PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN FRONT OFFICE DEPARTMENT DI THE TRANS LUXURY HOTEL BANDUNG.

(1)

No. Daftar FPIPS : 2041/UN.40.2.5.1/PL/2014

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF DAN PELATIHAN

KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

FRONT OFFICE

DEPARTMENT

DI THE TRANS LUXURY HOTEL BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sajana Pariwisata Program Studi Manajemen Resort & Leisure

Disusun oleh : IRWANA HIDAYAT

1006396

PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2014


(2)

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF DAN PELATIHAN

KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

FRONT OFFICE

DEPARTMENT

DI THE TRANS LUXURY HOTEL BANDUNG

Oleh Irwana Hidayat

Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pariwisata

pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Irwana Hidayat 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

IRWANA HIDAYAT 1006396

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF DAN PELATIHAN KERJA

TERHADAP KINERJA KARYAWAN

FRONT OFFICE

DEPARTMENT

DI THE TRANS LUXURY HOTEL BANDUNG

Disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing I

Erry Sukriah , SE.,M.SE.

NIP. 19791215 200812 2 002

Pembimbing II

Sri Marhanah, S.S., MM.

NIP. 19811014 200601 2 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Manajemen Resort & Leisure

Fitri Rahmafitria, SP.,M.Si.


(4)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

UCAPAN TERIMA KASIH ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 8

1.3Tujuan Penelitian ... 9

1.4Manfaat penelitian ... 9

1.5Sistematika Penulisan ... 10

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS ... 12

2.1 Kajian Teori ... 12

2.1.1 Insentif ... 12

2.1.2 Pelatihan ... 21

2.1.3 Kinerja ... 25

2.1.4 Pariwisata dan Kepariwisataan ... 30

2.1.5 Penelitian Terdahulu ... 32

2.2 Kerangka Pemikiran ... 36

2.3 Hipotesis ... 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 40

3.1 Lokasi Penelitian ... 40

3.2 Desain Penelitian ... 41

3.2.1 Metode Penelitian ... 41

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 42

3.3 Populasi ... 46

3.4 Sampel ... 47

3.5 Jenis dan Sumber Data ... 48

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 49

3.7 Instrumen Penelitian ... 50


(5)

3.8.1 Analisis Deskriptif ... 51

3.8.2 Analisis Verifikatif ... 53

3.9 Pengujian Instrumen Penelitian ... 55

3.9.1 Uji Validitas ... 55

3.9.2 Uji Reliabilitas ... 61

3.9.3 Uji Asumsi Klasik ... 63

3.9.4 Uji Hipotesis ... 68

3.9.1 Uji Validitas ... 55

3.9.2 Uji Reliabilitas ... 61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 71

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 71

4.2 Profil Karyawan Front Office Department ... 80

4.3 Pemberian Insentif Bagi Karyawan Front Office Department di The Trans Luxury Hotel ... 86

4.4 Pemberian Pelatihan Kerja Bagi Karyawan Front Office Department di The Trans Luxury Hotel ... 88

4.5 Kinerja Karyawan Front Office Department di The Trans Luxury Hotel ... 107

4.6 Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Kinerja Karyawan Front Office Department The Trans Luxury Hotel ... 125

4.7 Pengaruh Pemberian Pelatihan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Front Office Department The Trans Luxury Hotel ... 127

4.8 Pengaruh Pemberian Insentif dan Pelatihan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Front Office Department The Trans Luxury Hotel ... 4.9 Hasil Temuan Pengujian Skripsi ... 128 132 BAB VSIMPULAN DAN SARAN ... 134

5.1 Simpulan ... 134

5.2 Saran ... 136

DAFTAR PUSTAKA ... 139


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

Tabel 1.1 Tabel Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan Domestik dan

Mancanegara Ke Kota Bandung Tahun 2008-2012 ... 1

Tabel 1.2 Jumlah Penginapan/Hotel dan Jumlah Kamar Hotel Menurut Klasifikasinya di Kota Bandung ... 2

Tabel 1.3 Tabel Pertumbuhan Jumlah Tamu Menginap di The Trans Luxury Hotel Bandung Tahun 2012-2014 ... 4

Tabel 1.4 Data Persentase Guest Complaint di Front Office Department The Trans Luxury Hotel Bandung Periode Januari – Desember 2013 ... 6

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Tentang Pengaruh Pemberian Insentif Dan Pelatihan kerja Terhadap Kinerja Karyawan ... 35

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 43

Tabel 3.2 Jenis Dan Sumber Data Penelitian ... 48

Tabel 3.3 Aplikasi Skala Likert ... 51

Tabel 3.6 Hasil Pengujian Validitas terhadap Variabel Insentif ... 57

Tabel 3.7 Hasil Pengujian Validitas terhadap variabel Pelatihan ... 58

Tabel 3.8 Hasil Pengujian Validitas terhadap variabel Kinerja ... 59

Tabel 3.9 Hasil Pengujian Reliabilitas Terhadap variabel Insentif, Pelatihan dan Kinerja ... 62

Tabel 3.10 Hasil Uji Normalitas ... 64

Tabel 3.11 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 66

Tabel 3.12 Hasil Uji Multikolonieritas ... 67

Tabel 3.13 Hasil Uji Autokorelasi ... 68

Tabel 4.1 Proses Pemberian Insentif Finansial Front Office Department The Trans Luxury Hotel ... 87

Tabel 4.2 Tanggapan Karyawan Front Office Department Terhadap Pemberian Insentif Dimensi Finansial ... 89

Tabel 4.3 Tanggapan Karyawan Front Office Department Terhadap Pemberian Insentif Dimensi Non-Finansial ... 91

Tabel 4.4 Tanggapan Karyawan Front Office Department Terhadap Pemberian Insentif Dimensi Sosial ... 94

Tabel 4.5 Tabulasi Penilaian Insentif oleh Karyawan Front Office Department The Trans Luxury Hotel ... 96

Tabel 4.6 Tanggapan Karyawan Front Office Department Terhadap Pemberian Pelatihan Dimensi Reaksi ... 99

Tabel 4.7 Tanggapan Karyawan Front Office Department Terhadap Pemberian Pelatihan Dimensi Pembelajaran ... 101

Tabel 4.8 Tanggapan Karyawan Front Office Department Terhadap Pemberian Pelatihan Dimensi Perilaku ... 103

Tabel 4.9 Tabulasi Penilaian Pelatihan oleh Karyawan Front Office Department The Trans Luxury Hotel ... 105

Tabel 4.10Tanggapan Karyawan Front Office Department Terhadap Kinerja Dimensi Kuantitas Kerja... 109


(7)

Tabel 4.11Tanggapan Karyawan Front Office Department

Terhadap Kinerja Dimensi Kualititas Kerja... 110

Tabel 4.12Tanggapan Karyawan Front Office Department Terhadap Kinerja Dimensi Pemahaman Kerja... 112

Tabel 4.13Tanggapan Karyawan Front Office Department Terhadap Kinerja Dimensi Kreatifitas Kerja... 114

Tabel 4.14Tanggapan Karyawan Front Office Department Terhadap Kinerja Dimensi Kerja Sama... 116

Tabel 4.15Tanggapan Karyawan Front Office Department Terhadap Kinerja Dimensi Kesadaran Kerja... 118

Tabel 4.16Tanggapan Karyawan Front Office Department Terhadap Kinerja Dimensi Inisiatif ... 119

Tabel 4.17Tanggapan Karyawan Front Office Department Terhadap Kinerja Dimensi Kehandalan ... 121

Tabel 4.18Tabulasi Penilaian Kinerja oleh Karyawan Front Office Department Terhadap Kinerja Dimensi Kuantitas Kerja... 123

Tabel 4.19Hasil Pengujian Hipotesis Insentif Secara Parsial (Uji t)... 126

Tabel 4.20Hasil Pengujian Hipotesis Pelatihan Kerja Secara Parsial (Uji t)... 127

Tabel 4.21Hasil Analisis Regresi Linier Berganda... 128

Tabel 4.22Penguian Hipotesis Secara Overall (Uji F)... 130


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

Gambar 3.1 Peta Lokasi The Trans Luxury Hotel Bandung ... 40

Gambar 3.2 Garis Kontinum Variabel Penelitian ... 53

Gambar 3.3 Hasil Pengujian Linieritas ... 65

Gambar 3.4 Uji Ho Dengan Titik Kritis Dua Pihak ... 69

Gambar 4.1 Logo The Trans Luxury Hotel Bandung ... 72

Gambar 4.2 Hasil Perhitungan Profil Lama Bekerja ... 80

Gambar 4.3 Hasil Perhitungan Profil Jenis Kelamin ... 81

Gambar 4.4 Hasil Perhitungan Profil Usia ... 81

Gambar 4.5 Hasil Perhitungan Profil Tingkat Pendidikan ... 82

Gambar 4.6 Hasil Perhitungan Profil Status Perkawinan ... 83

Gambar 4.7 Hasil Perhitungan Profil Status Dalam Pekerjaan ... 83

Gambar 4.8 Hasil Perhitungan Profil Insentif Yang Diterima Perbulan .... 84

Gambar 4.9 Hasil Perhitungan Profil Banyaknya Penghargaan Yang Diterima ... 85

Gambar 4.10 Hasil Perhitungan Profil Jumlah Pelatihan Yang Didapatkan ... 86

Gambar 4.11 Garis Kontinum Insentif Finansial ... 90

Gambar 4.12 Garis Kontinum Insentif Non-Finansial ... 92

Gambar 4.13 Garis Kontinum Insentif Sosial ... 95

Gambar 4.14 Garis Kontinum Pemberian Insentif ... 97

Gambar 4.1 Garis Kontinum Pelatihan Dimensi Reaksi ... 100

Gambar 4.16 Garis Kontinum Pelatihan Dimensi Pembelajaran ... 102

Gambar 4.17 Garis Kontinum Pelatihan Dimensi Perilaku ... 104

Gambar 4.18 Garis Kontinum Pelatihan ... 106

Gambar 4.19 Garis Kontinum Kinerja Dimensi Kuantitas Kerja ... 109

Gambar 4.20 Garis Kontinum Kinerja Dimensi Kualitas Kerja ... 111

Gambar 4.21 Garis Kontinum Kinerja Dimensi Pemahaman Kerja ... 113

Gambar 4.22 Garis Kontinum Kinerja Dimensi Kreatifitas Kerja ... 115

Gambar 4.23 Garis Kontinum Kinerja Dimensi Kerja Sama ... 117

Gambar 4.24 Garis Kontinum Kinerja Dimensi Kesadaran Kerja ... 118

Gambar 4.25 Garis Kontinum Kinerja Dimensi Inisiatif ... 120

Gambar 4.26 Garis Kontinum Kinerja Dimensi Kehandalan ... 122


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

Lampiran 1 Tabulasi Data Jawaban Kuisioner Penelitian ... 142

Lampiran 2 Tabulasi Profil Karyawan ... 148

Lampiran 3 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 149

Lampiran 4 Hasil Pengujian Asumsi Klasik ... 152

Lampiran 5 Kuisioner Penelitian ... 153

Lampiran 6 Dokumentasi Lokasi Penelitian ... 158

Lampiran 7 VIP Membership The Trans Luxury Hotel ... 160

Lampiran 8 Surat Keputusan Pengujian Skripsi ... 161

Lampiran 9 Laporan Hasil Bimbingan Skripsi... 165

Lampiran 10 Surat Pernyataan Penelitian ... 169


(10)

