PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN (REINFORCEMENT) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA MATA PELAJARAN MENANGANI SURAT DI SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG.

(1)

PERKANTORAN PADA MATA PELAJARAN MENANGANI SURAT

DI

SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG

SKRIPSI

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran, Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis,

Universitas Pendidikan Indonesia

Oleh:

Ike Restu Dyah Wulandari 1005791

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014


(2)

MENANGANI SURAT

DI SMK PASUNDAN 1 KOTA

BANDUNG

Oleh

Ike Restu Dyah Wulandari 1005791

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© 2014 Ike Restu Dyah Wulandari Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI

ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA MATA PELAJARAN

MENANGANI SURAT DI SMK PASUNDAN 1 KOTA

BANDUNG

Disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing

Rini Intansari Meilani, S. Pd., M. Pd. NIP 198008102008012029

Mengetahui, Ketua Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran

Dr. Rasto, M. Pd NIP. 197207112001121001


(4)

Hari/Tanggal : Rabu, 29 Oktober 2014 Waktu : 08.00 – Selesai

Tempat : Laboratorium Pendidikan Manajemen Perkantoran Gedung Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

Struktur Panitia

Ketua : H. Edi Suryadi, M.Si.

NIP. 19600412 198603 1 002 Sekretaris : Dr. Rasto, M.Pd.

NIP. 19720711 200112 1 001 Anggota : 1. Drs. H. Ajang Mulyadi, M.M

2. Dr. Kusnendi, M.S Penguji : 1. Dr. Janah Sojanah, M.Si.

NIP 19571219 198403 2 002 2. Drs. Hendri Winata, M.Si.

NIP 19620617 198803 1 003 3. Adman, S.Pd., M.Pd.


(5)

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN (REINFORCEMENT) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA MATA PELAJARAN MENANGANI SURAT DI SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, 14 Oktober 2014 Yang membuat pernyataan

Ike Restu Dyah Wulandari NIM. 1005791


(6)

i

Ike Restu Dyah Wulandari, 2014

Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

ABSTRAK

PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN (REINFORCEMENT) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA MATA PELAJARAN MENANGANI SURAT DI SMK PASUNDAN 1

KOTA BANDUNG

Oleh:

Ike Restu Dyah Wulandari 1005791

Skripsi ini dibimbing oleh:

Rini Intansari Meilani, S. Pd., M. Pd.

Dalam kegiatan pembelajaran guru perlu membangkitkan dan meningkatkan motivasi belajar siswa. Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru adalah dengan memberikan penguatan (reinforcement). Dengan dilatarbelakangi rendahnya motivasi belajar siswa kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK Pasundan 1 Kota Bandung, penelitian ini ditujukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemberian penguatan (reinforcement) terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran tersebut.

Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survey dimana data diambil dengan menggunakan kuesioner dari 114 siswa kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Kota Bandung yang dipilih dengan teknik Simple

Random Sampling. Data dianalisa dengan uji F regresi sederhana dan menunjukan

bahwa pemberian penguatan (reinforcement) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas XI Administrasi Perkantoran pada mata pelajaran menangani surat di SMK Pasundan 1 Kota Bandung.


(7)

ii

Ike Restu Dyah Wulandari, 2014

Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

ABSTRACT

THE EFFECT OF PROVISION REINFORCEMENT TOWARD LEARNING MOTIVATION IN CLASS XI OF OFFICE ADMINISTRATION COURSE

UNDER SUBJECT OF LETTER HANDLING IN SMK PASUNDAN 1 BANDUNG

By:

Ike Restu Dyah Wulandari 1005791

Mentored by:

Rini Intansari Meilani, S. Pd., M. Pd.

In learning activities teachers have to develop the students’ motivation to

learn. One of the efforts that the teachers can do is by giving reinforcement. This

study is aimed to find out the effect of teacher’s reinforcement on students’

motivation in the subject of Menangani Surat. This study is conducted as the student are identified to have low motivation in learning this subject.

The study was conducted by adopting a survey method in which the data were collected by administering a set of questionnaires to 114 students of class XI of Office Administration study program at SMK Pasundan 1 Bandung. The students were chosen by applying simple random sampling technique. The data were analyzed by F test simple regression and the results show that the provision of

reinforcement is significantly and positively affect the students’ motivation in

learning the subject of Menangani Surat.


(8)

vii

Ike Restu Dyah Wulandari, 2014

Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... vii DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1. Latar Belakang Masalah... Error! Bookmark not defined. 1.2. Identifikasi dan Pembatasan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.4. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.5. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined. 2.1. Kajian Pustaka... Error! Bookmark not defined. 2.1.1. Konsep Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1.1. Pengertian Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1.2. Ciri-ciri Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1.3. Prinsip-prinsip Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1.4. Jenis belajar... Error! Bookmark not defined. 2.1.1.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar... Error! Bookmark

not defined.

2.1.1.6. Hasil Belajar... Error! Bookmark not defined. 2.1.1.7. Keterkaitan Belajar dan Pembelajaran ...Error! Bookmark not


(9)

viii

Ike Restu Dyah Wulandari, 2014

Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

2.1.2. Konsep Pemberian Penguatan (Reinforcement) ... Error! Bookmark

not defined.

2.1.2.1. Pengertian Pemberian Penguatan (Reinforcement)... Error!

Bookmark not defined.

2.1.2.2. Tujuan Pemberian Penguatan (Reinforcement)... Error!

Bookmark not defined.

2.1.2.3. Jenis-Jenis Penguatan (Reinforcement)...Error! Bookmark not

defined.

2.1.2.4. Prinsip Penggunaan Penguatan (Reinforcement) ... Error!

Bookmark not defined.

2.1.2.5. Komponen Pemberian Penguatan (Reinforcement) ... Error!

Bookmark not defined.

2.1.2.6. Cara Penggunaan Penguatan (Reinforcement) Error! Bookmark

not defined.

2.1.3. Konsep Motivasi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3.1. Pengertian Motif dan Motivasi .. Error! Bookmark not defined. 2.1.3.2. Fungsi dan Peranan Motivasi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3.3. Prinsip-prinsip Motivasi... Error! Bookmark not defined. 2.1.3.4. Indikator Motivasi Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi . Error! Bookmark

not defined.

2.1.3.6. Jenis-Jenis Motivasi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.4. Pengaruh Pemberian Penguatan (Reinforcement) Terhadap Motivasi

Belajar Siswa... Error! Bookmark not defined. 2.1.5. Hasil Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. 2.2. Kerangka Pemikiran... Error! Bookmark not defined. 2.3. Hipotesis Penelitian... Error! Bookmark not defined. BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIANError! Bookmark not

defined.

3.1. Jenis Penelitian... Error! Bookmark not defined. 3.2. Desain Penelitian... Error! Bookmark not defined. 3.2.1. Operasionalisasi Variabel... Error! Bookmark not defined. 3.2.1.1. Variabel bebas (Independent Variable) ....Error! Bookmark not

defined.

3.2.1.2. Variabel Terikat (Dependent Variabel) ....Error! Bookmark not

defined.

3.2.2. Populasi dan Sampel Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2.2.1. Populasi ... Error! Bookmark not defined. 3.2.2.2. Sampel... Error! Bookmark not defined.


(10)

ix

Ike Restu Dyah Wulandari, 2014

Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

3.2.3. Sumber Data ... Error! Bookmark not defined. 3.2.4. Teknik dan Alat Pengumpulan Data . Error! Bookmark not defined. 3.2.5. Pengujian Instrumen Penelitian... Error! Bookmark not defined. 3.2.5.1. Uji Validitas Instrumen ... Error! Bookmark not defined. 3.2.5.2. Uji Reliabilitas Instrumen ... Error! Bookmark not defined. 3.2.6. Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.2.7. Pengujian Asumsi... Error! Bookmark not defined. 3.2.7.1. Uji Asumsi Normalitas ... Error! Bookmark not defined. 3.2.7.2. Uji homogenitas ... Error! Bookmark not defined. 3.2.7.3. Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined. 3.2.8. Pengujian Hipotesis... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not

defined.

4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1. Deskripsi Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1.1. Gambaran Umum Variabel Pemberian Penguatan

(Reinforcement)... Error! Bookmark not defined. 4.1.1.2. Gambaran Umum Variabel Motivasi Belajar Siswa ... Error!

Bookmark not defined.

