Wisata Alam Gunung Tangkubanparahu.

-

.

eX,UNI'AU

~~

.

o Selasa o Pabu o Kamis
1
17

2
18

3
19

4


5
20

OJan
OPeb
.Mar
_____.___0..
._._ __.

6
21
OArr

7
22

8
23


OMei

.....-.-..-"------- ----

9
24

()JUI1

o Sabtu o Minggu

11

10
25
OJul

)
=5)


C
Jumat

12
26

14
27

OAgs

28
OOkt

OSep

~

15
29


)

30

o Nov

161
11

\) Des

WisataAlamL

_"

_GU11.ung

., ,--


-.

-, - ,.

-

-

Tangkubanparahu_
Oleh

B

.

JOHAN

aru-baru ini terbetik berita di beberapa media massa
bahwa Departemen Kehutanan dan Balai Konservasi


Maka, dengan berbagai kekhasan geologi,tumbuhan, satwa, ekosistem, dan keindahan alam tersebut, tidaklah heran bahwa Gunung Tangkubanparahu, sejak tahun 1974,telah ditetapkan pemerintah menjadi kawasan cagar
alam melalui SK Mentan
No.528/KPTSjUm/1974 tertanggal 9 Maret 1974dengan luas 1.290
hektar. Seluas 370 hektar daerahnya dijadikan sebagai TWA sehingga kawasan TWA Gunung
Tangkubanparahu telah lama
menjadi salah satu obyek wisata
menarik di Tatar Sunda.

Sumber DayaAlam Provinsi Jawa Baratsedang memohon izin kepada Pemerintah Provinsi Jabar untuk pemanfaatan Taman WisataAlam (TWA) GunungTangkubanparahu oleh PT Graha Rani Putra Persada untuk membangun
50 cottagedan wisata alam di atas lahan seluas 250 hektar.
Luas lahan tersebut meliputi
174hektar blok pemanfaatan TWA
Tangkubanparahu dan 75 hektar
di kawasan hutan lindung Gunung
Tangkubanparahu. Rencana pemanfaatan TWAGunung Tangkubanparahu tersebut telah menimbulkan berbagai protes dari beberapa kalangan, seperti Forum Penyelamat LingkunganHidup Bandung.
Gunung Tangkubanpatahu di
utara Bandung telah terkenal bagi
masyarakat di Tatar Sunda. Hal ini
antara lain karena adanya suatu legenda tentang Sangkuriang dan
Dayang Sumbi. Legenda tersebut

sangat terkait erat dengan sejarah
proses terjadinya Gunung' Tangkubanparahu dan aspek etnoekologi, berupa pemberian nama-nama lokallanskap ekologi (toponimi). Misalnya, menurut pandangan masyarakat (emik), pada masa
silam Sangkuriang telah menebang pohon kayu lamentang untuk membuat perahu.
Menurut tafsir para ahli geologi
(pandangan etik), sebenarnya dua
puncak gunung, Pasir Tungguldan

Gunung Burangrang,sekadarpuncak gunung api parasiter dari gunung yang lebih besar, Gunung
Sunda.
Menurut perkiraan, sekitar
510.000 tahun lalu di utara Bandung terdapat gunung api besar,
Gunung Sunda. Gunung api tersebut meletus dahsyat membentuk
kaldera kira-kira pada 105.000 tahun lampau. Endapannya diduga
membendung Citarum purba dan
menyebabkan terbentuknya Danau Bandung Purba di Cekungan
Bandung. Gunung api sekunder
yang muncul dari puing-puingkaldera Gunung Sunda tersebut adalah Gunung Tangkubanparahu
(Brahmantyo, 2007).
Kekhasan
Selain memiliki keunikan sejarah geologi, kawasan Gunung

Tangkubanparahu juga tak kalah
pelJ-tingmemiliki kekhasan flora
dan fauI1a. Di kawasan tersebut,
misalnya, tercatat beberapa jenis
flora khas Tatar Sunda antara lain
puspa (Schima wallichil),kitambaga (Eugenia cuprea), jenis-jenis

--'Kliping

Humos

ISKANDAR

Ekowisata

DICKY

huru (Litsea spp), jenis-jenis pasang (Quercusspp),danjenis-jenis
rotan (Calamusspp).
Jenis faunajuga sangat khas antara lain burung elang jawa (Spizaetus bartelsl). Burung buas ini

merupakan burung endemis di
Pulau Jawa dan dilindungi undang-undang di Indonesia. Elang
jawa merupakan burung nasional
Indonesia dan termasuk kategori
burung pemangsa paling langka di
dunia. Selain itu, kawasan Gunung
Tangkubanparahu juga memiliki
bentang alam yang indah dan berperan penting sebagai pengatur
sistem hidrologi di kawasan Cekungan Bandung.

