MASA REMAJA SEBAGAI MASA KRUSIAL Istiqom

MASA REMAJA SEBAGAI MASA KRUSIAL
Istiqomah
Program Studi pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan,
Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Jalan Tegal Mulya 1 RT/04RW/05 Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas.
Email : istiqomahpwkt@gmail.com
A. Masa remaja adalah masa krusial
Apa itu masa krusial ? kenapa masa remaja disebut masa krusial ?
Menurut KBBI kata “krusial” sendiri berarti : menentukan,gawat/genting. Jadi dapat
diartikan bahwa masa krusial pada remaja adalah masa penentu dan masa yang sangat
penting akan seperti apa masa depan seseorang, karena dimasa ini sebagai tolak ukur akan
bagaimana seseorang ke depannya. Remaja seharusnya menyiapkan diri, mencari bekal
yang banyak dengan mengembangkan potensi yang dimiliki, belajar bersosialisasi dan
menuntut ilmu setinggi tingginya. Agar waktu remaja yang dimiliki bermanfaat dan
produktif.
Pada masa ini remaja akan berhadapan dengan situasi baru yang membuat bingung,
tidak tahu harus berbuat apa namun dituntut untuk menerima tanggung jawab dan
menghadapi setiap masalah secara mandiri. Mereka akan menghadapi masalah dengan
berbagai macam tingkat kesulitan, dalam hal ini diperlukan ekstra konsentrasi untuk
menyelesaikan setiap permasalahan secara tepat. Dimasa ini mereka dituntut untuk
menemukan jati diri dan mengetahui siapakah mereka sebenarnya.

B. Berbagai Proses pada Remaja
Menurut psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak
hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan
berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa ini merupakan masa peralihan dari
anak-anak menuju dewasa sehingga banyak hal menarik yang terjadi pada masa ini, baik
yang positif maupun yang negatif.
Pada masa ini terjadi proses baik secara biologis,kognitif, dan sosial-emosional. Proses
biologis yang cepat dapat dilihat pada perubahan fisik individu, seperti : gen yang
diwariskan oleh orang tua,perkembangan otak, pertambahan tinggi dan berat
badan,keterampilan motorik, dan perubahan hormonal pada masa pubertas.
Berikut ini penjelasan tentang proses yang dialami remaja :
1. Proses biologis pada remaja
Proses biologis sendiri mencangkup perubahan-perubahan hakikat fisik individu,
meliputi :



Gen yang diwariskan Orang Tua
Setiap manusia hidup dimulai dengan sel tunggal yang berbobot ½ juta ons,
zat sekecil inilah yang akan mempengaruhi akan menjadi siapa kita nanti.

Instruksi genetik tersebut akan menyusun perkembangan dari bentuk sel tunggal
sampai menjadi remaja yang terbentuk dari triliunan sel. Secara fisik, kode
warisan tersebut dibawa oleh agen biokimiawi yang bernama gen dan
kromosom. Selain menyebabkan kesamaan fisik, kode genetik tersebut juga
akan menyebabkan kesamaan psikologis diantara kita. Genotip(genotype)
adalah warisan genetik seseorang, material genetika aktual yang sebenarnya ada.
Namun tidak semua material genetik tersebut nampak dengan jelas pada ciri-ciri
dan dapat diukur oleh diri kita. Fenotip(phenotype) adalah bagaimana genotip
seseorang tampil dalam dalam ciri-ciri yang dapat diamati. Fenotip meliputi ciri
fisik, seperti tinggi badan,bola mata,warna pigmen kulit serta ciri-ciri psikologis
seperti kecerdasan,kreativitas,kepribadian dan kecenderungan sosial. Ternyata
gen tidak serta merta menentukan kepribadian seseorang, apakah orang tersebut
akan introvert atau ektrovert, karena introvert dan ekstrovert yang dapat

dibentuk oleh pengalaman sepanjang hayat dan faktor bawaan lingkungan.
 Perkembangan Otak pada Remaja
"Otak terus berubah sepanjang hidup, tetapi ada lompatan besar dalam
perkembangannya selama masa remaja," ujar Sara Johnson dari Johns Hopkins
Bloomberg School of Public Health, yang melakukan review untuk ilmu saraf,
seperti dikutip dari Livescience, Senin (9/7/2012). Dalam hal ini ilmuan

