Deli Serdang Trade Center

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Pusat Perdagangan
Keberadaan sebuah tempat perbelanjaan/perdagangan dalam suatu kota
selalu menjadi tempat yang menarik dan mudah diingat karena aktivitas utamanya
yaitu berbelanja dan berbisnis dilakukan oleh hampir seluruh masyarakat. Istilah
pusat perbelanjaan memiliki beberapa pengertian, di antaranya adalah :
1. Bentuk usaha perdagangan individual yang dilakukan secara bersama
melalui

penyatuan

modal

dengan

tujuan

efektivitas


komersial

(Beddington, Design For Shopping Centre)
2. Suatu tempat kegiatan pertukaran dan distribusi barang/jasa yang
bercirikan komersial, melibatkan perencanaan dan perancangan yang
matang karena bertujuan untuk memperileh keuntungan (profit) sebanyakbanyaknya (Grue, Centers for Urban Environment: Survival of the Cities )
3. Kompleks perbelanjaan terencana, dengan pengelolaan yang bersifat
terpusat, dengan sistem menyewakan unit-unit kepada pedagang individu,
sedangkan

pengawasannya

dilakukan

oleh

pengelola

yang


bertanggungjawab secara menyeluruh (Beddington, Design For Shopping
Centre)

4. Sekelompok kesatuan pusat perdagangan yang dibangun dan didirikan
pada sebuah lokasi yang direncanakan, dikembangkan, dimulai, dan diatur
menjadi sebuah kesatuan operasi (operation unit), berhubungan dengan
lokasi, ukuran, tipe toko, dan area perbelanjaan dari unit tersebut. Unit ini
juga menyediakan parkir yang dibuat berhubungan dengan tipe dan ukuran
total toko-toko (Urban Land Institute, Shopping Centre Development
Handbook)

5. Suatu wadah dalam masyarakat yang menghidupkan kota atau lingkungan
setempat. Selain berfungsi sebagai tempat untuk kegiatan berbelanja atau
tranksaksi jual beli, juga berfungsi sebagai tempat untuk berkumpul atau
berekreasi (Beddington, Design For Shopping Centre)

10
Universitas Sumatera Utara

Dari berbagai pengertian di atas, terdapat beberapa kata kunci terkait

dengan pusat perbelanjaan, yaitu:
a. Adanya kegiatan jual beli atau pertukaran barang dan jasa
b. Dapat berfungsi juga sebagai tempat berkumpul dan berekreasi

2.2. Klasifikasi Pusat Perdagangan

a. Berdasarkan Skala Pelayanan
Berdasarkan skala pelayanannya, pusat perbelanjaan dapat dibedakan
menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Pusat perbelanjaan lokal (neighborhood center )
Pusat perbelanjaan kelas ini mempunyai jangkauan pelayanan yang
meliputi 5.000 sampai 40.000 penduduk (skala lingkungan), dengan luas
bangunan berkisar antara 2.787-9.290 m2. Unit penjualan terbesar pada pusat
perdagangan golongan ini adalah supermarket.
2. Pusat perbelanjaan distrik (community center )
Pusat perbelanjaan kelas ini mempunyai jangkauan pelayanan 40.000
sampai 150.000 penduduk (skala wilayah), dengan luas bangunan berkisar antara
9.290-27.870 m2. Unit-unit penjualannya terdiri atas junior department store,
supermarket dan toko-toko.
3. Pusat perbelanjaan regional (main center )

Pusat perbelanjaan kelas ini mempunyai jangkauan pelayanan seluas
daerah dengan 150.000 sampai 400.000 penduduk, dengan luas bangunan 27.87092.990 m2. Pusat perbelanjaan golongan ini terdiri dari 1-4 department store dan
50-100 toko retail, yang tersusun mengitari pedestrian, dan dikelilingi oleh
daerah parkir.
b. Berdasarkan Fungsi dan Kegiatan
1. Pusat Perbelanjaan Murni
Pusat perbelanjaan yang berfungsi sebagai tempat berbelanja dan sebagai
tempat pertemuan masyarakat (community center ) untuk segala urusan, baik untuk
bersantai, mencan hiburan.

11
Universitas Sumatera Utara

2. Pusat Perbelanjaan Multifungsi
Fungsi sebagai pusat perbelanjaan di campur dengan fungsi lain yang
berbeda namun saling menunjang dan meningkatkan nilai komersialnya.
c. Berdasarkan Sistem Transaksi
Berdasarkan sistem transaksinya, sebuah pusat perbelanjaan dapat
dibedakan sebagai berikut :
1. Toko Grosir

Toko grosir merupakan toko yang menjual barang dalam partai besar.
Barang-barang tersebut biasanya disimpan di gudang atau di tempat lain,
sedangkan yang ada di toko grosir hanya contohnya. Oleh karena penjualan
dilakukan dalam partai besar, biasanya etalase pada pada toko grosir hanya
memerlukan tempat yang relatif kecil, sedangkan bagian terbesarnya adalah
gudang atau tempat penyimpan persediaan.
Aktifitas lain yang juga tidak kalah penting pada toko seperti ini adalah
pengepakan. Oleh karena penjualannya dilakukan dalam jumlah besar sekaligus,
maka pengepakan memerlukan ruang tersendiri yang juga relatif besar, yaitu
ruang dropping barang. Area ini sebaiknya berdimensi cukup besar yang
memungkinkan

kendaraan

pengangkut

barang

berhenti


pada

proses

pembongkaran atau pemuatan barang belanjaan.
2. Toko Eceran
Menjual barang dalam partai kecil atau per satuan barang. Toko eceran
lebih banyak menarik pembeli karena tingkat variasi barangnya yang tinggi. Pada
toko semacam ini, area display barang dagangan memerlukan ruang dengan
dimensi yang relatif besar untuk mewadahi variasi barang dagangan yang tinggi.
Sebaliknya, gudang mungkin hanya memerlukan area dengan dimensi yang lebih
kecil. Area dropping barang merupakan area vital pada toko jenis ini.
d. Berdasarkan Lokasi
1. Pasar (market)
Merupakan kelompok fasilitas perbelanjaan sederhana (los, toko,
kios, dan sebagainya) yang berada disuatu area tertentu pada suatu wilayah.
Fasilitas perbelanjaan ini dapat bersifat terbuka ataupun berada di dalam

12
Universitas Sumatera Utara


bangunan, biasanya berada dekat kawasan pemukiman, merupakan fasilitas
perbelanjaan untuk memenuhi kebutuhan (biasanya sehari-hari) masyarakat di
sekitarnya.
2. Shopping Street

Merupakan pengelompokan sarana perbelanjaan yang terdiri dari
deretan toko atau kios terbuka pada suatu penggal jalan. Area perbelanjaan ini
merupakan jenis pasar yang berlokasi di sepanjang tepi suatu penggal jalan. Jenis
perbelanjaan semacam ini biasanya berkembang di kawasan-kawasan wisata, atau
kawasan pertokoan yang menarik dikunjungi wisatawan.

