HUBUNGAN IKLIM ORGANISASI SEKOLAH, MOTIVASI KERJA DAN KOMITMEN GURU DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI KOTA TEBING TINGGI.
HUBUNGAN IKLIM ORGANISASI SEKOLAH, MOTIVASI KERJA
DAN KOMITMEN GURU DENGAN KINERJA GURU
SMP NEGERI DI KOTA TEBING TINGGI
TESIS
OLEH :
LELY PUSPAYANI PURBA
NIM. 0811 8813 0068
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas-Tugas Dan Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
SEKOLAH PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013
(2)
HUBUNGAN IKLIM ORGANISASI SEKOLAH, MOTIVASI KERJA
DAN KOMITMEN GURU DENGAN KINERJA GURU
SMP NEGERI DI KOTA TEBING TINGGI
TESIS
OLEH :
LELY PUSPAYANI PURBA
NIM. 0811 8813 0068
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas-Tugas Dan Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
SEKOLAH PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013
(3)
(4)
(5)
ABSTRAK
Lely Puspayani Purba, Hubungan Iklim Organisasi Sekolah, Motivasi kerja dan Komitmen guru Dengan Kinerja Guru. Tesis: Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2013.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa banyak guru belum melaksanakan kinerjanya dengan baik dalam mengajar diberbagai jenjang pendidikan
Rumusan masalah Penelitian ini adalah (1) Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara iklim organisasi sekolah dengan kinerja guru? (2) Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara Motivasi kerja dengan kinerja guru? (3) Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara komitmen guru dengan kinerja guru? (4)Apakah terdapat hubungan yang signifikan iklim organisasi sekolah dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan kinerja guru ?
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) untuk mengetahui apakah ada hubungan Iklim organisasi Sekolah dengan kinerja guru; (2) untuk mengetahui apakah ada hubungan motivasi kerja dengan kinerja guru; dan (3) untuk mengetahui apakah ada hubungan komitmen guru dengan kinerja guru; (4)Untuk mengetahui apakah ada hubungan iklim organisasi sekolah dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan kinerja guru
Penelitian ini merupakan penelitian deskiptif korelasional karena melihat hubungan antara variabel penelitian. Populasi penelitian ini adalah seluruh guru SMP Negeri di kota Tebing Tinggi. Dan sampel penelitian berjumlah 77 orang yang diambil dari populasi secara acak. Instrumen pengumpulan data adalah angket untuk menjaring data variable iklim organisasi sekolah, motivasi kerja dan komitmen guru dan observasi untuk menjaring data variabel kinerja guru yang diambil dari instrumen penilaian kinerja guru yang di buat oleh tim Dinas pendidikan. Tehnik analisis data yang digunakan adalah tehnik analisis korelasi dan regresi sederhana dan ganda.
Hasil Penelitian menunjukkan : (1) Terdapat hubungan Positif dan signifikan antara motivasi kerja dengan kinerja guru. Koefisien Korelasi yang diperoleh adalah 0,242 dengan level signifikansi alpha sebesar 0,05. (2) Terdapat hubungan positif dan signifikan antara iklim organisasi sekolah dengan kinerja guru. Koefisien Korelasi yang diperoleh adalah 0,254 dengan level signifikansi alpha sebesar 0,05. (3) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara komitmen guru dengan kinerja guru. Koefisien Korelasi yang diperoleh adalah 0,424 dengan level signifikansi alpha sebesar 0,05.(4) terdapat hubungan yang positif dan signifikan Iklim organisasi sekolah, dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan kinerja guru dengan angka korelasi 0,491.
Simpulan hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan positif dan signifikan antara iklim organisasi sekolah, motivasi kerja, dan komitmen guru secara sendiri – sendiri maupun secara bersama – sama dengan kinerja guru SMP Negeri di kota Tebing Tinggi.
(6)
ABSTRACT
Lely Puspayani Purba, The Correlation Between School Organizational Climate, The Motivation of work and Commitment of teachers with teacher performance in Junior High School in Tebing Tinggi, a thesis, postgraduate study from of state university Medan, 2013.
The research is motivated by the fact that many teachers cannot perform well in teaching performance in various levels of education.
The objective of the study is to know and describe: (1) The correlation between school organizational climate and teachers performance. (2) The correlation between motivation of work and teachers performance. (3) The correlation between commitment of teachers and teacher performance. (4) The correlation between school organizational, the motivation of work, commitment teacher with teacher performance together.
The population of the study included all of the teachers at Junior High School in Tebing Tinggi. The samples consisted of 77 people taken at random from the population. The Data Collection Instrument is a questionnaire to capture the data variable school, school organizational climate, motivation and commitment of teachers and observation to capture teacher performance variable data taken from a teacher’s performance appraisal instrument is made by a team of Department of Education. The collected data were than analyzed techniques used were correlation analysis techniques and regresise simple and double.
The findings of the study showed that (1) There was a positive and significance correlation between motivation and job performance of teachers with the correlation coefficient of 0,242 with a significance level alpha 0,05, (2) There was a positive and significant correlation between school organizational climate and teacher performance with the correlation coefficient of 0.254 with the significant level alpha of 0.05, (3) There was a positive and significant correlation between commitment of teachers and teacher performance with the correlation coefficient obtained was 0.424 with a significant level alpha of 0.05, (4) There was a positive and significant school organizational climate and motivation of work together with teacher performance correlation with the number 0.491.
The conclusion the results of this research is that there was a positive and significant correlation between School Organizational Climate, motivation and commitment of teachers individually and collectively with the teachers performance of junior high school in Tebing Tinggi.
(7)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
kekuatan, kebijaksanaan, kesabaran dan limpahan rahmat-Nya kepada penulis
sehingga tesis ini dapat diselesaikan. Dalam proses penulisan tesis ini, penulis
tentu banyak menghadapai kendala dan keterbatasan. Namun berkat bimbingan,
arahan dan motivasi dosen pembimbing serta nara sumber, orangtuaku beserta
keluarga besarku,serta rekan-rekan mahasiswa pascasarjana yang pada akhirnya
penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Maka dalam kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada :
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan
yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengikuti Pendidikan
Program Pascasarjana di Universitas Negeri Medan dan sebagai nara sumber
yang sangat banyak memberikan masukan dan sumbangan pemikiran
sehingga menambah wawasan pengetahuan bagi penulis dalam
penyempurnaan tesis ini.
