EFEKTIVITAS PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) “EKOWISATA MANGROVE WONOREJO” SURABAYA (Studi Deskriptif Kuantitatif Efektivitas Program Corporate Social Responsibility (CSR) “Ekowisata Mangrove Wonorejo” Oleh PT.Pertamina (PERSERO) Marketing Op

EFEKTIVITAS PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
(CSR) “EKOWISATA MANGROVE WONOREJ O” SURABAYA
(Studi Deskriptif Kuantitatif Efektivitas Program Corporate Social
Responsibility (CSR) “Ekowisata Mangrove Wonorejo” Oleh PT.Pertamina
(PERSERO) Marketing Operation Region V Surabaya)

SKRIPSI

Oleh :

HYRNANDA PUSPITASARI
1043010061

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
SURABAYA
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Efektivitas
Program

Corporate

Social Responsibility

(CSR)

“Ekowisata

Mangrove

Wonorejo” Sur abaya (Studi Deskriptif Kuantitatif Efektivitas Program
Corporate Social Responsibility (CSR) “Ekowisata Mangr ove Wonorejo” Oleh

PT.Pertamina (PERSERO) Marketing Operation Region V Surabaya)”.
Penulis menyadari bahwa di dalam penyusunan skripsi ini banyak terdapat
kekurangan – kekurangan.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih

kepada

Drs. Syaifuddin Zuhri, M.Si selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah
meluangkan banyak waktunya untuk memberikan bimbingan, nasehat serta motivasi
kepada penulis. Selain itu, penulis juga menerima bantuan dari berbagai pihak, baik
itu berupa moril, spiritual maupun materil. Untuk itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Ibu Dra. Hj. Suparwati, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
UPN “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Juwito, S.Sos, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP
UPN “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Saifuddin Zuhri, Drs, Msi selaku Sekretaris Program Studi Ilmu
Komunikasi FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur.


iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4. Dosen – dosen Ilmu Komunikasi FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur (Bu Syafrida,
Bu Ade, Bu Heidy, Abi) terima kasih untuk segala ilmunya.
5. Mbak Alih Istik Wahyuni selaku Asst Customer Relations PT. Pertamina
(PERSERO) Marketing Operation Region V Surabaya, terima kasih sudah
meluangkan waktunya untuk membantu pengerjaan skripsi ini.. Be Success mbak
Alih..
6. Mamaku Tercinta dan Papaku Tersayang yang selalu menjadi tujuan utamaku
agar aku selalu melakukan yang terbaik untuk Mama dan Papa. Love You mom
and dad..
7. Adekku Hyrnanda Era Dewanti dan Hyrmawan Taufan Dewantara, terimakasih
adek-adekku yang selalu memberi semangat dan selalu mendampingi saat
pengerjaan skripsi, baik di rumah maupun di luar sampai larut malam.
8. My Lovely Teettoot Chris Ellmanda, yang selalu mensupport aku, selalu bersedia
menjadi tempat curahan dan selalu memberikan ilmu banyak serta saran tentang
pengerjaan skripsi ini, Love you dear..

9. My Partner Fiddien Merinda, Terima kasih banyak atas waktu, support,
kerjasama, nasihat, sharing pendapat, dan semuanya..Sahabat Seperjuanganlah..
10. Sahabat-sahabat luar biasa yang tak sekedar memotivasi dari sebelum
berlangsungnya proses skripsi hingga selesainya skripsi ini, sekaligus menjadi
moodboster for me: Yunita Mariana (si konyol), Indah Safitri (si straight face),
Lovina Anggun (si cuek), Sinta Novita (si ricuh, anggota yang belum diospek tapi
udah belagu+songong) hahahaha ^-^v..
v

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11. Laboratorium UPN Televisi, teman-teman seperjuangan angkatan 9 UPNTV
(Mbak Fifi, Jojo, Umik, Bonek, Enta, Ahong, Repo, Yayas, Riri, Icha, Heni)
terimakasih atas semangatnya. Lulus bareng ayo rek..
12. Mbak Nyit, Mas Kiki, Mbak Lila, Mbak Mela, Baim, Amir, Rama, Rizka
Yuanita, Dianta Immanuel dan adek-adek UPNTV yang selalu support dan
membantu atas pengerjaan skripsi ini. Seluruh pihak yang tak dapat penulis
sebutkan atas keterbatasan halaman ini, untuk segala bentuk bantuan yang
diberikan, penulis ucapkan terima kasih.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini ini masih jauh dari kesempurnaan, maka
kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah dibutuhkan guna memperbaiki
kekurangan yang ada.
Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak pada
umumnya dan penulis pada khususnya.

Surabaya, 28 November 2013

Penulis

vi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN J UDUL ........................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJ UAN UJ IAN SKRIPSI ....................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN UJ IAN SKRIPSI………………………………….iii
KATA PENGANTAR .................................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................xii
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………….xvi
ABSTRAKSI………………………………………………………………………xvii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah ..................................................................................1
1.2. Perumusan Masalah ...................................................................................... 11
1.3. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 11
1.4. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 12

BAB II KAJ IAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu..................................................................................... 13

vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2. Landasan Teori ............................................................................................. 15
2.2.1. Definisi Komunikasi ....................................................................... 15
2.2.2. Faktor-faktor Penunjang Komunikasi Efektif…………………... 16
2.2.3. Tujuan Komunikasi……………………………………………... 18
2.2.4. Strategi Komunikasi…………………………………………….. 18
2.2.5. Hambatan Komunikasi………………………………………….. 20
2.2.6. Interaksi Dalam Perspektif Sosiologi…………………………… 21
2.3. Public Relations ............................................................................................ 24
2.3.1. Pengertian Public Relations……………………………………... 24
2.3.2. Tujuan Public Relations…………………………………………. 25
2.3.3. Hubungan Masyarakat Sebagai Fungsi Manajemen…………….. 25
2.4. Corporate Social Responsibility (CSR) .................................................... ..27
2.4.1. Definisi Corporate Social Responsibility……………………….. 27
2.4.2. Lingkup Corporate Social Responsibility……………………… 29
2.4.3. Bentuk Implementasi Corporate Social Responsibility………... 30

2.4.4. Dampak Kegiatan Corporate Social Responsibility……………. 31
2.4.5. Manfaat Corporate Social Responsibility……………………… 32
2.5. Efektivitas ..................................................................................................... 35
2.5.1. Definisi Efektivitas……………………………………………...35
2.5.2. Konsep Efektivitas………………………………………… ....... 36
2.5.3. Efektivitas Komunikasi………………………………………… 37
2.5.4. Pendekatan Terhadap Efektivitas……………………………… 38
viii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.5.5. Cara Pengukuran Terhadap Efektivitas………………………… 40
2.5.6. Masalah dalam Pengukuran Efektivitas………………………... 40
2.6. Kerangka Berpikir ........................................................................................ 45

BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ......................................... 48
3.1.1.


