PERBEDAAN HASIL BELAJAR ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODUL DAN TANPA MODUL PADA MATA PELAJARAN MESIN KONVERSI ENERGI KELAS X SEMESTER I KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK-TR PANCA BUDI 1 MEDAN T.A 2012/2013.

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODUL DAN TANPA MODUL

PADA MATA PELAJARAN MESIN KONVERSI ENERGI KELAS X SEMESTER I

KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK – TR PANCA BUDI 1 MEDAN

T.A 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

NURRUL HUDHA NIM. 071255110053

FAKULTAS TEKNIK

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

ABSTRAK

Nurrul Hudha, Nim. .07125511005. Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diajar dengan Menggunakan Modul dan Tanpa Modul Pada Mata Pelajaran Mesin Konversi Energi Kelas X Semester I Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK-TR PANCA BUDI 1 MEDAN T.A 2012/2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajar dengan menggunakan modul dan tanpa modul pada mata pelajaran Mesin Konversi Energi khususnya pada materi pelajaran konsep kompresor. Populasinya adalah seluruh siswa kelas X Semester I Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK – TI Panca Budi 1 Medan Tahun Ajaran 2012/2013 yang terdiri dari 3 kelas, tiap kelas terdiri dari 40 siswa sehinga tota populasi 120 siswa, sampelnya adalah terdiri dari 2 kelas X TKR 1 sebanyak 40 siswa dan kelas X TKR 2 sebanyak 40 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes hasil belajar siswa yang terdiri dari 27 butir soal. Sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan yaitu uji normalitas dengan uji Chi-Kuadrat dan uji Homogenitas dengan uji Barlette. Metode penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen. Teknik analisis data pengujian hipotesis menggunakan uji-t pada taraf signifikansi α = 0,05. Hasil analisis penelitian menunjukkan uji-t sebesar (thitung) 31,296

selanjutnya harga tersebut dibandingkan dengan harga ttabel dengan dk n-1 (40-1 =

39), pada taraf signifikansi α = 0,05 adalah 1,68 dengan demikian thitung >ttabel

(31,296>1,68), sehingga Pembelajaran dengan Menggunakan Modul memberikan hasil yang signifikan terhadap hasil belajar Mesin konversi energi siswa, begitu juga Pembelajaran Tanpa Modul diperoleh sebesar (thitung) 21,056, selanjutnya

harga tersebut dibandingkan dengan harga ttabel dengan dk n-1 (40-1 = 39, pada

taraf signifikansi α = 0,05 adalah 1,68 dengan demikian thitung >ttabel

(21,056>1,68), menyatakan Pembelajaran Tanpa Menggunakan Modul memberikan hasil yang signifikan terhadap hasil belajar siswa, serta berdasarkan hasil perhitungan antara pembelajaran menggunakan modul dengan tanpa menggunakan modul diperoleh perhitungan uji hipotesis thitung sebesar 2,314. Dari

daftar tabel dk = (40+40-2) diperoleh bahwa ttabel = 1,67, dengan demikian

tthiung>ttabel (2,314>1,67) maka Pembelajaran dengan Menggunakan Modul lebih

baik dari pada Hasil Belajar Menggunakan Pembelajaran Tanpa Menggunakan Modul terhadap Hasil Belajar Mesin Konversi Energi Siswa Kelas X Teknik Semester 1 Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK TR Panca Budi 1 Medan T.A 2012/2013.


