KASUS KELOMPOK DAN TIM KERJA

KASUS KELOMPOK DAN TIM KERJA

Nama Anggota :
 Dea Andriliani
 Debbi Clarisa Iskandar
 Salwa Zahra
 Taufiq Qurrahman

Sekolah Tinggi Ilmu manajemen
STIM PASE LANGA
LANGSA, 2018

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Kasus
Kelompok dan Tim Kerja.
Makalah ini penulis susun dengan tujuan untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Manajement dan untuk menambah wawasan pembaca tentang Kelompok
dan Tim kerja berdasarkan analisis contoh kasus.
Penulis berharap, semoga makalah ini dapat menambah wawasan pembaca
sesuai dengan tujuan disusunnya makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah

ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritikan yang
membangun akan penulis terima dengan senang hati.

Langsa, 17 Maret 2018

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
A.

LATAR BELAKANG
Dibalik suksesnya sebuah perusahaan, ada sekelompok orang

yang

menjadi tonggak kesuksesan tersebut. Inilah yang disebut kelompok dan Tim
kerja. Adanya visi, misi, tujuan, ide,gagasan, dan saling berbagi pengalaman antar
mereka sebagai kelompok maupun tim kerja membuat kinerja perusahaan menjadi
lebih jelas dan konsisten dalam pencapaian setiap target mereka.

Lalu, bentuk, sistem, tipe, dan model kelompok ataupun tim seperti apa
yang digunakan sebuah perusahaan dalam mencapai kesuksesannya? Pada
makalah ini akan di bahas contoh kasus serta analisis mengenai ini.

B.

RUMUSAN MASALAH
Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1. Apa aspek Kelompok dan Tim yang terdapat di dalam contoh kasus?
2. Bagaimana Analisa mengenai kasus sehubungan dengan Tim dan
Kelompok?

C.

TUJUAN
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui aspek Kelompok dan Tim yang terdapat di dalam
contoh kasus.
2. Untuk mengetahui Analisa mengenai kasus sehubungan dengan Tim
dan Kelompok


D.

MANFAAT
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perilaku

Organisasi dan untuk menambah wawasan pembaca tentang materi Kelompok dan
Tim.
BAB II
PEMBAHASAN

A. KASUS YANG DIBAHAS
PIXAR ANIMATION STUDIOS atau yang kita kenal dengan nama
Pixar adalah studio animasi komputer dari USA yang sangat terkenal di
dunia yang berpusat di Emeryville, California. Pixar terkenal dengan CGIFilm Animasinya yang sangat berkualitas. Tapi sebelum itu Pixar adalah
sebuah perusahaan software dan aplikasi yang bernamaThe Graphic Group.
Studio ini memang bekerja di bidang grafis dan animasi, oleh karena itu
Pixar

terkenal


dengan

animasinya.

Pixar

dulu

bekerja

sama

dengan lucasfilm & pada tahun 1986 studio ini berdiri sendiri
Sejak pertama kali muncul dengan film perdana, Toys Story, Pixar
memang telah menggebrak persaiangan industri film Amerika terutama untuk
pasar film animasi. Disandingkan dengan beberapa nama besar lain seperti Disney
Animation serta Dreamworks, nyatanya Pixar tak pernah kalah pamor bahkan
berhasil unggul dengan bukti sederet penghargaan bergengsi dalam industri
perfilman.

Berikut adalah daftar film yang dirilis pixar dengan keuntungan yang
mereka peroleh:
Toy Story(1995)

$361,958,736

Bug’s Life(1998)

$ 363,398,565

Toy Story 2(1999)

$ 485,015,179

Monsters Inc(2001)

$ 525,366,597

Finding Nemo(2003)


$ 864,625,978

The Incredibles(2004)

$ 631,442,092

Cars(2006)

$ 461,981,197

Ratatouille(2007)

$ 476,753,550

Namun apakah sebenarnya rahasia kesuksesan perusahaan tersebut? Salah
satunya adalah budaya kerja yang selalu menempatkan kebebasan berkreasi bagi
tim-tim kerjanya. Terbukti, kini banyak karya hebat yang lahir berkat lepasnya
kekang aturan para tim kreatif Pixar.

Lebih dalam, berikut ini adalah beberapa budaya kreatif yang berhasil

diterapkan Pixar hingga menjadi perusahaan besar bernilai triliunan dollar.
1. Membuka Peluang Besar Terciptanya Inovasi
Pada semua judul film yang telah dirilis oleh Pixar, tentu kita bisa melihat
potongan film dalam durasi pendek yang muncul di awal film atau yang kadang
disebut dengan teaser. Dalam kumpulan cuplikan tersebut ternyatanya justru
muncul banyak inovasi dan inspirasi baru dari para pekerja Pixar. Ada saja hal
baru seperti karakter atau inspirasi cerita yang justru muncul dari teaser film
tersebut.
2. Menampung Banyak Ide
Budaya kerja positif berikutnya yang diterapkan dalam tubuh Pixar adalah
selalu menampung ide sebanyak mungkin. Hal ini praktis membuat tim kreatif
tidak bertumpu pada satu ide saja, selalu ada plan B, C, D dan seterusnya yang
disediakan oleh para pekerja.
Selain memberi lebih banyak masukan, budaya kerja seperti ini juga bisa
menjadi sarana untuk memperkuat hubungan antar anggota tim. Ketika satu ide
dirasa kurang maka akan “ditambal” dengan ide yang lain. Demikian juga ketika
ada ide brilian yang muncul, semua tentu akan saling dukung untuk mewujudkan
ide tersebut.
3. Selalu Menjalankan Evaluasi Detil
Masih berhubungan dengan kerja sama tim, ketika sebuah proyek telah

