Amatsuki No Kami: Perancangan Busana Ready to Wear Deluxe untuk Wanita dengan Inspirasi Video Game Okami.

(1)

i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAKSI

Amatsuki no Kami merupakan judul dari koleksi desain busana ready to wear deluxe yang terinspirasi dari video game Ōkami yang menceritakan tentang Amaterasu, seorang dewi matahari Jepang yang menjelma menjadi seekor serigala dan bertugas untuk memulihkan Jepang dari kegelapan yang disebabkan oleh Yami, raja kegelapan. Inspirasi koleksi desain tersebut ditunjang dengan penggabungan dari kedua subtema yang berasal dari buku Trend Forecasting 2016/ 2017 Résistance, yaitu Toon-Lab dan Artistry yang merupakan karya seni dengan kesamaan dari warna-warna yang cerah dan sifatnya yang dekoratif. Koleksi desain busana Amatsuki no Kami ini menerapkan teknik digital printing untuk menggambarkan suasana video game Ōkami khususnya pada saat Amaterasu melawan Yami.

Pembuatan koleksi ini dimulai dengan pembuatan pola busana kemudian pola yang sudah selesai dibuat di scan untuk dijadikan desain digital yang dilakukan pada komputer. Warna dasar yang digunakan adalah warna putih dan biru gradasi sedangkan Amaterasu menggunakan pencampuran warna kuning, merah, dan oranye. Untuk corak garis-garis pada Yami menggunakan warna merah, hijau biru dan kuning. Selain itu terdapat warna hijau tua dan pink untuk motif tumbuhan dan bunga Sakura. Motif yang sudah disusun pada pola, di cetak menggunakan teknik digital printing pada kain balotelli kemudian digunting sesuai ukuran, diberi kain keras, dan dijahit hingga selesai.

Target market koleksi desain ini ditujukan untuk wanita perkotaan dari kalangan menegah atas dengan kisaran umur 21-28 tahun dan berani untuk tampil berbeda. Koleksi ini diharapkan dapat memberikan kesan modern dan unik yang dapat digunakan untuk acara-acara formal maupun non-formal.


(2)

ii Universitas Kristen Maranatha

ABSTARCT

Amatsuki no Kami is the title of ready to wear deluxe design collection which inspired from a video game called Ōkami, which tell a story about Amaterasu, Japanese goddess of sun which turned into a wolf and have a mission to save Japan from darkness which caused by Yami, lord of darkness. The inspiration of this design collection is supported by the merging of both sub-theme from Trend Forecasting 2016/2017 Résistance, which is Toon-Lab and Artistry that represent artworks with similarity from the vivid colour and their decorative characteristic. Digital printing technique was applied to Amatsuki no Kami design collection to describe a scene from Ōkami video game especially when Amaterasu was fighting with Yami.

This design collection production started with making the pattern then the finished pattern was scaned into digital design in computer. Primary color to be used is white and gradation of blue, for Amaterasu use the combination color of yellow, red, and orange. For Yami’s stripe use red, green,blue and yellow. There are dark green and pink color for the plants and cherry blossom. The pattern which has been finished the printed to balotelli, cut according to the size then ironed with georgette and the pattern was sewn until finished.

The modern city women who dare to be different and ranging from 21 until 28 years old who come from the upper middle class are the marketing target for this design collection. This collection is expected to give modern and unique impression that can be used for formal or non-formal event.


(3)

iii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISTILAH

Amaterasu

Amatsukami Andon

Ark of Yamato

Artistry Benten/ Benzaiten Bushido Celestial Brush Ebisu Hachiman Hakama Hakuhei Haori Haraigushi

: Dewi matahari Jepang menurut agama Shinto dan merupakan karakter utama dalam video game Ōkami yang menjelma menjadi seekor serigala.

: Salah satu jenis Kami yaitu Kami surgawi. : Salah satu jenis Hakama yang berbentuk rok.

: Salah satu nama tempat dalam video game Ōkami dimana pada tempat ini Amaterasu bertemu Yami dan melawannya.

: Salah satu subtema dalam buku Trend Forecasting 2016/ 2017 Résistance

: Dewi dalam agama Shinto yang diasosiasikan dengan seni dan lagu.

: Sebuah istilah Jepang yang mengajarkan untuk bertingkah laku benar.

: Kemampuan khusus Amaterasu dalam video game Ōkami.

: Dewa pembawa keberuntungan. : Dewa perang dan panahan.

: Celana tradisional Jepang yang pada awalnya diperuntukan untuk laki-laki namun sekarang digunakan juga oleh wanita.