Gambar 2.1 Shopping street di tengah kota tua Valencia

3. Shopping Precint

Merupakan kompleks pertokoan terbuka yang menghadap pada
suatu ruang terbuka yang bebas. Perbelanjaan ini biasanya tumbuh di dekat obyek
atau kawasan wisata. Contohnya yaitu Nakamise-dori,Senso-ji’s temple precint’s
shopping street, Asakusa, Tokyo, Jepang.


Gambar 2.2 Shopping percint di St. John, Liverpool

13
Universitas Sumatera Utara

4. Shopping Center

Merupakan pengelompokan fasilitas perbelanjaan (toko dan kios)
yang berada di bawah satu atap. Pada shopping center , barang yang
diperdagangkan didominasi oleh kebutuhan sekunder dan tersier, sedangkan pada
jenis pasar, barang yang diperdagangkan terutama didominasi oleh kebutuhan
primer manusia. Shopping center secara khusus mempunyai pola visual dan
sirkulasi yang diperuntukkan bagi pengunjung untuk berjalan mengelilinya,
bahkan tidak hanya mencakup kompleks yang berukuran besar berskala
monumental, tetapi juga berskala manusia.
5. Department Store

Merupakan wadah perdagangan eceran besar dari berbagai jenis barang
yang berada di bawah satu atap. Pada perbelanjaan ini transaksi masih

menggunakan tenaga pelayan untuk membantu konsumen memilih dan mencari
benda yang dikehendaki. Penataan barang-barangnya memiliki tata letak khusus
yang memudahan sirkulasi dan mencapai kejelasan akses. Luas lantainya berkisar
antara 10.000 sampai 20.000 m2.
6. Supermarket

Merupakan toko yang menjual barang kebutuhan sehari-hari dengan cara
pelayanan mandiri ( self service). Pemilihan dan pencarian produk dilakukan
secara mandiri oleh konsumen. Pelayan hanya digunakan untuk membantu proses
pembayaran. Jumlah bahan makanan yang dijual pada toko jenis ini kurang dari
15% dari seluruh barang yang diperdagangkan. Luas lantainya berkisar antara
1.000 sampai dengan 2.500 m2.
Setiap supermarket mempunyai sekuen kejadian, diawali dengan
masuknya konsumen sehingga proses pembelian, pembeyaran dan perginya
konsumen. Sekuen kejadian ini perlu dikaji melalui sebuah program yang
termasuk di dalamnya adalah perilaku pembeli dan penjual seperti disampaikan
dalam Lang (1987:114).
7. Superstore

Merupakan pusat perdagangan dengan luas area penjualan lebih dari 2.500 m2.

Pada umumnya luas superstore berkisar antara 5.000 m2 sampai dengan 7.000 m2.

14
Universitas Sumatera Utara

Superstore ini menempati satu lantai bangunan dan terletak di pusat kota. Sistem

pelayanan yang digunakan adalah sistem self timer . Oleh karena sistem
pelayanannya mandiri, perlu penataan dan pengelompokan barang yang jelas
sehingga memudahkan pembeli menemukan barang yang diinginkan.
8. Hypermarket
Merupakan bentuk perluasan dari superstore, dengan luas lantai minimum
5.000 m2. Hypermarket merupakan simbol perdagangan disuatu kota kota karena
tempat tersebut mencerminkan adanya kecendrungan penduduk yeng mengikuti
trend perdagangan dengan munculnya produk-produk yang ditawarkan. Sistem

penjualannya pun dibedakan antara pembeli eceran adan pembeli sistem grosir.
Pada hypermarket yang bergabung dengan plaza atau shopping park,
kecenderungannya adalah ruangan untuk hypermarket diletakkan di area paling
belakang karena membutuhkan lahan bangunan yang paling luas sehingga tidak

menutupi area retail atau counter lain yang luasannya lebih kecil.
9. Shopping Mall

Merupakan sebuah plaza umum, jalan-jalan umum, atau sekumpulan
sistem dengan belokan-belokan dan dirancang khusus untuk pejalan kaki. Jadi
mall dapat disebut sebagai jalan pada area pusat usaha yang terpisah dari lalu

lintas umum, tetapi memiliki akses mudah terhadapnya, sebagai tempat berjalanjalan, duduk-duduk, bersantai, dan dilengkapi dengan unsur-unsur dekoratif untuk
melengkapi kenyamanan.

Fasilitas pendukung pada pusat perbelanjaan di antaranya yaitu :


Fasilitas Perdagangan
Berdasarkan lingkup pelayanan skala regional (150.000-400.000) fasilitas



kategori ini meliputi 50-100 unit retail, supermarket dan department store.
Fasilitas Rekreasi
1) Kesenangan meliputi food court, restaurant, fast food, dan kafe.
2) Hiburan meliputi teater, auditorium, exhibition hall, dan
convention hall

3) Ketangkasan meliputi arena permainan dan game.

15
Universitas Sumatera Utara

Unsur-unsur dalam pusat perbelanjaan merupakan penggambaran dari kota,
meliputi:
1. Anchor, merupakan transformasi dari “nodes” berupa magnet/landmark
dari suatu mall.
2. Secondary anchor, merupakan trasformasi dari “distrik” berupa magnet
sekunder yang mendukung fungsi magnet utama.
3. Street mall, merupakan transformasi dari “paths” berupa pedestrian yang
menghubungkan magnet-magnet dalam mall.
4. Landscaping , merupakan transformasi dari “edges” sebagai perwujudan
dari pertokoan.

2.3. Studi Banding Arsitektur yang Mempunyai Fungsi Sejenis

2.3.1. Smesco Indonesia Company (SIC)
Smesco Indonesia Company (SIC) adalah Badan Layanan Umum dan
merupakan unit kerja dibawah Kementerian Koperasi dan UKM. SIC dikelola
secara profesional dengan menerapkan Prinsip Pengelolaan Perusahaan yang baik
(GCG). SIC berdiri sejak tanggal 20 Maret 2007 yang dikelola berdasarakan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPKBLU) seperti yang tertera
dalam Peraturan Pemerintah nomor 23/ 2005. Gedung Smesco UKM Indonesia
yang terletak di Jakarta Selatan akan dioptimalkan jadi ikon pusat promosi dan
pengembangan seluruh produk pelaku usaha kecil menengah dari seluruh provinsi
sebagai persiapan menuju pasar global.

