Pendahuluan Dalam kehidupan sehari (2)

Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari-hari kita akan selalu melakukan komunikasi. Komunikasi
merupakan aktivitas terpenting di dalam kegiatan manusia. Komunikasi bukan hanya berbicara
soal interaksi atau hubungan antar manusia, bukan hanya berbicara soal komunikan,
komunikator, atau pesan yang disampaikan, melainkan komunikasi memiliki peranan yang erat
pada aktivitas politik. Aktivitas politik tersebut diantaranya, kampanye, propaganda, retorika
politik, loby, dan negoisasi. Bukan hanya itu, politik juga berbicara tentang supra dan
infrastruktur yang berkaitan dengan komunikasi.
Suprastruktur politik adalah aktivitas kehidupan bernegara dalam tingkat struktur
pemerintahan. Suprastrutur juga sering disebut dengan istilah the governmental political sphere.
Infrastrutur politik adalah aktivitas kehidupan bernegara dalam tingkat strutuktur sosial.
Infrastruktur juga sering disebut dengan istilah the socio political sphere. Suprastuktur berbicara
tentang institusi-institusi Negara yang bersifat formal sedangkan, infrastruktur lebih kepada yang
sifatnya lebih social dan umum.
Berbicara tentang supra dan infrastruktur maka bukan hanya berbicara soal politik
melainkan terdapat komunikasi di dalamnya. Fungsi infrastruktur sendiri pada tingkat struktur
masyarakat seperti sebuah proses sosialisasi dan edukasi yang dilakukan oleh individu maupun
kelompok. Proses sosialisasi itu sebenarnya bagian dari komunikasi. Sosialisasi politik dengan
komunikasi nilai-nilai politik memiliki pengertian yang sama yaitu mentransmisi nilai-nilai
politik.
Sedangkan, suprastruktur berbicara tentang pemerintahan dimana dalam aktivitas

bernegaranya, seperti membuat kebijakan yang menyangkut kepentingan warga dan penerapan
peraturan perundang-undangan harus adanya komunikasi antara lembaga seperti, lembaga
legislative, eksekutif, dan yudikatif serta organisasi atau lembaga-lembaga lainnya.
Maka bisa dikatakan bahwa supra dan infrastruktur politik memiliki keterkaitan antara
komunikasi juga politik. Komunikasi politik memfasilitasi adanya komunikasi timbal balik
antara supra dan infrastruktur.

1|Komunikasi Politik Supra dan Infrastuktur Politik

KASUS
Supra dan infrastruktur politik merupakan suatu gejala komunikasi politik
yang di dalamnya terdiri dari lembaga-lembaga pemerintahan Negara seperti MPR,
DPR, BPK, MA dan sejumlah lembaga negara lainnya sedangkan untuk infrasrtuktur
politik terdiri dari partai politik, kelompok kepentingan, kelompok penekan, media
komunikasi politik, dan tokoh politik. Dalam hal ini kami menganalisis tentang
infrastruktur politik mengenai tokoh politik. Sebagai objek analisisnya adalah tokoh
politik Basuki Tjahaja Purnama dalam pemerintahannya, dengan kasus
“Komunikasi Politik Pemerintahan Basuki Tjahaja Purnama”.
Kasus ini membahas mengenai komunikasi politik Basuki Tjahaja Purnama
dalam pemerintahanya menjabat sebagai wakil gubernur dan menggantikan Jokowi

sebagai Gubernur DKI Jakarta. Diantara kasus-kasus dalam pemerintahan Basuki
Tjahaja Purnama memiliki berbagai konflik dan pro-kontra di dalam masyarakat
khususnya masyarakat DKI Jakarta. Basuki Tjahaja Purnama dikenal dengan sebutan
Ahok. Seperti yang kita ketahui bahwa dalam pemerintahan dan gaya kepemimpinan
dalam melaksanakan tugas sebagai wakil gubernur Basuki Tjahaja Purnama
menggunakan komunikasi yang tegas dan keras tanpa memandang apapun. Apa yang
di tampilkan oleh Basuki Tjahaja Purnama kepada publik adalah sesuatu yang baru
dalam gaya kepemimpinannya.
Contoh dari kasus tentang komunikasi politik Basuki Tjahaja Purnama dalam
pemerintahannya yaitu:
Pernyataan Wakil Gubenrur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang
acapkali berkonflik dengan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI
diyakini akan menyulitkan dirinya mengurusi Ibu Kota.
Pasalnya, program-program yang dilakukan di Jakarta harus melalui persetujuan
anggota dewan. Demikian disampaikan pengamat komunikasi politik, Emrus
Sihombing.

