PENGARUH STRUKTUR MODAL PERTUMBUHAN PERU
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014)
PENGARUH STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN
DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA
PERUSAHAAN LQ 45 DI BEI PERIODE 2008-2012
Putu Yunita Saputri Dewi[1], Gede Adi Yuniarta[1], Ananta Wikrama Tungga Atmadja[2]
Jurusan Akuntansi Program S1
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
e-mail: {[email protected], [email protected],
[email protected]}@undiksha.ac.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari struktur modal,
pertumbuhan perusahaan dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan LQ 45 di BEI secara parsial maupun secara simultan. Penelitian ini
dilakukan dengan mengambil sampel pada perusahaan yang masuk ke dalam LQ 45
sebanyak 35 perusahaan pada periode 2008, 34 perusahaan pada periode 2009, 40
perusahaan pada periode 2010, 42 perusahaan pada tahun 2011 dan 43 perusahaan
pada periode 2012. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan sampel jenuh
semua perusahaan yang masuk ke dalam LQ 45 menjadi bagian dari penelitian.
Metode analisis data yang digunakan, yaitu analisis regresi berganda dan pengujian
data dilakukan dengan dibantu oleh Program SPSS (Statistical Product and Service
Solution) 19.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial struktur modal,
pertumbuhan perusahaan dan profitabilitas masing-masing berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ 45 di BEI periode 20082012. Secara simultan hasil penelitian ini berpengaruh positif dan signifikan terhadap
nilai perusahaan pada perusahaan LQ 45 di BEI periode 2008-2012.
Kata kunci: struktur modal, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas dan nilai
perusahaan.
Abstract
This study aimed at finding out the effect of capital structure, company growth
and profitability on the company value listed in the LQ 45 company at the BEI in the
period of 2008-2012 both partially as well as simultaneously. The study was
conducted by involving 35 companies listed in the LQ-45 during the period of 2012; 42
companies in 2008, 34 during 2009, 40 different companies in the 2010, 42
companies in 2011 and 43 companies during 2012 The sample were determined
based on saturated sampling involving all companies listed in the LQ-45 could
become parts of this study. The analysis was made by using multiple regression
analysis and the data testing was conducted in support of SPSS (Statistical Product
and Service Solution) 19.
The results indicated that partially the capital structure, companies’ growth
and profitability of every company had a positive and significant affect on the
company’s values on the companies listed in the LQ 45 inBEI during the period of
2008-2012. Simultaneously the results of the study was so that positively and
significantly affected on the company values of the companies listed in the LQ 45 in
BEI during the period 2008-2012.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014)
Keywords: capital structure, company growth, profitability and company’s value.
PENDAHULUAN
Semakin berkembangnya dunia
usaha, semakin banyak pula perusahaan
yang bermunculan sehingga menimbulkan
persaingan yang ketat. Akibat persaingan
yang ada membuat perusahaan semakin
meningkatkan kinerja agar tujuannya
dapat tetap tercapai. Tujuan utama
perusahaan yang telah go public adalah
meningkatkan kemakmuran pemilik atau
para
pemegang
saham
melalui
peningkatan nilai perusahaan (Salvatore,
2005). Nilai perusahaan sangat penting
karena mencerminkan kinerja perusahaan
yang dapat mempengaruhi persepsi
investor terhadap perusahaan (Brigham
dan Houston, 2001).
Dalam pasar modal perusahaan
saling
bersaing
terutama
pada
perusahaan yang terdapat dalam LQ 45
yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.
Persaingan tersebut membuat perusahaan
semakin meningkatkan kinerja agar
tujuannya dapat tercapai. Persepsi
investor sangatlah penting karena dapat
mempengaruhi
kinerja
perusahaan.
Nyatanya dalam melakukan keputusan
investasi investor memerlukan informasi
tentang penilaian saham. Terdapat tiga
jenis penilaian yang berhubungan dengan
saham, yaitu nilai buku (book value), nilai
pasar (market value) dan nilai intrinsik
(intrinsic value). Nilai buku merupakan
nilai saham menurut pembukuan emiten.
Nilai pasar merupakan pembukuan nilai
saham di pasar saham dan nilai intrinsik
merupakan nilai sebenarnya dari saham
(Jogiyanto, 2000). Pengetahuan investor
mengenai nilai ketiga nilai tersebut
sangatlah
penting
karena
dapat
membantu investor mengetahui saham
mana yang tumbuh dan murah. Salah satu
pendekatan saham menentukan nilai
intrinsik saham adalah price book value
(PBV) (Robert, 1997).
Nilai perusahaan merupakan nilai
pasar dari suatu ekuitas perusahaan
ditambah nilai pasar hutang. Dengan
demikan, penambahan dari jumlah ekuitas
perusahaan dengan hutang perusahaan
dapat mencerminkan nilai perusahaan
(Kusumajaya, 2011).
Saat ini dunia usaha tergantung
pada masalah pendanaan, dunia usaha
mengalami kemunduran yang diakibatkan
dari
banyaknya
lembaga-lembaga
keuangan yang mengalami kesulitan
keuangan sebagai adanya kemacetan
kredit
pada
dunia
usaha
tanpa
memperhitungkan
batas
maksimum
pemberian kredit dimasa lalu oleh
perbankan dan masalah kelayakan kredit
yang disetujui (Safrida, 2008). Upaya
mengantisipasi kondisi tersebut, maka
manajer keuangan perusahaan harus
berhati-hati dalam menetapkan struktur
modal perusahaan, dengan adanya
perencanaan
yang
matang
dalam
menentukan struktur modal diharapkan
perusahaan dapat meningkatkan nilai
perusahaan dan lebih unggul dalam
menghadapi persaingan bisnis. Tujuan
perusahaan dalam jangka panjang adalah
mengoptimalkan nilai perusahaan dengan
meminimalkan biaya modal perusahaan.
Semakin
tinggi
nilai
perusahaaan
menggambarkan
semakin
sejahtera
pemilik perusahaan (Kusumajaya, 2011).
Berdasarkan teori struktur modal, apabila
posisi struktur modal berada di atas target
struktur modal optimalnya, maka setiap
pertambahan hutang akan menurunkan
nilai perusahaan. Esensi trade-off theory
dalam
struktur
modal
adalah
menyeimbangkan
manfaat
dan
pengorbanan yang timbul sebagai akibat
penggunaan hutang. Sejauh manfaat lebih
besar,
tambahan
hutang
masih
diperkenankan. Apabila pengorbanan
karena penggunaan hutang sudah lebih
besar, maka tambahan hutang sudah tidak
diperbolehkan.
Teori
trade-off
memprediksi hubungan positif antara
struktur modal dengan nilai perusahaan
dengan asumsi keuntungan pajak masih
lebih besar dari biaya tekanan financial
dan biaya keagenan. Kesimpulannya
adalah
penggunaan
hutang
akan
meningkatkan nilai perusahaan tetapi
hanya pada sampai titik tertentu. Setelah
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014)
titik tersebut, penggunaan hutang justru
menurunkan nilai perusahaan.
Pertumbuhan
(growth)
adalah
seberapa jauh perusahaan menempatkan
diri dalam sistem ekonomi secara
keseluruhan atau sistem ekonomi untuk
industry yang sama (Machfoedz, 1996:
108). Agar pertumbuhan cepat tidak
memiliki arti pertumbuhan biaya yang
kurang terkendali, maka dalam mengelola
pertumbuhan, perusahaan harus memiliki
pengendalian operasi dengan penekanan
pada pengendalian biaya (Susanto, 1997:
185-187). Growth dinyatakan sebagai
pertumbuhan total aset dimana total aset
masa
lalu
akan
menggambarkan
profitabilitas yang akan datang dan
pertumbuhan yang akan datang (Taswan,
2003).
Pertumbuhan
aset
menggambarkan pertumbuhan aktiva
perusahaan yang akan mempengaruhi
profitabilitas perusahaan yang menyakini
bahwa persentase perubahan total aktiva
merupakan indikator yang lebih baik
dalam mengukur growth perusahaan
(Putrakrisnanda, 2009).
Profitabilitas adalah rasio dari
efektifitas manajemen berdasarkan hasil
pengembalian yang dihasilkan dari
penjualan
dan
investasi.
Rasio
profitabilitas terdiri atas profit margin,
basic earning power, return on assets, dan
return on equit. Dalam penelitian ini rasio
profitabilitas diukur dengan return on
equity (ROE) (Sartono, 2001). Return on
equity (ROE) merupakan rasio yang
menunjukkan kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba bersih untuk
pengembalian ekuitas pemegang saham.