: Kertas putih yang digunting dan dilipat menjadi suatu bentuk.

: Jaket tradisional Jepang yang bentuknya menyerupai Kimono.

: Tongkat pensucian diri yang pada ujungnya dipasangkan Hakuhei.


(4)

iv Universitas Kristen Maranatha Kuil Ise

Izanagi & Izanami Kagura Kami Kompira Kunitsukami Kusanagi-no-Tsurugi Magatama Maijo Miko Misogi Oharae Ōkami Reikai

Sanshu no Shiki Shibatsu

: Kuil untuk Amaterasu.

: Dewa dan dewi yang melahirkan Jepang

: Sebuah tarian yang dilakukan untuk menghibur dan mengusir hal-hal jahat.

: Dewa/ dewi menurut agama Shinto. : Dewa yang melindungi seseorang di laut. : Salah satu jenis Kami yaitu Kami duniawi.

: Pedang dua sisi yang merupakan harta karun milik kerajaan Jepang.

: Rosario berbentuk melengkung yang merupakan salah satu dari tiga harta karun milik kerajaan Jepang

: Miko pada kuil Ise yang bertugas untuk memberikan hiburan dan doa.

: Pendeta wanita dalam agama Shinto yang bertugas untuk menghibur dan membantu dalam pekerjaan di kuil.

: Ritual pensucian diri menggunakan air.

: Ritual pensucian diri pada akhir bulan Juni dan Desember yang dilakukan oleh banyak orang dan dilakukan di kuil.

: Video game yang berasal dari Jepang yang menceritakan tentang dewi matahari yang menjelma menjadi seekor serigala dan bertugas untuk memulihkan Jepang dari kegelapan yang disebabkan oleh Yami, raja kegelapan.

: Dunia milik roh menurut agama Shinto. : Harta karun milik kerajaan Jepang.

: Ritual pensucian diri menggunakan garam yang ditaburkan kepada pendeta atau pemuja.


(5)

v Universitas Kristen Maranatha Shinkai

Sumi-e

Susanoo

Takamagahara Temizuya Tenjin Toon-Lab

Tsukuyomi

Uke Mochi Ukiyo-e

Yami

Yaoyorozu no Kami

Yata-no-Kagami

Yomi

: Dunia milik Kami menurut agama Shinto.

: Lukisan tradisional Jepang yang dibuat menggunakan tinta hitam.

: Dewa angin dalam kepercayaan Shinto dan merupakan kakak laki-laki dari Amaterasu.

: Surga tempat Kami berada.

: Mata air yang digunakan untuk mensucikan diri. : Dewa pendidikan.

: Salah satu subtema dalam buku Trend Forecasting 2016/ 2017Résistance.

: Dewa bulan Jepang menurut agama Shinto yang juga kakak laki-laki Amaterasu.

: Dewi makanan menurut agama Shinto.

: Teknik cetak tradisional Jepang yang dibuat menggunakan kayu yang dibubuhi oleh tinta.

: Musuh utama dalam video game Ōkami yang melawan Amaterasu

: Salah satu jenis Kami dalam agama Shinto yang jumlahnya tidak ternilai.

: Sebuah kaca yang termasuk dalam harta karun milik kerajaan Jepang.


(6)

vi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI...i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISTILAH ... v

DAFTAR ISI...viii

DAFTAR GAMBAR... x

DAFTAR LAMPIRAN ...xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Masalah Perancangan ... 2

1.3 Batasan Perancanga ... 3

1.4 Tujuan Perancangan ... 3

1.5 Metode Perancangan ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Teori Desain ... 6

2.2 Unsur Desain ... 6

2.2.1 Prinsip Desain... 11

2.3 Teori Fashion... 12

2.4 Teori Busana ... 13

2.4.1 Fungsi Busana ... 13

2.4.2 Siluet Busana ... 15

2.4.3 Busana Ready To Wear ... 15

2.5 Manipulating Fabric ... 16

2.5.1 Digital Printing ... 16

2.5.2 Pleats ... 17

2.6 Teori Pola ... 18

BAB III DESKRIPSI OBJEK STUDI ... 20

3.1 Trend Forecasting 2016/2017 “Résistance” ... 20


(7)

