91 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAYAK ASLI (KANAYATN) MELALUI IMPLEMENTASI PENDAMPINGAN DESA SIAGA, AKSES PENDIDIKAN DAN SOSIAL EKONOMI Elly Trisnawati1 , Andri Dwi Hernawan1 , Dini Hadiarti2

Buletin Al Ribaath, Universitas Muhammadiyah Pontianak
Vol 14, No. 2, Desember 2017, Hal 91 –102
p-ISSN: 1412 – 7156, e-ISSN: 2579-9495

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAYAK ASLI (KANAYATN)
MELALUI IMPLEMENTASI PENDAMPINGAN DESA SIAGA,
AKSES PENDIDIKAN DAN SOSIAL EKONOMI
1

Elly Trisnawati1, Andri Dwi Hernawan1, Dini Hadiarti2
Prodi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, UM Pontianak
2
Prodi Pendidikan Kimia, FKIP, UM Pontianak
*

e-mail: elly_occ.health@yahoo.co.id
Jalan Ahmad Yani No. 111, Pontianak
ABSTRACT
Mempawah Hulu, which is predominantly populated by indigenous Dayak Kanayatn tribe, is
one of underdeveloped sub-district in Landak Regency. The main issues are in health,
education, and economic sectors, for instances: low educated villagers (the majority of the

villagers do not graduate from secondary school); urgent clean and healthy living behavior
(PHBS); economic condition in the middle to the low category. Therefore, the community
service in this area was focused on empowering the community in those problematic sectors.
To solve the issues, we heightened public role in society and enforced the authority institution
which including Mempawah Hulu Regency Administration along with three local villages
authorities and Puskesmas (Public Health Center) Karangan. Through these activities, not only
‘Alert Village’ was activated but also PHBS agents, ‘Alert Village’ agents, Healthy Generation
(Genre) ambassador, as well as initiation of ODF hamlet were established. In the education
sector, the local library was built which was associated with the establishment of the green
school and study group. In the social-economic sector, a catfish cultivation group and chicken
boiler cultivation group were formed as well as few entrepreneurs manufacturing products
from local commodities. It was expected that the whole initiated programs would be
sustainable in three villages, namely Pahokng, Caokng, and Tunang.
Keywords: empowerment, alert village, entrepreneurship , Dayak Kanayatn
PENDAHULUAN
Pembangunan sumber daya manusia dalam segala aspek mutlak sangat diperlukan demi
kelangsungan kemaslahatan bangsa, kualitas sumber daya manusia yang cukup rendah
disebabkan kurang meratanya pembangunan di segala aspek baik sosial, ekonomi, pendidikan,
kesehatan serta sarana prasarana pada daerah-daerah. Salah satu indikator pencapaian
pembangunan di suatu negara adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM berupa

sumber daya yang sehat dan berkualitas merupakan modal utama dalam pembangunan
kesehatan. Kesehatan bersama dengan pendidikan dan perekonomian merupakan 3 aspek
penting yang dapat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia.
Kalimantan Barat merupakan provinsi di Indonesia yang memiliki IPM pada peringkat
28 dari 33 provinsi [1]. Sedangkan IPM Kabupaten Landak merupakan kabupaten dengan
peringkat 5 dari 14 Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat [2]. Meskipun IPM Kabupaten
Landak masuk dalam 5 besar, akan tetapi ada beberapa wilayah di Landak yang masih jauh
dari kondisi optimal. Tingkat pendidikan di kabupaten tersebut masih cukup memprihatinkan,
dikarenakan prosentase terbesar merupakan lulusan SD (>50%), selain itu permasalahan
kesehatan masyarakat cukup kompleks juga terjadi di Kabupaten Landak dan tingkat

91

Buletin Al Ribaath, Universitas Muhammadiyah Pontianak
Vol 14, No. 2, Desember 2017, Hal 91 –102
p-ISSN: 1412 – 7156, e-ISSN: 2579-9495

perekonomian yang relatif terkategori menengah ke bawah. Hal tersebut menunjukkan bahwa
Kabupaten Landak merupakan salah satu kabupaten yang perlu mendapat perhatian dalam
pembangunan di semua sektor, antara lain kesehatan, pendidikan dan perekonomian. Diantara

kecamatan di wilayah Kabupaten Landak yang masih memerlukan upaya peningkatan SDM
adalah Kecamatan Mempawah Hulu. Kecamatan tersebut merupakan salah satu dari 13
kecamatan di Kabupaten Landak dengan luas wilayah 495,64 km2 [3].
Kondisi Kecamatan Mempawah Hulu yang merupakan wilayah dengan prosentase
penduduk asli (Dayak Kanayatn) yang sangat besar, yaitu sekitar 90%, masih memerlukan
pembinaan dari beberapa sektor, terutama pada sektor kesehatan, pendidikan dan
perekonomian masyarakatnya. Terlebih kondisi wilayah kecamatan tersebut memiliki
beberapa desa yang merupakan desa dengan prosentase keluarga menengah ke bawah yang
cukup banyak dan terdapat risiko putus sekolah bagi anak-anak dari keluarga tersebut.
Kecamatan Mempawah Hulu memiliki 17 desa dimana 1 dari desa tersebut merupakan Desa
siaga.
Desa siaga adalah desa yang telah menjalankan sistem kesehatan yang adil bagi
masyarakat bersama negara yang bertujuan untuk menjaga kesehatan warga terutama untuk
mencegah kematian ibu dan bayi dengan mengutamakan kebutuhan dan kepentingan serta
tindakan yang didasarkan atas pilihan masyarakat itu sendiri. Inti dari desa siaga adalah
pemberdayaan. Desa Siaga merupakan upaya yang strategis dalam rangka percepatan
pencapaian tujuan pembangunan milenium (Millenium Development Goals). Pentingya desa
siaga adalah dapat mencegah permasalahan kesehatan, bencana, dan kegawatdaruratan secara
mandiri. Sehingga dengan adanya desa yang siaga diharapkan dapat tercapainya Desa Sehat,
Kecamatan Sehat, Kabupaten Sehat, Provinsi Sehat dan Indonesia Sehat Tahun 2020. Semua