2|Komunikasi Politik Supra dan Infrastuktur Politik

Menurutnya hal ini harus menjadi perhatian Ahok karena penolakan yang akan

dilakukan DPRD bukan karena program jelek, namun karena komunikasi yang
disampaikan tidak baik.
"Walaupun memang keras diperlukan, tapi tidak harus kasar. Banyak pilihan kata
yang tidak etis secara komunikasi politik kurang baik keluar dari Ahok. Akibat itu,
besar kemungkinan program-program DKI akan ditolak oleh DPRD sekalipun pro
kerakyatan. Ini menjadi prihatin karena DPRD menolak bukan karena program jelek
tapi karena cara komunikasi yang kurang baik," katanya.
Emrus memaparkan, di satu sisi, ketegasan Ahok dinilai sudah baik namun cara
penyampaian yang dilakukan mantan Bupati Belitung Timur itu perlu komunikasi
politik yang lebih elegan.
"Tidak perlu mengatakan kata-kata yang menyudutkan DPRD jika tidak memegang
data karena tidak semua anggota DPRD itu jelek. Ada yang baik kok," terangnya.
Sebagai seorang pakar komunikasi politik, dia pun menyarankan agar mantan
anggota Komisi II DPR RI itu agar didampingi seorang penasihat komunikasi
politik.
"Ahok prelu didampingi penasihat komunikasi politik yang berikan masukan soal
etika komunikasi. Dia itu gubernur, kepala daerah. Kita sebagai pemimpin harus jadi
panutan dalam segala hal. Dia harus lebih elegan dan santun," pungkasnya.1
Dari adanya kasus tersebut maka kita akan membahasnya dalam sebuah
analisis yang berdasarkan data yang kita peroleh dari hasil wawancara dengan pakar

politik.

1 Diakses pada http://news.okezone.com/read/2014/09/15/500/1039064/komunikasi-politik-terlalu-kasarahok-perlu-penasihat hari kamis tgl 23 0kt 14.

3|Komunikasi Politik Supra dan Infrastuktur Politik

Landasan Teori
A. Definisi Komunikasi Politik
Komunikasi Politik dipahami dalam artian yang berbeda namun keduanya
saling berkaitan satu sama lain. Keduanya merupakan suatu disiplin ilmu yang
berpadu menjadi satu kesatuan subdisiplin ilmu. Komunikasi dan politik juga
mempunyai definisi yang berbeda, tapi dalam kajian komunikasi politik ini lebih
mengacu pada komunikasi yang berbau politik.
Perpaduan komunikasi dan politik telah berkembang menjadi kajian ilmiah yang
bersifat

lintas

disiplin,


dengan

nama

komunikasi

politik

(Political

Communication). Kajian ilmiah itu relative baru dan mulai berkembang dalam
tahun 1970-an, terutama di Negara-negara yang menganut sistem politik
demokrasi.2
Komunikasi politik dipelajari melalui dua kajian yaitu komunikasi dan
poltik. Dengan begitu dijelaskan tentang definisi komunikasi politik dari
pendekatan komunikasi dan politik. Secara bahasa, istilah komunikasi berasal
dari kata Communis yang berarti “sama” atau Communicare yang berarti
membuat sama. Sedangkan kata politik diambil dari bahasa latin Politicus dan
bahasa Yunani Politicos yang berarti relating to a citizen, kedua kata tersebut
berasal dari kata polis yang bermakna city (kota).

