PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP TURNOVER INTENTION DI DEPARTMENT FRONT OFFICE HOTEL IBIS BANDUNG TRANS.

(1)

No Daftar : 1763/UN.40.2.5.1/PL/2013

Syarief Iskandar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Turnover Intention Karyawan Departemen Front Office Di Hotel Ibis Bandung Trans Studio

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP TURN OVER INTENTION KARYAWAN DEPARTEMEN FRONT OFFICE DI HOTEL IBIS

BANDUNG TRANS STUDIO

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari Syarat memperoleh gelar Sarjana Pariwisata Program Studi Manajemen Resort & Leisure

Oleh : Syarief Iskandar

(0901736)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013


(2)

No Daftar : 1763/UN.40.2.5.1/PL/2013

SYARIEF ISKANDAR 0901736

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN

DEPARTEMEN FRONT OFFICE DI HOTEL IBIS BANDUNG TRANS STUDIO

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I,

Sri Marhana, SS. MM NIP. 19811014 200601 2 001

Pembimbing II,

Ahmad H. Galihkusumah, S.ST. MM NIP. 19810522 201012 1 006

Mengetahui,

Ketua Jurusan Management Resort And Leisure

Fitri Rahmafitria, S. P., M. Si. NIP. 19741018 200812 2 001


(3)

No Daftar : 1763/UN.40.2.5.1/PL/2013

Syarief Iskandar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Turnover Intention Karyawan Departemen Front Office Di Hotel Ibis Bandung Trans Studio

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Turnover Intention Karyawan Department Front Office Di Hotel Ibis Bandung Trans Studio” ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko / sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Agustus 2013 Yang membuat pernyataan,

Syarief Iskandar NIM . 0901736


(4)

ABSTRAK

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP TURNOVER INTENTION DI

DEPARTMENT FRONT OFFICE HOTEL IBIS BANDUNG TRANS

STUDIO Oleh :

Syarief Iskandar 0901736

Penelitian ini berjudul pengaruh kepemimpinan terhadap turnover intention karyawan di department front office Hotel Ibis Bandung Trans Studio. Latar belakang dalam penelitian ini yaitu tingginya komentar dari karyawan yang resign mengenai supervisi yang kurang baik dari pemimpinnya. Sehingga dalam hal ini penulis ingin meneliti mengenai kepemimpinan yang ada di department front office Hotel Ibis Bandung. Pada dasarnya kepemimpinan cukup berpengaruh terhadap turnover intention (minat keluar karyawan) karena keberhasilan dalam pekerjaan dan pencapaian tujuan dihasilkan dari kerjasama antara pemimpin dan bawahan. Maka apabila tidak terjalin kerjasama yang baik tentu berdampak pada kinerja juga sikap karyawan yang tidak merasa nyaman sehingga timbul minatnya untuk keluar.

metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana dengan menggunakan program SPSS ver.20 dalam membantu perhitungannya.

Berdasarkan hasil perhitungan, menunjukan variabel kepemimpinan sebesar 4.10 yang menunjukan berada pada kategori yang sangat baik. Sedangkan variabel turnover intention karyawan sebesar 3.87 artinya berada pada kategori yang baik. Analisis koefisien korelasi dengan menggunakan analisis korelasi Pearson Product Moment diperoleh koefisien korelasi sebesar 0.564 berada pada kategori cukup kuat dengan regresi ̂ . Koefisien determinasi dari variabel X terhadap variabel Y sebesar 31.8%, sementara sisanya sebesar 68.2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

Berdasarkan hasil pengolahan data tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan terhadap turnover intention karyawan di departmen font office Hotel Ibis Bandung Trans Studio.

Sehubungan dalam penelitian ini saran yang dikemukakan adalah peningkatan cara dan kemampuan pemimpin dalam memberikan pengajaran dan penjelasan materi pekerjaan, pemberian promosi jenjang karir yang lebih terhadap karyawan. Pemberian beban pekerjaan yang sesuai kapasitas karyawan sehingga tingkat stress kerja karyawan berada pada tingkatan yang sangat baik.


(5)

Syarief Iskandar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Turnover Intention Karyawan Departemen Front Office Di Hotel Ibis Bandung Trans Studio

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR GRAFIK ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

2.1 Landasan Teori... 8

2.1.1 Kepemimpinan ... 8

2.1.1.1 Definisi Kepemimpinan... 8

2.1.1.2 Pola Dasar Kepemimpinan... 9

2.1.1.3 Tipe-Tipe Kepemimpinan... 10

2.1.1.4 Gaya Kepemimpinan... 12

2.1.1.5 Indikator Kepemimpinan... .. 14

2.1.2 Turnover Intention ... 17


(6)

2.1.2.2 Turnover Intention ... 18

2.1.2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Turnover Intention... ... 19

2.1.3 Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Turnover Intention... ... 21

2.2 Penelitian Terdahulu ... 23

2.2.1 Kerangka Pemikiran ... 24

2.3 Hipotesis Penelitian ... 25

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian ... 26

3.2 Metode Penelitian ... 30

3.2.1 Operasiaonal Variabel ... 31

3.2.2 Jenis & Sumber ... 31

3.2.3 Populasi dan Sample ... 33

3.2.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 34

3.2.5 Analisi Data ... 35

3.2.5.1 Perhitungan Kecenderungan Umum Skor Responden Berdasarkan Perhitungan Rata-Rata ... 36

3.2.5.2 Analisis Rgresi Linear Sederhana ... 37

3.2.5.3Uji Normalitas Distribusi Data ... 37

3.2.5.4Pengujian Hipotesis Penelitian ... 38

3.2.5.5Koefesien korelasi ... 38

3.2.5.6Koefisien Determinasi ... 39

3.2.6 Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen ... 40

3.2.6.1 Validitas ... 40

3.2.6.2 Reabilitas ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum penelitian ... 47


(7)

Syarief Iskandar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Turnover Intention Karyawan Departemen Front Office Di Hotel Ibis Bandung Trans Studio

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.1.2 Sejarah Hotel Ibis Bandung Trans Studio ... 49

4.1.3 Organisasi Hotel Ibis Bandung Trans Studio... 50

4.1.4 Karakteristik karyawan ... 52

4.2 Analisis Hasil Penelitian ... 54

4.2.1 Gambaran Umum Kepemimpinan ... 54

4.2.2 Gambaran Umum Turnover Intention ... 64

4.2.3 Hasil Uji Normalitas Data ... 73

4.2.4 Uji Hipotesis ... 75

4.2.5 Uji Korelasi ... 76

4.2.6 Koefesien Determinasi... ... 77

4.3 Pembahasan ... 78

4.3.1 Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Turnover Intention Karyawan Departemen Front Office Di Hotel Ibis Bandung Trans Studio... ... 78

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 81

5.1 Kesimpulan dan Saran ... 81

5.1.1 Kesimpulan ... 81

5.1.2 Saran ... 82

DAFTAR PUSTAKA... ... 84

LAMPIRAN-LAMPIRAN... 86

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu. ... 22


(8)

Tabel 3.2 Jenis dan Sumber Data ... 32

Tabel 3.3 Skor Penilaian ... 35

Tabel 3.4 Daftar konsultasi Hasil Perhitungan WMS ... 36

Tabel 3.5 Kriteria Harga Koefisien Korelasi ... 39

Tabel 3.6 Pedoman Interpensi Koefisien Determinasi ... 40

Tabel 3.7 Uji Validitas Variabel Kepemimpinan ... 41

Tabel 3.8 Uji Validitas Variabel Turrnover Intention ... 43

Tabel 3.9 Uji Reabilitas Variabel Kepemimpinan (X) ... 46

Tabel 3.10 Uji Reabilitas Variabel Turnover Intention ... 46

Tabel 4.1 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin Karyawan Hotel Ibis ... 52

Tabel 4.2 Karakteristik Berdsarkan Uia Karyawan Hotel Ibis Bandung ... 52

Tabel 4.3 Karakteristik Berdsarkan Pendidikan Karyawan Hotel Ibis Bandung 53 Tabel 4.4 Karakteristik Berdasarkan Masa Kerja Karyawan Hotel Ibis Bandung 53 Tabel 4.5 Tanggapan Responden Mengenai Sub-Variabel Energi Departemen Front Office Hotel Ibis Bandung ... 55

Tabel 4.6 Tanggapan Responden Mengenai Sub-Variabel Emosi Pemimpin Departemen Front Office Hotel Ibis Bandung ... 56

Tabel 4.7 Tanggapan Responden Mengenai Sub-Variabel Human Relationship Pemimpin Departemen Front Office Hotel Ibis Bandung Trans Studio... 58

