BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Pemerintah Daerah Sumba Barat dalam Pengendalian Penduduk di Era Otonomi Daerah

  BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

  4.1. Kondisi Geografis Kab.Sumba Barat Kabupaten Sumba Barat Merupakan salah satu Kabupaten di Pulau Sumba, Terletak di Propinsi Nusa Tenggara Timur tepatnya. Secara Geografis letak Kabupaten Sumba Barat cukup stategis karena berada pada jalur transportasi darat utama Sumba Barat Daya

  • – Sumba Tengah dan Sumba Timur. Kabupaten Sumba Barat secara administratif termasuk dalam bagian dari wilayah Propinsi Nusa Tenggara Timur. Secara astronomis Kabupaten Sumba Barat terletak antara 90 22’- 90 47’ Lintang Selatan (LS) dan1190 08’-1190 32’ Bujur Timur (BT). Secara administratif Kabupaten Sumba Barat terbagi menjadi 6 kecamatan dan 11 kelurahan dengan luas wilayah 737, 42 , dan berbatasan dengan: 1.

  Sebelah Utara

  • Berbatasan dengan Selat Sumba 2 . Sebelah Timur - Berbatasan dengan Kabupaten Sumba Tengah

  3. Sebelah Selatan

  • Samudera Indonesia

  4. Sebelah Barat

  • Kabupaten Sumba Barat Daya - Kabupaten Sumba Timur

  

31

  32 Gambar 4.

  1 Peta Kabupaten Sumba Barat Sumber: Badan Pusat Statistik Kab. Sumba Barat Tahun 2013

  Kecamatan Lamboya barat Kecamatan Wanokaka

Kecamatan Lamboya

  Kecamatan Kota Waikabubak Kecamatan Loli Kecamatan Tanarighu

  Tabel 4.1

  Batas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Sumba Barat Tahun 2015

  No Kecamatan Batas Wilayah

  1 Utara : Kab. Sumba Barat Daya dan Kec. Loli Selatan : Lautan Indonesia Timur : Kecamatan Wanokaka Barat : Kecamatan Laboya Barat

  Lamboya

  2 Utara : Kecamatan Kota Waikabubak Selatan : Lautan Indonesia Timur : Kab. Sumba Tengah Barat : Kecamatan Lamboya

  Wanokaka Utara : Kab. Sumba Barat Daya

  3 Selatan : Lautan Indonesia Timur : Kecamatan Lamboya Lamboya Barat Barat :Kab. Sumba Barat Daya Utara : Kec. Tana Righu dan Kab. Sumba Tengah

  4 Selatan : Kec. Wanokaka dan Kec. Lamboya Timur : Kab. Sumba Tengah Barat : Kab. Sumba Barat Daya Loli Utara : Kecamatan Loli

  5 Selatan : Kecamatan Wanoka Timur : Kab. Sumba Tengah Kota Waikabubak Barat : Kecamatan Loli Utara : Kab. Sumba Tengah dan Lautan Indonesia

  6 Selatan : Kab. Sumba Barat Daya Timur : Kab. Sumba Tengah dan Kec. Loli Tanarighu Barat : Kab. Sumba Barat Daya

  Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kab. Sumba Barat Tahun 2015

4.2 Kondisi Fisik Alam

  Tinjauan kondisi fisik alam Kab. Sumba Barat meliputi Hidrologi, Klimatologi dan Penggunaan tanah lahan.

4.2.1 Hidrologi

  Wilayah Kabupaten Sumba Barat memiliki 4 sungai yang mengalir di beberapa kecamatan dan kelurahan yang ada. Keempat mata air tersebut sedikit banyak menjadi sumber air yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih. Sungai- sungai tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Kedengara Sungai kadengara berada di Kecamatan Lamboya dengan panjang 2 km yang berfungsi sebagai irigasi persawahan dan pemandian hewan ( kerbau dan kuda ).

  2. Loku Bakul Sungai Loku bakul berada di Kecamatan Wanokaka dengan panjang 1km yang di manfaatkan masyarakat sebagai sumber air minum dan mengaliri area persawahan di wilayah wanokaka.

