T1 Lampiran Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Pola Asuh Orang Tua pada Anak di Keluarga Buruh Pabrik Dusun Kadipaten Kabupaten Semarang

(1)

Lampiran 1

Pedoman Wawancara

Analisis Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Di Keluarga Buruh Pabrik Dusun Kadipaten Kabupaten Semarang

Informan : Orang Tua

Nama :

Umur :

Tempat Kerja :

1. Bagaimanakah cara bapak/ibu menanamkan nilai – nilai agama? 2. Sejak kapan anak bapak/ibu mulai ditanamkan nilai – nilai

agama? mengapa perlu menanamkan nilai – nilai agama sejak dini?

3. Bagaimana cara bapak/ibu mendisiplinkan anak?

4. Apakah bapak/ibu memaksakan kepada anak untuk mematuhi peraturan dalam keluarga?mengapa anak perlu mematuhi peraturan?

5. Bagaimana sikap bapak/ibu, apabila anak tidak mematuhi peraturan dalam keluarga?

6. Bagaimana cara bapak/ibu dalam berkomunikasi sebelumnya dengan anak berkaitan dengan segala masalah, kebutuhan maupun jalan hidup anak?mengapa merasa perlu melibatkan anak?

7. Bagaimana sikap bapak/ibu, apabila anak mendapatkan suatu keberhasilan?

8. Bagaimana cara bapak/ibu melatih tanggungjawab anak? 9. Bagaimana cara bapak/ibu merawat anak?

10. Apa saja hambatan bapak/ibu sebagai orang tua dalam mendidik anak?


(2)

Pedoman Wawancara

Analisis Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Di Keluarga Buruh Pabrik Dusun Kadipaten Kabupaten Semarang

Informan : Anak

Nama :

Umur :

Sekolah :

1. Bagaimana cara adik menghabiskan waktu sepulang sekolah sampai orangtua pulang bekerja?

2. Bagaimana cara orangtua dalam mendisiplinkan adik?

3. Bagaimana sikap orangtua mengetahui adik melanggar peraturan atau tidak patuh?

4. Apakah adik berkonsultasi dengan orangtua ketika menghadapi sebuah masalah maupun menentukan sebuah pilihan? Bagaimana respon atau sikap orangtua?

5. Bagaimana cara belajar adik selama dirumah? Adakah pendamping atau pembimbing selama kegiatan belajar?

6. Bagaimana jika adik mengalami kendala dalam belajar?

7. Apakah adik selalu beribadah dengan rajin? Bagaimana cara orangtua melatih/mengajarkan cara beribadah yang baik?

8. Bagaimana cara orangtua melatih tanggungjawab adik?

9. Bagaimana sikap orangtua ketika mengetahui adik mendapat sebuah keberhasilan?


(3)

Pedoman Wawancara

Analisis Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Di Keluarga Buruh Pabrik Dusun Kadipaten Kabupaten Semarang

Informan : Pengasuh

Nama :

Umur :

1. Bagaimanakah interaksi antara anak dan aorangtua yang anda ketahui?

2. Bagaimana cara orangtua mendisiplinkan anak?

3. Mengetahui anak tidak patuh dengan peraturan yang diberikan, bagaimana sikap yang diambil orangtua/

4. Apakah anda juga menanamkan kedisiplinan? Bagaimana cara anda menanamkan kedisiplinan?

5. Mengapa anda merasa perlu atau tidak perlu menanamkan kedisiplinan kepada anak?

6. Ketika anak sedang mengalami kendala belajar, bagaimana sikap anda?

7. Ketika orangtua bekerja, apakah segala tanggungjawab untuk merawat anak diserahkan kepada anda? Bagaimana cara anda merawat anak?

8. Bagaimana cara orangtua dalam melatih tanggungjawab anak? 9. Apakah anda juga ikut terlibat didalam peran orangtua dalam

melatih tanggungjawab anak? Jika iya bagaimana anda melatih tanggungjawab anak?

10.Menurut anda, apakah terdapat faktor penghambat yang dihadapi orangtua dalam memberikan bimbingan, merawat dan menjaga anak?


(4)

Lampiran 2

Data yang Sudah Diproses Sebagian

Analisis Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Di Keluarga Buruh Pabrik Dusun Kadipaten Kabupaten Semarang

Informan : Ibu

Nama : Purwati

Umur : 44 tahun

Tempat Kerja : Apacinti

Tanggal dan waktu : 21/5/2017 pukul 10.47 WIB

1. Bagaimanakah cara bapak/ibu menanamkan nilai – nilai agama?  Ibu:secara langsung juga dipantau dari sekolahan juga dari

agama ya? Terus dirumahkan pulang gini belajar habis magrib ngaji pulang ngaji tidur, paginya bangun tidur jam lima belajar lagi. Iya harus to memberikan contoh kan diajak dulu udah jam segini sholat nggak kalau mau magrib itu mas Chandra sama bapaknya langsung di mushola diajak sholat bersama yang perempuan dirumah

2. Sejak kapan anak bapak/ibu mulai ditanamkan nilai – nilai agama? mengapa perlu menanamkan nilai – nilai agama sejak dini?

 Ibu :soalnya itu untuk pondasi suatu (tidak jelas) buat anak soalnya kalu dikasihnya pondasinya agama semua agama ya diterapkan semua agama pasti nanti kalau besar itu tidak insyaallah tidak salah jalur karena agama itu kan semua agama pasti sama ya pendidikannya cuman maksudnyaharus menghormati orangtua, sama tetangga sama siapa sajakan harus baik.

3. Bagaimana cara bapak/ibu mendisiplinkan anak?

 Ibu :ya tidak dikasih peraturan tapi diarahkan nantikan anak bisa mikir sendiri kalau dikasih jam segini harus begini jam segini begini ya kalau anak maksudnya ada kesibukan anak kan nggak tahu sini jadinya diarahkan kalau mas Chandra itu pulang sekolah kamu harus gini tapi saya pulangnya malam bu maksudnya ada ektra ada apa


(5)

kan sini nggak tahu jadinya hanya diarahkan itu nganu biar mas Chandra biar mikir sendiri gitu lho. Ya ikut anaknya sudah diginikan waktunya ini kalau agama islam yakan sholat lima waktu, sudah jam dua belas..oh ya bu.. sudah jadinya anak sudah tahu sudah diterapkan kan dari sekolahan sholat lima waktu luhur asar gitukan sudah ada jam – jamnya jadi orangtua hanya mengingatkan saja. 4. Apakah bapak/ibu memaksakan kepada anak untuk mematuhi

peraturan dalam keluarga?mengapa anak perlu mematuhi peraturan?

 Ibu :nggak terlalu mengekang, soalnya kalau dikekang nanti kalau dikekang takutnya itu kalau memberontak itu lho parahnya kalau memberontak sekarang kan anak nggak mau digitukan hehe

5. Bagaimana sikap bapak/ibu, apabila anak tidak mematuhi peraturan dalam keluarga?

 Ibu :ya kadang nurut, kadangkan jawabannya ya bu ya tapi tidak langsung ya nanti nantikan saya ingatkan kalau iya tu sekarang lha sekarang tu sudah berjalan gitu. Nggak situ kan sudah jam segini kok wayahe pulang belum pulang sms trus sana bu ini masih dalam perjalanan atau ada tambahan jadi kan sini udah ayem waktunya pulangnya segini kok belum pulang baru di sms

6. Bagaimana cara bapak/ibu dalam berkomunikasi sebelumnya dengan anak berkaitan dengan segala masalah, kebutuhan maupun jalan hidup anak?mengapa merasa perlu melibatkan anak?

 Ibu :ya ditari lha kan mas Chandra kan sudah lulus to ya ditari mau melanjutkan dimana kan udah ada edaran gini gini gini saya mau disini udah tit? Kalau udah tit ya udah maksudnya ibu barangkan nggak mikir terlalu nganu soalnya sudah ditari. Ya itu harus soalnya anak nanti kalau kamu harus gini pasti kalau nggak dalam hatinya nggak mau kan jawabe marai emosi ngono lho mbak hehe jadikan nek sesok nganukan ini cari ekstra seperti kemarin bu saya ikut ekstra ekstra apa? Pramuka ya, bu capek pramuka


(6)

pesta siaga trus saya capek trus cari apa lagi drumband ya saya turuti minta dibelikan pianika main pianika baru lomba bu sini capek mau bilira opo? Seng ting ting ting itu bilira nggih itu beli alatnya itu tutukannya itu ya saya turuti tapikan dia itu juga melaksanakan gitu maksudte wayahe ekstra betul betul ekstra soalnya diakan sudah minta nganu ibarate sudah minta drumband ya harus drumband pramukanya nggak jadi. Saya juga membebaskan anak untuk berteman dengan siapapun tanpa membeda bedakan agama ya sana kalu malam mingguitu saya suruh kumpul sana kumpul nggak papa tapi kalau ada yang gini gini apa nggak usah gitu jadinya saya beri kebebebasan tapi dia mikir sendiri gitu lho jadi tahu sendiri yang baik yang mana yang jelek yang mana.ya kan dikasih solusi seumpama adek itu mau pake baju kebesaran pake baju putih saya kasih punyaku kan sesak mau beli atau pinjem punyanya ibu aja tapi dirumah jadinya kan ada solusi mau beli atau pinjem soalnya kan hanya dipakai sekali tapikan sudah dikasih solusi mau beli atau pijam memberikan pilihan

7. Bagaimana sikap bapak/ibu, apabila anak mendapatkan suatu keberhasilan?

 Ibu :nak kalau saya tu kalau merespon anak nggak nganu langsung kasih hadiah gitu nggak, ulang tahun itu juga nggak tak kasih hadiah, tapi mau kemana? Makan – makan bu oh ya ke blater atau ke warung padang jadinya situ mintanya saya turuti nggak pernah bu belikan gini soalnya pamane belikan sepatu itukan sudah kewajiban sepatu sobek orangtua sudah membelikan

8. Bagaimana cara bapak/ibu melatih tanggungjawab anak?

 Ibu :kalau belajar dikontrol soalnya kalau nggak dikontrol tub u mau belajar pintunya dikancing nanti yang dipegang gini gini jadi harus tahu nganu saya buka gitu belajar lha ini cari bu cari maksudte pelajaran ngenet apa gitu kan oh ya udah, ya kalau dirumah itu bangun tidur baju sudah harus dicuci sendiri besok kalau udah kerja atau kos kan


(7)

nganu sendiri cuci sendiri kalau masih ada waktu bantu ibu nyapu atau njerengi kmbahan ki opo atau jemur pakaian. Ya itu sudah ditanamkan ya sejak kecil seumpama nggak cuci baju ya udah nanti kamu nggak pake baju soalnya kan habis haaa itu kan bisa mikri sendiri sangger pagi opo mau sore gini mau cuci apalagi kalau hujan itu kalau nggak dicuci pagi sore pagi sore kan habis jadinya kan mikir sendiri

9. Bagaimana cara bapak/ibu merawat anak?

 Ibu : hahaha agak sulit yo kelihatane yo gampang ya menurut saya tu, itu nomor satu kedisiplinan, trus tanggungjawab, waktunya pulang sekolah pulang, waktunya makan makan, terus belajar, ngaji, gitu. menurut saya semaksimal mungkin sudah saya penuhi kebutuhan anak, tapi kalau dipandang orang lain yo dalam artian kan diarahkan gini aja umpama minta sepatu yang gini belikan yang gini lebih murah tapikan saya turuti gitu. Kebutuhan itu sendiri meliputi ya termasuk peralatan sekolah ya meliputi ya sepatu, baju, alat – alat tulis trus ekstra, beli alat – alat ekstra, pendidikan, perhatian

10. Apa saja hambatan bapak/ibu sebagai orang tua dalam mendidik anak?

 Ibu : kadang ya ngeyel hehe ngeyel jadinya ki minta harus dituruti ini misalnya belajar cara orangtua dulu karo orangtua sekarangkan beda tapikan ketemunya itu sama ya beda pendapat itu tapikan tujuannya sama


(8)

Data yang Sudah Diproses Sebagian

Analisis Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Di Keluarga Buruh Pabrik Dusun Kadipaten Kabupaten Semarang

Informan : Ayah

Nama : Jumakir

Umur : 43 tahun

Tempat Kerja : Apacinti

Tanggal dan waktu : 14/7/2017 pukul 08.49 WIB

1. Bagaimanakah cara bapak/ibu menanamkan nilai – nilai agama?  Ayah :pada prinsipnya cara mendidiknya sama mbak sama ibu,

kalau di rumah itu saling mengingatkan jadi kalau sudah waktunya kok belum sholat ya sholat dulu nanti kalau saya lagi tidur ya dibangunkan pak sudah waktunya jadi saling mengingatkan kan rasanya nggak terpaksa kalau terpaksa kan berat sama kayak mbak galuh kalau pergi ke gereja belum bangun kan dibangunin to sama orangtua, semua itu kalau modelnya paksa egois nggak bisa jalan mbak cuman terpaksa tok kalau ada orangnya kalau nggak ada orangtua nya ya sudah wong nggak ada orang tuanya.