Pemahaman komunikasi secara sederhana mengacu pada pengalihan
informasi untuk memperoleh tanggapan atau saling berbagi informasi, gagasasan
dan sikap. Menurut West dan Turner (2008), komunikasi adalah proses sosial
dimana individu-individu menggunakan simbol-simbol untuk menciptakan dan
menginterpretasi makna dalam lingkungan mereka. Sedangkan menurut Effendi
(2003), komunikasi merupakan proses penyampaian pesan oleh komunikator
kepada komunikan. Dalam istilah politik Deliar Noer (1983), berpendapat bahwa
politik merupakan aktivitas atau sikap yang berhubungan dengan kekuasaan dan
yang

bermaksud

untuk

mempengaruhi

dengan

jalan


mengubah

atau

mempertahankan suatu bentuk susunan masyarakat. Dengan demikian inti dari
komunikasi politik adalah komunikasi yang diarahkan kepada pencapaian suatu
pengaruh sedemikian rupa, sehingga masalah yang dibahas oleh jenis kegiatan
2 Anwar Arifin, Komunikasi Politik, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), cet. Ke-1, h.9

4|Komunikasi Politik Supra dan Infrastuktur Politik

komunikasi tersebut dapat mengikat semua kelompok atau warganya. Dan dapat
dipahami bahwa komunikasi politik dalam konteks upaya sekelompok manusia
yang mempunyai orientas, pemikiran politik atau ideology tertentu dalam rangka
menguasai atau memperoleh kekuasaan.3
B. Supra dan infrastruktur Politik
Dalam sistem politik terdapat beberapa subsistem yang saling terkait dan
masing-masing memiliki fungsi tertentu, yang dikenal dengan sebutan struktur
politik yang terdiri dari atas aspek infrastruktur politik dan aspek suprastruktur
politik. Kedua aspek tersebut juga sering dinamakan sebagai mesin politik.4

Gejala komunikasi politik menurut Schudson sebagaimana dikutip Dedy
Djamaludin Malik (1999) bisa dilihat dari dua arah. Pertama bagaimana institusiinstitusi Negara yang bersifat formal atau suprastruktur politik menyampaikan
pesan-pesan politik kepada publik. Kedua bagaimana infrastruktur politik
merespon dan mengartikulasikan pesan-pesan politik terhadap suprastruktur.
Suprastruktur sering juga disebut dengan istilah the governmental political
sphere, sementara yang infrastruktur disebut juga dengan istilah the socio
political sphere.5
Infrastruktur politik adalah sekelompok struktur yang terdapat

dalam

masyarakat yang dikenal dalam bentuk organisasi kepentingan, seperti partai
politik, persatuan mahasiswa dan pemuda, himpunan tani dan nelayan, majelis
ulama, majelis gereja, federasi buruh, dan banyak lagi yang lainnya. kelompok
kepentingan yang paling berperan dalam Negara demokrasi ialah partai politik,
meskipun merupakan mesin politik yang kurang resmi. Infrastruktur politik
berfungsi melakukan artikulasi dan agresi politik. Hal itu dilakukan dengan
menampung dan merumuskan aspirasi atau kepentingan dari bermacam-macam
kelompok kepentingan. Kemudian aspirasi yang bermacam-macam itu disaring
dan kemudian digabungkan menjadi satu yang selanjutnya diteruskan kepada

suprastruktur politik untuk diproses.
Dalam kegiatan tersebut infrastruktur politik dalam masyarakat akan terjadi
proses sosialisasi dan edukasi yang dilakukan oleh individu atau kelompok yang
3 Gun Gun Heryanto, M.Si, Komunikasi Politik Di Era Industri Citra, (Jakarta: PT. Lasswell Visitama,
2010), cet.ke-1, h. 4-6
4 Anwar Arifin, Komunikasi Politik, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), cet. Ke-1, h.17
5 Gun Gun Heryanto, M.Si, Komunikasi Politik Di Era Industri Citra, h.6

5|Komunikasi Politik Supra dan Infrastuktur Politik

terdapat di dalam masyarakat. Proses sosialisasi itu sendiri pada hakikatnya
adalah pross komunikasi. Sosialisasi politik yang dipahami sebagai proses
transmisi nilai-nilai politik. Sementara edukasi merupakan proses pendidikan
untuk penyadaran hak-hak dan kewajiban politik masyarakat.
Kemudian suprastruktur politik adalah kelompok struktur politik yang ada
dalam pemerintahan yang dikenal dalam bentuk lembaga-lembaga Negara,
seperti lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Lembaga-lembaga itu
merupakan mesin politik yang resmi. Suprastruktur politik berfungsi memproses
semua masukan dari infrastruktur politik yang selanjutnya menetapkannya dalam
bentuk keputusan bersama yang disebut luaran atau produk politik. Hal itu

