Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kedudukan Perempuan dalam Keluarga di Masyarakat Nias
KEDUDUKAN PEREMPUAN DALAM KELUARGA
DI MASYARAKAT NIAS
TESIS
Diajukan Kepada
Program Pascasarjana Magister Sosiologi Agama
Universitas Kristen Satya Wacana
Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains
Oleh:
Hiskia Ge`e
752016014
PROGRAM MAGISTER SOSIOLOGI AGAMA
FAKULTAS TEOLOGI
UNIVESITAS KRISTEN SATYA WACANA
Agustus 2017
i
LEMBAR PENGESAHAN
Nama
Nim
Program Strudi
Judul
: Hiskia Ge`e
: 752016014
: Sosiologi Agama
: KEDUDUKAN PEREMPUAN DALAM KELUARGA
DI MASYARAKAT NIAS
Menyetujui
Dr. David Samiyono, MTS.,SLS.
Pembimbing I
Pdt. Dr. Retnowati,M.Si.
Pembimbing II
Pdt. Dr. Tony Tampake
Penguji
Mengesahkan
Pdt. Dr. Tony Tampake
Ketua Program Studi
Dinyatakan LULUS pada tanggal : 29 Agustus 2017
ii
Lembaran Pernyataan Tidak Plagiat
iii
Pernyataan Persetujuan Akses
iv
MOTTO
Tuhan Adalah Gembalaku, Takkan Kekurangan Aku
Mazmur 23:1
Tulisan Ini dipersembahkan kepada;
Istri (Ina Titin Ge`e) dan kedua Anakku Tercinta Kristin dan Yosua
yang telah mengorbahkan cinta, perhatian, perlindungan seorang suami dan
Ayah sekaligus telah mendukung Papa dalam proses studi dan Pelayanan,
kalianlah alasan bagiku untuk selalu bersemangat dan menyerahkan hidup
secara total kepada Dia yang pemberi Hidup
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanya bagi Kristus yang adalah pemberi hidup dan sumber
segalanya. Proses penyelesaian studi yang berlangsung selama satu tahun secara
manusiawi sungguh berat, perjuangan mengikuti perkuliahan, penyelesaian Tesis
dibarengi dengan perjuangan melawan penyakit yang diderita--keluar masuk rumah
sakit menjadi hal yang biasa. Namun dari berbagai semak berduri, gunung tinggi
dan lembah terjal yang harus di lalui bersama Tuhan, penulis memiliki cerita yang
asyik dan berlinang air mata, terharu campur bahagia bila mengingat kembali-“TUHAN LUAR BIASA”.
Proses penyelesaian studi ini Tuhan mengajari penulis banyak hal, pertama
dalam melawan penyakit, saya diingatkan dengan ungkapan Paulus dalam suratnya
kepada Jemaat “…sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna"
(1 Kor 12:9b), kedua adalah dalam berbagai hal saya dikuatkan dengan nyanyian
Mazmur Daud dalam Mazmur 23: 1 “TUHAN adalah gembalaku, takkan
kekurangan aku”
Tulisan ini lahir dari keprihatinan terhadap perempuan-perempuan Nias.
Selama belasan tahun melayani, penulis mengamati perilaku para suami-suami
terhadap Istri-istri, di satu sisi mereka sangat menyayangi menghargai, namun di
sisi lain, istri-istri ditempatkan pada kedudukan paling rendah—terjadi penindasan
dalam rumah tangga.
vi
Proses penyelesaian studi dan tesis ini adalah anugerah, karena itu Tuhan
menggunakan banyak orang untuk penyelesaian studi ini, karena itu tidak ada
ungkapan yang sangat layak, dan puisi yang Indah selain ucapan terima kasih.
Sebagian diucapkan terima kasih kepada;
1. Mama dan Papa (alm.) tercinta yang telah menjadi role model dalam
menempatkan perempuan pada
posisi yang sebenarnya, serta doa Mama
telah meguatkan anak melalui berbagai tantangan.
2. Istri (Ina Titin Ge`e) dan anak-anaku tercinta Kristin dan Yosua yang telah
mengorbankan cinta, perhatian, perlindungan, dan figure suami dan ayah
selama satu tahun.