vii Universitas Kristen Maranatha

3.1.2 Tema Refugium ... 21

3.2 Ōkami ... 22

3.2.1 Ukiyo-e ... 24

3.2.2 Sumi-e ... 25

3.2.3 Amaterasu ... 26

3.2.4 Yami ... 28

3.3 Shinto ... 29

3.4 Miko ... 32

BAB IV KONSEP PERANCANGAN ... 35

4.1 Perancangan Umum ... 35

4.1.1 Mood board ... 35

4.1.2 Konsep ... 35

4.1.3 Koleksi Desain ... 36

4.2 Perancangan Khusus... 38

4.2.1 Desain I ... 38

4.2.2 Desain II ... 39

4.2.3 Desain III ... 40

4.2.4 Desain IV ... 41

4.2 Perancangan Detail ... 42

4.3.1 Digital Printing ... 42

4.3.2 Pleats ... 44

4.4 Aksesoris ... 44

4.4.1 Sepatu ... 45

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 6

5.1 Kesimpulan ... 46

5.2 Saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA ... 47


(8)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Garis Lurus dan Garis Lengkung ... 7

Gambar 2.2 Bentuk Geometris ... 7

Gambar 2.3 Ukuran anatomi tubuh ... 8

Gambar 2.4 Tekstur Kain ... 8

Gambar 2.5 Lingkaran warna... 9

Gambar 2.6 Warna panas dan dingin ... 10

Gambar 2.7 Skema warna ... 10

Gambar 2.8 Siluet busana A, H, dan Y ... 15

Gambar 2.9 Koleksi busana Ready to Wear Deluxe Tex Saverio ... 16

Gambar 2.10 Mesin digital printing ... 17

Gambar 2.11 Knife pleats ... 17

Gambar 2.12 Pola busana bagian atas depan (kiri) dan belakang (kanan)... 18

Gambar 2.13 Pola busana rok depan (kiri) dan belakang (kanan) ... 18

Gambar 2.14 Pola busana tangan ... 19

Gambar 2.15 Pola celana kulot depan (kiri) dan belakang (kanan) ... 19

Gambar 3.1 Tema Trend BIOPOP ... 21

Gambar 3.2 Tema Trend REFUGIUM ... 21

Gambar 3.3 Gameplay Ōkami ... 23

Gambar 3.4 Gameplay Ōkami ketika dalam mode berkelahi... 23

Gambar 3.5 Tampilan teknik Celestial Brush dalam game ... 24

Gambar 3.6 Salah satu teknik Celestial Brush ... 24

Gambar 3.7 The Great Wave off the Coast of Kanagawa karta Katsusika Hokusai .... 25

Gambar 3.8 The Four Gentleman... 26

Gambar 3.9 Amaterasu dalam game dan penggambaran aslinya ... 28

Gambar 3.10 Yami dalam game Ōkami ... 29

Gambar 3.11 Temizuya yang dilindungi naga ... 31

Gambar 3.12 Haraigushi yang digunakan untuk ritual pensucian diri ... 32

Gambar 3.13 Ritual Misogi... 32

Gambar 3.14 Miko saat menarikan tarian Kagura ... 33

Gambar 3.15 Busana yang digunakan oleh Miko ... 34


(9)

xi Universitas Kristen Maranatha

Gambar 4.2 Desain busana bagian depan ... 37

Gambar 4.3 Desain busana bagian belakang ... 37

Gambar 4.4 Desain busana I ... 38

Gambar 4.5 Desain busana II ... 39

Gambar 4.6 Desain busana III... 40

Gambar 4.7 Desain busana IV ... 41

Gambar 4.8 Desain motif Amaterasu ... 43

Gambar 4.9 Desain motif Yami ... 43

Gambar 4.10 Desain motif ranting dan bunga Sakura ... 43

Gambar 4.11 Desain tumbuhan ... 44

Gambar 4.12 Pleats ... 44


(10)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN... 50

MIND MAP ... 51

TABEL KETERANGAN DESAIN... 52

RINCIAN UKURAN MODEL ... 56

POLA ... 58

Look 1(Front - Back - Front & Back) ... 58

Look 2(Front - Back - Front & Back) ... 59

Look 3(Front - Back) ... 60

Look 3(Front & Back) ... 61

Look 4(Front) ... 62

Look 4(Back) ... 63

Look 4(Front & Back) ... 63

RINCIAN HARGA ... 64

FOTO BUSANA ... 71

MATERIAL... 75

MANIPULATING FABRIC ... 76

Digital Printing ... 76

Pleats ... 80

DOKUMENTASI ... 82


(11)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1LatarBelakang

Video game adalah sebuah permainan elektronik yang diciptakan untuk manusia dan masih berkembang hingga saat ini. Dalam memainkan video game terdapat beberapa komponen seperti platform sebagai sistemnya, layar TV atau monitor yang menghasilkan gambar, serta game controller yang digunakan untuk menggerakkan karakter atau objek pada permainan. Dalam perkembangannya kini video game sudah semakin berkembang, yang pada awalnya dibuat menggunakan mesin ketik dan hanya berbentuk tulisan (Teletype game) hingga kini bentuknya bermacam-macam. Video game yang dibuat semakin lama semakin realistik, meski begitu masih ada beberapa video game yang dibuat dengan menyatukan unsur tradisional yang khas pada tampilan grafisnya salah satunya adalah video game Ōkami.