Definisi Operasional…………………………………………... 48

3.1.2.

Pengukuran Variabel………………………………………… .. 57

3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ...................................... 61
3.2.1.

Populasi ......................................................................................... 61

3.2.2.

Sampel………………………………………………………… 62

3.2.3.

Teknik Penarikan Sampel…………………………………… ..62

3.3 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 64

3.4 Metode Analisis Data ................................................................................... 65

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Sejarah PT. Pertamina (Persero)…………………………………………67
4.1.1.

Identitas Perusahaan…………………………………………….68

4.1.2.

Visi dan Misi PT.Pertamina (Persero)…………………………..68
4.1.2.1. Visi……………………………………………………..68
4.1.2.2. Misi……………………………………………………..69

4.1.3.

Logo PT.Pertamina (Persero)…………………………………...69
ix

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.1.4.

External Relations Marketing Operation Region V……………70

4.1.5.

Fungsi External Relations Marketing Operation Region V…….71

4.1.6.

Peran External Relations Marketing Operation Region V……...72

4.1.7.

Tata Kelola External Relations Marketing Operation Region V.73

4.1.8.

Corporate Social Responsibility Sebagai Bentuk Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan……………………………………………….77
4.1.8.1. Program CSR External Relations PT.Pertamina (Persero)
Marketing Operation Region V “Ekowisata Mangrove
Wonorejo” Surabaya……………………………………..79

4.2. Penyajian Data dan Analisis Data………………………………………..79
4.2.1.

Identitas Responden…………………………………………….79

4.2.2.

Sumber Informasi……………………………………………….83

4.2.3.

Deskriptif Penelitian Efektivitas………………………………..84
4.2.3.1. Penanaman Mangrove………………………………….85
4.2.3.2. Efektivitas Penanaman Mangrove……………………...97
4.2.3.3. Jaring Sampah………………………………………….98
4.2.3.4. Efektivitas Jaring Sampah…………………………….111
4.2.3.5. Sarana Gazebo………………………………………...113
4.2.3.6. Efektivitas Sarana Gazebo……………………………125
4.2.3.7. Walking Track………………………………………...127
4.2.3.8. Efektivitas Walking Track…………………………….137

x

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.3. Efektivitas

Program

Corporate

Social

Responsibility

“Ekowisata

Mangrove Wonorejo” Surabaya……………………………………......139
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan……………………………………………………………..147
5.2. Saran……………………………………………………………………150

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 152
LAMPIRAN............................................................................................................. 155

xi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAKSI
HYRNANDA PUSPITASARI. EFEKTIVITAS PROGRAM CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY (CSR) “EKOWISATA MANGROVE WONOREJO” (Studi Deskriptif
Kuantitatif Efektivitas Program Corporate Social Responsibility (CSR) “Ekowisata
Mangrove Wonorejo” Oleh PT.Pertamina (PERSERO) Marketing Operation Region V
Surabaya).
Perusahaan perlu membangun citra yang baik terhadap masyarakat sehingga dapat
menguntungkan bagi perusahaannya. PT. Pertamina (PERSERO) Marketing Operation
Region V Surabaya memiliki kewajiban untuk ikut bertanggung jawab dalam menyelamatkan
kerusakan lingkungan di Surabaya, program Corporate Social Responsibility tersebut adalah
Ekowisata Mangrove Wonorejo Surabaya.
The Macro Model Of Public Relations Evaluation digunakan, untuk mengukur
Efektivitas suatu program yang dilakukan oleh Public Relations suatu Perusahaan. Metode
penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini
adalah masyarakat atau pengunjung Ekowisata Mangrove Wonorejo yang berusia 17 tahun –
60 tahun yang mengetahui program CSR Pertamina yaitu Ekowisata Mangrove dengan
asumsi responden mengerti tentang apa yang sedang diteliti yang nantinya akan berpengaruh
pada keakuratan data yang dihasilkan. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan
teknik non probability sampling dengan tipe sampling accidental sampling. Berdasarkan
teknik sampling tersebut, diperoleh jumlah responden sebanyak 100 orang.
Berdasarkan analisis hasil survey yang dilakukan peneliti mengenai efektivitas
program CSR Ekowisata Mangrove Wonorejo, secara keseluruhan total skor dari masingmasing indikator program CSR Ekowisata Mangrove ini dapat disimpulkan termasuk
program corporate social responsibility yang efektif.
Kata Kunci : Efektivitas, Corporate Social Responsibility (CSR), The Macro Model Of
Public Relations Evaluation
ABSTRACT
The company need to establish a good image to the public so it can be profitable for
the company. PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region V Surabaya has a duty to
take responsibility in saving the environmental damage in Surabaya, these Corporate Social
Responsibility program are Mangrove Ecotourism of Wonorejo Surabaya.
The Macro Model of Public Relations Evaluation is used to measure the effectiveness
of a program that conducted by the Public Relations of the company. The research method
that used is descriptive quantitative research. The population of this research were societies or
visitors of Wonorejo Mangrove Ecotourism who aged 17 – 60 years who know the CSR
program of Pertamina that is Mangrove Ecotourism with assuming that the respondents
understand what is being researched that in the next it will affect the accuracy of the data that
resulted. The sampling technique in this study was using a non-probability sampling
technique with accidental sampling type. Based on that sampling technique, the number of
respondents was obtained as many as 100 people.
Based on the analysis of the survey results that conducted by researcher on the
effectiveness of CSR programs in Wonorejo Mangrove Ecotourism, the overall total score of
each Ecotourism Mangrove CSR program indicators can be included that corporate social
responsibility program are effective.
Keywords :

