BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika dengan Menerapkan Pendekatan Saintifik dalam Materi Pecahan untuk Kelas 5 SD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Penelitian

  Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Mei 2017 di SD Negeri 01 Jumo Tahun Pelajaran 2017/2018. Penelitian ini dilakukan sesuai dengan lima langkah penelitian dan pengembangan yang telah disederhanakan dari prosedur pengembangan Borg dan Gall seperti yang telah diuraikan pada bab tiga.

  Tahap pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi pustaka dan studi lapangan. Tujuan dilakukannya tahap pertama ini adalah untuk mengetahui apa yang diperlukan dalam pengembangan Modul Pembelajaran Matematika Untuk Kelas 5 SD Khususnya pada Materi Pecahan. Studi pustaka dilakukan dengan fokus kajian pada Modul Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Pendekatan Saintifik. Untuk mengetahui keefektifan penggunaan modul pembelajaran.

  Studi lapangan tersebut juga digunakan untuk mengetahui modul seperti apa yang harus dikembangkan untuk menunjang pembelajaran siswa. Studi lapangan dilakukan dengan melakukan wawancara dengan perwakilan peserta didik dan guru kelas 5 untuk mengetahui implementasi proses pembelajaran berangsung di sekolah. Selanjutnya, data yang diperoleh dari studi ini digunakan sebagai acuan dalam penyusunan draft produk.

  Draft produk yang telah selesai dibuat, di validasi oleh para pakar untuk mengetahui kelayakan dari produk yang dikembangkan. Draft produk yang telah diperbaiki, digunakan untuk uji coba pada peserta didik kelas 5 SD N 01 Jumo. Selanjutnya, hasil yang diperoleh dari uji coba terbatas, digunakan sebagai dasar perbaikan dan penyempurnaan produk akhir. Adapun jadwal penelitian dapat dilihat pada Tabel 25.

  • – 6 April 2017
  • – 27 April 2017
  • – 9 Mei 2017

  3 Mei 2017 Kegiatan Pembelajaran 2

  Setelah mengetahui kebutuhan di sekolah, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis Kompetensi Dasar dan indikator. Kompetensi Dasar dan indikator dalam materi pecahan. Materi yang telah terkumpul dianalisis untuk disusun sebagai isi materi modul pembelajaran. Proses selanjutnya adalah

  Berdasarkan hal tersebut, perlu dikembangkan bahan ajar berupa modul pembelajaran terutama untuk menunjang proses pembelajaran yang mana materi pecahan merupakan materi runtutan yang harus dipahami siswa kelas 5 untuk tumpuhan mendapatkan materi selanjutnya yang lebih rumit dikelas 6.

  Data yang diperoleh dari studi lapangan (wawancara dan observasi) digunakan sebagai dasar dalam penyusunan draft produk. Berdasarkan hasil wawancara, diperoleh informasi bahwa salah satu permasalahan yang muncul dalam pembelajaran adalah beberapa siswa belum menguasai perkalian dan pembagian. Selain itu materi yang terdapat dalam buku ajar kurang menarik minat siswa untuk belajar.

  Revisi produk akhir

  6. 11 Mei

  9 Mei 2017 Pelaksanaan post-test

  6 Mei 2017 Kegiatan Pembelajaran 4

  5 Mei 2017 Kegiatan pertemuan 3

  2 Mei 2017 Kegiatan Pembelajaran 1

  28 April 2017 Pelaksnaan Pre-test

  Pelaksanaan uji coba terbatas

  Revisi draf produk 5. 28 April

  Validasi Pakar 4. 23 April

  Pengembangan draf produk 3. 7 April – 22 April 2017

  2. Januari

  1. Kamis, 27 Januari 2017 Studi lapangan (wawancara dan pretest)

  Tabel 25 Jadwal Penelitian No. Hari, Tanggal Pelaksanaan Uraian Kegiatan

  • – 18 Mei 2017

4.1.1 Pengembangan Draft Produk

  penulisan materi dalam modul pembelajaran. Modul Pembelajaran Matematika yang Dikembangkan Dengan Pendekatan Saintifik yang memuat penambahan materi yang lebih kontekstual dan dilengkapi dengan latihan-latihan soal serta kunci jawaban.

4.1.2 Uji Pakar

  Untuk mengetahui kelayakan modul sebelum digunakan dalam kegiatan pembelajaran, maka dilakukan validasi pakar pada draft produk. Validasi dilakukan oleh 2 ahli yaitu, guru kelas 5 dan Prof. Dr. Slameto, M.Pd. kedua validator tersebut menilai kualitas modul yang akan diterapkan pada siswa kelas

  5. Selain memberikan penilaian pada modul pembelajaran yang dikembangkan, para ahli juga memberikan saran dan perbaikan untuk modul pembelajaran. Berikut beberapa saran perbaikan dari para ahli yang dapat dirangkum dan tersaji pada Tabel 26.