Tabel 4.8 Tanggapan Responden Mengenai Sub-Variabel Personal Motivation Pemimpin Departemen Front Office Hotel Ibis Bandung Trans Studio... 59


(9)

Syarief Iskandar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Turnover Intention Karyawan Departemen Front Office Di Hotel Ibis Bandung Trans Studio

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.9 Tanggapan Responden Mengenai Sub-Variabel Communication Skill Pemimpin Departemen Front Office Hotel Ibis Bandung Trans

Studio... 60

Tabel 4.10 Tanggapan Responden Mengenai Sub-Variabel Teaching Skill Pemimpin Departemen Front Office Hotel Ibis Bandung Trans Studio... 62

Tabel 4.11 Rekapitulasi Variabel Kepemimpinan ... 63

Tabel 4.12 Tanggapan Responden Mengenai Sub-Variabel Komitmen Organisasi Karyawan Departemen Front Office Hotel Ibis Bandung Trans Studio... 65

Tabel 4.13 Tanggapan Responden Mengenai Sub-Variabel Promosi Karyawan Departemen Front Office Hotel Ibis Bandung Trans Studio... 67

Tabel 4.14 Tanggapan Responden Mengenai Sub-Variabel Kepuasan Kerja Departemen Front Office Hotel Ibis Bandung Trans Studio... 68

Tabel 4.15 Tanggapan Responden Mengenai Sub-Variabel Stres Kerja Karyawan Departemen Front Office Hotel Ibis Bandung Trans Studio... 69

Tabel 4.16 Tanggapan Responden Mengenai Sub-Variabel Stres Kerja Karyawan Departement Front Office Hotel Ibis Bandung Trans Studio ... ` 71

Tabel 4.17 Rekapitulasi Variabel Turnover Intention ... 72

Tabel 4.18 Hasil Uji Normalitas Data... . 74

Tabel 4.19 Uji Regresi Linier Sederhana ... . 74

Tabel 4.20 Uji T ... 75

Tabel 4.21 Analisis Korelasi Pearson ... 77


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Gaya Kepemimpinan Manager Departemen Front Office ... 4

Gambar 1.2 Tingkat Turn Over Karyawan Departemen Front Office ... 5

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 24

Gambar 4.1 Denah Lokasi Hotel Ibis Bandung Trans Studio I ... 48

Gambar 4.2 Denah Lokasi Hotel Ibis Bandung Trans Studio II ... 48


(11)

Syarief Iskandar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Turnover Intention Karyawan Departemen Front Office Di Hotel Ibis Bandung Trans Studio

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 – Kuesioner Penelitian Lampiran 2 – Data Sampel Responden Lampiran 3 – Output SPSS

Lampiran 4 – Tabel Product Moment Lampiran 5 – Kartu Bimbingan Lampiran 6 – Daftar Riwayat Hidup


(12)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pariwisata merupakan sebuah sistem yang dimana di dalamnya adalah tatanan komponen dalam industri pariwisata dimana masing-masing komponen saling berhubungan dan membentuk sesuatu yang bersifat menyeluruh. Dalam sistem ini mencakup komponen sosial, budaya, lingkungan, politik, keamanan dan juga soal ekonomi. Pariwisata merupakan industri yang banyak diminati baik negara maju maupun berkembang untuk meningkatkan devisa juga sebagai faktor pendorong pesatnya perkembangan ekonomi, perekrutan karyawan, keterbukaan politik membuat manusia dengan mudah bepergian melintas batas wilayah antar negara.

Era globalisasi ini kebutuhan orang untuk berwisata sudah menjadi kebutuhan pokok manusia dimana berwisata merupakan ajang pergaulan budaya baik lingkup nasional maupun international dan untuk melakukan refreshing setelah melakukan rutinitas sehari-hari. Maka dari itu dibutuhkan waktu untuk berwisata ke tempat wisata, menginap disuatu hotel maupun datang ke suatu resort yang berada di dalam kawasan wisata.

Dewasa ini bisnis hotel dan resort sangat berkembang pesat khususnya di Indonesia dari klasifikasi budget hotel, midle scale sampai upscale hotel. Wisatawan datang dan menginap didasari oleh beberapa hal diantaranya jarak, biaya yang perlu di keluarkan, juga pelayanan yang diberikan, dimana pelayanan adalah hal yang paling banyak dinilai dan disorot.

Banyak cara dan strategi yang dilakukan hotel dan resort guna menyediakan pelayanan yang baik dan menjadi semakin baik. Wisatawan atau konsumen tentunya mencari ekpektasi pelayanan yang sesuai dengan actual atau kenyataan yang diterima sehingga mereka mendapatkan kepuasan lahir dan batin.


(13)

2

Syarief Iskandar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Turnover Intention Karyawan Departemen Front Office Di Hotel Ibis Bandung Trans Studio

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pelayanan yang baik tentunya dihasilkan dan didukung oleh Sumber Daya Manusi (SDM) yang berkompeten dalam bidangnya. SDM yang berkompeten tentu harus berasal dari bibit yang berkualitas. Dimana dilihat dari latar belakang pendidikannya, pengalaman kerja yang didapat dan motivasi kerja yang dimiliki SDM itu sendiri. Menurut Edy Sutrisno (2011:3) sumber daya manusia merupakan satu-satunya sumber daya yang memiliki akal perasaan, keinginan, keterampilan, pengetahuan, dorongan, daya dan karya (rasio, rasa dan karsa). SDM harus diartikan sebagai sumber dari kekuatan yang berasal dari manusia-manusia yang dapat didayagunakan oleh organisasi. Menurut Lina Anatan dan Lena Ellitan (2007:30) manajemen SDM diakui sebagai suatu isu global dan integral dari daya saing di arena bisnis international. Tidak dapat dipungkiri bahwa segala masalah yang muncul dalam perkembangan dan persaingan berasal dari manusia dan hanya dapat diselesaikan dan dikelola oleh manusia itu sendiri. Oleh karena itu, muncul konsep penting yang diakui sebagai kunci pertumbuhan perusahaan yaitu melalui the right people in the right place at the right time.

Disamping aspek personal yang dimiliki SDM tentunya perlu adanya pengembangan dan pengorganisasian sumber daya manusia yang baik. Kepemimpinan yang baik merupakan salah satu hal penting guna menentukan kinerja SDM itu sendiri. Sehingga SDM mendapatkan peningkatan kemampuan intelektual dan emosional yang nantinya diharapkan dapat menunaikan pekerjaan yang lebih baik.

Kepemimpinan merupakan sifat penting pimpinan dalam pengorganisasian SDM yang baik. Pimpinan dan kepemimpinan yang diembannya memiliki fungsi strategis yang menentukan kinerja SDM. Pemimpin yang malaksanakan kepemimpinannya secara efektif, dapat menggerakan orang/personil ke arah tujuan yang dicita-citakan, akan menjadi panutan dan teladan. Sebaliknya pemimpin yang keberadaannya hanya sebagai figur dan tidak memiliki pengaruh serta kemampuan kepemimpinan, akan mengakibatkan kinerja SDM menjadi lambat, karena tidak memiliki kapabilitas dan kecakapan untuk menghasilkan kinerja yang baik.


(14)

3

Dalam suatu organisasi atau perusahaan, faktor kepemimpinan memegang peranan yang penting karena pemimpin itulah yang akan menggerakan dan mengarahkan organisasi dalam mencapai tujuan dan sekaligus merupakan tugas yang tidak mudah. Tidak mudah, karena harus memahami setiap perilaku bawahan yang berbeda-beda. Bawahan dipengaruhi sedemikian rupa sehingga dapat memberikan pengabdian dan partisipasinya secara efektif, karena tercapainya tujuan secara efektif sangat tergantung pada akan kemampuan kepemimpinan seorang pemimpin.

Gaya kepemimpinan erat kaitanya dengan turnover intention. Turnover Intention adalah kadar atau intensitas dari keinginan untuk keluar dari perusahaan, banyak alasan dan faktor yang menyebabkan timbulnya turnover intention ini dan diantaranya adalah keinginan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.

Perusahaan harus memperhatikan tingkat turnover intention yang mungkin ada pada karywan, karena turnover intention memiliki beberapa dampak bagi perusahaan diantaranya adalah : (a) biaya penarikan karyawan, menyangkut waktu dan fasilitas untuk wawancara dalam proses seleksi, penarikan, dan memperlajari pergantian; (b) biaya latihan, menyangkut waktu pengawas, departemen personalia dan karyawan yang dilatih; (c) kemungkinan dibocorkankannya rahasia perusahaan oleh karyawan yang sudah keluar kepada perusahaan lainnya.