  3. Loko Kalada Sungai Loku Kalada berada di Kecamatan Loli dengan panjang 5 km yang berfungsi sebagai irigasi persawahan dan pemandian hewan ( kerbau dan kuda ).

  4. Tabaka Dana Sungai Tabaka Dana berada di Kecamatan kota waikabubak dengan panjang 2,5 km yang berfungsi sebagai irigasi persawahan dan pemandian hewan ( kerbau dan kuda ).

  Jumlah sungai yang cukup banyak di Kab Sumba Barat akan dapat meningkatkan konversi tata air. Adapun kali-kali yang mengalir di Kab.Sumba Barat yaitu: Kali Kaori, Kali Kerloko, Kali Harona Kalla dan masih banyak kali- kali kecil yang ada di pelosok Kab.Sumba Barat.

4.2.2 Klimatologi

  Menurut data yang tertuang dalam Sumba Barat dalam Angka 2015 menunjukan bahwa jumlah rata-rata curah hujan 223,29 mm dengan jumlah hari hujan 84 hari.

  5 Mei 91,83

  3

  10 Oktober 22,80

  

9 September - -

  

8 Agustus - -

  1

  7 Juli 11,00

  2

  6 Juni 45,40

  5

  13

  Tabel 4.2

  Kabupaten Sumba Barat memiliki iklim yang bersifat tropis, dengan musim hujan dan kemarau yang tegas. Periode bulan juni sampai bulan November adalah musim kemarau , dan periode Desember sampai dengan april adalah musim hujan.

  14

  3 Maret 340,86

  12

  2 Februari 239.79

  17

  1 Januari 316,88

  No Bulan Curah Hujan (mm) Hari Hujan

  Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan Menurut Bulan di Kabupaten Sumba Barat Tahun 2 0 1 5

  4 April 245,44

  11 November 35,40

  3

  12 Desember 223,29

  14 Keterangan : Perhitungan Berdasarkan Rata-rata di Seluruh Kecamatan Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kab.Sumba Barat

  Tingginya intensitas jumlah hari hujan di Kab. Sumba Barat, sehingga perlu mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah Daerah terutama dalam hal pengelolahan drainase dan pengelolahan terhadap kawasan hujau serta dalam hal memberikan pemahaman yang lebih serius terhadap masyarakat akan pentingnya menjaga kondisi alam agar terhindar dari bencana banjing dan tanah Longsor, Serta genangan air yang biasa terjadi wilayah Kab. Sumba Barat.

4.2.3 Penggunaan Tanah Lahan

  Dari Luas wilayah Kab. Sumba Barat 737,42 , Pola penggunaannya lahan pertanian terdiri atas 9.530 Ha , Lahan yang di gunakan untuk irigasi sebanyak 2.844 Ha dan yang bukan irigasi sebanyak 6.689 Ha( Sumba Barat

  

Dalam Angka 2015) . Dalam hal ini penggunaan tanah lahan di Kab. Sumba

Barat lebih banyak lahan yang bukan irigasi daripada yang irigasi.

4.3.1 TanahSawah

  Di tinjau dari luas tanah sawah tiap kecamatan , di ketahui bahwa tanah sawah terluas adalah di Kecamatan Wanokaka ( 1.171 Ha), di ikuti oleh kecamatan Loli (780 Ha), Lamboya (420 Ha), (Kota Waikabubak 369 Ha), Lamboya Barat 42 Ha), Tana Righu ( 62 Ha ) .

4.3.2 Tanah Kering

  Penggunaan tanah kering di Kab. Sumba Barat seluas 6.689 Ha yang di gunakan untuk berkebun dan lainnya. Ditinjau dari luas tanah kering di tiap Kecamatan, diketahui bahwa tanah kering adalah Kecamatan Loli ( 3.100 Ha), Sedangkan luas tanah kering paling kecil adalah Kecamatan Tanarighu ( 75 Ha ).