  Tabel 26 Saran dan Perbaikan Pakar

  No. Kekeliruan Saran

  a. Tidak jelas stuktur modulnya Dalam stuktur modul harus harus disesuaikan sengan stuktur yang telah ditulis dalam uraian dibab sebelumnya, kelengkapan modul harus di cek dan kejelasan model modul harus jelas.

  b. Modul belum jelas mau di tujukan untuk siapa, apakah untuk guru atau untuk siswa.

  Modul harus jelas ditujukan untuk guru atau siswa. Hal tersebut disertakan didalam petunjuk penggunaan modul pembelajaran agar tidak salah padasaat penggunaannya.

  c. Jika dicermati dari indikator modul hanya terfokus pada tingkat C1 saja, namun mengapa isi dari modul tersebut sampai dengan ranah C3 dan C4

  Harus jelas soal yang akan dibahas itu mau fokus ke ranah C berapa. Kalou fokus ke ranah awal atau dasar untuk mempermudah siswa belajar cukup ke C1 disesuaikan dengan indikator yang telah dibuat.

  d. Dicek kembali keakuratan soal serta cek keorisinilan soal Soal yang telah dibuat dicek keorisinilannya.

  Selain beberapa saran pada Tabel 21, saran perbaikan yang masuk baik secara lisan maupun tulisan langsung diterapkan pada perbaikan modul pembelajaran, seperti kesalahan ketik, penggunaan kata-kata yang lebih konkret, serta kejelasan penulisan.

4.1.3 Revisi Produk Awal

  Setelah divalidasi oleh para pakar, berdasarkan saran dan perbaikan validator, modul pembelajaran dengan pendekatan saintifik dalam materi pecahan diperbaiki agar lebih baik sebelum digunakan dalam uji coba terbatas. Berikut perbaikan yang dapat disajikan.

4.1.3.1 Revisi Sasaran Pengguna Modul Pembelajaran

  Pada modul sebelumya belum tercantum untuk siapa modul itu ditujukan, maka dalam tahab perbaikan dituliskan modul dapat digunakan oleh guru dan siswa namun modul tersebut terkhusus sebagai penunjang pembelajaran siswa (sebagai buku pegangan siswa). Berikut ini adalah contoh perbaikan yang telah dilakukan.

  Gambar 1 Revisi sasaran penggunaan modul pembelajaran.

4.1.4. Pelaksanaan Uji Coba Terbatas

  Draft produk yang telah diperbaiki, digunakan untuk uji coba terbatas pada 33 peserta didik kelas 5 SD N 1 Jumo dengan seorang guru kelas. Sebelum dilaksanakan uji coba, terlebih dahulu dilakukan pertemuan dengan guru kelas 5 untuk mendiskusikan kegiatan pembelajaran yang akan berlangsung dengan bantuan bahan ajar berbentuk modul pembelajaran.

  Sebelum pelaksanaan uji coba terbatas, terlebih dahulu dilakukan pre-test untuk mengetahui hasil belajar kognitif pada materi pecahan yang telah dipelajari sebelumnya. Pre-test diberikan dalam bentuk tes tertulis dengan model soal pilihan ganda. Pre-test dilakukan pada tanggal 28 Maret 2017 seperti yang telah disepakati dengan guru kelas 5.

  Selanjutnya adalah pelaksanaan penelitian. Penelitian pada tahap uji coba terbatas ini dijadwalkan dapat diselesaikan dalam waktu 8 hari, yaitu dimulai dari tanggal 2 Mei sampai dengan 9 mei 2017. Berikut hasil observasi yang dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Untuk lebih jelasnya hasil observasi dapat dilihat pada tabel 27 sebagai berikut.

  

Tabel 27

Hasil Observasi Selama Kegiatan Pembelajaran (Uji Coba Terbatas)

Pertemuan No Instrumen

  1

  2

  3

  4

  1 Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran √ √ √ √

  2 Memeriksa kesiapan siswa, memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan √ √ √ √ kreativitas siswa

  3 Melakukan kegiatan apersepsi √ √ √ √

  4 Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan √ √ √ √ dicapai dan rencana kegiatan

  5 Guru menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan materi yang terdapat dalam modul √ √ √ √ pembelajaran

  6 Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan langkah √ √ √ √ yang terdapat dalam modul pembelajaran