(5)

(6)

(7)

(8)

v DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Perumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. DESKRIPSI TEORITIS ... 9

1. Pengertian Belajar ... 9

2. Hasil Belajar Mesin Konversi Energi ... 12

3. Sistem Pembelajaran Dengan Modul ... 14

a. Karakteristik Sistem Belajar Dengan Modul ... 16

1. Self Instructional ... 16

2. Self Contained ... 17

3. Stand Alone (Berdiri Sendiri) ... 17

4. Adaptif ... 18

5. User Friendly ... 18

b. Komponen – Komponen Penyusun Modul ... 20


(9)

vi

d. Tata Cara Pembelajaran Dengan Modul ... 23

4. Sistem Pembelajaran Dengan Modul ... 27

B. Kerangka Berpikir ... 30

C. Hipotesis Penelitian ... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 33

B. Populasi dan Sampel ... 33

1. Populasi ... 33

2. Sampel ... 33

C. Variabel Penelitian ... 34

D. Definisi Operasional... 34

E. Desain Penelitian ... 35

F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 35

G. Kontrol Terhadap Eksperimen ... 36

1. Validitas Eksternal ... 36

2. Validitas Internal ... 37

H. Instrumen Penelitian ... 38

a. Validitas Tes ... 39

b. Indeks Kesukaran Soal ... 40

c. Uji Daya Beda ... 41

d. Reliabilitas Tes ... 42

I. Uji Coba Instrumen ... 43

J. Teknik Analisis Data ... 43

1. Uji Persyaratan Analis ... 43

a. Uji Normalitas ... 43

2. Uji Homogenitas Data ... 43

3. Uji Hipotesis ... 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 45


(10)

vii

2. Postest Pembelajaran Dengan Menggunakan Modul (X2 Modul)... 46

3. Pretest Pembelajaran Tanpa Menggunakan Modul (X1 Tanpa Modul) ... 47

4. Postest Pembelajaran Tanpa Menggunakan Modul (X2 Tanpa Modul) ... 48

B. Indentifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian 1. Data Hasil Pretest Dengan Menggunakan Modul (X1 Modul) ... 50

2. Data Hasil Postest Dengan Menggunakan Modul (X2 Modul) ... 50

3. Data Hasil Pretest Tanpa Menggunakan Modul (X1 Tanpa Modul) ... 51

4. Data Hasil Postest Tanpa Menggunakan Modul (X2 Tanpa Modul) ... 52

C. Uji Persyaratan Analisis ... 53

1. Uji Normalitas ... 53

2. Uji Homogenitas ... 54

D. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 54

1. Pembelajaran Dengan Menggunakan Modul Memberikan Perbedaan Hasil Yang Signifikan Terhadap Hasil Belajar Mesin Konversi Energi Siswa ... 54

2. Pembelajaran Tanpa Menggunakan Modul Memberikan Perbedaan Hasil Yang Signifikan Terhadap Hasil Belajar Mesin Konversi Energi Siswa Kelas X Semester I Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK – TR Panca Budi 1 Medan TA. 2012/2013 ... 55

3. Pembelajaran Dengan Menggunakan Modul Lebih Baik Dari Pada Hasil Belajar Menggunakan Pembelajaran Tanpa Modul Terhadap Hasil Belajar Mesin Konversi Energi Siswa Kelas X Semester I Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK – TR Panca Budi 1 Medan TA. 2012/2013 ... 56


(11)

viii BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 61 C. Saran ... 61


(12)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Desain Penelitian ... 35

Tabel 3.2 Kisi – Kisi Soal Instrumen Penelitian ... 39

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pretest Hasil Belajar Mesin Konversi Energi ... 46

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Postest Hasil Belajar Mesin Konversi Energi ... 47

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pretest Hasil Belajar Mesin Konversi Energi Tanpa Menggunakan Modul ... 48

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Postest Hasil Belajar Mesin Konversi Energi Tanpa Menggunakan Modul ... 49

Tabel 4.5 Tingkat Kecenderungan Pretest Dengan Menggunakan Modul ... 50

Tabel 4.6 Tingkat Kecenderungan Postest Dengan Menggunakan Modul ... 51

Tabel 4.7 Tingkat Kecenderungan Pretest Tanpa Menggunakan Modul ... 51

Tabel 4.8 Tingkat Kecenderungan Postest Tanpa Menggunakan Modul ... 51

Tabel 4.9 Ringkasan Analisis Perhitungan Normalitas Setiap Data Variabel Penelitian ... 53