  6 Kota Waikabubak

  Aspek kependudukan yang dibahas meliputi jumlah dan kepadatan penduduk serta komposis dari penduduk tersebut menurut jenis kelamin, mata pencaharian serta agama atau kepercayaan. Karakter kependudukan tersebut erat kaitannya dengan bagaimana peran Pemerintah Kab. Sumba Barat dalam hal mengendalikan kuantitas penduduk di era otonomi daerah.

  9.53 Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kab. Sumba Barat Tahun 2015

  7 Sumba Barat 2.844 6.689

  75

  13

  62

  5 Tana Righu 369 1.853 2.222

   Tabel 4.3

  3.88

  3.1

  4 Loli 780

  3 Lamboya Barat 42 715 757

  2 Wanokaka 1.171 380 1.155

  1 Lamboya 420 625 1.045

  No Kecamatan Irigasi Non Irigasi Jumlah

  Luas Lahan Sawah Menurut Kecamatan dan Jenis Pengairan di Kabupaten Sumba Barat (hektar) Tahun2015

4.3 Kondisi Demografi Kependudukan

4.3.1 Jumlah dan Kepadatan Penduduk

  • – 2015

  31.34

  5 Wanokaka 14.375 1,07 14.735 1,10 14.810 1,10

  15.07

  6 1,12

  15.3

  87

  1.15

  6 Kota Waikabubak 29.494 6,59 30.442 6,08 30.795 6,88

  8 7,01

  54

  31.8

  34

  7.12 Total Sumba Barat 113.19 8 1.277

  116.62

  1

  1.24

  3 117.787 1.322 119.9

  07 1.352 121.

  1.37

  19.3

  Tabel 4.4

  43 1,35

  Kepadatan Penduduk di Kabupaten Sumba Barat Tahun 2015

  Kepadatan Penduduk per Kecamatan , Tahun 2011

  N o Kecamatan. PENDUDUK 2011 2012 2013 2014 2015 Ke- padata n Ke- pad ata n Ke- padatan Ke- padata n Kepadata n

  1 Lamboya 16.097 1,28 16.316 1,29 16.315 1,29

  16.60

  8 1,32

  17.0

  2 Loli 27.785 2,09 28.788 2,17 29.224 2,20

  5 1,35

  29.75

  2 2,24

  30.1

  13 2,27

  3 Lamboya Barat 7.438 0.04 7.824 0,04 7.964 0,05 8.108 0,05

  8.17 0,05

  4 Tana Righu 18.000 1,28 18.516 1,31 18.679 1,32

  19.01

  901 1.376 Sumber: Badan Pusat Statistik Kab. Sumba Barat Tahun 2015 Dari tabel dan data diatas dapat dilihat bawah penduduk Kab. Sumba Barat pada tahun 2011 berjumlah 113.198 jiwa dan pada umumnya mengalami peningkatan tiap tahundan pada akhir tahun 2015 mencapai 121.901 (Sumba

  

Barat Dalam Angka 2015). Kondisi tersebut dapat terjadi karena adanya pengaruh

angka kelahiran dan kematian serta migrasi.

  Jumlah penduduk Kab. Sumba Barat Tahun 2015 yaitu 121.901 jiwa dengan luas wilayah 737,42 dengan kepadatan penduduk mencapai 1.376 , jumlah kepadatan penduduk ini cukup tinggi apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada tahun 2014 1.352. . Jumlah penduduk tertinggi Kab. Sumba Barat yaitu di Kecamatan Kota waikabubak sebesar 31.834 jiwa dengan kepadatan penduduk 712 dengan luas kecamatan 29.494 , kemudian Kecamatan Loli 30.113 jiwa dengan kepadatan penduduk 2,27 dan luas wilayah 27.785 , Kemudian Kecamatan Tanarighu 19.354 jiwa dengan kepadatan penduduk 137 dan luas wilayah 18.000 , dan jumlah penduduk terendah di Kab. Sumba Barat yaitu di Kecamatan Lamboya Barat dengan jumlah penduduk 8.170 jiwa dengan kepadatan 50 dengan luas wilayah 7.838 .