Gambar 2.3. Suasana Eksterior Gedung SMESCO Indonesia

16
Universitas Sumatera Utara

Latar belakang berdirinya SIC adalah untuk meningkatkan kemampuan
UKM dalam menghadapi berbagai indikator berkaitan dengan tingkat kesulitan
UKM mendapatkan akses ke pasar, membangun jaringan yang lebih luas untuk
kepentingan promosi UKM, meningkatkan kualitas dan keterampilan sumber daya
manusia UKM, meningkatkan kemitraan dengan badan usaha lainnya, mencari
akses pendanaan sehingga dapat di akses oleh UKM, serta meningkatkan volume
produksi dan penjualan produk UKM di pasar.
Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil Menenengah
(LLP KUKM) yang kini lebih dikenal sebagai SMESCO UKM telah memasuki
tahun kesembilan berkarya bagi koperasi dan UKM di Indonesia.
Sebagai satuan kerja di bawah Kementerian Koperasi dan UKM,
SMESCO UKM terus memperkuat komitmennya sebagai Pusat Layanan Promosi,
Inovasi dan Pemasaran KUKM Berskala Internasional. Sebuah langkah besar
yang membutuhkan dukungan dari seluruh pihak yang peduli terhadap
perkembangan koperasi dan UKM yang telah terbukti tangguh sebagai pondasi
perekonomian Indonesia.
SMESCO UKM sebagai sebuah Badan Layanan Umum (BLU), berupaya
untuk mempromosikan produk koperasi dan UKM Indonesia ke pasar
internasional. Untuk mewujudkan upaya tersebut, beberapa langkah telah dan
akan dilakukan, seperti membangun Brand “SMESCO UKM” agar keberadaan
kualitas produk koperasi dan UKM Indonesia diakui secara internasional melalui
“SMESCO UKM“. Hal utama yang saat ini secara konsisten sedang diperkuat
adalah kredibilitas SMESCO UKM sebagai jaminan kualitas produk koperasi dan
UKM di dalam maupun di luar negeri.
Untuk memenuhi kebutuhan pasar dunia yang dinamis dan semakin
kompetitif, SMESCO UKM bekerja sama dengan lembaga-lembaga nasional yang
kompeten membangun disain-disain produk kreasi SMESCO UKM yang
memiliki citarasa lokal dengan nilai jual internasional. Pengembangan disain tidak
berhenti pada kerja-kerja kelembagaan semata namun juga dengan mengikut
sertakan peranserta anak-anak muda harapan bangsa melalui lomba-lomba disain
dan product performance events yang akan digelar sepanjang tahun. Hal ini

17
Universitas Sumatera Utara

dilakukan guna meningkatkan ketertarikan pasar internasional pada produk UKM
Indonesia yang berujung pada peningkatan transaksi ekspor ke berbagai negara
secara massive dan regular .

Gambar 2.4 Rancangan 3D Gedung SMESCO Indonesia

Untuk mengembangkan jaringan pemasaran dan database produk dari
seluruh Indonesia, SMESCO bekerja sama dengan TELKOM INDONESIA,
sehingga pada saatnya nanti SMESCO UKM dapat terhubung secara online dan
realtime dengan seluruh SMESCO di daerah. SMESCO UKM yakin jaringan

kerja ini akan memperkuat posisi produk koperasi dan UKM Indonesia di pasar
domestik dan internasional.
Penguatan pasar domestik bagi produk koperasi dan UKM dilakukan
dengan melakukan pengembangan UKM Gallery menjadi UKM Gallery
Indonesia. Sebuah gerai produk koperasi dan UKM berkualitas yang terluas,
terlengkap dan terbesar di Indonesia. Dengan dukungan gedung megah setinggi
17 lantai, UKM Gallery Indonesia akan menghadirkan produk-produk unggulan
koperasi dan UKM dari sedikitnya 33 propinsi di Indonesia.

Gambar 2.5 Suasana interior dan eksterior Gedung SMESCO Indonesia

18
Universitas Sumatera Utara

UKM Gallery yang saat ini baru terdiri dari 3 lantai, di tahun 2012 akan
menjadi total 15 lantai gerai ritel sekaligus menjadi showcase bagi jutaan produk
koperasi dan UKM seluruh Indonesia. Sebagai komitmen kami pada kualitas
produk koperasi dan UKM, SMESCO UKM mendedikasikan diri pada
pengembangan disain produk melalui divisi Riset dan Pengembangan Produk
yang akan menempati satu lantai seluas 1200 m2.

Gambar 2.6 Contoh Produk UKM yang dipromosikan di lantai dasar

Gambar 2.7 Contoh Produk UKM yang dipromosikan di lantai 2

Gambar 2.8 Contoh Produk UKM yang dipromosikan di lantai 3

Dengan selesainya gedung exhibition hall yang juga menjadi landmark
bagi kota Jakarta, cita-cita SMESCO UKM sebagai sebagai Pusat Layanan
Promosi, Inovasi dan Pemasaran KUKM tentu sangat berdasar. Dengan luas
ruang pamer lebih dari 10.000 m2, SMESCO UKM dengan bangga akan senatiasa

19
Universitas Sumatera Utara

terbuka bagi koperasi dan UKM memamerkan keanekaragaman produk dan
kreatifitas anak bangsa. Pameran-pameran yang difokuskan pada produk koperasi
dan UKM ini diyakini akan meningkatkan kepuasan pasar Indonesia dan
internasional pada produk koperasi dan UKM.
SMESCO UKM dengan keunikan gedung ada letaknya yang strategis juga
menjadi meeting point bagi masyarakat Jakarta dan Indonesia yang ingin
berbelanja produk unggulan koperasi dan UKM. Untuk memenuhi kebutuhan
akan lokasi wisata belanja tersebut, SMESCO UKM membangun pusat wisata
kuliner Warisan Enak di dua lantai promenade dengan luas lebih dari 1500m2.
Ini semua dilakukan SMESCO UKM untuk memperkuat peran dan
fungsinya sebagai ikon promosi, pengembangan dan pemasaran produk UKM
nasional.
Tabel 2.1 Pembagian Lantai Gedung SMESCO
Lantai
Basement 1-2

Fungsi
Area Parkir
Lobi Utama
Pusat ATM
Atrium

Lantai 1

Area Pameran
Bank
Cafe
UKM Gallery

Lantai 2
Lantai 3

UKM Gallery
UKM Gallery
Food Court
Nareswara Function Hall

Lantai 4

Business Lounge
Business Center
Marketing Rooms

Lantai 5

Trading House

20
Universitas Sumatera Utara

Trading Board
Serviced Office
PT. IOL
PT. Telemitra Mandiri (Callact)
PT. Mitra Mandiri Informatika
Lantai 6

