120 ANALISIS DAN MONITORING TRAFFIC KINERJA JARINGAN WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) DI KANTOR KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA (KOMINFO) YOGYAKARTA MENGGUNAKAN APLIKASI MRTG BERBASIS SNMP

Jurnal JARKOM Vol. 5 No. 2 Juni 2017

ISSN: 2338-6313

ANALISIS DAN MONITORING TRAFFIC KINERJA JARINGAN
WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) DI KANTOR
KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA (KOMINFO) YOGYAKARTA
MENGGUNAKAN APLIKASI MRTG BERBASIS SNMP
Joko Susilo1, Dr.Ir. Amir Hamzah2,Joko Triyono3
1,2,3Teknik Informatika, FTI, IST AKPRIND
Jokosusilo1708@gmail.com1 ,Amir@akprind.ac.id2, zainjack@gmail.com3
Intisari
Pada Dinas pemerintahan komunikasi dan informatika (KOMINFO) Yogyakarta
memiliki fasilitas jaringan internet untuk mendukung kegiatan kelancaran suatu pekerjaan para
karyawan (staff) yang ada dilingkungan kantor KOMINFO Yogyakarta. Koneksi jaringan
internet yang baik dan cepat sangat di pengaruhi kelancaran arus data dan juga berpengaruh
kepada kinerja dari karyawan. Seorang admin jaringan harus mampu melakukan pengawasan
terhadap jaringan internet baik secara software maupun dari segi hardware. Hal utama yang
dilakukan oleh seorang admin jaringan dikantor KOMINFO Yogyakarta harus mampu
merealisasikan salah suatu perangkat lunak seperti Multi Router Traffic Grapher (MRTG)yang
dapat berfungsi untuk memantau jaringan internet yang ada dilingkungan tersebut Kecepatan

internet ditentukan oleh besarnya ketersediaan bandwidth dengan banyaknya jumlah
pengguna (user) yang mengakses jaringan tersebut.
Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan bandwidth, nilai
intensitas traffic, dan nilai Grade of Service (GoS) sehingga dapat melihat kinerja jaringan
tersebut. Untuk mengetahui bagaimana solusi untuk mengatasi suatu permasalah trafik
kinerja jaringan internet agar dapat lebih
efisiensi.Maka harus melakukan efisiensi
pengalokasian bandwidth bertujuan untuk membangun dan meningkatkan kinerja jaringan,
dan dapat melakukan pengembangan perangkat jaringan dimasa yang akan datang.
Penelitian ini dilakukan pada KOMINFO Yogyakarta menggunakan aplikasi MRTG
berbasisSNMP yang digunakan utuk memonitoring dan menganalisis penggunaan bandwidth
selanjutnya hasil dari penggunaan bandwidth tersebut akan dihitung menggunakan teori
Erlang-B. Dari hasil perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan algoritma teori ErlangB didapat suatu nilai Grade of Service (GoS) satu jam tersibuk sebesar 0,003 % . Hal ini
berati nilai probabilitas semua saluran sibuk pada satu jam tersebut adalah sebesar 0,003 %.
Nilai GoS ini sudah cukup baik dikarenakan kecil kemungkinan suatu akses gagal. Namun,
jika dilihat dari data bulanan terjadi peningkatan kepadatan trafik. Sehingga perlu dilakukan
analisa kebutuhan sebagai bahan pertimbangan bagi seorang admin jaringan untuk masa
yang akan datang.
Kata kunci: Kepadatan Traffic,MRTG, SNMP, Algoritma Erlang-B, Grade of Services (GoS)
PENDAHULUAN