ACCOR CHAIN HOTELS (Ibis Bandung Trans Studio Bandung) adalah salah satu hotel bintang 3 terbesar di asia tenggara yang merupakan chain hotels dari ACCOR GROUP yang bergerak dalam bidang industri pariwisata dimana mampu bersaing dengan hotel-hotel sekelas lainnya, tentu juga membutuhkan strategi guna mempertahankan tenaga kerja yang cermat, berkompeten dan tepat dalam bidangnya agar dapat melaksanakan kegiatan organisasi perusahaan dengan baik dan benar.

Fenomena yang ditemukan adalah penilaian gaya kepemimpinan yang ditunjukan manager di departemen Front Office pada karyawan yang berada di departemen tingkat Front Office. Peniliaian gaya kepemimpinan terhadap manager Front Office dilakukan melalui wawancara kepada beberapa hotel manager dan HRD.


(15)

4

Syarief Iskandar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Turnover Intention Karyawan Departemen Front Office Di Hotel Ibis Bandung Trans Studio

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Grafik 1.1

Gaya Kepemimpinan Manager Department Front Office Hotel Ibis Bandung Trans Studio

Sumber : Hotel Ibis bandung Trans Studio

Berdasarkan hasil di atas mengenai gaya kepemimpinan manager di departemen Front Office menujukan hasil, gaya kepemimpinan manager yaitu personal leadership sebesar 24%, non-personal leadership sebesar 9%, authoritarian leadership sebesar 19%, paternal leadership sebesar 3%, democratic leadership sebesar 29%, dan indigenous leadership sebesar 16%. Dari hasil tersebut menunjukan bahawa gaya kepemimpinan manager di departemen Front Office menurut hotel manager dan HRD menerapkan gaya kepemimpinan personal leadership dan democratic leadership yang tinggi terhadap karyawan yang berada di departemen Front Office. Manager menerapkan gaya kepemimpinan melalui hubungan langsung dengan karyawan dan melibatkan karyawan dalam musyawarah ketika menghadapi pekerjaan yang sukar. Hal tersebut dapat dikatakan bahwa gaya kepemimpinan manager terhadap karyawan di departemen Front Office kepada karyawan termasuk baik.

Sedangkan adanya turn over intention yang tinggi dari karyawan di departemen Front Office. Dari hasil wawancara yang dilakukan selama

pra-0% 20% 40% 60% 80% 100%

Gaya Kepemimpinan Manager

Departemen

Front Office

Personal Leadership

Non-Personal Leadership Authoritarian Leadership

Paternal Leadership


(16)

5

penelitian, sebanyak 29% karyawan yang melakukan resign didepartemen Front Office dari rentan waktu maret 2012 sampai maret 2013 memiliki berbagai macam alasan dari pengunduran diri karyawan-karyawan tersebut. Terdapat 3 alasan mendasar yang menjadi alasan resign di departemen Front Office ini diantaranya adalah alasan personal reason dimana merupakan alasan pribadi karyawan dalam pengunduran dirinya seperti karena kehamilan atau pernikahan. Kedua dikarenakan karyawan melakukan transfer Accor Hotel atau rencana perpindahan karyawan ke hotel lain yang masih satu perusahaan dengan Accor group. Dan yang ketiga adalah alasan resign karena pengaruh supervisi yang kurang baik. Supervisi adalah suatu usaha menstimulir, mengkoordinir dan membimbing secara berkelanjutan perkembangan karyawan, baik secara individual maupun secara kelompok (group) agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam bekerja. hasil wawancara yang didapat terhadap karyawan department front office yang melakukan resign telah disajikan dengan grafik mengenai tingkat turnover di Hotel Ibis Bandung Trans Studio dengan berbagai alasan.

Grafik 1.2

Tingkat Turnover Intention Karyawan Department Front Office Hotel Ibis Bandung Trans Studio

Sumber : Hotel Ibis bandung Trans Studio

Dilihat dari persentasi tingkat Turn Over karyawan rentan waktu bulan maret 2012 – maret 2013 alasan resign yang paling tinggi dikarenakan supervisi yang kurang baik hingga mencapai 55,6% dibandingkan dengan alasan resign

0% 20% 40% 60%

Tingkat Turn Over Karyawan Departemen Front Office

Maret 2012 - Maret 2013

Supervisi yang kurang baik Transfer Accor Hotels


(17)

6

Syarief Iskandar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Turnover Intention Karyawan Departemen Front Office Di Hotel Ibis Bandung Trans Studio

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

karena Transfer antara Accor hotel dan personal matter yang hanya mencapai 22,2%. Supervisi yang kurang baik menjadi alasan paling dominan yang menyebabkan tingkat turn over tinggi di departemen Front Office. Ini menyatakan bahwa kepemimpinan yang dijalankan tidak mampu mengelola atau mengatur SDM secara efektif.

Dari hasil wawancara di atas mengenai gaya kepemimpinan dan tingkat turn over karyawan di departemen Front Office menunjukan hasil yang bertolak belakang. Menurut hotel manager dan HRD jika gaya kepemimpinan yang ditunjukan oleh manager menujukan gaya kepemimpinan yang baik dengan menrapkan personal leadership dan democratic leadership terhadap karyawan yang berada di departemen Front Office. Namun, hasil wawancara karyawan yang melakukan resign didepartemen Front Office dari rentan waktu maret 2012 sampai maret 2013 menujukan hasil bahwa sebagian besar karyawan yang resign disebabkan karena supervisi yang kurang baik.

Berdasarkan fokus masalah tersebut, timbul keinginan penulis untuk mengkaji lebih dalam mengenai pengaruh kepemimpinan terhadap turnover intention departemen Front Office sehingga skripsi ini diberi judul : “Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Turn Over Intention Karyawan Departemen Front

Office Di Hotel Ibis Bandung Trans Studio

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah kepemiminan di departemen Front Office Hotel Ibis Bandung Trans Studio?

2. Bagaimana turn over intention di departemen Front Office Hotel Ibis Bandung Trans Studio?

3. Apakah kepemimpinan berpengaruh terhadap turn over intention karyawan di departemen Front Office Hotel Ibis Bandung Trans Studio?


(18)

7

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis kepemimpinan di departemen Front Office Hotel Ibis Bandung Trans Studio.

2. Menganalisis tingkat turnover intention karyawan departemen Front Office di Hotel Ibis Bandung Trans Studio.

3. Menganalisis apakah terdapat pengaruh kepemimpinan terhadap tingkat turnover intention karyawan departemen Front Office di Hotel Ibis Bandung Trans Studio.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan manfaat bagi pengembangan ilmu manajemen, khususnya ilmu MSDM terutama kepemimpinan dan turnover intention. Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat praktis dan teoritis.

1. Manfaat penelitian secara praktis a. Hotel

Bagi Hotel, hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan positive dan menjadi bahan perbaikan dalam menjalankan organisasinya.

b. Penulis

Sebagai sarana untuk mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan dengan terjun langsung sehingga dapat melihat, dan menghayati praktik-praktik pembelajaran yang dilakukan selama ini sudah efektif dan efisien.

2. Manfaat penelitian secara teoritis Bagi ilmu pengetahuan

Merupakan sumbangan ilmu pengetahuan khususnya dalam hal kepemimpinan dikaitkan dengan turnover intention. serta sebagai bahan masukan dalam hal pengembangan teori kepemimpinan dengan mempertimbangkan gaya kepemimpinannya.


(19)

Syarief Iskandar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Turnover Intention Karyawan Departemen Front Office Di Hotel Ibis Bandung Trans Studio

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah suatu atribut atau sifat-sifat atau nilai dari seseorang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpuannya (Sugiyono, 2011). Variabel dalam penelitian ini adalah Variabel X (kepemimpinan) sebagai variabel independen dan Variabel Y (turnover intention) sebagai variabel dependen.

3.2 Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2011:3) metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

tertentu.”Berdasarkan definisi tersebut ada 3 kata kunci berkaitan dengan metode

penelitian yakni data, tujuan dan kegunaan. Penelitian pada dasarnya adalah kegiatan mengumpulkan data untuk menjawab suatu permasalahan. Tanpa adanya metode tidak akan ada data yang dapat dikumpulkan dengan demikian tidak adanya jawaban untuk menjawab permasalahan penelitian.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, menurut Sugiyono (2009 : 11) metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penilitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penilitian, analisi data bersifat kuantitatif/statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang diterapkan.


(20)

27

3.2.1 Operasional Variabel

Operasional variabel diperlukan untuk menentukan indikator, ukuran serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar sesuai judul penelitian.