PT. Graha Rayhan Triputra
PT. Cybertech Solusindo
PT. Emitraco Kuantum Advisori
Office Space

Lantai 7

Lantai 8

Lembaga

Kebijakan

Pengadaan

Barang/Jasa

Pengadaan

Barang/Jasa

Pemerintah (LKPP)
Lembaga

Kebijakan

Pemerintah (LKPP)

Lantai 9

Ditjen Pajak (DIT. KITSDA & DIT. TTKI)

Lantai 10

Ditjen Pajak (DIT. TPB)

Lantai 11

Lembaga Pengelola Dana Bergulir KUKM
PT. ATOZZ Indonesia

Lantai 12

PT. Human Power Indonesia
PT. Pesona Putra Perkasa
Office Space

Lantai 14

Lembaga Layanan Pemasaran KUKM
Bank Syariah Mega Indonesia

Lantai 15

PT. Infomedia Nusantara - Bank Niaga

Lantai 16

PT. Infomedia Nusantara - Bank BNI
PT. Thadeaou

Lantai 17

Lembaga

Kebijakan

Pengadaan

Barang/Jasa

Pemerintah (LKPP)

Smesco (Small and Medium Enterprises (SMEs), and Cooperatives )
UKM Indonesia ini dikelola oleh LPP (Lembaga Layanan Pemasaran) KUKM
dibawah kendali operasional Kementerian Koperasi dan UKM. Dengan

21
Universitas Sumatera Utara

memperkuat posisi sebagai pusat layanan dan promosi, peranan selanjutnya LLP
adalah memasukkan seluruh komoditas ke pasar global. Untuk mendukung
pemasaran tersebut, LLP telah mempersiapkan perangkat teknologi untuk
melakukan transaksi secara online. Sedangkan untuk pemasaran lokal, LLP juga
akan menyelenggarakan pameran secara rutin guna memenuhi kebutuhan
konsumsi nasional.

2.3.2. Klinik UKM Jawa Timur
Jawa Timur dikenal sebagai pusat Kawasan Timur Indonesia, dan
memiliki signifikansi perekonomian yang cukup tinggi, yakni berkontribusi
14,85% terhadap Produk Domestik Bruto nasional. Sebagai wujud kepedulian
Dinas Koperasi dan PKM Prop.Jatim terhadap pelaku UMKM (Usaha Mikro
Kecil

dan

Menengah),

dibangun

gedung

Klinik

UKM

Jatim

untuk

mengakomodasi pertumbuhan dan perkembangan UKM di daerah Jawa Timur.
Klinik UKM Jawa Timur ini menjadi wadah untuk melakukan pelatihan
ketrampilan bagi para pelaku UKM sehingga menciptakan wirausahawan yang
mandiri dan berdaya saing. Oleh karena itu klinik UKM ini mengahadirkan para
pengusaha UKM yang sudah sukses baik dari dalam maupun luar Jawa Timur.
Klinik UKM ini juga menghadirkan lembaga-lembaga perbankan yang diharapkan
mampu membantu akses permodalan maupun pasar bagi para pelaku UKM.
Maksud dan tujuan pendidikan Klinik UKM Jawa Timur adalah
memberikan peran yang nyata kepada Lembaga Jasa Pengembangan Bisnis atau
Business Development Services (BDS) dan para praktisi serta pelaku KUMKM

yang ahli pada bidang usaha unggulan tertentu untuk ikut membantu
memfasilitasi pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Jawa Timur.
Klinik UKM Jawa Timur ini mempunyai delapan bidang pelayanan, yaitu:
a. Program Layanan Konsultasi Bisnis
Untuk mengetahui masalah inti yang dialami oleh klien dan bersama-sama
mencari solusinya.
b. Program Layanan Informasi Bisnis
Layanan informasi untuk mendukung pemecahan masalah / solusi yang

22
Universitas Sumatera Utara

sudah disepakati antara pengusaha dan konsultan pada saat berkonsultasi.
c. Program Layanan Advokasi / Pendampingan
Merupakan pendampingan yang bertujuan untuk membantu UKM
melaksanakan keputusan yang sudah disepakati di tempat usahanya.
d. Program Layanan Short Course
Layanan pendukung bagi pengusaha yang pada saat berkonsultasi
disepakati memiliki masalah dibidang UKM, sehingga bisa mengikuti
pelatihan yang diselenggarakan oleh klinik UKM Jawa Timur guna
meningkatkan Skill/ Keahlian.
e. Program Layanan Akses Pembiayaan
Pendampingan yang dilakukan bagi mereka yang bermasalah di bidang
permodalan di mulai dari pembuatan laporan keuanga, pembuatan
proposal ajuan kredit dan pendampingan pengajuan kredit di Bank.
f. Program Layanan Akses Pemasaran Produk
Membantu yang bermasalah dibidang pemasaran melalui fasilitas pameran
atau mengisi stand di Gedung Pusat Souvenir dan Gedung Pamer yang ada
di Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur.
g. Program Layanan Pusat Pustaka Enterpreneurship
Untuk menambah wawasan di bidang usaha melalui penyediaan fasilitas
buku bacaan praktis yang disediakan bagi UKM.
h. Program Layanan Mobil Klinik
Untuk melayani pelaku UKM yang tidak sempat berkunjung ke klinik
UKM Jawa Timur maka disediakan mobil klinik yang secara periodik
akan berkeliling atau mendatangi pusat-pusat usaha (pasar) dan sentra
UKM yang ada di Jawa Timur.
Klinik UKM ini berlokasi di Jl. Raya Bandara Juanda, Surabaya, Jawa
Timur dan mulai beroperasi sejak tanggal 13 Maret 2008. Untuk lebih
memaksimalkan pelayanan Klinik UKM ini juga dibangun Gedung Pusat
Souvenir UMKM Jawa Timur dan Gedung Pamer Produk UKM Jawa Timur.
Gedung ini disediakan bagi UKM Jawa Timur secara gratis sehingga produkproduk UKM Jawa Timur lebih dikenal masyarakat, baik itu masyarakat Jawa

23
Universitas Sumatera Utara

Timur sendiri maupun masyarakat luar Jawa Timur. Tujuan dibangunnya Gedung
Promosi ini, antara lain :
1. Membantu Pelaku UKM untuk berpromosi GRATIS di kota besar (surabaya)
2. Meningkatkan upaya mengenalkan Produk-produk unggulan UKM Jawa Timur
pada segmen pasar yang lebih luas, baik pada pasar regional, nasional dan
internasional.
3. Mempertemukan pelaku / produk UKM dengan buyer sesungguhnya secara
langsung, baik dalam dan luar negeri, dan sekaligus memotong mata rantai
para broker / trader yang cenderung merugikan UKM.
4. Mengangkat dan memberdayakan UKM karena buyer dapat ketemu langsung
dengan produk UKM, dan tidak lagi melalui broker atau trader .