Doa-doanya telah memberi semangat, kekuatan
tersendiri dalam proses studi ini.
3. Pak Dr. David Samiyono dan Ibu Pdt. Dr. Retnowati yang telah membuka
khasanah berpikir dan membimbing penulis, baik sebelum tulisan ini
dikerjakan, maupun saat proses penulisan berlangsung
4. Pimpinan Fakultas Teologi dan Universitas Kristen Satya Wacana yang
memberi peluang bagi penulis untuk studi lanjut di Fakultas teologi
sekaligus memberi beasiswa (pendidikan) Notohamidjoyo bagi penulis
5. Pimpinan Sinode BNKP yang telah merekomendasikan penulis untuk studi
lanjut, secara khusus kepada bapak Ephorus ( Dr. Tuhoni telaumbanua,
M.Si) yang mengfasilitasi penulis memperoleh beasiswa.
6. Gereja Kristen Perjanjian Baru Bandung yang telah bersedia membantu
penulis secara Materi
7. Bapak A. Pratama Daeli (ketua Pengadilan Negeri Solo) yang bersedia
membantu penulis secara materi dan semangat selama studi.
vii
8. Dosen-dosen Pasca Sarjana Fakultas teologi yang telah mengajar dan
menjadi teman dalam diskusi, baik dalam forum formal maupun non-formal
9. Pak Dr. Toni Tampake, Ibu Retno dan teman-teman dalam kelas Mata
kuliah Sosiologi Gender dan Keluarga (Pdt. Finsen, Pdt. Nova, Debo, Tirsa,
Berti, Yovid, Pdt. Setyo, Vanda, Yanse) yang telah menjadi teman diskusi
tentang gender dan keluarga, sehingga ide-ide dalam tulisan ini mengalam
perkembangan yang baik
10. Teman-teman pendeta dan warga Jemaat yang selalu memberi semangat dan
dukungan doa bagi penulis.
11. Para saudaraku tercinta; A/I Anton, A/I Noni, A/Vinsen/ A/I Jovi,
Niko/Darni serta penakan-ponakan yang cantik dan ganteng yang telah
mendukung penulis selama studi.
12. Sahabatku yang bagiku dia bagaikan adik kandungku Pdt. Finsen Oematan
(Pendeta Dari Bali) yang telah memperlakukan saya sebagai sahabat dan
bahkan juga sebagai saudara. Di saat saat harus nginap di rumah sakit,
beliau turut dalam penderitaanku dengan berjaga di rumah sakit, bahkan
harus setiap hari harus pulang pergi ke Asrama untuk mengurus
kebutuhanku. Terima kasih Sobat
13. Para teman-teman yang baik, Pdt. Nova, Tirsa, Vanda, Debo, Pdt. Kamto
dan teman-teman lain yang tidak sempat disebutkan namanya, terima kasih
atas kebersamaan dan dukungan selama studi di UKSW
14. Teman-teman alumni Fakultas teologi angkatan 2000 yang berada di
Salatiga, Handri, Ricky, Echi, Mety yang telah memberi dukungan moral.
viii
15. Teman-teman Mahasiswa dan orang Tua Nias yang berada di Salatiga, Bpk
A/I Vano Lase, A. Iman Laoli, Bpk Etika Halawa, Natalius Sarumaha,
Erwin Mendrofa, Bobi Lase, Putra lase, Priskila Lase, Piter Tel. terima
kasih kebersamaanya.
16. Para nara sumber yang sangat baik—ditengah kesibukan bapak/ibu,
menyediakan waktunya untuk berdiskusi tentang budaya, perempuan dan
keluarga Nias.
Akhir kata, Tulisan ini penuh dengan keterbatasan dan kekurangan, karena
itu masukan dari berbagai pihak sangat diharapkan demi pengembangan ilmu
pengetahuan yang berfungsi untuk memanusiakan manusia. Kemuliaan dan
nama besar hanya bagi Kristus yang telah memperlakukan laki-laki dan
perempuan sama.