  Apabila di lihat dari data dan tabel 4.5 di atas bahwa Kota Waikabubak adalah kecamatan yang memilki jumlah penduduk paling tinggi yaitu sebesar 31.834 jiwa dengan kepadatan penduduk 712 dengan luas kecamatan 29.494

  . Dikatakan tinggi karena lokasi Kecamatan Kota Waikabubak ini merupakan pusat kota, jadi banyaknya pusat took-toko, akses jalan, perekonomian, trasportasi dan fasilitas publik menjadi magnet bagi penduduk dan sangat memungkinkan untuk ditinggali.Kemudian adalah Kecamatan Loli, Kecamatan Loli ini merupakan lokasi yang paling dekat denga pusat Kota Waikabubak, dekatnya akses untuk ke fasilitas public, akses jalan, dekat dengan akses perekonomian menjadikan Kecamatan Loli ini layak untuk ditinggali. Sedangkan Kecamatan Lamboya barat adalah Kecamatan yang memiliki Kepadatan penduduk paling rendah, hal ini disebabkan karena Kecamatan Lamboya Barat adalah Kecamatan yang baru mekar dan paling jauh dari pusat kota di Kab. Sumba Barat sehingga pembangunan seperti toko, ruko, perumahan masih belum bisa terealisasikan dengan baik.

  Tren perkembangan penduduk Kab. Sumba Barat yang cenderung meningkat baik dari tahun ke tahun baik dari aspek kuantitas dan aktifitasnya, berimplikasi terhadap permintaan akan ruang yang semakin meningkat pula, hal ini tercermin pada distribusi tinggkat kepadatan penduduk yang semakin tinggi pada berbagai wilayah di Kab. Sumba Barat.

4.3.2 Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin

  Komposisi penduduk menurut jenis kelamin di Kab.Sumba Barat secara umum menunjukan jumlah penduduk Laki-Laki lebih besar di bandingkan dengan jumlah Penduduk Perempuan. Hal tersebut selalu terjadi sesuai dengan perkembangan yang ada dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015.Pada tahun 2014 Jumlah penduduk Laki-Laki di Kab.Sumba Barat 62.034 jiwa sedangkan jumlah penduduk perempuan 57.873 jiwa.

  

Tabel

  

4.5

Jumlah Komposisi Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin Menurut Kecamatan di

  Kabupaten Sumba Barat Tahun 2015 Jenis Kelamin

  Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah Rasio Jenis Kelamin Lamboya 8 668 8 375 17 043 103,50

  Wanokaka 7 856 7 531 15 387 104,32 Lamboya Barat 4 252 3 918 8 170 108,52

  Loli 16 019 14 114 30 113 113,50 Kota Waikabubak 16 366 15 468 31 834 105,81

  Tanarighu 9 820 9 534 19 354 103,00 Sumba Barat 62 981 58 940 121 921 106,86

  Sumber : Badan Pusat Statistik Kab.Sumba Barat Tahun 2015

  Dapat dilihat pada tabel 4.6 zdiatas ada 2 Kecamatan yaitu Kecamatan Kota Waikabubak menempati posisi pertama dalah baik dalam hal jenis kelamin laki-laki maupun perempuan dimana Laki-laki berjumlah 16. 366 jiwa dan Perempuan 15.568. Sedangkan Kecamatan yang kedua adalah Kecamatan Loli dengan jumlah Laki-laki 16.019 dan Perempuan 14.114 , hal ini disebabkan karena lokasi Kecamatan Loli adalah Kecamatan yang paling dekat dengan pusat kota dan banyak masyarakat yang ada di berbagai Kecamatan lainnya mencari pekerjaan di 2 Kecamatan ini.

  Berdasarkan tabel 4.6 di atas yang menarik adalah pada ke 4 Kecamatan dimana presentasi perbandingan Laki-laki dan Perempuan sangat jauh yaitu ada pada Kecamatan Lamboya Barat dengan jumlah Laki-laki 4.252 dan Perempuan 3.918 dan menjadi Kecamatan terendah dalam hal jenis kelamin. Hal itu dapat di mungkinkan kaeran ke 4 wilayah tersebut diduga baik kaum Laki-laki dan Perempuan melakukan migrasi untuk bekerja baik dalam satu negeri maupun luar negeri.

