MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN OPERASI HITUNG PERKALIAN MELALUI METODE DISCOVERY.

(1)

ABSTRAK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

PADA PEMBELAJARAN OPERASI HITUNG

PERKALIAN MELALUI METODE DISCOVERY

Oleh

Lilis Yuyun Pulyasari NIM : 0810322

Kemampuan pemahaman operasi hitung perkalian adalah salah satu tujuan penting dalam pembelajaran matematika, memberikan pengertian bahwa materi-materi yang diajarkan kepada siswa bukan hanya sebagai hafalan, namun lebih dari itu pemahaman siswa akan konsep materi pelajaran itu sendiri. Hasil kajian dan pengamatan di kelas IV SDN Mengger Girang 2 Bandung, menunjukkan bahwa pembelajaran operasi hitung perkalian pada umumnya disajikan secara verbal melalui ceramah sehingga siswa merasa bosan dan jenuh untuk mengikuti proses pembelajaran. Hal ini menyebabkan rendahnya aktivitas belajar siswa yang berakibat pada hasil belajar yang mereka peroleh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Seberapa besar peningkatan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran operasi hitung perkalian melalui penggunaan metode discovery di SDN Mengger Girang 2 Kelas IV. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK ini terdiri dari tiga siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahap kegiatan terdiri dari: perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, observasi, dan refleksi. Peneliti dalam PTK ini berkolaborasi dengan teman sejawat dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 35 siswa. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa hasil belajar siswa pada pembelajaran operasi hitung perkalian mengalami peningkatan dibandingkan sebelum menggunakan metode discovery. Ini terbukti dari hasil belajar siswa yang diperoleh tiap siklusnya mengalami peningkatan. Selain itu penggunaan metode

discovery dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran bahasan operasi hitung

perkalian, maka penggunaan metode discovery dapat dijadikan salah satu alternatif pada pembelajaran operasi hitung perkalian di kelas IV SDN Mengger Girang 2 Bandung.


(2)

Lilis Yuyun Pulyasari, 2013

Meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran operasi hitung perkalian melalui metode discovery

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul "Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dengan Menggunakan Metode

Discovery.” Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW., keluarga, sahabat serta para pengikutnya yang selalu setia sampai akhir zaman.

Usaha yang optimal telah penulis lakukan untuk menyusun skripsi ini. Namun demikian, penulis menyadari masih banyak kekurangan dari skripsi yang dibuat. Oleh karena itu, dengan kelapangan hati penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang konstruktif untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam penelitian ini.

Skripsi ini tidak akan pernah terwujud tanpa dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak. Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd, selaku Rektor Universitas Pendidikan Indonesia dan seluruh staf atas segala bantuan yang telah diberikan.

2. Bapak. Drs. Dede Somarya, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Program S1 – I PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Bumi Siliwangi.

3. Bapak Dr. H. Karso, M.Pd. selaku dosen pembimbing I yang selalu sabar dalam memberikan arahan, bimbingan, serta masukan-masukan yang berharga kepada penulis hingga terselesaikannya skripsi ini.

4. Ibu Dra. Hj. Kurniasih, M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang senantiasa memberikan motivasi kepada penulis hingga terselesaikannya skripsi ini . 5. Bapak Drs. Ahmad Hidayat, selaku Kepala SDN Mengger Girang 2 Bandung,

yang telah memberikan izin serta dukungan moril dan materil dengan ikhlas sampai penulis menyelesaikan penelitian ini.


(3)

6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu hingga terselesaikannya skripsi ini .

Untuk jasa-jasa mereka, penulis memohon semoga amal kebaikan yang telah diberikan mendapat imbalan dari Alloh dengan berlipat ganda, Amin.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi kemajuan pendidikan serta dapat bermanfaat umumnya bagi semua pihak dan khususnya bagi penulis sendiri.

Bandung, Desember 2012 Peneliti,


(4)

Lilis Yuyun Pulyasari, 2013

Meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran operasi hitung perkalian melalui metode discovery

DAFTAR ISI

ABSTRAK… ...... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL, BAGAN DAN DIAGRAM ... vi

BAB I PENDAHULUAN………...…………. . 1

A.Latar Belakang Masalah... 1

B.Rumusan Masalah ………... 6

C.Tujuan Penelitian ... 7

D.Manfaat Penelitian ... 7

E. Definisi Operasional ………... 8

F. Hipotesis Tindakan ………...……... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA………...….... 9

A.Metode Discovery………...…... 9

1. Konsep Metode Discovery………... 9

2. Prinsip Pembelajaran Metode Discovery………...………… 10

3. Kelebihan dan Kelemahan Metode Discovery………...…... 11

4. Langkah-langkah Metode Discovery………...…….. 13

B.Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/ Madrasah Ibtidaiyah (MI) Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) …………..………...……. 14

1. Tujuan ………..………. 16

2. Materi Pembelajaran Matematika di SD …...……… 17

3. Ruang Lingkup ………...…….. 17

C.Penerapan Metode Discovery dalam Pembelajaran Matematika untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa …... 17


(5)

BAB III METODE PENELITIAN………...………... 23

A.Metodologi Penelitian…...……….. 23

B. Lokasi dan Subjek Penelitian………...……... 33

1. Lokasi Penelitian………... 33

2. Subjek Penelitian………... 33

C.Prosedur Penelitian………... 33

1. Persiapan ………..……….... 34

2. Pelaksanaan ………..……… 34

3.Observasi, Refleksi, dan Evaluasi ……….... 35

D.Instrumen Penelitian……….. 36

1. Perangkat Kegiatan Belajar Mengajar ……….. 36

2. Lembar Observasi ………. 36

3. Lembar Soal/Tes ……….………... 36

E. Pengolahan dan Analisis Data………... 36

F. Jadwal Penelitian ………... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………... 38

A.Hasil Penelitian …...……….. 38

1. Siklus I ………... 38

2. Siklus II ………...………. 48

3. Siklus III ………..……….……….... 58

B. Pembahasan ……….. 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………... 73

A. Kesimpulan ……….. 73

B. Saran …….………...………. 74

DAFTAR PUSTAKA ... 75

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 76


(6)

