Uji Statistik Hubungan Kepemimpinan Kepa
UJI STATISTIK HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH
DENGAN KINERJA GURU
Erfy Melany Lalupanda
Universitas Kristen Satya Wacana
[email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepemimpinan kepala sekolah
dengan kinerja guru. Penelitian ini menggunakan data simulasi. Data dianalisis dengan
menggunakan teknik analisis data korelasional dengan menggunakan Software SPSS (Statistical
Program Smart Solution) Ver.22.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala
sekolah berpengaruh dengan kinerja guru dengan nilai Pearson correlation sebesar 0,924 yang
menunjukkan hubungan yang sangat kuat
Kata kunci: Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Guru
Pendahuluan
menghasilkan pekerjaan yang baik pula.
Pendidikan merupakan suatu hal yang
Dengan adanya kinerja tinggi yang dimiliki
sangat penting dalam kehidupan manusia.
seorang guru diharapkan tujuan pendidikan
Tanpa pendidikan manusia akan hidup tanpa
nasional dapat tercapai.
arahan dan pedoman. Salah satu unsur
Kinerja guru dipengaruhi oleh beberapa
utama dalam pendidikan adalah eksistensi
faktor, baik faktor internal maupun factor
seorang
suatu
eksternal. Faktor internal merupakan factor
pendidikan salah satunya ditentukan oleh
yang berasal dari dalam guru itu sendiri,
kinerja yang dimiliki seorang guru. Kinerja
seperti kompetensi, keterampilan, persepsi,
guru merupakan wujud kemampuan guru
motivasi, kepribadian, pengalaman, dan latar
dalam merencanakan, melaksanakan, dan
belakang
menilai pembelajaran di kelas. Kinerja guru
eksternal merupakan faktor yang berasal
berhubungan dengan kualitas, kuantitas
dari
output serta kehandalan yang dimiliki guru
tempatnya berada, seperti pendapatan atau
dalam menjalankan tugasnya. Guru akan
gaji, sarana dan prasarana, lingkungan kerja
dapat bekerja dengan baik bila memiliki
fisik dan kepemimpinan (Karang dkk, 2013 :
kinerja
1-2).
guru.
yang
Keberhasilan
tinggi
sehingga
dapat
luar
keluarga.
diri
guru
Sedangkan
yaitu
faktor
lingkungan
Setiap
organisasi
memiliki
pendayagunaan sumberdaya manusia secara
seorang pemimpin yang memerintah dan
optimal, yaitu dalam peningkatan motivasi
memberikan arahan kepada anggota atau
kerja
bawahannya
profesionalisme
dalam
pastilah
rangka
pencapaian
guru,
peningkatan
guru.
kinerja
dan
Keberhasilan
tujuan individu, kelompok dan organisasi.
pendidikan disekolah banyak ditentukan
Kepemimpinan merupakan faktor penting
keberhasilan
dalam
kepada
menjalankan peranan dan tugasnya. Peranan
bawahannya apalagi pada saat-saat sekarang
adalah seperangkat sikap dan perilaku yang
ini di mana segala sesuatu serba terbuka,
harus dilakukan sesuai dengan posisinya
maka
dibutuhkan
dalam organisasi. Peranan tidak hanya
adalah kepemimpinan yang mampu dan
menunjukkan tugas dan hak, tapi juga
cakap dalam memberdayakan bawahannya.
mencerminkan
Kepemimpinan yang mampu dan cakap
wewenang
dalam hal menumbuhkan motivasi kerja
Pendidikan Nasional, 2007).
memberikan
pengarahan
kepemimpinan
yang
kepala
sekolah
tanggung
di
jawab
sekolah
dalam
dan
(Departemen
bawahannya adalah kepemimpinan yang
Berdasarkan paparan diatas, peneliti
mampu menumbuhkan rasa percaya diri
akan melakukan uji statistik hubungan
bawahannya dalam menjalankan tugas.
kepemimpinan
Demikian
halnya
sekolah
dengan
organisasi
kinerja guru menggunakan data simulasi
pendidikan memiliki seorang pemimpin
dalam rangka pengaplikasian ilmu statistik
sesuai
dalam
inferensial untuk mengetahui apakah ada
Kemendikbud No.162/U/2003 tentang guru
hubungan signifikan antara kepemimpinan
yang diberi tugas tambahan sebagai kepala
kepala
sekolah dan permendiknas no.13 tahun 2007
dimiliki oleh guru.
