MAKALAH ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
TUGAS KELOMPOK
ANALISIS PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
PERBEDAAN SISTEM BASIS DATA HIPO, HIPO CHART DAN
KAMUS DATA
Disusun Oleh :
Muhammad Zulhazmi Zamzami (011324077)
Nyayu Nabila Maulida (011323044)
Rizky Pradita (011323053)
UNIVERSITAS WIDYATAMA
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI 2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hierarchy plus Input-Process-output (HIPO) merupakan teknik untuk mendokumentasikan sistem
pemrograman. HIPO dikembangkan oleh personnel IBM yang percaya bahwa dokumentasi sistem
pemrograman yang dibentuk dengan menekankan pada fungsi-fungsi sistem akan mempercepat
pencarian prosedur yang akan dimodifikasi, karena HIPO menyediakan fasilitas lokasi dalam bentuk
kode
dari
tiap
prosedur
dalam
suatu
sistem.
HIPO dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dari macam-macam pemakai yang menggunakan
dokumentasi
untuk
tujuan-tujuan
yang
berbeda,
seperti
:
• Seorang manajer dapat menggunakan dokumentasi HIPO untuk memperoleh gambaran umum
sistem
• Seorang programmer aplikasi dapat menggunakan dokumentasi HIPO untuk menentukan fungsifungsi
program
untuk
tujuan
pengkodean
(coding)
• Seorang programmer pemeliharaan dapat menggunakan dokumentasi HIPO untuk mencari fungsifungsi yang akan dimodifikasi dengan cepat.
1.2 Perumusan Masalah
HIPO merupakan alat dokumentasi program yang berdasarkan fungsinya untuk meningkatkan
efisiensi
usaha
perawatan
program.
Dokumen ini dilaksanakan dengan mempercepat lokasi dalam kode pada fungsi program yang akan
dimodifikasi. Atau dapat dikatakan bahwa HIPO dikembangkan agar tersedia suatu teknik untuk
mendokumentasikan fungsi program. Pembentukan HIPO ini dilakukan pada tahap pengembangan
sistem
informasi.
Jadi pada tahap pengembangan sistem informasi, HIPO digunakan sebagai alat bantu dan teknik
dokumentasi
fungsi
program
dengan
tujuan
utamanya
sebagai
berikut
:
• Untuk memberikan struktur yang memungkinkan fungsi suatu sistem dapat dimengerti.
• Untuk menguraikan fungsi-fungsi yang akan dikerjakan oleh sustu program, bukan untuk
mengkhususkan pernyataan program yang dipakai untuk melaksanakan fungsi-fungsi tersebut.
• Untuk memberikan deskripsi visual dari input yang akan dipakai serta output yang akan dihasilakan
oleh
masing-masing
fungsi
pada
tiap-tiap
tingkat
diagram.
Tujuan HIPO yang paling penting adalah untuk menghasilkan output yang benar dan dapat memenuhi
kebutuhan user.
1.3 Contoh Kasus
Untuk contoh kasus, kami penulis mengambil contoh ringkas tentang rancangan teknik top-down
dengan HIPO untuk menentukan grade nilai, berdasarkan ketentuan sbb :
Jika nilai >= 85 maka grade = ‘A’
Jika nilai >= 75 maka grade = ‘B’
Jika nilai >= 65 maka grade = ‘C’
Jika nilai >= 50 maka grade = ‘D’
Jika nilai = 85 maka
Grade = ‘A’
Jika Nilai >= 75 maka
Grade = ‘B’
Jika Nilai >= 65 maka
Grade = ‘C’
Jika Nilai >= 50 maka
Grade = ‘D’
Jika Nilai
ANALISIS PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
PERBEDAAN SISTEM BASIS DATA HIPO, HIPO CHART DAN
KAMUS DATA
Disusun Oleh :
Muhammad Zulhazmi Zamzami (011324077)
Nyayu Nabila Maulida (011323044)
Rizky Pradita (011323053)
UNIVERSITAS WIDYATAMA
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI 2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hierarchy plus Input-Process-output (HIPO) merupakan teknik untuk mendokumentasikan sistem
pemrograman. HIPO dikembangkan oleh personnel IBM yang percaya bahwa dokumentasi sistem
pemrograman yang dibentuk dengan menekankan pada fungsi-fungsi sistem akan mempercepat
pencarian prosedur yang akan dimodifikasi, karena HIPO menyediakan fasilitas lokasi dalam bentuk
kode
dari
tiap
prosedur
dalam
suatu
sistem.
HIPO dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dari macam-macam pemakai yang menggunakan
dokumentasi
untuk
tujuan-tujuan
yang
berbeda,
seperti
:
• Seorang manajer dapat menggunakan dokumentasi HIPO untuk memperoleh gambaran umum
sistem
• Seorang programmer aplikasi dapat menggunakan dokumentasi HIPO untuk menentukan fungsifungsi
program
untuk
tujuan
pengkodean
(coding)
• Seorang programmer pemeliharaan dapat menggunakan dokumentasi HIPO untuk mencari fungsifungsi yang akan dimodifikasi dengan cepat.
1.2 Perumusan Masalah
HIPO merupakan alat dokumentasi program yang berdasarkan fungsinya untuk meningkatkan
efisiensi
usaha
perawatan
program.
Dokumen ini dilaksanakan dengan mempercepat lokasi dalam kode pada fungsi program yang akan
dimodifikasi. Atau dapat dikatakan bahwa HIPO dikembangkan agar tersedia suatu teknik untuk
mendokumentasikan fungsi program. Pembentukan HIPO ini dilakukan pada tahap pengembangan
sistem
informasi.
Jadi pada tahap pengembangan sistem informasi, HIPO digunakan sebagai alat bantu dan teknik
dokumentasi
fungsi
program
dengan
tujuan
utamanya
sebagai
berikut
:
• Untuk memberikan struktur yang memungkinkan fungsi suatu sistem dapat dimengerti.
• Untuk menguraikan fungsi-fungsi yang akan dikerjakan oleh sustu program, bukan untuk
mengkhususkan pernyataan program yang dipakai untuk melaksanakan fungsi-fungsi tersebut.
• Untuk memberikan deskripsi visual dari input yang akan dipakai serta output yang akan dihasilakan
oleh
masing-masing
fungsi
pada
tiap-tiap
tingkat
diagram.
Tujuan HIPO yang paling penting adalah untuk menghasilkan output yang benar dan dapat memenuhi
kebutuhan user.
1.3 Contoh Kasus
Untuk contoh kasus, kami penulis mengambil contoh ringkas tentang rancangan teknik top-down
dengan HIPO untuk menentukan grade nilai, berdasarkan ketentuan sbb :
Jika nilai >= 85 maka grade = ‘A’
Jika nilai >= 75 maka grade = ‘B’
Jika nilai >= 65 maka grade = ‘C’
Jika nilai >= 50 maka grade = ‘D’
Jika nilai = 85 maka
Grade = ‘A’
Jika Nilai >= 75 maka
Grade = ‘B’
Jika Nilai >= 65 maka
Grade = ‘C’
Jika Nilai >= 50 maka
Grade = ‘D’
Jika Nilai