IDENTIFIKASI PARASITOID YANG MENGINFEKSI DROSOPHILA SP YANG ADA DI SEKITAR WILAYAH KEBON BIBIT KOTA BANDUNG.
IDENTIFIKASI PARASITOID YANG MENGINFEKSI Drosophila sp. YANG ADA DI SEKITAR WILAYAH KEBON BIBIT KOTA BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Program Studi Biologi
Oleh : Verawaty Sinurat
0905906
PROGRAM STUDI BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG 2014
(2)
IDENTIFIKASI PARASITOID YANG MENGINFEKSI Drosophila sp YANG ADA DI SEKITAR WILAYAH KEBON BIBIT KOTA BANDUNG
Oleh : Verawaty Sinurat
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Verawaty Sinurat 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
LEMBAR PENGESAHAN
IDENTIFIKASI PARASITOID YANG MENGINFEKSI Drosophila sp YANG ADA DI SEKITAR WILAYAH KEBON BIBIT KOTA BANDUNG
Oleh Verawaty Sinurat
0905906
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: PEMBIMBING :
Pembimbing I
Dr. Yayan Sanjaya, M.Si. NIP. 197112312001121001
Pembimbing II
Drs. Suhara, M.Pd. NIP. 196512271991031003
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI
Dr. Riandi, M.Si NIP. 196305011988031002
(4)
PENYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul
“IDENTIFIKASI PARASITOID YANG MENGINFEKSI Drosophila sp
YANG ADA DI SEKITAR WILAYAH KEBON BIBIT KOTA BANDUNG”
ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung sanki yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Januari 2014 Yang membuat pernyataan,
Verawaty Sinurat 0905906
(5)
IDENTIFIKASI PARASITOID YANG MENGINFEKSI Drosophila sp YANG ADA DI SEKITAR WILAYAH KEBON BIBIT KOTA BANDUNG
ABSTRAK
Drosophila merupakan hewan yang hidup berkelompok dalam jumlah banyak. Banyaknya Drosophila ini biasanya mengganggu keberadaan dari buah maupun sayuran yang telah matang dan siap panen. Serangan dari serangga ini biasanya ditanggulangi dengan menggunakan pestisida, akan tetapi penggunaan pestisida dapat berdampak negatif bila termakan oleh manusia maka dari ini sesuai perkembangan zaman maka digunakanlah musuh alami yang biasa disebut dengan parasitoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifkasi jenis dan tingkat parasitisasi parasitoid terhadap Drosophila sp. Untuk mendapatkan sampel pada penelitian ini umpan pisang diletakkan di lapangan di wilayah Kebon Bibit Kota Bandung selama lima hari selanjutnya di bawa ke laboratorium untuk dilakukan proses selanjutnya. Metode yang digunakan disini ialah metode “rearing” dengan menggunakan toples bening. Setelah itu dilakukan proses penetasan pupa didalam media “screen-cage”. Selanjutnya dilakukan pengidentifikasian terhadap inang Drosophila yang diperoleh dan parasitoid. Lalu dilakukan perhitungan untuk mengetahui presentase dan rasio parasitisasi. Hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa inang parasitoid ialah Drosophila melanogaster. Untuk parasitoid diperoleh tiga jenis parasitoid ialah Leptopilina victoriae (Figitidae), Asobara nr citri (Braconidae), dan Trichopria drosophilae (Diapridae). Presentase parasitisasi parasitoid ini sebesar 8,74%. Sedangkan untuk rasio diperoleh sebesar 5,2% (Leptopilina victoriae), 1,905% (Asobara nr citri) dan 1,53% (Trichopria drosophilae). Hasil ini menunjukkan bawah Leptopilina victoriae merupakan parasitoid dengan tingkat parasitisasi tertinggi dibandingkan dengan yang lain. Kata kunci: Parasitoid, Drosophila sp., Leptopilina, Asobara, Trichopria.
(6)
IDENTIFICATION OF PARASITOIDS THAT INFECT Drosophila sp. IN KEBON BIBIT BANDUNG AREA
ABSTRACT
Drosophila is the kind of animals that live in groups of large numbers. These large numbers of Drosophila usually intrude ripe and ready-for-harvest fruits and vegetables. The attack from these flies is usually exterminated by the use of pesticide, but using pesticide bears a negative effect for human consumption. Therefore, as the time goes by, there is a more natural way to exterminate Drosophila which is by using parasitoid, the natural enemy of Drosophila. This research was aimed to identify the type and level of parasitization of the parasitoid to Drosophila sp. Researcher used banana as bait put in a field in Kebon Bibit Bandung for five days then brought to the laboratory for the next step to get samples for this research. Method used in this research is “rearing” method with clear jars. Next step was the process of the incubation of pupa in a “screen-cage” media. The identification of Drosophila’s host which was derived from parasitoid was then the next step. After that, the researcher carried out a calculation to find out the percentage and parasitization ratio. Researcher found out that the host of parasitoid was Drosophila melanogaster. There were also 3 types of parasitoid, namely Leptopilina victoriae (Figitidae), Asobara nr citri (Braconidae), and Trichopria drosophilae (Diapridae). The percentage of parasitoid’s parasitization was 8,74%. While for the ratio, the outcome was 5,2% (Leptopilina victoria), 1,905% (Asobara nr citri) and 1,53% (Trichopria drosophilae). The result revealed that Leptopilina victoria was a parasitoid with the highest level of parasitization compared to other parasitoids.
