PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DITINJAU DARI POLA BELAJAR DAN FREKUENSI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 JATIYOSO TAHUN AJARAN 2008/2009.

(1)

PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DITINJAU DARI POLA BELAJAR DAN FREKUENSI BELAJAR PADA SISWA KELAS

VIII SMP NEGERI 2 JATIYOSO TAHUN AJARAN 2008/2009

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh: SUPRIYANTO

A 210 050 082

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


(2)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Indonesia diupayakan untuk tanggap terhadap perubaahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 dalam Hari (2003:30) Menyebutkan bahwa:

Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.

Dalam pelaksaan pendidikan di Indonesia yang tanggap terhadap perubahan zaman maka diperlukan kualitas pendidikan yang baik agar tercipta sumberdaya manusia yang cerdas. Disamping itu, pendidikan merupakan sesuatu yang mutlak ada dan harus dipenuhi dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat. Hampir semua sikap, ketrampilan dan pengetahuan yang diperoleh melaluai proses pendidikan. UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 dalam Hari (2003:30) Menyebutkan bahwa:

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, aklak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Dalam dunia pendidikam Indonesia tidak dapat meninggalkan peran serta masyarakat didalamnya. Masyarakat mempunyai peran penting dalam pendidikan dimana salah satu peranannya adalah sebagai penyelanggara


(3)

2

pendidikan. Dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 BAB XV tentang peran serta masyarakat dalam pendidikan bagian satu umum pasal 54 menyebutkan bahwa:

1. Peran serta masyarakat dalam pendidikan meliputi peran serta seseorang, kelompok, keluarga, organisasi profesipengusaha, pengusaha, dan organisasi kemasyarakatan dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan pendidikan.

2. Masyarakat dapat berperan serta sebagai sumber, pelaksana, dan pengguna hasil pendidikan.

3. Ketentuan mengenai peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2).

Pada hakikatnya pendidikan merupakan proses pengembangan kemandirian peserta didik sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan fisik, psikis dan emosinya dalam suatu lingkungan interaksi dengan orang lain seperti guru disekolah, orang tua di rumah dan orang dewasa lain di masyarakat. Dalam interaksi itu terjadi sosialisasi nilai, norma dan komunikasi berupa informasi tentang ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditujukan pada pembentukan dan pengembangan kepribadian peserta didik sebagai manusia dewasa. Menurut UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 menyebutkan bahwa: “Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu”.

Keberhasilan proses pendidikan di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari proses belajar di sekolah, sebab sekolah merupakan salah satu pelaksana pendidikan yang dominan dalam keseluruhan organisasi pendidikan disamping keluarga dan masyarakat. Dalam pembelajaran sekolah pada dasarnya merupakan proses kegiatan belajar mengajar, yaitu adanya interaksi


(4)

3

atau hubungan timbal balik antara guru dengan peserta didik dalam situasi pendidikan.

Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subyek yang menerima pelajaran dan mengajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan guru sebagai pengajar. Kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar dan efektif apabila seluruh komponen yang berpengaruh di dalamnya saling mendukung. Menurut Ade (2009:11) “Komponen-komponen dalam belajar mengajar meliputi: tujuan, materi, siswa, guru, metode, waktu yang tersedia, perlengkapan pengajaran, dan evaluasi”.

Pada umumnya masyarakat menilai keberhasilan proses belajar di sekolah dengan melihat prestasi belajar siswa. Apabila prestasi belajar baik maka dapat dikatakan bahwa proses belajar mengajarnya telah berhasil. Sebaliknya apabila prestasi belajarnya buruk atau tidak memuaskan maka dapat dikatakan proses belajarnya belum berhasil.

Siswa dalam belajar sering menemui hal-hal yang mendukung dan menghambat mereka dalam memperoleh prestasi yang baik. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi siswa dalam mendapatkan prestasi yang di inginkan. Menurut Sumadi (1999:249)

Prestasi belajar dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya faktor yang berasal dari luar dan faktor yang berasal dari dalam diri siswa Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (faktor intern) meliputi kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan, latihan motivasi, dan faktor pribadi. Sedangkan faktor yang berasal dari luar (faktor ekstern) antara lain keluarga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang digunakan dalam belajar mengajar, lingkungan, kesempatan yang tersedia serta motivasi sosial.