Salatiga, 24 Agustus 2017
Penulis,
Pdt. Hiskia Ge`e, S.Si
ix
Daftar Isi
Lembaran Pengesahan
Lembaran Pernyataan Tidak Plagiat
Lembaran Pernyataan Persetujuan Akses
Motto
Kata Pengantar
Daftar Isi
Abstrak
ii
iii
iv
v
vi
x
xiii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Batasan Masalah
Keutamaan (Urgensi) Penelitian
Signifikansi Penelitian
Metode Penelitian
Kerangka Berpikir
2
2
6
6
7
7
8
10
13
BAB 2 GENDER DALAM KELUARGA;KERANGKA TEORITIS
Kedudukan Perempuan; Sebuah Konsep Awal
15
15
Teori Keluarga dari berbagai Pendekatan
16
1. Konsep Keluarga
16
2. Teori Keluarga; Pendekatan Antropologis
18
3. Teori Keluarga: Struktural-Fungsional/system
25
4. Teori Keluarga: Struktural-Fungsional/system
33
Gender dan Feminisme
37
Kesadaran Kesetaraan; sebuah Sejarah Singkat
42
R.A. Kartini Dan Kesadaran Diri Akan Kesetaraan
44
Teori-Teori Feminis
53
A. Feminisme Marxis dan Sosialis
53
B. Femisnis Poskolonial; Perempuan Sebagai Subaltern
64
x
BAB III PEREMPUAN DALAM TRADISI NIAS
Sekilas Pandang Tentang Nias
75
A. Geografis
78
B. Agama, Penduduk dan Mata Pencaharian
80
C. Bahasa
81
D. Cerita Rakyat; Asal-usul Nias
82
E. Fondrakȍ dan Famatȍ Harimao
87
Konsep, Tujuan dan Fungsi Keluarga Dalam Masyarakat Nias
89
Bentuk-Bentuk Keluarga Dalam Masyarakat Nias
95
Strata Sosial Masyarakat Nias
98
Proses Terjadinya Keluarga Melalui Pernikahan
103
Filosofi bȍwȍ
102
Laki-laki dalam tradisi dan Keluarga Nias
115
Anak Dalam Keluarga Masyarakat Nias
116
Perempuan Dalam Keluarga
Perempuan Sebagai Anak dalam keluarga
A. Perempuan sebagai Anak Tunggal dalam Sebuah Keluarga.
118
118
B. Perempuan sebagai anak angkat dalam sebuah Keluarga
124
C. Perempuan Sebagai Isteri
124
D. Perempuan Sebagai Janda
131
E. Perempuan Sebagai Pengelola Rumah Tangga
132
F. Perempuan Sebagai Ibu.
G. Perempuan Sebagai Agen Perdamaian
Perempuan di masyarakat Nias Selatan
135
137
147
Perubahan Sosial Menuntut Perubahan Adat Tanpa Fondrakȍ atau
Fomato harimao
BAB IV
147
KEDUDUKAN PEREMPUAN DALAM KELUARGA :
Perilaku Masyarakat Nias Terhadap Perempuan
153
Keluarga Dan Hierarki Kekusaan
153
Kedudukan Perempuan Dalam Keluarga
159
A. Perempuan Sebagai Anak dalam Keluarga
B. Perempuan Sebagai Istri
160
165
xi
1. Istri sebagai Pribadi yang kedua dalam Kelurga
165
2. Istri sebagai pribadi subordinat pada namanya sebagai
bȍli gana’a
3. Istri sebagai pribadi subordinat pada namanya sebagai bene`ȍ
C. Istri Sebagai Kuda Beban Yang Tidak Berhenti Bekerja
170
172
174
1.
Pekerjaan Ganda perempuan sebagai Solaya Ngai Mbatȍ
175
2.
Pekerjaan Ganda perempuan sebagai Menantu
177
3.
Pekerjaan Ganda perempuan pada namanya
sebagai ni’owalu
Kekerasan Terhadap Perempuan
178
179
A. Kekerasan Terhadap Beligana’a atau Ni’owalu
179
B. Kekerasan Terhadap Solaya ngai mbatȍ
181
Janda Sebagai Yang Kedua Tanpa Yang Pertama
185
Perempuan Sebagai Manifestasi Dewi Yang Selalu Dimuliakan
185
Kedudukan Yang Ganda; Mengapa Demikian?