Lilis Yuyun Pulyasari, 2013

Meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran operasi hitung perkalian melalui metode discovery

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Hasil Ulangan Harian Matematika Materi Operasi Hitung Perkalian Di Kelas IV SDN Mengger Girang 2

Tahun Ajaran 2011/2012 ... 3 Tabel 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV

SDN Mengger Girang 2 Bandung Tahun

Ajaran 2012/2013………...…...………. 37 Tabel 4.1. Hasil Pengolahan Data Observasi Keterlaksanan

Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dengan Menggunakan Metode Discovery oleh Guru

pada Siklus I…………...………...……. 41 Tabel 4.2. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus I ………... 43 Tabel 4.3. Hasil Skor Perkembangan Individu pada Siklus I ……….. 45 Tabel 4.4. Hasil Skor Kelompok pada Siklus I ……… 47 Tabel 4.5. Hasil Pengolahan Data Observasi Keterlaksanan

Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dengan Menggunakan Metode Discovery oleh Guru

pada Siklus II ………...……... 51 Tabel 4.6. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus II ………. 53 Tabel 4.7. Hasil Skor Perkembangan Individu pada Siklus II ……… 55 Tabel 4.8. Hasil Skor Kelompok pada Siklus II ……….. 57 Tabel 4.9. Hasil Pengolahan Data Observasi Keterlaksanan

Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dengan Menggunakan Metode Discovery oleh Guru

pada Siklus III ………...…….. 61 Tabel 4.10 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus III ……... 63 Tabel 4.11 Hasil Skor Perkembangan Individu pada Siklus III …………. 64 Tabel 4.12 Hasil Skor Kelompok pada Siklus III ……….... 67


(7)

DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1. Desain Model Kurt Lewin ……….... 25 Bagan 3.2. Desain Model Kemmis & Mc Taggart ………. 28 Bagan 3.3. Alur Penelitian Tindakan Model Kemmis dan Mc Taggart ….. 33


(8)

Lilis Yuyun Pulyasari, 2013

Meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran operasi hitung perkalian melalui metode discovery

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1. Diagram Keterlaksanan Pembelajaran ……….. 69 Diagram 4.2. Diagram Nilai Hasil Diskusi ………..………... 70 Diagram 4.3. Diagram Nilai Hasil Belajar Siswa ……….. 71


(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam proses belajar mengajar, terutama dalam pembelajaran matematika, seseorang dituntut untuk mampu mencapai apa yang menjadi tujuan pembelajaran tersebut. Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah

2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika

3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh

4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah

5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Dalam kegiatan belajar mengajar, peserta didik adalah sebagai subyek dan sebagai obyek dari kegiatan pengajaran. Karena itu, inti proses pengajaran tidak lain adalah kegiatan belajar peserta didik dalam mencapai suatu pengajaran. Sama halnya dengan belajar, mengajarpun pada hakikatnya adalah suatu proses, yaitu proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar peserta didik, sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong peserta didik, melakukan proses belajar. Pada tahap berikutnya mengajar adalah proses memberikan bimbingan/bantuan kepada peserta didik dalam melakukan proses


(10)

2

Lilis Yuyun Pulyasari, 2013

Meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran operasi hitung perkalian melalui metode

discovery

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu belajar.

Meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi pembelajaran adalah salah satu tujuan penting dalam pembelajaran, memberikan pengertian bahwa materi-materi yang diajarkan kepada peserta didik bukan hanya sebagai hafalan, namun lebih dari itu, peserta didik lebih mengerti akan konsep materi pelajaran itu sendiri. Sehingga peserta didik dapat mengaplikasikan materi yang dipelajarinya dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam proses belajar inilah sistem belajar mengajar dikembangkan dengan menggunakan beberapa metode mengajar yang dicapai. Metode

discovery merupakan satu dari sekian banyak metode pembelajaran yang biasa

digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Menurut Hernawan (2007:108) ”metode discovery merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses mencari dan menemukan”. Peserta didik mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing peserta didik untuk belajar. Metode Discovery merupakan komponen dari praktek pendidikan yang meliputi metode mengajar yang memajukan cara belajar aktif, berorientasi pada proses, mengarahkan sendiri, mencari sendiri dan reflektif. Penemuan merupakan suatu strategi yang unik dapat diberi bentuk oleh guru dalam berbagai cara, termasuk mengajarkan ketrampilan menyelidiki dan memecahkan masalah sebagai alat bagi peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikannya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode discovery adalah suatu metode dimana dalam proses belajar mengajar guru memperkenankan peserta didik menemukan sendiri informasi cara memecahkan masalah.

Peranan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran sangatlah penting. Guru berperan dalam membina, mengembangkan, dan meningkatkan pengetahuan ,keterampilan, dan sikap peserta didik. Guru senantiasa berupaya semaksimal mungkin untuk mengatur proses pembelajaran sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.


(11)

Jika dilihat dari pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas ada beberapa masalah yang sering muncul, yaitu kurangnya antusias peserta didik untuk menerima bahan pelajaran. Peserta didik bersifat hanya menunggu apa yang akan disampaikan oleh guru, kemudian cara mengajar guru yang hanya menjejali peserta didik dengan ilmu saja tanpa melibatkan keaktifan peserta didik. Proses belajar peserta didk tidak memberikan kesan yang bermakna, sehingga hasil belajar tidak ada peningkatan karena peserta didik kurang memahami materi pembelajaran. Penyampaian bahan ajar merupakan sarat penting bagi berlangsungnya proses belajar mengajar yang baik oleh karena itu peningkatn proses belajar mengajar seyogyanya difokuskan pada keaktifan peserta didik selama proses belajar mengajar berlangsung.