4.1.2. Hasil Pengujian Asumsi ... Error! Bookmark not defined. 4.1.2.1. Uji Normalitas... Error! Bookmark not defined. 4.1.2.2. Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined. 4.1.2.3. Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined. 4.1.3. Hasil Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 4.1.3.1. Hipotesis Statistik ... Error! Bookmark not defined. 4.1.3.2. Koefisien Korelasi antara Variabel X dan Variabel Y... Error!

Bookmark not defined.

4.1.3.3. Analisis Regresi Linier Sederhana ...Error! Bookmark not

defined.

4.1.3.4. Koefisien Determinasi... Error! Bookmark not defined. 4.2. Pembahasan... Error! Bookmark not defined. 4.2.1. Analisis Pemberian Penguatan (Reinforcement) .... Error! Bookmark

not defined.

4.2.2. Analisis Motivasi Belajar ... Error! Bookmark not defined. 4.2.3. Analisis Pengaruh Pemberian Penguatan (Reinforcement) Terhadap

Motivasi Belajar Siswa ... Error! Bookmark not defined. BAB V PENUTUP... Error! Bookmark not defined.


(11)

x

Ike Restu Dyah Wulandari, 2014

Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

5.1. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2. Saran... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN-LAMPIRAN


(12)

1

Ike Restu Dyah Wulandari, 2014

Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini akan membahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi dan pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

1.1.Latar Belakang Masalah

Salah satu tugas seorang guru adalah menumbuhkan dan meningkatkan motivasi belajar siswa karena hal ini dapat berpengaruh terhadap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Seseorang terdorong untuk melakukan sesuatu karena adanya motivasi. Begitu pula halnya dengan siswa, mereka membutuhkan adanya motivasi dalam kegiatan belajarnya.

Wena (2010: 28-29) mengemukakan bahwa:

Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang baik. Dalam hal itu, tampak bahwa motivasi untuk belajar menyebabkan seseorang tekun belajar. Sebaliknya, apabila seseorang kurang atau tidak memiliki motivasi untuk belajar, maka dia tidak tahan lama belajar. Dia mudah tergoda untuk mengerjakan hal yang lain dan bukan belajar.

Irham dan Wiyani (2013: 61) menyatakan pula bahwa “…siswa yang memiliki motivasi rendah akan terlihat tidak semangat dan tidak antusias dalam


(13)

2

Ike Restu Dyah Wulandari, 2014

Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Permasalahan seperti itulah yang seringkali terjadi pada siswa kelas XI Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 1 Kota Bandung. Siswa terlihat kurang bersemangat, tidak memperhatikan guru, malas belajar, masih adanya siswa yang bolos sekolah, dan hasil belajar siswa yang masih rendah. Oleh


(14)

Ike Restu Dyah Wulandari, 2014

Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

karenanya, isu yang menarik untuk dikaji dalam konteks pendidikan pada tataran mikro sekarang ini adalah masih rendahnya tingkat motivasi belajar siswa kelas XI Administrasi Perkantoran pada mata pelajaran menangani surat di SMK Pasundan 1 Kota Bandung. Hal ini terlihat dari data yang penulis peroleh, yaitu sebagai berikut:

Tabel 1. 1

Data Ketidakhadiran Siswa Tanpa Keterangan Kelas XI AP Pada Mata Pelajaran Menangani Surat Semester Ganjil Tahun 2013/2014

MENANGANI SURAT Bulan Banyaknya Siswa yang Tidak

Hadir Tanpa Keterangan %

Agustus 4 orang 16

September 10 orang 40

Oktober 4 orang 16

November 7 orang 28

Jumlah 25 orang 100

Dari data tabel di atas, kemudian digambarkan dalam gambar berikut ini:

Gambar 1. 1

Data Ketidakhadiran Siswa Tanpa Keterangan Kelas XI AP Pada Mata Pelajaran Menangani Surat Semester Ganjil Tahun 2013/2014

0 2 4 6 8 10 Agustus September Oktober No vember B a n y a k n y a s is w a 16% 16% 40% 28%


(15)

Ike Restu Dyah Wulandari, 2014

Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Sumber: Hasil olah data ketidakhadiran siswa tanpa keterangan kelas XI AP pada mata pelajaran menangani surat semester ganjil tahun 2013/2014 di SMK Pasundan 1 Kota Bandung

Berdasarkan data di atas, terlihat bahwa tingkat ketidakhadiran siswa tanpa keterangan untuk mata pelajaran menangani surat pada tahun ajaran semester ganjil 2013/2014 terbilang cukup tinggi, yaitu sebanyak 25 orang siswa. Dimana dari total keseluruhan siswa yang tidak hadir tanpa keterangan tersebut, 16% siswa tidak hadir tanpa keterangan di bulan Agustus atau sebanyak 4 orang. Kemudian di bulan September tingkat ketidakhadiran siswa tanpa keterangan meningkat menjadi 40% atau sebanyak 10 orang. Tetapi, pada bulan Oktober tingkat ketidakhadiran siswa menurun menjadi 16% atau 4 orang, dan mengalami peningkatan kembali di bulan November sebesar 28% atau sebanyak 7 orang. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat ketidakhadiran siswa tanpa keterangan dalam tahun ajaran semester ganjil 2013/2014 pada mata pelajaran menangani surat mengalami peningkatan dan penurunan. Ini berarti, tingkat motivasi belajar dari sebagian siswa masih rendah pada mata pelajaran menangani surat.

Selain dilihat dari data ketidakhadiran siswa tanpa keterangan, informasi mengenai permasalahan tersebut juga dapat dilihat dari data temuan lainnya, seperti laporan hasil UAS mata pelajaran menangani surat kelas XI AP yang digambarkan sebagai berikut:


(16)

Ike Restu Dyah Wulandari, 2014

Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | Tabel 1. 2

Rata-Rata Nilai Laporan Hasil UAS Semester Ganjil Mata Pelajaran Produktif Kelas XI AP Tahun 2013/2014

Standar Kompetensi KKM Rata-rata nilai UAS Rata-rata XIAP1 XIAP2 XIAP3 XIAP4

Aplikasi Perangkat Lunak

7.50

7.44 7.68 7.54 7.55 7.55

Mengelola Peralatan

Kantor 7.94 7.92 8.23 8.11 8.05

Menangani Surat 7.34 7.14 7.43 7.58 7.37

Kearsipan 8.79 8.69 8.73 8.18 8.60

Sumber: Hasil olah data rata-rata nilai laporan hasil UAS semester ganjil mata pelajaran produktif kelas XI AP tahun 2013/2014 di SMK Pasundan 1 Kota Bandung

Pada tabel di atas terlihat bahwa masih ada rata-rata nilai UAS untuk mata pelajaran produktif yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yaitu pada mata pelajaran Aplikasi Perangkat Lunak dan Menangani Surat. Pada mata pelajaran Aplikasi Perangkat Lunak, rata-rata nilai UAS kelas XI AP 1 masih belum memenuhi KKM, sedangkan kelas yang lainnya sudah memenuhi standar KKM. Pada mata pelajaran Menangani Surat, rata-rata nilai UAS kelas XI AP 1 adalah 7,34. Ini berarti untuk mata pelajaran ini pun kelas XI AP 1 belum memenuhi standar KKM. Begitu pula dengan kelas XI AP 2 dan kelas XI AP 3. Rata-rata nilai rapot UAS mata pelajaran menangani surat untuk kelas XI AP 2


(17)

Ike Restu Dyah Wulandari, 2014

Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

adalah 7,14 dan 7,43 untuk kelas XI AP 3, sedangkan rata-rata nilai UAS untuk kelas XI AP 4 adalah 7,58 atau dengan kata lain sudah memenuhi standar KKM yang telah ditentukan. Dari rata nilai UAS tiap kelas tersebut diperoleh rata-rata keseluruhan dari tiap kelas sebesar 7,37. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas XI AP, khususnya pada mata pelajaran menangani surat masih terbilang rendah karena belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan, yaitu dengan rata-rata nilai keseluruhan 7,37, sedangkan KKM untuk mata pelajaran tersebut adalah 7,50.

