Penentuan Kadar Minyak Pada Palm Pernel (PK)dan Palm Kernel Meal(PKM) dengan Metode Ekstraksi Sokletasi di PKCrushing Plan PTMultimas Nabati Asahan

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Minyak yang berasal dari buah kelapa sawit terdiri dari dua macam, pertama
minyak yang berasal dari daging buah (mesocarp) yang dihasilkan melalui
perebusan dan pemerasan (press). Minyak jenis ini dikenal dengan minyak sawit
kasar atau Crude Palm Oil (CPO). Kedua, minyak yang berasal dari inti sawit,
dikenal sebagai minyak inti sawit atau Palm Kernel Oil (PKO) (Pardamean,
2008;Tim penulis, 2000). Hasil samping dari PKO adalah bungkil inti kelapa
sawit ( Palm Kernel Meal atau Pellet) (Ketaren,1986).
Untuk mendapatkan lemak dan minyak dari jaringan hewan atau tanaman
dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu rendering, pengepressan (pressing) dan
pelarut. Melalui metode rendering, bahan diekstraksi melalui pemanasan dan
lemak akan mengapung dipermukaan. Sedangkan cara pengepressan, bahan yang
mengandung lemak atau minyak dipotong-potong, kemudian dipress dengan
tekanan tinggi menggunakan tekanan hidrolik (screw press). Sedangkan dengan
menggunakan pelarut digunakan untuk bahan yang kandungan minyaknya rendah,
tetapi cara ini kurang effektif, karena pelarut mahal dan lemak yang diperoleh
harus dipisahkan dari pelarutnya dengan cara diuapkan (Ketaren,1986).
Metode yang dilakukan untuk mengetahui kelayakan minyak dari kelapa sawit
untuk di pasarkan yaitu metode ekstraksi, pelarut yang digunakan adalah nheksan. Proses ekstraksi berlangsung 4-5 jam dan diperkirakan seluruh pelaruh

sudah habis menguap barulah dapat di tentukan seberapa besar persen potensi
minyak

dan

dapat

diketahui

juga

seberapa

besar

rendemen

minyak.

Universitas Sumatera Utara


(Suyatno,1994). Ekstraksi minyak dengan pelarut minyak, menghasilkan minyak
kasar yang cenderung sama dengan minyak hasil screw pressing (Ketaren, 1986).
Agar keuntungan minyak sawit yang diperoleh maksimal, maka harus
mengalami proses produksi yang menghasilkan minyak inti sawit dalam jumlah
maksimal pula. Minyak inti sawit yang baik harus didapat dari inti sawit yang
mengandung jumlah minyak yang tinggi dan proses pengolahan dilakukan dengan
baik agar kandungan minyak inti sawit tidak banyak terbuang pada sisa hasil
pengolahan PKM. Pada unit PK Crushing Plant di PT Multimas Nabati Asahan
memiliki standar oil content PKM pada mesin pengepressannya. Kemudian
adanya penambahan kotoran hasil penyaringan dari alat penyaringan (Niagara
filter) yang memiliki oil contentcukup tinggi yang akan dibawa ke gudang
bercampur dengan PKM, yang dapat berpengaruh terhadap meningkatnya oil
content pada PKM. Maka dari itu, kadar minyak yang terkandung dari ampas
PKM harus terus dikontrol dengan adanya pengecekan di laboratorium (Multimas
Nabati Asahan, 1999).
Berdasarkan uraian di atas maka penulis akan membuat karya ilmiah penentuan
kadar minyak pada palm kernel(PK) dan palm kernel meal (PKM) dengan
menggunakan metode ekstraksi sokhletasi. Untuk mendapatkan hasil minyak yang
maksimal, dilakukan pengecekan ataupun pengontrolan kadar minyak pada inti

sawit sebelum proses pengolahan dan juga pada sisa ampas pengolahannya.
1.2.Permasalahan
Pada unit PK Crushing Plant di PT Multimas Nabati Asahan, memiliki standar
persentase pada tiap komposisi yang ada didalam inti sawit. Salah satunya adalah
kadar minyak pada inti sawit, baik sebelum pengepressan ataupun setelah

Universitas Sumatera Utara

pengepressan. Maka dari itu diperlukan adanya pengontrolan serta pengecekan
kadar minyak di laboratorium. Apakah kandungan minyak pada PK sudah
memenuhi standard sebelum diolah menjadi CPKO,dan bagaimana kandungan
minyak pada sisa hasil pengolahan setelah menjadi ampas PKM di PK

Crushing

Plant PT. Multimas Nabati Asahan.
1.3. Tujuan
Untuk mengetahui kandungan minyak pada PK sebelum diolah, dan kandungan
minyak pada sisa pengolahan ampas PKM yang berasal dari PT. Multimas Nabati
Asahan, dan membandingkannya dengan standard yang telah ditetapkan.

1.4. Manfaat
Manfaat yang didapat ketika mengetahui kandungan minyak yang terdapat pada
PK dan PKM yaitu Perusahaan dapat mengambil langkah-langkah untuk
memaksimalkan hasil produksi minyak CPKO.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Penentuan Kadar Air Inti Sawit dengan Menggunakan Alat Moisture Balance dan Kadar Minyak Inti Sawit dengan Ekstraksi Sokletasi di PTPN IV Medan

5 100 47

Analisa Kehilangan Minyak ( Oil Losses ) Pada Fiber Dari Hasil Pengepresan Screw Press Dengan Menggunakan Metode Ekstraksi Sokletasi Di PT. Multimas Nabati Asahan

73 305 50

Pengaruh Penambahan Cake Terhadap Oil Content PKM (Palm Kernel Meal) Di Pk Crushing Plant PT. Multimas Nabati Asahan

5 51 50

Penentuan Kadar Minyak Pada PK (Palm Kernel), PKM (Palm Kernel Meal), dan PKC (Palm Kernel Cake) Di PT.Industri Kelapa Sawit Nusantara IV Kebun Pabatu

7 96 43

Penentuan Kadar Minyak Pada Palm Pernel (PK)dan Palm Kernel Meal(PKM) dengan Metode Ekstraksi Sokletasi di PKCrushing Plan PTMultimas Nabati Asahan

3 11 42

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA SUHU PENYIMPANAN PKM (PALM KERNEL MEAL) TERHADAP KUALITAS MUTU PKM PADA PT. MULTIMAS NABATI ASAHAN.

0 2 32

Penentuan Kadar Minyak Pada Palm Pernel (PK)dan Palm Kernel Meal(PKM) dengan Metode Ekstraksi Sokletasi di PKCrushing Plan PTMultimas Nabati Asahan

0 0 12

Penentuan Kadar Minyak Pada Palm Pernel (PK)dan Palm Kernel Meal(PKM) dengan Metode Ekstraksi Sokletasi di PKCrushing Plan PTMultimas Nabati Asahan

0 0 2

Penentuan Kadar Minyak Pada Palm Pernel (PK)dan Palm Kernel Meal(PKM) dengan Metode Ekstraksi Sokletasi di PKCrushing Plan PTMultimas Nabati Asahan

0 0 16

Penentuan Kadar Minyak Pada Palm Pernel (PK)dan Palm Kernel Meal(PKM) dengan Metode Ekstraksi Sokletasi di PKCrushing Plan PTMultimas Nabati Asahan

0 0 1