Taman Nasional di Indonesia docx

NAMA
NIM
FAKULTAS

: Tiara Permatasari Rahartono
: 19716241
: SBM

TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS
Taman Nasional Way Kambas (TNWK) merupakan Taman Nasional tertua di Indonesia. Taman
Nasional ini terletak di ujung selatan Sumatera atau 110 km dari Bandar Lampung. TNWK adalah salah
satu Taman Nasional pertama dan tertua di Indonesia. Taman Nasional ini menempati 1.300 km
persegi dari hutan dataran rendah pantai sekitar Sungai Way Kambas di pantai timur Provinsi
Lampung.
TNWK dikenal dengan konservasi gajah, karena selain menjadi tempat perlindungan bagi
gajah sumatera, taman nasional ini juga dikenal sebagai tempat latihan mereka.
Way Kambas didirikan oleh pemerintah Belanda pada tahun 1937 sampai sekarang masih terjaga
sebagai Taman Nasional dan di sini diyakini ada sekitar 200 gajah sumatera (Elephas maximus
sumatranensis) hidup di dalam Taman Nasional.
Gajah sumatera merupakan salah satu dari tiga subspesies yang diakui dari gajah asia, yang
merupakan hewan asli dari Pulau Sumatera. Perbedaan secara umum, gajah asia lebih kecil

dibandingkan dengan gajah afrika. Di antara gajah asia, gajah sumatera merupakan yang terkecil,
dengan ketinggian bahu berkisar antara 2 meter dan 3,2 meter. Namun saat ini sangat susah untuk
memperkirakan jumlah mereka karena perambahan dan perluasan lahan hutan semakin tidak
terkendali.

BARRY KUSUMATaman Nasional Way Kambas
Pembentukan awal taman nasional ini bertujuan untuk melindungi keberadaan gajah dan pada
saat yang sama menciptakan saling menguntungkan untuk kedua gajah dan manusia.
Pusat pelatihan juga mengingatkan pada saat raja atau sultan memerintah Sumatera, ketika
gajah dilatih dan dikerahkan dalam perang dan juga untuk tujuan seremonial. Gajah melakukan
berbagai tugas seperti mengangkut kayu atau membajak sawah. Namun sekarang di TNWK
pengunjung dapat melihat gajah melakukan kegiatan seperti bermain sepak bola atau pertunjukan
menghibur lainnya. Di TNWK berdiri Rumah Sakit khusus gajah yang terbesar di Asia.
Selain konservasi gajah, di sini juga terdapat konservasi badak sumatera dan ada fasilitas

Rhino Sanctuary. Sayangnya untuk bisa dapat melihat badak sumatera ini pengunjung harus punya izin
khusus sebelumnya. Pengunjung atau wisatawan biasa tidak bisa melihat penangkaran alami badak
sumatera ini.
Selain itu TNWK juga rumah bagi banyak flora eksotis. Diantaranya adalah: api-api (Avicennia
marina), Pidada (Sonneratia sp), nipah (Nypa fruticans), Gelam (Melaleuca leucadendron),

salam (Syzygium polyanthum), Rawang (Glochidion borneensis), ketapang (Terminalia cattapa),
cemara laut (Casuarina equisetifolia), pandan (Pandanus sp), puspa (Schima wallichii),
meranti (Shorea sp), minyak (Dipterocarpus gracilis), dan ramin (Gonystylus bancanus).
Izin untuk masuk ke TNWK dapat diperoleh di pintu gerbang. Selain datang langsung juga
dapat diperoleh dari HQ konservasi di Bandar Lampung.
Di Pusat Pelatihan Gajah (PLG), ada atraksi gajah yang dilakukan rutin setiap sore dengan
pertandingan dan khusus sepak bola gajah yang diadakan setiap weekend.
Anda juga bisa menaiki gajah berputar dan masuk ke dalam hutan dengan pawangnya.
Dengan trip seperti ini jika beruntung Anda akan bertemu dengan gajah-gajah liar yang banyak
terdapat di TNWK.
Di TNWK para wisatawan bisa mengenal lebih dalam tentang Konservasi Gajah. Di sini kita
bisa banyak berinteraksi dengan gajah dan banyak bertanya tentang gajah ke pawang-pawang yang
berada di taman nasional ini.
(Sumber:http://travel.kompas.com/read/2014/02/03/1524254/Way.Kambas.Taman.Nasional.Tertua.di.In
donesia)

NAMA
NIM
FAKULTAS


: Tiara Permatasari Rahartono
: 19716241
: SBM

TAMAN NASIONAL BALURAN

Taman Nasional Baluran terletak di di wilayah Banyuputih, Situbondo dan Wongsorejo,
Banyuwangi (sebelah utara), Jawa Timur, Indonesia. Sebelah utara taman ini berbatasan dengan Selat
Madura, sedangkan sebelah timur berbatasan dengan Selat Bali. Di tengah-tengah Taman Nasional ini
terdapat Gunung Baluran yang saat ini sudah bukan merupakan gunung aktif lagi. Selain itu Taman
Nasional ini juga diapit oleh Gunung Semeru dan Gunung Ijen.
Taman Nasional Baluran adalah padang savana terluas di Pulau Jawa dengan spesies hewan dan
tumbuhan yang beragam. Berkunjung ke lokasi ini membuat Anda seoalah berada di Afrika. Itulah
mengapa Taman Nasional ini sering disebut sebagai Afrikanya Indonesia.
Di sini Anda akan disuguhi pemandangan kawanan rusa yang berlarian menuju genangan air untuk
minum, para merak yang melebarkan ekornya, gerombolan kerbau dan gajah, belasan elang yang
terbang untuk mencari makan sampai monyet yang bergelantungan di pohon. Pemandangan yang
sama persis seperti yang bisa Anda temukan di Afrika.
Selain gerombolan hewan yang bebas beraktivitas di alam bebas Anda juga akan disuguhi
pemandangan 444 spesies tumbuhan asli yang khas seperti widoro bukol (Ziziphus rotundifolia), dan

mimba (Azadirachta indica). Ketiga tumbuhan ini adalah spesies tumbuhan yang mampu beradaptasi
dalam kondisi sangat kering. Saat tumbuhan lain sudah mulai kering, ketiga spesies ini masih tetap
hijau.
Selain 444 spesies tumbuhan, di sini juga terdapat 26 jenis mamalia dan 155 jenis burung. Mamalia
yang hidup di Taman Nasional Baluran ini seperti banteng, kijang, macan tutul, kancil, dan kucing
bakau. Ada juga beberapa burung langka seperti seperti layang-layang api, tuwuk / tuwur Asia, ayam
hutan merah, kangkareng, rangkong, dan bangau tong-tong.

Taman Nasional Baluran adalah perwakilan ekosistem hutan kering di Pulau Jawa dengan tipe vegetasi
savana, hutan mangrove, hutan musim, hutan pantai, hutan pegunungan bawah, hutan rawa, dan
hutan hijau. 40 persen vegetasi savana mendominasi Taman Nasional ini.
Iklim di Taman Nasional Baluran termasuk iklim kering tipe F dengan temperatur 27,2ºC-30,9º C
dengan tingkat kelembapan udara 77% dan dipengaruhi oleh arus angin tenggara yang kuat. Dengan
suhu yang tergolong kering, saat musim kemarau air di permukaan tenah akan menjadi sangat
terbatas.
(Sumber: http://anekatempatwisata.com/taman-nasional-baluran-eksotisme-afrika-di-pulau-jawa/#)