ABSTRAK

“Pengaruh Pemberian Insentif dan Pelatihan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Front Office Departmentdi The Trans Luxury Hotel Bandung”

Oleh : Irwana Hidayat

1006396

Memiliki Sumber Daya Manusia yang memiliki kinerja yang profesional, handal serta mampu memberikan pelayanan yang prima merupakan kebutuhan utama suatu perusahaan, terlebih untuk perusahaan di bidang penyediaan jasa akomodasi seperti The Trans Luxury Hotel Bandung sebagai pelopor hotel bintang 6 di Indonesia. Perumusan masalah dalam penelitian ini mengacu kepada apakah pemberian Insentif dan pemberian Pelatihan Kerja akan berpengaruh terhadap peningkatan Kinerja Karyawan di Front Office Department The Trans Luxury Hotel Bandung, baik secara parsial maupun secara simultan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur dan menganalisis berapa besar pengaruh dari Pemeberian Insentif dan Pelatihan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Front Office Department The Trans Luxury Hotel Bandung secara parsial maupun secara simultan. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Front Office Department baik laki-laki maupun perempuan dengan segala status pekerjaan yang dibebankan yang berjumlah 55 orang. Adapun metode pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuisioner dan studi dokumentasi pra-penelitian. Model analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan menggunakan software SPSS 20. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Pemberian Insentif dan Pelatihan Kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan Front Office baik secara parsial maupun simultan. Pelatihan Kerja memperoleh pengaruh paling tinggi sebesar 0,556. Nilai Koefisien Determinasi (R2) diperoleh sebesar 0,258. Hal ini berrati bahwa kemampuan variabel independen (Insentif dan Pelatihan) menjelaskan kemampuan terhadap variabel dependen (Kinerja Karyawan) sebesar 25,8%, sedangkan sisanya sebesar 74,2% adalah merupakan kemampuan dari variabel yang belum diteliti dalam penelitian ini seperti Kepemimpinan, Motivasi kerja, dan kepuasan karyawan terhadap manajemen perusahaan.


(11)

ABSTRACT

The Effect of the Provision Incentives and Job Training on Performance of Front Office Department Employees at The Trans Luxury Hotel Bandung.”

By Irwana Hidayat

1006396

Providing a Human Resources who has professional performance, reliable and able to provide excellent services is a primary requirement of a company, especially for companies in the provision of accommodation services such as The Trans Luxury Hotel Bandung as the pioneer of 6 star hotels in Indonesia. The main problem in this research refers to whether the provision of incentives and the

provision of Job Training will affect the improvement of employee’s performance

in the Front Office Department The Trans Luxury Hotel Bandung, either partially or simultaneously. This Research aimed to recognize and analyze The effect of

Provision Incentives and Job Training for employee’s performance in the Front

Office Department The Trans Luxury Hotel Bandung, either partially or simultaneously. Population and samples in this research were all employees of the Front Office Department both men and women in all job status assigned numbering 55 people. The methods of data collection is distributing of questionnaires and pre-study documentation. The model of Data analysis is used Multiple Linear Regression using SPSS 20. The Research Results showed that the Incentives and Job Training have significant effect on performance of Front Office employees, either partially or simultaneously. The Job Training has higher influence than Incentives with coefficient are 0,552. The Value of determination coefficient (R2) gained is 0.258. This means that the ability of the independent variables (Incentives and Training) describes the ability of the dependent variable (employee performance) of 25.8%, while the rest 74.2% variable is unexpressed

(latent) such as Leadership, Motivation of Work and Employee’s satisfaction of

the Hotel Management.


(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Perkembangan dunia perhotelan dalam upaya penyediaan jasa akomodasi pariwisata di Indonesia semakin hari semakin menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Menurut Hilda B Alexander (2013) dalam Forum Online Kompas menyebutkan bahwa perkembangan industri properti perhotelan di Indonesia dipengaruhi oleh faktor alternatif ketertarikan destinasi wisata (kota), pembangunan infrastruktur yang membaik, serta inovasi-inovasi atraksi wisata di destinasi wisata itu sendiri. Tingkat pertumbuhan hotel yang sangat potensial sebagai tujuan bisnis adalah Kota Bandung untuk daerah di Jawa Barat.

Berdasarkan data yang didapat dari data statistik jumlah kedatangan wisatawan domestik dan mancanegara ke Kota Bandung sampai tahun 2012 jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Bandung mengalami fluktuatif yang dapat terlihat dalam tabel dibawah ini :

Tabel 1.1

Tabel Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan Domestik dan Mancanegara Ke Kota Bandung Tahun 2008 - 2012.

Tahun Wisatawan Jumlah Presentase

Mancanegara Domestik

2008 74.730 1.346.729 1.421.459 -

2009 168.712 2.928.157 3.096.869 + 208 %

2010 180.603 3.024.666 3.205.269 + 3 %

2011 194.062 3.882.010 4.070.072 + 27 %

2012 158.848 3.354.857 3.513.705 - 14 %

Sumber : Dinas Pariwisata Kota Bandung dalam Data Badan Pusat Statistik Kota Bandung Tahun 2013.


(13)

Dari tabel 1.1 tentang Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan ke Kota Bandung diatas, telah terlihat adanya ketertarikan banyak orang untuk mengunjungi Kota Bandung sebagai destinasi wisata baik itu untuk seluruhnya kunjungan wisata maupun untuk tujuan bisnis dan wisata. dari data tabel 1.1 diatas, terlihat di tahun 2012 jumlah kunjungan wisatawan baik itu mancanegara maupun domestik mengalami penurunan jumlah kunjungan, untuk wisatawan mancanegara menjadi 158.848 orang atau mengalami penurunan sebesar 18% , sedangkan wisatawan domestik menjadi 3.354.857 orang atau mengalami penurunan sebesar 13,6 %, atau total kunjungan wisatawan ke Kota Bandung di tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 556.367 orang atau sebesar 14 %. Dari tingkat pertumbuhan wisatawan yang datang ke Kota Bandung diatas, melahirkan munculnya ketertarikan baru di dunia bisnis perhotelan di Kota Bandung. Badan Pusat Satistik (BPS) Kota Bandung dalam rekapitulasi perkembangan jumlah hotel di Kota Bandung dalam angka 2013 menyebutkan data jumlah hotel mulai dari hotel melati sampai dengan hotel berbintang seperti terlihat dalam tabel di bawah ini :

Tabel 1.2

Jumlah Penginapan/Hotel dan Jumlah Kamar Hotel Menurut Klasifikasinya di Kota Bandung Tahun 2012 No. Klasifikasi Penginapan/Hotel Jumlah Jumlah Kamar

1 Hotel Bintang 5 9 1.958

2 Hotel Bintang 4 25 3.323

3 Hotel Bintang 3 30 2.974

4 Hotel Bintang 2 25 1.671

5 Hotel Bintang 1 10 306

6 Hotel Melati I 59 944

7 Hotel Melati II 75 1.416

8 Hotel Melati III 107 3.558

Jumlah 340 16.150

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung dalam Data Badan Pusat Statistik Kota Bandung Tahun 2013


(14)

Dari data BPS tentang jumlah penginapan dan hotel di Kota Bandung tersebut, dapat terlihat bahwa Kota Bandung memiliki penyediaan jasa akomodasi yang memadai untuk mengakomodasi setiap wisatawan yang datang ke Kota Bandung baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik dengan total kamar yang tersedia sebanyak 16.150 kamar. Data tersebut juga didukung oleh pernyataan dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bandung dalam website resmi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud). Dalam website tersebut, PHRI menyatakan bahwa di Kota Bandung akan dibangun 270 properti baru sampai tahun 2015 mendatang dengan menambah 20.000 kamar yang akan memberikan fasilitas yang nyaman bagi wisatawan yang datang ke Kota Bandung.

Dengan kondisi seperti ini, Kota Bandung sebagai salah satu kota tersibuk di Jawa Barat baik untuk kegiatan bisnis, pendidikan maupun pariwisata sudah menunjukkan kesiapannya dalam proses pembangunan industri kepariwisataan di Indonesia. Oleh karena itu, dengan kesiapan akomodasi yang memadai dan didukung dengan program pemerintah Kota Bandung yang akan terus meningkatkan industri kepariwisatannya, diperlukan tenaga-tenaga terampil yang memiliki kinerja yang unggul dalam memberikan pelayanan jasa khususnya dibidang jasa pariwisata sehingga proses pembangunan kepariwisataan daerah Kota Bandung dan kepariwisataan nasional dapat terus mengalami peningkatan di masa mendatang. Dengan kata lain, tingginya persaingan bisnis properti perhotelan di Kota Bandung akan semakin memperketat persaingan antar pelaku usaha industri perhotelan di Kota Bandung untuk saling menjadi yang terbaik dan menjadi pilihan utama setiap wisatawan yang akan datang ke Kota Bandung. Dari persaingan ini, maka akan sangat dibutuhkan kinerja yang prima dari setiap tenaga kerja yang dimiliki dalam setiap penyampaian pelayanannya kepada setiap wisatawan yang menginap.