dengan
yang
dalam
kepala
tertera
sekolah
terhadap
kinerja
yang
tentang standar kepala sekolah/Madrasah
yang menetapkan bahwa ada 5 (lima)
dimensi kompetensi yang perlu atau harus
MetodePenelitian
Metode
penelitian
yang
digunakan
dimiliki kepala sekolah, yaitu: Kepribadian,
adalah metode penelitian kuantitatif dengan
Manajerial, Kewirausahaan, Supervisi dan
teknik analisis data korelasional. Data yang
Sosial. Kepala sekolah diharapkan dapat
digunakan adalah data simulasi.
memiliki
kompetensi
Hasil dan Pembahasan
dalam
rangka
Pada
penelitian
ini
peneliti
ingin
mengolah data untuk mengetahui hubungan
antara kepemimpinan kepala sekolah dengan
kinerja guru. Dalam penelitian ini variabel
yang diteliti, yaitu: variable Independent (X)
yang digunakan adalah kepemimpinan kepala
sekolah,
Dependent
Sedangkan
(Y)
adalah
untuk
variabel
kinerja
guru.
Penelitian ini bertujuan untuk, meneliti
23
24
25
26
27
28
29
30
78
79
98
78
78
87
87
88
75
78
90
76
74
88
86
87
b. Uji Reliabilitas dan validitas
Reliabilitas
artinya
apakah
hasil
pengaruh variable X terhadap Y. Data
pengukuran yang telah dilakukan tetap
dianalisis
konsisten apabila dilakukan dengan cara yang
dengan
menggunakan
aplikasi
SPSS.22.
sama oleh peneliti yang berbeda. Sedangkan
a. Data
validitas artinya apakah alat ukur yang
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Kepemimpinan
Kepala Sekolah
56
67
76
78
76
56
56
78
67
89
89
90
87
86
89
65
68
67
56
56
67
68
Kinerja
Guru
60
65
67
70
76
67
54
75
60
76
78
87
78
85
85
65
67
70
55
56
63
69
digunakan telah mengukur apa yang ingin
diukur (Nisfiannoor, 2009).
Berdasarkan hasil analisis SPSS dengan
mengunakan langkah-langkah Analyze –
Scale
-
Reliability
Analysis
diperoleh
Reliabilitas dan validitas data dalam output
sebagai berikut.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Cronbach's Alpha
,954
Items
N of Items
,960
2
Berdasarkan tabel output diatas dapat dilihat
bahwa nilai Cronbach’s Alpha adalah 0, 954,
yaitu dimana dengan n = 30 dengan tingkat
signifikansi 5 % diperoleh r tab = 0, 361,
dengan Analyze – Regression – Linear, kedua
yang artinya Alpha > r tab. Sehingga data ini
memilih Analyze – Non-Parametric Test –
reliabel.
Legacy Dialog –1-sample ks
Item-Total Statistics
Berdasarkan tabel output diatas dapat
Cro
Scale
Mean if
Item
Deleted
Kepemimpin
an_KS
Kinerja_Gur
u
72,7333
75,3333
nba
dilihat pada Asymp. Sig (2-Tailed), nilai
Scale Corre Squa
ch's
unstadarized residual data adalah 0, 200,
Varia
red
Alph
Multi
a if
ple
Item
cted
nce if ItemItem
Total
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardi
zed
Delet Corre Corre Dele
ed
108,7
54
151,1
26
lation lation
Residual
ted
,924
,853
.
,924
,853
.
N
30
Normal Parameters
a,b
Mean
,0000000
Std.
3,99198025
Deviation
Berdasarkan tabel output diatas dapat dilihat
Most Extreme
Absolute
,072
bahwa nilai Corected item-Total Correlation
Differences
Positive
,072
Negative
-,068
item kepemimpinan kepala sekolah dan
Test Statistic
,072
kinerja guru bernilai positif. Artinya data ini
Asymp. Sig. (2-tailed)
valid.
a. Test distribution is Normal.
c.
b. Calculated from data.
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas dengan Kolmogorov
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
yang artinya nilai tersebut lebih besar dari 0,
Smirnov
Uji ini dilakukan untuk mengetahui
apakah data yang diuji berdistribusi normal
atau tidak. Artinya sebelum peneliti memulai
analisis
,200c,d
sesungguhnya,
data
penelitian
tersebut harus diuji kenormalan distribusinya
(Hamdi, 2014). Berikut hasil analisis data
dengan menggunakan uji Normalitas dengan
Kolmogorov Smirnov dengan SPSS 22
dengan langkah-langkah : pertama mengubah
data tersebut dalam bentuk unstadarized
05, sehingga data ini berdistribusi normal.