ROE merupakan rasio keuangan yang
digunakan untuk mengukur profitabilitas
dari ekuitas. Semakin besar hasil ROE
maka kinerja perusahaan semakin baik.
Penelitian yang dilakukan oleh Wirawati
(2008) menunjukkan bahwa variabel
return on equity (ROE), berpengaruh
positif dan signifikan terhadap PBV.
Penelitian ini mengenai bagaimana
struktur modal, pertumbuhan perusahaan
dan profitabilitas dapat mempengaruhi
nilai perusahaan yang terdapat pada LQ
45 pada periode 2008-2012. Dalam
penelitian yang dilakukan oleh Masdar
Mas’ud (2008) dan Taswan (2003) dalam
penelitiannya mengemukakan bahwa debt
to equity ratio (DER) berpengaruh positif
dan signifikan terhadap price book value
(PBV). Sehingga penulis mengajukan
hipotesis sebagai berikut.
H1:
Struktur modal berpengaruh positif
terhadap
nilai
perusahaan
pada
perusahaan LQ 45 di Bursa Efek
Indonesia.
Sriwadany
(2006)
mengemukakan bahwa pertumbuhan
perusahaan mempunyai pengaruh
langsung dan positif terhadap harga
saham perusahaan, yang artinya
bahwa informasi tentang adanya
pertumbuhan perusahaan direspon
positif oleh investor, sehingga akan
meningkatkan
harga
saham.
Berdasarkan
pernyataan
tersebut
penulis mengajukan hipotesis sebagai
berikut.
H2:
Pertumbuhan
perusahaan
berpengaruh positif terhadap terhadap
nilai perusahaan pada perusahaan LQ 45
di Bursa Efek Indonesia. Penelitian yang
dilakukan Wirawati (2008) menunjukkan
bahwa variabel return on equity (ROE)
berpengaruh
positif
dan
signifikan
terhadap
PBV.
Sehingga
peneliti
mengajukan hipotesis sebagai berikut.
H3:
Profitabilitas berpengaruh positif
terhadap terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan LQ 45 di Bursa Efek
Indonesia.
H4:
Struktur
modal,
Pertumbuhan
perusahaan dan Profitabilitas berpengaruh
secara bersama-sama terhadap nilai
perusahaan pada perusahaan LQ 45 di
BEI.
METODE
Penelitian ini dilaksanakan pada
perusahaan yang masuk ke dalam LQ 45
selama periode 2008-2012. Penelitian ini
berbentuk penelitian deskriptif kuantitatif,
yaitu penelitian yang mengungkap besar
atau kecilnya suatu pengaruh atau
hubungan antar variabel yang dinyatakan
dalam
angka-angka,
dengan
cara
mengumpulkan data yang merupakan
faktor pendukung terhadap pengaruh
variabel-variabel
yang
bersangkutan
kemudian
menganalisis
dengan
menggunakan alat analisis yang sesuai
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014)
dengan
variabel–variabel
dalam
penelitian. Data tersebut merupakan data
laporan keuangan tahunan perusahaan
periode 2008-2012 yang dapat diperoleh
melalui website www.idx.co.id. Populasi
yang digunakan adalah perusahaan yang
masuk ke dalam LQ 45 di Bursa Efek
Indonesia selama periode 2008-2012.
Penentuan sampel menggunakan teknik
sampel jenuh dimana populasi menjadi
bagian
sampel
(Sugiyono,
2012).
Sehingga sampel yang digunakan pada
tahun 2008 terdapat 35 perusahaan yang
mempublis laporan tahunan, tahun 2009
terdapat 34 perusahaan yang mempublis
laporan tahunan, tahun 2010 terdapat 40
perusahaan yang mempublis laporan
tahunan, tahun 2011 terdapat 42
perusahaan yang mempublis laporan
tahunan, dan tahun 2012 terdapat 43
perusahaan yang mempublis laporan
tahunan.
Variabel dependen adalah variabel
yang dapat dipengaruhi oleh variabel
independen. Variabel dependen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Nilai
Prusahaan. Dengan rumus sebagai
berikut. Nilai perusahaan diukur dengan
price book value (PBV). PBV adalah rasio
antara harga per lembar saham dengan
nilai buku per lembar saham
PBV = Harga per lembar saham X 100%
Nilai buku per lembar saham
Variabel
independen
adalah
variabel yang mempengaruhi terhadap
variabel dependen. Variabel independen
yang digunakan dalam penelitian kali ini
adalah debt to equity ratio, pertumbuhan
perusahaan dan return on equity.
Struktur
modal
adalah
perimbangan atau perbandingan antara
jumlah hutang jangka panjang dengan
modal sendiri. Oleh karena itu, struktur
modal diukur dengan debt to equity ratio
(DER).
DER =
Total Hutang x 100%
Total Ekuitas
x
Pertumbuhan perusahaan diukur
dengan menggunakan perubahan total
aktiva. Pertumbuhan aktiva adalah selisih
total aktiva yang dimiliki perusahaan pada
periode
sekarang
dengan
periode
sebelumnya terhadap total aktiva periode
sebelumnya.
P. T. A. = Total Asset t-Total asset t-1 X100%
Total Asset t-1
Profitabilitas diukur dengan return
on equity (ROE) adalah rasio antara laba
bersih setelah pajak terhadap penyertaan
modal sendiri pada perusahaan
ROE
= Laba setelah pajak (EAT) X 100%
Modal sendiri
Metode
analisis
data
yang
digunakan adalah statistik deskriptif
digunakan untuk memberikan gambaran
profil data sampel. Penelitian ini
menggunakan statistik deskriptif yang
terdiri dari rata-rata, deviasi standar,
minimum dan maksimum. Selanjutnya uji
asumsi klasik dalam pengujian persamaan
regresi berganda terdapat beberapa
asumsi-asumsi dasar yang harus dipenuhi
terlebih dahulu, asumsi-asumsi tersebut
adalah model regresi tidak terjadi
multikolinearitas,
heteroskedastisitas,
autokorelasi, dan data terdistribusi secara
normal (Ghozali, 2007).
Uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi,
variabel penggangu atau residual memiliki
distribusi normal. uji normalitas juga dapat
dideteksi dengan uji statistik dan One
Sample Kolmogrov-Smirnow Test (K-S).
Pengambilan keputusan dari uji K-S
adalah jika nilai probabilitas signifikan K-S
lebih besar dari 0,05 maka data
berdistribusi normal. Uji statistik akan
membandingkan nilai zSkewness dan
zKurtosis dari unstabdardized residual.
Jika zHitung > zTabel, maka distribusi
tidak normal.
Uji autokorelasi bertujuan untuk
menguji apakah suatu model regresi linear
ada
korelasi
antara
kesalahan
pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pada periode t-1. Metode
Durbin-Watson (DW Test). Jika nilai DW
Test sudah ada, maka nilai tersebut
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014)
dibandingkan dengan nilai tebel dengan
menggunakan tingkat signifikansi 0,05.
Uji
multikolinearitas
bertujuan
apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi antara variabel independen.
Multikolinearitas dilihat dari nilai tolerance
dan nilai variance ince inflation factor
(VIF). Tolerance dan nilai variance
mengukur variabilitas variabel independen
terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel
independen lainnya. Jadi, nilai tolerance
yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi.
Nilai cutoff yang umum dipakai untuk
menunjukan
adanya
multikolinearitas
adalah nilai tolerance > 0,10 atau sama
dengan nilai VIF < 10 (Ghozali, 2007).
Uji heteroskedastisitas bertujuan
untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dan
residual satu pengamatan ke pengamatan
lain. Metode ini dilakukan dengan
meregresi nilai absolut residual terhadap
variabel bebas. Jika tidak ada variabel
bebas yang berpengaruh signifikan
terhadap variabel terikat maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Teknik analisis data adalah model analisis
yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu
analisis regresi sederhana dan berganda,
yaitu selain mengukur pengaruh kekuatan
variabel independen terhadap variable
dependen,
juga
menunjukan
arah
pengaruh tersebut.
Pengujian hipotesis yang pertama
dilakukan dengan uji statistik F yang
digunakan untuk menguji kelayakan model
regresi (fit test). Dalam penelitian ini nilai
signifikansi untuk uji hipotesisi adalah 10%
(Uji 2 sisi), jika angka signifikansi F < α
(0,1) maka dapat dikatakan ada pengaruh
yang
signifikan
antara
variabel
independen terhadap variabel dependen
dan model dapat dikatakan layak.