2. Sejak kapan anak bapak/ibu mulai ditanamkan nilai – nilai agama? mengapa perlu menanamkan nilai – nilai agama sejak dini?

 Ayah :ya sejak kecil sejak dini itu ya sudah diajarkan sama caranya kayak yang dibilang ibu, karena kalau orangtua caranya berbeda anak akan bingung jadi orangtua boleh saja berbeda pendapat tetapi dalam mendidik kalau bisa didiskusikan dulu sama ibu biar supaya cara mendidik anak itu sama

3. Bagaimana cara bapak/ibu mendisiplinkan anak?

 Ayah : dengan peraturan dirumah mbak seperti kamu main boleh tapi jam 9 malam sudah dirumah, kamu siang main boleh tapi hp harus dibawa jadi kalau orangtua tidak dirumah ya komunikasi lewat hp, kemudian sholat itu nomor satu pokoknya wajib

4. Apakah bapak/ibu memaksakan kepada anak untuk mematuhi peraturan dalam keluarga?mengapa anak perlu mematuhi peraturan?  Ayah : ya supaya melatih disiplin dan tanggungjawab mbak


(9)

5. Bagaimana sikap bapak/ibu, apabila anak tidak mematuhi peraturan dalam keluarga?

 Ayah :ya saya ingatkan mbak karena jaman sekarang kalau anak pake kekerasan nggak bisa ya diingatkan dulu pelan tapi kalau diingatkan saja tidak nurut ya kita mengingatkannya lebih keras 6. Bagaimana cara bapak/ibu dalam berkomunikasi sebelumnya dengan

anak berkaitan dengan segala masalah, kebutuhan maupun jalan hidup anak?mengapa merasa perlu melibatkan anak?

 Ayah : saya membebaskan anak mau milih sekolah jurusan dimana saja saya bebaskan yang penting niat kamu tapi yang saya minta tanggungjawab yang saya tanamkan pada anak saya gitu jadi maunya sih dulu ya smpn, trus smk ini dia nggak mau dia maunya disalatiga nggak masalah satu kali absen saya suruh keluar jadi dia ada tanggungjawab , belajar belajar dulu nanti kalau ada yang nggak bisa baru tanya biar ndak jagakke orangtua selama keputusan itu masih dijalur yang benar kalau mungkin ada melenceng ya diingatkan, dalam bergaul saya membebaskan bergaul yang penting satu kamu harus punya prinsip ikut yang baik tidak masalah yang jelek jangan diikuti udah gitu dah dasar rokok saya juga tidak melarang boleh ngrokok kalau sudah kerja kalau belum kerja jangan, peran orangtuanya gimana tinggal ada perhatiannya nggak , misalnya kok nyelelek sedikit harus cepet – cepet diperbaiki sekarang kalau didiemin bablas kalau udah keluar rumah kan kita nggak tau, ya sharing itu selalu komunikasi sama saya sama ibunya cari solusi

7. Bagaimana sikap bapak/ibu, apabila anak mendapatkan suatu keberhasilan?

 Ayah :sama seperti kemarin to pas lulusan saya kasih dulu makan yang enak setelah selesai makan baru kita kasih tau sekarang kamu lulus mau mintanya apa

8. Bagaimana cara bapak/ibu melatih tanggungjawab anak?

 Ayah : kalau ada cekcok sama teman ya anak kita yang kita marai jangan orang lain anak kita kasih tau bergaul itu kayak gitu, kalau ada masalah ya selesaikan sendiri jangan trus kita melindungi itu malah jadi bergantung sama orangtua


(10)

 Ayah :yang terpenting kita ngasih contoh dulu kalau dikasih contoh kok nggak mau ngikuti bru diarahkan sedikit demi sedikit kalau diingatkan halus kok masih nggak nyambung istilahe pokoknya yang terpenting kita kasih contoh namanya anak itu pasti yang kan nyontoh yang dewasa to, hormati yang lebih dewasa sayangi yang lebih kecil

10.Apa saja hambatan bapak/ibu sebagai orang tua dalam mendidik anak?

 Ayah : sama anak selama ini belum ada kebetulan anak – anak saya nurut, kadang berontak ada candra itu kadang berontak tinggal kita bagaimana mengarahkannya kadang dia bilang saya sudah bukan anak kecil pak ya saya jawabnya ini bukan soal anak kecil atau bukan cuma mengingatkan tok kalau lugu – lugu banget ya malah nggak bagus to


(11)

Data yang Sudah Diproses Sebagian

Analisis Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Di Keluarga Buruh Pabrik Dusun Kadipaten Kabupaten Semarang

Informan : Anak

Nama : candra

Umur : 18 tahun

Sekolah : 3 smk

Tanggal dan waktu : 21/5/2017 pukul 10.29 WIB

1. Bagaimana cara adik menghabiskan waktu sepulang sekolah sampai orangtua pulang bekerja?

 Anak :ya kalau kemarin ya belajar, ya bersih – bersih rumah, bantuin adek belajar biasanya kalo adek butuh bantuan

2. Bagaimana cara orangtua dalam mendisiplinkan adik?

 Anak :emmm masalah nganu agama kalau saya kan islam nah sholat itu wajib harus kalau sama orangtua harus lima waktu trus kalau tambahannya tu ya ngaji itu, ngaji selalu saya sama adik, ya saya terima wong tujuannya baik

3. Bagaimana sikap orangtua mengetahui adik melanggar peraturan atau tidak patuh?

 Anak :oh ya pernah dulu pulang sekolah nggak langsung pulang tapi main dulu pulangnya malah harusnya awal pulang siang awal sampe rumah sore lha itu dipertanyakan sama orangtua hehe, ya biasa kalau kalau bapak itu ngasih nasehat kalau ibu ya teguran sama marah – marah dikitlah hehe tapi ya nggak papa wong tujuannya baik kok, ya nek jenenge anak muda ki lak biasa to mbak kadang – kadang ada rasa sedih nyesel neng paling yo nek anak muda itu pasti ada rasa jengkel itu pasti

4. Apakah adik berkonsultasi dengan orangtua ketika menghadapi sebuah masalah maupun menentukan sebuah pilihan? Bagaimana respon atau sikap orangtua?

 Anak :oh ya itu biasanya orangtua sama saya ya itu diskusi kalau saya itu seperti mau cari sekolah dimana pilih mana nah orangtua bantu ngasih motivasi ngasih tahu, ya kalau memberi


(12)

kabar ya selalu tapi juga tergantung kalau ada pulsa kalau nggak ada ya nggak tapi ya jarang

5. Bagaimana cara belajar adik selama dirumah? Adakah pendamping atau pembimbing selama kegiatan belajar?

 Anak :ya itu kalau belajar sama ibadah itu wajib itu selalu mengkontrol dan mengingatkan kadang kalau saya lupa atau hehe saya yang males itu ya diingatkan, ya kadang – kadang ya dibimbing kalau orangtua saya tuh kamu belajar dulu sebisa kamu kalau ada kesulitan atau ada yang nggak mudeng baru tanya tapi kalau masih bisa dicari ya cari dulu jangan selalu tanya

6. Bagaimana jika adik mengalami kendala dalam belajar?  Anak :cari di internet dulu biasanya

7. Apakah adik selalu beribadah dengan rajin? Bagaimana cara orangtua melatih/mengajarkan cara beribadah yang baik?

 Anak :ya itu tadi wajib kalau soal agama itu, orangtua juga menjalankan namanya orangtua kan jadi contoh bagi anaknya jadi ya menjalankan

8. Bagaimana cara orangtua melatih tanggungjawab adik?

 Anak :ya paling suruh bantu adik, jaga rumah bersih – bersih rumahlah

9. Bagaimana sikap orangtua ketika mengetahui adik mendapat sebuah keberhasilan?

 Anak :ya kalau hadiah berupa cinderamata untuk sebuah benda tu jarang sih mungkin ngajak makan – makan atau jalan – jalan kemana buat seneng – seneng aja nggak sebuah barang itu jarang

10.Bagaimanakah pendapat adik tentang orangtua yang sibuk bekerja?  Anak :ya kalau orangtua kerja tu kan sebenarnya tujuannya

baik to mbak buat anaknya buat sekolah anaknya ya untuk kebutuhan keluarga ya sebagai orangtua sibuk itu sebisa mungkin ngasih waktu atau ngasih perhatianlah itu yang paling penting tu dah cukup kok mbak nggak harus selalu ketem jarangpun nggak papa yang penting tanya gimana kabarnya


(13)

Data yang Sudah Diproses Sebagian

Analisis Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Di Keluarga Buruh Pabrik Dusun Kadipaten Kabupaten Semarang

Informan : Pengasuh

Nama : Yati

Umur : 39 tahun

Tanggal/waktu : 21/5/2017 pukul 16.12 WIB

1. Bagaimanakah interaksi antara anak dan orangtua yang anda ketahui?

 Pengasuh :ya baik kalau ada yang debat – debat dikit itukan biasa to mbak, ya yang pasti rukunlah. Ya kalau ada apa – apa ya anak kadang suka cerita kalau lagi marahnya sama orangtua ya ceritanya sama saya ya curhat – curhat gitu

2. Bagaimana cara orangtua mendisiplinkan anak?

 Pengasuh :ya kalau disini itu tidak diberi peraturan yang ketat gitu tidak tapi disesuaikan dengan keadaan si anak tapi kalau untuk sholat itu ya harus wajib itu selalu diingatkan sama orangtuanya

3. Mengetahui anak tidak patuh dengan peraturan yang diberikan, bagaimana sikap yang diambil orangtua?

 Pengasuh :tidak sih paling hanya ditegur – tegur biasa

4. Apakah anda juga menanamkan kedisiplinan? Bagaimana cara anda menanamkan kedisiplinan?

 Pengasuh :tidak mbak hehe menanamkan kedisiplinan pie ya tidaklah, ya tugas saya itu merawat menjaga anak ini hanya yang berkaitan dengan anak kan? Lha iya itu

5. Mengapa anda merasa perlu atau tidak perlu menanamkan kedisiplinan kepada anak?

 Pengasuh :karena bukan bagian dari tugas saya mbak itu tugas orangtua saya takut kalau salah dalam bersikap itu lho

6. Ketika anak sedang mengalami kendala belajar, bagaimana sikap anda?


(14)

 Pengasuh :ya gimana kalau disuruh bantu saya ya tidak bisa kecuali kalau yang adeknya itu dulu kalau masih hitung – hitungan saya masih bisa tapi sudah kesini saya sudah tidak mengerti mbak

7. Ketika orangtua bekerja, apakah segala tanggungjawab untuk merawat anak diserahkan kepada anak? Bagaimana cara anda merawat anak?

 Pengasuh :lha kalau ini ya iya saya kan bertugas untuk merawat anak selama orangtua tidak dirumah mbak, ya memastikan anak itu kebutuhan makannya terpenuhi dan teratur terus menjaga anak supaya tidak terluka gitu – gitulah pokoknya

8. Bagaimana cara orangtua dalam melatih tanggungjawab anak?  Pengasuh :kalau mas Chandra itu mulai dibiasakan untuk

bantu bersih – bersih, nah kalau adiknya nggak bisa dalam belajar yang ngajarin itu mas Chandra

9. Apakah anda juga ikut terlibat didalam peran orangtua dalam melatih tanggungjawab anak? Jika iya bagaimana anda melatih tanggungjawab anak?