desa di wilayah Kecamatan Mempawah Hulu memiliki posyandu, yaitu berkisar 2-5 posyandu
per desa [4].
Kecamatan Mempawah Hulu hanya memiliki 1 desa siaga yaitu di Desa Tunang dengan
kondisi yang belum berjalan secara optimal sehingga diperlukan penguatan dan pendampingan
kembali. Sedangkan desa-desa lainnya belum merupakan desa siaga. Adapun indikator desa
siaga yaitu memiliki pelayanan kesehatan dasar (polindes dan pustu), ada tenaga kesehatan
(bidan desa dan perawat kesehatan) serta memiliki upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat (UKBM) yaitu posyandu. Posyandu yang ada di ke tiga desa tersebut masih dalam
strata pratama dan madya sehingga perlu dilakukan revitalisasi atau peningkatan mutu kader
posyandu dan posyandu ke strata yang lebih baik, karena dengan meningkatkan stratifikasi
posyandu berarti menurunkan angka kematian ibu dan bayi sehingga meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat [4]. Di wilayah kecamatan ini masih terdapat kasus kematian pada bayi
dan balita pada tahun 2014, yaitu 10 balita (8 kematian bayi dan 2 kematian anak balita).
Prosentase balita yang naik berat badannya masih di bawah standar nasional yaitu baru 67,1%
dan peran serta masyarakat D/S masih di bawah target kabupaten, yaitu baru mencapai 67,7%
[5]. Akses ke pelayanan kesehatan yang paling bermasalah adalah di Desa Caokng. Desa
Caokng yang merupakan desa dengan akses pelayanan kesehatan yang cukup jauh dengan
kondisi jalan aspal dan sebagian tanah kuning [6]. Sedangkan untuk Desa Pahokng merupakan
desa yang memiliki kompleksitas permasalahan terutama di bidang kesehatan [7]. Keberadaan
desa siaga yang belum maksimal di desa Tunang dipengaruhi oleh kurangnya kesadaran

masyarakat terhadap pentingnya desa siaga [8]. Prosentase keluarga yang berPHBS belum
maksimal, hanya 65,5%, kepemilikan jamban masyarakat di tiga desa tersebut masih sangat
rendah, yaitu sebesar 40%. Upaya pemicuan STBM telah dilakukan tetapi belum sustainable.

92

Buletin Al Ribaath, Universitas Muhammadiyah Pontianak
Vol 14, No. 2, Desember 2017, Hal 91 –102
p-ISSN: 1412 – 7156, e-ISSN: 2579-9495

Baru satu dusun di Desa Caokng yang merupakan dusun ODF (Open Defecation Free).
Sedangkan dusun lainnya di tiga desa tersebut belum ODF. Angka kecacingan sangat tinggi
pada anak SD (77% tinja anak SD positif mengandung telur cacing). Faktor sanitasi
lingkungan lainnya selain jamban juga bermasalah, seperti air, SPAL dan sampah rumah
tangga. Indikator angka bebas jentik di wilayah tersebut hanya mencapai 60,02%, sehingga
potensi terjadinya kasus DBD masih tinggi, terbukti pada tahun 2015 masih terdapat 11 kasus
DBD dan 1 kasus meninggal dengan angka kesakitan 20,5 per 100.000 penduduk, angka ini
lebih tinggi dari target Indonesia Sehat (2 per 100.000 penduduk) [5]. Pada bidang pendidikan
perlu adanya inisiasi pembentukan PAUD di Desa Caokng, PAUD baru ada di desa Pahokng
dan Tunang, tetapi belum optimal dalam pembelajarannya. Selain itu prosentase lulusan SD

dan putus sekolah juga masih tinggi. SMP dan SMA belum merata di semua desa. Terutama
di desa Pahokng hanya ada SD dan PAUD. Sedangkan SMA hanya ada di desa Tunang. Di
bidang social ekonomi, masih terdapat status ekonomi masyarakat yang berada pada tingkat
menengah ke bawah, terutama di Desa Pahokng dan Desa Caokng. Padahal dilihat dari
potensinya wilayah tersebut memiliki potensi yang bisa dikembangkan dalam rangka
peningkatan daya beli masyarakat. Selain itu terdapat permasalahan yang cukup urgent untuk
segera ditangani yaitu, angka pernikahan dini di wilayah tersebut masuk dalam kategori tinggi,
dimana usia pernikahan adalah usia 15 – 16 tahun
Potensi masyarakat Kecamatan Mempawah Hulu terlihat dari bidang pertanian dan
perkebunan, sehingga bisa dikembangkan untuk meningkatkan nilai jual dan meningkatkan
pendapatan rumah tangga masyarakat. Struktur sosial budaya masyarakat Kecamatan
Mempawah Hulu umumnya berasal dari suku dayak, terutama Dayak Kanayatn. Karakteristik
masyarakat dayak dikenal sebagai masyarakat yang identik dengan tradisi agama
Katolik/Kristen, ramah, mementingkan hidup kekeluargaan, secara ekonomi tidak agresif atau
menganut pola hidup kesederhanaan.Karakteristik tersebut sebenarnya merupakan potensi
yang dapat ditingkatkan dalam pengembangan sumber daya manusia. Mata pencaharian yang
paling dominan adalah bertani, berkebun, beternak, berdagang serta sebagian sebagai pegawai
negeri sipil. Di samping suku Dayak asli (Dayak Kanayatn) terdapat suku lain seperti suku
Melayu, Jawa, Madura, Batak, Cina dan Bugis [3]. Kondisi ini menunjukkan bahwa
masyarakat Kecamatan Mempawah Hulu memiliki heterogenitas suku bangsa, meskipun tetap