192
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
196
196
203
Daftar Pustaka
205
xii
Abstrak
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh
informasi adat Nias yang mempengaruhi pola tindakan dan pola budaya Nias
terhadap perempuan serta Menganalisa kedudukan perempuan dalam keluarga di
Nias serta hal-hal yang mempengaruhinya. Untuk mencapai tujuan tersebut maka
penulis menggunakan metode kualitatif untuk mengekploitasi, mengkaji nuansa
sikap yang samar-samar, dan memahami makna lebih mendalam tentang perilaku
Masyarakat Nias terhadap perempuan. Untuk itu, teori yang digunakan adalah
teori feminis.
Nias menganut budaya patriakha yang di dalamnya terjadi bias, namun
budaya patriaakha dan bias gender yang terjadi sangat berbeda dengan budaya
patriakha dan bias gender di tempat-tempat yang lain. Di satu sisi perempuan
ditempatkan pada posisi yang paling tinggi yakni sebagai manifestasi dewi (Inada
Silewe Hai Nazarata) yang dinyatakan dalam perilaku setiap hari terhadap
perempuan; perempuan selalu diagungkan, dihormati, di dengar dan dicintai.
Perempuan sebagai ibu dipercaya menentukan hari pernikahan putrinya, dipercaya
sebagai pengelola rumah tangga, sebagai juru damai baik di keluarga batih maupun
keluarga besar. Di sisi lain perempuan ditempatkan pada kedudukan yang paling
rendah sebagai manusia; sebagai anak perempuan hanya sebagai pribadi titipan di
rumah orang tuanya, sebagai istri perempuan mengalami diskriminasi, kekerasan
dalam rumah tangga, beban ganda, ditempatkan sebagai kelas subordinat.
Penindasan terhadap perempuan tidak hanya dilakukan oleh laki-laki, tetapi juga
oleh perempuan di mana hal ini dilakukan atas legitimasi budaya dan agama
Kristen. Melalui penelitian ini, peneliti ingin mengangakat filosophi yang
mengalami pergeseran magna dan memberi sumbangan pemikiran bagi masyarakat
akan harkat dan martabat perempuan sebagai pribadi yang harus diperlakukan adil
dan sama seperti lai-laki.
Key words: Kedudukan Perempuan, Perempuan Nias, Budaya Nias, Keluarga,
Gender, Feminisme
xiii
DI MASYARAKAT NIAS
TESIS
Diajukan Kepada
Program Pascasarjana Magister Sosiologi Agama
Universitas Kristen Satya Wacana
Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains
Oleh:
Hiskia Ge`e
752016014
PROGRAM MAGISTER SOSIOLOGI AGAMA
FAKULTAS TEOLOGI
UNIVESITAS KRISTEN SATYA WACANA
Agustus 2017
i
LEMBAR PENGESAHAN
Nama
Nim
Program Strudi
Judul
: Hiskia Ge`e
: 752016014
: Sosiologi Agama
: KEDUDUKAN PEREMPUAN DALAM KELUARGA
DI MASYARAKAT NIAS
Menyetujui
Dr. David Samiyono, MTS.,SLS.
Pembimbing I
Pdt. Dr. Retnowati,M.Si.
Pembimbing II
Pdt. Dr. Tony Tampake
Penguji
Mengesahkan
Pdt. Dr. Tony Tampake
Ketua Program Studi
Dinyatakan LULUS pada tanggal : 29 Agustus 2017
ii
Lembaran Pernyataan Tidak Plagiat
iii
Pernyataan Persetujuan Akses
iv
MOTTO
Tuhan Adalah Gembalaku, Takkan Kekurangan Aku
Mazmur 23:1
Tulisan Ini dipersembahkan kepada;
Istri (Ina Titin Ge`e) dan kedua Anakku Tercinta Kristin dan Yosua
yang telah mengorbahkan cinta, perhatian, perlindungan seorang suami dan
Ayah sekaligus telah mendukung Papa dalam proses studi dan Pelayanan,
kalianlah alasan bagiku untuk selalu bersemangat dan menyerahkan hidup
secara total kepada Dia yang pemberi Hidup
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanya bagi Kristus yang adalah pemberi hidup dan sumber
segalanya. Proses penyelesaian studi yang berlangsung selama satu tahun secara
manusiawi sungguh berat, perjuangan mengikuti perkuliahan, penyelesaian Tesis
dibarengi dengan perjuangan melawan penyakit yang diderita--keluar masuk rumah
sakit menjadi hal yang biasa. Namun dari berbagai semak berduri, gunung tinggi
dan lembah terjal yang harus di lalui bersama Tuhan, penulis memiliki cerita yang
asyik dan berlinang air mata, terharu campur bahagia bila mengingat kembali-“TUHAN LUAR BIASA”.