Ōkami adalah permainan video game dengan aliran action-adventure yang

dikembangkan oleh Clover Studio dan dipublikasikan oleh perusahaan video game Capcom. Video game ini pertama kali dipublikasikan pada tahun 2006 di Jepang dan Amerika melalui platform PlayStation 2. Video game ini memiliki tampilan gaya grafis yang terinspirasi dari lukisan tradisional Jepang, Sumi-e dan Ukiyo-e yaitu lukisan yang dibuat dari tinta. Hanya saja pada video game ini lukisan dibuat lebih berwarna daripada lukisan aslinya. Video game ini menceritakan tentang Amaterasu, seorang dewi matahari yang menjelma menjadi seekor serigala dan bertugas untuk menyelamatkan Jepang dari kegelapan yang disebabkan oleh Yami, raja kegelapan.

Koleksi ini terinspirasi dari karakter Amaterasu dan Yami yang terdapat pada video game Ōkami serta menggunakan subtema dari buku Trend Forecasting 2016/2017 yaitu Toon-Lab dan Artistry. Kedua subtema ini memiliki kesamaan pada penggunaan warnanya yang cerah dan keduanya merupakan sebuah hasil karya seni. Toon-Lab memiliki ciri khas karakter kartunya sedangkan Artistry memiliki ciri khas hiasan tradisional yang memiliki unsur dekoratif. Kedua subtema ini diambil karena grafis


(12)

2 Universitas Kristen Maranatha pada video game ini menggunakan karakter kartun yang terinspirasi dari lukisan tradisional yang memiliki unsur dekoratif dengan warna-warna cerah.

Koleksi busana ready to wear deluxe ini ditujukan untuk wanita berusia 21 hingga 28 tahun dan diberi judul “Amatsuki no Kami”. Kata Amatsuki diambil dari pencampuran nama Amaterasu (dewi matahari Jepang) dan Tsukuyomi (dewa bulan Jepang), karena karakter Amaterasu dalam video game Ōkami terinspirasi dari dewi matahari Jepang dengan nama yang sama sedangkan karakter Yami terinspirasi dari Dewa bulan, Tsukuyomi. Sedangkan Kata Kami’ sendiri berarti dewa atau dewi. Koleksi busana ready to wear deluxe yang berjudul “Amatsuki no Kami” ini mengadaptasi busana tradisional Shinto sebagai inspirasi busana utamanya yang dihiasi dengan pleats. Koleksi busana ini juga dihiasi dengan motif serigala yang terinspirasi dari karakter Amaterasu dan motif garis-garis dekoratif milik Yami yang dibuat menggunakan teknik printing.

1.2MasalahPerancangan

Sesuai dengan latar belakang yang telah dijabarkan, ditemukan beberapa masalah perancangan pada koleksi busana “Amatsuki no Kami” sebaga iberikut:

1. Bagaimana cara menuangkan cerita ketika Amaterasu melawan Yami kedalam koleksi desain busana ready to wear deluxe?

2. Bagaimana cara menuangkan karakter dari video game Ōkami yaitu Amaterasu dan Yami pada desain koleksi busana ready to wear deluxe?

3. Bagaimana cara mengembangkan koleksi desain ready to wear deluxe dengan mengadaptasi siluet busana tradisional Miko?

4. Bagaimana cara menyatukan subtema Toon-Lab dan Artistry dari Trend Forecasting 2016/2017 Résistance dengan karakter Amaterasu dan Yami pada koleksi deGG,sain?


(13)

3 Universitas Kristen Maranatha 1.3BatasanPerancangan

Koleksi busana “Amatsuki no Kami” memiliki beberapa batasan perancangan yaitu: 1. Cerita yang diangkat ke dalam koleksi desain adalah ketika Amaterasu melawan

Yami namun hanya hingga perubahan keempat karena pada perubahan pertama hingga perubahan keempat, kekuatan Amaterasu berhasil diambil oleh Yami. 2. Motif ranting pohon dan tumbuhan digunakan untuk menggambarkan kondisi

Jepang yang semakin pulih. Selain menggunakan motif ranting pohon digunakan juga motif yang mengadaptasi karakter Amaterasu dan Yami pada game menjadi ilustrasi yang baru.