Dalam perkembangan teknologi jaringan telah banyak membuat perubahan bagi
kehidupan manusia. Hal ini ditandai dengan perkembangan teknologi berbagai perangkat
keras (Hardware) maupun perangkat lunak (Software) sehingga membawa dampak yang
cukup besar dalam hal transfer data ataupun dalam media penyajian suatu data informasi.
Penyajian data informasi menjadi lebih cepat, lebih tepat, dan akurat tanpa dibatasi oleh
jarak, ruang dan waktu.Adapun dalam perkembangannya teknologi jaringan komputer
diantaranya jaringan Local Area Network (LAN) merupakan jaringan yang menggunakan
kabel. Dan jaringan Wireless Local Area Network (WLAN) merupakan teknologi jaringan
nirkabel (tanpa kabel). Bagaimana jaringan Wireless Local Area Network ini bekerja yaitu
dengan menggunakan gelombang radio sebagai alat media transmisi data. Kegunaan dari
jenis jaringan Wireless Local Area Network yaitu untuk memberikan kemudahan dalam
menyediakan koneksi jaringan internet di daerah atau tempat yang tidak dimungkinkan untuk
pemasangan jaringan dengan kabel, pengaksesan jaringan dapat dilakukan dari jalur mana
saja, jaringan wireless merupakan jaringan yang memiliki mobilitas tinggi yang mampu
meningkatkan kualitas layanan dan kualitas produktivitas, dapat menggunakan berbagai
topologi jaringan, dan memudahkan dalam penginstalan cepat dan mudah. Dalam hal ini
dinas pemerintahan komunikasi dan informatika (KOMINFO) Yogyakarta memanfaatkan

120


Jurnal JARKOM Vol. 5 No. 2 Juni 2017

ISSN: 2338-6313

perkembangan teknologi jaringan internet tersebut. Dinas pemerintahan komunikasi dan
informatika (KOMINFO)
Yogyakarta telah memiliki fasilitas
jaringan internet yang
menghubungkan jaringan komputer antar gedung, ruangan, dan juga jaringan ke luar area
kantor komunikasi dan informatika Yogyakarta. Untuk melakukan Komunikasi antara kantor
cabang dan kantor pusat dibutuhkan media transmisi sebagai sarana kumunikasi data, untuk
membangun jaringan dalam satu kota bisa menggunakan media WirelessLocal Area Network
(WLAN) untuk menghubungan antar kantor.
Untuk mengetahui kualitas jaringan pada kantor KOMINFO dilakukan penelitian baik
dari tingkat penggunaan bandwidth yang belum merata dan berbeda-beda pada setiap lokasi.
Dikarenakan penggunaan bandwidth pada jaringan di kantor dinas pemerintahan komunikasi
dan informatika Yogyakarta bukan hanya dipengaruhi oleh banyaknya user, namun juga
dipergunakan oleh jenis dan tingkat kebutuhan pengiriman dan penerimaan data ( upload
dan donwload ) yang berbeda-beda. Dilihat dari padatnya lalu lintas data yang melintas
melalui jaringan yang ada pada kantor komunikasi dan informatika Yogyakarta, dapat

digambarkan melalui kepadatan traffic jaringan yang ada pada kantor KOMINFO Yogyakarta
untuk mengetahui hasil traffic jaringan tersebut dibutuhkan softwareMulti Router Traffic
Grapher (MRTG). MRTG adalah aplikasi yang digunakan untuk memantau beban
trafficpada link jaringan. MRTG akan membuat halaman HTMLyang berisi gambar GIF yang
menggambarkan traffic melalui jaringan secara harian, mingguan, bulanan dan tahunan.
Sedangkan ProtocolSNMP merupakan salah satu protokol resmi dari Internet Protocol suite
yang dibuat oleh Internet Engineering Task Force (IETF). SNMP merupakan contoh dari layer
7 aplikasi yang digunakan oleh network manajemensystem untuk memonitor perangkat
jaringan sehingga dapat memberikan informasi yang dibutuhkan bagi pengelolanya. Hal dapat
dianalisa dan dijadikan gambaran pada masa-masa yang akan datang. Dengan demikian
informasi ini dapat menjadi pertimbangan dalam pengembangan jaringan dan teknologi yang
digunakan. Dari uraian latarbelakang diatas maka penulis akan melakukan penelitian dengan
judul “Analisis Dan Monitoring Traffic Kinerja Jaringan Wireless Local Area Network (WLAN)
Di kantor Komunikasi Dan Informatika (KOMINFO) Yogyakarta Menggunakan Aplikasi
MRTG Berbasis SNMP”.
TINJAUAN PUSTAKA
Syukron (2012), dalam penelitiannya berjudul “ Analisis Lintas Trafik Internet dan
jaringan Komputer Lokal PT SUKANDA DJAYA–YOGYAKARTA”. Pada penelitian ini
dijelaskan secara detail mengenai arsitektur jaringan, topologi jaringan, perangkat keras dan
perangkat lunak yaitu menggunakan MRTG, serta media penghubung antar jaringan di PT