Uji Autokorelasional
Berikut
hasil
analisis
data
dengan
menggunakan uji autokorelasional dengan
SPSS 22 dengan langkah-langkah : memilih
Analyze – Regression – Linear, lalu pada
statistic centang Durbin-Watson. Tabel output
autokorelasional sebagai berikut.
output uji korelasi menggunakan SPSS.22
Model Summaryb
dengan
Std
Correlate –Bivariate.
Change Statistics
langkah-langkah
:
Analyze
–
.
Adj Err
R
Si
R
ust
or
Sq
g.
M
S
ed
of
uar
F
F
kepemimpi
Kinerja_G
o
q
R
the
e
C
C
nan_KS
uru
d
u
Sq Esti Ch ha
ha
e
ar uar mat ang ng df df ng
Durbin-
l R
e
Watson
1
e
e
,
,
924a
8
,
5 848
3
e
4,0
626
4
e
1
2
e
16
, 3,
853 08
1
2
8
5
Correlations
kepemimpinan
Pearson
_KS
Correlation
,000
N
1,542
Kinerja_Guru
Pearson
Correlation
0
Sig. (2-tailed)
a. Predictors: (Constant), kepemimpinan_KS
30
30
,924**
1
,000
N
b. Dependent Variable: Kinerja_Guru
,924**
Sig. (2-tailed)
,
00
1
30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan tabel output diatas dapat
Berdasarkan tabel output diatas diperoleh
dilihat bahwa hasil Durbin Waston sebesar
bahwa jika dilihat dari nilai sig. dengan
1,542
kriteria
signifikansi 5 % hubungan kepemimpinan
autokorelasi Durbin Waston dengan n=30,
kepala sekolah dengan kinerja guru memiliki
variabel independent 1, maka tidak terdapat
korelasi yang signifikan karena nilai sig.
autokorelasi karena Durbin Waston yang
lebih kecil dari 0,05, yaitu 0,000
DENGAN KINERJA GURU
Erfy Melany Lalupanda
Universitas Kristen Satya Wacana
[email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepemimpinan kepala sekolah
dengan kinerja guru. Penelitian ini menggunakan data simulasi. Data dianalisis dengan
menggunakan teknik analisis data korelasional dengan menggunakan Software SPSS (Statistical
Program Smart Solution) Ver.22.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala
sekolah berpengaruh dengan kinerja guru dengan nilai Pearson correlation sebesar 0,924 yang
menunjukkan hubungan yang sangat kuat
Kata kunci: Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Guru
Pendahuluan
menghasilkan pekerjaan yang baik pula.
Pendidikan merupakan suatu hal yang
Dengan adanya kinerja tinggi yang dimiliki
sangat penting dalam kehidupan manusia.
seorang guru diharapkan tujuan pendidikan
Tanpa pendidikan manusia akan hidup tanpa
nasional dapat tercapai.
arahan dan pedoman. Salah satu unsur
Kinerja guru dipengaruhi oleh beberapa
utama dalam pendidikan adalah eksistensi
faktor, baik faktor internal maupun factor
seorang
suatu
eksternal. Faktor internal merupakan factor
pendidikan salah satunya ditentukan oleh
yang berasal dari dalam guru itu sendiri,
kinerja yang dimiliki seorang guru. Kinerja
seperti kompetensi, keterampilan, persepsi,
guru merupakan wujud kemampuan guru
motivasi, kepribadian, pengalaman, dan latar
dalam merencanakan, melaksanakan, dan
belakang
menilai pembelajaran di kelas. Kinerja guru
eksternal merupakan faktor yang berasal
berhubungan dengan kualitas, kuantitas
dari
output serta kehandalan yang dimiliki guru
tempatnya berada, seperti pendapatan atau
dalam menjalankan tugasnya. Guru akan
gaji, sarana dan prasarana, lingkungan kerja
dapat bekerja dengan baik bila memiliki
fisik dan kepemimpinan (Karang dkk, 2013 :
kinerja
1-2).
guru.
yang
Keberhasilan
tinggi
sehingga
dapat
luar
keluarga.