  7 Melaksanankan pembelajaran sesuai dengan √ √ √ √ kompetensi (tujuan) yang akan dicapai

  8 √ √ √ √

  Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar

  9 √ √ √ √

  Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar

  10 √ √ √ √

  Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai

  11 Siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran √ √ √ √

  12 Guru membimbing siswa untuk melakukan √ √ √ √ kegiatan yang ada di dalam modul pembelajaran

  13 Guru bersama siswa menyimpulkan materi

  X √ √ √ pembelajaran yang telah dipelajari

  14 Guru meminta siswa untuk mengerjakan evaluasi

  X √ √ √

  15 Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan antusias √ √ √ √

  16 Guru memberikan umpan balik √ √ √ √

  17 Melaksanakan refleksi pembelajaran dengan √ √ √ √ melibatkan siswa

  18 √ √ √ √

  Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa

  19 √ √ √ √

  Melaksanakan tindak lanjut

  20 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan √ √ √ √ kompetensi (tujuan)

  21 Melaksanakan pembelajaran secara runtut √ √ √ √ Kegiatan pembelajaran pertama dilakukan pada hari Rabu, 2 Mei 2017.

  Kegiatan pembelajaran dimulai dari pukul 09.00 dan selesai pukul 11.15. Guru mengawali kegatan dengan salam. Setelah itu guru mempersiapkan alat dan media pembelajaran yang akan digunakan padasaat proses pembelajaran. Guru memeriksa kesiapan siswa dengan bertanya jawa, selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan guru melakukan kegiatan apersepsi disambung dengan menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan rencana kegiatan pembelajaran.

  Masuk dalam kegiatan inti, guru menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan materi yang terdapat dalam modul pembelajaran. Materi pertama yang hendak dibahas adalah tentang pengertian pecahan, penyederhanaan pecahan, dan berbagai bentuk pecahan. Materi yang diberikan pertama merupakan ulasan materi yang didapatkan dari kelas 4 agar siswa kembali mengingat materi sebelumnya. Proses pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan langkah yang telah disusun dalam RPP.

  Pada saat proses belajar mengajar berlangsung guru membimbing siswa untuk melakukan kegiatan yang ada di dalam modul pembelajaran. Setelah usai pembelajaran guru melaksanakan refleksi pembelajaran dan dilanjutkan menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa. Selanjutnya guru memberikan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah kepada siswa. Setelah pelajaran usai guru melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi dan tujuan yang hendak dicapai.

  Kegiatan pembelajaran kedua dilakukan pada hari Kamis, 3 Mei 2017. Kegiatan pembelajaran dimulai dari pukul 07.00 dan selesai pukul 08.45. Guru mengawali kegatan dengan salam. Setelah itu guru mempersiapkan alat dan media pembelajaran yang akan digunakan padasaat proses pembelajaran. Guru memeriksa kesiapan siswa, dengan bertanya jawab, kegiatan dilanjutkan dengan guru melakukan kegiatan apersepsi disambung dengan menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan rencana kegiatan pembelajaran.

  Masuk dalam kegiatan inti, sebelum guru melanjutkan materi yang akan dipelajai guru menanyakan tugas rumah yang diberikan kepada siswa pada saat pertemuan yang lalu. Materi tersebut merupakan bahan materi yang akan dipelajari hari ini. Materi yang akan dipelajari adalah pecahan desimal dan persen. Pembelajaran dilaksanakan dengan cara memberikan contoh soal dan latihan soal. Proses pengerjaan latihan soal dengan cara mengundi siapa yang harus menyelesaiak soal dipapan tulis. Apabila ada siswa yang kesusahan guru membimbing siswa hingga bias. Setelah usai pembelajaran guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari dilanjutkan dengan guru meminta siswa untuk mengerjakan evaluasi. Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan antusias. Setelah usai mengerjakan Guru memberikan umpan balik kepada siswa.

  Kegiatan penutup guru melaksanakan refleksi pembelajaran dan dilanjutkan menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa. Selanjutnya guru memberikan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah kepada siswa materinya penjumlahan pecahan dengan penyebut sama. Setelah pelajaran usai guru melakukan penilain akhir sesuai dengan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai.

  Kegiatan pembelajaran ketiga dilakukan pada hari sabtu, 5 Mei 2017. Kegiatan pembelajaran dimulai dari pukul 09.00 dan usai pada pukul 11.15. guru mengawali kegatan dengan salam. Setelah itu guru mempersiapkan alat dan media pembelajaran yang akan digunakan pada saat proses pembelajaran. Guru memeriksa kesiapan siswa, dengan bertanya jawa, kegiatan dilanjutkan dengan guru melakukan kegiatan apersepsi disambung dengan menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dalam rencana kegiatan pembelajaran.