memeriksa kekuatan syaraf bahwa ada 5 fakta mengenai otak remaja yang
selama ini masih misterius, antara lain :
a.
Memiliki kemampuan berpikir baru
b.
Peningkatan intensitas emosi
c.
Dipengaruhi oleh pemikiran rekan atau teman
d.
Mengukur risiko
e.
Cenderung lebih idealis dan egois
 Pertumbuhan tinggi dan berat badan
Selama lonjakan satu tahun, anak laki-laki dan perempuan dapat
memperoleh

rat-rata

4,1


inci

dan

3,5

inci

tinggi

masing-masing

(steinberg,2007). Lonjakan ini biasanya terjadi dua tahun sebelumnya untuk
anak perempuan. Hasil berat badan dari perkembangan otot meningkat pada
laki laki dan lemak tubuh terjadi pada perempuan.

 Keterampilan motorik
Perkembangan Motorik
Semakin matangnya perkembangan system syaraf otak yang mengatur otot
memungkinkan berkembangnya kompetensi atau keterampilan motorik.

Keterampilan motorik ini dibagi dua jenis, yaitu:
Keterampilan atau gerak kasar, seperti berjalan, berlari, melompat, naik dan
turun

tangga;

dan

Keterampilan

motorik

halus

atau

keterampilan

memanipulasi, seperti menulis, menggambar, memotong, melempar, dan
menangkap bola, serta memainkan benda-benda atau alat-alat mainan (Audrey

Curtis, 1998; Elizabeth Hurlock, 1956).]
 Perubahan hormonal pada saat pubertas
Pada masa pubertas terjadi perubahan hormonal yang berpengaruh pada
kematangan seksual, tinggi dan berat badan. Dua hormon penting pada
perkembangan pubertal adalah androgen dan estrogen. Androgen adalah
hormon utama seks laki-laki. Jenis androgen yakni testosteron yang akan
berpengaruh pada perubahan fisik anak laki-laki, perkembangan alat kelamin
luar, peningkatan tinggi badan dan perubahan suara. Sedangakan estrogen
hormon utama perempuan, jenisnya yaitu estradiol yang akan mempengaruhi
perubahan tulang pada kerangka tubuh ,perkembangan payudara dan rahim.
2. Proses Kognitif pada remaja
Menurut pandangan Peaget, remaja membangun dunia kognitifnya sendiri. Untuk
memahami dunianya , mereka mengorganisasikan pengalaman mereka sendiri dan
memilah antara gagasan yang penting dari yang kurang penting. Namun tetap
menyesuaikan dengan cara pikir mereka, dengan menyertakan gagasan baru.
Menurut Peaget, seseorang berkembang melalui empat tahap utama perkembangn
kognitif yaitu :
a)
Sensorimotor : tahap ini berlangsung sejak usia bayi sampai sekitar usia 2
tahun. Pada tahap ini bayi membangun pemahamannya akan dunia dan akan

mengkoordinasikan pengalaman inderawinya( misalnya dengan mendengar dan
melihat) dengan gerakan fisik, motorik, sehingga disebut sensorimotorik.
b)
Praoperasional : tahap ini berlangsung pada usia sekitar 2 sampai 7 tahun.
Dalam tahap ini anak sudah mulai menggambarkan dunia dengan kata-kata,
bayangan atau gambar. Pemikiran simbolik sudah lebih jauh dar pada hubungan
sederhana antara informasi dan tindakan.

c)

Operasional konkret : tahap ini berlangsung dari usia 7 samapi 11 tahun,

mereka sudah mulai bernalar logis mengggantikan pemikiran intuitif namun hanya
untuk kejadian/situasi yang konkret.
d)
Operasional Formal : tahap ini terjadi pada usia 11 sampai 15 tahun. Pada
tahap ini remaja tidak hanya terbatas pada pemikiran yang konkret/nyata, namun
mereka mampu membayangkan situasi rekaan, kejadian yang semata-mata bersifat
3.


