ANALISIS HUBUNGAN ANTARA SUHU PENYIMPANAN PKM (PALM KERNEL MEAL) TERHADAP KUALITAS MUTU PKM PADA PT. MULTIMAS NABATI ASAHAN.
ANALISIS HUBUNGAN ANTARA SUHU PENYIMPANAN PKM (Palm
KernelMeal)TERHADAPKUALITASMUTUPKM (PalmKernelMeal)
PADA PT. MULTIMAS NABATI ASAHAN
Oleh:
Nurjannah
NIM 409210030
Program Studi Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sain
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013
iii
Analisis Hubungan Antara Suhu Penyimpanan PKM (Palm Kernel Meal)
Terhadap Kualitas Mutu PKM Pada PT. Multimas Nabati Asahan
Nurjannah ( NIM. 409210030)
ABSTRAK
Ampas bungkil inti sawit merupakan hasil dari proses ekstraksi inti sawit. Zat
makanan yang terkandung didalamnya cukup bervariasi, protein kasar berkisar
antara 16-19%. Kandungan serat kasarnya cukup tinggi, sehingga lebih tepat jika
digunakan sebagai pakan tambahan pada ternak ruminansia seperti sapi perah dan
kerbau. Perlu diperhatikan pula, biasanya bahan yang berbentuk serbuk apabila
penyimpanan dalam jangka waktu yang lama akan mengalami penggumpalan
akibat aktivitas air disekitar bahan. Pengujian selanjutnya yaitu pengukuran kadar
air, kadar minyak dan kadar protein. Untuk mengetahui perubahan sifat-sifat
tersebut, perlu dilakukan penentuan model hubungan antara parameter kualitas
PKM dengan suhu penyimpanan PKM dan antar parameter. Setelah dilakukan
pengujian analisis mutu kemudian di cari persamaan linear untuk memperoleh
model matematika dengan variasi suhu 40oC, 45 oC, 50oC. Sehingga diperoleh
model matematika hubungan parameter mutu PKM dengan waktu pengeringan
Kmstr = -0,072 (T) + 10,96, Koil = 0,107 (T) + 4,483, Kprot = -0,175 (T) + 13,75
dan model matematika hubungan antar parameter Kmstr = -0,548 (Koil) + 12,81,
Kprot = 2,474 (Kmstr) – 13,17, Koil = -0.488 (Kprot) + 12,19. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mempermudah dalam menentukan parameter mutu
PKM dalam berbagai suhu PKM di gudang penyimpanan PKM.
Kata kunci: PKM (Palm Kernel Meal), model matematika, persamaan linear.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan Rahmat-Nya sehingga penelitian skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Adapun tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan
Februari 2013 ialah ”Analisis Korelasi antara Suhu Penyimpanan PKM (Palm
Kernel Meal) terhadap Kualitas Mutu PKM di PT Multimas Nabati asahan”.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, mulai dari
pengajuan proposal penelitian, pelaksanaan sampai penyusunan skripsi antara
lain;
1. Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi
yang telah banyak memberi dukungan, bimbingan, nasehat dan ilmu yang
sangat bermanfaat bagi penulis.
2. Pimpinan Fakultas MIPA UNIMED, Dekan, PD I, PD II, PD III yang telah
memberi kesempatan dan dorongan kepada penulis untuk dapat
menyelesaikan studi dan segala persyaratan tepat pada waktunya.
3. Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si, selaku Ketua Jurusan, Drs. Rahmat
Nauli, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan, dan Dr. Marham Sitorus, M.Si ,
selaku Ketua Prodi
Kimia atas izin yang telah diberikan untuk
melaksanakan penelitian serta dukungan selama ini.
4. Bapak Drs. Marudut Sinaga, M.Si, selaku Kepala Laboratorium beserta
staffnya kak Minda dan Bang Nizam atas bantuan dan fasilitas yang
diberikan.
5. Bapak Drs. P.M. Silitonga. M.S , Bapak Dr. Marham Sitorus, M.Si, dan
Bapak Agus Kembaren, S.Si, M.Si. Selaku dosen penguji yang telah
banyak memberikan saran dan masukan dalam membantu penulis
menyelesaikan skripsi ini.
6. Ibu Drs. Gulmah Sugiharti, M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik
yang selalu memberikan bimbingan dan saran selama perkuliahan.
iii
7. Bapak Janerson selaku Manager di PK Crushing Plant beserta staffnya atas
bantuan fasilitas yang diberikan di Laboraturium PK Plant.
8. Dosen-dosen di jurusan kimia FMIPA-UNIMED atas bimbingannya
selama ini.
9. Bapak Supriadi selaku mandor di bagian Gudang penyimpanan PKM yang
telah memberi izin dalam pengambilan sampel yang akan di uji di
Laboraturium Unimed.
10. Kakanda M. Nur Alfarizi yang banyak membantu penulis dalam
menyelesaikan tugas-tugas kuliah sampai penulis penyelesaian skripsi ini.
11. Seluruh Teman-teman dijurusan kimia, Non-Dik 2009 khususnya Eka,
Jenny, Icha, Astri dan Lala yang telah banyak memberikan dorongan dan
semangat kepada penulis dalam mewujudkan skripsi ini.
12. Semua pihak terkait yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Ucapakan terimakasih secara khususnya saya sampaikan untuk Ibunda
Juliah dan Ayahanda Suharso, Abang (Afriansyah) beserta Adik (Putra dan
Wardah) atas dukungan moral, material dan doa yang selalu mengiringi penulis
sampai hari ini.
Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat dalam kehidupan kita.
Medan, 31 Juli 2013
Nurjannah
NIM. 40921003
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
Daftar Istilah dan Singkatan
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x
xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2.Batasan Masalah
1.3.Rumusan Masalah
1.4.Tujuan Penelitian
1.5.Manfaat Penelitian
1
1
2
2
2
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tanaman Kelapa Sawit
2.2. Minyak Kelapa Sawit
2.3.Asam Lemak
2.3.1.Protein
2.3.2.Komposisi Asam Lemak Minyak inti Sawit
2.4. Pengolahan Buah Kelapa Sawit
2.5. Minyak Inti Sawit (CPKO) dan Bungkil Inti Kelapa Sawit (PKM)
2.5.1.Minyak Inti Sawit
2.5.2.Bungkil Inti Sawit
2.6. Sifat Fisik Bungkil Inti Sawit (PKM)
2.7. Kegunaan dan Komposisi Biji Inti Sawit
2.8. Standarisasi Bahan Dasar Pengolahan
2.9. Model Persamaan Matematika
2.10. Penentuan Mutu Inti Sawit
2.11. Perkebunan Kelapa Sawit PT. Multimas Nabati Asahan
2.12. Parameter Standard Mutu PKM PT. Multimas Nabati Asahan
4
4
7
9
10
11
12
14
14
14
15
16
18
18
20
21
22
BAB III METODE PENELITIAN
23
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
3.2. Alat dan Bahan
3.2.1. Peralatan yang Dipergunakan
3.2.2.Bahan Kimia yang Dipegunakan
3.3. Prosedur Kerja
3.3.1.Analisis Standard Mutu PKM
23
23
23
23
23
23
vii
3.4. Tahap Penelitian
3.4.1.Karakterisasi Mutu PKM (Palm Kernel Meal)
3.4.2.Penentuan Model Matematika Hubungan Antara Suhu Penyimpanan
PKM Terhadap Kualitas Mutu PKM (Palm Kernel Meal)
3.4.3.Penentuan Model Matematika Hubungan Antara Parameter Kualitas
PKM dengan Sifat Fisikokimia dan Hubungan Antar Parameter
26
27
BAB IV HASIL DAN PEMBHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Hasil Penentuan Kadar Air
4.1.2. Hasil Penentuan Kadar Minyak
4.1.3. Hasil Penentuan Kadar Protein
4.2. Pembahasan
4.2.1. Karakterisasi Mutu PKM (Palm Kernel Meal)
4.2.1.1. Penentuan Kadar Air
4.2.1.2. Penentuan Kadar Minyak
4.2.1.3. Penentuan Kadar Protein
4.2.2.Hubungan Antara Suhu Penyimpanan PKM (Palm Kernel Meal) Dengan
Parameter-Parameter Kualitas Mutu PKM (Palm Kernel Meal)
4.2.2.1. Hubungan antara Kadar Air dengan Suhu Penyimpanan PKM
4.2.2.2. Hubungan antara Kadar Minyak dengan Suhu Penyimpanan PKM
4.2.2.3. Hubungan antara Kadar Prrotein dengan Suhu Penyimpanan PKM
4.2.3.Hubungan antara Parameter Kualitas PKM dengan Sifat Fisiokimia dan
Hubungan Antar Parameter
4.2.3.1. Hubungan Kadar Air dengan Kadar Minyak
4.2.3.2. Hubungan Kadar Air dengan Kadar Protein
4.2.3.3. Hubungan Kadar Minyak dengan Kadar Protein
29
29
29
30
31
32
32
32
33
33
27
28
35
35
37
39
41
41
43
45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
48
48
49
DAFTAR PUSTAKA
50
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Lahan Produksi Kelapa Sawit
Gambar 2.2. Pohon Kelapa Sawit dan Buah Kelapa Sawit
Gambar 2.3. Reaksi Esterifikasi Lemak
Gambar 2.4. Flow proses minyak inti sawit.