(7)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
ABSTRAK ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 2
1.3 Pertanyaan Penelitian ... 2
1.4 Batasan Masalah ... 3
1.5 Tujuan Penelitian ... 3
1.6 Manfaat Penelitian ... 3
BAB II PARASITOID PADA Drosophila sp. ... 4
2.1 Parasitoid ... 4
2.2 Siklus Hidup Parasitoid ... 5
2.3 Hubungan Inang Dengan Parasitoid... 5
2.4 Jenis Parasitoid ... 6
2.5 Hymenoptera ... 7
A. Leptopilina ... 8
B. Asobara ... 10
C. Trichopria ... 11
2.6 Drosophila sp ... 11
A. Siklus Hidup Drosophila ... 13
2.7 Pengendalian Hayati... 15
2.8 Sistem Navigasi ... 16
BAB III METODE PENELITIAN... 18
3.1 Jenis Penelitian ... 18
3.2 Populasi dan Sampel ... 18
(8)
3.4 Alat dan Bahan ... 18
3.5 Langkah Penelitian ... 20
3.6 Analisis Data ... 23
3.7 Alur Penelitian ... 23
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 24
4.1 Inang Parasitoid ... 24
4.2 Jenis Parasitoid ... 25
A. Leptopilina victoriae ... 27
B. Asobara nr citri ... 29
C. Trichopria drosophilae ... 31
4.3 Presentase dan Rasio Parasitisasi Parasitoid ... 32
BAB V PENUTUP ... 37
5.1 Kesimpulan ... 37
5.2 Saran ... 37
DAFTAR PUSTAKA ... 38
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 42 RIWAYAT HIDUP
(9)
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 alat penelitian ... 18
3.2 bahan penelitian ... 19
4.1 perbandingan dokumentasi pribadi dengan literatur ... 26
4.2 jumlah kemunculan parasitoid pada tiap titik sampling ... 32
(10)
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Siklus hidup parasitoid ... 5
2.2 Siklus hidup Leptopilina ... 9
2.3 Leptopilina sp ... 9
2.4 Asobara sp ... 10
2.5 Trichopria sp ... 11
2.6 Drosophila melanogaster ... 12
2.7 Perbedaan Drosophila melanogaster jantan dan betina ... 13
2.8 Larva Drosophila melanogaster ... 13
2.9 Pupa Drosophila melanogaster ... 14
2.10 Siklus hidup Drosophila melanogaster ... 15
3.1 Umpan paralon yang telah berisi buah pisang ... 20
3.2 Peta peletakan umpan ... 21
3.3 Metode “rearing” ... 21
3.4 Media “Screen-Cage” 20x20x20 cm ... 22
3.5 Alur Penelitian ... 23
4.1 “Sex comb” kaki Drosophila melanogaster ... 24
4.2 “Sex comb” kaki Drosophila melanogaster ... 24
4.3 Drosophila melanogaster ... 25
4.4 Leptopilina victoriae betina ... 28
4.5 Antena betina Leptopilina victoriae ... 28
4.6 Asobara nr citri dengan ujung antena berwarna putih ... 29
4.7 Asobara nr citri ... 30
4.8 Trichopria drosophilae ... 31
4.9 Rambut yang terdapat pada antena Trichopria drosophilae ... 31
4.10 Sayap Trichopria drosophilae dengan venasi tak banyak terlihat ... 31
4.11 Perbandingan presentase parasitisasi parasitoid... 34
(11)
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Drosophila sering disebut juga dengan “lalat buah” ini mempunyai ukuran antara 3-5mm dan hidupnya berkelompok dengan jumlah yang banyak. Biasanya hidup berkeliaran dan kerap kali mengganggu atau merusak buah maupun sayuran. Drosophila biasa mendatangi buah yang sudah dipanen dan matang. Ia mendatangi buah dengan tujuan untuk mengambil nutrisi dan meletakkan telur. Buah yang di dalamnya terdapat telur Drosophila nantinya akan mengalami kebusukan bila telur-telur tersebut telah melanjutkan tahapan hidup ke fase larva. Larva-larva yang menyerap nutrisi dari buah mengakibatkan buah menjadi busuk dan tidak layak konsumsi (Dreves & Gail, 2011). Drosophila biasa memasukkan telur ke dalam buah sebanyak 100 telur per hari. Siklus hidup Drosophila ini mulai dari telur hingga lalat buah yang dewasa sekitar 2 minggu (Sharifi, et al., 2013). Banyaknya telur yang diletakkan pada buah dapat mengancam buah maupun sayuran.
Selama ini pengendalian hama pada buah maupun sayuran biasanya menggunakan bahan-bahan kimia, misalnya penggunaan pestisida. Penggunaan pestisida tersebut nantinya dapat memberikan dampak negatif bagi masyarakat bila terkonsumsi, maka diperlukan pengendalian lain yang lebih efektif agar dampak yang ditimbulkan sedikit bahkan tidak berdampak sama sekali. Salah satu pengendalian hama yang tidak memiliki dampak negatif ialah musuh alami. Musuh alami dapat berupa parasitoid, pemangsa (predator), pesaing (competitor), maupun pathogen (Kalshoven, 1981).
Dewasa ini metode pengendalian hama terpadu dengan memanfaatkan musuh alami sebagai agen pengendali hayati telah banyak dikembangkan. Hal ini dilakukan untuk mengatasi kerusakan yang ditimbulkan oleh hama yang menyerang sayuran maupun buah-buahan. Parasitoid sering dianggap predator yang ampuh untuk mengendalikan serangan hama (Hamid, et al., 2003).
(12)
2
Parasitoid merupakan agen pengendali hayati yang potensial yang mempunyai keunggulan dibandingkan dengan teknik pengendali dan musuh alami jenis lainnya. Parasitoid mampu menyerang inang secara spesifik, berukuran kecil, jumlah populasi di lapangan yang melimpah dan mampu menekan populasi serangga hama secara signifikan (Godfray, 1994). Parasitoid biasanya berasal dari banyak spesies serangga dan memiliki cara masing-masing untuk mematikan inangnya. Bila berhasil parasiotid tersebut melanjutkan tahapan hidup ke tahapan larva maupun pupa (Josso, et al., 2011). Parasitoid yang sering muncul dan memparasiti Drosophila ialah dari Leptopilina. Parasitoid ini biasa menyerang pada fase larva dan meletakkan telur-telurnya (Masahito & Awit, 2012).