 Pengasuh :oh tidak mbak itu orangtua yang biasanya nyuruh kalau saya tidak

10.Menurut anda, apakah terdapat faktor penghambat yang dihadapi orangtua dalam memberikan bimbingan, merawat dan menjaga anak?

 Pengasuh :apa ya mbak ya mungkin waktu, atau anak itu suka ngeyel, males apa gimana tidak mau nurut tapi ya sebagai orangtua juga harus mengerti ya saling mengerti antara orangtua dan anaklah


(15)

Data yang Sudah Diproses Sebagian

Analisis Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Di Keluarga Buruh Pabrik Dusun Kadipaten Kabupaten Semarang

Informan : Ibu

Nama : Slamet

Umur : 46 tahun

Tempat Kerja : apacinti

Tanggal/waktu :22/5/2017 pukul 19.10

1. Bagaimanakah cara bapak/ibu menanamkan nilai – nilai agama?  Ibu :secara langsung sama dia ngaji di tpa, misalkan

diajarkan dari kecil ya mbak cara berpuasa waktu sholat tepat waktu dari hal –hal terkecil itu misalkan puasa dari kecil kok kuat sampai bedug ya itu Alhamdulillah tapi Alhamdulillah anak saya kelas satu sudah puasa sampai magrib waktu sholat tepat waktu kita ajak berusaha berjamaah

2. Sejak kapan anak bapak/ibu mulai ditanamkan nilai – nilai agama? mengapa perlu menanamkan nilai – nilai agama sejak dini?

 Ibu : sejak kecil sejak kelas 1 itu sudah diajarkan mbak ya alhamdulillahnya kuat sampai bedug itu trus ya ditambah ditambah trus jamnya sedikit sedikit, karena hidup tanpa agama itu kan ibarate kita anu mbak buta lah kita akan buta disamping buta wawasan kalau agama ditanamkan secara secara sejak dini kita akan berada dijalan yang positif.

3. Bagaimana cara bapak/ibu mendisiplinkan anak?

 Ibu : ya dulu memang waktu kecil saya control tapi setelah dia smp saya sudah ibarate ki wes nggak nyambung lah kalau mau ikut mikir tapi dapet pr ndak dek komunikasi itu selalu dah sholat belum pr sudah dikerjakan belum dapat tugas apa yang penting itu kita komunikasi itu lho waluapun kita sambil nyapu sambil apa, ya dilarang keluar malam itu betul lha selain itu juga tanggungjawab belajar


(16)

kalau dirumah itu misalkan nyapu anak saya kan dua ya mbak misalkan adek nyapu dapur trus yang besar nyapu ruang tamu misalkan trus habis makan itukan cuci piring itukan kita latih dari kecil yang itu teori ya mbak tapi prateknya kan kadang – kadang dijalankan yang pentingkan kita menanamkan dari kecil sudah diajarkan itu 4. Apakah bapak/ibu memaksakan kepada anak untuk mematuhi

peraturan dalam keluarga?mengapa anak perlu mematuhi peraturan?

 Ibu:ya biar anak itu hidup lebih disiplin lebih teratur gitu lho mbak

5. Bagaimana sikap bapak/ibu, apabila anak tidak mematuhi peraturan dalam keluarga?

 Ibu: pernah ya ada memang kadang – kdang memang saya potong nganu uang saku tapi dia dapet sangu dari makde iya mungkin bapaknya seng ora tegelan lah yowes otomatis sangue ditambahi yo gitu kadang memang wayah sholat kok nggak nganu yo tak kancing dari luar mbak memang itu hehe hukuman itu tak kancing dari luar otomatis kan dia kapok ngono lho ha lewat jendela kadang hee

6. Bagaimana cara bapak/ibu dalam berkomunikasi sebelumnya dengan anak berkaitan dengan segala masalah, kebutuhan maupun jalan hidup anak?mengapa merasa perlu melibatkan anak?

 Ibu: kita ajak diskusi trus keputusan itu ada ditangan anak yang mau milih sekolah kita sebagai orangtua kan menyarankan dek misalkan yang ini kemarin kamu ke smp 2 ambarawa tapi ternyata kok nemnya cuma disitu tapikan kita sudah diskusi mbak, sangat penting mbak kita bisa mengetahui perkembangan anak misalkan dia dapet pr kerjakan ndak trus tadi sekolah pulang sekolah mampir mana kan kita yo diskusi lah walaupun diskusinya sambil kita cuci piring tapi kita kan berusaha komunikasi, kami sebagai orangtua berusaha memberi pengertian yo mbak mungkin disaat habis makan malam kita kan waktu rodo senggang ibarate mencari wkatu yang tepatlah waktu


(17)

makan kita gunakan untuk nganukan nggak baik ibaratnya anak bisa mutung lah memberi pengertian yang selalu rukun selalu kompak sampai tua besok doa orangtuakan selalu untuk anak – anak yo mbak misalkan beda pendapat yo meminta maaflah

7. Bagaimana sikap bapak/ibu, apabila anak mendapatkan suatu keberhasilan?

 Ibu:ya disamping kami senang terus terang ucapan selamat itu kami lakukan memang kami biasakan terus dari kecil memang tak latih entah itu apalah surprise apalah entah itu berbentuk buku itu roti yo seringlah kami lakukan kenaikan kelas terus kemarin kok langsung dapet itu 3 piagam itu yo, dia sendiri juga mengerti kepada kami mbak sebagai orangtua itu langsung ngajak makan – makan itu kan suatu kebanggaan bagi kami yo mbak walaupun kok gajian walaupun saya tidur mbak di itu ngasiih yo saya tidak membeda bedakan harus ngasih segini gini tidak dipinggir bantal buat belanja bapak ibu saya memang sangat bersyukur terus terang meskipun uang itu juga tidak saya gunakan untuk foya – foya untuk belanja tidak saya terima tapi tak bukakke rekening atas dia memang gitu dia mengerti kepada saya saya juga mengerti kepada dia nganu to imbal balik

8. Bagaimana cara bapak/ibu melatih tanggungjawab anak?

 Ibu: kita berusaha itu waktu kita weekend itu kita berkumpul ya mbak kita berusaha bagi tugas latihan strika latihan apa kakak latihan apa entah itu kadang kan anak jaman sekarang jaman remaja itukan kadang cuek gitu ya mbak ah cuek ah nek disuruh tapi kita berusaha kasih tanggungjawab cuci piring sendiri cuci baju sendiri sambil maksudte kita ngobrol waktu keluarga kumpul keluarga itu to

9. Bagaimana cara bapak/ibu merawat anak?

 Ibu: ya dengan memenuhi kebutuhan anak seperti pakaian, buku, sepatu, termasuk hp kui, pendidikan, perhatian itu malah harus nomor satu. Dari awal dicontohkan dari


(18)

orangtua dulu ya mbak kita mencontohkan yang bagus ibarate yo kita tidak ke hal – hal negative dari awal kita tanamkan norma – norma agama pendidikan agama itu ditanamkan

10. Apa saja hambatan bapak/ibu sebagai orang tua dalam mendidik anak?

 Ibu: hambatane yo kadang mengahadapi masa labil ki memang kita jalan pikiran kita ke a anak – anak ke b kita kan ya kadang beda pendapat masa remaja itukan masa yang labil ya mbak terus anak – anak kok ada yang berontak tidak mau mendengarkan nasehat orangtua gitu kendalane ki yo kui mbak misalkan disuruh nyapu po opo ki ngeyel terus jajane yang nggak ketulungan kui


(19)

Data yang Sudah Diproses Sebagian

Analisis Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Di Keluarga Buruh Pabrik Dusun Kadipaten Kabupaten Semarang

Informan : Ayah

Nama : Partinah

Umur : 51 tahun

Tempat Kerja : Coca Cola

Tanggal dan waktu : 15/7/2017 pukul 08.09 WIB

1. Bagaimanakah cara bapak/ibu menanamkan nilai – nilai agama?  Ayah : ya terutama itu dengan pak ustad karena ya yang jelas ada

pembimbingnya jadi orangtua hanya ikut dibelakangnya pokoknya itu jangan sampai anak itu lain agama dengan orangtua missal saya islam ya anak saya islam maksudnya kan ikut memperjuangkan, ya kalau menurut saya ya kalau jamnya sholat harus digugah istilah diingatkan untuk sholat terutama untuk anak muda itu ya agak sulit memang itu tapi harus sedikit demi sedikit tapi kalau dikerasi malah lain lagi jadi kalu sholat itu ya harusnya tidak usah dibangunkan itu sudah nganu tapi ya banyak – banyak masih dibangunkan

2. Sejak kapan anak bapak/ibu mulai ditanamkan nilai – nilai agama? mengapa perlu menanamkan nilai – nilai agama sejak dini?

 Ayah :sejak kecil mbak, bukan hanya agama tugas – tugas lain seperti belajar, dan tanggung jawab lain itu ya sejak kecil, tujuan itu ya hidup tanpa agama itu ya kurang begitu nganu to jadi semua orang itu harus punya agama jadi agama semua itu bagus agama itu jadi pedoman hidup tapi misalnya ktp islam tapi tidak menjalankan tugas agama itu yo bukan islam sholat lima waktu itu ya kita jalankan

3. Bagaimana cara bapak/ibu mendisiplinkan anak?

 Ayah :keras dalam artian dia tidak bekerja yang sebenarnya itu harus dikandani kenapa kok terlambat maksudnya kok selalu terlambat jadi tidak didiamkan kalau didiamkan itu nanti sedikit sedikit kan tidak terasa


(20)

4. Apakah bapak/ibu memaksakan kepada anak untuk mematuhi peraturan dalam keluarga?mengapa anak perlu mematuhi peraturan?  Ayah :ya yang penting itu selalu memberikan kabar ketika anak

itu diluar rumah kita juga menyesuaikan karena anaknya kerja yang besar kalau yang isna ya kita cari alasannya kok belum pulang itu kenapa kami tidak memaksa karena anak jaman sekarang itu berbeda dengan anak jaman dulu yang penting memberi kabar supaya yang dirumah itu tidak khawatir

5. Bagaimana sikap bapak/ibu, apabila anak tidak mematuhi peraturan dalam keluarga?

 Ayah :ya diingatkan tidak bisa kita itu keras pada anak apalagi anak jaman sekarang itu berbeda dengan anak jaman dulu, kalau dia keluar dari jalur ya kita harus ingatkan kenapa itu dilakukan itu tidak baik itu tidak ada gunanya lebih baik tidak usah saja 6. Bagaimana cara bapak/ibu dalam berkomunikasi sebelumnya dengan

anak berkaitan dengan segala masalah, kebutuhan maupun jalan hidup anak?mengapa merasa perlu melibatkan anak?

 Ayah :ya yang pertama kita mengarahkan , mengarahkan di jalan yang baik jadi supaya dalam kehidupannya itu nyimpang dari aturan yaitu miturut manut dengan orangtua ya istilahnya kalau mau pergi atau mau kerja sebenarnya yo berangkat harus pamit orangtua jadi seolah olah itu orang yang dirumah itu menunggu itu seolah olah – olah tahu jadi gitu antara istilahnya orangtua dengan anak itu diawasi dengan yang sebenarnyasekarang masalah banyak orang itu maksudnya ada yang pergaulannya itu istilahnya itu kurang menjaga etika terutama ya harus perlu dikerasi supaya membangun orangtua manut dengan orang tuanya supaya tidak kejerumus yang tidak benar, kalau dalam rencana bapak itu ya memberi arahan tapi pada kenyataannya kan tidak semua yang kita rencanakan itu tercapai seperti sekarang saya berharap bagas itu kan di pelayaran tapi dia rejekinya ya di konter itu ya mau bagaimana semua itu Tuhan yang mengatur, ya orang tua itu punya harapan itu bagus tapi harapan itu belum tentu sesuai keinginan anaknya

7. Bagaimana sikap bapak/ibu, apabila anak mendapatkan suatu keberhasilan?


(21)

 Ayah : selalu menasehati untuk bersyukur kepada Tuhan itu ya harus banyak bersyukur

8. Bagaimana cara bapak/ibu melatih tanggungjawab anak?

 Ayah :ya dilatih mengerjakan hal – hal kecil seperti kalau nana ya nyapu, cuci piring, kalau bagas ya cuci motor tidak yang berat itu yang belum

9. Bagaimana cara bapak/ibu merawat anak?

 Ayah : merawat anak itu seperti kita menjaga anak misalnya kita melarang itu kan ada tujuan, tujuannya untuk menjaga dia dari hal –hal yang buruk

10.Apa saja hambatan bapak/ibu sebagai orang tua dalam mendidik anak?