  Masuk dalam kegiatan inti, guru menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan materi yang terdapat dalam modul pembelajaran. Sebelum melanjutkan materi seperti biasa guru mengecek tugas rumah siswa. Kali ini tugas rumah yang telah dikerjakan diminta untuk menuliskan dipapan tulis untuk proses pembahasannya agar lebih mudah untuk menyambungkan ke materi selanjutnya. Materi yang akan dipelajari pada pertemuan ke tiga adalah operasi hitung penjumlahan dan pengurangan pecahan. Pada saat pembelajaran kali ini siswa diminta untuk berkelompok, siswa diberikan soal dari modul pebelajaran untuk dikerjakan bersama teman-temannya. Setelah usai soal-soal yang telah dikerjakan dibahas kembali sembari guru memberikan pengarahan apabla ada kesalahan. Setelah usai pembelajaran guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari dilanjutkan dengan guru meminta siswa untuk mengerjakan evaluasi. Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan antusias. Setelah usai mengerjakan Guru memberikan umpan balik kepada siswa.

  Kegiatan penutup guru melaksanakan refleksi pembelajaran dan dilanjutkan menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa. Selanjutnya guru memberikan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah kepada siswa untuk mempelajari materi perkalian pecahan dengan penyebut sama dan perkalian pecahan campuran. Setelah pelajaran usai guru melakukan penilain akhir sesuai dengan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai.

  Kegiatan pembelajaran keempat dilakukan pada hari Senin, 7 Mei 2017. Kegiatan pembelajaran dimulai dari pukul 09.00 dan usai pembelajaran pada pukul 11.15. Guru mengawali kegatan dengan salam. Setelah itu guru mempersiapkan alat dan media pembelajaran yang akan digunakan padasaat proses pembelajaran. Guru memeriksa kesiapan siswa, dengan bertanya jawa, kegiatan dilanjutkan dengan guru melakukan kegiatan apersepsi disambung dengan menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan rencana kegiatan pembelajaran.

  Masuk dalam kegiatan inti, guru menanyakan kepada siswa apakah kesulitan dari materi yang diminta untuk dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Adapun siswa yang meras kesusahan pada saat mempelajari materi yang diberikan, guru meminta siswa untuk menuliskan ke papan tulis materi yang belum difahami untuk dibahas bersama-sama. Setelah siswa selesai menuliskan materi yang dirasa sulit untuk dikerjakan guru membahas materi tersebut bersama-sama dikelas. Pada saat guru menjelaskan setiap soal yang belum dimengerti oleh iswa. Sembari menjelaskan sesekali guru bertanya kepada siswa “apakah ada yang bias membantu memecahkan soal yang ada?” siswa pun yang merasa bias maju kedepan untuk mengerjakan.

  Pada saat proses belajar mengajar berlangsung guru membimbing siswa untuk melakukan kegiatan yang ada di dalam modul pembelajaran. Setelah usai pembelajaran guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari dilanjutkan dengan guru meminta siswa untuk mengerjakan evaluasi. Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan antusias. Setelah usai mengerjakan Guru memberikan umpan balik kepada siswa.

  Kegiatan penutup guru melaksanakan refleksi pembelajaran dan dilanjutkan menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa. Selanjutnya guru memberikan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah kepada siswa untuk memepelajari seluruh materi pecahan untuk uji kemampuan siswa dalam materi keseluruhan. Setelah pelajaran usai guru melakukan penilain akhir sesuai dengan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai.

  Kegiatan uji coba terbatas ditutup pada 9 Mei 2017, dengan pelaksanaan tes evaluasi hasil belajar kognitif setelah pembelajaran (post-test) untuk mengetahui hasil belajar yang diperoleh peserta didik setelah menggunakan modul pembelajaran. Sebelum mengerjakan, peserta didik diberikan kesempatan untuk membuka materi dalam modul pembelajaran secara sekilas. Waktu yang diberikan pada saat pengerjaan soal adalah 90 menit. Siswa mengerjakan soal dengan teliti meskipun sesekali ada kegaduhan dalam kelas karena ada siswa yang usil. Namun hal tersebut tidak mempengaruhi proses pembelajaran. Setelah usai mengerjakan siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya dengan urut nomer absen kemeja guru. Setelah pelajaran usai guru menutup pembelajaran dengan mengucap terimakasih dan salam.

  Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung maka dapat disimpulkan bahwa 1) modul pembelajaran digunakan selama kegiatan pembelajaran berlangsung meskipun terdapat beberapa pembelajaran yang dilakukan tidak sesuai dengan urutan materi dalam modul; 2) keaktifan peserta didik selama kegiatan pembelajaran berkembang dengan baik.