Wilayah Kebon Bibit yang berada di Kota Bandung ini merupakan wilayah perumahan padat penduduk. Wilayah ini memiliki ketinggian 781 mdpl dengan rata-rata suhu tiap harinya berkisar antara 25oC hingga 29oC. Dilihat dari kondisi lingkungan wilayah tersebut maka dari itu penelitian ini memungkinkan dapat dilakukan di wilayah tersebut karena inang dari parasitoid yaitu Drosophila kemungkinan ada pada wilayah dengan kondisi lingkungan seperti itu yang sesuai dengan ciri dari kondisi lingkungan untuk Drosophila dapat hidup. Dengan demikian ketika suatu wilayah terdapat inang dari parasitoid kemungkinan besar maka di wilayah tersebut terdapat juga parasitoid karena parasitoid sangat tergantung terhadap inangnya.
Melihat pentingnya parasitoid sebagai pengendali hama, maka perlu dilakukan langkah awal agar diketahui terlebih dahulu jenis parasitoid yang ada pada Drosophila sp. Agar pada tahapan selanjutnya parasitoid tersebut dapat dikembangbiakkan dan nantinya dapat digunakan sebagai pengendali hama dengan menggunakan musuh alami. Maka dari itu dilakukan penelitian ini untuk mengidentifikasi parasitoid yang ada pada Drosophila sp. yang nantinya dapat digunakan untuk mengendalikan keberadaan Drosophila sp. yang mengganggu petani maupun pedagang buah dan sayur yang ada di pasar-pasar tradisional.
(13)
3
1.2 Rumusan Masalah
Jenis parasitoid apakah yang menginfeksi Drosophila sp. yang ada di sekitar wilayah Kebon Bibit kota Bandung?
1.3 Pertanyaan Penelitian
a. Jenis parasitoid apa saja yang paling banyak menginfeksi Drosophila sp. yang ada di sekitar wilayah Kebon Bibit kota Bandung?
b. Berapa presentase parasitisasi parasitoid yang menginfeksi Drosophila sp. yang ada di sekitar wilayah Kebon Bibit kota Bandung?
c. Berapa presentase rasio parasitisasi parasitoid yang menginfeksi Drosophila sp. yang ada di sekitar wilayah Kebon Bibit kota Bandung?
1.4 Batasan Masalah
Untuk memfokuskan penelitian penulis membatasi masalah penelitian. a. Sampel diambil dari sekitar wilayah Kebon Bibit kota Bandung b. Buah yang digunakan sebagai umpan ialah pisang ambon
c. Inang parasitoid yang diamati dan diidentifikasi adalah Drosophila sp. d. Parameter yang diidentifikasi adalah spesies parasitoid yang muncul
dari pupa Drosophila sp.
e. Identifikasi parasitoid dilakukan berdasarkan karakter morfologinya
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifkasi jenis dan tingkat parasitisasi parasitoid terhadap Drosophila sp. di wilayah Kebon Bibit kota Bandung.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah dapat digunakan sebagai informasi awal untuk pengembangan parasitoid sebagai pengendali Drosophila sp.
(14)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena alami maupun fenomena buatan (Sukmadinata, 2006).
3.2Populasi Dan Sampel
a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh parasitoid yang terdapat pada pupa Drosophila sp.
b. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah jenis-jenis parasitoid yang muncul dari pupa Drosophila sp.yang berada pada buah pisang.
3.3Lokasi Dan Waktu Penelitian
a. Lokasi peletakan umpan yang berisi buah pisang berada di sekitaran Wilayah Kebon Bibit Kota Bandung. Dan lokasi identifikasi sampel dan pengambilan data dilakukan di Laboratorium Struktur Hewan Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI Bandung.
b. Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan, mulai dari Januari 2013 sampai April 2013.
3.4Alat Dan Bahan
a. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 Tabel 3.1 Alat Penelitian
NO. NAMA ALAT JUMLAH
(15)
19
2. Umpan Paralon (sudah paket) 27
3. Screen-cage 27kandang
4. Petridish 27
5. Kertas Label 1 bungkus
6. Botol Vial 10ml 54
7. Mikroskop stereo Nikon
SMZ745T 1
8. Mikroskop compound Nikon
Eclipse 50i 1
9. Sendok 1
10. Kamera Digital 1
11. Alat Tulis 1 Paket
12. Objek glass dan cover glass Secukupnya
13. Spidol Marker 1
14. Kuas 1
15. Pinset 1
16. Termometer 1
17. Lux Meter 1
18. Hygrometer 1
19. Altimeter 1
b. Bahan
Bahan yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.2 Tabel 3.2 Bahan Penelitian
NO NAMA BAHAN JUMLAH
1. Pisang Ambon 9 Buah
2. Kapas 1 Bungkus
3. Kain Screen 5 meter
4. Ragi Secukupnya
(16)
20
6. Alkohol 70% 400ml
7. Kapur Barus 1 Bungkus
8. Tissue 1 Bungkus
3.5Langkah Penelitian
a. Persiapan Umpan
Gambar 3.1 Umpan paralon yang telah berisi buah pisang Sumber : Dokumentasi pribadi
Umpan yang akan digunakan berupa buah pisang yang matang dan disimpan didalam perangkap berupa paralon. Buah pisang tersebut dibelah menjadi 2 bagian tanpa membuang kulit pisang selanjutnya ditaburi ragi secukupnya untuk menambahkan nutrisi pada buah pisang tersebut.
b. Peletakan Umpan
Tahap awal yang dilakukan pada penelitian ini adalah peletakan umpan Drosophila sp di sekitar wilayah kebon bibit kota Bandung. Umpan Drosophila sp yang didalamnya telah diberi pisang yang telah matang digantungkan di pohon yang ada di sekitaran wilayah kebon bibit kota Bandung. Tali yang digunakan untuk menggantung terlebih dahulu dilumuri vaselin agar tidak ada semut yang masuk ke dalam perangkap. Umpan diletakkan pada sembilan titik dengan jarak antara tiap titik sekitar 50 meter.