Uji Koefisien determinasi ini
digunakan
untuk
menggambarkan
kemampuan model menjelaskan variasi
yang terjadi dalam variabel dependen
(Ghozali, 2007). Nilai koefisien korelasi
(R2) ini berkisar antara 0 < R2 < 1.
Uji t digunakan untuk mengetahui
ada tidaknnya pengaruh secara linier
antara variabel independen dan variabel
dependen. Jika angka signifikansi t < α
(0,1) maka dapat dikatakan ada pengaruh
yang
signifikan
antara
variabel
independen terhadap variabel dependen.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam hasil uji statistik deskriptif
memberikan gambaran umum tentang
objek penelitian yang dapat dilihat nilai
terendah 0.00% dan nilai tertinggi 0.98%.
Hal ini menunjukkan sebagian besar
perusahaan LQ 45 di Bursa Efek
Indonesia memiliki nilai perusahaan yang
positif yang diukur dengan price book
value (PBV). Nilai struktur modal terendah
sebesar 0.00% dan nilai tertinggi 10.33%.
Hal ini menunjukkan sebagian besar
perusahaan LQ 45 di Bursa Efek
Indonesia menggunakan hutang sebagai
sumber pendanaannya dan positif yang
diukur dengan debt equity ratio (DER).
Nilai perusahaan terendah sebesar 0.00%
dan nilai tertinggi sebesar 15.02%. Hal ini
menunjukkan sebagian besar perusahaan
LQ 45 di Bursa Efek Indonesia mengalami
pertumbuhan perusahaan yang positif
yang diukur dengan pertumbuhan aset.
nilai profitabilitas terendah sebesar 0.00%
dan tertinggi sebesar 33.05%, kondisi
tersebut menunjukkan sebagian besar
perusahaan menufaktur memiliki nilai
profitabilitas yang positif yang diukur
dengan return on equity (ROE).
Pada
uji
normalitas
nilai
Kolmogorov-Smirnov Z untuk ketiga
variabel independen dan satu untuk
variabel dependen menunjukkan angka
3.357 dengan nilai probabilitas sig. 0.971,
berarti nilai probabilitasnya jauh lebih
besar dari 0.05 yang menandakan bahwa
nilai
dari
variabel-variabel
tersebut
berdistribusi normal. Uji normalitas selain
dapat dilihat dari tabel One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test, uji normalitas
juga dapat dijelaskan dengan grafik
normalitas P-P Plot yang ditunjukkan pada
gambar 1.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014)
Gambar 1. Plot Normalitas
Gambar 1. Normalitas P-P Plot di
atas nampak bahwa titik-titik penyebaran
data
mengikuti
garis
diagonal.
Dikarenakan penyebaran titik-titik tersebut
disimpulkan bahwa diantara variabel
independen
tidak
terdapat
multikolinearitas karena nilai tolerance
lebih besar dari 0.1 dan nilai VIF lebih
kecil dari 10. Berarti pengujian ini
memberikan hasil yang konsisten.
Model regresi yang baik adalah
yang homokedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas. Agar tidak terjadi
heteroskedastisitas dalam pengamatan ini
maka nilai Sig. dari masing-masing
variabel haruslah lebih besar dari 0.05.
pada hasil uji penelitian ini jelas nilai Sig.
dari masing-masing variabel lebih besar
dari 0.05, yaitu struktur modal 0.132,
pertumbuhan perusahaan 0.204 dan
profitabilitas 0.265, sehingga dapat dapat
diartikan tidak adanya heteroskedastisitas
Tabel 1. Model Hipotesis 1 (Uji t)
Model
1
(Constant)
Struktur_Modal
Sumber: Data diolah, 2014
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
.132
.024
.057
.006
mengikuti garis diagonal maka model
regresi tersebut terdistribusi secara
normal.
Nilai
Durbin
Watson
guna
mendeteksi
apakah
model
yang
digunakan mengalami gejala autokorelasi
antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pada periode
t-1. Nilai Durbin-Watson pada penelitian ini
adalah sebesar 1.977 dan dapat dilihat
dari Tabel Durbin-Watson (DW), α = 5%,
dL = 1.733 dan dU = 1.796). Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa nilai
Durbin-Watson lebih besar dari dU, yaitu
1.977 > 1.796 yang artinya tidak terjadi
masalah autokorelasi.
Multikolinearitas dilihat dari nilai
tolerance dan nilai variance ince inflation
factor
(VIF).
Agar
tidak
terjadi
multikolinearitas maka nilai tolerance
harus lebih besar dari 0.1 dan nilai VIF
harus
lebih
kecil
dari
10.
Uji
multikolinearitas, pada penelitian ini dapat
Standardized
Coefficients
Beta
.538
t
5.583
8.853
Sig.
.000
.000
dalam penelitian ini.
Pembahasan Pengaruh Struktur Modal
Terhadap Nilai Perusahaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa struktur modal berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan pada perusahaan LQ 45
periode 2008-2012 di Bursa Efek
Indonesia, yang dapat dilihat dari nilai
koefisien regresi struktur modal sebesar
0.057 dengan signifikansi 0.000, yang
berarti bahwa setiap adanya penambahan
hutang sebagai sumber pendanaan
perusahaan sebesar 1 satuan akan
berpengaruh pada peningkatan nilai
perusahaan sebesar 0.057 satuan. Hasil
temuan ini terbukti menerima hipotesis
satu (H1) yang menyatakan bahwa struktur
modal
berpengaruh
terhadap
nilai
perusahaan dan sekaligus menjawab
perumusan masalah pertama penelitian
ini.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014)
Tabel 2. Model Hipotesis 2 (Uji t)
Model
1
(Constant)
Pertumbuhan_Perusahaan
Sumber: Data diolah, 2014
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
.214
.023
.036
.008
Nilai Perusahaan = 0.132 + 0.057 Struktur
Modal. Dapat dilihat pada tabel 1 di atas.
Pembahasan Pengaruh Pertumbuhan
Perusahaan
Terhadap
Nilai
Perusahaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa
pertumbuhan
perusahaan
berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap
nilai
perusahaan
pada
perusahaan LQ 45 periode 2008-2012 di
Bursa Efek Indonesia, yang dapat dilihat
dari nilai koefisien regresi pertumbuhan
perusahaan sebesar 0.036 dengan
signifikansi 0.000, yang berarti bahwa
setiap adanya penambahan pertumbuhan
perusahaan sebesar 1 satuan akan
berpengaruh pada peningkatan nilai
perusahaan sebesar 0.036 satuan. Hasil
temuan ini terbukti menerima hipotesis
dua (H2) yang menyatakan bahwa
pertumbuhan perusahaan berpengaruh
terhadap nilai perusahaan dan sekaligus
menjawab perumusan masalah kedua
penelitian ini.
Nilai Perusahaan = 0.214 + 0.036
Pertumbuhan Perusahaan. Dapat dilihat
pada tabel 2.
Pembahasan Pengaruh Profitabilitas
Terhadap Nilai Perusahaan.
Standardized
Coefficients
Beta
t
9.218
.326 4.781
Sig.
.000
.000
periode 2008-2012 di Bursa Efek
Indonesia, yang dapat dilihat dari nilai
koefisien regresi profitabilitas sebesar
0.022 dengan signifikansi 0.000, yang
berarti bahwa setiap adanya penambahan
pertumbuhan perusahaan sebesar 1
satuan
akan
berpengaruh
pada
peningkatan nilai perusahaan sebesar
0.022 satuan. Hasil temuan ini terbukti
menerima hipotesis tiga (H3) yang
menyatakan
bahwa
profitabilitas
berpengaruh terhadap nilai perusahaan
dan sekaligus menjawab perumusan
masalah ketiga penelitian ini.
Nilai Perusahaan = 0.220 + 0.022
Profitabilitas. Dapat dilihat pada tabel 3.
Pembahasan Pengaruh Struktur Modal,
Pertumbuhan
Perusahaan
Dan
Profitabilitas
Terhadap
Nilai
Perusahaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa struktur modal, pertumbuhan
perusahaan dan profitabilitas secara
bersama-sama berpengaruh secara positif
dan signifikan terhadap nilai perusahaan
pada perusahaan LQ 45 di Bursa Efek
Indonesia.
Dapat dilihat dari nilai koefisien regresi
struktur modal sebesar 0.050, koefisien
regresi pertumbuhan perusahaan 0.011
Tabel 3. Model Hipotesis 3 (Uji t)
Model
1
(Constant)
Profitabilitas
Sumber: Data diolah, 2014
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
.220
.022
.022
.004
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa profitabilitas berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan pada perusahaan LQ 45
Standardized
Coefficients
Beta
.367
t
10.189
5.465
Sig.
