MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN BAGI SISWA KELAS V SD SWASTA CENDEKIA T. A 2011/ 2012.

i

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA
PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN
MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN
BAGI SISWA KELAS V SD SWASTA
CENDEKIA T.A 2011 / 2012

Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

OLEH :
CHAIRANI LUBIS
108 313 045

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012


i

ABSTRAK
CHAIRANI LUBIS. 108 313 045 “Meningkatkan Kemampuan Berbicara Siswa
Pada Pelajaran Bahasa Indonesia Dengan Menggunakan Metode Bermain
Peran Bagi Siswa Kelas V SD Swasta Cendekia T. A 2011/ 2012”.
Masalah yang ditelitidalampenelitianiniadalahapakakah dengan menggunakan
metode bermain peran dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa kelas V SD
Swasta Cendekia Medan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia semester
IITahunAjaran 2011/2012. Lokasi penelitian ini di SD Swasta Cendekia Medan.
Hipotesis pada penelitian ini adalah dengan menggunkan metode bermain peran pada
pelajaran Bahasa Indonesia dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa kelas V
SD Swasta Cendekia T.A 2011/2012. Tujuan dari penelitian ini adalah (1). Untuk
meningkatkan kemampuan berbicara siswa kelas V SD swasta Cendekia (2).
Menerapkan penggunaan metode bermain peran pada pelajaran Bahasa Indonesia
(3). Membantu siswa dalam memahami materi pelajaran.
Berdasarkan analisis data yang diperoleh bahwa pada observasi awaldari 24
orang siswa diperoleh bahwa 6 orang siswa 25% yang telah mampu berbicara dengan
baik,dan sebanyak 18 orang siswa 75% yang belum mapu berbicara dengan baik
dengan nilai rata – rata 12. Pada siklus I terdapat 10 orang siswa 41,66% yang telah

mampu berbicara dan sebanyak 14 orang siswa 58,34% yang belum mapu berbicara
dengan baik dengan nilai rata – rata 12,87. Kemudian pada siklus II kemampuan
berbicara siswa meningkat menjadi 18 orang 75% yang telah mampu berbicara
dengan rata – rata 13,95%.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode bermain
peran dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa pada pelajaran Bahasa
Indonesia materi drama di kelas V SD. Oleh karenanya guru perlu meningkatkan
keterampilan mengajarnya dengan menggunakan metode bermain peran sebagai salah
satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa pada
pelajaran Bahasa Indonesia khususnya materi drama.

DAFTAR ISI

ABSTRAK

................................................................................. i

KATA PENGANTAR............................................................................... ii
DAFTAR ISI


................................................................................. v

DAFTAR TABEL

................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
1.1.

Latar Belakang ........................................................................ 1

1.2.

Identifikasi Masalah................................................................ 5

1.3.


Batasan Masalah ..................................................................... 6

1.4.

Rumusan Masalah................................................................... 6

1.5.

Tujuan Penelitian .................................................................... 6

1.6.

Manfaat Penelitian .................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................8
2.1.

Kajian Teoritis…………………………………………………......…...8

2.1.1 Pengertian Kemampuan Berbicara..................................................... 8

1.

Pengertian Kemampuan .......................................................... 8

2.

Pengertian Berbicara ............................................................... 9
a.

Hakikat Berbicara .................................................... 10

b.

Langkah – Langkah Berbicara................................. 11

c.

Karaktristik Berbicara.............................................. 11

d.


Jenis – Jenis Berbicara............................................. 12

e.

Tujuan Berbicara ..................................................... 13

2.1.2.

PengertianMetode ................................................... 13

2.1.3 Bermain Peran (Role Playing) ............................................ 15
a.

Pengertian metode bermain peran ........................... 15

b.

Karakteristikmetode bermain peran......................... 16


c.

Tujuan / Manfaat metode bermain peran................. 17

d.

Langkah – langkah metode bermain peran.............. 17

e.

Pelaksanaan metode bermain peran......................... 18

f.

