Kritik sosial dalam kumpulan puisi potret pembangunan dalam puisi karya W.S Rendra dan implementasinya dalam pembelajaran sastra di SMA kelas X.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
Takdir, Irena Bestylla Diwul. 2012. Kritik Sosial dalam Kumpulan Puisi
“Potret Pembangunan dalam Puisi” karya W. S. Rendra dan
Implementasinya dalam Pembelajaran Sastra Di SMA Kelas X. Skripsi.
PBSID. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk menelaah kritik sosial yang terkandung di dalam
kumpulan puisi Potret Pembangunan dalam Puisi (PPDP) karya W. S. Rendra
serta implementasinya dalam pembelajaran sastra di SMA kelas X. Rumusan
masalahnya, yaitu (1) bagaimanakah kritik sosial yang terdapat di dalam
kumpulan puisi PPDP? dan (2) bagaimanakah implementasi hasil analisis kritik
sosial dengan pembelajaran sastra di SMA kelas X? Pendekatan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pendekatan struktural untuk mengidentifikasi tema
kritik sosial yang terkandung di dalam kumpulan puisi tersebut.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat beberapa kritik sosial yang
menonjol di dalam puisi, yaitu kritik sosial antara manusia dengan penguasa yaitu
pengarang mengkritik bahwa penguasa tidak memperhatikan pendidikan, masa
depan, pembangunan, dan kehidupan rakyat. Kritik sosial antara manusia dengan
institusi-institusi yaitu pengarang mengkritik bahwa institusi-institusi tidak
berjalan sesuai dengan perannya. Kritik sosial di bidang pendidikan yaitu

pengarang mengkritik bahwa pendidikan hanya bisa dikecap oleh orang-orang
yang memiliki uang dan menciptakan generasi yang hanya tahu memakai. Kritik
sosial antara manusia dengan kelompok sosial (masyarakat) yaitu pengarang
mengkritik bahwa masyarakat saling menghancurkan, saling mencacimaki, dan
merusak lingkungan. Kritik sosial terhadap moral pendidikan yaitu pengarang
mengkritik bahwa moral pendidikan sangat rendah dan buruk. Kritik sosial
terhadap kemiskinan yaitu pengarang mengkritik bahwa kemiskinan menjadi
sumber penderitaan. Kritik sosial terhadap moral yaitu pengarang mengkritik
bahwa moral sangatlah rendah. Kritik sosial di bidang politik yaitu pengarang
mengkritik bahwa politik itu kotor dan menjadi sumber kontrol manusia. Kritik
sosial di bidang ekonomi yaitu pengarang mengkritik bahwa perekonomian yang
buruk mendatangkan kemiskinan dan penghidupan yang tidak layak. Kritik sosial
di bidang pembangunan yaitu pengarang mengkritik bahwa pembangunan tidak
merata. Kritik sosial terhadap hukum yaitu pengarang mengkritik bahwa hukum
tidak bisa ditegakkan sekalipun oleh penegak hukum.
Hasil analisis kritik sosial yang terdapat di dalam kumpulan PPDP karya W.
S. Rendra dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran di SMU kelas X. Adapun
standar kompetensinya mengungkapkan pendapat terhadap puisi melalui diskusi
dan kompetensi dasarnya adalah menghubungkan isi puisi dengan realitas alam,
sosial budaya, dan masyarakat melalui diskusi.


ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
Takdir, Irena Bestylla Diwul. 2012. A Social Criticism in Poems Compilation
of “Potret Pembangunan dalam Puisi” Written by W. S. Rendra and the
Implementation in Literature Learning in Grade X of Senior High
Schools. Thesis. PBSID. Sanata Dharma University.
This research was aimed to examine the social criticism implied in the
poems compilation Potret Pembangunan dalam Puisi (PPDP) written by W. S.
Rendra and the implementation in the literature learning in grade X of senior high
schools. The problems were how the social criticism in the poems compilation
PPDP was and how the implementation of the social criticism analysis result in
the literature learning in grade X of Senior High Schools was. The approach used
in this research was a structural approach that was to identify the theme to identify
the social criticism implied in the poems.
The result of the data analysis showed that there were some obvious social
criticisms in the poems. It was a criticism between people and the government.

The writer criticized the government that they did not pay attention on education,
future, development, and people’s lives. There was a social criticism between
people and institutions. The writer criticized that the institutions did not do their
roles. There was a social criticism on education. The writer criticized that the
education was only for the rich, and created a generation that could be users only.
There was a social criticism between people and the society. The writer criticized
that the society destroyed and mocked at each other, and destroyed the
environment. There was a social criticism on moral education. The writer
criticized that the moral education was very low and bad. There was a social
criticism on poverty. The writer criticized that the poverty made the people
suffered. There was a social criticism on moral. The writer criticized that the
moral was very low. There was a social criticism on politics. The writer criticized
that politics was dirty and was the main control of human beings. There was a
social criticism on economics. The writer criticized that the bad economics
poverty and improper lives. There was a social criticism on development. The
writer criticized that the development was not equal. There was a social criticism
on laws. The writer criticized that the laws could not be implemented, even, by the
law makers.
The results of the social criticism analysis in PPDP written by W. S.
Rendra could be used as the learning material in grade X of Senior High Schools.

The competence standard was to give opinions on poems in discussions. The basic
competence standard was to relate the realities of nature, socio-culture, and
society in discussions.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KRITIK SOSIAL DALAM KUMPULAN PUISI POTRET PEMBANGUNAN
DALAM PUISI KARYA W. S. RENDRA DAN IMPLEMENTASINYA
DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA KELAS X
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Disusun Oleh:
Irena Bestylla Diwul Takdir
08 1224 050


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KRITIK SOSIAL DALAM KUMPULAN PUISI POTRET PEMBANGUNAN
DALAM PUISI KARYA W. S. RENDRA DAN IMPLEMENTASINYA
DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA KELAS X
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Disusun Oleh:
Irena Bestylla Diwul Takdir
08 1224 050


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTO DAN PERSEMBAHAN

* Quare isti non ego (kenapa mereka bisa saya tidak)
* keberhasilan bukanlah sekedar pencapaian dari apa yang mau
dicapai, tetapi justru usaha mencapainya

