KONSEP PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT MENURU
KONSEP PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT MENURUT ALQURAN DAN
HADIS
Sherly Yunita
Institute Agama Islam Negeri Jurai Siwa
Jl.Ki Hajar Dewantoro 15 A. Iring Mulyo, Kota Metro
Email: [email protected]
Abstrak:
Pendidikan merupakan suatu upaya sadar manusia untuk mendewasakan anak,
sedangkan secara umum pendidikan ialah suatu proses berkelanjutan yang mengandung
unsur pengajaran, latihan dan bimbingan dengan memberikan tumpuan kepada pemindahan
berbagai ilmu, nilai agama dan budaya. Sedangkan pendidikan sepajang hayat ialah
pendidikan yang dilakukan sejak manusia di lahirkan sampai keliang lahat. Pendidikan
sepanjang hayat ini di lakukan secara terus-menerus dan berkelanjutan. Menurut pandangan
islam pendidikan sepanjang hayat ini dilakukan selama masih bisa menghirup udara, masih
bergerak pendidikan harus tetap di lakukan, pendidikan sepanjang hayat tidak mengenal
usia.
Kata kunci: Konsep Pendidikan, pendidikan Sepanjang Hayat, Al-qur’an, Hadist
A. Pendahuluan
Pendidikan ialah proses pendewasaan pada jiwa seseorang, dalam mewujudkan
pendidikan itu perlu berbagai macam pendidikan yakni tidak hanya pendidikan formal tetapi
juga membutuhkan pendidikan informal dan nonformal. Pendidikan pada dasarnya
merupakan suatu upaya untuk memajukan mutu sumber daya manusia agar dapat
bermanfaat untuk diri nya sendiri maupun orang lain, pendidikan juga mampu
mengantarkan manusia pada fase kedewasaan dimana dalam bertindak, dalam berprilaku
nya mencerminkan sikap baik.
Pendidikan juga merupakan sesuatu yang bersifat esensial bagi manusia, dan islam
juga menempatkan pendidikan pada tingkatan yang paling tinggi dan penting bagi manusia.
Pendidikan juga tidak hanya dimulai dari tingkatan pendidikan formal tetapi dimulai sejak
seseorang itu dilahirkan hingga meninggal dunia.1 Adapun fase yang di dalam pendidikan
sepanjang hayat yaitu fase kanak-kanak,remaja dan masa tua.
Dalam pandangan islam pendidikan tidak hanya berupa pendidikan forrmal, informal
maupun nonformal tetapi juga ada yang namanya pendidikan sepanjang hayat dimana
manusia di haruskan belajar mulai dari manusia itu lahir hingga akhir hayatnya. Untuk itu
dalam karya tulis ini akan dibahas tentang konsep pendidikan sepanjang hayat menurut alqur’an dan hadist.
B. Konsep Pendidikan Sepanjang Hayat Menurut Al-qur’an Dan Hadist
Secara bahasa pendidikan di artikan dalam dua kata yaitu tarbiyah dari kata kerja Rabba
dan Ta’dib dari kata kerja Addaba. Menurut istilah Rabb itu berarti Tuhan dan tarbiyah
secara ilmu perkamusan juga barasal dari kata yang sama.2 Dalam arti lain juga pendidikan
Miftaku Rohman, “Konsep Pendidikan Islam Menurut IBN Sina: Relevansinya dengan Pendidikan
Modern” 8 (Nopember 2013): 248.
2
Hasyiem, “Konsep Pendidikan dalam Alquran,” Jurnal Pasca Sarjana: EDUKASI 1, no. 1 (2011),
http://www.ejournal-unisma.net/ojs/index.php/edukasi/article/view/110.
1
1
adalah Ta,lim yaitu masdar dari kata allama yang berarti pengajaran yang sifatnya memberi
atau menyampaikan pengetahuan, pengetian ataupun keterampilan.
Pendidikan juga dapat di artikan sebagai suatu proses untuk membentuk jiwa seseorang
ke dalam fase pendewasaan, dalam konsep pendidikan manusia dituntut tidak hanya belajar
dalam pendidikan formal, Tetapi juga belajar dalam pendidikan informal maupun
nonformal. Menurut Emile durkheim, pendidikan itu merupakan suatu proses untuk
mempengaruhi individu terhadap mereka yang belum siap dalam melaksanakan fungsi
sosial, dengan demikian pendidikan tidak hanya sebagai sarana untuk hidup bermasyarakat
yang disiapkan oleh individu itu sendiri.3 Pendidikan tidak hanya berawal dari Tk, SD,
SMP, SMA hingga perguruan tinggi, tetapi ada juga diperlukan adanya pendidikan
sepanjang hayat dimana keluarga adalah yang paling utama peran nya dalam pendidikan
sepanjang hayat .
Para pakar pendidikan juga telah setuju bahwasanya pendidikan itu tidak hanyak untuk
mengisi otak anak didik dengan berbagai macam ilmu yang belum mereka pahami, tetapi
maksud tujuan nya ialah untuk mendidik akhlaq dan jiwa mereka agar menjadi pribadi yang
berakhlaq baik, membiasa mereka dalam berprilaku dan bertutur kata yang sopan dan
mengajarkan kepada mereka untuk bersikap jujur dan ikhlas serta mengajar mereka dalam
mengimplikasikannya. Pendidikan juga dapat diartikan sebagai suatu proses yang komplek
dimana semuanya merupakan satu kesatuan yang ingin mencapai tujuan yang sama.
Tujuan pendidikan ialah tujuan yang ingin dicapai melalui pembacaan, pembersihan,
menurut pandangan islam tujuan utama pendidikan ialah mendidik akhlak peserta didik
menjadi budi pekerti yang baik dan berakhlaq mulia.4 Di era globalisasi ini pendidikan
sangat lah penting perkembangan ilmu pengetahuan terutama perkembangan teknologi yang
pada dasarnya menuntut manusia untuk belajar. Oleh karena itu muncul lah pendidikan
sepanjang hayat yang di dalam konsep nya mengajarkan kepada manusia untuk belajar
sepang hayat atau bisa disebut juga dengan life long education, pendidikan sepanjang hayat
ini merupakan suatu konsep pembelajaran yang dilakukan secara terus menurus sejak
manusia dilahirkan sampai akhir hayatnya.5 Pendidikan sepanjang hayat ini sangat penting
bagi manusia agar manusia dapat mengembangkan diri dan dapat mempertahankan mutu
diri nya melalui belajar yang dilakukan sepanjang hayat,tanpa belajar manusia akan
mengalami kesulitan.