Kelebihan dan kelemahan metode bermain peran ... 19
1) Kelebihan metode bermain peran .....................19
2) Kelemahan metode bermain peran...................19

2.1.4


Hakikat Pelajaran Bahasa Indonesia............................20

2.1.5 Drama.............................................................................21
2.2. KerangkaKonseptual...............................................................22
2.3. HipotesisTindakan…………………………………………...23

BAB III Metodologi Penelitian ................................................................ 24
3.1. JenisPenelitian .......................................................................... 24
3.2. Subjek/ ObjekPenelitian ........................................................... 24
3.3. Operasional Variabel ................................................................ 24

3.4. Desain Penelitian ...................................................................... 25
3.5. ProsedurPenelitian .................................................................... 26
3.6. Alat Pengumpulan Data ............................................................ 29
3.7. Teknik Analisis Data ................................................................ 31
3.8. Lokasi Dan waktu Penelitian .................................................... 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN......................... 34
4.1. HasilPenelitian

................................................................................. 34


4.1.1. Kondisi Awal ................................................................................. 34
4.1.2. PelaksanaanSiklus I........................................................................... 40
4.1.3. PelaksanaandantemuanpenelitianpadatindakanSiklus II................... 45
4.1.4. TemuanPeneliti 48
4.2. Pembahasan

................................................................................. 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 56
5.1. Kesimpulan

................................................................................. 56

5.2. Saran

................................................................................. 57

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 59


DAFTAR GAMBAR
Gambar :
3.1. SekemaPenelitianTindakanKelas (PTK).............................................. 37
4.1 Gambar 4.1 Gedung Lokasi Penelitian....................................................
4.2 Gambar 4.2 Peneliti sedang menuliskan unsur – unsur drama...............37.
4.3Grafik kemampuan berbicara siswa pada observasi awal.......................39
4.4 Grafik Tingkat Ketercapaian siswa pada observasi awal....................41
4.5 Siswa sedang membaca teks drama yang diberikan oleh peneliti.............43

DAFTAR TABEL
Tabel :
3.1. kisi – kisi penilaian Kemampuan berbicara ......................................... 30
3.2. Jadwal Penelitian ……………………………………………………..34
4.1. Data Kemampuan Berbicara siswa observasi awal.............................. 38
4.2. ketercapaian kemampuan berbicara siswa observasi awal .................. 40
4.3. Data Kemampuan Berbicara siswa siklus I.......................................... 43
4.4. ketercapaian kemampuan berbicara siswa siklus I............................... 45
4.5.Lembar pengamatan Langkah – langkah bermain peran siklus I......... 47
4.6. Data Kemampuan Berbicara siswa siklus II ........................................ 49
4.7. ketercapaian kemampuan berbicara siswa siklus II ............................. 51

4.8. .Lembar pengamatan Langkah – langkah bermain peran siklus I....... 53
4.9.Persentase Skor pada observasi awal, siklus I,dan siklus II.................. 54
4.10. nilai rata – rata kelas pada observasi awal,siklus I,siklus II............... 55

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Bahasa adalah alat untuk melakukan komunikasi dan bekerja sama dengan
orang lain serta alat untuk mengidentifikasi diri. Bahasa memiliki peranan
didalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik yang
merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi.
Pembelajaran bahasa diharapkan mampu membantu peserta didik dalam mengenal
dirinya, budayanya serta budaya orang lain. Pembelajaran bahasa juga dapat
membantu peserta didik dalam memberikan gagasan (pendapat), pikiranm serta
menggunakan kemampuan analistis, dan imajinasi yang ada didalam dirinya.
Pembelajaran Bahasa Indonesia mencakup empat aspek keterampilan
yakni keterampilan berbicara, menyimak, membaca dan menulis. Dari keempat
keterampilan ini keterampilan berbicara merupakan salah satu aspek dalam
berbahasa karena berbicara memiliki peranan yang sangat penting dalam
melahirkan generasi muda di masa yang akan datang yang cerdas, kritis, kreatif,
dan berbudaya. Dengan menguasai keterampilan berbicara peserta didik dapat
mengekspresikan pikiran, perasaannya secara cerdas sesuai dengan konteks dan
situasi saat dia berbicara.
Dalam kehidupan sehari-hari sebagian besar waktu yang kita miliki
digunakan untuk berbicara dan menyimak karena pada saat kita melakukan
komunikasi dengan seseorang / orang lain kita lakukan dengan cara komunikasi
lisan bukan dengan cara yang lain.