 Ayah : ya ngeyel ngeyel gitu, kalau saya memang kalau masalah belajar tidak pernah mendampingi karena anak sekarang itu lebih pandai anak sekarang soalnyapun kalau saya mengajari tidak bisa, seperti pelajaran dulu dan sekarang itu lain sekali


(22)

Data yang Sudah Diproses Sebagian

Analisis Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Di Keluarga Buruh Pabrik Dusun Kadipaten Kabupaten Semarang

Informan : Anak

Nama : Isna

Umur : 14 tahun

Sekolah : 7 smp

Tanggal/waktu :22/5/2017 pukul 19.25 WIB

1. Bagaimana cara adik menghabiskan waktu sepulang sekolah sampai orangtua pulang bekerja?

 Anak :ada yang momong, nonton tv, masak, tidur, main, belajarnya ndak hehe

2. Bagaimana cara orangtua dalam mendisiplinkan adik?

 Anak :ya kalau sudah malam jangan main yang jauh – jauh gitu, ya kalau pas tidak bosan ya dijalankan kalau pas bosan ya berontak hehe

3. Bagaimana sikap orangtua mengetahui adik melanggar peraturan atau tidak patuh?

 Anak :ada ya paling biasanya uang saku dipotong, ya sedih tapi sebisa mungkin kan ada celengan ambil celengan, ya menyesal tapi berusaha mencukupi dengan ambil celengan hehe

4. Apakah adik berkonsultasi dengan orangtua ketika menghadapi sebuah masalah maupun menentukan sebuah pilihan? Bagaimana respon atau sikap orangtua?

 Anak :ya bisa diajak diskusi pas mau masuk smp kemarin didiskusikan mau masuk mana kehendak orangtua masuk smp n 2 ambarawa tapi kok nemnya nggak bisa bisanya di merakmati situ smp bawen situ ya sudah disitu saja. Kalau pas konek kasih kabar kalau tidak konek paling tidak kasih hehe pulsa seng marakke tidak konek pulsa hp, biasa kalau dirumah ya curhat


(23)

5. Bagaimana cara belajar adik selama dirumah? Adakah pendamping atau pembimbing selama kegiatan belajar?

 Anak :kadang – kadang tapi jarang yang tidak dikontrol ibu sibuk dengan pekerjaannya

6. Bagaimana jika adik mengalami kendala dalam belajar?  Anak :cari internet

7. Apakah adik selalu beribadah dengan rajin? Bagaimana cara orangtua melatih/mengajarkan cara beribadah yang baik?

 Anak : ya rajin, orangtua juga mencontohkan dari kecil, waktu tk diajari puasa diajari sholat

8. Bagaimana cara orangtua melatih tanggungjawab adik?  Anak :ya disuruh nyapu cuci piring gitu

9. Bagaimana sikap orangtua ketika mengetahui adik mendapat sebuah keberhasilan?

 Anak :pernah saat kelulusan kemarin diberi hp sama kedua orangtua, senang banget dijadikan masa depan yang lebih baik lagi

10.Bagaimanakah pendapat adik tentang orangtua yang sibuk bekerja?  Anak :ya senang itu senang karena orangtua bekerja untuk

kedua anaknya tapi ya nggak senangnya tidak ada waktu untuk quality time


(24)

Data yang Sudah Diproses Sebagian

Analisis Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Di Keluarga Buruh Pabrik Dusun Kadipaten Kabupaten Semarang

Informan : Pengasuh

Nama : Ningsih

Umur : 55 tahun

Tanggal/waktu :22/5/2017 pukul 19.35 WIB

1. Bagaimanakah interaksi antara anak dan orangtua yang anda ketahui?

 Pengasuh :ya baik, kalau komunikasi selalu ada biasanya orangtua menanyakan kabarnya si anak gitu to mbak sepulangnya bekerja gitu tadi disekolah kegiatannya apa saja, trus ada tugas apa tidak gitu

2. Bagaimana cara orangtua mendisiplinkan anak?

 Pengasuh :ya dengan selalu mengingatkan sholat itu ya mbak yang harus lebih disiplin sama mengingtkan belajar

3. Mengetahui anak tidak patuh dengan peraturan yang diberikan, bagaimana sikap yang diambil orangtua?

 Pengasuh :ya pasti ya dimarahi, ditegur, pernah dipotong uang sakunya kemudian ya dikunci kamarnya dari luar karena tidak segera bangun untuk sholat

4. Apakah anda juga menanamkan kedisiplinan? Bagaimana cara anda menanamkan kedisiplinan?

 Pengasuh :ya kalau saya kalau diminta orangtua menyampaikan ya saya sampaikan, misal diminta mengingatkan untuk segera menyelesaikan tugas sekolah ya paling yang seperti itu

5. Mengapa anda merasa perlu atau tidak perlu menanamkan kedisiplinan kepada anak?

 Pengasuh :ya kalau itu bagian dari tugas yang diminta orangtua untuk saya kerjakan kan kalau tidak ya tidak

6. Ketika anak sedang mengalami kendala belajar, bagaimana sikap anda?


(25)

 Pengasuh :ya kalau ada kesulitan belajar jujur saja karena sudah smp saya tidak bisa mengikuti mbak wes ora mudeng utekke ki wes ora nyandak mbak

7. Ketika orangtua bekerja, apakah segala tanggungjawab untuk merawat anak diserahkan kepada anak? Bagaimana cara anda merawat anak?

 Pengasuh :ya itu pasti, karena orangtua kan tidak ada dirumah dan anak harus ada yang menjaga dan merawat, ya merawatnya dengan menyediakan makanan kalau belum masak ya kadang masak bareng kadang masih minta disuapin itu mbak sudah besar masih disuapin terus menyiapkan kebutuhan sekolah missal mau pramuka gitu ya seragam harus sudah siap gitu – gitulah mbak namanya juga rewang ki pie to mbak 8. Bagaimana cara orangtua dalam melatih tanggungjawab anak?

 Pengasuh :ya dengan meminta anak untuk membantu seperti nyapu, cuci piring gitu yang enteng – enteng lah mbak tapi sudah dibiasakan ya meskipun kadang suka males – melasan 9. Apakah anda juga ikut terlibat didalam peran orangtua dalam

melatih tanggungjawab anak? Jika iya bagaimana anda melatih tanggungjawab anak?

 Pengasuh :ya kalau saya itu malah kadang tidak tega gitu ya karenakan missal anak pulang sekolah saja sudah sore masih capek gitu kan kasihan saya yang menggantikan jadi kalau ketahuan ya saya yang malah ditegur lho pie to mbak wes ben wong diajari ben iso temandang gawe barang misale gitu

10.Menurut anda, apakah terdapat faktor penghambat yang dihadapi orangtua dalam memberikan bimbingan, merawat dan menjaga anak?

 Pengasuh :ya itu kalau orangtua itu pasti waktu bekerja ya mbak, kalau yang lain mungkin ya kondisi anak itu sendiri misalkan lagi malas opo capek gitu – gitu karena kan masih remaja gini ya anak itu belum paham tujuan orangtuanya gitu


(26)

Data yang Sudah Diproses Sebagian

Analisis Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Di Keluarga Buruh Pabrik Dusun Kadipaten Kabupaten Semarang

Informan : Orang Tua

Nama : Anik

Umur : 37 tahun

Tempat Kerja : apacinti

1. Bagaimanakah cara bapak/ibu menanamkan nilai – nilai agama?  Ibu: ya menanamkan agama secara langsung tapi juga

dengan guru agama, untuk saat ini saya pasrahkan guru ngaji, ya juga dengan memberi contoh ngaji itu mbak saya kalau dirumah ngaji

2. Sejak kapan anak bapak/ibu mulai ditanamkan nilai – nilai agama? mengapa perlu menanamkan nilai – nilai agama sejak dini?

 Ibu: dari masih kecil usia berapa ya 4 tahunanlah, ya penting sebagai bekal dia kelak ketika dewasa, ya itu untuk pegangan hidup anak mbak

3. Bagaimana cara bapak/ibu mendisiplinkan anak?

 Ibu: ya disiplin seperti nyuruh belajar, ya saya control tiap hari tiap belajar ya harus belajar, waktunya sholat ya sholat waktu bermain bermain dalam artian tak ingatkan waktunya biar teratur itu lho waktunya biar terarah hidupnya, ya itu sebagai rasa tanggungjawab sebagai orangtua ya mbak ya harus tak tanamkan soale nanti kalau diane nggak ditanamkan dari sekarang diane nggak ditanamkan dari sekarang nanti diane nggak ada rasa iba sama orangtua

4. Apakah bapak/ibu memaksakan kepada anak untuk mematuhi peraturan dalam keluarga?mengapa anak perlu mematuhi peraturan?

 Ibu: ya harus, karena itu tadi biar ada rasa tanggungjawabnya, biar kata tiap hari harus ngelekke ya


(27)

apa itu mengingatkan harus itu tapi kalau ada suatu hal diane capek yaudahlah

5. Bagaimana sikap bapak/ibu, apabila anak tidak mematuhi peraturan dalam keluarga?

 Ibu: ya ditegur nggak ada hukuman, ya tapi harus ada dilaksanakan kalau ndak ya udah kamu besok mau sekolah apa endak, kalau mau sekolah ya harus bantu ibu

6. Bagaimana cara bapak/ibu dalam berkomunikasi sebelumnya dengan anak berkaitan dengan segala masalah, kebutuhan maupun jalan hidup anak?mengapa merasa perlu melibatkan anak?

 Ibu:ya saya kasih pengarahan, ya untuk masa depan dia jadi saya kasih pengarahan kayak nang ya belajar itu harus giat ya mbak suatu saat dia mau bekerja atau gimanakan terarah gitu lho, tak kasih pengertian ini kamu tak kasih tanggungjawab seperti ini ya harus dilaksanakan biasanya anak kan membangkang ya mbak wah ibu ki ra ngerti kesel yowes ibu tapi kok kalau dia nggak kerjaan yaudah tak kasih kegiatan kasih perintah

7. Bagaimana sikap bapak/ibu, apabila anak mendapatkan suatu keberhasilan?

 Ibu: tak kasih support dalam artian, kamu harus rangking nanti kalau dapat tak kasih hadiah dalam artian kasih motivasilah

8. Bagaimana cara bapak/ibu melatih tanggungjawab anak?

 Ibu:dirumah saya suruh bantu – bantu seperti nyapu, biar punya rasa tanggung jawab

9. Bagaimana cara bapak/ibu merawat anak?

 Ibu: memenuhi kebutuhan anak seperti pendidikan itulah yang penting mbak,

10. Apa saja hambatan bapak/ibu sebagai orang tua dalam mendidik anak?

 Ibu: oh banyak sekali mbak kalau diane nggak mau mengerjakan to apa ya rasa emosionale cepet pengene marah


(28)

Data yang Sudah Diproses Sebagian

Analisis Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Di Keluarga Buruh Pabrik Dusun Kadipaten Kabupaten Semarang

Informan : Ayah

Nama : Suharjo

Umur : 37 tahun

Tempat Kerja : TDSA

Tanggal dan waktu : 16/7/2017 pukul 13.49 WIB

1. Bagaimanakah cara bapak/ibu menanamkan nilai – nilai agama?  Ayah : kalau pribadi ya pendekatan secara langsung pelan –

pelan trus juga ditambah lagi sama ngaji sama pak ustad, kalau di rumah ya cuma diberi pengertian norma – norma nilai agama gitu, kalau sholat masih diingatkan

2. Sejak kapan anak bapak/ibu mulai ditanamkan nilai – nilai agama? mengapa perlu menanamkan nilai – nilai agama sejak dini?