Effectiveness, Corporate Social Responsibility (CSR), The Macro Model Of
Public Relations Evaluation
xvii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah
Perusahaan perlu membangun citra yang baik terhadap masyarakat

sehingga dapat menguntungkan bagi perusahaannya. Mereka juga meyakini
bahwa citra perusahaan yang positif dan menguntungkan adalah esensial,
sukses yang berkelanjutan dan dalam jangka panjang dalam menjalankan
suatu program. Citra yang menguntungkan bagi perusahaan dapat diperoleh
melalui penciptaan program yang berkualitas, akurat dan tepat guna untuk
masyarakat sekitar. Sebuah program dapat dikatakan berkualitas jika mampu
menguntungkan, bermanfaat, dapat dipertanggungjawabkan, tepat sasaran dan
sesuai dengan target yang diinginkan.
Sebuah perusahaan juga dituntut akan pentingnya sebuah hubungan
yang baik dengan masyarakat di lingkungan sekitarnya, dengan membangun
hubungan yang lebih baik, maka akan terbentuk sebuah hubungan yang
harmonis antara perusahaan atau industri dengan lingkungannya. Tingkat
kesadaran masyarakat itulah yang kemudian memunculkan kesadaran baru
tentang melaksanakan tanggung jawab sosial yang dikenal dengan CSR
(Corporate Social Responsibility), selain itu pemahaman ini memberi
tuntunan bahwa perusahaan bukan hanya sebuah identitas yang hanya
mementingkan diri sendiri, melainkan sebuah identitas usaha yang perlu
melakukan adaptasi dengan lingkungan sosialnya. Corporate Social
Responsibility adalah sebuah konsep tentang perlunya sebuah perusahaan
1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

membangun hubungan harmonis dengan masyarakat sekitar. Program
Corporate Social Responsibility sangat penting diterapkan dalam perusahaan,
karena nantinya akan muncul keseimbangan antara perusahaan, masyarakat,
dan lingkungan sekitar (Salamah,2008).
Meningkatnya jumlah kendaraan , pabrik, penduduk, dan fasilitas yang
menunjang aktivitas manusia membuat tingkat polusi udara di dunia semakin
meningkat. Tingkat pencemaran di Indonesia sudah mencapai tahap yang
mengkhawatirkan. Menurut World Bank, Jakarta menjadi salah satu kota
dengan kadar polutan tertinggi setelah Beijing,New Delhi, dan Mexico City.
Tingkat polusi udara diukur dari kadar partikel dalam udara yang disebut
PM10. Batas maksimal PM10 yang direkomendasikan WHO adalah kurang
dari 20 mikrogram/ m3. Kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta dan
Surabaya memiliki tingkat polusi yang jauh di atas batas aman WHO. Kota
Surabaya justru memiliki kualitas udara yang lebih parah dari Jakarta. Dengan
kadar polusi PM10 di Kota Jakarta 48,5 mikrogram/m3 per tahun sementara di
Surabaya nilainya mencapai 69 mikrogram/m3 per tahun.
(http://koran-jakarta.com/index.php/detail/view01/114333, diakses 28 Agustus
2013, 14:30 WIB).
Sumbangan terbesar pencemaran udara di Indonesia adalah emisi gas
buang dari kendaraan bermotor, yaitu sekitar 85%. Hal tersebut diakibatkan
karena

meningkatnya

jumlah

pengguna kendaraan

bermotor.

Selain

penggunaan kendaraan bermotor yang berlebihan, hal tersebut juga
diakibatkan perawatan kendaraan yang tidak memadai, pemakaian bahan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

bakar yang buruk, biasanya memiliki kadar timbal yang tinggi. Selain itu
kebakaran hutan dan perindustrian juga cukup berperan. Dampak yang
ditimbulkan dari pencemaran udara tersebut juga mempengaruhi penduduk
dan lingkungannya. Dampak lain bagi lingkungan adalah menghambat
fotosintesis pada tumbuhan yang merupakan sumber oksigen bagi manusia.
(http://green.kompasiana.com/polusi/2013/01/02/tingkat-pencemaran-udaraindonesia-tertinggi-ketiga-di-dunia-bagaimana-cara-mengatasinya520856.html, diakses 27 Agustus 2013, 12:30 WIB).
Di Indonesia telah ditetapkan peraturan yang dikeluarkan oleh Menteri
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengenai kewajiban BUMN Indonesia
untuk menyelenggarakan Corporate Social Responsibility atau program
Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL). Sebagai salah satu BUMN PT.
Pertamina

(Persero)

telah

melaksanakan

program

Corporate

Social

Responsibility dari tahun 1957. Produksi migas Pertamina sebesar 461.640
boepd atau naik tipis dibandingkan dengan capaian 2011 sebesar 457.640
boepd. Peningkatan produksi tersebut juga diikuti dengan penambahan
cadangan migas yang mencapai 453,37 juta barel setara minyak selama 2012.
Corporate Social Responsibility Pertamina mencakup empat inisiatif
pemberdayaan,

yaitu

peningkatan kualitas

pendidikan,

pemberdayaan

kesehatan, peningkatan kualitas lingkungan hidup, peningkatan infrastruktur
dan pemberdayaan masyarakat. Sesuai visi Corporate Social Responsibility
"Menuju

Kehidupan

yang

Lebih

Baik",

program-program

tersebut

diselaraskan dengan tujuan pembangunan Millenium Development Goals

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

(MDGs) dan mendukung komitmen Indonesia terhadap program Reducing
Emissions Deforestation and Forest Degradation (REDD+), yang merupakan
suatu mekanisme global yang bertujuan untuk memperlambat perubahan iklim
dengan memberikan kompensasi kepada