Variabel itu sendiri menurut Sugiyono (2011:38) adalah : “Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”.

Tabel 3.1

Operasional Variabel Penelitian

Variabel Indikator Ukuran Skala Item

Pernyataan

Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah hubungan dimana satu orang

(pemimpin) mempengaruhi orang lain untuk rela bekerja sama pada tugas terkait untuk mencapai apa yang diinginkan, sehingga kemampuan seorang dapat Energi (kekuatan mental dan fisik)

1. pemimpin mampu mempertimbangkan konsekuensi moral dan etika dalam menghadapi masalah 2.pemimpin berani mengambil

keputusan secara tepat dan tegas 3.pemimpin memperlihatkan kapasitasnya sebagai pemimpin di dalam organisasi

Ordinal

Ordinal

Ordinal


(21)

28

Syarief Iskandar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Turnover Intention Karyawan Departemen Front Office Di Hotel Ibis Bandung Trans Studio

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu diukur dari kemampuannya dalam menggerakan orang-orang lain untuk bekerja. (George R. Terry dalam Herujito M.

Yayat : 2006)

Stabilitas Emosi 1. Pemimpin mampu mengontrol stabilitas emosinya

2. Pemimpin tidak membawa masalah pribadi kedalam pekerjaan

Ordinal

Ordinal 4,5

Human Relationship (pengetahuan tentang hubungan manusia) 1. Pemimpin memperhatikan pentingnya masukan pendapat karyawan 2. Pemimpin mampu berinteraksi secara baik dengan

bawahannya secara pribadi dan dianggap sebagai pendengar yang baik Ordinal Ordinal 6,7 Personal Motivation (Motivasi dalam diri) 1. Pemimpin memberikan dukungan dalam pekerjaan kepada karyawan dengan menunjukan

antusiasme dan sikap optimis.

2. pemimpin menunjukan keyakinan bahwa berbagai tujuan akan

Ordinal

Ordinal


(22)

29 tercapai Communication Skill (kemampuan berkomunikasi) 1.Pemimpin dapat mempengaruhi karyawan untuk dapat bekerjasama didalam pekerjaan 2. Pemimpin mampu meyakinkan

karyawan mana yang menjadi

kewajibannya dan mana yang harus menjadi haknya Ordinal Ordinal 10,11 Teaching Skill (kemampuan mengajar)

1. Pemimpin dapat memberi contoh dan menjelaskan proses pekerjaan dengan baik terhadap bawahannya 2. Materi pelatihan yang disampaikan pemimpin mudah dipahami Ordinal Ordinal 12,13 Turnover Intention “Turnover Intention adalah kadar atau intensitas dari Komitmen Organisasi 1. memprioritaskan antara tujuan perusahaan dibanding tujuan pribadi

2. sangat terlibat

Ordinal

Ordinal


(23)

30

Syarief Iskandar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Turnover Intention Karyawan Departemen Front Office Di Hotel Ibis Bandung Trans Studio

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu keinginan untuk

keluar dari perusahaan, banyak alasan dan

faktor yang menyebabkan timbulnya turnover

intention ini dan diantaranya adalah

keinginan untuk mendapatkan pekerjaan yang

lebih baik. (Harnoto, 2 : 2002)

aktif dalam kegiatan organisasi

Promosi 1. mendapatkan kejelasan benefit yang didapat dari jabatan promosi untuk karirnya 2. karyawan mendapat dukungan peningkatan karir oleh atasan 3. mendapatkan kejelasan dalam jenjang karir Ordinal Ordinal Ordinal 16,17,18

Kepuasan Kerja 1. puas dengan pekerjaan yang telah diberikan

2. mendapatkan gaji yang sesuai dengan beban pekerjaan 3. memiliki

hubungan kerja yang baik dengan rekan satu perusahaan

Ordinal

Ordinal

Ordinal

19,20,21

Stress Kerja 7. lingkungan pekerjaan sangat mendukung untuk bekerja 8. beban-beban pekerjaan yang Ordinal Ordinal 22,23


(24)

31

Sumber : berdasarkan berbagai referensi

3.2.2 Jenis & Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini terdiri dari data karakteristik kepemimpinan dan turnover intention karyawan departemen Front Office. Juga dari masing-masing variabel dan sub variabel yang di analisis.

1) Data Primer

Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti. Menurut Sugiyono (2011:137) menyatakan bahwa : “sumber primer adalah

sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data”.

Data primer yang diperoleh dalam penelitian ini dengan cara observasi lapangan dan wawancara yang dilakukan terhadap karyawan Front Office hotel Ibis Bandung trans Studio.

diberikan sudah sesuai dengan kapasitas karyawan Keadilan 10. Karyawan

mendapatkan hak dan kewajiban yang sesuai berdasarkan jabatannya di dalam organisasi

11. setiap karyawan memiliki

kesempatan

pengembangan diri yang sama

Ordinal

Ordinal


(25)

32

Syarief Iskandar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Turnover Intention Karyawan Departemen Front Office Di Hotel Ibis Bandung Trans Studio

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2) Data Sekunder

Pengertian dari data sekunder menurut Sugiyono (2011:137) adalah

“sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen”.

Data sekunder antara lain disajikan dalam bentuk data-data, tabel-tabel, diagram-diagram, atau mengenai topik penelitian. Data ini merupakan data yang berhubungan secara langsung dengan penelitian yang dilaksanakan dan bersumber dari Hotel Ibis Bandung trans Studio.

Tabel 3.2

JENIS DAN SUMBER DATA

Jenis Data Sumber Data

Profil Perusahaan Hotel Ibis Bandung Trans Studio Struktur Organisasi Hotel Ibis Bandung Trans Studio Tingkat Turnover departemen Front

Office periode maret 2012 – maret 2013 Hotel Ibis Bandung Trans Studio Alasan turnover karyawan departemen

Front Office Hotel Ibis Bandung Trans Studio

Persepsi karyawan mengenai kepemimpinan di departemen Front

Office

karyawan departemen Front Office Persepsi (turnover intention) karyawan

di departemen Front Office karyawan departemen Front Office Sumber : diolah oleh penulis tahun 2013


(26)

33

3.2.3 Populasi dan Sampel

a. Populasi

Menurut Sugiyono (2011:117) populasi dapat diartikan sebagai

“wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Populasi dalam penelitian ini adalah (karyawan departemen Front Office Hotel Ibis Bandung)

b. Sampel

Menurut Sugiyono (2011:120) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka penelitian dapat menggunakan sampel yang di ambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).

Roscoe (1975) dalam Sugiyono (2011) menyatakan bahwa, ukuran sampel yang lebih besar dari 30 dan kurang dari 500 pada kebanyakan penelitian sudah mewakili.

1) Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada pengertian teknik sampling menurut sugiyono yaitu Sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Sampel jenuh sering diartikan sampel yang sudah maksimum, ditambah berapapun tidak akan mengubah keterwakilan (Sugiyono, 2011:126). Dikarenakan populasi hanya 37 maka dilakukan sampel jenuh guna mengurangi kesalahan sekecil mungkin dan mendapatkan akurasi yang tepat.


(27)

34

Syarief Iskandar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Turnover Intention Karyawan Departemen Front Office Di Hotel Ibis Bandung Trans Studio

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2009:308), teknik pengumpulan data merupakan suatu

“Langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian

adalah mendapatkan data”. Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan

observasi, wawancara, kuesioner, dokumentasi dan gabungan keempatnya. Teknik pengumpulan data yang akan penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu :

a. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit. b. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk di isi dan dijawab.

c. Dokumentasi

pengumpulan data dan menganalisa data-data penting tentang perusahaan, terutama yang berhubungan dengan laporan turnover karyawan departemen Front Office yang berkaitan dengan pengaruh kepemimpinannya.

d. Studi Kepustakaan

Penelitian ini dilakukan untuk pengambilan data yang bersifat teori yang kemudian digunakan sebagai literatur penunjang guna mendukung penelitian yang dilakukan. Data ini diperoleh dari buku-buku sumber yang dapat dijadikan acuan yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti.

Berdasarkan dengan pengumpulan data sekunder dan data primer dengan menggunakan kuesioner maka item kuesioner menggunakan skala likert. Menurut Sugiyono (2011:136) dengan Skala Likert, maka variabel yang akan diukur


(28)

35

dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negative.