.000
.000
dan koefisien regresi profitabilitas 0.006
dengan signifikansi 0.05 yang berarti
bahwa setiap adanya penambahan hutang
sebagai sumber pendanaan perusahaan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014)
sebesar 1 satuan akan berpengaruh pada
peningkatan nilai perusahaan sebesar
0.050 satuan.
Dan setiap ada penambahan
pertumbuhan perusahaan sebesar 1
satuan
akan
berpengaruh
pada
Hasil penelitian ini didukung oleh hasil
temuan
Kusumajaya
(2011),
yang
menyatakan bahwa
struktur
modal
berpengaruh
positif
dan
signifikan
terhadap
nilai
perusahaan
pada
perusahaan manufaktur di BEI Tahun
Tabel 4. Model Hipotesis 4 (Uji t)
Model
1 (Constant)
Struktur_Modal
Pertumbuhan_Perusahaan
Profitabilitas
Sumber: Data diolah, 2014
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
.117
.025
.050
.007
.011
.015
.006
.008
peningkatan nilai perusahaan sebesar
0.011 serta setiap adanya penambahan
profitabilitas sebagai laba perusahaan
sebesar 1 satuan akan berpengaruh pada
peningkatan nilai perusahaan sebesar
0.006.
Hal ini berarti bahwa seluruh
perusahaan yang masuk ke dalam LQ 45
pada Bursa Efek Indonesia yang pada
umumnya sebagai perusahaan berskala
besar telah menggunakan hutang dibawah
titik optimal dan peningkatan total aktiva
sebanding dengan peningkatan pada
perubahan total aktiva serta peningkatan
pada laba perusahaan sebanding dengan
peningkatan
pada
perubahan
laba
perusahaan.
Nilai Perusahaan = 0.117 + 0.050 Struktur
Modal + 0.011 Pertumbuhan Perusahaan
+ 0.006 Profitabilitas. Dapat dilihat pada
tabel 4.
SIMPULAN DAN SARAN
Struktur modal berpengaruh positif
secara positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan pada perusahaan LQ 45
periode 2008-2012 di Bursa Efek
Indonesia, yang berarti bahwa perusahaan
tidak terlalu banyak menggunakan hutang
sebagai sebagai sumber pendanaan
perusahaan, melainkan menggunakan
ekuitas sebagai sumber pendanaan
perusahaan sehingga berpengaruh pada
peningkatan nilai perusahaan.
Standardized
Coefficients
Beta
.472
.097
.106
t
4.710
7.303
.707
.751
Sig.
.000
.000
.481
.453
2006-2009.
Pertumbuhan
perusahaan
berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap
nilai
perusahaan
pada
perusahaan LQ 45 periode 2008-2012 di
Bursa Efek Indonesia. Hal ini berarti setiap
pertambahan perubahan total aktiva
periode penelitian ini mempengaruhi harga
perlembar saham terhadap ekuitas
perlembar saham dikalangan investor.
Hasil temuan ini didukung oleh Stulz
(1990)
menemukan
bukti
bahwa
perusahaan
yang
menghadapi
kesempatan pertumbuhan yang rendah,
maka rasio utang berhubungan secara
positif dengan nilai perusahaan.
Profitabilitas berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan pada perusahaan LQ 45
periode 2008-2012 di Bursa Efek
Indonesia. Hal ini berarti semakin tinggi
ROE maka semakin tinggi juga price book
value
sebagai
ukuran
dari
nilai
perusahaan karena investor akan membeli
saham-saham dan akan lebih tertarik
dengan return on equity atau bagian dari
total profitabilitasnya ke pemegang
saham.
Hasil penelitian ini didukung oleh hasil
Kusumajaya (2011), bahwa profitabilitas
berpengaruh
positif
dan
signifikan
terhadap
nilai
perusahaan
pada
perusahaan manufaktur di BEI Tahun
2006-2009.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014)
Struktur
modal,
pertumbuhan
perusahaan dan profitabilitas secara
bersama-sama berpengaruh secara positif
dan signifikan terhadap nilai perusahaan
pada perusahaan LQ 45 di Bursa Efek
Indonesia. Hal ini berarti penggunaan
hutang sebagai sumber pendanaan masih
dibawah batas optimum penggunaan
hutang sebagai sumber pendanaan
perusahaan, penambahan perubahan total
aktiva perusahaan juga mempengaruhi
harga perlembar saham terhadap ekuitas
perlembar saham dikalangan investor dan
kemampuan
perusahaan
dalam
menghasilkan
laba
bersih
untuk
pengembalian ekuitas pemegang saham
akan mempengaruhi nilai perusahaan
sebagai pandangan investor
untuk
mempercayai kemampuan perusahaan
dalam aktivitas perdagangan saham
sehingga nilai pasar perlembar saham
terhadap ekuitas perlembar saham akan
meningkat.
Hasil temuan ini terbukti menerima
hipotesis empat (H4) yang menyatakan
bahwa struktur modal, pertumbuhan
perusahaan dan profitabilitas berpengaruh
terhadap nilai perusahaan, dan sekaligus
menjawab rumusan masalah keempat
penelitian ini.
Berdasarkan simpulan di atas
terdapat
beberapa
saran,
yaitu
penyempurnaan penelitian dimana peneliti
dapat menggunakan sampel yang llebih
luas dar peneliti sebelumnya seperti
seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI
serta periode yang panjang agar
mendapatkan
hasil
yang
lebih
digeneralisir.
Selain
itu
dapat
menambahkan
varibael
lain
yang
mendukung
seperti
kepemilikkan
manajerian, ukuran perusahaan serta
perubahan nilai valuta asing. Dan untuk
investor dalam melakukan investasi dapat
mempertimbangkan
struktur
modal
perusahaan dan tingkat pertumbuhan
perusahaan serta tingkat profitabilitas
perusahaan
guna
menjadi
bahan
pertimbangan investor dalam melakukan
investasi agar dapat menerima return
yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Brigham, E.F., dan J. Houston. 2001.
Manajemen
Keuangan.
Penerjemah Hermawan Wibowo.
Edisi Kedelapan. Edisi Indonesia.
Buku II. Jakarta: Erlangga.
Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis
Multivariete Dengan Program
SPSS.
Semarang:
Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Jogiyanto, Hartono. 2000. Teori Portofolio
Dan
Analisis
Investasi.
Yogyakarta: BPFE.
Kusumajaya, Dewa Kadek Oka. 2011.
Pengaruh Struktur Modal Dan
Pertumbuhan
Perusahaan
Terhadap Profitabilitas Dan Nilai
Perusahaan Pada Perusahaan
Manufaktur
Di
Bursa
Efek
Indonesia. Tesis S2, Universitas
Udayana.
(online),
(www.google.com).
Machfoedz, Mas’ud. 1996. Akuntansi
Manajemen Perencanaan Dan
Pembuatan Keputusan Jangka
Pendek. Edisi Kelima. Buku 1.
Yogyakarta: STIE-Widya Wiwaha.
Putrakrisnanda. 2009. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Struktur Modal
Perusahaan
Mnufaktur
di
Indonesia.(online),
(www..scribd.com).
Robert Ang. 1997. Buku Pintar Pasar
Modal
Indonesia.
Mediasoft
Indonesia, Jakarta.
Safrida, Eli. 2008. Pengaruh Struktur
Modal
Dan
Pertumbuhan
Perusahaan
Terhadap
Nilai
Perusahaan Pada Perusahaan
Manufaktur
Di
Bursa
Efek
Jakarta. Tesis S2, Universitas
Sumatera
Utara.
(online),
(www.google.com).
Salvatore, Dominick. 2005. Ekonomi
Manajerial dalam Perekonomian
Global. Salemba Empat: Jakarta.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014)
Sartono,
R.A.
2001.
Manajemen
Keuangan Teori dan Aplikasi.
Edisi 4. Yogyakarta: BPFE.
Sriwardany. 2006. Pengaruh Pertumbuhan
Perusahaan
Terhadap
Kebijaksanaan Struktur Modal
Dan
Dampaknya
Terhadap
Perubahan Harga Saham Pada
Perusahaan Manufaktur. Thesis.
(online), (www.google.com).
Susanto. 1997. Manajemen Aktual TopikTopik Aktual Manajemen Dalam
Riak
perubahan.
Jakarta:
Grasindo.
Taswan. 2003. Analisis Pengaruh Insider
Ownership, Kebijakan Hutang
Dan Deviden Terhadap Nilai
Perusahaan Serta Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhinya, Jurnal
Bisnis Dan Ekonomi, Vol.10 No.2.