Berikut ini merupakan data jumlah siswa kelas XI AP dari tiap kelas yang

mendapat hasil nilai UAS ≤ 7,50 pada mata pelajaran menangani surat, yaitu sebagai berikut:

Tabel 1. 3

Data Jumlah Siswa Kelas XI AP yang Mendapat Nilai UAS ≤ 7,50 Pada Mata Pelajaran Menangani Surat Tahun 2013/2014 Semester Ganjil

Menangani Surat

No. Kelas Jumlah

Keseluruhan

Jumlah Siswa yang

Mendapat Nilai UAS

≤ 7,50

Jumlah Siswa yang

Mendapat Nilai UAS

≥ 7,50

% siswa yang

Mendapat Nilai UAS

≥ 7,50

1 XI AP 1 43 orang 42 orang 1 orang 2,33

2 XI AP 2 37 orang 36 orang 1 orang 2,70

3 XI AP 3 39 0rang 31 orang 8 orang 20,51

4 XI AP 4 40 orang 30 orang 10 orang 25

Jumlah 159 orang 139 orang 20 orang 12,58

Sumber: Hasil olah data jumlah siswa kelas XI AP yang mendapat nilai UAS

7,50 pada Mata Pelajaran Menangani Surat semester ganjil tahun


(18)

Ike Restu Dyah Wulandari, 2014

Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Dari data keterangan di atas terlihat bahwa jumlah siswa keseluruhan dari keempat kelas yang mendapat nilai UAS ≤ 7,50 pada mata pelajaran menangani surat adalah sebanyak 139 orang. Pada kelas XI AP 1 ada sebanyak 42 orang siswa yang mendapat nilai UAS ≤ 7,50 dari jumlah siswa keseluruhan 43 orang. Ini berarti, 2,33% atau 1 orang siswa saja yang memperoleh nilai UAS ≥ 7,50. Begitu pula halnya dengan kelas XI AP 2, hanya 1 orang siswa dari jumlah siswa keseluruhan 37 orang yang hanya memperoleh nilai UAS ≥ 7,50 atau dengan kata lain 2,70% dari jumlah siswa keseluruhan dikelasnya.

Berbeda halnya dengan kelas XI AP 3 dan XI AP 4, siswa yang mendapat nilai UAS ≥ 7,50 lebih banyak dibandingkan dengan kelas XI AP 1 dan XI AP 2, yaitu sebesar 20,51% atau sebanyak 8 orang siswa untuk kelas XI AP 3 dan sebesar 25% atau sebanyak 10 orang siswa untuk kelas XI AP 4 yang mendapat nilai UAS ≥ 7,50 dari jumlah siswa keseluruhan di tiap kelasnya. Dengan demikian, masih banyaknya jumlah siswa kelas XI AP yang mendapat nilai rapot UAS ≤ 7,50 tersebut menunjukkan bahwa masih rendahnya prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran menangani surat.

Rendahnya prestasi belajar ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor dan salah satu faktornya adalah motivasi. Rendahnya motivasi belajar siswa akan berpengaruh pada menurunnya hasil belajar siswa. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Agustin (2011:19) bahwa “…seorang anak yang tidak


(19)

Ike Restu Dyah Wulandari, 2014

Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

memiliki motivasi dalam belajar akan berakibat buruk terhadap prestasi

akademiknya”.

Dalam kegiatan pembelajaran inilah peran seorang guru sangat penting dan berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa karena selain tugasnya memberikan pelajaran, guru pun mempunyai tugas untuk memotivasi siswanya agar dapat belajar dengan baik. Maka dari itu, peneliti tertarik untuk membahas

lebih jauh mengenai “tingkat motivasi belajar siswa kelas XI Administrasi Perkantoran pada mata pelajaran menangani surat di SMK Pasundan 1 Kota Bandung yang masih rendah dan faktor sebenarnya yang mempengaruhi

munculnya permasalahan tersebut”.

1.2.Identifikasi dan Pembatasan Masalah

Kajian dari permasalahan ini adalah mengenai motivasi belajar siswa kelas XI Administrasi Perkantoran pada mata pelajaran menangani surat di SMK Pasundan 1 Kota Bandung yang masih rendah. Seperti yang telah disinggung dalam latar belakang masalah, bahwa motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor eksternal.

Dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa, maka perlu adanya suatu kegiatan pembelajaran yang baik dari seorang guru. Proses pembelajaran yang baik tidak terlepas dari keterampilan guru dalam memberikan penguatan (reinforcement) kepada peserta didiknya. Memberikan penguatan dalam proses belajar mengajar mungkin terlihat seperti hal yang sederhana saja, tetapi hal ini


(20)

Ike Restu Dyah Wulandari, 2014

Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

sulit dilakukan jika guru yang bersangkutan tidak memahami dengan baik makna dari pemberian penguatan ini karena pemberian penguatan yang tepat dapat mendorong motivasi belajar siswa terhadap suatu mata pelajaran. Skinner (dalam Gredler, 2011: 140-141) mengemukakan bahwa „Ketika seorang guru bertanggung jawab menangani 20-30 orang dalam satu waktu, muncul beberapa masalah pembelajaran. Di antaranya adalah: (a) Penguatan positif yang kurang sering; (b) Tertundanya waktu lama antara perilaku dan penguatan; dan (c) Kurangnya program yang mengarahkan anak ke serangkaian perilaku yang

mendekati perilaku final.‟ Hal ini menunjukkan bahwa pemberian penguatan masih kurang sering diberikan guru kepada siswanya terutama pemberian penguatan positif dan seringkali penguatan tersebut tidak diberikan dengan segera serta kegiatan belajar kurang mengarah pada tingkah laku yang diharapkan dari tujuan belajar itu sendiri.

Melihat materi-materi pelajaran yang akan diajarkan dan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan untuk mata pelajaran menangani surat berdasarkan RPP guru mata menangani surat, jenis penguatan verbal dan gestural ini kemungkinan lebih efektif diberikan. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan jenis penguatan lainnya pun dapat diberikan pada waktu dan situasi yang memungkinkan untuk diberikan jenis penguatan lainnya. Hanya saja, merujuk pada pendapat Skinner sebelumnya bahwa pada aplikasinya di dalam kegiatan pembelajaran seringkali guru kurang memberikan penguatan kepada siswanya.


(21)

Ike Restu Dyah Wulandari, 2014

Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Apa yang hendak diterapkannya dalam RPP, seringkali tak sesuai dengan penerapannya pada saat kegiatan pembelajaran. Hal inilah yang menjadi dugaan penulis bahwa tingginya tingkat ketidakhadiran siswa dan rata-rata nilai rapot UAS mata pelajaran menangani surat yang belum mencapai atau memenuhi KKM, dipengaruhi oleh salah satu faktor, yaitu pemberian penguatan (reinforcement) dari seorang guru dalam kegiatan pembelajaran yang masih kurang sering atau belum optimal diberikan guru kepada siswanya dalam proses pembelajaran. Padahal, pemberian penguatan ini sangat penting dan perlu diperhatikan oleh seorang guru.

Skinner (dalam Suprijono, 2013: 21) menganggap “Reinforcement merupakan faktor penting dalam belajar”. Reinforcement yang diberikan guru

sangat diperlukan karena hal ini dapat memperbesar peranan siswa di dalam aktivitas pembelajaran. Dengan kata lain, pemberian penguatan (reinforcement) merupakan hal yang paling berpengaruh dalam permasalahan ini atau hal yang paling memengaruhi rendahnya motivasi belajar siswa kelas XI Administrasi Perkantoran pada mata pelajaran menangani surat di SMK Pasundan 1 Kota Bandung.

1.3.Rumusan Masalah

Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti mencoba merumuskan dalam suatu pernyataan bahwa masih rendahnya motivasi belajar siswa kelas XI Administrasi Perkantoran pada mata pelajaran menangani surat di SMK Pasundan


(22)

Ike Restu Dyah Wulandari, 2014

Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

1 Kota Bandung dikarenakan masih rendahnya penguatan (reinforcement) yang diberikan guru selama kegiatan pembelajaran.

Rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimana gambaran tingkat pemberian penguatan (reinforcement) dari guru mata pelajaran menangani surat kelas XI Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 1 Kota Bandung?

2. Bagaimana gambaran tingkat motivasi belajar siswa kelas XI Administrasi Perkantoran pada mata pelajaran menangani surat di SMK Pasundan 1 Kota Bandung?

3. Seberapa besar pengaruh tingkat pemberian penguatan (reinforcement) terhadap motivasi belajar siswa kelas XI Administrasi Perkantoran pada mata pelajaran menangani surat di SMK Pasundan 1 Kota Bandung?

1.4.Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian pada rumusan masalah, penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui data dan informasi serta hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan mengenai variabel penyebab rendahnya motivasi belajar siswa kelas XI Administrasi Perkantoran pada mata pelajaran menangani surat di SMK Pasundan 1 Kota Bandung.

Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk memperoleh pengetahuan dan informasi mengenai penyebab rendahnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran menangani surat kelas XI Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan


(23)

Ike Restu Dyah Wulandari, 2014

Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

1 Kota Bandung dan untuk mengetahui faktor apa yang menyebabkan munculnya permasalahan tersebut.

Secara khusus, tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui gambaran mengenai pemberian penguatan (reinforcement) dari guru mata pelajaran menangani surat kelas XI Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 1 Kota Bandung.

2. Untuk mengetahui gambaran mengenai motivasi belajar siswa kelas XI Administrasi Perkantoran pada mata pelajaran menangani surat di SMK Pasundan 1 Kota Bandung.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemberian penguatan (reinforcement) terhadap motivasi belajar siswa kelas XI Administrasi Perkantoran pada mata pelajaran menangani surat di SMK Pasundan 1 Kota Bandung.

1.5.Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan, baik dari segi teoritis, praktis, ataupun bagi peneliti sendiri. Kegunaan penelitian ini,di antaranya:

1. Dari segi teoritis, yaitu:

1) Memberikan pengetahuan dan informasi mengenai faktor penyebab motivasi belajar siswa rendah, khususnya yang berkaitan dengan


(24)

Ike Restu Dyah Wulandari, 2014

Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

permasalahan pemberian penguatan (reinforcement) dari guru dalam aktivitas pembelajaran.

2) Memberikan konstribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya yang berkaitan dengan permasalahan pemberian penguatan (reinforcement) terhadap motivasi belajar siswa pada proses pembelajaran.

2. Dari segi praktis, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi SMK Pasundan 1 Kota Bandung khususnya guru sebagai subjek yang perlu menerapkan penguatan (reinforcement) secara efektif kepada siswanya pada proses pembelajaran, sehingga dapat menumbuhkan dan meningkatkan motivasi belajar siswa.

3. Kegunaan bagi penulis sendiri, di samping penulis memperoleh pengetahuan mengenai pemberian penguatan (reinforcement) guru aplikasinya terhadap motivasi belajar siswa, penulis pun memperoleh pengalaman yang sangat berharga selama penelitian, sehingga hasil dari penelitian ini bisa diselesaikan tepat pada waktunya.


(25)

Ike Restu Dyah Wulandari, 2014

Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

BAB III

METODE DAN DESAIN PENELITIAN

Bab ini akan membahas mengenai jenis penelitian dan desain penelitian.

3.1.Jenis Penelitian

Objek penelitian ini terdiri atas pemberian penguatan (reinforcement) sebagai variabel X dan motivasi belajar sebagai variabel Y. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang gambaran dari masing-masing variabel tersebut yang ditujukan pada siswa kelas XI Administrasi Perkantoran mata pelajaran menangani surat di SMK Pasundan 1 Kota Bandung yang berada di Jalan Balonggede No. 44, Bandung.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan metode survey. Penelitian deskriptif bertujuan untuk memperoleh deskripsi atau gambaran mengenai ciri-ciri dari variabel penelitian, yaitu pemberian penguatan (reinforcement) dan motivasi belajar. Penelitian verifikatif dimaksudkan untuk menguji hipotesis (apakah terdapat pengaruh yang positif antara pemberian penguatan/reinforcement) terhadap motivasi belajar dengan cara mengumpulkan data-data dari lapangan.


(26)

Ike Restu Dyah Wulandari, 2014

Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | 3.2.Desain Penelitian

Pada desain penelitian ini akan dibahas mengenai operasionalisasi variabel, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data, uji asumsi, pengujian hipotesis


(27)

Ike Restu Dyah Wulandari, 2014

Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | 3.2.1. Operasionalisasi Variabel

Mengacu pada judul yang diajukan penulis mengenai “Pengaruh Pemberian Penguatan (Reinforcement) dalam Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada mata pelajaran menangani surat di SMK Pasundan 1 Kota Bandung”, maka penulis menyusun operasional variabel dengan menjabarkan indikator-indikator variabel yang lebih sederhana agar lebih mudah dimengerti. Variabel dalam penelitian ini, yaitu pemberian penguatan (reinforcement) sebagai Variabel X dan motivasi belajar sebagai Variabel Y.

3.2.1.1.Variabel bebas (Independent Variable)

Robbins (dalam Noor, 2011: 48) mengemukakan bahwa “Variabel bebas atau independent Variable merupakan sebab yang diperkirakan dari beberapa

perubahan dalam variabel terikat”. Variabel ini biasanya dilambangkan dengan

simbol X. Variabel bebas (X) pada penelitian ini adalah pemberian penguatan (reinforcement).

Indikator pemberian penguatan (reinforcement) dalam penelitian ini didasarkan pada pendapat dari Alma, dkk (2009: 31-32) bahwa komponen

reinforcement, di antaranya:

1) Verbal Reinforcement:

Komentar ungkapan, pujian yang berbentuk:

a) Kata-kata: baik, bagus, hebat sekali, benar sekali, sangat teliti, dan sebagainya.

b) Kalimat:

(1) Itu suatu pikiran yang baik. (2) Cara berpikir kritis sekali.


(28)

Ike Restu Dyah Wulandari, 2014

Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

(3) Terima kasih kamu sangat pandai.

2) Gestural Reinforcement:

a) Wajah: senyum, mengangkat alis, tertawa, siulan, kerlingan mata. b) Anggota badan: tepuk tangan, menunjuk, tanda OK, naikkan tangan,

anggukan, gelengkan kepala (keheranan), jempol angkat bahu.

3) Proximity Reinforcement:

Berjalan mendekati, berdiri di dekat, duduk dekat kelompok, berdiri di antara siswa.

4) Contact Reinforcement:

Tepuk bahu, punggung, tangan pada kepala, jabat tangan, memegang rambut, menaikkan tangan siswa. Dalam hal ini harus diperhatikan kebiasaan daerah setempat. Ada tabu memegang pipi, memegang kepala dan sebagainya.

5) Activity Reinforcement:

Berjalan mendahului, membagi bahan, memimpin permainan, membantu siswa dalam menggunakan AVA (OHP), mendengarkan music, radio, TV.

6) Token Reinforcement:

Pemberian hadiah, bintang komentar tertulis pada buku pekerjaan, nama kehormatan, perangko mata uang badges, gambar, es lilin, es cream dan lain sebagainya.

Merujuk pada pendapat di atas, di bawah ini dijabarkan mengenai operasionalisasi variabel dari pemberian penguatan (reinforcement), yaitu:

Tabel 3. 1

Operasionalisasi Variabel Pemberian Penguatan (Reinforcement)

Variabel Indikator Ukuran Skala No Bulir

Item X Pemberian Penguatan (Reinforcement) Verbal

Reinforcement

Tingkat keterampilan menggunakan kata-kata atau kalimat pujian

Interval 1, 2

 Tingkat keterampilan menghindari kata atau kalimat negatif (seolah mengejek)


(29)

Ike Restu Dyah Wulandari, 2014

Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | Gestural

Reinforcement

Tingkat keterampilan menggerakkan anggota badan tertentu ketika siswa menunjukkan sikap dan hasil belajar yang memuaskan atau sebaliknya

Interval 5,6,7,8

Activity Reinforcement

 Tingkat proses pembelajaran/ketera mpilan dalam memberikan kegiatan atau tugas yang menarik dan disesuaikan dengan tujuan pelajaran yang dibutuhkan siswa dalam proses pembelajaran

Interval 9,10

Proximity

Reinforcement

Tingkat keterampilan mendekati seorang siswa/kelompok siswa dengan penuh perhatian

Interval 11,12,13

Contact

Reinforcement

Tingkat keterampilan memberikan

sentuhan secara fisik kepada siswa dan menghindari

sentuhan fisik yang tidak disenangi siswa


(30)

Ike Restu Dyah Wulandari, 2014

Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | Token

Reinforcement

Tingkat keterampilan menggunakan berbagai simbol sebagai bentuk penghargaan kepada siswa sesuai dengan apa/sikap yang ditunjukkannya

Interval 17,18,19, 20

Sumber : Alma, dkk (2009: 31-32)

3.2.1.2.Variabel Terikat (Dependent Variabel)

Robbins (dalam Noor, 2011: 49), mengemukakan bahwa “Variabel terikat atau dependent variable merupakan faktor utama yang ingin dijelaskan atau

diprediksi dan dipengaruhi oleh beberapa faktor lain”. Biasanya variabel ini dilambangkan dengan simbol Y. Variabel bebas (Y) pada penelitian ini adalah motivasi belajar.