(5)

4

Siswa dalam belajar tentunya berbeda antara siswa yang satu dengan siswa yang lain. Hal ini dikarenakan antara siswa yang satu dengan siswa yang lain merupakan individu yan berbeda. Perbedaan individu dapat dilihat dari segi vertikal dan horisontal. Wayan (1993:23) menyatakan bahwa:

Perbedaan individu dapat dilihat dari segi vertikal maupun horisontal. Dari segi vertikal perbedaan individu dalam aspek jasmani atau fisik seperti bentuk badan, tinggi badan, besarnya tenaga dan sebagainya. Dalam aspek horisontal yaitu perbedaan individu dari aspek mental, seperti tigkat kecerdasan, bakat, minat, ingatan, emosi, dan sebagainya. Masing-masing aspek tersebut besar pengaruhnya terhadap kegiatan dan keberhasilan belajar. Jika dilihat dari segi vertikal siwa yang memiliki perbedaan fisik tidak banyak berpengaruh terhadap hasil belajar. Dalam segi horizontal yang memiliki perbedaan mental maka akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa maka disini harus diupayakan pembenahan perbedaan secara horisontal.

Disamping perbedaan-perbedaan diatas ada hal lain yang berbeda yaitu kemampuan belajar yang dimiliki. Ada siswa yang memiliki kemampuan belajar dengan cepat, Namun ada pula siswa yang tidak memiliki kemampuan belajar dengan cepat. Perbedaan dalam hal kemampuan belajar dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, Namun hal ini tidak mutlak karena kemampuan belajar siswa. Prestasi belajar juga tergantung pada pola belajar siswa. Oemar (2002:59) menyatakan bahwa ”Agar suatu kegiatan belajar siswa dapat berjalan dengan baik diperlukan suatu langkah-langkah pokok yaitu pola belajar”.


(6)

5

Dalam belajar ada siswa yang mempunyai pola belajar yang baik, tetapi ada juga siswa yang mempunyai pola belajar kurang baik. Baik tidaknya pola belajar siswa disebabkan oleh siswa itu sendiri apakah dapat mengalihkan faktor pengganggu. Faktor pengganggu bisa berasal dari kelelahan fisik maupun mental, materi yang sulit, faktor guru, lingkungan keluarga dan teman. Jika faktor tersebut dapat dikendalikan dengan baik, maka pola belajar siswa akan baik. Siswa yang dapat mengalihkan faktor pengganggu berupa lingkungan teman akan tetap belajar meskipun teman yang lain mengajak bermain. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap prestasi belajar yang dapat dicapai masing-masing siswa. Menurut Bandono (2009:15) ”Teman sekolah dapat menggangu siswa lain dalam belajar jika tidak diberikan penanganan sendiri terhadap siswa yang dianggap nakal tersebut”.

Dalam kenyataan di sekolah dapat kita lihat terdapat siswa yang malas belajar karena tidak memiliki pola belajar yang baik. Siswa tidak banyak yang memanfaatkan waktunya untuk melaksanakan kegiatan belajar, jika siswa tidak bergairah dalam belajar maka dapat diterapkan pola belajar yang dapat membuat siswa aktif. Menurut Fabanyo (2009:04):

Pola interaktif dengan membuka ruang diskusi sebesar-besarnya dengan siswa. Dengan cara seperti ini kita dapat membangun rasa percaya diri siswa untuk berani mengutarakan pendapat tentang suatu hal. Akhirnya sikap minder yang ada dalam diri mereka dapat berubah perlahan-lahan menjadi lebih berani untuk tampil. Tidak dapat dipungkiri siswa dalam belajar ketika hanya mendekati ujian. Hal ini tentunya akan membuat siswa kaget ketika harus belajar dalam porsi yang sangat banyak, maka sekolah dapat berperan untuk membantu


(7)

6

siswa mendapatkan pola belajar yang baik agar siswa mendapatkan gairah dalam belajar. Menurut Endang (2009:03) “Pengefektipan pola pembelajaran siswa dengan menerapkan jam tambahan bagi semua siswa disekolah untuk menambah porsi belajar dalam menghadapi ujian”.