The Trans Luxury Hotel Bandung adalah hotel baru yang tumbuh di Kota Bandung dengan konsep yang berbeda. Secara ketentuan PHRI Kota Bandung hotel ini termasuk sebagai hotel berbintang 5, akan tetapi secara resmi pada pembukaannya tanggal 30 Juni 2012 pemilik langsung hotel ini yakni Chairul


(15)

Tanjung, memproklamirkan bahwa The Trans Luxury Hotel Bandung adalah

Indonesian Chain Hotel pertama di Indonesia bertaraf bintang 6 yang berkelas dunia. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh „TripAdvisor‟, dan pada tahun 2014, The Trans Luxury Hotel memenangkan Hotel Terbaik pilihan wisatawan di tahun 2014. Menurut hasil wawancara yang didapatkan dengan salah seorang manajer keuangan di hotel ini, The Trans Luxury Hotel menargetkan okupansi tahunannya sebesar 65% dari total kamar sebanyak 280 kamar yang berarti harus ada minimalnya 5.460 kamar terjual setiap bulannya dengan target yang diberikan oleh pihak manajemen. Akan tetapi hal ini terlihat berbeda dari data yang diperlihat dari tabel pertumbuhan jumlah tamu yang menginap di The Trans Luxury Hotel dari awal pembukaannya di tahun 2012 sampai dengan permulaan tahun 2014 seperti dalam tabel 1.3 dibawah ini :

Tabel 1.3

Tabel Pertumbuhan Jumlah Tamu Menginap di The Trans Luxury Hotel Bandung Tahun 2012 – 2014.

Sumber : Data Kunjungan Tamu The Trans Luxury Hotel Bandung (2014) Berdasarkan Tabel 1.3 diatas, tingkat kunjungan tamu yang menginap di The Trans Luxury Hotel Bandung mengalami fluktuatif, yang artinya tiap bulannya selalu mengalami naik turun jumlah kunjungan. Kenaikan yang

Tahun Bulan

Jumlah Kamar Terjual

Jumlah Tamu Datang

Tahun Bulan

Jumlah Kamar Terjual

Jumlah Tamu Datang

2012 Juli 4478 10957 2013 Mei 5252 12041 2012 Agustus 3273 7691 2013 Juni 5775 14216 2012 September 3384 6950 2013 Juli 3798 9111 2012 Oktober 3936 8100 2013 Agustus 4667 11398

2012 November 3810 9213 2013 September 3594 7138

2012 Desember 6163 15545 2013 Oktober 4609 9386

2013 Januari 4038 9398 2013 November 5566 11404

2013 Februari 3694 7997 2013 Desember 6997 15189

2013 Maret 4148 10235 2014 Januari 4213 8663 Total


(16)

signifikan terjadi di setiap akhir tahun dimana hotel sendiri selalu mengadakan paket menginap dengan konser artis-artis ternama seperti Agnes Monica di penghujung tahun 2012 dan George Benson di akhir tahun 2013. Mengacu terhadap hasil wawancara yang dilakukan terhadap target yang diterapkan oleh hotel ini menunjukkan bahwa selama 2 tahun terakhir hotel ini belum mampu mencapai target yang diterapkan hanya mampu mencapai angka 54.5% selama hotel ini berdiri, memiliki selisih kurang lebih 11% dari target yang ditetapkan. Hal ini ditunjukkan dengan okupansi yang terjadi di bulan-bulan normal tingkat okupansi hotel justru di bawah 50% berbeda jauh dengan adanya paket menginap yang seperti yang dilakukan di setiap pengujung tahun. Hal ini sangat menjadi pertanyaan besar, haruskah hotel selalu mengadakan paket menginap untuk menaikkan okupansi hotel tiap bulannya. Nilai okupansi yang terus dibawah 50% di awal sampai pertengahan tahun 2013 menunjukkan adanya penurunan ketidakpuasan dari tamu yang menginap sehingga keinginan untuk berkunjung kembali belum dapat diciptakan. Di masa-masa total kunjungan kecil, kinerja karyawan hotel akan semakin terlihat dan semakin menjadi pusat perhatian setiap tamu hotel yang menginap. Hal serupa juga ditunjukkan dengan yang terjadi di awal tahun 2014 yang okupansi hotelnya merosot hampir setengahnya dari okupansi yang terjadi di bulan Desember 2013.

Berdasarkan naik turunnya okupansi tersebut, terlihat adanya ketidakstabilan dalam proses penyampaian pelayanan yang seharusnya prima sebagaimana standar hotel bintang 5. Hal ini menjadi dasar acuan dalam menentukan fokus penelitian yakni bagian/departemen mana yang akan menjadi titik fokus permasalahan penelitian di hotel mewah ini. Berbicara tentang penyampaian pelayanan jasa hotel, bagian Front Office atau lini terdepan perusahaan adalah departemen yang paling menjadi sorotan baik itu bagi setiap tamu hotel yang akan menginap, tamu hotel yang akan mengadakan pertemuan bisnis, ataupun tamu hotel yang hanya sekedar menikmati fasilitas seperti restoran, fitness centre, ataupun kolam renang yang secara status dapat dijual kepada tamu luar. Departemen ini merupakan gerbang utama pelayanan hotel


(17)

yang akan menciptakan citra hotel itu sendiri, baik buruknya citra hotel akan besar dipengaruhi oleh karyawan atau petugas-petugas kerja di lini depan ini.

Menurut Lovelock (1996 : 164) sebagai seorang pekerja di garis depan (Front Office Department) yang mengacu kepada rantai keuntungan dari layanan mengharuskan para pegawai yang berkinerja tinggi dan punya beban yang berat untuk meraih keunggulan layanan dan menarik loyalitas pelanggan karena diharuskan berhadapan langsung dengan pelanggan. Ketika salah memberikan pelayanan yang disebabkan oleh seorang karyawan, maka satu hotel tersebut akan ikut tercoreng citra hotelnya, mengingat setiap hotel berbintang di Kota Bandung khususnya akan berlomba-lomba memberikan pelayanan terbaik demi terbentuknya citra hotel yang kuat. Berdasarkan analisis data terhadap pendapat setiap tamu hotel (Guest Comment) berikut adalah data presentase tentang pendapat para tamu mengenai ketidakpuasannya terhadap performa kerja karyawan Front Office The Trans Luxury Hotel :

Tabel 1.4

Data Presentase Guest Complaint di Front Office Department The Trans Luxury Hotel periode Januari – Desember 2013.

Indikator Tingkat Ketidakpuasan di bulan ke - ( Dalam % )

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Kedatangan 44 43,25 35,1 45 40 44 39 40 44 48 42 45

Keberangkatan 43,7 40,6 34 40 39,4 40,2 30 29 44,5 47 41,9 43,6

Concierge / Lugage 66 63 45 49 53 55 48 55 68 49 54 55,3

STAR 56 56,5 42,5 43 57 57,5 51,5 62,5 58,5 65,5 46,5 58,5

Other Facilities 59 75 74 71,5 77 45 44,5 55 80 75 63 47

Sumber : Guest Comment Front Office Department The Trans Luxury Hotel Tahun 2013

Tabel 1.4 diatas merupakan hasil perhitungan dari total komentar tamu yang masuk kepada manajemen hotel dengan keterangan tidak semua tamu mengisi komentar tamu tersebut. Dengan adanya komentar tamu diatas dapat dijadikan sampel untuk mengukur tingkat kepuasan dan ketidakpuasan tamu saat menginap yang diukur dengan pelayanan yang diberikan selama tamu tersebut


(18)

menginap. Hal ini berarti ketika tamu puas ataupun tidak puas, maka berhubungan erat dengan kinerja yang ditampilkan oleh setiap karyawan di departemen lini depan ini. Dari Tabel 1.4 tersebut dapat terlihat penilaian tamu The Trans Luxury Hotel memiliki keberagaman pada kolom tidak puas terhadap pelayanan yang telah diberikan. Pada kolom tidak puas saat kedatangan kebanyakan tamu tidak puas terhadap proses check in dan check out yang terbilang lama, padahal menurut prosedur perusahaan maksimal waktu check in adalah 5 menit dan waktu utuk

check out adalah 3 menit, disamping itu pengetahuan karyawan yang kurang, serta banyaknya keluhan dalam proses pengantaran barang kedalam kamar yang lama dan waktu untuk menunggu kamar siap ditempati pada saat check in. Hal lainnya adalah masih kurangnya pelayanan jasa operator yang kurang tangkas dalam menanggapi setiap keluhan ataupun permintaan tamu menginap. Dari kolom ketidakpuasan diatas masih didapatkan angka-angka yang naik turun perbulannya, sehingga disini terlihat bahwa masih banyak tamu yang merasa kurang puas dengan pelayanan yang diberikan, sehingga perlu diteliti permasalahannya dimana dilihat dari faktor program pemberian pelatihan yang diberikan kepada setiap karyawan di departemen lini depan ini.

Membandingkan dari hasil temuan Tripadvisor dengan Guest Comment di

Front Office Department, untuk prestasi di Trip Advisor adalah hasil penilaian dari setiap tamu yang telah melakukan survey secara online yang merasakan kekagumannya terhadap fasilitas yang terdapat di The Trans Luxury Hotel dengan segala kemewahannya, sehingga hotel ini menjadi pilihan konsumen di tahun 2014, sedangkan untuk ketidakpuasan tamu dari Guest Comment yang ditampilkan adalah penilaian tamu terhadap kurang primanya pelayanan yang diberikan oleh karyawan Front Office yang dilakukan oleh tamu yang ingin menuliskan ketidakpuasannya terhadap persepsi yang tinggi dari hotel bintang 6 ini dengan ekspektasi pelayanan yang diterima.

Melalui wawancara secara acak terhadap beberapa karyawan di Front Office Department untuk menanyakan lama waktu kerja yang dihabiskan setiap harinya mereka selama mereka bekerja di hotel ini, sebagian dari karyawan banyak yang lembur terlebih saat okupansi hotel sedang tinggi bisa mencapai 13


(19)

jam kerja perhari, akan tetapi dari pihak hotel sendiri tidak memberikan uang kompensasi untuk jam lembur tersebut. The Trans Luxury Hotel Bandung sendiri menerapkan jam kerja per harinya selama 9 jam perhari dan 5 hari kerja, dengan rincian 8 jam kerja dan 1 jam istirahat, sedangkan menurut Undang-Undang No 13 tentang ketenagakerjaan pasal 77 ayat 2b sub bab waktu kerja, setiap harinya seseorang hanya diperbolehkan bekerja 8 jam, dengan total 40 jam seminggu untuk 5 hari kerja.