Gedung Pusat Souvenir
Gedung Pusat Souvenir UKM Jawa Timur pantas dijadikan percontohan
nasional, karena berdasarkan pengamatan, provinsi-provinsi lain di Indonesia
belum ada yang memiliki gedung promosi dengan manajemen pengelolaan dan
fungsi seperti yang dimiliki Jawa Timur ini. Gedung Pusat Souvenir UKM Jawa
Timur akan menyediakan secara lengkap produk-produk souvenir UKM unggulan
dan terbaik dari seluruh 38 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur.

kabupaten/kota
telah
disediakan
satu stand
paviliun di
GambarMasing-masing
2.9 Gedung Pusat
Souvenir
Gambar
2.10 Pameran
Souvenir
Jawa Timur
Jawa Timur
gedung tersebut.
Produk yang ditampilkan adalah produk
souvenir yang bersifat
kerajinan atau sejenisnya. Sedangkan produk makanan-minuman yang tahan lama
akan dikelompokkan dalam area tersendiri di gedung tersebut.
Untuk memberikan layanan yang optimal dan memuaskan masyarakat

24
Universitas Sumatera Utara

selaku pelanggan pada umumnya, dan khususnya kepada buyer dari dalam dan
luar negeri, Gedung Pusat Souvenir akan buka setiap hari termasuk hari Sabtu dan
Minggu, mulai Pk 07.30 pagi sampai pukul 21.00 WIB. Pada setiap akhir tahun
akan digelar lomba souvenir terbaik tingkat Jawa Timur, yang salah satu
indikatornya didasarkan pada omzet penjualan di gedung tersebut.

Gedung Pamer Produk UKM
Gedung Pamer Produk UKM Jawa Timur akan menggelar pameran setiap
hari termasuk Sabtu dan Minggu. Penyelenggaraan pameran ini dikemas secara
tematik dan tema komoditi pameran akan berganti setiap dua minggu sekali.
Para pelaku UKM Kabupaten/kota diberi kesempatan yang sebesarbesarnya untuk segera mendaftar dan memanfaatkan fasilitas gedung pamer ini.
Setiap event pameran tematik diikuti 50 UKM sehingga diperkirakan selama
kurun waktu satu tahun sebanyak 1.200 UKM dapat mempromosikan produknya
di gedung pamer ini. Untuk semakin menggenjot kinerja Gedung Pusat Souvenir
dan Gedung Pamer, dikembangkan upaya kerjasama dengan berbagai stakeholder
terkait, baik di tingkat pusat dan daerah, termasuk kerjasama Dekranasda, Asita,
PHRI, HPI, Dewan Kesenian Jawa Timur, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.

Gambar 2.11 Gedung
Pamer Produk UKM
Jawa Timur

Gambar 2.12 Pameran Produk
UKM Jawa Timur

Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Timur juga bekerjasama dengan PT
Telkom dalam layanan informasi bisnis dalam wujud website. Nantinya melalui

25
Universitas Sumatera Utara

website ini seluruh produk unggulan UMKM di Jawa Timur dapat ditampilkan

sehingga menjadi informasi penting baik bagi pelaku UMKM maupun buyers.
Selain itu, untuk mendukung kelancaran transaksi, Gedung Pamer UMKM
dan Pusat Souvenir Jawa Timur juga bekerjasama dengan BNI dan Bank Mandiri.
Kedua bank ini juga menyediakan kredit bagi UMKM. Dalam hal ini Dinas
Koperasi dan UMKM bekerjasama dengan PT Jamkrida, juga melibatkan
konsultan-konsultan Klinik UMKM untuk mendampingi para pelaku UMKM.
Di samping itu dikembangkan kerjasama dengan Kementerian operasi dan
UKM RI melalui UKM Gallery di Jakarta agar akses dan pangsa pasar produk
UKM Jawa Timur dapat semakin luas. Diharapkan kinerja Gedung Pusat
Souvenir UKM Jawa Timur dan Gedung Pamer Produk UKM Jawa Timur dapat
semakin menggairahkan pertumbuhan sektor UMKM, sekaligus mampu
memberikan kontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat, pengentasan
pengangguran dan kemiskinan di Jawa Timur.

2.3.3. WTC 3

Gambar 2.13 Suasana eksterior kawasan WTC 3

Dengan mengadopsi cara yang lebih sustainable ke depannya, WTC 3
melambangkan puncak dari kualitas signatur e Jakarta Land, meningkatkan
kehidupan pada bangunan dan workspace. Tower premium Grade A kantor ini
menawarkan hal-hal terbaru dalam teknologi, fasilitas dan pilihan retail, untuk
melampaui permintaan penyewa.

26
Universitas Sumatera Utara

WTC 3 merupakan pengembangan baru di sebuah landmark - kompleks
World Trade Center. Kompleks ini mencakup pertumbuhan bangunan-bangunan
kantor premium dan fasilitas yang menonjol dalam setiap perbedaannya. WTC 3
adalah bab selanjutnya dalam sejarah kompleks WTC, melanjutkan misi
bangunan yang terbaik, karena setiap tower baru menetapkan standar baru kinerja
dan keberlanjutan.

Gambar 2.14 Lokasi WTC 3

WTC 3 adalah di jantung distrik finansial di Jakarta. Ketika proyek ini
selesai pada 2018, akan menjadi salah satu gedung pencakar langit tertinggi di
ibukota, dengan kantor sewa dan lokasi lifestyle seluas 70.000 m2.

Gambar 2.15 Suasana Eksterior Bangunan WTC 3

27
Universitas Sumatera Utara

WTC 3 terletak di dalam kompleks WTC, sangat strategis menghadap ke
Jalan Jenderal Sudirman, jalan raya utama dari Segitiga Emas dan pusat bisnis
Jakarta. Dikelilingi oleh jalan dan jalur pedestrian di tiga sisi, keutamaan site
WTC ini sangat memudahkan arus lalu lintas kendaraan dan pejalan kaki. Ketika
beroperasi, stasiun MRT akan menjadi bagian pintu masuk utama, untuk lebih
meningkatkan jaringan transportasi dari site berukuran 8 ha ini.
Sebagai lokasi utama pusat kota Jakarta, daerah sekeliling site merupakan
'rumah' bagi hotel-hotel bintang lima dan gedung perkantoran lainnya. WTC 3
dekat dengan Bursa Efek Indonesia dan flyover Semanggi untuk memudahkan
akses ke jalan tol bandara dan Jalan Gatot Subroto, arteri utama timur-barat yang
melalui pusat kota. Beberapa pusat perbelanjaan besar berada dalam jarak 10
menit berkendara dari kompleks ini.

