oleh S(z1), maka:
d. Hitung selisih F(zi)-S(zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.
e. Ambil harga mutlak yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut. Sebutlah nilai-nilai terbesar ini Lo.
f. Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, maka kita bandingkan Lo ini dengan kritis L yang diambil dari daftar nilai kritis L untuk uji Liliefors, dengan taraf nyata 0,05.
(2)
Menghitung signifikasi dua rata-rata (dua pihak) dengan pendekatan uji t sebagai berikut:
Bila data hasil pengujian berdistribusi normal, maka langkah pengujiannya menggunakan uji t dengan rumus:
Kriteria pengujiannya adalah: diterima hipotesis H, jika , di mana didapat dari daftar distribusi dengan dan peluang
. Untuk harga-harga t lainnya ditolak. Keterangan:
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut: Tolak hipotesis, jika . Untuk harga lainnya H0 diterima, distribusi t dengan tingkat kepercayaan 0,95 dan derajat kebebasan .
(3)
Okta Maulana, Azizal, 2014
PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
Kesimpulan Dan Saran
A.Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan bab-bab sebelumnya yaitu mulai dari latar belakang masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, serta pengajuan hipotesis. Kemudian pemahaman pada kajian teori, penerapan metode penelitian, serta pengolahan data dengan analisis penghitungan statistik, maka dalam penelitian ini penulis menemukan jawaban sebagai akhir dari penelitian ini.
Selanjutnya sebagai kesimpulan dari penelitian ini penulis rumuskan dalam bab kesimpulan yaitu “Pendekatan taktis berbeda secara signifikan dengan pendekatan teknis terhadap hasil belajar permainan bolabasket.”
B.Saran
Saran yang dapat penulis kemukakan berkaitan dengan hasil penelitian ini yaitu bahwa peneliti menganjurkan untuk menerapkan pendekatan taktis dalam pembelajaran, terutama dalam pembelajaran permainan bolabasket karena pendekatan taktis berbeda secara signifikan dengan pendekatan teknis terhadap hasil belajar permainan bolabasket.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Abduljabar, B. (2010). Landasan Ilmiah Pendidikan Intelektual Dalam Pendidikan Jasmani. Bandung: RIZKI PRESS.
Abduljabar, B. (2011). Manajemen Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Bandung: FPOK UPI.
Arikunto, S. (2006). Metodelogi penelitian. [Online]. Tersedia di: http://widisudharta.weebly. com/metode-penelitian-skripsi.html [Diakses 27 September 2014].
Arikunto, S. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). [Online]. Tersedia di: http://p4mristkiphamzanwadise long.wordpress.com/2012/02/21 /pengertian-tes/ [Diakses 27 September 2014].
Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. [Online]. Tersedia di:
http://himitsuqalbu.wordpress.com/2014/03/21/definisi-hasil-belajar-menurut-para-ahli/ [Diakses 27 September 2014].
Hidayat, Y. (2008). Psikologi Olahraga. Bandung: CV. Bintang WarliArtika. Hidayat, Y. dan Rahmat, A. (2010). Permainan Bulutangkis. Bandung: FPOK
UPI.
Juliantine, T, dkk. (2012). Belajar dan Pembelajaran Penjas. Bandung: FPOK UPI.
Keith E.J Morris. (2013). Bermain dan Berolahraga. [Online]. Tersedia di: http://haryadideni.blogspot.com/2014/03/implementasi-pendekatan-taktis-dan15.html [Diakses 27 September 2014].
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Kompetensi Dasar Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiah (MTs).
Kerlinger. (2004). Asas-Asas Penelitian Behavioral. [Online]. Tersedia di: http://arulteam.blogspot.com/2012/03/anggapan-dasar-dan-hipotesis.html [Diakses 27 September 2014].
Muhadjir, N (2000). [Online]. Tersedia di: http://andriani-jafar.blogspot.com/2012/03/definisi-strategi-pembelajaran-metode.html
(5)
Okta Maulana, Azizal, 2014
PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Muhajir. (2007). Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan. [Online]. Tersedia di: http://pakguruolahraga.blogspot.com/2013/06/hakikat-bolabasket.html [Diakses 27 September 2014].
Nugraha Sidiq, P. (2013). Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Sikap dan Minat Siswa Dalam Pembelajaran Penjas. Skripsi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Universitas Pendidikan Indonesia.
Nurhasan, H. dan Hasanudin, D. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: FPOK UPI.
Pratomo, A. (2013). Implementasi Pendekatan Taktis Dalam Pembelajaran Aktivitas Permainan Bola Basket. Skripsi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Universitas Pendidikan Indonesia.
Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta.
Somarya, D. dan Nuryani, P. (2010). Landasan Pendidikan. Bandung: Sub Koordinator MKDP Landasan Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Subroto, T. (2010). Didaktik Metodik Pembelajaran Olahraga Permainan.
Bandung: FPOK UPI.
Sucipto. (2009). Pendekatan Taktis Sebagai Salah Satu Pendekatan Dalam Pembelajaran Pencak Silat Di Sekolah Menengah Atas. Tersedia di http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&ca d=rja&uact=8&ved=0CCMQFjAB&url=http%3A%2F%2Ffile.upi.edu%2FD irektori%2FFPOK%2FJUR._PEND._OLAHRAGA%2F196106121987031-SUCIPTO%2FPENDEKATAN_TAKTIS_DALAM_PEMBELAJARAN_PE NCAK_SILAT.pdf&ei=wmROVL6GK8etmAWpkYCQDA&usg=AFQjCN GpdjDnJucNsBV0tmZDFQ28Hf1_yQ&bvm=bv.77880786,d.dGY [Diakses 27 September 2014].
Sucipto, dkk. (2010). Permainan Bola Basket. Bandung. FPOK UPI.
Sucipto (2011) Isu Krisis Pendekatan Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Jurnal PJKR UPI, 5 (1) hlm 1.
(6)
Sudjana, N. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Suhartono, D. (2013). Perbandingan Pengaruh Pendekatan taktis dengan pendekatan Teknis Terhadap Minat Siswa Dalam Pembelajaran Sepakbola Di SMA Negeri 1 Sumber Kabupaten Cirebon. Skripsi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Universitas Pendidikan Indonesia.
Suparlan, A. (2009). Perbedaan Pengaruh Model Pendekatan Taktis Dan Teknis Berdasarkan Pada Kemampuan Keterampilan Awal Yang Berbeda Terhadap Keterampilan Bermain Softball. Tesis, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI PRESS.
Wahidmurni, dkk. (2010) [Online]. Tersedia di: http://www.asikbelajar.com/2013/05/konsep-hasil-belajar.html [Diakses 27 September 2014].