Tabel 3.3 Skor penilaian

Pilihan Jawaban Skor Nilai Pernyataan

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Kurang Setuju 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Sumber : Sugiyono (2011:137)

3.2.5 Analisi Data

Dalam menganalisis data ada beberapa tahapan. Dimana tahapan tersebut digunakan untuk membantu menyelesaikan rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnnya dalam bab I. Dalam pengolahan data dan penganalisisannya menggunakan beberapa tahapan sebagai berikut :

1. Seleksi Data

Pada tahap ini langkah pertama yang dilakukan adalah memeriksa dan menyeleksi data yang terkumpul dari responden. Hal ini penting dilakukan untuk menyakinkan bahwa data-data yang telah terkumpul memenuhi syarat untuk diolah lebih lanjut.


(29)

36

Syarief Iskandar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Turnover Intention Karyawan Departemen Front Office Di Hotel Ibis Bandung Trans Studio

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2.5.1Perhitungan Kecendrungan Umum Skor Responden Berdasarkan Perhitungan Rata-Rata (Weight Means Score)

Menurut Sugiyono (2009:204) perhitungan rumus dari Weight Means Score (WMS) adalah sebagai berikut:

Keterangan:

̅ = Rata-rata skor responden

= Jumlah Skor dari jawaban responden

n = Jumlah Responden

Tahapan-tahapan yang diharuskan dalam pengolahan data dengan menggunakan rumus WMS ini adalah sebagai berikut:

a. Memberi bobot nilai untuk setiap alternatif jawaban dengan menggunkan skala Likert.

b. Menghitung frekuensi dari setiap alternatif pilihan jawaban yang dipilih. c. Menjumlahkan jawaban responden untuk setiap item dan langsung

dikaitkan dengan bobot alternatif jawaban itu sendiri.

d. Menghitung nilai rata-rata untuk setiap item pada masing-masing kolom. e. Menentukan kriteria untuk setiap item dengan menggunakan tabel

konsultasi hasil perhitungan WMS di bawah ini:

Tabel 3.4

Daftar Konsultasi Hasil Perhitungan WMS Rentang

Nilai Kriteria

Penafsiran

Variabel X Variabel Y

4,01 – 5,00 3,01 – 4,00 2,01 – 3,00 1,01 – 2,00 0,01 – 1,00

Sangat Baik Baik Cukup Rendah Sangat Rendah Selalu (SL) Sering (SR) Kadang-kadang (KD) Hampir Tidak Pernah (HTP)

Tidak Pernah (TP)

Selalu (SL) Sering (SR) Kadang-kadang (KD) Hampir Tidak Pernah (HTP)

Tidak Pernah (TP) Sumber : Sugiyono (2009:205


(30)

37

3.2.5.2Analisis Regresi Linear Sederhana

Dengan menggunakan data ordinal hasil penyebaran kuesioner, guna mencari pengaruh kepemimpinan terhadap turnover intention karyawan department front office hotel Ibis Bandung Trans Studio. Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu variabel X dengan variabel Y. Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Rumus regresi linear sederhana sebagi berikut:

Keterangan:

Y’ = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)

X = Variabel independen

a = Konstanta (nilai Y’ apabila X = 0)

b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)

Dalam analisis regresi linier ini akan menentukan ketepatan prediksi hubungan antara Variabel Y yaitu turnover intention karyawan department front office dengan variabel X yaitu kepemimpinan.

3.2.5.3Uji Normalitas Distribusi Data

Dalam perhitungan regresi juga perlu dilakukan uji normalitas untuk mengetahui apakah populasi berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, uji normalitas akan dilakukan dengan menggunakan perhitungan rumus One-Sample Kolmogorov Smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 5% atau 0,05. Perhitungan uji normalitas ini akan dilakukan menggunakan bantuan program software SPSS 20 menggunakan data interval.


(31)

38

Syarief Iskandar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Turnover Intention Karyawan Departemen Front Office Di Hotel Ibis Bandung Trans Studio

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2.5.4Pengujian Hipotesis Penelitian

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi pearson product moment. Adapun langkah-langkah dalam menguji hipotesis penelitian ini dengan menggunakan analisis koefisien korelasi, uji signifikasi, uji koefisien determinasi. Menurut Sugiyono (2012:225) dalam pengujian hipotesis kriteria pengambilan keputusan dalam pengujian hipotesis adalah seperti berikut:

Hipotesis Nol (H0) : tidak terdapat pengaruh antara variabel X dengan variabel Y

Hipotesis Alternatif (Ha) : Terdapat pengaruh antara variabel X dengan variabel Y

Dalam pengujian hipotesis ini dilihat berdasarkan, jika t hitung > t tabel maka Ha (hipotesis alternatif diterima dan Ho ditolak) namun jika t hitung < t tabel maka Ho (hipotesis nol diterima dan Ha ditolak). Untuk pengujian hipotesis ini akan diuji dengan uji t atau uji t parsial. Uji ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan variabel bebas dengan variabel dependen (Y). Berikut adalah rumus perhitungan uji t :

t= √

Keterangan :

rs = Koefisien regresi

t =Distribusi student dengan derajat kebebasan db = = Banyaknya sampel

3.2.5.5Koefisien Korelasi

Setelah melakukan uji regresi, maka untuk mengetahui seberapa besar hubungan dari pengaruh variabel X sebagai variabel independen terhadap variabel Y sebagai variabel dependen.

Dalam penelitian ini teknik korelasi yang akan digunakan adalah korelasi Perason Product Moment. Perhitungan korelasi product moment pearson ini akan dihitung melalui program SPSS ver. 20 untuk membantu perhitungan. Hasil dari


(32)

39

perhitungan korelasi akan diinterpretasikan. Dalam perhitungan ini, akan digunakan pedoman untuk memberikan nilai interpretasi keofisien korelasi sebagai berikut :

Tabel 3.5

Kriteria Harga Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 – 1,000 Sangat Kuat 0,60 – 0,799 Kuat

0,40 – 0,599 Cukup Kuat 0,20 – 0,399 Rendah 0,00 – 0,199 Sangat rendah Sumber : Akdon (2008:188)

Dari interpretasi ini akan diketahui seberapa besar hubungan variabel kepemimpinan terhadap turnover intention dilihat dari hasil perhitungan korelasi product moment pearson.

3.2.5.6Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi adalah bagian dari variasi total dalam variabel dependen yang dijelaskan oleh variasi dalam variabel independen. Disebut juga dengan R-squared dan dinotasikan dengan R2. Dalam penelitian menggunakan analisi regresi linear sederhana maka nilia R2 dapat diketahui dari nilai r yang merupakan nilai regresi sederahana. Yaitu dengan rumus atau persamaan, Akdon (2008:188) :


(33)

40

Syarief Iskandar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Turnover Intention Karyawan Departemen Front Office Di Hotel Ibis Bandung Trans Studio

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan :

R2 = Koefisien Determinasi r = Koefisien Korelasi Sederhana

Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh kepemimpinan (variabel X) terhadap turnover intention (variabel Y), maka digunakan pedoman interpretasi koefisien penentu. Jika nilai koefisien penentu semakin mendekati 100% artinya semakin kuat pengaruh variabel independen (bebas) terhadap variabel dependen (terikat).Sedangkan apabila semakin mendekati 0, berarti semakin lemah pengaruh variabel dependen terhadap variabel independen. Berikut ini adalah pedoman interpretasi koefisien penentu:

Tabel 3.6

Pedoman Interpretasi Koefisien Determinasi

Interval Koefisien Tingkat Pengaruh

0% - 19,99% Sangat Rendah

20% - 39,99% Rendah

40% - 59,99% Sedang

60% - 79,99% Kuat

80% - 100% Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono, 2008

3.2.6 Uji Validitas dan Realibilitas Instrumen 3.2.6.1Validitas

Validitas dilakukan untuk menguji valid atau keabsahan dari suatu kuisioner, menurut Sugiyono (2003:137) validitas adalah tingkat keandalan dan analisis alat ukur yang digunakan. Intrumen dikatakan valid berarti menunjukan


(34)

41

alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya

Jadi sebelum menyebarkan kuesioner kita harus menguji terlebih dahulu tingkat kevalidan dari suatu pernyataan atau pertanyaan didalam kuesioner dapat dipahami dan sesuai dengan apa yang dimaksudkan oleh penulis. Sehingga dapat mempertimbangkan pertanyaan atau pernyataan mana yang harus diganti atau dihilangkan karena tidak sesuai kepada yang dituju. Batas minimal validitas dalam peneltian ini dilihat dari jumlah responden sebanyak 37 responden maka didapat batas minimal kevalidan setiap pernyataan adalah 0.325.

