Analisis Struktur Dan Makna Teks Iklan Pada Brosur Kursus Bahasa Mandarin

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Permasalahan
Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang arbiter, yang digunakan oleh anggota
suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan mengidentifikasi diri (KBBI 2007 :
88).
Bahasa juga merupakan upaya komunikasi utama yang menyatukan perbedaan.
Negara Indonesia yang terdiri dari bangsa yang multikultural disatukan oleh satu bahasa
nasional, yaitu bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia semakin disukai oleh banyak negara
karena keunikannya, sehingga banyak bangsa seperti Bangsa Australia, China, Amerika dan
bangsa yang lain ingin mempelajari Bahasa Indonesia di negara mereka.
Begitu juga halnya dengan Bahasa Mandarin yang kini semakin diminati oleh banyak
orang dan telah menjadi bahasa Internasional kedua setelah Bahasa Inggris. Bahasa Mandarin
telah digunakan oleh lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia dan penguasaan terhadap
Bahasa Mandarin sering diidentikkan dengan cerahnya prospek karir seseorang terutama bagi
mereka yang hendak terjun dalam dunia bisnis.
Pesatnya perekonomian Cina ditambah dengan besarnya jumlah penduduk yang
mencapai lebih dari 1,3 miliar jiwa membuat berbagai industri raksaksa dunia berlombalomba menanamkan investasinya di China. China sekarang muncul sebagai salah satu
kekuatan multi polar yang sukses menandingi Amerika Serikat dan Jepang di bidang industri
dan perdagangan. Indonesia, sebagai salah satu rekanan trade area dari China, ikut

mempertinggi kualitas dan kuantitas kerjasama dengan China. Ini merupakan kesempatan
emas bagi kita untuk membuat Indonesia ke arah yang jauh lebih baik dari keadaan sekarang.

Universitas Sumatera Utara

Oleh karena itu, prasyaratan penting yang harus dipenuhi oleh seorang investor yang
ingin bekerja sama dengan China guna membangun kepercayaan publik lokal adalah
kemampuan anak bangsa dari suatu negara yang aktif dalam bersosialisasi, berdiplomasi, dan
menjalin kerjasama dengan China sehingga kemampuan berkomunikasi dalam bahasa
Mandarin menjadi salah satu kunci bagi kita untuk mempelajari bahasa dan kebudayaan
China serta dapat lebih dekat dengan Negara China itu sendiri.
Di negara-negara Asia Tenggara, terdapat sekitar enam ratus ribu orang belajar bahasa
Mandarin, 102 universitas, dan 2.500 sekolah dasar dan sekolah menengah telah menawarkan
jurusan bahasa Mandarin dan kelas bahasa Mandarin (Tanaga, 2008).
Di Indonesia, Bahasa Mandarin sendiri sudah di kenal sejak masa penjajahan, di mana
dapat ditemukan banyak bukti tentang pedagang China yang pernah datang ke Indonesia.
Perkembangan Bahasa Mandarin di Indonesia sempat terhenti cukup lama yaitu selama masa
pemerintahan Presiden Republik Indonesia Bapak Soeharto 1966-1998. Bahasa Mandarin
mulai muncul lagi di Indonesia ketika Presiden R.I Bapak KH. Abdurrahman Wahid
memerintah Negara Indonesia sejak tahun 1998-2001. Kini perkembangan Bahasa Mandarin

di Indonesia begitu pesat.
Perlahan tapi pasti jumlah peminat untuk mempelajari Bahasia Mandarin di Indonesia
meningkat. Kini belajar bahasa Mandarin menjadi tren baru di kota-kota besar di Indonesia
selepas tumbangnya Orde Baru. Penguasaan bahasa Mandarin bukan sekadar euforia orang
Tionghoa, tetapi menjadi salah satu sarana memperkaya kemampuan intelektual terutama
menyikapi perkembangan pesat ekonomi Tiongkok dan globalisasi.
Penulis sendiri pun melihat dampak dari globalisasi ini di Medan dengan banyaknya
peminat

yang

ingin

menimba

ilmu

di

Universitas


yang

memiliki

Jurusan/Departemen/Program Studi Sastra Cina. Sebagai contoh, di Universitas Sumatera
Utara (USU), sejak tahun 2007 sampai sekarang (2013) peminat Program Studi Sastra Cina