1

2

Berbicara merupakan alat komunikasi lisan yang digunakan oleh
seseorang dalam menyampaikan pendapat, gagasan ataupun idenya kepada orang
lain sebagai penyimak / pendengar. Oleh karena itu berbicara sangat erat
hubungannya dengan menyimak karena merupakan komunikasi dua arah yang
dilakukan secara langsung ataupun komunikasi tatap muka (Face to Face
Communication).
Berbicara sangat perlu diajarkan kepada siswa / peserta didik karena
memiliki tujuan agar peserta didik memiliki kemampuan didalam pengungkapan
ide, pikiran, gagasan, pengalaman agar dapat disampaikan kepada orang lain.
Drama merupakan salah satu materi pelajaran Bahasa Indonesia yang
diajarkan di kelas V sd semester genap dengan kompetensi dasar yakni
memerankan tokoh drama dengan lafal, intonasi dan ekspresi yang tepat. Indikator
yang ingin dicapai dari pembelajaran drama ini yaitu : 1) Siswa dapat membaca
drama pendek dengan lancar dan jelas, 2) Memerankan drama pendek anak-anak
dengan lafal, intonasi, penghayatan dan ekspresi melalui karakter tokoh.
Drama adalah komposisi prosa yang menggambarkan kehidupan dan
watak melalui tingkah laku akting atau dialog yang dipentaskan. Didalam
pembelajaran sastra, keterampilan berbicara khususnya drama dilakukan dengan
bermain peran. Bermain peran dapat memberikan motivasi kepada siswa dalam
mengembangkan kreatifitasnya dan imajinasinya.
Ketika saya melakukan observasi di SD Swasta Cendekia Medan dengan
jumlah siswa 24 orang menunjukkan bahwa yang telah berhasil dalam berbicara
sebanyak 6 orang dengan persentase 25% dan yang tidak berhasil berbicara
sebanyak 19 orang dengan persentase 75%. Hal ini disebabkan karena siswa tidak

3

memiliki rasa percaya diri dan adanya rasa malu dalam diri siswa untuk
menyampaikan pendapat, ide, ataupun gagasannya kepada guru di hadapan temanteman sekelasnya. Hal ini dapat dilihat ketika siswa ditugaskan oleh guru untuk
bercerita didepan kelas ada beberapa orang siswa yang masih gemetar bahkan ada
juga siswa yang berkeringat dingin ketika berdiri didepan kelas.
Selain itu masih banyak siswa yang tidak memahami kosa kata ataupun
perbendaharaan kata dalam Bahasa Indonesia sehingga siswa kelas V tidak
mampu berbicara dengan baik dan benar.
Ketika saya melakukan wawancara dengan guru kelas V guru tersebut
mengatakan bahwa banyak siswa kurang menyukai pelajaran Bahasa Indonesia
karena siswa menganggap pelajaran Bahasa Indonesia adalah pelajaran yang sulit
dan sebagian siswa merasa jenuh dan bosan pada saat belajar Bahasa Indonesia.
Faktor yang menyebabkan bahwa siswa tidak menyukai pelajaran Bahasa
Indonesia yaitu didalam penyampaian materi pelajaran guru tidak menggunakan
metode

yang bervariasi dan

guru jarang

menggunakan media

dalam

menyampaikan materi pelajaran sehingga menyebabkan siswa jenuh dan bosan
didalam pembelajaran. Pada saat penyampaian informasi kepada siswa tidak
adanya hubungan timbal balik antara guru dengan siswa. Selain itu hambatan
yang dialami siswa dialam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya berbicara,
terutama bermain peran (drama) adalah kurangnya semangat siswa dalam bermain
peran karena metode pembelajaran yang digunakan guru masih kurang menarik
bagi siswa. Kondisi ini juga terjadi di SD Cendekia Medan. Hasil observasi di
lapangan menunjukkan fenomena bahwa kemampuan berbicara siswa SD