didominasi oleh suku Dayak, sebagai suku asli wilayah tersebut.
Berdasarkan potensi dan permasalahan yang telah dipaparkan di atas, maka diperlukan
sebuah upaya pemberdayaan masyarakat dayak asli (Dayak Kanayatn) melalui implementasi
desa siaga, akses pendidikan dan sosial ekonomi dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat di Kecamatan Mempawah Hulu Kabupaten Landak Kalimantan Barat. Adapun
upaya yang akan dilakukan dalam penyelesaian masalah tersebut, antara lain melalui kegiatan
pendampingan dan Implementasi Desa Siaga, Peningkatan Akses Pendidikan, dan Pembinaan
Sosial Ekonomi Keluarga.
METODE PENGABDIAN
Dalam upaya mewujudkan pemberdayaan masyarakat tersebut beberapa startegi
dilakukan dengan mengkombinasikan tiga aspek pendekatan utama yaitu kesehatan,
pendidikan dan perekonomian kreatif, melalui beberapa langkah-langkah strategis. Untuk
aspek kesehatan dilakukan dalam bentuk dalam bentuk Lokakarya Mini, pelatihan Kader
Posyandu dalam Konseling Tumbuh Kembang Balita dan MP-ASI, Pelatihan Manajemen
Desa Siaga, Sosialisasi PHBS dan Pelatihan Tokoh Masyarakat dalam Penyediaan Sanitasi

93

Buletin Al Ribaath, Universitas Muhammadiyah Pontianak
Vol 14, No. 2, Desember 2017, Hal 91 –102

p-ISSN: 1412 – 7156, e-ISSN: 2579-9495

Sehat (Sarana Air Bersih, Jamban Sehat, Bak Sampah), Pendampingan Pemicuan STBM dan
Pembentukan Kader PHBS dalam mewujudkan dusun ODF (Open Defecation Free), dan
Inisiasi Pembentukan dan Pelatihan Profil GENRE (Generasi Berencana). Metode
pemberdayaan dalam aspek pendidikan dilakukan melalui Pemberdayaan Siswa dalam Belajar
Kelompok, Pembinaan dan Inisiasi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan Penyediaan
Rumah Baca – PAUD Sinergi dan Sekolah Hijau. Aspek pembinaan dan pemberdayaan
ekonomi dilakukan dengan Pelatihan Pemanfaatan Pekarangan Rumah untuk Menunjang
Ekonomi Keluarga, Pelatihan Ketrampilan Kerja (Membuat Kue, Kerajinan Tangan dan
Pengolahan Pisang, Jagung, Singkong dan Rebung), dan Pelatihan Kearsipan/Tata Kelola
Manajemen dan Pelatihan Komputer.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembinaan Dan Pemberdayaan Aspek Kesehatan
Lokakarya Mini dan Rembuk Desa
LokaKarya Mini dan Rembuk Desa di Kecamatan Mempawah Hulu Kabupaten Landak,
yang di laksanakan pada tiga desa yaitu Tunang, Pahokng, dan Caokng.LokaKarya Mini dan
Rembuk Desa pada tiga desa ini bertujuan untuk memperkenalkan diri kepada masyarakat
serta menyampaikan/pemaparan program kerja yang akan kami laksanakan dan juga
menyusun jadwal kegiatan tim. Adapun peserta dari LokaKarya Mini dan Rembuk Desa yaitu

Desa/Dusun, tokoh masyarakat, para kader, penduduk termasuk pemberdayaan dan
kesehjateraan keluarga (PKK) di Desa Tunang, Pahokng, dan Caokng. Waktu pelaksanaan
kegiatan LokaKarya Mini dan Rembuk Desa diselenggarakan pada tanggal 27- 29 Juli 2017
sekitar 4 jam dilakukan pada pagi hari antara jam 08.00 – 12.00 WIB di tiga desa Mempawah
Hulu. Kegiatan LokaKarya Mini dan Rembuk Desa ini dibuktikan dengan daftar hadir dan
dokumentasi.
MMD Dalam Pendampingan dan Implementasi Desa Siaga Serta Pembentukan Kader
Siaga
MMD Dalam Pendampingan dan Implementasi Desa Siaga Serta Pembentukan Kader
Siaga di Kecamatan Mempawah Hulu Kabupaten Landak dilaksanakan di tiga desa yaitu
Tunang, Pahokng, dan Caokng. Tujuan MMD Dalam Pendampingan dan Implementasi Desa
Siaga Serta Pembentukan Kader Siaga untuk menjadikan masyarakat di Tiga Desa tersebut
menjadi masyarakat yang siaga aktif dalam mencegah dan mengatasi masalah kesehatan dan
bencana alam serta mendukung Desa tersebut menjadi Desa yang Siaga dengan membentuk
kader desa siaga yang dibuktikan dengan dilampiran SK. Adapun peserta MMD Dalam
Pendampingan dan Implementasi Desa Siaga Serta Pembentukan Kader Siaga yaitu kepada
masyarakat dan Perangkat Desa di Desa Tunang, Pahokng, dan Caokng. Waktu pelaksanaan
kegiatan MMD Dalam Pendampingan dan Implementasi Desa Siaga Serta Pembentukan
Kader Siaga pada rentang tanggal 27- 29 Juli 2017. Kegiatan MMD Dalam Pendampingan dan
Implementasi Desa Siaga Serta Pembentukan Kader Siaga ini dibuktikan dengan SK, daftar

hadir dan dokumentasi. Hasil dari kegiatan pembentukan kader siaga hanya dilakukan di desa
pahokng, sedangkan di desa tunang dan caokng hanya melakukan penguatan Desa Siaga
karena sudah terbentuk kader siaga, di Desa Tunang dan Caokng.