Negara berkembang untuk

melindungi hutannya. Hal ini diprioritaskan sekaligus untuk membantu
masyarakat dan pemerintah di sekitar unit operasi Pertamina dalam
memecahkan

permasalahan

sosial

(htt p:/ / w w w .pertamina.com/ SocialResponsibilit y.aspx),

dan

lingkungan.

diakses 26 Agustus

2013, 15:15 WIB).
Ernayeti Senior Officer Education PT.Pertamina
“Pertamina sebagai salah satu penghasil energi fosil O2 dan ingin
mengimbangi kondisi polusi udara dengan penanaman pohon,
sehingga diimbangi dengan penanaman pohon yang nantinya
menghasilkan O2.”
(http://m.okezone.com/read/2012/05/16/320/630803),
Agustus 2013, 15:30 WIB).

diakses 27

PT. Pertamina (Persero) sebagai perusahaan energi memiliki tuntutan
untuk menekan emisi di Indonesia serendah mungkin. Berbagai program
sosial kemasyarakatan yang dilakukan oleh Pertamina mengacu pada
semangat membudayakan pola hidup green. Yakni pola hidup ramah
lingkungan dan tetap mengutamakan kelestarian alam. Maka Corporate Social
Responsibility di bidang lingkungan merupakan program yang sudah menjadi
bentuk tanggung jawab Pertamina terhadap alam. Pertamina juga mempunyai
program yang cukup besar dari 2011-2015 bernama “Program Pertamina
Sobat Bumi”. Program tersebut terdiri dari penghijauan di Bandara,
Penanaman pohon mangrove, penghijauan di wilayah bekas letusan Merapi,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

penanaman Hutan Kota,dll. Pertamina menyesuaikan dana Corporate Social
Responsibility dengan keuntungan. Jika untungnya besar, maka dananya juga
akan besar. Namun, kecenderungannya naik. Pada 2008 sekitar Rp 80 miliar,
pada 2009 sekitar Rp 120 miliar, dan 2010 sampai sebesar Rp 250 miliar.
(http://m.antaranews.com/berita/307540/pertamina-tanam-100-juta-pohon),
diakses 26 Agustus 2013, 17:50 WIB).
Mangrove memiliki peranan penting bagi lingkungan sebagai nursery
ground untuk menumbuhkan makhluk hidup yang bermanfaat bagi manusia,
terutama nilai ekonomi namun tetap bersahabat dengan lingkungan.
Karen Agustiawan Direktur Utama Pertamina
“Mangrove diyakini memiliki nilai ekonomi. Pasalnya dapat
memperbaiki habitat satwa dan biota air. Mangrove juga dapat
mengurangi terjadinya intrusi air laut. Bahkan juga dapat
menstabilkan garis pantai dari gerusan abrasi sehingga dapat
mencegah terjadinya banjir. Pohon Mangrove juga mampu
menyerap karbon dioksida dan menghasilkan gas oksigen dua kali
lipat dibandingkan pohon lain. Ini artinya, bila suatu daerah
mempunyai hutan mangrove yang luas, maka suhu udara makin
sejuk dan udara makin sehat.” (http://www.jurnas.com/mobilenews/47471), diakses 27 Agustus 2013, 18:00 WIB).
Pertamina

berkomitmen

untuk

terus

berpartisipasi

dalam

menyelamatkan lingkungan terutama kawasan hutan mangrove di sekitar
wilayah operasinya. Penanaman Mangrove dilaksanakan di seluruh Indonesia
salah satunya adalah di Jakarta dan Surabaya, mengingat Jakarta dan Surabaya
merupakan kota polusi tingkat tertinggi di Indonesia. PT, Pertamina telah
melakukan kegiatan penanaman pohon Mangrove di Arboretum Mangrove
Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

Karen Agustiawan Direktur Utama Pertamina
“Upaya penanaman Mangrove di kawasan Arboretum ini
merupakan komitmen Pertamina peduli lingkungan dengan cara
memperbaiki ekosistem Mangrove Jakarta. Karen juga
menghimbau agar kedepannya mungkin dapat dilakukan kajian
lebih lanjut untuk menggali potensi ekonomi dari hutan Mangrove
seperti halnya yang dilakukan Pertamina Marketing Operation
Region V Surabaya. Buah Mangrove berhasil diolah menjadi
produk makanan.”
(http://www.jurnas.com/news/47471/Wujud_Peduli_Lingkungan,_
Pertamina_Tanam_Mangrove/1/Ekonomi/Ekonomi), diakses 27
Agustus 2013, 18:15 WIB).
Pada tahun 2009 di kawasan Mangrove Wonorejo terjadi pembalakan
liar dengan pengurangan lahan seluas 5 hektar. Selain itu sejak tahun 20052010 luasan hutan mangrove di kelurahan Wonorejo terus mengalami
kerusakan sekitar 0,5 ha setiap tahunnya karena abrasi pantai. Asst.Community
Development (external relations) Pertamina Marketing Operation Region V
Surabaya membuat program Corporate Social Responsibility dikarenakan
kondisi hutan Mangrove yang memprihatinkan ini. Sehingga program CSR
Pertamina “Ekowisata Mangrove Wonorejo” berfungsi sebagai penyelamat
dan upaya melestarikan hutan Mangrove, juga bertujuan agar ekosistem
(burung,kera,tumbuhan mangrove) tidak rusak dan punah.
Pertamina telah melaksanakan penanaman 10.000 mangrove di
ekowisata Mangrove Wonorejo Surabaya. Penanaman mangrove tersebut
dihadiri oleh Presiden Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB)
Ujan Gandar, beserta 17 tim serikat pekerja di seluruh Indonesia, perwakilan
dari perusahaan-perusahaan lain, dan manajemen Pertamina Marketing
Operation Region V.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