2. Prof. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan bagi penulis
untuk mengikuti pendidikan Program Pascasarjana di Universitas Negeri
Medan dan mendukung penulis untuk menyelesaikan perkuliahan dengan
baik dan telah banyak memberikan masukan serta saran ditengah kesibukan
(8)
3. Prof. Dr. Ibnu Hajar,M.Si selaku pembimbing I yang dalam kesibukannya
selalu meluangkan waktu kapan dan dimana saja untuk membimbing dan
memberikan arahan serta memberikan motivasi untuk segera menyelesaikan
penulisan tesis ini, sehingga pada akhirnya tesis ini dapat penulis selesaikan
lebih baik.
4. Prof. Dr.Siman, M.Pd selaku pembimbing II yang juga telah banyak
memberikan bimbingan berupa saran, gagasan, masukan yang sangat
berharga sehingga menjadi ide dan membuka cakrawala berfikir yang lebih
luas bagi penulis untuk dapat menulis tesis ini menjadi lebih baik.
5. Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, S.Sos, M.Pd selaku Ketua Program Studi
Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan
dan sebagai nara sumber yang telah banyak memberikan masukan berupa
saran, ide dan gagasan serta selalu memberikan motivasi untuk segera
menyelesaikan perkuliahan sehingga hal ini menjadi semangat yang besar
bagi penulis dalam penyelesaian tesis ini.
6. Dr. Irsan Rangkuti, M.Pd, M.Si selaku nara sumber yang juga telah banyak
memberikan masukan berupa saran dan ide dan gagasan pemikiran, sehingga
hal ini sangat banyak membantu dan mempermudah penulis dalam
menyelesaikan tesis menjadi lebih baik.
7. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku nara sumber yang juga telah banyak
memberikan masukan berupa saran dan ide dan gagasan pemikiran, sehingga
hal ini sangat banyak membantu dan mempermudah penulis dalam
(9)
8. Orang tuaku tercinta Kamsin Purba (Alm) dan Siti Sarah Saragih (Alm) serta
keluarga besar yang tinggal di Sipispis dan Padang yang selalu mendukung
dan mendorong terus untuk belajar serta selalu mendo’akan agar dapat
mengikuti perkuliahan dengan sebaik-baiknya. Hal inilah yang menjadi
semangat sehingga dapat menghasilkan karya terbaik penulis dengan bantuan
Allah SWT yang penulis persembahkan buat orang tua tercinta.
9. Suami tercinta Taufik, S.Pd, ananda tersayang Desy Fadlita, Shabrina Pratiwi,
Dhea Puspita, Aqil Ahmad yang senantiasa memotivasi dan membantu baik
moril maupun materil yang selalu menemani saya dalam suka dan duka, serta
rela meluangkan waktunya untuk membantu saya dalam menyelesaikan
penulisan Tesis.
10.Adinda Habib Ahmad Purba, Hairul hisyam Purba, Hamdi Purba, Hanif
Abdullah Purba yang senantiasa memotivasi dan membantu memberikan
semangat kepada saya
11.Drs. H.Pardamean Siregar,M.AP selaku Kepala Dinas Pendidikan Pemuda
dan Olah Raga Kota Tebing Tinggi dan semua Kepala Sekolah SMP Negeri
Se-kotamadya Tebing Tinggi yang banyak membantu secara administratif
dan meluangkan waktu guna melengkapi data dan berkas selama penulis
melakukan penelitian ini.
12.Rekan-rekanku seperjuangan mahasiswa Pascasarjana Program Studi
Administrasi Pendidikan Angkatan Ke-XIV Kelas B1 Tahun 2008 (Cali,
(10)
memberikan motivasi dan bantuan, serta kontribusi ide yang sangat berharga
di saat perkuliahan terlebih dalam penyelesaian penulisan tesis ini.
13.Syarifuddin, M.Sc, Ph.D selaku Asisten Direktur I, seluruh Dosen pengajar
dan seluruh staf Program Pascasarjana, khususnya kepada bapak Drs.
Yasarotodu Wau, M.Pd selaku sekretaris Prodi Administarsi Pendidikan dan
Munjir selaku staf di Prodi Administrasi Pendidikan yang banyak membantu
secara administratif dalam perkuliahan maupun dalam penyelesaian tesis ini.
Akhir kata penulis dengan sepenuh hati juga mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang namanya tidak dituliskan satu
persatu yang telah banyak membantu dalam penyelesaian tesis ini.
Mudah-mudahan bantuan dan kontribusi yang diberikan kepada penulis mendapat balasan
dari Allah SWT. Penulis menyadari tesis ini masih banyak terdapat kelemahan
dan kekurangan, oleh karena itu penulis mohon saran dan kritikan yang
membangun guna kesempurnaan penulisan selanjutnya. Semoga tulisan ini
bermanfaat bagi kita semua, khususnya kemajuan pendidikan di Kotamadya
Tebing Tinggi
Medan, Januari 2013 Penulis.