94

Buletin Al Ribaath, Universitas Muhammadiyah Pontianak
Vol 14, No. 2, Desember 2017, Hal 91 –102
p-ISSN: 1412 – 7156, e-ISSN: 2579-9495

Penyuluhan PHBS dan Pembentukan Kader PHBS
Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang di praktekan
atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga
dapat menolong dirisendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif mewujudkan kesehatan
masyarakatnya [9]. Program Kegiatan Penyuluhan PHBS dan Pembentukan Kader PHBS
dilaksanakan di tiga Desa Kecamatan Menpawah Hulu Kabupaten Landak yaitu Desa Tunang,
Pahokng, dan Caokng.Tujuan dari kegiatan Penyuluhan PHBS dan Pembentukan Kader PHBS
adalah untuk mengajak/menyadarkan masyarakat agar hidup sehat dengan menerapkan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta membentuk kelompok kader PHBS di tiap
dusun. Program PHBS ini di laksanakan pada dua tatanan yaitu PHBS Tatatanan Rumah

Tangga dan PHBS Tatanan Sekolah. Sasaran dari kegiatan penyuluhan PHBS pada Desa
Pahokng yaitu Kader, Murid Sekolah Dasar dan Ibu Rumah Tangga, sedangkan sasaran
penyuluhan PHBS pada Desa Caokng yaitu pada Kader dan Murid Sekolah Dasar. Untuk
sasaran kegiatan Pembentukan Kader PHBS pada Desa Tunang, Pahokng, dan Caokng adalah
para wargayang ada di tiga Desa tersebut. Waktu pelaksanaan kegiatan Penyuluhan PHBS dan
Pembentukan Kader PHBS pada rentang tanggal 29-31 Juli 2017. Bukti kegiatan Penyuluhan
PHBS dan Pembentukan Kader PHBS ini di buktikan dengan adanya SK, daftar hadir dan
dokumentasi. Hasil dari kegiatan ini masyarakat dapat mengetahui indicator PHBS dalam
tatanan rumaha tangga dan anak sekolah mengetahui PHBS tatanan sekolah. Selain itu melalui
kegiatan ini dapat terbentuk kader PHBS di tiap dusun Desa Tunang, Desa Pahokng,dan Desa
Caokng. Jumlah kader di desa tunang berjumlah 9 orang, Desa Pahokng berjumlah 5 orang,
dan pada Desa Caokng berjumlah 15 orang.
Penyuluhan Rumah Sehat (Jamban sehat, Pemilahan & Pengelolaan Sampah, dll)
Perumahan Sehat merupakan konsep dari perumahan sebagai faktor yang dapat
meningkatkan standar kesehatan penghuninya. Konsep tersebut melibatkan pendekatan
sosiologis dan teknis pengelolaan faktor resiko dan berorientasi pada lokasi, bangunan,
kualitas, adaptasi, manajemen, penggunaaan dan pemeliharaan rumah dan lingkungan
sekitarnya, serta mencakup unsur-unsur apakah rumah tersebut memiliki penyediaan air
minum, dan sarana yang memadai untuk memasak, mencuci, menyimpan makanan, serta
membuang kotoran manusia maupun limbah lainnya [10].
Kegiatan Penyuluhan Rumah Sehatini dilaksanakan di tiga desa yaitu Tunang, Pahokng,
dan Caokng pada Kecamatan Mempawah Hulu Kabupaten Landak. Tujuan Program ini untuk
mengajak masyarakat-masyarakat di tiga Desa tersebut menjaga dan menjadikan rumahnya
rumah yang sehat terutama pada jamban sehat serta pemilahan dan pengelolaan sampah rumah
tangga sehingga penghuni di rumah tersebut juga menjadi sehat. Adapun sasaran dari kegiatan
dari Penyuluhan Rumah Sehat (Jamban sehat, Pemilahan & Pengelolaan Sampah, dll) di Desa
Tunang yaitu masyarakat, Desa Pahokng yaitu kader, dan Desa Caokng yaitu kader dan
masyarakat. Waktu pelaksanaan kegiatan Penyuluhan Rumah Sehat (Jamban sehat, Pemilahan
& Pengelolaan Sampah, dll) pada rentang tanggal 01-03 Agustus 2017. Bukti kegiatan
Penyuluhan Penyuluhan Rumah Sehat (Jamban sehat, Pemilahan & Pengelolaan Sampah, dll)
ini di buktikan dengan adanya daftar Hadir dan dokumentasi.
Sosialisasi Program Pemicuan STBM Menuju Dusun ODF
Strategi STBM adalah upaya dalam rangka percepatan peningkatan akses terhadap
sanitaso dasar sebagaimana tercantum dalam RPJMN tahun 2015-2019, adalah tersedianya

95

Buletin Al Ribaath, Universitas Muhammadiyah Pontianak
Vol 14, No. 2, Desember 2017, Hal 91 –102
p-ISSN: 1412 – 7156, e-ISSN: 2579-9495