Pada konsep ini pendidikan sepanjang hayat menitikberatkan pada keluarga karena pada
konsep pendidikan sepanjang hayat ini peran keluarga sangatlah penting dalam mendidik
dan memberikan motivasi terhadap individu agar dapat memperoleh pengalaman belajar
secara berkelanjutan. Pada hakekatnya pendidikan sepanjang hayat ini di dasarkan dari
beberapa prinsip pendidikan dimana pendidikan ini akan berakhir apabila manusia telah
tiada.6 Pendidikan sepanjang hayat ini adalah pendidikan yang tidak berhenti hingga
individu itu menjadi dewasa, pendidikan sepanjang hayat ini dapat semakin tinggi
tingkatannya pada saat ini karena manusia dalam hal ini harus bisa menyesuaikan diri agar
dapat hidup secara wajar di dalam lingkungan masyarakat yang di dalamnya selalu
mengalami perubahan.
Konsep pendidikan sepanjang hayat ini pada umumnya sudah ada dari zama ke zaman
menurut orang islam jauh sebelum orang barat mencetuskannya islam sudah lebih dahulu
mengenal pendidikan sepanjang hayat karena, sudah di tetapkan oleh nabi Muhammad saw
“Implementasi Pendidikan Sepanjang Hayat,” Jurnal Pendidikan Luar Sekolah 4, no. 2 (2009),
http://ejournal.upi.edu/index.php/pls/article/view/1218.
4
Nidawati, “Alam dan Sunnatullah dalam Impelementasi Pendidikan Sepanjang Hayat (Life Long
Education),” n.d., 15–31.
5
Ibid., 16.
6
Saepudin, “Impelementasi Pendidikan Sepanjang Hayat.”
3
2
sejak zaman dahulu sebagaimana sabda rasulullah saw yang artinya: “Tuntutlah ilmu sejak
ayunan sampai ke liang lahat”(HR.Abu Dawud).7 Jadi bahwasanya sudah dijelaskan dalam
hadist tersebut bahwa nabi Muhammad pun sudah mengajarkan kepada kita untuk menuntut
ilmu itu sejak manusia lahir sampai akhir hayatnya. Pendidikan sangat penting bagi
kehidupan karena di dalam pendidikan mengandung unsur pengajaran, pelatihan, bimbingan
dan pimpinan yang bertujuan agar manusia mampu mengahadapi persoalan serta permasalah
yang nantinya akan mereka alami dan hadapi di kehidupan bermasyarakat.
Pendidikan merupakan salah satu tingkatan yang sangat berpengaruh di dalam kemajuan
suatu negara terutama di negara indonesia. Indonesia memiliki berbagai macam suku, adat,
tradisi, agama, bahasa dan masih banyak lagi namun demikian melalui pendidikan kita dapat
menyatukan perbedaan diantara berbagai macam suku, agama dan bahasa di dalam suatu
negara tersebut.8 Pendidikan sepanjang hayat ini sangat pantas bagi orang yang hidup dalam
dunia transformasi dan di dalam lingkungan masyarakat yang saling mempengaruhi sepeti
zaman globalisasi saat ini, pada zaman globalisasi ini manusia mampu terpengaruhi dalam
segala hal, mulai dari budaya, bahasa,bahkan di zaman globalisasi ini cara belajar sudah
mulai berbeda dari zaman sebelumnya, teknologi canggih sudah mulai diperkenalkan dalam
proses pembelajar,dengan pendidikan sepanjang hayat ini manusia di tuntut untuk bisa
menyesuaikan diri secara terus menerus dengan kondisi serta kedaan yang baru.
C. Pendidikan Sepanjang Hayat Menurut Pandangan Islam
Pada hakikatnya manusia di lahirkan di dunia ini dalam keadaan suci. Mulai anak
tersebut di lahirkan ke dunia sebenarnya adalah awal manusia belajar karena menurut islam
manusia itu belajar sejak manusia itu di lahirkan ke dunia sampai ke liang lahat selama kita
dapat mengirup udara, mampu bergerak manusia itu wajib belajar. Belajar itu tidak hanya
dalam pendidikan formal tetapi juga bisa di lakukan di lingkungan keluarga, dan di
lingkungan masyarakat9.oleh karena itu juga mulai anak di lahirkan orang tua harus
mengajarkan kepada anak mulai dari hal yang kecil seperti makan menggunakan tangan
kanan,serta berbagai hal lainnya yang mengandung sikap ataupun tindakan baik. 10 Dalam
fase ini orang tua harus mampu mengajarkan anaknya dengan melatihnya untuk
mengucapkan dua kalimat syahadat, mengajarkanya anak dalam berbicara dan berprilaku
yang sesuai dengan ajaran islam.11
Apabila seorang anak yang sudah di ajarkan pada kebaikan yang sesuai dengan ajaran
islam maka senantiasa dalam diri anak tersebut akan tibul iman atau kepercayaan nya
terhadap allah sebagai ciptaannya, meskipun iman seseorang itu pada dasarnya bersifat
dinamis artinya adakalanya iman seseorang itu naik dan ada pula kalanya iman seseorang itu
turun. Karena kadar keimanan seseorang itu tidak mudah diukur hanya orang tersebut lah
yang mampu mengetahui kadar keimanannya melalui tindakan yang dilakukannya. Sebelum
merealisasikan terlebih dahulu orang tua mampu mencontohkan sekaligus menjadi figur
yang benar benar berkpribadian baik atau sebagai muslim sejati.12 Sangatlah penting orang
tua memberikan benih benih katauhidan Allah swt sejak dini kepada anaknya.
Dalam pendidikan sepanjang hayat ini ada beberapa tahapan yang akan di alami mulai
dari tahap pertama yakni pendidikan masa kanak kanak, masa remaja, masa dewasa dan
masa tua. Pada masa kanak-kanak orang tua berperan penting dalam mengajarkan anaknya
Nidawati, “Alam dan Sunnatullah dalam Implementasi Pendidikan Sepanjang Hayat (Life Long
Education),” 17.
8
: Samrin, “Konsep Pendidikan Multikultural” 7 (2014): 120.
9
Nidawati, “Alam dan Sunnatullah dalam Impelementasi Pendidikan Sepanjang Hayat (Life Long
EducationS),” 22.
10
Ibid., 23.
11
Ibid., 24.
12
Ibid., 25.
