Corallium Perancangan Busana Ready-To-Wear Deluxe dengan Inspirasi Coral Blastomussa Merletti Sebagai Pattern.

(1)

i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Corallium terisnspirasi dari coral jenis Blastomussa Merletti yang terdapat di lautan Papua, Raja Ampat. Inspirasi ini kemudian digabungkan dengan tema yang berasal dari buku resistance 2016, Biopop dengan sub tema lumino-gel menjadi pilihan tema untuk digabungkan. Pemilihan tema ini sangat cocok mengingat koral memiliki warna yang cerah.

Busana yang dibuat merupakan busana Ready to wear Deluxe yang diperuntukkan bagi wanita dewasa 25-38 tahun yang memiliki karakter percaya diri , elegan, feminim. Busana ini diperuntukkan bagi acara resmi, acara dengan tema, gala night dan acara pesta lainnya. Dengan siluet yang menarik dipadukan dengan manipulating fabric yang tepat serta warna yang terang, gaun ini akan menjadi suatu gaun yang berbeda dengan gaun lainnya.

Bahan organdi dan velvet menjadi pilihan untuk memperkuat konsep dari busana ini, dengan tekstur organdi yang taransparan dan ringan akan mewakili dari air yang berada dilautan. Akan memberikan kesan elegan dan feminim ketika berjalan. Manipulating yang disertakan dalam busana ini adalah Quilting,Printing, dan Bordir seerta dibantu juga dengan Digital Painting untuk memberikan pattren yang berbeda dari koral.

Rancangan busana ini dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan minat masyarakat pada koral dilautan serta dengan minat itu akan muncul ketertarikan pada koral. Terciptanya busana ini juga diharapkan menjadi sebuah rancangan yang baru dan memiliki nilai kreatifitas yang tinggi serta dapat diterima di masyarakat.


(2)

ii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Corallium inspired by the coral species Blastomussa Merletti found in Indonesia oceans in Papua, Raja Ampat. Later this inspiration combined with a theme which is taken from the book Resistance 2016, biopop with the sub-theme lumino gel be the choise of themes to be combined. This chosen theme is very suitable considering coral have a bright color.

This dress is ready-to-wear deluxe which is for a ladies at 25 - 38 years old which is have a confidence, elegance, feminine characteristic. This dress is for a formal event, event with a theme, gala night and the other event. With a simple silhouette combined with a correct manipulating fabric and a bright color, this dress will be different from the other dress.

Organdi and velvet get chosen for strengthen the concept for this dress, with the transparancy and light texture of the organdy represent of the water from the ocean. Will give you the elegance and feminine effect when you walk. Manipulating in this dress is quilting,printing and embroidery which is assisted by digital printing to give different feel from coral.

This fashion design is made to improve public interest to coral in the ocean . With the creation of this dress is expected to be a new design and have a high creativity point and acceptable in the public.


(3)

v Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

ABSTRAK...i

ABSTRACT...ii

KATA PENGANTAR...iii

DAFTAR ISI...v

DAFTAR GAMBAR...viii

DAFTAR LAMPIRAN...ix

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1

1.2 Identifikasi Masalah...2

1.3 Batasan Perancangan...2

1.4 Tujuan Perancangan...2

1.5 Metode Perancangan...3

1.6 Sistematika Penulisan...4

BAB II. LANDASAN TEORI 2.1 Teori Fashion 2.1.1 Definisi Fashion...5

2.1.2 Ready to Wear Deluxe...6

2.1.3 Tren Fashion...6

2.2 Teori Busana 2.2.1 Definisi Busana...6

2.2.2 Fungsi Busana...6

2.2.3 Klasifikasi Busana...7


(4)

vi Universitas Kristen Maranatha

2.3 Teori Warna

2.3.1 Definisi Warna...8-9 2.3.2 Teori warna Brewster...9-11 2.4 Teori Tekstil

2.4.1 Definisi Tekstil...11-13 2.5 Teori Reka Bahan

2.5.1 Definisi Reka Bahan...13-16

BAB III. DESKRIPSI OBJEK STUDI PERANCANGAN

3.1 Trend Forecasting 2016...17

3.1.1 “Biopop”...18

3.1.2 Sub tema Lumino-Gel...18-19 3.1.3 Coral Blastomussa Merlleti...19-20 3.2 Mind Map...21-22 BAB IV. KONSEP PERANCANGAN 4.1 Perancangan Umum...23