Skripsi ini saya persembahkan kepada:
∞ Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu membimbing
dan menuntun di setiap langkah hidupku
∞ bapa dan mama yang selalu memberi cinta, semangat, dan
dukungan. Kalian segalanya bagiku.
∞ adikku yang selalu memberi dukungan, semangat, dan
sindiran yang membangun semangatku.
∞ dia yang selalu ada dalam setiap tangis dan tawaku.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 13 Desember 2012
Penulis

Irena Bestylla Diwul Takdir

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama

: Irena Bestylla Diwul Takdir

Nomor Induk Mahasiswa


: 08 1224 050

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul
KRITIK SOSIAL DALAM KUMPULAN PUISI POTRET PEMBANGUNAN
DALAM PUISI KARYA W. S. RENDRA DAN IMPLEMENTASINYA
DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA KELAS X
Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian, saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam

bentuk

media

lain,

mengelola

dalam


bentuk

pangkalan

data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 13 Desember 2012
Yang menyatakan,

Irena Bestylla Diwul Takdir

vi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah Bapa di dalam surga, atas berkat kasih dan
bimbingan-Nya sehingga penulisan skripsi yang berjudul Kritik sosial dalam
Kumpulan puisi “Potret Pembangunan dalam Puisi” Karya W. S. Rendra dan
Implmentasinya dalam Pembelajaran Sastra Di SMA Kelas X selesai dengan baik
dan tepat waktu. Penyusunan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan, program Bahasa, Sastra Indonesia, dan
Daerah, jurusan Bahasa dan Seni, fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
universitas Sanata Dharma.
Penyusunan skripsi ini berjalan baik dan lancar karena dukungan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnya penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D., selaku dekan fakultas kguruan dan ilmu pendidikan,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
2. Dr. Yuliana Setiyaningsih, selaku Kaprodi PBSID Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta
3. Drs. B. Rahmanto, M.Hum., selaku dosen pembimbing I, yang telah
membimbing, menuntun, dan memberi masukan dengan penuh kesabaran.
4. Dr. Y. Karmin, M.Pd., selaku dosen pembimbing II, yang telah membantu
dan memberi dorongan semangat dengan penuh kesabaran.
5. Dosen-dosen yang telah membantu memberi bekal pengetahuan.
6. Robertus Marsidiq selaku

karyawan sekretariat PBSID yang telah

membantu dan memberi kemudahan kepada penulis selama ini.
7. Bapa Sipri dan Mama Roli, kedua orangtua yang selalu memberi
dukungan dan semangat yang sungguh luar biasa disaat tersulit dalam
sejarah pendidikan penulis.
8. Adikku, Alvi yang juga selalu menjadi penyemangat hidupku.
9. Keluarga besarku yang selalu memberi dukungan dan kepercayaan.
10. Keluarga besar Kefa yang selalu memberi dukungan kepadaku dan atas
segala kepercayaan yang telah saya terima.
vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11. Teman-teman seperjuangangku, Emil, Nicke, Evi, Ranti, dan Tien atas
segala canda tawa, uluran tangan dan budi baik yang telah diberikan
kepadaku selama ini.
12. Sahabat-sahabatku, Nortin, Onik, Yeti, Ina, dan Yen atas segala sindiran
yang membangkitkan semangat dan dukungan yang selalu kalian berikan
kepadaku.
13. Zemiano Christian Siki, SSTP atas dukungan, semangat, cinta, dan
permasalahan yang telah diberikan kepadaku. Semua itu mendewasakanku
dalam berpikir dan bertindak.
14. Teman-teman kos, Aul, Pucil, Debi, Desti, Dori, dan Kezia atas dukungan
yang diberikan.
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini jauh dari sempurna. Walaupun
demikian, peneliti berharap skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Penulis