(www.google.com).
Jurusan Akuntansi S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014)
PENGARUH STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN
DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA
PERUSAHAAN LQ 45 DI BEI PERIODE 2008-2012
Putu Yunita Saputri Dewi[1], Gede Adi Yuniarta[1], Ananta Wikrama Tungga Atmadja[2]
Jurusan Akuntansi Program S1
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
e-mail: {[email protected], [email protected],
[email protected]}@undiksha.ac.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari struktur modal,
pertumbuhan perusahaan dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan LQ 45 di BEI secara parsial maupun secara simultan. Penelitian ini
dilakukan dengan mengambil sampel pada perusahaan yang masuk ke dalam LQ 45
sebanyak 35 perusahaan pada periode 2008, 34 perusahaan pada periode 2009, 40
perusahaan pada periode 2010, 42 perusahaan pada tahun 2011 dan 43 perusahaan
pada periode 2012. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan sampel jenuh
semua perusahaan yang masuk ke dalam LQ 45 menjadi bagian dari penelitian.
Metode analisis data yang digunakan, yaitu analisis regresi berganda dan pengujian
data dilakukan dengan dibantu oleh Program SPSS (Statistical Product and Service
Solution) 19.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial struktur modal,
pertumbuhan perusahaan dan profitabilitas masing-masing berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ 45 di BEI periode 20082012. Secara simultan hasil penelitian ini berpengaruh positif dan signifikan terhadap
nilai perusahaan pada perusahaan LQ 45 di BEI periode 2008-2012.
Kata kunci: struktur modal, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas dan nilai
perusahaan.
Abstract
This study aimed at finding out the effect of capital structure, company growth
and profitability on the company value listed in the LQ 45 company at the BEI in the
period of 2008-2012 both partially as well as simultaneously. The study was
conducted by involving 35 companies listed in the LQ-45 during the period of 2012; 42
companies in 2008, 34 during 2009, 40 different companies in the 2010, 42
companies in 2011 and 43 companies during 2012 The sample were determined
based on saturated sampling involving all companies listed in the LQ-45 could
become parts of this study. The analysis was made by using multiple regression
analysis and the data testing was conducted in support of SPSS (Statistical Product
and Service Solution) 19.
The results indicated that partially the capital structure, companies’ growth
and profitability of every company had a positive and significant affect on the
company’s values on the companies listed in the LQ 45 inBEI during the period of
2008-2012. Simultaneously the results of the study was so that positively and
significantly affected on the company values of the companies listed in the LQ 45 in
BEI during the period 2008-2012.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014)
Keywords: capital structure, company growth, profitability and company’s value.
PENDAHULUAN
Semakin berkembangnya dunia
usaha, semakin banyak pula perusahaan
yang bermunculan sehingga menimbulkan
persaingan yang ketat. Akibat persaingan
yang ada membuat perusahaan semakin
meningkatkan kinerja agar tujuannya
dapat tetap tercapai. Tujuan utama
perusahaan yang telah go public adalah
meningkatkan kemakmuran pemilik atau
para
pemegang
saham
melalui
peningkatan nilai perusahaan (Salvatore,
2005). Nilai perusahaan sangat penting
karena mencerminkan kinerja perusahaan
yang dapat mempengaruhi persepsi
investor terhadap perusahaan (Brigham
dan Houston, 2001).
Dalam pasar modal perusahaan
saling
bersaing
terutama
pada
perusahaan yang terdapat dalam LQ 45
yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.
Persaingan tersebut membuat perusahaan
semakin meningkatkan kinerja agar
tujuannya dapat tercapai. Persepsi
investor sangatlah penting karena dapat
mempengaruhi
kinerja
perusahaan.
Nyatanya dalam melakukan keputusan
investasi investor memerlukan informasi
tentang penilaian saham. Terdapat tiga
jenis penilaian yang berhubungan dengan
saham, yaitu nilai buku (book value), nilai
pasar (market value) dan nilai intrinsik
(intrinsic value). Nilai buku merupakan
nilai saham menurut pembukuan emiten.
Nilai pasar merupakan pembukuan nilai
saham di pasar saham dan nilai intrinsik
merupakan nilai sebenarnya dari saham
(Jogiyanto, 2000). Pengetahuan investor
mengenai nilai ketiga nilai tersebut
sangatlah
penting
karena
dapat
membantu investor mengetahui saham
mana yang tumbuh dan murah. Salah satu
pendekatan saham menentukan nilai
intrinsik saham adalah price book value
(PBV) (Robert, 1997).
Nilai perusahaan merupakan nilai
pasar dari suatu ekuitas perusahaan
ditambah nilai pasar hutang. Dengan
demikan, penambahan dari jumlah ekuitas
perusahaan dengan hutang perusahaan
dapat mencerminkan nilai perusahaan
(Kusumajaya, 2011).
Saat ini dunia usaha tergantung
pada masalah pendanaan, dunia usaha
mengalami kemunduran yang diakibatkan
dari
banyaknya
lembaga-lembaga
keuangan yang mengalami kesulitan
keuangan sebagai adanya kemacetan
kredit
pada
dunia
usaha
tanpa
memperhitungkan
batas
maksimum
pemberian kredit dimasa lalu oleh
perbankan dan masalah kelayakan kredit
yang disetujui (Safrida, 2008). Upaya
mengantisipasi kondisi tersebut, maka
manajer keuangan perusahaan harus
berhati-hati dalam menetapkan struktur
modal perusahaan, dengan adanya
perencanaan
yang
matang
dalam
menentukan struktur modal diharapkan
perusahaan dapat meningkatkan nilai
perusahaan dan lebih unggul dalam
menghadapi persaingan bisnis. Tujuan
perusahaan dalam jangka panjang adalah
mengoptimalkan nilai perusahaan dengan
meminimalkan biaya modal perusahaan.
Semakin
tinggi
nilai
perusahaaan
menggambarkan
semakin
sejahtera
pemilik perusahaan (Kusumajaya, 2011).
Berdasarkan teori struktur modal, apabila
posisi struktur modal berada di atas target
struktur modal optimalnya, maka setiap
pertambahan hutang akan menurunkan
nilai perusahaan. Esensi trade-off theory
dalam
struktur
modal
adalah
menyeimbangkan
manfaat
dan
pengorbanan yang timbul sebagai akibat
penggunaan hutang. Sejauh manfaat lebih
besar,
tambahan
hutang
masih
diperkenankan. Apabila pengorbanan
karena penggunaan hutang sudah lebih
besar, maka tambahan hutang sudah tidak
diperbolehkan.
Teori
trade-off
memprediksi hubungan positif antara
struktur modal dengan nilai perusahaan
dengan asumsi keuntungan pajak masih
lebih besar dari biaya tekanan financial
dan biaya keagenan. Kesimpulannya
adalah
penggunaan
hutang
akan
meningkatkan nilai perusahaan tetapi
hanya pada sampai titik tertentu. Setelah
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014)
titik tersebut, penggunaan hutang justru
menurunkan nilai perusahaan.
Pertumbuhan
(growth)
adalah
seberapa jauh perusahaan menempatkan
diri dalam sistem ekonomi secara
keseluruhan atau sistem ekonomi untuk
industry yang sama (Machfoedz, 1996:
108). Agar pertumbuhan cepat tidak
memiliki arti pertumbuhan biaya yang
kurang terkendali, maka dalam mengelola
pertumbuhan, perusahaan harus memiliki
pengendalian operasi dengan penekanan
pada pengendalian biaya (Susanto, 1997:
185-187). Growth dinyatakan sebagai
pertumbuhan total aset dimana total aset
masa
lalu
akan
menggambarkan
profitabilitas yang akan datang dan
pertumbuhan yang akan datang (Taswan,
2003).
Pertumbuhan
aset
menggambarkan pertumbuhan aktiva
perusahaan yang akan mempengaruhi
profitabilitas perusahaan yang menyakini
bahwa persentase perubahan total aktiva
merupakan indikator yang lebih baik
dalam mengukur growth perusahaan
(Putrakrisnanda, 2009).
Profitabilitas adalah rasio dari
efektifitas manajemen berdasarkan hasil
pengembalian yang dihasilkan dari
penjualan
dan
investasi.
Rasio
profitabilitas terdiri atas profit margin,
basic earning power, return on assets, dan
return on equit. Dalam penelitian ini rasio
profitabilitas diukur dengan return on
equity (ROE) (Sartono, 2001). Return on
equity (ROE) merupakan rasio yang
menunjukkan kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba bersih untuk
pengembalian ekuitas pemegang saham.