4.1.1 Image Board...23

4.1.2 Konsep...23-24 4.1.3 Koleksi Desain...24-25 4.2 Perancangan Khusus...26

4.2.1 Desain I...26

4.2.2 Desain II...27

4.2.3 Desain III...28


(5)

vii Universitas Kristen Maranatha

BAB V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan...30 5.2 Saran...30-31 Daftar Pustaka...32 Biografi Penulis...33-34


(6)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar : 2.3 Warna Ultramarine...8

Gambar : 2.3 Warna Merah...9

Gambar 2.3 Lingkaran warna Brewster...11

Gambar : 2.4 Satin...12

Gambar 2.4 Organdi...13

Gambar 2.5 Quilting dan bordir...14

Gambar 3.1 : tema & sub tema pada buku “Trend Forecasting : Resistance”...15

Gambar 3.1 Sub Tema ‘Lumino-Gel‘...16

Gambar 3.1 : Blastomussa Merletti...18

Gambar 3.2 Mind Map...19

Gambar 4.1 : Image Board “Corallium”...23

Gambar 4.1 : Koleksi Desain...25

Gambar 4.2 : Desain I...26

Gambar 4.2 : Desain II...27

Gambar 4.2: Desain III...28


(7)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A Mind Map...35 LAMPIRAN B Rincian Ukuran Model...36-37 LAMPIRAN C Pola Kecil Skala 1:4...38-43 LAMPIRAN D Rincian Harga...44-45 LAMPIRAN E Foto Busana...46-49 LAMPIRAN F Techincal Drawing...50-57 LAMPIRAN G Material...58 LAMPIRAN H Reka Bahan Tekstil...59


(8)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keindahan laut indonesia merupakan sebuah warisan yang sudah tidak diragukan lagi keindahannya, wisata laut di indonesia kini sudah banyak diminati tak hanya masyarakatnya namun hingga mencapai menarik minat turis mancanegara. Luas laut indonesia yang mencapai 5,8 juta KM menjadi rumah yang nyaman bagi 14% terumbu karang di dunia , 2.500 jenis ikan dan yang paling utama adalah 500 jenis koral yang beragam jenisnya.

Keindahan laut Indonesia tidak hanya berupa kejernihan air dan ikannya saja, akan tetapi di dalam lautan pun tersembunyi keindahan yang luar biasa dari koral. Koral yang hidup pada kedalaman laut tertentu mengakibatkan belum begitu banyak orang yang dapat menikmati keindahan dan melihat sendiri bagaimana bentuk kehidupan dari koral itu sendiri. Koral blastomussa merletti adalah salah satu koral yang memiliki bentuk dan memiliki kehidupan dan warna yang menarik. Warna dari koral ini menandakan umur dari koral tersebut , koral ini hidup pada kedalaman 50 meter di bawah laut dan hidup pada celah-celah tebing curam, membuat koral jenis ini jarang terlihat keberadaannya. Koral ini hidup berkelompok bersama koral lainnya dalam kesatuan terumbu karang.

Koral merupakan penghuni lautan yang mempunyai pengaruh yang cukup besar di kehidupan dalam laut. Banyak yang menganggap remeh koral yang selama ini hanya dianggap sebagai penghias lautan namun tidak banyak orang yang tahu bahwa koral juga merupakan penyeimbang ekosistem kehidupan laut dan juga kehidupan manusia, dengan adanya koleksi pakaian ini akan menimbulkan harapan atau minat baru pada manusia untuk mengenal koral lebih dekat serta akan timbul niat untuk melestarikan koral dan dapat memajukkan perwisataan laut di Indonesia.