Unpod

2009

Kendati secara umum TWA
Tangkubanparahu telah menjadi
obyekwisatayangmenarik dan banyak dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara, sangat
disayangkan bahwa pengelolaan
terhadap kawasan TWA tersebut
masih kurang baik. Kegiatan wisata tersebut, misalnya, kurang atau

tidak memberikan banyak manfaat bagimasyarakat lokal.
Padahal, masyarakat lokal yang
mata pencariannya sebagai buruh
tani, petani penggarap, petani pemilik lahan sempit, petemak, pedagang, buruh perkebunan, dan
lainnya memiliki tingkat kehidup~
an ekonomi yang masih rendah.
Bahkan, ironisnya, masyarakat 10kal yangingin menikmati keindahan alam di taman wisata tidak dapat menikmatinya. Sebab,mereka
antara lain tak mampu membayar
---

tiket untuk masuk kawasanwisata. ta atau wisata ekologidapatdil~Rendahnya tingkat ekonomi sanakan secara baik. Malaysiabermasyarakat lokal tersebut telah hasil mengembangkan wisata ekomenyebabkan berbagai gangguan logi yang berbasis rumah panjang
lingkungan kawasan Gunung masyarakat lokal, Orang Iban.
Tangkubanparahu dan sekitarnya. Umumnya, operator tur menjalin
Misalnya,terjadi eksploitasiterha- kemitraan secara baik dengan berdap tanaman hias dan bonsai serta bagaihotel.
akar naga (Polygonum) yang diPaket wisata ekologitersebut timanfaatkan untuk tujuan komer- dak terlalu dibuat-buat, apalagi
sial. Adapun dalam upaya tum- yangberbau modem, seperti pempang sari untuk membantu ekono- bangunan cottage.Justru, daya tami petani penggarap hutan, kerja riknya adalah kekhasan alam dan
sarna antara kehutanan dan ma- rumah tradisional Orang Iban
syarakat lokal juga masih belum yang dimodifikasi, seperti tempat
memberikan hasil memuaskan. tidur, peralatan dapur, dan we
Hal tersebut antara lainkarena ku- yang bersih, serta keseharian

rangnya partisipasi masyarakat 10- kehidupan masyarakat lokal yang
kal dan bias kepentingan untuk khas. Wisata ekologi tersebut
menanam kayu berumur panjang mampu mengundang daya tarik
yang kurang memberikan keun- wisatawan, meningkatkan ekonomi penduduk lokal, dan melintungan bagipenduduk lokal.
Pengelolaan wisata alam cende- dungi alamo
Karena ekonomi masyarakat
rung masih bersifat konvensional
yang belum menerapkan paradig- lokal menjadi baik, mereka
ma barn, ekowisatadan wisata ber- sangat menjaga lingkungannya.
kelanjutan, yaitu suatu wisata be- Mereka menyadari bahwa lingrupa perjalanan yangbertanggung kungan yang terjaga menjadi aset
jawab ke suatu lokasi dengan me- penting untuk dijual kepada wilakukan konservasi alam dan men- satawan (MeringNgo,1998).Karejaga kesejahteraan penduduk. Ke- na itu, pihak pengelola wisata alam
giatan wisata tersebut berupaya kawasan TWA Gunung Tangkumemberi keuntungan ekonomi, banparahu seyogianya menerapselain juga dapat meningkatkan kan konsep ekowisata yang berbaupaya konservasi alam oleh ma- sis kekhasan lingkungan atau ekosyarakat lokal,serta sesuai dengan logilokaldan melibatkan pemberkondisi sosial budaya masyarakat dayaan masyarakat lokal.
JOHAN ISKANDAR
lokal dengan tanpa menimbulkan
konflik.
StafDosen BiologiFMIPA dan
Peneliti PPSDALLPPM
Di beberapa negara tetangga,
Unpad
seperti -_0.0::1III
Malaysia,konsep ekowisa-