Dalam mencapai prestasi yang baik disamping pengefektifan pola belajar, prestasi belajar juga dapat ditingkatkan melalui frekuensi belajar. Ketika siswa melakukan kegiatan belajar yang sering maka siswa dapat mencapai prestasi belajar yang baik. Siswa dalam belajar tidak banyak yang melakukannya secara rutin. Menurut Greenmak (2009:02) “Frekuensi belajar penguasaan suatu pelajaran sangat bergantung pada frekuensi pengulangan”.

Dalam belajar tentunya yang dibutuhkan adalah rutin dalam melakukanya. Dalam belajar tidak diperlukan waktu yang lama tapi dilakukan sesering mungkin dan berkualitas dari pada belajar dalam waktu yang lama tetapi dilakukan hanya satu kali hal ini tentunya membuat siswa kesulitan dalam belajar.

Mata pelajaran ekonomi merupakan mata pelajaran yang tidak sepenuhnya berupa hafalan. Namun seperti mata pelajaran yang lainya bahwa mata pelajaran ini membutuhkan cara belajar yang baik agar dapat memperoleh prestasi yang baik. Cara belajar yang baik menurut Dwi (2008:06) menyatakan bahwa: ”Adapun cara belajar yang baik yaitu memperhatikan, mencatat hal-hal yang penting, mengerjakan tugas, mempunyai waktu belajar yang teratur, dan minat yang tinggi untuk belajar”. Selain hal yang disebutkan di atas siswa juga memerlukan latihan soal guna


(8)

7

menambah pengusaan terhadap materi pelajaran. Menurut Winarno (1986:106) menyatakan bahwa:

Untuk memperoleh ketangkasaan atau keterampilan biasanya diperlukan latihan berkali-kali atau terus menerus terhadap apa yang telah dipelajari, karena hanya dengan melakukan secara teratur, penegetahuan tersebut disempurnakan dan disiap-siagakan.

Frekuensi belajar dapat dilakukan di mana saja baik disekolah, di lingkungan masayarakat maupun di rumah. Dalam belajar yang dibutuhkan adalah belajar sesering mungkin tetapi efektif dari pada belajar dalam waktu yang lama tetapi tidak efektif. Semakin sering belajar maka penguasaan terhadap materi akan semakin baik.

SMP NEGERI 2 Jatiyoso merupakan salah satu sekolah menengah pertama yang menerapkan kurikulum sesuai dengan standar pemerintah. Dalam pelaksanan sebagai salah satu sekolah yang menerapkan program pemerintah, SMP NEGERI 2 Jatiyoso mempunyai keunikan tersendiri. Jika dilihat siswa-siswi yang sekolah di SMP NEGERI 2 Jatiyoso mayoritas masih memiliki semangat belajar yang tinggi. Hal ini dikarenakan sekolah yang terletak jauh dari perkotaan dan siswa-siswinya juga jauh dari perkotaan. Dengan adanya motivasi belajar yang antusias tersebut maka siswa akan dapat meningkatkan prestasi belajar.

Menurut Sumadi (1999:249) ”Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa adalah lingkungan sekolahan”. Lingkungan SMP NEGERI 2 Jatiyoso cukup unik yaitu di lereng pegunungan gunung lawu yang tentunya lingkungan masyarakat maupun lingkungan alam masih tenang untuk kegiatan belajar mengajar. Dari letaknya tersebut maka siswa-siswi


(9)

8

SMP NEGERI 2 Jatiyoso belum banyak terpengaruh dengan kehidupan perkotaan yang sudah terpengaruh dengan hedonisme. Tidak dapat dipungkiri bahwa lingkungan pergaulan dapat juga mempengaruhi siswa dalam belajar baik pola belajarnya maupun frekuensi siswa dalam belajarnya. Menurut Wayan (1993:10) ”Lingkunan masyarakat merupakan salah satu faktor yang meneyebabkan keberhasilan maupun kegagalam siswa dalam belajar”.