(13)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. RPP Tanpa Menggunakan Modul ... 64

Lampiran 2. Soal Instrumen ... 69

Lampiran 3. Pengukuran Uji Validitas Test Mata Pelajaran Mesin Konversi Energi... 81

Lampiran 4. Perhitungan Validitas Tes Hasil Belajar ... 82

Lampiran 5. Tabel Perhitungan Indeks Kesukaran dan Daya Beda... 84

Lampiran 6. Perhitungan Indeks Kesukaran Tes ... 85

Lampiran 7. Perhitungan Daya Beda Butir Tes ... 87

Lampiran 8. Perhitungan Reliabilitas Tes ... 89

Lampiran 9. Pengukuran Uji Reliabilitas Tes ... 90

Lampiran 10. Perhitungan Reliabilitas Angket ... 91

Lampiran 11. Rekapitulasi Skor Peroleh Pretes Dengan Menggunakan Modul ... 93

Lampiran 12. Rekapitulasi Skor Peroleh Postes Dengan Menggunakan Modul ... 95

Lampiran 13. Rekapitulasi Skor Peroleh Pretes Tanpa Menggunakan Modul ... 97

Lampiran 14. Rekapitulasi Skor Peroleh Postes Tanpa Menggunakan Modul ... 99

Lampiran 15. Data Hasil Belajar Pretes dan Postes Kelas Dengan Menggunakan Modul ... 101

Lampiran 16. Data Hasil Belajar Pretes dan Postes Kelas Tanpa Menggunakan Modul ... 103


(14)

xii

Lampiran 17. Perhitungan Distribusi Frekuensi, Median, Modus, Harga Rata- Rata dan Standar Deviasi Dari Data

Variabel Penelitian ... 105 Lampiran 18. Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 115 Lampiran 19. Perhitungan Uji Normalitas Sebaran Data Masing – Masing

Variabel Penelitian ... 118 Lampiran 20. Uji Homogenitas Hasil Belajar ... 126 Lampiran 21. Perhitungan Uji Hipotesis Dengan Uji T Data Pretes

Dengan Postes ... 128 Lampiran 22. Perhitungan Hipotesis Dengan Uji T Data Hasil Belajar

Dengan Menggunakan Modul dan Tanpa Menggunakan

Modul ... 131


(15)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Histogram Hasil Belajar Pretest Dengan Menggunakan Modul ... 46 Gambar 4.2 Histogram Hasil Belajar Postest Dengan Menggunakan Modul ... 47 Gambar 4.3 Histogram Hasil Belajar Pretest Tanpa Menggunakan Modul ... 48 Gambar 4.4 Histogram Hasil Belajar Postest Tanpa Menggunakan Modul ... 49


(16)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), lembaga pendidikan harus dapat menciptakan sumber daya manusia yang tanggguh dan berkualitas yaitu yang memiliki kemampuan dan penguasaan teknologi yang memadai sesuai dengan jenjang pendidikan yang dimilikinya. Dengan demikian, pendidikan mempunyai pengaruh inovatif terhadap kondisi kemasyarakatan dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia, menuju sistem sosial yang dinamis serta modernisasi masyarakat.

Bangsa Indonesia menyadari bahwa pendidikan sangat diperlukan untuk menghasilkan manusia yang terampil, produktif, inisiatif dan kreatif karena nilai-nilai dasar yang dimiliki setiap manusia seperti keimanan dan ketaqwaan, akhlak, disiplin dan etos kerja serta nilai-nilai instrument seperti penguasaan IPTEK dan kemampuan berkomunikasi yang merupakan unsur pembentukan kemajuan dan kemandirian bangsa dapat tumbuh dan berkembang melalui pendidikan. Pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, professional, bertanggung jawab dan produktif serta sehat jasmani dan rohani.