(17)
21
Gambar 3.2 Peta peletakan umpan Sumber : Dokumentasi pribadi c. Pengambilan Umpan
Umpan yang telah dipasang, setelah kira-kira 5 hari diambil dari tempat pemasangan dan dibawa ke Laboratorium Struktur Hewan untuk dilakukan tahap selanjutnya.
d. Proses “Rearing”
Gambar 3.3 Metode “rearing” Sumber : Dokumentasi pribadi
Dalam proses “rearing” disini alat yang digunakan ialah toples bening. Umpan pisang yang telah diambil akan di masukkan ke dalam toples dan ditutup dengan menggunakan kain screen. Telur-telur yang ada didalam buah pisang tersebut akan berubah menjadi larva lalu menjadi pupa. Pupa tersebut nantinya akan diambil untuk proses selanjutnya.
(18)
22
e. Proses “Screen-Cage”
Gambar 3.4 Media “Screen-Cage” 20x20x20cm Sumber : Dokumentasi pribadi
“Scereen-Cage” ini merupakan kandang penetasan pupa Drosophila sp yang dilakukan di Laboratorium. Pupa-pupa yang ada dimedia rearing dipindahkan ke dalam cawan petri yang diberi alas kapas. Jumlah pupa yang diperoleh lalu dihitung. Setelah itu cawan petri tersebut dimasukkan ke dalam Screen-cage berukuran 20 x 20 x 20 cm sampai pupa menetas. Setelah semua pupa telah menetas menjadi Drosophila sp maupun parasitoid maka tahap selanjutnya kapas yang telah diteteskan dengan alkohol 70% dimasukkan ke dalam ‘screen cage’ agar Drosophila sp maupun parasitoid mati dan memudahkan dalam pengambilan. Pupa Drosophila sp tersebut kemudian dimasukkan ke dalam botol vial yang telah berisi kapur barus yang sebelumnya telah dibalut dengan tisu untuk dilakukan proses pengawetan. Demikian pula sama halnya dengan parasitoid yang muncul dimasukkan ke dalam botol vial untuk dilakukan proses pengawetan. Jumlah pupa yang menetas menjadi Drosophila sp maupun parasitoid dihitung.
f. Identifikasi Imago
Imago Drosophila sp maupun parasitoid yang telah diawetkan selanjutnya diidentifikasi di Laboratorium Struktur Hewan Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI. Pengidentifikasian dilakukan berdasarkan karakter
(19)
23
morfologi dari parasitoid maupun inang dengan menggunakan buku identifikasi berjudul ‘Drosophila-A Guide To Species Identification and Use’ dan ‘Hymenoptera Of The World’. Khusus untuk pengidentifikasiian parasitoid dilakukan di LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) oleh tenaga ahli dari lembaga tersebut.
3.6Analisis Data
Presentase parasitisasi parasitoid terhadap Drosophila sp. dihitung dengan menggunakan rumus parasitisasi menurut Hamid, et al., (2003) adalah :
Presentase Parasitisasi =
Presentase rasio parasitisasi untuk setiap jenisnya dapat dihitung dengan rumus menurut Hamid, et al., (2003) adalah:
Rasio Parasitisasi =
3.7Alur Penelitian
Adapun alur penelitian adalah sebagai berikut :
Gambar 3.5 Alur Penelitian
STUDI LITERATUR
PENYUSUNAN PROPOSAL DAN SEMINAR
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
PEMASANGAN UMPAN PENGAMBILAN
UMPAN PROSES “REARING”
PENGUMPULAN PUPA dan
PENGHITUNGAN PUPA PEMELIHARAAN PUPA DI DALAM “Screen-cage”
IDENTIFIKASI DI LABORATORIUM ANALISIS DATA
PENYUSUNAN SKRIPSI
UJIAN SIDANG
PENGAMBILAN dan PENGAWETAN IMAGO
(20)
BAB V PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dari hasil pengambilan sampel yang dilakukan di Kebon Bibit Kota Bandung dan pengidentifikasian yang dilakukan di Laboratorium Struktur Hewan dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia didapat hasil bahwa parasitoid yang menginfeksi Drosophila melanogaster ialah Leptopilina victoriae, Asobara nr citri, dan Trichopria drosophilae. Dengan presentase parasitisasi sebesar 8,74%, sedangkan untuk rasio parasitisasi Leptopilina victoriae sebesar 5,2 %, Asobara nr citri sebesar 1,905% dan Trichopria drosophilae sebesar 1,53%.
5.2 SARAN
Untuk penelitian selanjutnya diharapkan untuk waktu peletakan umpan dapat diperpanjang agar parasitoid yang didapat bukan hanya yang menginfeksi larva maupun telur saja, tetapi parasitoid yang menginfeksi pupa juga dapat lebih banyak tertangkap. Selain itu juga diharapkan penelitian selanjutnya dapat dilakukan di wilayah hutan maupun lahan pertanian yang dimungkinkan Drosophila yang tertangkap bukan hanya dari spesies Drosophila melanogaster saja agar hasil yang didapat lebih bervariasi.