Proses penyelesaian studi ini Tuhan mengajari penulis banyak hal, pertama
dalam melawan penyakit, saya diingatkan dengan ungkapan Paulus dalam suratnya
kepada Jemaat “…sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna"
(1 Kor 12:9b), kedua adalah dalam berbagai hal saya dikuatkan dengan nyanyian
Mazmur Daud dalam Mazmur 23: 1 “TUHAN adalah gembalaku, takkan
kekurangan aku”
Tulisan ini lahir dari keprihatinan terhadap perempuan-perempuan Nias.
Selama belasan tahun melayani, penulis mengamati perilaku para suami-suami
terhadap Istri-istri, di satu sisi mereka sangat menyayangi menghargai, namun di
sisi lain, istri-istri ditempatkan pada kedudukan paling rendah—terjadi penindasan
dalam rumah tangga.
vi
Proses penyelesaian studi dan tesis ini adalah anugerah, karena itu Tuhan
menggunakan banyak orang untuk penyelesaian studi ini, karena itu tidak ada
ungkapan yang sangat layak, dan puisi yang Indah selain ucapan terima kasih.
Sebagian diucapkan terima kasih kepada;
1. Mama dan Papa (alm.) tercinta yang telah menjadi role model dalam
menempatkan perempuan pada
posisi yang sebenarnya, serta doa Mama
telah meguatkan anak melalui berbagai tantangan.
2. Istri (Ina Titin Ge`e) dan anak-anaku tercinta Kristin dan Yosua yang telah
mengorbankan cinta, perhatian, perlindungan, dan figure suami dan ayah
selama satu tahun.
Doa-doanya telah memberi semangat, kekuatan
tersendiri dalam proses studi ini.
3. Pak Dr. David Samiyono dan Ibu Pdt. Dr. Retnowati yang telah membuka
khasanah berpikir dan membimbing penulis, baik sebelum tulisan ini
dikerjakan, maupun saat proses penulisan berlangsung
4. Pimpinan Fakultas Teologi dan Universitas Kristen Satya Wacana yang
memberi peluang bagi penulis untuk studi lanjut di Fakultas teologi
sekaligus memberi beasiswa (pendidikan) Notohamidjoyo bagi penulis
5. Pimpinan Sinode BNKP yang telah merekomendasikan penulis untuk studi
lanjut, secara khusus kepada bapak Ephorus ( Dr. Tuhoni telaumbanua,
M.Si) yang mengfasilitasi penulis memperoleh beasiswa.
6. Gereja Kristen Perjanjian Baru Bandung yang telah bersedia membantu
penulis secara Materi
7. Bapak A. Pratama Daeli (ketua Pengadilan Negeri Solo) yang bersedia
membantu penulis secara materi dan semangat selama studi.
vii
8. Dosen-dosen Pasca Sarjana Fakultas teologi yang telah mengajar dan
menjadi teman dalam diskusi, baik dalam forum formal maupun non-formal
9. Pak Dr. Toni Tampake, Ibu Retno dan teman-teman dalam kelas Mata
kuliah Sosiologi Gender dan Keluarga (Pdt. Finsen, Pdt. Nova, Debo, Tirsa,
Berti, Yovid, Pdt. Setyo, Vanda, Yanse) yang telah menjadi teman diskusi
tentang gender dan keluarga, sehingga ide-ide dalam tulisan ini mengalam
perkembangan yang baik
10. Teman-teman pendeta dan warga Jemaat yang selalu memberi semangat dan
dukungan doa bagi penulis.
11. Para saudaraku tercinta; A/I Anton, A/I Noni, A/Vinsen/ A/I Jovi,
Niko/Darni serta penakan-ponakan yang cantik dan ganteng yang telah
mendukung penulis selama studi.
