PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN KOLOID DI KELAS XI IPA SMA N 1 HABINSARAN.
ii
RIWAYAT HIDUP
Adesma Yanti Pardosi dilahirkan di Parsoburan pada tanggal 01 Agustus
1991. Ayah bernama Marojahan Pardosi dan Ibu bernama Rismauli Sipahutar, dan
merupakan anak Kedua dari enam bersaudara. Pada tahun 1997, penulis masuk
SD Swt. St Pius Parsoburan, dan lulus pada tahun 2003. Pada tahun 2003, penulis
melanjutkan sekolah ke SLTP Negeri 1 Habinsaran dan lulus pada tahun 2006.
Kemudian pada tahun 2006 penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1
Habinsaran dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis diterima di
Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (FMIPA UNIMED).
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat dan cintakasihNya yang memberikan nikmat kesehatan dan
kesempatan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik
sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Koperatif tipe STAD
(Student Teams Achievement Division) Menggunakan Media Powerpoint
Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Koloid di
Kelas XI IPA SMA N 1 Habinsaran ”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada: Ibu
Lisnawaty Simatupang, S.Si., M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada Ibu Dra.Murniaty Simorangkir, MS, Ibu Dra.Retno Dwi
Suyanti, M.Si dan Bapak Drs.Bajoka Nainggolan, M.Si selaku dosen penguji yang
telah memberikan masukan dan saran-saran dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta staff
pegawai Jurusan Kimia FMIPA UNIMED. Terima kasih juga disampaikan kepada
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Habinsaran yang telah memberikan izin penelitian,
serta Bapak dan Ibu Guru di SMA Negeri 1 Habinsaran yang telah banyak
membantu penulis selama penelitian. Teristimewa penulis sampaikan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda (M.Pardosi) dan Ibunda (R.Sipahutar)
yang telah banyak mencucurkan keringat dan tidak pernah lelah memanjatkan doa
demi selesainya studi penulis, serta kakak (Yerina Elveria Pardosi,S.Si) dan adik –
adik saya (Widi Pardosi, Klinton Rumadi Pardosi, Aprilia Safitri Pardosi, dan
Flora Elsita Pardosi) yang sudah berdoa memberi dorongan dan semangat kepada
penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED. Terima kasih juga disampaikan
kepada teman-teman seperjuangan semua khususnya Ika, July, Wida, Jelita, Erta,
Dewi, Julianti serta teman-teman kelas Dik B 2009 semua. Juga kepada Krisos H
Sitorus yang banyak membantu, memberikan motivasi dan perhatian untuk
kelancaran pendidikan penulis, serta menyelesaikan skripsi ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari
segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Juli 2013
Penulis
Adesma Yanti Pardosi
NIM. 409131001
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE STAD
(STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) MENGGUNAKAN
MEDIA POWERPOINT TERHADAP AKTIVITAS DAN
HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK
BAHASAN KOLOID DI KELAS XI IPA
SMA N 1 HABINSARAN
Adesma Yanti Pardosi (NIM. 409131001)
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adakah pengaruh model
pembelajaran koperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division)
menggunakan media powerpoint terhadap aktivitas dan hasil belajar kimia siswa
pada pokok bahasan koloid di SMA Negeri 1 Habinsaran pada kelas XI IPA
semester genap tahun ajaran 2012/2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian
eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA
SMA Negeri 1 Habinsaran. Sedangkan sampel penelitian diambil secara random
sampling yakni 2 kelas yang masing-msing kelas berjumlah 40 siswa sehingga
jumlah sampel menjadi 80 orang siswa. Sampel penelitian ini sebanyak 2 kelas,
satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas lainnya sebagai kelas kontrol.
Kelas eksperimen diajarkan dengan model pembelajaran koperatif tipe STAD
(Student Teams Achievement Division) menggunakan media powerpoint dan kelas
kontrol diajarkan dengan model pembelajaran konvensional. Instrumen atau test
terlebih dahulu diuji cobakan pada siswa yang sudah pernah mempelajari pokok
bahasan koloid untuk mendapatkan validitas test dimana dari 40 soal diperoleh 20
soal valid dan 20 soal tidak valid. Sedangkan reliabelnya diperoleh r hitung =
0,842 berkategori tinggi, daya beda dari 20 soal, 11 soal cukup, 2 soal jelek, 7
soal baik, tingkat kesukaran dari 20 soal, 2 soal sukar, 18 soal sedang.
Hasil pengolahan data diperoleh rata-rata pre-test kelas eksperimen adalah 30,625
dan rata-rata pre-test kelas kontrol adalah 34. Semua data pre-test, post-test dan
diperoleh data berdistribusi normal. Perhitungan korelasi (hubungan keaktifan
siswa dengan hasil belajar) menunjukkan korelasi positif. Hal tersebut terlihat dari
nilai rhitung (0,867) > rtabel (0,312), sehingga dapat disimpulkan ada korelasi positif
aktivitas dan hasil belajar kimia siswa. Data tersebut kemudian diuji homogenitas
sehingga diketahui kedua kelas homogen. Setelah diberi perlakuan hasil belajar
pada kelas eksperimen sebesar 79,5 dan pada kelas kontrol diperoleh rata-rata
hasil belajar sebesar 71,125. Hasil belajar kedua kelas diuji dengan uji t satu
pihak diperoleh thitung > ttabel (6,239 > 1,667) sehingga Ha diterima yang berarti
ada pengaruh model pembelajaran koperatif tipe STAD (Student Teams
Achievement Division) menggunakan media powerpoint terhadap aktivitas dan
hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan koloid di kelas XI IPA SMA
Negeri 1 Habinsaran. Peningkatan atau persen gain hasil belajar kimia siswa kelas
eksperimen sebesar 70,35% sedangkan untuk kelas kontrol sebesar 56%.