merupakan nilai-nilai otoritatif yang berada dalam kewenangan pemerintah. Pada
hakikatnya suprastruktur politik menjalankan fungsi; pembuatan keputusan oleh
lembaga legislatif, pelaksanaan keputusan oleh lembaga eksekutif, dan
pemberian peradilan oleh lembaga yudikatif.
Adapun komunikasi yang dilaksanakan oleh pemerintah atau Suprastruktur
politik antaralain mencakup: pertama seluruh kebijakan yang menyangkut
kepentingan warga; kedua upaya meningkatkan loyalitas dan intregitasi nasional;
ketiga penerapan aturan dan perundang-undanganuntuk menjaga ketertiban dan
kehormatan dalam hidup bernegara; keempat mendorong terwujudnya partisipasi
masyarakat dalam mencapai tujuan nasional.
C. Komunikasi Suprastruktur dan Infrastruktur Politik
Adapun komunikasi yang dilaksanakan oleh suprastruktur antaralain mencakup :
1. Seluruh kebijakan yang menyangkut kepentingan warga;
2. Upaya meningkatkan loyalitas dan integritas nasional;
3. Penerapan aturan dan perundang-undangan untuk menjaga ketertiban dan
kehormatan dalam hidup bernegara;
4. Mendorong terwujudnya partisipasi masyarakat dalam mencapai tujuan nasional
Komunikasi yang dilaksanakan oleh infrastruktur politik biasanya adalah:
1. Sosialisasi yang merupakan trasmisi nilai-nilai politik
2. Edukasi yang merupakan proses pendidikan untuk penyadaran hak-hak dan

kewajiban politik masyarakat
Dari komunikasi yang dilakukan oleh suprastruktur dan infrastruktur politik
maka komunikasi politik memiliki fungsi yang sangat penting, terutama dalam halhal sebagai berikut:

6|Komunikasi Politik Supra dan Infrastuktur Politik

1. Menjadi cara atau teknih penyerahan tuntutan dan dukungan sebagai input
dalam sistem politik. Misalnya, dalam rangka artiklasi kepentingan.
2. Digunakan sebagai penghubung antara pemerintah dengan rakyat, baik
dalam rangka mobilisasi sosial untuk implementasi hubungan, memperoleh
dukungan, kepatuhan dan integritasi politik. Komunikasi juga digunakan
sebagai umpan balik atau sejumlah output (kebijakan pemerintah).
3. Menjalankan fungsi sosialisasi politik kepada warga Negara.
4. Member ancaman untuk memperoleh kepatuhan sebelum alat paksa
digunakan, sekaligus hal ini juga memberikan batasan-batasan mengenai
hal-hal yang ditabukan.
5. Mengkoordinasikan tata nilai politik yang diinginkan, sehingga mencapai
tingkat homogenitas yang relatif tinggi. Homogenitas nilai-nilai politik ini
sangat menentukan stabilitas politik.
6. Berfungsi sebagai kekuatan kontrol sosial guna memelihara idealisasi sosial
dan keseimbangan politik.
Urgensi komunikasi Politik dalam sistem politik
David Easton mendefinisikan sistem politik sebagai bentuk interaksi yang
diabstraksikan dari totalitas kelakuan sosial, dimana nilai-nilai autoritative
dialokasikan kepada masyarakat. Interaksi antara struktur politik dalam suatu
sistem politik ini dapat dilihat sebagai unsur-unsur dari sistem komunikasi
politik. Cara kerja sisitem politik amat ditentukan oleh adanya suatu masukan
(input) dari lingkungan, dan setelah melalui proses tertentu membentuk
sejumlah output. Selanjutnya output ini diberikan kembali kepada lingkungan,
sebagai umpan balik. Input terdiri dari dukungan-dukungan dan tuntutantuntutan.dukungan dapat terarah kepada pemegang kekuasaan. Sementara
output adalah kebijaksanaan pemerintah atau norma-norma dan produk yuridis
yang dipergunakan untuk mengatur kehidupan bersama.6
Melalui komunikasi politik, rakyat member dukungan, menyampaikan
aspirasi dan melakukan pengawasan terhadap sistem politik. Melalui
komunikasi politik rakyat dapat mengetahui apakah dukungan, aspirasi dan
6 Gun Gun Heryanto, M.Si, Komunikasi Politik Di Era Industri Citra, (Jakarta: PT. Lasswell Visitama,
2010), cet.ke-1, h.8