Ugan Presiden Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu
“Kegiatan penanaman mangrove ini merupakan kegiatan
Pertamina yang berkesinambungan. Sebelumnya, dalam
Corporate Social Responsibility Pertamina juga sudah ditanam
10.000 di tahun 2011. Sehingga total menjadi 20.000 tanaman
mangrove”.
Pertamina sendiri juga sudah melakukan berbagai kegiatan pelestarian
untuk wilayah itu sejak tahun 2010. Dalam proyek ekowisata mangrove
wonorejo, Pertamina mengusung konsep sport, education, dan entertainment,
selain itu untuk memenuhi kebutuhan Keluarga dan kalangan muda Surabaya,
Pertamina menambah sarana gazebo serta zona penanaman mangrove, walking
track berbahan bambu, dan jaring sampah. Tidak hanya itu, sarana rekreasi ini
juga didesain bagi pengunjung untuk ikut peduli lingkungan alam dan
mencintai ekosistem di kawasan Mangrove.
Ketua Pengelola Ekowisata Mangrove Wonorejo Djoko Suwondo
“partisipasi Pertamina sangat membantu mengembalikan
ekosistem di sekitar Wonorejo yang batasan tanah dengan laut
semakin tergerus (abrasi).”
(http://surabaya.tribunnews.com/2013/03/02/tanam-10-ribumangrove-di-hut-ke-10), diakses 27 Agustus 2013, 19:00 WIB).
Pertamina Marketing Operation Region V Surabaya sebagai anak
perusahaan dari PT. Pertamina (Persero) yang bergerak dalam bidang produksi
dan distribusi BBM memiliki kewajiban untuk ikut bertanggung jawab dalam
menyelamatkan kerusakan lingkungan di Surabaya, disamping itu WHO
mencatat kota Surabaya justru memiliki kualitas udara yang lebih parah dari
Jakarta. Oleh karena itu, sesuai dengan visi dan misi yang dijadikan sebagai
landasan bagi seluruh aktivitas perusahaan, PT Pertamina memiliki dan telah
menjalankan program-program Corporate Social Responsibility dengan baik

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

yang bertujuan untuk menciptakan pembangunan yang berkelanjutan untuk
generasi yang akan datang. Melalui Corporate Social Responsibility bidang
lingkungan (Pertamina Sobat Bumi), seperti program Ekowisata Mangrove
Wonorejo yaitu Penanaman 10.000 Mangrove, walking track, jaring sampah,
dan gazebo sebagai upaya para pekerja Pertamina turun langsung melestarikan
lingkungan dan mengimbangi kondisi polusi udara dengan penanaman pohon
sehingga nantinya menghasilkan oksigen. Selain itu, program Corporate
Social Responsibility ini memiliki tujuan yaitu meningkatkan kesehatan bumi
dan lingkungan kita. Dari program Mangrove ini, Pertamina juga dapat
mempersuasif orang lain atau pihak lain untuk juga waspada dan mencintai
lingkungan. Daya tarik lainnya dari mangrove Wonorejo Surabaya adalah
menjadi satu diantara dua kawasan mangrove di Indonesia yang bakal
dijadikan percontohan dalam proyek Mangrove Ecosystem Conservation and
Sustainable Use (MECS). Bozem Wonorejo, di Pantai Timur Surabaya
(Pamurbaya), yang masih dalam tahap pengembangan, selain difungsikan
sebagai bendungan juga bermanfaat sebagai wisata air dan ekowisata. Ide
pengembangan wisata mangrove Surabaya ini, sekaligus sebagai upaya untuk
memanfaatkan waduk untuk mengendalikan banjir.
Daya tarik lain dari Ekowisata Mangrove Wonorejo yang menjadi
kebanggaan warga kota Surabaya, sarana rekreasi ini pun makin ditata dan
dijadikan salah satu tempat referensi bagi wisatawan nusantara maupun
mancanegara. Hal tersebut tidak luput dari sentuhan inovatif dari Pertamina
sebagai salah satu wujud dari program CSR.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

Ketua pengelola Ekowisata Mangrove Wonorejo Djoko Suwondo
“Tempat ini memiliki potensi besar untuk menarik pengunjung
datang berwisata pantai dan wisata hutan bakau yang ditumbuhi
berbagai jenis tumbuhan mangrove.” (http://www.ekowisatamangrove-wonorejo.com/surabaya%20patut%20berbangga.html),
diakses 2 September 2013, 12:15 WIB).
Ada dua pilihan untuk pengunjung menikmati pemandangan alam
hutan mangrove yang gratis dan berbayar. Jika pengunjung memilih yang
tidak berbayar atau gratis, maka bisa melalui jalan setapak sejauh sekitar 500
meter menyusuri pinggiran sungai. Pilihan menikmati keindahan hutan
mangrove lainnya yaitu dengan menyewa perahu seharga Rp 25.000,-/orang.
Terdapat dermaga kecil di pintu masuk objek wisata yang letaknya di
pinggiran sungai. Perahu yang mengantarkan kita menuju ke muara sungai dan
langsung berjumpa dengan laut bagian timur Surabaya, muat sekitar 20 orang
dewasa. Tiba di pondok bambu yang sengaja dibangun untuk tempat
peristirahatan bagi pengunjung dan sebagai salah satu spot andalan ekowisata
hutan mangrove ini. Ada dua pondok yang dibangun dengan jarak yang
berdekatan. Satu diantaranya dibangun 2 tingkat sehingga dari lantai bagian
atas, kita dapat melihat pemandangan hutan bakau secara keseluruhan dan laut
lepas.

(http://palingindonesia.com/ekowisata-mangrove-alternatif-spot-

liburan-di-surabaya/), diakses 2 September 2013, 13:05 WIB).
Iswandi Pengurus Ekowisata Mangrove Wonorejo
“Masih terdapat kritik dan saran dari pengunjung yaitu sarana
atau fasilitas dari Ekowisata Mangrove dinilai masih kurang
lengkap. Tidak adanya sarana bermain anak-anak dan jaring
sampah yang berada di Pantai Timur Surabaya tepatnya di dekat
gazebo masih terdapat sampah yang masuk ke dalam Hutan
Mangrove.”

