Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Stres Kerja dengan Produktivitas Kerja pada Karyawan CV. Mahkota Mulya Mandiri Jepara T1 132009082 BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam sebuah penelitian tentunya ada satu tujuan yang hendak dicapai.
Tujuan yang utama dan terutama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan antara stress kerja dengan produktivitas kerja pada karyawan bagian
amplas CV. Mahkota Mulya Mandiri Jepara. Sasaran penelitian ini yaitu mereka
yang berada pada bagian amplas dalam perusahaan. Dalam hal ini penulis
sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu mencari informasi tentang struktur
karyawan. Setelah bertanya, penulis mendapatkan informasi bahwa jumlah
karyawan bagian amplas berkisar antara 36 orang.
Menurut Arikunto (2003), peneliti sampel adalah penelitian yang
dilakukan hanya terhadap sebagian saja atau wakil dari populasi, akan tetapi hasil
penelitiannya berlaku bagi semua subjek yang tergabung sebagai populasi. Untuk
itu dalam penelitian ini penulis mengambil 36 orang sebagai sampel penelitian ini.
Setelah mendapatkan subjek yang hendak diteliti, maka penulis segera
mempersiapkan alat ukur yang akan dipakai nantinya.
CV. Mahkota Mulya Mandiri dari pertama berdiri tahun 1999 sampai
sekarang, nama itu masih di pakai (tidak pernah ganti nama). Perusahan ini
tepatnya berada di dekat jalan raya walaupun tidak dekat pusat kota. Perusahan
saat ini sudah begitu besar dan maju, tempat perusahan ini berada di Dukuh
Kedung Penjalin, Desa Karanggondang, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara.
Perusahaan tersebut memiliki banyak anggota karyawan kerja yang jumlah
1
keseluruhan berkisar 141 karyawan yang sudah dibagi berdasarkan bidangnya
masing-masing. Bagian amplas 36 orang, bagian servis 40 orang, bagian tukang
kayu 40 orang, bagian finishing 30 orang dan bagian controlling sebanyak 25
orang.
Organisasi adalah suatu pengaturan sosial yang mengejar tujuan bersama,
yang mengendalikan pencapaiannya sendiri dan yang mempunyai batas yang
memisahkannya dari lingkungannya. Pernyataan tersebut diperjelas oleh
Wikipedia (2007).
Jika suatu organisasi telah mencapai tujuan-tujuan utamanya yang
dijadikan dasar pendiriannya, atau tujuan-tujuan ini tidak selaras dengan tujuan
hidupnya,
maka
tujuan
baru
dapat
dicarikan
untuk
menggantikannya
(shobaruddin, 2003).
Karyawan adalah Sumber Daya Manusia yang penting untuk dimiliki oleh
suatu perusahaan. Sumber daya organisasi secara garis besar dapat dibedakan
kedalam dua kelompok yaitu: Sumber Daya Manusia (Human Resources) dan
Sumber Daya Non-resources (Non Human Resources). Sumber daya manusia
adalah potensi manusiawi yang melekat keberadaannya pada seseorang yang
meliputi semua orang yang meliputi potensi fisik dan non fisik.
Dalam ilmu ekonomi, produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara
hasil kegiatan (output, keluaran) dan segala pengorbanan (biaya) untuk
mewujudkan hasil tersebut (input, masukan). Dalam sebuah pernyataan dikatakan
bahwa produktivitas dalam ilmu ekonomi adalah jumlah keluaran yang diciptakan
2
(dalam kaitannya dengan memproduksi barang atau memberikan jasa) per unit
masukan yang digunakan.
Peningkatan produktivitas lebih banyak merupakan hasil perencanaan
yang tepat, dari investasi yang lebih bijaksana dari teknologi baru, dari teknik
yang lebih baik, dari efisiensi yang lebih tinggi. Di luar ini, produktivitas
tergantung pada usaha yang penuh kesadaran dari tiap-tiap karyawan. Kesediaan
untuk bekerja secara memadai untuk gaji yang memadai (Anoraga, 2005).