7|Komunikasi Politik Supra dan Infrastuktur Politik

pengawasan itu tersalur atau tidak dalam berbagai kebijakan publik. Sedangkan
bagi pemerintah komunikasi politik berguna bagi proses pembuatan atau
penerapan dan pemutusan aturan-aturan.
Urgensi komunikasi politik dalam sistem politik bahwa komunikasi adalah
salah satu fungsi yang selalu ada dalam setiap sistem politik. Yakni berupa
proses penyampaian pesan-pesan yang terjadi pada saat fungsi-fungsi lainnya
dijalankan. Komunikasi politik adalah proses yang menentukan keberhasilan
fungsi-fungsi lainnya sedangkan keberhasilan penyampaian pesan-pesan dalam
setiap fungsi ini menentukan keberhasilan pelaksanaan fungsi yang
bersangkutan.

Analisa Kasus
A. Data wawancara
1. Wawancara Humas Pemda DKI di Balai Kota, 8 Oktober 2014
pukul 13.00-15.00
Kelompok: Mau bertanya tentang supra dan infrastruktur,
tentang struktur yang ada di balai kota ini, kegiatannya apa
saja?
Humas: Kegiatan yang memang program balai kota kita tahu, kalau yang
di luar balai kota kita memang tidak tahu menahu. Kalau kita memang
mengurusi program-program yang di DKI. Kita bisa membantu jika
8|Komunikasi Politik Supra dan Infrastuktur Politik

pertanyaannya menyangkut program DKI namun, jika diluar itu kita tidak
bisa dan memang tidak boleh karena tidak mempunyai kewenangan untuk
hal di luar program DKI.
Kelompok: Mau bertanya tentang Bapak Jokowi yang akan dilantik
menjadi presiden 2014, otomatis kan Bapak Basuki akan naik sebagai
gubernur untuk menggantikan Bapak Jokowi. Apakah disitu terjadi
yang namanya permainan politik?
Humas: Tentang politik mereka, kita tidak tahu menahu, kalau tentang
program DKI kita bisa membantu menjawabnya. Jika berbicara soal
politik antara mereka itu harus wawancara pribadi ke meraka. Kembali
lagi seperti yang sebelumnya, kita tidak memiliki kewenangan untuk
berbicara soal politik.
Kelompok: Memang kalau program-program DKI itu sendiri seperti
apa?
Humas: Banyak ya biasanya program-program tersebut lebih bersifat
kewilayahan, kita hanya membuat kebijakannya saja, dan melihat
bagaimana program-program tersebut berjalan. Kalau berbicara aspirasi
masyarakat mengenai pemda DKI itu ada namun, tidak berkaitan dengan
politik. Kita menyediakan wadah untuk masyarakat berpendapat entah itu
soal jalan, air atau sampah, lalu kita pasti akan menjawabnya. Misalnya
mengenai TU, apakah kegiatannya sudah dilaksanakan atau belum, itu
dilaporkan ke kita dan kita menjawabnya, itupun pasti akan dicek sama
wakil gubernur. Itulah respon masyarakat tapi, itu semua tidak adanya
urusan dengan politik. Hal utama memang kita tidak ada urusannya
dengan politik, namun kalau politik mengikuti kita tidak tahu itu, mereka
sendiri.
Banyak ya ketelibatan masyarakat dengan kita itu seperti tadi ya, respon
opini publik, monitoring berita, dialog masyarakat apa kegiatan-kegiatan
yang sudah dilakukan di wilayah-wilayah mereka tinggal, ya paling itu
sama publikasi. Dialog masyarakat itu terjadi secara langsung, kita
berdialog dengan pelajar, dan warga-warga yang lain. Publikasi juga kita
langsung dengan media tv, cetak, radio namun tentang program DKI
Jakarta bukan di luar itu. Jadi tidak ada hubungannya dengan politik.
9|Komunikasi Politik Supra dan Infrastuktur Politik