(21)
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, M. E., & Damayanti, B. (2012). Pengaruh lama ketiadaan inang terhadap kapasitas reproduksi parasitoid Snellenius manilae Ashmead (Hymenoptera: Braconidae). Jurnal Entomologi Indonesia. Vol. 9 No. 1, 14-22
Allemand, R., C. Lemaître., F, Frey., M, Boulétreau., F, Vavre., G, Nordlander., Jaques, V. A., & Y. Carton. (2002). Phylogeny Of Six African LeptopilinaSpecies (Hymenoptera: Cynipoidea, Figitidae), Parasitoids Of Drosophila, With Description Of Three New Species. Journal of Entomologi. Vol 38 (4) : 319-332
Alphen, J. J. M. V., & Janssen, A. R. M. (1981). Host Selection By Asobara tabida Nees (Braconidae; Alysiinae) a Larval Parasitoid of Fruit Inhabiting Drosophila Species.Journal of Zoology. Volume 32, Issue 2, pages 194 – 214.
Anonim. (2013). Drosophila melanogaster. [online] Tersedia: http://ms.wikipedia.org. [04 Desember 2013]
Baaren, J. V. (2007). Antennal sensilla of hymenopteran parasitic wasps: variations linked to host exploitation behavior. France: Modern Research and Educational Topics in Microscopy.
Bock, I. R., & Wheeler, M. R. (1972). The Drosophila melanogaster species group. University Texas Publ. Vol 7213, 1–102.
Borror, D. J., Triplehorn, C. A., Johnson, N. F. (1996). An Introduction to the Study of Insects. Sixth edition. Ohio: Saunders College Publishing.
Christopher. (2013). Medication in Animals. [online] Tersedia:
http://www.slickscience.com [18 November 2013].
Dreves., Amy, J., Rhodaback., & Gail, A. L. (2011). Protecting Garden Fruits from Spotted Wing Drosophila. Department of Agriculture and Oregon counties. Oregon State University.
Eiseman, C. (2011). Feather duster head - Trichopria – Male Butter Hill Wildlife Sanctuary, Pelham, Hampshire County, Massachusetts, USA. [online]. Tersedia di : http://bugguide.net. [29 Oktober 2013].
Fleury. F., Patricia, G., Nicolas, R., & Roland, A. (2009). Ecology and Life History Evolution of Frugivorous Drosophila Parasitoids. Journal of Elsevier.Volume 70.
(22)
39
Garcia, F. R. M., & Marcelo, P. R. (2013). Augmentative Biological Control Using Parasitoids For Fruit Fly Management In Brazil. Journal of insects. Vol 4, 55-70.
Godfray, H. C. J. (1994). Parasitoids: Behavioral and Evolutionary Ecology. United Kingdom : Princeton University Press.
Goulet, H., & John, T. H. (1993). Hymenoptera of the world: An identification guide to families. Canada: Agriculture Canada.
Hamid, H., et al. (2003). “Keanekaragaman Parasitoid dan Parasitisasinya pada Pertanaman Padi di Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun”. Jurnal Hayati. 10, (3), 85-90.
Heimpel, G. E., Claudia, N., & Marlijn, H. (2003). Effects of parasitoid fecundity and host resistance on indirect interactions among hosts sharing a parasitoid. Ecology Letters 6: 556–566.
Indra, S. (2013). Lalat buah, Drosophila melanogaster. [online] Tersedia di: http://dc179.4shared.com/doc/MHKTs4Da/preview.html [04Desember 2013]
Jong, P. W. D., Lia H., Gerrit, G., & Jacques, J. M. V. A. (2009). Different forms of mutual interference result in different spatial distributions Of Foraging Drosophila Parasitoids Asobara Citri And Asobara Tabida. Journal Of Proc. Neth. Entomol. Soc. Meet. Volume 20.
Josso, C., Joffrey, M., Philippe, V., Joan, V. B., & Jacques, J. M. V. A. (2011). Temperature and parasitism by Asobaratabida (Hymenoptera: Braconidae) influence larval pupation behaviour in two Drosophila species.Journal of Zoology. Volume 98, Issue 8, pp 705-709.
Kaiser, L., Aude, C., & Raquel, P. (2009). Dynamic Use of Fruit Odours to Locate Host Larvae: Individual Learning, Physiological State and Genetic Variability as Adaptive Mechanisms. Journal of Elsevier. Volume 70.
Kalshoven, L. G. E. (1981). The Pest of Crops in Indonesia. Jakarta : P.T Ichtiar Baru-Van Hoeve.
Key, R. (2008). Diapriid parasitic wasp male Trichopria sp. [online] Tersedia: http://www.flickr.com [18 November 2013]
Masahito, T., Kimura., & Awit, S. (2012). Diversity and abundance of frugivorous drosophilids and their parasitoids in Bogor, Indonesia. Journal of Natural History.Vol. 46, Nos. 31–32.
(23)
40
Milan, N. F., Kacsoh, B. Z., & Schlenke, T. A. (2012). Alcohol Consumption as Self-Medication against Blood-Borne Parasites in the Fruit Fly. Current Biology. [online]. Tersedia di: http://blogs.scientificamerican.com [28 Oktober 2013].
Mitsuia, H., Kees, V. A., Göran, N., & Masahito, T. K. (2007). Geographical distributions and host associations of larval parasitoids of frugivorous Drosophilidae in Japan. Journal of Natural History. Volume 41, Issue 25-28.
Moreau, S. J. M., Dingremont., Doury,. & Giordanengo. (2002). Effects of parasitism by Asobara tabida (Hymenoptera: Braconidae) on the development, survival and activity of Drosophila melanogaster larvae. Journal of Insect Physiology. Vol 48 337–347.
Nelly, N. Y., & Yulia, R. (2011). Pengaruh Instar Larva Inang Spodoptera litura Fabricius (Lepidoptera: Noctuidae) terhadap Keberhasilan Hidup Parasitoid Eriborusar genteopilosus Cameron (Hymenoptera: Ichneumonidae). Journal of EntomologiIndonesia. Vol. 8, No. 1, 36-44.