(9)

2 Universitas Kristen Maranatha Pemilihan tema lautan dan koral memiliki peluang yang sangat bagus, mengingat wisata laut di Indonesia sedang meningkat untuk membawa keindahan koral pada pakaian maka akan diutamakan pengolahan pattern koral yang akan memberikan nuansa pakaian yang baru. Melihat peluang tersebut, dengan membuat rancangan busana bernuansa koral dan laut dapat menampilkan siluet feminim elegan. Koleksi busana Ready To Wear Deluxe ini ditergetkan bagi wanita muda dari umur 25 -38 tahun yang berkarakter feminim, elegan dan percaya diri . Busana ini bisa dikenakan pada acara dengan tema , acara pesta maupun acara yang bersifat resmi lainnnya.

1.2 Identifikasi Masalah

Proses merancang pakaian tidaklah mudah, ada beberapa faktor masalah yang dapat menghambat dalam proses produksi, yaitu :

1. Bagaimana cara membuat dan menempatkan koral agar menarik dan indah pada koleksi pakaian yang dibuat

2. Bagaimana membuat desain yang feminin dan elegan namun nyaman digunakan pada konusmen.

3. Bagaimana agar desain dapat menarik minat masyarakat untuk mengetahui kehidupan koral sekaligus melestarikan kehidupan koral.

1.3 Batasan Perancangan

1. Penempatan koral yang acak dan jenis umur coral yang berbeda 2. Membuat reka bahan serta siluet pada koleksi busana

3. Menggunakan warna yang cerah dan tema yang sesuai dengan konsep dan tema yang digunakan.

1.4 Tujuan Perancangan

1. Membuat minat masyarakat untuk mengenal kehidupan dan dapat lebih mengapresiasi kehidupan koral.


(10)

3 Universitas Kristen Maranatha 2. Busana yang dibuat terlihat up to date dengan suasana koral dan laut dan

dapat menampilkan kesan elegan dan feminim.

1.5 Metode Perancangan

Awal proses perancangan busana terdiri dari rancangan awal, kemudian masuk kedalam tahap produksi kemudian pada tahap pra produksi yang mencakup penentuan tema dasar dan inspirasi dari konsep yang akan digunakan, lalu beralih lagi pada pembuatan sketsa dan perencanaan material yang akan digunakan untuk produksi busana tersebut dan kemudian hingga mencapai tahap akhir. Penjabaran proses adalah sebagai berikut :

Pra Produksi - Penentuan tema dan konsep

- Pembuatan sketsa dan desain - Pemilihan rancangan busana

- Pemilihan material dan bahan busana

Produksi - Perancangan pola

- Pembuatan technical drawing

- Penjiplakan pola ke material dan bahan - Quilting , printing dan sablon fosfor - Cutting

- Penjahitan busana

- Finishing (detail, ironing, dan pengecekan kerapihan

Pasca Produksi

- Photoshoot

- Pembuatan portofolio - Pameran dan fashion show


(11)

4 Universitas Kristen Maranatha 1.6 Sistematika Penulisan

Laporan Tugas akhir terdiri dari 5 bab pembahasan, yaitu :

Bab 1 Pendahuluan, berisikan tentang latar belakang konsep , identifikasi masalah, batasan masalah busana, tujuan perancangan, metode perancangan dan sistematika penulisan yang merupakan awal dari perancangan busana.

Bab II Landasan Teori , berisikan teori dasar yang berhubungan langsung dengan konsep disain perancangan yang bersumber dari buku manapun atau website yang berakreditasi.

Bab III Objek Studi Perancangan, berisi penjelasan disain objek yang digunakan pada desain. Pembahasan mendalam mengenai inspirasi.

Bab IV Konsep Perancangan , yaitu penjelasan secara mendetail mengenai konsep yang diangkat beserta masing-masing unsurnya.

Bab V Penutup, berisi kesimpulan pembahasan yang dirumuskan dalam ringkas berdasarkan hasil perancangan. Kemudian saran dan kritik sebagai gagasan sebagai masukan.