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
Takdir, Irena Bestylla Diwul. 2012. Kritik Sosial dalam Kumpulan Puisi
“Potret Pembangunan dalam Puisi” karya W. S. Rendra dan
Implementasinya dalam Pembelajaran Sastra Di SMA Kelas X. Skripsi.
PBSID. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk menelaah kritik sosial yang terkandung di dalam
kumpulan puisi Potret Pembangunan dalam Puisi (PPDP) karya W. S. Rendra
serta implementasinya dalam pembelajaran sastra di SMA kelas X. Rumusan
masalahnya, yaitu (1) bagaimanakah kritik sosial yang terdapat di dalam
kumpulan puisi PPDP? dan (2) bagaimanakah implementasi hasil analisis kritik
sosial dengan pembelajaran sastra di SMA kelas X? Pendekatan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pendekatan struktural untuk mengidentifikasi tema
kritik sosial yang terkandung di dalam kumpulan puisi tersebut.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat beberapa kritik sosial yang
menonjol di dalam puisi, yaitu kritik sosial antara manusia dengan penguasa yaitu
pengarang mengkritik bahwa penguasa tidak memperhatikan pendidikan, masa
depan, pembangunan, dan kehidupan rakyat. Kritik sosial antara manusia dengan
institusi-institusi yaitu pengarang mengkritik bahwa institusi-institusi tidak
berjalan sesuai dengan perannya. Kritik sosial di bidang pendidikan yaitu
pengarang mengkritik bahwa pendidikan hanya bisa dikecap oleh orang-orang
yang memiliki uang dan menciptakan generasi yang hanya tahu memakai. Kritik
sosial antara manusia dengan kelompok sosial (masyarakat) yaitu pengarang
mengkritik bahwa masyarakat saling menghancurkan, saling mencacimaki, dan
merusak lingkungan. Kritik sosial terhadap moral pendidikan yaitu pengarang
mengkritik bahwa moral pendidikan sangat rendah dan buruk. Kritik sosial
terhadap kemiskinan yaitu pengarang mengkritik bahwa kemiskinan menjadi
sumber penderitaan. Kritik sosial terhadap moral yaitu pengarang mengkritik
bahwa moral sangatlah rendah. Kritik sosial di bidang politik yaitu pengarang
mengkritik bahwa politik itu kotor dan menjadi sumber kontrol manusia. Kritik
sosial di bidang ekonomi yaitu pengarang mengkritik bahwa perekonomian yang
buruk mendatangkan kemiskinan dan penghidupan yang tidak layak. Kritik sosial
di bidang pembangunan yaitu pengarang mengkritik bahwa pembangunan tidak
merata. Kritik sosial terhadap hukum yaitu pengarang mengkritik bahwa hukum
tidak bisa ditegakkan sekalipun oleh penegak hukum.
Hasil analisis kritik sosial yang terdapat di dalam kumpulan PPDP karya W.
S. Rendra dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran di SMU kelas X. Adapun
standar kompetensinya mengungkapkan pendapat terhadap puisi melalui diskusi
dan kompetensi dasarnya adalah menghubungkan isi puisi dengan realitas alam,
sosial budaya, dan masyarakat melalui diskusi.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
Takdir, Irena Bestylla Diwul. 2012. A Social Criticism in Poems Compilation
of “Potret Pembangunan dalam Puisi” Written by W. S. Rendra and the
Implementation in Literature Learning in Grade X of Senior High
Schools. Thesis. PBSID. Sanata Dharma University.
This research was aimed to examine the social criticism implied in the
poems compilation Potret Pembangunan dalam Puisi (PPDP) written by W. S.
Rendra and the implementation in the literature learning in grade X of senior high
schools. The problems were how the social criticism in the poems compilation
PPDP was and how the implementation of the social criticism analysis result in
the literature learning in grade X of Senior High Schools was. The approach used
in this research was a structural approach that was to identify the theme to identify
the social criticism implied in the poems.
The result of the data analysis showed that there were some obvious social
criticisms in the poems. It was a criticism between people and the government.
The writer criticized the government that they did not pay attention on education,
future, development, and people’s lives. There was a social criticism between
people and institutions. The writer criticized that the institutions did not do their
roles. There was a social criticism on education. The writer criticized that the
education was only for the rich, and created a generation that could be users only.
There was a social criticism between people and the society. The writer criticized
that the society destroyed and mocked at each other, and destroyed the
environment. There was a social criticism on moral education. The writer
criticized that the moral education was very low and bad. There was a social
criticism on poverty. The writer criticized that the poverty made the people
suffered. There was a social criticism on moral. The writer criticized that the
moral was very low. There was a social criticism on politics. The writer criticized
that politics was dirty and was the main control of human beings. There was a
social criticism on economics. The writer criticized that the bad economics
poverty and improper lives. There was a social criticism on development. The
writer criticized that the development was not equal. There was a social criticism
on laws. The writer criticized that the laws could not be implemented, even, by the
law makers.
The results of the social criticism analysis in PPDP written by W. S.
Rendra could be used as the learning material in grade X of Senior High Schools.
The competence standard was to give opinions on poems in discussions. The basic
competence standard was to relate the realities of nature, socio-culture, and
society in discussions.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................

iii

M OT O . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .....................................................

v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .......

vi

KATA PENGANTAR ................................................................................

vii

ABSTRAK ..................................................................................................

ix

ABSTRACT .................................................................................................

x

DAFTAR ISI ..............................................................................................

xi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................

1

1.1 Latar Belakang ...........................................................................

1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................

3

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................

3

1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................

4

1.5 Batasan Istilah ............................................................................

5

1.6 Sistematika Penyajian .................................................................

6

BAB II LANDASAN TEORI......................................................................

8

2.1 Tinjauan pustaka .........................................................................

8

2.2 Teori yang Relevan .....................................................................

9

2.2.1 Karya Sastra ......................................................................

10

2.2.2 Puisi ...................................................................................

10

2.2.3 Analisis Struktural .............................................................

11

2.2.4 Kritik Sosial .......................................................................

15

2.2.5 Pembelajaran Sastra Di SMA .............................................

17

2.2.6 Pembelajaran Puisi .............................................................

22

2.2.7 Silabus dan RPP Berbasis KTSP ........................................

23

2.2.7.1 Silabus ...................................................................

23

2.2.7.1.1 Prinsip Pengembangan Silabus .................

23

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.2.7.1.2 Prosedur Pengembangan Silabus ..............

26

2.2.7.2 RPP ........................................................................

29

2.2.7.2.1 Fungsi RPP ..............................................

31

2.2.7.2.2 Cara Pengembangan RPP .........................

32

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................

34

3.1 Jenis Penelitian ...........................................................................

34

3.2 Sumber Data ...............................................................................

34

3.3 Pendekatan Penelitian .................................................................

35

3.4 Teknik Pengumpulan Data ..........................................................

35

3.5 Instrumen ...................................................................................

36

3.6 Teknik Analisis Data ..................................................................

37

BAB IV ANALISIS DATA .........................................................................

38

4.1 Hasil Penelitian ..........................................................................

38

4.1.1 “Aku Tulis Pamplet Ini” .....................................................

38

4.1.1.1 Parafrase “Aku Tulis Pamplet Ini” ..........................

39

4.1.1.2 Tema ......................................................................

42

4.1.1.3 Kritik Sosial ...........................................................

42

4.1.2 Sajak “Sebatang Lisong” ...................................................

44

4.1.2.1 Parafrase Sajak “Sebatang Lisong” ...........................

45

4.1.2.2 Tema ......................................................................

49

4.1.2.3 Kritik Sosial ...........................................................

49

4.1.3 Sajak “Anak Muda”. ...........................................................

54

4.1.3.1 Parafrase Sajak “Anak Muda”. ...............................

56

4.1.3.2 Tema ......................................................................

61

4.1.3.3 Kritik Sosial ...........................................................

61

4.1.4 Sajak “SLA” ........................................................................

64

4.1.4.1 Parafrase Sajak “SLA”............................................

66

4.1.4.2 Tema ......................................................................

68

4.1.4.3 Kritik Sosial ...........................................................

68

4.1.5 Sajak “Seonggok Jagung”. ..................................................

70

4.1.5.1 Parafrase Sajak “Seonggok Jagung” .......................

72

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4.1.5.2 Tema ......................................................................