Nixon, G. E. J. (1980). Diapriidae (Diapriinae) Hymenoptera, Proctotrupoidea. London: Royal Entomological Society Of London.
Novkovic, B., Hideyuki, M., Awit , S., & Masahito, T. K. (2011). Taxonomy and phylogeny of Leptopilina species (Hymenoptera: Cynipoidea: Figitidae) attacking frugivorous drosophilid flies in Japan, with description of three new species. Journal of Entomological Science.Vol 14, 333–346.
Parvathi, D., Akshaya, A., & Solomon, F. D. P. (2009). Wonder Animal Model For Genetic Studies - Drosophila melanogaster – Its Life Cycle And Breeding Methods – A Review. Journal of Medicine. Vol. II, Issue 2.
Puspasari, L. T. (2010). Biologi dan Parasitisasi Parasitoid Telur Ooencyrtus erionotae Ferriere (Hymenoptera: Encyrtidae) Pada Hama Penggulung Daun Pisang Erionota thrax Linnaeus: Prospek Pemanfaatannya. Tesis Magister pada Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor: diterbitkan. Rehman, A., & Wilf, P. (2010). Host selection behaviour of aphid parasitoids
(Aphidiidae: Hymenoptera. Journal of Plant Breeding and Crop Science. Vol. 2(10). pp. 299-311.
Reumer, B. (2010). Inducing Wolbachia bacteria in two parasitoid wasps. [online] Tersedia: http://www.science.leidenuniv.nl [18 November 2013]
(24)
41
Romani, B., MarziA, C. R., Nunzio, I., & Ferdinando, B. (2008). The role of the antennae during courtship behaviour in the parasitic wasp Trichopria drosophilae. Journal of Experimental Biology. 211, 2486-2491.
Schilthuizen, M., Goran, N., Richard, S., & Jacques, J. M. V. A. (1998). Morphological and Molecular phylogenetics in the genus Leptopilina (Hymenoptera: Cynipoidae: Eucoilidae). Journal of Entomology. Vol 23, 253-264.
Seyahooei, M. A. (2010) Life-history evolution in hymenopteran parasitoids the roles of host and climate. Thesis pada Leiden University Iran: diterbitkan. Sharifi. (2013). Tests to attract and kill of the fig fruit fly Drosophila sp. in Darab
as a part of an integrated pest control system. International Journal of AgriScience. Vol. 3(1):25-29, January 2013.
Sokolowski, M., & Ted, C. J. T. (1987). Drosophila parasitoid-host interactions: vibrotaxis and ovipositor searching from the host's perspective. Journal of zoology.65: 461-464.
Sukmadinata. (2006). Metode penelitian Pendidikan. Bandung: Rosada.
Sunarno. (2010). Pengendalian Hayati (Biologi Control) Sebagai Salah Satu Komponen Pengendalian Hama Terpadu (Pht).
Veeranna, G., M, R. Nirmala., & D, Mahadevappa. (1987). Record of a new hyperparasite , Trichopria sp. (Hymenoptera: Diapriidae) Of Tricholyga bombycis beck (Diptera: Tachinidae), A Larval Parasite of Bombyx mori L. Journal of science. Vol 56 No. 19.
Vet, L. E.M., M, Meyer., K, Bakker., & Jaques, J. M. V. A. (1984). Intra- and interspecific host discrimination in Asobara (Hymenoptera) larval endo-parasitoids of Drosophilidae: Comparison between closely related and less closely related species. Journal of Elsevier. Volume 32, Issue 3.
Vet, L. E., & Karin, V. O. (1985). Olfactory Microhabitat Selection In Leptopilina heterotoma (Thomson) (Hym: Eucoilidae) A Parasitoid Of Drosophilidae. Journal of Zoology. Vol 35 (3) 497-504.
Wagiman, Prof. Dr. Ir. F. X. (2008). Predator Sebagai. Agens Pengendalian Hayati Hama. Universitas Gadjah Mada: Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Pada Fakultas Pertanian.
Whitfield, J. B. (1998). Phylogeny And Evolution Of Host-Parasitoid Interactions In Hymenoptera. Journal of Entomology. Vol 43:129–51.
(1)
23
Verawaty Sinurat, 2014
morfologi dari parasitoid maupun inang dengan menggunakan buku identifikasi berjudul ‘Drosophila-A Guide To Species Identification and Use’ dan ‘Hymenoptera Of The World’. Khusus untuk pengidentifikasiian parasitoid dilakukan di LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) oleh tenaga ahli dari lembaga tersebut.
3.6Analisis Data
Presentase parasitisasi parasitoid terhadap Drosophila sp. dihitung dengan menggunakan rumus parasitisasi menurut Hamid, et al., (2003) adalah :
Presentase Parasitisasi =
Presentase rasio parasitisasi untuk setiap jenisnya dapat dihitung dengan rumus menurut Hamid, et al., (2003) adalah:
Rasio Parasitisasi =
3.7Alur Penelitian
Adapun alur penelitian adalah sebagai berikut :
Gambar 3.5 Alur Penelitian
STUDI LITERATUR
PENYUSUNAN PROPOSAL DAN SEMINAR
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
PEMASANGAN UMPAN PENGAMBILAN
UMPAN
PROSES “REARING”
PENGUMPULAN PUPA dan
PENGHITUNGAN PUPA PEMELIHARAAN PUPA DI DALAM “Screen-cage”
IDENTIFIKASI DI LABORATORIUM ANALISIS DATA
PENYUSUNAN SKRIPSI
UJIAN SIDANG
PENGAMBILAN dan PENGAWETAN IMAGO
(2)
Verawaty Sinurat, 2014
BAB V PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dari hasil pengambilan sampel yang dilakukan di Kebon Bibit Kota Bandung dan pengidentifikasian yang dilakukan di Laboratorium Struktur Hewan dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia didapat hasil bahwa parasitoid yang menginfeksi Drosophila melanogaster ialah Leptopilina victoriae, Asobara nr citri, dan Trichopria drosophilae. Dengan presentase parasitisasi sebesar 8,74%, sedangkan untuk rasio parasitisasi Leptopilina victoriae sebesar 5,2 %, Asobara nr citri sebesar 1,905% dan Trichopria drosophilae sebesar 1,53%.