Berikut ini adalah hasil ulangan Matematika siswa kelas IV SDN Mengger Girang 2, kemampuannya dapat dilihat dari hasil ulangan harian yang kegiatan belajar mengajarnya secara langsung pada tahun ajaran 2011/2012 berikut ini:

Tabel 1.1

Hasil Ulangan Harian Matematika Materi Operasi Hitung Perkalian Di Kelas IV SDN Mengger Girang 2

Tahun Ajaran 2011/2012

NO. NAMA PESERTA DIDIK NILAI KET

1. Anindi Syahrani 50

2. Ardhita A. 60

3. Denis Restu 40

4. Fitri Ramdani 60

5. Gisela Putri 90

6. Hasna Nurul 90


(12)

4

Lilis Yuyun Pulyasari, 2013

Meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran operasi hitung perkalian melalui metode

discovery

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

8. Indah Andara 60

9. Isma Nurani 80

10. Jaenudin ILHAM 80

11. Jonathan 90

12. Kaila Rasya 50

13. Kayila Aulia 80

14. Kemal Fadilah 80

15. M. Zidan 60

16. M. Fazri 80

17. M. Albi 60

18. M. Misbah 70

19. M. Rifki 80

20. M. Ridwan 70

21. M. Ilham 60

22. M. Indra 70

23. Mutia Dira 70

24. Nabila Azzahra 60

25. Nadhia Novita 70

26. Naufal R 70

27. Rifan M. 70

28. Regi M. 60

29. Reni Haryani 60

30. Riksan R 70

31. Siti Maelan 90

32. Sri Intana 70


(13)

34. Tisya Fitri 50

35. Risa Ayu L 60

JUMLAH NILAI 2370

RATA-RATA 67,71

NILAI TERTINGGI 90

NILAI TERENDAH 40

K K M 70

Dari data di atas menunjukkan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 40 dengan nilai rata-rata 67,71. Bila melihat KKM nilai rata-rata kelas di atas masih kurang dari nilai KKM yang telah ditetapkan yaitu 70. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian siswa belum menguasai dan memahami kompetensi dasar yang dicapai. Kelemahan siswa dalam menyelesaikan soal operasi hitung perkalian tersebut adalah kurang memahami materi yang disebabkan oleh kurangnya konsentrasi dan aktivitas belajar yang kurang.

Untuk mengatasi masalah di atas diperlukan suatu cara yang dapat digunakan oleh guru untuk merangsang peserta didik belajar secara aktif dan kreatif, yaitu dengan menggunakan metode discovery. Metode discovery merupakan suatu prosedur pembelajaran yang didesain untuk mempertinggi pemahaman dan nalar peserta didik terhadap materi pembelajaran.

Metode discovery pernah berhasil di kelas V SDN Cijambe Kota Bandung. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Permatasari dalam skripsinya yang berjudul Pemahaman Matematis Antara Siswa yang Pembelajarannya Menggunakan Metode Discovery dengan Metode Ekspositori, menunjukkan bahwa, dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa “kemampuan pemahaman matematis siswa dengan menggunakan metode discovery lebih baik hasilnya dibandingkan dengan menggunakan metode ekspositori”. Hasil pengujian hipotesis tentang perbedaan kemampuan pemahaman matematis siswa menunjukkan perbedaan yang signifikan.


(14)

6

Lilis Yuyun Pulyasari, 2013

Meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran operasi hitung perkalian melalui metode

discovery

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan uraian di atas, kiranya penulis sangat perlu mengkaji lebih lanjut. Untuk hal itu penulis mencoba mengadakan penelitian dengan judul: "Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian dengan Menggunakan Metode Discovery .

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya permasalahan yang akan diteliti adalah “Seberapa besar peningkatan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran operasi hitung perkalian melalui penggunaan metode discovery di SDN Mengger Girang 2 Kelas IV Semester I Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Regol Kota Bandung”.

Masalah tersebut diuraikan dalam rumusan yang lebih khusus yaitu : 1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran matematika pada materi operasi

hitung perkalian di kelas IV SDN Mengger Girang 2 Bandung melalui metode discovery?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran matematika pada materi operasi hitung perkalian di kelas IV SDN Mengger Girang 2 Bandung melalui metode discovery?

3. Bagaimanakah peningkatan hasil pembelajaran matematika pada materi operasi hitung perkalian di kelas IV SDN Mengger Girang 2 Bandung melalui metode discovery?


(15)

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan pemahaman dan memecahkan masalah praktis yang berkaitan dengan pembelajaran operasi hitung perkalian atau secara rinci diuraikan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui bagaimanakah perencanaan pembelajaran matematika pada materi operasi hitung perkalian di kelas IV SDN Mengger Girang 2 Bandung melalui metode discovery.

2. Untuk mengetahui bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran matematika pada materi operasi hitung perkalian di kelas IV SDN Mengger Girang 2 Bandung melalui metode discovery.

3. Untuk mengetahui bagaimanakah peningkatan hasil pembelajaran matematika pada materi operasi hitung perkalian di kelas IV SDN Mengger Girang 2 Bandung melalui metode discovery.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk : 1. Memberi kesempatan kepada peserta didik agar dapat lebih aktif, kreatif

dan dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif , efektif dan menyenangkan.

2. Memberi masukan kepada guru agar senantiasa menggunakan metode pembelajaran yang relevan dengan materi pembelajaran untuk perbaikan proses pembelajaran selanjutnya dan memberi kesempatan kepada guru untuk mengembangkan metode pembelajaran guna meningkatkan mutu pendidikan.

3. Bahan masukan bagi sekolah agar semua peserta didik mampu menghitung dan menyelesaikan persoalan matematika.

4. Meningkatkan wawasan dan pengalaman peneliti dalam melakukan penelitian, serta mengembangkan diri sebagai guru yang profesional.


(16)

8

Lilis Yuyun Pulyasari, 2013

Meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran operasi hitung perkalian melalui metode

discovery

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

E. Definisi Operasional

1. Matematika

Mata pelajaran matematika adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan dan dikembangkan di Sekolah Dasar. Matematika yang diajarkan di SD/MI terdiri dari bagian-bagian matematika yang dipilih dan dirancang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan siswa agar dapat berkembang secara optimal. Mata pelajaran matematika berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama.

2. Metode Discovery

Metode Discovery adalah metode mengajar yang mengatur pengajaran sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum diketahuinya itu tidak melalui pemberitahuan, sebagian atau seluruhnya ditemukan sendiri. Dalam pembelajaran

discovery (penemuan) kegiatan atau pembelajaran yang dirancang

sedemikian rupa sehingga siswa dapat menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip melalui proses mentalnya sendiri.