SMP NEGERI 2 Jatiyoso memang terletak jauh dari perkotaan, tetapi dalam kehidupan bermasyarakat siswa-siswi harus berinteraksi dengan masyarakat setempat yang tentunya juga membawa pengaruh positif dan negatif. Dalam masyarakat tentunya siswa akan berbaur dengan masyarakat lain yang terdapat sifat yang jelek seperti pergaulan bebas, mabuk, merokok, nongkrong dan lain sebagainya. Hal yang negatif tersebut tentunya akan berdampak pada kegiatan belajar siswa. Siswa akan terpengaruh pada ketertiban dalam sekolah, mengurangi porsi belajar, pola belajar yang jelek, malas belajar dan lain sebagainya. Hal itulah yang juga sering terjadi pada siswa-siswi SMP NEGERI 2 Jatiyoso walaupun tidak semua siwa terpengaruh dalam hal yang negatif tersebut.

Dengan memperhatikan latar belakang diatas, maka penelitian ini mengambil judul “PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DITINJAU DARI POLA BELAJAR DAN FREKUENSI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 JATIYOSO TAHUN AJARAN 2008/2009”.


(10)

9

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut :

1. Pendidikan Indonesia mengamanatkan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

2. Tolak ukur keberhasilan proses belajar menagajar adalah dengan melihat prestasi belajar.

3. Indikator prestasi belajar adalah pola belajar dan frekuensi belajar

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah sangat diperlukan untuk menghindari kesalahan pemahaman, oleh karena itu untuk mendukung hasil yang lebih baik perlu dibatasi ruang lingkup masalah, adapun pembatasan ini adalah:

1. Pola belajar dibatasi oleh pola belajar selama dirumah.

2. Frekuensi belajar dibatasi frekuensi belajar selama kelas VIII semester ganjil tahun ajaran 2008/2009.

3. Prestasi belajar ekonomi siswa dibatasi oleh nilai mata pelajaran ekonomi semester ganjil tahun ajaran 2008/2009.


(11)

10

D. Rumusan Masalah

Supaya penelitian dapat dilakukan dengan baik dan tidak mengalami kesulitan sehingga efektif dan efisien dapat tercapai maka dirumuskan sebagai berikut:

1. Adakah pengaruh positif antara pola belajar terhadap prestasi belajar pada siswa SMP N 2 Jatiyoso?

2. Adakah pengaruh positif antara frekuensi belajar terhadap prestasi belajar pada siswa SMP N 2 Jatiyoso?

3. Adakah pengaruh positif antara pola belajar dan frekuensi belajar terhadap prestasi belajar pada siswa SMP N 2 Jatiyoso?

E. Tujuan Penelitian

Suatu penelitian ilmiah harus ada tujuan yang tepat supaya penelitian yang dilaksanakan mempunyai arah sesuai dengan apa yang menjadi tujuan penulis.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh positif antara pola belajar terhadap prestasi belajar pada siswa SMP N 2 Jatiyoso.

2. Untuk mengetahui pengaruh positif antara frekuensi belajar terhadap prestasi belajar pada siswa SMP N 2 Jatiyoso.

3. Untuk mengetahui pengaruh positif antara pola belajar dan frekuensi belajar terhadap prestasi belajar pada siswa SMP N 2 Jatiyoso.


(12)

11

F. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi dunia pendidikan. Adapun manfaat tersebut adalah:

1. Bagi sekolah

Diharapkan agar sekolah mampu memotivasi siswa agar menambah frekuensi belajar dan membudayakan pola belajar.

2. Bagi siswa

Diharapkan dapat memotivasi siswa untuk mendapatkan prestasi yang optimal dengan menambah frekuensi belajar dan menciptakan pola belajar yang baik.

3. Bagi penulis

Penelitian ini daharapkan dapat bermanfaat bagi penulis agar dapat menerapakan disiplin ilmu yang diperoleh selama mengikuti kuliah dan dapat pula menjadi tambahan pengetahuan.