universal acces atau cakupan akses sebesar 100% untuk air minum dan sanitasi [11]. Pemicuan
STBM (Pemicuan Sanitasi Berbasis Masyarakat) yang dilaksanakan dalam program ini
merupakan metode untuk mendorong masyarakat Mempawah Hulu agar melakukan
perubahan perilaku BABS (Buang Air Besar Sembarangan). Kegiatan ini dilakukan di tiga
desa yaitu Tunang, Pahokng dan Caokng, dari ketiga desa tersebut Pahokng telah melakukan
pembuatan jamban sederhana dengan cara melakukan arisan jamban dengan biaya 50 ribu
per/KK. Sedangkan desa caokng sudah ODF (Open Defecation Free), dan untuk Desa tunang
sudah melakukan pemicuan STBM, guna untuk menyadarkan masyarakat dan telah berjalan
program IPAL yang sudah dilaksanakan di desa tunang tersebut dengan pembuatan jamban di
setiap dusunnya. Waktu pelaksanaan kegiatan Pemicuan STBM diselenggarakan pada tanggal
4 - 6 Agustus 2017 sekitar 4 jam dilakukan pada pagi hari atau malam hari antara jam 08.00 –
12.00 WIB / jam 19.30 – 23.00 WIB. Hasil dari kegiatan di desa pahokng menghasilkan 1
jamban percontohan di salah satu dusun, sedangkan desa tunang program IPAL (Instalasi
Pengolahan Air Limbah) milik desa yang sudah berjalan.
Pelatihan Kader Posyandu (DDST) dan Pelatihan Pembuatan MP-ASI Dari Bahan
Lokal
Stimulasi tumbuh kembang anak adalah merangsang kemampuan anak umur 0-6 tahun
agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal [12]. Pelatihan ini dilaksanakan di Tiga
Desa yaitu Tunang, Pahokng, dan caokng pada Kecamatan Mempawah Hulu Kabupaten
Landak. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih Kader-Kader Posyandu tentang Deteksi Dini
Stimulasi Tumbuh Kembang (DDST) dan Pelatihan Pembuatan MP-ASI dengan
memanfaatkan potensi bahan-bahan lokal yang ada. Sasaran dari kegiatan Pelatihan Kader
Posyandu (DDST) dan Pelatihan Pembuatan MP-ASI Dari Bahan Lokal di Desa Tunang,
Pahokng, dan Caokng yaitu Kader dan Masyarakat. Dalam Pelatihan Pembuatan MP-ASI Dari
Bahan Lokal pada Desa Pahokng dan Caokng menggunakan bahan local berupa pisang yang
dicampur dengan roti tawar, serta susu formula atau ASI Eksklusif sedangkan desa tunang
menggunakan bahan local berupa jagung yang di olah menjadi pudding jagung. Adapun waktu
pelaksanaan kegiatan Pelatihan Kader Posyandu (DDST) dan Pelatihan Pembuatan MP-ASI
Dari Bahan Lokal pada tanggal 19 dan 20 Agustus 2017. Bukti dari kegiatan Pelatihan Kader
Posyandu (DDST) dan Pelatihan Pembuatan MP-ASI Dari Bahan Lokal yaitu berupa daftar
hadir dan dokumentasi. Hasil dari kegiatan ini para kader membuat menu MP-ASI dari bahan
lokal yang ada di desa tersebut, serta para kader mengajak orang tua untuk memanfaatkan
bahan local yang ada di desa masing-masing untuk tumbuh kembang anak
Pelatihan GENRE dan Inisiasi Program PIK-R di Sekolah
Generasi Berencana yang mana pembagian suatu bentuk seni atau tutur menurut kriteria
yang sesuai untuk bentuk tersebut, dalam semua jenis seni GENRE adalah suatu kategorisasi
tanpa batas-batas yang jelas, GENRE terbentuk melalui konvensi, dan banyak karya melintasi
beberapa GENRE dengan meminjam dan menggabungkan konvensi-konvensi tersebut.
GENRE dalam bentuk subjek didefinisikan adalah remaja dan pemuda yang memiliki
pengetahuan, bertindaj dan berperilaku sebagai remaja untuk menyiapkan dan perencanaan
menuju keluarga berencana serta memiliki tujuan untuk memfasilitasi remaja agara belajar
memahami dan mempratekan perilaku hidup sehat dan berakhlak untuk mencapai ketahanan
sebagai dasar mewujudkan generasi berencana [13]. Dalam program ini memiliki sasaran umur
10-24 tahun dan belum menikah. Kegiatan ini dilaksakan di Kecamatan Mempawah Hulu di

96

Buletin Al Ribaath, Universitas Muhammadiyah Pontianak
Vol 14, No. 2, Desember 2017, Hal 91 –102
p-ISSN: 1412 – 7156, e-ISSN: 2579-9495

tiga Desa yaitu Tunang pada siswa SMA Kadesi dan remaja-remaja pada desa tunang,
Pahokng pada remaja-remaja putus sekolah disekitar Desa Pahokng, dan Caokng pada siswa
SMA N 2 Mempawah Hulu. Tujuan dari kegiatan ini memberikan pemahaman kepada sasaran
mengenai GENRE, pentingnya PIK-R dan meminta agar sasaran dapat membentuk PIK-R .
Sasaran kegiatan ini pada remaja yang ada di lingkungan Desa Pahokng, siswa SMAN 2
Mempawah Hulu di Desa Caokng dan Tunang siswa SMA Kadesi dan remaja desa tunang.
Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan pada rentang tanggal 21-22 Agustus 2017. Adapun bukti
kegiatan ini dokumentasi dan daftar hadir. Hasil kegiatan ini dapat memberikan informasi
mengenai GENRE dan PIK-R.
Inisiasi Pembentukan Profil GENRE
Dalam pembentukan profil GENRE ini mereka harus memiliki sasaran dan tujuan yang
mana GENRE akan berkelanjutan ke PIK Remaja, kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR).
PIK Remaja atau mahasiswa adalah suatu wadah dalam program GENRE, untuk memberikan
pelayanan informasi dan konseling tentang kesehatan reproduksi serta kegiatan-kegiatan
penunjang lainnya, dan untuk BKR (Bina Keluarga Remaja) adalah suatu kelompok atau
kegiatan yag dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan sikap dan perilaku orangtua remaja
dalam rangka pembinaan tumbuh kembang remaja.Kegiatan ini dilaksanakan di Kecamatan
Mempawah Hulu di Desa Tunang pada tanggal 21 agustus 2017 di SMA Kadesi dengan
sasaran siswa SMA dan remaja-remaja Desa tunang. Hasil kegiatan ini adalah dapat
terbentuknya ketua dan beserta anggota PIK-R nomor SK 05/2012, dokumentasi dan daftar
hadir.
Sosialisasi Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan Aplikasi Penanaman TOGA
Tanaman obat adalah tanaman yang memiliki khasiat obat dan digunakan sebagai obat
dalam penyembuhan maupun mencegah penyakit. Pengertian khasiat obat adalah mengandung
zat aktif yang berfungsi mengobati penyakit tertentu atau jika tidak mengandung zat aktif
tetapi mengandung efek resultan / sinergi dari berbagai zat yang berfungsi mengobati [14].
Kegiatan Sosialisasi Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan Aplikasi Penanaman TOGA
dilaksanakan di Tiga Desa Kecamatan Mempawah Hulu Kabupaten Landak dengan bertujuan
untuk menginformasikan kepada masyarakat di Tiga Desa tersebut bahwa pentingnya TOGA
serta mengajak masyarakat bersama-sama menanam tanaman TOGA untuk kepentingan
bersama. Sasaran dari kegiatan Sosialisasi Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan Aplikasi
Penanaman TOGA di Tunang, Pahokng dan Caokng adalah masyarakat-masyarakat di tiga
Desa tersebut. Adapun waktu pelaksanaan Sosialisasi Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan
Aplikasi Penanaman TOGA pada rentang tanggal 08-10 Agustus 2017. Bukti dari kegiatan
Sosialisasi Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan Aplikasi Penanaman TOGA adalah berupa
daftar hadir dan dokumentasi. Hasil dari kegiatan ini masyarakat telah mengaplikasikan
TOGA di perkarangan rumahnya.
Penyediaan Bibit TOGA dan Pelabelan Jenis Serta Manfaat Masing-Masing TOGA
Untuk Penyediaan Bibit TOGA dan Pelabelan Jenis Serta Manfaat Masing-Masing
TOGA sudah dilaksanakan di Tiga Desa yaitu Tunang, Pahokng, dan Caokng di Kecamatan
Mempawah Hulu Kabupaten Landak bertujuan mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi
dalam gotong royong penyediaan dan penanaman TOGA serta mengetahui manfaat dari
TOGA-TOGA yang ditanam. Sasaran dari kegiatan Penyediaan Bibit TOGA dan Pelabelan