3. Hasil Belajar

Proses pembelajaran merupakan suatu rangkaian kegiatan yang mempunyai

tujuan, yaitu diperolehnya hasil belajar pada diri siswa. Hasil belajar itu berupa perubahan tingkah laku, baik berbentuk kecakapan berpikir, sikap, maupun keterampilan melakukan suatu kegiatan tertentu.

F. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan latar belakang dan masalah yang telah dikemukakan, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: “Terdapat peningkatkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran operasi hitung perkalian dengan menggunakan metode discovery.”


(17)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian

Penelitian merupakan cara-cara yang terencana, cermat, sistematis,

dan reliabilitas dalam menemukan dan memperdalam suatu pemahaman. Penelitian menurut Mulyasa (2009:3) adalah sebagai berikut :

1. Penelitian seringkali menunjukkan suatu rangkaian, dan tahapan yang linier, serta memiliki suatu awal dan akhir yang jelas;

2. Terdapat penyajian yang lebih rumit dari pandangan linier, sehingga memungkinkan suatu rute yang berbeda untuk setiap tahap penelitian; 3. Penelitian merupakan suatu proses yang berkesinambungan;

4. Adanya variabel yang sering dikaitkan dengan penelitian tindakan (action research), yang melihat proses penelitian sebagai suatu siklus atau pengulangan.

Metode penelitian menurut Nazir (2006:47) dibagi ke dalam lima kelompok,yaitu:

1. Metode Sejarah adalah penyelididkan yang kritist terhadap keadaan-keadaan, perkembangan,serta pengalaman di masa lampau dan menimbang secara cukup teliti dan hati-hati tentang bukti validasi dari sumber-sumber sejarah,serta interprestasi dari sumber-sumber keterangan tersebut;

2. Metode Deskriptif adalah pencarian fakta dengan interprestasi yang tepat;

3. Metode Eksperimental adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya control;


(18)

24

Lilis Yuyun Pulyasari, 2013

Meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran operasi hitung perkalian melalui metode

discovery

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4. Metode Grounded Research adalah suatu metode penelitian yang mendasarkan diri kepada fakta dan menggunakan analisis perbandingan bertujuan mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsep-konsep, membuktikan teori dimana pengumpulan data dan analisis data berjalan pada waktu yang bersamaan;

5. Metode Penelitian tindakan adalah suatu penelitian yang dikembangkan bersama-sama antara peneliti dan decision maker tentang variabel-variabel yang dapat dimanipulasikan dan segera digunakan untuk menemukan kebijakan dan pembangunan;

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Mulyasa (2009:10), berpendapat bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat diartikan sebagai penelitian (Action

research) yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses

dan hasil belajar sekelompok peserta didik. Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu usaha guru untuk memperbaiki kualitas pendidikan yang secara langsung melibatkan masalah di lapangan, yaitu masalah yang ada di dalam kelas. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini meliputi : tahap perencanaan, tahap tindakan, tahap observasi, dan tahap refleksi.

Tujuan dari penggunaan metode penelitiaan tindakan kelas ini adalah untuk memecahkan masalah-masalah praktik pembelajaran di suatu sekolah khususnya di suatu kelas tertentu. Metode penelitian ini juga dilakukan untuk perbaikan dan peningkatan layanan profesional guru dalam menangani proses belajar mengajar di kelas. Penelitian tindakan kelas secara sistem mengacu pada siklus. Dalam PTK terdapat siklus-siklus yang kegiatannya dikembangkan melalui suatu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Karena sifat PTK untuk perbaikan pembelajaran, maka langkah yang dilakukan ialah melakukan studi pendahuluan, untuk melihat kondisi awal siswa, kemudian diberi tindakan sampai terjadi perubahan.


(19)

1. Model Penelitian

Tujuan utama dari Penelitian Tindakan Kelas adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan pelayaran guru dalam proses belajar sehingga pemahaman dan hasil belajar siswa dapat meningkat. Ada beberapa macam model PTK, maka desain yang akan dikembangkan oleh peneliti akan menjadi lebih jelas dan terarah.

Dibawah ini ada beberapa macam model Penelitian Tindakan Kelas yang bisa kita pilih dan kita kembangkan. Desain-desain tersebut diantaranya:

a. Desain Model Kurt Lewin

Kurt Lewin merupakan pencetus awal yang berani memperkenalkan dan menampilkan gagasannya tentang action

research atau penelitian tindakan kelas. Kurt Lewin memperkenalkan

konsep pokok penelitian tindakan yang meliputi empat komponen penting,yaitu:

1. Perencanaan (Planning); 2. Tindakan (Acting); 3. Pengamatan (Observing); 4. Refleksi (Refrecting).

Hubungan keempat komponen tersebut merupakan salah satu siklus, hal ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Bagan 3.1.

Desain Model Kurt Lewin

Planning Observin

Replecting Acting


(20)

26

Lilis Yuyun Pulyasari, 2013

Meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran operasi hitung perkalian melalui metode

discovery

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Desain PTK Model John Elliot

Model John Elliot merupakan pengembangan dari konsep dasar Kurt Lewin. Model ini diawali dari mengidentifikasi masalah,yang pada hakikatnya bagaimana pertanyaan yang menghubungkan antara gagasan atau ide dengan pengambilan tindakan. Bentuk dari model ini digambarkan dalam alur-alur tahap penelitian yang dikenal dengan model siklus yang bergerak dalam spiral,model Elliot tampak lebih rinci.

c. Desain PTK Model Hopkins

Berpatokan pada desain-desain pada ahli pendahulunya, selanjutnya Hopkins (1993) menyusun model yang di kenal Model Ebbut (Hopkins,1993). Model ini menunjukan bentuk alur kegiatan penelitian dimulai dari pemikiran awal peneliti yang selanjutnya dikenal dengan recoinnaissance. Ebbut berpendapat yang berbeda dengan penafsiran Elliot mengenai recoinnaissance Kemmis, yang seakan-akan hanya berkaitan dengan penemuan fakta saja. Padahal menurutnya reconnaissance mencakup kegiatan-kegiatan diskusi, negosiasi, menyelidiki kesempatan, mengakses kemungkinan dan kendala atau dengan singkat mencakup keseluruhan analisis.