(17)

Belajar pada hakikatnya adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu, yang tidak hanya berkaitan dengan ilmu pengetahuan tetapi juga dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku. Belajar menurut James O. Whittaker dalam buku Belajar dan Pembelajaran (Aunurrahman, 2010:35) adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan dan pengalaman. Sedangkan dalam kesimpulan yang dikemukakan Abdillah (2002) dalam buku Belajar dan Pembelajaran (Aunurrahman, 2010:35), belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek – aspek kognitif, afektif dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu.

Setiap kegiatan belajar menghasilkan suatu perubahan yang disebut hasil belajar, dan akan tampak dalam suatu prestasi yang diberikan oleh individu yang belajar. Widiyatmoko dalam Rajagukguk (2006:11-12) berpendapat bahwa hasil belajar merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan motorik. Hampir sebagian besar dari kegiatan atau perilaku yang diperlihatkan seseorang merupakan hasil belajar. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto dalam Rajagukguk (1987:259) menyatakan bahwa hasil belajar adalah segala kemampuan yang dapat dicapai siswa melalui proses belajar yang berupa pemahaman dan penerapan pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi siswa dalam kehidupan sehari – hari serta sikap dan cara berfikir kritis dan kreatif dalam rangka mewujudkan manusia yang berkualitas,


(18)

bertanggung jawab bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa dan Negara serta bertanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan lulusan menjadi tenaga kerja tingkat menengah yang terampil dan dapat memenuhi persyaratan jabatan dalam bidang industri, perdagangan dan jasa serta mampu berusaha sendiri dalam membuka lapangan kerja, guna meningkatkan produksi dan perluasan lapangan kerja.

Sesuai dengan tujuan tersebut, di SMK siswa diberikan berbagai mata pelajaran yang digolongkan dalam tiga golongan, yaitu: mata pelajaran normatif, adaftif, dan produktif. Dari ketiga golongan mata pelajaran tersebut, mata pelajaran produktif adalah mata pelajaran keahlian yang berhubungan langsung dengan pengetahuan dan keterampilan siswa yang disesuaikan dengan tuntutan dunia industri. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Teknologi dan Rekayasa adalah salah satu lembaga pendidikan nasional yang memiliki peran sangat penting dalam mencerdaskan dan meningkatkan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dalam bidang keteknikan.

Menguasai Proses – Proses Mesin Konversi Energi adalah salah satu standar kompetensi yang diberikan di SMK, dimana materi yang diajarkan berkaitan dengan konsep motor bakar. Dari survey yang dilakukan di lapangan dan dari hasil mendengar pendapat guru bidang studi didapatkan bahwasanya hasil belajar siswa kelas X Semester I Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK – TR Panca Budi 1 Medan untuk mata pelajaran Mesin Konversi Energi diperoleh nilai yang telah memenuhi standar kompetensi yaitu 70. Akan


(19)

tetapi nilai ini diperoleh setelah mengadakan ujian remedial. Ujian remedial ini diberikan untuk memperbaiki nilai siswa yang tidak mencapai nilai 70 (standar kompetisi untuk mata pelajaran produktif). Data yang diperoleh, dari jumlah siswa tiap kelas X Semester I Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan yang berjumlah 3 kelas dan masing – masing kelas diisi sebanyak 40 siswa hanya didapati < dari 50% siswa yang mendapat nilai 7 sedangkan siswa lainnya tidak memenuhi standar nilai kompetensi. Akan tetapi ujian remedial dengan ujian test kompetensi tidak begitu jauh waktu pelaksanaannya. Dari wawancara dengan guru bidang studi didapatkan bahwasanya pembelajaran yang dilakukan adalah pembelajaran tanpa modul.

Pembelajaran tanpa modul adalah pembelajaran yang berlangsung tanpa menggunakan modul dimana terjadi interaksi yang terjadi antara guru dan siswa dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran berupa ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas atau yang umum disebut metode pembelajaran konvensional. Pembelajaran tanpa modul merupakan suatu cara penyampaian dengan lisan kepada sejumlah pendengar, dimana kegiatan ini berpusat pada penceramah dan komunikasi yang terjadi searah. Dalam pembelajaran tanpa modul siswa dipandang sebagai yang belum mengetahui satu apapun dan hanya menerima bahan - bahan yang diberikan oleh guru. Guru adalah orang dewasa yang memiliki pengetahuan dan wewenang untuk menyampaikan pengetahuan kepada siswanya. Tujuan pembelajaran terbatas pada pemilikan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu orang yang memiliki banyak ilmu pengetahuan dipandang arif bijaksana dan pandai.