SUKANDA DJAYA–YOGYAKARTA.
Gea (2009), meneliti tentang “ Analisis Traffic menggunakan MRTG Berbasis SNMP
Pada Jaringan Kampus Universitas Sumatra Utara “.Hal utama yang menyebabkan kepadatan
traffic adalah karakteristik dari kebutuhan user. Tingginya kepadatan traffic menyebabkan
kongesti (kemacetan) pada jaringan. Solusi untuk mengatasi permasalahan pada traffic
adalah efesiensi dan peningkatan traffic pada tujuan utama pembangunan jaringan. Hasil
yang ingin dicapai adalah mengenai penggunaan perangkat lunak yang digunakan yaitu
MRTG berbasis SNMP, peningkatan kinerja jaringan dapat dilakukan dengan pengembangan
perangkat jaringan. Serta pemberian solusi untuk mengatasi pada trafficjaringan agar efisiensi
peningkatan jaringan menjadi kelebihannya.
Di dalam penelitiannya juga dijelaskan Penelitian lainnya yang dilakukan oleh
Handayani(2014), dengan judul “ Monitoring dan Analisis Traffic di Jaringan USM
menggunakan Multi Router Traffic Grapher “. Untuk mengetahui akses internet di beberapa
gedung yang di miliki USM, ternyata di gedung M dan Q sebagai home base FTIK, peneliti
sering mengalami kesulitan untuk memperoleh akses internet. Berdasarkan permasalahan di
atas, peneliti tertarik untuk mengamati, menganalisis pengaksesan bandwidthdi USM yang
terjadi pada saat masa perkuliahan aktif ataupun masa akhir perkuliahan dengan cara
memonitoring pengaksesan internet di USM. Solusi dari penelitian ini adalah dengan
melakukan monitoring jaringan dengan MRTG. Tujuan utama yang ingin dicapai pada
penelitian ini adalah adanya luaran yang diperoleh dari hasil penelitian yang mampu memberi

masukan terhadap kebijaksanaan tentang besarnya pengalokasian bandwidth yang ada di
USM sehingga bandwidth yang telah disewa dapat dimanfaatkan secara optimaloleh seluruh
civitas akademika USM.

121

Jurnal JARKOM Vol. 5 No. 2 Juni 2017

ISSN: 2338-6313

LANDASAN TEORI
Topologi jaringan atau arsitektur jaringan adalah gambaran perencanaan hubungan
antar komputer dalam Local Area Network, yang umumnya menggunakan kabel (sebagai
media transmisi), dengan konektor, ethernet card dan perangkat pendukung lainnya. Menurut
Syafrizal (2005).Media transmisi dapat berupa apa saja yang dapat membawa informasi dari
sumber ke tujuan. Namun dalam komunikasi data, definisi informasi dan media transmisi
lebih spesifik. Media transmisi biasanya berupa ruang udara, kabel logam, atau kabel seratoptik. Dan informasi biasanya berupa sinyal hasil dari konvensi data dari tempat lain
(Forouzan, 2007) .

Monitoring Jaringan

Monitorng jaringan atau pemantauan jaringan merupakan kegiatan rutin yang bisa
membantu untuk mendeteksi sedini mungkin bila ada perubahan pada jaringan. Dengan
monitoring juga bisa mendeteksi terjadinya penurunan kinerja jaringan dan sistem yang ada
pada jaringan tersebut. Mengingat cukup pentingnya fungsi monitor ini maka pada sistem
operasi, baik sistem operasi jaringan maupun sistem operasi lain yang menyediakan fasilitas
akses jaringan, juga dilengkapi dengan program bantu atau utilitas monitoring ini.
Pada dasarnya sistem monitoring tersebut memantau penggunaan resourse yang
ada berupa space pada hard disk drive, memori maupun processor. Dari hasil pemantauan
yang dilakukan setiap hari dapat mengantisipasi tingkat pertumbuhan jaringan, yang dengan
demikian dapat mempersiapkan upgrade bilamana diperlukan. (Wahana, 2001).
Traffic Jaringan
Gea (2009), secara umum, traffic adalah perpindahan suatu benda dari satu tempat
ke tempat lain. Di bidang pertelekomunikasian, yang dimaksud dengan benda disini adalah
sinyal-sinyal informasi seperti pulsa dan frekuensi. Jadi traffic adalah perpindahan sinyalsinyal informasi dari satu tempat ke tempat lain melalui media telekomunikasi.
Traffic juga dapat diartikan sebagai pemakaian (pendudukan) terhadap suatu sistem
peralatan/saluran telekomunikasi yang diatur dengan waktu (kapan dan beberapa lama), juga
terkait dengan apa yang dipakai, dari mana, ke mana, dan lain-lain. Sibuknya sistem CPU
sehingga tidak dapat memproses data atau menunda pemprosesan merupakan suatu indikasi
kepadatan traffic.
OSI (Open System Interconnection)