Selama melakukan pengamatan langsung melalui Program Latihan Akademik (PLA) selama enam bulan, kuota karyawan non staf yang justru lebih banyak dibandingkan dengan karyawan tetap, dengan standar kerja yang tinggi sebagai hotel bintang 6 yang berkelas internasional, telah dilakukan penerapan pemberian pelatihan dan insentif kepada setiap karyawannya, akan tetapi mengacu kepada data tentang tingkat pertumbuhan kamar terjual dari tahun 2012 sampai awal tahun 2014 dan data ketidakpuasan tamu di hotel ini, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai efektifitas pengaruh dari pemberian pelatihan dan insentif yang telah dilakukan kepada Karyawan di Front Office Department ini.

Dengan mengacu kepada uraian diatas tentang kondisi di Front Office Department The Trans Luxury Hotel Bandung ini, serta adanya teori-teori yang berkaitan terhadap kondisi tersebut, penulis akan melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Pemberian Insentif dan Pelatihan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Front Office Department di The Trans Luxury Hotel Bandung.”

1.2Rumusan Masalah

Dalam melakukan penelitian ini, penulis membuat batasan permasalahan yang akan diteliti melalui penelitian ini yakni dalam membahas variabel bebas (X1) penulis akan meneliti kesesuaian pemberian insentif yang diterima oleh semua karyawan aktif di Front Office Department dengan setiap pekerjaan yang telah dilakukan selama karyawan tersebut bekerja di The Trans Luxury Hotel, sedangkan untuk membahas variabel bebas (X2) penulis akan meneliti efektifitas dari pemberian pelatihan yang diterima oleh setiap karyawan Front Office Department terhadap kebutuhan dari karyawan itu sendiri selama menjadi


(20)

karyawan di The Trans Luxury Hotel Bandung. Kedua variabel bebas tersebut selanjutnya akan diukur pengaruhnya terhadap kinerja yang diberikan selama karyawan tersebut melakukan tanggung jawab dalam setiap pekerjaannya.

Oleh Karena itu, Penulis mengajukan permasalahan terhadap penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimana pemberian insentif kepada karyawan Front Office Department

di The Trans Luxury Hotel Bandung?

2. Bagaimana pemberian Pelatihan kepada karyawan Front Office Department di The Trans Luxury Hotel Bandung?

3. Bagaimana kinerja karyawan Front Office Department di The Trans Luxury Hotel Bandung?

4. Bagaimana pengaruh pemberian Insentif terhadap kinerja Karyawan Front Office Department di The Trans Luxury Hotel Bandung ?

5. Bagiamana pengaruh pemberian pelatihan terhadap kinerja karyawan

Front Office Department di The Trans Luxury Hotel Bandung ?

6. Bagaimana pengaruh pemberian Insentif dan pelatihan terhadap kinerja karyawan Front Office Department di The Trans Luxury Hote Bandung?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan maalah yang diajukan oleh penulis tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai penulis melalui penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menganalisis pemberian insentif karyawan Front Office Department di The Trans Luxury Hotel Bandung.

2. Menganalisis pemberian Pelatihan karyawan Front Office Department di The Trans Luxury Hotel Bandung.

3. Menganalisis Kinerja karyawan Front Office Department di The Trans Luxury Hotel Bandung.

4. Menganalisis pengaruh pemberian insentif terhadap kinerja karyawan

Front Office Department di The Trans Luxury Hotel Bandung.

5. Menganalisis pengaruh pemberian pelatihan terhadap kinerja karyawan


(21)

6. Menganalisis pengaruh pemberian insentif dan pelatihan terhadap kinerja karyawan Front Office Department di The Trans Luxury Hotel Bandung.

1.4Manfaat Penelitian

Dalam penelitian yang dilakukan ini, terdapat beberapa manfaat yang ingin diberikan oleh peneliti yang dapat diperoleh meliputi 2 kepentingan, yakni kepentingan teoritis dan kepentingan praktis, yakni sebagai berikut :

1. Kepentingan Teoritis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memperluas informasi akademik mengenai bagiamana memahami dan mempraktekkan ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia di sebuah perusahaan penyedia jasa pariwisata yang menjadi bagian pekerjaan seorang manajer suatu kawasan Resort dimana menjadi salah satu fokus utama program studi Manajemen Resort & Leisure. Selain itu juga diharapkan dapat bermanfaat bagi peningkatan mutu kualitas pembelajaran tentang pentingnya memahami kebutuhan karyawan yang nantinya akan menjadi motor penggerak suatu perusahaan pariwisata.

2. Kepentingan Praktis

Dengan adanya penelitian ini diharapakan mampu memberikan deskripsi informasi yang nyata sebagai masukan bagi perusahaan penyedia jasa akomodasi pariwisata khususnya dalam hal ini adalah The Trans Luxury Hotel Bandung dalam upaya peningkatan kinerja karyawannya dalam menghadapi persaingan bisnis perhotelan yang secara global semakin berkembang dengan pesat mengingat keunikan, kemewahan dan Brand The Trans yang telah melekat di pangsa pasar industri bisnis di Indonesia dan dunia.

1.5Sistematika Penulisan

Penyusunan Skripsi ini menginduk kepada sistematika penulisan yang tercantum dalam buku pedoman Akademik terbitan Universitas Pendidikan Indonesia. Berikut adalah sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini :


(22)

1. BAB I : Pendahuluan

Berisikan mengenai penjabaran latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.

2. BAB II : Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, Hipotesis

Berisikan teori-teori para ahli yang mendukung penelitian dan kerangka pemikiran penulis. Selain itu juga menjabarkan tentang kerangka pemikiran dalam penelitian yang dilakukan serta pengambilan hipotesis sebagai asumsi dalam melakukan penelitian.

3. BAB III : Metodologi Penelitian

Penjabaran mengenai metode yang digunakan penjelasan seperti: Lokasi, Populasi, Sampel, Variabel, Definisi Operasional, Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data. Dalam bab ini juga ditampilkan tentang pengujian validitas dan reliabilitas, serta hasil perhitungan uji hipotesis dan uji asumsi klasik.

4. BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan

Penjelasan mengenai hasil penelitian dan pembahasan dari hasil penelitian , serta menjelaskan tentang hasil perhitungan dari uji hipotesis.

5. BAB V : Kesimpulan dan Rekomendasi

Hasil dari pembahasan dan rekomendasi yang direkomedasikan oleh penulis dari hasil pembahasan


(23)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di The Trans Luxury Hotel Bandung, Jalan Gatot Subroto No. 289, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung. Hotel ini terletak di kawasan strategis karena berada di kawasan terpadu komplek Trans, yang terdiri dari Trans Luxury Hotel Bandung sebagai sarana akomodasi, Trans Studio Mall sebagai sarana perbelanjaan, Trans Studio Bandung sebagai sarana rekreasi dan hiburan, serta Bank Mega sebagai sarana bisnis keuangan. Lokasi The Trans Luxury Hotel sangat mudah diakses karena dekat dengan pintu tol Buah Batu, berada di jalur jalan provinsi, dekat dengan Jalan Riau sebagai pusat perbelanjaan Kota Bandung serta Jalan Asia Afrika sebagai pusat bisnis. Selain itu juga jarak dari Bandara Husein Sastranegara dapat ditempuh kurang dari 30 menit. Dengan kondisi yang strategis ini, penelitian dilokasi ini direkomendasikan untuk dijadikan objek penelitian. Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari 2014 sampaii bulan Mei 2014 meliputi pra-penelitian maupun penelitian lapangan (survey). Berikut adalah lokasi The Trans Luxury Hotel Bandung dalam Peta Lokasi Hotel :

Gambar 3.1 Peta Lokasi The Trans Luxury Hotel Bandung


(24)

3.2Desain Penelitian 3.2.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, yaitu hasil penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulannya, artinya penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data angka dan analisisnya menggunakan statistik. Dengan menggunakan metode penelitian ini akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang ditelitti,sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti. Menurut Sugiyono (2008:21) dalam penelitian kuantitatif, masalah yang dibawa oleh peneliti harus sudah jelas, metode kuantitatif merupakan metode ilmiah, terukur, rasional dan sistematis dengan data-data penelitian berupa angka-angka yang diteliti dengan metode statistik.

Sebelum masuk ke metode kuantitatif, dalam penelitian ini digunakan pula metode verifikatif yang artinya akan diuji kebenaran pengumpulan data di lapangan. Menurut Sugiyono (2011:7) metode kuantitaif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Analisis data merupakan bagian integral dari proses penelitian yang dituangkan dalam penelitian baik dalam tulisan maupun tidak. Analaisis data yang terangkum dalam rancangan analisis data ini sudah disistemasikan sebelum melakukan penelitian langsung ke lapangan dalam pengumpulan data ataupun dalam merumuskan hipotesis. Artinya, rancangan analisis data hasil penelitian telah dipersiapkan mulai dari penentuan jenis data yang akan dikumpulkan, sumber data yang ditemui, dan rumusan hipotesis yang telah dibuat. Dari pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa metode kuantitatif adalah metode yang digunakan untuk menganalisis data yang bersifat kuantitatif juga dan bertujuan untuk menguji hipotesis yang ditetapkan.


(25)

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Kerlinger (1973) dalam Sugiyono (2011:56) menyebutkan bahwa variabel adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari. Variabel penelitian menurut Sugiyono ini adalah segala sesuatu yang berbetuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, dan sering juga disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang memepengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini penulis menggunakan pemberian insentif dan pemberian pelatihan sebagai variabel bebasnya.

2. Variabel Terikat (Dependen Variable)

Variabel ini sering disebut juga sebagai variabel output, kriteria, konsekuen atau variabel terikat. Variabel terikat meruapakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Kinerja karyawan Front Office Department

di The Trans Luxury Hotel sebagai variabel terikatnya.