(20)

Untuk itulah perlu dilakukan sebuah strategi pembelajaran dimana siswa tidak hanya sebagai pendengar saja tetapi aktif dalam pembelajaran. Strategi pembelajaran mengandung makna untuk mengurangi sampai pada titik minimal penggunaan metode ceramah dengan siswa yang pasif, dan mengembangkan pilihan metode dengan siswa yang lebih aktif, seperti seminar kelompok, proyek kerja kelompok, tutorial individual atau paket belajar mandiri..

Sehubungan dengan masalah ini, salah satu tindakan yang diambil untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menerapkan pembelajarans dengan modul. Penerapan sistem pembelajaran dengan modul merupakan pembelajaran yang menggunakan modul sebagai bagian dari proses pembelajaran dimana modul itu sendiri berfungsi sebagai sumber atau referensi serta acuan bagi guru dan sisa selama pembelajaran. Menurut Mulyasa dalam Gultom, (2003:148), modul adalah suatu proses pembelajaran mengenai suatu satuan bahasan tertentu yang disusun secara sistematis, operasional, dan terarah untuk digunakan oleh peserta didik, disertai dengan pedoman penggunaan oleh para guru. Sedangkan menurut Winkle (1999:421) dalam repository UPI, BAB II Sistem Pembelajaran Dengan Modul mengemukakan bahwa modul merupakan satuan program belajar yang terkecil, yang dipelajari oleh siswa sendiri secara perseorangan atau diajarkan oleh siswa kepada dirinya sendiri (self – instructional). Dapat disimpulkan bahwa modul merupakan paket belajar mandiri yang meliputi serangkaian pengalaman belajar yang direncanakan dan dirancang secara sistematis untuk membantu peserta didik mencapai tujuan belajar.

Berdasarkan uraian diatas, maka menjadi latar belakang penulis untuk melaksanakan penelitian, yaitu untuk melihat Perbedaan Hasil Belajar Antara


(21)

Siswa Yang Diajar Dengan Menggunakan Modul dan Tanpa Modul Pada Mata Pelajaran Mesin Konversi Energi Kelas X Semester I Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK – TR Panca Budi 1 Medan Tahun Ajaran 2012/2013.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang ditemukan terdahulu dapat diidentifikasikan masalah yaitu:

1. Apakah model pembelajaran yang digunakan guru sehari-hari sesuai dengan karakteristik peserta didik ?

2. Apakah model pembelajaran yang digunakan guru dapat menarik minat belajar peserta didik ?

3. Sejauh mana hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan modul ?

4. Sejauh mana hasil belajar siswa yang diajar tanpa menggunakan modul ?

5. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan modul dan tanpa modul mata pelajaran Mesin Konversi Energi ?

6. Apakah model pembelajaran dengan menggunakan modul lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran tanpa menggunakan modul pada mata pelajaran Mesin Konversi Energi?


(22)

C. Pembatasan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka pada pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Perbedaan hasil belajar pada siswa yang diajar dengan menggunakan modul dan tanpa modul.

2. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran Mesin Konversi Energi, khususnya pada materi konsep kompressor. Pada siswa Kelas X Semester I Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK – TR Panca Budi 1 Medan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang diajar dengan menggunakan modul dan tanpa modul pada mata pelajaran Mesin Konversi Energi khususnya pada materi pelajaran konsep kompressor?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajar dengan menggunakan modul dan tanpa modul pada mata pelajaran Mesin Konversi Energi khususnya pada materi pelajaran konsep kompressor.