Gambar 3.1. Tahapan Penelitian
Gambar 4.1. Reaksi yang terjadi pada tahap destruksi
Gambar 4.2. reaksi yang terjadi pada tahap destilasi
Gambar 4.3. Kurva hubungan kadar air PKM dengan suhu penyimpanan
Gambar 4.4. Kurva hubungan kadar minyak PKM dengan suhu penyimpana
Gambar 4.5. Kurva hubungan kadar protein PKM dengan suhu penyimpanan
Gambar 4.6. Grafik hubungan antara kadar air dengan kadar minyak
Gambar 4.7. Grafik hubungan antara kadar air dengan kadar protein
Gambar 4.8. Grafik hubungan antara kadar minyak dengan kadar protein
4
5
8
13
27
34
34
36
38
39
42
44
46
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Karakteristik tipe kelapa sawit dura, tenera dan pisifera
Tabel 2.2. Komponen dalam minyak kelapa sawit
Tabel 2.3. Komposisi asam lemak minyak kelapa sawit dan minyak inti sawit
Tabel 2.4. Spesifikasi Persyaratan Mutu PKM (Palm Kernel Meal)
Tabel 2.5. Komposisi Inti Sawit
Tabel 2.6. Nilai Konversi Buah Kelapa Sawit
Tabel 2.7. Standard Mutu Minyak Sawit, Minyak Inti Sawit dan Inti Sawit
Tabel 2.8. Parameter mutu produksi PKM (Palm Kernel Meal)
Tabel 4.1. Hasil analisa kadar air dari ampas kernel sawit (PKM)
pada suhu 40oC
Tabel 4.2. Hasil analisa kadar air dari ampas kernel sawit (PKM)
pada suhu 45oC
Tabel 4.3. Hasil analisa kadar air dari ampas kernel sawit (PKM)
pada suhu 50oC
Tabel 4.4. Hasil analisa kadar minyak dari ampas kernel sawit (PKM)
pada suhu 40oC
Tabel 4.5. Hasil analisa kadar minyak dari ampas kernel sawit (PKM)
pada suhu 45oC
Tabel 4.6. Hasil analisa kadar minyak dari ampas kernel sawit (PKM)
pada suhu 50oC
Tabel 4.7. Hasil analisa kadar protein dari ampas kernel sawit (PKM)
pada suhu 40oC
Tabel 4.8. Hasil analisa kadar protein dari ampas kernel sawit (PKM)
pada suhu 45oC
Tabel 4.9. Hasil analisa kadar protein dari ampas kernel sawit (PKM)
pada suhu 50oC
Tabel 4.10. Data hasil penelitian mutu PKM
Tabel 4.11. Data hasil perhitungan kadar air dengan menggunakan
model matematika
Tabel 4.12. Data hasil perhitungan kadar minyak dengan menggunakan
model matematika
Tabel 4.13. Data hasil perhitungan kadar protein dengan menggunakan
model matematika
Tabel 4.14. Data kadar air dan kadar minyak pada PKM
Tabel 4.15. Data hasil perhitungan kadar air dengan menggunakan
model matematika
Tabel 4.16. Data kadar air dan kadar protein pada PKM
Tabel 4.17. Data hasil perhitungan kadar protein dengan menggunakan
model matematika
Tabel 4.18. Data kadar minyak dan kadar protein pada PKM
Tabel 4.19. Data hasil perhitungan kadar minyak dengan menggunakan
model matematika
6
9
11
16
17
18
20
22
29
29
30
30
30
31
31
31
32
32
36
39
40
41
43
43
45
45
47
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Penyediaan Larutan
Lampiran 2. Perhitungan Mutu PKM
Lampiran 3. Pembuktian Model Matematika
Lampiran 4. Photo Dokumentasi
52
53
56
59
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kelapa sawit walaupun bukan merupakan tanaman asli Indonesia, telah
menempatkan Indonesia sebagai negara yang sangat penting dalam memproduksi
minyak nabati dunia. Indonesia adalah negara penghasil minyak sawit (Crude
Palm Oil, CPO), minyak inti sawit (Crude Palm Kernel Oil, CPKO) dan PKM
(Palm Kernel Meal) terbesar di dunia. Ampas dari inti sawit merupakan olahan
dari inti sawit yang telah dipress dan menghasilkan ampas. Ampas dari inti sawit
dapat diolah menjadi pakan ternak sapi. Dengan adanya peningkatan nilai ekspor
maka diperlukan standart dan pengawasan mutu bungkil dan pellet inti kelapa
sawit,untuk memberikan jaminan mutu pada konsumen. (Ketaren,1986)
Hubungan antara dua atau lebih peubah data percobaan dapat dinyatakan
dalam bentuk rumus matematika. Rumus matematika tersebut yang dinyatakan
dalam bentuk persamaan dapat digunakan untuk menggambarkan pola data yang
diperoleh serta dapat berfungsi untuk keperluan peramalan (Chapra dan Canale
1990; Walpole, 1982). Pendugaan bentuk persamaan berupa persamaan garis
lurus adalah garis linear, dengan mempertimbangkan koefisien determinasi (r2)
(Guner, 1997; Chapra dan Canale, 1990; Box et al., 1978). Koefisien determinasi
adalah ukuran kesesuaian model (persamaan regresi linear yang dihasilkan), yaitu
kemampuan model menerangkan keragaman nilai peubah Y. Semakin besar nilai
koefisien determinasi berarti model semakin mampu menerangkan peubah Y.
Nilai koefisien determinasi tersebut berkisar mulai dari 0 sampai 1 (Mattjik dan
Sumertajaya, 2000).
Dalam hal ini peneliti memfariasikan penelitian yang sudah pernah
dilakukan oleh M. Akhlis Mustaghifiri dari IPB yang berjudul “ Model
matematika Hubungan antara Parameter Kualitas Pengeringan Minyak Jarak
Sebagai
Pengganti
Minyak
Tanah”
dalam
penelitien
tersebut
belum
mengungkapkan apakah hal yang sama dapat dilakukan oleh PKM Maka dari itu
akan direncanakan penemuan formula baru untuk mengefisiensikan waktu dan
1
2
tenaga serta meminimkan biaya dalam menganalisis mutu PKM (Palm Kernel
Meal) di industri-industri kelapa sawit. Dari penjelasan tersebut maka penulis
tertarik untuk membuat penelitian dengan judul, “Analisis Hubungan Antara
Parameter Suhu Penyimpanan PKM (Palm Kernel Meal) terhadap Kualitas Mutu
PKM (Palm Kernel Meal) pada PT. Multimas Nabati Asahan” sehingga
memberikan informasi tentang penentuan kualitas dan mutu produk PKM (Palm
Kernel Meal).
1.2. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi padahubungan antara suhu penyimpanan PKM
(Palm Kernel Meal) terhadap mutu PKM (Palm Kernel Meal) dan hubungan antar mutu
PKM dengan memprediksi model matematika untuk memprediksi kualitas mutu
PKM (Palm Kernel Meal) yang meliputi kadar air, kadar minyak dan kadar protein
pada PT. Multimas Nabati Asahan.
