Peran Otoritas Jasa Keuangan (Ojk) Sebagai Regulator Dalam Meningkatkan Daya Saing Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Terhadap Pemberian Kredit Kepada Masyarakat
ABSTRAK
PERAN OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) SEBAGAI REGULATOR
DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING BANK PERKREDITAN
RAKYAT (BPR) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT KEPADA
MASYARAKAT
*) Emy Melida Tarigan
**) Bismar Nasution
***) Tri Murti Lubis
Bank dalam menjalankan usahanya yang menghimpun dana yang berasal
dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat. Bank
Perkreditan Rakyat merupakan sebuah lembaga yang menyimpan dan
menyalurkan uang kepada masyarakat berdasarkan kepercayaan. Karena itu BPR
harus terus berupaya meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan jasa
BPR. Dalam pemberian kredit, banyak terjadi masalah yang dapat terjadi
sehingga dapat merusak citra suatu bank yang akan menyebabkan menurunnya
minat masyarakat dalam menggunakan jasa keuangan dari BPR. Permasalahan
dalam skripsi ini adalah bagaimana pengaturan pemberian kredit oleh perbankan
dalam Undang-Undang Perbankan, bagaimana pengaturan pemberian kredit
kepada masyarakat oleh BPR dan bagaimana peran Otoritas Jasa Keuangan
sebagai regulator dalam meningkatkan daya saing pemberian kredit oleh BPR
kepada masyarakat.
Metode penelitian yang dipakai untuk menyusun skripsi ini adalah
penelitian hukum normatif atau penelitian kepustakaan yaitu dengan
mengumpulkan bahan-bahan dari buku, makalah, internet, jurnal, kamus, hasil
tulisan ilmiah dan peraturan perundang-undangan yang erat kaitannya dengan
maksud dan tujuan penyusunan karya ilmiah ini.
Pemberian kredit yang tidak sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan
oleh perbankan dan adanya niat buruk dari nasabah merupakan suatu bentuk
penyimpangan yang dapat merusak reputasi bank dan menurunkan kepercayaan
masyarakat sebagai nasabah. OJK sebagai lembaga yang mengatur dan
mengawasi seluruh sektor jasa keuangan diberikan wewenang untuk menangani
masalah yang terjadi dalam pemberian kredit oleh BPR sesuai dengan amanat
UU OJK dalam hal fungsi pengaturan dan pengawasan. OJK melakukan
pemeriksaan terhadap bank maupun nasabah yang diduga melakukan
penyimpangan kredit maupun kredit macet. OJK dapat memberikan sanksi
kepada pihak bank maupun nasabah yang melakukan praktik penyimpangan
berupa sanksi administratif berupa teguran tertulis maupun denda, serta dapat
juga melakukan pencabutan izin usaha terhadap bank yang melakukan
pelanggaran atau penyimpangan.
Kata Kunci : Bank Perkreditan Rakyat, Daya Saing dan Otoritas Jasa Keuangan
*) Mahasiswa
**) Dosen Pembimbing I
***) Dosen Pembimbing II
vii
Universitas Sumatera Utara
PERAN OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) SEBAGAI REGULATOR
DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING BANK PERKREDITAN
RAKYAT (BPR) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT KEPADA
MASYARAKAT
*) Emy Melida Tarigan
**) Bismar Nasution
***) Tri Murti Lubis
Bank dalam menjalankan usahanya yang menghimpun dana yang berasal
dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat. Bank
Perkreditan Rakyat merupakan sebuah lembaga yang menyimpan dan
menyalurkan uang kepada masyarakat berdasarkan kepercayaan. Karena itu BPR
harus terus berupaya meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan jasa
BPR. Dalam pemberian kredit, banyak terjadi masalah yang dapat terjadi
sehingga dapat merusak citra suatu bank yang akan menyebabkan menurunnya
minat masyarakat dalam menggunakan jasa keuangan dari BPR. Permasalahan
dalam skripsi ini adalah bagaimana pengaturan pemberian kredit oleh perbankan
dalam Undang-Undang Perbankan, bagaimana pengaturan pemberian kredit
kepada masyarakat oleh BPR dan bagaimana peran Otoritas Jasa Keuangan
sebagai regulator dalam meningkatkan daya saing pemberian kredit oleh BPR
kepada masyarakat.
Metode penelitian yang dipakai untuk menyusun skripsi ini adalah
penelitian hukum normatif atau penelitian kepustakaan yaitu dengan
mengumpulkan bahan-bahan dari buku, makalah, internet, jurnal, kamus, hasil
tulisan ilmiah dan peraturan perundang-undangan yang erat kaitannya dengan
maksud dan tujuan penyusunan karya ilmiah ini.
Pemberian kredit yang tidak sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan
oleh perbankan dan adanya niat buruk dari nasabah merupakan suatu bentuk
penyimpangan yang dapat merusak reputasi bank dan menurunkan kepercayaan
masyarakat sebagai nasabah. OJK sebagai lembaga yang mengatur dan
mengawasi seluruh sektor jasa keuangan diberikan wewenang untuk menangani
masalah yang terjadi dalam pemberian kredit oleh BPR sesuai dengan amanat
UU OJK dalam hal fungsi pengaturan dan pengawasan. OJK melakukan
pemeriksaan terhadap bank maupun nasabah yang diduga melakukan
penyimpangan kredit maupun kredit macet. OJK dapat memberikan sanksi
kepada pihak bank maupun nasabah yang melakukan praktik penyimpangan
berupa sanksi administratif berupa teguran tertulis maupun denda, serta dapat
juga melakukan pencabutan izin usaha terhadap bank yang melakukan
pelanggaran atau penyimpangan.
Kata Kunci : Bank Perkreditan Rakyat, Daya Saing dan Otoritas Jasa Keuangan
*) Mahasiswa
**) Dosen Pembimbing I
***) Dosen Pembimbing II
vii
Universitas Sumatera Utara