(12)

30 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari keseluruhan proses perancangan tugas akhir berupa koleksi busana berjudul ‘Corallium’ , kesimpulan yang didapat adalah :

Keseluruhan pembuatan koleksi ini memberikan hasil yang memuaskan meskipun banyak kesulitan-kesulitan yang didapat saat prosesnya. Konsep koral dan lautan tercermin dengan baik dalam pemilihan warna, bahan maupun manipulating fabric dalam busana. Dengan adanya koleksi ini dapat disimpulkan bahwa keberadaan koral patut mendapat perhatian yang lebih karena dengan keberadaan mereka lautan menjadi indah dan ekosistem pun terjaga, selain itu pemilihan koral menjadi inspirasi juga dapat terlihat menarik dalam pemilihan dan permainan olah pattern yang digunakan dapat dituangkan menjadi sebuah karya yang indah yang dapat di apresiasi dalam fashion.

5.2 Saran

Dalam pembuatan koleksi ini, terdapat banyak kendala dan kesulitan. Namun, dapat teratasi dengan baik . Dengan usaha dan kerja keras setelah memahami beberapa proses dan tahapan, Desainer hendak menyampaikan beberapa pesan, diantaranya :

1. Dalam proses pengambilan konsep dan inspirasi sebaiknya dilakukan secara matang untuk menghindari kesulitan yang terjadi di langkah selanjutnya.

2. Pencarian sumber daya manusia hendaknya dengan teliti dan memiliki skill atau keahilan yang tinggi sehingga bisa terpercaya. 3. Perkiraan estimasi waktu pembuatan busana ataupun aksesoris

juga harus dipikirkan secara matang.

4. Proses pemilihan manipulating fabric hendaknya dicoba berkali-kali hingga mencapai hasil yang benar-benar memuaskan.


(13)

31 Universitas Kristen Maranatha

Diharapkan laporan tugas akhir ini memberikan manfaat, informasi, inspirasi dan motivasi bagi pembacanya.


(14)

32 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Dhaniswari, Isti,dkk.2016. Tren Forecasting (2016-2017) : RÉSISTANCE.Jakarta : BD+A Design.

Soekarno.2012.Buku Penuntut Pembuatan Pola Busana Tingkat Dasar.Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.


(1)

2 Universitas Kristen Maranatha

Pemilihan tema lautan dan koral memiliki peluang yang sangat bagus, mengingat wisata laut di Indonesia sedang meningkat untuk membawa keindahan koral pada pakaian maka akan diutamakan pengolahan pattern koral yang akan memberikan nuansa pakaian yang baru. Melihat peluang tersebut, dengan membuat rancangan busana bernuansa koral dan laut dapat menampilkan siluet feminim elegan. Koleksi busana Ready To Wear Deluxe ini ditergetkan bagi wanita muda dari umur 25 -38 tahun yang berkarakter feminim, elegan dan percaya diri . Busana ini bisa dikenakan pada acara dengan tema , acara pesta maupun acara yang bersifat resmi lainnnya.

1.2 Identifikasi Masalah

Proses merancang pakaian tidaklah mudah, ada beberapa faktor masalah yang dapat menghambat dalam proses produksi, yaitu :

1. Bagaimana cara membuat dan menempatkan koral agar menarik dan indah pada koleksi pakaian yang dibuat

2. Bagaimana membuat desain yang feminin dan elegan namun nyaman digunakan pada konusmen.

3. Bagaimana agar desain dapat menarik minat masyarakat untuk mengetahui kehidupan koral sekaligus melestarikan kehidupan koral.

1.3 Batasan Perancangan

1. Penempatan koral yang acak dan jenis umur coral yang berbeda 2. Membuat reka bahan serta siluet pada koleksi busana

3. Menggunakan warna yang cerah dan tema yang sesuai dengan konsep dan tema yang digunakan.

1.4 Tujuan Perancangan

1. Membuat minat masyarakat untuk mengenal kehidupan dan dapat lebih mengapresiasi kehidupan koral.


(2)

3 Universitas Kristen Maranatha

2. Busana yang dibuat terlihat up to date dengan suasana koral dan laut dan dapat menampilkan kesan elegan dan feminim.

1.5 Metode Perancangan

Awal proses perancangan busana terdiri dari rancangan awal, kemudian masuk kedalam tahap produksi kemudian pada tahap pra produksi yang mencakup penentuan tema dasar dan inspirasi dari konsep yang akan digunakan, lalu beralih lagi pada pembuatan sketsa dan perencanaan material yang akan digunakan untuk produksi busana tersebut dan kemudian hingga mencapai tahap akhir. Penjabaran proses adalah sebagai berikut :