ROE merupakan rasio keuangan yang
digunakan untuk mengukur profitabilitas
dari ekuitas. Semakin besar hasil ROE
maka kinerja perusahaan semakin baik.
Penelitian yang dilakukan oleh Wirawati
(2008) menunjukkan bahwa variabel
return on equity (ROE), berpengaruh
positif dan signifikan terhadap PBV.
Penelitian ini mengenai bagaimana
struktur modal, pertumbuhan perusahaan
dan profitabilitas dapat mempengaruhi
nilai perusahaan yang terdapat pada LQ
45 pada periode 2008-2012. Dalam
penelitian yang dilakukan oleh Masdar
Mas’ud (2008) dan Taswan (2003) dalam
penelitiannya mengemukakan bahwa debt
to equity ratio (DER) berpengaruh positif
dan signifikan terhadap price book value
(PBV). Sehingga penulis mengajukan
hipotesis sebagai berikut.
H1:
Struktur modal berpengaruh positif
terhadap
nilai
perusahaan
pada
perusahaan LQ 45 di Bursa Efek
Indonesia.
Sriwadany
(2006)
mengemukakan bahwa pertumbuhan
perusahaan mempunyai pengaruh
langsung dan positif terhadap harga
saham perusahaan, yang artinya
bahwa informasi tentang adanya
pertumbuhan perusahaan direspon
positif oleh investor, sehingga akan
meningkatkan
harga
saham.
Berdasarkan
pernyataan
tersebut
penulis mengajukan hipotesis sebagai
berikut.
H2:
Pertumbuhan
perusahaan
berpengaruh positif terhadap terhadap
nilai perusahaan pada perusahaan LQ 45
di Bursa Efek Indonesia. Penelitian yang
dilakukan Wirawati (2008) menunjukkan
bahwa variabel return on equity (ROE)
berpengaruh
positif
dan
signifikan
terhadap
PBV.
Sehingga
peneliti
mengajukan hipotesis sebagai berikut.
H3:
Profitabilitas berpengaruh positif
terhadap terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan LQ 45 di Bursa Efek
Indonesia.
H4:
Struktur
modal,
Pertumbuhan
perusahaan dan Profitabilitas berpengaruh
secara bersama-sama terhadap nilai
perusahaan pada perusahaan LQ 45 di
BEI.
METODE
Penelitian ini dilaksanakan pada
perusahaan yang masuk ke dalam LQ 45
selama periode 2008-2012. Penelitian ini
berbentuk penelitian deskriptif kuantitatif,
yaitu penelitian yang mengungkap besar
atau kecilnya suatu pengaruh atau
hubungan antar variabel yang dinyatakan
dalam
angka-angka,
dengan
cara
mengumpulkan data yang merupakan
faktor pendukung terhadap pengaruh
variabel-variabel
yang
bersangkutan
kemudian
menganalisis
dengan
menggunakan alat analisis yang sesuai
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014)
dengan
variabel–variabel
dalam
penelitian. Data tersebut merupakan data
laporan keuangan tahunan perusahaan
periode 2008-2012 yang dapat diperoleh
melalui website www.idx.co.id. Populasi
yang digunakan adalah perusahaan yang
masuk ke dalam LQ 45 di Bursa Efek
Indonesia selama periode 2008-2012.
Penentuan sampel menggunakan teknik
sampel jenuh dimana populasi menjadi
bagian
sampel
(Sugiyono,
2012).
Sehingga sampel yang digunakan pada
tahun 2008 terdapat 35 perusahaan yang
mempublis laporan tahunan, tahun 2009
terdapat 34 perusahaan yang mempublis
laporan tahunan, tahun 2010 terdapat 40
perusahaan yang mempublis laporan
tahunan, tahun 2011 terdapat 42
perusahaan yang mempublis laporan
tahunan, dan tahun 2012 terdapat 43
perusahaan yang mempublis laporan
tahunan.
Variabel dependen adalah variabel
yang dapat dipengaruhi oleh variabel
independen. Variabel dependen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Nilai
Prusahaan. Dengan rumus sebagai
berikut. Nilai perusahaan diukur dengan
price book value (PBV). PBV adalah rasio
antara harga per lembar saham dengan
nilai buku per lembar saham
PBV = Harga per lembar saham X 100%
Nilai buku per lembar saham
Variabel
independen
adalah
variabel yang mempengaruhi terhadap
variabel dependen. Variabel independen
yang digunakan dalam penelitian kali ini
adalah debt to equity ratio, pertumbuhan
perusahaan dan return on equity.
Struktur
modal
adalah
perimbangan atau perbandingan antara
jumlah hutang jangka panjang dengan
modal sendiri. Oleh karena itu, struktur
modal diukur dengan debt to equity ratio
(DER).
DER =
Total Hutang x 100%
Total Ekuitas
x
Pertumbuhan perusahaan diukur
dengan menggunakan perubahan total
aktiva. Pertumbuhan aktiva adalah selisih
total aktiva yang dimiliki perusahaan pada
periode
sekarang
dengan
periode
sebelumnya terhadap total aktiva periode
sebelumnya.
P. T. A. = Total Asset t-Total asset t-1 X100%
Total Asset t-1
Profitabilitas diukur dengan return
on equity (ROE) adalah rasio antara laba
bersih setelah pajak terhadap penyertaan
modal sendiri pada perusahaan
ROE
= Laba setelah pajak (EAT) X 100%
Modal sendiri
Metode
analisis
data
yang
digunakan adalah statistik deskriptif
digunakan untuk memberikan gambaran
profil data sampel. Penelitian ini
menggunakan statistik deskriptif yang
terdiri dari rata-rata, deviasi standar,
minimum dan maksimum. Selanjutnya uji
asumsi klasik dalam pengujian persamaan
regresi berganda terdapat beberapa
asumsi-asumsi dasar yang harus dipenuhi
terlebih dahulu, asumsi-asumsi tersebut
adalah model regresi tidak terjadi
multikolinearitas,
heteroskedastisitas,
autokorelasi, dan data terdistribusi secara
normal (Ghozali, 2007).
Uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi,
variabel penggangu atau residual memiliki
distribusi normal. uji normalitas juga dapat
dideteksi dengan uji statistik dan One
Sample Kolmogrov-Smirnow Test (K-S).
Pengambilan keputusan dari uji K-S
adalah jika nilai probabilitas signifikan K-S
lebih besar dari 0,05 maka data
berdistribusi normal. Uji statistik akan
membandingkan nilai zSkewness dan
zKurtosis dari unstabdardized residual.
Jika zHitung > zTabel, maka distribusi
tidak normal.
Uji autokorelasi bertujuan untuk
menguji apakah suatu model regresi linear
ada
korelasi
antara
kesalahan
pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pada periode t-1. Metode
Durbin-Watson (DW Test). Jika nilai DW
Test sudah ada, maka nilai tersebut
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014)
dibandingkan dengan nilai tebel dengan
menggunakan tingkat signifikansi 0,05.
Uji
multikolinearitas
bertujuan
apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi antara variabel independen.
Multikolinearitas dilihat dari nilai tolerance
dan nilai variance ince inflation factor
(VIF). Tolerance dan nilai variance
mengukur variabilitas variabel independen
terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel
independen lainnya. Jadi, nilai tolerance
yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi.
Nilai cutoff yang umum dipakai untuk
menunjukan
adanya
multikolinearitas
adalah nilai tolerance > 0,10 atau sama
dengan nilai VIF < 10 (Ghozali, 2007).
Uji heteroskedastisitas bertujuan
untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dan
residual satu pengamatan ke pengamatan
lain. Metode ini dilakukan dengan
meregresi nilai absolut residual terhadap
variabel bebas. Jika tidak ada variabel
bebas yang berpengaruh signifikan
terhadap variabel terikat maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Teknik analisis data adalah model analisis
yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu
analisis regresi sederhana dan berganda,
yaitu selain mengukur pengaruh kekuatan
variabel independen terhadap variable
dependen,
juga
menunjukan
arah
pengaruh tersebut.
Pengujian hipotesis yang pertama
dilakukan dengan uji statistik F yang
digunakan untuk menguji kelayakan model
regresi (fit test). Dalam penelitian ini nilai
signifikansi untuk uji hipotesisi adalah 10%
(Uji 2 sisi), jika angka signifikansi F < α
(0,1) maka dapat dikatakan ada pengaruh
yang
signifikan
antara
variabel
independen terhadap variabel dependen
dan model dapat dikatakan layak.