  Penduduk di Kab.Sumba Barat relatif terdistribusi secara merata di seluruh wilayah. Umumnya penduduk banyak terkonsentrasi di daerah pusat kota yaitu Kecamatan Kota Waikabubak dan Kecamatan Loli. Secara rata-rata, Kepadatan penduduk Kab. Sumba Barat tercatar sebesar 1,2736 jiwa/ .

4.3.3 Penduduk Menurut Mata Pencaharian

  Jumlah penduduk Kab.Sumba Barat pada tahun 2015 sebesar 121,901 jiwa, penduduk Kab. Sumba Barat rata-rata memiliki pekerjaan di bidang pertanian dengan jumlah sebesar 81.650 jiwa dimana laki-laki sebanyak 85.832 jiwa dan perempuan sebanyak 74.883. berdasarkan data dan tabel dibawah rata- rata penduduk Kab.Sumba Barat yang mata pencahariannya di bidang pertanian sebanyak 81.650 jiwa. Kemudian di ikuti di bidang jasa dengan jumlah laki-laki sebanyak 12.553 jiwa dan perempuan sebanyak 16.081 jiwa.

  Untuk penduduk yang mata pencahariannya di bidang pertanian paling banyak di Kecamatan Wanokaka dengan jumlah sebanyak 1.171 irigasi. Hal ini desebabkan karena wilayah Kecamatan Wanokaka adalah wilayah yang cukup jauh dari pusat perkotaan sehingga masyarakat memilih untuk bertani, Kecamatan Wanokaka sendiri adalah salah satu penghasil padi unggulan di Kab. Sumba Barat dan di ikuti oleh Kecamatan Loli dengan jumlah irigasi sebanyak 780.

  

Tabel 4.6

  Persentase Penduduk Menurut Mata Pencaharian dan Jenis Kelamin di Kabupaten Sumba Barat Tahun 2015

  No Jenis Mata Pencaharian Laki-Laki Perempuan Rata-Rata

  1 Pertanian 85.832 74.883 81.650

  2 Pertambagan dan Penggalian 4.669 3.340 4.170

  3 Indutri 2.036 13.118 6.267

  4 Listrik,Gas dan Air

  5 Konstruksi 4.693 2.694

  6 Perdagangan 7.863 13.191 9.900

  • 7 Transportasi dan Komunikasi 3.194 1.975

  8 Keuangan 2.084 1.341 1.378

  9 Jasa 12.533 16.081 13.887

  Catatan : Berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional 2013

4.3.4 Agama

  Masyarakat Kab. Sumba Barat memeluk agama dan kepercayaan yang cukup beragam dan memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Sejumlah agama di Kab. Sumba Barat berpengaruh terhadap, ekonomi dan budaya. Ajaran agama membentuk penganutnya makin peka terhadap masalah- masalah sosial seperti, kemiskinan, keadilan, kesejahteraan dan kemanusiaan. Kepekaan ini juga mendorong untuk tidak bisa berdiam diri menyaksikan kebatilan yang merasuki sistem kehidupan yang ada.

  Tabel 4.7

  Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Agama yang Dianut di Kabupaten Sumba