LELY PUSPAYANI PURBA NIM. 081188130068
(11)
DAFTAR ISI
Abstrak ... i
Kata Pengantar ... iii
Daftar Isi ... vii
Daftar Tabel ... ix
Daftar Gambar ... xi
Daftar Lampiran ... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 7
C. Pembatasan Masalah ... 7
D. Perumusan Masalah ... 8
E. Tujuan Penelitian ... 8
F. Manfaat Penelitian ... 9
BAB II KAJIAN TEORETIS, PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Teoretis ... 10
1. Kenerja Guru ... 10
2. Iklim Organisasi Sekolah ... 23
3. Motivasi Kerja Guru ... 28
4. Komitmen Guru ... 39
B. Penelitian Relevan ... 45
C. Kerangka Berpikir ... 46
a. Hubungan Iklim Organisasi Sekolah Dengan Kinerja Guru ... 46
b. Hubungan Motivasi Kerja Dengan Kinerja Guru ... 47
c. Hubungan Komitmen Guru Dengan Kinerja Guru ... 47
D. Hipotesis Penelitian ... 48
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 49
B. Metode Penelitian ... 49
C. Sumber Data ... 49
1. Populasi Penelitian ... 49
2. Sampel Penelitian ... 50
D. Variabel Dan Definisi Operasional ... 54
E. Teknik Dan Instrumen Pengumpulan Data Penelitian ... 57
F. Instrumen Penelitian ... 57
G. Uji Coba Instrumen ... 62
(12)
I. Proses Pengolahan Data ... 65
J. Pengujian Hipotesis ... 67
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Gambaran Umum Subjek Penelitian ... 71
B.Deskripsi Data Penelitian ... 71
C.Deskripsi Hasil Penelitian ... 72
1. Iklim Organisasi Sekolah ... 72
2. Motivasi Kerja ... 74
3. Komitmen Guru ... 76
4. Kinerja Guru ... 79
D. Uji Persyaratan Analisis ... 81
E. Pengujian Hipotesis ... 84
F. Pembahasan Hasil Penelitian ... 90
G. Keterbatasan Penelitian ... 93
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan ... 95
B. Implikasi ... 95
C. Saran ... 96
(13)
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Distribusi Populasi Penelitian ……….. 50
Tabel 3.2 Sebaran Populasi Penelitian Berdasarkan Strata . ... 51
Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Perhitungan Basarnya Sampel ... 53
Tabel 3.4 Hasil Penentuan Sampel ... 54
Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Kinerja guru ... 58
Tabel 3.6 Kisi-kisi Instrumen Variabel Iklim Organisasi sekolah ... 59
Tabel 3.7 Kisi-kisi Instrumen Variabel Motivasi kerja ... 60
Tabel 3.8 Kisi-kisi Instrumen Variabel Komitmen Guru ... 61
Tabel 3.9 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 64
Tabel 4.1 Ringkasan Deskripsi Data Variabel Penelitian ... 71
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Skor Iklim Organisasi Sekolah ... 72
Tabel 4.3 Tingkat Kecenderungan Variabel Iklim Organisasi Sekolah… 74 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Skor Motivasi kerja ... 75
Tabel 4.5 Tingkat Kecenderungan Variabel Motivasi Kerja……… 76
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Skor Komitmen guru... 77
Tabel 4.7 Tingkat Kecenderungan Variabel Komitmen Guru…………. 78
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Skor Kinerja Guru ... 79
Tabel 4.9 Tingkat Kecenderungan Kinerja Guru………. 81
Tabel 4.10 Rangkuman Data Hasil Pengujian Normalitas Galat Taksiran Variabel ... 82
Tabel 4.11 Rangkuman Datata Hasil Pengujian Linearitas Data ... 83
Tabel 4.12 Ringkasan ANAVA Keberartian Persamaan Regresi Y Atas X1... 85
Tabel 4.13 Ringkasan ANAVA Keberartian Persamaan Regresi Y Atas X2 ... 87
Tabel 4.14 Ringkasan ANAVA Keberartian Persamaan Regresi Y Atas X3 ... 88
(14)
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Motivasi dasar ... 32
Gambar 2.1 Model Konstilasi Masalah Variabel Bebas Dengan Variabel Terikat ... 55
Gambar 4.1 Histogram Iklim Organisasi Sekolah (X1) ... 73
Gambar 4.2 Histogram Motivasi Kerja (X2) ... 75
Gambar 4.3 Histogram Komitmen guru(X3) ... 78
(15)
i
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Instrumen Penelitian ... 103
Lampiran 2. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 134
Lampiran 3. Contoh Perhitungan Pengujian Instrumen Penelitian ... 178
Lampiran 4. Data Penelitian ... 180
Lampiran 5. Uji Normalitas dengan Liliefors ... 182
Lampiran 6. Uji Signifikan dan Linieritas Regresi Data Penelitian ... 188
Lampiran 7. Uji Indepedensi Antar Variabel Bebas……….... 204
Lampiran 8. Perhitungan Statistik Deskriptif ... 207
(16)
1
BAB I
PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah proses pelatihan dan pengembangan pengetahuan,
keterampilan, pikiran,dan karakter khususnya lewat persekolahan formal
(Sagala, 2007:1). Pendidikan tidaklah semata-mata untuk menciptakan individu
yang berilmu pengetahuan, memiliki keterampilan, memiliki karakter namun
diharapkan dapat menciptakan individu yang dapat menyesuaikan dirinya dengan
lingkungannya dalam bentuk kehidupan yang selaras demi kelestarian
lingkungannya dan kemajuan peradapan manusia yang seimbang. Untuk
mencapai tujuan pendidikan tersebut ada beberapa komponen yang
mempengaruhinya yakni: (1) komponen guru; (2) komponen peserta didik; (3)
komponen manajemen; dan (4) komponen pembiayaan.
Komponen guru adalah salah satu komponen terpenting dalam
menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan cita-cita luhur
bangsa yang tertuang dalam Tujuan Pendidikan Nasional. Oleh sebab itu
dibutuhkan sikap professional guru dalam proses pembelajaran. Tanpa sikap
professional menurut Sagala (2009:5), suatu Institusi seperti lembaga pendidikan
tidak akan memperoleh hasil yang maksimal. Lebih lanjut Sagala (2008:6)
menegaskan bahwa guru sebagai tenaga pendidik adalah tokoh yang paling
banyak bergaul dan berinteraksi dengan para murid dibandingkan dengan personal
lainnya di sekolah. Guru bertugas merencanakan dan melaksanakan proses
(17)
2
melakukan penelitian, dan membuka komunikasi dengan masyarakat. Dari
pendapat Sagala diatas, maka guru merupakan kunci keberhasilan sebuah lembaga
pendidikan. Dalam tugas instruksional seorang guru harus mampu merancang
program pembelajaran baik persemester maupun pertahun dan mampu menyusun
sendiri rancangan program pembelajaran (RPP) setiap pertemuan. Dalam
penyusunan program pembelajaran guru mengkaji sedemikian rupa semua hal- hal
yang berkaitan dengan program pembelajaran tersebut seperti materi
pembelajaran, waktu, prosedur, media, sumber, metode, teknik, dan alat evaluasi
sehingga program pembelajaran itu tersusun dengan baik.