Stres secara umum adalah faktor fisik, kimia, emosional yang
menyebabkan tekanan jasmani atau mental, dan mungkin faktor yang menjadi
penyebab penyakit. Salah satu tipe stres adalah stres kerja. Dengan stres kerja,
pemicu stresnya meliputi hubungan dengan pekerjaan.
Menurut Baron (dalam Suyanto, 2005) stres kerja adalah suatu bentuk
reaksi emosional dan fisikal yang muncul dalam menghadapi tuntutan-tuntuntan
dari dalam maupun dari luar organisasi. Sumber stres yang menyebabkan
seseorang tidak berfungsi optimal atau yang menyebabkan seseorang jatuh sakit,
tidak saja datang dari satu macam pembangkit stres.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Retnaningtyas (2006)
dimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara
stress kerja dengan produktivitas tenaga kerja wanita bagian linting PT Gendong
Gotri Semarang. Dari hasil penelitian ini dikatakan bahwa ada hubungan yang
cukup kuat antara dua variabel. Koefisien korelasi mempunyai tanda negatif yang
berarti semakin tinggi stres kerja maka produktivitas tenaga kerja semakin rendah.
3
Demikian sebaliknya makin rendah stres kerja, maka produktivitas tenaga kerja
semakin tinggi.
Penelitian yang dilakukan oleh Handoko (2004) untuk mengetahui apakah
ada pengaruh yang signifikan antara variabel stres kerja dengan produktivitas
kerja. Dikatakan bahwa hasil penelitiannya yaitu hubungan variabel stres kerja
terhadap produktivitas kerja diperoleh sebesar 0,078 berarti variabel stres kerja
mempengaruhi produktivitas kerja sebesar 7,8% sedangkan sisanya 92,2%
pengaruh dari faktor lain. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa stres kerja hanya
sedikit mempengaruhi produktivitas kerja. Sedangkan faktor lainnya yang besar
mempengaruhi produktivitas kerja.
Namun Tregoe (Timpe, 1992) mengadakan riset untuk menemukan
penyebab penurunan produktivitas dan bagaimana cara mengubah kecenderungan
ini. Disimpulkan bahwa hampir 85% dari berbagai faktor yang mempengaruhi
produktivitas adalah interen organisasi. Empat per lima dari faktor-faktor intern
ini dapat diubah oleh tindakan-tindakan eksekutif dan manajerial, sementara satu
per limanya dipengaruhi oleh pekerja. Disini dapat dilihat bahwa pekerja atau
karyawan hanya kecil mempengaruhi produktivitas. Termasuk didalamnya stres
kerja pada karyawan yang hanya sedikit mempengaruhi produktivitas kerja.
Hasil observasi dan wawancara yang penulis temukan di perusahaan CV.
Mahkota Mulyo Mandiri, Jepara, perusahaan mengalami kemunduran dalam
penjualan barang dan juga mengalami kendala dalam bidang produksi dulunya
dalam penjualan perbulan bisa mengeluarkan 500 (lima ratus) kursi sampai 600
(enam ratus) kursi tetapi sekarang perbulan hanya bisa 300 (tiga ratus) kursi
4
sampai 400 (empat ratus) kursi. Hal ini disebabkan di bagian produksi ini selalu
mengalami kurangnya ketelitian sehingga barang yang masuk kegudang
mengalami kerusakan dan rendahnya kualitas barang yang dibuat. Karena hal
tersebut karyawan mengalami penurunan semangat kerjanya dan karyawan juga
mengalami kekacauan dalam fisik, emosional, maupun mentalnya. Hal tersebut
berpengaruh karena terjadinya stres kerja pada karyawan CV. Mahkota Mulya
Mandiri Jepara.
CV. Mahkota Mulya Mandiri, Perusahaan yang bergerak dalam bidang
produksi meubel juga telah berupaya memberikan motivasi kepada karyawannya
dengan berbagai upaya sehingga dapat mengurangi sedikit stres yang terjadi pada
karyawan bagian amplas. Untuk memaksimalkan sumber daya manusia yang
dimiliki dengan kompotensi tinggi, ketrampilan yang profesional dibidangnya.