1.3. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1.
Apakah terdapat hubungan antara suhu penyimpanan PKM (Palm Kernel
Meal) terhadap mutu PKM (Palm Kernel Meal) dan hubungan antar
parameter mutu PKM (Palm Kernel Meal)?
2.
Bagaimana model matematika yang menyatakan hubungan antara
parameter mutu digunakan untuk memprediksi mutu PKM (Palm Kernel
Meal) sehingga dapat meminimalisir biaya analisis mutu di industri pabrik
kelapa sawit?
1.4. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah :
1.
Untuk menganalisis hubungan antara suhu penyimpanan PKM (Palm
Kernel Meal) terhadap kualitas mutu PKM (Palm Kernel Meal) di PT.
Multimas Nabati Asahan.
3
2.
Untuk menemukan formula atau model matematika yang dapat digunakan
untuk memprediksi mutu PKM (Palm Kernel Meal) sehingga dapat
meminimalisir biaya analisis mutu PKM(Palm Kernel Meal) di PT.
Multimas Nabati Asahan.
3.
Untuk mengaplikasikan rumus matematika yang diperoleh terhadap
parameter mutu PKM (Palm Kernel Meal) yang telah di analisis di
laboraturium.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini antara lain :
1. Bagi penulis, dapat mengetahui formula atau model matematika yang
menyatakan hubungan antara parameter mutu PKM (Palm Kernel Meal) di
PT. Multimas Nabati Asahan.
2. Memberikan masukan pada industri kelapa sawit tentang hubungan
kuantitatif antara parameter mutu produk olahan dari kelapa sawit
sehingga dapat digunakan untuk menghemat biaya produksi di industri.
3. Bagi pihak lain yang berkepentingan, dapat dijadikan sebagai kajian lebih
lanjut untuk penelitian selanjutnya.
48
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil analisis data yang dilakukan pada penelitian, dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut;
1. Ada hubungan antar parameter mutu PKM (Palm Kernel Meal) dengan suhu
penyimpanan PKM (Palm Kernel Meal) memperoleh tiga model matematika
yaitu model matematika hubungan kadar air dengan suhu penyimpanan PKM
(Palm Kernel Meal) dimana semakin tinggi suhu penyimpanan maka kadar air
akan semakin rendah yang dapat dinyatakan dalam bentuk model matematika
Kmstr = -0,072 (T) + 10,96.
2. Ada hubungan kadar minyak dengan suhu penyimpanan PKM (Palm Kernel
Meal) dimana semakin tinggi suhu penyimpanan maka kadar minyak akan
semakin tinngi yang dapat dinyatakan dalam bentuk model matematika Koil =
0,107 (T) + 4,483.
3. Ada hubungan kadar protein dengan suhu penyimpanan PKM (Palm Kernel
Meal) dimana semakin tinggi suhu penyimpanan maka kadar protein akan
semakin rendah yang dapat dinyatakan dalam bentuk model matematika Kprot
= -0,175 (T) + 13,75.
4. Ada hubungan antar parameter mutu PKM (Palm Kernel Meal) diperoleh tiga
model matematika yaitu model matematika hubungan kadar air dengan kadar
minyak dimana semakin rendah kadar air maka kadar minyak akan semakin
tinngi yang dapat dinyatakan dalam bentuk model matematika Kmstr = -0,548
(Koil) + 12,81.
5. Ada hubungan kadar air dengan kadar protein dimana semakin rendah kadar air
maka kadar protein semakin rendah yang dapat dinyatakan dalam bentuk
model matematika Kprot = 2,474 (Kmstr) – 13,17.
48
49
6. Ada hubungan kadar minyak dengan kadar protein dimana semakin rendah
kadar minyak maka kadar protein akan semakin tinngi yang dapat dinyatakan
dalam bentuk model matematika Koil = -0.488 (Kprot) + 12,19.
5.2. Saran
Demi kemajuan penelitian selanjutnya, disarankan kepada mahasiswa peneliti
lanjutan untuk melakukan variasi suhu yang lebih bervaiasi dan parameter mutu
yang di uji juga lebih banyak. Agar memperoleh model matematika yang lebih
signifikan dan data yang didapat lebih akurat.
50
DAFTAR PUSTAKA
Akhlis, Muhammad. (2007). Model Matematika Hubungan Antara Parameter
Kualitas Pengeringan Minyak Jarak Pagar Sebagai Pengganti Minyak
Tanah. Jurnal Penelitian Minyak Jarak. IPB : Bogor
Adan Standarisasi Nasional. (1987), SNI Crude Palm Oil. Jakarta.
Elisabeth, Jenny dan Simon P. Ginting. 2003. Pemanfaatan Hasil Samping
Industri Kelapa Sawit Sebagai Bahan Pakan Ternak Sapi Potong. Jurnal
Teknol. Dan Industri Pangan Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Medan.
Fauzi, Y., Y.E. Widyastuti, I. Satyawibawa, dan R. Hartono. (2006), Kelapa Sawit
Budidaya, Pemanfaatan Hasil dan Limbah, Analisis Usaha dan Pemasaran,
Penebar Swadaya, Jakarta.
Herawan, T., dan Nuryanto, E., (1996), Hidrolisis Minyak Sawit Menggunakan
Lipozyme Dari Mucormiehei, Jurnal Penelitian Kelapa Sawit, Vol.4 No.2.
Hal (91-918)
Ketaren, S. 1986. Minyak dan Lemak Pangan. Cetakan Pertama. Jakarta:
Universitas Indonesia Press.
Mangoensoekarjo, S. 2003. Manajemen Agrobisnis Kelapa Sawit. Yogyakarta :
Universitas Gadjah Mada Press.
Nababan, I.P. (2011). Studi Kualitas Konsentrasi Mutudan Rendemen CPO di
PKS PT Persero IV Unit Usaha Adolina.Skripsi FMIPA Unimed. Medan.
Naibaho, P. (1998).Teknologi Pengolahan Kelapa Sawit, Pusat Penelitian Kelapa
Sawit Indonesian Oil Palm Research Institute.Medan.
Purba, A. dan Simon P. Ginting. 1995. Nilai nutrisi dan manfaat pelepah kelapa
sawit sebagai pakan ternak. Jurnal Penelitian Kelapa Sawit 5(3): 161-178
Risza,S. (1994), Kelapa Sawit Upaya Peningkatan Produktivitas, Kanisius,
Yogyakarta.
Ritonga, M.Y. (2008). Pembuatan Asam Lemak Pada Industri Oleokimia. Jurnal
Kelapa Sawit. PPKS 16(3) :11-22
51
Sastrosayono, S. (2003). Budidaya Kelapa Sawit. Jakarta: Agromedia Pustaka.
Siahaan,Donald,dkk. (2008),. Karakteristik CPO Indonesia.Warta PPKS 2008.
Medan.
Silaban, R. (2010). Isolasidan Karakterisasi Mikroba Penguraian Asam Lemak
dari Limbah Industri Oleokimia dan Aplikasinya Pada Pembelajaran
Bioteknologi. Jurnal Pendidikan Biologi, Vol.1 No.3, ISSN : 2086-2245.
Hal (234-245)
Sitinjak, K. 1983. Pengolahan Hasil Perkebunan : Pengolahan Kelapa Sawit
Fakultas Pertanian. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Wilbraham, A. C. 1992. Pengantar Kimia Organik Dan hayati. Bandung:Penerbit
ITB
Winarno, F.G, 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka
Utama.
Wulandari, Nur. (2011). Sifat Fisik Minyak Sawit Kasar dan Korelasinya dengan
Atribut Mutu. Jurnal Teknol. Dan Industri Pangan, Vol XXII No. 2 Th.
2011. IPB : Bogor.
Yan Fauzi. 2004. Kelapa Sawit. Edisi Revisi. Jakarta: Penerbit Swadaya.
