IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH RANGKAIAN LISTRIK 2 MAHASISWA JPTE UNIMED.
SURAT DARI REDAKSI
Terima kasih atas penyertaan dan rido Tuhan Yang Mahaesa, sehingga
Jurnal Generasi Kampus Volume 6 nomor 1, April tahun 2013 dapat terbit sesuai
dengan harapan yang diinginkan. Jurnal Generasi Kampus adalah sebuah media
ilmiah yang menyuguhkan artikel hasil penelitian dan artikel nonhasil penelitian
(kajian teori) yang menjelaskan berbagai fenomena bidang pendidikan maupun
bidang lainnya.
Pada kesempatan yang baik ini disampaikan terima kasih kepada para
penulis, ketua penyunting, penyunting pelaksana, dan para penyunting ahli yang
telah membantu penyusunan artikel jurnal ilmiah ini. Jurnal edisi ini akan
ditampilkan beberapa artikel yang berjudul : (1) Sinerginitas berbasis
multikulturalisme dalam perspektif manajemen organisasi global; (2)
Implementasi strategi pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together
dalam meningkatkan hasil belajar mata kuliah rangkaian listrik 2 mahasiswa JPTE
Unimed; (3) Membangun ide dan gagasan ilmiah bernilai jual; (4) Pengaruh
supervisi akademik kepala sekolah terhadap kinerja guru smp negeri di
Kecamatan Medan Kota; (5) Pendanaan pensiun dengan metode benefit prorate
constant dollar (studi kasus pada PT. Wooil Indonesia); (6) Senam hamil untuk
mengurangi nyeri punggung selama hamil; (7) Hubungan antara kadar
haemoglobin dengan tingkat vo2max atlet PPLM Provinsi Sumatera Utara; (8)
Perbedaan burnout antara tipe kepribadian introvert dan tipe kepribadian
ekstrovert pada perawat di ruangan critical care; (9) Perbedaan pengaruh latihan
medicine ball twist toss dengan latihan medicine ball scoop toss terhadap
peningkatan power otot lengan dan kemampuan hit dalam permainan hoki pada
atlet putra unimed hoki club (UHC); (10) Karakteristik dan teknik bernyanyi lagu
kategori negro spiritual pada kelompok paduan suara; (11) Transformasi
arsitektur tradisional rumah adat batak toba di toba samosir.
Kiranya Jurnal Generasi Kampus edisi ini bermanfaat bagi semua pihak
dalam rangka pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan yang kita
harapkan.
Medan, April 2013
Penanggungjawab Pembantu Rektor
Bidang Kemahasiswaan UNIMED,
Prof. Dr. Biner Ambarita, M.Pd.
NIP. 19570515 198403 1 004
i
ISSN 1978-869X
MAJALAH/JURNAL
GENERASI KAMPUS
(CAMPUS GENERATION)
V VOLUME VOLUME 6, NOMOR 1, APRIL 2013
Daftar Isi
Biner Ambarita
Paningkat Siburian dan
Jongga Manullang
Wanapri Pangaribuan
Sukarman Purba
Devni Prima Sari dan
Sudianto Manullang
Syamsul Gultom
Fajar Apollo Sinaga
Togi Fitri Afriani Ambarita
Irwansyah Siregar
Lamhot Basani Sihombing
Aron Samosir
Sinerginitas
Berbasis
Multikulturalisme
Dalam Perspektif Manajemen Organisasi
Global
Implementasi
Strategi
Pembelajaran
Kooperatif Tipe Numbered Heads Together
dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mata
Kuliah Rangkaian Listrik 2 Mahasiswa JPTE
Unimed
Membangun Ide Dan
Gagasan Ilmiah
Bernilai Jual
Pengaruh Supervisi Akademik Kepala
Sekolah Terhadap Kinerja Guru Smp Negeri
Di Kecamatan Medan Kota
Pendanaan Pensiun dengan Metode Benefit
Prorate Constant Dollar (Studi Kasus pada
PT. Wooil Indonesia)
Senam Hamil untuk Mengurangi Nyeri
Punggung Selama Hamil
Hubungan Antara Kadar Haemoglobin
dengan Tingkat Vo2max Atlet Pplm Provinsi
Sumatera Utara
Perbedaan Burnout Antara Tipe Kepribadian
Introvert dan Tipe Kepribadian Ekstrovert
Pada Perawat di Ruangan Critical Care
Perbedaan Pengaruh Latihan Medicine Ball
Twist Toss dengan Latihan Medicine Ball
Scoop Toss Terhadap Peningkatan Power
Otot Lengan dan Kemampuan Hit dalam
Permainan Hoki Pada Atlet Putra Unimed
Hoki Club (UHC)
Karakteristik dan Teknik Bernyanyi Lagu
Kategori Negro Spiritual pada Kelompok
Paduan Suara
Transformasi Arsitektur Tradisional Rumah
Adat Batak Toba di Toba Samosir
ii
1-12
13-27
28-38
39-56
57-78
79-88
89-99
100-114
115-128
129-143
144-162
IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR MATA KULIAH RANGKAIAN LISTRIK 2 MAHASISWA
JPTE UNIMED
Paningkat Siburian dan Jongga Manullang
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: perbedaan hasil belajar Rangkaian
Listrik 2 mahamahasiswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran
kooperatif tipe NHT dengan mahamahasiswa yang dibelajarkan dengan strategi
pembelajaran ekspositori. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa semester V
T.P. 2012/2013 JPTE Unimed. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi
eksperimen dengan taraf signifikansi = 0,05 Temuan penelitian menunjukkan:
Terdapat perbedaan hasil belajar Rangkaian Listrik II antara mahasiswa yang
diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe NHT (SP NHT) dibandingkan
dengan strategi pembelajaran ekspositori (SPekspositori), th sebesar 4,95 dan tt
sebesar 1,99 untuk taraf signifikansi α = 0.05. Berdasarkan hasil perhitungan
didapat th (4,95) > tt (1,99).
Kata Kunci: Strategi pembelajaran kooperatif tipe NHT, ekspositori, dan hasil
belajar Rangkaian Listrik 2.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Jurusan
Elektro
(JPTE),
Pendidikan Teknik
Fakultas
elektro melalui pengkajian keilmuan
Teknik
dan penelitian; (3) mengaplikasikan
Unimed adalah Lembaga pendidikan
keahlian teknik elektro dan keahlian
tinggi yang bertujuan untuk: (1)
pendidikan teknik elektro dalam
menghasilkan tenaga pendidik bidang
teknik elektro yang profesional; (2)
menghasilkan
pengembangan
konsep-konsep
pendidikan
teknik
pengabdian kepada masyarakat dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan
masyarakat;
(4)
memposisikan
program studi sebagai pusat informasi
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan
13
yang berkaitan dengan pendidikan
Berbagai
upaya
telah
teknik elektro; dan (5) menjadi
dilakukan
dinamisator
perkuliahan Rangkaian Listrik 2 agar
dalam
pengembangan
dalam
penyelenggaraan
pendidikan teknik elektro dengan
mahasiswa
melakukan
yang baik terhadap materi kuliahnya.
lembaga
kerjasama
pendidikan
dengan
lainnya
dan
memiliki
Pemberian
diktat
penguasaan
mata
kuliah
dunia usaha/industri. Untuk mencapai
Rangkaian Listrik 2, tugas di rumah
tujuan tersebut, dilakukan kegiatan
menyelesaikan soal Rangkaian Listrik
pendidikan
2 setiap minggu
dan
pengajaran,
setelah selesai
penelitian, dan pengabdian kepada
kegiatan tatap muka terjadwal, dan
masyarakat.
pemberian motivasi belajar adalah
Melalui kegiatan pendidikan
dan pengajaran dapat berkembang
potensi mahasiswa, sehingga menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa
sebagian
mulia,
sehat,
berilmu,
usaha
yang
telah
dilakukan agar mahasiswa memiliki
penguasaan yang baik terhadap materi
perkuliahan tersebut.
kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak
dari
Namun kenyataannya, nilai
rata-rata
asli
yang
didapatkan
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
mahasiswa
warga negara yang demokratis serta
Rangkaian Listrik 2 pada tahun
bertanggung
akademik 2010/2011 dan 2011/2012
jawab.
Sehubungan
dalam
mata
kuliah
dengan itu, JPTE menyelenggarakan
adalah
perkuliahan Rangkaian Listrik 2 yang
tersebut berhubungan erat dengan
bertujuan
menjadikan
strategi pembelajaran yang digunakan
mahasiswa menguasai mata kuliah
oleh dosen karena berdasarkan hasil
dasar keahlian sebagai bekal tenaga
survey, kegiatan pembelajaran selama
pendidik profesional di bidang teknik
ini masih menggunakan kebiasaan
elektro.
lama yaitu di dalam penyampaian
untuk
materi
nilai
C.