Guru yang profesional dalam mendidik peserta didiknya adalah guru yang
berupaya mengembangkan potensi-potensi yang ada pada peserta didiknya.
sebagaimana amanat Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20
Tahun 2003 dalam Bab II Pasal 2 yang menegaskan bahwa pendidik harus
berupaya mengembangkan potensi yang ada pada peserta didik. Oleh sebab itu,
guru dituntut untuk mampu mendidik peserta didik dengan sebaik-baiknya dan
semaksimal mungkin. Senada dengan itu Muktar dan Yamin (2005:11)
menyatakan bahwa belajar lebih ditentukan oleh tenaga pengajar, sebab tenaga
pengajar selain sebagai orang yang berperan dalam tranformasi pengetahuan dan
keterampilan juga berperan sebagai pemandu segenap proses pembelajaran.
Namun kenyataan di lapangan berkata lain. Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan (LPMP) Jakarta (2012), bahwa berdasarkan tes uji kompetensi guru,
menunjukkan bahwa hasil UKG pada uji kompetensi profesional dan kompetensi
pedagogik guru masih rendah. Data yang diperolah dari BNSP, sebanyak 49,3%
(18)
3
MI diadakan Uji Kompetensi. Ternyata 60% dari guru tersebut mendapatkan nilai
dibawah 7, hal ini sangat memprihatinkan. Selanjutnya, data yang diperoleh
bahwa untuk guru yang diuji sebanyak 1048 orang guru SMP dalam uji
kompetensi profesional khususnya penguasaan materi guru-guru SMP rerata
keseluruhan mata pelajaran 6,9. Sedangkan hasil dari uji kompetensi pedagogik,
guru yang mendapat nilai D (predikat kurang) adalah 35 persen, nilai C (predikat
cukup) adalah 63 persen, mendapat nilai B (predikat baik) hanya 2 persen,
ironisnya yang mendapat nilai A (predikat amat baik) adalah 0 persen. Dari data
di atas dapat diketahui bahwa kompetensi pedagogik yang memenuhi standar
kompetensi adalah 35 persen.Hal yang tidak jauh berbeda pun terjadi pada jenjang
SMA dan SMK. Pada tingkat SMA kompetensi profesional khususnya
Penguasaan Materi Guru-guru SMA keseluruhan mata pelajaran 5,7.
Data di atas telah menjadi gambaran secara sekilas kepada kita, tentang
kondisi dunia pendidikan di negeri kita saat ini, dimana kualitas proses
pembelajaran kita masih jauh dari apa yang kita harapkan. Sagala (2007;38)
menyatakan bahwa kinerja guru selama ini terkesan tidak optimal. Guru
melaksanakan tugasnya hanya sebagai tugas rutin, inovasi bagi guru relative
tertutup, kreativitasnya bukan merupakan bagian dari prestasi.lebih lanjut Sagala
(2007;38) mengemukakan hasil penataran guru pada berbagai bidang studi belum
menunjukkan daya kerja berbeda dibanding kinerja guru yang tidak mengikuti
penataran.
Kenyataannya kinerja yang baik itu belum sepenuhnya ditemukan di SMP
Negeri Tebing Tinggi.Berdasarkan hasil evaluasi kinerja yang dilakukan oleh
(19)
4
guru-guru masih tergolong rendah. Kinerja guru ini meliputi kemampuan guru
dalam merencanakan pembelajaran, dimana terdapat 40% guru masih belum
membuat RPP ( Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ), masih tingginya persentase
Guru yang bolos atau tidak masuk mengajar pada jam tugasnya mencapai 20%,
dan masih rendahnya kemampuan guru dalam melaksanakan evaluasi
pembelajaran, dimana 50% guru tidak membuat kisi-kisi pada soal ulangan dan
tidak mengerti tentang cara mengevaluasi yang mengacu kepada ranah kognitif,
afektif dan Psikomotorik.
Hasil dari survei pendahuluan pada bulan Mei 2012 terhadap beberapa
guru dari setiap sekolah yang bertugas di SMP Negeri Tebing Tinggi
menunjukkan bahwa masih ada guru yang tidak mempersiapkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), tidak menggunakan alat peraga, tidak
mengauasai materi ajar, dan tidak disiplin dalam mengajar misalnya terlambat
melaksanakan Proses Belajar Mengajar pada jam pertama. Bukti ini menunjukkan
bahwa kinerja guru masih rendah.
Menurut Mulyasa (2007:5) salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya
profesionalisme guru dikarenakan rendahnya motivasi guru dalam meningkatkan
kualitas diri, karena guru tidak dituntut untuk meneliti sebagaimana yang
diberlakukan pada dosen di perguruan tinggi, Motivasi ini sangat perlu untuk di
perhatikan karena motivasi berperan sebagai pendorong kemauan dan keinginan
untuk bekerja menurut ukuran dan batasan yang ditetapkan sehingga tercapaianya
kepuasan kerja.
Motivasi kerja merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan tinggi
(20)
5
psikologis seseorang sebagai wujud hubungan antara sikap, kebutuhan dan
kepuasan yang terjadi dalam diri manusia.Rangsangan bagi manusia adalah
berusaha memenuhi kebutuhannya baik yang bersifat material maupun non
material.Pemenuhan kebutuhan yang bersifat material merupakan motivasi kerja
yang berasal dari luar individu guru namun besar pengaruhnya kepada kondisi
kepuasan psikologis seorang guru. Terpenuhinya kebutuhan guru, minimal
kebutuhan pokoknya, guru akan lebih fokus dalam bekerja dan menunjukkan
kinerja yang sesuai dengan tuntutan profesinya.
Rendahnya tingkat disiplin guru dalam penggunaan waktu, rendahnya
persentase kehadiran guru, kurang termotivasinya guru dalam untuk mengkoreksi
tugas-tugas siswa tidak membuat perangkat pembelajaran sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dan masih banyak guru yang menyajikan materi pelajaran tidak
sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan menunjukkan rendahnya
motivasi kerja guru.