4.1.5. Revisi Produk Akhir

  Hasil yang diperoleh dari uji coba terbatas, baik berupa saran perbaikan yang diberikan oleh guru maupun dari peserta didik digunakan sebagai dasar perbaikan dan penyempurnaan produk akhir. Beberapa kesalahan yang ditemukan di dalam produk langsung diperbaiki.

  Salah satu masukan yang diperoleh dari hasil uji coba terbatas, salah seorang peserta didik menyampaikan bahwa soal yang ada didalam buku tersebut beberapa tertalusulit jadi susah untuk dikerjakan. Dari komentar siswa tersebut beberapa soal yang dianggap terlalu sulit diubah mnjadi soal yang lebih mudah difahami.

4.2. Data Hasil Penelitian

4.2.1. Data Hasil Validasi Pakar

  Validasi dilakukan oleh dua orang pakar yaitu Prof. Dr. Slameto, M.Pd dan Denny Sasmito Aji S.Pd, kedua pakar tersebut menilai kelayakan modul pembelajaran. Aspek-aspek yang dinilai diantaranya: materi (isi), penyajian, kebahasaan, grafik, kemanfaatan. Berikut data hasil validasi pakar berdasarkan angket validasi untuk modul pembelajaran yang dikembangkan.

4.2.1.1 Hasil Validasi Pakar

  Hasil Validitas Pakar materi terhadap Modul Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Saintifaik sesuai dengan kategori kelayakan untuk digunakan uji coba terbatas tersaji pada Tabel 28.

  Tabel 28 Hasil Validasi Pakar Skor Kategori No. Aspek Skor Maksimal Perolehan

  1 Materi

  78

  90 Sesuai

  2 Penyajian

  33

  40 Sesuai

  3 Bahasa

  54

  60 Sesuai

  4 Grafik

  69

  80 Sesuai

  5 Manfaat

  33

  40 Sesuai Validasi pakar materi dilakukan untuk menilai draf produk Modul Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Pendekatan Saintifik dari beberapa aspek, yaitu : aspek materi, aspek penyajian, aspek bahasa, aspek grafik, dan aspek manfaat.

4.2.1.1.1 Hasil Validasi Komponen Materi

  Dalam aspek materi mencakup sembilan indikator diantaranya kesesuaian materi dengan SK dan KD, ketepatan urutan penyajian materi, keaktualan materi, kesesuaian dengan tujuan pembelajaran, kesesuaian materi dengan tingkat kemampuan siswa, kejelasan uraian materi, kedalaman materi, kemudahan untuk dipahami, keterkaitan dengan pendekatan saintifik. Pada saat kriteria penilaian indikator kesesuaian materi dengan SK dan KD, ketepatan urutan penyajian dan kesesuaian materi dengan tingkat kemampuan siswa materi mendapatkan skor maksimal yaitu lima, sedangkan untuk indikator yang lain seperti kesesuaian dengan tujuan pembelajaran, kesesuaian materi dengan tingkat kemampuan siswa, kejelasan uraian materi, kedalaman materi, kemudahan untuk dipahami, keterkaitan dengan pendekatan saintifik mendapat skor kurang sesuai jadi masih memerlukan pembenahan kembali. Dengandemikian materi yang disajikan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum di ajarkan di kelas untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram 7.

  Diagram 1 Hasil Perolehan Pakar Materi

  10

  10

  10

  8

  8

  8

  8

  8

  8

  4.2.1.1.2 Hasil Valdasi Komponen Penyajian

  Dalam komponen penyajian mencakup empat indikator diantaranya teknik penyajian, pendukung penyajian materi, penyajian pembelajaran, serta kelengkapan penyajian. Pada saat penilaian kriteria penyajian mendapatkan kriteria sesuai karena masing masing indikator mendapat kan poin sembilan untuk teknik penyajian, poin tujuh untuk pendukung penyajian materi, Sembilan untuk penyajian pembelajaran, dan delapan untuk poin kelengkapan penyajian. Dengan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa Modul Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Pendekatan Saintifik Khususnya Pada Materi Pecahan untuk kelas 5 masuk dalam kriteria penilaian sesuai namun, masih ada beberapa komponen yang harus diperbaiki. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram 2.

  Diagram 2

  10

  9

  8

  7

  6

  5

  4

  3

  2

  1 Teknik penyajian Pendukung Penyajian Kelengkapan penyajian materi pembelajaran penyajian Hasil Perolehan Teknik Penyajian

  4.2.1.1.3 Hasil Validasi Komponen Kebahasaan

  Dari komponen kebahasaan terdapat enem indikator penilaian diantaranya kesesuaian dengan peserta didik, keterbacaan, kemampuan termotivasi, kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia, penggunaan istila, symbol/ lambing. Indikator -indikator tersebut mendapatkan skor sama yaitu sembilan skor tersebut masuk dalam kategori sedang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram 3.