3. Menggunakan perpaduan warna putih dan biru tua sebagai warna dasar yang dipadukan juga dengan warna-warnacerah yaitu hijau, kuning, biru, dan merah yang diambil dari karakter Amaterasu dan Yami.

4. Teknik reka bahan yang digunakan adalah digital printing yang digunakan untuk motif karakter ranting pohon, Amaterasu dan Yami.

5. Siluet busana yang digunakan terinspirasi dari busana tradisional Miko yang dibuat menggunakan bahan katun Balotteli yang dihiasi dengan detail pleats sehingga memberikan kesan yang lebih modern tanpa menghilangkan ciri khas dari busana Miko.

1.4TujuanPerancangan

Tujuan dari perancangan desain koleksi “Amatsuki no Kami” adalah:

1. Memberikan alternatif busana ready to wear deluxe yang mengadaptasi cerita game Ōkami tentang pemulihan Jepang dari kegelapan kedalam desain koleksi. 2. Mengadaptasi karakter dari video game Ōkami yaitu Amaterasu dan Yami

menjadi ilustrasi yang baru pada desain koleksi busana ready to wear deluxe. 3. Mengembangkan desain koleksi busana yang mengadaptasi siluet busana

tradisional Miko dengan kesan yang lebih modern.

4. Menyatukan subtema Toon-Lab dan Artistry dari Trend Forecasting 2016/2017 Résistance dengan karakter Amaterasu dan Yami pada desain koleksi.


(14)

4 Universitas Kristen Maranatha 1.5MetodePerancangan

Terdapat tahapan-tahapan yang dilakukan dalam membuat koleksi desain “Amatsuki no Kami”:

Perancangan

Trend 2016/ 2017 Résistance Inspirasi/ Ide

Moodboard

Narasi konsep Sketsa

Mindmap

Eksperimen printing pada kain Pembuatan motif

pada komputer

Produksi

Desain

Pola

Pecah Pola

Scan pola

Printing Kain

Gunting Kain

Pleats

Jahit

Finishing

Portofolio Photoshoot


(15)

5 Universitas Kristen Maranatha 1.6SistematikaPenulisan

Penulisan laporan tugas akhir ini terdiri dari beberapa bab dan sub bab yang menjelaskan tentang konsep desain dalam pembuatan koleksi ini. Berikut adalah penjelasan untuk setiap babnya:

BAB 1 PENDAHULUAN, menjelaskan tentang latar belakang dari koleksi “Amatsuki no Kami”, identifikasi masalah, batasan masalah, tujuan perancangan, metode perancangan dan sistematika penulisan.

BAB 2 LANDASAN TEORI, menjelaskan tentang landasan teori yang berisi teori fashion, pengertian fashion, teori desain, unsure desain, teori warna, prinsip desain, teori pola, teori tekstil, pengertian tekstil, dan reka bahan tekstil.

BAB 3 DESKRIPSI OBJEK STUDI PERANCANGAN, menjelaskan tentang game Ōkami, Sumi-e, Ukiyo-e, Dewi Amaterasu, Yami, Shinto dan Miko.

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN, menjelaskan tentang tema pada rancangan yaitu game Ōkami dengan judul “Amatsuki no Kami”. Narasi konsep yang disertai dengan gambar dari moodboard dan koleksi desain adalah bagian dari perancangan secara umum. Pada perancangan khusus, desain koleksi “Amatsuki no Kami” dijelaskan secara detail dan terperinci. Uraian mengenai Tema Biopop dan Refugium dengan subtema Toon-Lab dan Artistry, reka bahan, dan produk fashion lainnya yang dirancang untuk mendukung koleksi busana “Amatsuki no Kami” dijelaskan pada bab ini.

BAB 5 KESIMPULAN, setelah menjabarkan secara terperinci tema koleksi “Amatsuki no Kami” dan atributnya, penarikan kesimpulan mengenai permasalahan dan tujuan dalam pembahasan perancangan busana koleksi dan saran yang dapat memperbaiki/ mengembangkan desain ini.


(16)

46 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Setelah menjalankan proses dalam pengerjaan koleksi deesain “Amatsuki no Kami”dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:

1. Cerita yang diangkat kedalam desain adalah proses Amaterasu melawan Yami hingga tahap ke empat karena pada tahap ini kekuatan milik Amaterasu berhasil diambil oleh Yami. Selain menggunakan proses Amaterasu melawan Yami digunakan juga proses pemulihan Jepang yang digambarkan melalui ranting pohon yang semakin bertumbuh hingga mekar menjadi bunga sakura. 2. Motif yang digunakan pada desain koleksi mengadaptasi dari karakter pada

game Okami yaitu Amaterasu dan Yami yang digambar ulang menjadi ilustrasi yang baru dengan ciri khas karakter Amaterasu dan Yami.