74

4.1.5.3 Kritik Sosial ...........................................................

74

4.1.6 Sajak “Gadis dan Majikan”.................................................

77

4.1.6.1 Parafrase Sajak “Gadis dan Majikan”. ...................

79

4.1.6.2 Tema ......................................................................

81

4.1.6.3 Kritik Sosial ...........................................................

81

4.1.7 Sajak “Pertemuan Mahasiswa” ...........................................

83

4.1.7.1 Parafrase Sajak “Pertemuan Mahasiswa”...............

85

4.1.7.2 Tema ......................................................................

88

4.1.7.3 Kritik Sosial ...........................................................

88

4.1.8 Sajak “Potret Keluarga” ....................................................

90

4.1.8.1 Parafrase Sajak “Potret Keluarga” .........................

94

4.1.8.2 Tema ......................................................................

96

4.1.8.3 Kritik Sosial ...........................................................

97

4.1.9 Sajak “Ibunda” .................................................................. 100
4.1.9.1 Parafrase Sajak “Ibunda” ....................................... 102
4.1.9.2 Tema ...................................................................... 104
4.1.9.3 Kritik Sosial ........................................................... 104
4.1.10 Sajak “Burung-Burung Kondor” ...................................... 106
4.1.10.1 Parafrase Sajak “Burung-Burung Kondor” ........... 107
4.1.10.2 Tema .................................................................... 110
4.1.10.3 Kritik Sosial ......................................................... 111
4.1.11 Sajak “Sebotol Bir” .......................................................... 112
4.1.11.1 Parafrase Sajak “Sebotol Bir”............................... 114
4.1.11.2 Tema .................................................................... 118
4.1.11.3 Kritik Sosial ......................................................... 118
4.1.12 Sajak “Mata-Mata” .......................................................... 121
4.1.12.1 Parafrase Sajak “Mata-Mata” .............................. 122
4.1.12.2 Tema .................................................................... 125
4.1.12.3 Kritik Sosial ......................................................... 125
xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4.1.13 Sajak “Orang-Orang Miskin” ........................................... 127
4.1.13.1 Parafrase Sajak “Orang-Orang Miskin” ............... 128
4.1.13.2 Tema .................................................................... 131
4.1.13.3 Kritik Sosial ......................................................... 131
4.1.14 Sajak “Matahari” ............................................................. 133
4.1.14.1 Parafrase Sajak “Matahari” ................................. 134
4.1.14.2 Tema .................................................................... 135
4.1.14.3 Kritik Sosial ......................................................... 136
4.1.15 Sajak “Seorang Tua Di Bawah Pohon” ............................ 137
4.1.15.1 Parafrase Sajak “Seorang Tua
Di Bawah Pohon”................................................ 139
4.1.15.2 Tema .................................................................... 143
4.1.15.3 Kritik Sosial. ........................................................ 143
4.2 Pembahasan................................................................................. 145
BAB V

IMPLEMENTASI HASIL ANALISIS KRITIK SOSIAL
DALAM KUMPULAN “POTRET PEMBANGUNAN
DALAM PUISI“ KARYA W. S. RENDRA DALAM
PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA KELAS X..................... 149

Silabus .............................................................................................. 151
RPP ................................................................................................... 152
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 162
6.1 Kesimpulan ................................................................................. 162
6.2 Implikasi .................................................................................... 165
6.3 Saran .......................................................................................... 166
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 167
BIODATA PENULIS .................................................................................. 169
LAMPIRAN ................................................................................................. 170

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Karya sastra sebenarnya memiliki banyak pesona bila kita mau
membacanya. Melalui karya sastra, kita sebagai pembaca akan menikmati
imajinasi pengarang melalui tokoh, peristiwa dan latar yang disajikan. Salah satu
tujuan kehadiran karya sastra di tengah-tengah masyarakat pembaca adalah
berupaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia sebagai makhluk
berbudaya, berpikir dan berketuhanan. Namun, tak dapat disangkal karya sastra
selalu mengungkapkan hal-hal yang dipikirkan pengarang sebagai refleksi
pengarang atas realita kehidupannya yang dilihat, dibaca, didengar, atau dialami
(Djojosuroto, 2006: 77).
Salah satu hasil karya sastra adalah puisi. Puisi merupakan bentuk
kesusastraan yang paling tua. Karya-karya besar dunia yang bersifat monumental
ditulis dalam bentuk puisi. Karya-karya pujangga besar seperti: Oedipus,
Antigone, Hamlet, Macbeth, Mahabharata, Ramayana, Bharat Yudha, dan
sebagainya ditulis dalam bentuk puisi (Waluyo, 1987: 1). Dunia telah diperindah
dengan adanya puisi (Waluyo, 1987: 1). Jika dihubungkan dengan makna yang
harus dikemukakan oleh penyair, Mattew Arnold (via Waluyo, 1987: 23),
menyatakan bahwa puisi hendaknya mengemukakan kritik terhadap kehidupan.
Senada dengan pendapat Mattew, Mcnaire menyatakan bahwa kritik itu
merupakan reaksi penyair terhadap dunia.
1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

Salah satu kritik yang terkandung di dalam puisi adalah kritik sosial. Seperti
yang dikatakan oleh Damono, sejak awal perkembangannya, sastra Indonesia
modern merupakan area untuk menggambarkan ketimpangan sosial dan lebih jauh
lagi untuk menyampaikan kritik terhadap kepincangan itu. Bahkan agak sulit
untuk mencari pengarang yang sama sekali tidak pernah menyampaikan kritik
sosial di dalam karyanya (1983: 20-21).
Pengarang yang gencar menyuarakan kritik sosial dalam puisinya adalah
W.S. Rendra. Salah satu puisinya yang sarat akan kritik sosial adalah kumpulan
puisi Potret Pembangunan dalam Puisi.
Peneliti memilih kumpulan puisi ini selain sarat akan kritik mengenai
kehidupan sosial juga dapat diterapkan dalam pembelajaran sastra di SMA.
Adapun permasalahan yang diangkat dalam kumpulan puisi ini adalah kritik
mengenai kehidupan sosial baik di bidang pemerintahan, pendidikan, maupun
kehidupan sosial lainnya.
Kumpulan puisi Potret Pembangunan dalam Puisi terdiri atas 26 sajak.
Sebagian besar sajak dalam kumpulan puisi ini berisi protes terhadap dunia
pendidikan. Selain itu juga kritik sosial terhadap ketidakadilan yang nampak baik
dalam bidang sosial maupun dalam bidang ekonomi. Kumpulan puisi ini juga
mengandung kritik terhadap ketidaktulusan pelayan masyarakat. Pemimpinpemimpin kurang memiliki ketulusan hati dalam melayani masyarakat. Penelitian
ini akan meneliti kritik sosial yang terkandung di dalam kumpulan puisi Potret
Pembangunan dalam Puisi secara lebih mendalam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

Aspek kritik sosial yang terkandung di dalam kumpulan puisi Potret
Pembangunan dalam Puisi dipilih sebagai topik karena relevan dengan
pembelajaran sastra SMA kelas X dan dapat dipergunakan sebagai bahan
pembelajaran

sastra.