7
3
dari cara memakai pakaian, melepas pakaian serta mengajarkan makan dengan
menggunakan tangan kanan, pada tahap remaja fase ini sangatlah rentan dimana seorang
sudah mulai menginjak masa dewasa dimasa ini seorang anak sudah banyak mulai mengerti
mengenai berbagai hal serta anak juga suda mulai mengalami masa pubertas, di dalam masa
remaja ini orang tua harus mampu memberikan arahan kepada anak agar ia dapat menjauhi
pengaruh buruk dari lingkungan serta terbebas dari hal-hal yang condong mengarah ke
negatif. Sebagaimana pula dijelaskan dalam firman Allah Swt dalam surat az-Zukhruf:67
yang artinya: “Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian
yang lain kecuali orang orang yang bertaqwa.”13 Pada masa dewasa anak mulai mengenal
jati dirinya bahkan terutana anak perempuan yang sudah selesai kuliah nya dan anak
melanjutkan pada jenjang pernikahan pada fase ini orang tua harus bisa memberi arahan
kepada anaknya agar dapat selalu belajar sepanjang hidupnya agar menjadi pribadi yang
bependidikan.
Pada fase ini konsep pembelajaran dalam islam tidak mengenal usia,maka seharusnya
pada masa tua manusia juga harus tetap belajar yang pastinya di lakukan dalam ruang
lingkup keluarga. Pada masa tua ini orang tua bisa belajar dengan anaknya ataupun
sebaliknya orang tua juga bisa mengasih pembelajaran kepada anaknya karena idealnya
pendidikan sepanjang hayat ini memberikan pembelajaran. Orang tua yang banyak ilmu
maka anak lebih menjadi bijak dalam mengadapi atau menyelesaikan masalah yang ia
hadapi secara baik dan bijaksana dalam menyelesaikannya.
Didalam konsep pendidikan sepanjang hayat perlu juga di lakukan evaluasi yaitu titik
pengukuran serta penilaian terhadap konsep yang telah kita lakukan, pada dasarnya evaluasi
ini di laukan untuk mengetahui hasil akhir dari proses pembelajaran tersebut agar dapat
mengetahui apakah pembelajaran tersebut berhasil ataukah tidak dan dengan evaluasi
mampu menjadikan seorang guru atau pendidik bahkan sekaligus muridnya mengetahui
dimana letak kelemahannya. dan dengan di adakannya evaluasi ini seorang pendidik
mengetahui dan mampu memperbaiki nya.14 Di dalam melakukan evaluasi kita bisa
melakukan dengan empat jenis evaluasi yaitu dengan menggunakan evaluasi formatif,
sumatif, penempatan dan diagnostik. Keempat cara itulah yang dapat membantu kita dalam
melakukan evaluasi setelah melakukan proses pembelajaran. Allah juga dalam kitab suci
Alquran memberitahukan kepada kita bahwa pekerjaan evaluasi sangat penting di lakukan
dalam tugas rangkaian akhir pendidik dan untuk mengetahui kelemahan atau kekurangan
yang di alami peserta didiknya15.
Pendidikan sepanjang hayat ini dalam prsepktif islam memiliki dasar pemikiran yaitu,
tinjauan ideologis yakni, setiap manusia itu memiliki hak dan kewajiban dalam
melangsungkan pendidikan sepanjang hayat dan berupaya untuk meningkatkan kemampuan
nya dalam kehidupan dan bidang ketrampilan,seljutnya tinjauan ekonomis yakni agar
manusia mampu meningkatkan produktivitasnya dan sumber-sumber ilmu yang dimilikinya
serta memiliki motivasi yang baik untuk mendidik anaknya secara tepat yang terakhir
tinjauan psikologis dan paedagogis yaitu yang pada dasarnya dianggap sebagai pelayan
intuk menbantu dalam proses pengenbangan individu sepanjang hayat yang disebut
development.
Konsep pendidikan sepanjang hayat ini merupakan suatu cara untuk mengembangkan
indivdu-individu yang akan belajar sepanjang hayat agar lebih bernilai dan memiliki mutu
yang bernilai bagi diri sendiri maupun bagi kehidupan masyarakat. Pembelajaran sepanjang
13
Ibid., 26.
Dosen Jurusan Tarbiyah STAIN Datokarama Palu, “Konsep Evaluasi Pendidikan dalam Perspektif
Alquran Syahril Dosen Jurusan Tarbiyah STAIN Datokarama Palu,” Jurnal Hunafa Vol 4, no. 4 (2007): 308.
15
Dosen Jurusan Tarbiyah STAIN Datokarama Palu, “Konsep Evaluasi Pendidikan Dalam Perspektif
Alquran Syahril Dosen Jurusan Tarbiyah STAIN Datokarama Palu,” Jurnal Hunafa Vol 4, no. 4 (2007): 309.
14
4
hayat ini juga dapat memotivasi guru dalam untuk selalu belajar sesuai kebutuhan di era
globalisasi ini yang selalu mengalami perubahan dari zaman ke zaman. 16 Di dalam era ini
pendidikan sepanjang hayat harus mampu menciptakan individu yang eksis dan siap untuk
hidup di tengah-tengah perubahan yang melanda saat ini khusnya pada masa globalisasi ini
mampu bertahan dalam mengatasi perubahan-perubahan yang terjadi di dalam kehidupan
masyarakat yang tidak jauh pelakunya ialah mereka yang kurang mempelajari konsep
pembelajaran sepanjang hayat dan mereka yang tidak bisa menepkannya di dalam
kehidupan17. Pendidikan bukalah merupakan suatu aktivitas rutin yang dikerjakan setiap
saat akan tetapi pendidikan harus mampu melepaskan manusia dari lingkungan alamian
maupun lingkungan biologis dalam pendidikan harus memberikan kebebasan kepada setiap
manusia tujuan pendidikan itu dipilih dari manusia yang bebas, namun terukan pada
kehidupan yang dipilihnya sendiri. Pendidikan merupakan pondasi yang sangat esensial di
dalam kehidupan manusiawi baik atau buruknya sumber pendidikan manusia itu bergantung
pada pendidikan yang pernah ia peroleh selama menempuh pendidikannya. Oleh karena itu
pendidikan sepanjang hayat memang sangat perlu di lakukan di dalam kehidupan agar
manusia bisa menjadi manusia yang berkualitas, memiliki norma serta moral yang baik dan
dapat memberikan pendidikan kepada anak didiknya, memberikan motivasi yang baik agar
dapat menjadikan dirinya dan anak didiknya seorang yang memiliki nilai kualiatas yang
mutu yanag baik bagi kehidupannya kelak di dalama masyarakat.