4

Cendekia Medan berada pada tingkat yang rendah pada aspek penyampaian ide,
gagasan, ataupun pendapat.
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya berbicara siswa dalam
berdrama sangat penting menggunakan metode bermain peran karena metode ini
dapat mempermudah siswa berbicara untuk menyampaikan / mengungkapkan
pikiran, perasaan, gagasan, ide dan pendapat dengan baik sehingga dapat
memudahkan guru didalam menyampaikan / mengajarkan materi pelajaran drama
tersebut. Oleh karena itu metode bermain peran sangat cocok digunakan oleh guru
untuk memotivasi siswa dalam berbicara.
Peneliti mengemukakan beberapa solusi untuk meningkatkan kemampuan
berbicara siswa yaitu siswa diberikan latihan untuk berbicara dengan
(mengeluarkan pendapat, bermain peran, rajin bertanya, rajin menjawab).
Menggunakan variasi metode didalam mengajar dengan menggunakan media
yang menarik dalam pembelajaran, dan meningkatkan perhatian dan motivasi
yang dapat membantu siswa. Dari beberapa solusi diatas, solusi yang paling tepat
adalah menggunakan metode pembelajaran bermain peran. Menurut peneliti,
dengan melakukan variasi metode pembelajaran dapat meningkatkan dan
mengarahkan perhatian siswa sehingga dapat meningkatkan kemampuan berbicara
siswa.
Penggunaan metode bermain peran diharapkan dapat mengatasi masalah
yang terjadi di lapangan karena metode bermain peran (role play) bertujuan untuk
dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa, metode ini dapat melatih siswa
untuk berbicara dengan cara yang menyenangkan. Salah satu keunggulan metode
bermain peran ini adalah siswa dapat merasakan berbagai macam peristiwa secara

5

langsung, karena kadang-kadang banyak peristiwa psikologis dan sosial yang sulit
dijelaskan dengan kata-kata. Oleh karena itu perlu didramatiskan dan siswa
dipartisipasikan untuk berperan dalam peristiwa psikologis atau sosial tersebut.
Dari uraian diatas, maka disimpulkan bahwa pentingnya melakukan
metode bermain peran (role play) di sekolah sehingga siswa dapat lancar
berkomunikasi untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuannya.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti mencoba membuat
Penelitian Tindakan Kelas dengan judul : “Meningkatkan Kemampuan
Berbicara Siswa pada Pelajaran Bahasa Indonesia dengan Menggunakan
Metode Bermain Peran Siswa Kelas V SD Swasta Cendikia Tahun Ajaran
2011/2012”.

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang dan fakta yang menyatakan siswa mengalami
kesulitan dalam berbicara disebabkan oleh beberapa faktor yaitu ;
a. Guru tidak menggunakan metode yang bervariasi didalam pembelajaran.
b. Guru tidak menggunakan metode kemampuan berbicara dalam menyampaikan
pendapat, gagasan, maupun idenya kepada guru dihadapan teman sekelasnya.
c. Siswa kurang menguasai kosa kata / perbendaharaan kata sehingga sulit
berbicara dengan baik dan benar.
d. Kurangnya penggunakan media dalam menyampaikan materi pelajaran.

6

1.3 Batasan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada meningkatkan kemampuan
berbicara siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan
metode bermain peran khususnya drama di kelas V SD Swasta Cendikia Medan
Tahun Ajaran 2011/2012.

1.4 Rumusan Masalah
Sesuai dengan judul, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
“Apakah dengan menggunakan metode bermain peran khususnya drama dapat
meningkatkan berbicara siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V SD
Swasta Cendikia Medan Tahun 2011/2012?”

1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan diatas, maka yang
menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa kelas V V SD Swasta
Cendikia Medan.
2. Menerapkan penggunaan metode bermain peran pada pelajaran Bahasa
Indonesia.
3. Membantu siswa dalam memahami materi pelajaran.

1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah ;

7

1. Bagi Siswa
a. Memberikan kegembiraan dimana permainan (bermain peran) menjadi alat
pendidikan yang merupakan kebahagiaan anak didik karena belajar
dilakukan sambil bermain.
b. Sebagai bahan masukan agar siswa lebih kreatif lagi dalam menuangkan
ide-ide, gagasan (pendapat) serta pikirannya dalam berbicara.
2. Bagi Guru
a. Guru melatih dan mengembangkan keterampilan siswa terutama dalam
meningkatkan kemampuan berbicara siswa serta mewariskan pada anak
didiknya.
b. Memberikan alternatif pilihan penggunaan tekhnik sehingga guru lebih
kreatif