(13)

12

G. Sistematika Skripsi

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai skripsi yang akan di susun, maka dapat dikemukakan sistematika sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini dijelaskan tentang definisi prestasi belajar, definisi pola belajar, definisi frekuensi belajar, hubungan pola belajar dan frekuensi belajar dengan prestasi belajar, hasil penelitian terdahulu, kerangka penelitian, hipótesis dan definisi oprasional.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang jenis dan metode penelitian, objek penelitian, variabel penelitian, sumber data, tehnik pengumpulan data, uji instrumen, uji prasyarat analisis,tehnik penyajian data serta tehnik analisis data.

BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang gabaran umum mengenai sekolah, penyajian data dan pembatasan hasil penelitian.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Pada Bab V ini disajikan kesimpulan dari hasil analisis data yang dilakukan penulis dan saran.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(1)

7

menambah pengusaan terhadap materi pelajaran. Menurut Winarno (1986:106) menyatakan bahwa:

Untuk memperoleh ketangkasaan atau keterampilan biasanya diperlukan latihan berkali-kali atau terus menerus terhadap apa yang telah dipelajari, karena hanya dengan melakukan secara teratur, penegetahuan tersebut disempurnakan dan disiap-siagakan.

Frekuensi belajar dapat dilakukan di mana saja baik disekolah, di lingkungan masayarakat maupun di rumah. Dalam belajar yang dibutuhkan adalah belajar sesering mungkin tetapi efektif dari pada belajar dalam waktu yang lama tetapi tidak efektif. Semakin sering belajar maka penguasaan terhadap materi akan semakin baik.

SMP NEGERI 2 Jatiyoso merupakan salah satu sekolah menengah pertama yang menerapkan kurikulum sesuai dengan standar pemerintah. Dalam pelaksanan sebagai salah satu sekolah yang menerapkan program pemerintah, SMP NEGERI 2 Jatiyoso mempunyai keunikan tersendiri. Jika dilihat siswa-siswi yang sekolah di SMP NEGERI 2 Jatiyoso mayoritas masih memiliki semangat belajar yang tinggi. Hal ini dikarenakan sekolah yang terletak jauh dari perkotaan dan siswa-siswinya juga jauh dari perkotaan. Dengan adanya motivasi belajar yang antusias tersebut maka siswa akan dapat meningkatkan prestasi belajar.

Menurut Sumadi (1999:249) ”Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa adalah lingkungan sekolahan”. Lingkungan SMP NEGERI 2 Jatiyoso cukup unik yaitu di lereng pegunungan gunung lawu yang tentunya lingkungan masyarakat maupun lingkungan alam masih tenang untuk kegiatan belajar mengajar. Dari letaknya tersebut maka siswa-siswi


(2)

8

SMP NEGERI 2 Jatiyoso belum banyak terpengaruh dengan kehidupan perkotaan yang sudah terpengaruh dengan hedonisme. Tidak dapat dipungkiri bahwa lingkungan pergaulan dapat juga mempengaruhi siswa dalam belajar baik pola belajarnya maupun frekuensi siswa dalam belajarnya. Menurut Wayan (1993:10) ”Lingkunan masyarakat merupakan salah satu faktor yang meneyebabkan keberhasilan maupun kegagalam siswa dalam belajar”.

SMP NEGERI 2 Jatiyoso memang terletak jauh dari perkotaan, tetapi dalam kehidupan bermasyarakat siswa-siswi harus berinteraksi dengan masyarakat setempat yang tentunya juga membawa pengaruh positif dan negatif. Dalam masyarakat tentunya siswa akan berbaur dengan masyarakat lain yang terdapat sifat yang jelek seperti pergaulan bebas, mabuk, merokok, nongkrong dan lain sebagainya. Hal yang negatif tersebut tentunya akan berdampak pada kegiatan belajar siswa. Siswa akan terpengaruh pada ketertiban dalam sekolah, mengurangi porsi belajar, pola belajar yang jelek, malas belajar dan lain sebagainya. Hal itulah yang juga sering terjadi pada siswa-siswi SMP NEGERI 2 Jatiyoso walaupun tidak semua siwa terpengaruh dalam hal yang negatif tersebut.