Para pakar berpendapat pengertian tentang pendidikan sepanjang hayat di antaranya:
menurut Stepens hal yang penting di dalam pendidikan sepanjang hayat ialah setiap manusia
harus memiliki kesempatan yang sistematis dan terarah agar manusia itu dapat
mengembangkan potensi dirinya dan meningkatkan keahlian nya dalam mengembangkan
kepribadian18. Artinya dalam pendidikan sepanjang hayat ini menurut para pakar ahli
seseorang dalam melakukan pendidikan sepanjnag hayat tersebut harus lakukan secara
teratur ataupun terarah dan dengan pendidikan sepanjang hayat ini juga mampu menjadikan
individu sebagai manusia yang memiliki pontesi dan dapat mengembang kpribadian dirinya.
Sedangkan menurut kamus besar konsep pendidikan sepanjang hayat ini merupakan
rancangan ide yang di dalamnya di lontarkan melalui pristiwa pristiwa yang terjadi di dalam
kehidupan manusia tersebut selama dia dilahirkan sampai ahkir hayatnya. 19 Pendapat
pendapat mengenai konsep pendidikan sepanjang hayat tidaklah jauh beda pengertiannya.
Yang pada dasarnya konsep pendidikan sepanjang hayat ini harus di lakukan manusia
selama hidupnya.
Pendidikan sepanjang hayat ini adalah jawaban dari pendapat-pendapat setiap sekolah
struktur sekolah secara tradisional mengalami kesusahan dalam menyesuaikan diri dalam
perubahan yang terjadi pada akhir ini yang membuat manusia tidak dapat memenuhi
kebutuhannya yang semakin meningkat. Pendidikan disekolah hanya terbatas mulai dari
tingkatan kanak-kanak sampai dewasa saja dan malah tidak memenuhi kebutuhan dunia
yang berkembang secara pesat,dunia yang setiap saatnya selalu berubah membutuhkan suatu
sistem yang bersifat fleksibel. Dan dalam pendidikan sepanjang hayat ini menuntut agar
manusia mampu menghadapi tantangan masa depan dan bisa mengubah tantangan menjadi
peluang bagi dirinya, dalam pendidikan sepanjang hayat inilah manusia mampu
mengembangkan inovasinya dalam memajukan kualitas dirinya dalam masyarakat.
Haryanto Haryanto, “Pendidikan Seumur Hidup,” Al-Qalam 11, no. 2 (2016): 103, http://alqalam.unsiq.ac.id/index.php/al_qalam/article/view/25.
17
Riza Zainuddin, “Konsep Pendidikan Humanis dalam Persepektif Islam,” EDUKASI: Jurnal
Pendidikan Islam 3, no. 2 (2015): 845.
18
Nidawati, “Alam dan Sunnatullah dalam Implementasi Pendidikan Sepanjang Hayat (Life Long
Education),” 17.
19
Ibid.
16
5
Dari pendapat-pendapat baik pendekatan keagamaan maupun secara umum dapat
disimpulkan bahwa pada hakikatnya pendidikan itu tiada hentinya di lakukan secara terusmenerus tanpa mengenal usia. Terutama bagi orang dewasa atau orang tua pendidikan
sangat penting dalam mengikuti perkembangan zaman yang semakin maju terutama dalam
bidang teknologi, tidak hanya anak-anak tetapi orang tua pun harus belajar karena
pendidikan sepanjang hayat ini juga menuntu manusia agar selalu belajar sepanjang
hidupnya. Mulai orang itu di lahirkan sampai akhir hayatnya, tanpa belajar manusia akan
mengalami kesulitan dalam menghadapi masalah kehidupan dan akan mengalami kesulitan
terutama dalam bidang pengetahuan teknologi yang semakin canggih. Proses pendidikan ini
meliputu bentuk-bentuk belajar yang secara formal ataupun informal baik dalam ruang
lingkup keluarga, sekolah, lingkungan pekerjaan maupun dalam ruang lingkup kehidupan
bermasyarakat.
D. Simpulan
Pada hakikatnya manusia di lahirkan di dunia ini dalam keadaan suci. Mulai anak
tersebut di lahirkan ke dunia sebenarnya adalah awal manusia belajar karena menurut islam
manusia itu belajar sejak manusia itu di lahirkan ke dunia sampai ke liang lahat selama kita
dapat mengirup udara, mampu bergerak manusia itu wajib belajar. Belajar itu tidak hanya
dalam pendidikan formal tetapi juga bisa di lakukan di lingkungan keluarga, dan di
lingkungan masyarakat. pendidikan sepanjang hayat ini merupakan rancangan ide yang di
dalamnya di lontarkan melalui pristiwa pristiwa yang terjadi di dalam kehidupan manusia
tersebut selama dia dilahirkan sampai ahkir hayatnya.
REFERENSI
Hasyiem, Konsep Pendidikan dalam Alquran,” Jurnal Pasca Sarjana: EDUKASI 1, no. 1
(2011), http://www.ejournal-unisma.net/ojs/index.php/edukasi/article/view/110.
Saepudin, Implementasi Pendidikan Sepanjang Hayat,” Jurnal Pendidikan Luar Sekolah 4,
no. 2 (2009), http://ejournal.upi.edu/index.php/pls/article/view/1218.
Nidawati, “Alam dan Sunnatullah dalam Impelementasi Pendidikan Sepanjang Hayat (Life
Long Education),” n.d., 15–31.
Saepudin, “Impelementasi Pendidikan Sepanjang Hayat.”
Nidawati, “Alam dan Sunnatullah dalam Implementasi Pendidikan Sepanjang Hayat (Life
Long Education),” 17.
Samrin, “Konsep Pendidikan Multikultural” 7 (2014): 120.
Dosen Jurusan Tarbiyah STAIN Datokarama Palu, “Konsep Evaluasi Pendidikan dalam
Perspektif Alquran Syahril Dosen Jurusan Tarbiyah STAIN Datokarama Palu,”
Jurnal Hunafa Vol 4, no. 4 (2007): 308.
Dosen Jurusan Tarbiyah STAIN Datokarama Palu, “Konsep Evaluasi Pendidikan Dalam
Perspektif Alquran Syahril Dosen Jurusan Tarbiyah STAIN Datokarama Palu,”
Jurnal Hunafa Vol 4, no. 4 (2007): 309.
Haryanto Haryanto, “Pendidikan Seumur Hidup,” Al-Qalam 11, no. 2 (2016): 103, http://alqalam.unsiq.ac.id/index.php/al_qalam/article/view/25.
Zainuddin Riza, “Konsep Pendidikan Humanis dalam Persepektif Islam,” EDUKASI: Jurnal
Pendidikan Islam 3, no. 2 (2015): 845.
Rohman Miftaku, “Konsep Pendidikan Islam Menurut IBN Sina: Relevansinya dengan
Pendidikan Modern” 8 (Nopember 2013): 248.