ii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
i
ii
iii
iv
v
vii
viii
ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Ruang Lingkup
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
1.7.Defenisi Operasional
1
4
4
5
5
6
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Belajar dan Hasil Belajar
2.1.1 Pengertian Belajar
2.1.2 Hasil Belajar
2.2. Model Pembelajaran
2.2.1 Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
2.2.2 Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD (Student Teams
Achievement Division)
2.2.3 Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif tipe
STAD (Student Teams Achievement Division)
2.3. Media Pembelajaran
2.3.1 Kegunaan Media Pendidikan dalam Proses Belajar Mengajar
2.3.2 Pemilihan Media Pembelajaran
2.3.3 Media Microsoft Office Powerpoint
2.4. Model Pembelajaran Konvensional
2.5. Sistem koloid
2.5.1 Sistem dispersi
2.5.2 Jenis-Jenis Koloid
2.5.3 Sifat-Sifat Koloid
2.5.4 Koloid Liofil dan Liofob
2.5.5 Peranan Koloid dalam Kehidupan sehari-hari
2.6. Kerangka Konseptual
2.7. Hipotesis Penelitian
7
7
8
9
9
10
12
13
14
15
16
17
18
18
21
22
29
30
31
32
iii
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
3.2.2 Sampel
3.3. Variabel Penelitian
3.3.1 Variabel bebas
3.3.2 Variabel terikat
3.3.3 Variabel terkontrol
3.4. Rancangan Penelitian
3.5. Instrumen Penelitian
3.6. Lembar Observasi
3.7. Standarisasi Instrumen Penelitian
3.7.1. Validitas Tes
3.7.2. Reliabilitas Tes
3.7.3. Uji Tingkat Kesukaran
3.7.4 Uji Daya Pembeda
3.8. Teknik Analisis Data
3.8.1. Uji Normalitas Data
3.8.2. Uji Homogenitas Data
3.8.3. Uji Hipotesis
3.8.4. Peningkatan Hasil Belajar
3.8.5. Uji Peningkatan Aktivitas Siswa
3.8.6. Uji Analisis Korelasi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian
4.2. Analisis Data Hasil Penelitian
4.2.1. Menghitung Rata-Rata Pre-test dan Post-test Kelas Kontrol
dan Kelas Eksperimen
4.2.2. Uji Normalitas Data
4.2.3. Uji Homogenitas Data
4.2.4. Uji Hipotesis
4.2.5. Korelasi
4.2.6. Peningkatan Hasil Belajar
4.3. Pembahasan
34
34
34
34
34
34
34
35
35
37
38
38
38
39
39
40
41
41
41
42
42
43
43
45
45
46
46
47
48
48
49
49
50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
53
53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
55
57
v
DAFTAR TABEL
Perbandingan antara suspensi, koloid, dan larutan
Jenis-Jenis Koloid
Aplikasi Koloid
Rancangan Penelitian
Rata-rata dan Standar Deviasi Pada Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol
Tabel 4.2 : Uji Normalitas Data Pre-tes dan Post-tes
Tabel 4.3 : Uji Homogenitas Data
Tabel 4.4 : Uji Korelasi
Tabel 2.1
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 4.1
:
:
:
:
:
21
22
30
35
46
47
48
48
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Larutan gula termasuk contoh larutan
Gambar 2.2 : Campuran bubuk kopi dengan air termasuk contoh
Suspensi
Gambar 2.3 : Susu termasuk contoh dari koloid
Gambar 2.4 : Penyelidikan Efek Tyndall di dalam koloid
Gambar 2.5 : Sketsa gerak Brown di bawah mikroskop ultra
Gambar 2.6 : Proses Adsorbsi Fe(OH)3 dan As2S3
Gambar 2.7 : Contoh produk yang ditambahkan koloid pelindung
Gambar 2.8 : Koagulasi koloid karena penambahan elektrolit
Gambar 2.9 : Proses Koagulasi
Gambar 2.10 : Proses Dialisis
Gambar 2.11 : Sel Elektroforesis Sederhana
Gambar 2.12 : Contoh koloid hidrofob dan koloid hidrofil
Gambar 3.1 : Diagram alir penelitian
18
19
20
23
24
25
26
27
27
28
29
30
37
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
Lampiran 19
Lampiran 20
Lampiran 21
Lampiran 22
Lampiran 23
Lampiran 24
Lampiran 25
Lampiran 26
Lampiran 27
Lampiran 28
Lampiran 29
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Silabus Pembelajaran
57
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen 60
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol
75
Soal yang Akan Divalidkan
89
Kunci Jawaban Soal Yang Akan Divalidkan
97
Kisi-Kisi Soal yang Akan Divalidkan
98
Diskusi kelompok (Kelas Eksperimen)
99
Kunci Jawaban Soal Diskusi
102
Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa 106
Lembar Observasi Aktivitas Siswa
107
Validitas
110
Reliabilitas
114
Tingkat Kesukaran Soal
116
Daya Beda
119
Instrumen Tes
122
Kunci Jawaban Instrumen Tes
127
Daftar Nilai dan Simpangan Baku
128
Normalitas Data
135
Homogenitas Data
139
Uji Hipotesis
141
Daftar Nilai Aktivitas Siswa
143
Uji Korelasi
149
Persen Peningkatan Hasil Belajar
153
Media Powerpoint
159
Dokumentasi Penelitian
167
Tabel Nilai Kritis Distribusi F
172
Nilai Chi Kuadrat
175
Tabel nilai r-product Moment
176
Nilai Dalam Distribusi t (Tabel t)
177
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Dalam pengertian yang luas, pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah
proses
dengan
metode-metode
tertentu
sehingga
orang
memperoleh
pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan
kebutuhan (Muhibbinsyah, 2010). Dari pengertian tersebut pendidikan
merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan
pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, atau latihan yang
berlangsung di sekolah dan luar sekolah. Usaha sadar tersebut dilakukan dalam
bentuk pembelajaran berupa komunikasi dua arah melalui kegiatan belajar
mengajar.
Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan
lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana
saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya
perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh
terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya
(Arsyad, 1997). Di lain pihak, guru diharapkan mengetahui cara penyampaian
materi pelajaran yang baik, memiliki metode yang tepat, dan menggunakan
media yang sesuai. Penerapan metode dan media tersebut bertujuan agar siswa
dapat lebih mudah dan sederhana untuk menerima materi pembelajaran
(Indriyani, 2010). Oleh karena itu, diperlukan suatu perencanaan model
pembelajaran
yang
mampu
menampung
semua
tuntutan
tersebut.
Kimia sebagai salah satu mata pelajaran wajib dalam kurikulum
pembelajaran di SMA merupakan ilmu yang kaya akan konsep yang kompleks.
Kimia bukanlah pelajaran yang baru bagi siswa, namun seringkali dijumpai
siswa-siswa yang menganggap materi kimia rumit dan sulit dipelajari, sehingga
2
siswa sudah terlebih dahulu merasa kurang mampu untuk mempelajarinya. Hal
lain mungkin disebabkan kurangnya minat siswa terhadap materi pelajaran yang
disampaikan. Hal ini dapat dilihat dari sikap siswa dalam menerima pelajaran,
seperti kebiasaan siswa berbicara dengan temannya pada saat guru
menerangkan didepan kelas, adanya siswa yang minta ijin keluar pada saat
pelajaran berlangsung (Abjul Gultom, 2009). Kurangnya minat belajar siswa
menyebabkan hasil belajar siswa rendah dan dalam hal ini menjadi masalah
dalam menciptakan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas.
SMA N 1 Habinsaran adalah satu-satunya SMA negeri yang terdapat di
Kecamatan Habinsaran Kabupaten Toba Samosir. Sekolah ini terletak di Jalan
Lumban Rau Parsoburan Tengah. Di sekolah ini terdapat 19 kelas, laboratorium
komputer, kantor guru, kantor tata usaha, perpustakaan, ruangan untuk belajar
agama Khatolik, dan kantor bendahara. Akhir-akhir ini sekolah tersebut
dilengkapi dengan media pembelajaran seperti OHP, infocus, dan laptop.
Namun sampai saat ini guru jarang menggunakan media tersebut dalam
pembelajaran sehingga pembelajaran selalu monoton atau tidak bervariasi.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMA N 1 Habinsaran,
ditemukan fakta bahwa guru masih mengajar secara konvensional dimana
pembelajaran masih berpusat pada guru sehingga siswa cenderung pasif dan
kurang berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Selain itu guru juga kurang
memanfaatkan media dalam proses pembelajaran. Maka keterbatasan –
keterbatasan proses pembelajaran tersebut, sehingga mengakibatkan hasil
belajar siswa rendah. Hal ini diketahui calon peneliti berdasarkan hasil
observasi secara langsung terhadap siswa dan wawancara langsung dengan guru
kimia di sekolah tersebut.
Salah satu alternatif jawaban masalah ini adalah guru memilih model
pembelajaran dan media pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement
3
Division) merupakan model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dari
model pembelajaran kooperatif yang ada dan merupakan model yang cocok
untuk para guru yang akan memulai model pembelajaran kooperatif (Monlila,
2012).
Model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini dalam pelaksanaannya
adalah mengajak siswa untuk belajar secara berkelompok dengan anggota
kelompok yang berasal dari campuran tingkat kecerdasan dan jenis kelamin.
Tujuan dari pembagian dengan ketentuan tersebut adalah agar dalam satu
kelompok terdapat siswa yang lebih unggul sehingga apabila ada anggota
kelompok yang mengalami kesulitan, siswa tersebut dapat membantu
menyelesaikannya.
Seiring dengan perkembangan teknologi guru dituntut menjadi fasilitator
yang kreatif dalam menciptakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan
dan sesuai dengan kemajuan teknologi tersebut. Salah satu media yang dapat
digunakan adalah media Powerpoint. Pembelajaran kimia dengan media
Powerpoint yang telah diprogram diharapkan akan mampu membantu guru
dalam melaksanakan tugas mengajarnya (Tanjung, 2010).
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Indriyani (2010) melalui
penggunaan media microsoft office powerpoint dan model pembelajaran
koperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) pada materi
struktur atom dan sistem periodik dapat meningkatkan
hasil belajar siswa
sebesar 14,54%. Windah (2010) melalui penggunaan media pembelajaran
berbasis multimedia power point pada pokok bahasan larutan elektrolit dan non
elektrolit mendapat peningkatan hasil belajar siswa sebesar 45,10%. Dari data
tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan yang cukup signifikan
terhadap hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran koperatif
tipe STAD (Student Teams Achievement Division) menggunakan media
powerpoint. Menurut Indriyani, Dengan bantuan media microsoft office
powerpoint melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pokok
4
bahasan struktur atom dan sistem periodik di kelas X SMA Negeri 1 Pangkalan
kerinci dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul : “Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif
tipe
STAD
(Student
Teams
Achievement
Division)
Menggunakan Media Powerpoint terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar
Kimia Siswa Kelas XI IPA SMA N 1 Habinsaran Pada Pokok Bahasan
Koloid”.
1.1
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi beberapa
masalah sebagai berikut:
1. Proses pembelajaran yang terjadi masih berfokus kepada guru sebagai sumber
utama pengetahuan sehingga keaktifan siswa dalam kegiatan belajar masih
kurang
2. Dalam proses belajar mengajar di sekolah, metode yang diterapkan kurang
bervariasi dan belum dilaksanakan secara maksimal.