(21)

d. Model Kemmis & Mc Taggart

Model ini hampir sama dengan model Kurt Lewin hanya saja komponen acting (tindakan) dengan observing (pengamatan) dijadikan sebagai satu kesatuan. Disatukannya kedua komponen tersebut disebabkan adanya kenyataan yang tidak dapat dipungkiri ketika antara implementasi acting dan observing sebenarnya dua kegiatan tapi tidak dapat dipisahkan secara tegas. Desain Kemmis ini menggunakan model yang dikenal system spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan, refleksi, dan perencanaan kembali merupakan dasar untuk suatu ancang-ancang pemecahan permasalahan. Permasalahan penelitian difokuskan kepada strategi bertanya kepada siswa dan mendorong untuk menjawab sendari pertanyaan.

Desain Kemmis & Mc Taggart ini pada hakikatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Keempat komponen yang berupa untaian tersebut dipandang sebagai satu siklus. Oleh karena itum pengertian siklus pada kesempatan ini ialah suatu putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

Berdasarkan beberapa Desain model PTK Model yang diketahui, maka peneliti akan menggunakan desain model Kemmis & Mc Taggart (1997) untuk PTK yang akan dirancang dan dilaksanakan guna memperbaiki atau mengatasi permasalahan yang terjadi di kelas yang dapat digambarkan sebagai berikut:


(22)

28

Lilis Yuyun Pulyasari, 2013

Meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran operasi hitung perkalian melalui metode

discovery

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Bagan 3.2

Desain Model Kemmis & Mc Taggart

Penjelasan dari alur penelitian tindakan kelas di atas adalah: 1. Perencanaan

Tahapan yang hendak dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah terlebih dahulu menentukan lokasi yang akan dijadikan subjek penelitian kemudian memilih subjek yang akan diteliti. Setelah tahap pertama dilakukan kemudian peneliti melakukan pendekatan dengan Kepala Sekolah dan rekan sejawat untuk diajak sebagai tim pelaksanaan penelitian.

Action Observe

Reflectif Plan

Action Observe


(23)

Langkah-langkah perencanaan dalam penelitian ini adalah dengan cara membuat skenario pembelajaran untuk selanjutnya diterapkan dalam proses pembelajaran. Peneliti terlebih dahulu menganalisis kurikulum sehingga penelitian yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan pendidikan yang sudah digariskan. Mendesain kelas merupakan salah satu langkah yang penting dalam perencanaan sehingga dapat menarik minat dan mendorong peserta didik untuk belajar. Peneliti mempersiapkan sarana dan fasilitas belajar sebagai pendukung dalam penelitian ini. Satu hal lagi dalam membuat langkah perencanaan adalah membuat lembar observasi untuk mengobservasi peserta didik dan guru, serta segala keperluan yang diperlukan untuk melakukan observasi bersama tim yang akan diajak untuk melakukan penelitian.

Untuk memperoleh kondisi awal tentang keadaan kelas dilakukan pengamatan langsung didalam kelas dengan menggunakan alat pengumpul data untuk melihat kemampuan peserta didik dalam menerima pembelajaran. Aspek lainnya yang harus diperhatikan yaitu keadaan lingkungan peserta didik tentang ketersediaan sumber belajar, media/alat peraga yang mendukung proses pembelajaran, sarana pendukung lainnya yang tersedia disekolah. Setelah peneliti memperhatikan kondisi awal maka langkah selanjutnya yaitu peneliti bersama-sama tim melakukan pembicaraan tentang rencana penelitian yang hendak dilaksanakan dengan menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan rumusan masalah serta melakukan teknik pemantauan selama kegiatan belajar mengajar.

Pada saat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dilakukan peneliti bersama tim bersepakat untuk merumuskan tindakan pelaksanaan penggunaan media gambar untuk meningkatkan pemahaman peserta didik yang sesuai dengan rumusan tujuan yang sudah tertuang dalam pendahuluan.


(24)

30

Lilis Yuyun Pulyasari, 2013

Meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran operasi hitung perkalian melalui metode

discovery

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Adapun kegiatan yang dilakukan peneliti bersama tim adalah:

a. Berusaha menelaah tentang kesulitan-kesulitan yang dialami oleh peserta didik pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung juga menelaah tentang kesulitan yang dialami oleh peneliti sehingga peneliti dapat mengantisipasi setiap kesulitan pada saat kegiatan belajar mengajar dilaksanakan. b. Peneliti menetapkan Standar Kompetensi dan Kompetensi

Dasar pembelajaran Matematika yang akan disampaikan pada waktu pelaksanaan kegiatan.

c. Merumuskan rencana pembelajaran dengan menggunakan benda-benda yang biasa ditemui peserta didik, media gambar dan pada pelaksanaannya akan memanfaatkan sumber belajar yang sudah tersedia disekolah.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan kelas pada setiap siklus adalah sebagai berikut:

a. Sebelum materi diberikan, guru menginformasikan materi yang akan dipelajari. Untuk memotivasi peserta didik dalam menerima pembelajaran yang baru.

b. Siswa dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok yang heterogen. Setiap kelompok terdiri atas lima orang peserta didik.

c. Setiap kelompok mendapat tugas yang harus dikerjakan bersama anggota kelompok masing-masing.

d. Setelah selesai, setiap kelompok menjelaskan hasil kelompoknya dan mendiskusikannya dikelas.


(25)

3. Observasi (pengamatan)

Observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas peserta didik dan peserta didik untuk bahan kajian refleksi. Sehingga dapat diambil suatu keputusan mengenai pengamatan terhadap penelitian tindakan kelas ketika pembelajaran berlangsung. Observasi ini meliputi kegiatan memantau setiap aktivitas diteruskan tidaknya penelitian tanpa perubahan, diteruskan dengan interaksi atau diganti dengan tindakan lain.