Semua ini diharapkan dapat menjadi pemicu dalam meningkatkan produktivitas
kerja mereka dalam menghadapi kondisi persaingan yang semakin ketat.
Oleh karena itu peneliti tertarik untuk lebih lanjut meneliti tentang
masalah tersebut yang akan disusun dalam skripsi yang berjudul: apakah ada
hubungan yang negatif dan signifikan antara stres kerja dengan produktivitas kerja
pada karyawan bagian amplas CV. Mahkota Mulya Mandiri Jepara. Kajian kedua
variabel menjadi penting karena pertama, pada saat ini manajer yang berkualitas
adalah suatu asset penting yang dimiliki oleh sebuah perusahaan dalam
mengembangkan perusahaannya. Salah satu indikator kualitas karyawan adalah
produktivitas kerja yang dapat dicapai dalam melakukan pekerjaannya. Kedua,
terdapat banyak faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja diantaranya adalah
5
stres yang dialami oleh karyawan bagian amlpas. Sehingga perlu dilakukan kajian
terhadap hubungan kedua variabel. Hal ini yang menarik peneliti untuk mencari
tahu apakah ada hubungan antara kedua variabel tersebut, yaitu hubungan antara
stress kerja dengan produktivitas kerja pada karyawan CV. Mahkota Mulya
Mandiri Jepara.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan diatas penulis
merumuskan sebuah permasalahan yang diangkat dari permasalahan tersebut yaitu
“Apakah ada hubungan yang signifikan antara stres kerja dengan produktivitas
kerja pada karyawan CV. Mahkota Mulya Mandiri Jepara?
1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan yang signifikan
antara stres kerja dengan produktivitas kerja pada karyawan CV. Mahkota Mulya
Mandiri Jepara.
1.4
A.
Manfaat Penelitian
Teoritis
a. Memberi tambahan bagi ilmu pengetahuan khususnya dibidang
Bimbingan dan Konseling dan organisasi tentang hubungan stres kerja
dengan produktivitas kerja pada karyawan CV. Mahkota Mulya
Mandiri Jepara .
6
b. Sebagai pembanding bagi peneliti-peneliti selanjutnya mengenai
hubungan stres kerja dengan produktivitas kerja pada karyawan.
B.
Praktis
a. Bagi Perusahaan
Membantu mengenali stres kerja yang dialami oleh karyawan. Sehingga
lingkungan kerja dapat tetap dijaga keadaan kondusifnya dan produktivitas
kerja akan meningkat.
b. Bagi Karyawan
Masukan bagi karyawan untuk dapat mengenali gejala-gejala stres yang
dialami sehingga dapat segera diatasi dan produktivitas kerjanya akan
tetap terjaga.
1.5
Sistematika Penulisan
Skripsi ini terdiri atas lima bab dengan garis besar isi sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan berisi: Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan
Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
Bab II : Landasan Teori yang berisi: Stress Kerja, Pengertian Stres, Pengertian
Stres Kerja, Aspek-aspek Stres Kerja, Faktor penyebab Stres kerja, Produktivitas,
Pengertian
Produktivitas,
Pengertian
Produktivitas
Kerja,
Aspek-aspek
Produktivitas Kerja, Faktor yang mempengaruhi Produktivitas Kerja, Hubungan
antara Stres Kerja pada Karyawan, Hasil-hasil Penelitian yang terkait, Hipotesis.
7
Bab III : Metode Penelitian yang berisi: Jenis Penelitian, Identifikasi Variabel
Penelitian, Definisi Operasional, Stres Kerja, Produktivitas Kerja pada Karyawan,
Populasi dan Sampel, Populasi, Sampel, Metode Pengumpulan Data, Uji Validitas
dan Reliabilitas Alat Ukur, Metode Analisis Data.
Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan yang berisi: Gambaran Umum Objek
Penelitian, Proses penelitian, Hasil Ananlisis, Pembahasan Hasil Penelitian.
Bab V : Penutup yang berisi: Kesimpulan, Saran-saran.