3. Siluet busana Miko yang diterapkan adalah penggunaan kerahnya yang rapih dan bertumpuk, bagian pada pundak dan pinggang yang rapih, tangan yang panjang dan pleats.

5.2Saran

Setelah menjalani proses dalam pengerjaan koleksi desain “Amatsuki no Kami” dapat diambil beberapa saran yaitu:

1. Untuk pihak universitas adalah mata kuliah Tugas Akhir ini merupakan mata kuliah wajib yang dibutuhkan bagi rekan-rekan mahasiswa yang lain, karena dalam proses Tugas Akhir ini dapat membantu mahasiswa dalam memberikan gambaran dari proses dunia kerja.

2. Untuk pihak pembaca adalah agar memperluas wawasan yang didapat darimana saja untuk mengembangkan pengetahuan baik dari bidang yang serupa maupun berbeda. Selain itu ada juga saran untuk para pembaca agar laporan Tugas Akhir ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.


(17)

47 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Barnard, Malcolm. 2007. Fashion, Pakaian, Komunikasi, dan Budaya. Fashion Sebagai Komunikasi. Yogyakarta: JALASUTRA.

Barnard, Malcolm. 2007. Fungsi Fashion dan Pakaian. Fashion Sebagai Komunikasi. Yogyakarta: JALASUTRA.

Calderin, Jay. 2013.Chapter 12: Silhouette. The Fashion Design Reference + Specification Book. United States of America: Rockport Publishers, Inc

Clarke, Simon. 2011. Digital Design and Digital Inkjet Printing. Textile Design: Portfolio Series. London: Laurence King Publishing Ltd.

Giannangeli, Brunelia. 2012. Knife Pleats. Couture Unfolded: Innovative Pleats, Folds and Drapping in Fashion Design. Barcelona, Spain: Promopress

Kuno, Naomi. 2005.Victory. Tasteful Color Combinations. Page One

Poespo, Goet. 2009. Ready-To-Wear. A To Z Istilah Fashion. Jakarta Pusat: PT Gramedia Pustaka Utama.

Yamakage, Motohisa. 2012. The Essence of Shinto: Japan’s Spiritual Heart 1st Edition. USA: Kodansha.

Artikel dan Laman Web Internet:

BBC. 2009. Kami. http://www.bbc.co.uk/religion/religions/shinto/beliefs/kami_1.shtml Diakses pada 13 April 2016

BBC. 2009. Harae-Purification Rites.

www.bbc.co.uk/religion/religions/shinto/ritesrituals/harae.shtml. Diakses pada 13 April 2016

Hays, Jeffrey. 2009. Shinto Shrines, Priests,Rituals and Customs. http://factsanddetails.com/japan/cat16/sub182/item590.html#

Diakses pada 25 April 2016

Jaranson, Carla. 1963. What is Sumi-e?.http://www.sumiesociety.org/whatissumie.php Diakses pada 2 Juni 2016


(18)

48 Universitas Kristen Maranatha Kataoka, Drue. 2016. History of Sumi-e. http://www.drue.net/sumi-e-history/

Diakses pada 2 Juni 2016

Monet, Dolores. 2016. Ready-To-Wear: A short History of The Garment Industry. Diakses dari https://bellatory.com/fashion-industry/Ready-to-Wear-A-Short-History-of-the-Garment-Industry. pada tanggal 20 April 2016 pukul 21.00. OkamiMythologhy. 2016. Mythology of Okami. http://okamimythology.tumblr.com/

Diakses pada 2 April 2016

Schumacher, Mark. 2013. Becoming a Shinto Priest or Priestess Title Roles of Men & Women Serving Shrines. http://www.onmarkproductions.com/html/shinto-priesthood.html

Diakses pada 5 April 2016

ThatSuperGuy. 2006. Boss FAQ. https://www.gamefaqs.com/ps2/920500-okami/faqs/45114

Diakses pada 13 April 2016

Vries, Hubert de. 2007. Sanshu no Shinki. www.hubert-herald.nl/NihonSanshunoShinki.htm


(1)

3 Universitas Kristen Maranatha

1.3BatasanPerancangan

Koleksi busana “Amatsuki no Kami” memiliki beberapa batasan perancangan yaitu:

1. Cerita yang diangkat ke dalam koleksi desain adalah ketika Amaterasu melawan

Yami namun hanya hingga perubahan keempat karena pada perubahan pertama

hingga perubahan keempat, kekuatan Amaterasu berhasil diambil oleh Yami. 2. Motif ranting pohon dan tumbuhan digunakan untuk menggambarkan kondisi

Jepang yang semakin pulih. Selain menggunakan motif ranting pohon digunakan juga motif yang mengadaptasi karakter Amaterasu dan Yami pada game menjadi ilustrasi yang baru.