2. Wawancara bpk Iding Rasyidin di FISIP. Rabu, 22 Oktober 2014.
Pukul 13.00
Kelompok: Mengenai komunikasi politik dalam pemerintahan ahok,
Bagaimana bapak melihat komunikasi politik ahok ?
Narsum: “kalo melihat ahok sih yang orang komentari pasti dari gaya
komunikasinya, bagaimana dia berbicara ke publik, bagaimana dia
menyampaikan

pesan,

bagaimana

dia

memberikan

teguran

dan

sebagainya. Gaya komunikasi terkait dengan latar belakang budaya
seseorang. Basuki itu kan orang Bangka Belitung artinya non jawa. Kan
jawa

dengan

sumatera

itukan

budanya

kan

berbeda.

Dalam

berbicara,dalam adat kesopanan dan sebagainya. Nah dalam konteks
komunikasi, itu ada 2 jenis komunikasi yang terkait dengan budaya:
High contect communication : komunikasi tingkat tinggi. Komunikasi
tingkat tinggi itu komunikasi yang tidak disampaikan secara to the point
atau straight power, tapi lebih banyak menggunakan undak unduk bahasa,
menggunakan symbol, menggunakan etika-etika, tanpa dilakukan secara
terus terang, nah biasanya model komunikasi seperti ini adalah
komunikasi yang dilakukan oleh orang-orang jawa. Org jawa itu kan
terutama kalangan priyayi kalau berbicara itukan lebih banyak
menggunakan undak unduk bahasa, lebih banyak tidak berterus terang,
menyembunyikan sesuatu. Kalaupun dia tidak suka seseorang itu, mereka
tidak akan ngomong langsung ke orangnya tapi lebih ke isyarat, gesture,
tanda-tandanya kalau tidak suka seperti apa. Tapi gak pernah
menyampaikan secara langsung.
Low contect communication : komuniksi tingkat rendah. Ini merupakan
lawan dari yg pertama. Dalam komunikasi tingkat rendah itu,
penyampaian komunikasi itu secara terang terangan, secara terbuka,
straight power tanpa tedeng aling-aling. Nah kalau di Indonesia, model
seperti ini biasanya dilakukan oleh orang-orang non jawa. misalnya org
sumatera, kan kalau mereka berbicara tentang kecewa, tentang ketidak
sukaan terhadap temannya atau kepada orang lain, itu relative terangterangan, apa adanya saja. Nah ahok itukan representasi dari orang

10 | K o m u n i k a s i P o l i t i k S u p r a d a n I n f r a s t u k t u r P o l i t i k

Belitung, yang tradisi ngomongnya blak blakan, terang terangan, karena
itu sebetulnya tidak aneh kalau gaya komunikasi dia selama menjadi wakil
gubernur jakarta ya blak blakan saja, terang terangan saja kalau ada apaapa, pelanggaran atau apapun dia langsung saja menyatakan bahkan di
hadapan public. Memang ini mengagetkan karena budaya politik
Indonesia dominan budaya jawa. Nah kalau budaya jawa itukan seperti
yang saya bilang tadi yang tidak suka terus terang memberikan pernyataan
yang secara langsung kepada orangnya. karena itu ketika ahok tampil dg
model gayanya yang blak blakan yang low contect communication banyak
yang kaget.
Kelompok: Menurut bapak, masyarakat sendiri menerima dengan
baik atau justru sebaliknya?
Narsum: Yaa mungkin plus minus, (+-) , sebagai shock terapi di tengah
suasana budaya politik kita yang kental dengan permisi sehingga
memudahkan lahirnya keinginan korupsi dan lain sebagainya. Maka
model komunikasi seperti ahok ini malah efektif. Memberikan shock
terapi yang bagus jadi orang kemudian menjadi was was, menjadi untuk
tidak berani bermacam-macam, terutama di kalangan pemda DKI, dimana
ahok bekerja, maka tidak berani macam-macam lagi. Kalau pemimpinnya
secara terang-terangan kalau menemukan kesalahan langsung bukan hanya
marah tapi bisa langsung dipecat. Jadi itu shock terapi. tapi mungkin
karena sesuatu yang baru sangat berbeda dengan yang umum terjadi, yaa
bisa jadi gaya komunikasi politiknya ahok bisa menimbulkan sakit hati,
dendam, terutama terhadap orang-orang yang terkena langsung dengan
sikap ahok tadi. Tetapi, sebuah langkah, sebuah kebijakan selalu begitu,
selalu ada sisi baik dan buruk. Kalau menurut saya malah bagus seperti
itu. Cuma nanti ada pendampingnya sebaiknya yang beda tipenya. Tipenya
yang lebih kalem. Kemaren ahok dengan jokowi itu udah perpaduan yang
pas.
Kelompok: Kalau dari segi komunikasi politiknya ahok itu, menurut
bapak ada masalah tidak dengan pemerintahan?