 Ayah :sejak umur 5 tahun, ya pengenalan agama kan harusnya sejak dari dini lebih mengenal agama itu sendiri dan mungkin lebih fokus

3. Bagaimana cara bapak/ibu mendisiplinkan anak?

 Ayah :kalau jam main emang dibatesi biasanya kalau sore itu habis magrib ngaji habis ngaji belajar ya kurang lebih satu jam nanti habis itu trus tidur istirahat

4. Apakah bapak/ibu memaksakan kepada anak untuk mematuhi peraturan dalam keluarga?mengapa anak perlu mematuhi peraturan?  Ayah :ya tergantung situasinya tapi kalau agamakan sebuah

kewajiban ya jadi ya harus taapi kalau yang lain bisa disesuaikan misal kalau anak pulang terlambat pasti kan ada alasannya, ya supaya lebih disiplin

5. Bagaimana sikap bapak/ibu, apabila anak tidak mematuhi peraturan dalam keluarga?

 Ayah : ya hukuman sih enggak ya diingatkan tapi secara halus nggak harus dimarahi nggak malah nggak ditangani nggak anti kalau ditangani anak biasanya berontak


(29)

6. Bagaimana cara bapak/ibu dalam berkomunikasi sebelumnya dengan anak berkaitan dengan segala masalah, kebutuhan maupun jalan hidup anak?mengapa merasa perlu melibatkan anak?

 Ayah :ya harus itu cuman sebagai orangtua kan cuman mengarahkan tergantung anaknya yang penting yang terbaik semua yang dia bisa gitu lho, membatasi sih enggak tapi diberi pengertian buat jaga jaga diri sendiri aja

7. Bagaimana sikap bapak/ibu, apabila anak mendapatkan suatu keberhasilan?

 Ayah :yah memberi selamat mungkin sebagai perangsang dikasih hadiah apalah mungkin besok – besoknya biar lebih baik lagi 8. Bagaimana cara bapak/ibu melatih tanggungjawab anak?

 Ayah :ya bersih – bersih nyapu, nyuci pakaiannya sendiri 9. Bagaimana cara bapak/ibu merawat anak?

 Ayah :nggak usah dimarai nggak usah di apa itu yang penting dididik diberi pengertian kalau pun melakukan pelanggaran atau apa nggak perlu ditangani diberi pengertian aja pelan – pelan soalnya anak masih kecil kalau ditangankan bisa bisa anak berontak kan malah

10.Apa saja hambatan bapak/ibu sebagai orang tua dalam mendidik anak?

 Ayah : ya biasalah kenakalan anak – anak minta jajan atau apalah yang berlebihan minta sesuatu yang diluar kemampuan orang tua


(30)

Data yang Sudah Diproses Sebagian

Analisis Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Di Keluarga Buruh Pabrik Dusun Kadipaten Kabupaten Semarang

Informan : Anak

Nama : Haris

Umur : 14 tahun

Sekolah : 2 smp

1. Bagaimana cara adik menghabiskan waktu sepulang sekolah sampai orangtua pulang bekerja?

 Anak 3 :sekitar jam 4 berangka jam 7, ya jaga warung sama bersih – bersih rumah belajar kalau malam

2. Bagaimana cara orangtua dalam mendisiplinkan adik?

 Anak 3 :selalu mengingatkan kalo sholat tepat waktu mandi, kalau malam ya tidurnya nggak boleh malam – malam jm 9 sudah harus tidur

3. Bagaimana sikap orangtua mengetahui adik melanggar peraturan atau tidak patuh?

 Anak 3 :tidak ada hukuman tapi dimarahi, ya didengarkan trus ya menyesali, ya lebih disiplin dan merasa bertanggungjawab 4. Apakah adik berkonsultasi dengan orangtua ketika menghadapi

sebuah masalah maupun menentukan sebuah pilihan? Bagaimana respon atau sikap orangtua?

 Anak 3 :ya kadang – kadang diajak diskusi seperti mau milih sekolah terserah mau sekolah dimana, saya juga selalu minta ijin biar orangtua tidak tanya – tanya dan panik

5. Bagaimana cara belajar adik selama dirumah? Adakah pendamping atau pembimbing selama kegiatan belajar?

 Anak 3 :ya kalau lagi dirumah selalu diingatkan dan dikontrol 6. Bagaimana jika adik mengalami kendala dalam belajar?

 Anak 3 :ya kalau ndak ada cari di internet

7. Apakah adik selalu beribadah dengan rajin? Bagaimana cara orangtua melatih/mengajarkan cara beribadah yang baik?

 Anak 3 :ya orangtua memberikan contoh dalam beribadah 8. Bagaimana cara orangtua melatih tanggungjawab adik?


(31)

 Anak 3 : ya paling bersih – bersih itu sama suruh bantuin jaga adik

9. Bagaimana sikap orangtua ketika mengetahui adik mendapat sebuah keberhasilan?

 Anak 3 :ya diajak jalan – jalan, pas lulus diajak jalan – jalan 10.Bagaimanakah pendapat adik tentang orangtua yang sibuk bekerja?

 Anak 3 :ya setidaknya beri waktu sedikit buat memberi perhatian kepada anaknyalah


(32)

Data yang Sudah Diproses Sebagian

Analisis Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Di Keluarga Buruh Pabrik Dusun Kadipaten Kabupaten Semarang

Informan : Pengasuh

Nama : Yuli

Umur : 63 tahun

1. Bagaimanakah interaksi antara anak dan orangtua yang anda ketahui?

 Pengasuh 3:ya selalu berkomunikasi biasanya orangtua selalu mengingatkan untuk belajar dan beribadah

2. Bagaimana cara orangtua mendisiplinkan anak?

 Pengasuh 3: mengingatkan mbak kadang ditegur tapi ditegur seperti ya kayak marah gitu jadi sampai orangtua emosi gitu 3. Mengetahui anak tidak patuh dengan peraturan yang diberikan,

bagaimana sikap yang diambil orangtua?

 Pengasuh 3:ya cuma ditegur nggak sampai diberi hukuman seng pie - pie

4. Apakah anda juga menanamkan kedisiplinan? Bagaimana cara anda menanamkan kedisiplinan?

 Pengasuh 3:tidak mbak

5. Mengapa anda merasa perlu atau tidak perlu menanamkan kedisiplinan kepada anak?

 Pengasuh 3:yo nganu to dudu tugaskulah nek kui

6. Ketika anak sedang mengalami kendala belajar, bagaimana sikap anda?

 Pengasuh 3:yo kayak – kayak gitu itu aku ra ngerti mbak ndak bisa bantulah

7. Ketika orangtua bekerja, apakah segala tanggungjawab untuk merawat anak diserahkan kepada anda? Bagaimana cara anda merawat anak?

 Pengasuh 3:yo kui mestilah mbak pokoknya jaga anak – anak tetap aman, menghindarkan mereka dari hal – hal berbahaya koyo nek ono penculik op pie to jaman saiki, tur neh anak nek ijeh cilik nek ditinggal kerjo sopo seng meh ngopeni to mbak


(33)

8. Bagaimana cara orangtua dalam melatih tanggungjawab anak?  Pengasuh 3: nek sama si haris itu sudah disuruh bersih –

bersih kalau bisa bntu orangtua apa jaga warung apa gimana 9. Apakah anda juga ikut terlibat didalam peran orangtua dalam

melatih tanggungjawab anak? Jika iya bagaimana anda melatih tanggungjawab anak?

 Pengasuh 3:tidak mbak itu biar orangtuanya saja

10.Menurut anda, apakah terdapat faktor penghambat yang dihadapi orangtua dalam memberikan bimbingan, merawat dan menjaga anak?

 Pengasuh 3:ya paling itu karena orangtua bekerja jadi saya diminta untuk membantu menjagalah ngpoeni bocah seng ijeh cilik


(34)

Data yang Sudah Diproses Sebagian

Analisis Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Di Keluarga Buruh Pabrik Dusun Kadipaten Kabupaten Semarang

Informan : Orang Tua

Nama : Nur

Umur : 38 tahun

Tempat Kerja : ISG

Tanggal/waktu : 21/5/2017 pukul 13.54 WIB

1. Bagaimanakah cara bapak/ibu menanamkan nilai – nilai agama?  Ibu :nggih diajarke piyambak nek guru niku nggih paling

sekolah, sekolah secara umum nggih mbak nek bapak ibu kan wajib nggih mbak nek kulo nggih nek wayahe sholat nggih ayo nang sholat sek gek belajar kadang belajare malah njur males, nggih kadang kulo getak – getak lha alesan terus pertama nggih alus pelan tapi nak tiyange larene ndablek niku kadang nggih tak jewer tak creweti kok ra lhek ndang mangkat ngoten hehe, nggih diajak bapake

2. Sejak kapan anak bapak/ibu mulai ditanamkan nilai – nilai agama? mengapa perlu menanamkan nilai – nilai agama sejak dini?

 Ibu : nganu kelas 3 niku mpun kulo oyak – oyak kelas 4 mpun tapi kan kadang larene sok ah lha kelas 5 kulo tekanke ben ora kagok niku kan mesakke nek kagok, kan nganu mbak kangge masa depan benjinge kan saget dirutunke larene nggih damel jalanlah

3. Bagaimana cara bapak/ibu mendisiplinkan anak?

 ibu: nek mboten sinau nggih kulo oyak – oyak ken sinau hehe, tapi nggih mboten selalu kan kadose wong ndalu – ndalu wangsul nggih kadang nek mboten wangsul ndalu niku to dolan neng ndi nang nggih kadang nek dolan ngantos ndalu nggih kulo parani


(35)

4. Apakah bapak/ibu memaksakan kepada anak untuk mematuhi peraturan dalam keluarga?mengapa anak perlu mematuhi peraturan?

 Ibu : nggih sebenere mpun dipekso tapi bocahe piyambak niku kadang alesan niku wau angel nggih pripun, nggih jane niku ben ra kagok ngonten to mbak mengkih nek bocahe mpun gede kan mboten kaget

5. Bagaimana sikap bapak/ibu, apabila anak tidak mematuhi peraturan dalam keluarga?

 Ibu : paling kulo aaanaan mboten ngantos dijewer nopo dinganu niku ngoten mboten

6. Bagaimana cara bapak/ibu dalam berkomunikasi sebelumnya dengan anak berkaitan dengan segala masalah, kebutuhan maupun jalan hidup anak?mengapa merasa perlu melibatkan anak?

 Ibu :nggih diajak diskusi nggih niku kan nate nyuwun bal – balan buk aku tak melu bal – balan, misale tumbas nopo nek ibuke dereng enten duit nggih ngerti manut, emm ben kedekatan orangtua ngoten lho mbak kan kadang enten seng njaluk iki trus dituri ngoten kulo mboten seneng niku biar mengerti kondisi ibu bapak pas kathah ngoten niku nggih ayo nang jajan pas enten arto nek pas mboten niku nggih dirumah wae nggih nurut, kadang kalau beda pendapat gitu ya piayambake malah seng ngalah tapi nggih diberi pengertian kenapa kok begini ibu kan memberi seng bener ngoten

7. Bagaimana sikap bapak/ibu, apabila anak mendapatkan suatu keberhasilan?

 Ibu : nggih kadang riyen kelas 2 angsal rangking sak derenge tes niku kulo matur nang mangkih nek angsal rangking tak tumbaske mobil – mobilan ya nggih ndelalah niku rangking setunggal trus nagih niku bu katane nek rangkingmau ditumbaske mobil – mobilan ya sesok ya nek ibu bayaran kulo ngoten, niki angsal lomba gambar angsal nomer 3 ih nang gambaramu apik nggih kulo ngotenke ben


(36)

piyambake mboten down lare niku nek dipuji kan seneng to mbak hehe wah ibuku merhatikke

8. Bagaimana cara bapak/ibu melatih tanggungjawab anak?

 Ibu :nganu nyapu, ken ngepel tapi ada aja alesane, kasur kadang ndak dilempit ayo dilempit nganu kemule, nggih dilempit, nggih dereng dikasih tanggungjawab liyane 9. Bagaimana cara bapak/ibu merawat anak?