Perolehan
pembelajaran
nilai
dilaksanakan
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan
14
secara
bertutur
(ceramah)
tanpa
menuntut keaktifan mahasiswa.
potensi setiap mahasiswa sebenarnya
Menyikapi masalah di atas,
perlu adanya upaya yang dilakukan
oleh
dosen
untuk
menggunakan
strategi pembelajaran yang membuat
suasana pembelajaran menjadi lebih
menyenangkan
sehingga
mampu
memotivasi mahasiswa untuk belajar.
Suparno seperti dikutip oleh Atmadi
dan
Setyaningsih
(2000:
dikutip oleh Fajar (2004: 35) bahwa
berbeda.
Untuk
itu,
perlu
dikembangkan strategi pembelajaran
yang mengakomodasikan perbedaan
potensi dan sekaligus memberikan
seluas-luasnya untuk secara aktif
menumbuhkan kreatifitas siswa, agar
kecerdasannya
berkembang secara
optimal dan proporsional.
186)
Strategi
pembelajaran
mengemukakan bahwa dosen dalam
kooperatif merupakan strategi belajar
proses belajar mengajar, harus lebih
dalam
memperhatikan apa yang disukai
memungkinkan mahasiswa
mahasiswa, apa yang tidak disukai
membantu
mahasiswa,
yang
konsep, memeriksa dan memperbaiki
mahasiswa
belajar
membantu
dan
kelompok
kecil,
yang
saling
dalam memahami suatu
yang
jawaban teman sebagai masukan serta
belajar.
kegiatan lain yang bertujuan untuk
Selain itu, strategi yang digunakan
mencapai hasil belajar yang optimal.
juga harus memaksimalkan potensi
Aktivitas pembelajaran kooperatif di
mahasiswa
samping menekankan pada kesadaran
menghambat mahasiswa
dengan memperhatikan
keunikan setiap mahasiswa baik gaya
mahasiswa
belajarnya, kecerdasan dominannya,
memecahkan masalah dan belajar
dan memperhitungkan faktor-faktor
mengaplikasikan
lain yang mampu menunjang proses
konsep, keterampilan kepada teman
belajar
ruang
lain yang membutuhkan mahasiswa
perkuliahan. Sejalan dengan yang
akan merasa senang menyumbangkan
dikemukakan
pengetahuannya
mengajar
di
Wasliman
seperti
belajar
berpikir,
pengetahuan,
kepada
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan
15
teman/anggota
lain
dalam
fakta
dan informasi
dasar yang
kelompoknya. Oleh karena itu belajar
berfungsi untuk mengatur interaksi
kooperatif
para
adalah
saling
antar
mahasiswa
pembelajaran kooperatif tipe ini juga
yang berkemampuan rendah, sedang
dapat digunakan dalam semua mata
dan mahasiswa yang berkemampuan
pelajaran dan tingkatan usia anak
tinggi (Suherman, 2003: 262).
didik.
menguntungkan
Strategi
kooperatif
pembelajaran
terdiri
dari
mahasiswa.
Strategi
Dalam menerapkan strategi
berbagai
kooperatif tipe NHT ini mahasiswa
macam, salah satu di antaranya adalah
ditempatkan sebagai pusat dari proses
strategi pembelajaran kooperatif tipe
pembelajaran,
Numbered Heads Together (NHT).
menjadi obyek pendidikan melainkan
Menurut
seperti
sebagai subyek pendidikan. Selain
dikutip oleh Ibrahim (2000: 28)
faktor–faktor dari dosen, faktor yang
Numbered Heads Together (NHT)
berasal dari dalam diri mahasiswa
merupakan
juga
Spencer
Kagan
suatu
pembelajaran
tipe
strategi
kooperatif
yang
mahasiswa
berpengaruh
dalam
tidak
proses
pembelajaran.
merupakan struktur sederhana dan
terdiri
atas
empat
tahap
yang
digunakan untuk mereview faktaRumusan Masalah
Berdasarkan
pendahuluan
dbelajarkan
dengan
strategi
yang telah dikemukakan sebelumnya
pembelajaran kooperatif tipe NHT
maka
dengan mahasiswa yang dibelajarkan
sebagai
dapat
dirumuskan masalah
berikut:
apakah
terdapat
perbedaan hasil belajar Rangkaian
Listrik
2
mahasiswa
dengan
strategi
pembelajaran
ekspositori?
yang
Tujuan Penelitian
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan
16
Penelitian ini bertujuan untuk
pembelajaran kooperatif tipe NHT
mengetahui: perbedaan hasil belajar
dengan mahasiswa yang dibelajarkan
Rangkaian Listrik 2 mahasiswa yang
dengan
dibelajarkan
ekspositori.
dengan
strategi
strategi
pembelajaran
Hakikat Hasil Belajar Rangkaian Listrik 2
Belajar adalah suatu proses
usaha
yang
dilakukan
seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah
laku
yang
keseluruhan,
dan
diperkuat
oleh
lingkungan yang bersifat permanen
sebagai akibat dari latihan-latihan.
secara
Hasil
belajar
didefinisikan
sebagai
hasil
oleh Romiszwoski (1981: 63) sebagai
sendiri
dalam
output (keluaran) dari suatu sistem
lingkungannya
pemrosesan input (masukan). Input
pengalamannya
interaksi
baru
dipengaruhi
dengan
(Slameto 2003: 2). Dalam bahasa
dapat
yang lebih sederhana Fajar (2004: 10)
sedangkan
output
berupa
mendefinisikan belajar sebagai suatu
performance
(kinerja).
Kinerja
proses
memberi
perubahan
dalam
diri
berupa
berbagai
petunjuk
informasi
bahwa
proses
seseorang yang ditampakkan dalam
belajar telah terjadi. Romiszwoski
bentuk
dan
mengkategorikan hasil belajar dalam
seperti
dua macam yaitu keterampilan dan
peningkatan pengetahuan, kecakapan,
pengetahuan. Hasil belajar merupakan
daya pikir, sikap, kebiasaan, dan lain-
hasil dari suatu interaksi tindak
lain.
belajar dan tindak mengajar (Dimyati,
peningkatan
kuantitas
tingkah
kualitas
laku
Berdasarkan pendapat ahli di
2006: 3).
atas dapat disimpulkan pengertian
belajar
sebagai
suatu
proses
Perubahan yang terjadi dalam
proses
belajar
perubahan tingkah laku baik secara
pengalaman
kualitas
dilakukan
maupun
kuantitas
yang
atau
dengan
adalah
praktek
sengaja
berkat
yang
dan
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan
16
disadari dengan kata lain bukan
karena
kebetulan.
Dalam
diri
Berdasarkan uraian tersebut di
atas, dapat disimpulkan bahwa hasil
mahasiswa terjadi perubahan seperti
belajar
penambahan pengetahuan, sikap, dan
merupakan perubahan tingkah laku
keterampilan.
itu
yang dimiliki mahasiswa baik secara
pada
kualitas maupun kuantitas setelah
mahasiswa
Di
juga
samping
diarahkan
tercapainya perubahan tersebut.
Rangkaian
mengalami
Listrik
2
merupakan salah satu mata kuliah
harus dikuasai oleh mahasiswa JPTE
Unimed yang meliputi beberapa sub
kompetensi
dasar
Rangkaian
yaitu:
(1) komponen pasif rangkaian listrik,
(2) sumber tegangan listrik, dan
proses
Listrik
2
pembelajaran
dalam jangka waktu tertentu dengan
berbagai rentang situasi berdasarkan
tujuan pembelajaran. Hasil belajar
yang diperoleh mahasiswa melalui
proses pembelajaran dapat diketahui
melalui test yang disusun sesuai
dengan materi mata kuliah yang
diberikan.
(3) Hukum Dasar Listrik.
Hakikat Strategi Pembelajaran
Strategi
berhubungan
menyampaikan
pembelajaran
mencapai tujuan pembelajaran yang
dengan
cara
dikembangkan dari metode dan teknik
pesan
dalam
yang akan membantu mahasiswa
pembelajaran. Strategi pembelajaran
mencapai
meliputi sifat, ruang lingkup, dan
(Gerlach & Ely 1980: 174).
rangkaian kejadian yang mengandung
pengalaman
belajar.
Strategi
pembelajaran harus memperhitungkan
tujuan
pembelajaran
yang
telah
ditetapkan dan mempertimbangkan
karakteristik
mahasiswa.
Strategi
pembelajaran adalah rencana untuk
tujuan
pembelajarannya
Untuk
mencapai
tujuan
pembelajaran,
diperlukan
strategi
pembelajaran yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran tersebut. Dick,
W
&
Carey,
mengemukakan
L
(2005:
bahwa
37)
strategi
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan
18
pembelajaran merupakan komponen-
alur isi pelajaran serta interaksi antara
komponen umum dari suatu set bahan
dosen dan mahasiswa.
pembelajaran dan prosedur-prosedur
yang
akan
digunakan
untuk
menghasilkan hasil belajar tertentu
pada
mahasiswa.