Tujuan

pembelajaran

itu

untuk

menghayati,

mengembangkan, menganalisis, dan meningkatkan kemampuan siswa dalam
mengapresiasikan karya sastra puisi dan untuk mengembangkan kepribadian
siswa.
1.2 Rumusan Masalah
1.

Apakah kritik sosial yang terdapat di dalam kumpulan puisi Potret

Pembangunan dalam Puisi karya W. S. Rendra?
2.

Bagaimanakah implementasi hasil analisis kritik sosial yang terdapat di

dalam kumpulan puisi Potret Pembangunan dalam Puisi karya W. S. Rendra
dengan pembelajaran sastra di SMA kelas X?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kritik sosial yang terdapat di
dalam kumpulan puisi Potret Pembangunan dalam Puisi karya W. S. Rendra.
Subtujuan dari penelitian ini sebagai berikut:
1.

mendeskripsikan kritik sosial yang terdapat di dalam kumpulan puisi

Potret Pembangunan dalam Puisi karya W. S. Rendra.
2.

mendeskripsikan implementasi hasil analisis kritik sosial yang terdapat di

dalam kumpulan puisi Potret Pembangunan dalam Puisi karya W. S. Rendra
dengan pembelajaran sastra di SMA kelas X.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi (1) penelitian di bidang sastra dan
(2) guru
1. Peneliti di Bidang Sastra
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk memperluas pengetahuan dan
pemahaman mengenai kritik sosial yang terdapat di dalam sebuah karya sastra dan
secara khusus menambah pengetahuan mengenai kritik sosial yang terdapat di
dalam puisi yaitu kumpulan puisi Potret Pembangunan dalam Puisi karya W. S.
Rendra. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan informasi yang sejelasjelasnya kepada pembaca khususnya para peneliti bidang sasta tentang kritik
sosial. Penelitian ini memberikan gambaran tentang kritik sosial yang terkandung
di dalam kumpulan puisi Potret Pembangunan dalam Puisi Karya W. S. Rendra
dan juga untuk membantu penelitian-penelitian lanjutan yang sejenis serta dapat
menambah pengetahuan bagi pembaca, peneliti dan para pemerhati sastra.
2. Guru
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pembelajaran
sastra di SMA kelas X yang berkaitan dengan puisi khususnya yang berkaitan
dengan hasil analisis kritik sosial yang terdapat di dalam kumpulan puisi Potret
Pembangunan dalam Puisi yang diadakan oleh peneliti. Selain itu, diharapkan
hasil penelitian ini dapat menjadi sumber atau bahan ajar bagi guru di sekolah
menengah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

1.5 Batasan Istilah
1.

Karya sastra
Karya sastra adalah karya seni, yaitu suatu karya yang menghendaki

kreativitas (Pradopo, 1988: 71).
2.

Puisi
Puisi adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah (Samuel

Taylor Coleridge via Pradopo 1990: 6)
3. Analisis struktural
Analisis struktural merupakan susunan unsur-unsur yang bersistem , yang
antara unsur-unsurnya terjadi hubungan timbale balik, saling menentukan
(Pradopo, 1990: 118).
4.

Kritik
Kritik adalah kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian

atau pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan
sebagainya (KBBI, 2007: 601).
5.

Kritik sosial
Kritik sosial adalah kecaman, tanggapan, kupasan terhadap ketimpangan

sosial yang ada dalam masyarakat. Ketimpangan itu mencakup segala macam
problem sosial baik kelompok sosial, penguasa, dan institusi-institusi yang ada
(Damono, 1983: 20-22). Kritik sosial itu bisa terjadi di pemerintahan, birokrasi,
politik, ekonomi, dan sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

6. Pembelajaran sastra
Untuk meningkatkan wawasan kehidupan, kemampuan berbahasa, dan
pengetahuan siswa, serta untuk mengembangkan kepribadian siswa dengan
menikmati dan memanfaatkan karya sastra (BSNP. 2006 via Sunarti, 2007:
30).
7. Silabus
Rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema
tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang
dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan (Mulyasa, 2007: 190).
8.

RPP
Perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan atau memproyeksi apa

yang akan dilakukan dalam pembelajaran. Dengan demikian, RPP merupakan
upaya untuk memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan
pembelajaran (Mulayasa, 2007: 213).
1.6 Sistematika Penyajian
Penulisan penelitian ini terdiri atas enam bab. Hal ini bertujuan untuk
mempermudah pembaca dalam memahami penelitian ini. Bab satu adalah
pendahuluan. Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah, dan sistematika penyajian. Bab dua
adalah kerangka teori. Bab ini berisi seputar tinjauan terhadap penelitian terdahulu
yang relevan dengan penelitian yang saat ini sedang dilakukan oleh peneliti dan
landasan teori, yaitu teori-teori yang mendasari penulis dalam melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