Indikator motivasi belajar dalam penelitian ini didasarkan pada pendapat Uno (2009: 23) bahwa indikator motivasi belajar, di antaranya:

1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil

2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan 4) Adanya penghargaan dalam belajar

5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.

Merujuk pada pendapat di atas, di bawah ini dijabarkan mengenai operasionalisasi variabel dari motivasi belajar, yaitu:


(31)

Ike Restu Dyah Wulandari, 2014

Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | Tabel 3. 2

Operasionalisasi Variabel Motivasi Belajar

Variabel Indikator Ukuran Skala No Bulir

Item Y

Motivasi Belajar

Adanya hasrat dan keinginan

berhasil

 Tingkat keinginan memperoleh hasil/nilai terbaik

Interval 1, 2

 Tingkat keinginan menjadi peringkat teratas di kelas

Interval 3, 4

 Tingkat kemauan untuk memperbaiki nilai yang kurang

Interval 5, 6

Adanya dorongan dan kebutuhan

dalam belajar

 Tingkat kebutuhan untuk tergabung dan di terima dalam kelompok belajar

Interval 7, 8

 Tingkat dorongan untuk belajar dengan sungguh-sungguh agar tidak mendapat teguran karena gagal

Interval 9, 10

Adanya harapan dan cita-cita masa depan

 Tingkat harapan menjadi individu yang memiliki kompetensi

tinggi/keahlian yang dapat berguna di dunia kerja dan mengaplikasikan dengan baik

Interval 11,12

Adanya penghargaan dalam belajar

 Tingkat pengakuan/ kepercayaan dari orang lain dalam belajar

Interval 13,14,15

Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

 Tingkat suasana belajar yang

menyenangkan dan tidak monoton


(32)

Ike Restu Dyah Wulandari, 2014

Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

 Tingkat kegiatan belajar yang bervariasi

Interval 18,19

Adanya lingkungan belajar yang

kondusif

 Tingkat kenyamanan dan ketenangan lingkungan belajar

Interval 20,21

Sumber : Uno (2009: 23)

3.2.2. Populasi dan Sampel Penelitian

Berikut akan dibahas mengenai populasi dan sampel dalam penelitian ini.

3.2.2.1.Populasi

Menurut Muhidin (2010: 1) yang dimaksud dengan populasi, yaitu

“Keseluruhan elemen, atau unit penelitian, atau unit analisis yang memiliki ciri/karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai objek penelitian atau menjadi perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan)”.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Administrasi Perkantoran pada mata pelajaran menangani surat di SMK Pasundan 1 Kota Bandung yang berjumlah 159 orang dan tersebar dalam beberapa kelas.

3.2.2.2.Sampel

Sampel menurut Soenarto (dalam Purwanto, 2012: 242) adalah “Suatu bagian yang dipilih dengan cara tertentu untuk mewakili keseluruhan kelompok


(33)

Ike Restu Dyah Wulandari, 2014

Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Agar sampel dapat mewakili populasi, maka dilakukan pengambilan sampel dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yang sesuai. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah salah satu teknik probability

sampling, yaitu Simple Random Sampling.

Pengambilan sampel (sampling) menurut Noor (2011: 148) adalah „Proses memilih sejumlah elemen secukupnya dari populasi, sehingga penelitian terhadap sampel dan pemahaman tentang sifat atau karakteristiknya akan membuat kita

dapat menggeneralisasikan sifat atau karakteristik tersebut pada elemen populasi‟.

Untuk menentukan jumlah anggota sampel dari suatu populasi, rumus yang digunakan adalah rumus Slovin seperti yang dijelaskan dalam Sujarweni dan Endrayanto (2012: 17), yaitu sebagai berikut :

) (

1 2

Nxe N n

 

Di mana :

n = Ukuran sampel N = Populasi

e = Persentase kelonggaran ketidakterikatan karena kesalahan pengambilan sampel yang masih diinginkan.

Jumlah elemen/anggota populasi (N) dalam penelitian ini adalah 159 orang dengan tingkat error 5%, maka jumlah sampelnya:

2

) 05 , 0 )( 159 ( 1

159

 

n


(34)

Ike Restu Dyah Wulandari, 2014

Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Dengan demikian, dalam penelitian ini sampel yang akan diambil sebagai responden keseluruhannya berjumlah 114 orang.

Proporsi pengambilan sampel pada masing-masing kelas dari jumlah keseluruhan sampel dilakukan dengan cara Alokasi Proporsional. Persamaan Alokasi Proporsional menurut Somantri dan Muhidin (2006: 79), yaitu:

N Ni

ni . n

Dimana:

ni = ukuran sampel pada stratum ke i

N = ukuran populasi

n = ukuran sampel keseluruhan Ni = ukuran populasi pada stratum ke i

Berdasarkan Persamaan Alokasi Proporsional di atas, maka jumlah sampel yang akan diambil pada setiap kelas pada penelitian ini, yaitu:

a. XI AP 1 (n1) =

N Ni

. n = 159

43

. 114 = 30, 83 = 31

b. XI AP 2 (n2) =

N Ni

. n = 159

37

. 114 = 26, 53 = 26

c. XI AP 3 (n3) =

N Ni

. n = 159

39

. 114 = 27,96 = 28

d. XI AP 4 (n4) =

N Ni

. n = 159

40

. 114 = 28, 68 = 29

Berikut ini rincian alokasi proporsional sampel yang ditetapkan, yaitu:

Tabel 3. 3


(35)

Ike Restu Dyah Wulandari, 2014

Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Berdasarkan perhitungan alokasi proporsional sampel di atas, maka pada penelitian ini jumlah sampel yang akan diambil adalah sebanyak 114 orang dengan rincian sampel dari tiap-tiap kelas, yaitu untuk kelas XI AP 1 sebanyak 31 orang, XI AP 2 sebanyak 26 orang, XI AP 3 sebanyak 28 orang, dan untuk kelas XI AP 4 sebanyak 29 orang.

Selanjutnya angket dibagikan kepada sampel yang tersebar berdasarkan alokasi proporsional sampel dengan cara mengambil sampel yang anggotanya diambil secara acak (simple random sampling) melalui proses pengundian, sehingga yang menjadi sampel adalah nama siswa (inisial) yang keluar dari hasil pengundian tersebut.

3.2.3. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari sumber data primer dan sumber data sekunder. Berikut akan dibahas mengenai sumber data tersebut.

Nama Sekolah Kelas Jumlah Siswa

per Kelas

Jumlah Alokasi Sampel per Kelas

SMK Pasundan 1 Kota Bandung

XI AP 1 43 31

XI AP 2 37 26

XI AP 3 39 28

XI AP 4 40 29


(36)

Ike Restu Dyah Wulandari, 2014

Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | 3.2.3.1.Sumber Data Primer

Sumber data primer dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Kota Bandung dengan proposional sampel sebanyak 114 orang yang terbagi dalam empat kelas selaku responden. Data diperoleh dari hasil data penyebaran kuesioner (angket).

3.2.3.2.Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah data-data empirik berupa data absensi siswa, data nilai laporan hasil UAS, RPP mata pelajaran menangani surat kelas XI Administrasi Perkantoran, dan buku-buku yang berhubungan dengan bahasan yang diangkat dalam penelitian ini.

3.2.4. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik dan alat pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:

1) Wawancara

Penulis melakukan wawancara pra penelitian secara langsung kepada narasumber yang dianggap dapat memberikan informasi yang dibutuhkan mengenai permasalahan dalam penelitian ini, yaitu guru mata pelajaran menangani surat. Pertanyaan yang diajukan penulis kepada narasumber mengenai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakannya. (data dilampirkan) 2) Kuesioner


(37)

Ike Restu Dyah Wulandari, 2014

Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Dalam mengumpulkan data atau keterangan dari responden, penulis menggunakan alat pengumpulan data berupa angket/kuesioner dengan jenis data interval. Menurut Muhidin (2010:13), “Data interval adalah data yang susunan urutan objeknya memiliki jarak yang sama. Ciri lain data interval adalah tidak

mempunyai nilai nol mutlak”.