Universitas Sumatera Utara

terus bertambah setiap tahunnya. Selain itu telah banyak sekolah dan kursus bahasa Mandarin
di Medan yang menggunakan Bahasa Mandarin sebagai bahasa pengantar dalam proses
belajar-mengajar.
Bahasa Mandarin tidak saja menjadi perhatian dalam bidang pendidikan tetapi juga
dalam bidang ekonomi, perdagangan, kebudayaan, pariwisata, dan lain-lain. Hubungan China
dengan negara-negara Asia yang semakin erat dan hubungan China dengan negara-negara
anggota ASEAN yang semakin mendalam akhirnya melahirkan kerjasama internasional.
Dengan adanya hubungan kerja sama internasional dengan China, banyak sekali produkproduk dari China memasuki pasar bisnis Indonesia terutama produk kecantikan. Pada
kemasan kotak luar produk kecantikan tersebut terdapat cara penggunaannya yang ditulis di
dalam Bahasa Mandarin. Demikian juga halnya dengan iklan produk kecantikan tersebut

yang dicetak dalam Bahasa Mandarin.
Selain iklan cetak produk kecantikan, terdapat juga iklan cetak produk obat-obatan
China yang menggunakan bahasa Mandarin. Sayangnya sangat sedikit teks iklan brosur
kursus bahasa Mandarin yang dicetak dalam Bahasa Mandarin. Walaupun kursus Bahasa
Mandarin sudah banyak ditemukan di kota Medan tetapi teks iklan brosur pada kursus-kursus
tersebut pada umumnya masih dicetak dalam bahasa Indonesia serta struktur dari brosur iklan
kursus Bahasa Mandarin tersebut juga berbeda-beda. Hal ini yang menimbulkan pertanyaan
peneliti mengapa teks iklan brosur kursus Bahasa Mandarin di Medan tidak dicetak dalam
Bahasa Mandarin dan mengapa struktur tidak sama.
Dalam prakteknya, iklan sebagai bagian dari media massa tidak hanya berfungsi
mengirim pesan, khususnya pesan pemasaran, tetapi juga berfungsi untuk membentuk
pencitraan khusus sebuah ‘dunia’ (Goddard, 1998:3-4). Iklan menciptakan berbagai pesan
untuk membentuk citra khusus, sesuai dengan citra yang diinginkan oleh pemilik produk
(Goddard, 1998:7).

Universitas Sumatera Utara

Untuk membuat iklan berbahasa Mandarin diperlukan perbendaharaan kata agar
bahasa yang digunakan di iklan tersebut dapat menarik perhatian para pembaca dan membuat
mereka lebih ingin tahu tentang isi iklan. Untuk itulah pimpinan sebuah kursus bahasa

Mandarin perlu merancang iklan brosur berbahasa Mandarin agar masyarakat mau belajar
Bahasa Mandarin di kursus tersebut.
Di satu sisi, kursus adalah sebagai sistem bisnis dan di sisi lain kursus ingin
memberikan pengetahuan dan pengenalan lebih ke masyarakat luas tentang Bahasa
Mandarin. Di Medan sendiri angka murid di satu kursus bahasa Mandarin itu meningkat dari
tahun ke tahun. Selain mengajarkan bahasa Mandarin, Pimpinan Kursus juga mengadakan
lomba-lomba untuk mengasah kemampuan bahasa Mandarin ini, seperti lomba nyanyi bahasa
Mandarin, lomba pidato bahasa Mandarin, dan lomba baca berita Mandarin. Oleh karena itu
sebuah kursus perlu memberikan trik-trik agar semua peserta kursus dapat belajar Bahasa
Mandarin sesuai dengan kebutuhannya.
Iklan memegang peranan penting bagi sebuah kursus dan sekolah untuk
mempromosikan lembaga dan institusinya. Selain mempromosikan, tujuan lain yang
diharapkan Pimpinan kursus dan sekolah adalah untuk mencapai target jumlah murid di
sebuah sekolah atau kursus. Iklan brosur kursus Bahasa Mandarin yang menggunakan bahasa
Mandarin haruslah menggunakan bahasa yang singkat, gampang dimengerti, menggunakan
struktur yang jelas agar pembaca dapat mengetahui makna dengan jelas juga dan dapat
membuat para orang tua siswa lebih percaya dan yakin untuk mengantarkan anak-anak
mereka belajar Bahasa Mandarin di sebuah kursus ataupun sekolah.
Oleh karena itu, peneliti menyadari akan pentingnya struktur dalam iklan brosur untuk
lebih memperjelas makna yang terkandung dalam brosur iklan kursus berbahasa Mandarin.

