TUGAS MATA KULIAH SISTEM BERBASIS PENGET

TUGAS MATA KULIAH

SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN (SBP)
Dosen : Bpk. Drs. Agus Tri Sutanto, M.T

TROUBLESHOOT RADAR CUACA EEC

Kelompok 6 :
Nama Anggota/NPT :
1. Arum Puspitasari/13.11.2562
2. Say Marina Octavia/13.11.2572
3. Sorfian/ 13.11.2576

PROGRAM STUDI INSTRUMENTASI MKG
SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
TANGERANG SELATAN
TAHUN 2014

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG........................................……………..................….......1
1.2 TUJUAN............................................................……………..................….......1
1.2 SEJARAH PENELITIAN RADAR...................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................4
2.1 PENGERTIAN RADAR................................................................................... 4
2.2 PRINSIP KERJA RADAR.................................................................................5
2.3 KLASIFIKASI MASALAH RADAR..........................................................8
2.4 PENANGANAN (TROUBLESHOOTING)......................................................9
BAB III PENUTUP ..........................................................................................................12
3.1 KESIMPULAN............................................................................................... 12
3.2 SARAN..........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................13

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

LATAR BELAKANG
Penggunaan untuk mendeteksi, mengukur jarak dan membuat map benda-benda


seperti pesawat terbang, berbagai kendaraan bermotor dan informasi cuaca (hujan).
Panjang gelombang yang dipancarkan radar bervariasi mulai dari milimeter hingga meter.
Gelombang radio/sinyal yang dipancarkan dan dipantulkan dari suatu benda tertentu akan
ditangkap oleh radar. Dengan menganalisis sinyal yang dipantulkan tersebut, pemantul
sinyal dapat ditentukan lokasinya dan melalui analisis lebih lanjut dari sinyal yang
dipantulkan dapat juga ditentukan jenisnya. Meskipun sinyal yang diterima relatif
lemah/kecil, namun radio sinyal tersebut dapat dideteksi dan diperkuat oleh penerima
radar.
.
1.2. TUJUAN
Mengetahui masalah atau gangguan yang sering muncul saat radar digunakan
1.3 SEJARAH PENELITIAN RADAR
Seorang ahli fisika Inggris bernama James Clerk Maxwell mengembangkan dasardasar teori tentang elektromagnetik pada tahun 1865. Setahun kemudian, seorang ahli
fisika asal Jerman bernama Heinrich Rudolf Hertz berhasil membuktikan teori Maxwell
mengenai gelombang elektromagnetik dengan menemukan gelombang elektromagnetik itu
sendiri.
Pendeteksian

keberadaan


suatu

benda

dengan

menggunakan

gelombang

elektromagnetik pertama kali diterapkan oleh Christian Hülsmeyer pada tahun 1904.
Bentuk nyata dari pendeteksian itu dilakukan dengan memperlihatkan kebolehan
gelombang elektromagnetik dalam mendeteksi kehadiran suatu kapal pada cuaca yang
berkabut tebal. Namun di kala itu, pendeteksian belum sampai pada kemampuan
mengetahui jarak kapal tersebut.

Pada tahun 1921, Albert Wallace Hull menemukan magnetron sebagai tabung
pemancar sinyal/transmitter yang efisien. Kemudian transmitter berhasil ditempatkan pada
kapal kayu dan pesawat terbang untuk pertama kalinya secara berturut-turut oleh A. H.