4. Refleksi dan analisis data

Pada kegiatan ini peneliti mengidentifikasikan permasalahan yang ditemukan. Dari hasil refleksi guru merencanakan siklus selanjutnya untuk memperbaiki kekurangan pada pembelajaran siklus sebelumnya. Hasil tindakan ini, peneliti dapat melihat tingkat keberhasilan dan ketercapaian tujuan tindakan yaitu untu meningkatkan pemahaman dan hasil belajar peserta didik. Dengan dibantu oleh analisis data, guru mencoba merenungkan mengapa suatu kejadian berlangsung dan mengapa suatu usaha perbaikan berhasil dan mengapa yang lain gagal. Penulis berharap dengan tiga siklus hasil belajar peserta didik dapat memuaskan yaitu 75% peserta didik dapat mencapai KKM.

Penelitian ini terdiri dari tiga siklus, dimana siklus I dilaksanakan 1 kali pertemuan, siklus ke II dilaksanakan 1 kali pertemuan dan siklus III dilaksanakan 1 kali pertemuan. Dan dalam setiap pertemuan memerlukan waktu 2 jam pelajaran atau 35 x 2 jam pelajaran.

Selanjutnya penelitian tindakan kelas juga digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis dimana keempat aspek, yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi harus dipahami bukan sebagai langkah-langkah yang statis, tetapi merupakan


(26)

32

Lilis Yuyun Pulyasari, 2013

Meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran operasi hitung perkalian melalui metode

discovery

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

RENCANA Rencana

Refleksi

Tindakan dan Observasi I

Rencana Tindak Lanjut

Refleksi

Rencana Tindak Lanjut Tindakan dan Observasi

II Refleksi Tindakan dan Observasi III

Rencana Tindak Lanjut & Simpulan KONDISI

AKHIR

momen-momen dalam bentuk spiral yang menyangkut perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi (Kemmis dan Mc Taggart, dalam Kasbolah, (1998:14 ). Secara skematis model penelitian tindakan kelas yang dimaksud sebagai berikut :

Bagan 3.3

Alur Penelitian Tindakan Model Kemmis dan Mc Taggart Penelitian tindakan kelas ini terdiri atas tiga siklus.


(27)

Dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan model spiral yang terdiri dari 4 tahap meliputi perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, refleksi dan perbaikan rencana dalam setiap siklus.Tiap siklus dimulai dari rencana (Planning), kemudian tindakan (Acting), dilanjutkan dengan observasi (Observing), dari tindakan yang telah dilakukan dan yang terakhir adalah refleksi (Reflecting). Jika pada siklus pertama penelitian tersebut kurang baik, maka penelitian dilanjutkan dengan siklus kedua dengan melakukan perbaikan terhadap rencana penelitian yang pertama. Siklus tersebut akan berhenti apabila penelitian yang dilakukan dirasa cukup.

B. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian akan dilaksanakan di SDN Mengger Girang 2 Bandung, yang terletak di jalan Mengger Girang III No. 4 RT 12 RW 08 Kelurahan Pasirluyu Kecamatan Regol Kota Bandung.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Mengger Girang 2 Bandung Kelas IV Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013, yang berjumlah 35 peserta didik yang terdiri atas 17 orang laki-laki dan 18 orang perempuan dengan kemampuan yang heterogen.

C. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari tiga siklus. Tiap siklus dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Siklus pertama merupakan awal dari pembelajaran operasi hitung perkalian melalui metode discovery. Siklus selanjutnya merupakan perbaikan dari hasil refleksi sebelumnya, sehingga perubahan yang ingin dicapai dapat terlihat. Untuk mengukur hasil belajar peserta didik diberikan tes yang berfungsi sebagai evaluasi awal untuk mengetahui tindakan yang akan


(28)

34

Lilis Yuyun Pulyasari, 2013

Meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran operasi hitung perkalian melalui metode

discovery

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dilakukan. Langkah-langkah penelitian yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1. Persiapan

a. Permintaan izin dari Kepala SDN Mengger Girang 2 Bandung b. Observasi. Kegiatan observasi dilakukan untuk mendapatkan

gambaran awal mengenai kondisi dan situasi SDN Mengger Girang 2 Bandung Kecamatan Regol kota Bandung secara keseluruhan, terutama mengenai peserta didik kelas IV yang akan dijadikan subyek penelitian.

c. Identifikasi Masalah. Kegiatan ini dilakukan mulai dari menelaah kurikulum 2006 (KTSP) mata pelajaran Matematika, kelas IV SD, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, indikator, materi pokok, dan sumber pembelajaran.

d. Merumuskan model pembelajaran yang akan digunakan untuk meningkatkan kompetensi peserta didik terhadap pembelajaran

e. Membuat rencana pembelajaran (silabus) dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

f. Menyusun dan menetapkan teknik pemantauan pada setiap tahapan penelitian melalui lembar pengamatan.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian disesuaikan dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya. Pelaksanaan tindakan terdiri dari proses kegiatan belajar mengajar, evaluasi dan refleksi yang dilakukan pada tiap siklusnya. Langkah-langkah Pembelajaran :

a. Kegiatan Pendahuluan Apresepsi/ Motivasi :

1. Mengkondisikan peserta didik siap menerima pembelajaran. 2. Mengucapkan salam, berdoa, absen siswa, mempersiapkan


(29)

3. Memperingatkan cara duduk yang baik ketika menulis dan membaca.

4. Menjelaskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai 5. Membagi peserta didik menjadi lima kelompok

b. Kegiatan Inti

1. Peserta didik melakukan diskusi sederhana mengenai pembelajaran operasi hitung perkalian.sambil bertanya jawab. 2. Dengan bimbingan guru, peserta didik maju ke depan kelas

untuk menjelaskan hasil kerjanya.

3. Peserta didik yang dapat menjelaskan dengan benar mendapat pujian dan tepuk tangan

c. Kegiatan Penutup

1. Membuat kesimpulan dari tiap materi yang disampaikan (refleksi).

2. Siswa mengerjakan soal (evaluasi). 3. Pemberian PR/tugas.

3. Observasi, Refleksi, dan Evaluasi

Pada tahap observasi, refleksi, dan evaluasi kegiatan yang dilakukan adalah menghimpun data dengan menggunakan alat pengumpul data yang telah dipersiapkan untuk dapat menghasilkan temuan dan masukan selama pembelajaran berlangsung untuk kemudian dapat diambil kesimpulan.