(23)

F. Manfaat penelitian

Adapun manfaat praktis yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah : 1. Sebagai masukan bagi sekolah dan kepala sekolah dalam meningkatkan

hasil belajar di SMK – TR Panca Budi 1 Medan.

2. Sebagai bahan pengembangan bagi penelitian selanjutnya.

3. Menambah khasanah pengetahuan khususnya tentang teori-teori yang berkaitan dengan metode pembelajaran dengan menggunakan modul dan tanpa modul, serta pengaruhnya terhadap hasil belajar Mesin Konversi Energi.


(24)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan Menggunakan Modul memberikan perbedaan hasil yang signifikan terhadap hasil belajar Mesin Konversi Energi siswa kelas X Teknik Semester 1 Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK TR Panca Budi 1 Medan T.A 2012/2013

2. Pembelajaran Tanpa Menggunakan Modul juga memberikan perbedaan hasil yang signifikan terhadap hasil belajar Mesin Konversi Energi siswa kelas X Teknik Semester 1 Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK TR Panca Budi 1 Medan T.A 2012/2013, meskipun tidak sesignifikan pembelajaran dengan menggunakan modul.

3. Pembelajaran dengan Menggunakan Modul lebih baik dari pada Pembelajaran Tanpa Menggunakan Modul terhadap hasil belajar Mesin Konversi Energi siswa kelas X Teknik Semester 1 Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK TR Panca Budi 1 Medan T.A 2012/2013

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini maka peneliti menyarankan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh peneliti bahwasanya Pembelajaran dengan Menggunakan Modul dapat meninggikan hasil belajar, maka


(25)

kepada guru teknik otomotif teknik khususnya di SMK TR Panca Budi 1 Medan sebaiknya memilih pembelajaran tersebut untuk materi pelajaran khususnya mata pelajaran produktif yang membutuhkan aspek psikomotori atau praktek langsung.

2. Menggunakan Modul dan pengaruhnya dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Memberikan informasi atau masukan kepada sekolah, tentang cara meningkatkan hasil belajar Mesin Konversi Energi siswa.

4. Bahan acuan bagi peneliti, yang ingin memperdalam penelitian tentang mata pelajaran produktif yang lain.


(26)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto., S. 2001. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Erlangga. Aunurrahman., 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta

Butar-butar, R., (1990), “Hubungan Antara Sikap Belajar Mandiri Dengan

Prestasi Akademik”. Skipsi, Medan : FPTK IKIP Medan.

Depdikbud., (1999), Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan - Program Adaktif. Jakarta: Depdikbud.

Drost S, J. 1998. Sekolah : Mengajar atau Mendidik?. dari www.google.com/http://makalah-ibnu.blogspot.com.

Fatimah, Enung. 2006. Psikologi Perkembangan: Perkembangan Peserta Didik. dari www.google.com/http://makalah-ibnu.blogspot.com.

Gie, The Lieng, (1984), Cara Belajar Yang Efektif. Yogyakarta: Gaja Mada University Press.

Hamalik, Oemar., (1980), Metode Belajar dan Kesulitan Belajar, Bandung: Tarsito.

Hadiwaratama.2002. Pendidikan Kejuruan, Investasi Membangun Manusia Produktif. Kompas, Selasa, 30 April 2002, hal 40

Moh., Surya. 1984. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT.Gramedia.

Moh., Nazir, 2005. Metode Penelitian. Ciawi – Bogor Selatan: Penerbit Ghalia Indonesia

Muntoli’ah. 2002. Konsep Diri Positif Penunjang Prestasi PAI. dari www.google.com/http://makalah-ibnu.blogspot.com.

Rajagukguk,. Kardo, 2012. “Upaya Meningkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Dasar Dengan Penerapan Model Pembelajaran Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas X

Semester I SMK Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2011/2012”. Skripsi.

Medan : FT UNIMED

Santrock,John W. 1999. Psychology Edisi 6. McGraw: Hill Higher Education.


