MATERI SEJARAH Perang Tondano Pattimura
B. MENGEVALUASI PERANG
MELAWAN PENJAJAHAN
KOLONIAL HINDIA BELANDA
OLEH KELOMPOK 4 :
1.M.ARI SETIAWAN
XI RPL A/20
2.PRISKILA NOVIA
XI RPL A/26
3.RAMA GUNTUR XI RPL A/27
4.REDIKA ANGGAXI RPL A/28
5.SITI NUR K
XI RPL A/32
6.SOFIA NUR H
XI RPL A/33
KELOMPOK 4
PERANG TONDANO
PERANG PADRI
PATIMURA ANGKAT
SENJATA
EXIT
PERANG TONDANO
Perang Tondano yang secara historis telah berlangsung sejak tahun
1661, dan puncaknya terjadi pada tahun 1808-1809
b:
a
b
e
y
n
Pe
1. K arena Implementasi politik pemerintah kolonial Hindia Belanda oleh
para pejabatnya di Minahasa, terutama mobilisasi pemuda untuk
dilatih menjadi tentara.
Perang Tondano dibagi menjadi 2 fase :
:
1
E
S
FA
Terjadi pada tahun 1808-1809. Spanyol menyebarkan
agama kristen ke masyarakat Tondano. Tetapi VOC
dengan dipimpin Oleh gubernur Simon Cos berhasil
menyingkirkan Spanyol. Dan kemudian VOC
memaksa orang Minahasa untuk menjual berasnya
kepada VOC. Rakyat Minahasa menolak, Lalu VOC
membendung Sungai Temberan. Sehingga
permukiman rakyat tergenang banjir. Rakyat
mengungsi ke danau Tondano.
Perang Tondano dibagi menjadi 2 fase :
:
1
E
S
FA
Lalu Simon Cos mengeluarkan Ultimatum yang berisi :
1. Orang orang Tondano harus menyerahkan para
tokoh pemberontak ke VOC.
2. Orang Tondano harus membayar ganti rugi dengan
menyerahkan 50-60 budak.
Rakyat Minahasa tidak menghiraukan, Lalu terjadi
masalah pertanian. Hasil pertanian rakyat tidak ada yang
membeli. Terpaksa rakyat menjual ke VOC.
Perang Tondano dibagi menjadi 2 fase :
:
2
E
S
FA
Terjadi karena Jendral Daendels memerintahkan setiap
pemimpin untuk merekrut pasukan. Dengan tujuan
memerangi Inggris. Daendels memilih orang madura,
dayak dan Minahasa. Setidaknya 2000 pasukan
Minahasa akan dikirim ke Jawa.
Tetapi Rakyat Minahasa menolak dan menyerang
Belanda. Gubernur Prediger mengepung danau tondano
dan perkampungan Minawanua, terjadi peperangan dan
genjatan senjata. Akhirnya Belanda menarik mundur
pasukan karena kewalahan menghadapi rakyat
Minahasa.
BACK
PERANG PADRI
Perang padri terjadi di Minangkabau, sumatera barat pada
tahun 1821-1837.
:
b
a
b
e
y
Pen
1. Perlawanan kaum padri terhadap dominasi pemerintahan
hindia belanda di Sumatera Barat.
2. Pertentangan kaum padri dengan kaum adat.
3. K ecurangan Belanda dalam melakukkan perjanjian
PERANG PADRI
Di Minangkabau terdiri 2 golongan muslim yaitu
kaum padri dan kaum adat.
K aum padri adalah orang
orang beragama islam yang
melakukkan pemurnian
pelaksanaan ajaran islam di
Minangkabau. Biasanya
menggunakan pakaian putih.
K aum adat adalah orang
orang beragama islam
tetapi praktik dan
kebiasaan adat
bertentangan dengan
ajaran islam. Biasanya
menggunakan pakaian
hitam.
Kaum Adat
Perang padri dibagi menjadi 3 fase :
:
1
E
S
FA
Tahun 1821-1825. Bulan April tahun 1821 terjadi
pertempuran antara kaum padri melawan Belanda
dan kaum adat di dekat danau Singkrak. Belanda
mengirimkan tentara nya dari Batavia yang
dipimpin Letkol Raaf dan berhasil menduduki
BatuSangkar lalu mendirikan benteng yang
bernama Fort Van De Capellen. Kemudian Belanda
mengadakan perjanjian yang disebut perjanjian
Masang
Perang padri dibagi menjadi 3 fase :
:
2
E
S
FA
Tahun 1825-1830. Kaum Padri membatalkan
perjanjian dan terus menyerang Belanda.