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

Karena masih terdapat kritik dan saran dari pengunjung mengenai
masih ada sampah yang masuk ke dalam Hutan Mangrove dari sungai Jagir
dan tidak adanya sarana bermain anak-anak di lokasi wisata, tetapi Mangrove
Wonorejo Surabaya menjadi satu diantara dua kawasan Mangrove di
Indonesia yang dijadikan percontohan dalam proyek Mangrove Ecosystem
Conservation and Sustainable Use (MECS).
Berdasarkan uraian diatas maka Peneliti tertarik untuk mengetahui
efektivitas program Corporate Social Responsibility “Ekowisata Mangrove
Wonorejo Surabaya” yaitu penanaman mangrove, jaring sampah, walking
track, dan sarana gazebo yang dilakukan oleh Asst.Community Development
PT. Pertamina (PERSERO) Marketing Operation Region V Surabaya.
Ekowisata Mangrove Wonorejo merupakan sarana rekreasi yang ditujukan
untuk umum yaitu seluruh masyarakat di Indonesia hingga mancanegara.
Pengunjung Mangrove Wonorejo dibedakan menjadi dua kategori yakni
pengunjung dewasa dan anak-anak. Peneliti mengambil batasan umur
responden yang berusia 17 tahun sampai 60 tahun hal ini didasarkan pendapat
Hurlock bahwa individu yang sudah berumur 17 tahun sampai 60 tahun sudah
mulai tertarik dengan fenomena-fenomena sosial dan dianggap sudah dapat
menganalisa fenomena-fenomena tersebut (Hapsari, 2002:12) serta dapat
mempertanggungjawabkan atas pernyataan mengenai program Pertamina
yaitu Corporate Social Responsibility (CSR) Ekowisata Mangrove Wonorejo.
Efektivitas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam mencapai
sasaran yang telah ditetapkan secara tepat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

Efektivitas mengenai Ekowisata Mangrove Wonorejo Surabaya
menarik untuk diteliti mengingat Ekowisata Mangrove Wonorejo Surabaya
adalah program Corporate Social Responsibility yang dilakukan oleh PT.
Pertamina (PERSERO) Marketing Operation Region V Surabaya untuk turut
mengimbangi kondisi polusi udara dengan penanaman pohon serta untuk
meningkatkan kesehatan bumi dan lingkungan kita, sebagaimana menurut data
WHO, Surabaya merupakan salah satu kota dengan tingkat polusi udara
tertinggi di Indonesia. Dengan penggunaan variabel efektivitas diharapkan
Peneliti mendapat uraian persamaan tujuan dan harapan perusahaan dalam
meningkatkan reputasi atau citra perusahaan.
Berdasarkan latar belakang di atas maka Peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Efektivitas Program Corporate Social
Responsibility (CSR) “Ekowisata Mangrove Wonorejo” Surabaya.
1.2.

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah Bagaimanakah “Efektivitas Program Corporate Social
Responsibility (CSR) “Ekowisata Mangrove Wonorejo” Surabaya”.
1.3.

Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah maka tujuan pada penelitian ini

adalah

untuk

mengetahui

“Efektivitas

Program

Corporate

Responsibility (CSR) “Ekowisata Mangrove Wonorejo” Surabaya”.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Social

12

1.4.

Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini akan diperoleh manfaat antara lain :
1. Bagi Peneliti
Berguna untuk memahami dan mengembangkan ilmu pengetahuan
berdasarkan teori-teori yang telah diperoleh dibangku kuliah
mengenai studi Ilmu Komunikasi beserta media komunikasi
perusahaan dalam meningkatkan reputasi dan citra perusahaan
yang akan sangat menambah pengetahuan Peneliti.
2. Bagi Perusahaan
Dengan

adanya

penelitian

ini

dapat

memperbaiki,

mempertahankan, dan meningkatkan program Corporate Social
Responsibility lainnya terutama untuk Ekowisata Mangrove
Wonorejo Surabaya dalam efektivitasnya.
3. Bagi Ilmu Pengetahuan
Dengan adanya penelitian ini, maka Peneliti berharap dapat
mendorong para peneliti lain untuk lebih meningkatkan inovasi
baru dan mengembangkan kreativitas penelitian lebih lanjut agar
lebih mendapat manfaat yang lebih.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA

2.1.

Penelitian Ter dahulu
Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan

beberapa hasil penelitian terdahulu oleh beberapa peneliti yang menjadi rujukan
penulis diantara :
Penelitian yang dilakukan oleh Nunung Prajarto jurusan Ilmu Komunikasi
FISIPOL UGM, didalam penelitiannya yang berjudul “Efektivitas Publisitas
Dalam Menilai Reputasi Institusi”. Upaya menjaga reputasi ini dapat dilakukan
dengan memahami publisitas media, pengukuran tentang tingkat efektivitas
publisitas serta metode monitoring ini secara umum dapat dilakukan berbagai
institusi. Dan hasil dari penelitian tersebut menguraikan bahwa pada pemahaman
tentang reputasi institusi merupakan aset berharga perusahaan yang harus dijaga.
Upaya menjaga reputasi ini dapat diketahui dengan memahami kegiatan publisitas
media. Pengukuran tingkat efektivitas publisitas dapat membantu pihak institusi
dalam mengenali reputasinya, maka hal-hal yang terkait dengan masalah publisitas
perlu diperhatikan secara reguler dan berkesinambungan.
Penelitian yang dilakukan oleh Norawaty Sihombing Jurusan Ilmu
Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta, didalam penelitiannya yang
berjudul

“Efektivitas

Pelaksanaan

Pr ogram

Tanggung

J awab

13

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Sosial

14

Per usahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper di Desa Rantau Panjang
Kecamatan Koto Gasib Kabupaten Siak”. PT. Riau Andalan Pulp And Paper
adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri pulp dan kertas. Sebagai
perusahaan terbesar berskala internasional PT. Riau Andalan Pulp And Paper telah
melaksanakan program tanggung jawab social perusahaan di bawah satu
departemen khusus dengan community empowerment sebagai target sasaran.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pelaksanaan program tanggung
jawab sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper di Desa Rantau Panjang
Kecamatan Koto Gasib Kabupaten Siak efektif atau tidak. Berdasarkan hasil
analisis data yang diperoleh dari enam indikator efektivitas tanggung jawab sosial
perusahaan, yaitu : pemahaman program, ketepatan sasaran, ketepatan waktu,
tercapainya target, tercapainya tujuan dan perubahan nyata, maka ditarik
kesimpulan bahwa pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan sudah
efektif. Mayoritas respondennya berpendapat bahwa dengan adanya program CSR (
Corporate Social Responsibility ) PT. Riau Andalan Pulp And Paper di Desa
Rantau Panjang Kecamatan Koto Gasib masyarakat mendapatkan pekerjaan dan
penghasilan tambahan, lama jam bekerja meningkat dan terjadi perubahan pola
berfikir dalam upaya meningkatkan kesejahteraan keluarga. Data tersebut didukung
dengan efektivitas pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan
berdasarkan skala likert yang tergolong tinggi dimana rata-rata peroleh skor adalah
2,54.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