12. Sahabatku yang bagiku dia bagaikan adik kandungku Pdt. Finsen Oematan
(Pendeta Dari Bali) yang telah memperlakukan saya sebagai sahabat dan
bahkan juga sebagai saudara. Di saat saat harus nginap di rumah sakit,
beliau turut dalam penderitaanku dengan berjaga di rumah sakit, bahkan
harus setiap hari harus pulang pergi ke Asrama untuk mengurus
kebutuhanku. Terima kasih Sobat
13. Para teman-teman yang baik, Pdt. Nova, Tirsa, Vanda, Debo, Pdt. Kamto
dan teman-teman lain yang tidak sempat disebutkan namanya, terima kasih
atas kebersamaan dan dukungan selama studi di UKSW
14. Teman-teman alumni Fakultas teologi angkatan 2000 yang berada di
Salatiga, Handri, Ricky, Echi, Mety yang telah memberi dukungan moral.
viii
15. Teman-teman Mahasiswa dan orang Tua Nias yang berada di Salatiga, Bpk
A/I Vano Lase, A. Iman Laoli, Bpk Etika Halawa, Natalius Sarumaha,
Erwin Mendrofa, Bobi Lase, Putra lase, Priskila Lase, Piter Tel. terima
kasih kebersamaanya.
16. Para nara sumber yang sangat baik—ditengah kesibukan bapak/ibu,
menyediakan waktunya untuk berdiskusi tentang budaya, perempuan dan
keluarga Nias.
Akhir kata, Tulisan ini penuh dengan keterbatasan dan kekurangan, karena
itu masukan dari berbagai pihak sangat diharapkan demi pengembangan ilmu
pengetahuan yang berfungsi untuk memanusiakan manusia. Kemuliaan dan
nama besar hanya bagi Kristus yang telah memperlakukan laki-laki dan
perempuan sama.