(30)

36

Lilis Yuyun Pulyasari, 2013

Meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran operasi hitung perkalian melalui metode

discovery

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang akan dikumpulkan berupa : 1. Perangkat Kegiatan Belajar Mengajar

Perangkat ini meliputi silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, soal latihan setiap siklus pada pembelajaran operasi hitung perkalian melalui metode discovery.

2. Lembar Observasi

Observasi (pengamatan), yaitu teknik atau cara untuk mengamati suatu keadaan atau tingkah laku (Setiawati,2009:48). Data yang dikumpulkan merupakan catatan-catatan peneliti mengenai keterlaksanaan penelitian dalam pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi (pengamatan).

3. Lembar soal/ tes

Data yang dikumpulkan merupakan hasil pekerjaan peserta didik berupa nilai-nilai yang diperoleh siswa selama pembelajaran.

E. Pengolahan dan Analisis Data

Teknik pengolahan data dilakukan dengan mengumpulkan data- data yang diperoleh melalui instrumen penelitian. Data-data tersebut digunakan sebagai bahan laporan penelitian tindakan kelas (PTK). Hasil pengumpulan data dianalisis dari awal sampai akhir kemudian data dikembangkan dalam bentuk kesimpulan dan dibuat laporan. Data-data yang terkumpul berupa: lembar observasi, lembar soal/tes, dan hasil pekerjaan siswa.

Data-data yang sudah terkumpul kemudian diolah dan dianalisis. Data hasil belajar peserta didik diperoleh dari hasil evaluasi setelah mengikuti proses pembelajaran baik secara kelompok maupun perorangan yang dilakukan setiap akhir siklus pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan pemahaman peserta didik dalam pembelajaran.


(31)

Hasil observasi diperoleh melalui alat pengumpul data yang telah dipersiapkan untuk dapat menghasilkan temuan dan masukan selama penelitian berlangsung. Hasil observasi/pengamatan dikumpulkan yang selanjutnya dianalisis. Hasil observasi dan hasil belajar peserta didik secara perorangan dan kelompok pada siklus I, II, dan siklus III kemudian diolah dan dianalisis untuk dijadikan bahan laporan.

F. Jadwal Penelitian

Tabel 3.1.

JADWAL KEGIATAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS DI KELAS IV SDN MENGGER 2 BANDUNG

TAHUN PELAJARAN 2012/2013

No. Kegiatan Oktober Nopember Desember

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Perencanaan / Desain PTK X X

2. Tindakan I & Refleksi X X

3. Tindakan II & Refleksi X X

4. Tindakan III & Refleksi X X


(32)

73

Lilis Yuyun Pulyasari, 2013

Meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran operasi hitung perkalian melalui metode

discovery

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang berlangsung selama tiga siklus mengahasilkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Dalam perencanaan pembelajaran matematika pada operasi hitung perkalian di kelas IV SDN Mengger Girang 2 Bandung melalui metode discovery mengalami peningkatan baik RPP, LKS sampai evaluasi. Pengelolaan perencanaan ini dilakukan setelah refleksi pada siklus I

2. Dalam perencanaan pembelajaran kelas menunjukan adanya peningkatan tiap siklusnya. Antusias siswa dalam mempelajari operasi hitung perkalian di kelas IV SDN Mengger Girang 2 Bandung dengan menggunakan metode discovery tampak adanya peningkatan aktivitas belajar siswa. Demikian juga dalam masalah tanya jawab dan diskusi kelompok. Di samping itu para siswa pada waktu evaluasi terlihat tenang dan tertib. Dengan demikian maka pembelajaran operasi hitung perkalian melalui penggunaan metode discovery dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.

3. Hasil belajar siswa pada pembelajaran operasi hitung perkalian melalui penggunaan metode discovery yang dilakukan dalam penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan tiap siklusnya. Pada siklus I, menunjukan rata-rata hasil tes individu adalah 51,57. Sedangkan pada siklus II menunjukan peningkatan pada nilai 64,86 dan pada siklus III mencapai 83,14. Padahal KKM yang ditentukan oleh pihak sekolah adalah 70. Dengan demikian dalam kelas secara umum nilai hasil belajar siswa setelah menggunakan metode


(33)

B.Saran

Pembelajaran operasi hitung perkalian melalui penggunaan metode

discovery dapat digunakan sebagai pilihan metode belajar mengajar namun hal

tersebut tidak lepas dengan adanya kelebihan dan kekurangan metode ini, dan peneliti dapat menyarankan sebagai berikut :

1. Guru hendaknya menggunakan metode discovery di dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran matematika di sekolah dasar untuk memfasilitasi siswa dalam melakukan diskusi dan saling membantu dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan berpengaruh pada hasil belajar yang diperoleh siswa.

2. Oleh kepala sekolah dalam penerapan metode discovery ini sangat diperlukan, misalnya dengan memantau kinerja guru secara langsung baik pada saat proses perencanaan maupun pelaksanaan metode pembelajaran ini di dalam kelas.

3. Sebelum menggunakan metode discovery di dalam kelas, peneliti hendaknya mengkaji terlebih dahulu metode pembelajaran tersebut dan merencanakan persiapannya dengan teliti serta menyesuaikan dengan kondisi siswa atau kondisi kelas, sehingga dalam pelaksanaannya berlangsung sesuai dengan yang diharapkan.


(1)

dilakukan. Langkah-langkah penelitian yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1. Persiapan

a. Permintaan izin dari Kepala SDN Mengger Girang 2 Bandung b. Observasi. Kegiatan observasi dilakukan untuk mendapatkan

gambaran awal mengenai kondisi dan situasi SDN Mengger Girang 2 Bandung Kecamatan Regol kota Bandung secara keseluruhan, terutama mengenai peserta didik kelas IV yang akan dijadikan subyek penelitian.

c. Identifikasi Masalah. Kegiatan ini dilakukan mulai dari menelaah kurikulum 2006 (KTSP) mata pelajaran Matematika, kelas IV SD, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, indikator, materi pokok, dan sumber pembelajaran.

d. Merumuskan model pembelajaran yang akan digunakan untuk meningkatkan kompetensi peserta didik terhadap pembelajaran

e. Membuat rencana pembelajaran (silabus) dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

f. Menyusun dan menetapkan teknik pemantauan pada setiap tahapan penelitian melalui lembar pengamatan.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian disesuaikan dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya. Pelaksanaan tindakan terdiri dari proses kegiatan belajar mengajar, evaluasi dan refleksi yang dilakukan pada tiap siklusnya. Langkah-langkah Pembelajaran :


(2)

3. Memperingatkan cara duduk yang baik ketika menulis dan membaca.

4. Menjelaskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai 5. Membagi peserta didik menjadi lima kelompok

b. Kegiatan Inti

1. Peserta didik melakukan diskusi sederhana mengenai

pembelajaran operasi hitung perkalian.sambil bertanya jawab. 2. Dengan bimbingan guru, peserta didik maju ke depan kelas

untuk menjelaskan hasil kerjanya.