penelitian. Bab tiga adalah metodologi penelitian. Bab ini membahas seputar jenis
penelitian, sumber data, pendekatan penelitian, teknik pengumpulan data,
instrumen penelitian, serta teknik analisis data. Bab empat berisi hasil penelitian
dan pembahasan mengenai kritik sosial yang terkandung di dalam kumpulan puisi
Potret Pembangunan dalam Puisi karya W. S. Rendra; sedangkan, bab lima berisi
implementasi hasil penelitian dengan pembelajaran sastra di SMA kelas X. Bab
lima ini juga memaparkan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Bab enam adalah bab penutup yang berisi kesimpulan mengenai hasil penelitian
dan saran-saran dalam penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah, pertama
yang dilakukan oleh Antonius Ngudisantosa (1992). Penelitian ini berjudul Kritik
Sosial dalam Roman Burung-Burung Manyar (Sebuah Tinjauan Struktural
Dinamik). Tujuan penelitian ini adalah secara umum untuk mengetahui atau
memperluas pemahaman tentang kritik sosial yang terkadung dalam roman BBM.
Tujuan khususnya adalah: (1) menganalisis struktur roman BBM, sehingga dapat
ditemukan berbagai macam kritik sosial yang mendasari cerita roman ini; (2)
menghubungkan berbagai macam kritik sosial yang ada dalam struktur Roman
BBM dalam kaitannya dengan realitas sosio budaya yang melatarbelakangi
kelahirannya, sehingga kritik sosial tersebut dapat dipahami secara lebih luas.
Berdasarkan kajian yang telah dilakukan, Roman BBM ini mengangkat tentang
kritik sosial. Hal ini tersirat dari tanggapan para kritikus sastra Indonesia dalam
bentuk artikel atau rensensi di media cetak.
Penelitian kedua dilakukan oleh Dyah Puranti (1999). Penelitian ini berjudul
Kritik Sosial Novel Ikan-Ikan Hiu, Ido, Homa Karya Y. B. Mangunwijaya.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan struktur dalam novel Ikan-Ikan
Hiu, Ido, Homa karya Y. B. Mangunwijaya; (2) mendeskripsikan kritik sosial
dalam novel Ikan-Ikan Hiu, Ido, Homa karya Y. B. Mangunwijaya. Penelitian ini

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

mengangkat mengenai kritik sosial yang menggunakan peristiwa sejarah sebagai
bahan bakunya, yaitu sejarah Maluku.
Penelitian ketiga dilakukan oleh Herawati Budi Kartini (2000). Penelitian
ini berjudul Kritik Sosial Novel

Matinya Sang Penguasa Karya Nawal El-

Saadawi. Penelitian ini bertujuan: (1) mendeskripsikan struktur intrinsik novel
MSP karya Nawal El-Saadawi; (2) mendeskripsikan kritik sosial dalam novel
MSP karya Nawal El-saadawi. Penelitian ini mengupas tentang kritik sosial yang
terdapat di dalam novel. Novel MSP ini mengangkat mengenai masalah sosial dan
ketimpangan sosial di Mesir.
Relevansi dari ketiga penelitian terdahulu terhadap penelitian yang
dilakukan oleh penulis adalah memberikan masukan dan gambaran mengenai
kritik sosial yang terdapat di dalam sebuah karya sastra. Dari ketiga penelitian
terdahulu, terungkap kritik sosial yang terkandung di dalam sebuah karya sastra
merupakan hasil ketimpangan atau masalah sosial yang terjadi pada saat karya
sastra itu diciptakan.

Kritik sosial itu bisa terjadi di bidang pemerintahan,

birokrasi, pendidikan, politik, ekonomi, dan sebagainya.
2.2 Teori yang Relevan
Berikut ini akan diuraikan teori yang mendukung penelitian yang akan
dilakukan oleh peneliti, yaitu: (1) karya sastra, (2) puisi, (3) analisis struktural,
(4) kritik sosial, (5) pembelajaran sastra di SMA, (6) pembelajaran puisi, (7)
silabus dan RPP berbasis KTSP.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

2.2.1 Karya Sastra
Karya sastra adalah karya seni, yaitu suatu karya yang menghendaki
kreativitas. Karya sastra itu karya yang bersifat imajinatif, yaitu bahwa karya
sastra itu terjadi akibat penganganan dan hasil penganganan itu adalah penemuanpenemuan baru, kemudian penemuan baru itu disusun ke dalam suatu sistem
dengan kekuatan imajinasi hingga terciptalah suatu dunia baru yang sebelumnya
belum ada (Pradopo 1988: 71).
Senada dengan pendapat Pradopo, Djojosuroto (2006: 17) mengatakan
karya sastra adalah refleksi pengarang tentang hidup dan kehidupan yang dipadu
dengan daya imajinasi dan kreasi yang didukung oleh pengalaman dan
pengamatannya atas kehidupan tersebut.
Berdasarkan definisi karya sastra di atas, dapat disimpulkan bahwa karya
satra merupakan kreativitas pengarang berdasarkan hasil refleksi terhadap
pengalaman dan pengamatan pengarang terhadap kehidupan yang bersifat
imajinatif.
2.2.2 Puisi
Ada beberapa pengertian puisi menurut para ahli, yaitu menurut H. B. Jassin
dalam bukunya Tifa Penyair dan Daerahnya mengatakan bahwa puisi adalah
pengucapan dengan perasaan. Pendapat ini menekankan unsur perasaan,
sedangkan unsur perasaan sesungguhnya sulit dipisahkan dari unsur pikiran. Jadi,
puisi merupakan penghayatan kehidupan manusia secara totalitas yang
dipantulkan oleh penciptanya dengan segala kepribadiannya, pikirannya,
perasaannya, kemauannya, dan lain-lain (Situmorang, 1983: 7).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

Samuel Taylor Coleridge (via Pradopo 1990: 6), mengemukakan puisi
adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah. Penyair memilih kata-kata
yang setepatnya dan disusun secara sebaik-baiknya, misalnya seimbang, simetris,
antara satu unsur dengan unsur lain sangat erat hubungannya, dan sebagainya.
Puisi adalah bentuk kesusastraan yang paling tua (Waluyo, 1987: 1).
Slametmuljana (via Waluyo 1987: 23) menyatakan bahwa puisi merupakan
bentuk kesusasteraan yang menggunakan pengulangan suara sebagai ciri khasnya.
Pengulangan kata itu menghasilkan rima, ritma, dan musikalitas.
Jika pengertian itu ditinjau dari segi bentuk batin puisi, Herbert Spencer
menyatakan bahwa puisi merupakan bentuk pengucapan gagasan yang bersifat
emosional dengan mempertimbangkan efek keindahan (Clive Sansom, 1960: 5 via
Waluyo, 1987: 23).
Samuel Johnson menyatakan bahwa puisi adalah peluapan yang spontan
dari perasaan yang penuh daya yang berpangkal pada emosi yang berpadu
kembali dalam kedamaian (via Tarigan, 1984: 5).
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa puisi
adalah kata-kata terindah yang membangkitkan perasaan dan bersifat emosional
serta disusun dalam susunan yang berirama yang menghasilkan keindahan.
2.2.3 Analisis Struktural
Karya sastra merupakan sebuah struktur. Dikatakan struktur karena
merupakan susunan unsur-unsur yang bersistem, yang antara unsur-unsurnya
terjadi hubungan yang timbal balik, saling menentukan. Dalam memahami sebuah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