52
Lampiran 1:
PENYEDIAAN LARUTAN
a. Larutan H2SO4 0,1 N
Sebanyak 1,7 mL H2SO 4 pekat dilarutkan dengan aquades dalam labu ukur
100 mL hingga tanda batas, kemudian aduk sampai homogen.
b.Larutan NaOH 45%
Sebanyak 22,5 gram NaOH dilarutkan dengan aquades dalam labu ukur
50mL hingga tanda batas, kemudian aduk sampai homogen.
c. Larutan H3BO3 2%
Sebanyak 10 gram H3BO3 dilarutkan dengan aquades dalam labu ukur
500mL hingga tanda batas, kemudian aduk sampai homogen.
d. Katalis
30 gram Na2 SO4 ditambah 0,375 gram CuSO 4 aduk hingga rata.
e. Larutan Natrium Karbonat 0,1 N
Sebanyak 0,265 g Natrium Karbonat dilarutkan dengan akuades dalam
labu ukur 50mL hingga tanda batas, kemudian aduk sampai homogen.
53
Lampiran 2:
PERHITUNGAN MUTU PKM
1. Contoh Perhitungan kadar air
W 2 W1
x100 %
W
Kadar Air =
Dimana :
W2 = berat cawan penguap dan sampel sebelum di oven (g)
W1 = berat cawan penguap dan sampel setelah di oven (g)
W = berat sampel (g)
Perhitungan kadar air pada suhu 40oC adalah sebagai berikut :
a. Untuk pengulangan I
Kadar Air
=
=
W 2 W1
x100 %
W
12,551 11,704
x100%
10,005
= 8,006%
b. Untuk pengulangan II
Kadar Air
= 8,183%
c. Untuk pengulangan III
Kadar Air
= 8,014%
Kadar air rata-rata =
,
%
,
%
= 8,087 %
2. Contoh Perhitungan kadar minyak
Kadar Minyak =
Dimana :
M1
x100 %
M2
,
%
54
M1 = bobot sampel awal (g)
M2 = bobot minyak setelah pengeringan (g)
Perhitungan kadar minyak pada suhu 40oC adalah sebagai berikut :
a. Untuk pengulangan I
Kadar Minyak =
=
M1
x100 %
M2
10,0032
x100%
112,12
= 8,921%
b. Untuk pengulangan II
Kadar Minyak = 8,918%
c. Untuk pengulangan III
Kadar Minyak = 8,913%
Kadar minyak rata-rata =
,
%
,
%
,
%
= 8,918 %
3. Contoh Perhitungan kadar protein
(V 2 V 1) xNx 0,014 x 6,25
x100 %
W
Kadar Protein =
Dimana :
V1 = banyaknya larutan baku asam sulfat yang diperlukan untuk
menitar blanko (mL)
V2 = banyaknya larutan baku asam sulfat yang diperlukan untuk
menitar contoh uji (mL)
N = normalitas larutan baku asam sulfat yang digunakan untuk titrasi
W = berat contoh yang diambil (g)
55
Perhitungan standarisasi H2SO4 0,1N
V H2SO 4 I
: 17,4 mL
V H2SO 4 II
: 17,6 mL
V H2SO 4 III
: 17,2 mL
,
V H2SO 4 rata-rata =
,
,
= 17,4mL
,
N H2SO 4 =
=
(
)
,
,
= 0,144 N
Penetapan nilai protein dilakukan secara tidak langsung, karena analisis
ini didasarkan pada penentuan kadar nitrogen yang terdapat dalam bahan.
Kandungan nitrogen yang diperoleh dikalikan dengan angka 6,25 sebagai angka
konversi menjadi nilai protein. Nilai 6,25 diperoleh dari asumsi bahwa protein
mengandung 16% nitrogen (perbandingan protein : nitrogen =100 :16 = 6,25:1).
Perhitungan kadar protein pada suhu 40oC adalah sebagai berikut :
a. Untuk pengulangan I
Kadar Protein =
(18,9 11,8)x 0,144Nx 0,014x 6,25
x100%
1,0052
= 6,180%
b. Untuk pengulangan II
Kadar Protein = 7,085%
c. Untuk pengulangan III
Kadar Protein = 6,895%
56
Lampiran 3 :
PEMBUKTIAN MODEL MATEMATIKA
a. Model matematika hubungan kadar air dengan waktu pengeringa
Contoh perhitungan pada suhu 40oC
Kmstr = -0,072 (T) + 10,96
= -0,072 (40oC) + 10,96
= 8,08 %
Hasil perhitungan pada penelitian = 8,088%
Maka % kesalahan yang diperoleh
=
=
praktek hasildenganrumus
praktek
8,088 8,08
8,088
= 0,00099%
b. Model matematika hubungan kadar minyak dengan waktu pengeringan
Contoh pada suhu 40oC
Koil = 0,107 (T) + 4,483
= 0,107 (40oC) + 4,483
= 8,763 %
Hasil perhitungan pada penelitian = 8,918%
Maka % kesalahan yang diperoleh
=
=
praktek hasildenganrumus
praktek
8,918 8,763
8,918
= 0,0174
57
c. Model matematika hubungan kadar protein dengan waktu pengeringan
Contoh pada suhu 40oC
Kprot = -0,175 (T) + 13,75
= -0,175 (40oC) + 13,75
= 6,75 %
Hasil perhitungan pada penelitian = 6,982%
Maka % kesalahan yang diperoleh
=
=
praktek hasildenganrumus
praktek
6,982 6,75
6,982
= 0,0332%
d. Model matematika hubungan kadar air dengan kadar minyak
Contoh perhitungan pada suhu 40oC kadar minyak 8,918%
Kmstr = -0,548 (Koil) + 12,81
= -0,548 (8,918) + 12,81
= 7,922 %
Hasil perhitungan pada penelitian = 8,088%
Maka % kesalahan yang diperoleh
=
=
praktek hasildenganrumus
praktek
8,088 7 ,922
8,088
= 0,0205%
58
e. Model matematika hubungan kadar air dengan kadar protein
Contoh perhitungan pada suhu 40oC kadar air 8,087%
Kprot = 2,474 (Kmstr) – 13,17
= 2,474 (8,087) – 13,17
= 6,837 %
Hasil perhitungan pada penelitian = 6,982%
Maka % kesalahan yang diperoleh
=
=
praktek hasildenganrumus
praktek
6,982 6,837
6,982
= 0,0207%
f. Model matematika hubungan kadar minyak dengan kadar protein
Contoh perhitungan pada suhu 40oC kadar protein 6,895%
Koil = -0,488 (Kprot) – 12,19
= -0,488 (6,895) + 12,19
= 8,825%
Hasil perhitungan pada penelitian = 8,918%
Maka % kesalahan yang diperoleh
=
=
praktek hasildenganrumus
praktek
8,918 8,825
8,918
= 0,0104%
59
Lampiran 4 :
PHOTO DOKUMENTASI
Gambar 1. Bahan yang digunakan.
Gambar 2. PKM yang telah di oven pada perhitungan kadar air.
60
Gambar 3 dan 4. Refluks pada penentuan kadar minyak
Gambar 5. Destilasi pada penentuan kadar protein
61
Gambar 6. Hasil destilasi
gambar 7. Hasil destilasi kemudian di titrasi
Gambar 8. Hasil titrasi penentuan kadar protein.