Untuk mewujudkan itu diperlukan guru yang memiliki kinerja tinggi. Guru
dengan kinerja tinggi akan berusaha untuk menunjukkan prestasi yang tinggi demi
untuk meningkatkan kualitas mengajarnya sehingga mutu pembelajaran yang
dilaksanakan semakin meningkat pula. Kinerja guru akan tampak dari bagaimana
guru melakukan tugas pokoknya. Seorang guru dituntut untuk mampu menyusun
perencanaan dengan baik, sebab dengan perencanaan yang baik maka guru dapat
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Selain itu
guru yang berkinerja baik, dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran melalui ,
penggunaan metode, media, pendekatan dan strategi sehingga siswa dapat
(21)
6
tampak dari kemampuannya melaksanakan evaluasi yang benar, sehingga guru
dapat memutuskan bahwa proses pembelajaran yang dilakukan sudah optimal atau
belum.
Penelitian yang dilaksanakan oleh Steer dalam Usman(2008:87) yang
menemukan bahwa kinerja ditentukan oleh dua faktor yakni karakteristik pekerja
dan iklim organisasi.Seperti temuan Steer (2001:99), Iklim organisasi turut
mempengaruhi kinerja guru. Iklim yang kondusif akan mendukung pelaksanaan
tugas guru. Tetapi apabila iklim organisasi tidak mendukung maka guru merasa
bahwa sekolah tidak menjadi tempat bersosialisasi dan berinteraksi yang ideal.
Hal ini dapat menyebabkan pola komunikasi yang tertutup, tidak adanya rasa
persaudaraan, semangat kerja menjadi menurun. Iklim yang baik bisa mendorong
guru untuk menunjukkan prestasi yang tinggi sehingga kinerjanya menjadi lebih
baik.
Komitmen yang ditunjukkan oleh guru terhadap organisasi, dapat
mempengaruhi kinerjanya.Komitmen yang dimiliki oleh guru berperan penting
untuk menumbuhkan kesungguhan guru dalam melaksanakan tugas. Komitmen
merupakan kesadaran tinggi yang dimiliki oleh guru, sekaligus adanya keinginan
untuk terus mengabdi dan bertahan disekolah.Hal itu dapat menjadi semangat
yang dimiliki oleh guru untuk bersedia melakukan yang terbaik demi kemajuan
sekolah.
Dari uraian diatas, penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian tentang
kinerja guru dan hubungannya dengan iklim organisasisekolah,motivasi kerja, dan
(22)
7
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat ditarik Identifikasi
masalah dalam penelitian ini, yakni: (1)Apakah Iklim organisasiSekolah dapat
meningkatkan kinerja Guru; (2)Apakah Motivasi kerja dapat meningkatkan
kinerja guru; (3) Apakah komitmen Guru dapat meningkatkan kinerja guru; (4)
Apakah terdapat hubungan antara motivasi kerja Guru dengan kinerja Guru; (5)
Apakah terdapat hubungan antara komitmen Guru dengan kinerja Guru; (6)
Apakah terdapat hubungan bersama sama antara motivasi dan komitmen Guru
dengan kinerja Guru; (7) Apakah terdapat hubungan iklim organisasi sekolah
dengan kinerja guru; (8) Bagaimana hubungan antara motivasi kerja dengan
kinerja Guru; (9) Bagaimana hubungan komitmen guru dengan kinerja Guru; (10)
Bagaimana hubungan iklim organisasi sekolah dengan kinerja guru, (11)
Bagaimana gambaran kinerja Guru SMP Negeri Sekotamadya Tebing Tinggi;
(12) Bagaimana motivasi Guru SMP Negeri Sekotamadya Tebing Tinggi; (13)
Bagaimana komitmen Guru SMP Negeri Sekotamadya Tebing Tinggi; dan (14)
Faktor- faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja Guru.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka
masalah dalam penelitian ini dapat di batasi. Adapun batasan masalahnya adalah
sebagai berikut: (1) Iklim Organisasi Sekolah hubungannya dengan kinerja
guru,(2) Motivasi kerja dan hubungannya dengan Kinerja Guru, (3) Komitmen
Guru dan hubungannya dengan kinerja Guru, (4) Motivasi kerja dan komitmen
(23)
8
Organisasi Sekolah (X1), adalah sebagai variabel bebas pertama, Motivasi kerja
(X2), sebagai variabel bebas kedua, komitmen guru (X3) variabel bebas ketiga
dan kinerja guru (Y) sebagai variabel terikatnya.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan Identifikasi rumusan masalah di atas, maka dapatlah di
rumuskan tentang masalah apayang terdapat dalam penelitian. Adapun rumusan
masalah adalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat hubungan positif antara Iklim Organisasi Sekolah dengan
Kinerja Guru?
2. Apakah terdapat hubungan Positif antara Motivasi Kerja dengan Kinerja
Guru?
3. Apakah terdapat hubunganpositif antara Komitmen Guru dengan Kinerja
Guru?
4. Apakah terdapat hubungan positif secara bersama-sama antara Iklim
Organisasi Sekolah, Motivasi Kerja dan Komitmen Guru dengan Kinerja
Guru?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini ialah.
1. Mengetahui hubungan positif yang signifikan antara Iklim Organisasi Sekolah
dengan KinerjaGuru di Kota Tebing Tinggi.
2. Mengetahui hubungan positif yang signifikan antara Motivasi Kerja dengan
(24)
9
3. Mengetahui hubungan positif yang signifikan antara Komitmen Guru dengan
Kinerja Guru di Kota Tebing Tinggi.
4. Mengetahui Hubungan positif yang signifikan antara Iklim Organisasi
Sekolah, Motivasi Kerja, Komitmen Guru secara bersama-sama dengan
Kinerja Guru di Kota Tebing Tinggi.
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka dapatlah ditarik manfaat dalam
penelitian ini, yakni :
a. Manfaat Teoritis
1. Menambah khasanah pengetahuan tentang iklim organisasi sekolah,
motivasi kerja, dan komitmen guru dan kinerja guru.
2. Bahan acuan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian yang lebih
mendalam tentang iklim organisasi sekolah, motivasi kerja, dan komitmen
guru dan kinerja guru.
b. Manfaat Praktis
1. Sebagai bahan masukan bagi guru untuk iklim organisasi sekolah,
motivasi kerja, dan komitmen guru dan kinerja guru.