karya sastra khususnya puisi, haruslah diperhatikan jalinan atau pertautan unsurunsurnya sebagai bagian dari keseluruhan (Pradopo: 1990: 118-120).
Senada dengan Pradopo, Wellek dan Warren (via Wahyuningtyas dan
Santoso, 2011: 2) mengatakan karya sastra merupakan sebuah struktur yang
kompleks. Pengertian struktur menunjukan pada susunan atau tata urutan unsurunsur yang saling berhubungan antara bagian yang satu dengan bagian yang lain.
Pendekatan struktural merupakan pendekatan dalam penelitian sastra yang
berpandangan bahwa karya sastra merupakan sebuah struktur yang unsur-unsur
pembentuknya saling berkaitan erat. Unsur-unsur yang membentuk karya sastra
tidak berdiri sendiri tetapi merupakan suatu kesatuan yang membentuk suatu
sistem (Nurgiyantoro, 1995: 36-37).
Menurut Waluyo (1987: 25), puisi terdiri atas dua unsur pokok, yakni
struktur fisik dan struktur batin. Struktur fisik puisi terdiri atas: diksi,
pengimajian, kata konkret, majas, versifikasi, dan tipografi puisi, sedangkan;
struktur batin puisi terdiri atas: tema, nada, perasaan, dan amanat.
Dalam penelitian ini, teori struktural akan digunakan untuk menganalisis
struktur puisi dalam kumpulan puisi Potret Pembangunan dalam Puisi. Analisis
ini akan dibatasi pada struktur batin puisi yang berbentuk tema. Melalui analisis
tema dapat diketahui kritik sosial terhadap kelompok sosial, penguasan, institusiinstitusi, politik, ekonomi, hukum, dan pendidikan yang terkandung di dalam
kumpulan puisi tersebut.
Menurut I.A. Richards (via Waluyo, 1987: 106), tema merupakan gagasan
pokok atau subject matter yang dikemukakan oleh penyair. Pokok pikiran atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

pokok persoalan itu begitu kuat mendesak dalam jiwa penyair, sehingga menjadi
landasan utama pengucapannya.
Dengan latar pengetahuan yang sama, penafsiran-penafsiran puisi akan
memberikan tafsiran tema yang sama bagi sebuah puisi, karena tema puisi bersifat
lugas, objektif, dan khusus. Tema puisi harus dihubungkan dengan penyairnya,
dengan konsep-konsepnya yang terimajinasikan. Oleh karena itu, tema bersifat
khusus (penyair), tetapi objektif (bagi semua penafsir), dan lugas (tidak dibuatbuat).
Ada beberapa tema puisi berdasarkan (Waluyo, 1987: 107-119), sebagai
berikut:
a. tema ketuhanan
Puisi-puisi dengan tema ketuhanan biasanya akan menunjukkan
“religious experience” atau pengalaman religi penyair. Pengalaman religi,
didasarkan atas tingkat kedalam pengalaman ketuhanan seseorang. Dapat
juga dijelaskan sebagai tingkat kedalaman iman seseorang terhadap
agamanya atau lebih luas terhadap Tuhan.
b. tema kemanusiaan
Tema kemanusiaan bermaksud menunjukkan betapa tingginya
martabat manusia dan bermaksud menyakinkan pembaca bahwa setiap
manusia memiliki harkat (martabat) yang sama. Perbedaan kaya, pangkat,
dan kedudukan seseorang, tidak boleh menjadi sebab adanya perbedaan
perlakuan terhadap kemanusian seseorang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

c. tema patriotisme/kebangsaan
Tema patriotisme dapat meningkatkan perasaan cinta akan bangsa
dan tanah air. Banyak puisi yang melukiskan perjuangan merebutkan
kemerdekaan dan mengisahkan riwayat pahlawan yang berjuang melawan
penjajah. Tema patriot juga dapat diujudkan dalam bentuk usaha penyair
untuk membina kesatuan bangsa atau membina rasa kenasionalan. Rasa
patriotisme juga dapat muncul pada tema cinta bangsa dan tanah air.
d. tema kedaulatan rakyat
Penyair

begitu

sensitif

perasaannya

untuk

memperjuangkan

kedaulatan rakyat dan menentang sikap kesewenang-wenangan pihak yang
berkuasa. Tema kedaulatan rakyat dan tema keadilan sosial biasanya kita
dapati pada puisi protes. Dalam puisi yang bertema kedaulatan rakyat,
yang kuat adalah protes terhadap kesewenang-wenangan pihak yang
berkuasa. Kedaulatan rakyat berarti bahwa rakyat mempunyai suara yang
penting dan menentukan. Suara rakyat menentukan kekuasaan. Pemerintah
dan penguasa harus mencerminkan kehendak rakyat.
e. tema keadilan sosial
Nada protes sosial sebenarnya lebih banyak menyuarakan tema
keadilan sosial daripada tema kedualatan rakyat. Yang dilukiskan dalam
tema ini adalah ketidakadilan dalam masyarakat, dengan tujuan untuk
mengetuk nurani pembaca agar keadilan sosial ditegakkan dan
diperjuangkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