 Ibu :ya memenuhi kebutuhan anak seperti sekolah, ya menurut saya belum bisa memenuhi kulo mbak nggih kadang wonten artane kadang mboten, ya perhatian nggih butuh nggih terbagi – bagi kalih kerjone niku hehe wong kerjone kan wangule ndalu – ndalu kadang kan bapake wangsul gasik kalih bapake wonten pr nopo pripun ken ngajari bapake. Mendidik anak yang baik niku nggih nganu nopo diarahke diseuaikan dengan umure, umure tiarkan kelas lima nggih kulo ajari sholat nek sholat niku jam pinten kulo oyak – oyak nggih mangkat meskipun ah males,

10. Apa saja hambatan bapak/ibu sebagai orang tua dalam mendidik anak?

 Ibu :nopo nggih mbak kadang nggih duit paling niku kadang wonten turah kadang kok pas niku, kadang kok ngeyel, nopo mbeling paling niku hehe


(37)

Data yang Sudah Diproses Sebagian

Analisis Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Di Keluarga Buruh Pabrik Dusun Kadipaten Kabupaten Semarang

Informan : Ayah

Nama : Rukimin

Umur : 38 tahun

Tempat Kerja : Ara Shoes Indonesia

Tanggal dan waktu : 13/7/2017 pukul 12.25 WIB

1. Bagaimanakah cara bapak/ibu menanamkan nilai – nilai agama?  Ayah :ya saya di itu to tak warai ngaji, ya kalau sore ngaji sama

pak sam

2. Sejak kapan anak bapak/ibu mulai ditanamkan nilai – nilai agama? mengapa perlu menanamkan nilai – nilai agama sejak dini?

 Ayah : ya umur 3 tahun, ya demi kepercayaan masing – masing semua orang kan punya kepercayaan sendiri – sendiri kalau anak saya kan islam ya buat pedoman hidup

3. Bagaimana cara bapak/ibu mendisiplinkan anak?

 Ayah :bangun tidur itu rapiin tempat tidur, trus saya suruh nyapu wong anak mbarep hehe, waktu belajar dirumah itu ya habis isak jam delapan, ya kalau malam itu kan kalau tidak diingatkan mintanya main sampai jam 11 ya saya suruh samapi jam 9 harus dirumah

4. Apakah bapak/ibu memaksakan kepada anak untuk mematuhi peraturan dalam keluarga?mengapa anak perlu mematuhi peraturan?  Ayah :biar besok besare tahu gawean hehe biar ngerti

5. Bagaimana sikap bapak/ibu, apabila anak tidak mematuhi peraturan dalam keluarga?

 Ayah :ya dimarahi to diingatkan

6. Bagaimana cara bapak/ibu dalam berkomunikasi sebelumnya dengan anak berkaitan dengan segala masalah, kebutuhan maupun jalan hidup anak?mengapa merasa perlu melibatkan anak?

 Ayah :kehalian tiar itu tu lho kan selalu bagus tapi minta dipondokke, ya masih dirundingkan karena ada beberapa


(38)

pertimbangan sekolah dulu yang penting kalau agama kan bisa dilatih sambil jalan

7. Bagaimana sikap bapak/ibu, apabila anak mendapatkan suatu keberhasilan?

 Ayah :ya diberikan hadiah, dia mintanya apa yang penting mampu

8. Bagaimana cara bapak/ibu melatih tanggungjawab anak?

 Ayah :melatih tanggung jawab biar disiplin itu ya diingatkan harus sholat, yang penting itu ya belajar dulu kalau tigas rumah kan bisa tak sambi hehe

9. Bagaimana cara bapak/ibu merawat anak?

 Ayah :ya mendukung apa yang dia inginkan yang sekiranya bagus yang sekiranya baik

10.Apa saja hambatan bapak/ibu sebagai orang tua dalam mendidik anak?

 Ayah : hambatane nggih saya kurang itu, maksudnya kan pendidikan saya kan nggak tinggi jadi pelajar sekarang kan kadang susah, kurang mampu dalam membimbing belajar dia kalau sekolah itukan ulangan dulu mbek sekarang kan udah beda nggih to lebih sulit sekarang, ya kondisi ekonomi itu juga pengaruhi tapi ya bagaimana diterim saja karena memang jamannya cari kerja susah tapi kalau dituruti semua yang namanya keiinginan kan nggak ada habisnya tapi kalau nggak kerja ya susah pusisng to hehe, smp kan saya nggak lulus jadi saya les kan


(39)

Data yang Sudah Diproses Sebagian

Analisis Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Di Keluarga Buruh Pabrik Dusun Kadipaten Kabupaten Semarang

Informan : Anak

Nama : Tiar

Umur : 11 tahun

Sekolah : 5 sd

Tanggal/waktu : 21/5/2017 pukul 14.17 WIB

1. Bagaimana cara adik menghabiskan waktu sepulang sekolah sampai orangtua pulang bekerja?

 Anak :berangkat jam 7 pulang jam 9 malam, nonton tv, main, mancing, main bola, belajarnya belajar

2. Bagaimana cara orangtua dalam mendisiplinkan adik?

 Anak :mm nak bengi ora entok dolan ngasih jam 12 punjul, ya dijalankan

3. Bagaimana sikap orangtua mengetahui adik melanggar peraturan atau tidak patuh?

 Anak :pernah melanggar, trus diseneni, supaya lebih disiplin saat sekolah ndak ngantuk

4. Apakah adik berkonsultasi dengan orangtua ketika menghadapi sebuah masalah maupun menentukan sebuah pilihan? Bagaimana respon atau sikap orangtua?

 Anak :ya ngobrol mau ikut ssb di poncoruso ya orangtua setuju, kalau keluar tidak minta ijin karena orangtua tidak dirumah

5. Bagaimana cara belajar adik selama dirumah? Adakah pendamping atau pembimbing selama kegiatan belajar?

 Anak :kadang pura – pura belajar kadang ditemenin, ya selalu mengingatkan seperti tiar sinau biasa jam 7

6. Bagaimana jika adik mengalami kendala dalam belajar?  Anak :tanya orangtua kalau tidak bisa baru bu guru

7. Apakah adik selalu beribadah dengan rajin? Bagaimana cara orangtua melatih/mengajarkan cara beribadah yang baik?


(40)

8. Bagaimana cara orangtua melatih tanggungjawab adik?  Anak : nyapu, ngepel, ngresiki mainan

9. Bagaimana sikap orangtua ketika mengetahui adik mendapat sebuah keberhasilan?

 Anak :ya pernah dapat hp

10.Bagaimanakah pendapat adik tentang orangtua yang sibuk bekerja?  Anak :sedih nak malam nggak ada yang nemenin


(41)

Data yang Sudah Diproses Sebagian

Analisis Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Di Keluarga Buruh Pabrik Dusun Kadipaten Kabupaten Semarang

Informan : Pengasuh

Nama : Setar

Umur : 49 tahun

Tanggal/waktu : 20/5/2017 pukul 09.09 WIB

1. Bagaimanakah interaksi antara anak dan orangtua yang anda ketahui?

 Pengasuh : interaksi pie maksudte mbak oh ya biasa koyo biasa to mbak yo maksudte bapake nyok ngelekke op ojo dolan adoh – adoh opo pie

2. Bagaimana cara orangtua mendisiplinkan anak?

 Pengasuh 4:hehe pie yo mbak paling dielekke kon belajar 3. Mengetahui anak tidak patuh dengan peraturan yang diberikan,

bagaimana sikap yang diambil orangtua?

 Pengasuh :yo kadang yo diseneni tapi kan jarang mbak paling nek bapak ibuke pas neng ngomah

4. Apakah anda juga menanamkan kedisiplinan? Bagaimana cara anda menanamkan kedisiplinan?

 Pengasuh :yo oralah mbak, aku mung momong

5. Mengapa anda merasa perlu atau tidak perlu menanamkan kedisiplinan kepada anak?

 Pengasuh :yo mung momong wae

6. Ketika anak sedang mengalami kendala belajar, bagaimana sikap anda?

 Pengasuh :yo kan sinaune bengi biasane bapak ibuke wes bali yo karo bapak op ibuke

7. Ketika orangtua bekerja, apakah segala tanggungjawab untuk merawat anak diserahkan kepada anda? Bagaimana cara anda merawat anak?

 Pengasuh :yo iyo to mbak koyo nek momong adike iki mandikke, trus maem, tapi nek tiar kan wes rodo gede trus yo hawane gek pengen dolan dadi yo seng penting dolane ora


(42)

adoh – adoh trus nek bapak ibuke bali bocahe wes neng ngomah

8. Bagaimana cara orangtua dalam melatih tanggungjawab anak?  Pengasuh : paling dikon nyapu, dolanane ki diringkesi

9. Apakah anda juga ikut terlibat didalam peran orangtua dalam melatih tanggungjawab anak? Jika iya bagaimana anda melatih tanggungjawab anak?

 Pengasuh :ora mbak nek kui ora

10.Menurut anda, apakah terdapat faktor penghambat yang dihadapi orangtua dalam memberikan bimbingan, merawat dan menjaga anak?

 Pengasuh :op ya paling waktu soale ibu bapakke kerjo kabeh to dadi yo perhatiane ora gwe anake tok tapi yo gawean barang


(43)

Lampiran 3

Pengelompokkan Data

Analisis Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Di Keluarga Buruh Pabrik Dusun Kadipaten Kabupaten Semarang

Informan : Orang Tua

Tanggal pengelompokkan: 25/5/2017

1. Bagaimanakah cara bapak/ibu menanamkan nilai – nilai agama?  Orangtua 1: (ibu)secara langsung juga dipantau dari

sekolahan juga dari agama ya? Terus dirumahkan pulang gini belajar habis magrib ngaji pulang ngaji tidur, paginya bangun tidur jam lima belajar lagi. Iya harus to memberikan contoh kan diajak dulu udah jam segini sholat nggak kalau mau magrib itu mas Chandra sama bapaknya langsung di mushola diajak sholat bersama yang perempuan dirumah.

(ayah) pada prinsipnya cara mendidiknya sama mbak sama ibu, kalau di rumah itu saling mengingatkan jadi kalau sudah waktunya kok belum sholat ya sholat dulu nanti kalau saya lagi tidur ya dibangunkan pak sudah waktunya jadi saling mengingatkan kan rasanya nggak terpaksa kalau terpaksa kan berat sama kayak mbak galuh kalau pergi ke gereja belum bangun kan dibangunin to sama orangtua, semua itu kalau modelnya paksa egois nggak bisa jalan mbak cuman terpaksa tok kalau ada orangnya kalau nggak ada orangtua nya ya sudah wong nggak ada orang tuanya.  Orangtua 2: (ibu) secara langsung sama dia ngaji di tpa,

misalkan diajarkan dari kecil ya mbak cara berpuasa waktu sholat tepat waktu dari hal –hal terkecil itu misalkan puasa dari kecil kok kuat sampai bedug ya itu Alhamdulillah tapi Alhamdulillah anak saya kelas satu sudah puasa sampai magrib waktu sholat tepat waktu kita ajak berusaha berjamaah.