11 | K o m u n i k a s i P o l i t i k S u p r a d a n I n f r a s t u k t u r P o l i t i k

Narsum: Seperti saya bilang, sisi positif dan sisi negatifnya. Masalah bagi
orang-orang yang kena saja. Secara umum saya malah bagus. Memberikan
shock terapi kepada semua pejabat yang ada dilingkungan Pemda DKI.
jadi orang tidak berani bermain-main dengan korupsi. Karena ahok berani
mencantumkan di public bahkan di youtube di publikasikan.
Kelompok: Bagaimana Untuk solusinya sendiri?
Narsum: Yaa jalan aja. Solusinya temannya itu atau pasangannya nanti
tipe yang berbeda. Biar saling mengimbangi. Kayak kemaren sama jokowi
kan udah pas. Kalau jokowi kan lebih kalem. Jadi pasangannya jangan
seperti dia. Kalau ahoknya jangan di ubah menjadi lembut, jangan. Tidak
bisa. Karena budayanya Udah seperti itu.

Kesimpulan
Jenis Komunikasi politik

yang digunakan oleh Basuki Tjahaja Purnomo ialah

komunikasi tingkat rendah (low contect communication). Komunikasi tingkat rendah (low
contect communication) itu merupakan penyampaian pesan yang digunakan secara terangterangan, terbuka, straight power, tanpa tedeng aling-aling.
Jenis komunikasi tingkat rendah itu sendiri mengikuti budaya dari daerah masing-masing. Dari
latar belakang daerah tempat tinggal Basuki yang merupakan daerah Sumatera yaitu Bangka
Belitung. Biasanya daerah tersebut menyampaikan pesannya secara terbuka. Maka tidak salah
bila Basuki dalam menyampaikan pesan secara terbuka, karena bahasa yang digunakan oleh
beliau merupakan bahasa sehari-hari.
Namun budaya politik di Indonesia, jenis komunikasi politik yang digunakan menggunakan
komunikasi tingkat tinggi (high contect communication) yaitu penyampaian pesan yang

12 | K o m u n i k a s i P o l i t i k S u p r a d a n I n f r a s t u k t u r P o l i t i k

menggunakan etika-etika, symbol, dan komunikasi tidak disampaikan secara to the point. Jadi,
cukup mengagetkan bagi beberapa pihak bila basuki menggunakan pesan seperti itu.
Komunikasi yang digunakan oleh basuki ada baik dan buruknya. Komunikasi tersebut
merupakan shock terapi di tengah budaya politik Indonesia. Orang-orang akan menjadi berhatihati utnuk tidak melakukan kesalahan misalnya korupsi. Karena Basuki tidak akan segan-segan
memecat orang yang melakukan kesalahan.
Dalam hal ini, pendamping yang sesuai untuk Basuki ialah orang yang memiliki jenis
komunikasi tingkat tinggi (high contect communication). Jadi, sebuah langkah ataupun kebijakan
bisa berjalan dengan lancar.

Daftar Pustaka
Heryanto, Gun Gun, Komunikasi Politik Di Era Industri Citra, Jakarta: PT.
Lasswell Visitama, 2010.
Arifin, Anwar, Komunikasi Politik, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011.
http://news.okezone.com/read/2014/09/15/500/1039064/komunikasi-politikterlalu-kasar-ahok-perlu-penasihat

13 | K o m u n i k a s i P o l i t i k S u p r a d a n I n f r a s t u k t u r P o l i t i k