Angket/kuesioner ini berisi serangkaian pernyataan mengenai variabel X dan variabel Y untuk dijawab oleh responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini, yaitu siswa kelas XI AP, yaitu XI AP 1, XI AP 2, XI AP 3, dan XI AP 4. Angket disebar sesuai dengan alokasi proporsional sampel yang telah ditentukan untuk tiap kelasnya dan didasarkan pada hasil pengambilan sampel dengan menggunakan teknik simple random sampling, sehingga yang menjadi responden merupakan siswa-siswa dari hasil pengambilan sampel tersebut, di mana nama siswa telah diinisialkan. Contoh: Ike Restu diinisialkan menjadi IR. Siswa yang berinisial IR itulah yang akan menjadi responden dalam pengisian angket. Hasil pengambilan sampel dapat dilihat di halaman lampiran.

3.2.5. Pengujian Instrumen Penelitian

Uji instrumen ini dilakukan untuk menilai kualitas dari alat ukur yang digunakan pada penelitian. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian instrumen dengan menguji tingkat validitas dan reliabilitas pada instrumen (alat ukur) tersebut.


(38)

Ike Restu Dyah Wulandari, 2014

Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | 3.2.5.1.Uji Validitas Instrumen

Menurut Sujarweni dan Endrayanto (2012:177) mengemukakan bahwa

“Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu

daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel”. Mengingat alat ukur

yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa angket, maka butir pernyataan/pertanyaan pada angket tersebut perlu diuji validitasnya untuk mengetahui apakah instrument (angket) tersebut valid atau tidaknya.

Suatu instrumen dikatakan valid bila instrumen tersebut cocok untuk mengukur apa yang akan diukurnya. Masih menurut Sujarweni dan Endrayanto

(2012:177) bahwa “Hasil r hitung kita bandingkan dengan r tabel di mana df=n-2

dengan sig 5%. Jika r tabel < r hitung maka valid”.

Uji validitas yang digunakan adalah teknik korelasi Product Moment dengan bantuan Microsoft Office Excel 2010. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Arikunto (2009: 327) bahwa rumus uji Korelasi Product Moment adalah sebagai berikut:

xy

r =

  

 

2 2

2

 

2

Y Y

N X X

N

Y X XY

N

Dengan keterangan: xy

r = koefisien korelasi yang dicari N = banyaknya subjek pemilik nilai X = nilai variabel 1


(39)

Ike Restu Dyah Wulandari, 2014

Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Setelah dilakukan perhitungan dan diperoleh r hitung untuk setiap item,

kemudian membandingkan r hitung tiap item tersebut dengan r tabel dengan taraf

kepercayaan 95% atau  = 0,05 dengan db = n – 2 (db = 32 – 2 = 30), dan didapatkan r tabel sebesar 0,349. Jika r hitung > r tabel, maka item pernyataan tersebut

dinyatakan valid, tetapi jika r hitung < r tabel, maka item pernyataan tersebut

dinyatakan tidak valid.

Rekapitulasi hasil uji validitas instrumen untuk variabel X (pemberian penguatan/reinforcement) yang terdiri dari 20 item pernyataan tampak pada tabel berikut ini:

Tabel 3. 4

Rekapitulasi Validitas Instrumen Variabel X No. Item

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

1 0.6351 0.349 Valid

2 0.3886 0.349 Valid

3 0.3622 0.349 Valid

4 0.3338 0.349 Tidak Valid

5 0.6691 0.349 Valid

6 0.6606 0.349 Valid

7 0.4979 0.349 Valid

8 0.4838 0.349 Valid

9 0.3620 0.349 Valid

10 0.4184 0.349 Valid

11 0.3994 0.349 Valid

12 0.5413 0.349 Valid

13 0.5726 0.349 Valid

14 0.4429 0.349 Valid

15 0.3901 0.349 Valid

16 0.5299 0.349 Valid

17 0.5980 0.349 Valid


(40)

Ike Restu Dyah Wulandari, 2014

Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

19 0.4235 0.349 Valid

20 0.3580 0.349 Valid

Sumber: Hasil olah data, 2014

Berdasarkan tabel rekapitulasi variabel instrumen variabel X, maka dapat disimpulkan bahwa dari 20 item pernyataan terdapat dua item pernyataan yang dinyatakan tidak valid dengan tingkat kepercayaan 95% dan terdapat 18 item pernyataan yang dinyatakan valid dengan tingkat kepercayaan 95 %. Jadi, 18 item pernyataan yang telah dinyatakan valid dapat digunakan/disebarkan untuk mengumpulkan data mengenai pemberian penguatan (reinforcement) guru mata pelajaran menangani surat kelas XI Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 1 Kota Bandung.

Untuk variabel Y (motivasi belajar siswa) yang terdiri dari 21 item pernyataan, rekapitulasi hasil perhitungan validitas instrumennya tampak pada tabel berikut:

Tabel 3. 5

Rekapitulasi Validitas Instrumen Variabel Y No. Item

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

1 0.4755 0.349 Valid

2 0.6450 0.349 Valid

3 0.6822 0.349 Valid

4 0.4502 0.349 Valid

5 0.6653 0.349 Valid

6 0.4265 0.349 Valid

7 0.3840 0.349 Valid

8 0.5474 0.349 Valid


(41)

Ike Restu Dyah Wulandari, 2014

Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

10 0.5102 0.349 Valid

11 0.3758 0.349 Valid

12 0.2748 0.349 Tidak Valid

13 0.4653 0.349 Valid

14 0.4078 0.349 Valid

15 0.3595 0.349 Valid

16 0.6201 0.349 Valid

17 0.5089 0.349 Valid

18 0.6571 0.349 Valid

19 0.6186 0.349 Valid

20 0.5859 0.349 Valid

21 0.3887 0.349 Valid

Sumber: Hasil olah data, 2014

Berdasarkan tabel rekapitulasi variabel instrumen variabel Y, maka dapat disimpulkan bahwa dari 21 item pernyataan variabel Y terdapat dua item pernyataan yang dinyatakan tidak valid dengan tingkat kepercayaan 95% dan terdapat 19 item pernyataan yang dinyatakan valid dengan tingkat kepercayaan 95 %. Jadi, 19 item pernyataan yang telah dinyatakan valid dapat digunakan/disebarkan untuk mengumpulkan data mengenai motivasi belajar siswa kelas XI Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 1 Kota Bandung pada mata pelajaran menangani surat.

Dengan demikian, rekapitulasi jumlah item seluruh pernyataan angket hasil uji coba validitas untuk variabel X dan Y adalah sebagai berikut:

Tabel 3. 6

Jumlah Item Pernyataan Angket Hasil Uji Coba Validitas

No. Variabel Jumlah Item Angket


(42)

Ike Restu Dyah Wulandari, 2014

Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

(Reinforcement)

2. Motivasi Belajar 19

Jumlah 37

Sumber: Hasil olah data, 2014

Berdasarkan tabel di atas, maka dalam penelitian ini jumlah item pernyataan angket yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah sebanyak 37 item, yaitu 18 item untuk variabel pemberian penguatan/reinforcement (X) dan 19 item untuk variabel motivasi belajar (Y).

Untuk lebih jelasnya, hasil perhitungan uji validitas item pernyataan untuk variabel pemberian penguatan (reinforcement) dan motivasi belajar siswa dapat dilihat di halaman lampiran.

3.2.5.2.Uji Reliabilitas Instrumen

Untuk mengetahui kestabilan dan konsistensi dari suatu instrumen, diperlukan uji reliabilitas instrumen tersebut agar hasilnya dapat dipercaya.

Sebagaimana halnya yang dikemukakan oleh Muhidin (2010: 31) bahwa „Suatu

instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat akurat. Jadi uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu

pengukuran dapat dipercaya‟.

Masih menurut Sujarweni dan Endrayanto (2012: 186) bahwa “Jika nilai Alpha> 0,60, maka reliable”. Untuk uji reliabilitas, penulis menggunakan rumus


(43)

Ike Restu Dyah Wulandari, 2014

Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Koefisien Alfa dari Cronbach yang dijelaskan oleh Arikunto (dalam Muhidin, 2010: 31), yaitu sebagai berikut:

r11 =

            

2 2 1 . 1 i i k k   Dimana:

Rumus varians = σ2

=

 

N N x x 2 2

r11 = Reliabilitas instrumen/ koefisien korelasi/korelasi alpha

k = Banyaknya bulir soal

2

i

 = Jumlah varians bulir

2

i

 = Varians total N = Jumlah responden.