(27)

Sibuea,A.M., 1989. “Hubungan Antara Motivasi Berprestasi Dengan Kemandirian Pribadi Mahasiswa FPTK IKIP Medan”. Skripsi. Medan: FPTK IKIP Medan.

Sihombing, K.M., 1994. Minat, Niat dan Kiat Bekerja. Medan : MCC.

Slameto, 2003. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Sudjana, 2005. Metode Statistik. Bandung: Tarsito.

Sugiyono, 2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

Surakhmad, Winarno.1986. Pendidikan Nasional, Strategi, dan Tragedi. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.

Surkardi, Ketuu Dewa., (1983), Bimbingan dan Penyuluhan Belajar Disekolah. Surabaya: Usaha Nasional.

Usman, H., Setiady, R.P.1995. Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi Aksara.

Walgito, Bimo.1991. Pengantar Psychologi Umum. Yogyakarta: Fakultas Psychologi Universitas Gadjah Mada.

Winkel. 1991. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia.

repository.upi.edu/operator/upload/s.0351.0608955.chapterz.pdfmodul wikipediaIndonesia.Ensiklopediabebas


(1)

C. Pembatasan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka pada pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Perbedaan hasil belajar pada siswa yang diajar dengan menggunakan modul dan tanpa modul.

2. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran Mesin Konversi Energi, khususnya pada materi konsep kompressor. Pada siswa Kelas X Semester I Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK – TR Panca Budi 1 Medan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang diajar dengan menggunakan modul dan tanpa modul pada mata pelajaran Mesin Konversi Energi khususnya pada materi pelajaran konsep kompressor?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajar dengan menggunakan modul dan tanpa modul pada mata pelajaran Mesin Konversi Energi khususnya pada materi pelajaran konsep kompressor.


(2)

F. Manfaat penelitian

Adapun manfaat praktis yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah : 1. Sebagai masukan bagi sekolah dan kepala sekolah dalam meningkatkan

hasil belajar di SMK – TR Panca Budi 1 Medan.

2. Sebagai bahan pengembangan bagi penelitian selanjutnya.

3. Menambah khasanah pengetahuan khususnya tentang teori-teori yang berkaitan dengan metode pembelajaran dengan menggunakan modul dan tanpa modul, serta pengaruhnya terhadap hasil belajar Mesin Konversi Energi.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan Menggunakan Modul memberikan perbedaan hasil yang signifikan terhadap hasil belajar Mesin Konversi Energi siswa kelas X Teknik Semester 1 Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK TR Panca Budi 1 Medan T.A 2012/2013

2. Pembelajaran Tanpa Menggunakan Modul juga memberikan perbedaan hasil yang signifikan terhadap hasil belajar Mesin Konversi Energi siswa kelas X Teknik Semester 1 Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK TR Panca Budi 1 Medan T.A 2012/2013, meskipun tidak sesignifikan pembelajaran dengan menggunakan modul.

3. Pembelajaran dengan Menggunakan Modul lebih baik dari pada Pembelajaran Tanpa Menggunakan Modul terhadap hasil belajar Mesin Konversi Energi siswa kelas X Teknik Semester 1 Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK TR Panca Budi 1 Medan T.A 2012/2013

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini maka peneliti menyarankan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh peneliti bahwasanya Pembelajaran dengan Menggunakan Modul dapat meninggikan hasil belajar, maka


(4)

kepada guru teknik otomotif teknik khususnya di SMK TR Panca Budi 1 Medan sebaiknya memilih pembelajaran tersebut untuk materi pelajaran khususnya mata pelajaran produktif yang membutuhkan aspek psikomotori atau praktek langsung.

2. Menggunakan Modul dan pengaruhnya dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Memberikan informasi atau masukan kepada sekolah, tentang cara meningkatkan hasil belajar Mesin Konversi Energi siswa.