62
63
64
65
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Medan, pada tanggal 24 Desember 1990, ibu
bernama Juliah dan ayah bernama Suharso dan merupakan anak ke dua dari empat
bersaudara. Pada tahun 1995, penulis masuk TK Kasih Bunda Medan, Pada tahun
1997, penulis masuk SD Tunas Harapan Medan dan lulus pada tahun 2003. Pada
tahun 2003, penulis melanjutkan sekolah di MTs N 1 Medan dan lulus pada tahun
2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di MAN 2 Medan dan lulus
pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis diterima di Program Studi Kimia
jurusan Kimia, Fakultas MIPA-UNIMED melalui Seleksi Penerimaan Mahasiswa
Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Kegiatan intrakulikuler di UNIMED yang pernah diikuti antara lain: studi
lapangan ke PDAM Tirtanadi dan PT INALUM. Penulis pernah mengikuti
seminar internasional kimia. Penulis juga pernah melakukan kegiatan PKL (
Praktik Kerja Lapangan ) di PT. Multimas Nabati Asahan. Selama Perkuliahan,
penulis pernah aktif dalam Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
KernelMeal)TERHADAPKUALITASMUTUPKM (PalmKernelMeal)
PADA PT. MULTIMAS NABATI ASAHAN
Oleh:
Nurjannah
NIM 409210030
Program Studi Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sain
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013
iii
Analisis Hubungan Antara Suhu Penyimpanan PKM (Palm Kernel Meal)
Terhadap Kualitas Mutu PKM Pada PT. Multimas Nabati Asahan
Nurjannah ( NIM. 409210030)
ABSTRAK
Ampas bungkil inti sawit merupakan hasil dari proses ekstraksi inti sawit. Zat
makanan yang terkandung didalamnya cukup bervariasi, protein kasar berkisar
antara 16-19%. Kandungan serat kasarnya cukup tinggi, sehingga lebih tepat jika
digunakan sebagai pakan tambahan pada ternak ruminansia seperti sapi perah dan
kerbau. Perlu diperhatikan pula, biasanya bahan yang berbentuk serbuk apabila
penyimpanan dalam jangka waktu yang lama akan mengalami penggumpalan
akibat aktivitas air disekitar bahan. Pengujian selanjutnya yaitu pengukuran kadar
air, kadar minyak dan kadar protein. Untuk mengetahui perubahan sifat-sifat
tersebut, perlu dilakukan penentuan model hubungan antara parameter kualitas
PKM dengan suhu penyimpanan PKM dan antar parameter. Setelah dilakukan
pengujian analisis mutu kemudian di cari persamaan linear untuk memperoleh
model matematika dengan variasi suhu 40oC, 45 oC, 50oC. Sehingga diperoleh
model matematika hubungan parameter mutu PKM dengan waktu pengeringan
Kmstr = -0,072 (T) + 10,96, Koil = 0,107 (T) + 4,483, Kprot = -0,175 (T) + 13,75
dan model matematika hubungan antar parameter Kmstr = -0,548 (Koil) + 12,81,
Kprot = 2,474 (Kmstr) – 13,17, Koil = -0.488 (Kprot) + 12,19. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mempermudah dalam menentukan parameter mutu
PKM dalam berbagai suhu PKM di gudang penyimpanan PKM.
Kata kunci: PKM (Palm Kernel Meal), model matematika, persamaan linear.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan Rahmat-Nya sehingga penelitian skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Adapun tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan
Februari 2013 ialah ”Analisis Korelasi antara Suhu Penyimpanan PKM (Palm
Kernel Meal) terhadap Kualitas Mutu PKM di PT Multimas Nabati asahan”.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, mulai dari
pengajuan proposal penelitian, pelaksanaan sampai penyusunan skripsi antara
lain;
1. Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi
yang telah banyak memberi dukungan, bimbingan, nasehat dan ilmu yang
sangat bermanfaat bagi penulis.
2. Pimpinan Fakultas MIPA UNIMED, Dekan, PD I, PD II, PD III yang telah
memberi kesempatan dan dorongan kepada penulis untuk dapat
menyelesaikan studi dan segala persyaratan tepat pada waktunya.
3. Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si, selaku Ketua Jurusan, Drs. Rahmat
Nauli, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan, dan Dr. Marham Sitorus, M.Si ,
selaku Ketua Prodi
Kimia atas izin yang telah diberikan untuk
melaksanakan penelitian serta dukungan selama ini.
4. Bapak Drs. Marudut Sinaga, M.Si, selaku Kepala Laboratorium beserta
staffnya kak Minda dan Bang Nizam atas bantuan dan fasilitas yang
diberikan.
5. Bapak Drs. P.M. Silitonga. M.S , Bapak Dr. Marham Sitorus, M.Si, dan
Bapak Agus Kembaren, S.Si, M.Si. Selaku dosen penguji yang telah
banyak memberikan saran dan masukan dalam membantu penulis
menyelesaikan skripsi ini.
6. Ibu Drs. Gulmah Sugiharti, M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik
yang selalu memberikan bimbingan dan saran selama perkuliahan.
iii
7. Bapak Janerson selaku Manager di PK Crushing Plant beserta staffnya atas
bantuan fasilitas yang diberikan di Laboraturium PK Plant.
8. Dosen-dosen di jurusan kimia FMIPA-UNIMED atas bimbingannya
selama ini.
9. Bapak Supriadi selaku mandor di bagian Gudang penyimpanan PKM yang
telah memberi izin dalam pengambilan sampel yang akan di uji di
Laboraturium Unimed.
10. Kakanda M. Nur Alfarizi yang banyak membantu penulis dalam
menyelesaikan tugas-tugas kuliah sampai penulis penyelesaian skripsi ini.
11. Seluruh Teman-teman dijurusan kimia, Non-Dik 2009 khususnya Eka,
Jenny, Icha, Astri dan Lala yang telah banyak memberikan dorongan dan
semangat kepada penulis dalam mewujudkan skripsi ini.
12. Semua pihak terkait yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Ucapakan terimakasih secara khususnya saya sampaikan untuk Ibunda
Juliah dan Ayahanda Suharso, Abang (Afriansyah) beserta Adik (Putra dan
Wardah) atas dukungan moral, material dan doa yang selalu mengiringi penulis
sampai hari ini.
Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat dalam kehidupan kita.
Medan, 31 Juli 2013
Nurjannah
NIM. 40921003
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
Daftar Istilah dan Singkatan
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x
xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2.Batasan Masalah
1.3.Rumusan Masalah
1.4.Tujuan Penelitian
1.5.Manfaat Penelitian
1
1
2
2
2
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tanaman Kelapa Sawit
2.2. Minyak Kelapa Sawit
2.3.Asam Lemak
2.3.1.Protein
2.3.2.Komposisi Asam Lemak Minyak inti Sawit
2.4. Pengolahan Buah Kelapa Sawit
2.5. Minyak Inti Sawit (CPKO) dan Bungkil Inti Kelapa Sawit (PKM)
2.5.1.Minyak Inti Sawit
2.5.2.Bungkil Inti Sawit
2.6. Sifat Fisik Bungkil Inti Sawit (PKM)
2.7. Kegunaan dan Komposisi Biji Inti Sawit
2.8. Standarisasi Bahan Dasar Pengolahan
2.9. Model Persamaan Matematika
2.10. Penentuan Mutu Inti Sawit
2.11. Perkebunan Kelapa Sawit PT. Multimas Nabati Asahan
2.12. Parameter Standard Mutu PKM PT. Multimas Nabati Asahan
4
4
7
9
10
11
12
14
14
14
15
16
18
18
20
21
22
BAB III METODE PENELITIAN
23
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
3.2. Alat dan Bahan
3.2.1. Peralatan yang Dipergunakan
3.2.2.Bahan Kimia yang Dipegunakan
3.3. Prosedur Kerja
3.3.1.Analisis Standard Mutu PKM
23
23
23
23
23
23
vii
3.4. Tahap Penelitian
3.4.1.Karakterisasi Mutu PKM (Palm Kernel Meal)
3.4.2.Penentuan Model Matematika Hubungan Antara Suhu Penyimpanan
PKM Terhadap Kualitas Mutu PKM (Palm Kernel Meal)
3.4.3.Penentuan Model Matematika Hubungan Antara Parameter Kualitas
PKM dengan Sifat Fisikokimia dan Hubungan Antar Parameter
26
27
BAB IV HASIL DAN PEMBHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Hasil Penentuan Kadar Air
4.1.2. Hasil Penentuan Kadar Minyak
4.1.3. Hasil Penentuan Kadar Protein
4.2. Pembahasan
4.2.1. Karakterisasi Mutu PKM (Palm Kernel Meal)
4.2.1.1. Penentuan Kadar Air
4.2.1.2. Penentuan Kadar Minyak
4.2.1.3. Penentuan Kadar Protein
4.2.2.Hubungan Antara Suhu Penyimpanan PKM (Palm Kernel Meal) Dengan
Parameter-Parameter Kualitas Mutu PKM (Palm Kernel Meal)
4.2.2.1. Hubungan antara Kadar Air dengan Suhu Penyimpanan PKM
4.2.2.2. Hubungan antara Kadar Minyak dengan Suhu Penyimpanan PKM
4.2.2.3. Hubungan antara Kadar Prrotein dengan Suhu Penyimpanan PKM
4.2.3.Hubungan antara Parameter Kualitas PKM dengan Sifat Fisiokimia dan
Hubungan Antar Parameter
4.2.3.1. Hubungan Kadar Air dengan Kadar Minyak
4.2.3.2. Hubungan Kadar Air dengan Kadar Protein
4.2.3.3. Hubungan Kadar Minyak dengan Kadar Protein
29
29
29
30
31
32
32
32
33
33
27
28
35
35
37
39
41
41
43
45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
48
48
49
DAFTAR PUSTAKA
50
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Lahan Produksi Kelapa Sawit
Gambar 2.2. Pohon Kelapa Sawit dan Buah Kelapa Sawit
Gambar 2.3. Reaksi Esterifikasi Lemak
Gambar 2.4. Flow proses minyak inti sawit.