Hasil uji reliabilitas instrumen (angket) untuk variabel pemberian penguatan (reinforcement) dan motivasi belajar siswa sebagaimana data terlampir dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3. 7

Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Y

No. Variabel r hitung r tabel Keterangan

1 Pemberian Penguatan

(Reinforcement) 1,0308 0,349 Reliabel

2 Motivasi Belajar 1,0318 0,349 Reliabel


(44)

Ike Restu Dyah Wulandari, 2014

Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Berdasarkan tabel rekapitulasi hasil uji reliabilitas di atas, diketahui bahwa pada variabel pemberian penguatan (reinforcement) diperoleh r hitung sebesar

1,0308 dan nilai r tabel dengan jumlah item pernyataan (n) = 32 dan α = 0,05

adalah sebesar r tabel = 0, 349. Ini berarti nilai r hitung lebihbesar dari r tabel (1,0308

> 0,349), maka dengan demikian instrumen (angket) untuk variabel pemberian penguatan (reinforcement) adalah reliabel.

Pada variabel motivasi belajar diperoleh r hitung sebesar 1,0318 dan nilai r

tabel dengan jumlah item pernyataan (n) = 32 dan α = 0,05 adalah sebesar r tabel = 0,

349. Ini berarti nilai r hitung lebihbesar dari r tabel (1,0318 > 0,349), maka dengan

demikian instumen (angket) untuk variabel motivasi belajar adalah reliabel. Untuk lebih jelasnya, hasil perhitungan uji reliabilitas pernyataan untuk variabel X dan Y dapat dilihat di halaman lampiran.

3.2.6. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dilakukan oleh penulis untuk memperoleh gambaran atau deskripsi dari variabel X dan variabel Y dan untuk mencari pengaruh variabel X terhadap variabel Y.

Langkah-langkah pengolahan data yang dapat dilakukan, yaitu: a. Mengumpulkan data melalui instrumen pengumpulan data. b. Mengedit data dari instrumen pengumpulan data.


(45)

Ike Restu Dyah Wulandari, 2014

Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

c. Melakukan pengkodingan. Pada tahapan ini setiap opsi dari setiap item pernyataan diberi skor. Pola pembobotan untuk pengkodingan adalah sebagai berikut:

Tabel 3. 8

Pola Pembobotan Kuesioner Skala Likert

Sumber : Somantri dan Muhidin (2006 : 38)

d. Melakukan tabulasi data dengan mencatat atau mengentri data ke dalam tabel induk penelitian.

Tabel 3. 9

Rekapitulasi Hasil Skoring Angket

Responden

Skor Item

Total 1 2 3 4 5 6 ...

. N

1

2

N

Sumber : Somantri dan Muhidin (2006 : 38)

e. Pengujian kualitas data dengan menguji validitas dan reliabilitas instrumen pengumpulan data.

No Alternatif Jawaban Bobot

Positif Negatif

1 Sangat Setuju/Selalu/Sangat Positif 5 1

2 Setuju/Sering/Positif 4 2

3 Ragu-ragu/Kadang-kadang/Netral 3 3

4 Tidak Setuju/Hampir Tidak Pernah/Negatif 2 4 5 Sangat Tidak Setuju/Tidak Pernah/Sangat Negatif 1 5


(46)

Ike Restu Dyah Wulandari, 2014

Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Kemudian data yang telah diperoleh diolah, sehingga didapat rincian dan kedudukan responden berdasarkan urutan angket yang masuk untuk masing-masing variabel. Oleh karena itu, langkah-langkah yang digunakan penulis sebagaimana yang dikemukakan Sugiyono (2002:81), yaitu:

a. Menentukan jumlah skor kriterium (SK) dengan menggunakan rumus: SK = ST x JB x JR.

b. Membandingkan jumlah skor hasil angket dengan jumlah skor item, untuk mencari jumlah skor dari hasil angket dengan rumus:

xi = x1 x2 x3 ...+xn.

Keterangan :

X1 = Jumlah skor hasil angket variabel X

X1-Xn = Jumlah skor angket masing masing responden

c. Membuat daerah kontinum. Langkah-langkahnya sebagai berikut: (1)Menentukan kontinum tertinggi dan terendah

Sangat Tinggi : K = ST x JB x JR Sangat Rendah : K = SR x JB x JR

(2)Menentukan selisih skor kontinum dari setiap tingkatan dengan rumus : R =

(3)Menentukan daerah kontinum.

Penelitian ini menggunakan teknik analisis data deskriptif dan teknik analisis data inferensial. Teknik analisis data deskriptif dilakukan dengan maksud untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan yang ada pada rumusan masalah mengenai gambaran pemberian penguatan (reinforcement) dalam kegiatan pembelajaran terhadap motivasi belajar, sedangkan untuk teknik analisis data inferensial menggunakan statistik parametrik. Statistik parametrik ini dilakukan untuk menguji apakah data berdistribusi normal atau tidak dan apakah data tersebut memiliki varian yang sama atau tidak. Oleh karena itu, syarat dari


(47)

Ike Restu Dyah Wulandari, 2014

Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

pengujian parametrik ini, yaitu dilakukannya uji asumsi normalitas, homogenitas dan uji asumsi linieritas.

3.2.7. Pengujian Asumsi

Uji asumsi ini dilakukan agar penulis mengetahui apakah data yang hendak diuji tersebut berdistribusi normal atau tidak, memiliki varians yang sama atau tidak, dan untuk menguji linieritas pada hubungan antar variabel yang akan dianalisis. Maka, berikut akan dibahas mengenai uji asumsi normalitas, homogenitas, dan asumsi linieritas.

3.2.7.1.Uji Asumsi Normalitas

Uji asumsi normalitas dimaksudkan untuk mengetahui data yang diuji apakah berdistribusi normal atau tidak. Muhidin (2010: 92) menyatakan bahwa

“Dengan diketahuinya suatu kelompok data distribusi normal maka estimasi yang kuat sangat mungkin terjadi atau kesalahan mengestimasi dapat

diperkecil/dihindari”.

Pengujian normalitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji

Liliefors test dengan menggunakan bantuan Microsoft Office Excel 2010. Berikut

langkah-langkah dalam pengujian Liliefors test yang diuraikan oleh Muhidin (2010: 93), yaitu:

a. Susunlah data dari yang kecil ke data yang besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada beberapa data.

b. Periksa data, berapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis)


(48)

Ike Restu Dyah Wulandari, 2014

Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

c. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya

d. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik (observasi). e. Hitung nilai z untuk mengetahui theoritical proportion pada tabel z. f. Menghitung theotretical proportion.

g. Bandingkan emprical proportion dengan theotrical proportion, kemudian carilah selisih terbesar titik observasinya

h. Buat kesimpulan, dengan kriteria uji, tolak H0 jika D > D(n,α)

3.2.7.2.Uji homogenitas

Muhidin (2010: 96) mengemukakan bahwa ide dasar uji asumsi homogenitas adalah “untuk kepentingan akurasi data dan kepercayaan terhadap hasil penelitian”. Uji asumsi homogenitas dalam penelitian ini, yaitu menggunakan Uji Barlett dengan bantuan Microsoft Excel 2010.

Kriteria uji Barlett dikemukakan pula oleh Muhidin (2010: 96-97) yaitu sebagai berikut:

Kriteria yang digunakannya adalah apabila nilai hitung 2

X > nilai tabel X , 2

maka H0 menyatakan varians skornya homogen ditolak, dalam hal lainnya diterima. Nilai hitung 2

X diperoleh dengan rumus:

X2 (In10)

B

db.LogSi2

Dimana :

2

i

S = varians tiap kelompok data

Dbi = n-1 = Derajat kebebasan tiap kelompok B = Nilai Barlett = (Log S2gab)(

db ) i

gab

S2 varians gabungan =

db S db

S gab i

2

2 .

Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas varians ini adalah:

a. menentukan kelompok-kelompok data, dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut

b. membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan, dengan model tabel sebagai berikut:


(49)

Ike Restu Dyah Wulandari, 2014

Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | Tabel 3. 10

Model Tabel Uji Bartlett

Sampel dbn1 S i2 LogS i2 db.LogSi2 db.Si2

1 2 3 ... ... ...

c. menghitung varians gabungan

d. menghitung log dari varians gabungan e. menghitung nilai Barlett

f. menghitung nilai X 2

g. menghitung nilai dan titik kritis h. membuat kesimpulan.