Validitas Rank Spearman, rumus yang digunakan : Rs =

) 1 ( 6 1

2  

n n

di

dimana Σ di² = Σ ( rank (xi) – rank (yi) )²\

Tabel 3.7

UJI VALIDITAS VARIABEL KEPEMIMPINAN (X)

Kepemimpinan

Hasil Uji Validitas

Batas Min

Keterangan

1. Pemimpin mampu mempertimbangkan konsekuensi moral dan etika dalam menghadapi masalah

0.365531 0.325 Valid

2. Pemimpin berani mengambil keputusan secara tepat dan tegas

0.5185 0.325 Valid

3. Pemimpin memperlihatkan

kapasitasnya sebagai pemimpin di dalam organisasi


(35)

42

Syarief Iskandar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Turnover Intention Karyawan Departemen Front Office Di Hotel Ibis Bandung Trans Studio

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Pemimpin mampu mengontrol

stabilitas emosinya

0.3351 0.325 Valid

5. Pemimpin tidak membawa masalah pribadi kedalam pekerjaan

0.463 0.325 Valid

6. Pemimpin memperhatikan pentingnya masukan pendapat karyawan

0.3633 0.325 Valid

7. Pemimpin mampu berinteraksi secara baik dengan bawahannya secara pribadi dan dianggap sebagai pendengar yang baik

0.5358 0.325 Valid

8. Pemimpin memberikan dukungan dalam bentuk pekerjaan kepada karyawan dengan menunjukan antusiasme dan sikap optimis

0.4026 0.325 Valid

9. Pemimpin menunjukan keyakinan bahwa berbagai tujuan akan tercapai

0.4137 0.325 Valid

10. Pemimpin dapat mempengaruhi karyawan untuk dapat bekerjasama di dalam pekerjaan

0.5042 0.325 Valid

11. Pemimpin mampu meyakinkan karyawan mana yang menjadi kewajibannya dan mana yang harus menjadi haknya

0.3839 0.325 Valid

12. Pemimpin dapat memberi contoh dan


(36)

43

baik terhadap bawahannya

13. Materi pelatihan yang disampaikan pemimpin mudah dipahami

0.4083 0.325 Valid Sumber : Hasil Pengolahan Data Tahun 2013

Dilihat dari tabel 3.7 dapat disimpulkan bahwa seluruh pernyataan di dalam kuesioner variabel kepemimpinan dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam penelitian ini. Total pernyataan dalam kuesioner berjumlah 13 pernyataan dan seluruh pernyataan melebihi angka minimal valid 0.325.

Tabel 3.8

UJI VALIDITAS VARIABEL TURNOVER INTENTION (Y)

Turnover Intention Hasil Uji Validitas

Batas

Min Keterangan 1. Memprioritaskan antara tujuan

perusahaan dibanding tujuan pribadi 0.4188 0.325 Valid 2. Sangat terlibat aktif dalam kegiatan

organisasi 0.4206 0.325 Valid

3. Mendapatkan kejelasan benefit yang didapat dari jabatan promosi untuk karirnya

0.6184 0.325 Valid 4. Mendapatkan dukungan peningkatan

karir oleh atasan 0.542 0.325 Valid

5. Mendapatkan kejelasan dalam jenjang

karir 0.724 0.325 Valid

6. Puas dengan pekerjaan yang telah

diberikan 0.3742 0.325 Valid

7. Mendapatkan gaji yang sesuai dengan

beban pekerjaan 0.4196 0.325 Valid

8. Memiliki hubungan kerja yang baik


(37)

44

Syarief Iskandar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Turnover Intention Karyawan Departemen Front Office Di Hotel Ibis Bandung Trans Studio

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 9. Lingkungan pekerjaan sangat

mendukung untuk bekerja 0.4658 0.325 Valid

10. Beban-beban pekerjaan yang diberikan sudah sesuai dengan kapasitas karyawan

0.5418 0.325 Valid 11. Karyawan mendapatkan hak dan

kewajiban yang sesuai berdasarkan jabatannya di dalam organisasi

0.5673 0.325 Valid 12. Setiap karyawan memiliki

kesempatan pengembangan diri yang sama

0.5928 0.325 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data Tahun 2013

Dilihat dari tabel 3.8 maka, dapat disimpulkan bahwa seluruh pernyataan dalam kuesioner variabel turnover intention dan dibagi kedalam lima subvariabel dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam penelitian ini. Total ada 12

pernyataan kuesioner dan semua melebihi angka minimal 0.325.

3.2.6.2Realibilitas

Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relative konsisten apabila alat ukur kita gunakan berulang kali. Suatu instrumen sudah reliabel sebagai alat pengumpul data apabila memberikan hasil ukuran yang sama terhadap suatu gejala pada waktu yang berlainan. Sugiyono (2011:127)

Pengujian realibilitas instrument agar mengetahui tingkat kebenaran suatu kuesioner meskipun ditanyakan dalam waktu berbeda tetapi mendapatkan hasil yang tetap dalam setiap pengujiannya.


(38)

45

Menurut Kaplan menyatakan:

“It has been suggested that reliability estimates in the range of 0.7 to 0.8 are

good enough for most purposes in basic research.” Robert M. Kaplan & Dennis dalam Akdon (2008)

Dari pernyataan tersebut bisa disimpulkan bahwa: Kelompok item dalam suatu dimensi dinyatakan reliabel jika koefisien reliabilitasnya tidak lebih rendah dari 0.7.

Bila koefisien reliabilitas telah dihitung, maka untuk menentukan keeratan hubungan bisa digunakan kriteria Guilford (Akdon 2008:178), yaitu :

a. kurang dari 0,20 : Hubungan yang sangat kecil dan bisa diabaikan b. 0,20 - < 0,40 : Hubungan yang kecil (tidak erat)

c. 0,40 - < 0,70 : Hubungan yang cukup erat d. 0,70 - < 0,90 : Hubungan yang erat

f. 0,90 - < 1,00 : Hubungan yang sangat erat g. 1,00 : Hubungan yang sempurna Reliabilitas Alpha Cronbach

Rumusan Koefesien Reliabilitas untuk penelitian yang berupa skor berskala ukur ordinal, digunakan persamaan koefesien-α Cronbach (Akdon:2008:161)

2

2 1 1 1

b

k k

 

  

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑σb2 = jumlah varians butir


(39)

46

Syarief Iskandar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Turnover Intention Karyawan Departemen Front Office Di Hotel Ibis Bandung Trans Studio

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

TABEL 3.9

UJI REALIBILITAS VARIABEL KEPEMIMPINAN (X)

Simbol Variabel Hasil Uji Realibilitas

Batas

Min Keterangan

X Kepemimpinan 0.7264 0.7 Realibilitas

Sumber : Hasil pengolahan Data Tahun 2013

Dilihat dari tabel 3.9 dapat disimpulkan bahwa variabel X (kepemimpinan) dalam tabel diatas telah benar dan reliable maka jika dilakukan pengisian kuesioner dalam jangka waktu yang berbedapun, jawaban tetap dan tidak akan berubah.

TABEL 3.10

UJI REALIBILITAS VARIABEL TURNOVER INTENTION (Y)

Simbol Variabel Hasil Uji Realibilitas

Batas

Min Keterangan Y

Turnover

Intention 0.88291 0.7 Realibilitas

Sumber : Hasil Pengolahan Data Tahun 2013

Dilihat dari tabel 3.10 dapat disimpulkan bahwa variabel Y (turnover intention) karyawan dalam tabel diatas telah benar dan reliable maka jika dilakukan pengisian kuesioner dalam jangka waktu yang berbedapun, jawaban tetap dan tidak akan berubah


(40)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan Dan Saran

Pada bagian akhir dari skripsi ini, penulis akan mengemukakan beberapa kesimpulan dan saran yang didasarkan pada temuan dari hasil penelitian dan uraian pada bab-bab sebelumnnya mengenai masalah yang diteliti, yaitu : Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Turnover Intention Karyawan Department Front Office Di Hotel Ibis Bandung Trans Studio.

5.1.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka penulis menarik kesimpulan penelitian sebagai berikut :

1) Kepemimpinan di departemen front office Hotel Ibis Bandung Trans Studio berdasarkan dari tanggapan responden berada pada tingkatan yang

sangat baik.

2) Turnover intention karyawan departemen front office di Hotel Ibis Bandung Trans Studio berdasarkan dari tanggapan responden berada pada tingkat yang baik.

3) Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kepemimpinan (variabel X) terhadap turnover intention karyawan (variabel Y) department front office di Hotel Ibis Bandung Trans Studio dan dapat dikategorikan memiliki hubungan yang cukup kuat.