5.2 SARAN
Untuk penelitian selanjutnya diharapkan untuk waktu peletakan umpan dapat diperpanjang agar parasitoid yang didapat bukan hanya yang menginfeksi larva maupun telur saja, tetapi parasitoid yang menginfeksi pupa juga dapat lebih banyak tertangkap. Selain itu juga diharapkan penelitian selanjutnya dapat dilakukan di wilayah hutan maupun lahan pertanian yang dimungkinkan Drosophila yang tertangkap bukan hanya dari spesies Drosophila melanogaster saja agar hasil yang didapat lebih bervariasi.
(3)
Verawaty Sinurat, 2014
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, M. E., & Damayanti, B. (2012). Pengaruh lama ketiadaan inang terhadap kapasitas reproduksi parasitoid Snellenius manilae Ashmead (Hymenoptera: Braconidae). Jurnal Entomologi Indonesia. Vol. 9 No. 1, 14-22
Allemand, R., C. Lemaître., F, Frey., M, Boulétreau., F, Vavre., G, Nordlander., Jaques, V. A., & Y. Carton. (2002). Phylogeny Of Six African LeptopilinaSpecies (Hymenoptera: Cynipoidea, Figitidae), Parasitoids Of Drosophila, With Description Of Three New Species. Journal of Entomologi. Vol 38 (4) : 319-332
Alphen, J. J. M. V., & Janssen, A. R. M. (1981). Host Selection By Asobara tabida Nees (Braconidae; Alysiinae) a Larval Parasitoid of Fruit Inhabiting Drosophila Species.Journal of Zoology. Volume 32, Issue 2, pages 194 – 214.
Anonim. (2013). Drosophila melanogaster. [online] Tersedia: http://ms.wikipedia.org. [04 Desember 2013]
Baaren, J. V. (2007). Antennal sensilla of hymenopteran parasitic wasps: variations linked to host exploitation behavior. France: Modern Research and Educational Topics in Microscopy.
Bock, I. R., & Wheeler, M. R. (1972). The Drosophila melanogaster species group. University Texas Publ. Vol 7213, 1–102.
Borror, D. J., Triplehorn, C. A., Johnson, N. F. (1996). An Introduction to the Study of Insects. Sixth edition. Ohio: Saunders College Publishing.
Christopher. (2013). Medication in Animals. [online] Tersedia: http://www.slickscience.com [18 November 2013].
Dreves., Amy, J., Rhodaback., & Gail, A. L. (2011). Protecting Garden Fruits from Spotted Wing Drosophila. Department of Agriculture and Oregon counties. Oregon State University.
Eiseman, C. (2011). Feather duster head - Trichopria – Male Butter Hill Wildlife Sanctuary, Pelham, Hampshire County, Massachusetts, USA. [online]. Tersedia di : http://bugguide.net. [29 Oktober 2013].
Fleury. F., Patricia, G., Nicolas, R., & Roland, A. (2009). Ecology and Life History Evolution of Frugivorous Drosophila Parasitoids. Journal of Elsevier.Volume 70.
(4)
39
Verawaty Sinurat, 2014
Garcia, F. R. M., & Marcelo, P. R. (2013). Augmentative Biological Control Using Parasitoids For Fruit Fly Management In Brazil. Journal of insects. Vol 4, 55-70.
Godfray, H. C. J. (1994). Parasitoids: Behavioral and Evolutionary Ecology. United Kingdom : Princeton University Press.
Goulet, H., & John, T. H. (1993). Hymenoptera of the world: An identification guide to families. Canada: Agriculture Canada.
Hamid, H., et al. (2003). “Keanekaragaman Parasitoid dan Parasitisasinya pada
Pertanaman Padi di Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun”. Jurnal
Hayati. 10, (3), 85-90.
Heimpel, G. E., Claudia, N., & Marlijn, H. (2003). Effects of parasitoid fecundity and host resistance on indirect interactions among hosts sharing a parasitoid. Ecology Letters 6: 556–566.
Indra, S. (2013). Lalat buah, Drosophila melanogaster. [online] Tersedia di: http://dc179.4shared.com/doc/MHKTs4Da/preview.html [04Desember 2013]
Jong, P. W. D., Lia H., Gerrit, G., & Jacques, J. M. V. A. (2009). Different forms of mutual interference result in different spatial distributions Of Foraging Drosophila Parasitoids Asobara Citri And Asobara Tabida. Journal Of Proc. Neth. Entomol. Soc. Meet. Volume 20.
Josso, C., Joffrey, M., Philippe, V., Joan, V. B., & Jacques, J. M. V. A. (2011). Temperature and parasitism by Asobaratabida (Hymenoptera: Braconidae) influence larval pupation behaviour in two Drosophila species.Journal of Zoology. Volume 98, Issue 8, pp 705-709.
Kaiser, L., Aude, C., & Raquel, P. (2009). Dynamic Use of Fruit Odours to Locate Host Larvae: Individual Learning, Physiological State and Genetic Variability as Adaptive Mechanisms. Journal of Elsevier. Volume 70.
Kalshoven, L. G. E. (1981). The Pest of Crops in Indonesia. Jakarta : P.T Ichtiar Baru-Van Hoeve.