Gambar 2.16 Suasana Area Lifestyle pada WTC 3

WTC 3 dirancang oleh Aedas, salah satu praktisi arsitektur dan desain
yang terkemuka di dunia, yang sebelumnya merancang WTC 2. Dengan tampilan

28
Universitas Sumatera Utara

global, komitmen untuk riset dan pengembangan yang canggih serta keyakinan
bahwa desain yang baik hanya dapat disampaikan oleh orang-orang dengan
pemahaman sosial dan budaya dalam komunitas yang akan mereka rancang,
Aedas berkomitmen untuk memberikan keunggulan desain kepada klien, di mana
pun mereka berada.
Area lifestyle empat lantai dalam WTC 3 menawarkan daya tarik dari
jalan, untuk berbagai retail kebutuhan gaya hidup serta makanan dan minuman.

Gambar 2.17 Site Plan

Gambar 2.18 L1 Retail
Podium / L1 Tower

Gambr 2.19 L2 Retail Podium / L1M
Tower

29
Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.20 L3 Retail

Gambar 2.21 L4 Retail Podium
/ L3 Tower

Gambar 2.22 Suasana Interior WTC 3
Spesifikasi Teknis

Total area yang disewakan

: ± 69.000 m2

Area lantai tipikal

: ± 1.800 m2

Ceiling & lighting

: Suspended ceiling yang tergabung dengan lampu

dan

AC diffuser, tinggi 2,8 m

Lantai yang ditinggikan

: 15 cm

Beban lantai

: 350 kg/m2

Parkir mobil

: ± 950 lot basement

Efisiensi lantai

: lantai bebas kolom

Curtain wall

: double glazed

30
Universitas Sumatera Utara

Toilet

: toilet pria dan wanita (dengan ruang wudhu), toilet
khusus eksekutif, dan toilet untuk penyandang

cacat

pada setiap lantai

Pantry

: 2 pantry pada setiap lantai kantor

Air conditioning

: chiller sentral dengan kontrol AHU dan VAV

Sistem keamanan

: • 24 jam CCTV memonitor di seluruh pintu

masuk,

area publik dan parkir mobil
• Pemeriksaan keamanan di lobi lantai dasar dan

pintu

putar

2.3.4. Mall Mangga Dua
Mangga dua Mall merupakan salah satu pusat perdagangan di Jakarta yang
berlokasi di kawasan bisnis dengan aktivitas yang paling padat, yaitu kawasan
Mangga Dua Business Center di Jalan Mangga Dua Raya, Jakarta Pusat. Mall

Mangga Dua dibangun oleh PT. Duta Pertiwi dan dikelola oleh PT. Simasred.
Mangga Dua adalah bangunan single building yang terdiri dari enam lantai
tipikal dan satu basement, berdiri di atas lahan seluas 23.508 m2 saleable area
28.481 m2 dan luas total lantai bangunan tanpa basement sebesar 88.264 m2.
Untuk luasan basement berukuran 18.426 m2. Semua penyewa pada Mall Mangga
Dua adalah produsen dan pedagang dengan jumlah seluruh penyewa adalah 761.
Adapun tipe penyewa (tenant) pada Mall Mangga Dua, yaitu :
a. Small tenant, adalah pedagang kecil yang memiliki area kios dengan
luas sekitar 4 m2, 6 m2, 9 m2.
b. Medium tenant, adalah pedagang menengah yang memiliki area kios
dengan luas sekitar 15 m2, 20 m2, 24 m2, 27 m2, 36 m2.
c. Large tenant, adalah pedagang besar yang memiliki area kios dengan
luas sekitar 42 m2 dan 90m2.
Dalam Mall Mangga Dua juga terdapat sebuah supermarket di lantai 4
dengan luas 2497 m2 dan pujasera dengan luas 736,75 m2.
Struktur organisasi kepengelolaan Mall Mangga Dua terdiri dari seorang
direktur eksekutif, seorang sekertaris serta empat kepala divisi dan 22 stafnya.

31
Universitas Sumatera Utara

Aktivitas utama Mall Mangga Dua adalah sebagai pusat perdagangan komputer,
tetapi di dalamnya juga terdapat aktivitas perdagangan umum. Aktivitas dan
fasilitas yang terdapat dalam Mall Mangga Dua adalah sebagai berikut :

Tabel 2.2 Aktivitas dan Fasilitas pada Mall Mangga Dua
No.
1.

Aktivitas dan Fasilitas

Pelaku

Jumlah

Keterangan

Ruang

Perdagangan dan perkantoran
Kios produsen dan
pedagang komputer

Penyewa,

Kios pedagang

Penyewa,

elektronik

pengunjung

Kios pedagang pakaian

Penyewa,

pengunjung

pengunjung
Supermarket

Sebagian lt. 2, 3 &
599

110

49

Penyewa,
pegawai,

4 dan seluruh lt. 5
Sebagian

lantai

dasar, 1 & 2
Sebagian

lantai

dasar dan lt. 1
Lantai 4

1

pengunjung
Bank

Penyewa,
pegawai,

Lantai atas
2

pengunjung
Kantor pengelola

Penyewa,
pegawai,

Lantai 5
1

pengunjung

2.

3.

Pameran elektronik
dan komputer

Di

- Panitia
- Peserta

1

- Pengunjung

atrium,

sepanjang
koridor

utama pada lantai
dasar

Hiburan
Pujasera

Penyewa,
pegawai,

1

Di lantai dasar dan
lantai 5

32
Universitas Sumatera Utara

pengunjung
4.

Servis
Penyewa,
Parkir indoor

1300

pengunjung,

Lantai basement

lot

pengelola

Menjadi
Gudang

Pengelola

3

satu

dengan
kantor

ruang
pengelola

di lantai 5
Penyewa,
Lavatory

2♂ dan
2♀

pengunjung,
pengelola

Di

terdapat

core,
setiap

lantai bangunan
Di

Telepon umum

dalam

Pengunjung

2

setiap

sudut

lantai, dekat area
servis

Seluruh
Tangga darurat

Di sudut core
4

pengguna
gedung

5.