(44)

(ayah) ya terutama itu dengan pak ustad karena ya yang jelas ada pembimbingnya jadi orangtua hanya ikut dibelakangnya pokoknya itu jangan sampai anak itu lain agama dengan orangtua missal saya islam ya anak saya islam maksudnya kan ikut memperjuangkan, ya kalau menurut saya ya kalau jamnya sholat harus digugah istilah diingatkan untuk sholat terutama untuk anak muda itu ya agak sulit memang itu tapi harus sedikit demi sedikit tapi kalau dikerasi malah lain lagi jadi kalu sholat itu ya harusnya tidak usah dibangunkan itu sudah nganu tapi ya banyak – banyak masih dibangunkan

 Orangtua 3: (ibu) ya menanamkan agama secara langsung tapi juga dengan guru agama, untuk saat ini saya pasrahkan guru ngaji, ya juga dengan memberi contoh ngaji itu mbak saya kalau dirumah ngaji

(ayah) kalau pribadi ya pendekatan secara langsung pelan – pelan trus juga ditambah lagi sama ngaji sama pak ustad, kalau di rumah ya cuma diberi pengertian norma – norma nilai agama gitu, kalau sholat masih diingatkan

 Orangtua 4: (ibu) nggih diajarke piyambak nek guru niku nggih paling sekolah, sekolah secara umum nggih mbak nek bapak ibu kan wajib nggih mbak nek kulo nggih nek wayahe sholat nggih ayo nang sholat sek gek belajar kadang belajare malah njur males, nggih kadang kulo getak – getak lha alesan terus pertama nggih alus pelan tapi nak tiyange larene ndablek niku kadang nggih tak jewer tak creweti kok ra lhek ndang mangkat ngoten hehe, nggih diajak bapake

(ayah) ya saya di itu to tak warai ngaji, ya kalau sore ngaji sama pak sam

2. Sejak kapan anak bapak/ibu mulai ditanamkan nilai – nilai agama? mengapa perlu menanamkan nilai – nilai agama sejak dini?

 Orangtua 1: (ibu) soalnya itu untuk pondasi suatu (tidak jelas) buat anak soalnya kalu dikasihnya pondasinya agama semua agama ya diterapkan semua agama pasti nanti kalau


(45)

besar itu tidak insyaallah tidak salah jalur karena agama itu kan semua agama pasti sama ya pendidikannya cuman maksudnyaharus menghormati orangtua, sama tetangga sama siapa sajakan harus baik.

(ayah) ya sejak kecil sejak dini itu ya sudah diajarkan sama caranya kayak yang dibilang ibu, karena kalau orangtua caranya berbeda anak akan bingung jadi orangtua boleh saja berbeda pendapat tetapi dalam mendidik kalau bisa didiskusikan dulu sama ibu biar supaya cara mendidik anak itu sama

 Orangtua 2: (ibu) sejak kecil sejak kelas 1 itu sudah diajarkan mbak ya alhamdulillahnya kuat sampai bedug itu trus ya ditambah ditambah trus jamnya sedikit sedikit, karena hidup tanpa agama itu kan ibarate kita anu mbak buta lah kita akan buta disamping buta wawasan kalau agama ditanamkan secara secara sejak dini kita akan berada dijalan yang positif.

(ayah) sejak kecil mbak, bukan hanya agama tugas – tugas lain seperti belajar, dan tanggung jawab lain itu ya sejak kecil, tujuan itu ya hidup tanpa agama itu ya kurang begitu nganu to jadi semua orang itu harus punya agama jadi agama semua itu bagus agama itu jadi pedoman hidup tapi misalnya ktp islam tapi tidak menjalankan tugas agama itu yo bukan islam sholat lima waktu itu ya kita jalankan  Orangtua 3: (ibu) dari masih kecil usia berapa ya 4

tahunanlah, ya penting sebagai bekal dia kelak ketika dewasa, ya itu untuk pegangan hidup anak mbak

(ayah) sejak umur 5 tahun, ya pengenalan agama kan harusnya sejak

 Orangtua 4: (ibu) nganu kelas 3 niku mpun kulo oyak – oyak kelas 4 mpun tapi kan kadang larene sok ah lha kelas 5 kulo tekanke ben ora kagok niku kan mesakke nek kagok, kan nganu mbak kangge masa depan benjinge kan saget dirutunke larene nggih damel jalanlah


(46)

(ayah) ya umur 3 tahun, ya demi kepercayaan masing – masing semua orang kan punya kepercayaan sendiri – sendiri kalau anak saya kan islam ya buat pedoman hidup 3. Bagaimana cara bapak/ibu mendisiplinkan anak?

 Orangtua 1: (ibu) ya tidak dikasih peraturan tapi diarahkan nantikan anak bisa mikir sendiri kalau dikasih jam segini harus begini jam segini begini ya kalau anak maksudnya ada kesibukan anak kan nggak tahu sini jadinya diarahkan kalau mas Chandra itu pulang sekolah kamu harus gini tapi saya pulangnya malam bu maksudnya ada ektra ada apa kan sini nggak tahu jadinya hanya diarahkan itu nganu biar mas Chandra biar mikir sendiri gitu lho. Ya ikut anaknya sudah diginikan waktunya ini kalau agama islam yakan sholat lima waktu, sudah jam dua belas..oh ya bu.. sudah jadinya anak sudah tahu sudah diterapkan kan dari sekolahan sholat lima waktu luhur asar gitukan sudah ada jam – jamnya jadi orangtua hanya mengingatkan saja. (ayah) dengan peraturan dirumah mbak seperti kamu main boleh tapi jam 9 malam sudah dirumah, kamu siang main boleh tapi hp harus dibawa jadi kalau orangtua tidak dirumah ya komunikasi lewat hp, kemudian sholat itu nomor satu pokoknya wajib

 Orangtua 2: (ibu) ya dulu memang waktu kecil saya control tapi setelah dia smp saya sudah ibarate ki wes nggak nyambung lah kalau mau ikut mikir tapi dapet pr ndak dek komunikasi itu selalu dah sholat belum pr sudah dikerjakan belum dapat tugas apa yang penting itu kita komunikasi itu lho waluapun kita sambil nyapu sambil apa, ya dilarang keluar malam itu betul lha selain itu juga tanggungjawab belajar kalau dirumah itu misalkan nyapu anak saya kan dua ya mbak misalkan adek nyapu dapur trus yang besar nyapu ruang tamu misalkan trus habis makan itukan cuci piring itukan kita latih dari kecil yang itu teori ya mbak tapi prateknya kan kadang – kadang dijalankan yang pentingkan kita menanamkan dari kecil sudah diajarkan itu


(47)

(ayah) keras dalam artian dia tidak bekerja yang sebenarnya itu harus dikandani kenapa kok terlambat maksudnya kok selalu terlambat jadi tidak didiamkan kalau didiamkan itu nanti sedikit sedikit kan tidak terasa

 Orangtua 3: (ibu) ya disiplin seperti nyuruh belajar, ya saya control tiap hari tiap belajar ya harus belajar, waktunya sholat ya sholat waktu bermain bermain dalam artian tak ingatkan waktunya biar teratur itu lho waktunya biar terarah hidupnya, ya itu sebagai rasa tanggungjawab sebagai orangtua ya mbak ya harus tak tanamkan soale nanti kalau diane nggak ditanamkan dari sekarang diane nggak ditanamkan dari sekarang nanti diane nggak ada rasa iba sama orangtua

(ayah) kalau jam main emang dibatesi biasanya kalau sore itu habis magrib ngaji habis ngaji belajar ya kurang lebih satu jam nanti habis itu trus tidur istirahat

 Orangtua 4: (ibu) nek mboten sinau nggih kulo oyak – oyak ken sinau hehe, tapi nggih mboten selalu kan kadose wong ndalu – ndalu wangsul nggih kadang nek mboten wangsul ndalu niku to dolan neng ndi nang nggih kadang nek dolan ngantos ndalu nggih kulo parani

(ayah) bangun tidur itu rapiin tempat tidur, trus saya suruh nyapu wong anak mbarep hehe, waktu belajar dirumah itu ya habis isak jam delapan, ya kalau malam itu kan kalau tidak diingatkan mintanya main sampai jam 11 ya saya suruh samapi jam 9 harus dirumah

4. Apakah bapak/ibu memaksakan kepada anak untuk mematuhi peraturan dalam keluarga?mengapa anak perlu mematuhi peraturan?

 Orangtua 1: (ibu) nggak terlalu mengekang, soalnya kalau dikekang nanti kalau dikekang takutnya itu kalau memberontak itu lho parahnya kalau memberontak sekarang kan anak nggak mau digitukan hehe

(ayah) ya supaya melatih disiplin dan tanggungjawab mbak  Orangtua 2: (ibu) ya biar anak itu hidup lebih disiplin


(48)

(ayah) ya yang penting itu selalu memberikan kabar ketika anak itu diluar rumah kita juga menyesuaikan karena anaknya kerja yang besar kalau yang isna ya kita cari alasannya kok belum pulang itu kenapa kami tidak memaksa karena anak jaman sekarang itu berbeda dengan anak jaman dulu yang penting memberi kabar supaya yang dirumah itu tidak khawatir

 Orangtua 3: (ibu) ya harus, karena itu tadi biar ada rasa tanggungjawabnya, biar kata tiap hari harus ngelekke ya apa itu mengingatkan harus itu tapi kalau ada suatu hal diane capek yaudahlah

(ayah) ya tergantung situasinya tapi kalau agamakan sebuah kewajiban ya jadi ya harus taapi kalau yang lain bisa disesuaikan misal kalau anak pulang terlambat pasti kan ada alasannya, ya supaya lebih disiplin

 Orangtua 4: (ibu) nggih sebenere mpun dipekso tapi bocahe piyambak niku kadang alesan niku wau angel nggih pripun, nggih jane niku ben ra kagok ngonten to mbak mengkih nek bocahe mpun gede kan mboten kaget

(ayah) biar besok besare tahu gawean hehe biar ngerti 5. Bagaimana sikap bapak/ibu, apabila anak tidak mematuhi

peraturan dalam keluarga?

 Orangtua 1: (ibu) ya kadang nurut, kadangkan jawabannya ya bu ya tapi tidak langsung ya nanti nantikan saya ingatkan kalau iya tu sekarang lha sekarang tu sudah berjalan gitu. Nggak situ kan sudah jam segini kok wayahe pulang belum pulang sms trus sana bu ini masih dalam perjalanan atau ada tambahan jadi kan sini udah ayem waktunya pulangnya segini kok belum pulang baru di sms (ayah) saya ingatkan mbak karena jaman sekarang kalau anak pake kekerasan nggak bisa ya diingatkan dulu pelan tapi kalau diingatkan saja tidak nurut ya kita mengingatkannya lebih keras

 Orangtua 2: (ibu) pernah ya ada memang kadang – kdang memang saya potong nganu uang saku tapi dia dapet sangu dari makde iya mungkin bapaknya seng ora tegelan lah


(49)

yowes otomatis sangue ditambahi yo gitu kadang memang wayah sholat kok nggak nganu yo tak kancing dari luar mbak memang itu hehe hukuman itu tak kancing dari luar otomatis kan dia kapok ngono lho ha lewat jendela kadang hee

(ayah) ya diingatkan tidak bisa kita itu keras pada anak apalagi anak jaman sekarang itu berbeda dengan anak jaman dulu, kalau dia keluar dari jalur ya kita harus ingatkan kenapa itu dilakukan itu tidak baik itu tidak ada gunanya lebih baik tidak usah saja

 Orangtua 3: (ibu) ya ditegur nggak ada hukuman, ya tapi harus ada dilaksanakan kalau ndak ya udah kamu besok mau sekolah apa endak, kalau mau sekolah ya harus bantu ibu

(ayah) ya hukuman sih enggak ya diingatkan tapi secara halus nggak harus dimarahi nggak malah nggak ditangani nggak anti kalau ditangani anak biasanya berontak

 Orangtua 4: (ibu) paling kulo aaanaan mboten ngantos dijewer nopo dinganu niku ngoten mboten

(ayah) ya dimarahi to diingatkan

6. Bagaimana cara bapak/ibu dalam berkomunikasi sebelumnya dengan anak berkaitan dengan segala masalah, kebutuhan maupun jalan hidup anak?mengapa merasa perlu melibatkan anak?