6
HADIS
Sherly Yunita
Institute Agama Islam Negeri Jurai Siwa
Jl.Ki Hajar Dewantoro 15 A. Iring Mulyo, Kota Metro
Email: [email protected]
Abstrak:
Pendidikan merupakan suatu upaya sadar manusia untuk mendewasakan anak,
sedangkan secara umum pendidikan ialah suatu proses berkelanjutan yang mengandung
unsur pengajaran, latihan dan bimbingan dengan memberikan tumpuan kepada pemindahan
berbagai ilmu, nilai agama dan budaya. Sedangkan pendidikan sepajang hayat ialah
pendidikan yang dilakukan sejak manusia di lahirkan sampai keliang lahat. Pendidikan
sepanjang hayat ini di lakukan secara terus-menerus dan berkelanjutan. Menurut pandangan
islam pendidikan sepanjang hayat ini dilakukan selama masih bisa menghirup udara, masih
bergerak pendidikan harus tetap di lakukan, pendidikan sepanjang hayat tidak mengenal
usia.
Kata kunci: Konsep Pendidikan, pendidikan Sepanjang Hayat, Al-qur’an, Hadist
A. Pendahuluan
Pendidikan ialah proses pendewasaan pada jiwa seseorang, dalam mewujudkan
pendidikan itu perlu berbagai macam pendidikan yakni tidak hanya pendidikan formal tetapi
juga membutuhkan pendidikan informal dan nonformal. Pendidikan pada dasarnya
merupakan suatu upaya untuk memajukan mutu sumber daya manusia agar dapat
bermanfaat untuk diri nya sendiri maupun orang lain, pendidikan juga mampu
mengantarkan manusia pada fase kedewasaan dimana dalam bertindak, dalam berprilaku
nya mencerminkan sikap baik.
Pendidikan juga merupakan sesuatu yang bersifat esensial bagi manusia, dan islam
juga menempatkan pendidikan pada tingkatan yang paling tinggi dan penting bagi manusia.
Pendidikan juga tidak hanya dimulai dari tingkatan pendidikan formal tetapi dimulai sejak
seseorang itu dilahirkan hingga meninggal dunia.1 Adapun fase yang di dalam pendidikan
sepanjang hayat yaitu fase kanak-kanak,remaja dan masa tua.
Dalam pandangan islam pendidikan tidak hanya berupa pendidikan forrmal, informal
maupun nonformal tetapi juga ada yang namanya pendidikan sepanjang hayat dimana
manusia di haruskan belajar mulai dari manusia itu lahir hingga akhir hayatnya. Untuk itu
dalam karya tulis ini akan dibahas tentang konsep pendidikan sepanjang hayat menurut alqur’an dan hadist.
B. Konsep Pendidikan Sepanjang Hayat Menurut Al-qur’an Dan Hadist
Secara bahasa pendidikan di artikan dalam dua kata yaitu tarbiyah dari kata kerja Rabba
dan Ta’dib dari kata kerja Addaba. Menurut istilah Rabb itu berarti Tuhan dan tarbiyah
secara ilmu perkamusan juga barasal dari kata yang sama.2 Dalam arti lain juga pendidikan
Miftaku Rohman, “Konsep Pendidikan Islam Menurut IBN Sina: Relevansinya dengan Pendidikan
Modern” 8 (Nopember 2013): 248.
2
Hasyiem, “Konsep Pendidikan dalam Alquran,” Jurnal Pasca Sarjana: EDUKASI 1, no. 1 (2011),
http://www.ejournal-unisma.net/ojs/index.php/edukasi/article/view/110.
1
1
adalah Ta,lim yaitu masdar dari kata allama yang berarti pengajaran yang sifatnya memberi
atau menyampaikan pengetahuan, pengetian ataupun keterampilan.
Pendidikan juga dapat di artikan sebagai suatu proses untuk membentuk jiwa seseorang
ke dalam fase pendewasaan, dalam konsep pendidikan manusia dituntut tidak hanya belajar
dalam pendidikan formal, Tetapi juga belajar dalam pendidikan informal maupun
nonformal. Menurut Emile durkheim, pendidikan itu merupakan suatu proses untuk
mempengaruhi individu terhadap mereka yang belum siap dalam melaksanakan fungsi
sosial, dengan demikian pendidikan tidak hanya sebagai sarana untuk hidup bermasyarakat
yang disiapkan oleh individu itu sendiri.3 Pendidikan tidak hanya berawal dari Tk, SD,
SMP, SMA hingga perguruan tinggi, tetapi ada juga diperlukan adanya pendidikan
sepanjang hayat dimana keluarga adalah yang paling utama peran nya dalam pendidikan
sepanjang hayat .
Para pakar pendidikan juga telah setuju bahwasanya pendidikan itu tidak hanyak untuk
mengisi otak anak didik dengan berbagai macam ilmu yang belum mereka pahami, tetapi
maksud tujuan nya ialah untuk mendidik akhlaq dan jiwa mereka agar menjadi pribadi yang
berakhlaq baik, membiasa mereka dalam berprilaku dan bertutur kata yang sopan dan
mengajarkan kepada mereka untuk bersikap jujur dan ikhlas serta mengajar mereka dalam
mengimplikasikannya. Pendidikan juga dapat diartikan sebagai suatu proses yang komplek
dimana semuanya merupakan satu kesatuan yang ingin mencapai tujuan yang sama.
Tujuan pendidikan ialah tujuan yang ingin dicapai melalui pembacaan, pembersihan,
menurut pandangan islam tujuan utama pendidikan ialah mendidik akhlak peserta didik
menjadi budi pekerti yang baik dan berakhlaq mulia.4 Di era globalisasi ini pendidikan
sangat lah penting perkembangan ilmu pengetahuan terutama perkembangan teknologi yang
pada dasarnya menuntut manusia untuk belajar. Oleh karena itu muncul lah pendidikan
sepanjang hayat yang di dalam konsep nya mengajarkan kepada manusia untuk belajar
sepang hayat atau bisa disebut juga dengan life long education, pendidikan sepanjang hayat
ini merupakan suatu konsep pembelajaran yang dilakukan secara terus menurus sejak
manusia dilahirkan sampai akhir hayatnya.5 Pendidikan sepanjang hayat ini sangat penting
bagi manusia agar manusia dapat mengembangkan diri dan dapat mempertahankan mutu
diri nya melalui belajar yang dilakukan sepanjang hayat,tanpa belajar manusia akan
mengalami kesulitan.
