MODEL PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN KONSEP D (19)

MODEL PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN KONSEP DIRI (DEVELOPING
POSITIVE SELF-CONCEPT)
Kurikulum Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan
[email protected]
White (dalam Joyce, Weil, dan Calhoun, 20xx:365) mengungkapkan bahwa sejak lahir
manusia dibentuk oleh dunia. Lingkungan sosial mengajarkan cara berbahasa, berperilaku, dan
memberi kasih sayang. Namun, diri kita sendiri juga dapat membentuk perilaku dan bahasa
secara terus menerus dan menciptakan ciri khas kita sendiri. Model pembelajaran personal
berorientasi pada pengembangan diri individu, dan menunjukkan perhatian utamanya pada
emosional siswa untuk mengembangkan hubungan yang produktif dengan lingkungannya.
Dalam sebuah review hasil penelitian selama 50 tahun yang dilakukan Cornelius White (dalam
Joyce, Weil, dan Calhoun, 2009:367), jika model personal ini diaplikasikan dengan baik dan
benar maka akan memberikan pengaruh dan hasil positif dalam aspek kognitif (umumnya
pembelajaran substantif), hasil afektif (khususnya kesadaran akan keberadaan diri, konsep diri
yang meningkat), dan hasil berupa tingkah laku (kemampuan siswa untuk meningkatkan
pembelajaran serta perkembangan mereka). Model pembelajaran pengembangan konsep diri,
tidak hanya fokus kepada pertumbuhan siswa saja walaupun pada proses pembelajarannya
dikelas proses pembelajaran terpusat pada siswa (student centered), tetapi juga kepada perilaku
guru sebagai instruktur. Salah satu asumsi yang melandasi teori tersebut adalah teori sistem
konseptual yang dikembangkan oleh Harvey, Hunt, schroder. Mereka mendefinisikan sistem
konseptual sebagai sebuah skema yang menyediakan framework untuk perkembangan individu

yang berhubungan dengan kejadian di lingkungan yang dia alami. Dalam sistem konseptual,
siswa dianggap mengolah informasi menurut konsep yang ia miliki sendiri. Rusman (2010)
menyatakan sistem konseptual dirancang untuk meningkatkan kekompleksan dan keluwesan
individu.
Pada model pembelajaran pengembangan konsep diri proses pembelajaran terpusat pada
siswa (student centered). Guru hanya berfungsi sebagai fasilitator. Pada model pembelajaran
pengembangan konsep diri siswa diajak untuk aktif sehingga mampu memecahkan masalahnya
sendiri. Jika dirumuskan maka tahapan yang tepat dari model ini sebagai berikut 1) guru
memberikan suatu permasalahan 2) guru mencoba merangsang siswa dengan permasalahan 3)
guru menyuruh siswa untuk menyelesaikan permasalahan 4) guru memberikan kesempatan
kepada setiap siswa untuk mengutarakan solusi dari permasalahan 5) guru mengevaluasi
jalannya proses pembelajaran tanpa menyudutkan setiap solusi yang berasal dari peserta didik.
Pada proses pelaksanaannya model pembelajaran pengembangan konsep diri juga memiliki
kelebihan dan kekurangan diantaranya adalah 1) tumbuhnya rasa kepercayaan diri peserta didik
2) siswa mampu memecahkan masalah 3) menumbuhkan daya pikir yang kreatif, kritis dan
inovatif. Sedangkan kekurangannya adalah keterbatasan waktu dan pendidik yang mampu
mengajar dan menyampaikan materi mengunakan model pembelajaran pengembangan konsep
diri.

Referensi

Joyce, Bruce. Weil, Marsha. Calhoun, Emily. 2009. Model Of Teaching Model-Model
Pengajaran, Edisi Kedelapan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran. Bandung : Mulia Mandiri Pers