Kemudian Belanda mengajak damai lagi dengan
dibantu Sulaiman Alfujri untuk membujuk tokoh
padri agar mau diajak damai. Tuanku Imam Bonjol
menolak ajakan damai. Sedangkan Tuanku Lintau
dan Tuanku Nan Raceh menerima ajakan damai
tsb.
Lalu ditandatangani lah perjanjian Padang pada 15
November 1825.
Perang padri dibagi menjadi 3 fase :
:
2
E
S
FA
Isi Perjanjian Padang :
1. Belanda Mengakui kekuasaan pemimpin padri
di batusangkar , saruaso, Bukittinggi, Agam,
Padang Guguk Sigandang.
2. Kedua belah pihak tidak akan saling
menyerang.
3. Kedua belah pihak akan melindungi para
pedagang dan orang dalam perjalanan.
4. Secara bertahap belanda melarang praktik adu
ayam.
Perang padri dibagi menjadi 3 fase :
:
3
E
S
FA
Belanda bertekad mengakhiri perang padri, setelah dapat
memadamkan perang diponegoro. Tindakan yang
dilakukkan Belanda adalah mendatangkan pasukan yang
dipimpin Letnan Elout dan Mayor Michael dengan tugas
pokok menundukan kaum padri yang berpusat di
Ketiangan dekat Tiku. Selain itu Belanda juga mengirim
Sentot Ali Basa Prawirodirjo dengan 300 prajurit
bersenjata. Kemudian dikeluarkan Plakat Panjang yaitu
pernyataan yang isinya tidak ada lagi peperangan antara
belanda dan kaum padri.
BACK
PATIMURA ANGKAT SENJATA
LATAR
ANG
K
A
L
BE
Maluku merupakan penghasil rempah-rempah
bagaikan “ Mutiara dari Timur” yang senantiasa
diburu oleh orang–orang Barat.
Pada pemerintahan Kolonial Belanda , kegiatan
monopoli di Maluku kembali diperketat. Dan
menyebabkan beban rakyat Maluku semakin
berat.
PATIMURA ANGKAT SENJATA
Diadakan pertemuan rahasia di Pulau Haruku, pulau yang dihuni
orang Islam dan pada tanggal 14 Mei 1817 di Pulau Saparua, pulau
yang dihuni orang Kristen, tempat pertemuannya sering disebut
Hutan Kayuputih.
Sebagai perlawanan dipercayakan kepada pemuda yang bernama
Thomas Matulessy yang terkenal dengan gelarnya Pattimura.
Pattimura pernah bekerja pada dinas angkatan perang Inggris.
Gerakan Perlawanan Patimurra
1. Dimulai dengan mengahancurkan kapal – kapal Belanda di Pelabuhan.
2. Terjadi pertempuran antara pejuang Maluku yang dipimpin Pattimura
dengan pasukan Belanda yang dipimpin Residen Van Den Berg.
Pertempuran ini dimenangkan oleh pejuang Maluku dan berhasil
membunuh Residen.
3. Pejuang Maluku menggagalkan pasukan bantuan untuk Belanda yang
dikirim dari Ambon, bahkan berhasil membunuh Mayor Beetjes yang
memimpin pasukan ini.
4. Pattimura memusatkan perhatian untuk menyerang Benteng Zeelandia
tetapi gagal, karena telah diperketat oleh komandan Groot.
Akhir Perlawanan Patimurra
1. Belanda mengerahkan semua kekuatannya termasuk bantuan dari
Batavia untuk merebut kembali Benteng Duurstede. Agustus 1817
Saparua diblokade.
2. Pada bulan November para pembantu Pattimura dalam
memperjuangkan Maluku ditangkap oleh Belanda.
3. Belanda mengadakan sayembara kepada siapa saja yang
menangkap Pattimura akan diberikan 1.000 gulden. Setelah enam
bulan memimpin perlawanan akhirnya Pattimura tertangkap. Pada
16 Desember 1817 Pattimura dihukum gantung di alun – alun
Kota Ambon.
BACK
TERIMA KASIH ATAS PERHATIAANNYA
Follow :D
@prskll_
MELAWAN PENJAJAHAN
KOLONIAL HINDIA BELANDA
OLEH KELOMPOK 4 :
1.M.ARI SETIAWAN
XI RPL A/20
2.PRISKILA NOVIA
XI RPL A/26
3.RAMA GUNTUR XI RPL A/27
4.REDIKA ANGGAXI RPL A/28
5.SITI NUR K
XI RPL A/32
6.SOFIA NUR H
XI RPL A/33
KELOMPOK 4
PERANG TONDANO
PERANG PADRI
PATIMURA ANGKAT
SENJATA
EXIT
PERANG TONDANO
Perang Tondano yang secara historis telah berlangsung sejak tahun
1661, dan puncaknya terjadi pada tahun 1808-1809
b:
a
b
e
y
n
Pe
1. K arena Implementasi politik pemerintah kolonial Hindia Belanda oleh
para pejabatnya di Minahasa, terutama mobilisasi pemuda untuk
dilatih menjadi tentara.
Perang Tondano dibagi menjadi 2 fase :
:
1
E
S
FA
Terjadi pada tahun 1808-1809. Spanyol menyebarkan
agama kristen ke masyarakat Tondano. Tetapi VOC
dengan dipimpin Oleh gubernur Simon Cos berhasil
menyingkirkan Spanyol. Dan kemudian VOC
memaksa orang Minahasa untuk menjual berasnya
kepada VOC. Rakyat Minahasa menolak, Lalu VOC
membendung Sungai Temberan. Sehingga
permukiman rakyat tergenang banjir. Rakyat
mengungsi ke danau Tondano.
Perang Tondano dibagi menjadi 2 fase :
:
1
E
S
FA
Lalu Simon Cos mengeluarkan Ultimatum yang berisi :
1. Orang orang Tondano harus menyerahkan para
tokoh pemberontak ke VOC.
2. Orang Tondano harus membayar ganti rugi dengan
menyerahkan 50-60 budak.
Rakyat Minahasa tidak menghiraukan, Lalu terjadi
masalah pertanian. Hasil pertanian rakyat tidak ada yang
membeli. Terpaksa rakyat menjual ke VOC.
Perang Tondano dibagi menjadi 2 fase :
:
2
E
S
FA
Terjadi karena Jendral Daendels memerintahkan setiap
pemimpin untuk merekrut pasukan. Dengan tujuan
memerangi Inggris. Daendels memilih orang madura,
dayak dan Minahasa. Setidaknya 2000 pasukan
Minahasa akan dikirim ke Jawa.
Tetapi Rakyat Minahasa menolak dan menyerang
Belanda. Gubernur Prediger mengepung danau tondano
dan perkampungan Minawanua, terjadi peperangan dan
genjatan senjata. Akhirnya Belanda menarik mundur
pasukan karena kewalahan menghadapi rakyat
Minahasa.
BACK
PERANG PADRI
Perang padri terjadi di Minangkabau, sumatera barat pada
tahun 1821-1837.
:
b
a
b
e
y
Pen
1. Perlawanan kaum padri terhadap dominasi pemerintahan
hindia belanda di Sumatera Barat.
2. Pertentangan kaum padri dengan kaum adat.
3. K ecurangan Belanda dalam melakukkan perjanjian
PERANG PADRI
Di Minangkabau terdiri 2 golongan muslim yaitu
kaum padri dan kaum adat.
K aum padri adalah orang
orang beragama islam yang
melakukkan pemurnian
pelaksanaan ajaran islam di
Minangkabau. Biasanya
menggunakan pakaian putih.
K aum adat adalah orang
orang beragama islam
tetapi praktik dan
kebiasaan adat
bertentangan dengan
ajaran islam. Biasanya
menggunakan pakaian
hitam.
Kaum Adat
Perang padri dibagi menjadi 3 fase :
:
1
E
S
FA
Tahun 1821-1825. Bulan April tahun 1821 terjadi
pertempuran antara kaum padri melawan Belanda
dan kaum adat di dekat danau Singkrak. Belanda
mengirimkan tentara nya dari Batavia yang
dipimpin Letkol Raaf dan berhasil menduduki
BatuSangkar lalu mendirikan benteng yang
bernama Fort Van De Capellen. Kemudian Belanda
mengadakan perjanjian yang disebut perjanjian
Masang
Perang padri dibagi menjadi 3 fase :
:
2
E
S
FA
Tahun 1825-1830. Kaum Padri membatalkan
perjanjian dan terus menyerang Belanda.