Mekanikal dan elektrikal
R. Workshop

Manajer teknik,

housekeeping

staf teknik

R. Kontrol security
Gudang
Building control room

R. Mekanikal elektrikal

1

Lantai basement

Staf keamanan

1

Lantai basement

Staf teknik

1

Lantai basement

1

Lantai basement

1

Lantai basement

Staf teknik,
operator
Staf teknik
Penyewa

Lift penumpang

gedung,
pengunjung

2 lift

Kapasitas 1600 kg
(24 orang)

33
Universitas Sumatera Utara

Lift service

Pengelola
gedung

2 lift

Kapasitas 800 kg

Ruang PABX

Staf teknik

1

Lantai basement

Ruang AHU

Staf teknik

5

Tiap lantai

Staf teknik

1

Lantai 5

Staf teknik

1

Lantai 5

Ruang water tank dan
pompa
Ruang fire service tank

R. Genset, R.
Energy house

Staf teknik

1

Pompa, R. Mesin
AC, R. Water
Chiller

Modul vertikal yang digunakan Mall Mangga Dua, yaitu jarak dari lantai
ke langit-langit memiliki ketinggian 2,6 m. Sedangkan tinggi dari langit-langit ke
lantai di atasnya memiliki ketinggian 1,5 m. Sistem modul vertikal ini terdapat
pada lantai-lantai di atas lantai dasar. Pada lantai dasar modul ruang vertikal, jarak
dari lantai ke langit-langit adalah 2,75 m. Untuk modul ruang vertikal pada lantai
basement yang digunakan sebagai lantai parkir memiliki batas ketinggian bagi
mobil setinggi 2,1 m.
Modul horizontal yang digunakan Mall Mangga Dua, yaitu jarak antara as
ke kolom struktur untuk aktivitas utama memiliki bentang 6 x 9 m. Begitu juga
pada lantai basement digunakan modul horizontal dengan bentang 6 x 9 m.
Tata ruang pada Mall Mangga Dua menggunakan prinsip tata ruang yang
terdapat pada shopping mall, yaitu penempatan kios atau toko yang menghadap
pada koridor utama dan koridor tambahan dan area tengah koridor yang luas
sebagai tempat pameran.
Sistem utilitas bangunan yang terdapat pada Mall Mangga Dua meliputi
sistem berikut, yaitu :
a. Sistem transportasi vertikal pada bangunan menggunakan eskalator yang
terletak pada ujung-ujung koridor dan lift yang terletak di dalam core bangunan.

34
Universitas Sumatera Utara

b. Sistem pengkondisian udara buatan dengan AC central, di mana aliran udara
dialirkan melalui diffuser yang dikontrol oleh ruang AHU di tiap lantainya.
c. Sistem pemadam kebakaran menggunakan water sprinkler dan sensor smoke
detector . Selain itu di setiap lantai disediakan hidran tabung pemadam api dengan

jarak 50 m.
d. Sistem pencahayaan yang digunakan oleh Mall Mangga Dua adalah gabungan
antara buatan dan alami, yaitu oleh lampu buatan dan cahaya matahari yang
menembus skylight pada atap mall dengan intensitas cahaya yang cukup
menerangi dalam ruang mall.

2.3.5. Plaza Indonesia
Luas area sebesar 38.050 m2 dengan luas terbangun sebesar 62.747 m2
tersebut terdiri dari berbagai fungsi seperti pusat perbelanjaan (Plaza Indonesia,
EX, Plaza Indonesia-extention), perkantoran (Plaza Indonesia Extention), serta
hotel (Grand Hyatt). Namun pembahasan untuk studi kasus ini akan terfokus
kepada area pusat perbelanjaan di Plaza Indonesia saja.
Plaza Indonesia dilengkapi dengan berbagai fasilitas, sehingga kegiatan
yang dapat dilakukan di daerah ini sangatlah beragam seperti berbelanja, makan,
bersenang-senang (nonton bioskop, bermain), berolahraga, memperoleh uang
(dari mesin-mesin atm), beribadah, bertemu dengan orang lain atau mengadakan
business meeting (karena lokasinya yang strategis berada di pusat kota).

Gambar 2.23 Zoning Plan Plaza Indonesia

35
Universitas Sumatera Utara

Dibuka pada tahun 1990, Plaza Indonesia merupakan satu-satunya pioneer
yang hadir sebagai pusat perbelanjaan dengan membawa konsep kemewahan
namun tetap nyaman dan menghibur. Terdapat sejumlah brand papan atas yang
meliputi bidang fashion, gaya hidup, restoran dan café yang secara eksklusif
hanya hadir di Plaza Indonesia ditambah dengan pelayanan bintang lima yang
diberikan oleh Plaza Indonesia menghasilkan suatu pengalaman belanja kelas
“atas” kepada para pengunjungnya. Hal ini sejalan dengan target utama customer
Plaza Indonesia yang mana berasal dari kalangan kelas ekonomi menengah ke
atas. Selain konsep mewah,

Plaza Indonesia juga mengusung konsep modern

yang terlihat dari disain arsitektural yang sederhana serta menampilkan unsurunsur high tech seperti teknik penggunaan led lighting, menempatkan layar
(screen)

elektronik pada ruang-ruang di dalamnya, bentuk gedung yang

mengutamakan fungsi (form follow function), serta penggunaan material-material
seperti kaca, dan beton (pada pilar-pilarnya yang besar) di seluruh area Plaza
Indonesia.
Keunikan lainnya yang dilakukan oleh pihak Plaza Indonesia sendiri
adalah

mereka

menggunakan

strategi

tenant-mix

dalam

menempatkan

posisi/lokasi tenant. Tenant-mix merupakan strategi penempatan posisi tenant
yang dilakukan oleh Plaza Indoenesia setiap 5 tahun sekali dengan tujuan untuk
menampilkan suasana yang selalu baru dan berbeda di Plaza Indonesia.
Dilihat dari zona ruang pada Plaza Indonesia sendiri, terlihat area-area
retail yang terjajar rapi dalam barisan-barisan, dan terdapat sirkulasi di depan toko
tersebut. Konsep penataan ruang yang seperti itu disebut dengan Supermarket
effect (Sutanudjaja, 2008: 9). Selain itu terlihat pula adanya sirkulasi yang tampak

bersih (tidak terinterfensi oleh sesuatu). Ruang sirkulasi seperti ini mendukung
agar pengunjung terfokus penglihatannya ke setiap toko/retail sehingga setiap
orang yang melewati ruang sirkulasi akan terfokus perhatiannya ke tampilan tokotoko yang ada di sepanjang sirkulasi. Strategi lainnya yang dilakukan oleh Plaza
Indonesia adalah mengontrol tampilan toko (disain interior maupun disain
display). Sebelum suatu retail di Plaza Indonesia mendekorasi tokonya, mereka

36
Universitas Sumatera Utara

harus membuat gambaran desain toko tersebut untuk diberikan ke pihak Plaza
Indonesia. Kemudian pihak Plaza
Indonesia akan mengeluarkan izin apakah disain tersebut diperbolehkan untuk
diwujudkan atau tidak.
Selanjutnya dalam artikel yang berjudul 'Arsitektur [global] dalam
Dekapan Konsumerisme, menurut arsitek Yohanes Budiyanto, hal-hal yang
dianggap ideal dalam membuat suatu bangunan konsumerisme (seperti mall)
menjadi lebih hidup adalah dengan memenuhi syarat perancangan direct planning
merupakan segala bentuk perencanaan yang merekonstruksi terbentuknya
bangunan tersebut secara fisik, serta indirect planning yaitu segala bentuk
perencanaan yang merekonstruksi hasrat masyarakat untuk datang atau
berkegiatan di dalam bangunan tersebut (Sutanudjaja, 2008: 9).