  Barat Tahun 2015 No Kecamatan Islam Protestan Katolik Hindu Budha Lainnya

  1 Lamboya 343 8 322 2 797 - - -

  2 Wanokaka 319 12 931 4 469 - - -

  3 Lamboya Barat 250 1 732 851 - - -

  4 Loli 1 260 6 946 7 707 11 - -

  5 Kota Waikabubak 4 222 16 418 7 806 242 - -

  6 Tanarighu 476 10 507 5 585 - - Sumba Barat 6 870 56 823 29 215 248 - -

  Sumber : Kantor Kementerian Agama Kab. Sumba Barat Tahun 2015

  Dapat dilihat dari tabel dan data di atas bahwa di Kab. Sumba barat memiliki 4 jenis agama yang di anut oleh masyarakat di Kab.Sumba Barat. Agama yang paling banyak di anut adalah agama protesan dengan jumlah 56.832 orang , dan apabilah di lihat dati tingkat Kecamatan, penganut agama protestan terbanyak berada di Kecamatan Kota Waikabubak dengan jumlah 16.418 orang, kemudian di ikuti oleh Kecamatan Wanokaka 12.931 orang kemudian Kecamatan yang paling kecil menganut agama protestan adalah Kecamatan Lamboya Barat dengan jumlah 1.7327 orang. Kemudian agama yang paling sedikit di anut oleh masyarakat di Kab. Sumba Barat adalah Hindu , dimana hanya ada 2 Kecamatan yang menganut agama tersebut yaitu Kecamatan Loli 11 orang dan Kecamatan Kota Waikabubak 242 orang.

  Tabel 4.8

  Jumlah Tempat Peribadatan Menurut Kecamatan di Kabupaten Sumba Barat Tahun 2015

  Gereja Gereja No Kecamatan Masjid Musolah Protestan Katholik Pura Vihara

  1

  27

  5 - - - - Lamboya

  2 Wanokaka 1 -

  27 6 - -

  3 Lamboya Barat 13 - - 4 -

  • 4

  2

  29

  21 - - - Loli

  5 Kota Waikabubak 6 -

  40

  9 -

  1

  6

  1

  40 15 -

  • Tanarighu Sumba Barat

  10 - 176

  54 1 -

  Sumber : Kantor Kementerian Agama Kab. Sumba Barat Tahun 2015

  Berdasarkat jumlah tempat peribadatan di atas pada tabel 4.9 bahwa Jumlah tempat peribadatan paling banyak adalah gereja protestan dengan banyaknya gereja 176, dimana bila di lihat dari tingkat Kecamatan, gereja protestan paling banyak ada di kecamatan Kota Waikabubak dan Kecamatan Tanarighu, hal ini sebanding dengan jumlah penganut agama protestan yang ada di Kab Sumba Barat dengan jumlah 56.823 orang. Sedangkan tempat peribadatan paling sedikit adalah pura , tempat peribadatan agama hindu ini hanya ada 1 di Kecamatan Kota Waikabubak.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Ratio Legis Pembentukan Undang-Undang: Studi terhadap Konsideran Peraturan Pemerintah Pengganti Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang - Undan

0 0 14

BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Fenomenologi Uma Kalada: Studi Sosiologis tentang Motif Sebab dan Motif Tujuan Modernisasi Uma Kalada di Desa Omba Rade, Kab.Sumba Barat Daya

0 1 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Fenomenologi Uma Kalada: Studi Sosiologis tentang Motif Sebab dan Motif Tujuan Modernisasi Uma Kalada di Desa Omba Rade, Kab.Sumba Barat Daya

0 0 11

5.1. Motif Sebab (because of motife) Uma Kalada - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Fenomenologi Uma Kalada: Studi Sosiologis tentang Motif Sebab dan Motif Tujuan Modernisasi Uma Kalada di Desa Omba Rade, Kab.Sumba Barat Daya

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Fenomenologi Uma Kalada: Studi Sosiologis tentang Motif Sebab dan Motif Tujuan Modernisasi Uma Kalada di Desa Omba Rade, Kab.Sumba Barat Daya

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Pemberdayaan dan Respon atau Persepsi Pedagang Kaki Lima terhadap Implementasi Perda No 4 Tahun 2015

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Pemberdayaan dan Respon atau Persepsi Pedagang Kaki Lima terhadap Implementasi Perda No 4 Tahun 2015

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Pemberdayaan dan Respon atau Persepsi Pedagang Kaki Lima terhadap Implementasi Perda No 4 Tahun 2015

0 0 25

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1LatarBelakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Pemerintah Daerah Sumba Barat dalam Pengendalian Penduduk di Era Otonomi Daerah

0 0 8

BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Kebijakan Publik - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Pemerintah Daerah Sumba Barat dalam Pengendalian Penduduk di Era Otonomi Daerah

0 0 15