3. Kurangnya interaksi dan kerja sama antara sesama siswa dalam kegiatan
belajar sehingga siswa cenderung bersifat individualis.
4. Pemanfaatan media yang tersedia belum optimal digunakan sebagai sarana
pembelajaran.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas maka
permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah hasil belajar kimia siswa menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dengan media
powerpoint lebih tinggi dari pada hasil belajar kimia siswa menggunakan
pembelajaran konvensional?
5
2. Bagaimana hubungan aktivitas dengan hasil belajar siswa kelas XI IPA
Semester 2 SMA Negeri 1 Habinsaran yang diberi pengajaran dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division
menggunakan media powerpoint dalam pokok bahasan koloid ?
1.3
Batasan Masalah
Agar penelitian ini mempunyai arah yang jelas dan pasti, maka perlu
diberikan batasan masalah. Berdasarkan pada latar belakang masalah dan
identifikasi masalah, maka pembatasan masalah dititikberatkan pada:
1. Objek penelitian adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA Negeri 1
Habinsaran.
2. Pembelajaran dilakukan dengan model kooperatif
tipe Student Teams
Achievement Division (STAD) dengan media powerpoint.
3. Materi yang diajarkan dibatasi pada pokok bahasan Koloid.
4. Penilaian yang dilihat yaitu pengaruh hasil belajar kimia siswa yang di ajarkan
dengan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD)
dengan media powerpoint pada pokok bahasan Koloid.
1.4
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Mengetahui hasil belajar kimia siswa yang menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dengan media powerpoint apakah lebih tinggi dari pada
hasil belajar kimia yang menggunakan model pembelajaran konvensional.
2. Mengetahui hubungan aktivitas dengan hasil belajar siswa kelas XI IPA
Semester 2 SMA Negeri 1 Habinsaran yang diajarkan dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD)
dengan media powerpoint.
6
1.5
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Manfaat bagi siswa
Memberikan peluang kepada siswa untuk dapat belajar dengan model
pembelajaran yang berbeda, sehingga siswa dapat mengoptimalkan potensi
yang dimilikinya dan meningkatkan hasil belajar kimia siswa.
2. Manfaat bagi Guru
Memberikan masukan atau bahan referensi kepada guru mengenai model dan
media pembelajaran untuk dilaksanakan pada pengajaran yang efektif.
3. Manfaat bagi Mahasiswa Calon Peneliti
Sebagai bahan acuan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar pada masa
mendatang serta meningkatkan pemahaman tentang model pembelajaran
koperatif
tipe
Student
Teams
Achievement
Division
(STAD)
dalam
pembelajaran Kimia.
4. Manfaat bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai bahan pertimbangan dalam memilih model pembelajaran yang baik
dalam melakukan penelitian selanjutnya untuk meningkatkan kualitas
pendidikan.
1.6
Defenisi Operasional
Untuk memperoleh persamaan persepsi dan menghindarkan penafsiran berbeda
dari beberapa istilah dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah
yang digunakan.
1) Hasil belajar yang dimaksud dalam proposal ini adalah peningkatan
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya. Hasil belajar dapat berbentuk suatu perubahan tingkah laku pada
diri siswa pada aspek kognitif yang dapat diukur dengan tes yang ditunjukkan
dengan skor atau angka diberikan oleh guru (Sudjana,2002).
7
2) Model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division
merupakan pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok, siswa dalam satu
kelas dijadikan kelompok -kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 5 orang
untuk memahami konsep yang difasilitasi oleh guru (Robert E. Slavin, 2009).
3) Media pembelajaran menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami
objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan (Azhar, 1997)
4) Sistem koloid merupakan salah satu pokok bahasan kimia dikelas XI IPA SMA
semester genap, meliputi (1) sistem dispersi, (2) jenis-jenis koloid, (3) sifat-sifat
koloid, (4) peranan koloid dalam kehidupan sehari-hari. Sifat-sifat koloid terdiri
atas efek tyndal, gerak brown, adsorpsi , koagulasi, koloid pelindung, dialisi,
elektroforesis, koloid liofil dan koloid liofob serta peranan koloid dalam
kehidupan sehari-hari ( Sutresna, 2006)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
•
Berdasarkan data gain ternormalisasi, besar peningkatan hasil belajar yang
menggunakan model pembelajaran koperatif tipe STAD menggunakan
media powerpoint adalah 70,35% dan peningkatan hasil belajar yang
menggunakan model pembelajaran konvensional adalah 56%. Jadi, terdapat
perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang signifikan antara
model pembelajaran koperatif tipe STAD menggunakan media powerpoint
dengan model pembelajaran konvensional. Besarnya perbedaan peningkatan
hasil belajar kimia siswa adalah 14,35%.
•
Dari data perhitungan korelasi, diperoleh nilai rhitung (0,867) > rtabel (0,312).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada korelasi positif antara aktivitas
siswa dan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan model pembelajaran
koperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) menggunakan
media powerpoint.
•
Dari data perhitungan nilai aktivitas siswa diperoleh nilai rata-rata aktivitas
belajar siswa pada pertemuan I adalah 77,16, nilai rata-rata aktivitas di
pertemuan II adalah 79,5, dan nilai rata-rata aktivitas di pertemuan III
adalah 82,94.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka penulis menyarankan
hal-hal berikut :
1.
Bagi guru diharapkan dapat memperbaiki model pembelajaran di sekolah
sehingga dapat mengacu peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah
khususnya dengan menerapkan model pembelajaran koperatif tipe STAD
(Student Teams Achiviements Division ) menggunakan media powerpoint.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai model
pembelajaran koperatif tipe STAD (Student Teams Achiviements Division)
ini, agar lebih memperhatikan kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran ini
sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.