Prawiradilaga
(2008: 37) mendefinisikan strategi
pembelajaran sebagai upaya yang
dilakukan
oleh
menentukan
perancang
teknik
dalam
penyampaian
pesan, penentuan metode dan media,
Dari
disimpulkan
uraian
bahwa
di
atas,
strategi
pembelajaran adalah perpaduan dari
urutan kegiatan, metode, media dan
waktu yang digunakan dalam proses
pembelajaran
sehingga
tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan
dapat dicapai secara efektif dan
efisien.
Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT)
Arends
(1997:
228)
Dengan adanya keterlibatan
mengemukakan bahwa NHT adalah
total semua mahasiswa tentunya akan
salah satu jenis strategi pembelajaran
berdampak positif terhadap motivasi
struktural, setiap anggota kelompok
belajar mahasiswa. Mahasiswa akan
diberi
untuk
berusaha memahami konsep-konsep
mata
ataupun memecahkan permasalahan
kuliah. Lebih lanjut Arends (1997:
yang disajikan oleh dosen seperti
326) mengemukakan bahwa NHT
yang diungkapkan oleh Ibrahim, dkk
adalah suatu strategi pembelajaran
(2000: 7) ) bahwa dengan belajar
yang
untuk
kooperatif akan memperbaiki prestasi
lebih
mahasiswa atau tugas-tugas akademik
banyak kepada mahasiswa dalam
penting lainnya serta akan memberi
menelaah materi yang tercakup dalam
keuntungan baik pada mahasiswa
suatu mata kuliah dan mengecek
kelompok bawah maupun kelompok
pemahaman mereka terhadap isi mata
atas
kuliah tersebut.
menyelesaikan tugas-tugas akademis.
nomor
mempelajari
(label)
suatu
materi
dikembangkan
memberikan
kesempatan
yang
bekerja
bersama
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan
19
Menurut Arends (1997: 16)
mengubah
komposisi
kelompok
strategi pembelajaran kooperatif tipe
sehingga mahasiswa yang memiliki
NHT dilaksanakan dengan langkah-
nomor sama membentuk kelompok
langkah
baru.
sebagai
berikut:
(1)
mahasiswa dibagi dalam beberapa
kelompok
dan
mahasiswa
masing-masing
dalam
setiap
kelompoknya mendapatkan nomor
urut, (2) dosen memberikan tugas dan
masing-masing
kelompok
mengerjakan
permasalahan,
(3)
kelompok memutuskan jawaban yang
dianggap
paling
benar
dan
memastikan setiap anggota kelompok
mengetahui jawaban ini, (4) dosen
menyebutkan salah satu nomor dan
mahasiswa yang bernomor tersebut
melaporkan hasil kerja kelompok dan
(5) jika memungkinkan, dosen dapat
Berdasarkan uraian di atas
dapat
ditarik
kesimpulan
bahwa
strategi pembelajaran kooperatif tipe
NHT adalah suatu pendekatan yang
dikembangkan
untuk
memberikan
kesempatan lebih banyak kepada
mahasiswa dalam menelaah materi
yang tercakup dalam suatu pelajaran
dan mengecek pemahaman mereka
terhadap
isi
pelajaran
tersebut.
Strategi pembelajaran kooperatif tipe
NHT memiliki beberapa tahapan
antara
lain
yaitu
mengajukan
penomoran,
pertanyaan,
berfikir
bersama dan menjawab.
Strategi Pembelajaran Ekspositori
Strategi
pembelajaran
ekspositori menurut Sanjaya (2009:
menguasai materi mata kuliah secara
optimal.
179) adalah strategi pembelajaran
yang
menekankan
pada
proses
penyampaian materi secara verbal
dari
seorang
sekelompok
maksud
agar
dosen
kepada
mahasiswa
dengan
mahasiswa
dapat
Strategi
ekspositori
dengan
sering
kurangnya
pembelajaran,
secara
pembelajaran
dihubungkan
latihan
menggunakan
monoton,
dalam
buku
kekakuan,
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan
20
penekanan
pada
berdasarkan
fakta
pembelajaran
dan
hafalan,
yaitu: (1) persiapan (preparation), (2)
penyajian
(presentation),
(3)
menggunakan metode ceramah, dan
menghubungkan
lain-lain.
menyimpulkan (generalization), (5)
Manson
dan
Williams
menjelaskan seperti yang dikutip oleh
Jarolimek &
mahasiswa secara umum diajukan
sebagai
antitesis
strategi
pembelajaran ekspositori di mana
pembelajar
menjadi
penerima
pengetahuan. Strategi pembelajaran
ekpositori lebih cocok digunakan
untuk mentransfer pengetahuan.
Strategi
(4)
penerapan (application).
Foster (1976: 95),
pembelajaran yang berbasis pada
(correlation),
Strategi
pembelajaran
ekspositori akan lebih efektif jika: (1)
guru akan menyampaikan bahanbahan baru serta kaitannya dengan
yang akan dan harus dipelajari siswa
(overview). Oleh sebab itu materi
yang disampaikan adalah materimateri dasar seperti konsep-konsep
tertentu, prosedur atau rangkaian
pembelajaran
aktivitas, dan lain sebagainya, (2)
ekspositori merupakan bentuk dari
guru
pendekatan
yang
mempunyai gaya model intelektual
berorientasi kepada dosen (teacher
tertentu, (3) bahan pelajaran yang
oriented). dosen memegang peran
akan
yang sangat dominan. Fokus utama
dipresentasikan,
strategi
pelajaran hasil penelitian berupa data-
pembelajaran
ini
adalah
kemampuan
menginginkan
diajarkan
agar
siswa
cocok
untuk
misalnya
materi
akademik (academic achievement)
data
mahasiswa.
membangkitkan keingintahuan siswa
Metode
pembelajaran
khusus,
(4)
ingin
dengan kuliah merupakan bentuk
tentang topik tertentu, (5)
strategi pembelajaran ekspositori.
menginginkan
Sanjaya
(2008:
185)
megemukakan ada beberapa langkah
dalam penerapan strategi ekspositori,
guru
untuk
mendemonstrasikan suatu teknik atau
prosedur
tertentu
untuk
kegiatan
praktik, (6) seluruh siswa memiliki
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan
21
tingkat kesulitan yang sama sehingga
Berdasarkan uraian di atas
guru perlu menjelaskan untuk seluruh
dapat disimpulkan bahwa strategi
siswa, (7) guru akan mengajar pada
pembelajaran
sekelompok siswa
yang rata-rata
strategi pembelajaran yang secara
memiliki kemampuan rendah (low
umum kegiatan belajarnya didominasi
achieving students), (8) lingkungan
dan cenderung berpusat pada guru,
tidak
untuk
siswa hanya menunggu dan menerima
menggunakan strategi yang berpusat
materi dari guru dan tidak dituntut
pada siswa, (9) guru tidak memiliki
aktif
waktu
mendukung
yang
menggunakan
cukup
untuk
pendekatan
yang
ekspositori
dalam
adalah
pembelajaran.
berpusat pada siswa.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan
belajar Rangkaian Listrik 2 sebagai
metode eksperimen dengan rancangan
variabel
quasi
tersebut selanjutnya akan ditinjau
eksperimen.
Strategi
terikat.
Variabel-variabel
pembelajaran kooperatif tipe NHT
dalam
dan strategi pembelajaran ekspositori
ditunjukkan dalam Tabel 1.
penelitian
dengan
disain
sebagai variabel bebas dan hasil
Tabel 1. Desain Eksperimen
Kelas
Pre-test
Perlakuan
Post-test
Eksperimen
T1
X1
T2
Kontrol
T1
X2
T2
Keterangan Tabel 1:
X1 : Strategi pembelajaran kooperatif
tipe NHT
X2 : Strategi pembelajaran ekspositori
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan
22
T1 : Pre-tes
T2 : Pos-tes
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa hasil belajar Rangkaian Listrik
dibandingkan
NHT
lebih
tinggi
dengan
mahasiswa
dengan
strategi
dibandingkan
yang
diajar
pembelajaran
ekspositori, dimana nilai rata-rata
hasil belajar Rangkaian Listrik 2
mahasiswa
yang
diajar
dengan
strategi pembelajaran kooperatif tipe
NHT lebih tinggi dibandingkan nilai
rata-rata hasil belajar mahasiswa yang
diajar dengan strategi pembelajaran
ekspositori. Hal ini berindikasi bahwa
strategi pembelajaran kooperatif tipe
NHT lebih baik dalam meningkatkan
pemahaman
mahasiswa
tentang
Rangkaian Listrik 2 dibandingkan
dengan
strategi
pembelajaran
ekspositori. Hasil ini menunjukkan
bahwa untuk mengajarkan materi
pelajaran Rangkaian Listrik 2 lebih
baik
menggunakan
strategi
pembelajaran kooperatif tipe NHT
strategi
ekspositori.
2 mahasiswa yang diajar dengan
strategi pembelajaran kooperatif tipe
dengan
Arends
(1997:
326)
mengemukakan bahwa NHT adalah
suatu strategi pembelajaran yang
dikembangkan
untuk
memberikan
kesempatan lebih banyak kepada
mahasiswa dalam menelaah materi
yang tercakup dalam suatu pelajaran
dan mengecek pemahaman mereka
terhadap
isi
pelajaran
tersebut.