  Diagram 3 Hasil Perolehan Teknik Kebahasaan

  6

  Penggunaan istilah symbol/lambang

  Keterbacaan Kemampuan memotivasi Kesesuaian dengan kaidah bahasa indonesia

  10 Kesesuaian dengan perkembangan peserta didik

  9

  8

  7

  5

  Dalam komponen grafik sendiri terdapat delapan indikator , setiap masing- masing indikator memproleh nilai yang berbeda beda. Dimulai dari ukuran modul, Ketepatan ilustrasi, pemakaian warna, kejelasan cetakan, dan tipografi mendapat poin sembilan, sedangkan desigen sampul modul, dan design tataletak mendapatkan nilai delapan. Total dari seluruh nilai tersebut adalah enam puluh Sembilan. Total skor yang diperoleh apabila diukur dalam keiteria termasuk kriteria sesuai. Dalam skala lima mendapat poin empat, akan lebih jelas dituangkan dalam diagram 4.

  4

  3

  2

  1

4.2.1.1.4 Hasil Validasi Komponen Grafik

  40% 60% 80% 100%

  Diagram 4 Hasil Perolehan Komponen Grafik 0% 20%

4.2.1.1.5 Hasil Validasi Komponen Kemanfaatan

  Dalam komponen kemanfaatan terdapat empat aspek indikator diantaranya mendapat sesuatu yang menarik dan bermanfaat, memberikan banyak pengalaman dan pengetahuan, terdapat hal-hal yang merangsang rasa ingin tahu, dan meningkatkan semangat semangat dalam belajar dari keempat aspek tersebut setiap indikator memperoleh nilai yang selisihnya tidak terlalu jauh diantaranya mendapat sesuatu yang menarik dan bermanfaat memperoleh skor delapan, memberikan banyak pengalaman dan pengetahuan memperoleh nilai delapan, terdapat hal-hal yang merangsang rasa ingin tahu memperoleh nilai sembian dan yang terakhir dan meningkatkan semangat semangat dalam belajar memperoleh nilai delapan. Dari nilai yang diperoleh apabila ditotal akan mendapatkan nilai tiga puluh tiga dari nilai tersebut menempati kriteria sesuai dari sekala lima. Untuk lenih jelasnua dapat dilihat pada diagram 5.

  Diagram 5 9,5

  9 8,5

  9

  8

  8

  8

  8 7,5 Mendapat sesuatu Memberikan banyak Terdapat hal-hal Meningkatkan yang menarik dan pengalaman dan yang merangsang semangat semangat bermanfaat pengetahuan rasa ingin tahu dalam belajar

  Hasil Perolehan Komponen Kemanfaatan

4.2.2 Data Hasil Uji Coba Terbatas

  Data hasul uji coba terbatas diperoleh dari angket yang diberikan kepada guru dan siswa, angket tersebut berisikan respon mereka terhadapa modul pembelajaran yang diajarkan hasil ngket tersebut digunakan untuk tolak ukur modul tersebut sudah layak untuk digunakan atau masih memerlukan perbaikan. Selain itu untuk mengetahui hasil belajar siswa meningkat atau tidak setelah menggunakan modul sebagai bahan belajar mereka diadakan posttest sebagai tolak ukur hasil peningkatan hasil belajar siswa.

4.2.2.1 Hasil Angket Respon Peserta Didik

  Angket uji coba Modul Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Pendekatan Saintifik Khususnya Pada Materi Pecahan dibagikan pada 30 peserta didik dengan pilihan jawaban sangat sesuai, sesuai, kurang sesuai, tidak sesuai dan sangat tidak sesuai. Hasil angket dari peserta didik dapat dilihat pada Tabel 29 berikut.

  