RIWAYAT HIDUP
Adesma Yanti Pardosi dilahirkan di Parsoburan pada tanggal 01 Agustus
1991. Ayah bernama Marojahan Pardosi dan Ibu bernama Rismauli Sipahutar, dan
merupakan anak Kedua dari enam bersaudara. Pada tahun 1997, penulis masuk
SD Swt. St Pius Parsoburan, dan lulus pada tahun 2003. Pada tahun 2003, penulis
melanjutkan sekolah ke SLTP Negeri 1 Habinsaran dan lulus pada tahun 2006.
Kemudian pada tahun 2006 penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1
Habinsaran dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis diterima di
Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (FMIPA UNIMED).
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat dan cintakasihNya yang memberikan nikmat kesehatan dan
kesempatan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik
sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Koperatif tipe STAD
(Student Teams Achievement Division) Menggunakan Media Powerpoint
Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Koloid di
Kelas XI IPA SMA N 1 Habinsaran ”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada: Ibu
Lisnawaty Simatupang, S.Si., M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada Ibu Dra.Murniaty Simorangkir, MS, Ibu Dra.Retno Dwi
Suyanti, M.Si dan Bapak Drs.Bajoka Nainggolan, M.Si selaku dosen penguji yang
telah memberikan masukan dan saran-saran dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta staff
pegawai Jurusan Kimia FMIPA UNIMED. Terima kasih juga disampaikan kepada
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Habinsaran yang telah memberikan izin penelitian,
serta Bapak dan Ibu Guru di SMA Negeri 1 Habinsaran yang telah banyak
membantu penulis selama penelitian. Teristimewa penulis sampaikan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda (M.Pardosi) dan Ibunda (R.Sipahutar)
yang telah banyak mencucurkan keringat dan tidak pernah lelah memanjatkan doa
demi selesainya studi penulis, serta kakak (Yerina Elveria Pardosi,S.Si) dan adik –
adik saya (Widi Pardosi, Klinton Rumadi Pardosi, Aprilia Safitri Pardosi, dan
Flora Elsita Pardosi) yang sudah berdoa memberi dorongan dan semangat kepada
penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED. Terima kasih juga disampaikan
kepada teman-teman seperjuangan semua khususnya Ika, July, Wida, Jelita, Erta,
Dewi, Julianti serta teman-teman kelas Dik B 2009 semua. Juga kepada Krisos H
Sitorus yang banyak membantu, memberikan motivasi dan perhatian untuk
kelancaran pendidikan penulis, serta menyelesaikan skripsi ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari
segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Juli 2013
Penulis
Adesma Yanti Pardosi
NIM. 409131001
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE STAD
(STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) MENGGUNAKAN
MEDIA POWERPOINT TERHADAP AKTIVITAS DAN
HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK
BAHASAN KOLOID DI KELAS XI IPA
SMA N 1 HABINSARAN
Adesma Yanti Pardosi (NIM. 409131001)
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adakah pengaruh model
pembelajaran koperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division)
menggunakan media powerpoint terhadap aktivitas dan hasil belajar kimia siswa
pada pokok bahasan koloid di SMA Negeri 1 Habinsaran pada kelas XI IPA
semester genap tahun ajaran 2012/2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian
eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA
SMA Negeri 1 Habinsaran. Sedangkan sampel penelitian diambil secara random
sampling yakni 2 kelas yang masing-msing kelas berjumlah 40 siswa sehingga
jumlah sampel menjadi 80 orang siswa. Sampel penelitian ini sebanyak 2 kelas,
satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas lainnya sebagai kelas kontrol.
Kelas eksperimen diajarkan dengan model pembelajaran koperatif tipe STAD
(Student Teams Achievement Division) menggunakan media powerpoint dan kelas
kontrol diajarkan dengan model pembelajaran konvensional. Instrumen atau test
terlebih dahulu diuji cobakan pada siswa yang sudah pernah mempelajari pokok
bahasan koloid untuk mendapatkan validitas test dimana dari 40 soal diperoleh 20
soal valid dan 20 soal tidak valid. Sedangkan reliabelnya diperoleh r hitung =
0,842 berkategori tinggi, daya beda dari 20 soal, 11 soal cukup, 2 soal jelek, 7
soal baik, tingkat kesukaran dari 20 soal, 2 soal sukar, 18 soal sedang.
Hasil pengolahan data diperoleh rata-rata pre-test kelas eksperimen adalah 30,625
dan rata-rata pre-test kelas kontrol adalah 34. Semua data pre-test, post-test dan
diperoleh data berdistribusi normal. Perhitungan korelasi (hubungan keaktifan
siswa dengan hasil belajar) menunjukkan korelasi positif. Hal tersebut terlihat dari
nilai rhitung (0,867) > rtabel (0,312), sehingga dapat disimpulkan ada korelasi positif
aktivitas dan hasil belajar kimia siswa. Data tersebut kemudian diuji homogenitas
sehingga diketahui kedua kelas homogen. Setelah diberi perlakuan hasil belajar
pada kelas eksperimen sebesar 79,5 dan pada kelas kontrol diperoleh rata-rata
hasil belajar sebesar 71,125. Hasil belajar kedua kelas diuji dengan uji t satu
pihak diperoleh thitung > ttabel (6,239 > 1,667) sehingga Ha diterima yang berarti
ada pengaruh model pembelajaran koperatif tipe STAD (Student Teams
Achievement Division) menggunakan media powerpoint terhadap aktivitas dan
hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan koloid di kelas XI IPA SMA
Negeri 1 Habinsaran. Peningkatan atau persen gain hasil belajar kimia siswa kelas
eksperimen sebesar 70,35% sedangkan untuk kelas kontrol sebesar 56%.