 Orangtua 1: (ibu) ya ditari lha kan mas Chandra kan sudah lulus to ya ditari mau melanjutkan dimana kan udah ada edaran gini gini gini saya mau disini udah tit? Kalau udah tit ya udah maksudnya ibu barangkan nggak mikir terlalu nganu soalnya sudah ditari. Ya itu harus soalnya anak nanti kalau kamu harus gini pasti kalau nggak dalam hatinya nggak mau kan jawabe marai emosi ngono lho mbak hehe jadikan nek sesok nganukan ini cari ekstra seperti kemarin bu saya ikut ekstra ekstra apa? Pramuka ya, bu capek pramuka pesta siaga trus saya capek trus cari apa lagi drumband ya saya turuti minta dibelikan pianika main pianika baru lomba bu sini capek mau bilira opo? Seng


(50)

ting ting ting itu bilira nggih itu beli alatnya itu tutukannya itu ya saya turuti tapikan dia itu juga melaksanakan gitu maksudte wayahe ekstra betul betul ekstra soalnya diakan sudah minta nganu ibarate sudah minta drumband ya harus drumband pramukanya nggak jadi. Saya juga membebaskan anak untuk berteman dengan siapapun tanpa membeda bedakan agama ya sana kalu malam mingguitu saya suruh kumpul sana kumpul nggak papa tapi kalau ada yang gini gini apa nggak usah gitu jadinya saya beri kebebebasan tapi dia mikir sendiri gitu lho jadi tahu sendiri yang baik yang mana yang jelek yang mana.ya kan dikasih solusi seumpama adek itu mau pake baju kebesaran pake baju putih saya kasih punyaku kan sesak mau beli atau pinjem punyanya ibu aja tapi dirumah jadinya kan ada solusi mau beli atau pinjem soalnya kan hanya dipakai sekali tapikan sudah dikasih solusi mau beli atau pijam memberikan pilihan

(ayah) saya membebaskan anak mau milih sekolah jurusan dimana saja saya bebaskan yang penting niat kamu tapi yang saya minta tanggungjawab yang saya tanamkan pada anak saya gitu jadi maunya sih dulu ya smpn, trus smk ini dia nggak mau dia maunya disalatiga nggak masalah satu kali absen saya suruh keluar jadi dia ada tanggungjawab , belajar belajar dulu nanti kalau ada yang nggak bisa baru tanya biar ndak jagakke orangtua selama keputusan itu masih dijalur yang benar kalau mungkin ada melenceng ya diingatkan, dalam bergaul saya membebaskan bergaul yang penting satu kamu harus punya prinsip ikut yang baik tidak masalah yang jelek jangan diikuti udah gitu dah dasar rokok saya juga tidak melarang boleh ngrokok kalau sudah kerja kalau belum kerja jangan, peran orangtuanya gimana tinggal ada perhatiannya nggak , misalnya kok nyelelek sedikit harus cepet – cepet diperbaiki sekarang kalau didiemin bablas kalau udah keluar rumah kan kita nggak tau, ya sharing itu selalu komunikasi sama saya sama ibunya cari solusi


(1)

anak itu suka ngeyel, males apa gimana tidak mau nurut tapi ya sebagai orangtua juga harus mengerti ya saling mengerti antara orangtua dan anaklah

ngeyel, malas, tidak nurut

Pengasuh 2 ya itu kalau orangtua itu pasti waktu bekerja ya mbak, kalau yang lain mungkin ya kondisi anak itu sendiri misalkan lagi malas opo capek gitu – gitu karena kan masih remaja gini ya anak itu belum paham tujuan orangtuanya gitu

Hb  Hambatan berupa waktu, kondisi anak yang lelah, malas, masa remaja

Pengasuh 3 ya paling itu karena orangtua bekerja jadi saya diminta untuk membantu menjagalah ngpoeni bocah seng ijeh cilik

hb  Hambatan orangtua bekerja

Pengasuh 4 op ya paling waktu soale ibu bapakke kerjo kabeh to dadi yo perhatiane ora gwe anake tok tapi yo gawean barang

hb  Hambatan berupa waktu sehingga perhatian terbagi


(2)

Lampiran 5

Data Reduksi

Analisis Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Di Keluarga Buruh Pabrik Dusun Kadipaten Kabupaten Semarang

Tanggal: 10/6/2017 Kode

Mb : Membimbing Mdp : Mendisiplinkan Md : Mendidik

Mr : Merawat Hb : Hambatan Ra : Respon Anak

Mb Membimbing

1 Orangtua membimbing agama secara langsung dan tidak langsung sejak kecil dimulai dari umur 3 tahun

2 Secara langsung dengan memberikan contoh dan ajakan serta bimbingan untuk berpuasa, sholat, mengaji

3 Tidak langsung melalui sekolah, tpa dan pak ustad, tidak ada paksaan namun bersifat wajib nomor satu

4 Agama merupakan pondasi, pedoman hidup agar anak selalu ada pada jalur yang baik di dalam agama terkandung nilai – nilai menghargai, menghormati. Semua agama adalah baik

Mdp Mendisiplinkan

1 Kalau anak tidak menjalankan agama dengan baik maka orangtua akan menegur, menjewer, memotong uang saku dan mengunci pintu kamar dengan tujuan memberikan efek jera

2 Orangtua tidak pernah berhenti mengingatkan, menengur anak untuk sholat, belajar, dan mengerjakan tugas – tugas yang lain seperti menyapu, mengepel, cuci piring, cuci motor, cuci baju sendiri, membereskan mainan, merapikan tempat tidur tujuannya untuk memberikan rasa tanggungjawab

3 Orangtua akan memberikan teguran yang keras apabila anak bekerja tidak halal


(3)

4 Untuk melatih kedisiplinan dan hidup teratur anak maka orangtua menetapkan beberapa peraturan seperti membatasi jam bermain, anak sudah berada dirumah sebelum jam 9 malam, waktu belajar adalah setelah menjalankan sholat isak, dan selalu memberikan kabar ketika diluar rumah

5 Cara orangtua dalam mendisiplinkan tidak dengan kekerasan fisik karena orangtua khawatir anak akan memberontak dan justru menjadi pembangkang

6 Orangtua tidak memaksa dan memberikan kelonggaran untuk tidak menjalankan tugas rumah ketika anak merasa lelah ketika pulang sekolah

7 Orangtua mengajarkan konsekuensi dengan misalnya mencuci baju sendiri ketika baju tidak dicuci maka konsekuensinya baju akan habis sehingga anak berpikir bahwa mencuci baju merupakan kebutuhan pribadi yang harus dilakukan

Mr Merawat

1 Mendukung keiinginan anak yang baik, memenuhi setiap kebutuhan anak merupakan bagian dari upaya merawat anak

2 Merawat anak yang baik menurut orangtua adalah dengan memenuhi kebutuhan anak meliputi sepatu, baju, alat tulis, ektra, pendidikan dan perhatian

3 Merawat anak menurut orangtua sama halnya dengan menjaga anak, menghindarkan dari hal – hal yang tidak baik

4 Pengasuh berperan merawat dan menjaga anak selama orangtua bekerja 5 Pengasuh tidak berperan dalam mendisiplinkan anak, membimbing,

serta mendidik

6 Alasannya karena mendisiplinkan, membimbing, mendidik bukan tugas yang diberikan orangtua kepada pengasuh

7 Tugas pengasuh meliputi menyediakan makanan, menyuapi, menyiapkan kebutuhan sekolah, menjaga anak dalam kondisi baik dan sehat, menghindarkan dari bahaya penculikan, memandikan anak paling kecil


(4)

1 Melatih sejak kecil bukan saja agama tetapi juga belajar dan tanggungjawab

2 Orangtua memberikan arahan untuk selalu memberikan kabar ketika anak berada diluar rumah

3 Saat orangtua tidak dapat membimbing belajar namun tetap mengkontrol kegiatan belajar, beribadah, dan tugas dirumah dengan mengingatkan batas – batas waktunya dengan tujuan untuk melatih tanggungjawab agar muncul inisiatif membantu orangtua

4 Dalam melatih tanggungjawab orangtua memberikan tugas seperti menyapu, mengepel, cuci piring, cuci motor, cuci baju sendiri, membereskan mainan, merapikan tempat tidur, jemur pakaian dengan tujuan menyadarkan anak untuk bekerja

5 Ketika anak akan masuk ke sekolah baru maka orangtua akan berdiskusi dengan anak dan memberikan pengarahan sekolah mana yang bisa dituju sang anak yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anak, namun keputusan yang diambil merupakan keinginan anak itu sendiri selama masih pada jalur yang benar orangtua akan mendukung dan meminta pertanggungjawaban atas pilihan yang diambil dengan giat belajar dan tidak bolos tujuannya agar anak tidak menggantungkan diri pada orang tua. Diskusi amat penting karena untuk mengetahui perkembangan anak, mengetahui masalah yang mungkin dihadapi, dan tetap menjaga kedekatan antara orangtua dan anak

6 Dalam pergaulan orangtua membebaskan anak untuk bergaul dengan siapa saja tujuannya untuk melatih anak menilai yang baik dan buruk sendiri, orangtua memberikan nasehat agar memegang prinsip dalam bergaul ketika mendapat masalah seperti cekcok dengan teman maka anak harus dapat menyelesaikannya sendiri sebagai upaya melatih tanggung jawab

7 Orangtua akan menjadi penengah ketika terjadi perbedaan pendapat sesama anggota keluarga

8 Ketika anak meminta sesuatu maka orangtua tidak serta merta menuruti permintaan sang anak tujuannya agar anak menyadari batas kemampuan ekonomi orangtua

19 Ketika anak mendapat keberhasilan orangtua memberikan respon dengan memberi hadiah berupa hp, ada juga yang mengajak makan bersama, jalan – jalan, memotivasi dengan pujian, ucapan selamat tujuannya untuk merangsang agar anak lebih baik kedepannya dan memberikan nasehat


(5)

untuk tetap bersyukur atas keberhasilan yang diperoleh

10 Mendidik anak merupakan melatih kedisiplinan, tanggungjawab, memperhatikan waktu pulang sekolah, makan, mengkontrol belajar dan beribadah

11 Orangtua juga memberikan contoh dan arahan yang baik tidak keluar dari norma agama karena orangtua merpakan cerminan anak

12 Mendidik merupakan upaya pemberian arahan sesuai dengan umur anak

Hb Hambatan

1 Anak masih suka mengeluh, tidak menjalankan tugas karena merasa lelah, mencari – cari alasan untuk tidak mengerjakan tugas rumah, membangkang

2 Orangtua tidak dapat membimbing belajar karena merasa tidak mampu dan kurang mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman ini, selain itu jam pulang kerja orangtua yang sudah malam menjadi hambatan untuk melakukan kontrol

3 Selama ini menurut orangtua belum semua kebutuhan anak terpenuhi dikarenakan kondisi keuangan

4 Hambatan menurut orangtua adalah menghadapi anak dengan emosi yang labil

5 Tingkat pendidikan orangtua membuat mereka tidak dapat mendampingi belajar

6 Hambatan rasa emosional dari orangtua

7 Pemintaan anak diluar kemampuan keuangan orangtua membuat emosional muncul

8 Tidak ada waktu untuk quality time

9 Respon anak yang membuat orangtua marah

Ra Respon Anak

1 Anak menerima tugas rumah yang diberikan dan menyadari bahwa tujuan dari tugas tersebut untuk kebaikan anak itu sendiri

2 Ketika tidak bosan anak menjalankan tapi saat bosan peraturan tersebt tidak dijalankan


(6)

3 Anak mau menjalankan tugas yang diberikan

4 Anak juga menerima cara orangtua mendisiplinkan namun terkadang merasa sedih dan jengkel

5 Anak mengantisipasi hukuman yang diberikan dengan menabung untuk berjaga – jaga jika dipotong uang sakunya, menyadari hal tersebut bertujuan untuk mendisiplinkan

6 Menanggapi kekurangan orangtua dalam membimbing belajar anak memanfaatkan internet sumber informasi

Anak menyadari kesibukan orangtua merupakan upaya untuk membahagiakan keluarga , memenuhi kebutuhan keluarga, namun mereka merasa orangtua perlu memberikan perhatian yang lebih kepada anak