Tabel 29

Hasil Angket Respon Peserta Didik

Kriteria Penilaian No Pernyataan SS S KS TS STS Komponen Kelayakan Isi

  1 Materi dapat dipahami

  11

  19

  2 Contoh soal membantu

  10

  19

  1 untuk dapat menguasai materi

  3 Dapat memecahkan

  6

  23

  1 pertanyaan dari setiap soal yang diberikan dengan bantuan modul pembelakaran

  4 Bahasa lebih mudah

  5

  24

  1 difahami

  Komponen Penyajian

  5 Kemenarikan modul

  2

  14

  14 pembelajaran

  Komponen Kebahasaan

  6 Materi dapat dibaca dengan

  3

  14

  13 jelas

  7 Simbol/lambing dapat

  3

  13

  14 dipahami

  8 Meningkatkan motivasi

  3

  16

  11 Komponen Grafik

  9 Ukuran modul

  4

  23

  3

  10 Desain sampul modul

  5

  22

  3

  11 Ketepatan ilustrasi

  5

  22

  3

  12 Pemakaian warna

  4

  24

  2

  13 Desain tata letak

  4

  24

  2

  14 Kejelasan cetakan

  5

  24

  1 Aspek Kemanfaatan

  15 Mendapat sesuatu yang

  4

  21

  5 menarik dan bermanfaat

  16 Memberikan banyak

  3

  25

  2 pengalaman dan pengetahuan

  17 Terdapat hal-hal yang

  3

  25

  2 merangsang rasa ingin tahu

  18 Meningkatkan semangat

  3

  25

  2 semangat dalam belajar

4.2.2.2 Hasil Angket Respon Guru

  Sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran, guru memiliki peranan penting dalam terwujudnya tujuan belajar yang telah direncanakan. Untuk itu, perlu diketahui respon guru setelah menggunakan modul pembelajaran yang telah dikembangkan. Berikut hasil angket respon guru dapat dilihat pada Tabel 30.

  

Tabel 30

Angket Respon Guru

Kriteria Penilaian No. Pernyataan Ya Tidak

  

Komponen kelayakan isi

  1 Pembelajaran dengan menggunakan modul lebih √ mudah

  2 Modul pembelajaran sangat membantu pada saat √ proses belajar mengajar

  3 Pembelajaran dengan menggunakan modul √ pembelajaran membuat siswa lebih mudah dalam memahami materi Pembelajaran menggunakan modul pembelajaran

  4 √ membuat siswa lebih mandiri

  Pembelajaran menggunakan modul pembelajaran

  5 √ dapat memfasilitasi siswa untuk lebih aktif dan kreatif Pembelajaran menggunakan modul pembelajaran

  6 √ dapat meningkatkan rasa ingin tahu siswa

  Penggunaan modul pembelajaran dapat

  7 √ meningkatkan motivasi siswa dalam mengajar

  Soal yang terdapat dalam modul pembelajaran dapat

  8 √ membantu siswa untuk penguasaan materi

4.2.3 Hasil Belajar Kognitif

  Data hasil belajar kognitif diperoleh dari pelaksanaan pre-test dan post- Agar mempermudah penyajian data, nilai hasil belajar kognitif yang test. diperoleh peserta didik disajikan dalam tabel distribusi frekuensi. Tabel distribusi frekuensi disusun berdasarkan Rumus Sturges (dalam Sugiyono, 2011: 34), dengan langkah pertama adalah menentukan jumlah kelas, dengan rumus K = 1 + 3,3 log n. Dengan K jumlah interval kelas dan n banyaknya data. Langkah kedua adalah menghitung rentang data dengan rumus nilai maksimal

  • – nilai minimal + 1. Dan langkah ketiga menghitung panjang kelas dengan rumus rentang data : jumlah kelas.

  Setelah diperoleh data distribusi frekwessi selanjutnya dianalisis hasil belajar ranah kognitif siswa. Analisis nilai siswa dilakukan dengan menggunakan program pengolahan data SPSS 16.0 for Windows.

4.2.3.1 Data Hasil Pre-test

  Berdasarkan data hasil belajar ranah kognitif nilai hasil pre-test yang diperoleh peserta didik dihitung dengan penggunakan rumus Sturges diperoleh perhitungan sebagai berikut: a.

  = 1 + 3,3 log = 1 + 3,3 × log 600 = 2,77

  b. Rentang data = nilai maksimal

  • – nilai minimal + 1 = 90
  • – 60 + 1 = 31

  c. Panjang kelas = Rentang data : jumlah kelas = 31: 4 = 7,7

  Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat disajikan ke dalam tabel distribusi frekuensi menggunakan 4 kelas dengan panjang kelas 31. Tabel distribusi frekuensi hasil pretest dapat dilihat pada Tabel 31.

  Tabel 31

Distribusi Frekuensi Hasil Pre-test

No. Kelas Interval Frekuensi (f) Presentase

  1 60-67 15 0,15% 2 68-75 7 0,07% 3 76-83 5 0,05% 4 84-91 3 0,03%

  Dari tabel 26 dapat diketahui bahwa jumlah peserta didik dalam kelas interval 60-67 sebanyak 5 siswa dengan presentase 0,15%. Jumlah peserta didik dalam kelas interval 68-75 sebanyak 7 siswa dengan presentase 0,07%. Jumlah peserta didik dalam kelas interval 76-83 sebanyak 5 anak dengan presentase 0,05%. Jumlah peserta didik dalam kelas interval 84-91 sebanyak 3 anak dengan presentase 0,03%.Berdasartak diskripsi hasil pretest tersebut dapat disajikan dengan persebaran data hasil pretest pada diagram 6 .