Pada konsep ini pendidikan sepanjang hayat menitikberatkan pada keluarga karena pada
konsep pendidikan sepanjang hayat ini peran keluarga sangatlah penting dalam mendidik
dan memberikan motivasi terhadap individu agar dapat memperoleh pengalaman belajar
secara berkelanjutan. Pada hakekatnya pendidikan sepanjang hayat ini di dasarkan dari
beberapa prinsip pendidikan dimana pendidikan ini akan berakhir apabila manusia telah
tiada.6 Pendidikan sepanjang hayat ini adalah pendidikan yang tidak berhenti hingga
individu itu menjadi dewasa, pendidikan sepanjang hayat ini dapat semakin tinggi
tingkatannya pada saat ini karena manusia dalam hal ini harus bisa menyesuaikan diri agar
dapat hidup secara wajar di dalam lingkungan masyarakat yang di dalamnya selalu
mengalami perubahan.
Konsep pendidikan sepanjang hayat ini pada umumnya sudah ada dari zama ke zaman
menurut orang islam jauh sebelum orang barat mencetuskannya islam sudah lebih dahulu
mengenal pendidikan sepanjang hayat karena, sudah di tetapkan oleh nabi Muhammad saw
“Implementasi Pendidikan Sepanjang Hayat,” Jurnal Pendidikan Luar Sekolah 4, no. 2 (2009),
http://ejournal.upi.edu/index.php/pls/article/view/1218.
4
Nidawati, “Alam dan Sunnatullah dalam Impelementasi Pendidikan Sepanjang Hayat (Life Long
Education),” n.d., 15–31.
5
Ibid., 16.
6
Saepudin, “Impelementasi Pendidikan Sepanjang Hayat.”
3
2
sejak zaman dahulu sebagaimana sabda rasulullah saw yang artinya: “Tuntutlah ilmu sejak
ayunan sampai ke liang lahat”(HR.Abu Dawud).7 Jadi bahwasanya sudah dijelaskan dalam
hadist tersebut bahwa nabi Muhammad pun sudah mengajarkan kepada kita untuk menuntut
ilmu itu sejak manusia lahir sampai akhir hayatnya. Pendidikan sangat penting bagi
kehidupan karena di dalam pendidikan mengandung unsur pengajaran, pelatihan, bimbingan
dan pimpinan yang bertujuan agar manusia mampu mengahadapi persoalan serta permasalah
yang nantinya akan mereka alami dan hadapi di kehidupan bermasyarakat.
Pendidikan merupakan salah satu tingkatan yang sangat berpengaruh di dalam kemajuan
suatu negara terutama di negara indonesia. Indonesia memiliki berbagai macam suku, adat,
tradisi, agama, bahasa dan masih banyak lagi namun demikian melalui pendidikan kita dapat
menyatukan perbedaan diantara berbagai macam suku, agama dan bahasa di dalam suatu
negara tersebut.8 Pendidikan sepanjang hayat ini sangat pantas bagi orang yang hidup dalam
dunia transformasi dan di dalam lingkungan masyarakat yang saling mempengaruhi sepeti
zaman globalisasi saat ini, pada zaman globalisasi ini manusia mampu terpengaruhi dalam
segala hal, mulai dari budaya, bahasa,bahkan di zaman globalisasi ini cara belajar sudah
mulai berbeda dari zaman sebelumnya, teknologi canggih sudah mulai diperkenalkan dalam
proses pembelajar,dengan pendidikan sepanjang hayat ini manusia di tuntut untuk bisa
menyesuaikan diri secara terus menerus dengan kondisi serta kedaan yang baru.
C. Pendidikan Sepanjang Hayat Menurut Pandangan Islam
Pada hakikatnya manusia di lahirkan di dunia ini dalam keadaan suci. Mulai anak
tersebut di lahirkan ke dunia sebenarnya adalah awal manusia belajar karena menurut islam
manusia itu belajar sejak manusia itu di lahirkan ke dunia sampai ke liang lahat selama kita
dapat mengirup udara, mampu bergerak manusia itu wajib belajar. Belajar itu tidak hanya
dalam pendidikan formal tetapi juga bisa di lakukan di lingkungan keluarga, dan di
lingkungan masyarakat9.oleh karena itu juga mulai anak di lahirkan orang tua harus
mengajarkan kepada anak mulai dari hal yang kecil seperti makan menggunakan tangan
kanan,serta berbagai hal lainnya yang mengandung sikap ataupun tindakan baik. 10 Dalam
fase ini orang tua harus mampu mengajarkan anaknya dengan melatihnya untuk
mengucapkan dua kalimat syahadat, mengajarkanya anak dalam berbicara dan berprilaku
yang sesuai dengan ajaran islam.11
Apabila seorang anak yang sudah di ajarkan pada kebaikan yang sesuai dengan ajaran
islam maka senantiasa dalam diri anak tersebut akan tibul iman atau kepercayaan nya
terhadap allah sebagai ciptaannya, meskipun iman seseorang itu pada dasarnya bersifat
dinamis artinya adakalanya iman seseorang itu naik dan ada pula kalanya iman seseorang itu
turun. Karena kadar keimanan seseorang itu tidak mudah diukur hanya orang tersebut lah
yang mampu mengetahui kadar keimanannya melalui tindakan yang dilakukannya. Sebelum
merealisasikan terlebih dahulu orang tua mampu mencontohkan sekaligus menjadi figur
yang benar benar berkpribadian baik atau sebagai muslim sejati.12 Sangatlah penting orang
tua memberikan benih benih katauhidan Allah swt sejak dini kepada anaknya.
Dalam pendidikan sepanjang hayat ini ada beberapa tahapan yang akan di alami mulai
dari tahap pertama yakni pendidikan masa kanak kanak, masa remaja, masa dewasa dan
masa tua. Pada masa kanak-kanak orang tua berperan penting dalam mengajarkan anaknya
Nidawati, “Alam dan Sunnatullah dalam Implementasi Pendidikan Sepanjang Hayat (Life Long
Education),” 17.
8
: Samrin, “Konsep Pendidikan Multikultural” 7 (2014): 120.
9
Nidawati, “Alam dan Sunnatullah dalam Impelementasi Pendidikan Sepanjang Hayat (Life Long
EducationS),” 22.
10
Ibid., 23.
11
Ibid., 24.
12
Ibid., 25.