Daftar Pustaka
Lampiran
8
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam sebuah penelitian tentunya ada satu tujuan yang hendak dicapai.
Tujuan yang utama dan terutama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan antara stress kerja dengan produktivitas kerja pada karyawan bagian
amplas CV. Mahkota Mulya Mandiri Jepara. Sasaran penelitian ini yaitu mereka
yang berada pada bagian amplas dalam perusahaan. Dalam hal ini penulis
sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu mencari informasi tentang struktur
karyawan. Setelah bertanya, penulis mendapatkan informasi bahwa jumlah
karyawan bagian amplas berkisar antara 36 orang.
Menurut Arikunto (2003), peneliti sampel adalah penelitian yang
dilakukan hanya terhadap sebagian saja atau wakil dari populasi, akan tetapi hasil
penelitiannya berlaku bagi semua subjek yang tergabung sebagai populasi. Untuk
itu dalam penelitian ini penulis mengambil 36 orang sebagai sampel penelitian ini.
Setelah mendapatkan subjek yang hendak diteliti, maka penulis segera
mempersiapkan alat ukur yang akan dipakai nantinya.
CV. Mahkota Mulya Mandiri dari pertama berdiri tahun 1999 sampai
sekarang, nama itu masih di pakai (tidak pernah ganti nama). Perusahan ini
tepatnya berada di dekat jalan raya walaupun tidak dekat pusat kota. Perusahan
saat ini sudah begitu besar dan maju, tempat perusahan ini berada di Dukuh
Kedung Penjalin, Desa Karanggondang, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara.
Perusahaan tersebut memiliki banyak anggota karyawan kerja yang jumlah
1
keseluruhan berkisar 141 karyawan yang sudah dibagi berdasarkan bidangnya
masing-masing. Bagian amplas 36 orang, bagian servis 40 orang, bagian tukang
kayu 40 orang, bagian finishing 30 orang dan bagian controlling sebanyak 25
orang.
Organisasi adalah suatu pengaturan sosial yang mengejar tujuan bersama,
yang mengendalikan pencapaiannya sendiri dan yang mempunyai batas yang
memisahkannya dari lingkungannya. Pernyataan tersebut diperjelas oleh
Wikipedia (2007).
Jika suatu organisasi telah mencapai tujuan-tujuan utamanya yang
dijadikan dasar pendiriannya, atau tujuan-tujuan ini tidak selaras dengan tujuan
hidupnya,
maka
tujuan
baru
dapat
dicarikan
untuk
menggantikannya
(shobaruddin, 2003).
Karyawan adalah Sumber Daya Manusia yang penting untuk dimiliki oleh
suatu perusahaan. Sumber daya organisasi secara garis besar dapat dibedakan
kedalam dua kelompok yaitu: Sumber Daya Manusia (Human Resources) dan
Sumber Daya Non-resources (Non Human Resources). Sumber daya manusia
adalah potensi manusiawi yang melekat keberadaannya pada seseorang yang
meliputi semua orang yang meliputi potensi fisik dan non fisik.
Dalam ilmu ekonomi, produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara
hasil kegiatan (output, keluaran) dan segala pengorbanan (biaya) untuk
mewujudkan hasil tersebut (input, masukan). Dalam sebuah pernyataan dikatakan
bahwa produktivitas dalam ilmu ekonomi adalah jumlah keluaran yang diciptakan
2
(dalam kaitannya dengan memproduksi barang atau memberikan jasa) per unit
masukan yang digunakan.
Peningkatan produktivitas lebih banyak merupakan hasil perencanaan
yang tepat, dari investasi yang lebih bijaksana dari teknologi baru, dari teknik
yang lebih baik, dari efisiensi yang lebih tinggi. Di luar ini, produktivitas
tergantung pada usaha yang penuh kesadaran dari tiap-tiap karyawan. Kesediaan
untuk bekerja secara memadai untuk gaji yang memadai (Anoraga, 2005).