2. Sebagai bahan masukan bagi Dinas Pendidikan Tebing Tinggi dalam
(25)
95
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan data dan hasil analisis yang telah dipaparkan diatas, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara iklim organisasi sekolah
dengan kinerja guru..
2. Terdapathubungan yang signifikan dan berarti antara motivasi kerja dengan
kinerja guru.
3. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara komitmen guru dengan
kinerja guru.
4. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti secara bersama-sama antara
iklim organisasi sekolah, motivasi kerja dan komitmen guru dengan kinerja
guru.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, akan membawa
implikasi sebagai berikut:
1. Implikasi Hubungan Iklim Organisasi Sekolah dengan Kinerja Guru
Hasil pengolahan dan analisis data menunjukkan bahwa ada hubungan
iklim organisasi sekolah dengan kinerja guru. Hal ini mengindikasikan bahwa
iklim organisasi sekolah masih perlu ditingkatkan lagi. Upaya-upaya untuk
(26)
96
pertemuan untuk diskusi tentang pembelajaran antar sesama guru mata pelajaran
agar dapat meningkatkan kinerja guru.
2. Implikasi Hubungan Motivasi Kerja dengan Kinerja Guru.
Hasil pengolahan dan analisis data menunjukkan bahwa ada hubungan
motivasi kerja dengan kinerja guru. Hal ini mengindikasikan bahwa motivasi
kerja masih perlu ditingkatkan lagi. Upaya-upaya untuk meningkatkan motivasi
kerja yang lebih baik lagi dalam bentuk eksternal maupun internal. Motivasi kerja
yang baik akan berdampak pada terciptanya hasil yang produktif bagi
penyelesaian tanggungjawab pekerjaan. Disamping itu guru perlu memotivasi
dirinya sendiri agar dapat meningkatkan kinerjanya dalam melaksanakan dan
mengelola tugasnya secara mandiri.
3. Implikasi Hubungan Komitmen Guru dengan Kinerja Guru.
Hasil pengolahan dan analisis data menunjukkan bahwa ada hubungan
komitmen dengan kinerja guru. Hal ini mengindikasikan bahwa komitmen dalam
menjalankan tugasnya sebagai guru harus betul-betu diperhatikan agar dapat
meningkatkan kinerja guru dalam menjalankan tugasnya.
C. Saran
Berdasarkan implikasi yang diperoleh dalam penelitian ini dapat disampaikan
beberapa saran untuk meningkatkan kinerja guru.
1. Saran Meningkatkan Iklim Organisasi Sekolah.
Pertama,guru disarankan untuk dapat mengelola intensitas pekerjaan yang
(27)
97
Kedua,guru disarankan untuk menggali pengetahuan tentang bagaimana
menciptakan suasana di kelas yang nyaman agar dapat melaksanakan
tugasnya dengan baik.
Ketiga, agar guru berttanggungjawab dengan baik dalam menjalankan tugas
dan menciptakan suasana kerja yang kondusif.
2. Saran untuk Memperbaiki Motivasi Kerja.
Pertama, untuk membangun motivasi kerjayang lebih baik dalam bentuk
eksternal maupun internal, disarankan para guru agar lebih terbuka dalam
menerima tugas sebagai guru disamping dapat mensejahterakan guru juga
suatu tugas pengabdian.
Kedua, agar guru diberikan kepercayaan dan tanggungjawab untuk
melaksanakan dan mengelola tugasnya secara mandiri.
Ketiga, guru mengadakan evaluasi yang rutin dalam berkaitan dengan
tugasnya sebagai guru.
3. Saran Meningkatkan Komitmen Guru
Pertama,guru disarankan untuk membuat komitmen dalam melaksanakan
intensitas pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya agar pekerjaan tidak
melebihi kapasitas yang ada.
Kedua,guru disarankan untuk menggali pengetahuan tentang bagaimana
berkomitmen untuk menjalankan tugasnya sebagai guru dengan baik.
4. Saran meningkatkan Kinerja Guru.
Kepada Dinas Pendidikan Kota Madya Tebing Tinggi agar melakukan
(28)
98
5. Kepada peneliti yang lain, hasil penelitian ini diharapkan menjadi satu
rujukan untuk melanjutkan kepenelitian yang lebih mendalam terutama
menyangkut iklim organisasi sekolah, motivasi kerja dan komitmen guru serta
(29)
99
DAFTAR PUSTAKA
Allen dan Meyer, 1990.”The Measurement and Antecedents of Affective, Contintinuance and Normative Commitment to Organization.”Journal
of occupational
Arikunto, Suharsimi. 2004. Dasar-dasarSupervisi. Jakarta :RinekaCipta
Armstrong. M, 1998.The Art HRD Managing People. Jakarta :Gramedia
Armstrong, 1982.A Hand Book of Human Resources Management, Jakarta: Gramedia
Colquitt, A.J. 2009.Organizational Behaviour. New York : Mc. Graw. H.
Davis danNewtroams ,1983. Human BehaviorAt Work: Organization Behavior. Sixth Edition New York: Mc. Graw Hill, Inc
Davis, 1993.Perilaku dalamOrganisasi:Terjemahan Tim Erlangga. Jakarta, Erlangga
Depdikbud. 1996. Petunjuk Administrasi Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Jakarta, Direktorat Sarana Pendidikan Dirjen Dikdasmen.
Depdiknas. 2001. Management Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta : Direktorat Dikmenum, Ditjen Dikdasmen.
Dessler. 1994. Human Resources Management. New Jersey : Prantice Hall.
Djaharuddin. 2006. “Kontribusi Pelaksanaan Supervisi dan Kemampuan
Koordinasi Kepala Sekolah Terhadap Prestasi Kerja Guru MAN Sekabupaten Aceh Tenggara”. Tesis :PascaSarjana – UNIMED.
Donelly, Gibson, Ivan Ceivch,1984. Organizations Behavior Structure and
Process, Texas Business Publications Inc
Gibson, J.L. Ivanevich&Donnely. J.R.J.H. Organisasi dan Managemen Prilaku
Struktur dan Proses. Alih Bahasa: Djoerban Wahid : Jakarta :
Erlangga.
Hamalik, O.1991. Pendidikan Guru : KonsepdanSrategi. Bandung : MandarMaju.