97

Buletin Al Ribaath, Universitas Muhammadiyah Pontianak
Vol 14, No. 2, Desember 2017, Hal 91 –102
p-ISSN: 1412 – 7156, e-ISSN: 2579-9495

Jenis Serta Manfaat Masing-Masing TOGA di Tunang, Pahokng dan Caokng adalah
masyarakat-masyarakat di tiga Desa tersebut. Adapun waktu pelaksanaan Penyediaan Bibit
TOGA dan Pelabelan Jenis Serta Manfaat Masing-Masing TOGA pada tanggal 08-10 Agustus
2017. Bukti dari kegiatan Penyediaan Bibit TOGA dan Pelabelan Jenis Serta Manfaat MasingMasing TOGA adalah berupa daftar hadir dan dokumentasi. Hasil kegiatan ini pada Desa
Tunang terbentuk 1 tempat sampel TOGA, Desa Pahokng terbentuk 2 tempat sampel TOGA,
dan pada Desa Caokng terbentuk komunitas pemerhati TOGA di setiap rumah.
Pembinaan Aspek Pendidikan
Sosialisasi Rumah Baca dan Support buku bacaan untuk Rumah Baca percontohan
Sosialisasi rumah baca dilaksakan di Kecamatan Mempawah Hulu pada tiga desa yaitu,
Tunang, Pahokng, dan Caokng pada PAUD di Tunang , Pahokng pada PAUD BASOPA dan
Caokng pada Paud Sule Sangkinang Mayang. Tujuan dari sosialisasi meminta dukungan
kepada sekolah PAUD yang ada di tiga Desa tersebut untuk bekerjasama dalam menjadikan
sekolah PAUD tersebut menjadi Rumah baca dan mensosialisaikan akan pentingnya
membaca dari usia dini serta mensupport buku bacaan agar dapat digunakan setelah
dilaksakannya KKN-PPM ini. Sasaran sosialisasi tersebut pada guru PAUD , orang tua siswa
PAUD dan siswa PAUD. Pelaksanaan kegiatan ini dilkakukan pada rentang tanggal 12-13
Agustus 2017. Hasil kegiatan ini terbentuknya Rumah Baca pada setiap desa. Adapun bukti
dari kegiatan ini yaitu dokumentasi dan daftar hadir. Hasil dari kegiatan ini telah disuport buku
bacaan kepada PAUD yang di tempakan sebagai rumah baca dan telah diresmikannya rumah
baca oleh kepala desa serta adanya penanggung jawab yang mengelola rumah baca tersebut.
Pembinaan dan Revitalisasi PAUD yang Belum Aktif (Desa Caokng)
pembinaan dan revitalisasi PAUD yang belum aktif dilaksakan di Kecamatan
Mempawah Hulu di Desa Caokng khususnya Dusun Caokng. Tujuan dari pelaksanaan
kegiatan ini agar masyarakat di Dusun Caokng mendukung akan terlaksanya sekolah PAUD
di Dusun tersebut karena gedung dari sekolah PAUD tersebut sudah dibangun tetapi belum
digunakan serta agar masyarakat mengetahui pentingnya PAUD untuk perkembangan anak.
Sasaran kegiatan tersebut kepada masyarakat Dusun Caokng. Pelaksanaan kegiatan ini
dilakukan pada rentang tanggal 14-15 Agustus 2017. Adapun bukti dari kegiatan ini
dokumentasi dan daftar hadir.
Pembentukan Kelompok Belajar dan Pendampingan Aplikasi Metode Pembelajaran
yang Efektif
Kelompok belajar adalah suatu kegiatan belajar yang dilakukan bersama-sama guna
menyelesaikan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan belajar. Pada kegiatan ini di tiga
desa Kecamatan Mempawah Hulu khususnya di desa pahokng, caokng dan tunang dilakukan
kegiatan kelompok belajar dan pemberian media pembelajaran yang efektif di PAUD tiga desa
tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 27 Agutus 2017. Tujuan terbentuknya
kelompok belajar dan aplikasi pembelajaran yang efektif oleh guru untuk siswa agar siswa
efektif dan kreatif dalam belajar serta meningkatkan motivasi belajar siswa . Adapun bukti
kegiatan ini berupa dokumentasi dan daftar hadir.