Pra Produksi - Penentuan tema dan konsep

- Pembuatan sketsa dan desain - Pemilihan rancangan busana

- Pemilihan material dan bahan busana

Produksi - Perancangan pola

- Pembuatan technical drawing

- Penjiplakan pola ke material dan bahan - Quilting , printing dan sablon fosfor - Cutting

- Penjahitan busana

- Finishing (detail, ironing, dan pengecekan kerapihan

Pasca Produksi

- Photoshoot

- Pembuatan portofolio - Pameran dan fashion show


(3)

4 Universitas Kristen Maranatha

1.6 Sistematika Penulisan

Laporan Tugas akhir terdiri dari 5 bab pembahasan, yaitu :

Bab 1 Pendahuluan, berisikan tentang latar belakang konsep , identifikasi masalah, batasan masalah busana, tujuan perancangan, metode perancangan dan sistematika penulisan yang merupakan awal dari perancangan busana.

Bab II Landasan Teori , berisikan teori dasar yang berhubungan langsung dengan konsep disain perancangan yang bersumber dari buku manapun atau website yang berakreditasi.

Bab III Objek Studi Perancangan, berisi penjelasan disain objek yang digunakan pada desain. Pembahasan mendalam mengenai inspirasi.

Bab IV Konsep Perancangan , yaitu penjelasan secara mendetail mengenai konsep yang diangkat beserta masing-masing unsurnya.

Bab V Penutup, berisi kesimpulan pembahasan yang dirumuskan dalam ringkas berdasarkan hasil perancangan. Kemudian saran dan kritik sebagai gagasan sebagai masukan.


(4)

30 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari keseluruhan proses perancangan tugas akhir berupa koleksi busana berjudul ‘Corallium’ , kesimpulan yang didapat adalah :

Keseluruhan pembuatan koleksi ini memberikan hasil yang memuaskan meskipun banyak kesulitan-kesulitan yang didapat saat prosesnya. Konsep koral dan lautan tercermin dengan baik dalam pemilihan warna, bahan maupun manipulating fabric dalam busana. Dengan adanya koleksi ini dapat disimpulkan bahwa keberadaan koral patut mendapat perhatian yang lebih karena dengan keberadaan mereka lautan menjadi indah dan ekosistem pun terjaga, selain itu pemilihan koral menjadi inspirasi juga dapat terlihat menarik dalam pemilihan dan permainan olah pattern yang digunakan dapat dituangkan menjadi sebuah karya yang indah yang dapat di apresiasi dalam fashion.

5.2 Saran

Dalam pembuatan koleksi ini, terdapat banyak kendala dan kesulitan. Namun, dapat teratasi dengan baik . Dengan usaha dan kerja keras setelah memahami beberapa proses dan tahapan, Desainer hendak menyampaikan beberapa pesan, diantaranya :

1. Dalam proses pengambilan konsep dan inspirasi sebaiknya dilakukan secara matang untuk menghindari kesulitan yang terjadi di langkah selanjutnya.

2. Pencarian sumber daya manusia hendaknya dengan teliti dan memiliki skill atau keahilan yang tinggi sehingga bisa terpercaya. 3. Perkiraan estimasi waktu pembuatan busana ataupun aksesoris

juga harus dipikirkan secara matang.

4. Proses pemilihan manipulating fabric hendaknya dicoba berkali-kali hingga mencapai hasil yang benar-benar memuaskan.


(5)

31 Universitas Kristen Maranatha

Diharapkan laporan tugas akhir ini memberikan manfaat, informasi, inspirasi dan motivasi bagi pembacanya.


(6)

32 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Dhaniswari, Isti,dkk.2016. Tren Forecasting (2016-2017) : RÉSISTANCE.Jakarta : BD+A Design.

Soekarno.2012.Buku Penuntut Pembuatan Pola Busana Tingkat Dasar.Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.