4. Bahan acuan bagi peneliti, yang ingin memperdalam penelitian tentang mata pelajaran produktif yang lain.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto., S. 2001. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Erlangga. Aunurrahman., 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta

Butar-butar, R., (1990), “Hubungan Antara Sikap Belajar Mandiri Dengan Prestasi Akademik”. Skipsi, Medan : FPTK IKIP Medan.

Depdikbud., (1999), Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan - Program Adaktif. Jakarta: Depdikbud.

Drost S, J. 1998. Sekolah : Mengajar atau Mendidik?. dari www.google.com/http://makalah-ibnu.blogspot.com.

Fatimah, Enung. 2006. Psikologi Perkembangan: Perkembangan Peserta Didik. dari www.google.com/http://makalah-ibnu.blogspot.com.

Gie, The Lieng, (1984), Cara Belajar Yang Efektif. Yogyakarta: Gaja Mada University Press.

Hamalik, Oemar., (1980), Metode Belajar dan Kesulitan Belajar, Bandung: Tarsito.

Hadiwaratama.2002. Pendidikan Kejuruan, Investasi Membangun Manusia Produktif. Kompas, Selasa, 30 April 2002, hal 40

Moh., Surya. 1984. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT.Gramedia.

Moh., Nazir, 2005. Metode Penelitian. Ciawi – Bogor Selatan: Penerbit Ghalia Indonesia

Muntoli’ah. 2002. Konsep Diri Positif Penunjang Prestasi PAI. dari www.google.com/http://makalah-ibnu.blogspot.com.

Rajagukguk,. Kardo, 2012. “Upaya Meningkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Dasar Dengan Penerapan Model Pembelajaran Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas X Semester I SMK Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2011/2012”. Skripsi. Medan : FT UNIMED

Santrock,John W. 1999. Psychology Edisi 6. McGraw: Hill Higher Education.


(6)

Sibuea,A.M., 1989. “Hubungan Antara Motivasi Berprestasi Dengan Kemandirian Pribadi Mahasiswa FPTK IKIP Medan”. Skripsi. Medan: FPTK IKIP Medan.

Sihombing, K.M., 1994. Minat, Niat dan Kiat Bekerja. Medan : MCC.

Slameto, 2003. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Sudjana, 2005. Metode Statistik. Bandung: Tarsito.

Sugiyono, 2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

Surakhmad, Winarno.1986. Pendidikan Nasional, Strategi, dan Tragedi. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.

Surkardi, Ketuu Dewa., (1983), Bimbingan dan Penyuluhan Belajar Disekolah. Surabaya: Usaha Nasional.

Usman, H., Setiady, R.P.1995. Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi Aksara.

Walgito, Bimo.1991. Pengantar Psychologi Umum. Yogyakarta: Fakultas Psychologi Universitas Gadjah Mada.

Winkel. 1991. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia.

repository.upi.edu/operator/upload/s.0351.0608955.chapterz.pdfmodul wikipediaIndonesia.Ensiklopediabebas


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PADA KELAS IV SD NEGERI 4 PANCA TUNGGAL TAHUN 2011/2012

0 10 39

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR ANTARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DAN TALKING STICK PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 TEGINENENG TAHUN PELAJARAN 2012-2013

3 14 45

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN CARA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMAN 1 LABUHAN RATU LAMPUNG TIMUR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 18 77

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 JEMBRANA

0 11 40

KOMPARASI HASIL BELAJAR EKONOMI ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 17 110

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF DAN MEDIA PRESENTASI PADA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 1 BATANGHARI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013-2014

1 10 87

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII K PADA MATA PELAJARAN YANG DIUJIAN NASIONALKAN MELALUAI LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DENGAN TEKNIK CERDAS CERMAT DI SMPN 1 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2016-2017

0 0 10

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR IPS EKONOMI SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN METODE LATIHAN DENGAN METODE CERAMAH KELAS III SLTP NEGERI 1 MUARA BADAK TAHUN PELAJARAN 20002001

0 0 27

PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 2 SURAKARTA

0 5 108

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PKn PADA SISWA SDN KELAS V

0 0 12