Berdasarkan penjabaran mengenai fenomena masalah terhadap objek penelitian di Bab 1, dapat diketahui bahwa variabel yang dikaji dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Variabel Insentif (X1) yang terdiri dari insentif finansial, Insentif non finansial, dan Insentif sosial.

2. Variabel Pelatihan (X2) yang terdiri dari Reaksi, Pembelajaran, dan Perilaku.

3. Variabel Kinerja (Y) yang terdiri dari Quantity of work, Quality of work, Job Knowledge, Creativeness, Cooperation, Dependibility, Initiative, dan

Personal Qualities.Penjabaran operasional dari variabel-variabel yang diteliti dapat dilihat pada tabel berikut :


(26)

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Variabel Dimensi Indikator Skala Kode

A.Insentif (X1)

Ganjaran Finansial maupun non Finansial yang diberikan kepada karyawan yang tingkat produksinya melampaui standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Dessler (2003,82) Insentif Finansial a. Kesesuaian pemberian bonus dengan beban kerja yang diberikan.

Ordinal A1

b. Kesesuaian komisi dengan presentase penjualan

Ordinal A2

c. Kesesuaian komisi terhadap lamanya lembur kerja

Ordinal A3

d. Insentif finansial yang diberikan memenuhi harapan penghasilan

tambahan.

Ordinal A4

e. Kemudahan mencapai Standar penentuan

pemberian insentif

Ordinal A5

f. Kesetaraan

pemberian insentif dengan keahlian dan tanggungjawab kerja

Ordinal A6

Insentif Non Finansial a. Kesesuaian Penghargaan yang diberikan dengan prestasi kerja

Ordinal A7

b. Kemudahan dalam mencapai pemberian penghargaan

Ordinal A8

c. Objektivitas pemberian

penghargaan kinerja

Ordinal A9

d. Efektivitas penghargaan terhadap motivasi kerja

Ordinal A10

Insentif Sosial

a. Perubahan kondisi kerja setelah pemberian insentif


(27)

b. Efektivitas insentif terhadap kreativitas dalam pekerjaan

Ordinal A12

c. Efektivitas insentif terhadap kemudahan bekerja sama.

Ordinal A13

B. Pelatihan (X2)

Pelatihan adalah setiap usaha memperbaiki performansi pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya, atau satu pekerjaan yang ada kaitannya dengan pekerjaannya. Gomes (2003:197) Reaksi

a. Kepuasan terhadap pelatihan yang didapatkan

Ordinal B1

b. Kepuasan terhadap pelatih dalam pelatihan

Ordinal B2

c. Kepuasan terhadap materi yang

disampaikan

Ordinal B3

d. Kepuasan terhadap

isi pelatihan Ordinal B4 e. Kepuasan terhadap

alat/teknologi yang digunakan dalam pelatihan

Ordinal B5

Pembelajaran

a. Pengusaan konsep pekerjaan setelah pelatihan

Ordinal B6

b. Pemahaman pengetahuan pekerjaan

Ordinal B7

c. Keterampilan baru

dalam pekerjaan Ordinal B8

Perilaku

a. Peningkatan performansi dalam pekerjaan

Ordinal B9

b. Peningkatan pencapaian standar kerja

Ordinal B10

c. Variasi kemampuan dalam aplikasi pekerjaan

Ordinal B11

d. Kecakapan

berkomunikasi Ordinal B12 e. Semangat Rasa

ingin tahu terhadap pencapaian standar pekerjaan


(28)

C.Kinerja (Y) Kinerja adalah catatan hasil produksi pada fungsi pekerjaan yang spesifik atau aktivitas selama periode tertentu. Gomes (2003:135) Kuantitas Kerja (Quantity of Work)

a. Efisiensi

penggunaaan waktu dalam

menyelesaikan pekerjaan.

Ordinal C1

b. Pemanfaatan Waktu

dalam bekerja. Ordinal C2

Kualitas Kerja (Quality of Work)

a. Ketelitian melakukan pekerjaan secara tepat dan

berkualitas.

Ordinal C3

b. Kemampuan dalam menganalisis data/informasi.

Ordinal C4

c. Kemampuan dalam mengunakan alat/teknologi.

Ordinal C5

Pemahaman Kerja (Job Knowledge)

a.Pengetahuan kerja yang mendukung

pelaksanaan kerja. Ordinal C6

b.Komentar positif atas pengetahuan kerja yang dimiliki dalam pekerjaan.

Ordinal C7

Kreatifitas Kerja (Creativeness)

a.Jumlah gagasan-gagasan baru dalam pekerjaan.

Ordinal C8

b.Keberhasilan

gagasan baru dalam menyelesaikan permasalahan pekerjaan.

Ordinal C9

Kerja Sama (Cooperation)

a.Kesedian bekerja sama dengan orang lain.

Ordinal C10

b.Kemampuan berkomunikasi secara lisan dan tulisan dengan orang lain.


(29)

Kesadaran Kerja (Dependability)

a.Keberhasilan dalam menyelesaikan setiap pekerjaan

Ordinal C12

b.Disiplin dalam mengikuti pola pekerjaan sesuai tanggungjawab

Ordinal C13

Inisiatif (Initiative)

a.Semangat kerja dalam melakukan pekerjaan diluar tanggungjawab

Ordinal

C14

b.Melakukan pekerjaan melampaui standar

yang ditetapkan. Ordinal C15

Kehandalan

(Personal Quality)

Kemampuan memperbaiki diri sendiri dari kesalahan

yang dilakukan

Ordinal

C16

Sumber : Dikelola Oleh Peneliti, 2014.

3.3Populasi

Langkah pertama yang secara umum harus ditentukan dalam penelitian yakni menentukan populasi penelitian. Secara umum, populasi dapat didefiniskan sebagai suatu kumpulan data yang mengidentifikasi suatu fenomena masalah. Definisi populasi ini lebih tergantung dari kegunanaan dan relevansi data yang dikumpulkan. Menurut Sugiyono (2011:80), Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: Obyek/Subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Dari teori yang dikemukakan oleh Sugiyono diatas, maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan aktif Front Office Department yang terdiri dari 55 Orang dengan status karyawan tetap, Daily Worker Contracted, Daily Worker, dan Trainee, baik laki-laki maupun perempuan yang masing –masing memiliki tugas kerja dan tingkat kebutuhan pencapaian kerja yang berbeda-beda satu sama lainnya.


(30)

3.4Sampel

Sugiyono dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D (2011 :81) menyebutkan bahwa Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

Sedangkan menurut Sugiyono, terdapat Teknik Sampling atau teknik pengambilan sampel yang dibedakan menjadi Probabilty Sampling dan Non Problability Sampling. Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Sedangkan Non Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Dalam penelitian ini Penulis menggunakan Non Probability Sampling. Teknik Non Probability Sampling yang diambil adalah Sampling Jenuh. Menurut Sugiyono (2011 :85) Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi diguanakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.

Dari teori yang dikemukakan oleh Sugiyono diatas maka, penelitian ini menjadikan seluruh karyawan aktif di Front Office Departement The Trans Luxury Hotel sebagai sampel penelitian yang berjumlah 55 orang, teridiri dari Staff, Daily Worker Contracted, Daily Worker, dan Trainee, baik laki-laki maupun perempuan yang kemudian masa kerja dari setiap karyawan di Front Office ini sebagai variabel kontrol, yakni menurut Sugiyono (2011:41) variabel kontrol itu sendiri adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen (bebas) terhadap variabel dependen (terikat) tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang diteliti.


(31)

3.5Jenis dan Sumber Data

Sumber data adalah segalah sesuatu yang dapat memberikan infromasi mengenai data. Data penelitian ini digolongkan menjadi dua golongan, yaitu data primer dan data sekunder.

3.5.1 Data Primer

Data primer atau data pertama adalah data yang diperoleh langsung dari subjek peneltian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber data yang dicari. Untuk memperoleh data primer, penulis menggunakan metode kuisioner dan wawancara untuk mengetahui tanggapan karyawan Front Office Department terhadap pengaruh pemberian insentif dan pelatihan terhadap kinerja mereka di Front Office Department The Trans Luxury Hotel Bandung.

3.5.2 Data Sekunder

Data sekunder atau data tangan kedua adalah data yang diperoleh dari pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya. Data sekunder ini dapat berbentuk data dokumentasi atau laporan yang telah tersedia.

Tabel 3.2

Jenis Dan Sumber Data Dalam Penelitian

No Data Sumber Data Jenis Data

1. Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan Domestik dan Mancanegara

Ke Kota Bandung Tahun 2008 - 2012.

Badan Pusat Statistik Kota

Bandung

Sekunder

2. Jumlah Penginapan/Hotel dan Jumlah Kamar Hotel Menurut Klasifikasinya di Kota Bandung Tahun 2012

Badan Pusat Statistik Kota

Bandung

Sekunder

3. Pertumbuhan Jumlah Tamu Menginap di The Trans Luxury Hotel Bandung Tahun 2012 – 2014.

Dokumen The Trans Luxury Hotel Bandung

Sekunder

4. Guest Complaint di Front Office Department The Trans Luxury Hotel periode Januari – Desember 2013.

Dokumen The Trans Luxury Hotel Bandung

Sekunder

5. Persepsi Karyawan Front Office Department The Trans Luxury Hotel Mengenai Pemberian Insentif


(32)

6. Persepsi Karyawan Front Office Department The Trans Luxury Hotel Mengenai Pemberian Pelatihan

Kuisioner/Angket Primer

7. Persepsi Karyawan Front Office Department The Trans Luxury Hotel Mengenai Kinerja

Kuisioner/Angket Primer

Sumber : Dikelola oleh Peneliti, 2014.

Dari tabel 3.2 diatas, penelitian ini menggunakan kedua jenis data yakni data primer yang didapatkan dari penyebaran kuisioner kepada 55 orang responden (sampel) di Front Office Department The Trans Luxury Hotel. Sedangkan untuk data sekundernya, penelitian ini mengambil data dari laporan data yang telah ada yakni dari Badan Pusat Statistik Kota Bandung, juga dokumentasi data dari The Trans Luxury Hotel Bandung.