3. Peserta didik yang dapat menjelaskan dengan benar mendapat pujian dan tepuk tangan

c. Kegiatan Penutup

1. Membuat kesimpulan dari tiap materi yang disampaikan (refleksi).

2. Siswa mengerjakan soal (evaluasi). 3. Pemberian PR/tugas.

3. Observasi, Refleksi, dan Evaluasi

Pada tahap observasi, refleksi, dan evaluasi kegiatan yang dilakukan adalah menghimpun data dengan menggunakan alat pengumpul data yang telah dipersiapkan untuk dapat menghasilkan temuan dan masukan selama pembelajaran berlangsung untuk kemudian dapat diambil kesimpulan.


(3)

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang akan dikumpulkan berupa : 1. Perangkat Kegiatan Belajar Mengajar

Perangkat ini meliputi silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, soal latihan setiap siklus pada pembelajaran operasi hitung perkalian melalui metode discovery.

2. Lembar Observasi

Observasi (pengamatan), yaitu teknik atau cara untuk mengamati suatu keadaan atau tingkah laku (Setiawati,2009:48). Data yang dikumpulkan merupakan catatan-catatan peneliti mengenai keterlaksanaan penelitian

dalam pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi

(pengamatan). 3. Lembar soal/ tes

Data yang dikumpulkan merupakan hasil pekerjaan peserta didik berupa nilai-nilai yang diperoleh siswa selama pembelajaran.

E. Pengolahan dan Analisis Data

Teknik pengolahan data dilakukan dengan mengumpulkan data- data yang diperoleh melalui instrumen penelitian. Data-data tersebut digunakan sebagai bahan laporan penelitian tindakan kelas (PTK). Hasil pengumpulan data dianalisis dari awal sampai akhir kemudian data dikembangkan dalam bentuk kesimpulan dan dibuat laporan. Data-data yang terkumpul berupa: lembar observasi, lembar soal/tes, dan hasil pekerjaan siswa.

Data-data yang sudah terkumpul kemudian diolah dan dianalisis. Data hasil belajar peserta didik diperoleh dari hasil evaluasi setelah mengikuti


(4)

Hasil observasi diperoleh melalui alat pengumpul data yang telah dipersiapkan untuk dapat menghasilkan temuan dan masukan selama penelitian berlangsung. Hasil observasi/pengamatan dikumpulkan yang selanjutnya dianalisis. Hasil observasi dan hasil belajar peserta didik secara perorangan dan kelompok pada siklus I, II, dan siklus III kemudian diolah dan dianalisis untuk dijadikan bahan laporan.

F. Jadwal Penelitian

Tabel 3.1.

JADWAL KEGIATAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS DI KELAS IV SDN MENGGER 2 BANDUNG

TAHUN PELAJARAN 2012/2013

No. Kegiatan Oktober Nopember Desember

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Perencanaan / Desain PTK X X

2. Tindakan I & Refleksi X X

3. Tindakan II & Refleksi X X

4. Tindakan III & Refleksi X X


(5)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang berlangsung selama tiga siklus mengahasilkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Dalam perencanaan pembelajaran matematika pada operasi hitung perkalian di kelas IV SDN Mengger Girang 2 Bandung melalui metode discovery mengalami peningkatan baik RPP, LKS sampai evaluasi. Pengelolaan perencanaan ini dilakukan setelah refleksi pada siklus I

2. Dalam perencanaan pembelajaran kelas menunjukan adanya peningkatan tiap siklusnya. Antusias siswa dalam mempelajari operasi hitung perkalian di kelas IV SDN Mengger Girang 2 Bandung dengan menggunakan metode discovery tampak adanya peningkatan aktivitas belajar siswa. Demikian juga dalam masalah tanya jawab dan diskusi kelompok. Di samping itu para siswa pada waktu evaluasi terlihat tenang dan tertib. Dengan demikian maka pembelajaran operasi hitung perkalian melalui penggunaan metode discovery dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.

3. Hasil belajar siswa pada pembelajaran operasi hitung perkalian melalui penggunaan metode discovery yang dilakukan dalam penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan tiap siklusnya. Pada siklus I, menunjukan rata-rata hasil tes individu adalah 51,57. Sedangkan pada siklus II menunjukan peningkatan pada nilai 64,86 dan pada siklus III mencapai 83,14. Padahal


(6)

B.Saran

Pembelajaran operasi hitung perkalian melalui penggunaan metode discovery dapat digunakan sebagai pilihan metode belajar mengajar namun hal tersebut tidak lepas dengan adanya kelebihan dan kekurangan metode ini, dan peneliti dapat menyarankan sebagai berikut :

1. Guru hendaknya menggunakan metode discovery di dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran matematika di sekolah dasar untuk memfasilitasi siswa dalam melakukan diskusi dan saling membantu dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan berpengaruh pada hasil belajar yang diperoleh siswa.

2. Oleh kepala sekolah dalam penerapan metode discovery ini sangat diperlukan, misalnya dengan memantau kinerja guru secara langsung baik pada saat proses perencanaan maupun pelaksanaan metode pembelajaran ini di dalam kelas.

3. Sebelum menggunakan metode discovery di dalam kelas, peneliti hendaknya mengkaji terlebih dahulu metode pembelajaran tersebut dan merencanakan persiapannya dengan teliti serta menyesuaikan dengan kondisi siswa atau kondisi kelas, sehingga dalam pelaksanaannya berlangsung sesuai dengan yang diharapkan.