Key, R. (2008). Diapriid parasitic wasp male Trichopria sp. [online] Tersedia: http://www.flickr.com [18 November 2013]
Masahito, T., Kimura., & Awit, S. (2012). Diversity and abundance of frugivorous drosophilids and their parasitoids in Bogor, Indonesia. Journal of Natural History.Vol. 46, Nos. 31–32.
(5)
40
Verawaty Sinurat, 2014
Milan, N. F., Kacsoh, B. Z., & Schlenke, T. A. (2012). Alcohol Consumption as Self-Medication against Blood-Borne Parasites in the Fruit Fly. Current Biology. [online]. Tersedia di: http://blogs.scientificamerican.com [28 Oktober 2013].
Mitsuia, H., Kees, V. A., Göran, N., & Masahito, T. K. (2007). Geographical distributions and host associations of larval parasitoids of frugivorous Drosophilidae in Japan. Journal of Natural History. Volume 41, Issue 25-28.
Moreau, S. J. M., Dingremont., Doury,. & Giordanengo. (2002). Effects of parasitism by Asobara tabida (Hymenoptera: Braconidae) on the development, survival and activity of Drosophila melanogaster larvae. Journal of Insect Physiology. Vol 48 337–347.
Nelly, N. Y., & Yulia, R. (2011). Pengaruh Instar Larva Inang Spodoptera litura Fabricius (Lepidoptera: Noctuidae) terhadap Keberhasilan Hidup Parasitoid Eriborusar genteopilosus Cameron (Hymenoptera: Ichneumonidae). Journal of EntomologiIndonesia. Vol. 8, No. 1, 36-44.
Nixon, G. E. J. (1980). Diapriidae (Diapriinae) Hymenoptera, Proctotrupoidea. London: Royal Entomological Society Of London.
Novkovic, B., Hideyuki, M., Awit , S., & Masahito, T. K. (2011). Taxonomy and phylogeny of Leptopilina species (Hymenoptera: Cynipoidea: Figitidae) attacking frugivorous drosophilid flies in Japan, with description of three new species. Journal of Entomological Science.Vol 14, 333–346.
Parvathi, D., Akshaya, A., & Solomon, F. D. P. (2009). Wonder Animal Model For Genetic Studies - Drosophila melanogaster – Its Life Cycle And Breeding Methods – A Review. Journal of Medicine. Vol. II, Issue 2.
Puspasari, L. T. (2010). Biologi dan Parasitisasi Parasitoid Telur Ooencyrtus erionotae Ferriere (Hymenoptera: Encyrtidae) Pada Hama Penggulung Daun Pisang Erionota thrax Linnaeus: Prospek Pemanfaatannya. Tesis Magister pada Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor: diterbitkan. Rehman, A., & Wilf, P. (2010). Host selection behaviour of aphid parasitoids
(Aphidiidae: Hymenoptera. Journal of Plant Breeding and Crop Science. Vol. 2(10). pp. 299-311.
Reumer, B. (2010). Inducing Wolbachia bacteria in two parasitoid wasps. [online] Tersedia: http://www.science.leidenuniv.nl [18 November 2013]
(6)
41
Verawaty Sinurat, 2014
Romani, B., MarziA, C. R., Nunzio, I., & Ferdinando, B. (2008). The role of the antennae during courtship behaviour in the parasitic wasp Trichopria drosophilae. Journal of Experimental Biology. 211, 2486-2491.
Schilthuizen, M., Goran, N., Richard, S., & Jacques, J. M. V. A. (1998). Morphological and Molecular phylogenetics in the genus Leptopilina (Hymenoptera: Cynipoidae: Eucoilidae). Journal of Entomology. Vol 23, 253-264.
Seyahooei, M. A. (2010) Life-history evolution in hymenopteran parasitoids the roles of host and climate. Thesis pada Leiden University Iran: diterbitkan. Sharifi. (2013). Tests to attract and kill of the fig fruit fly Drosophila sp. in Darab
as a part of an integrated pest control system. International Journal of AgriScience. Vol. 3(1):25-29, January 2013.
Sokolowski, M., & Ted, C. J. T. (1987). Drosophila parasitoid-host interactions: vibrotaxis and ovipositor searching from the host's perspective. Journal of zoology.65: 461-464.
Sukmadinata. (2006). Metode penelitian Pendidikan. Bandung: Rosada.
Sunarno. (2010). Pengendalian Hayati (Biologi Control) Sebagai Salah Satu Komponen Pengendalian Hama Terpadu (Pht).
Veeranna, G., M, R. Nirmala., & D, Mahadevappa. (1987). Record of a new hyperparasite , Trichopria sp. (Hymenoptera: Diapriidae) Of Tricholyga bombycis beck (Diptera: Tachinidae), A Larval Parasite of Bombyx mori L. Journal of science. Vol 56 No. 19.
Vet, L. E.M., M, Meyer., K, Bakker., & Jaques, J. M. V. A. (1984). Intra- and interspecific host discrimination in Asobara (Hymenoptera) larval endo-parasitoids of Drosophilidae: Comparison between closely related and less closely related species. Journal of Elsevier. Volume 32, Issue 3.
Vet, L. E., & Karin, V. O. (1985). Olfactory Microhabitat Selection In Leptopilina heterotoma (Thomson) (Hym: Eucoilidae) A Parasitoid Of Drosophilidae. Journal of Zoology. Vol 35 (3) 497-504.
Wagiman, Prof. Dr. Ir. F. X. (2008). Predator Sebagai. Agens Pengendalian Hayati Hama. Universitas Gadjah Mada: Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Pada Fakultas Pertanian.
Whitfield, J. B. (1998). Phylogeny And Evolution Of Host-Parasitoid Interactions In Hymenoptera. Journal of Entomology. Vol 43:129–51.