Model OSI berisi 7 lapis (layer) yang menentukan fungsi protokol komunikasi data.
Setiap lapisan yang ada dalam model OSI memiliki fungsi dalam komunikasi data di dalam
jaringan komputer. Seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 1. yaitu tentang susunan seven
layer pada OSI model.

Gambar 1. Model OSI (Forouzan, 2007).
OSI (Open System Interconnect) Layer sebuah arsitektur model komunikasi data
disebut Open System Interconnect atau OSI Refference Model telah dibuat oleh

122

Jurnal JARKOM Vol. 5 No. 2 Juni 2017

ISSN: 2338-6313

International Standards Organization (ISO) yang ditujukan untuk menemukan struktur dan
fungsi protokol komunikasi data pada berbagai tingkat komunikasi didalam jaringan komputer
(Tanenbaum & Wetherall, 2011). Pada setiap lapisan OSI model akan melakukan interaksi
yang mampu menjembatani antar device untuk melakukan komunikasi. Gambar dapat dilihat
pada gambar 2. menunjukkan interaksi tiap lapisan OSI model.


Gambar 2. Interaksi Tiap Layer Pada OSI Model (Forouzan, 2007).
Dibawah ini adalah pengertian tiap lapisan OSI model menurut (Forouzan, 2007)
dalam bukunya yang berjudul Data Communication and Networking.
1.
Physical Layer
Physical Layer yaitu lapisan fisik yang berkaitan dengan elektronik dari komputer ke
Local Area Network melalui Ethernet Card atau perangkat wireless atau perangkat
modem satelit atau
perangkat modem leased line. Perangkat elektronik yang
digunakan ini memberikan karakteristik fisik media jaringan komputer.
2.
Data Link Layer
Data link layer yaitu lapisan data berisi ketentuan yang mendukung sambungan fisik
seperti penentuan biner 0 dan 1, penentuan kecepatan penentuan biner tersebut dan
lainnya agar sambungan jaringan sambungan komputer bisa berjalan baik. Dengan
kata lain Data link layer menterjemahkan sambungan fisik menjadi sambungan data.
3.
Network Layer
Network Layer yaitu memungkinkan perangkat yang tersambung menyebutkan

perbedaan yang ada antara satu komputer dengan komputer
lainnya. Aliran
pengalamatan dan komunikasi dasar ini ditangani oleh network layer . Lapisan ini juga
menentukan kaidah jumlah informasi yang dapat dikirim didalam sebuah peket data
koreksi error-nya.
4.
Transport Layer
Paket data yang mengalir dari host ke host bisa datang atau tidak datang ketika
paket itu dikirimkan. Dengan berbagai alasan seperti karena adanya kesalahan rute
(error routing) dan kesalahan network (error network), paket data yang dikirimkan dari
sebuah host ke host lain bisa saja tidak sampai ke tujuan. Lapisan transport ini
menyusun ulang perintah pengiriman paket data ke dalam urutan yang benar dan
biasanya memakai mekanisme pengecekan untuk menemukan apakah paket telah tiba
ditujuan atau belum. Transportlayer dapat bertanya kepada host tujuan untuk
memastikan apakah paket data telah diterima atau belum. Bila belum diterima, maka
akan dikirim paket data kembali. Pada layer ini protokol yang bekerja adalah TCP
(Transmission Control Protocol), UDP (User Datagram Protocol) dan SPX (Sequenced
Packet Exchange).
5.
Session Layer

Session Layer adalah tempat berikutnya yang akan dilalui oleh paket data yang telah
diterima. Lapisan ini memakai paket data untuk menghasilkan multi sambungan.

123

Jurnal JARKOM Vol. 5 No. 2 Juni 2017

6.

7.