rampung pada satu tahap maka akan diadakan evaluasi detil terkait hasil tersebut.
Di sini selalu diutamakan masukan dari banyak orang sebagai filter untuk
menghasilkan produk film terbaik.
Ketika berdiskusi melihat semua kekurangan dan kelebihan yang ada, tak
jarang pula kembali muncul ide luar biasa dari anggota tim. Ide tersebut bahkan
telah berubah layaknya kait yang menghubungkan tiap tahap produksi film Pixar.

Sebagai hasil akhir, buah evaluasi detil tersaji pada kualitas film Pixar yang luar
biasa.
4. Menjaga Prinsip Kebersamaan
Budaya lain yang terus diupayakan terjaga dalam tim kerja Pixar adalah
prinsip kebersamaan. Sebagai informasi, hingga saat ini Pixar telah menelurkan
16 judul film animasi yang mayoritas berhasil menjadi animasi populer setelah
dirilis. Dari jajaran film tersebut, telah lahir beberapa nama sutradara film hebat
yang menukangi film Pixar tersebut.
Namun yang selalu diingat oleh para sutradara tenar tersebut, kesuksesan
tidak ia dapatkan atas usahanya sendiri melainkan ada banyak tangan lain yang
ikut membantu hingga terselesaikannya sebuah film. Oleh karena itu, prinsip
kebersamaan dan lebih mengutamakan kesuksesan atas nama bersama menjadi
nilai positif yang patut dicontoh perusahaan lain.

5. Selalu Berbagi
Saat ini Pixar dikenal sebagai salah satu perusahaan yang paling berhasil
dalam bidang animasi. Namun nyatanya keberhasilan tersebut tidak mereka
pendam sendiri. Sebagai bukti, #softwareediting animasi milik Pixar yakni
Renderman, di lepas ke publik sehingga bisa digunakan masyarakat luas untuk
tujuan non-komersil. Dengan dirilisnya software tersebut secara gratis diharapkan
akan lebih banyak lagi muncul talenta luar biasa di bidang animasi yang kelak
bisa mengeluarkan karya inspiratif untuk orang banyak.

B.

ANALISIS KASUS YANG DIBAHAS
1. Analisis Aspek Kelompok Dan Tim
Skema 1

Dari skema di atas dapat disimpulkan bahwa kasus tersebut mengenai
sebuah tim yang ada pada perusahaan pixar, karena terlihat bahwa mereka
memiliki sasaran dengan menetapkan keberhasilan kerja yang ditandai dengan
kinerja yang kolektif dimana sesama karyawan/tim memberikan sinergi yang
positif. Serta pixar juga menjalankan seluruh komponen penggerak perusahaan,

sesuai tugas dan kewenangannya masing-masing dimana karyawan tidak hanya
bekerja sebagai individual namun juga sebagai pelengkap untuk yang lain karna
mereka memiliki prinsip bahwa keahlian masing masing yang mereka punya
adalah kebutuhan bersama umtuk mencapai tujuan dan kesuksesan yang mereka
targetkan.
2. Tipe Tim Yang Digunakan Perusahaan Pixar
Tim dapat diklasifisikan berdasarkan sasarannya. Bentuk yang paling
umum digunakan dalam organisasi atau perusahaan adalah :
1. Tim Pemecah Masalah
Tim ini terdiri dari 5 sampai 12 karyawan jam-jaman dari suatu
departemen yang bertemu selama beberapa jam tiap pekan untuk membahas
perbaikan kualitas, efisiensi danlingkungan kerja.
2. Tim Kerja Pengelola Diri
Tim kerja pengelola diri adalah kelompok karyawan (biasanya 10 sampai
15 orang) yang memikul tanggung jawab dari mantan penyelia mereka. Tim ini
mencakup kerja tentang perencanaan dan penjadwalan kerja, kontrol kolektif atas
langkah kerja, membuat keputusan operasi dan mengambil tindakan atas
permasalahan.
3. Tim Lintas Fungsional.
Tim lintas fungsional adalah tenaga kerja dari tingkat hirarki yang sama,

tetapi dari tempat pekerjaan yang berbeda. Tim lintas fungsional merupakan cara

efektif yang memungkinkan orang-orang dari aneka bidang dalam suatu
organisasi (atau bahkan antar organisasi) untuk bertukar informasi,
mengembangkan
gagasan
baru
dan
memecahkan
masalah,
serta
mengkoordinasikan proyek yang rumit.
4. Tim Virtual
Tim Virtual adalah tim yang menggunakan teknologi komputer untuk
mengikat secara fisik secara bersama membagi anggota untuk mencapai tujuan
bersama.
Maka dapat disimpulkan tipe tim pada perusahaan pixar ialah
1. tim pemecah masalah ( problem-solving) dan
2. tim lintas fungsional.tim pemecah masalah
pada perusahaan pixar

berfungsi memberikan evaluasi kinerja untuk

perbaikan kualitas perfilman merekasedangkan timlintas fungsional tampak saat
karyawan dari berbagai bidang dan keahlian berkumpul untuk saling bertukar
informasi, ide,maupun gagasan yang baru serta melakukam pemecahan masalah
ketika proses pembuatan film filmyang akan mereka rilis.