Dengan memperhatikan latar belakang diatas, maka penelitian ini mengambil judul “PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DITINJAU DARI POLA BELAJAR DAN FREKUENSI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 JATIYOSO TAHUN AJARAN 2008/2009”.


(3)

9

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut :

1. Pendidikan Indonesia mengamanatkan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

2. Tolak ukur keberhasilan proses belajar menagajar adalah dengan melihat prestasi belajar.

3. Indikator prestasi belajar adalah pola belajar dan frekuensi belajar

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah sangat diperlukan untuk menghindari kesalahan pemahaman, oleh karena itu untuk mendukung hasil yang lebih baik perlu dibatasi ruang lingkup masalah, adapun pembatasan ini adalah:

1. Pola belajar dibatasi oleh pola belajar selama dirumah.

2. Frekuensi belajar dibatasi frekuensi belajar selama kelas VIII semester ganjil tahun ajaran 2008/2009.

3. Prestasi belajar ekonomi siswa dibatasi oleh nilai mata pelajaran ekonomi semester ganjil tahun ajaran 2008/2009.


(4)

10

D. Rumusan Masalah

Supaya penelitian dapat dilakukan dengan baik dan tidak mengalami kesulitan sehingga efektif dan efisien dapat tercapai maka dirumuskan sebagai berikut:

1. Adakah pengaruh positif antara pola belajar terhadap prestasi belajar pada siswa SMP N 2 Jatiyoso?

2. Adakah pengaruh positif antara frekuensi belajar terhadap prestasi belajar pada siswa SMP N 2 Jatiyoso?

3. Adakah pengaruh positif antara pola belajar dan frekuensi belajar terhadap prestasi belajar pada siswa SMP N 2 Jatiyoso?

E. Tujuan Penelitian

Suatu penelitian ilmiah harus ada tujuan yang tepat supaya penelitian yang dilaksanakan mempunyai arah sesuai dengan apa yang menjadi tujuan penulis.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh positif antara pola belajar terhadap prestasi belajar pada siswa SMP N 2 Jatiyoso.

2. Untuk mengetahui pengaruh positif antara frekuensi belajar terhadap prestasi belajar pada siswa SMP N 2 Jatiyoso.

3. Untuk mengetahui pengaruh positif antara pola belajar dan frekuensi belajar terhadap prestasi belajar pada siswa SMP N 2 Jatiyoso.


(5)

11

F. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi dunia pendidikan. Adapun manfaat tersebut adalah:

1. Bagi sekolah

Diharapkan agar sekolah mampu memotivasi siswa agar menambah frekuensi belajar dan membudayakan pola belajar.

2. Bagi siswa

Diharapkan dapat memotivasi siswa untuk mendapatkan prestasi yang optimal dengan menambah frekuensi belajar dan menciptakan pola belajar yang baik.

3. Bagi penulis

Penelitian ini daharapkan dapat bermanfaat bagi penulis agar dapat menerapakan disiplin ilmu yang diperoleh selama mengikuti kuliah dan dapat pula menjadi tambahan pengetahuan.


(6)

12

G. Sistematika Skripsi

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai skripsi yang akan di susun, maka dapat dikemukakan sistematika sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini dijelaskan tentang definisi prestasi belajar, definisi pola belajar, definisi frekuensi belajar, hubungan pola belajar dan frekuensi belajar dengan prestasi belajar, hasil penelitian terdahulu, kerangka penelitian, hipótesis dan definisi oprasional.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang jenis dan metode penelitian, objek penelitian, variabel penelitian, sumber data, tehnik pengumpulan data, uji instrumen, uji prasyarat analisis,tehnik penyajian data serta tehnik analisis data.

BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang gabaran umum mengenai sekolah, penyajian data dan pembatasan hasil penelitian.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Pada Bab V ini disajikan kesimpulan dari hasil analisis data yang dilakukan penulis dan saran.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN