5 BAB II KAJIAN REPERTOAR a) Sejarah Drumset

BAB II KAJIAN REPERTOAR

a) Sejarah Drumset

  Alat musik perkusi yang tidak bernada sangat beragam jenisnya, salah satunya adalah drum. Di dalam dunia musik barat istilah drum digunakan untuk menyebut jenis alat musik perkusi yang menggunakan

  cylindrical shell atau tabung yang berongga yang terbuat dari kayu

  maupun logam. Alat musik pukul dengan pemukul/stik maupun tangan ini merupakan instrumen perkusi yang terdiri dari satu sampai dua head atau membran kulit yang terbuat dari kulit binatang, seperti kulit kadal, ular,

  1 dan ikan.

  Sebagian besar instrumen perkusi yang dikenal sebagai termasuk dalam kategori membranophone. Membranophone menghasilkan suara saat membran atau head tersebut dipukul. Beragam bentuk dari drum berpengaruh pada suara yang dihasilkan, semakin kecil bentuk tabung drum suara yang dihasilkan semakin tinggi, begitu juga sebaliknya

  2 semakin besar bentuk drum akan menghasilkan suara yang lebih rendah.

  Fungsi dari drum umumnya dipakai di dalam upacara kemiliteran, ritual keagamaan ataupun kegiatan yang berhubungan dengan hiburan. Drum dimainkan secara ensembel atau kelompok seperti di dalam sebuah drum band/marching band , atau pun dimainkan secara perseorangan. Seiring dengan perkembangan jaman, pemain drum menyatukan beberapa macam

  • –macam drum dari yang berukuran diameter kecil hingga besar dan menambahkan beberapa instrumen perkusi lain seperti cymbal. Dari penyatuan instrumen drum lebih dikenal dengan nama drumset.

   Drumset muncul pada awal abad ke-19, berawal mula pada 1 terciptanya pedal pada tahun 1890. Pada akhir tahun 1800an pemain

James Blade. Percussion Instrument and their History (London : Faber and Faber, 1984)

50. 2 Marc De Douvan. The Drumset History, 30 Juni 2015.

  perkusi dalam band memainkan salah satu dari snare drum, bass drum atau simbal. Dibutuhkan tiga pemain dan ruangan yang cukup. Beberapa pemain drum menggunakan ujung stik yang berbeda, pemain drum lain

  3 terkadang menendang bass drum dengan kaki.

  Kehadiran pedal memungkinkan pemain untuk membebaskan tangan sehingga dapat memainkan alat musik perkusi lainnya secara bersamaan. Pada tahun 1920 pedal bassdrum telah menjadi peralatan standar bagi pemain drum jazz dan juga drumset yang kita ketahui sekarang. Susunan ini terdiri dari berbagai jenis simbal, tom-tom, snare, bass drum dan peralatan musik unik seperti woodblock dan cowbell. Susunan di atas tidaklah baku dan dapat diubah sesuai keinginan pemain.

  Drumset standar yang kita kenal saat ini terdiri dari bass drum, snare drum, tom-tom dan berbagai macam simbal. Seiring dengan berjalannya

  waktu, tiap bagian dari drumset ini mengalami perkembangan demi perkembangan, antara lain:

1. Bass Drum

  Di daerah Timur,

  “davul” atau bisa juga disebut “tabl turki” adalah

  pendahulu dari instrumen bass drum. Davul ditemukan pada abad ke -14 di Mediterania Timur. Davul berbentuk silinder dengan double-head (terdiri

  4 dari dua permukaan).

  Bass drum masih sangat jarang ditemui di Eropa sampai pada abad

  ke-18, sebelum adaptasi dari grup musik militer Turki menjadi terkenal di kalangan grup musik militer Eropa. Dalam acara-acara tertentu, bass drum mulai digunakan pada musik orkestra. Bass drum yang digunakan dalam orkestra sampai pada abad ke-19 adalah bass drum yang berbentuk batang kayu silinder dengan panjang melebihi diameter batang kayu itu sendiri (yang berukuran 50 cm). Alat musik ini dikenal sebagai 3

  “long drum”,sama John Aldrige. Guide To Vintage Drum (California, CENTERSTREAM Publishing, 1994), 5. 4 Stanley Sadie, The New Groove Dictionary of Music and Musician (London, Macmilan Publisher, 2001), 609.

  seperti drum pada abad pertengahan yang menggunakan tali berbentuk huruf “V” yang diuntaikan untuk mengencangkan dan mengendurkan

  5 tegangan.