Stres secara umum adalah faktor fisik, kimia, emosional yang
menyebabkan tekanan jasmani atau mental, dan mungkin faktor yang menjadi
penyebab penyakit. Salah satu tipe stres adalah stres kerja. Dengan stres kerja,
pemicu stresnya meliputi hubungan dengan pekerjaan.
Menurut Baron (dalam Suyanto, 2005) stres kerja adalah suatu bentuk
reaksi emosional dan fisikal yang muncul dalam menghadapi tuntutan-tuntuntan
dari dalam maupun dari luar organisasi. Sumber stres yang menyebabkan
seseorang tidak berfungsi optimal atau yang menyebabkan seseorang jatuh sakit,
tidak saja datang dari satu macam pembangkit stres.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Retnaningtyas (2006)
dimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara
stress kerja dengan produktivitas tenaga kerja wanita bagian linting PT Gendong
Gotri Semarang. Dari hasil penelitian ini dikatakan bahwa ada hubungan yang
cukup kuat antara dua variabel. Koefisien korelasi mempunyai tanda negatif yang
berarti semakin tinggi stres kerja maka produktivitas tenaga kerja semakin rendah.
3
Demikian sebaliknya makin rendah stres kerja, maka produktivitas tenaga kerja
semakin tinggi.
Penelitian yang dilakukan oleh Handoko (2004) untuk mengetahui apakah
ada pengaruh yang signifikan antara variabel stres kerja dengan produktivitas
kerja. Dikatakan bahwa hasil penelitiannya yaitu hubungan variabel stres kerja
terhadap produktivitas kerja diperoleh sebesar 0,078 berarti variabel stres kerja
mempengaruhi produktivitas kerja sebesar 7,8% sedangkan sisanya 92,2%
pengaruh dari faktor lain. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa stres kerja hanya
sedikit mempengaruhi produktivitas kerja. Sedangkan faktor lainnya yang besar
mempengaruhi produktivitas kerja.
Namun Tregoe (Timpe, 1992) mengadakan riset untuk menemukan
penyebab penurunan produktivitas dan bagaimana cara mengubah kecenderungan
ini. Disimpulkan bahwa hampir 85% dari berbagai faktor yang mempengaruhi
produktivitas adalah interen organisasi. Empat per lima dari faktor-faktor intern
ini dapat diubah oleh tindakan-tindakan eksekutif dan manajerial, sementara satu
per limanya dipengaruhi oleh pekerja. Disini dapat dilihat bahwa pekerja atau
karyawan hanya kecil mempengaruhi produktivitas. Termasuk didalamnya stres
kerja pada karyawan yang hanya sedikit mempengaruhi produktivitas kerja.
Hasil observasi dan wawancara yang penulis temukan di perusahaan CV.
Mahkota Mulyo Mandiri, Jepara, perusahaan mengalami kemunduran dalam
penjualan barang dan juga mengalami kendala dalam bidang produksi dulunya
dalam penjualan perbulan bisa mengeluarkan 500 (lima ratus) kursi sampai 600
(enam ratus) kursi tetapi sekarang perbulan hanya bisa 300 (tiga ratus) kursi
4
sampai 400 (empat ratus) kursi. Hal ini disebabkan di bagian produksi ini selalu
mengalami kurangnya ketelitian sehingga barang yang masuk kegudang
mengalami kerusakan dan rendahnya kualitas barang yang dibuat. Karena hal
tersebut karyawan mengalami penurunan semangat kerjanya dan karyawan juga
mengalami kekacauan dalam fisik, emosional, maupun mentalnya. Hal tersebut
berpengaruh karena terjadinya stres kerja pada karyawan CV. Mahkota Mulya
Mandiri Jepara.
CV. Mahkota Mulya Mandiri, Perusahaan yang bergerak dalam bidang
produksi meubel juga telah berupaya memberikan motivasi kepada karyawannya
dengan berbagai upaya sehingga dapat mengurangi sedikit stres yang terjadi pada
karyawan bagian amplas. Untuk memaksimalkan sumber daya manusia yang
dimiliki dengan kompotensi tinggi, ketrampilan yang profesional dibidangnya.