kemungkinan dan mencoba mengolahnya dengan pemikiran logis.
Proses Sosial-Emosional
Pada proses ini meliputi perubahan dalam hubungan individu dengan manusia lain,

dalam emosi, dalam kepribadian, dan dalam peran dalam kontek sosial dalam
perkembanagan. Misalnya membantah orang tua, serangan agresif terhadap teman
sebaya,perkembangan sikap asertif, kebahagiaan remaja dalam peristiwa tertentu, serta
peran gender ikut merefleksikan peran sosial-emosional pada perkembangan remaja.
Dengan adanya perubahan emosi yang terjadi pada remaja, seorang remaja juga
membutuhkan dukungan dari orang disekitarnya, agar dalam perkembangannya dapat
berjalan secara maksimal, berikut beberapa dukungan yang bisa diberikan pada remaja :
 Jangan mengkritik atau membandingkan remaja dengan orang lain. Ini dikarenakan
remaja sudah sangat sadar dan sensitif terhadap dirinya, jadi orang dewasa tidak
perlu mengkritik karena ini akan membuat remaja merasa sakit hati. Kalupun ingin
menasehati harus dengan cara dan pendekatan yang baik.
 Memberikan kesempatan atau dorongan pada remaja untuk tidur yang cukup.
 Memantau untuk menerapkan pola makan yang sehat dan bergizi, karena pada masa
remaja membutuhkan banyak kalori untuk pertumbuhan mereka.
 Mendukung mereka untuk melakukan aktifitas fisik, seperti olahraga agar kelebihan
energi dapat terbakar,dan memperkuat otot untuk berkembang.

 Memberikan edukasi tentang seks secara benar, agar remaja tidak salah mengartikan
dan tidak terjerumus pada hal-hal yang tidak baik.
 Memahami dan mengerti setiap perubahan yang terjadi pada remaja, sebisa mungkin
C.

memberikan solusi dari setiap permasalahan yang terjadi.
Tips Menjadi Remaja yang Positif dan Berkualitas
Tentu saja kita tidak mau jika masa remaja yang dimiliki berjalan begitu saja tanpa

ada manfaat yang diperoleh. Jangan sampai masa remaja kita sia-sia atau bahkan malah
merugikan diri sendiri dan orang lain. Sebisa mungkin mumpung masih muda,
semangatnya masih membara dan rasa ingin tahunya tinggi, kita gunakan untuk hal-hal
yang positif. Sebab masa depan sangat mahal harganya, tidak mampu untuk membayarnya
secara kontan. Kita harus menyicilnya dimulai dari sekarang agar tidak keteteran nantinya.

Supaya masa remaja kita berkesan dan bermanfaat kita perlu membenahi diri kita dulu
dan mengenal diri kita lebih dalam. Berikut beberapa tips menjadi remaja yang positif :
1. Memiliki Jati Diri
Dalam agama Islam,Islam sangat mementingkan jati diri, karena jati diri akan menjadi
sumber kekuatan individu agar tidak mudah terpengaruh hal-hal yang negatif sekitar

kita. Sumber kekuatan individu ada pada hatinya, sesuai hadist Rasulullah SAW
“sesungguhnya, dalam jasad manusia ada segumpal darah, jika ia baik, maka seluruh
jasad akan menjadi baik, sebaliknya jika ia rusak, seluruh jasad akan menjadi rusak,
itulah hati”.
Jati diri dapat ditemukan bila kita mau mencarinya, jati diri dapat ditemukan dengan
cara:

Menuntut Ilmu
Ilmu pengetahuan adalah sumber jati diri, seseorang yang berilmu akan lebih bijak
dalam tindakan dan perbuatan. Dan ilmu akan memuntun kita dalam menghadapi
cobaan dan kerasnya kehidupan.