7
3
dari cara memakai pakaian, melepas pakaian serta mengajarkan makan dengan
menggunakan tangan kanan, pada tahap remaja fase ini sangatlah rentan dimana seorang
sudah mulai menginjak masa dewasa dimasa ini seorang anak sudah banyak mulai mengerti
mengenai berbagai hal serta anak juga suda mulai mengalami masa pubertas, di dalam masa
remaja ini orang tua harus mampu memberikan arahan kepada anak agar ia dapat menjauhi
pengaruh buruk dari lingkungan serta terbebas dari hal-hal yang condong mengarah ke
negatif. Sebagaimana pula dijelaskan dalam firman Allah Swt dalam surat az-Zukhruf:67
yang artinya: “Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian
yang lain kecuali orang orang yang bertaqwa.”13 Pada masa dewasa anak mulai mengenal
jati dirinya bahkan terutana anak perempuan yang sudah selesai kuliah nya dan anak
melanjutkan pada jenjang pernikahan pada fase ini orang tua harus bisa memberi arahan
kepada anaknya agar dapat selalu belajar sepanjang hidupnya agar menjadi pribadi yang
bependidikan.
Pada fase ini konsep pembelajaran dalam islam tidak mengenal usia,maka seharusnya
pada masa tua manusia juga harus tetap belajar yang pastinya di lakukan dalam ruang
lingkup keluarga. Pada masa tua ini orang tua bisa belajar dengan anaknya ataupun
sebaliknya orang tua juga bisa mengasih pembelajaran kepada anaknya karena idealnya
pendidikan sepanjang hayat ini memberikan pembelajaran. Orang tua yang banyak ilmu
maka anak lebih menjadi bijak dalam mengadapi atau menyelesaikan masalah yang ia
hadapi secara baik dan bijaksana dalam menyelesaikannya.
Didalam konsep pendidikan sepanjang hayat perlu juga di lakukan evaluasi yaitu titik
pengukuran serta penilaian terhadap konsep yang telah kita lakukan, pada dasarnya evaluasi
ini di laukan untuk mengetahui hasil akhir dari proses pembelajaran tersebut agar dapat
mengetahui apakah pembelajaran tersebut berhasil ataukah tidak dan dengan evaluasi
mampu menjadikan seorang guru atau pendidik bahkan sekaligus muridnya mengetahui
dimana letak kelemahannya. dan dengan di adakannya evaluasi ini seorang pendidik
mengetahui dan mampu memperbaiki nya.14 Di dalam melakukan evaluasi kita bisa
melakukan dengan empat jenis evaluasi yaitu dengan menggunakan evaluasi formatif,
sumatif, penempatan dan diagnostik. Keempat cara itulah yang dapat membantu kita dalam
melakukan evaluasi setelah melakukan proses pembelajaran. Allah juga dalam kitab suci
Alquran memberitahukan kepada kita bahwa pekerjaan evaluasi sangat penting di lakukan
dalam tugas rangkaian akhir pendidik dan untuk mengetahui kelemahan atau kekurangan
yang di alami peserta didiknya15.
Pendidikan sepanjang hayat ini dalam prsepktif islam memiliki dasar pemikiran yaitu,
tinjauan ideologis yakni, setiap manusia itu memiliki hak dan kewajiban dalam
melangsungkan pendidikan sepanjang hayat dan berupaya untuk meningkatkan kemampuan
nya dalam kehidupan dan bidang ketrampilan,seljutnya tinjauan ekonomis yakni agar
manusia mampu meningkatkan produktivitasnya dan sumber-sumber ilmu yang dimilikinya
serta memiliki motivasi yang baik untuk mendidik anaknya secara tepat yang terakhir
tinjauan psikologis dan paedagogis yaitu yang pada dasarnya dianggap sebagai pelayan
intuk menbantu dalam proses pengenbangan individu sepanjang hayat yang disebut
development.
Konsep pendidikan sepanjang hayat ini merupakan suatu cara untuk mengembangkan
indivdu-individu yang akan belajar sepanjang hayat agar lebih bernilai dan memiliki mutu
yang bernilai bagi diri sendiri maupun bagi kehidupan masyarakat. Pembelajaran sepanjang
13
Ibid., 26.
Dosen Jurusan Tarbiyah STAIN Datokarama Palu, “Konsep Evaluasi Pendidikan dalam Perspektif
Alquran Syahril Dosen Jurusan Tarbiyah STAIN Datokarama Palu,” Jurnal Hunafa Vol 4, no. 4 (2007): 308.
15
Dosen Jurusan Tarbiyah STAIN Datokarama Palu, “Konsep Evaluasi Pendidikan Dalam Perspektif
Alquran Syahril Dosen Jurusan Tarbiyah STAIN Datokarama Palu,” Jurnal Hunafa Vol 4, no. 4 (2007): 309.
14
4
hayat ini juga dapat memotivasi guru dalam untuk selalu belajar sesuai kebutuhan di era
globalisasi ini yang selalu mengalami perubahan dari zaman ke zaman. 16 Di dalam era ini
pendidikan sepanjang hayat harus mampu menciptakan individu yang eksis dan siap untuk
hidup di tengah-tengah perubahan yang melanda saat ini khusnya pada masa globalisasi ini
mampu bertahan dalam mengatasi perubahan-perubahan yang terjadi di dalam kehidupan
masyarakat yang tidak jauh pelakunya ialah mereka yang kurang mempelajari konsep
pembelajaran sepanjang hayat dan mereka yang tidak bisa menepkannya di dalam
kehidupan17. Pendidikan bukalah merupakan suatu aktivitas rutin yang dikerjakan setiap
saat akan tetapi pendidikan harus mampu melepaskan manusia dari lingkungan alamian
maupun lingkungan biologis dalam pendidikan harus memberikan kebebasan kepada setiap
manusia tujuan pendidikan itu dipilih dari manusia yang bebas, namun terukan pada
kehidupan yang dipilihnya sendiri. Pendidikan merupakan pondasi yang sangat esensial di
dalam kehidupan manusiawi baik atau buruknya sumber pendidikan manusia itu bergantung
pada pendidikan yang pernah ia peroleh selama menempuh pendidikannya. Oleh karena itu
pendidikan sepanjang hayat memang sangat perlu di lakukan di dalam kehidupan agar
manusia bisa menjadi manusia yang berkualitas, memiliki norma serta moral yang baik dan
dapat memberikan pendidikan kepada anak didiknya, memberikan motivasi yang baik agar
dapat menjadikan dirinya dan anak didiknya seorang yang memiliki nilai kualiatas yang
mutu yanag baik bagi kehidupannya kelak di dalama masyarakat.