Taylor dan L. C. Young pada tahun 1922 dan L. A. Hyland dari Laboratorium Riset
kelautan Amerika Serikat pada tahun 1930.
Istilah radar sendiri pertama kali digunakan pada tahun 1941, menggantikan istilah
dari singkatan Inggris RDF (Radio Directon Finding), namun perkembangan radar itu
sendiri sudah mulai banyak dikembangkan sebelum Perang Dunia II oleh ilmuwan dari
Amerika, Jerman, Prancis dan Inggris. Dari sekian banyak ilmuwan, yang paling berperan
penting dalam pengembangan radar adalah Robert Watson-Watt asal Skotlandia, yang
mulai melakukan penelitiannya mengenai cikal bakal radar pada tahun 1915. Pada tahun
1920-an, ia bergabung dengan bagian radio National Physical Laboratory. Di tempat ini, ia
mempelajari dan mengembangkan peralatan navigasi dan juga menara radio. Watson-Watt
menjadi salah satu orang yang ditunjuk dan diberikan kebebasan penuh oleh Kementrian
Udara dan Kementrian Produksi Pesawat Terbang untuk mengembangkan radar. WatsonWatt kemudian menciptakan radar yang dapat mendeteksi pesawat terbang yang sedang
mendekat dari jarak 40 mil (sekitar 64 km). Dua tahun berikutnya, Inggris memiliki
jaringan stasiun radar yang berfungsi untuk melindungi pantainya.
Pada awalnya, radar memiliki kekurangan, yakni gelombang elektromagnetik yang
dipancarkannya terpancar di dalam gelombang yang tidak terputus-putus. Hal ini
menyebabkan radar mampu mendeteksi kehadiran suatu benda, namun tidak pada lokasi
yang tepat. Terobosan pun akhirnya terjadi pada tahun 1936 dengan pengembangan radar
berdenyut (pulsed). Dengan radar ini, sinyal diputus secara berirama sehingga
memungkinkan untuk mengukur antara gema untuk mengetahui kecepatan dan arah yang

tepat mengenai target.
Sementara itu, terobosan yang paling signifikan terjadi pada tahun 1939 dengan
ditemukannya pemancar gelombang mikro berkekuatan tinggi . Keunggulan dari pemancar
ini adalah ketepatannya dalam mendeteksi keberadaan sasaran, tidak peduli dalam keadaan
cuaca apapun. Keunggulan lainnya adalah bahwa gelombang ini dapat ditangkap
menggunakan antena yang lebih kecil, sehingga radar dapat dipasang di pesawat terbang
dan benda-benda lainnya. Hal ini yang pada akhirnya membuat Inggris menjadi lebih
unggul dibandingkan negara-negara lainnya di dunia. Pada tahun-tahun berikutnya, sistem

radar berkembang lebih pesat lagi, baik dalam hal tingkat resolusi dan portabilitas yang
lebih tinggi, maupun dalam hal peningkatan kemampuan sistem radar itu sendiri sebagai
pertahanan militer.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1

PENGERTIAN RADAR
Pengenalan ucapan atau automatic speech recognition (ASR), adalah suatu


pengembangan teknik dan sistem yang memungkinkan komputer untuk menerima
masukan berupa kata yang diucapkan.
Teknologi ini memungkinkan suatu perangkat untuk mengenali dan memahami
kata-kata yang diucapkan dengan cara digitalisasi kata dan mencocokkan sinyal digital
tersebut dengan suatu pola tertentu yang tersimpan dalam suatu perangkat. Kata-kata yang
diucapkan diubah bentuknya menjadi sinyal digital dengan cara mengubah gelombang
suara menjadi sekumpulan angka yang kemudian disesuaikan dengan kode-kode tertentu
untuk mengidentifikasikan kata-kata tersebut. Hasil dari identifikasi kata yang diucapkan
dapat ditampilkan dalam bentuk tulisan atau dapat dibaca oleh perangkat teknologi sebagai
sebuah komando untuk melakukan suatu pekerjaan, misalnya penekanan tombol pada
telepon genggam yang dilakukan secara otomatis dengan komando suara.
Alat pengenal ucapan, yang sering disebut dengan speech recognizer,
membutuhkan sampel kata sebenarnya yang diucapkan dari pengguna. Sampel kata akan
didigitalisasi, disimpan dalam komputer, dan kemudian digunakan sebagai basis data
dalam mencocokkan kata yang diucapkan selanjutnya.
Pengenalan ucapan dalam perkembangan teknologinya merupakan bagian dari
pengenalan suara (proses identifikasi seseorang berdasarkan suaranya). Pengenalan suara
sendiri terbagi menjadi dua, yaitu pengenalan pembicara (identifikasi suara berdasarkan
orang yang berbicara) dan pengenalan ucapan (identifikasi suara berdasarkan kata yang
diucapkan).