2.2.4 Kritik Sosial
Kritik adalah kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian atau
pertimbangan baik buruk terhadap suatu karya, pendapat, dan sebagainya (KBBI,
2007: 601). Selain itu, kritik adalah penilaian atas kenyataan yang dihadapinya
dalam sorotan norma (Kwant, 1975: 9). Norma bisa dibayangkan sebagai suatu
kenyataan sosial. Kritik menentukan nilai sesuatu kenyataan yang dihadapinya.
Kritik itu berasal dari perkataan Yunani krinein, artinya memisahkan, memerinci
(Kwant, 1975: 12). Kritik yang baik seharusnya memiliki syarat pengetahuan
yang betul mengenai kenyataan-kenyataan dan norma-norma (Kwant, 1975: 95).
Menurut Kwant (1975: 22-36), ada tiga tingkatan dalam menyampaikan
kritik, yaitu kritik pra-predikatif, kritik dengan kata-kata, dan kritik ilmiah. Kritik
pra-predikatif adalah kritik yang tidak diucapkan terlebih dahulu, contohnya
dengan gerak-gerik. Kritik dengan kata-kata berarti mengungkapkan sesuatu,
mengungkapkan hidup, mengungkapkan dunia dalam kata-kata. Kritik dengan
kata-kata ini lebih jelas dan penting serta sangat besar jasanya dalam kehidupan
karena berkat kata-kata orang bisa melihat dan mendalami situasi secara
mendalam. Kritik ilmiah adalah suatu bentuk kritik yang dinyatakan dalam katakata, tetapi tersusun secara sistematis.
Sasaran kritik adalah kenyataan yang dihadapi. Selain itu, sasaran kritik
selalu dilihat sebagai sesuatu yang harus memenuhi norma-norma tertentu
(Kwant, 1975: 17). Dengan mengkritik berarti mengadakan pemisahan, perincian
antara nilai dan yang bukan nilai, arti dan yang bukan arti (Kwant, 1975: 12). Jadi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

nilai dan norma dijadikan kritik berdasarkan kebebasan manusia (Kwant, 1975:
15-16).
Dalam kenyataan hidup, manusia adalah makluk sosial. Sosial itu sendiri
memiliki arti segala sesuatu yang mengenai masyarakat (Poerwadarminta, 1976).
Selain itu, Conyers mengatakan bahwa kata sosial adalah kata yang memiliki
kecendrungan ke arah pengertian kelompok orang, yang berkonotasi masyarakat
dan warga (1981: 10). Selain itu, Soekanto mendefinisikan sosial sebagai hal-hal
yang berkaitan dengan perilaku antara pribadi yang satu dengan pribadi yang lain
dan berkaitan dengan hal-hal kemasyarakatan (1990: 64).
Berdasarkan hakikat kata kritik dan sosial di atas, dapat disimpulkan bahwa
kritik sosial adalah salah satu bentuk komunikasi dalam masyarakat yang
bertujuan atau berfungsi sebagai kontrol terhadap jalannya suatu sistem sosial atau
proses bermasyarakat. Dengan kata lain, kritik sosial adalah penilaian atau
pertimbangan terhadap segala sesuatu mengenai masyarakat yang telah
menyimpang dari tatanan yang semestinya.
Selain itu Damono mengatakan bahwa kritik sosial merupakan kritik
terhadap ketimpangan sosial yang ada dalam masyarakat. Ketimpangan itu
mencakup tidak hanya kere dan orang kaya, kemiskinan dan kemewahan tetapi
mencakup segala macam problem sosial yang ada. Hubungan manusia dengan
lingkungannya — manusia lain, kelompok sosial, penguasa, dan institusi-institusi
yang ada (1983: 20-22).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

Sastra yang mengandung pesan kritik dapat disebut sebagai sastra kritik.
Sastra kritik biasanya lahir di tengah masyarakat jika terjadi hal-hal yang kurang
beres dalam kehidupan sosial dan masyarakat (Nurgiyantoro, 1995: 332).
Dalam suatu karya sastra terdapat beberapa jenis kritik yang disesuaikan
dengan

Dokumen yang terkait

KAJIAN PATOLOGI SOSIAL KUMPULAN PUISI POTRET PEMBANGUNAN DALAM PUISI KARYA RENDRA

0 5 14

GAYA KATA DALAM KUMPULAN PUISI DOA UNTUK ANAK CUCU KARYA W.S. RENDRA DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA Gaya Kata dalam Kumpulan Puisi Doa Untuk Anak Cucu Karya W.S. Rendra dan Implementasinya sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA (Kajian Stilisti

0 6 29

GAYA KATA DALAM KUMPULAN PUISI DOA UNTUK ANAK CUCU KARYA W.S. RENDRA DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA Gaya Kata dalam Kumpulan Puisi Doa Untuk Anak Cucu Karya W.S. Rendra dan Implementasinya sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA (Kajian Stilisti

0 6 13

ASPEK RELIGI DALAM KUMPULAN PUISI ANTOLOGI PUISI MAHABBAH KARYA IQOH UMAR: KAJIAN SEMIOTIK DAN IMPLEMENTASINYA DALAM Aspek Religi Dalam Kumpulan Puisi Antologi Puisi Mahabbah Karya Iqoh Umar: Kajian Semiotik Dan Implementasinya Dalam Pembelajaran Sastra

0 5 16

ASPEK RELIGI DALAM KUMPULAN PUISI ANTOLOGI PUISI MAHABBAH KARYA IQOH UMAR: KAJIAN SEMIOTIK DAN IMPLEMENTASINYA Aspek Religi Dalam Kumpulan Puisi Antologi Puisi Mahabbah Karya Iqoh Umar: Kajian Semiotik Dan Implementasinya Dalam Pembelajaran Sastra Di SMA

0 2 14

NILAI-NILAI NASIONALISME ENAM PUISI DALAM KUMPULAN PUISI POTRET PEMBANGUNAN DALAM PUISI KARYA W. S. RENDRA: TINJAUAN SEMIOTIK.

0 0 24

KRITIK SOSIAL DALAM KUMPULAN PUISI LALU AKU KARYA RADHAR PANCA DAHANA: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA Kritik Sosial Dalam Kumpulan Puisi Lalu Aku Karya Radhar Panca Dahana: Tinjauan Sosiologi Sastra.

0 1 12

Analisis unsur fisik dan unsur batin puisi `Seonggok Jagung` karya W.S. Rendra dan implementasinya dalam pembelajaran sastra di SMA.

33 438 118

Analisis unsur fisik dan unsur batin puisi `Seonggok Jagung` karya W.S. Rendra dan implementasinya dalam pembelajaran sastra di SMA

23 153 116

potret pembangunan puisi karya ws rendra

0 0 30