Pandai Menggunakan otak
Remaja perlu tahu, bahwa kemampuan menggunakan otak dengan baik akan
mempengaruhi kekuatan otak yang nantinya akan menemukan jati diri. Mereka harus
bisa menggunakan otak sesuai dengan situasi yang dihadapi, remaja yang tidak pandai
menggunakan otak akan dikalahkan oleh hawa nafsu dan naluri yang salah, begitu juga
apabila otak kita dipenuhi oleh hal-hal yang negatif, maka akan melunturkan jati diri
sehingga mudah terpengaruh sesuatu yang negatif.
2. Doa

“Doa adalah senjata orang beriman”, begitulah sabda Rasullulah SAW. Remaja perlu
senantiasa berdoa agar diberikan kekuatan jati diri. Jati diri perlu dicari dengan ilmu,
usaha dan doa. Jadi selain berusah kita harus berdo’a .
3. Memiliki Tujuan Hidup yang Jelas
Remaja perlu memiliki mimpi, mungkin dulu waktu masih kecil kita sering beranganangan ,karena saat masih kecil kita belum meliliki matlamat hidup(tujuan hidup/sesuatu
yang ingin dicapai) yang jelas dan terperinci. Namun apabila sudah menginjak usia
remaja kita sudah bisa menukar angan-angan dengan matlamat hidup, karena kita telah
mengetahui arti kehidupan
4. Amanah
Sifat amanah adalah sifat terpuji dan perlu dimiliki remaja. Amanah tidah mudah
dimiliki seseorang dan tak bisa dibeli dimanapun . kita perlu menanamkan sifat amanah
sejak dini dan direalisasikan dalam kehidupan sehari hari. Amanah adalah sifat yang
berkaitan dengan kebenaran dan kejujuran. Sifat amanah akan membuat orang lain
percaya pada kita.

5. Peduli
Apabila seorang remaja peduli dengan orang lain dan lingkungan sekitar, maka dia
akan lebih peka dan mampu memahami keadaan sekitarnya.
6. Mengutamakan Kasih Sayang
Kasih sayang adalah sesuatu dalam diri seseorang yang mampu membawa
kebahagiaan dan kesejahteraan hidup. Remaja harus mampu memahami arti kasih
sayang. Remaja yang mengutamakan kasih sayang akan berusaha untuk menjadi manusia
yang bermanfaat bagi orang lain dan menyayangi sesamanya. Mereka akan berusaha
untuk menghargai sesama dan sebisa mungkin tidak menyusahkan orang lain. Karena
sejatinya manusia dihantar ke dunia karena adanya kasih sayang, manusia bertambah dan
berkembang karena kasih sayang, dan manusia mencari kebahagiaan karena kasih
sayang. Dengan memiliki kasih sayang seseorang akan memiliki sifat simpati dan
kekuatan jati diri. Mereka akan lebih bersyukur dengan segala karunia yang telah
diberikan, serta lebih menghargai arti kehidupan.
7. Mampu mengendalikan emosi
Mengendalikan emosi bukan perkara yang mudah bagi kebanyakan manusia, apalagi
saat dalam keadaan marah dan situasi yang tegang. Pada masa remaja kita harus lebih
ekstra dalam mengendalikan emosi, karena pada masa ini emosinya belum stabil dan
mudah meledak. Emosi tidak boleh dituruti dan perlu dikendalikan, jika kita terlalu
mengikuti emosi boleh jadi masalah kecil menjadi besar dan sulit diselesaikan. Sebab
manusia yang mampu mengendalikan emosinya adalah manusia yang dewasa dan bijak.
REFERENSI
Santrock,John W.2003.Adolescence Perkembangan Remaja.Jakarta:Erlangga.
Sulaiman,Saat.2007.Remaja Positif.Kuala Lumpur:Utusan Publication&Distributors Sdn
Bhd
Tim Budi Pekerti.Pendidikan Budi Pekerti SMA Kelas 1.Jakarta:Grasindo.
www.ext.vt.edu
https://id.wikipedia.org/wiki/Remaja
http://suarapembangunan.net/index.php?
option=com_content&task=view&id=1302&Itemid=3
https://kotretanhadi.wordpress.com/2010/07/04/perkembangan-fisikdan-motorik-remaja/