  Bass drum dengan ketebalan sekitar 66 cm dan diameter head sekitar

  81 cm sempat populer di Eropa. Pada akhir abad ke-20, bass drum jenis ini mulai digunakan di Inggris. Tipe bass drum seperti ini mempunyai suara yang cenderung menyerupai tom-tom dengan karakter suara rendah dan

  6 secara kualitas masih kurang.

  Kebanyakan orkestra simfoni Inggris dan Amerika Utara menggunakan bass drum double-head dengan diameter head yang berukuran 90-100 cm. Dalam orkestra, bass drum pada umumnya ditumpu dengan penyangga agar pemain dapat memainkannya dari posisi manapun sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Mallet yang digunakan biasanya berukuran besar dengan ujung berlapiskan benang wol dan beratnya proporsional untuk dapat menghasilkan suara yang bulat.

  Bass drum yang digunakan pada drumset lebih kecil daripada yang

  digunakan dalam orkestra dan diletakkan pada posisi horizontal dan

  7 dimainkan dengan menggunakan pedal.

2. Snare Drum Ide awal terciptanya snare drum berawal dari alat musik Tabor.

  Tabor ditemukan di Eropa pada tahun 1300. tabor merupakan drum berbentuk lingkaran yang memiliki dua permukaan yang ditutup dengan

  8 kulit hewan dan memiliki jerat untai tunggal.

  Pengunaan snare drum dalam kemiliteran bermula dari alat musik yang digunakan oleh tentara kerajaan Ottoman. Penggunaan snare drum dalam kemiliteran mulai populer pada tahun 1400-an. Pada masa itu snare 5 drum menggunakan untaian tali-tali yang membentuk pola menyerupai 6 Sadie, 609. 7 Sadie, 608. 8 Sadie, 610.

  Sadie, 612. huruf W dan V yang berfungsi untuk mengatur ketegangan dari membran snare drum .

  Pada tahun 1600 metode baru untuk menata snare drum mulai dikembangkan, yaitu dengan penggunaan sekrup. Semenjak ditemukannya metode baru ini, tegangan kulit snare menjadi lebih tinggi sehingga memungkinkan pemain snare untuk memainkan pola ritmik yang lebih rumit serta lebih cepat dari sebelumnya.Pada pertengahan tahun 1800,

  snare drum dibuat dari kuningan dan ukurannya semakin diperkecil untuk mendapatkan suara yang lebih tinggi.

  Penggunaan snare drum dalam musik Jazz pada tahun 1900-an bertujuan untuk

  “comping” yang berarti mendukung dan berinteraksi

  dengan musisi lain. Melihat kepopuleran gaya musik tersebut, perusahaan

  drum mulai membuat snare drum dalam ukuran yang berbeda-beda dan

  9 dari sinilah awal mula snare drum menjadi bagian dari drumset.

3.Hi-hat

  Sebagian besar pedal bass drum memiliki pemukul tambahan untuk simbal yang dipasang di pinggiran bass drum (clanger). Alat tersebut menghasilkan suara pukulan yang monoton. Drummer menggunakan peralatan yang disebut

  “snow shoe sock pedal”. “Snow shoe sock pedal”

  terdiri dari dua simbal yang dipasang diantara dua papan seukuran kaki dan diberi pegas, pemain menyelipkan kakinya ke dalam tali penahan

  10 (menyerupai papan seluncur salju).

  Tidak lama kemudian “snow shoe” diganti “low boy”. Low boy memiliki fungsi yang hampir sama dengan hi-hat yang sekarang kita kenal; satu-satunya perbedaan terletak pada simbal yang tingginya sekitar 9 inci dari lantai.

  9 Muffler.History of Snare Drum. 2006. 25 februari 2015 http://www.drummuffler.com/history-of-the-snare-drum.html 10 Aldrige, 22.

  Ditemukannya hi-hat pada tahun 1926 berawal dari kesulitan Papa Jo Jones (seorang pemain drum legendaris pada era swing) menjangkau simbal yang terletak 9' dari lantai. Pada awalnya dia menggunakan tongkat gantungan baju. Kemudian perusahaan drum Walberg and Auge

  11 menyempurnakan konstruksi dari hi-hat.

  4. Tom-tom Tom-tom yang kita kenal saat ini berawal mula pada awal tahun

  1900, pada masa musik teater mendominasi dunia. Kenyataan ini mendorong para pemain drum untuk melengkapi drumset mereka dengan peralatan-peralatan tambahan lainnya yang menghasilkan efek-efek suara

  12 yang beragam.

  Tom-tom berasal dari Cina dikenal dengan nama “chinese toms”;

  terdiri dari satu head atau satu permukaan yang dilapisi dengan kulit dan tidak menggunakan hoop atau pinggiran, langsung ditempel pada badan

  tom .

  Hingga akhir tahun 1920, chinese tom secara perlahan tergantikan oleh tom single head yang dapat diatur. Serta tom yang terlihat modern,

  13 tom ini memiliki head yang terpasang pada bagian atas dan bawah.

  5.Cymbal / Simbal

  Sejarah simbal berawal dari seorang pandai besi yang dapat membuat perlengkapan dan senjata sendiri dengan mengkombinasi tembaga dan timah. Melalui sebuah proses pencampuran, pengecoran, dan

  

tempering (memperkuat bahan dengan pemanasan dan pendinginan)

  berkembang teknologi pembuatan simbal modern. Kemudian menyebar ke beberapa negara seperti: Mesir, Cina, Persia, dan Turki.

  11 12 Aldrige, 23. 13 Aldrige, 10.

  Aldrige, 25.

  Pada awalnya perunggu Turki digunakan untuk tujuan militer, namun dalam perkembangannya digunakan sebagai bahan dasar pembuatan bel dan simbal. Pada tahun 1300 Turki telah menjadi pembuat simbal terbesar, Terutama pembuatan simbal untuk orkestra dan opera di

14 Eropa.

B. Sejarah Perkembangan Genre Musik

1.Jazz

  Musik Jazz adalah salah satu jenis musik yang berkembang di Amerika Serikat. Musik jazz tumbuh dari penggabungan blues, ragtime dan musik Eropa. Jazz berkembang dari gaya hidup masyarakat kulit hitam di Amerika yang tertindas; pada saat itu terjadi perbudakan terhadap masyarakat kulit hitam. Kemudian pada tahun 1865, presiden Amerika, Abraham Lincoln mengeluarkan undang-undang yang menghapuskan perbudakan.Walaupun perbudakan telah dihapuskan, masyarakat kulit hitam masih sulit memperoleh pekerjaan sehingga mereka menggunakan

  15

  kemampuan bermusik mereka untuk menopang hidup, dari sinilah musik jazz berkembang. Jazz memiliki beberapa jenis gaya; Early

  

16

Swing/Dixieland, Swing/BigBand , BeBop, HardBop, Cool Jazz, Hard Bop, Free Jazz, dan Fusion. Pada dasarnya elemen-elemen musik jazz

  sama dengan musik lainnya; ritme, melodi, harmoni dan struktur. Dua elemen penting yang membedakan musik jazz dengan musik yang lainnya adalah pengembangan-pengembangannya serta jazz swing feeling.

  Jazz swing feeling adalah elemen penting dalam musik jazz; swing

  memberikan dorongan energi pada musik. Dua cara untuk menciptakan 14 swing feeling adalah dengan menggunakan pengulangan ritme not 1/8

  Scott Hutton, The History Of Cymbal. 2010 25 Februari 2015 http://ezinearticles.com/?The-History-of-Cymbals&id=4037408. 15 Ervan.Ragtime, 2009. 25 Februari 201 musik-jazz/ragtime/. 16 big band adalah jenis ansambel musik yang terkait dengan musik jazz dan Sebuah big band biasanya berjumlah 12-25 musisi, terdiri dari instrument saxophone, terompet, trombone, rhythm section, danditambah vocal. Josias, 2014. 11 Mei 2015.

  ketukan dasar (down beat) yang kemudian diberikan aksen pada up beat kemudian dirasakan dengan feel triplet dan menggunakan banyak

  17 sinkopasi.