98

Buletin Al Ribaath, Universitas Muhammadiyah Pontianak
Vol 14, No. 2, Desember 2017, Hal 91 –102
p-ISSN: 1412 – 7156, e-ISSN: 2579-9495

Pembinaan Aspek Perekonomian
Pelatihan Wirausaha Masyarakat (Kelompok Ayam Petelur)
Pelatihan wirausaha adalah pelatihan yang dilakukan dalam membentuk suatu kelompok
yang mana mereka akan dibagi dan disusun sesuai keahlian masing-masing, dan disini
diberikan juga pelatihan dan pendampingan dalam memproses suatu produksi dimana
masyarakat akan dipandu dalam melaksanakan kegiatan wirausaha.Pada kegiatan pelatihan
wirausaha ini masyarakat di tiga desa Kecamatan Mempawah Hulu khususnya desa Tunang,
Pahokng dan caokng. Dengan dibentuknya 3 kelompok ternak ayam broiler di tiga dusun
terpilih, dengan jumlah anggota kelompoknya sebanyak 5 org/dusun di desa tunang.Di Desa
pahokng untuk ayam petelur tidak bisa terlaksana dikarenakan tempat membeli bibit ayam
petelur sulit untuk dijangkau dan diganti dengan budidaya ikan lele. Sedangkan untuk desa
caokng akses transportasi yang jauh dari perkotaan sehingga tidak memungkinkan kegiatan
ini dilaksanakan. Waktu pelaksanaan kegiatan pelatihan kewirausahaan diselenggarakan pada
tanggal 27Agustus 2017. Peserta kegiatan kelompok masyarakat ekonomi menengah
kebawah.. Hasil kegiatan ini masyarakat dapat membuat usaha mandiriguna bisa mengangkat
status ekonomi keluarga dan pemenuhan gizi keluarga. Adapun bukti kegiatan ini dokumentasi
dan daftar hadir.
Penyediaan Support Bibit Ayam Petelur dan Maintenance Ayam Petelur
Pembudidayaan ayam petelur perlu dilakukan disetiap desa karena dengan adanya
peternakan ayam petelur dapat meningkatkan perekonomian masyrakat desa. Kegiatan ini
dilaksanakan di Kecamatan Mempawah Hulu dan Pada kegiatan ini hanya dilaksanakan di
desa tunang, dengan melakukan support bibit ayam broiler sebanyak ½ box. Kegiatan ini
dilaksanakan pada tanggal 28 Agustus 2017. Di desa pahokng dengan melakukan support bibit
ikan lele . Dan di desa Caokng tidak melaksanakan kegiatan ini. Adapun bukti kegiatan ini
adalah dokumentasi dan daftar hadir.
Penyedian Bak Sampah Percontohan
Bak sampah pada umumnya adalah tempat untuk menampung sampah secara sementara
yang biasanya terbuat dari logam atau plastik yang diletakan diluar atau didalam ruangan, bak
sampah juga diperlukan dilingkungan sekitar masyarakat.Kegiatan ini dilakukan di Kabupaten
Landak Kecamatan Mempawah hulu di Desa Tunang, Desa Pahokng, dan Desa Caokng pada
tanggal 28 Agustus 2017, sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat. Hasil kegiatan ini
adalah terbentuknya percontohan bak sampah sebanyak 5 buah di desa Tunang, terbentuknya
percontohan bak sampah sebanyak sebanyak 3 buah di Desa Pahokng, dan 2 buah percontohan
bak sampah pada Desa Caokng. Adapun bukti dari kegiatan ini adalah bak sampah disetiap
desa, dokumentasi dan daftar hadir.
Pelatihan Wirausaha Masyarakat (Pengolahan Produk lokal)
Pelatihan wirausaha adalah pelatihan yang dilakukan dalam membentuk suatu kelompok
yang mana mereka akan dibagi dan disusun sesuai keahlian masing-masing, dan disini
diberikan juga pelatihan dan pendampingan dalam memproses suatu produksi dimana
masyarakat akan dipandu dalam melaksanakan kegiatan wirausaha. Pada kegiatan ini di tiga
desa kecamatan Mempawah Hulu khususnya Desa pahokng, desa tunang, desa caokng .
melakukan pelatihan wirausaha masyarakat dengan melibatkan kelompok wirausaha dengan

99

Buletin Al Ribaath, Universitas Muhammadiyah Pontianak
Vol 14, No. 2, Desember 2017, Hal 91 –102
p-ISSN: 1412 – 7156, e-ISSN: 2579-9495

memanfaatkan potensi produk lokal yang ada di desa masing masing. Adapun bukti kegiatan
ini adalah dokumentasi dan daftar hadir.
Pelatihan Pemackingan dan pemasaran Produk kelompok wirausaha masyarakat
Pelatihan pemackingan dan pemasaran produk sangat perlu diterapkan karena dengan
pemackingan yang menarik akan menimbulkan pengaruh yang sangat besar dalam suatu
produk yang kita pasarkan baik dari segi bentuk dan kemasannya, disini juga kita edukasi
dalam perincian suatu produk mendapatkan keuntungan yang sesuai dengan produk tersebut
serta Pada kegiatan ini mahasiswa melakukan pelatihan pemackingan kepada kelompok
wirausaha agar menarik minat pembeli serta mengajak kelompok wirausaha melakukan
pemasaran produk yang sudah dibuat agar laku terjual dipasaran . Pada kegiatan ini di tiga
desa kecamatan Mempawah Hulu khususnya Desa pahokng , desa tunang , desa caokng.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 29 agustus 2017. Adapun bukti kegiatan ini adalah
dokummentasi dan daftar hadir.
Pembentukan Kelompok Wirausaha Masyarakat (Pemberian Nama Kelompok
Wirausaha dan Nama Produk)
Pembentukan kelompok wirausaha masyarakat harus dilakukan atau dibentuk di suatu
desa karena pembentukan ini dilakukan agar kelompok wirausaha dapat berjalan dengan baik
dan tetap berjalan. Adapun kegiatan ini adalah di tiga desa membentuk kelompok wirausaha .
di desa pahokng kelompok wirausaha diberi nama kelompok wirausaha UKM pahokng dan
memiliki 3 produk unggulan yang memanfaatkan potensi bahan lokal yang ada didesa tersebut
yaitu : keripik bawang ikan lele pahokng , sahang pahokng , Rebung kering pahokng , dan
manisan kulit pisang pahokng . Di Desa Tunang diberi nama kelompok wirausaha dayakng
tarigas dan memiliki produk unggulan yang memanfaatkan potensi bahan lokal yang ada
didesa tersebut yaitu : keripik pisang ,keruja (keripik jagung ) , dan jus jagung. Di Desa caokng
diberi nama Kelompok wirausaha mayang terurai bukit nunga dan memiliki produk unggulan
yang memanfaatkan potensi bahan lokal yang ada didesa tersebut yaitu : keripik pisang caokng
, Keribo (keripik rebung rasa oreo), teraja manis (Teh rambut jagung manis), keribinis (keripik
ubi manis) .Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 29 Agustus 2017. Adapun bukti kegiatan
ini adalah dokumentasi, hasil produk dan daftar hadir.
Legalisasi Kelompok Wirausaha Masyarakat
Setiap kelompok wirausaha harus memiliki legalitas agar kelompok wirausaha tersebut
menjadi legal dan kelompok wirausaha bisa berjalan dengan baik. Kegiatan ini dilaksanakan
di Kecamatan mempawah hulu di tiga desa yaitu Desa Tunang, desa Pahokng dan desa
Caokng. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 29 Agustus 2017. Adapun kegiatan ini adalah
legalisasi kelompok wirausaha masyarakat dengan bukti kegiatan SK wirausaha nomor
01/2017 (Desa Caokng), nomor 510/XII/ 2017 (Desa Pahokng), nomor 503/021/ SKU/
EKBANG/2017 (Desa Tunang).
KESIMPULAN
Strategi pendekatan pemberdayaan melalui upaya komprehensif dalam bidang
kesehatan ekonomi dan pendidikan merupakan strategi yang cukup efektif untuk dilakukan
dalam upaya peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) di Kecamatan Mempawah
Hulu Kabupaten Landak Kalimantan Barat. Strategi ini mengedepankan pada peran serta