ii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
i
ii
iii
iv
v
vii
viii
ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Ruang Lingkup
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
1.7.Defenisi Operasional
1
4
4
5
5
6
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Belajar dan Hasil Belajar
2.1.1 Pengertian Belajar
2.1.2 Hasil Belajar
2.2. Model Pembelajaran
2.2.1 Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
2.2.2 Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD (Student Teams
Achievement Division)
2.2.3 Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif tipe
STAD (Student Teams Achievement Division)
2.3. Media Pembelajaran
2.3.1 Kegunaan Media Pendidikan dalam Proses Belajar Mengajar
2.3.2 Pemilihan Media Pembelajaran
2.3.3 Media Microsoft Office Powerpoint
2.4. Model Pembelajaran Konvensional
2.5. Sistem koloid
2.5.1 Sistem dispersi
2.5.2 Jenis-Jenis Koloid
2.5.3 Sifat-Sifat Koloid
2.5.4 Koloid Liofil dan Liofob
2.5.5 Peranan Koloid dalam Kehidupan sehari-hari
2.6. Kerangka Konseptual
2.7. Hipotesis Penelitian
7
7
8
9
9
10
12
13
14
15
16
17
18
18
21
22
29
30
31
32
iii
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
3.2.2 Sampel
3.3. Variabel Penelitian
3.3.1 Variabel bebas
3.3.2 Variabel terikat
3.3.3 Variabel terkontrol
3.4. Rancangan Penelitian
3.5. Instrumen Penelitian
3.6. Lembar Observasi
3.7. Standarisasi Instrumen Penelitian
3.7.1. Validitas Tes
3.7.2. Reliabilitas Tes
3.7.3. Uji Tingkat Kesukaran
3.7.4 Uji Daya Pembeda
3.8. Teknik Analisis Data
3.8.1. Uji Normalitas Data
3.8.2. Uji Homogenitas Data
3.8.3. Uji Hipotesis
3.8.4. Peningkatan Hasil Belajar
3.8.5. Uji Peningkatan Aktivitas Siswa
3.8.6. Uji Analisis Korelasi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian
4.2. Analisis Data Hasil Penelitian
4.2.1. Menghitung Rata-Rata Pre-test dan Post-test Kelas Kontrol
dan Kelas Eksperimen
4.2.2. Uji Normalitas Data
4.2.3. Uji Homogenitas Data
4.2.4. Uji Hipotesis
4.2.5. Korelasi
4.2.6. Peningkatan Hasil Belajar
4.3. Pembahasan
34
34
34
34
34
34
34
35
35
37
38
38
38
39
39
40
41
41
41
42
42
43
43
45
45
46
46
47
48
48
49
49
50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
53
53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
55
57
v
DAFTAR TABEL
Perbandingan antara suspensi, koloid, dan larutan
Jenis-Jenis Koloid
Aplikasi Koloid
Rancangan Penelitian
Rata-rata dan Standar Deviasi Pada Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol
Tabel 4.2 : Uji Normalitas Data Pre-tes dan Post-tes
Tabel 4.3 : Uji Homogenitas Data
Tabel 4.4 : Uji Korelasi
Tabel 2.1
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 4.1
:
:
:
:
:
21
22
30
35
46
47
48
48
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Larutan gula termasuk contoh larutan
Gambar 2.2 : Campuran bubuk kopi dengan air termasuk contoh
Suspensi
Gambar 2.3 : Susu termasuk contoh dari koloid
Gambar 2.4 : Penyelidikan Efek Tyndall di dalam koloid
Gambar 2.5 : Sketsa gerak Brown di bawah mikroskop ultra
Gambar 2.6 : Proses Adsorbsi Fe(OH)3 dan As2S3
Gambar 2.7 : Contoh produk yang ditambahkan koloid pelindung
Gambar 2.8 : Koagulasi koloid karena penambahan elektrolit
Gambar 2.9 : Proses Koagulasi
Gambar 2.10 : Proses Dialisis
Gambar 2.11 : Sel Elektroforesis Sederhana
Gambar 2.12 : Contoh koloid hidrofob dan koloid hidrofil
Gambar 3.1 : Diagram alir penelitian
18
19
20
23
24
25
26
27
27
28
29
30
37
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
Lampiran 19
Lampiran 20
Lampiran 21
Lampiran 22
Lampiran 23
Lampiran 24
Lampiran 25
Lampiran 26
Lampiran 27
Lampiran 28
Lampiran 29
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Silabus Pembelajaran
57
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen 60
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol
75
Soal yang Akan Divalidkan
89
Kunci Jawaban Soal Yang Akan Divalidkan
97
Kisi-Kisi Soal yang Akan Divalidkan
98
Diskusi kelompok (Kelas Eksperimen)
99
Kunci Jawaban Soal Diskusi
102
Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa 106
Lembar Observasi Aktivitas Siswa
107
Validitas
110
Reliabilitas
114
Tingkat Kesukaran Soal
116
Daya Beda
119
Instrumen Tes
122
Kunci Jawaban Instrumen Tes
127
Daftar Nilai dan Simpangan Baku
128
Normalitas Data
135
Homogenitas Data
139
Uji Hipotesis
141
Daftar Nilai Aktivitas Siswa
143
Uji Korelasi
149
Persen Peningkatan Hasil Belajar
153
Media Powerpoint
159
Dokumentasi Penelitian
167
Tabel Nilai Kritis Distribusi F
172
Nilai Chi Kuadrat
175
Tabel nilai r-product Moment
176
Nilai Dalam Distribusi t (Tabel t)
177
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Dalam pengertian yang luas, pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah
proses
dengan
metode-metode
tertentu
sehingga
orang
memperoleh
pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan
kebutuhan (Muhibbinsyah, 2010). Dari pengertian tersebut pendidikan
merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan
pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, atau latihan yang
berlangsung di sekolah dan luar sekolah. Usaha sadar tersebut dilakukan dalam
bentuk pembelajaran berupa komunikasi dua arah melalui kegiatan belajar
mengajar.
Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan
lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana
saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya
perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh
terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya
(Arsyad, 1997). Di lain pihak, guru diharapkan mengetahui cara penyampaian
materi pelajaran yang baik, memiliki metode yang tepat, dan menggunakan
media yang sesuai. Penerapan metode dan media tersebut bertujuan agar siswa
dapat lebih mudah dan sederhana untuk menerima materi pembelajaran
(Indriyani, 2010). Oleh karena itu, diperlukan suatu perencanaan model
pembelajaran
yang
mampu
menampung
semua
tuntutan
tersebut.
Kimia sebagai salah satu mata pelajaran wajib dalam kurikulum
pembelajaran di SMA merupakan ilmu yang kaya akan konsep yang kompleks.
Kimia bukanlah pelajaran yang baru bagi siswa, namun seringkali dijumpai
siswa-siswa yang menganggap materi kimia rumit dan sulit dipelajari, sehingga
2
siswa sudah terlebih dahulu merasa kurang mampu untuk mempelajarinya. Hal
lain mungkin disebabkan kurangnya minat siswa terhadap materi pelajaran yang
disampaikan. Hal ini dapat dilihat dari sikap siswa dalam menerima pelajaran,
seperti kebiasaan siswa berbicara dengan temannya pada saat guru
menerangkan didepan kelas, adanya siswa yang minta ijin keluar pada saat
pelajaran berlangsung (Abjul Gultom, 2009). Kurangnya minat belajar siswa
menyebabkan hasil belajar siswa rendah dan dalam hal ini menjadi masalah
dalam menciptakan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas.
SMA N 1 Habinsaran adalah satu-satunya SMA negeri yang terdapat di
Kecamatan Habinsaran Kabupaten Toba Samosir. Sekolah ini terletak di Jalan
Lumban Rau Parsoburan Tengah. Di sekolah ini terdapat 19 kelas, laboratorium
komputer, kantor guru, kantor tata usaha, perpustakaan, ruangan untuk belajar
agama Khatolik, dan kantor bendahara. Akhir-akhir ini sekolah tersebut
dilengkapi dengan media pembelajaran seperti OHP, infocus, dan laptop.
Namun sampai saat ini guru jarang menggunakan media tersebut dalam
pembelajaran sehingga pembelajaran selalu monoton atau tidak bervariasi.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMA N 1 Habinsaran,
ditemukan fakta bahwa guru masih mengajar secara konvensional dimana
pembelajaran masih berpusat pada guru sehingga siswa cenderung pasif dan
kurang berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Selain itu guru juga kurang
memanfaatkan media dalam proses pembelajaran. Maka keterbatasan –
keterbatasan proses pembelajaran tersebut, sehingga mengakibatkan hasil
belajar siswa rendah. Hal ini diketahui calon peneliti berdasarkan hasil
observasi secara langsung terhadap siswa dan wawancara langsung dengan guru
kimia di sekolah tersebut.
Salah satu alternatif jawaban masalah ini adalah guru memilih model
pembelajaran dan media pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement
3
Division) merupakan model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dari
model pembelajaran kooperatif yang ada dan merupakan model yang cocok
untuk para guru yang akan memulai model pembelajaran kooperatif (Monlila,
2012).
Model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini dalam pelaksanaannya
adalah mengajak siswa untuk belajar secara berkelompok dengan anggota
kelompok yang berasal dari campuran tingkat kecerdasan dan jenis kelamin.
Tujuan dari pembagian dengan ketentuan tersebut adalah agar dalam satu
kelompok terdapat siswa yang lebih unggul sehingga apabila ada anggota
kelompok yang mengalami kesulitan, siswa tersebut dapat membantu
menyelesaikannya.
Seiring dengan perkembangan teknologi guru dituntut menjadi fasilitator
yang kreatif dalam menciptakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan
dan sesuai dengan kemajuan teknologi tersebut. Salah satu media yang dapat
digunakan adalah media Powerpoint. Pembelajaran kimia dengan media
Powerpoint yang telah diprogram diharapkan akan mampu membantu guru
dalam melaksanakan tugas mengajarnya (Tanjung, 2010).
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Indriyani (2010) melalui
penggunaan media microsoft office powerpoint dan model pembelajaran
koperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) pada materi
struktur atom dan sistem periodik dapat meningkatkan
hasil belajar siswa
sebesar 14,54%. Windah (2010) melalui penggunaan media pembelajaran
berbasis multimedia power point pada pokok bahasan larutan elektrolit dan non
elektrolit mendapat peningkatan hasil belajar siswa sebesar 45,10%. Dari data
tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan yang cukup signifikan
terhadap hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran koperatif
tipe STAD (Student Teams Achievement Division) menggunakan media
powerpoint. Menurut Indriyani, Dengan bantuan media microsoft office
powerpoint melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pokok
4
bahasan struktur atom dan sistem periodik di kelas X SMA Negeri 1 Pangkalan
kerinci dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul : “Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif
tipe
STAD
(Student
Teams
Achievement
Division)
Menggunakan Media Powerpoint terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar
Kimia Siswa Kelas XI IPA SMA N 1 Habinsaran Pada Pokok Bahasan
Koloid”.
1.1
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi beberapa
masalah sebagai berikut:
1. Proses pembelajaran yang terjadi masih berfokus kepada guru sebagai sumber
utama pengetahuan sehingga keaktifan siswa dalam kegiatan belajar masih
kurang
2. Dalam proses belajar mengajar di sekolah, metode yang diterapkan kurang
bervariasi dan belum dilaksanakan secara maksimal.