Gambar 3.1. Tahapan Penelitian
Gambar 4.1. Reaksi yang terjadi pada tahap destruksi
Gambar 4.2. reaksi yang terjadi pada tahap destilasi
Gambar 4.3. Kurva hubungan kadar air PKM dengan suhu penyimpanan
Gambar 4.4. Kurva hubungan kadar minyak PKM dengan suhu penyimpana
Gambar 4.5. Kurva hubungan kadar protein PKM dengan suhu penyimpanan
Gambar 4.6. Grafik hubungan antara kadar air dengan kadar minyak
Gambar 4.7. Grafik hubungan antara kadar air dengan kadar protein
Gambar 4.8. Grafik hubungan antara kadar minyak dengan kadar protein
4
5
8
13
27
34
34
36
38
39
42
44
46
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Karakteristik tipe kelapa sawit dura, tenera dan pisifera
Tabel 2.2. Komponen dalam minyak kelapa sawit
Tabel 2.3. Komposisi asam lemak minyak kelapa sawit dan minyak inti sawit
Tabel 2.4. Spesifikasi Persyaratan Mutu PKM (Palm Kernel Meal)
Tabel 2.5. Komposisi Inti Sawit
Tabel 2.6. Nilai Konversi Buah Kelapa Sawit
Tabel 2.7. Standard Mutu Minyak Sawit, Minyak Inti Sawit dan Inti Sawit
Tabel 2.8. Parameter mutu produksi PKM (Palm Kernel Meal)
Tabel 4.1. Hasil analisa kadar air dari ampas kernel sawit (PKM)
pada suhu 40oC
Tabel 4.2. Hasil analisa kadar air dari ampas kernel sawit (PKM)
pada suhu 45oC
Tabel 4.3. Hasil analisa kadar air dari ampas kernel sawit (PKM)
pada suhu 50oC
Tabel 4.4. Hasil analisa kadar minyak dari ampas kernel sawit (PKM)
pada suhu 40oC
Tabel 4.5. Hasil analisa kadar minyak dari ampas kernel sawit (PKM)
pada suhu 45oC
Tabel 4.6. Hasil analisa kadar minyak dari ampas kernel sawit (PKM)
pada suhu 50oC
Tabel 4.7. Hasil analisa kadar protein dari ampas kernel sawit (PKM)
pada suhu 40oC
Tabel 4.8. Hasil analisa kadar protein dari ampas kernel sawit (PKM)
pada suhu 45oC
Tabel 4.9. Hasil analisa kadar protein dari ampas kernel sawit (PKM)
pada suhu 50oC
Tabel 4.10. Data hasil penelitian mutu PKM
Tabel 4.11. Data hasil perhitungan kadar air dengan menggunakan
model matematika
Tabel 4.12. Data hasil perhitungan kadar minyak dengan menggunakan
model matematika
Tabel 4.13. Data hasil perhitungan kadar protein dengan menggunakan
model matematika
Tabel 4.14. Data kadar air dan kadar minyak pada PKM
Tabel 4.15. Data hasil perhitungan kadar air dengan menggunakan
model matematika
Tabel 4.16. Data kadar air dan kadar protein pada PKM
Tabel 4.17. Data hasil perhitungan kadar protein dengan menggunakan
model matematika
Tabel 4.18. Data kadar minyak dan kadar protein pada PKM
Tabel 4.19. Data hasil perhitungan kadar minyak dengan menggunakan
model matematika
6
9
11
16
17
18
20
22
29
29
30
30
30
31
31
31
32
32
36
39
40
41
43
43
45
45
47
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Penyediaan Larutan
Lampiran 2. Perhitungan Mutu PKM
Lampiran 3. Pembuktian Model Matematika
Lampiran 4. Photo Dokumentasi
52
53
56
59
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kelapa sawit walaupun bukan merupakan tanaman asli Indonesia, telah
menempatkan Indonesia sebagai negara yang sangat penting dalam memproduksi
minyak nabati dunia. Indonesia adalah negara penghasil minyak sawit (Crude
Palm Oil, CPO), minyak inti sawit (Crude Palm Kernel Oil, CPKO) dan PKM
(Palm Kernel Meal) terbesar di dunia. Ampas dari inti sawit merupakan olahan
dari inti sawit yang telah dipress dan menghasilkan ampas. Ampas dari inti sawit
dapat diolah menjadi pakan ternak sapi. Dengan adanya peningkatan nilai ekspor
maka diperlukan standart dan pengawasan mutu bungkil dan pellet inti kelapa
sawit,untuk memberikan jaminan mutu pada konsumen. (Ketaren,1986)
Hubungan antara dua atau lebih peubah data percobaan dapat dinyatakan
dalam bentuk rumus matematika. Rumus matematika tersebut yang dinyatakan
dalam bentuk persamaan dapat digunakan untuk menggambarkan pola data yang
diperoleh serta dapat berfungsi untuk keperluan peramalan (Chapra dan Canale
1990; Walpole, 1982). Pendugaan bentuk persamaan berupa persamaan garis
lurus adalah garis linear, dengan mempertimbangkan koefisien determinasi (r2)
(Guner, 1997; Chapra dan Canale, 1990; Box et al., 1978). Koefisien determinasi
adalah ukuran kesesuaian model (persamaan regresi linear yang dihasilkan), yaitu
kemampuan model menerangkan keragaman nilai peubah Y. Semakin besar nilai
koefisien determinasi berarti model semakin mampu menerangkan peubah Y.
Nilai koefisien determinasi tersebut berkisar mulai dari 0 sampai 1 (Mattjik dan
Sumertajaya, 2000).
Dalam hal ini peneliti memfariasikan penelitian yang sudah pernah
dilakukan oleh M. Akhlis Mustaghifiri dari IPB yang berjudul “ Model
matematika Hubungan antara Parameter Kualitas Pengeringan Minyak Jarak
Sebagai
Pengganti
Minyak
Tanah”
dalam
penelitien
tersebut
belum
mengungkapkan apakah hal yang sama dapat dilakukan oleh PKM Maka dari itu
akan direncanakan penemuan formula baru untuk mengefisiensikan waktu dan
1
2
tenaga serta meminimkan biaya dalam menganalisis mutu PKM (Palm Kernel
Meal) di industri-industri kelapa sawit. Dari penjelasan tersebut maka penulis
tertarik untuk membuat penelitian dengan judul, “Analisis Hubungan Antara
Parameter Suhu Penyimpanan PKM (Palm Kernel Meal) terhadap Kualitas Mutu
PKM (Palm Kernel Meal) pada PT. Multimas Nabati Asahan” sehingga
memberikan informasi tentang penentuan kualitas dan mutu produk PKM (Palm
Kernel Meal).
1.2. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi padahubungan antara suhu penyimpanan PKM
(Palm Kernel Meal) terhadap mutu PKM (Palm Kernel Meal) dan hubungan antar mutu
PKM dengan memprediksi model matematika untuk memprediksi kualitas mutu
PKM (Palm Kernel Meal) yang meliputi kadar air, kadar minyak dan kadar protein
pada PT. Multimas Nabati Asahan.