  Diagram 6 Hasil Beljar Siswa

  15

  10

  5

60-67 68-75 76-83 84-91

  Setelah diperoleh data distribusi frekuessi seperti yang telah dituliskan di atas, selanjutnya dianalisis hasil belajar ranah kognitif siswa. Analisis nilai siswa dilakukan dengan menggunakan program pengolahan data SPSS 16.0 for Windows . Data hasil perhitungan disajikan pada tabel 32.

  

Tabel 32

Analisis Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif

Descriptive Statistics

  N Minimum Maximum Mean Std. Deviation nilai_pre_test

  30

  

60

  90 70.17 9.143 Valid N (listwise)

  30

4.2.3.2 Data Hasil Post-Test

  Setelah kegiatan pembelajaran selesai dilsanakan, tahab selanjutnya adalah tahap pengukuran hasil belajar kognitif dengan post-test. Berikut perhitungan rumus Sturges untuk hasil post-test: a.

  = 1 + 3,3 log = 1 + 3,3 × log 600 = 2,77

  b. Rentang data = nilai maksimal

  • – nilai minimal + 1 = 100 – 70 + 1 = 31

  c. Panjang kelas = Rentang data : jumlah kelas = 100 : 4 = 7,7

  Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat disajikan ke dalam tabel distribusi frekuensi menggunakan 4 kelas dengan panjang kelas 31. Tabel distribusi frekuensi hasil pretest dapat dilihat pada Tabel 33.

  Tabel 33

Distribusi Frekuensi Hasil Post-test

No. Kelas Interval Frekuensi (f) Presentase

  1 70-77 16 0,16% 2 78-85 7 0,07% 3 86-92 3 0,03% 4 93-100 4 0,04%

  Dari tabel 28 dapat diketahui bahwa jumlah peserta didik dalam kelas interval 70-77sebanyak 16 siswa dengan presentase 0,16%. Jumlah peserta didik dalam kelas interval 78-85 sebanyak 7 siswa dengan presentase 0,07%. Jumlah peserta didik dalam kelas interval 86-92 sebanyak 3 siswadengan presentase 0,03%. Jumlah peserta didik dalam kelas interval 93-100 sebanyak 4 siswadengan presentase 0,04%.Berdasartak diskripsi hasil pretest tersebut dapat disajikan dengan bagan hasil posttest, bagan tersebut dapat dilihat pada diagram 7

  Diagram 7

Persebaran Hasil Posttest

  20

  10 70-77 78-85 86-92 93-100

  Setelah diperoleh data distribusi frekuessi seperti yang telah dituliskan di atas, selanjutnya dianalisis hasil belajar ranah kognitif siswa. Analisis nilai siswa dilakukan dengan menggunakan program pengolahan data SPSS 16.0 for Windows . Data hasil perhitungan disajikan pada tabel 31.

  

Tabel 31

Analisis Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif

Descriptive Statistics

  N Minimum Maximum Mean Std. Deviation nilai_post_test 30 70 100 80.17 9.143 Valid N (listwise)

  30

Dokumen yang terkait

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARANTHINK PAIR SHARE(TPS) BERBANTUAN DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS 4SDN BANYUBIRU 01SEMESTER II TAHUN 20162017

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Model Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Hasil Pembelajaran IPA Siswa Kelas 5 SD

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Model Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Hasil Pembelajaran IPA Siswa Kelas 5 SD

0 0 27

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Model Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Hasil Pembelajaran IPA Siswa Kelas 5 SD

0 0 33

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS 5 SDN KRANDON LOR 01 SURUH SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20162017

0 0 16

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN DAN SURAT KETERANGAN PENELITIAN

0 1 83

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKAMENGGUNAKAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBANTUAN MEDIA BENDA KONKRET PADA SISWA KELAS ISD NEGERI 3 JUMO SEMESTER II TAHUN AJARAN 20162017 TUGAS AKHIR - Institutional Repository | Satya Wacana Christia

0 0 14

1 PENGARUH AKUNTABILITAS PUBLIK DAN KEJELASAN SASARAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi pada SKPD Kota Salatiga) Oleh: Nama : Cynthia Widyasari NIM : 232013702 TUGAS AKHIR - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh

2 3 53

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. 1 Kajian Teori 2.1.1 Modul Pembelajaran 2.1.1.1.Pengertian Modul Pembelajaran - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika dengan Menerapkan Pendekatan Saintifik dalam

0 0 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika dengan Menerapkan Pendekatan Saintifik dalam Materi Pecahan untuk Kelas 5 SD

0 0 25