ISSN: 2338-6313

PresentationLayer
Presentation Layer yaitu lapisan presentasi yang berperan menyusun kembali peket
data yang dikirim. Paket data yang dikirim selalu berupa pecahan paket data. Ada
kira-kira 10 buah pecahan paket data yang dibuat dari sebuah data. Pecahan ini
setelah diterima dengan baik, oleh lapisan presentasi akan disususn ulang sesuai
dengan data aslinya. Aplikasi yang bekerja pada layer presentasi adalah: PICT, TIFF,
JPEG, merupakan format data untuk aplikasi bergambar, lalu aplikasi MIDI dan
MPEG untuk aplikasi sound dan movie. pada aplikasi web, HTTP.
Application Layer
Application Layer adalah tempat dimana program dapat memesan, meminta layanan
yang terdapat di dalam sebuah jaringan komputer seperti file transfer, otentikasi
penggunaan atau melacak database. Dalam hal internet, protokol seperti ini adalah
FTP, Talnet, Grapher, World Wide Web, dan lain-lain.

Dalam OSI model, tiap lapisan memiliki beberapa fungsi dan kegunaan yang dituangkan
melalui tiap protokol dan standard ekstensi.
Protokol Jaringan
Menurut Syafrizal (2005),Protokol
merupakan
himpunan aturan-aturan yang
memungkinkan komputer satu dengan komputer lain. Aturan-aturan ini meliputi tata cara
bagaimana agar komputer bisa saling berkomunikasi; biasanya berupa bentuk (model)
komunikasi, waktu (saat berkomunikasi), barisan (traffic saat berkomunikasi), pemeriksaan
error saat transmisi data, dan lain-lain.
Simple Network ManagementProtocol (SNMP)
SNMP merupakan salah satu protokol resmi dari Internet Protocol suite yang
dibuat oleh Internet Engineering Task Force (IETF). SNMP merupakan contoh dari layer 7
aplikasi yang digunakan oleh network manajemsystem untuk memonitor perangkat jaringan
sehingga dapat memberikan informarsi yang dibutuhkan bagi pengelolanya (Sukaridhoto,
2014).
ManagementInformation Base (MIBs)
MIB merupakan database yang digunakan untuk manajemen perangkat pada
jaringan. Database tersebut berisikan objek entiti dari parangkat jaringan (seperti router atau
switch). Objek pada MIB didefinisikan mennggunakan Abstract Syntax Notation One (ASN 1),
dan diberi nama “Structure of ManagementInformation Version 2 (SIMv2)”. Software yang
digunakan untuk parsing disebut MIB compiler. RFC yang membahas antara lain RFC1155 –
Structure and identification of ManagementInformation for TCP/IP base internet, RFC1213 –
Management Information Base for Network Managementof TCP/IP-based internets, dan
RFC1157- A Simple Network ManajemProtocol. SNMP, komunikasi yang terjadi antara
managementstation (contoh: console) dengan manajemobjek (seperti router, gateway dan
switch), menggunakan MIB. Component yang bekerja untuk mengambil data disebut SNMP
agent, merupakan software dapat berkomunikasi dengan SNMP Manager (Sukaridhoto,
2014).
Arsitektur SNMP
Framework dari SNMP terdiri dari :
1.
MasterAgent
Master agent merupakan perangkat lunak yang berjalan pada perangkat yang
mendukung SNMP, dimana bertujuan untuk merespon permintaan dari SNMP dari
manajemstation. Master agent kemudian meneruskan kepada subagent untuk memberikan
informasi tentang management dengan fungsi tertentu (Sukaridhoto, 2014).
2.
Subagent
Subagent merupakan perangkat lunak yang berjalan pada perangkat yang mendukung
SNMP dan mengimplementasikan MIB (Sukaridhoto, 2014). Subagent memiliki kemampuan:
a. Mengumpulkan informasi dari objek yang dimanage
b. Mengkonfigurasi informasi dari objek yang dimanage
c. Merespon terhadap permintaan manajer
d. Membangkitkan alarm atau trap.
3. ManajemStation