100

Buletin Al Ribaath, Universitas Muhammadiyah Pontianak
Vol 14, No. 2, Desember 2017, Hal 91 –102
p-ISSN: 1412 – 7156, e-ISSN: 2579-9495

masyarakat dalam kesehatan melalui penguatan desa siaga, revitalisasi upaya kesehatan
berbasis masyarakat, dan pemanfaatan herbal setempat dalam pengobatan tradisional. Dalam
bidang pendidikan upaya pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui peningkatan
kemandirian siswa dalam belajar aktif dengan belajar kelompok dan menghidupkan wadah
pendidikan anak usia dini. pendekatan peningkatan perekonomian masyarakat dilakukan
melalui peningkatan kemampuan kewirausaan melalui pelatihan-pelatihan dan pembentukan
kelembagaan wirausaha yang nantinya dapat menopang produk usaha yang dihasilkan.
Melalui kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan tersebut, diharapkan dapat
ditindaklanjuti secara maksimal oleh masyarakat dengan pemantauan dari kepala desa dan tim
pengabdi secara periodik. Sehingga permasalahan kesehatan masyarakat khususnya di 3 desa
yang merupakan lokasi kegiatan semakin meningkat dan perekonomian masyarakat dapat
terbantu melalui kelompok-kelompok wirausaha yang telah diinisiasi melalui kegiatan
pengabdian ini. Selain itu diharapkan akses pendidikan juga meningkat dan anak didik
semakin meningkatkan semangat belajarnya melalui kelompok-kelompok belajar di 3 desa.
UCAPAN TERIMAKASIH
Kegiatan Pengabdian ini didanai dari Dana Hibah Pengabdian KKN-PPM Direktorat
Jenderal Perguruan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, melalui SK Nomor :
059/K11.A/KM/2017 dengan nomor kontrak : 1034/K11.A/KM/2017. Untuk itu kami dari
Tim KKN PPM Kecamatan Mempawah Hulu Kabupaten Landak mengucapakan terimakasih
atas dukungan dan pendanaan yang telah diberikan.
PUSTAKA
[1]. Biro Pusat Statistik Kabupaten Landak. Hasil Sensus Penduduk. Landak: BPS
Kabupaten Landak. 2015.
[2]. Biro Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Barat. Indeks Pembangunan Manusia Provinsi
Kalimantan Barat Tahun. Pontianak: BPS Prov. Kalbar.2015.
[3]. Kecamatan Mempawah Hulu. Profil Kecamatan Mempawah Hulu. Landak: Kecamatan
Mempawah Hulu. 2015.
[4]. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Desa Siaga Aktif. Jakarta :
Kemenkes RI. 2010.
[5]. Puskesmas Karangan. Profil Kesehatan Wilayah Kerja Puskesmas Karangan Tahun
2015. Karangan: Puskesmas Karangan. 2015.
[6]. Pemerintah Desa Caokng. Profil Desa Caokng Kecamatan Mempawah Hulu.
Mempawah Hulu: Pemerintash Desa Caokng. 2015.
[7]. Pemerintah Desa Pahokng. RPJM Desa Pahokng Tahun 2016-2020. Mempawah Hulu:
Pemerintah Desa Pahokng. 2015.
[8]. Pemerintah Desa Tunang. Profil Desa Tunang Kecamatan Mempawah Hulu.
Mempawah Hulu: Pemerintah Desa Tunang.. 2015.
[9]. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Buku pedoman pembinaan program prilaku
hidup bersih dan sehat di tatanan rumah tangga , pusat penyuluhan , kesehatan
masyarakat. Jakarta: DEPKES RI. 2000
[10]. Mukono. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Surabaya : Airlangga University Press.
2000.
[11]. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Strategi Nasional Sanitasi Tota Berbasis
Masyarakat. Jakarta : Kemenkes RI. 2008.

101

Buletin Al Ribaath, Universitas Muhammadiyah Pontianak
Vol 14, No. 2, Desember 2017, Hal 91 –102
p-ISSN: 1412 – 7156, e-ISSN: 2579-9495

[12]. Permenkes no.3 tahun 2014 tentang sanitasi total berbasis masyarakat
[13]. Departemen Kesehatan. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat . Pedoman
Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat
Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta : Dapertemen Kesehatan. 2005.
[14]. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. Pendewasaan Usia Perkawinan.
Jakarta: BKKBN. 1998.

102

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26