3. Menggunakan perpaduan warna putih dan biru tua sebagai warna dasar yang dipadukan juga dengan warna-warnacerah yaitu hijau, kuning, biru, dan merah yang diambil dari karakter Amaterasu dan Yami.

4. Teknik reka bahan yang digunakan adalah digital printing yang digunakan untuk motif karakter ranting pohon, Amaterasu dan Yami.

5. Siluet busana yang digunakan terinspirasi dari busana tradisional Miko yang dibuat menggunakan bahan katun Balotteli yang dihiasi dengan detail pleats sehingga memberikan kesan yang lebih modern tanpa menghilangkan ciri khas dari busana Miko.

1.4TujuanPerancangan

Tujuan dari perancangan desain koleksi “Amatsuki no Kami” adalah:

1. Memberikan alternatif busana ready to wear deluxe yang mengadaptasi cerita

game Ōkami tentang pemulihan Jepang dari kegelapan kedalam desain koleksi.

2. Mengadaptasi karakter dari video game Ōkami yaitu Amaterasu dan Yami

menjadi ilustrasi yang baru pada desain koleksi busana ready to wear deluxe.

3. Mengembangkan desain koleksi busana yang mengadaptasi siluet busana tradisional Miko dengan kesan yang lebih modern.

4. Menyatukan subtema Toon-Lab dan Artistry dari Trend Forecasting 2016/2017


(2)

4 Universitas Kristen Maranatha

1.5MetodePerancangan

Terdapat tahapan-tahapan yang dilakukan dalam membuat koleksi desain “Amatsuki

no Kami”:

Perancangan

Trend 2016/ 2017

Résistance

Inspirasi/ Ide

Moodboard

Narasi konsep Sketsa

Mindmap

Eksperimen printing pada kain Pembuatan motif

pada komputer

Produksi

Desain

Pola

Pecah Pola

Scan pola

Printing Kain

Gunting Kain

Pleats

Jahit

Finishing

Portofolio

Photoshoot


(3)

5 Universitas Kristen Maranatha

1.6SistematikaPenulisan

Penulisan laporan tugas akhir ini terdiri dari beberapa bab dan sub bab yang menjelaskan tentang konsep desain dalam pembuatan koleksi ini. Berikut adalah penjelasan untuk setiap babnya:

BAB 1 PENDAHULUAN, menjelaskan tentang latar belakang dari koleksi “Amatsuki no Kami”, identifikasi masalah, batasan masalah, tujuan perancangan, metode perancangan dan sistematika penulisan.

BAB 2 LANDASAN TEORI, menjelaskan tentang landasan teori yang berisi teori

fashion, pengertian fashion, teori desain, unsure desain, teori warna, prinsip desain, teori

pola, teori tekstil, pengertian tekstil, dan reka bahan tekstil.

BAB 3 DESKRIPSI OBJEK STUDI PERANCANGAN, menjelaskan tentang game

Ōkami, Sumi-e, Ukiyo-e, Dewi Amaterasu, Yami, Shinto dan Miko.

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN, menjelaskan tentang tema pada rancangan yaitu game Ōkami dengan judul “Amatsuki no Kami”. Narasi konsep yang disertai dengan gambar dari moodboard dan koleksi desain adalah bagian dari perancangan secara umum. Pada perancangan khusus, desain koleksi “Amatsuki no Kami” dijelaskan

secara detail dan terperinci. Uraian mengenai Tema Biopop dan Refugium dengan subtema Toon-Lab dan Artistry, reka bahan, dan produk fashion lainnya yang dirancang untuk mendukung koleksi busana “Amatsuki no Kami” dijelaskan pada bab ini.

BAB 5 KESIMPULAN, setelah menjabarkan secara terperinci tema koleksi “Amatsuki no Kami” dan atributnya, penarikan kesimpulan mengenai permasalahan dan tujuan dalam pembahasan perancangan busana koleksi dan saran yang dapat memperbaiki/ mengembangkan desain ini.