Salatiga, 24 Agustus 2017
Penulis,
Pdt. Hiskia Ge`e, S.Si
ix
Daftar Isi
Lembaran Pengesahan
Lembaran Pernyataan Tidak Plagiat
Lembaran Pernyataan Persetujuan Akses
Motto
Kata Pengantar
Daftar Isi
Abstrak
ii
iii
iv
v
vi
x
xiii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Batasan Masalah
Keutamaan (Urgensi) Penelitian
Signifikansi Penelitian
Metode Penelitian
Kerangka Berpikir
2
2
6
6
7
7
8
10
13
BAB 2 GENDER DALAM KELUARGA;KERANGKA TEORITIS
Kedudukan Perempuan; Sebuah Konsep Awal
15
15
Teori Keluarga dari berbagai Pendekatan
16
1. Konsep Keluarga
16
2. Teori Keluarga; Pendekatan Antropologis
18
3. Teori Keluarga: Struktural-Fungsional/system
25
4. Teori Keluarga: Struktural-Fungsional/system
33
Gender dan Feminisme
37
Kesadaran Kesetaraan; sebuah Sejarah Singkat
42
R.A. Kartini Dan Kesadaran Diri Akan Kesetaraan
44
Teori-Teori Feminis
53
A. Feminisme Marxis dan Sosialis
53
B. Femisnis Poskolonial; Perempuan Sebagai Subaltern
64
x
BAB III PEREMPUAN DALAM TRADISI NIAS
Sekilas Pandang Tentang Nias
75
A. Geografis
78
B. Agama, Penduduk dan Mata Pencaharian
80
C. Bahasa
81
D. Cerita Rakyat; Asal-usul Nias
82
E. Fondrakȍ dan Famatȍ Harimao
87
Konsep, Tujuan dan Fungsi Keluarga Dalam Masyarakat Nias
89
Bentuk-Bentuk Keluarga Dalam Masyarakat Nias
95
Strata Sosial Masyarakat Nias
98
Proses Terjadinya Keluarga Melalui Pernikahan
103
Filosofi bȍwȍ
102
Laki-laki dalam tradisi dan Keluarga Nias
115
Anak Dalam Keluarga Masyarakat Nias
116
Perempuan Dalam Keluarga
Perempuan Sebagai Anak dalam keluarga
A. Perempuan sebagai Anak Tunggal dalam Sebuah Keluarga.
118
118
B. Perempuan sebagai anak angkat dalam sebuah Keluarga
124
C. Perempuan Sebagai Isteri
124
D. Perempuan Sebagai Janda
131
E. Perempuan Sebagai Pengelola Rumah Tangga
132
F. Perempuan Sebagai Ibu.
G. Perempuan Sebagai Agen Perdamaian
Perempuan di masyarakat Nias Selatan
135
137
147
Perubahan Sosial Menuntut Perubahan Adat Tanpa Fondrakȍ atau
Fomato harimao
BAB IV
147
KEDUDUKAN PEREMPUAN DALAM KELUARGA :
Perilaku Masyarakat Nias Terhadap Perempuan
153
Keluarga Dan Hierarki Kekusaan
153
Kedudukan Perempuan Dalam Keluarga
159
A. Perempuan Sebagai Anak dalam Keluarga
B. Perempuan Sebagai Istri
160
165
xi
1. Istri sebagai Pribadi yang kedua dalam Kelurga
165
2. Istri sebagai pribadi subordinat pada namanya sebagai
bȍli gana’a
3. Istri sebagai pribadi subordinat pada namanya sebagai bene`ȍ
C. Istri Sebagai Kuda Beban Yang Tidak Berhenti Bekerja
170
172
174
1.
Pekerjaan Ganda perempuan sebagai Solaya Ngai Mbatȍ
175
2.
Pekerjaan Ganda perempuan sebagai Menantu
177
3.
Pekerjaan Ganda perempuan pada namanya
sebagai ni’owalu
Kekerasan Terhadap Perempuan
178
179
A. Kekerasan Terhadap Beligana’a atau Ni’owalu
179
B. Kekerasan Terhadap Solaya ngai mbatȍ
181
Janda Sebagai Yang Kedua Tanpa Yang Pertama
185
Perempuan Sebagai Manifestasi Dewi Yang Selalu Dimuliakan
185
Kedudukan Yang Ganda; Mengapa Demikian?
192
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
196
196
203
Daftar Pustaka
205
xii
Abstrak
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh
informasi adat Nias yang mempengaruhi pola tindakan dan pola budaya Nias
terhadap perempuan serta Menganalisa kedudukan perempuan dalam keluarga di
Nias serta hal-hal yang mempengaruhinya. Untuk mencapai tujuan tersebut maka
penulis menggunakan metode kualitatif untuk mengekploitasi, mengkaji nuansa
sikap yang samar-samar, dan memahami makna lebih mendalam tentang perilaku
Masyarakat Nias terhadap perempuan. Untuk itu, teori yang digunakan adalah
teori feminis.
Nias menganut budaya patriakha yang di dalamnya terjadi bias, namun
budaya patriaakha dan bias gender yang terjadi sangat berbeda dengan budaya
patriakha dan bias gender di tempat-tempat yang lain. Di satu sisi perempuan
ditempatkan pada posisi yang paling tinggi yakni sebagai manifestasi dewi (Inada
Silewe Hai Nazarata) yang dinyatakan dalam perilaku setiap hari terhadap
perempuan; perempuan selalu diagungkan, dihormati, di dengar dan dicintai.
Perempuan sebagai ibu dipercaya menentukan hari pernikahan putrinya, dipercaya
sebagai pengelola rumah tangga, sebagai juru damai baik di keluarga batih maupun
keluarga besar. Di sisi lain perempuan ditempatkan pada kedudukan yang paling
rendah sebagai manusia; sebagai anak perempuan hanya sebagai pribadi titipan di
rumah orang tuanya, sebagai istri perempuan mengalami diskriminasi, kekerasan
dalam rumah tangga, beban ganda, ditempatkan sebagai kelas subordinat.
Penindasan terhadap perempuan tidak hanya dilakukan oleh laki-laki, tetapi juga
oleh perempuan di mana hal ini dilakukan atas legitimasi budaya dan agama
Kristen. Melalui penelitian ini, peneliti ingin mengangakat filosophi yang
mengalami pergeseran magna dan memberi sumbangan pemikiran bagi masyarakat
akan harkat dan martabat perempuan sebagai pribadi yang harus diperlakukan adil
dan sama seperti lai-laki.
Key words: Kedudukan Perempuan, Perempuan Nias, Budaya Nias, Keluarga,
Gender, Feminisme
xiii