Uji Koefisien determinasi ini
digunakan
untuk
menggambarkan
kemampuan model menjelaskan variasi
yang terjadi dalam variabel dependen
(Ghozali, 2007). Nilai koefisien korelasi
(R2) ini berkisar antara 0 < R2 < 1.
Uji t digunakan untuk mengetahui
ada tidaknnya pengaruh secara linier
antara variabel independen dan variabel
dependen. Jika angka signifikansi t < α
(0,1) maka dapat dikatakan ada pengaruh
yang
signifikan
antara
variabel
independen terhadap variabel dependen.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam hasil uji statistik deskriptif
memberikan gambaran umum tentang
objek penelitian yang dapat dilihat nilai
terendah 0.00% dan nilai tertinggi 0.98%.
Hal ini menunjukkan sebagian besar
perusahaan LQ 45 di Bursa Efek
Indonesia memiliki nilai perusahaan yang
positif yang diukur dengan price book
value (PBV). Nilai struktur modal terendah
sebesar 0.00% dan nilai tertinggi 10.33%.
Hal ini menunjukkan sebagian besar
perusahaan LQ 45 di Bursa Efek
Indonesia menggunakan hutang sebagai
sumber pendanaannya dan positif yang
diukur dengan debt equity ratio (DER).
Nilai perusahaan terendah sebesar 0.00%
dan nilai tertinggi sebesar 15.02%. Hal ini
menunjukkan sebagian besar perusahaan
LQ 45 di Bursa Efek Indonesia mengalami
pertumbuhan perusahaan yang positif
yang diukur dengan pertumbuhan aset.
nilai profitabilitas terendah sebesar 0.00%
dan tertinggi sebesar 33.05%, kondisi
tersebut menunjukkan sebagian besar
perusahaan menufaktur memiliki nilai
profitabilitas yang positif yang diukur
dengan return on equity (ROE).
Pada
uji
normalitas
nilai
Kolmogorov-Smirnov Z untuk ketiga
variabel independen dan satu untuk
variabel dependen menunjukkan angka
3.357 dengan nilai probabilitas sig. 0.971,
berarti nilai probabilitasnya jauh lebih
besar dari 0.05 yang menandakan bahwa
nilai
dari
variabel-variabel
tersebut
berdistribusi normal. Uji normalitas selain
dapat dilihat dari tabel One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test, uji normalitas
juga dapat dijelaskan dengan grafik
normalitas P-P Plot yang ditunjukkan pada
gambar 1.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014)
Gambar 1. Plot Normalitas
Gambar 1. Normalitas P-P Plot di
atas nampak bahwa titik-titik penyebaran
data
mengikuti
garis
diagonal.
Dikarenakan penyebaran titik-titik tersebut
disimpulkan bahwa diantara variabel
independen
tidak
terdapat
multikolinearitas karena nilai tolerance
lebih besar dari 0.1 dan nilai VIF lebih
kecil dari 10. Berarti pengujian ini
memberikan hasil yang konsisten.
Model regresi yang baik adalah
yang homokedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas. Agar tidak terjadi
heteroskedastisitas dalam pengamatan ini
maka nilai Sig. dari masing-masing
variabel haruslah lebih besar dari 0.05.
pada hasil uji penelitian ini jelas nilai Sig.
dari masing-masing variabel lebih besar
dari 0.05, yaitu struktur modal 0.132,
pertumbuhan perusahaan 0.204 dan
profitabilitas 0.265, sehingga dapat dapat
diartikan tidak adanya heteroskedastisitas
Tabel 1. Model Hipotesis 1 (Uji t)
Model
1
(Constant)
Struktur_Modal
Sumber: Data diolah, 2014
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
.132
.024
.057
.006
mengikuti garis diagonal maka model
regresi tersebut terdistribusi secara
normal.
Nilai
Durbin
Watson
guna
mendeteksi
apakah
model
yang
digunakan mengalami gejala autokorelasi
antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pada periode
t-1. Nilai Durbin-Watson pada penelitian ini
adalah sebesar 1.977 dan dapat dilihat
dari Tabel Durbin-Watson (DW), α = 5%,
dL = 1.733 dan dU = 1.796). Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa nilai
Durbin-Watson lebih besar dari dU, yaitu
1.977 > 1.796 yang artinya tidak terjadi
masalah autokorelasi.
Multikolinearitas dilihat dari nilai
tolerance dan nilai variance ince inflation
factor
(VIF).
Agar
tidak
terjadi
multikolinearitas maka nilai tolerance
harus lebih besar dari 0.1 dan nilai VIF
harus
lebih
kecil
dari
10.
Uji
multikolinearitas, pada penelitian ini dapat
Standardized
Coefficients
Beta
.538
t
5.583
8.853
Sig.
.000
.000
dalam penelitian ini.
Pembahasan Pengaruh Struktur Modal
Terhadap Nilai Perusahaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa struktur modal berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan pada perusahaan LQ 45
periode 2008-2012 di Bursa Efek
Indonesia, yang dapat dilihat dari nilai
koefisien regresi struktur modal sebesar
0.057 dengan signifikansi 0.000, yang
berarti bahwa setiap adanya penambahan
hutang sebagai sumber pendanaan
perusahaan sebesar 1 satuan akan
berpengaruh pada peningkatan nilai
perusahaan sebesar 0.057 satuan. Hasil
temuan ini terbukti menerima hipotesis
satu (H1) yang menyatakan bahwa struktur
modal
berpengaruh
terhadap
nilai
perusahaan dan sekaligus menjawab
perumusan masalah pertama penelitian
ini.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014)
Tabel 2. Model Hipotesis 2 (Uji t)
Model
1
(Constant)
Pertumbuhan_Perusahaan
Sumber: Data diolah, 2014
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
.214
.023
.036
.008
Nilai Perusahaan = 0.132 + 0.057 Struktur
Modal. Dapat dilihat pada tabel 1 di atas.
Pembahasan Pengaruh Pertumbuhan
Perusahaan
Terhadap
Nilai
Perusahaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa
pertumbuhan
perusahaan
berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap
nilai
perusahaan
pada
perusahaan LQ 45 periode 2008-2012 di
Bursa Efek Indonesia, yang dapat dilihat
dari nilai koefisien regresi pertumbuhan
perusahaan sebesar 0.036 dengan
signifikansi 0.000, yang berarti bahwa
setiap adanya penambahan pertumbuhan
perusahaan sebesar 1 satuan akan
berpengaruh pada peningkatan nilai
perusahaan sebesar 0.036 satuan. Hasil
temuan ini terbukti menerima hipotesis
dua (H2) yang menyatakan bahwa
pertumbuhan perusahaan berpengaruh
terhadap nilai perusahaan dan sekaligus
menjawab perumusan masalah kedua
penelitian ini.
Nilai Perusahaan = 0.214 + 0.036
Pertumbuhan Perusahaan. Dapat dilihat
pada tabel 2.
Pembahasan Pengaruh Profitabilitas
Terhadap Nilai Perusahaan.
Standardized
Coefficients
Beta
t
9.218
.326 4.781
Sig.
.000
.000
periode 2008-2012 di Bursa Efek
Indonesia, yang dapat dilihat dari nilai
koefisien regresi profitabilitas sebesar
0.022 dengan signifikansi 0.000, yang
berarti bahwa setiap adanya penambahan
pertumbuhan perusahaan sebesar 1
satuan
akan
berpengaruh
pada
peningkatan nilai perusahaan sebesar
0.022 satuan. Hasil temuan ini terbukti
menerima hipotesis tiga (H3) yang
menyatakan
bahwa
profitabilitas
berpengaruh terhadap nilai perusahaan
dan sekaligus menjawab perumusan
masalah ketiga penelitian ini.
Nilai Perusahaan = 0.220 + 0.022
Profitabilitas. Dapat dilihat pada tabel 3.
Pembahasan Pengaruh Struktur Modal,
Pertumbuhan
Perusahaan
Dan
Profitabilitas
Terhadap
Nilai
Perusahaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa struktur modal, pertumbuhan
perusahaan dan profitabilitas secara
bersama-sama berpengaruh secara positif
dan signifikan terhadap nilai perusahaan
pada perusahaan LQ 45 di Bursa Efek
Indonesia.
Dapat dilihat dari nilai koefisien regresi
struktur modal sebesar 0.050, koefisien
regresi pertumbuhan perusahaan 0.011
Tabel 3. Model Hipotesis 3 (Uji t)
Model
1
(Constant)
Profitabilitas
Sumber: Data diolah, 2014
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
.220
.022
.022
.004
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa profitabilitas berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan pada perusahaan LQ 45
Standardized
Coefficients
Beta
.367
t
10.189
5.465
Sig.