Sehingga dengan memperhatikan dari hasil rujukan penelitian terdahulu,
Peneliti ingin lebih membuktikan kembali pada era terkini bahwa dengan
penggunaan program Corporate Social Responsibility sebagai alat bantu
perusahaan (sebagai media komunikasi) mampu mendongkrak citra perusahaan.
Dan ketertarikan Peneliti diantara penelitian terhadap efektivitas program CSR
(Corporate Social Responsibility) Ekowisata Mangrove Wonorejo oleh PT.
Pertamina (PERSERO) Marketing Operation Region V Surabaya.
2.2.

Landasan Teor i
2.2.1. Definisi Komunikasi
Menurut Djamarah (2004:11), secara etimologi atau menurut asal
katanya istilah komunikasi berasal dari bahasa latin, yaitu Communicatio,
yang mengakar katanya adalah communis, tetapi bukan partai komunis dalam
kegiatan politik. Arti communis disini adalah sama, dalam arti sama kata sama
makna, yaitu sama makna mengenai suatu hal.
Komunikasi didefinisikan secara luas sebagai “Berbagi Pengalaman”
sampai batas tertentu, setiap makhluk dapat dikatakan melakukan komunikasi
dalam pengertian berbagi pengalaman (Mulyana, 2001:42).
Hakikat komunikasi adalah proses pernyataan antar manusia. Yang
dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain
dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam bahasa

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

komunikasi pernyataan dinamakan pesan, orang yang menyampaikan pesan
disebut Komunikator, sedangkan orang yang menerima pernyataan diberi
nama Komunikan. Untuk tegasnya komunikasi berarti proses penyampaian
pesan oleh Komunikator kepada Komunikan (Effendy, 2003:28).
Agar komunikasi berlangsung dengan baik, pesan yang merupakan
perangsang bagi seorang penerima, harus dikirim dan diterima secara baik
pula. Pesan-pesan tersebut dapat berupa hal yang dapat didengar, dilihat,
dirasakan, dibaui, atau gabungan dari hal-hal tersebut. Komunikasi tidak harus
menggunakan mulut, melainkan juga dapat menggunakan gerak isyarat,
sentuhan, bau-bauan, sama halnya dengan menggunakan suara (Winarso,
2005:9).
Secara terminologis, komunikasi berarti proses penyampaian suatu
pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Dari pengertian ini jelas bahwa
komunikasi melibatkan sejumlah orang, dimana seseorang menyatakan
sesuatu kepada orang lain. (Djamarah, 2004:12).
2.2.2. Faktor-Faktor Penunjang Komunikasi Efektif
Adapun faktor-faktor penunjang komunikasi efektif yakni terletak pada
pelaku komunikasi itu sendiri yakni Komunikan dan Komunikator dengan
penjabaran sebagai berikut :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

1.

Faktor pada komponen Komunikan
Dengan memperhatikan keempat syarat diatas jelas diketahui mengapa
para Komunikator harus mengenal dan mengetahui tujuan Komunikan,
sebabnya adalah karena sangat penting mengetahui hal-hal sebagai
berikut :
a. Waktu (timing) yang tepat untuk suatu pesan
b. Bahasa yang dipergunakan agar pesan dapat dimengerti
c. Sikap dan nilai yang harus ditampilkan agar efektif
d. Jenis kelompok dimana komunikasi akan dilaksanakan

2.

Faktor pada komponen Komunikator
Ditinjau

dari

komponen

Komunikator,

untuk

melaksanakan

komunikasi efektif terdapat dua faktor penting pada diri Komunikator,
yakni :
a. Kepercayaan kepada Komunikator (Source Credibility)
Kepercayaan kepada Komunikator ditentukan oleh keahliannya dan
dapat tidaknya Komunikator untuk dipercaya. Kepercayaan yang besar
dapat meningkatkan daya perubahan sikap, sedang kepercayaan yang
rendah akan mengurangi daya perubahan yang menyenangkan.
Kepercayaan kepada Komunikator mencerminkan bahwa pesan yang
diterima Komunikan dianggap benar dan sesuai dengan kenyataan
empiris.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

b. Daya tarik Komunikator (Source Tractiveness)
Seorang

Komunikator

akan

mempunyai

kemampuan

untuk

melakukan perubahan sikap melalui mekanisme daya tarik, jika pihak
Komunikan merasa bahwa Komunikator ikut serta merasakan apa
yang dirasakan Komunikan. Misalnya, Komunikator dianggap
memiliki

kesamaan

tertentu

dengan

Komunikan,

sehingga

Komunikan bersedia untuk tunduk kepada pesan yang disampaikan.
2.2.3. Tujuan Komunikasi
Menurut Effendy di dalam bukunya berjudul “Ilmu Komunikasi dan
Filsafat Komunikasi” (2003:55), Komunikasi memiliki beberapa tujuan utama
yakni :
1.

Mengubah sikap (to change the attitude)

2.

Mengubah opini atau pendapat atau pandangan (to change the opinion)

3.

Mengubah perilaku (to change the behaviour)

4.

