Respons Pertumbuhan dan Produksi Kedelai (Glycine max (L.) Merril) F4 Tahan Salin terhadap Pemberian Antioksidan

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kedelai merupakan salah satu sumber protein nabati dengan kandungan
39%, 2% dari seluruh rakyat Indonesia memperoleh sumber protein dari kedelai.
Dilihat dari segi pangan dan gizi, kedelai merupakan sumber protein yang paling
murah di dunia. Namun, sampai saat ini produksi kedelai di Indonesia belum bisa
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia dan masih ketergantungan
dengan impor kedelai dari luar negeri (Ramadhani, 2009).
Menurut BPS (2014) Produksi kedelai beberapa tahun terakhir mengalami
fluktuasi, dimana pada tahun 2010 produksi kedelai sebesar 907.030 ton, namun
pada tahun 2011 produksi kedelai turun menjadi 851.290 ton, pada tahun 2012
penurunan produksi kembali terjadi menjadi 843. 150 ton dan tahun 2013
produksi kedelai semakin menurun menjadi 780.160 ton yang tidak memenuhi
kebutuhan dalam negeri, dimana produksi kedelai dalam negeri hanya dapat
memenuhi 35% dari kebutuhan total. Penurunan produksi kedelai diperkirakan
terjadi karena turunnya luas panen seluas 13,49 ribu hektar dan produktivitas
sebesar 0,28 kuintal/hektar.
Peningkatan produksi kedelai di Indonesia dapat ditempuh dengan cara
perluasan areal tanam. Tantangannya adalah bagaimana mencapai areal tanam
tersebut sementara lahan yang tersedia terbatas dan digunakan untuk berbagai
tanaman palawija lainnya yang lebih kompetitif. Di sisi lain masih banyak tanah

di Indonesia belum dimanfaatkan akibat keterbatasan teknik budidaya, salah
satunya adalah tanah salin. Tanah salin adalah salah satu lahan yang belum
dimanfaatkan secara luas untuk kegiatan budidaya tanaman yang disebabkan

Universitas Sumatera Utara

adanya efek toksik dan peningkatan tekanan osmotik akar yang mengakibatkan
terganggunya pertumbuhan tanaman (Ardiansyah, 2013).
Tanaman yang tercekam salinitas mengalami stres oksidatif yang
mengakibatkan terhambatnya proses fotosintesis seperti transpor elektron. Salah
satu pendekatan untuk mendorong toleransi stres oksidatif yang akan
meningkatkan substrat enzim pada tingkat sel adalah aplikasi antioksidan
(Wolucka et al., 2005).
Beberapa penelitian menunjukkan peningkatan toleransi tanaman terhadap
cekaman salinitas disebabkan peningkatan kandungan antioksidan pada tanaman.
Kemampuan antioksidan untuk menginduksi toleransi cekaman terhadap cekaman
abiotik tergantung dari jenis tanaman, tahap perkembangan, metode aplikasi dan
konsentrasi antioksidan. Upaya peningkatan kandungan antioksidan dapat
dilakukan dengan aplikasi antioksidan esksogenous. Beberapa jenis antioksidan
yang dapat digunakan adalah asam askorbat, α-tokoferol, dan asam salisilat

(Ardiansyah, 2013; Lamid, 1995; Salehi et al, 2011).
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan maka perlu dilakukan
peningkatan produksi tanaman kedelai di Indonesia dengan memanfaatkan lahan
salin sebagai alternatif perluasan areal budidaya tanaman kedelai. Untuk itu dapat
dilakukan

penelitian

mengenai

peran

antioksidan

untuk

meningkatkan

pertumbuhan dan produksi kedelai (Glycine max (L.) Merril) F4 tahan salin
dengan pemberian berbagai jenis antioksidan.

Kedelai F4 tanah salin yang digunakan dalam penelitian ini adalah kedelai
keturunan keempat dari persilangan varietas Anjasmoro dan Grobogan yang telah
diuji hingga keturunan ke 3 ketahanan salinnya di media tanam salin.

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Penelitian
Penelitian bertujuan untuk mengetahui respons pertumbuhan dan produksi
kedelai (Glycine max (L.) Merril) F4 tahan salin terhadap pemberian antioksidan.
Hipotesa Penelitian
Aplikasi beberapa jenis dan konsentrasi antioksidan berpengaruh nyata
meningkatkan pertumbuhan dan produksi kedelai (Glycine max (L.) Merril) F4
tahan salin.
Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian sebagai salah satu syarat untuk dapat memperoleh
data dalam penyusunan skripsi dan sebagai salah satu syarat untuk mendapat gelar
sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dan sebagai
bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan.

Universitas Sumatera Utara