  Sinkopasi terjadi ketika aksen tidak jatuh pada ketukan berat (upbeat).Sinkopasi banyak ditemukan dalam musik Afrika dan Eropa. Sinkopasi merupakan ciri utama dari musik drum Afrika yang terdiri dari berbagai macam instrumen perkusi yang memainkan tekstur ritme yang

  18

  rumit. AABA adalah bentuk yang sering digunakan dalam musik jazz.Bentuk ini terdiri dari dua bagian, tiap bagiannya terdiri dari 8

  19 birama.

a) Fusion

  Fusion adalah genre musik yang menggabungkan jazz dengan

  elemen dari berbagai aliran musik seperti funk, rock, R&B, ska, elektronik, dan world musik. Namun, tidak jarang elemen pop, klasik, dan lagu-lagu rakyat ikut mempengaruhi. Bahkan, sesekali unsur musik metal, reggae, country, dan hip hop juga dicampur dengan jazz.

  Fusion menggunakan alat-alat musik elektronik baru, bas elektrik

  digunakan sebagai pengganti double bass.Keyboard dan gitar memaikan akor-akor, sedangkan drum memainkan peran yang lebih menonjol. Sukat dan aksen yang merupakan perluasan pola-pola rock menghasilkan kerumitan ritmis.Fusion menekankan gaya permainan virtuois, melodi yang tidak rata, serta peningkatan level volume. Fusion jazz menyebabkan banyak perubahan pada seksi pengiring.

  17 Antonio J. García, Learning Swing Feel. 13 Mei 215 http://www.garciamusic.com/educator/articles/swing.feel.html. 18 19 Joseph Pragnya Satria, Hand Out mata kuliah Apresiasi Jazz, Bab 1.

  Pranya Satria, Bab 1.

b) Funk

  Gaya musik funk berkembang dari tahun 1960 sampai awal 1970-an

  20

  dan sangat populer di era 90 an. Irama pada musik ini identik dengan sinkopasi. Seperti banyak kata yang berasal dari tradisi lisan Afrika- Amerika, funk menentang definisi literal, untuk penggunaan yang bervariasi dengan keadaan. Sebagai istilah slang, funky digunakan untuk menggambarkan bau seseorang, gaya tak terduga, atau sikap. Musik funk mengacu pada gaya agresif musik dansa perkotaan yang didukung oleh pola sinkopasi bass gitar dan irama drumset yang keras dan beraksen oleh

  21

  sejumlah instrumen yang terlibat untuk membangun sebuah "groove." Di beberapa literatur dan catatan sejarah musik, funk itu akrab dengan soul. Dalam perkembangannya funk

  „membelah dirinya‟ menjadi musik yang lebih hip, sementara musik soul lebih konservatif dengan pengaruh gospel yang kental.

  Funk sebenarnya juga lahir dengan pengaruh blues, jazz, gospel dan

soul . Tahun 1970-an, funk sempat memberi pengaruh ke beberapa genre

  yang berkembang ketika itu, seperti rock, fusion, dan kemudian memberi ruang untuk lahirnya progressive rock, acid jazz, atau jazz-funk dan disko. James Brown berani memberikan sentuhan funk, ketika musik soul berkembang.Dia dikenal sebagai godfather of soul. Brown di tahun 1960an, memberikan fitur yang berbeda dalam lagu-lagu soul yang dinyanyikannya. Terdapat dinamika, serta ketukan-ketukan tegas pada lagu-lagunya yang pada masa itu merupakan hal baru.