1.3. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1.
Apakah terdapat hubungan antara suhu penyimpanan PKM (Palm Kernel
Meal) terhadap mutu PKM (Palm Kernel Meal) dan hubungan antar
parameter mutu PKM (Palm Kernel Meal)?
2.
Bagaimana model matematika yang menyatakan hubungan antara
parameter mutu digunakan untuk memprediksi mutu PKM (Palm Kernel
Meal) sehingga dapat meminimalisir biaya analisis mutu di industri pabrik
kelapa sawit?
1.4. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah :
1.
Untuk menganalisis hubungan antara suhu penyimpanan PKM (Palm
Kernel Meal) terhadap kualitas mutu PKM (Palm Kernel Meal) di PT.
Multimas Nabati Asahan.
3
2.
Untuk menemukan formula atau model matematika yang dapat digunakan
untuk memprediksi mutu PKM (Palm Kernel Meal) sehingga dapat
meminimalisir biaya analisis mutu PKM(Palm Kernel Meal) di PT.
Multimas Nabati Asahan.
3.
Untuk mengaplikasikan rumus matematika yang diperoleh terhadap
parameter mutu PKM (Palm Kernel Meal) yang telah di analisis di
laboraturium.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini antara lain :
1. Bagi penulis, dapat mengetahui formula atau model matematika yang
menyatakan hubungan antara parameter mutu PKM (Palm Kernel Meal) di
PT. Multimas Nabati Asahan.
2. Memberikan masukan pada industri kelapa sawit tentang hubungan
kuantitatif antara parameter mutu produk olahan dari kelapa sawit
sehingga dapat digunakan untuk menghemat biaya produksi di industri.
3. Bagi pihak lain yang berkepentingan, dapat dijadikan sebagai kajian lebih
lanjut untuk penelitian selanjutnya.
48
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil analisis data yang dilakukan pada penelitian, dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut;
1. Ada hubungan antar parameter mutu PKM (Palm Kernel Meal) dengan suhu
penyimpanan PKM (Palm Kernel Meal) memperoleh tiga model matematika
yaitu model matematika hubungan kadar air dengan suhu penyimpanan PKM
(Palm Kernel Meal) dimana semakin tinggi suhu penyimpanan maka kadar air
akan semakin rendah yang dapat dinyatakan dalam bentuk model matematika
Kmstr = -0,072 (T) + 10,96.
2. Ada hubungan kadar minyak dengan suhu penyimpanan PKM (Palm Kernel
Meal) dimana semakin tinggi suhu penyimpanan maka kadar minyak akan
semakin tinngi yang dapat dinyatakan dalam bentuk model matematika Koil =
0,107 (T) + 4,483.
3. Ada hubungan kadar protein dengan suhu penyimpanan PKM (Palm Kernel
Meal) dimana semakin tinggi suhu penyimpanan maka kadar protein akan
semakin rendah yang dapat dinyatakan dalam bentuk model matematika Kprot
= -0,175 (T) + 13,75.
4. Ada hubungan antar parameter mutu PKM (Palm Kernel Meal) diperoleh tiga
model matematika yaitu model matematika hubungan kadar air dengan kadar
minyak dimana semakin rendah kadar air maka kadar minyak akan semakin
tinngi yang dapat dinyatakan dalam bentuk model matematika Kmstr = -0,548
(Koil) + 12,81.
5. Ada hubungan kadar air dengan kadar protein dimana semakin rendah kadar air
maka kadar protein semakin rendah yang dapat dinyatakan dalam bentuk
model matematika Kprot = 2,474 (Kmstr) – 13,17.
48
49
6. Ada hubungan kadar minyak dengan kadar protein dimana semakin rendah
kadar minyak maka kadar protein akan semakin tinngi yang dapat dinyatakan
dalam bentuk model matematika Koil = -0.488 (Kprot) + 12,19.
5.2. Saran
Demi kemajuan penelitian selanjutnya, disarankan kepada mahasiswa peneliti
lanjutan untuk melakukan variasi suhu yang lebih bervaiasi dan parameter mutu
yang di uji juga lebih banyak. Agar memperoleh model matematika yang lebih
signifikan dan data yang didapat lebih akurat.
50
DAFTAR PUSTAKA
Akhlis, Muhammad. (2007). Model Matematika Hubungan Antara Parameter
Kualitas Pengeringan Minyak Jarak Pagar Sebagai Pengganti Minyak
Tanah. Jurnal Penelitian Minyak Jarak. IPB : Bogor
Adan Standarisasi Nasional. (1987), SNI Crude Palm Oil. Jakarta.
Elisabeth, Jenny dan Simon P. Ginting. 2003. Pemanfaatan Hasil Samping
Industri Kelapa Sawit Sebagai Bahan Pakan Ternak Sapi Potong. Jurnal
Teknol. Dan Industri Pangan Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Medan.
Fauzi, Y., Y.E. Widyastuti, I. Satyawibawa, dan R. Hartono. (2006), Kelapa Sawit
Budidaya, Pemanfaatan Hasil dan Limbah, Analisis Usaha dan Pemasaran,
Penebar Swadaya, Jakarta.
Herawan, T., dan Nuryanto, E., (1996), Hidrolisis Minyak Sawit Menggunakan
Lipozyme Dari Mucormiehei, Jurnal Penelitian Kelapa Sawit, Vol.4 No.2.
Hal (91-918)
Ketaren, S. 1986. Minyak dan Lemak Pangan. Cetakan Pertama. Jakarta:
Universitas Indonesia Press.
Mangoensoekarjo, S. 2003. Manajemen Agrobisnis Kelapa Sawit. Yogyakarta :
Universitas Gadjah Mada Press.
Nababan, I.P. (2011). Studi Kualitas Konsentrasi Mutudan Rendemen CPO di
PKS PT Persero IV Unit Usaha Adolina.Skripsi FMIPA Unimed. Medan.
Naibaho, P. (1998).Teknologi Pengolahan Kelapa Sawit, Pusat Penelitian Kelapa
Sawit Indonesian Oil Palm Research Institute.Medan.
Purba, A. dan Simon P. Ginting. 1995. Nilai nutrisi dan manfaat pelepah kelapa
sawit sebagai pakan ternak. Jurnal Penelitian Kelapa Sawit 5(3): 161-178
Risza,S. (1994), Kelapa Sawit Upaya Peningkatan Produktivitas, Kanisius,
Yogyakarta.
Ritonga, M.Y. (2008). Pembuatan Asam Lemak Pada Industri Oleokimia. Jurnal
Kelapa Sawit. PPKS 16(3) :11-22
51
Sastrosayono, S. (2003). Budidaya Kelapa Sawit. Jakarta: Agromedia Pustaka.
Siahaan,Donald,dkk. (2008),. Karakteristik CPO Indonesia.Warta PPKS 2008.
Medan.
Silaban, R. (2010). Isolasidan Karakterisasi Mikroba Penguraian Asam Lemak
dari Limbah Industri Oleokimia dan Aplikasinya Pada Pembelajaran
Bioteknologi. Jurnal Pendidikan Biologi, Vol.1 No.3, ISSN : 2086-2245.
Hal (234-245)
Sitinjak, K. 1983. Pengolahan Hasil Perkebunan : Pengolahan Kelapa Sawit
Fakultas Pertanian. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Wilbraham, A. C. 1992. Pengantar Kimia Organik Dan hayati. Bandung:Penerbit
ITB
Winarno, F.G, 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka
Utama.
Wulandari, Nur. (2011). Sifat Fisik Minyak Sawit Kasar dan Korelasinya dengan
Atribut Mutu. Jurnal Teknol. Dan Industri Pangan, Vol XXII No. 2 Th.
2011. IPB : Bogor.
Yan Fauzi. 2004. Kelapa Sawit. Edisi Revisi. Jakarta: Penerbit Swadaya.