lagi

dalam

mengembangkan

dan

menggunakan

tekhnik

pembelajaran.
3. Bagi Sekolah
a. Upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah yang dijadikan
tempat penelitian.
4. Bagi Peneliti
a. Sebagai bahan pertimbangan dan kajian bagi peneliti selanjutnya yang
ingin meneliti tentang permasalahan yang sama.
b. Menambah wawasan bagi peneliti sebagai bekal untuk meningkatkan
profesionalisme untuk calon guru masa akan datang dan ingin mengetahui
seberapa besar pengaruh metode bermain peran dalam meningkatkan
kemampuan berbicara.

8

JADWAL PENELITIAN
No

Hari / Tanggal

1

Senin, 21 Mei 2012

Kegiatan
Menemui kepala sekolah untuk meminta izin
melaksanakan penelitia dengan memberikan
surat izin penelitian dari fakultas

2

Selasa , 22 Mei 2012

Melaksanakan observasi terhadap kelas yang
akan diteliti

3

Kamis ,24 Mei 2012

Melaksanakan penelitian Siklus I ( pertemuan I)

4

Selasa, 29 Mei 2012

Melaksanakan penelitian Siklus I ( pertemuan II)

5

Kamis 31 Mei 2012

Melaksanakan penelitian Siklus II ( pertemuan I)

6

Sabtu ,02 Juni 2012

Melaksanakan penelitian Siklus II ( pertemuan I)

7

Rabu , 21 Juni 2012

Meminta surat keteranngan dari kepala sekolah
bahwa penelitian telah dilaksanakan di sekolah
tersebut

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, M.K. Sabarti, dkk. 1992. Pendidikan Bahasa Indonesia. Jakarta :
departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Aminudin. 2010. Menulis dan Memerankan Drama. Jakarta : Penerbit Trans
Abadi.
Aqib. Zainal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Penerbit Yrama
Widya.
Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Penerbit Bumi
Aksara.
Haryadi dan Zamzani, 1997. Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia.
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
(http://www.akhmadsudrajat.wordpress.com/2012/05/05/kemampuanindividu/)
(http://www.digilib.petra.ac.id/2012/05/05)
Iskandar. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta : Penerbit Gunung
Persada.
Istarani. 2011. 58. Model Pembelajaran inovatif. Medan : penerbit media persada.
Munfarida, Siti. 2011. Penggunaan Media Gambar untuk Meningkatkan
Keterampilan Berbicara pada Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas
Negeri 104201 Desa Kolam T.A 2010/2011. Skripsi.
N.K. Roetiyah, 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta.
Sanjaya, Wina, 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Penerbit Kencana Prenada
Media Group.
Sujimat. 2008. Indahnya Bahasa dan Sastra Bahasa Indonesia. Medan : Penerbit
Madju Medan.
Tarigan, Guntur. Henry, 1981. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung : Penerbit Angkasa.
Tarigan, Djago. 1991. Materi Pokok Pendidikan Bahasa Indonesia. Jakarta :
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Uno, B. hamzah. 2011. Model Pembelajaran. Jakarta : Penerbit Bumi Aksara.

57

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN LAWANG 05 MALANG

8 31 19

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN TEKNIK BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS III MI ZIYADATUL HUDA JAKARTA TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 4 129

USAHA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS IVA SD FRANSISKUS 2 RAWA LAUT BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 10 37

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN TEKNIK MIND MAPPING PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PAHOMAN

0 14 20

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN METODE BERMAIN PERAN KELAS IV SDN 5 WONODADI KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TP. 2011/2012

0 4 50

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN DENGAN MEDIA BONEKA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII A DAN B DI SMP NEGERI I NATAR LAMPUNG SELATAN

0 9 23

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 TANJUNG SENANG BANDAR LAMPUNG

3 13 38

PEMBELAJARAN PASSING BAWAH MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PADA PERMAINAN BOLA VOLI SISWA SD KELAS V

0 4 13

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA DENGAN METODE DEMONSTRASI KELAS V SDN 02 SUNGAI BETUNG

0 0 7

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI MELALUI METODE BERMAIN PERAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS IV A SDN KEBON JERUK 11 JAKARTA

0 0 9