3. Efektivitas Tim perusahaan Pixar
Lalu bagaimana cara pixar membangun kefektifan kerja tim kreatif mereka?

bentuk 1

1.

Rancangan pekerjaan
Keefektifan tim membutuhkan kerjasama dan menempatkan tanggung

jawab bersama untuk melaksanakan tugas penting.begitu juga dengan tim kreatif
pixar, mereka mengutamakan kebebasan dan otonomi, keuntungan pada kegunaan
keahlian

berbeda

dan

talenta,

kemampuan

untuk

menyelesaikan

dan

mengidentifikasi semua tugas atau produk film yang akan mereka rancang.
Sehingga dengan Rancangan kerja ini, memotivasi dari mereka

untuk

meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan mereka.

2.

Komposisi
Kategori ini memasukkan variabel yang terkait bagimana tim dapat

dibentuk menjadi staf. Komposisi tim yang efektif terdiri dari :

a. Kemampuan anggota
b.Personalitas
c. Mengalokasikan peran dan menggalakkan keanekaragaman
d.Ukuran Tim kerja
e. Kefleksibelan anggota
f. Pilihan anggota
Komposisi pada efektivitas tim pixar tampak pada budaya kreatif yang
mereka terapkan di lingkungan pekerjaan, yaitu dimana seluruh anggota tim
diberikan kesempatan bebas dalam menampung banyak ide. Sehingga
kemampuan anggota akan muncul dengan sendirinya dan personalitas tiap tiap
individu yang memberikan sinergi yang positif otomatis akan mempengaruhi
anggota yang lain.
3.

Konteks

Ada tiga faktor kontekstual dalam kinerja tim yang efektif yaitu:
a.Sumber daya memadai
b. Kepemimpinan dan struktur
c.Evaluasi kinerja dan sistem ganjaran yang benar
Pada bagian konteks: pixar selalu melakukan evaluasi pada setiap tahaptahap proyek mereka. Baik itu dalam pembuatan film maupun setelah proyek
pembuatan film itu telah selesai. Contoh, ketika melakukan perancangan sebuah
film, pada setiap tahap pembuatannya, pixar akan selalu melakukan evaluasi
apakah film yang mereka buat telah sesuai dengan konteks kekeluargaan dimana
film tersebut harus mempunyai nilai moral di dalamnya, sehingga nilai moral
yang ingin disampaikan dapat diterima oleh pangsa pasar perfilman mereka.
4. Proses
Hal lain yang berkaitan dengan keefektifan tim adalah variabel proses.
Pada komponen ini hal-hal yang terkait adalah :

a. Tujuan bersama
b. Menegakkan tujuan spesifik
c. Kekuatan tim
d. Tingkat konflik
e.Kemalasan sosial
proses dalam efektivitas kerja Tim pixar terlihat pula dari budaya kreatif
yang pixar terapkan yaitu saling berbagi dan menjaga prinsip kebersamaan. Jelas,
bahwa Tim pixar mempunyai arahan untuk tujuan bersama, momentum dan
komitmen untuk anggota sebagai suatu visi. Sehingga dengan hal tersebut akan
meningkatkan kepercayaaan anggota dalam tim dan mengurangi resiko
kemungkinan konflik dapat terjadi.

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Perbedaan kelompok dan tim dapat terlihat dari contoh kasus di atas,
dimana

pada

kasus

tersebut

memperlihatkan

kinerja

sebuah

tim,yang

menggunakan sasaran kinerja yang kolektif, antara anggota tim saling
memberikan sinergi yang positif, akuntabilitas yang tampak tidak hanya sebagai
individu namun juga saling melengkapi, serta keahlian- keahlian yang dimiliki
tiap tiap anggota dikembangkan dan saling menggantikan.
SARAN
Untuk perusahaan :


Agar selalu menerapkan budaya kreatif mereka ciptakan untuk anggota
dan tim-tim kreatif pixar serta menambah poin poin dari budaya kreatif
tersebut untuk kemajuan perusahaan pixar

DAFTAR PUSTAKA

Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi Kesepuluh. Terj. Benyamin
Molan.
Jakarta: PT Indeks Kelompok GRAMEDIA.
Stephen Robbins-Timothy A. Judge. Perilaku Organisasi. Edisi 12. Salemba
Empat: Jakarta
(http://okt3ri117-httyd.mywapblog.com/sejarah-singkat-pixar.xhtml)
2016, pukul 11.28 WIB

20

maret