124

Jurnal JARKOM Vol. 5 No. 2 Juni 2017

ISSN: 2338-6313

ManajemStation merupakan client dan melakukan permintaan dan mendapatkan trap dari
SNMP server.
Protocol SNMP
Menurut Sukaridhoto (2014), Protocol Data Unit (PDU) dari SNMP (versi 1) antara lain:
1. GET REQUEST adalah digunakan untuk mendapatkan informasi management.
2. GETNEXT REQUEST adalah digunakan secara iteratif untuk mendapatkan
sekuen dari informasi management.
3. GET RESPONSE
4. SET adalah digunakan untuk melakukan perubahan terhadapat subsistem.
5. TRAP adalah digunakan untuk melakukan pelaporan terhadap subsistem
management.
Untuk versi berikutnya ditambahkan Protocol Data Unit (PDU):
1. GETBULK
REQUEST adalah iterasi yang lebih cepat untuk mendapatkan
informasi .
2. INFORM adalah acknowledge terhadap TRAP.
SNMP menggunakan UDP pada port 161 untuk agent dan 162 untuk manager.
Manager mengirimkan permintaan terhadapt agent pada port 161 dan diterima pada
manager pada port 162.
Multi Router Traffic Grapher (MRTG)
Multi Router Traffic Grapher adalah tool yang biasa digunakan untuk memonitor
beban traffic (traffic load) dalam suatu jaringan pada kurun waktu tertentu dalam bentuk
tampilan grafis. Software yang dibuat oleh Tobias Oetiker dan Dave Rand ini menggunakan
protokol SNMP (Simple Network ManajemProtocol) yang biasa dimiliki perangkat jaringan
(seperti hub, switch, router, network interface card, access point, dsb). Hanya perangkat–
perangkat yang mensupport SNMP yang dapat dipantau dengan MRTG (Handayani, 2014).
Sebagai aplikasi monitoring yang banyak digunakan para system administrator saat
ini, MRTG sudah memiliki cukup banyak fitur (Handayani, 2014). Beberapa fitur yang dimiliki
antara lain:
1.
Dapat mengukur dua buah nilai (1 untuk input, 0 untuk output).
2.
Mengambil data dengan sebuah SNMP agen, atau melalui output yang dihasilkan oleh
command line.
3.
Dapat menghasilkan laporan data setiap lima menit sekali.
4.
Menghasilkan sebuah halaman HTML per target, yeng menghasilkan gambar dalam
bentuk 4 grafik.
5.
Menghasilkan laporan berdasarkan periode waktu tertentu (hari, minggu, bulan, tahun).
6.
Secara otomatis dapat menghasilkan skala Y axis dari grafik, untuk menampilkan grafik
secara detail .
7.
Dapat mengirim pesan warning via e-mail, jika terdapat suatu ancaman dalam jaringan
yang tidak diinginkan.
Teori Erlang
Teori antrian pertama kali dikemukakan oleh A.K. Erlang, seorang ahli matematika
bangsa Denmark pada tahun 1913 dalam bukunya Solution Same Problem in the Theory of
Probability of Significance in Automatic Telephone Exchange (Pangestu dkk, 1983). Antrian
adalah deret tunggu di dalam sebuah sistem dari unit-unit yang ingin memperoleh pelayanan
dari suatu fasilitas pelayanan.
Erlang adalah unit satuan dari intensitas traffic, yang diambil dari seorang ilmuan bernama
Agner Krarup Erlang (1879 – 1929), yang menemukan teori tentang traffic d an penemu dari
teori antrian. 1 Erlang sama dengan satu panggilan (call) dalam suatu pendudukan selama
3600 detik (Rahayu, 2013).Grade of Service (GoS) sebagai perbandingan traffic yang hilang
(ditolak) dengan traffic yang di tawarkan ke jaringan. Semakin kecil nilai GoS, maka semakin
baik pelayanan. Nilai GoS yang direkomendasikan di Indonesia (telkom) sebersar 0.01 atau
1 % artinya satu panggilan gagal setiap 100 panggilan datang. Sedangkan nilai GoS yang
melebihi dari 1 % artinya kemungkinan pelayanan jaringan kurang bagus.Adapun standar
performansi yang dipakai adalah nilai standar yang digunakan oleh PT. Telkom seperti pada
tabel 1.

125

Jurnal JARKOM Vol. 5 No. 2 Juni 2017

ISSN: 2338-6313

Tabel 1. Standar Performansi Sentral PT. Telkom.
No
1

Standar Performansi
Answer Seizure Rasio (ASR)

Nilai Standar
ASR > 55%

Seizure Per Circuit Per Hour
(SCH)

SCH > 24

2

10