(41)

82

Syarief Iskandar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Turnover Intention Karyawan Departemen Front Office Di Hotel Ibis Bandung Trans Studio

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5.1.2 SARAN

Pada kesempatan ini, peneliti akan mengemukakan beberapa saran sehubungan dengan penelitian yang telah dilakukan. Adapun saran yang dapat diberikan antara lain :

1) Kemampuan berkomunikasi (communication skill) seorang pemimpin terhadap bawahannya. Dalam hal ini meskipun berada pada tingkatan yang baik. Namun bila dibandingkan dengan sub-variabel kepemimpinan yang lainnya masih belum pada tingkatan yang sangat baik. Maka dari itu perlu adanya peningkatan kemampuan berkomunikasi yang dimiliki pemimpin. Baik oleh perusahaannya dengan cara memberikan pelatihan atau training kepada pemimpin di department front office Hotel Ibis Bandung yang berkaitan dengan keys to communication (kunci berkomunikasi yang baik) maupun oleh dirinya sendiri dengan lebih mendekatkan diri terhadap bawahannya sehingga akan menghasilkan keberhasilan dalam berkomunikasi dengan bawahannya, dampaknya dapat terjalin kerjasama antara pemimpin dengan karyawan di dalam pekerjaan dengan selaras. 2) Pada sub-variabel kemampuan mengajar (teaching skill) pemimpin dalam

menjelaskan materi pelatihan maupun standar pekerjaan berada dalam tingkatan baik. namun perlu terus adanya peningkatan kemampuan pemimpin dalam mengajarkan dan menjelaskan pekerjaan terhadap bawahannya ini sehingga materi-materi yang diterima oleh bawahan dapat dengan mudah diserap dan dipahami, nantinya berdampak pada kinerja karyawan yang semakin baik. Dalam hal ini perusahaan harus memberikan pelatihan terhadap pemimpin sehingga kapasitasnya sebagai pemimpin dan kemampuan pemimpin dalam kemampuan mengajar bisa menjadi lebih baik.

3) Promosi penigkatan karir dan benefit serta kejelasan dari jenjang karir karyawan yang diberikan pemimpin. Ada pada tingkatan baik sehingga dirasa karyawan sudah mendapatkan promosi peningkatan karir dengan


(42)

83

baik oleh atasan. Meskipun dirasa baik namun perlu adanya peningkatan lagi dalam memberikan promosi jenjang karir untuk karyawan oleh atasannya sehingga karyawan dirasa sangat jelas dalam karirnya di dalam organisasi dan tidak merasa stuck dengan jabatannya saat ini. Pemimpin harus lebih banyak memperhatikan jenjang karir karyawan dengan menyeleksi karyawa-karyawan yang dirasa memiliki kemampuan yang mumpuni untuk dapat ditingkatkan ke jenjang karir yang lebih sesuai. 4) Kepuasan kerja karyawan, pada sub-variabel ini berada pada tingkatan

yang baik meskipun demikian perlu adanya peningkatan dalam hal kepuasan kerja yang didapat karyawan dari pemimpin. Dengan cara pemimpin memberikan porsi pekerjaan yang sesuai dengan kapasitas dari si karyawan itu sendiri. Kemudian memberikan reward (penghargaan) kepada karyawan yang mampu menyelesaikan pekerjaan dengan maksimal sehingga karyawan merasa puas dengan apa yang dia hasilkan dan apa yang dia dapatkan dari perusahaan.

5) Pada sub-variabel stress kerja karyawan meskipun berada dalam tingkatan yang baik. Namun dirasa sangat perlu ada peningkatan kearah yang sangat baik dimana stress kerja sangat berpengaruh terhadap kinerja dari karyawan itu sendiri. Pemimpin harus mampu menciptakan suasana atau lingkungan kerja yang mendukung dan tidak membosankan akibat rutinitas pekerjaan yaitu dengan cara mengadakan suatu kegiatan yang bersifat refreshing baik itu kegiatan outing dihari libur ataupun membentuk kegiatan organisasi yang bersifat membangun kekompakan dan kekeluargaan seperti kegiatan olahraga.

6) Keadilan dalam mendapatkan hak dan kewajiban karyawan sesuai jabatannya juga kesempatan pengembangan diri yang sama bagi setiap karyawan. Pada masalah ini berada dalam tingkatan yang baik. Meskipun baik namun pemimpin harus lebih memberikan keadilan untuk seluruh karyawan nya tanpa membedakan kedekatan emosional pribadi. Sehingga karyawan tidak merasa dibedak-bedakan didalam organisasi.


(43)

Syarief Iskandar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Turnover Intention Karyawan Departemen Front Office Di Hotel Ibis Bandung Trans Studio

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Akdon. (2008). Aplikasi Statistika Dan Metode Penelitian Untuk Administrasi Dan Manajemen (cetakan kedua). Bandung : Dewa Ruchi.

Edy, Sutrisno (2009), Manajemen Sumber Daya Alam. Jakarta : Kencana. Gibson, J.L Ivancevich dan Donnelly, J.Jr (2003). Organisasi dan Manajemen :

Perilaku, Struktur dan Proses. Jakarta : Erlangga.

Gitosudarmo dan Mulyono (1990). Prinsip Dasar Manajemen. Yogyakarta : BPFE – Yogyakarta.

Handoko, T. Hani (1997). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : BPFE – Yogyakarta.

Hariandja, Marihot T.E (2002). Sumber Daya Manusia. Jakarta : Grasindo. Hasibuan, Malayu S.P (2002), Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT.

Bumi Aksara.

Kramer, K (2000). Warning : Employee turnover can cost you “big time” Adhesives & Sealants Industry.

Lina, Anatan dan Lena Ellitan (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Bisnis Modern. Bandung : Alfabeta.

Mowday, Richard. Porter, Lyman dan Steers, Richard (1982). Employee

Organization linkages : The Psychology of Commitment, Absenteeism and Turnover. New york : Academic Press.

Siagian, P. Sondang (1994). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta Sugiyono (2011). Metode Penelitian Kombinasi (mixed methods). Bandung :

Alfabeta.

Sugiyono (2012). Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif. Bandung : Alfabeta Suwatno dan Donni (2011), Manajemen SDM. Bandung : Alfabeta.

Tb. Sjafri Mangkuprawira dan Aida Vitalaya Hubeis (2007). Manajemen Mutu SDM, PT. Ghalia Indonesia, Jakarta.


(44)

Mobley, W.H. 1986. Pergantian Karyawan: Sebab Akibat dan Pengendalianya. Alih Bahasa : Iman, Nurul. Jakarta : Pustaka Binaman

Journal

Abbasi, S.M dan Hollman, K.W (2000) turnover : The Real Bottom Line. Public Personnel Managment, 29,(3), 333

Agrusan, J. Dan Lerna, J.D. (2007). An Examination of Mississippi Gulf Coast Casino Management Styles with Implication for Employee Turnover. UNLV Gaming Research & Review Journal, 11(1), 13.

Azuar, Juliandi (2000). “Kepuasan dan Ketidakpuasan Kerja dalam

Mempengaruhi Intensi Untuk Bertahan atau Keluar dari Lingkungan

Pekerjaan”. Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis. 3, (1).

Kalnbach Lynn dan Griffin Gene (2002). “Predicting and Classifying Voluntary

Turnover Decision”. Journal. 9-10.

Sumber Internet

Ajzen, Icek (2002). Organizational Behavior and Human Decision Process : The Theory of Planned Behaviour (online), (http://home.comcast.net, diakses 20 mei 2013).


(1)

46

TABEL 3.9

UJI REALIBILITAS VARIABEL KEPEMIMPINAN (X)

Simbol Variabel Hasil Uji Realibilitas

Batas

Min Keterangan X Kepemimpinan 0.7264 0.7 Realibilitas

Sumber : Hasil pengolahan Data Tahun 2013

Dilihat dari tabel 3.9 dapat disimpulkan bahwa variabel X (kepemimpinan) dalam tabel diatas telah benar dan reliable maka jika dilakukan pengisian kuesioner dalam jangka waktu yang berbedapun, jawaban tetap dan tidak akan berubah.