3.2.7.3.Uji Linieritas

Uji linieritas yang digunakan dalam penelitian adalah uji linieritas regresi dengan bantuan Microsoft Office Excel 2010. Menurut Muhidin (2010: 99-101),


(50)

Ike Restu Dyah Wulandari, 2014

Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

pengujian linieritas regresi dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Menyusun tabel kelompok data variabel x dan variabel y 2) Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKreg a ) dengan rumus:

 a reg

JK =

 

n

Y 2

3) Menghitung jumlah kuadrat regresi b | a (JKreg b | a) dengan rumus:

  b

XY

 

Xn YJKregb a

. .

/

4) Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus:  b a reg a

reg

res Y JK JK

JK

2 /

5) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKreg a ) dengan rumus:  a reg a

reg JK

RJK

6) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKreg b/a ) dengan rumus:  b a reg b a

reg JK

RJK /  /

7) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres) dengan rumus: 2   n JK RJK res res

8) Menghitung jumlah kuadrat error (JK ) dengan rumus : E

 

 

         k E n Y Y JK 2 2

Untuk menghitung JK urutkan data x mulai dari data yang paling kecil E

sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya. 9) Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus:

E s

TC JK JK

JKRe

10)Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan rumus:

2   k JK RJK TC TC

11)Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJK ) dengan rumus: E k n JK RJK E E  


(1)

102

Ike Restu Dyah Wulandari, 2014

Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

siswa sudah cukup tinggi tetapi belum sepenuhnya timbul dalam diri siswa. Hal ini dikarenakan skor rata-rata untuk setiap indikator belum mencapai skor/presentase maksimal terutama untuk indikator hasrat dan keinginan berhasil dan indikator dorongan dan kebutuhan dalam belajar.

3) Hasil perhitungan uji hipotesis menunjukkan bahwa “Terdapat pengaruh positif dari pemberian penguatan (reinforcement) terhadap motivasi belajar siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada mata pelajaran menangani surat di SMK Pasundan 1 Kota Bandung”.

5.2. Saran

Saran yang dapat diberikan penulis sebagai bahan masukan bagi SMK Pasundan 1 Kota Bandung berkaitan dengan pokok permasalahan dalam penelitian ini mengenai pemberian penguatan guru terhadap motivasi belajar siswa, yaitu sebagai berikut:

1) Guru selayaknya meningkatkan pemberian jenis penguatan gestural dan contact reinforcement dalam kegiatan pembelajaran tanpa mengesampingkan jenis penguatan lainnya. Oleh karena itu, guru harus dapat memahami dan menerapkan semua jenis penguatan (reinforcement) dengan baik.

2) Guru harus memberikan penguatan dengan salah satu tujuannya untuk memotivasi siswa dalam belajar. Akan tetapi, mengingat kondisi psikologis siswa itu berbeda-beda, maka guru perlu memperhatikan dengan baik jenis penguatan apa yang sesuai/tepat diberikan kepada siswa, yaitu penguatan


(2)

103

Ike Restu Dyah Wulandari, 2014

Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

yang dapat meningkatkan hasrat dan keinginan berhasil serta dorongan dan kebutuhan dalam belajar. Misalnya, ketika seorang siswa memperoleh hasil/prestasi belajar yang memuaskan, guru dapat memberikan pujian (penguatan verbal) yang disertai dengan senyuman, acungan jempol, dan tepuk tangan (penguatan gestural) agar tumbuh keinginan dalam diri siswa tersebut untuk terus meningkatkan prestasi belajarnya.

3) Guru perlu meningkatkan pemberian penguatan pada siswa agar motivasi siswa untuk belajar dapat meningkat dengan tetap memperhatikan setiap jenis penguatan, sehingga siswa memiliki motivasi tinggi untuk belajar khususnya mata pelajaran menangani surat.


(3)

104

Ike Restu Dyah Wulandari, 2014

Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, M. (2011). Permasalahan belajar dan inovasi pembelajaran: Panduan untuk guru, konselor, psikolog, orang tua, dan tenaga kependidikan. Bandung: PT Refika Aditama.

Alma, B., dkk (2009). Guru profesional (menguasai metode dan terampil mengajar). Bandung: Alfabeta.

Arikunto, S. (2009). Manajemen penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Baharuddin dan Wahyuni, E. N. (2008). Teori belajar dan pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Djamarah, S. B. (2005). Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif: Suatu pendekatan teoretis psikologis. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Gredler, M. E. (2011). Learning and instruction: Teori dan aplikasi (edisi keenam). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Hamalik, O. (2009). Proses belajar mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hasibuan, M. S. P. (2013). Manajemen sumber daya manusia (edisi revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

HM., A. R. (2010). Pengelolaan pengajaran: Sebuah pengantar Menuju Guru Profesional. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Irham, M., dan Wiyani, N. A. (2013). Psikologi pendidikan: Teori dan aplikasi dalam proses pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Komalasari, K. (2010). Pembelajaran kontekstual; Konsep dan aplikasi. Bandung: Refika Aditama.

Mahmudah, U., dan Rosyidi, A. W. (2008). Active learning: Dalam pembelajaran bahasa arab. Malang: UIN-Malang Press.

Muhidin, S. A. (2010). Statistika 1: Pengantar untuk penelitian. Bandung: Karya Adhika Utama.


(4)

105

Ike Restu Dyah Wulandari, 2014

Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Muhidin, S. A. (2010). Statistika 2: Pengantar untuk penelitian. Bandung: Karya Adhika Utama.


(5)

105

Ike Restu Dyah Wulandari, 2014

Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Noor, J. (2013). Metodologi penelitian : Skripsi, tesis, disertasi, dan karya ilmiah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Purwanto. (2012). Metodologi penelitian kuantitatif: Untuk psikologi dan pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Riyanto, Y. (2012). Paradigma baru pembelajaran: Sebagai referensi bagi guru/pendidik dalam implementasi pembelajaran yang efektif dan berkualitas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Rohman, M., dan Amri, S. (2013). Strategi dan desain pengembangan system pembelajaran. Jakarta:Prestasi Pustakaraya.

Sagala, S. (2005). Konsep dan makna pembelajaran: Untuk membantu memecahkan problematika belajar dan mengajar. Bandung: Alfabeta. Siregar, E., dan Nara, H. (2011). Teori belajar dan pembelajaran. Bogor: Ghalia

Indonesia.

Slameto. (2010). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Somantri, A., dan Muhidin, S. A. (2006). Aplikasi statistika dalam penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Sontani, U. T., dan Muhidin, S. A. (2011). Desain penelitian kuantitatif. Bandung: Karya Andika Utama.

Sugiyono. (2002). Metode Penelitian Administrasi. Alfabeta.

Sujarweni, V. W., dan Endrayanto, P. (2012). Statistika untuk Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sulthon, H.M. (2009). Manajemen pengajaran mikro: Untuk mengoptimalkan pembentukan kompetensi mengajar calon guru. Yogyakarta: LaksBang PRESSindo.

Suprijono, A. (2013). Cooperative learning: Teori dan aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Syah, M. (2010). Psikologi pendidikan: Dengan pendekatan baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


(6)

106

Ike Restu Dyah Wulandari, 2014

Pengaruh Pemberian Penguatan (REINFORCEMENT) terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Menangani Surat di SMK PAsundan 1 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Uno, H. B. (2009). Teori motivasi dan pengukurannya: Analisis di bidang pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Usman, M. U. (2011). Menjadi guru profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Wena, M. (2010). Strategi pembelajaran inovatif kontemporer: Suatu tinjauan konseptual operasional. Jakarta: Bumi Aksara.


Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG.

0 0 50

PENGARUH KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGELOLA PERALATAN KANTOR DI KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK PASUNDAN 1 BANDUNG TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 59

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK PASUNDAN 3 BANDUNG.

0 0 57

PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN DI KELAS XI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG.

1 12 55

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJARSISWA KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK PASUNDAN 3 BANDUNG.

0 0 57

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN SISWA KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG.

0 4 55

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK SANGKURIANG 1 CIMAHI.

1 3 44

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN SISWA KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG - repository UPI S PKR 0906173 Title

0 0 5

PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN DI KELAS XI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG - repository UPI S PKR 0902750 Title

0 0 3

PENGARUH MANAJEMEN KELAS TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS XI SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG - repository UPI S PKR 1203626 Title

0 0 5