Tabel 2.3 Direct Planning (construction of building) pada Plaza Indonesia
Program

Aplikasi Pada Plaza Indonesia

Target Pengunjung

Penghasilan tinggi

Tema Ruang

Mewah, modern

Layout Denah

Terdiri dari area retail, atrium, landmark, sirkulasi

Signature Spatial Program Supermarket effect

Event





Permanen: pertunjukan musik
Temporer: fashion show, peluncuran produk,
pameran

Branding

Mengklasifikasi brand berdasarkan pada tingkat
ekonomi pelanggannya. Brand yang menempati
lantai 1 adalah high class international brand. Lantai
2 ditempati oleh brand internasional maupun lokal
dengan pelanggan kelas ekonomi middle to high
class. Lantai 3 ditempati oleh brand lokal dan

internasional dengan pelanggan kelas ekonomi
middle.

37
Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.4 Indirect Planning (construction of desire) pada Plaza Indonesia
Program
Menarik

perhatian

Aplikasi Pada Plaza Indonesia
para Penataan ruang retail yang menarik (terutama retail

pengunjung

fesyennya):

tema

penataan/display

toko

mencerminkan ideologi dari brand itu sendiri,
lengkap dengan subtema konsep yang berganti
(sesuai dengan pergantian musim) sebagai dekorasi
tambahan. Tema dan subtema tersebut menjadi
menarik karena tema-tema tersebut memberikan
suatu sensasi “fantasi” yang mudah dimengerti oleh
masyarakat
Menarik masyarakat untuk
datang/mengunjungi





Ke-eksklusifan brand (hanya ada di Plaza
Indonesia)
Atmosfir

mewah yang dihasilkan dari

penataan ruang dan penampilan masyarakat
yang berbelanja
Mengakomodasi kebutuhan Atm, ruang parkir, tempat ibadah, pembagian toilet
pengunjung

(di

luar yang menarik (untuk pria, wanita, anak-anak,

kebutuhan belanja, bekerja) disable, ibu dan balita)
Perencanaan yang cerdas Penataan ruang “supermarket effect” (ruang dibagi
(tujuan konsumerisme)

berdasarkan grid-grid yang teratur) memeperbanyak
kesempatan untuk melihat-lihat, dengan begitu
kesempatan untuk “menawarkan” lebih banyak
sehingga diharapkan kesempatan untuk dibeli
semakin besar pula.

Membuat

pelanggan Adanya event-event yang diadakan secara tetap

kembali secara reguler

maupun sementara.

Tabel di atas memperlihatkan bahwa apa yang terjadi di lapangan (Plaza
Indonesia) sudah membuat Plaza Indonesia tergolong sebagai mall yang baik dan
berhasil menarik minat masyarakat untuk berkegiatan di tempat tersebut dengan

38
Universitas Sumatera Utara

program-program yang dijabarkan dalam tabel.
Pada Plaza Indonesia, hal-hal yang membuat para pengunjung terusmenerus datang ke Plaza Indonesia (yang menjadi program unggul yang
ditawarkan oleh Plaza Indonesia) adalah tersedianya berbagai macam produk high
class internasional yang secara eksklusif hanya membuka tokonya di Plaza

Indonesia. Kehadiran brand s tersebut menarik pengunjung yang berasal dari high
society people (golongan kelas ekonomi atas atau golongan masyarakat yang

berpenghasilan besar) baik yang berwarga negara Indonesia maupun yang
berwarga negara Asing untuk berbelanja, serta menghabiskan waktunya di Plaza
Indonesia. Perpaduan antara tampilan toko yang terlihat modern, mewah, serta
high tech dengan pengunjungnya yang berasal tidak saja dari Indonesia tapi juga

dari luar negeri menghasilkan suatu atmosfir kosmopolitan tersendiri. Atmosfir
seperti ini sangat kuat dirasakan di dalam Plaza Indonesia (terutama di sepanjang
Lantai 1) serta menjadi unsur yang menarik pengunjung jenis lain (pengunjung
yang hanya datang ke Plaza Indonesia untuk mencari suasana baru/beda) yang
jumlahnya tak kalah banyak dari jumlah pengunjung yang menjadi target utama
Plaza Indonesia tersebut.
Selain itu, fasilitas-fasilitas yang tersedia di Plaza Indonesia juga menarik.
Contohnya toilet. Toilet di Plaza Indonesia terdiri dari toilet untuk wanita, toilet
untuk pria (dengan 1 toilet disable pada masing-masing toilet pria dan wanita),
serta toilet khusus untuk anak-anak di setiap lantai. Terdapat pula ruang untuk ibu
dan bayi di dekat area toilet tersebut pada tiap lantai. Selain itu, fasilitas lain yang
menarik adalah terdapatnya jumlah mesin atm yang cukup banyak, terdapat
berbagai café yang menyediakan makanan dari berbagai negara, berbagai sarana
hiburan lainnya (bioskop, arena bermain anak-anak sampai dewasa, pusat
kebugaran, hingga salon kecantikan).
Konsep perencanaan yang menerapkan sistem “Supermarket Effect” juga
mengundang para pengunjung untuk melihat-lihat dengan bebas ( window
shopping). Area sirkulasi yang nyaman untuk window shopping dimanfaatkan

oleh tiap tenant untuk menawarkan produk-produk mereka dengan tampilan yang
“menggiurkan” para pengunjung yang datang, sehingga mendorong para

39
Universitas Sumatera Utara

pengunjung untuk membeli, membeli, dan membeli—insident buying.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa strategic plan yang dilakukan oleh
Plaza Indonesia telah berhasil menarik perhatian warga kota (terutama warga kota
kelas menengah ke atas) untuk berkegiatan di sana. Suasana unik itu pun turut
berkontribusi dalam menambah keanekaragaman kota Jakarta. Selain itu,
berdasarkan tabel di atas, Plaza Indonesia memiliki segala hal yang dianggap ideal
untuk menjadi pusat perbelanjaan yang selalu hidup atau ramai dikunjungi setiap
saat.

40
Universitas Sumatera Utara