Dengan adanya keterlibatan total
semua
mahasiswa
tentunya
akan
berdampak positif terhadap motivasi
belajar mahasiswa. Mahasiswa akan
berusaha memahami konsep-konsep
ataupun memecahkan permasalahan
yang disajikan oleh dosen seperti
yang diungkapkan oleh Ibrahim, dkk
(2000: 7) bahwa dengan belajar
kooperatif akan memperbaiki prestasi
mahasiswa atau tugas-tugas akademik
penting lainnya serta akan memberi
keuntungan baik pada mahasiswa
kelompok bawah maupun kelompok
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan
23
atas
yang
bekerja
bersama
menyelesaikan tugas-tugas akademis.
Strategi
pembelajaran
kooperatif tipe NHT dan strategi
pembelajaran ekspositori memiliki
mahasiswa yang lebih pandai atau
didasarkan kesepakatan kelompok.
Tetapi semua mahasiswa mempunyai
kesempatan
untuk
mewakili
kelompok, tanpa dibeda-bedakan.
perbedaan dalam hal mempengaruhi
Dalam strategi pembelajaran
proses belajar mahasiswa ditinjau dari
kooperatif
pendekatan
yang
dan
memberikan kesempatan yang seluas-
prosedur
pembelajaran
yang
luasnya kepada mahasiswa untuk
Perbedaaan yang paling
mengembangkan kualitasnya dalam
dilakukan.
mendasar
digunakan
antara
tipe
NHT,
dosen
strategi
pemecahan masalah bersama teman
pembelajaran kooperatif tipe NHT
sekelompoknya, mereka dapat saling
dengan
bertukar
strategi
pembelajaran
pikiran,
saling
mengisi
ekspositori terletak pada orientasi dan
kekurangan yang ada dan saling
proses
berbagi ilmu yang mereka dapat.
pembelajarannya.
Strategi
pembelajaran kooperatif tipe NHT
Dalam
menekankan
kooperatif
adanya
kerjasama
strategi
tipe
pembelajaran
NHT,
semua
mahasiswa dalam kelompok. Strategi
mahasiswa dituntut aktif memberikan
pembelajaran
pemikirannya
ini
mahasiswa
lebih
menelaah
materi.
anggota
melibatkan
banyak
dalam
Masing-masing
kelompok
memiliki
kesempatan
yang
sama
mewakili
kelompok
sehingga
masing-masing
mereka
bersama-sama
memperoleh penyelesaian akhir dari
permasalahan yang mereka hadapi
untuk
dalam
mata
melalui
Listrik
2.
pelajaran Rangkaian
Dengan
strategi
pemanggilan label anggota kelompok
pembelajaran kooperatif tipe NHT,
secara acak. Artinya wakil kelompok
mahasiswa dituntut aktif sehingga
yang menyampaikan hasil diskusi
tidak ada lagi yang mengantuk,
kelompok tidak hanya terfokus pada
merasa bosan ataupun mengganggu
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan
24
temannya. Mahasiswa dilatih untuk
adalah penguasaan materi pelajaran
dapat bertanggung jawab di dalam
itu sendiri. Artinya, setelah proses
kelompoknya
pembelajaran
karena
menyampaikan
akan
dipilih
mereka
kesimpulan
salah
secara
akhir
seorang
diharapkan
berakhir
dapat
mahasiswa
memahaminya
dari
dengan benar dengan cara dapat
mewakili
mengungkapkan kembali materi yang
masing-masing.
telah diuraikan. Strategi pembelajaran
kesempatan
ekspositori merupakan bentuk dari
acak
kelompoknya
Dengan
dalam
luasnya
diberikan kepada mahasiswa untuk
pendekatan
mengembangkan
dirinya,
berorientasi kepada dosen. Strategi
maka dengan strategi pembelajaran
pembelajaran ekspositori merupakan
kooperatif tipe NHT ini akan mampu
pembelajaran
meningkatkan
kegiatannya
potensi
hasil
belajar
mahasiswa.
strategi
ekpositori
adalah
dilakukan oleh dosen dengan cara
menyampaikan
materi
pelajaran
secara verbal, artinya bertutur secara
lisan merupakan alat utamanya karena
itu
sering
diidentikan
dengan
ceramah, biasanya materi pelajaran
yang
yang
terpusat
yang
seluruh
pada
dosen
(teacher centered). Mahasiswa lebih
Karakteristik
pembelajaran
pembelajaran
disampaikan
adalah
materi
pelajaran yang sudah jadi, seperti data
atau fakta konsep-konsep tertentu
yang harus dihafal sehingga tidak
menuntut mahasiswa untuk berpikir
ulang, tujuan utama pembelajaran
banyak
pasif
diberdayakan.
dan
Komunikasi
kurang
yang
terjadi lebih banyak bersifat satu arah.
Dalam
ekspositori,
diberikan
strategi
pembelajaran
mahasiswa
kurang
kesempatan
untuk
mengembangkan
potensi
dirinya
sehingga mahasiswa hanya dapat
menyelesaikan masalah sesuai dengan
petunjuk
yang
diajarkan
dosen.
Pembelajaran yang terjadi didominasi
oleh dosen sehingga dosen lebih
banyak melakukan ceramah. Setelah
pembelajaran selesai dosen biasanya
memberikan latihan atau tugas untuk
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan
25
dikerjakan
di
rumah.
Mahasiswa
berhubungan dengan mata kuliah
memperoleh sejumlah pengetahuan
Rangkaian
yang diterima dari dosen, sedang
pembelajaran
mahasiswa sendiri tidak berusaha
merupakan
untuk menyelesaikan masalah yang
belajar.
Listrik
2.
Dalam
ekspositori
satu-satunya
dosen
sumber
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian
hipotesis
seperti
diuraiakan,
yang
telah
penelitian
ini
menyimpulkan bahwa :
1.
Skor
rata-rata
diajar
pembelajaran
strategi
hasil
belajar
dengan
strategi
kooperatif
tipe
NHT sebesar 15,75 dan skor
rata-rata mahasiswa yang diajar
pembelajaran
ekspositori sebesar 12,03.
2.
Terdapat perbedaan hasil belajar
Rangkaian
Rangkaian Listrik 2 mahasiswa
yang
dengan
Listrik
2
antara
mahasiswa yang diajar dengan
strategi pembelajaran kooperatif
tipe NHT (SPNHT) dibandingkan
dengan
strategi
ekspositori
pembelajaran
(SPekspositori)
pada
taraf kepercayaan α = 0,5.
Saran
1. Para dosen mata kuliah Rangkaian
Listrik
2.
disarankan
menggunakan
untuk
strategi
belajar
Rangkaian
Listrik
2
menjadi lebih tinggi.
2. Untuk kesempurnaan penelitian
pembelajaran kooperatif tipe NHT
ini,
sebagai
disarankan
untuk
strategi
pembelajaran
memperbanyak jumlah populasi
dalam
pembelajaran
dan
alternatif
sampel
Strategi
menambah
pembelajaran kooperatif tipe NHT
penelitian.
Rangkaian
Listrik
2.
penelitian,
waktu
serta
pelaksanaan
telah mampu meningkatkan hasil
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan
26
DAFTAR PUSTAKA
Arends, Richards. I. 1997. Clasroom
Intruction and Management.
New York: Mc. Graw-Hill
Companies. Inc
Ibrahim, Muslimin. Dkk. 2000.
Pembelajaran Kooperatif.
Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasardasar Evaluasi Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara
Prawiradilaga, Dewi Salma. 2008.
Prinsip
Disain
Pembelajaran.
Jakarta: Kencana
Atmadi, A dan Y. Setyaningsih. 2000.
Transformasi
Pendidikan
Memasuki Millenium Ketiga.
Yogyakarta: Kanisius
Romizwoski, A.J. 1981. Instructional
Design System, Decision
Making in Course Planning
and
Curriculum
Design.
London: Kogan
Dick, W & Carey, L. 2005. The
Systematic
Design
of
Instrustional. New York:
Longman
Dimyati dan Mudjono. 2006. Belajar
dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka
Cipta
Fajar, Arnie. 2004. Portofolio dalam
pembelajaran IPS. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya
Gerlach, Vernon S & Ely, Donald P.
1980. Teaching & Media, A
Systematic Approach. New
Jersey: Prentice Hall
Jarolimek, John & Foster, Clifford D.
1976. Teaching and Learning
in the Elementary School.
London: Macmillan
Surabaya: University Press.
Universitas Negeri Surabaya
Sanjaya, Wina. 2008.
Pembelajaran.
Kencana
Strategi
Jakarta:
Sanjaya, Wina. 2009. Strategi
Pembelajaran
Berorientasi
Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana Prenada
Media Group
Slameto. 2003. Belajar dan Faktorfaktor
yang
Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta
Sudjana. 2005. Metoda Statistika.
Bandung: Tarsito
Suherman, Erman. dkk. 2003.
Strategi
Pembelajaran
Matematika
Komtemporer.