3.6Teknik Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut ;

1. Pedoman wawancara

Pedoman wawancara adalah pedoman yang digunakan untuk melakukan survei dengan cara mengajukan pertanyaan secara langsung tentang pemberian insentif dan pelatihan di Front office Departement The Trans Luxury Hotel Bandung.

2. Pedoman Observasi

Pedoman observasi adalah pedoman yang digunakan untuk melakukan pengamatan secara langsung oleh penulis tentang keadaan fisik yang berada di

Fron Office Department The Trans Luxury Hotel. 3. Pedoman Penyebaran Kuisioner (Angket)

Menurut Sugiyono (2011:142) Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada respondenuntuk dijawabnya. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.


(33)

2. E-Litetature

Teknik ini dilakukan penulis dengan mengumpulkan data terkait melalui internet.

3.7 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah kuisioner, yakni daftar pertanyaan yang diberikan pada karyawan. Menurut Sugiyono (2011:142) Kuisioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuisioner ini akan disebar melalui teknik survei kepada 55 orang karyawan Front Office Department di The Trans Luxury Hotel Bandung.

Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner tertutup yang merupakan model pertanyaan yang telah disediakan jawabannya, sehingga responden hanya memilih dari alternatif jawaban yang sesuai dengan pendapat atau pilihannya. Sutrisno Hadi (1986) dalam Sugiyono (2011:140) menyebutkan bahwa anggapan yang perlu dipegang oleh peneliti dalam menggunakan metode wawancara dan juga kuisioner adalah sebagai berikut :

a) Bahwa responden adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri b) Bahwa apa yang dinyatakan oleh responden kepada peneliti adalah benar

dan dapat dipercaya

c) Bahwa interpretasi responden tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan peneliti.

Data mentah yang terkumpul dari kuisioner akan diolah agar memperoleh makna yang berguna. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif atau sebaliknya. Menurut Sugiyono (2011:93) menjelaskan bahwa skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator-indikator. Kemudian indikator-indikator


(34)

tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan maupun pertanyaan. Jawaban dari setiap instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Instrumen penelitian yang digunakan penulis melalaui skala Likert ini adalah dengan bentuk Ceklis, yakni memberikan pilihan kepada responden untuk memberikan penilaiannya terhadap setiap pernyataan dari setiap dimensi variabel yang menjadi acuan teori penelitian, dimana setiap jawabannya memiliki nilai tertentu seperti berikut :

Tabel 3.3 Aplikasi Skala Likert Pilihan

Jawaban Arti Nilai

I Sangat Setuju / Sangat Puas / Sangat Baik 5

II Setuju / Puas / Baik 4

III Cukup 3

IV Tidak Sesuai / Tidak Puas / Buruk 2

V Sangat Tidak Sesuai / Sangat Tidak Puas /

Sangat Buruk 1

Sumber : Sugiyono (2011:94)

Dari tabel 3.3 diatas, Setiap variabel yang dinilai, diklasifikasikan kedalam lima kriteria skor. Penggunaan arti dalam setiap skala penelitian yang digunakan adalah menyesuaikan dengan pernyataan yang diajukan di setiap dimensi variabel penelitian berbentuk pernyataan yang diajukan, hal ini dilakukan untuk mempermudah responden menangkap apa yang ingin didapatkan peneliti dari penelitian ini.

3.8 Teknik Analisis Data 3.8.1 Analisis Deskriptif

Analisis data dengan metode deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti, media penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner/angket yang telah disusun berdasarkan variabel yang didalamnya terdapat data penelitian. Kusisioner yang


(35)

disusun memberikan keterangan dan data mengenai pengaruh pemberian insentif dan pemberian pelatihan terhadap kinerja karyawan Front Office Department di The Trans Luxury Hotel Bandung. Analisis deskriptif yang dilakukan untuk mendeskripsikan dan menjawab rumusan masalah nomor satu sampai dengan nomor tiga dari variabel-variabel penelitian yang dibahas yakni variable bebas Pemberian Insentif, variabel bebas pemberian pelatihan kerja, serta variabel terikat Kinerja dalam analisisnya adalah antara lain:

1. Analisis Deskriptif tentang Pemberian Insentif bagi karyawan Front Office Department di The Trans Luxury Hotel Bandung

2. Analisis Deskriptif tentang Pemberian Pelatihan bagi karyawan Front Office Department di The Trans Luxury Hotel Bandung

3. Analisis Deskriptif tentang Kinerja karyawan Front Office Department di The Trans Luxury Hotel Bandung

Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner/angket yang disusun berdasarkan variabel yang terdapat dalam penelitian. Dalam kuisioner ini akan memberikan data dan keterangan mengenai pengaruh pemberian insentif dan pelatihan terhadap kinerja karyawan Front Office Department di The Trans Luxury Hotel. Karena penelitian ini menggunakan skala Likert, maka setiap item variabel X dan Y akan diberikan bobot nilai 5 – 1 sesuai dengan tabel aplikasi skala Likert diatas. Dalam perhitungannya, akan diketahui variabel yang diteliti berada dalam kategori apa melalui garis kontinum.

Adapun dalam menghitung garis kontinum, harus terlebih dahulu dihitung nilai rata-rata. Menurut Sugiyono (2011:95) , menghitung rata-rata jawaban berdasarkan skoring jawaban dari responden dapat dihitung sebagai berikut :

1) Nilai Indeks Minimum

= Skor Maksimum x Banyaknya Pertanyaan x Jumlah Responden 2) Nilai Indeks Maksimum

= Skor Minimum x Banyaknya Pertanyaan x Jumlah Responden 3) Jarak Interval


(36)

= ( Nilai Maksimum – Nilai Minimum ) : 5

Setelah melakukan hasil perhitungan diatas, kemudian dilakukan konversi data kedalam garis kontinum. Garis kontinum merupakan skala kategori hasil penelitian yang ditampilkan dalam bentuk garis linier berdasarkan skala kategori yang telah ditentukan berdasarkan aplikasi skala Likert yakni kategori tersebut didapatkan dari skor nilai minimum sampai dengan nilai maksimum yang dibagi oleh jarak interval. Kemudian dari perhitungan skor kuisioner tersebut dapat ditentukan kategori mana yang dapat digolongkan dengan total skor yang diperoleh tersebut.

I II III IV V

2.310 4.158 6.006 7.854 9.702 11.550

Gambar 3.2

Garis Kontinum Variabel Penelitian

Dari gambar 3.1 diatas, skor tiap perhitungan data akan diukur termasuk kedalam kategori mana hasil skor tersebut. Skala dalam gambar 3.1 ini nantinya akan disesuaikan dengan pernyataan dari tiap dimensi yang diukur, dengan begitu dapat dilakukan analisis yang tepat bagi setiap kategori skor yang didapatkan dari hasil perhitungan data nantinya.

3.8.2 Analisis Verifikatif

Analisis Verifikatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik regresi linier berganda dikarenakan dalam penelitian ini penulis menggunakan dua variabel bebas yakni Pemberian Insentif dan Pemberian Latihan yang akan diukur bagaimana pengaruhnya terhadap variabel terikatnya yakni Kinerja karyawan. Gujarati (2006) dalam Sugiyono (2011:159) mendefinisikan analisis regresi sebagai kajian terhadap hubungan satu variabel yang disebut sebagai variabel yang diterangkan (the explained variabel) dengan satu atau dua variabel yang menerangkan (the explanatory). Variabel pertama disebut juga sebagai variabel tergantung (terikat) dan variabel kedua disebut juga sebagai variabel bebas. Jika variabel bebas lebih dari satu, maka analisis regresi disebut regresi linear


(37)

berganda. Disebut berganda karena pengaruh beberapa variabel bebas akan dikenakan kepada variabel tergantung.

Sugiyono menambahkan Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2,….Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio dengan persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

Keterangan:

Y = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan) X1 dan X2 = Variabel independen

a = Konstanta (nilai Y’ apabila X1, X2…..Xn = 0)

b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan) Dari hasil pengukuran dengan menggunakan skala Likert diatas, ketika akan mengukur dengan menggunakan teknik analisis Regresi Linier Berganda nantinya akan dicari pengaruh yang diberikan variabel bebas terhadap variabel terikatnya, sehingga nantinya data tersebut harus dikonversikan ke dalam berbentuk interval. Dalam mengkonversi data ordinal menjadi data interval tersebut, maka harus digunakan Metode Sukses Interval (Methode of Successive Interval) yang menurut Syarifudin Hidayat (2005:55) pengertian Method of Successive Interval adalah: ”Metode pengskalaan untuk menaikan skala

pengukuran ordinal ke skala pengukuran interval”. Menurut Riduwan dan

Kuncoro (2008:30), mentransformasikan data interval bertujuan untuk memenuhi sebagian dari syarat analisis parametrik, dimana data setidaknya berskala interval. Teknik Method of Interval (MSI) merupakan metode yang digunakan untuk mentranformasikan data dari ordinal menjadi interval dengan langkah-langkah sebagai berikut :


(38)

1) Perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan. 2) Pada setiap butir, ditentukan jumlah orang yang mendapat skor 1,2,3,4 dan 5;

yang disebut sebagai frekuensi.

3) Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi.

4) Tentukan nilai proporsi kumulatif dengan menjumlahkan nilai proporsi secara berurutan per kolom skor.

5) Gunakan tabel distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh.

6) Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh (dengan menggunakan tabel tinggi densitas).

7) Tentukan nilai skala dengan menggunakan rumus:

NS= (Density at Lower Limit) – (Density at Upper Limit) (Area Below Upper Limit) – (Area Below Lower Limit) 8) Tentukan nilai transformasi dengan rumus:

Y=NS + [1 + | NSmin|

3.9Pengujian Instrumen Penelitian 3.9.1 Uji Validitas

Untuk mendapatkan data yang benar maka

diperlukan instrumen penelitian yang benar juga, sehingga dilakukan uji validitas dan reliabilitas untuk menghasilkan instrumen penelitian yang benar. Menurut Sugiyono (2011:125) valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Daftar pertanyaan ini pada umumnya mendukung suatu kelompok variabel tertentu. Uji validitas sebaiknya dilakukan pada setiap butir pertanyaan di uji validitasnya. Hasil r hitung kita bandingkan dengan r tabel dimana df=n-2 dengan sig 5%. Jika r tabel < r hitung maka valid.