Mengubah masyarakat (to change the society)

2.2.4. Str ategi Komunikasi
Strategi adalah suatu atau planning dan manajemen untuk mencapai
suatu tujuan. Tetapi untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi
sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan juga harus
mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya. Strategi komunikasi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

yang dilakukan oleh seorang Public Relations harus mampu menunjukkan
bagaimana operasionalnya secara praktis harus dilakukan, dalam arti kata
bahwa pendekatan yang dilakukan bisa berbeda-beda tergantung pada situasi
dan kondisi yang ada (Effendy, 2003:32).
Strategi komunikasi sangat penting dalam komunikasi, karena berhasil
tidaknya kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh strategi
komunikasi. Dilain pihak, tanpa strategi komunikasi, media massa yang
semakin modern kini banyak dipergunakan, karena mudahnya diperoleh dan
relatif mudahnya dioperasionalkan, bukan tidak mungkin akan menimbulkan
pengaruh negatif (Effendy, 2003:299).
Untuk

memastikan

bahwa

Komunikan

mengerti

pesan

yang

diterimanya. Ada kata yang orang sudah mengerti dan menerima, maka
penerimaannya itu harus dibina (to establish acceptance). Pada akhirnya
dimotivasi (to motivate action). Strategi komunikasi sudah tentu bersifat
makro yang dalam prosesnya berlangsung secara vertikal piramida.
Akan tetapi, bagaimanapun memang ada baiknya apabila tujuan
komunikasi

itu

dinyatakan

secara

tegas-tegas

sebelum

komunikasi

dilancarkan. Sebab ini menyangkut khalayak sasaran (target audience) yang
dalam strategi komunikasi secara makro perlu dibagi-bagi menjadi kelompok
sasaran (target groups). Peliknya masalah target audience dan target groups

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

ini ialah karena berkaitan dengan aspek-aspek sosiologis, psikologis, dan
antropologis, mungkin pula politis dan ekonomis (Effendy, 2005:33).
2.2.5. Hambatan Komunikasi
Di dalam penyampaian suatu pesan pasti terdapat suatu hambatan yang
dapat mengganggu berjalannya proses komunikasi. Adapun hambatanhambatan yang ada ketika proses komunikasi sedang berlangsung adalah
sebagai berikut (Napitupulu,2011) :
1.

Gangguan
Terdapat dua jenis gangguan yang sifatnya dapat diklasifikasikan
sebagai gangguan mekanik dan gangguan semantik.
a. Gangguan mekanik atau mechanical noise ialah gangguan yang
disebabkan saluran komunikasi atau kegaduhan yang bersifat fisik.
Sebagai contoh, bunyi menggaung pada pengeras suara, riuh hadirin,
atau bunyi kendaraan yang lewat ketika seseorang sedang berpidato
dalam suatu pertemuan.
b. Gangguan semantik atau semantic noise berkaitan dengan pesan
komunikasi yang pengertiannya menjadi rusak atau tidak sesuai
dengan apa yang dimaksudkan oleh Komunikator.

2.

Kepentingan
Kepentingan (interest) akan membuat seseorang selektif dalam
menanggapi suatu pesan. Orang akan hanya memperhatikan perangsang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

yang ada hubungannya dengan kepentingannya. Kepentingan bukan
hanya mempengaruhi perhatian Komunikan saja tetapi juga menentukan
daya tanggap, perasaan, pikiran, dan tingkah laku Komunikan juga
merupakan sifat reaktif terhadap segala perangsang yang tidak
bersesuaian atau bertentangan dengan suatu kepentingan.
3.

Motivasi terpendam
Keinginan, kebutuhan, dan kekurangan seseorang berbeda satu sama lain
dari waktu ke waktu, karenanya motivasi yang muncul dari dalam diri
seseorang pun berbeda-beda dalam intensitasnya.

4.

Prasangka
Prasangka (prejudice) merupakan salah satu rintangan berat bagi
kegiatan komunikasi. Alasannya, orang yang mempunyai prasangka
sudah terlebih dahulu akan menempatkan penilaian negatif misalnya
seperti kecurigaan terhadap Komunikator yang sedang menyampaikan
pesan.

2.2.6 Inter aksi Dalam Per spektif Sosiologi
Interaksi sosial memungkinkan masyarakat berproses sedemikian rupa
sehingga membangun suatu pola hubungan. Interaksi sosial dapat pula
diandaikan dengan apa yang disebut Weber sebagai tindakan sosial individu
yang secara subjektif diarahkan terhadap orang lain, (Jhonson, 1988:214).
Masyarakat beserta kebudayaan yang ada didalamnya akan mengalami

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

perubahan. Perubahan ini dianggap sebagai suatu yang wajar sejalan dengan
perkembangan pengetahuan dan kondisi fisik masyarakat. Oleh karena itu,
prioritas pembangunan nasional diletakkan pada bidang ekonomi bersamaan
dengan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia karena kualitas SDM
tersebut sering menjadi titik permasalahan bagi setiap orang, kurang aktifnya
seseorang dapat menjadi penghambat dalam melakukan suatu kegiatan. Segala
fenomena dan gejala yang terjadi dalam masyarakat begitu luas dimana segala
urusan yang menyangkut aspek kehidupan manusia pada hakekatnya
merupakan masalah sosial. Pada dasarnya, masalah sosial merupakan kondisi
yang tidak sesuai dengan harapan masyarakat atau kondisi yang tidak
dikehendaki, oleh karenanya wajar kalau kemudian selalu mendorong adanya
usaha untuk mengubah dan memperbaikinya. Agar lebih berdaya guna, upaya
untuk melakukan perubahan dan perbaikan terutama dalam masalah tersebut
perlu dilandasi oleh analisis untuk memperoleh pemahaman tentang kondisi
dan latar belakang gejala yang disebut masalah sosial tadi (Soetomo,
2008:10). Ada 3 tahap dalam upaya penanganan masalah sosial antara lain :
1. Tahap Identifikasi yaitu; untuk membuka kesadaran dan keyakinan
bahwa dalam kehidupan masyarakat terkandung gejala masalah sosial.
2. Tahap Diagnosis yaitu sebagai; upaya untuk mencari dan mempelajari
latar belakang mas

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM SITUASI PERTEMUAN ANTAR BUDAYA STUDI DI RUANG TUNGGU TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

97 602 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24