Bandung: JICA Universitas
Pendidikan Indonesia
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan
27
Terima kasih atas penyertaan dan rido Tuhan Yang Mahaesa, sehingga
Jurnal Generasi Kampus Volume 6 nomor 1, April tahun 2013 dapat terbit sesuai
dengan harapan yang diinginkan. Jurnal Generasi Kampus adalah sebuah media
ilmiah yang menyuguhkan artikel hasil penelitian dan artikel nonhasil penelitian
(kajian teori) yang menjelaskan berbagai fenomena bidang pendidikan maupun
bidang lainnya.
Pada kesempatan yang baik ini disampaikan terima kasih kepada para
penulis, ketua penyunting, penyunting pelaksana, dan para penyunting ahli yang
telah membantu penyusunan artikel jurnal ilmiah ini. Jurnal edisi ini akan
ditampilkan beberapa artikel yang berjudul : (1) Sinerginitas berbasis
multikulturalisme dalam perspektif manajemen organisasi global; (2)
Implementasi strategi pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together
dalam meningkatkan hasil belajar mata kuliah rangkaian listrik 2 mahasiswa JPTE
Unimed; (3) Membangun ide dan gagasan ilmiah bernilai jual; (4) Pengaruh
supervisi akademik kepala sekolah terhadap kinerja guru smp negeri di
Kecamatan Medan Kota; (5) Pendanaan pensiun dengan metode benefit prorate
constant dollar (studi kasus pada PT. Wooil Indonesia); (6) Senam hamil untuk
mengurangi nyeri punggung selama hamil; (7) Hubungan antara kadar
haemoglobin dengan tingkat vo2max atlet PPLM Provinsi Sumatera Utara; (8)
Perbedaan burnout antara tipe kepribadian introvert dan tipe kepribadian
ekstrovert pada perawat di ruangan critical care; (9) Perbedaan pengaruh latihan
medicine ball twist toss dengan latihan medicine ball scoop toss terhadap
peningkatan power otot lengan dan kemampuan hit dalam permainan hoki pada
atlet putra unimed hoki club (UHC); (10) Karakteristik dan teknik bernyanyi lagu
kategori negro spiritual pada kelompok paduan suara; (11) Transformasi
arsitektur tradisional rumah adat batak toba di toba samosir.
Kiranya Jurnal Generasi Kampus edisi ini bermanfaat bagi semua pihak
dalam rangka pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan yang kita
harapkan.
Medan, April 2013
Penanggungjawab Pembantu Rektor
Bidang Kemahasiswaan UNIMED,
Prof. Dr. Biner Ambarita, M.Pd.
NIP. 19570515 198403 1 004
i
ISSN 1978-869X
MAJALAH/JURNAL
GENERASI KAMPUS
(CAMPUS GENERATION)
V VOLUME VOLUME 6, NOMOR 1, APRIL 2013
Daftar Isi
Biner Ambarita
Paningkat Siburian dan
Jongga Manullang
Wanapri Pangaribuan
Sukarman Purba
Devni Prima Sari dan
Sudianto Manullang
Syamsul Gultom
Fajar Apollo Sinaga
Togi Fitri Afriani Ambarita
Irwansyah Siregar
Lamhot Basani Sihombing
Aron Samosir
Sinerginitas
Berbasis
Multikulturalisme
Dalam Perspektif Manajemen Organisasi
Global
Implementasi
Strategi
Pembelajaran
Kooperatif Tipe Numbered Heads Together
dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mata
Kuliah Rangkaian Listrik 2 Mahasiswa JPTE
Unimed
Membangun Ide Dan
Gagasan Ilmiah
Bernilai Jual
Pengaruh Supervisi Akademik Kepala
Sekolah Terhadap Kinerja Guru Smp Negeri
Di Kecamatan Medan Kota
Pendanaan Pensiun dengan Metode Benefit
Prorate Constant Dollar (Studi Kasus pada
PT. Wooil Indonesia)
Senam Hamil untuk Mengurangi Nyeri
Punggung Selama Hamil
Hubungan Antara Kadar Haemoglobin
dengan Tingkat Vo2max Atlet Pplm Provinsi
Sumatera Utara
Perbedaan Burnout Antara Tipe Kepribadian
Introvert dan Tipe Kepribadian Ekstrovert
Pada Perawat di Ruangan Critical Care
Perbedaan Pengaruh Latihan Medicine Ball
Twist Toss dengan Latihan Medicine Ball
Scoop Toss Terhadap Peningkatan Power
Otot Lengan dan Kemampuan Hit dalam
Permainan Hoki Pada Atlet Putra Unimed
Hoki Club (UHC)
Karakteristik dan Teknik Bernyanyi Lagu
Kategori Negro Spiritual pada Kelompok
Paduan Suara
Transformasi Arsitektur Tradisional Rumah
Adat Batak Toba di Toba Samosir
ii
1-12
13-27
28-38
39-56
57-78
79-88
89-99
100-114
115-128
129-143
144-162
IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR MATA KULIAH RANGKAIAN LISTRIK 2 MAHASISWA
JPTE UNIMED
Paningkat Siburian dan Jongga Manullang
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: perbedaan hasil belajar Rangkaian
Listrik 2 mahamahasiswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran
kooperatif tipe NHT dengan mahamahasiswa yang dibelajarkan dengan strategi
pembelajaran ekspositori. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa semester V
T.P. 2012/2013 JPTE Unimed. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi
eksperimen dengan taraf signifikansi = 0,05 Temuan penelitian menunjukkan:
Terdapat perbedaan hasil belajar Rangkaian Listrik II antara mahasiswa yang
diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe NHT (SP NHT) dibandingkan
dengan strategi pembelajaran ekspositori (SPekspositori), th sebesar 4,95 dan tt
sebesar 1,99 untuk taraf signifikansi α = 0.05. Berdasarkan hasil perhitungan
didapat th (4,95) > tt (1,99).
Kata Kunci: Strategi pembelajaran kooperatif tipe NHT, ekspositori, dan hasil
belajar Rangkaian Listrik 2.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Jurusan
Elektro
(JPTE),
Pendidikan Teknik
Fakultas
elektro melalui pengkajian keilmuan
Teknik
dan penelitian; (3) mengaplikasikan
Unimed adalah Lembaga pendidikan
keahlian teknik elektro dan keahlian
tinggi yang bertujuan untuk: (1)
pendidikan teknik elektro dalam
menghasilkan tenaga pendidik bidang
teknik elektro yang profesional; (2)
menghasilkan
pengembangan
konsep-konsep
pendidikan
teknik
pengabdian kepada masyarakat dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan
masyarakat;
(4)
memposisikan
program studi sebagai pusat informasi
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan
13
yang berkaitan dengan pendidikan
Berbagai
upaya
telah
teknik elektro; dan (5) menjadi
dilakukan
dinamisator
perkuliahan Rangkaian Listrik 2 agar
dalam
pengembangan
dalam
penyelenggaraan
pendidikan teknik elektro dengan
mahasiswa
melakukan
yang baik terhadap materi kuliahnya.
lembaga
kerjasama
pendidikan
dengan
lainnya
dan
memiliki
Pemberian
diktat
penguasaan
mata
kuliah
dunia usaha/industri. Untuk mencapai
Rangkaian Listrik 2, tugas di rumah
tujuan tersebut, dilakukan kegiatan
menyelesaikan soal Rangkaian Listrik
pendidikan
2 setiap minggu
dan
pengajaran,
setelah selesai
penelitian, dan pengabdian kepada
kegiatan tatap muka terjadwal, dan
masyarakat.
pemberian motivasi belajar adalah
Melalui kegiatan pendidikan
dan pengajaran dapat berkembang
potensi mahasiswa, sehingga menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa
sebagian
mulia,
sehat,
berilmu,
usaha
yang
telah
dilakukan agar mahasiswa memiliki
penguasaan yang baik terhadap materi
perkuliahan tersebut.
kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak
dari
Namun kenyataannya, nilai
rata-rata
asli
yang
didapatkan
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
mahasiswa
warga negara yang demokratis serta
Rangkaian Listrik 2 pada tahun
bertanggung
akademik 2010/2011 dan 2011/2012
jawab.
Sehubungan
dalam
mata
kuliah
dengan itu, JPTE menyelenggarakan
adalah
perkuliahan Rangkaian Listrik 2 yang
tersebut berhubungan erat dengan
bertujuan
menjadikan
strategi pembelajaran yang digunakan
mahasiswa menguasai mata kuliah
oleh dosen karena berdasarkan hasil
dasar keahlian sebagai bekal tenaga
survey, kegiatan pembelajaran selama
pendidik profesional di bidang teknik
ini masih menggunakan kebiasaan
elektro.
lama yaitu di dalam penyampaian
untuk
materi
nilai
C.
Perolehan
pembelajaran
nilai
dilaksanakan
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan
14
secara
bertutur
(ceramah)
tanpa
menuntut keaktifan mahasiswa.
potensi setiap mahasiswa sebenarnya
Menyikapi masalah di atas,
perlu adanya upaya yang dilakukan
oleh
dosen
untuk
menggunakan
strategi pembelajaran yang membuat
suasana pembelajaran menjadi lebih
menyenangkan
sehingga
mampu
memotivasi mahasiswa untuk belajar.