Keterangan:

r = koefisien korelasi butir/item Ʃy = jumlah skor y


(39)

Ʃx = jumlah skor x Ʃxy = jumlah hasil skor x dan y

(Ʃx)2 = kuadrat jumlah skor x

Nilai r kemudian dikonsultasikan dengan rtabel : (rhitung). Bila rhitung dari rumus di atas lebih besar dari rtabel maka butir tersebut valid dan sebaliknya. Setelah harga hitung diperoleh, kemudian dihitung dengan Uji-t dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

rhitung = Nilai rhitung

r = Koefisien korelasi hasil rhitung n = Jumlah responden

Dari hasil perhitungan diatas,dalam menentukan rtabel maka disesuaikan dengan jumlah signifikansi yang digunakan dan jumlah sampel yang dipilih dalam pengujian validitas. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan taraf signifikansi 5% dan penggunaan sampel pengujian validitas sebanyak 30 orang, maka berdasarkan tabel r dalam Sugiyono (2011:333) standar nominal rtabel adalah sebesar 0,361. Sehingga setiap bulir pernyataan yang mendapatkan nilai lebih dari sama dengan 0,361, bulir tersebut dinyatakan valid atau sebaliknya. Dalam menentukan rhitung , peneliti mengolah data dengan menggunakan Microsoft Excel

2010 dan SPSS 20 untuk mengolahnya dengan menggunakan rumus/syntax dalam mengaplikasikan rumus penghitungan uji validitas instrument penelitian tersebut. Berikut disajikan uji validitas instrumen penelitian terhadap 30 responden karyawan di Front Office Department The Trans Luxury Hotel Bandung.

3.9.1.2Pengujian Validitas Terhadap Variabel Insentif

Dalam melakukan pengujian variabel bebas yang pertama yaitu Pemberian Insentif yang meliputi , diberikan 16 pernyataan kepada 30 sampel. Pengujian dengan meggunakan program Microsoft Excel 2010 didapatkan hasil perhitungan r sebagai berikut :


(40)

Tabel 3.6

Hasil Pengujian Validitas Terhadap Variabel Insentif

No Pernyataan Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan

1.

Bonus yang saya dapatkan selalu sesuai dengan beban kerja yang diberikan kepada saya.

0,542082 0,361 Valid

2

Komisi yang diberikan kepada saya selalu sesuai dengan presentase penjualan kamar.

0,485864 0,361 Valid

3 Komisi yang saya terima sudah sesuai dengan lamanya saya bekerja lembur

0,376309 0,361 Valid

4

Besarnya insentif yang diberikan selalu memenuhi harapan saya dalam mendapatkan penghasilan diluar gaji pokok saya.

0,618532 0,361 Valid

5 Saya sangat mudah untuk mencapai standar pemberian insentif

0,702474 0,361 Valid

6 Insentif finansial yang diberikan sesuai dengan keahlian dan tanggungjawab kerja.

0,652059 0,361 Valid

7 Penghargaan yang saya terima sesuai

dengan prestasi kerja saya. 0,720869 0,361 Valid

8

Saya sangat mudah untuk memperoleh penghargaan dalam pekerjaan saya

0,700743 0,361 Valid

9 Penghargaan yang diberikan sudah dilakukan secara objektif

0,549562 0,361 Valid

10 Penghargaan yang diberikan memotivasi saya untuk bekerja

0,64976 0,361 Valid

11

Saya merasakan perubahan positif dalam lingkungan kerja setelah saya diberikan penghargaan

0,602688 0,361 Valid

12 Saya semakin kreatif dalam bekerja

setelah mendapatkan insentif 0,721197 0,361 Valid 13 Saya semakin mudah bekerja sama

dengan adanya pemberian insentif dari tempat saya bekerja.


(41)

Sumber : Hasil Perhitungan Peneliti, 2014

Berdasarkan tabel 3.6 diatas, hasil perhitungan r (rhitung) variabel insentif memiliki skor lebih besar dari rtabel 0,361. Maka dari hasil perhitungan dalam tabel 3.6 diatas, seluruh bulir pernyataan variabel insentif yang diajukan dalam kuisioner penelitian ini valid atau memiliki kelayakan untuk digunakan dalam tahapan penelitian selanjutnya.

3.9.1.2Pengujian Validitas Terhadap Variabel Pelatihan Kerja

Uji validitas selanjutnya yang dilakukan adalah uji 30 jawaban responden mengenai pemberian pelatihan kerja yang meliputi tiga dimensi yakni Reaksi, Pembelajaran, dan Perilaku yang disajikan dalam penyataan kuisioner yang diberikan kepada karyawan di Front Office Department The Trans Luxury Hotel Bandung. Hasil perhitungan pengujian validitas ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.7

Hasil Pengujian Validitas Terhadap Variabel Pelatihan

No Pernyataan Nilai rhitung Nilai rTabel Keterangan 1. Pelatihan yang saya dapatkan

sudah sesuai dengan beban kerja saya.

0,648878 0,361 Valid

2 Saya merasa puas dengan cara penyampaian pelatih/instruktur dalam pelatihan kerja saya.

0,648582 0,361 Valid

3 Saya sangat puas terhadap isi materi dalam pelatihan kerja saya

0,573765 0,361 Valid

4 Isi pelatihan kerja secara keseluruhan telah sesuai dengan yang saya butuhkan

0,673776 0,361 Valid

5 Teknologi yang digunakan dalam pelatihan kerja saya

0,737999 0,361 Valid

6 Saya menguasai konsep dalam pelatihan kerja saya sudah sangat sesuai dengan jenis pelatihan yang diberikan.


(42)

7 Saya Memahami pengetahuan baru dalam pekerjaan setelah mendapatkan pelatihan kerja

0,805272 0,361 Valid

8 Saya mendapatkan keterampilan baru setelah diberikan pelatihan kerja

0,782169 0,361 Valid

9 Performansi pekerjaan saya meningkat setelah mendapatkan pelatihan kerja

0,784139 0,361 Valid

10 Standar kerja dapat saya capai setelah mendapatkan pelatihan kerja

0,79551 0,361 Valid

11 Saya mendapatkan variasi baru dalam pekerjaan saya setelah mendapatkan pelatihan kerja

0,787838 0,361 Valid

12 Saya menjadi lebih cakap dalam berkomunikasi setelah diberikan pelatihan kerja

0,764366 0,361 Valid

Sumber : Hasil Perhitungan Peneliti, 2014

Berdasarkan tabel 3.7 diatas, hasil perhitungan r (rhitung) variabel pelatihan kerja memiliki skor lebih besar dari rtabel 0,361. Maka dari hasil perhitungan dalam tabel 3.7 diatas, seluruh bulir pernyataan variabel pelatihan kerja yang diajukan dalam kuisioner penelitian ini valid atau memiliki kelayakan untuk digunakan dalam tahapan penelitian selanjutnya.

3.9.1.3Pengujian Validitas Terhadap Variabel Kinerja

Uji Validitas yang terakhir adalah pengujian validitas kepada 30 responden terhadap penilaian kinerja karyawan di Front Office Department The Trans Luxury Hotel yang meliputi delapan dimensi yakni kuantitas kerja, kualitas kerja, Pemahaman Kerja, Kreatifitas, Kerja Sama, Kesadaran, Inisiatif, dan Kehandalan. Hasil pengujian validitas kinerja ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.8

Hasil Pengujian Validitas Terhadap Variabel Kinerja

No Pernyataan Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan 1. Saya selalu menggunakan waktu

seefisien mungkin dalam menyelesaikan setiap pekerjaan


(43)

saya.

2 Dalam setiap waktu kosong, saya selalu memanfaatkannya dengan melakukan pekerjaan yang bermanfaat meskipun diluar tanggungjawab saya.

0,752282 0,361 Valid

3 Saya selalu teliti dalam melakukan pekerjaan saya disetiap waktu agar pekerjaan yang dilakukan tepat dan berkualitas

0,76275 0,361 Valid

4 Saya sudah mampu menganalisis setiap data/informasi yang ada dalam pekerjaan saya

0,735853 0,361 Valid

5 Saya sudah sangat mampu menggunakan setiap alat/teknologi yang ada dalam pekerjaan saya.

0,798703 0,361 Valid

6 Saya memiliki banyak pengetahuan yang mendukung dalam setiap pekerjaan saya.

0,755897 0,361 Valid 7 Pengetahuan yang saya miliki

dalam pekerjaan membuat saya selalu mendapatkan komentar yang positif dari tamu.

0,669622 0,361 Valid

8 Saya sering memberikan gagasan baru dalam pekerjaan saya.

0,435482 0,361 Valid

9 Gagasan yang saya berikan mampu menyelesaikan setiap permasalahan dalam pekerjaan saya.

0,562281 0,361 Valid

10 Saya selalu bersedia bekerja dengan siapapun dalam setiap pekerjaan saya.

0,645888 0,361 Valid

11 Saya sangat mampu berkomunikasi dengan baik, baik itu secara lisan maupun tulisan dengan orang lain.

0,783489 0,361 Valid

12 Saya selalu berhasil dalam melakukan setiap pekerjaan

0,798171 0,361 Valid

13 Saya selalu mengedepankan kedisplinan dengan mengikuti prosedur pekerjaan.

0,769987 0,361 Valid

14 Saya akan tetap bersemangat dalam melakukan pekerjaan diluar tanggungjawab saya.

0,666053 0,361 Valid

15 Saya selalu melakukan pekerjaan dengan melampaui standar kerja yang ditetapkan.

0,709236 0,361 Valid

16 Ketika saya melakukan kesalahan, saya akan memperbaiki kesalahan tersebut dengan sendirinya.


(1)

136

Irwana Hidayat, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Dan Pelatihan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Front Office Department Di The Trans Luxury Hotel Bandung

6. Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian data, pemberian Insentif dan Pelatihan Kerja secara bersamaan mampu memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan Kinerja karyawan Front Office Department di The Trans Luxury Hote sebesar 25,8%, semakin besar atau banyaknya insentif dan pelatihan kerja yang diberikan kepada karyawan, maka kinerja karyawan akan semakin tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Pemberian Pelatihan Kerja mempunyai persentase yang lebih tinggi dibandingkan dengan persentase yang dihasilkan dari variabel pemberian Insentif, sehingga manajemen The Trans Luxury Hotel hendaknya mempertahankan bahkan mampu meningkatkan pemberian pelatihan kerja ini kepada setiap karyawannya secara merata.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang telah dilakukan dalam penelitian ini, dalam rangka meningkatkan kualitas diri secara bersama-sama maka penulis menyarankan beberapa hal mengenai pengaruh pemberian Insentif dan Pelatihan Kerja sebagai alat untuk meningkatkan Kinerja Karyawan Front Office di The Trans Luxury Hotel sebagai berikut :

1. Dalam proses pemberian Insentif bagi karyawan Front Office Department harus diberikan kesempatan yang sama bagi semua status pekerjaan dengan tanggungjawab yang berbeda satu sama lain, sehingga kesempatan mencapai standar pencapaian pemberian insentif ini akan dapat dengan mudah dilakukan oleh semua pegawai di status pekerjaan. Proses pemberian insentif finansial hendaknya diberikan juga untuk setiap penambahan jam kerja yang dilakukan, karena setiap karyawan nantinya akan merasa beban kerja mereka akan sesuai dengan apa yang mereka dapatkan nantinya. Dalam proses pemberian insentif non-finansial pihak manajemen harus bisa memberikan manfaat jangka panjang kepada setiap karyawan yang telah mendapatkan penghargaan tersebut dengan memberikan promosi jabatan atau bahkan mengarah kearah peningkatan insentif finansial yang akan didapatkan. Penghargaan yang dberikan


(2)

137

Irwana Hidayat, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Dan Pelatihan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Front Office Department Di The Trans Luxury Hotel Bandung

jangan hanya kata-kata tertulis saja akan tetapi juga ada aksi dari setiap penghargaan yang diberikan supaya karyawan benar-benar terpacu untuk terus bekerja dengan optimal. Proses pemberian insentif non-finansial ini harus diberikan penjenjangan karir yang jelas terhadap setiap karyawan yang mendapatkannya, sehingga karyawan yang bersangkutan dapat merasakan efektifitas pencapaian prestasi kerja yang telah didapatkan, serta menjadi motivasi kerja yang tinggi bagi setiap karyawan lainnya. 2. Dalam memberikan pelatihan kerja kepada karyawan Front Office

sebaikanya diberikan dalam jangka waktu yang rutin yakni setiap 1 bulan sekali mengingat tingkat permintaan pelayanan dari tamu hotel bintang 6 ini akan terus meningkat dan beragam sehingga diperlukan teknik pemberian pelayanan yang modern da mengedepankan kualitas pelayanan yang prima. Pemberian pelatihan kerja di Front Office ini harus diberikan bagi semua status kerja, bukan hanya pegawai tetap saja, tetapi juga pegawai harian dan trainee yang diberikan langsung oleh ahlinya dengan tidak lagi menerapkan penerapan pelatihan dengan sistem jaringan rantai. Serta harus adanya evaluasi kerja setiap harinya demi peningkatan mutu kinerja Front Office yang pastinya akan jauh lebih baik dikemudian hari. Pelatihan yang diberikan ini dapat terus ditingkatkan dari segala bentuk dimensi penyampaiannya kepada setiap karyawan dalam rangka menciptakan sumber daya manusia sebagai aset perushaan dalam upaya persaingan industri bisnis perhotelan yang semakin ketat.

3. Dalam Melaksanakan evaluasi kinerja karyawan Front Office ini sebaiknya dilakukan dengan sistem umpan 360⁰ yang nantinya setiap elemen status pekerjaan akan saling memberikan penilaian masing-masing dan masukan bagi setiap karyawan. Elemen pekerjaan yang dimaksudkan tersebut adalah terdiri dari lini atas manajemen seperti manajer dan supervisor departemen dengan lini bawah manajemen seperti pegawai, dan juga lini samping yakni seperti komite penilaian dan pemangku kepentingan. Evaluasi sebaiknya dilakukan setahun dua kali dikarenakan The Trans Luxury Hotel merupakan hotel baru.


(3)

138

Irwana Hidayat, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Dan Pelatihan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Front Office Department Di The Trans Luxury Hotel Bandung

4. Dalam melakukan penelitian dimasa mendatang, disarankan untuk dapat dilakukan penelitian terhadap variabel lain yang belum diteliti dalam penelitian ini yaitu kepemimpinan, motivasi kerja, dan kepuasan karyawan terhadap manajemen. Selain itu, penelitian selanjutnya juga hendaknya mampu memperhatikan setiap respon yang diberikan oleh karyawan atau objek penelitian, lebih diperhatikan kembali dalam menggunakan metode penilaian kinerja yang hendak dilakukan agar dapat mendapatkan hasil penelitian yang lebih berkualitas dengan minimal kesalahan sekecil mungkin dan pencapaian tujuan penelitian yang diinginkan secara maksimal.


(4)

139 Irwana Hidayat, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Dan Pelatihan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Front Office Department Di The Trans Luxury Hotel Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Alexander,Hilda B. 2013. Geliat Perkembangan Industri Perhotelan Indonesia.

Forum Online Kompas. Diunduh dalam

http://www.kompas.co.id/forum/online/hotel_view/id/php_2/html diunduh tanggal 05 Maret 2014

Badan Pusat Statistik Kota Bandung. 2013. Bandung Dalam Angka 2013. Edisi Tahun 2013.

Dessler, Gary. (eds). 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia, Alih Bahasa Paramita Rahayu, Edisi Kesepuluh,Jilid 1. Indeks: Jakarta

Dessler, Gary. (eds). 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia, Alih Bahasa Paramita Rahayu, Edisi Kesepuluh,Jilid 2. Indeks:Jakarta.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bandung. 2014. Pariwisata Dan Perhotelan Di Kota Bandung. Diunduh dalam http://www.bandungtourism.com/pariwisata/hotel/id/php_5/bdg/html diunduh tanggal 05 Maret 2014

Dokumentasi Kunjungan Tamu Hotel The Trans Luxury Hotel. 2014. Data Kunjungan Tamu Hotel Tahun 2012 – 2014. ( Laporan Tahuna The Trans Luxury Hotel, Bandung, 2014) diunduh dalam http://www.thetranshotel.com diunduh secara berkala 01 Maret – 01 Juni 2014

Gelgel, I Putu. 2006. Industri Pariwisata Indonesia Dalam Globalisasi Perdagangan Jasa (GATS – WTO) Implikasi Hukum dan Antisipasinya. PT. Refika Aditama : Bandung.

Gomes, Faustino Cardoso. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Andi : Yogyakarta.

Kementrian Ketenagakerjaan Republik Indonesia. 2013. Undang-Undang Ketenagakerjaan No 13 tentang ketenagakerjaan pasal 77 ayat 2b.

Kementrian Pariwisata dan ekonomi Kreatif. 2011. Undang-Undang Republik Indonesia No 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan.


(5)

140 Irwana Hidayat, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Dan Pelatihan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Front Office Department Di The Trans Luxury Hotel Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kuncoro, & Riduwan. 2008. Metoda Suksesi Inetrval. Diunduh tanggal 01 April

2014, dari

http://www.berbagiilmu.blog.spot.com/MSI/2013/_5/Regresi/245.html Kurniawan, Deny. 2008. Perhitungan Statistik Regresi. Enada Media Group:

Jakarta.

Lovelock, Christoper H. 2007. Manajemen Pemasaran Jasa. Alih Bahasa Agus Widyantoro, Cetakan Kedua, Jakarta : PT. INDEKS.

Lubis, Khairul Akhir. 2008. Pengaruh Pelatihan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan. (Tesis, Universitas Sumatera Utara,2008) Diunduh dalam http://repository-usu.co.id/Thesis/view/php/no254_thesis=22876 diunduh tanggal 15 Maret 2014

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2007. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. PT. Refika Aditama :Bandung .

Mayangsari,Lia. 2013. Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Kinerja Karyawan Di Departemen Penjualan PT. Pusri. (Skripsi, Universitas

Sriwijaya,2013). Diunduh dalam

http://repository,unsri.co.id/skripsi/view/php?no_skrpsi=13452 diunduh tanggal 15 Maret 2014

Noor, Any. 2009. Manajemen Destinasi Wisata dan MICE. Alfabeta : Bandung. Respati, Firsa Hadi, Rodhiyah, & Reni Shinta Dewi,A.l. 2013. Pengaruh Pelatihan

Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan ( Studi Kasus Pada Karyawan Hotel Grasia Semarang). K@ta: Dipenogoro Hournal of Social Politic Tahun 2013 p: 1-8.

Robbins, Stephen P and Mary Coulter. (eds). 2009. Management 10th edition:Suryadi Saat. Erlangga :Jakarta.

Rudhaliawan, Very Mahmudhitya, Hamidah Nayati Utami & Moehammad Soe’oed Hakam, A.l. 2012.Pengaruh Pelatihan Terhadap Kemampuan kerja Dan Kinerja Karyawan ( Studi Kasus Pada Karyawan PT. Telkom


(6)

141 Irwana Hidayat, 2014

Pengaruh Pemberian Insentif Dan Pelatihan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Front Office Department Di The Trans Luxury Hotel Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Indonesia, Tbk Kandatel Malang). K@ta: Jurnal Universitas Brawijaya Tahun 2012 p: 10-15.

Sarwono, Sarlito Wirawan. 2001. Dasar-Dasar Organisasi dan Manajemen. Andi: Yogyakarta.

Siagian, Sondang P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Keempatbelas. Bumi Aksara : Jakarta.

Soegiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta: Bandung.

Sumodiningrat, Gunawan. 2007. Pengantar Ekonometrika Edisi I. BPFE: Yogyakarta.

Suwantoro, Gamal. 2009. Dasar-Dasar Pariwisata. Andi: Yogyakarta.

Suwantoro, Gamal. 2009. Pengertian Pariwisata. Diunduh tanggal 25 Maret 2014, dari http://jurnal-pariwisata.blogspot.com/2009/04/pengertian-pariwisata.html

Yazid, Aba. 2012. Pengaruh Pemberian Gaji dan Insentif Terhadap Produktivitas kerja karyawan CV Lindo Perkasa Computindo Situbondo. K@ta : Jurnal Universita Negeri Solo Tahun 2012 p: 28-31.