diri
guru
Sedangkan
yaitu
faktor
lingkungan
Setiap
organisasi
memiliki
pendayagunaan sumberdaya manusia secara
seorang pemimpin yang memerintah dan
optimal, yaitu dalam peningkatan motivasi
memberikan arahan kepada anggota atau
kerja
bawahannya
profesionalisme
dalam
pastilah
rangka
pencapaian
guru,
peningkatan
guru.
kinerja
dan
Keberhasilan
tujuan individu, kelompok dan organisasi.
pendidikan disekolah banyak ditentukan
Kepemimpinan merupakan faktor penting
keberhasilan
dalam
kepada
menjalankan peranan dan tugasnya. Peranan
bawahannya apalagi pada saat-saat sekarang
adalah seperangkat sikap dan perilaku yang
ini di mana segala sesuatu serba terbuka,
harus dilakukan sesuai dengan posisinya
maka
dibutuhkan
dalam organisasi. Peranan tidak hanya
adalah kepemimpinan yang mampu dan
menunjukkan tugas dan hak, tapi juga
cakap dalam memberdayakan bawahannya.
mencerminkan
Kepemimpinan yang mampu dan cakap
wewenang
dalam hal menumbuhkan motivasi kerja
Pendidikan Nasional, 2007).
memberikan
pengarahan
kepemimpinan
yang
kepala
sekolah
tanggung
di
jawab
sekolah
dalam
dan
(Departemen
bawahannya adalah kepemimpinan yang
Berdasarkan paparan diatas, peneliti
mampu menumbuhkan rasa percaya diri
akan melakukan uji statistik hubungan
bawahannya dalam menjalankan tugas.
kepemimpinan
Demikian
halnya
sekolah
dengan
organisasi
kinerja guru menggunakan data simulasi
pendidikan memiliki seorang pemimpin
dalam rangka pengaplikasian ilmu statistik
sesuai
dalam
inferensial untuk mengetahui apakah ada
Kemendikbud No.162/U/2003 tentang guru
hubungan signifikan antara kepemimpinan
yang diberi tugas tambahan sebagai kepala
kepala
sekolah dan permendiknas no.13 tahun 2007
dimiliki oleh guru.
dengan
yang
dalam
kepala
tertera
sekolah
terhadap
kinerja
yang
tentang standar kepala sekolah/Madrasah
yang menetapkan bahwa ada 5 (lima)
dimensi kompetensi yang perlu atau harus
MetodePenelitian
Metode
penelitian
yang
digunakan
dimiliki kepala sekolah, yaitu: Kepribadian,
adalah metode penelitian kuantitatif dengan
Manajerial, Kewirausahaan, Supervisi dan
teknik analisis data korelasional. Data yang
Sosial. Kepala sekolah diharapkan dapat
digunakan adalah data simulasi.
memiliki
kompetensi
Hasil dan Pembahasan
dalam
rangka
Pada
penelitian
ini
peneliti
ingin
mengolah data untuk mengetahui hubungan
antara kepemimpinan kepala sekolah dengan
kinerja guru. Dalam penelitian ini variabel
yang diteliti, yaitu: variable Independent (X)
yang digunakan adalah kepemimpinan kepala
sekolah,
Dependent
Sedangkan
(Y)
adalah
untuk
variabel
kinerja
guru.
Penelitian ini bertujuan untuk, meneliti
23
24
25
26
27
28
29
30
78
79
98
78
78
87
87
88
75
78
90
76
74
88
86
87
b. Uji Reliabilitas dan validitas
Reliabilitas
artinya
apakah
hasil
pengaruh variable X terhadap Y. Data
pengukuran yang telah dilakukan tetap
dianalisis
konsisten apabila dilakukan dengan cara yang
dengan
menggunakan
aplikasi
SPSS.22.
sama oleh peneliti yang berbeda. Sedangkan
a. Data
validitas artinya apakah alat ukur yang
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Kepemimpinan
Kepala Sekolah
56
67
76
78
76
56
56
78
67
89
89
90
87
86
89
65
68
67
56
56
67
68
Kinerja
Guru
60
65
67
70
76
67
54
75
60
76
78
87
78
85
85
65
67
70
55
56
63
69
digunakan telah mengukur apa yang ingin
diukur (Nisfiannoor, 2009).