Suparno seperti dikutip oleh Atmadi
dan
Setyaningsih
(2000:
dikutip oleh Fajar (2004: 35) bahwa
berbeda.
Untuk
itu,
perlu
dikembangkan strategi pembelajaran
yang mengakomodasikan perbedaan
potensi dan sekaligus memberikan
seluas-luasnya untuk secara aktif
menumbuhkan kreatifitas siswa, agar
kecerdasannya
berkembang secara
optimal dan proporsional.
186)
Strategi
pembelajaran
mengemukakan bahwa dosen dalam
kooperatif merupakan strategi belajar
proses belajar mengajar, harus lebih
dalam
memperhatikan apa yang disukai
memungkinkan mahasiswa
mahasiswa, apa yang tidak disukai
membantu
mahasiswa,
yang
konsep, memeriksa dan memperbaiki
mahasiswa
belajar
membantu
dan
kelompok
kecil,
yang
saling
dalam memahami suatu
yang
jawaban teman sebagai masukan serta
belajar.
kegiatan lain yang bertujuan untuk
Selain itu, strategi yang digunakan
mencapai hasil belajar yang optimal.
juga harus memaksimalkan potensi
Aktivitas pembelajaran kooperatif di
mahasiswa
samping menekankan pada kesadaran
menghambat mahasiswa
dengan memperhatikan
keunikan setiap mahasiswa baik gaya
mahasiswa
belajarnya, kecerdasan dominannya,
memecahkan masalah dan belajar
dan memperhitungkan faktor-faktor
mengaplikasikan
lain yang mampu menunjang proses
konsep, keterampilan kepada teman
belajar
ruang
lain yang membutuhkan mahasiswa
perkuliahan. Sejalan dengan yang
akan merasa senang menyumbangkan
dikemukakan
pengetahuannya
mengajar
di
Wasliman
seperti
belajar
berpikir,
pengetahuan,
kepada
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan
15
teman/anggota
lain
dalam
fakta
dan informasi
dasar yang
kelompoknya. Oleh karena itu belajar
berfungsi untuk mengatur interaksi
kooperatif
para
adalah
saling
antar
mahasiswa
pembelajaran kooperatif tipe ini juga
yang berkemampuan rendah, sedang
dapat digunakan dalam semua mata
dan mahasiswa yang berkemampuan
pelajaran dan tingkatan usia anak
tinggi (Suherman, 2003: 262).
didik.
menguntungkan
Strategi
kooperatif
pembelajaran
terdiri
dari
mahasiswa.
Strategi
Dalam menerapkan strategi
berbagai
kooperatif tipe NHT ini mahasiswa
macam, salah satu di antaranya adalah
ditempatkan sebagai pusat dari proses
strategi pembelajaran kooperatif tipe
pembelajaran,
Numbered Heads Together (NHT).
menjadi obyek pendidikan melainkan
Menurut
seperti
sebagai subyek pendidikan. Selain
dikutip oleh Ibrahim (2000: 28)
faktor–faktor dari dosen, faktor yang
Numbered Heads Together (NHT)
berasal dari dalam diri mahasiswa
merupakan
juga
Spencer
Kagan
suatu
pembelajaran
tipe
strategi
kooperatif
yang
mahasiswa
berpengaruh
dalam
tidak
proses
pembelajaran.
merupakan struktur sederhana dan
terdiri
atas
empat
tahap
yang
digunakan untuk mereview faktaRumusan Masalah
Berdasarkan
pendahuluan
dbelajarkan
dengan
strategi
yang telah dikemukakan sebelumnya
pembelajaran kooperatif tipe NHT
maka
dengan mahasiswa yang dibelajarkan
sebagai
dapat
dirumuskan masalah
berikut:
apakah
terdapat
perbedaan hasil belajar Rangkaian
Listrik
2
mahasiswa
dengan
strategi
pembelajaran
ekspositori?
yang
Tujuan Penelitian
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan
16
Penelitian ini bertujuan untuk
pembelajaran kooperatif tipe NHT
mengetahui: perbedaan hasil belajar
dengan mahasiswa yang dibelajarkan
Rangkaian Listrik 2 mahasiswa yang
dengan
dibelajarkan
ekspositori.
dengan
strategi
strategi
pembelajaran
Hakikat Hasil Belajar Rangkaian Listrik 2
Belajar adalah suatu proses
usaha
yang
dilakukan
seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah
laku
yang
keseluruhan,
dan
diperkuat
oleh
lingkungan yang bersifat permanen
sebagai akibat dari latihan-latihan.
secara
Hasil
belajar
didefinisikan
sebagai
hasil
oleh Romiszwoski (1981: 63) sebagai
sendiri
dalam
output (keluaran) dari suatu sistem
lingkungannya
pemrosesan input (masukan). Input
pengalamannya
interaksi
baru
dipengaruhi
dengan
(Slameto 2003: 2). Dalam bahasa
dapat
yang lebih sederhana Fajar (2004: 10)
sedangkan
output
berupa
mendefinisikan belajar sebagai suatu
performance
(kinerja).
Kinerja
proses
memberi
perubahan
dalam
diri
berupa
berbagai
petunjuk
informasi
bahwa
proses
seseorang yang ditampakkan dalam
belajar telah terjadi. Romiszwoski
bentuk
dan
mengkategorikan hasil belajar dalam
seperti
dua macam yaitu keterampilan dan
peningkatan pengetahuan, kecakapan,
pengetahuan. Hasil belajar merupakan
daya pikir, sikap, kebiasaan, dan lain-
hasil dari suatu interaksi tindak
lain.
belajar dan tindak mengajar (Dimyati,
peningkatan
kuantitas
tingkah
kualitas
laku
Berdasarkan pendapat ahli di
2006: 3).
atas dapat disimpulkan pengertian
belajar
sebagai
suatu
proses
Perubahan yang terjadi dalam
proses
belajar
perubahan tingkah laku baik secara
pengalaman
kualitas
dilakukan
maupun
kuantitas
yang
atau
dengan
adalah
praktek
sengaja
berkat
yang
dan
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan
16
disadari dengan kata lain bukan
karena
kebetulan.
Dalam
diri
Berdasarkan uraian tersebut di
atas, dapat disimpulkan bahwa hasil
mahasiswa terjadi perubahan seperti
belajar
penambahan pengetahuan, sikap, dan
merupakan perubahan tingkah laku
keterampilan.
itu
yang dimiliki mahasiswa baik secara
pada
kualitas maupun kuantitas setelah
mahasiswa
Di
juga
samping
diarahkan
tercapainya perubahan tersebut.
Rangkaian
mengalami
Listrik
2
merupakan salah satu mata kuliah
harus dikuasai oleh mahasiswa JPTE
Unimed yang meliputi beberapa sub
kompetensi
dasar
Rangkaian
yaitu:
(1) komponen pasif rangkaian listrik,
(2) sumber tegangan listrik, dan
proses
Listrik
2
pembelajaran
dalam jangka waktu tertentu dengan
berbagai rentang situasi berdasarkan
tujuan pembelajaran. Hasil belajar
yang diperoleh mahasiswa melalui
proses pembelajaran dapat diketahui
melalui test yang disusun sesuai
dengan materi mata kuliah yang
diberikan.
(3) Hukum Dasar Listrik.
Hakikat Strategi Pembelajaran
Strategi
berhubungan
menyampaikan
pembelajaran
mencapai tujuan pembelajaran yang
dengan
cara
dikembangkan dari metode dan teknik
pesan
dalam
yang akan membantu mahasiswa
pembelajaran. Strategi pembelajaran
mencapai
meliputi sifat, ruang lingkup, dan
(Gerlach & Ely 1980: 174).
rangkaian kejadian yang mengandung
pengalaman
belajar.
Strategi
pembelajaran harus memperhitungkan
tujuan
pembelajaran
yang
telah
ditetapkan dan mempertimbangkan
karakteristik
mahasiswa.
Strategi
pembelajaran adalah rencana untuk
tujuan
pembelajarannya
Untuk
mencapai
tujuan
pembelajaran,
diperlukan
strategi
pembelajaran yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran tersebut. Dick,
W
&
Carey,
mengemukakan
L
(2005:
bahwa
37)
strategi
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan
18
pembelajaran merupakan komponen-
alur isi pelajaran serta interaksi antara
komponen umum dari suatu set bahan
dosen dan mahasiswa.
pembelajaran dan prosedur-prosedur
yang
akan
digunakan
untuk
menghasilkan hasil belajar tertentu
pada
mahasiswa.
Prawiradilaga
(2008: 37) mendefinisikan strategi
pembelajaran sebagai upaya yang
dilakukan
oleh
menentukan
perancang
teknik
dalam
penyampaian
pesan, penentuan metode dan media,
Dari
disimpulkan
uraian
bahwa
di
atas,
strategi
pembelajaran adalah perpaduan dari
urutan kegiatan, metode, media dan
waktu yang digunakan dalam proses
pembelajaran
sehingga
tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan
dapat dicapai secara efektif dan
efisien.
Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT)
Arends
(1997:
228)
Dengan adanya keterlibatan
mengemukakan bahwa NHT adalah
total semua mahasiswa tentunya akan
salah satu jenis strategi pembelajaran
berdampak positif terhadap motivasi
struktural, setiap anggota kelompok
belajar mahasiswa. Mahasiswa akan
diberi
untuk
berusaha memahami konsep-konsep
mata
ataupun memecahkan permasalahan
kuliah. Lebih lanjut Arends (1997:
yang disajikan oleh dosen seperti
326) mengemukakan bahwa NHT
yang diungkapkan oleh Ibrahim, dkk
adalah suatu strategi pembelajaran
(2000: 7) ) bahwa dengan belajar
yang
untuk
kooperatif akan memperbaiki prestasi
lebih
mahasiswa atau tugas-tugas akademik
banyak kepada mahasiswa dalam
penting lainnya serta akan memberi
menelaah materi yang tercakup dalam
keuntungan baik pada mahasiswa
suatu mata kuliah dan mengecek
kelompok bawah maupun kelompok
pemahaman mereka terhadap isi mata
atas
kuliah tersebut.
menyelesaikan tugas-tugas akademis.
nomor
mempelajari
(label)
suatu
materi
dikembangkan
memberikan
kesempatan
yang
bekerja
bersama
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan
19
Menurut Arends (1997: 16)
mengubah
komposisi
kelompok
strategi pembelajaran kooperatif tipe
sehingga mahasiswa yang memiliki
NHT dilaksanakan dengan langkah-
nomor sama membentuk kelompok
langkah
baru.
sebagai
berikut:
(1)
mahasiswa dibagi dalam beberapa
kelompok
dan
mahasiswa
masing-masing
dalam
setiap
kelompoknya mendapatkan nomor
urut, (2) dosen memberikan tugas dan
masing-masing
kelompok
mengerjakan
permasalahan,
(3)
kelompok memutuskan jawaban yang
dianggap
paling
benar
dan
memastikan setiap anggota kelompok
mengetahui jawaban ini, (4) dosen
menyebutkan salah satu nomor dan
mahasiswa yang bernomor tersebut
melaporkan hasil kerja kelompok dan
(5) jika memungkinkan, dosen dapat
Berdasarkan uraian di atas
dapat
ditarik
kesimpulan
bahwa
strategi pembelajaran kooperatif tipe
NHT adalah suatu pendekatan yang
dikembangkan
untuk
memberikan
kesempatan lebih banyak kepada
mahasiswa dalam menelaah materi
yang tercakup dalam suatu pelajaran
dan mengecek pemahaman mereka
terhadap
isi
pelajaran
tersebut.
Strategi pembelajaran kooperatif tipe
NHT memiliki beberapa tahapan
antara
lain
yaitu
mengajukan
penomoran,
pertanyaan,
berfikir
bersama dan menjawab.
Strategi Pembelajaran Ekspositori
Strategi
pembelajaran
ekspositori menurut Sanjaya (2009:
menguasai materi mata kuliah secara
optimal.
179) adalah strategi pembelajaran
yang
menekankan
pada
proses
penyampaian materi secara verbal
dari
seorang
sekelompok
maksud
agar
dosen
kepada
mahasiswa
dengan
mahasiswa
dapat
Strategi
ekspositori
dengan
sering
kurangnya
pembelajaran,
secara
pembelajaran
dihubungkan
latihan
menggunakan
monoton,
dalam
buku
kekakuan,
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan
20
penekanan
pada
berdasarkan
fakta
pembelajaran
dan
hafalan,
yaitu: (1) persiapan (preparation), (2)
penyajian
(presentation),
(3)
menggunakan metode ceramah, dan
menghubungkan
lain-lain.
menyimpulkan (generalization), (5)
Manson
dan
Williams
menjelaskan seperti yang dikutip oleh
Jarolimek &
mahasiswa secara umum diajukan
sebagai
antitesis
strategi
pembelajaran ekspositori di mana
pembelajar
menjadi
penerima
pengetahuan. Strategi pembelajaran
ekpositori lebih cocok digunakan
untuk mentransfer pengetahuan.
Strategi
(4)
penerapan (application).
Foster (1976: 95),
pembelajaran yang berbasis pada
(correlation),
Strategi
pembelajaran
ekspositori akan lebih efektif jika: (1)
guru akan menyampaikan bahanbahan baru serta kaitannya dengan
yang akan dan harus dipelajari siswa
(overview). Oleh sebab itu materi
yang disampaikan adalah materimateri dasar seperti konsep-konsep
tertentu, prosedur atau rangkaian
pembelajaran
aktivitas, dan lain sebagainya, (2)
ekspositori merupakan bentuk dari
guru
pendekatan
yang
mempunyai gaya model intelektual
berorientasi kepada dosen (teacher
tertentu, (3) bahan pelajaran yang
oriented). dosen memegang peran
akan
yang sangat dominan. Fokus utama
dipresentasikan,
strategi
pelajaran hasil penelitian berupa data-
pembelajaran
ini
adalah
kemampuan
menginginkan
diajarkan
agar
siswa
cocok
untuk
misalnya
materi
akademik (academic achievement)
data
mahasiswa.
membangkitkan keingintahuan siswa
Metode
pembelajaran
khusus,
(4)
ingin
dengan kuliah merupakan bentuk
tentang topik tertentu, (5)
strategi pembelajaran ekspositori.
menginginkan
Sanjaya
(2008:
185)
megemukakan ada beberapa langkah
dalam penerapan strategi ekspositori,
guru
untuk
mendemonstrasikan suatu teknik atau
prosedur
tertentu
untuk
kegiatan
praktik, (6) seluruh siswa memiliki
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan
21
tingkat kesulitan yang sama sehingga
Berdasarkan uraian di atas
guru perlu menjelaskan untuk seluruh
dapat disimpulkan bahwa strategi
siswa, (7) guru akan mengajar pada
pembelajaran
sekelompok siswa
yang rata-rata
strategi pembelajaran yang secara
memiliki kemampuan rendah (low
umum kegiatan belajarnya didominasi
achieving students), (8) lingkungan
dan cenderung berpusat pada guru,
tidak
untuk
siswa hanya menunggu dan menerima
menggunakan strategi yang berpusat
materi dari guru dan tidak dituntut
pada siswa, (9) guru tidak memiliki
aktif
waktu
mendukung
yang
menggunakan
cukup
untuk
pendekatan
yang
ekspositori
dalam
adalah
pembelajaran.
berpusat pada siswa.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan
belajar Rangkaian Listrik 2 sebagai
metode eksperimen dengan rancangan
variabel
quasi
tersebut selanjutnya akan ditinjau
eksperimen.
Strategi
terikat.
Variabel-variabel
pembelajaran kooperatif tipe NHT
dalam
dan strategi pembelajaran ekspositori
ditunjukkan dalam Tabel 1.
penelitian
dengan
disain
sebagai variabel bebas dan hasil
Tabel 1. Desain Eksperimen
Kelas
Pre-test
Perlakuan
Post-test
Eksperimen
T1
X1
T2
Kontrol
T1
X2
T2
Keterangan Tabel 1:
X1 : Strategi pembelajaran kooperatif
tipe NHT
X2 : Strategi pembelajaran ekspositori
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan
22
T1 : Pre-tes
T2 : Pos-tes
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa hasil belajar Rangkaian Listrik
dibandingkan
NHT
lebih
tinggi
dengan
mahasiswa
dengan
strategi
dibandingkan
yang
diajar
pembelajaran
ekspositori, dimana nilai rata-rata
hasil belajar Rangkaian Listrik 2
mahasiswa
yang
diajar
dengan
strategi pembelajaran kooperatif tipe
NHT lebih tinggi dibandingkan nilai
rata-rata hasil belajar mahasiswa yang
diajar dengan strategi pembelajaran
ekspositori. Hal ini berindikasi bahwa
strategi pembelajaran kooperatif tipe
NHT lebih baik dalam meningkatkan
pemahaman
mahasiswa
tentang
Rangkaian Listrik 2 dibandingkan
dengan
strategi
pembelajaran
ekspositori. Hasil ini menunjukkan
bahwa untuk mengajarkan materi
pelajaran Rangkaian Listrik 2 lebih
baik
menggunakan
strategi
pembelajaran kooperatif tipe NHT
strategi
ekspositori.
2 mahasiswa yang diajar dengan
strategi pembelajaran kooperatif tipe
dengan
Arends
(1997:
326)
mengemukakan bahwa NHT adalah
suatu strategi pembelajaran yang
dikembangkan
untuk
memberikan
kesempatan lebih banyak kepada
mahasiswa dalam menelaah materi
yang tercakup dalam suatu pelajaran
dan mengecek pemahaman mereka
terhadap
isi
pelajaran
tersebut.