52
Lampiran 1:
PENYEDIAAN LARUTAN
a. Larutan H2SO4 0,1 N
Sebanyak 1,7 mL H2SO 4 pekat dilarutkan dengan aquades dalam labu ukur
100 mL hingga tanda batas, kemudian aduk sampai homogen.
b.Larutan NaOH 45%
Sebanyak 22,5 gram NaOH dilarutkan dengan aquades dalam labu ukur
50mL hingga tanda batas, kemudian aduk sampai homogen.
c. Larutan H3BO3 2%
Sebanyak 10 gram H3BO3 dilarutkan dengan aquades dalam labu ukur
500mL hingga tanda batas, kemudian aduk sampai homogen.
d. Katalis
30 gram Na2 SO4 ditambah 0,375 gram CuSO 4 aduk hingga rata.
e. Larutan Natrium Karbonat 0,1 N
Sebanyak 0,265 g Natrium Karbonat dilarutkan dengan akuades dalam
labu ukur 50mL hingga tanda batas, kemudian aduk sampai homogen.
53
Lampiran 2:
PERHITUNGAN MUTU PKM
1. Contoh Perhitungan kadar air
W 2 W1
x100 %
W
Kadar Air =
Dimana :
W2 = berat cawan penguap dan sampel sebelum di oven (g)
W1 = berat cawan penguap dan sampel setelah di oven (g)
W = berat sampel (g)
Perhitungan kadar air pada suhu 40oC adalah sebagai berikut :
a. Untuk pengulangan I
Kadar Air
=
=
W 2 W1
x100 %
W
12,551 11,704
x100%
10,005
= 8,006%
b. Untuk pengulangan II
Kadar Air
= 8,183%
c. Untuk pengulangan III
Kadar Air
= 8,014%
Kadar air rata-rata =
,
%
,
%
= 8,087 %
2. Contoh Perhitungan kadar minyak
Kadar Minyak =
Dimana :
M1
x100 %
M2
,
%
54
M1 = bobot sampel awal (g)
M2 = bobot minyak setelah pengeringan (g)
Perhitungan kadar minyak pada suhu 40oC adalah sebagai berikut :
a. Untuk pengulangan I
Kadar Minyak =
=
M1
x100 %
M2
10,0032
x100%
112,12
= 8,921%
b. Untuk pengulangan II
Kadar Minyak = 8,918%
c. Untuk pengulangan III
Kadar Minyak = 8,913%
Kadar minyak rata-rata =
,
%
,
%
,
%
= 8,918 %
3. Contoh Perhitungan kadar protein
(V 2 V 1) xNx 0,014 x 6,25
x100 %
W
Kadar Protein =
Dimana :
V1 = banyaknya larutan baku asam sulfat yang diperlukan untuk
menitar blanko (mL)
V2 = banyaknya larutan baku asam sulfat yang diperlukan untuk
menitar contoh uji (mL)
N = normalitas larutan baku asam sulfat yang digunakan untuk titrasi
W = berat contoh yang diambil (g)
55
Perhitungan standarisasi H2SO4 0,1N
V H2SO 4 I
: 17,4 mL
V H2SO 4 II
: 17,6 mL
V H2SO 4 III
: 17,2 mL
,
V H2SO 4 rata-rata =
,
,
= 17,4mL
,
N H2SO 4 =
=
(
)
,
,
= 0,144 N
Penetapan nilai protein dilakukan secara tidak langsung, karena analisis
ini didasarkan pada penentuan kadar nitrogen yang terdapat dalam bahan.
Kandungan nitrogen yang diperoleh dikalikan dengan angka 6,25 sebagai angka
konversi menjadi nilai protein. Nilai 6,25 diperoleh dari asumsi bahwa protein
mengandung 16% nitrogen (perbandingan protein : nitrogen =100 :16 = 6,25:1).
Perhitungan kadar protein pada suhu 40oC adalah sebagai berikut :
a. Untuk pengulangan I
Kadar Protein =
(18,9 11,8)x 0,144Nx 0,014x 6,25
x100%
1,0052
= 6,180%
b. Untuk pengulangan II
Kadar Protein = 7,085%
c. Untuk pengulangan III
Kadar Protein = 6,895%
56
Lampiran 3 :
PEMBUKTIAN MODEL MATEMATIKA
a. Model matematika hubungan kadar air dengan waktu pengeringa
Contoh perhitungan pada suhu 40oC
Kmstr = -0,072 (T) + 10,96
= -0,072 (40oC) + 10,96
= 8,08 %
Hasil perhitungan pada penelitian = 8,088%
Maka % kesalahan yang diperoleh
=
=
praktek hasildenganrumus
praktek
8,088 8,08
8,088
= 0,00099%
b. Model matematika hubungan kadar minyak dengan waktu pengeringan
Contoh pada suhu 40oC
Koil = 0,107 (T) + 4,483
= 0,107 (40oC) + 4,483
= 8,763 %
Hasil perhitungan pada penelitian = 8,918%
Maka % kesalahan yang diperoleh
=
=
praktek hasildenganrumus
praktek
8,918 8,763
8,918
= 0,0174
57
c. Model matematika hubungan kadar protein dengan waktu pengeringan
Contoh pada suhu 40oC
Kprot = -0,175 (T) + 13,75
= -0,175 (40oC) + 13,75
= 6,75 %
Hasil perhitungan pada penelitian = 6,982%
Maka % kesalahan yang diperoleh
=
=
praktek hasildenganrumus
praktek
6,982 6,75
6,982
= 0,0332%
d. Model matematika hubungan kadar air dengan kadar minyak
Contoh perhitungan pada suhu 40oC kadar minyak 8,918%
Kmstr = -0,548 (Koil) + 12,81
= -0,548 (8,918) + 12,81
= 7,922 %
Hasil perhitungan pada penelitian = 8,088%
Maka % kesalahan yang diperoleh
=
=
praktek hasildenganrumus
praktek
8,088 7 ,922
8,088
= 0,0205%
58
e. Model matematika hubungan kadar air dengan kadar protein
Contoh perhitungan pada suhu 40oC kadar air 8,087%
Kprot = 2,474 (Kmstr) – 13,17
= 2,474 (8,087) – 13,17
= 6,837 %
Hasil perhitungan pada penelitian = 6,982%
Maka % kesalahan yang diperoleh
=
=
praktek hasildenganrumus
praktek
6,982 6,837
6,982
= 0,0207%
f. Model matematika hubungan kadar minyak dengan kadar protein
Contoh perhitungan pada suhu 40oC kadar protein 6,895%
Koil = -0,488 (Kprot) – 12,19
= -0,488 (6,895) + 12,19
= 8,825%
Hasil perhitungan pada penelitian = 8,918%
Maka % kesalahan yang diperoleh
=
=
praktek hasildenganrumus
praktek
8,918 8,825
8,918
= 0,0104%
59
Lampiran 4 :
PHOTO DOKUMENTASI
Gambar 1. Bahan yang digunakan.
Gambar 2. PKM yang telah di oven pada perhitungan kadar air.
60
Gambar 3 dan 4. Refluks pada penentuan kadar minyak
Gambar 5. Destilasi pada penentuan kadar protein
61
Gambar 6. Hasil destilasi
gambar 7. Hasil destilasi kemudian di titrasi
Gambar 8. Hasil titrasi penentuan kadar protein.
62
63
64
65
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Medan, pada tanggal 24 Desember 1990, ibu
bernama Juliah dan ayah bernama Suharso dan merupakan anak ke dua dari empat
bersaudara. Pada tahun 1995, penulis masuk TK Kasih Bunda Medan, Pada tahun
1997, penulis masuk SD Tunas Harapan Medan dan lulus pada tahun 2003. Pada
tahun 2003, penulis melanjutkan sekolah di MTs N 1 Medan dan lulus pada tahun
2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di MAN 2 Medan dan lulus
pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis diterima di Program Studi Kimia
jurusan Kimia, Fakultas MIPA-UNIMED melalui Seleksi Penerimaan Mahasiswa
Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Kegiatan intrakulikuler di UNIMED yang pernah diikuti antara lain: studi
lapangan ke PDAM Tirtanadi dan PT INALUM. Penulis pernah mengikuti
seminar internasional kimia. Penulis juga pernah melakukan kegiatan PKL (
Praktik Kerja Lapangan ) di PT. Multimas Nabati Asahan. Selama Perkuliahan,
penulis pernah aktif dalam Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).