Hoy. W.K &Miskel, C.G. 2001. Educational Administration, Theory, Research
(30)
100
Ilyas, 2001.KinerjaTeori, PenilaiandanPenelitian, Jakarta : FKM UI
Ivancevich. Gibson. Ponely. 2006. Organization and Manajement. New York : McGraw-Hill.
Kamars, Dachnel. 1994. Administrasi Pendidikan Teori dan Praktek. Padang : Suryani Indah.
Lussier (2009) Management Fundamentals , New York:McGraw Hill
Luthans, F. 1998. Organizational Behavior. Singapore : Mc. Graw Hill.
Luthans, 2006.Perilaku Organisasi. Yogyakarta :Andi
Mangkunegara, 2007.Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung: RafikaAditama
Maslow. A.H. 1943. A Theory of Human Motivation. Psychological Review. 54
McShanedanGlinow (2007). Organizational Behavior Essentials, New
York:McGraw Hill
Meiyer, 1983: Pendidikan Manusiawi dan Organisasi terhada pPembagian
Kerja: Jakarta :GunungAgung
Mowday, R. 1982. The Exercise of Upward Influence of Organization
Administrative Science Quarterly.
Mulyana, 2007.Ilmu Komunikas isuatu Pengantar, Bandung: RemajaRosdaKarya
Mulyasa, 2003.Manajemen Berbasis Sekolah Konsep, strategi dan Implementasi.
Bandung :RemajaRosdaKaarya
Pidarta, M. 2004. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta : RinekaCipta.
Porter. L.W. & Lawler, E.E. 1968. Manajerial Attitudes and Performance. Illinois : Irwin.
Rivai, 2008.Management Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan dari teori
kepraktek. Jakarta: Raja GrafindoPersada
Rivai, 2008.KepemimpinandanperilakuOrganisasi. Jakarta: Raja GrafindoPersada
Robbins, 1996.Perilaku Organisasi, Terjemahan Hadyana Puja atmaka, Jakarta: Prehalindo
(31)
101
Robbins, S.P.& Coulter, M. 2007. Manajemen Edisi Kedelapan. AlihBahasa: Hary Slamet dan Ernawati Lestari. Indonesia: Macanan Jaya Cemerlang
Sagala, Syaiful. 2007. Administrasi Pendidikan Teoridan Praktek. Padang : Suryani Indah.
Sagala, Syaiful. 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung Alfabeta.
Sagala, Syaiful. 2007. Management Strategik Peningkatan Mutu Pendidikan. Jakarta : Alfabeta.
Sagala. S. 2007. Manajemen Strategik Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan :BandungAlfabeta.
Sagala, Syaiful 2008 .Manajement Berbasis Sekolah dan Masyarakat Strategi
memenangkan Persaingan Mutu, Jakarta :Nimas Multima
Sardiman, A.M. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Radjawali.
Sedarmayanti. 2004. Sumber Daya Manusia dan Produktifitas Kerja. Bandung : MandarMaju.
Sergiovanni, T.J. 1980. The Pricipalship. Boston :Allyn.
Sinungan, 1987.Produktivita sapa dan bagaimana. Jakarta :BinaAksara
Slamet, PH. 2006. Menuju Pengelolaan Pendidikan Berbasis Sekolah. Jakarta : Depdiknas.
Sudjana, 1995. Metode Statistika. Bandung : Tarsito.
Sudjana, Joanne. G. 1991. The Power of Partnering, Visim, Commitmen and
Action.Singapure : Pfisiffer.
Sutisna, O. 1983. AdministrasiPendidikan. Bandung : Angkasa.
Steers, M, R. 1995. Organizational Behaviour. New York: Harper Collins Publisher.
Steers, 2001. Motivation and work behavior. New York: Mc.Graw Hill Inc
Stephen P.Robbins,1996. Perilaku Organisasi: TerjemahanHadyana
(32)
102
Timpe A.Dale.1993. Kinerja, Terjemahan Sofyan Cikmat. Jakarta :PT.Gramedia Asri Media
Usman, Uzer. 1984. Menjadi Guru Profesional. Bandung : RosdaKarya.
Wahab, A.A. 2008. Anatomi Organisasi dan Kepemimpinan Pendidikan. Bandung Alfabeta.
Winardi, 2007.Motivasi dan pemotivasian dalam management, Jakarta: Raja Grafindo Persada
(1)
97
Kedua,guru disarankan untuk menggali pengetahuan tentang bagaimana menciptakan suasana di kelas yang nyaman agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
Ketiga, agar guru berttanggungjawab dengan baik dalam menjalankan tugas dan menciptakan suasana kerja yang kondusif.
2. Saran untuk Memperbaiki Motivasi Kerja.
Pertama, untuk membangun motivasi kerjayang lebih baik dalam bentuk eksternal maupun internal, disarankan para guru agar lebih terbuka dalam menerima tugas sebagai guru disamping dapat mensejahterakan guru juga suatu tugas pengabdian.
Kedua, agar guru diberikan kepercayaan dan tanggungjawab untuk melaksanakan dan mengelola tugasnya secara mandiri.
Ketiga, guru mengadakan evaluasi yang rutin dalam berkaitan dengan tugasnya sebagai guru.
3. Saran Meningkatkan Komitmen Guru
Pertama,guru disarankan untuk membuat komitmen dalam melaksanakan intensitas pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya agar pekerjaan tidak melebihi kapasitas yang ada.
Kedua,guru disarankan untuk menggali pengetahuan tentang bagaimana berkomitmen untuk menjalankan tugasnya sebagai guru dengan baik.
4. Saran meningkatkan Kinerja Guru.
Kepada Dinas Pendidikan Kota Madya Tebing Tinggi agar melakukan pengawasan kepada guru dengan mengacu kepada peraturan yang berlaku.
(2)
98
5. Kepada peneliti yang lain, hasil penelitian ini diharapkan menjadi satu rujukan untuk melanjutkan kepenelitian yang lebih mendalam terutama menyangkut iklim organisasi sekolah, motivasi kerja dan komitmen guru serta faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kinerja guru.