Semua ini diharapkan dapat menjadi pemicu dalam meningkatkan produktivitas
kerja mereka dalam menghadapi kondisi persaingan yang semakin ketat.
Oleh karena itu peneliti tertarik untuk lebih lanjut meneliti tentang
masalah tersebut yang akan disusun dalam skripsi yang berjudul: apakah ada
hubungan yang negatif dan signifikan antara stres kerja dengan produktivitas kerja
pada karyawan bagian amplas CV. Mahkota Mulya Mandiri Jepara. Kajian kedua
variabel menjadi penting karena pertama, pada saat ini manajer yang berkualitas
adalah suatu asset penting yang dimiliki oleh sebuah perusahaan dalam
mengembangkan perusahaannya. Salah satu indikator kualitas karyawan adalah
produktivitas kerja yang dapat dicapai dalam melakukan pekerjaannya. Kedua,
terdapat banyak faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja diantaranya adalah
5
stres yang dialami oleh karyawan bagian amlpas. Sehingga perlu dilakukan kajian
terhadap hubungan kedua variabel. Hal ini yang menarik peneliti untuk mencari
tahu apakah ada hubungan antara kedua variabel tersebut, yaitu hubungan antara
stress kerja dengan produktivitas kerja pada karyawan CV. Mahkota Mulya
Mandiri Jepara.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan diatas penulis
merumuskan sebuah permasalahan yang diangkat dari permasalahan tersebut yaitu
“Apakah ada hubungan yang signifikan antara stres kerja dengan produktivitas
kerja pada karyawan CV. Mahkota Mulya Mandiri Jepara?
1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan yang signifikan
antara stres kerja dengan produktivitas kerja pada karyawan CV. Mahkota Mulya
Mandiri Jepara.
1.4
A.
Manfaat Penelitian
Teoritis
a. Memberi tambahan bagi ilmu pengetahuan khususnya dibidang
Bimbingan dan Konseling dan organisasi tentang hubungan stres kerja
dengan produktivitas kerja pada karyawan CV. Mahkota Mulya
Mandiri Jepara .
6
b. Sebagai pembanding bagi peneliti-peneliti selanjutnya mengenai
hubungan stres kerja dengan produktivitas kerja pada karyawan.
B.
Praktis
a. Bagi Perusahaan
Membantu mengenali stres kerja yang dialami oleh karyawan. Sehingga
lingkungan kerja dapat tetap dijaga keadaan kondusifnya dan produktivitas
kerja akan meningkat.
b. Bagi Karyawan
Masukan bagi karyawan untuk dapat mengenali gejala-gejala stres yang
dialami sehingga dapat segera diatasi dan produktivitas kerjanya akan
tetap terjaga.
1.5
Sistematika Penulisan
Skripsi ini terdiri atas lima bab dengan garis besar isi sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan berisi: Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan
Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
Bab II : Landasan Teori yang berisi: Stress Kerja, Pengertian Stres, Pengertian
Stres Kerja, Aspek-aspek Stres Kerja, Faktor penyebab Stres kerja, Produktivitas,
Pengertian
Produktivitas,
Pengertian
Produktivitas
Kerja,
Aspek-aspek
Produktivitas Kerja, Faktor yang mempengaruhi Produktivitas Kerja, Hubungan
antara Stres Kerja pada Karyawan, Hasil-hasil Penelitian yang terkait, Hipotesis.
7
Bab III : Metode Penelitian yang berisi: Jenis Penelitian, Identifikasi Variabel
Penelitian, Definisi Operasional, Stres Kerja, Produktivitas Kerja pada Karyawan,
Populasi dan Sampel, Populasi, Sampel, Metode Pengumpulan Data, Uji Validitas
dan Reliabilitas Alat Ukur, Metode Analisis Data.
Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan yang berisi: Gambaran Umum Objek
Penelitian, Proses penelitian, Hasil Ananlisis, Pembahasan Hasil Penelitian.
Bab V : Penutup yang berisi: Kesimpulan, Saran-saran.
Daftar Pustaka
Lampiran
8