  The Rock n‟Roll Hall of Fame mencatat, ada satu nama yang

  disebut-sebut sebagai father of funk, yaitu Little Richards. Meski hingga detik ini tidak ada “perayaannnya”, tapi di kalangan musisi dunia, Little Richards termasuk musisi yang dihormati, termasuk oleh James Brown. 20 Dalam literatur yang berbeda, ada yang justru menuliskan kata “funk” 21 David Garibaldi, The Funky Beat (Manhattan: Alfred Publishing, 1996), 7.

  http://www.britannica.com/EBchecked/topic/222416/funk (13 November 2013). pertama kali muncul pada tahun 1907 oleh Buddy Boldens ketika band- nya Funky Butt main di klub-klub Afrika- Amerika. Namun, teriakan- teriakan “funk” sendiri sudah dilontarkan penonton di klub-klub tersebut, jauh sebelum diangkat sebagai bagian dari permainan musiknya.

  Dalam tulisan Dan Phillips, seorang pemerhati musik di Amerika Serikat dalam buku A Collection of Classic Funk [2000, Experience Music

  Project] , disebutkan bahwa perkembangan funk juga masuk ke New

  Orleans yang kental dengan jazz dan blues-nya. Dan menyebut nama Lee Allen dengan album Funky [1957], Horace Silvers di album Opus de Funk

  [1952] dan Gene Ammons di album Funky [1957], sebagai jejak ranah funk.

2. Rock

  Bermula dari warga kulit hitam di Amerika Serikat yang dijadikan budak, mencoba menghibur diri di sela-sela istirahat mereka dengan mendendangkan musik asal Afrika tempat mereka berasal. Nada yang didendangkan inilah yang konon menghasilkan notasi blues. Bahkan, jika menilik asal kata blues, memang berasal dari kata blue, yang identik dengan kesedihan.

  Dendang blues itu digemari juga oleh anak-anak majikan mereka. Seiring berkurangnya perbudakan di AS, kaum kulit hitam semakin mengembangkan musik blues dengan menggunakan alat musik warisan sang majikan (kulit putih). Maka lahirlah aliran

  soul, R&B, rock „n roll,

  22 rock hingga hard rock.

a) Rock Progressive

  Rock Progressive adalah bentuk dari musik rock yang berkembang 22 di akhir 1960 sampai awal 1970 sebagai salah satu usaha musisi Inggris Ginanjar Wiro Sasmito, Sejarah Musik Rock.

24 Februari 2015 http://anjar-kluwut.blogspot.com/2009/04/sejarah-musik-rock.html.

  

23

  untuk mengangkat musik rock. Musik rock progressive menggunakan instrumen yang biasanya digunakan dalam musik rock, pada masa ini para musisi banyak bereksperimen dengan musik itu

  genre rock

  24

  sendiri. Struktur lagu progressive rock biasanya menghindari bentuk umum musik populer pada umumnya (verse-chorus-coda), memperpanjang bagian lagu atau menambahkan bagian interlude dengan dinamika yang menimbulkan perbedaan yang kontras.Dengan latar belakang dan pengaruh dari klasik, jazz, serta eksperimen pada musik, musisi progressive rock memiliki kecenderungan untuk berkreasi dengan perubahan tempo dan sukat selain 4/4. Pendekatan yang dilakukan bervariasi, tergantung pada musisi/grup musik, akan tetapi secara ritmis, musisi menggunakan beragam ketukan dimulai dari ketukan biasa (regular

  25 beats) sampai dengan ketukan-ketukan dengan sukat rumit.

C. ANALISIS REPERTOAR

  Sebelum membahas lebih jauh mengenai komposisi dalam resital ini, perlu diketahui beberapa bentuk penulisan notasi sebagai lambang bunyi pada drum set yang digunakan oleh penulis. Berikut ini merupakan penulisan notasi sebagai lambang bunyi pada drum set:

  Gambar 2.1

  23 Lucas Biela, Definition of progressive rock music, 24 Februari 2015. 24 Tyler Vincent. Progressive Rock. 2000. 25 25 Februari 2015 http://www3.niu.edu/newsplace/nnprogressive.html.

  Biela, Definition of progressive rock music. 25 Februari 2015.

1. Analisis Wild Boy karya dari Anika Nilles.

  Tanda sukat : 4/4 Komposisi ini diciptakan berdasarkan interpretasi dari judul komposisi ini yaitu “Wild Boy”,dalam artian “Lelaki liar”. Karena tidak adanya informasi secara detail tentang karya ini, maka menurut pemahaman penulis keliaran seorang lelaki yang dimaksudkan dapat terlihat dalam bagian solo drum pada komposisi ini yang banyak menggunakan triplet 1/16 yang seolah

  • – olah menggambarkan seorang Lelaki liar.Birama ke 1 – 8 merupakan introduction.

  Gambar 2.2 Pada bagian A (birama 9 – 16) terjadi perubahan pola ritmis terutama pada snare drum yang banyak menggunakan ghost note 1/16 yang akan membuat pola ritmis lebih padat, akan tetapi pola tangan kanan tetap menggunakan pola yang sama yaitu pola 1/1

  Gambar 2.3 Pada bagian B, pola pattern masih tetap sama menggunakan pola 1/16, akan tetapi berbeda dengan bagian A. Pada bagian B ini snare drum tidak dimainkan menggunakan pola ghost note.

  Gambar 2.4 Setelah bagian D pola ritmis kembali ke Introduction pada birama 33

  • 40.Perbedaan intro awal lagu dan tengah sangat terlihat pada birama ke 37 yang dipertegas melalui Tutti yang dimainkan oleh melodi gitar dan pola fill in pada drum.

  Gambar 2.5 Gambar 2.6

  Pada bagian E terdapat perubahan yang tidak terlalu mencolok, hanya menambahkan pattern 1/16 pada pola snare dan pada pengulangan ke dua ditandai dengan fill in sebagai jembatan menuju A‟.

  Gambar 2.7 Pada bagian F di patternditambahkan beberapa ghost note pada snare untuk membangun mood menuju solo drum.

  Gambar 2.8 Pada bagian solo drum, penulis tidak menulis konsep apa yang digunakan pada saat solo drum dikarenakan penulis lebih memilih untuk berimprovisasi langsung diatas panggung.

  Gambar 2.9 Setelah solo drum di bagian I terdapat pattern berbeda dan satu birama

  26 feel in sebelum masuk ke bagianmetric modulation .

  Gambar 2.10

  27 Pada bagian J terdapat metric modulation di birama 97-99.

  Gambar 2.11 Bagian K adalah bagian penutup atau coda yang berjumlah empat birama dan birama terakhir ditutup dengan sinkopasi bersama instrumen yang lain yang ada dalam karya tersebut.

  Gambar 2.12

26 Adalah meningkatkan atau menurunkan tempo yang dimainkan lalu kembali lagi pada

  tempo semula 27 Adalah meningkatkan atau menurunkan tempo yang dimainkan lalu kembali lagi pada tempo semula

2. Analisis karya “No. 1” dari Tohpati

  Sukat : 4/4 Tohpati Ario Hutomoatau yang lebih dikenal dengan panggilan

  Tohpati adalah seorang gitaris,komposer, dan arranger kenamaan dari Indonesia. Penulis tertarik dengan salah satu karya dari Tohpati yang berjudul No. 1. Penulis tidak menemukan informasi detail tentang karya ini. Menurut penulisa karya ini bergenre Fussion. Ada Beberapa teknik pukulan yang membuat penulis tertarik untuk memainkan karya ini :

1. Sixtuplet 2.

  1/32 not Pada birama 1 - 21 (intro saya mengawalinya dengan fill in pada ketukan ke 3 dengan pola not 1/32)

  Gambar2.13 Pada bagian C gitar dan saxo unisound memainkan tema utama.

  Gambar 2.14 Pada bagian C hingga I merupkan sebuah pengulangan dari tema melodi utama dan intro sebanyak tiga kali dari birama 22-79 untuk menuju ke bagian solo gitar.