Para pakar berpendapat pengertian tentang pendidikan sepanjang hayat di antaranya:
menurut Stepens hal yang penting di dalam pendidikan sepanjang hayat ialah setiap manusia
harus memiliki kesempatan yang sistematis dan terarah agar manusia itu dapat
mengembangkan potensi dirinya dan meningkatkan keahlian nya dalam mengembangkan
kepribadian18. Artinya dalam pendidikan sepanjang hayat ini menurut para pakar ahli
seseorang dalam melakukan pendidikan sepanjnag hayat tersebut harus lakukan secara
teratur ataupun terarah dan dengan pendidikan sepanjang hayat ini juga mampu menjadikan
individu sebagai manusia yang memiliki pontesi dan dapat mengembang kpribadian dirinya.
Sedangkan menurut kamus besar konsep pendidikan sepanjang hayat ini merupakan
rancangan ide yang di dalamnya di lontarkan melalui pristiwa pristiwa yang terjadi di dalam
kehidupan manusia tersebut selama dia dilahirkan sampai ahkir hayatnya. 19 Pendapat
pendapat mengenai konsep pendidikan sepanjang hayat tidaklah jauh beda pengertiannya.
Yang pada dasarnya konsep pendidikan sepanjang hayat ini harus di lakukan manusia
selama hidupnya.
Pendidikan sepanjang hayat ini adalah jawaban dari pendapat-pendapat setiap sekolah
struktur sekolah secara tradisional mengalami kesusahan dalam menyesuaikan diri dalam
perubahan yang terjadi pada akhir ini yang membuat manusia tidak dapat memenuhi
kebutuhannya yang semakin meningkat. Pendidikan disekolah hanya terbatas mulai dari
tingkatan kanak-kanak sampai dewasa saja dan malah tidak memenuhi kebutuhan dunia
yang berkembang secara pesat,dunia yang setiap saatnya selalu berubah membutuhkan suatu
sistem yang bersifat fleksibel. Dan dalam pendidikan sepanjang hayat ini menuntut agar
manusia mampu menghadapi tantangan masa depan dan bisa mengubah tantangan menjadi
peluang bagi dirinya, dalam pendidikan sepanjang hayat inilah manusia mampu
mengembangkan inovasinya dalam memajukan kualitas dirinya dalam masyarakat.
Haryanto Haryanto, “Pendidikan Seumur Hidup,” Al-Qalam 11, no. 2 (2016): 103, http://alqalam.unsiq.ac.id/index.php/al_qalam/article/view/25.
17
Riza Zainuddin, “Konsep Pendidikan Humanis dalam Persepektif Islam,” EDUKASI: Jurnal
Pendidikan Islam 3, no. 2 (2015): 845.
18
Nidawati, “Alam dan Sunnatullah dalam Implementasi Pendidikan Sepanjang Hayat (Life Long
Education),” 17.
19
Ibid.
16
5
Dari pendapat-pendapat baik pendekatan keagamaan maupun secara umum dapat
disimpulkan bahwa pada hakikatnya pendidikan itu tiada hentinya di lakukan secara terusmenerus tanpa mengenal usia. Terutama bagi orang dewasa atau orang tua pendidikan
sangat penting dalam mengikuti perkembangan zaman yang semakin maju terutama dalam
bidang teknologi, tidak hanya anak-anak tetapi orang tua pun harus belajar karena
pendidikan sepanjang hayat ini juga menuntu manusia agar selalu belajar sepanjang
hidupnya. Mulai orang itu di lahirkan sampai akhir hayatnya, tanpa belajar manusia akan
mengalami kesulitan dalam menghadapi masalah kehidupan dan akan mengalami kesulitan
terutama dalam bidang pengetahuan teknologi yang semakin canggih. Proses pendidikan ini
meliputu bentuk-bentuk belajar yang secara formal ataupun informal baik dalam ruang
lingkup keluarga, sekolah, lingkungan pekerjaan maupun dalam ruang lingkup kehidupan
bermasyarakat.
D. Simpulan
Pada hakikatnya manusia di lahirkan di dunia ini dalam keadaan suci. Mulai anak
tersebut di lahirkan ke dunia sebenarnya adalah awal manusia belajar karena menurut islam
manusia itu belajar sejak manusia itu di lahirkan ke dunia sampai ke liang lahat selama kita
dapat mengirup udara, mampu bergerak manusia itu wajib belajar. Belajar itu tidak hanya
dalam pendidikan formal tetapi juga bisa di lakukan di lingkungan keluarga, dan di
lingkungan masyarakat. pendidikan sepanjang hayat ini merupakan rancangan ide yang di
dalamnya di lontarkan melalui pristiwa pristiwa yang terjadi di dalam kehidupan manusia
tersebut selama dia dilahirkan sampai ahkir hayatnya.
REFERENSI
Hasyiem, Konsep Pendidikan dalam Alquran,” Jurnal Pasca Sarjana: EDUKASI 1, no. 1
(2011), http://www.ejournal-unisma.net/ojs/index.php/edukasi/article/view/110.
Saepudin, Implementasi Pendidikan Sepanjang Hayat,” Jurnal Pendidikan Luar Sekolah 4,
no. 2 (2009), http://ejournal.upi.edu/index.php/pls/article/view/1218.
Nidawati, “Alam dan Sunnatullah dalam Impelementasi Pendidikan Sepanjang Hayat (Life
Long Education),” n.d., 15–31.
Saepudin, “Impelementasi Pendidikan Sepanjang Hayat.”
Nidawati, “Alam dan Sunnatullah dalam Implementasi Pendidikan Sepanjang Hayat (Life
Long Education),” 17.
Samrin, “Konsep Pendidikan Multikultural” 7 (2014): 120.
Dosen Jurusan Tarbiyah STAIN Datokarama Palu, “Konsep Evaluasi Pendidikan dalam
Perspektif Alquran Syahril Dosen Jurusan Tarbiyah STAIN Datokarama Palu,”
Jurnal Hunafa Vol 4, no. 4 (2007): 308.
Dosen Jurusan Tarbiyah STAIN Datokarama Palu, “Konsep Evaluasi Pendidikan Dalam
Perspektif Alquran Syahril Dosen Jurusan Tarbiyah STAIN Datokarama Palu,”
Jurnal Hunafa Vol 4, no. 4 (2007): 309.
Haryanto Haryanto, “Pendidikan Seumur Hidup,” Al-Qalam 11, no. 2 (2016): 103, http://alqalam.unsiq.ac.id/index.php/al_qalam/article/view/25.
Zainuddin Riza, “Konsep Pendidikan Humanis dalam Persepektif Islam,” EDUKASI: Jurnal
Pendidikan Islam 3, no. 2 (2015): 845.
Rohman Miftaku, “Konsep Pendidikan Islam Menurut IBN Sina: Relevansinya dengan
Pendidikan Modern” 8 (Nopember 2013): 248.
6