3. Kurangnya interaksi dan kerja sama antara sesama siswa dalam kegiatan
belajar sehingga siswa cenderung bersifat individualis.
4. Pemanfaatan media yang tersedia belum optimal digunakan sebagai sarana
pembelajaran.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas maka
permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah hasil belajar kimia siswa menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dengan media
powerpoint lebih tinggi dari pada hasil belajar kimia siswa menggunakan
pembelajaran konvensional?
5
2. Bagaimana hubungan aktivitas dengan hasil belajar siswa kelas XI IPA
Semester 2 SMA Negeri 1 Habinsaran yang diberi pengajaran dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division
menggunakan media powerpoint dalam pokok bahasan koloid ?
1.3
Batasan Masalah
Agar penelitian ini mempunyai arah yang jelas dan pasti, maka perlu
diberikan batasan masalah. Berdasarkan pada latar belakang masalah dan
identifikasi masalah, maka pembatasan masalah dititikberatkan pada:
1. Objek penelitian adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA Negeri 1
Habinsaran.
2. Pembelajaran dilakukan dengan model kooperatif
tipe Student Teams
Achievement Division (STAD) dengan media powerpoint.
3. Materi yang diajarkan dibatasi pada pokok bahasan Koloid.
4. Penilaian yang dilihat yaitu pengaruh hasil belajar kimia siswa yang di ajarkan
dengan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD)
dengan media powerpoint pada pokok bahasan Koloid.
1.4
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Mengetahui hasil belajar kimia siswa yang menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dengan media powerpoint apakah lebih tinggi dari pada
hasil belajar kimia yang menggunakan model pembelajaran konvensional.
2. Mengetahui hubungan aktivitas dengan hasil belajar siswa kelas XI IPA
Semester 2 SMA Negeri 1 Habinsaran yang diajarkan dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD)
dengan media powerpoint.
6
1.5
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Manfaat bagi siswa
Memberikan peluang kepada siswa untuk dapat belajar dengan model
pembelajaran yang berbeda, sehingga siswa dapat mengoptimalkan potensi
yang dimilikinya dan meningkatkan hasil belajar kimia siswa.
2. Manfaat bagi Guru
Memberikan masukan atau bahan referensi kepada guru mengenai model dan
media pembelajaran untuk dilaksanakan pada pengajaran yang efektif.
3. Manfaat bagi Mahasiswa Calon Peneliti
Sebagai bahan acuan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar pada masa
mendatang serta meningkatkan pemahaman tentang model pembelajaran
koperatif
tipe
Student
Teams
Achievement
Division
(STAD)
dalam
pembelajaran Kimia.
4. Manfaat bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai bahan pertimbangan dalam memilih model pembelajaran yang baik
dalam melakukan penelitian selanjutnya untuk meningkatkan kualitas
pendidikan.
1.6
Defenisi Operasional
Untuk memperoleh persamaan persepsi dan menghindarkan penafsiran berbeda
dari beberapa istilah dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah
yang digunakan.
1) Hasil belajar yang dimaksud dalam proposal ini adalah peningkatan
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya. Hasil belajar dapat berbentuk suatu perubahan tingkah laku pada
diri siswa pada aspek kognitif yang dapat diukur dengan tes yang ditunjukkan
dengan skor atau angka diberikan oleh guru (Sudjana,2002).
7
2) Model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division
merupakan pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok, siswa dalam satu
kelas dijadikan kelompok -kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 5 orang
untuk memahami konsep yang difasilitasi oleh guru (Robert E. Slavin, 2009).
3) Media pembelajaran menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami
objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan (Azhar, 1997)
4) Sistem koloid merupakan salah satu pokok bahasan kimia dikelas XI IPA SMA
semester genap, meliputi (1) sistem dispersi, (2) jenis-jenis koloid, (3) sifat-sifat
koloid, (4) peranan koloid dalam kehidupan sehari-hari. Sifat-sifat koloid terdiri
atas efek tyndal, gerak brown, adsorpsi , koagulasi, koloid pelindung, dialisi,
elektroforesis, koloid liofil dan koloid liofob serta peranan koloid dalam
kehidupan sehari-hari ( Sutresna, 2006)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
•
Berdasarkan data gain ternormalisasi, besar peningkatan hasil belajar yang
menggunakan model pembelajaran koperatif tipe STAD menggunakan
media powerpoint adalah 70,35% dan peningkatan hasil belajar yang
menggunakan model pembelajaran konvensional adalah 56%. Jadi, terdapat
perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang signifikan antara
model pembelajaran koperatif tipe STAD menggunakan media powerpoint
dengan model pembelajaran konvensional. Besarnya perbedaan peningkatan
hasil belajar kimia siswa adalah 14,35%.
•
Dari data perhitungan korelasi, diperoleh nilai rhitung (0,867) > rtabel (0,312).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada korelasi positif antara aktivitas
siswa dan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan model pembelajaran
koperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) menggunakan
media powerpoint.
•
Dari data perhitungan nilai aktivitas siswa diperoleh nilai rata-rata aktivitas
belajar siswa pada pertemuan I adalah 77,16, nilai rata-rata aktivitas di
pertemuan II adalah 79,5, dan nilai rata-rata aktivitas di pertemuan III
adalah 82,94.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka penulis menyarankan
hal-hal berikut :
1.
Bagi guru diharapkan dapat memperbaiki model pembelajaran di sekolah
sehingga dapat mengacu peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah
khususnya dengan menerapkan model pembelajaran koperatif tipe STAD
(Student Teams Achiviements Division ) menggunakan media powerpoint.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai model
pembelajaran koperatif tipe STAD (Student Teams Achiviements Division)
ini, agar lebih memperhatikan kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran ini
sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.