Dengan adanya keterlibatan total
semua
mahasiswa
tentunya
akan
berdampak positif terhadap motivasi
belajar mahasiswa. Mahasiswa akan
berusaha memahami konsep-konsep
ataupun memecahkan permasalahan
yang disajikan oleh dosen seperti
yang diungkapkan oleh Ibrahim, dkk
(2000: 7) bahwa dengan belajar
kooperatif akan memperbaiki prestasi
mahasiswa atau tugas-tugas akademik
penting lainnya serta akan memberi
keuntungan baik pada mahasiswa
kelompok bawah maupun kelompok
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan
23
atas
yang
bekerja
bersama
menyelesaikan tugas-tugas akademis.
Strategi
pembelajaran
kooperatif tipe NHT dan strategi
pembelajaran ekspositori memiliki
mahasiswa yang lebih pandai atau
didasarkan kesepakatan kelompok.
Tetapi semua mahasiswa mempunyai
kesempatan
untuk
mewakili
kelompok, tanpa dibeda-bedakan.
perbedaan dalam hal mempengaruhi
Dalam strategi pembelajaran
proses belajar mahasiswa ditinjau dari
kooperatif
pendekatan
yang
dan
memberikan kesempatan yang seluas-
prosedur
pembelajaran
yang
luasnya kepada mahasiswa untuk
Perbedaaan yang paling
mengembangkan kualitasnya dalam
dilakukan.
mendasar
digunakan
antara
tipe
NHT,
dosen
strategi
pemecahan masalah bersama teman
pembelajaran kooperatif tipe NHT
sekelompoknya, mereka dapat saling
dengan
bertukar
strategi
pembelajaran
pikiran,
saling
mengisi
ekspositori terletak pada orientasi dan
kekurangan yang ada dan saling
proses
berbagi ilmu yang mereka dapat.
pembelajarannya.
Strategi
pembelajaran kooperatif tipe NHT
Dalam
menekankan
kooperatif
adanya
kerjasama
strategi
tipe
pembelajaran
NHT,
semua
mahasiswa dalam kelompok. Strategi
mahasiswa dituntut aktif memberikan
pembelajaran
pemikirannya
ini
mahasiswa
lebih
menelaah
materi.
anggota
melibatkan
banyak
dalam
Masing-masing
kelompok
memiliki
kesempatan
yang
sama
mewakili
kelompok
sehingga
masing-masing
mereka
bersama-sama
memperoleh penyelesaian akhir dari
permasalahan yang mereka hadapi
untuk
dalam
mata
melalui
Listrik
2.
pelajaran Rangkaian
Dengan
strategi
pemanggilan label anggota kelompok
pembelajaran kooperatif tipe NHT,
secara acak. Artinya wakil kelompok
mahasiswa dituntut aktif sehingga
yang menyampaikan hasil diskusi
tidak ada lagi yang mengantuk,
kelompok tidak hanya terfokus pada
merasa bosan ataupun mengganggu
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan
24
temannya. Mahasiswa dilatih untuk
adalah penguasaan materi pelajaran
dapat bertanggung jawab di dalam
itu sendiri. Artinya, setelah proses
kelompoknya
pembelajaran
karena
menyampaikan
akan
dipilih
mereka
kesimpulan
salah
secara
akhir
seorang
diharapkan
berakhir
dapat
mahasiswa
memahaminya
dari
dengan benar dengan cara dapat
mewakili
mengungkapkan kembali materi yang
masing-masing.
telah diuraikan. Strategi pembelajaran
kesempatan
ekspositori merupakan bentuk dari
acak
kelompoknya
Dengan
dalam
luasnya
diberikan kepada mahasiswa untuk
pendekatan
mengembangkan
dirinya,
berorientasi kepada dosen. Strategi
maka dengan strategi pembelajaran
pembelajaran ekspositori merupakan
kooperatif tipe NHT ini akan mampu
pembelajaran
meningkatkan
kegiatannya
potensi
hasil
belajar
mahasiswa.
strategi
ekpositori
adalah
dilakukan oleh dosen dengan cara
menyampaikan
materi
pelajaran
secara verbal, artinya bertutur secara
lisan merupakan alat utamanya karena
itu
sering
diidentikan
dengan
ceramah, biasanya materi pelajaran
yang
yang
terpusat
yang
seluruh
pada
dosen
(teacher centered). Mahasiswa lebih
Karakteristik
pembelajaran
pembelajaran
disampaikan
adalah
materi
pelajaran yang sudah jadi, seperti data
atau fakta konsep-konsep tertentu
yang harus dihafal sehingga tidak
menuntut mahasiswa untuk berpikir
ulang, tujuan utama pembelajaran
banyak
pasif
diberdayakan.
dan
Komunikasi
kurang
yang
terjadi lebih banyak bersifat satu arah.
Dalam
ekspositori,
diberikan
strategi
pembelajaran
mahasiswa
kurang
kesempatan
untuk
mengembangkan
potensi
dirinya
sehingga mahasiswa hanya dapat
menyelesaikan masalah sesuai dengan
petunjuk
yang
diajarkan
dosen.
Pembelajaran yang terjadi didominasi
oleh dosen sehingga dosen lebih
banyak melakukan ceramah. Setelah
pembelajaran selesai dosen biasanya
memberikan latihan atau tugas untuk
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan
25
dikerjakan
di
rumah.
Mahasiswa
berhubungan dengan mata kuliah
memperoleh sejumlah pengetahuan
Rangkaian
yang diterima dari dosen, sedang
pembelajaran
mahasiswa sendiri tidak berusaha
merupakan
untuk menyelesaikan masalah yang
belajar.
Listrik
2.
Dalam
ekspositori
satu-satunya
dosen
sumber
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian
hipotesis
seperti
diuraiakan,
yang
telah
penelitian
ini
menyimpulkan bahwa :
1.
Skor
rata-rata
diajar
pembelajaran
strategi
hasil
belajar
dengan
strategi
kooperatif
tipe
NHT sebesar 15,75 dan skor
rata-rata mahasiswa yang diajar
pembelajaran
ekspositori sebesar 12,03.
2.
Terdapat perbedaan hasil belajar
Rangkaian
Rangkaian Listrik 2 mahasiswa
yang
dengan
Listrik
2
antara
mahasiswa yang diajar dengan
strategi pembelajaran kooperatif
tipe NHT (SPNHT) dibandingkan
dengan
strategi
ekspositori
pembelajaran
(SPekspositori)
pada
taraf kepercayaan α = 0,5.
Saran
1. Para dosen mata kuliah Rangkaian
Listrik
2.
disarankan
menggunakan
untuk
strategi
belajar
Rangkaian
Listrik
2
menjadi lebih tinggi.
2. Untuk kesempurnaan penelitian
pembelajaran kooperatif tipe NHT
ini,
sebagai
disarankan
untuk
strategi
pembelajaran
memperbanyak jumlah populasi
dalam
pembelajaran
dan
alternatif
sampel
Strategi
menambah
pembelajaran kooperatif tipe NHT
penelitian.
Rangkaian
Listrik
2.
penelitian,
waktu
serta
pelaksanaan
telah mampu meningkatkan hasil
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan
26
DAFTAR PUSTAKA
Arends, Richards. I. 1997. Clasroom
Intruction and Management.
New York: Mc. Graw-Hill
Companies. Inc
Ibrahim, Muslimin. Dkk. 2000.
Pembelajaran Kooperatif.
Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasardasar Evaluasi Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara
Prawiradilaga, Dewi Salma. 2008.
Prinsip
Disain
Pembelajaran.
Jakarta: Kencana
Atmadi, A dan Y. Setyaningsih. 2000.
Transformasi
Pendidikan
Memasuki Millenium Ketiga.
Yogyakarta: Kanisius
Romizwoski, A.J. 1981. Instructional
Design System, Decision
Making in Course Planning
and
Curriculum
Design.
London: Kogan
Dick, W & Carey, L. 2005. The
Systematic
Design
of
Instrustional. New York:
Longman
Dimyati dan Mudjono. 2006. Belajar
dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka
Cipta
Fajar, Arnie. 2004. Portofolio dalam
pembelajaran IPS. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya
Gerlach, Vernon S & Ely, Donald P.
1980. Teaching & Media, A
Systematic Approach. New
Jersey: Prentice Hall
Jarolimek, John & Foster, Clifford D.
1976. Teaching and Learning
in the Elementary School.
London: Macmillan
Surabaya: University Press.
Universitas Negeri Surabaya
Sanjaya, Wina. 2008.
Pembelajaran.
Kencana
Strategi
Jakarta:
Sanjaya, Wina. 2009. Strategi
Pembelajaran
Berorientasi
Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana Prenada
Media Group
Slameto. 2003. Belajar dan Faktorfaktor
yang
Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta
Sudjana. 2005. Metoda Statistika.
Bandung: Tarsito
Suherman, Erman. dkk. 2003.
Strategi
Pembelajaran
Matematika
Komtemporer.
Bandung: JICA Universitas
Pendidikan Indonesia
Paningkat Siburian ; Jongga Manullang adalah dosen jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan
27