(3)
99
DAFTAR PUSTAKA
Allen dan Meyer, 1990.”The Measurement and Antecedents of Affective, Contintinuance and Normative Commitment to Organization.”Journal of occupational
Arikunto, Suharsimi. 2004. Dasar-dasarSupervisi. Jakarta :RinekaCipta Armstrong. M, 1998.The Art HRD Managing People. Jakarta :Gramedia
Armstrong, 1982.A Hand Book of Human Resources Management, Jakarta: Gramedia
Colquitt, A.J. 2009.Organizational Behaviour. New York : Mc. Graw. H.
Davis danNewtroams ,1983. Human BehaviorAt Work: Organization Behavior. Sixth Edition New York: Mc. Graw Hill, Inc
Davis, 1993.Perilaku dalamOrganisasi:Terjemahan Tim Erlangga. Jakarta, Erlangga
Depdikbud. 1996. Petunjuk Administrasi Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Jakarta, Direktorat Sarana Pendidikan Dirjen Dikdasmen.
Depdiknas. 2001. Management Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta : Direktorat Dikmenum, Ditjen Dikdasmen.
Dessler. 1994. Human Resources Management. New Jersey : Prantice Hall. Djaharuddin. 2006. “Kontribusi Pelaksanaan Supervisi dan Kemampuan
Koordinasi Kepala Sekolah Terhadap Prestasi Kerja Guru MAN Sekabupaten Aceh Tenggara”. Tesis :PascaSarjana – UNIMED. Donelly, Gibson, Ivan Ceivch,1984. Organizations Behavior Structure and
Process, Texas Business Publications Inc
Gibson, J.L. Ivanevich&Donnely. J.R.J.H. Organisasi dan Managemen Prilaku Struktur dan Proses. Alih Bahasa: Djoerban Wahid : Jakarta : Erlangga.
Hamalik, O.1991. Pendidikan Guru : KonsepdanSrategi. Bandung : MandarMaju. Hoy. W.K &Miskel, C.G. 2001. Educational Administration, Theory, Research
(4)
Ilyas, 2001.KinerjaTeori, PenilaiandanPenelitian, Jakarta : FKM UI
Ivancevich. Gibson. Ponely. 2006. Organization and Manajement. New York : McGraw-Hill.
Kamars, Dachnel. 1994. Administrasi Pendidikan Teori dan Praktek. Padang : Suryani Indah.
Lussier (2009) Management Fundamentals , New York:McGraw Hill Luthans, F. 1998. Organizational Behavior. Singapore : Mc. Graw Hill. Luthans, 2006.Perilaku Organisasi. Yogyakarta :Andi
Mangkunegara, 2007.Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung: RafikaAditama
Maslow. A.H. 1943. A Theory of Human Motivation. Psychological Review. 54 McShanedanGlinow (2007). Organizational Behavior Essentials, New
York:McGraw Hill
Meiyer, 1983: Pendidikan Manusiawi dan Organisasi terhada pPembagian Kerja: Jakarta :GunungAgung
Mowday, R. 1982. The Exercise of Upward Influence of Organization Administrative Science Quarterly.
Mulyana, 2007.Ilmu Komunikas isuatu Pengantar, Bandung: RemajaRosdaKarya Mulyasa, 2003.Manajemen Berbasis Sekolah Konsep, strategi dan Implementasi.
Bandung :RemajaRosdaKaarya
Pidarta, M. 2004. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta : RinekaCipta. Porter. L.W. & Lawler, E.E. 1968. Manajerial Attitudes and Performance. Illinois
: Irwin.
Rivai, 2008.Management Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan dari teori kepraktek. Jakarta: Raja GrafindoPersada
Rivai, 2008.KepemimpinandanperilakuOrganisasi. Jakarta: Raja GrafindoPersada Robbins, 1996.Perilaku Organisasi, Terjemahan Hadyana Puja atmaka, Jakarta:
(5)
101
Robbins, S.P.& Coulter, M. 2007. Manajemen Edisi Kedelapan. AlihBahasa: Hary Slamet dan Ernawati Lestari. Indonesia: Macanan Jaya Cemerlang
Sagala, Syaiful. 2007. Administrasi Pendidikan Teoridan Praktek. Padang : Suryani Indah.
Sagala, Syaiful. 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung Alfabeta.
Sagala, Syaiful. 2007. Management Strategik Peningkatan Mutu Pendidikan. Jakarta : Alfabeta.
Sagala. S. 2007. Manajemen Strategik Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan :BandungAlfabeta.
Sagala, Syaiful 2008 .Manajement Berbasis Sekolah dan Masyarakat Strategi memenangkan Persaingan Mutu, Jakarta :Nimas Multima
Sardiman, A.M. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Radjawali.
Sedarmayanti. 2004. Sumber Daya Manusia dan Produktifitas Kerja. Bandung : MandarMaju.
Sergiovanni, T.J. 1980. The Pricipalship. Boston :Allyn.
Sinungan, 1987.Produktivita sapa dan bagaimana. Jakarta :BinaAksara
Slamet, PH. 2006. Menuju Pengelolaan Pendidikan Berbasis Sekolah. Jakarta : Depdiknas.
Sudjana, 1995. Metode Statistika. Bandung : Tarsito.
Sudjana, Joanne. G. 1991. The Power of Partnering, Visim, Commitmen and Action.Singapure : Pfisiffer.
Sutisna, O. 1983. AdministrasiPendidikan. Bandung : Angkasa.
Steers, M, R. 1995. Organizational Behaviour. New York: Harper Collins Publisher.
Steers, 2001. Motivation and work behavior. New York: Mc.Graw Hill Inc Stephen P.Robbins,1996. Perilaku Organisasi: TerjemahanHadyana Thoha, Miftah. 2008. Prilaku Organisasi. Jakarta : Raja GrafindoPersada.
(6)
Timpe A.Dale.1993. Kinerja, Terjemahan Sofyan Cikmat. Jakarta :PT.Gramedia Asri Media
Usman, Uzer. 1984. Menjadi Guru Profesional. Bandung : RosdaKarya.
Wahab, A.A. 2008. Anatomi Organisasi dan Kepemimpinan Pendidikan. Bandung Alfabeta.
Winardi, 2007.Motivasi dan pemotivasian dalam management, Jakarta: Raja Grafindo Persada