Sayangnya di kota Medan saat ini iklan brosur kursus Bahasa Mandarin yang berbahasa
Mandarin sangatlah susah ditemukan. Walaupun koran berbahasa Mandarin cukup banyak

Universitas Sumatera Utara

terbit di kota Medan tetapi iklan brosur kursus Bahasa Mandarin yang menggunakan Bahasa
Mandarin masih sangat sedikit sekali serta menggunakan struktur yang tidak begitu jelas.
Padahal kehadiran iklan berbahasa Mandarin pada kursus Bahasa Mandarin sangat penting
saat ini.
Dari data iklan brosur kursus di Medan yang penulis temukan terdapat bahasa iklan
yang beragam yaitu menggunakan bahasa yang formal dan non formal, tidak menggambarkan
fungsi teks iklan, dan tidak mengandung informasi yang lengkap. Oleh karena itu, peneliti
ingin meneliti lebih dalam tentang teks iklan brosur kursus Bahasa Mandarin yang
menggunakan Bahasa Mandarin dan memfokuskan pada struktur dan makna teks iklan
tersebut. Struktur teks iklan dan makna teks iklan brosur akan dianalisis dengan
menggunakan teori Linguistik Sistemik Fungsional (selanjutnya disebut LSF) yang
dipopulerkan oleh M.A.K Halliday dan analisis multimodal model Cheong. Dengan
mengaplikasikan teori ini teks iklan brosur dapat dimaknai secara kebahasaaan dan konteks.
Untuk itu peneliti mengambil objek penelitian yang berkaitan dengan teks iklan brosur kursus
bahasa Mandarin dengan judul “ Analisis Struktur dan Makna Teks Iklan Brosur Kursus

Bahasa Mandarin”.

1.2. Rumusan Masalah
Setelah melihat latar belakang yang ada dan agar dalam penelitian ini tidak terjadi
kerancuan, maka penulis dapat merumuskan permasalahan yang akan di angkat dalam
penelitian ini.
Adapun rumusan masalah yang diambil adalah sebagai berikut:
1.

Bagaimana struktur teks iklan berbahasa Mandarin pada brosur kursus Bahasa
Mandarin?

2.

Apakah makna teks iklan berbahasa Mandarin pada brosur kursus Bahasa Mandarin?

Universitas Sumatera Utara

1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.

Untuk dapat mengetahui struktur teks iklan bahasa Mandarin pada brosur kursus Bahasa
Mandarin.

2.

Untuk dapat mengetahui makna teks iklan bahasa Mandarin pada brosur kursus Bahasa
Mandarin.

1.4. Manfaat Penelitian
Dari tujuan diadakannya penelitian di atas, maka manfaat penelitian adalah sebagai
berikut:
1.

Manfaat Teoritis
Dapat menambah wawasan dan pemahaman yang menyeluruh tentang struktur dan

makna teks iklan berbahasa Mandarin pada brosur kursus Bahasa Mandarin, sehingga
mempermudah pembuat iklan atau pemilik kursus Bahasa Mandarin untuk membuat iklan

berbahasa Mandarin.
2.

Manfaat Praktis
Dapat dipergunakan sebagai sumber informasi bagi kursus Bahasa Mandarin yang

ingin membuat brosur iklan berbahasa Mandarin, dapat menjadi bahan masukan serta dapat
menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara

1.5. Batasan Masalah
Untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu luas dan agar penelitian lebih fokus,
maka perlu dibuat pembatasan masalah sebagai berikut :
1. Penelitian ini memfokuskan pada struktur dan makna teks iklan bahasa Mandarin pada
brosur Kursus Bahasa Mandarin.
2. Untuk menganalisis strukur teks iklan dan makna, peneliti menggunakan teori LSF, teori
yang dipopulerkan oleh M.A.K Halliday dan Analisis Multimodal model Cheong.

Universitas Sumatera Utara