Kemudian Belanda mengajak damai lagi dengan
dibantu Sulaiman Alfujri untuk membujuk tokoh
padri agar mau diajak damai. Tuanku Imam Bonjol
menolak ajakan damai. Sedangkan Tuanku Lintau
dan Tuanku Nan Raceh menerima ajakan damai
tsb.
Lalu ditandatangani lah perjanjian Padang pada 15
November 1825.
Perang padri dibagi menjadi 3 fase :
:
2
E
S
FA
Isi Perjanjian Padang :
1. Belanda Mengakui kekuasaan pemimpin padri
di batusangkar , saruaso, Bukittinggi, Agam,
Padang Guguk Sigandang.
2. Kedua belah pihak tidak akan saling
menyerang.
3. Kedua belah pihak akan melindungi para
pedagang dan orang dalam perjalanan.
4. Secara bertahap belanda melarang praktik adu
ayam.
Perang padri dibagi menjadi 3 fase :
:
3
E
S
FA
Belanda bertekad mengakhiri perang padri, setelah dapat
memadamkan perang diponegoro. Tindakan yang
dilakukkan Belanda adalah mendatangkan pasukan yang
dipimpin Letnan Elout dan Mayor Michael dengan tugas
pokok menundukan kaum padri yang berpusat di
Ketiangan dekat Tiku. Selain itu Belanda juga mengirim
Sentot Ali Basa Prawirodirjo dengan 300 prajurit
bersenjata. Kemudian dikeluarkan Plakat Panjang yaitu
pernyataan yang isinya tidak ada lagi peperangan antara
belanda dan kaum padri.
BACK
PATIMURA ANGKAT SENJATA
LATAR
ANG
K
A
L
BE
Maluku merupakan penghasil rempah-rempah
bagaikan “ Mutiara dari Timur” yang senantiasa
diburu oleh orang–orang Barat.
Pada pemerintahan Kolonial Belanda , kegiatan
monopoli di Maluku kembali diperketat. Dan
menyebabkan beban rakyat Maluku semakin
berat.
PATIMURA ANGKAT SENJATA
Diadakan pertemuan rahasia di Pulau Haruku, pulau yang dihuni
orang Islam dan pada tanggal 14 Mei 1817 di Pulau Saparua, pulau
yang dihuni orang Kristen, tempat pertemuannya sering disebut
Hutan Kayuputih.
Sebagai perlawanan dipercayakan kepada pemuda yang bernama
Thomas Matulessy yang terkenal dengan gelarnya Pattimura.
Pattimura pernah bekerja pada dinas angkatan perang Inggris.
Gerakan Perlawanan Patimurra
1. Dimulai dengan mengahancurkan kapal – kapal Belanda di Pelabuhan.
2. Terjadi pertempuran antara pejuang Maluku yang dipimpin Pattimura
dengan pasukan Belanda yang dipimpin Residen Van Den Berg.
Pertempuran ini dimenangkan oleh pejuang Maluku dan berhasil
membunuh Residen.
3. Pejuang Maluku menggagalkan pasukan bantuan untuk Belanda yang
dikirim dari Ambon, bahkan berhasil membunuh Mayor Beetjes yang
memimpin pasukan ini.
4. Pattimura memusatkan perhatian untuk menyerang Benteng Zeelandia
tetapi gagal, karena telah diperketat oleh komandan Groot.
Akhir Perlawanan Patimurra
1. Belanda mengerahkan semua kekuatannya termasuk bantuan dari
Batavia untuk merebut kembali Benteng Duurstede. Agustus 1817
Saparua diblokade.
2. Pada bulan November para pembantu Pattimura dalam
memperjuangkan Maluku ditangkap oleh Belanda.
3. Belanda mengadakan sayembara kepada siapa saja yang
menangkap Pattimura akan diberikan 1.000 gulden. Setelah enam
bulan memimpin perlawanan akhirnya Pattimura tertangkap. Pada
16 Desember 1817 Pattimura dihukum gantung di alun – alun
Kota Ambon.
BACK
TERIMA KASIH ATAS PERHATIAANNYA
Follow :D
@prskll_