TABEL 3.10

UJI REALIBILITAS VARIABEL TURNOVER INTENTION (Y)

Simbol Variabel Hasil Uji Realibilitas

Batas

Min Keterangan Y

Turnover

Intention 0.88291 0.7 Realibilitas

Sumber : Hasil Pengolahan Data Tahun 2013

Dilihat dari tabel 3.10 dapat disimpulkan bahwa variabel Y (turnover

intention) karyawan dalam tabel diatas telah benar dan reliable maka jika

dilakukan pengisian kuesioner dalam jangka waktu yang berbedapun, jawaban tetap dan tidak akan berubah


(2)

Syarief Iskandar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Turnover Intention Karyawan Departemen Front Office Di Hotel Ibis Bandung Trans Studio

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan Dan Saran

Pada bagian akhir dari skripsi ini, penulis akan mengemukakan beberapa kesimpulan dan saran yang didasarkan pada temuan dari hasil penelitian dan uraian pada bab-bab sebelumnnya mengenai masalah yang diteliti, yaitu : Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Turnover Intention Karyawan Department

Front Office Di Hotel Ibis Bandung Trans Studio. 5.1.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka penulis menarik kesimpulan penelitian sebagai berikut :

1) Kepemimpinan di departemen front office Hotel Ibis Bandung Trans Studio berdasarkan dari tanggapan responden berada pada tingkatan yang

sangat baik.

2) Turnover intention karyawan departemen front office di Hotel Ibis

Bandung Trans Studio berdasarkan dari tanggapan responden berada pada tingkat yang baik.

3) Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kepemimpinan (variabel X) terhadap turnover intention karyawan (variabel Y) department front office di Hotel Ibis Bandung Trans Studio dan dapat dikategorikan memiliki hubungan yang cukup kuat.


(3)

82

5.1.2 SARAN

Pada kesempatan ini, peneliti akan mengemukakan beberapa saran sehubungan dengan penelitian yang telah dilakukan. Adapun saran yang dapat diberikan antara lain :

1) Kemampuan berkomunikasi (communication skill) seorang pemimpin terhadap bawahannya. Dalam hal ini meskipun berada pada tingkatan yang baik. Namun bila dibandingkan dengan sub-variabel kepemimpinan yang lainnya masih belum pada tingkatan yang sangat baik. Maka dari itu perlu adanya peningkatan kemampuan berkomunikasi yang dimiliki pemimpin. Baik oleh perusahaannya dengan cara memberikan pelatihan atau training kepada pemimpin di department front office Hotel Ibis Bandung yang berkaitan dengan keys to communication (kunci berkomunikasi yang baik) maupun oleh dirinya sendiri dengan lebih mendekatkan diri terhadap bawahannya sehingga akan menghasilkan keberhasilan dalam berkomunikasi dengan bawahannya, dampaknya dapat terjalin kerjasama antara pemimpin dengan karyawan di dalam pekerjaan dengan selaras. 2) Pada sub-variabel kemampuan mengajar (teaching skill) pemimpin dalam

menjelaskan materi pelatihan maupun standar pekerjaan berada dalam tingkatan baik. namun perlu terus adanya peningkatan kemampuan pemimpin dalam mengajarkan dan menjelaskan pekerjaan terhadap bawahannya ini sehingga materi-materi yang diterima oleh bawahan dapat dengan mudah diserap dan dipahami, nantinya berdampak pada kinerja karyawan yang semakin baik. Dalam hal ini perusahaan harus memberikan pelatihan terhadap pemimpin sehingga kapasitasnya sebagai pemimpin dan kemampuan pemimpin dalam kemampuan mengajar bisa menjadi lebih baik.

3) Promosi penigkatan karir dan benefit serta kejelasan dari jenjang karir karyawan yang diberikan pemimpin. Ada pada tingkatan baik sehingga


(4)

83

Syarief Iskandar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Turnover Intention Karyawan Departemen Front Office Di Hotel Ibis Bandung Trans Studio

baik oleh atasan. Meskipun dirasa baik namun perlu adanya peningkatan lagi dalam memberikan promosi jenjang karir untuk karyawan oleh atasannya sehingga karyawan dirasa sangat jelas dalam karirnya di dalam organisasi dan tidak merasa stuck dengan jabatannya saat ini. Pemimpin harus lebih banyak memperhatikan jenjang karir karyawan dengan menyeleksi karyawa-karyawan yang dirasa memiliki kemampuan yang mumpuni untuk dapat ditingkatkan ke jenjang karir yang lebih sesuai. 4) Kepuasan kerja karyawan, pada sub-variabel ini berada pada tingkatan

yang baik meskipun demikian perlu adanya peningkatan dalam hal kepuasan kerja yang didapat karyawan dari pemimpin. Dengan cara pemimpin memberikan porsi pekerjaan yang sesuai dengan kapasitas dari si karyawan itu sendiri. Kemudian memberikan reward (penghargaan) kepada karyawan yang mampu menyelesaikan pekerjaan dengan maksimal sehingga karyawan merasa puas dengan apa yang dia hasilkan dan apa yang dia dapatkan dari perusahaan.

5) Pada sub-variabel stress kerja karyawan meskipun berada dalam tingkatan yang baik. Namun dirasa sangat perlu ada peningkatan kearah yang sangat baik dimana stress kerja sangat berpengaruh terhadap kinerja dari karyawan itu sendiri. Pemimpin harus mampu menciptakan suasana atau lingkungan kerja yang mendukung dan tidak membosankan akibat rutinitas pekerjaan yaitu dengan cara mengadakan suatu kegiatan yang bersifat

refreshing baik itu kegiatan outing dihari libur ataupun membentuk

kegiatan organisasi yang bersifat membangun kekompakan dan kekeluargaan seperti kegiatan olahraga.

6) Keadilan dalam mendapatkan hak dan kewajiban karyawan sesuai jabatannya juga kesempatan pengembangan diri yang sama bagi setiap karyawan. Pada masalah ini berada dalam tingkatan yang baik. Meskipun baik namun pemimpin harus lebih memberikan keadilan untuk seluruh karyawan nya tanpa membedakan kedekatan emosional pribadi. Sehingga karyawan tidak merasa dibedak-bedakan didalam organisasi.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Akdon. (2008). Aplikasi Statistika Dan Metode Penelitian Untuk Administrasi

Dan Manajemen (cetakan kedua). Bandung : Dewa Ruchi.

Edy, Sutrisno (2009), Manajemen Sumber Daya Alam. Jakarta : Kencana. Gibson, J.L Ivancevich dan Donnelly, J.Jr (2003). Organisasi dan Manajemen :

Perilaku, Struktur dan Proses. Jakarta : Erlangga.

Gitosudarmo dan Mulyono (1990). Prinsip Dasar Manajemen. Yogyakarta : BPFE – Yogyakarta.

Handoko, T. Hani (1997). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : BPFE – Yogyakarta.

Hariandja, Marihot T.E (2002). Sumber Daya Manusia. Jakarta : Grasindo. Hasibuan, Malayu S.P (2002), Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT.

Bumi Aksara.

Kramer, K (2000). Warning : Employee turnover can cost you “big time”

Adhesives & Sealants Industry.

Lina, Anatan dan Lena Ellitan (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam

Bisnis Modern. Bandung : Alfabeta.

Mowday, Richard. Porter, Lyman dan Steers, Richard (1982). Employee

Organization linkages : The Psychology of Commitment, Absenteeism and Turnover. New york : Academic Press.

Siagian, P. Sondang (1994). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta Sugiyono (2011). Metode Penelitian Kombinasi (mixed methods). Bandung :

Alfabeta.

Sugiyono (2012). Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif. Bandung : Alfabeta Suwatno dan Donni (2011), Manajemen SDM. Bandung : Alfabeta.

Tb. Sjafri Mangkuprawira dan Aida Vitalaya Hubeis (2007). Manajemen Mutu SDM, PT. Ghalia Indonesia, Jakarta.


(6)

Syarief Iskandar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Turnover Intention Karyawan Departemen Front Office Di Hotel Ibis Bandung Trans Studio

Mobley, W.H. 1986. Pergantian Karyawan: Sebab Akibat dan Pengendalianya. Alih Bahasa : Iman, Nurul. Jakarta : Pustaka Binaman

Journal

Abbasi, S.M dan Hollman, K.W (2000) turnover : The Real Bottom Line. Public

Personnel Managment, 29,(3), 333

Agrusan, J. Dan Lerna, J.D. (2007). An Examination of Mississippi Gulf Coast

Casino Management Styles with Implication for Employee Turnover. UNLV Gaming Research & Review Journal, 11(1), 13.

Azuar, Juliandi (2000). “Kepuasan dan Ketidakpuasan Kerja dalam

Mempengaruhi Intensi Untuk Bertahan atau Keluar dari Lingkungan

Pekerjaan”. Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis. 3, (1).

Kalnbach Lynn dan Griffin Gene (2002). “Predicting and Classifying Voluntary

Turnover Decision”. Journal. 9-10.

Sumber Internet

Ajzen, Icek (2002). Organizational Behavior and Human Decision Process : The

Theory of Planned Behaviour (online), (http://home.comcast.net, diakses 20