.000
.000
dan koefisien regresi profitabilitas 0.006
dengan signifikansi 0.05 yang berarti
bahwa setiap adanya penambahan hutang
sebagai sumber pendanaan perusahaan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014)
sebesar 1 satuan akan berpengaruh pada
peningkatan nilai perusahaan sebesar
0.050 satuan.
Dan setiap ada penambahan
pertumbuhan perusahaan sebesar 1
satuan
akan
berpengaruh
pada
Hasil penelitian ini didukung oleh hasil
temuan
Kusumajaya
(2011),
yang
menyatakan bahwa
struktur
modal
berpengaruh
positif
dan
signifikan
terhadap
nilai
perusahaan
pada
perusahaan manufaktur di BEI Tahun
Tabel 4. Model Hipotesis 4 (Uji t)
Model
1 (Constant)
Struktur_Modal
Pertumbuhan_Perusahaan
Profitabilitas
Sumber: Data diolah, 2014
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
.117
.025
.050
.007
.011
.015
.006
.008
peningkatan nilai perusahaan sebesar
0.011 serta setiap adanya penambahan
profitabilitas sebagai laba perusahaan
sebesar 1 satuan akan berpengaruh pada
peningkatan nilai perusahaan sebesar
0.006.
Hal ini berarti bahwa seluruh
perusahaan yang masuk ke dalam LQ 45
pada Bursa Efek Indonesia yang pada
umumnya sebagai perusahaan berskala
besar telah menggunakan hutang dibawah
titik optimal dan peningkatan total aktiva
sebanding dengan peningkatan pada
perubahan total aktiva serta peningkatan
pada laba perusahaan sebanding dengan
peningkatan
pada
perubahan
laba
perusahaan.
Nilai Perusahaan = 0.117 + 0.050 Struktur
Modal + 0.011 Pertumbuhan Perusahaan
+ 0.006 Profitabilitas. Dapat dilihat pada
tabel 4.
SIMPULAN DAN SARAN
Struktur modal berpengaruh positif
secara positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan pada perusahaan LQ 45
periode 2008-2012 di Bursa Efek
Indonesia, yang berarti bahwa perusahaan
tidak terlalu banyak menggunakan hutang
sebagai sebagai sumber pendanaan
perusahaan, melainkan menggunakan
ekuitas sebagai sumber pendanaan
perusahaan sehingga berpengaruh pada
peningkatan nilai perusahaan.
Standardized
Coefficients
Beta
.472
.097
.106
t
4.710
7.303
.707
.751
Sig.
.000
.000
.481
.453
2006-2009.
Pertumbuhan
perusahaan
berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap
nilai
perusahaan
pada
perusahaan LQ 45 periode 2008-2012 di
Bursa Efek Indonesia. Hal ini berarti setiap
pertambahan perubahan total aktiva
periode penelitian ini mempengaruhi harga
perlembar saham terhadap ekuitas
perlembar saham dikalangan investor.
Hasil temuan ini didukung oleh Stulz
(1990)
menemukan
bukti
bahwa
perusahaan
yang
menghadapi
kesempatan pertumbuhan yang rendah,
maka rasio utang berhubungan secara
positif dengan nilai perusahaan.
Profitabilitas berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan pada perusahaan LQ 45
periode 2008-2012 di Bursa Efek
Indonesia. Hal ini berarti semakin tinggi
ROE maka semakin tinggi juga price book
value
sebagai
ukuran
dari
nilai
perusahaan karena investor akan membeli
saham-saham dan akan lebih tertarik
dengan return on equity atau bagian dari
total profitabilitasnya ke pemegang
saham.
Hasil penelitian ini didukung oleh hasil
Kusumajaya (2011), bahwa profitabilitas
berpengaruh
positif
dan
signifikan
terhadap
nilai
perusahaan
pada
perusahaan manufaktur di BEI Tahun
2006-2009.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014)
Struktur
modal,
pertumbuhan
perusahaan dan profitabilitas secara
bersama-sama berpengaruh secara positif
dan signifikan terhadap nilai perusahaan
pada perusahaan LQ 45 di Bursa Efek
Indonesia. Hal ini berarti penggunaan
hutang sebagai sumber pendanaan masih
dibawah batas optimum penggunaan
hutang sebagai sumber pendanaan
perusahaan, penambahan perubahan total
aktiva perusahaan juga mempengaruhi
harga perlembar saham terhadap ekuitas
perlembar saham dikalangan investor dan
kemampuan
perusahaan
dalam
menghasilkan
laba
bersih
untuk
pengembalian ekuitas pemegang saham
akan mempengaruhi nilai perusahaan
sebagai pandangan investor
untuk
mempercayai kemampuan perusahaan
dalam aktivitas perdagangan saham
sehingga nilai pasar perlembar saham
terhadap ekuitas perlembar saham akan
meningkat.
Hasil temuan ini terbukti menerima
hipotesis empat (H4) yang menyatakan
bahwa struktur modal, pertumbuhan
perusahaan dan profitabilitas berpengaruh
terhadap nilai perusahaan, dan sekaligus
menjawab rumusan masalah keempat
penelitian ini.
Berdasarkan simpulan di atas
terdapat
beberapa
saran,
yaitu
penyempurnaan penelitian dimana peneliti
dapat menggunakan sampel yang llebih
luas dar peneliti sebelumnya seperti
seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI
serta periode yang panjang agar
mendapatkan
hasil
yang
lebih
digeneralisir.
Selain
itu
dapat
menambahkan
varibael
lain
yang
mendukung
seperti
kepemilikkan
manajerian, ukuran perusahaan serta
perubahan nilai valuta asing. Dan untuk
investor dalam melakukan investasi dapat
mempertimbangkan
struktur
modal
perusahaan dan tingkat pertumbuhan
perusahaan serta tingkat profitabilitas
perusahaan
guna
menjadi
bahan
pertimbangan investor dalam melakukan
investasi agar dapat menerima return
yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Brigham, E.F., dan J. Houston. 2001.
Manajemen
Keuangan.
Penerjemah Hermawan Wibowo.
Edisi Kedelapan. Edisi Indonesia.
Buku II. Jakarta: Erlangga.
Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis
Multivariete Dengan Program
SPSS.
Semarang:
Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Jogiyanto, Hartono. 2000. Teori Portofolio
Dan
Analisis
Investasi.
Yogyakarta: BPFE.
Kusumajaya, Dewa Kadek Oka. 2011.
Pengaruh Struktur Modal Dan
Pertumbuhan
Perusahaan
Terhadap Profitabilitas Dan Nilai
Perusahaan Pada Perusahaan
Manufaktur
Di
Bursa
Efek
Indonesia. Tesis S2, Universitas
Udayana.
(online),
(www.google.com).
Machfoedz, Mas’ud. 1996. Akuntansi
Manajemen Perencanaan Dan
Pembuatan Keputusan Jangka
Pendek. Edisi Kelima. Buku 1.
Yogyakarta: STIE-Widya Wiwaha.
Putrakrisnanda. 2009. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Struktur Modal
Perusahaan
Mnufaktur
di
Indonesia.(online),
(www..scribd.com).
Robert Ang. 1997. Buku Pintar Pasar
Modal
Indonesia.
Mediasoft
Indonesia, Jakarta.
Safrida, Eli. 2008. Pengaruh Struktur
Modal
Dan
Pertumbuhan
Perusahaan
Terhadap
Nilai
Perusahaan Pada Perusahaan
Manufaktur
Di
Bursa
Efek
Jakarta. Tesis S2, Universitas
Sumatera
Utara.
(online),
(www.google.com).
Salvatore, Dominick. 2005. Ekonomi
Manajerial dalam Perekonomian
Global. Salemba Empat: Jakarta.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014)
Sartono,
R.A.
2001.
Manajemen
Keuangan Teori dan Aplikasi.
Edisi 4. Yogyakarta: BPFE.
Sriwardany. 2006. Pengaruh Pertumbuhan
Perusahaan
Terhadap
Kebijaksanaan Struktur Modal
Dan
Dampaknya
Terhadap
Perubahan Harga Saham Pada
Perusahaan Manufaktur. Thesis.
(online), (www.google.com).
Susanto. 1997. Manajemen Aktual TopikTopik Aktual Manajemen Dalam
Riak
perubahan.
Jakarta:
Grasindo.
Taswan. 2003. Analisis Pengaruh Insider
Ownership, Kebijakan Hutang
Dan Deviden Terhadap Nilai
Perusahaan Serta Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhinya, Jurnal
Bisnis Dan Ekonomi, Vol.10 No.2.
(www.google.com).