  Gambar 2.15 Gambar 2.16

Gambar 2.17 (lanjutan bagan I) Pada bagian J hingga P merupakan bagian solo dari gitar dan saxo secara bergantian sebanyak 7 kali pengulangan ( gitar 4 pengulangan, saxo 3 pengulangan. Tiap satu kali pengulangan terdiri dari 8 birama)

  Gambar 2.18 Gambar 2.19

  Pada bagian Q terdapat sinkopasi yang dimainkan oleh gitar, keyboard , dan saxophone.

  Gambar 2.20

Gambar 2.21 (lanjutan bagian Q) Pada bagian R terjadi perubahan pattern menjadi shuffle.Gambar 2.22 Pada bagian S - T kembali ke tema awal.

  Gambar 2.23 Gambar 2.24

  Pada bagian U terdapat sinkopasi seperti yang dimainkan pada bagian Q dan pada birama ke 201-202 terdapat feel in dengan notasi 1/32 sebagai transisi menuju bagian Coda.

  Gambar 2.25 Gambar 2.26

  Pada bagian V (coda) penulis memainkan variasi feel in not 1/32 untuk mengakhiri karya ini.

  Gambar2.27

3. Analisis karya “Track No. 1 (My Angel)” dari Suradipa

  Sukat : 4/4 Suradipa adalah seorang gitaris,komposer serta arranger. Beliau tercatat sebagai Mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI)

  Yogyakartajurusan Musik Program studi Musikologi pada tahun 1993.

  Pada bagian intro dari birama 1-8 terdapat sequencer.

  Gambar 2.28 Pada birama 9-24 gamelan dan gitar memainkan tema atau melodi utama untuk menuju ke bagian A

  Gambar2.29 Sama halnya dengan melodi utama pada birama 9-24 , pada bagian A rhytem section masuk mengikuti alur melodi utama yang sudah dimainkn.

  Gambar2.30 Gambar 2.31

  Pada birama 41-56 yaitu bagian B dan C , terdapat pengembangan melodi dari tema awal sebagai jembatan peralihan menuju ke solo gitar Gambar2.32

  Bagian D terdiri 40 birama yang dibagi menjadi 3 bagian untuk solo gitar (per bagian 16 birama)

  Gambar2.33 Pada bagian E kembali memainkan tema utama hingga birama ke

  113. Pada birama 114-130 rhythms section berhenti memainkan pattern dan diakhiri oleh sequencer dan gitar.

  Gambar2.34

Dokumen yang terkait

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tema Resital dan Pemilihan Repertoar - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: The Musai: Resital Piano

0 1 6

BAB II LANDASAN TEORI A. Kisah Penulis dalam karya “Esa Neme Sosona Losa Mate’Ena” - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Esa Neme Sosona Losa Mate’Ena: Sebuah Komposisi Musik Program untuk Ansambel Musik

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Supervisi Pengawas Melalui Teknik Workshop untuk Meningkatkan Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah

0 0 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.1.Pengertian Manajemen - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Supervisi Pengawas Melalui Teknik Workshop untuk Meningkatkan Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah

0 0 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Langkah Pengembangan Model 4.1.1.Potensi dan Masalah 1. Perencanaan (Planning) - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Supervisi Pengawas Melalui Teknik Workshop untuk Mening

0 0 32

BAB I Pendahuluan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Modal Sosial dalam Hubungan Mutual Islam–Kristen di Desa Prangat Baru Marang Kayu

0 0 14

BAB II Hubungan Lintas Agama dan Modal Sosial - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Modal Sosial dalam Hubungan Mutual Islam–Kristen di Desa Prangat Baru Marang Kayu

0 1 14

BAB III Hubungan Lintas Agama Di Prangat Baru Marang Kayu - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Modal Sosial dalam Hubungan Mutual Islam–Kristen di Desa Prangat Baru Marang Kayu

0 0 15

BAB IV Kala Putnam Datang ke Desa Prangat Baru - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Modal Sosial dalam Hubungan Mutual Islam–Kristen di Desa Prangat Baru Marang Kayu

0 0 11

BAB II - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Jagongan sebagai Pendampingan Pastoral Budaya: Kajian Pastoral Budaya kepada Warga Jemaat GITJ Sembaturagung-Pati yang Mengalami Kedukaan

0 2 24