Berdasarkan hasil analisis SPSS dengan
mengunakan langkah-langkah Analyze –
Scale
-
Reliability
Analysis
diperoleh
Reliabilitas dan validitas data dalam output
sebagai berikut.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Cronbach's Alpha
,954
Items
N of Items
,960
2
Berdasarkan tabel output diatas dapat dilihat
bahwa nilai Cronbach’s Alpha adalah 0, 954,
yaitu dimana dengan n = 30 dengan tingkat
signifikansi 5 % diperoleh r tab = 0, 361,
dengan Analyze – Regression – Linear, kedua
yang artinya Alpha > r tab. Sehingga data ini
memilih Analyze – Non-Parametric Test –
reliabel.
Legacy Dialog –1-sample ks
Item-Total Statistics
Berdasarkan tabel output diatas dapat
Cro
Scale
Mean if
Item
Deleted
Kepemimpin
an_KS
Kinerja_Gur
u
72,7333
75,3333
nba
dilihat pada Asymp. Sig (2-Tailed), nilai
Scale Corre Squa
ch's
unstadarized residual data adalah 0, 200,
Varia
red
Alph
Multi
a if
ple
Item
cted
nce if ItemItem
Total
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardi
zed
Delet Corre Corre Dele
ed
108,7
54
151,1
26
lation lation
Residual
ted
,924
,853
.
,924
,853
.
N
30
Normal Parameters
a,b
Mean
,0000000
Std.
3,99198025
Deviation
Berdasarkan tabel output diatas dapat dilihat
Most Extreme
Absolute
,072
bahwa nilai Corected item-Total Correlation
Differences
Positive
,072
Negative
-,068
item kepemimpinan kepala sekolah dan
Test Statistic
,072
kinerja guru bernilai positif. Artinya data ini
Asymp. Sig. (2-tailed)
valid.
a. Test distribution is Normal.
c.
b. Calculated from data.
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas dengan Kolmogorov
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
yang artinya nilai tersebut lebih besar dari 0,
Smirnov
Uji ini dilakukan untuk mengetahui
apakah data yang diuji berdistribusi normal
atau tidak. Artinya sebelum peneliti memulai
analisis
,200c,d
sesungguhnya,
data
penelitian
tersebut harus diuji kenormalan distribusinya
(Hamdi, 2014). Berikut hasil analisis data
dengan menggunakan uji Normalitas dengan
Kolmogorov Smirnov dengan SPSS 22
dengan langkah-langkah : pertama mengubah
data tersebut dalam bentuk unstadarized
05, sehingga data ini berdistribusi normal.
Uji Autokorelasional
Berikut
hasil
analisis
data
dengan
menggunakan uji autokorelasional dengan
SPSS 22 dengan langkah-langkah : memilih
Analyze – Regression – Linear, lalu pada
statistic centang Durbin-Watson. Tabel output
autokorelasional sebagai berikut.
output uji korelasi menggunakan SPSS.22
Model Summaryb
dengan
Std
Correlate –Bivariate.
Change Statistics
langkah-langkah
:
Analyze
–
.
Adj Err
R
Si
R
ust
or
Sq
g.
M
S
ed
of
uar
F
F
kepemimpi
Kinerja_G
o
q
R
the
e
C
C
nan_KS
uru
d
u
Sq Esti Ch ha
ha
e
ar uar mat ang ng df df ng
Durbin-
l R
e
Watson
1
e
e
,
,
924a
8
,
5 848
3
e
4,0
626
4
e
1
2
e
16
, 3,
853 08
1
2
8
5
Correlations
kepemimpinan
Pearson
_KS
Correlation
,000
N
1,542
Kinerja_Guru
Pearson
Correlation
0
Sig. (2-tailed)
a. Predictors: (Constant), kepemimpinan_KS
30
30
,924**
1
,000
N
b. Dependent Variable: Kinerja_Guru
,924**
Sig. (2-tailed)
,
00
1
30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan tabel output diatas dapat
Berdasarkan tabel output diatas diperoleh
dilihat bahwa hasil Durbin Waston sebesar
bahwa jika dilihat dari nilai sig. dengan
1,542
kriteria
signifikansi 5 % hubungan kepemimpinan
autokorelasi Durbin Waston dengan n=30,
kepala sekolah dengan kinerja guru memiliki
variabel independent 1, maka tidak terdapat
korelasi yang signifikan karena nilai sig.
autokorelasi karena Durbin Waston yang
lebih kecil dari 0,05, yaitu 0,000