4
2.2

PRINSIP KERJA RADAR
Konsep radar adalah mengukur jarak dari sensor ke target. Ukuran jarak
tersebut didapat dengan cara mengukur waktu yang dibutuhkan gelombang
elektromagnetik selama penjalarannya mulai dari sensor ke target dan kembali lagi
ke sensor.
Komponen radar
1. Modulator, adalah alat pengendali transmitter dengan menentukan waktu
dan jumlah
sinyal yang harus ditransmisikan.
2. Transmitter adalah alat yang menghasilkan energiuntuk sinyal yang akan
ditransmisikan.
3. Antena, memfokuskan energi sinyal untuk dipancarkan ke atmosfer dan
mengumpulkan
hasil pantulan kembali dari objek.
4. Duplexer sebagai penghubung antara transmitter dan receiver.
5. Receiver sebagai penguat sinyal kembali yang diterima antenna

6. Signal procesor sebagai pengolah sinyal kembali
7. Layar tampilan, menampilkan informasi actual tentang pulsa yang telah
kembali.

2.3

KLASIFIKASI MASALAH RADAR
1.
2.
3.
4.

Radar off (Pedestal link error)
Radar Off (Pedestal Crash)
Radar Off (Elevation & Azimuth OFF/Not Swing)
Radar Off (VSWR Error)

9
2.4


TROUBLESHOOTING
1. Radar off (Pedestal link error)
- Shutdown Cabinet
Shutdown kabinet radar pada layar touchscreen dan tekan tombol power agar
kabinet mati total.
-

Restart UPC
Cabut kabel power UPC dan tunggu hingga beberapa detik lalu pasang lagi.

-

Shutdown Dehydrador
PC
Restart PC Server OS Linux Open Suse

-

Turn On Cabinet
Nyalakan kabinet dengan menekan tombol power pada kabinet.


-

Try Surveillence
Aktifkan service surveillence pada PC server. OK.

-

Try Scheduler
Aktifkan service scheduler untuk visual client. OK.

-

Radar Running

2.
-

Radar Off (Pedestal Crash)
Karet Stopper pecah dan hancur

Ganti karet stopper dengan karet cap gas pibal
Aktifkan service Surveillance. OK
Aktifkan service Scheduler. OK
Radar Running.

3.
-

Radar Off (Elevation & Azimuth OFF/Not Swing)
Pedestal Error
Pastikan MMI dalam status local.
Cek LED pada board UPC keduanya apakah berkedip (blinking) atau tidak.
Jika tidak blinking maka refresh board UPC dengan mencabut port A3A2PI-B dan

-

A3A2P2-A.
Restart PC Server
Jalankan service Surveillence. OK
Jalankan service Scheduler. OK
Radar Running

4.
-

Radar Off (VSWR Error)
HVPS V down atau mengalami penurunan daya.
Restart kabinet radar.
Aktifkan Surveillance pada PC Server
Naikkan HVPS yang berada di bagian paling bawah dari kabinet secara perlahan

-

hingga display pada MMI menunjukkan HVPS V 650
Pastikan semua indikator BITE display pada PC server berwarna hijau.
Aktifkan Scheduler. OK
Radar Running.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dalam penulisan ini dapat disimpulkan beberapa gangguan pada radar yang sering
timbul dan penyelesaiannya.
3.2 SARAN
Penggunaan alat ( radar ) secara bijak dan benar menurut buku atau keterangan
bantuan dapat memperkecil kemungkinan terjadi gangguan.

DAFTAR PUSTAKA

13