(4)

46 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Setelah menjalankan proses dalam pengerjaan koleksi deesain “Amatsuki no

Kami”dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:

1. Cerita yang diangkat kedalam desain adalah proses Amaterasu melawan Yami hingga tahap ke empat karena pada tahap ini kekuatan milik Amaterasu berhasil diambil oleh Yami. Selain menggunakan proses Amaterasu melawan

Yami digunakan juga proses pemulihan Jepang yang digambarkan melalui

ranting pohon yang semakin bertumbuh hingga mekar menjadi bunga sakura. 2. Motif yang digunakan pada desain koleksi mengadaptasi dari karakter pada

game Okami yaitu Amaterasu dan Yami yang digambar ulang menjadi ilustrasi yang baru dengan ciri khas karakter Amaterasu dan Yami.

3. Siluet busana Miko yang diterapkan adalah penggunaan kerahnya yang rapih dan bertumpuk, bagian pada pundak dan pinggang yang rapih, tangan yang panjang dan pleats.

5.2Saran

Setelah menjalani proses dalam pengerjaan koleksi desain “Amatsuki no Kami”

dapat diambil beberapa saran yaitu:

1. Untuk pihak universitas adalah mata kuliah Tugas Akhir ini merupakan mata kuliah wajib yang dibutuhkan bagi rekan-rekan mahasiswa yang lain, karena dalam proses Tugas Akhir ini dapat membantu mahasiswa dalam memberikan gambaran dari proses dunia kerja.

2. Untuk pihak pembaca adalah agar memperluas wawasan yang didapat darimana saja untuk mengembangkan pengetahuan baik dari bidang yang serupa maupun berbeda. Selain itu ada juga saran untuk para pembaca agar laporan Tugas Akhir ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.


(5)

47 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Barnard, Malcolm. 2007. Fashion, Pakaian, Komunikasi, dan Budaya. Fashion Sebagai

Komunikasi. Yogyakarta: JALASUTRA.

Barnard, Malcolm. 2007. Fungsi Fashion dan Pakaian. Fashion Sebagai Komunikasi. Yogyakarta: JALASUTRA.

Calderin, Jay. 2013.Chapter 12: Silhouette. The Fashion Design Reference +

Specification Book. United States of America: Rockport Publishers, Inc

Clarke, Simon. 2011. Digital Design and Digital Inkjet Printing. Textile Design:

Portfolio Series. London: Laurence King Publishing Ltd.

Giannangeli, Brunelia. 2012. Knife Pleats. Couture Unfolded: Innovative Pleats, Folds

and Drapping in Fashion Design. Barcelona, Spain: Promopress

Kuno, Naomi. 2005.Victory. Tasteful Color Combinations. Page One

Poespo, Goet. 2009. Ready-To-Wear. A To Z Istilah Fashion. Jakarta Pusat: PT Gramedia Pustaka Utama.

Yamakage, Motohisa. 2012. The Essence of Shinto: Japan’s Spiritual Heart 1st Edition.

USA: Kodansha.

Artikel dan Laman Web Internet:

BBC. 2009. Kami. http://www.bbc.co.uk/religion/religions/shinto/beliefs/kami_1.shtml Diakses pada 13 April 2016

BBC. 2009. Harae-Purification Rites.

www.bbc.co.uk/religion/religions/shinto/ritesrituals/harae.shtml. Diakses pada 13 April 2016

Hays, Jeffrey. 2009. Shinto Shrines, Priests,Rituals and Customs. http://factsanddetails.com/japan/cat16/sub182/item590.html#

Diakses pada 25 April 2016

Jaranson, Carla. 1963. What is Sumi-e?.http://www.sumiesociety.org/whatissumie.php


(6)

48 Universitas Kristen Maranatha Kataoka, Drue. 2016. History of Sumi-e. http://www.drue.net/sumi-e-history/

Diakses pada 2 Juni 2016

Monet, Dolores. 2016. Ready-To-Wear: A short History of The Garment Industry. Diakses dari https://bellatory.com/fashion-industry/Ready-to-Wear-A-Short-History-of-the-Garment-Industry. pada tanggal 20 April 2016 pukul 21.00. OkamiMythologhy. 2016. Mythology of Okami. http://okamimythology.tumblr.com/

Diakses pada 2 April 2016

Schumacher, Mark. 2013. Becoming a Shinto Priest or Priestess Title Roles of Men &

Women Serving Shrines. http://www.onmarkproductions.com/html/shinto-priesthood.html

Diakses pada 5 April 2016

ThatSuperGuy. 2006. Boss FAQ. https://www.gamefaqs.com/ps2/920500-okami/faqs/45114

Diakses pada 13 April 2016

Vries, Hubert de. 2007. Sanshu no Shinki. www.hubert-herald.nl/NihonSanshunoShinki.htm